Penyusunan Sistem Informasi Berbasis Web untuk Monitoring dan
Evaluasi Sentra IKM Alas Kaki di Cibaduyut – Jawa Barat
Rizki Wahyuniardi1, Erwin M. Pribadi2,Bram Andriyanto3,
Sidik Nurjaman4,
Muhammad Yunus5
1,2,3,4Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan, Bandung 40153
5Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan, Bandung 40153
ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk menyusun sebuah sistem informasi berbasis web yang dapat menjadi jendela komunikasi antara stakeholder sentra seperti Dinas Perindustrian Provinsi/ Kota, Asosiasi, Pelaku Usaha maupun pihak lainnya yang memiliki kepentingan dalam sentra. Dengan sistem informasi ini dapat diperlihatkan gambaran terkini kondisi Sentra IKM Cibaduyut di Bandung Jawa Barat, posisi sentra sehingga dapat dianalisis dan dilakukan perbaikan pada masa yang akan datang dalam bentuk program/kegiatan dari instansi yang berwenang serta interaksi antara stakeholder lainnya. Penelitian diawali dengan melakukan survei ke sentra Cibaduyut dengan cara melakukan pendataan populasi IKM. Pengumpulan data dilakukan dengan kerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Pengembangan Perindustrian Instalasi Pengembangan IKM Persepatuan Bandung. Kuesioner disebarkan langsung ke masing-masing objek survei yang tersebar di 1 Kecamatan, 5 Kelurahan, 44 RW dan 262 RT di Kota Bandung. Dari hasil pengumpulan data ini, dilakukan pengolahan dengan menggunakan penilaian sentra berdasarkan Petunjuk Penilaian, Klasifikasi dan Pembinaan Produk OVOP Kementerian Perindustrian. Hasil penilaian dengan pendekatan tersebut akan menjadi dasar penyusunan program di masa yang akan datang dengan pendekatan SWOT. Penyusunan sistem informasi dikembangkan dengan basis web aplikasi yang berisikan menu-menu interaktif yang ditujukan kepada masing-masing stakeholder. Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, diketahui bahwa IKM Alas Kaki di Cibaduyut berjumlah 177 unit, terdiri atas 141 industri kecil dan 36 industri menengah. Setelah melakukan perhitungan dan merata-ratakan penilaian, sentra ini termasuk kedalam kategori Bintang 2. Dengan membandingkan nilai maksimum dan nilai eksistingnya, diketahui bahwa sentra ini masih memiliki banyak kekurangan. Kekurangan yang terlihat adalah dari indikator Kapasitas Produksi, Nilai Tambah Produksi dan indikator Desain/Inovasi Produk. Perlu dilakukan penyusunan program/kegiatan yang dapat meningkatkan nilai-nilai terhadap indikator tersebut. Beberapa kegiatan yang harus dilakukan diantaranya adalah Pemberdayaan Asosiasi Sentra, Peningkatan Teknologi dan Pengembangan Desain Lokal/Inovasi Produk. Dari penelitian yang dilakukan telah dihasilkan sebuah sistem informasi berbasis web yang dapat digunakan oleh seluruh stakeholder sentra dalam rangka monitoring dan evaluasi. Bagi IKM, sistem informasi ini dapat digunakan untuk melakukan promosi bisnis usahanya. Sedangkan bagi instansi pemerintah, sistem informasi ini dapat menjadi alat dalam melakukan monitoring terhadap sentra binaan yang ada di daerahnya. Hasil monitoring ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi instansi pemerintah dalam menyusun program/kegiatan dalam rangka peningkatan kinerja sentra di masa yang akan datang.
Kata kunci: evaluasi, klaster, monitoring, sentra, sistem informasi
1. LATAR BELAKANG
Pembangunan industri merupakan bagian dari pembangunan nasional, oleh sebab itu pembangunan industri harus diarahkan untuk menjadikan industri mampu memberikan sumbangan berarti bagi pembangunan ekonomi, sosial dan politik Indonesia. Pembangunan sektor industri, tidak hanya ditujukan untuk mengatasi permasalahan dan kelemahan di sektor industri yang disebabkan oleh melemahnya daya saing dan krisis global yang melanda dunia saat ini saja, melainkan juga harus mampu turut mengatasi permasalahan nasional, serta meletakkan dasar-dasar membangun industri andalan masa depan.
Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
(IKM) oleh Kementerian Perindustrian sebagai pembina sektor perindustrian di Indonesia telah banyak dilakukan dengan berbagai kebijakan, program maupun kegiatan, diantaranya adalah Klaster dan Sentra. Seluruh kegiatan itu dimaksudkan untuk mencapai Visi Pembangunan Industri Nasional Jangka Panjang (2025) adalah Membawa Indonesia pada tahun 2025 untuk menjadi Negara Industri Tangguh Dunia yang bercirikan : 1. Industri kelas dunia;
2. PDB sektor Industri yang seimbang antara Pulau Jawa dan Luar Jawa;
3. Teknologi menjadi ujung tombak pengembangan produk dan penciptaan pasar.
Namun demikian, ketiadaan sebuah sistem informasi yang berfungsi sebagai jendela
komunikasi yang efektif antar pihak yang berkepentingan dalam Klaster ataupun Sentra, membuat monitoring dan evaluasi program menjadi sulit untuk dilakukan secara berkesinambungan. Oleh karenanya perlu dilakukan penyusunan sebuah sistem informasi berbasis web sebagai salah satu upaya dalam melakukan updating data, monitoring dan evaluasi bagi pihak pemerintah, maupun pelaku usaha sebagai tempat promosi usahanya. Dengan sistem informasi berbasis web ini diharapkan seluruh stakeholder industri dapat memperoleh manfaat yang dibutuhkannya.
2. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
2.1 Tujuan Penelitian
Dari pelaksanaan penelitian ini akan diperoleh: 1. Updating data IKM di Sentra IKM Cibaduyut 2. Penilaian Sentra IKM Cibaduyut
3. Program Pengembangan Sentra IKM Cibaduyut 4. Draft Sistem Informasi Berbasis Web
2.2 Manfaat Penelitian
Dari pelaksanaan kegiatan ini akan diperoleh manfaat penelitian bagi stakeholder klaster, khususnya IKM Alas Kaki. Dengan tersusunnya Sistem Informasi berbasis web ini maka manfaat yang akan diperoleh adalah:
1. Bagi IKM, sistem informasi ini akan menjadi wadah untuk promosi dan pertukaran informasi dengan IKM lainnya yang tergabung dalam sistem informasi ini.
2. Bagi pemerintah selaku pembina IKM, sistem informasi ini dapat menjadi wadah pengumpulan data IKM yang dapat diolah untuk memperoleh kondisi terkini sentra maupun klaster pada masa yang akan datang.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini diperlihatkan pada
Gambar 1.
MULAI
Penetapan Tujuan Penelitian Studi Pendahuluan Pelaksanaan Survei Pendahuluan Data Valid? Penyusunan Metodologi
dan Rencana Survei
Rekapitulasi data hasil Survei Pendahuluan Survei Lanjutan Pengolahan Data Analisis Data Kesimpulan SELESAI Tidak Ya Updating Data Penilaian Sentra Perancangan Sistem
Informasi Analisis Gap Analisis SWOT
Gambar 1 Metodologi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian diawali dengan studi pendahuluan yaitu kegiatan surat menyurat ke dinas perindustrian dan perdagangan prov. Jawa Barat dan Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Bandung untuk mendapatkan kondisi eksisting perkembangan IKM khususnya Sentra alas kaki Cibaduyut.
Kegiatan selanjutnya adalah perencanaan survey dan penyusunan kuesioner penelitian. Kuesioner disusun untuk memperoleh data-data aktual dari IKM. Kuesioner disusun untuk memperoleh data-data aktual dari IKM. Variabel-variabel yang akan digunakan dalam kuesioner ini meliputi :
1. Data Induk berupa: a. Nama Perusahaan b. Tergabung dalam Sentra c. Nama Pemilik Perusahaan d. Contact Person
e. Tahun Berdiri f. Alamat Perusahaan 2. Data Kondisi Perusahaan
a. Jumlah Tenaga Kerja
b. Jenis, Kapasitas dan Nilai Produksi per Tahun
c. Penjualan per Tahun
d. Jenis dan Kebutuhan Bahan Baku per Tahun e. Mesin dan Peralatan
f. Pembinaan yang pernah diterima g. Permasalahan yang dihadapi
h. Kebutuhan untuk pengembangan Usaha Setelah menyusun kuesioner dan memperoleh data yang diinginkan, barulah dilakukan pengolahan data yang terdiri dari beberapa kegiatan yaitu Updating data IKM, Penilaian Sentra IKM, dan Perancangan Sistem Informasi. Untuk penilaian sentra, digunakan penyesuaian penilaian dari Kementerian Perindustrian [3]. Tujuan dari penilaian ini adalah mengetahui posisi sentra dalam pelaksanaan kegiatan industrinya. Penilaian dilakukan dengan memberikan nilai-nilai tertentu pada kondisi eksisting yang telah diketahui dari hasil survei. Dari penilaian ini akan diperoleh posisi sentra berdasarkan klasifikasi Bintang 1 hingga Bintang 5 sesuai hasil dari Form Penilaian Sentra. Pemaknaan dari setiap klasifikasi ini diperlihatkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Penetapan Peringkat, Klasifikasi dan Skor Produk OVOP
Sumber : Juknis Penilaian, Klasifikasi dan Pembinaan Produk OVOP dari Kementerian Perindustrian (2012)
Sedangkan sistem informasi disusun berdasarkan pendekatan Object Oriented (OO) [2] [13]. Secara garis besar motodologi yang digunakan dalam pengembangan Sistem Informasi Sistem Informasi Berbasis Web dapat dilihat pada Gambar 2.
