• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

(IKU)

BADAN KEUANGAN DAN ASET

DAERAH

KOTA KUPANG

2020-2022

PEMERINTAH KOTA KUPANG

(2)
(3)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenaan-Nya penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang Tahun 2020-2022 dapat diselesaikan.

Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan acuan dalam mengukur keberhasilan tujuan dan sasaran strategis Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang serta upaya membangun system manajemen pemerintahan yang transparan, partisipatif, akuntabel dan berorientasi pada hasil, peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah.

Dengan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama (IKU) ini dapat diharapkan sebagai acuan dalam mewujudkan peningkatan kinerja Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang.

Kupang, 15 Januari 2020 Plt. Kepala Badan Keuangan dan

Aset Daerah Kota Kupang,

ARIANTJE M. BAUN, SE., M.Si Pembina Tingkat I

(4)

DAFTAR ISI

JUDUL ……… i

KATA PENGANTAR……… ii

DAFTAR ISI……… iii

BAB I PENDAHULUAN………. 1

1.1. Latar Belakang……….……….. 1

1.2. Maksud dan Tujuan………. 2

BAB II VISI, MISI, SASARAN DAN IKU……… 3

2.1. Visi dan Misi.………. 2.2. Tujuan dan Sasaran……… 5

2.3. Indikator Kinerja Utama………. 5

BAB III PENUTUP………. 7 LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

(5)

1.1. Latar Belakang

Pemerintah Kota Kupang dalam rangka Otonomi Daerah dan sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, serta untuk mewujudkan Good Governance.

Rancangan Peraturan Presiden tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun bersama oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional secara jelas menggunakan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran keberhasilan organisasi dan sebagai acuan utama dalam pengajuan anggaran.

Penyusunan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) atau disebut juga Indikator Kinerja Kunci sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan upaya membangun sistem manajemen pemerintah yang transparansi, partisi[atif, akuntabel dan berorientasi pada hasil, peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah.

Berdasarkan amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang mengamanatkan bahwa setiap Instansi Pemerintah dari tingkat Kementerian/Lembaga, Unit Eselon I sampai Eselon II dan Pemerintah Daerah yang mandiri dalam pengelolaan anggarannya, wajib menyusun dokumen SAKIP, dimana salah satunya adalah dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dapat dijadikan alat ukur dalam mengukur keberhasilan atau kekurang berhasilan dalam mencapai sasaran strategis.

Pemerintah yang akuntabilitas merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan aspirasi serta cita-cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pengukuran kinerja yang tepat, jelas dan terukur yang menyebabkan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan

(6)

dapat berlangsung serta berdaya guna dan berhasil guna serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Dengan diterapkannya Indikator Kinerja Utama diharapkan akan diperoleh suatu informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja yang baik serta diperolehnya ukuran keberhasilan dari suatu pencapaian suatu sasaran strategis suatu organisasi yang digunakan dalam perbaikan dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

1.2. Maksud dan Tujuan

Pelaksanaan reformasi birokrasi diseluruh Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah pada umumnya dan di Pemerintah Kota Kupang khususnya dipandang perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU), dengan tujuan dapat memperoleh gambaran untuk mengetahui tingkat capaian sasaran dan tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari Visi, Misi dan Strategi instansi pemerintah yang menghasilkan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan, sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Adapun tujuan ditetapkannya Indilkator Kinerja Utama (IKU) adalah :

1. Memperoleh informasi kinerja yang penting dalam penyelenggaraan manajemen kinerja yang baik.

2. Memperoleh ukuran keberhasilan dan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang digunakan untuk perbaikkan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

(7)

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

2.1. Visi dan Misi

Visi Badan Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2020-2022, dalam Renstra yakni “Terwujudnya

Penyelenggaraan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang Berkualitas dan Akuntabel.”

Penjelasan Visi :

Pernyataan visi tersebut mengandung rumusan yang hendak diwujudkan oleh pemerintah saat ini, yakni menjadikan Badan Keuangan Daerah Kota Kupang sebagai lembaga yang profesional dalam mengelola pendapatan, keuangan dan asset daerah, yaitu dalam arti :

1. Berkualitas

- Dapat memberikan pelayanan yang bersifat responsive dimana menerima berbagai masukkan dari berbagai pihak yang berkepentingan, terutama SPKD untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam perencanaan, pengawasan serta pengelolaan keuangan dan aset daerah.

