ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN
METODE TRANSPORTASI DAN DECISION
TREE PADA DISTRIBUSI BARANG
PT. CAHAYA TALENTA ASIA
Davina Prayoga; Teguh Sriwidadi
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, Indonesiadavinyaaaaa@yahoo.com
ABSTRAK
PT Cahaya Talenta Asia adalah sebuah perusahaan distributor berbagai macam spareparts motor yang memasok ke berbagai toko. Tujuan penelitian ini adalah untuk meminimalkan biaya distribusi pada PT. Cahaya Talenta Asia. Oleh karena itu perusahaan harus memutuskan jalur dan transportasi yang tepat untuk diterapkan sehingga dapat meminimalkan biaya distribusi yang dikeluarkan perusahaan.Metode penelitian disini dengan terjun langsung ke perusahaan untuk mengumpulkan data. Dalam menganalisis biaya dan jalur distribusi digunakan metode transportasi dengan pendekatan Northwest-Corner, Least Cost dan Vogel’s Approximation Method. Dan alternatif solusi untuk mengoptimalkan efisiensi biaya pengiriman adalah dengan menggunakan metode decision tree dengan membandingkan pengiriman menggunakan mobil pribadi dan beberapa jasa angkutan. Analisis akan dilakukan secara manual dan juga menggunakan software QM for Windows 4. Dari hasil analisis didapatkan bahwa metode pengiriman yang sedang berjalan di perusahaan saat ini belum optimal dengan biaya sebesar Rp 7.247.000,- dibandingkan dengan metode transportasi sebesar Rp 5.555.000,-. Dan untuk mengoptimalkan biaya pengiriman perusahaan sebaiknya menggunakan metode decision tree dengan biaya sebesar Rp 3.542.400,-, perusahaaan dapat menghemat sebesar Rp 3.704.600
Kata Kunci: Transportation Method, Decision Tree ABSTRACT
PT Cahaya Talenta Asia is a distributor of a wide range of motorcycle spareparts supplying to various stores. The purpose of this study os to minimize the distribution costs at PT. Cahaya Talenta Asia. Therefore, the company needs to decide the right path and transportation to be applied to minimize the distribution cost. The research method here is to collect the data directly from the company. And to analyze the cost and distribution path, the transportation method will be used with the approach of NorthWest Corner, Least Cost and Vogell’s Approximation Method. And the alternative solution that will be offered to optimize the efficiency of distribution cost will be analyze using decision tree method by comparing the delivery using company’s vehicles and some expedition service. The analysis will be done manually and also using the software called QM for Windows 4. From the analysis it was found that the method of delivery that is currently running in the company is not optimal at a cost of Rp 7.247.000, - compared with the method of transportation of Rp 5.555 000, - . And to optimize the cost of shipping company should use the decision tree method at a cost of Rp 3.542.400, -, PT. Cahaya Talenta Asia can save Rp 3.704.000 by using decision tree method.
PENDAHULUAN
Transportasi umum dan fasilitas jalan raya di Indonesia yang belum maksimal dan nyaman memaksa para pengguna jasa angkutan umum dan juga pejalan kaki beralih menggunakan kendaraan pribadi, salah satunya kendaraan roda dua yaitu sepeda motor. Hal ini tentu membuat pertumbuhan jumlah kendaraan roda dua ini meningkat. Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat jumlah kendaraan yang beroperasi pada 2013 mencapai 104,2 juta unit. Sebanyak 86,25 juta unit di antaranya merupakan sepeda motor. Jumlah pengguna sepeda motor ini naik 11 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 77,75 juta unit. Pemerintah memprediksi pertumbuhan industri otomotif di Indonesia tahun 2014 akan di atas 7 persen. Prediksi pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi daripada prediksi pertumbuhan ekonomi yang sebesar 6 persen. Dari data penjualan yang dikeluarkan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor pada kuartal I tahun 2014 sebesar 1.990.375 unit, melebihi penjualan sepeda motor pada kuartal I tahun 2013 yang sebesar 1.970.823 unit.
Seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, semakin berkembang pula usaha/bisnis bengkel dan penjualan suku cadang yang merupakan salah satu industri pendukung utama sektor otomotif. PT Cahaya Talenta Asia (CTA) merupakan perusahaan distributor suku cadang / spareparts sepeda motor di Manado. Permasalahan utama yang sedang dihadapi oleh PT. Cahaya Talenta Asia yaitu selama ini proses pendistribusian masih menggunakan sistem sederhana atau acak tanpa memperhatikan dari segi penekanan biaya distribusi yang semakin mahal dikarenakan kondisi ekonomi negara yang tidak stabil serta harga Bahan Bakar Minyak yang terus meningkat membuat biaya transportasi yang dikeluarkan oleh perusahaan juga semakin besar sehingga akan berdampak pada profit perusahaan.
Dari permasalahan yang ada, perusahaan membutuhkan solusi untuk mengefisiensikan biaya dalam hal pendistribusian barang. Pencarian solusi yaitu dengan menganalisa alternatif mana yang akan dipilih untuk meminimalkan biaya pengiriman barang, apakah dengan melakukan pengiriman barang melalui jasa pengiriman (paket), atau menyediakan mobil sendiri untuk mengirimkan barang ke daerah tujuan. Maka dari itu penulis tertarik untuk menganalisa sistem pengiriman barang yang saat ini sedang berjalan di PT. Cahaya Talenta Asia dan membandingkannya dengan beberapa alternatif agar bisa mendapatkan biaya minimal untuk pengiriman barang.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder dan cross sectional yang berasal dari PT, Cahaya Talenta Asia. Data biaya pengiriman yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari Januari 2014 sampai Desember 2014. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tinjauan pustaka dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah :
• Metode Transportasi
Metode transportasi diartikan sebagai distribusi suatu produk tunggal dari berbagai sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, pada biaya transport minimum.
Jenis – jenis metode transportasi yaitu:
• Metode North West Corner (NWC)
Menurut Siswanto (2006:74) Metode Sudut Barat Laut (North West Corner Method) adalah sebuah metode untuk menyusun tabel awal dengan cara mengalokasikan distribusi mulai dari sel yang terletak pada sudut kiri atas. Itulah sebabnya dinamakan metode Barat Laut.
• Metode Least Cost
Menurut Render dan Heizer (2005:634), Metode Least Cost adalah metode yang membuat alokasi berdasarkan kepada biaya yang terendah.
• Metode Vogel’s Approximation (VAM)
Menurut Siswanto (2006:279), langkah – langkah metode VAM dapat diringkas sebagai berikut:
1. Buatlah matrik yang menunjukkan kebutuhan masing – masing sumber dan biaya transportasi per unit.
2. Carilah selisih antara dua biaya terkecil di masing – masing kolom baris.
3. Pilih selisih palling besar di antara selisih – selih yang telah di hitung pada langkah pertama.
4. Sesuaikan penawaran dan pemrintaan untuk menunjukkan alokasi yang sudah
dilakukan, hilangkan semua baris dan kolom dimana penawaran dan permintaan telah habis.
5. Jika semua penawaran dan permintaan belum dipenuhi, kembali ke langkah satu, jika semua penawaran dan permintaan solusi awal terperoleh.
• Pohon Keputusan (Decision Tree)
Proses keputusan (decision process) adalah proses yang memerlukan satu atau sederetan keputusan untuk menyelesaikannya. Tiap keputusan yang diambil mempunyai suatu keuntungan atau kerugian yang berkaitan dengannya yang ditentukan pula oleh berbagai keadaan luar (external) yang mengelilingi proses itu (suatu segi membedakannya dari proses yang lain)
Menganalisis masalah dengan menggunakan pohon keputusan mencakup lima langkah: 1. Mendefinisikan masalah.