INCEPTION Gathering information Analyis and design application Team Assesment Document analys and design Quality and control document Document ok? Yes NO User OK? Analys And Design Review No ELABORATION Build dbase, UI and system integrity Team Assesment 2 Quality and Control prototype, UI and Database UI,Database & prototype OK? NO Yes User OK? Review Prototype
IMPLEMENTATION database integrityBuilding engine,
Quality And control Application Team Assesment 4 Application OK User OK? Review Applicaiton Trantition NO Yes No Yes User manual Training and Dilevery
Gambar 2. Metodologi penyusunan Sistem Informasi
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pelaksanaan Survei
Dari hasil pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisis terhadap data-data yang ada maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil pengumpulan data survei yang
dilakukan oleh 12 kelompok yang terdiri atas 3-4 orang, rekapitulasi IKM yang ada di Sentra Alas Kaki Cibaduyut diperlihatkan pada Tabel 2. Sejumlah kelompok ini disusun berdasarkan banyak Rukun Tetangga (RT) yang ada dalam kelurahan tersebut.
Tabel 2 Rekapitulasi data IKM
No Lokasi Jumlah IKM
Jumlah TK
1 Kel. Kebon Lega 52 434
2 Kel. Cibaduyut 37 345
3 Kel. Cibaduyut Wetan 34 285 4 Kel. Cibaduyut Kidul 24 101
5 Kel. Mekarwangi 22 188
6 Kel. Situsaeur 8 41
Total 177 1.396
Sumber: Hasil Penelitian, 2014
2. Berdasarkan hasil penilaian sentra, maka rekapitulasi sentra IKM Alas Kaki Cibaduyut adalah Bintang 2 artinya IKM masih perlu bimbingan dasar, namun berpeluang meningkat sebagai bintang 3 dengan berbagai perbaikan. Adapun rincian perhitungan untuk setiap lokasi survei berdasarkan kelompok survei yang terbentuk diperlihatkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Rekapitulasi Sentra IKM Alas Kaki Cibaduyut
No Kelompok Nilai Kesimpulan
1 Kelompok 1 71 Bintang 3 *** 2 Kelompok 2 80 Bintang 3 *** 3 Kelompok 3 75 Bintang 3 *** 4 Kelompok 4 60 Bintang 1 * 5 Kelompok 5 64 Bintang 2 ** 6 Kelompok 6 64 Bintang 2 ** 7 Kelompok 7 74 Bintang 3 *** 8 Kelompok 8 71 Bintang 3 *** 9 Kelompok 9 54 Bintang 1 * 10 Kelompok 10 52 Bintang 1 * 11 Kelompok 11 72 Bintang 3 *** 12 Kelompok 12 62 Bintang 2 ** Rata-rata 67 Bintang 2 **
Sumber: Hasil Penelitian, 2014
Rekapitulasi keseluruhan penilaian diperlihatkan pada Tabel 4. Dari Tabel 4 dapt dilihat bahwa sentra IKM Alas Kaki Cibaduyut membutuhkan perbaikan di beberapa indikator sentra seperti Kapasitas Produksi, Nilai Tambah Produksi, Pengendalian Lingkungan,
Inovasi dan Kreativitas Produk, Penggunaan Teknologi dan lain-lain.