- Berpartisipatif untuk memberikan kesempatan kepada pihak berkepentingan, terutama SKPD turut serta dalam proses perencanaan, pengawasan, serta pengelolaan keuangan dan aset daerah;

- Transparan/terbuka dalam proses penyusunan rencana maupun pelaksanaan pengelolaan keuangan dan aset daerah.

2. Akuntabel

Dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan dan aset daerah.

Untuk mewujudkan Visi Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang Tahun 2020-2022 maka dilaksnakan Misi sebagai berikut:

1. Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang semakin berkualitas;

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan melalui perbaikan sumber daya manusia dan sarana prasarana;

.

Penjelasan Misi :

(8)

Mengupayakan terwujudnya sistem dan prosedur pengelolaan keuangan dan aset daerah yang berkualitas dengan terus mengefektivitaskan APBD serta mewujudkan pengelolaan dan penatausahaan aset daerah yang komprehensif.

Meningkatkan profesionalisme aparatur lembaga di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah Mengembangkan sistem manajemen pengelolaan keuangan daerah dalam rangka terciptanya akuntabilitas keuangan daerah Mengembangkan sistem manajemen pengelolaan aset daerah dalam rangka terciptanya akuntabilitas aset daerah

MISI II : Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan melalui perbaikan sumber daya manusia

dan sarana prasarana;

Upaya peningkatan pelayanan terus dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalisme, transparansi, efisensi, efektifitas dan akuntabilitas penatausahaan keuangan daerah dalam mengelola pendapatan, keuangan dan asset daerah yang merupakan gerbang menuju peningkatan pembangunan daerah. Mendukung terciptanya kualitas pelayanan publik diperlukan sumber daya aparatur yang terlatih dan berkualitas melalui diklat, pelatihan, kunjungan kerja/studi banding dan bimtek. Disamping peningakatan SDM, Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang terus melakukan inovasi untuk ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dalam meningkat kinerja dengan mamadusertakan teknologi yang tersistem/terkomputerisasi setiap tahun sebagai wujud pelayanan yang terstandarisasi dan dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk mencapai tujuan Visi dan Misi di atas maka Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang bertekad untuk mencapai apa yang telah ditetapkan. Untuk itu dalam upaya pencapaian visi dan misi tersebut, telah ditetapkan Motto, Janji Layanan dan maklumat Pelayanan, antara lain: 1. MOTTO

“ Kami Belum Sempurna Tapi Kami BISA.”

(Brilliant, Inovatif, Speed, Accountable)

2. JANJI LAYANAN

“Pelayanan yang Efektif, Efisien, Tidak Diskriminatif, Transparan dan Akuntabel” 3. MAKLUMAT PELAYANAN

“Dengan ini kami menyatakan sanggup memberikan pelayanan berkualitas, cepat, mudah dan terjamin sesuai dengan Standar Pelayanan yang berlaku dan siap menerima koreksi/sanksi sesuai Peraturan Perundang-undangann yang berlaku.

(9)

Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang dalam upaya pencapaian visi dan misi serta dengan mengemban motto, janji layanan dan maklumat pelayanan tidak terlepas dari nilai-nilai suatu organisasi. Nilai adalah ukuran yang mengandung kebenaran/kebaikan mengenai keyakinan dan perilaku organisasi yang paling dianut dan digunakan sebagai budaya kerja dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan,visi dan misi organisasi.

Nilai-nilai yang dianut oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang dalam melaksanakan misi untuk mencapai visi sebagai berikut :

1. Togetherness : bekerjasama dengan meningkatkan koordinasi yang sinergis dengan berbagai pihak terkait.

2. Organizational : berperilaku secara organisasional yakni saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ataupun krisis.

3. Inovatif : menjaga dan melanjutkan tradisi inovasi, dengan tekad serta kesungguhan untuk melakukan pembaharuan sesuai tantangan .