2. Menggambarkan pohon keputusan. 3. Menentukan peluang bagi kondisi alamiah.
4. Memperkirakan imbalan bagi setiap kombinasi alternatif keputusan dan kondisi alamiah yang mungkin.
5. Menyelesaikan masalah dengan menghitung EMV bagi setiap titik kondisi alamiah. Hal ini dilakukan dengan mengerjakannya dari belakang ke depan (backward), yaitu memulai dari sisi kanan pohon, terus menuju ke titik keputusan di sebelah kirinya.
EMV sebuah alternatif merupakan jumlah semua keuntungan alternatif, yang masing- masing diberikan bobot kemungkinan terjadinya.
EMV (Alternatif i) = (Hasil kondisi alamiah 1) x (Kemungkinan terjadi kondisi alamiah 1) + (Hasil kondisi alamiah 2) x (Kemungkinan terjadi kondisi alamiah 2)
+ . . . + (Hasil kondisi alamiah terakhir) x (Kemungkinan terjadi kondisi alamiah terakhir)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum membandingkan biaya pengiriman optimal untuk menyelesaikan masalah pemilihan transportasi, harus dilakukan perhitungan biaya yang optimal dengan menggunakan metode transportasi. Berikut adalah data biaya pengiriman dari berbagai alternatif jasa angkutan ke beberapa daerah tujuan.
Tabel 1 Biaya Pengiriman Barang / Kg (dalam rupiah) Ke
Dari
Gorontalo Bolmong Pantura Sulut Mitra
Sumber Beta 415 390 390 355 370 Wenang Express 2 420 400 395 350 385 Bahari Utama Jaya 400 375 380 360 365 Sarana Raya Lintas Timur 410 385 385 370 375 Jaya Makmur 395 380 400 365 380
Sumber Tabel : PT. Cahaya Talenta Asia (2014)
Tabel 2 Perbandingan Hasil Metode Transportasi
Nama Daerah Metode Berjalan Metode NWC Metode Least Cost Metode VAM
Gorontalo 1.965.000 1.540.500 1.540.500 1.540.500
Bolmong 1.448.000 1.012.500 1.013.000 1.013.000
Pantura 1.237.000 843.000 847.000 842.500
Sulut 1.205.000 1.197.000 1.197.000 1.197.000
Total 7.247.000 5.555.000 5.555.000 5.555.000
Setelah menganalisa dengan metode permodelan transportasi dengan menggunakan software QM for Windows 4 dengan metode Northwest Corner, Least Cost dan Vogell’s Aproximation Method, didapatkan hasil perhitungan biaya pengiriman dengan hasil sebesar Rp 5.555.000,- untuk perhitungan biaya transportasi dengan model optimasi. Sedangkan perhitungan biaya berdasarkan metode yang sedang berjalan di perusahaan saat ini adalah sebesar Rp 7.247.000,- yang berarti biaya pengiriman yang dilakukan saat ini belum optimal.
Dan alternatif untuk mengefisiensikan biaya adalah dengan menggunakan model pohon keputusan (decision tree model) untuk memutuskan metode pengiriman terbaik untuk masing – masing daerah tujuan berdasarkan Expected Monetary Value (EMV) didapatkan hasil:
Gambar 1 Diagram Pohon Daerah Tujuan Gorontalo Sumber: Hasil Pengolahan Data (2014)
Gambar 2 Diagram Pohon Daerah Tujuan Bolmong
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2014)
Gambar 3 Diagram Pohon Daerah Tujuan Pantura
Gambar 4 Diagram Pohon Daerah Tujuan Sulut
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2014)
Gambar 5 Diagram Pohon Daerah Tujuan Mitra
Tabel 3 Perbandingan Hasil Metode Decision Tree Ke
Dari
Gorontalo Bolmong Pantura Sulut Mitra
Mobil sendiri 1.256.600 926.720 791.680 771.200 890.880 Sumber Beta 1.035.840 673.920 549.120 777.024 615.680 Wenang Express 2 1.048.320 691.200 556.160 766.080 640.640 Bahari Utama Jaya 998.400 648.000 535.040 787.968 607.360 Sarana Raya Lintas Timur 1.023.360 665.280 542.080 809.856 624.000 Jaya Makmur 985.920 656.640 563.200 798.912 632.320
Dapat dilihat dari hasil decision tree:
• Untuk daerah Gorontalo menggunakan jasa angkutan Jaya
Makmur dengan nilai EMV sebesar Rp 985.920,-.
• Untuk daerah Bolaang Mongondow (Bolmong) menggunakan jasa
angkutan Bahari Utama Jaya dengan nilai EMV sebesar Rp 648.000,-.
• Untuk daerah Pantura menggunakan jasa angkutan Bahari Utama
Jaya dengan nilai EMV sebesar Rp 535.040,-.
• Untuk daerah Sulut menggunakan jasa angkutan Wenang Express
dengan nilai EMV sebesar Rp 766.080,-.
• Untuk daerah Minahasa Tenggara (Mitra) menggunakan jasa
angkutan Bahari Utama Jaya dengan nilai EMV sebesar Rp 607.360,-. SIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan penelitian pada pendistribusian PT. Cahaya Talenta Asia, maka dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
• Biaya optimal pengiriman barang pada PT. Cahaya Talenta Asia dengan menggunakan model transportasi dan metode NWC, Least Cost, dan VAM adalah sebesar Rp 5.555.000,- serta biaya dengan metode yang dijalankan perusahaan saat ini adalah sebesar Rp 7.247.000,-. Berdasarkan biaya pengiriman yang diperoleh, metode yang dijalankan perusahaan saat ini belum optimal. Dengan menggunakan salah satu model transportasi PT. Cahaya Talenta Asia akan mengefisiensikan biaya sebesar Rp 1.692.000,-.
• Dengan menggunakan pendekatan decision tree, biaya optimal yang didapat adalah sebesar Rp 3.542.400,- dengan rincian untuk daerah Gorontalo menggunakan jasa angkutan Jaya Makmur, untuk daerah Bolmong menggunakan jasa angkutan Bahari Utama Jaya, untuk daerah Pantura menggunakan jasa angkutan Bahari Utama Jaya, untuk daerah Sulut menggunakan jasa angkutan Wenang Express, dan untuk daerah Mitra menggunakan jasa angkutan Bahari Utama Jaya, dengan menggunakan decision tree model perusahaan akan mengefisiensikan biaya sebesar Rp 3.704.600,-.
• Alternatif solusi yang sebaiknya dipilih perusahaan adalah menggunakan jasa angkutan. Dari hasil analisa dan pembahasan di atas, maka saran – saran yang dapat diberikan penulis kepada PT. Cahaya Talenta Asia adalah sebagai berikut:
• Untuk pengembangan usaha selanjutnya, PT. Cahaya Talenta Asia sebaiknya menggunakan jasa pengiriman yang sesuai untuk masing – masing kota tujuan berdasarkan hasil model pohon keputusan yakni untuk daerah Gorontalo menggunakan jasa angkutan Jaya Makmur, untuk daerah Bolmong menggunakan jasa angkutan Bahari Utama Jaya, untuk daerah Pantura menggunakan jasa angkutan Bahari Utama Jaya, untuk daerah Sulut menggunakan jasa angkutan Wenang Express, dan untuk daerah Mitra menggunakan jasa angkutan Bahari Utama Jaya. Hal ini berdasarkan pertimbangan tidak stabilnya ekonomi Indonesia belakangan ini sehingga berdampak pada harga bahan bakar minyak (BBM) yang terus naik
dan juga kebijakan pemerintah yang berubah – ubah mempengaruhi kondisi ekonomi di negara ini. Juga hasil dari model pohon keputusan lebih kecil dari hasil model transportasi sehingga bisa lebih mengefisiensikan biaya.
• Perusahaan perlu mempertimbangkan biaya-biaya lain yang perlu dikeluarkan dalam
menggunakan transportasi pribadi, biaya-biaya tersebut berupa pajak, biaya pemeliharaan kendaraan bermotor, dan biaya gaji karyawan.
• Untuk armada yang saat ini dimiliki oleh perusahaan bisa digunakan untuk kegiatan sales atau dijual dan dijadikan modal untuk kepentingan lainnya.