4. Wisdom : kearifan dalam menetapkan pajak terhitung dengan memperhitungkan berbagai aspek dan kondisi wajib pajak.

5. Beretika : menyelenggarakan kegiatan dengan jujur dan tulus, menjamin perlakuan yang adil dan sama terhadap aparat terkait maupun wajib pajak, dan menyediakan informasi yang lengkap dan tepat.

6. Responsive : mengenali harapan masyarakat dan memenuhi janji secara tepat waktu, menunjukkan rasa hormat kepada semua aparat terkait, memberikan komitmen, dan mendorong partisipasi aparat terkait dalam memberi pelayanan prima kepada masyarakat.

7. Kerajinan : Aparat Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang terus menerus memonitoring, mengevaluasi pengelolaan keuangan dan aset daerah

8. Kejujuran : Aparat Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang tidak menerima apapun dalam proses kelancaran pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya

9. Keuletan : kemampuan untuk terus mengoptimalkan pengelolaan keuangan daerah dan aset daerah.

2.2. Tujuan dan Sasaran

Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang mempunyai tujuan yang harus dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan tersebut ditetapkan dengan mengacu pada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis tentang kinerja di masa lalu dan yang akan dicapai di masa mendatang. Tujuan dan Sasaran Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota jangka menengah yang ingin diwujudkan, yaitu :

(10)

Tujuan

“ Optimalisasi Anggaran Daerah ” Sasaran

1. Meningkatnya pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah yang efektif, efisien dan akuntabel; dan

2. Meningkatnya pengendalian penyerapan anggaran tepat waktu. 2.3. Indikator Kinerja Utama

Pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerj Utama (IKU) hal ini dikarenakan dalam perencanaan kinerja tahunan dilaksanakan pada suatu tahun tertentu. Dengan demikian setiap tahun, instansi harus merencanakan program dan kegiatan sesuai dengan ukuran keberhasilan yang telah ditetapkan. Indikator Kinerj Utama (IKU) Badan Keuangan dan Aset Daerah Koa Kupang dapat ditetapkan sebagaimana tercantum dalam lampiran.

(11)

BAB III

PENUTUP

Dengan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama (IKU) maka diharapkan menjadi acuan sebagai alat ukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pembuatan kontrak kerja/perjanjian kerja yang harus diwujudkan oleh para pejabat sebagai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.

Dengan demikian keberhasilan/kekurang berhasilan Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang mampu menunjukkan dan mempertanggungjawabkan keberhasilan kinerjanya kepada masyarakat.

Kupang, 15 Januari 2020 Kepala Badan Keuangan dan Aset

Daerah Kota Kupang,

ARIANTJE M. BAUN, SE., M.Si Pembina Tingkat I NIP. 19700427 199703 2 004

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Erosi alur adalah erosi yang terjadi karena air terkonsentrasi dan mengalir pada tempat-tempat tertentu di permukaan tanah sehingga memindahkan tanah lebih banyak dibandingkan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai frekuensi dasar (pitch) pada anak perempuan lebih tinggi dari anak laki-laki, hal ini disebabkan oleh perbedaan dari bentuk pita

Jenis databkuantitaif dan kualitatif Sumber data: siswa dan guru Teknik pengumpulan data: observasi, catatan lapangan, tes dan pengkuran, dll Langkah menyusun instrumen

Penelitian sebelumnya (Y ULISTIANI et al., 2002) mendapatkan bahwa pada pengujian kecernaan secara in-vitro terhadap bungkil kedelai yang dicampur dengan caiaran batang pisang

Sampel dipilih secara purposive, yaitu pengunjung yang datang pada hari pekan (Onan) ke lima puskesmas di Kabupaten Toba Samosir, yaitu Laguboti, Balige, Porsea, Ajibata,

Ketegangan semakin memuncak pada peristiwa politik besar terjadi di Sulawesi pada pasca perjanjian Bongaya tahun 1667 secara politik diserahkan kepada pemerintah

(2) Kepengurusan Manajemen Klub Bola Basket Putri Jayabaya Kediri terorganisasi dengan baik meskipun tidak sama dengan klub-klub professional lainnya, karena klub ini

Bahan tambah dari canlpuran aditif optimal yang terdiri dari bentonit, felspar, dan zeolit dapat meningkatkan kualitas basil immobilisasi/ pemadatan limbah cara sementasi