Tabel 4. Rekapitulasi penilaian IKM Alas Kaki di Sentra Cibaduyut
NO ASPEK PENILAIAN Nilai
Max Penilaian Gap
Perlu Perbaikan? A. ASPEK PRODUKSI, PENGEMBANGAN PRODUK
DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 36 24 12 YA
1. Aspek Produksi 12 7 5
a. Sumber Bahan Baku Utama 3 3 0 TIDAK
b. Kapasitas Produksi (1 Tahun Terakhir) 3 1 2 YA
c. Nilai Tambah Produksi 3 1 2 YA
d. Pengendalian Lingkungan 3 2 1 YA
2. Aspek Pengembangan Produk 12 8 a. Pengembangan Model/Desain Produk 1 (satu) Tahun
Terakhir 3 3 0 TIDAK
b. Inovasi dan Kreativitas Produk 3 2 1 YA
c. Penggunaan Teknologi 3 1 2 YA
d. Kemasan 3 2 1 YA
3. Aspek Pengembangan Masyarakat 12 9
a. Keberadaan Perusahaan di Sentra 3 3 0 TIDAK
b. Peran dalam Kelompok 3 1 2 YA
c. Partisipasi dengan Masyarakat 3 3 0 TIDAK
d. Pembukuan 3 2 1 YA
B. ASPEK PEMASARAN DAN RIWAYAT PRODUK 18 10 8 YA
1. Aspek Pemasaran 12 7 5
a. Tujuan Pasar 3 2 1 YA
b. Peningkatan Omzet Penjualan (dibandingkan tahun lalu) 3 1 2 YA
c. Pelanggan 3 2 1 YA
d. Upaya Peningkatan Pemasaran 3 2 1 YA
2 Aspek Riwayat Produk 6 3 3
a. Riwayat Produk 3 1 2 YA
b. Kearifan Lokal 3 2 1 YA
C. PEDOMAN PERTIMBANGAN PADA JENIS DAN
KUALITAS PRODUK 46 28 18 YA
1. Aspek Jenis Produk 20 14 6
a. Produk dapat memperluas pangsa pasar 4 4 0 TIDAK
b. Bentuk (model/desain), warna, desain sesuai dengan selera
pasar 4 4 0 TIDAK
c. Ukuran dan proporsi sesuai dengan kegunaan 4 4 0 TIDAK
d. Menerapkan standar nasional 4 2 2 YA
e. Menerapkan standar internasional 4 0 4 YA
2. Aspek Kualitas Produk 26 14 12
a. Aspek Kualitas Produk 14 8 6 YA
b. Aspek Peluang Pasar ditinjau dari Kualitas Produk 12 6 6 YA
3. Berdasarkan analisis Gap, maka kesenjangan yang terjadi untuk masing-masing indikator kondisi IKM di dalam Sentra adalah sebagai berikut :
a. Aspek produksi, pengembangan produk dan pengembangan masyarakat.
- Aspek produksi
Pada aspek ini perlu ada perbaikan pada kapasitas produksi, nilai tambah produksi dan pengendalian lingkungan.
- Aspek Pengembangan Produk
Pada aspek ini perlu ada perbaikan pada inovasi dan kreativitas produk, penggunaan teknologi, dan kemasan.
- Aspek Pengembangan Masyarakat
Pada aspek ini perlu ada perbaikan pada peran dan kelompok serta pembukuan usaha.
b. Aspek pemasaran dan riwayat produk. - Aspek Pemasaran
Pada aspek ini perlu ada perbaikan dari semua elemen yang ada, yaitu tujuan pasar, peningkatan omzet penjualan, pelanggan dan upaya peningkatan pemasaran.
- Aspek Riwayat Produk
Pada aspek ini perlu ada perbaikan pada riwayat produk dan kearifan lokal.
c. Pedoman pertimbangan pada jenis dan kualitas produk.
Pada aspek ini perlu ada perbaikan mengenai: - Aspek jenis produk
Pada aspek ini perlu ada perbaikan pada penerapan standar nasional dan internasional.
- Aspek kualitas produk
Pada aspek ini perlu ada perbaikan pada aspek kualitas produk dan peluang pasar yang ditinjau dari kualitas produk.
4. Berdasarkan analisis SWOT, maka identifikasi strengths, weakness, opportunities, dan threats untuk Sentra IKM Alas Kaki Cibaduyut adalah sebagai berikut :
a. Strengths :
 S1 : Memiliki pengalaman panjang dalam produksi alas kaki
 S2 : Memiliki kualitas produk yang diakui level lokal dan nasional
 S3 : Transportasi ke lokasi mudah dijangkau
 S4 : Adanya UPT Persepatuan sebagai Centre of Excelent
 S5 : Kompetensi SDM
 S6 : Masih ada IKM yang mampu bertahan
b. Weakness :
 W1 : Tidak berfungsinya Asosiasi
 W2 : Memiliki kualitas yang diakui level lokal dan nasional
 W3 : Peran UPT yang belum optimal
 W4 : Teknologi Pemesinan
 W5 : Tidak adanya Supplier di dalam Sentra
 W6 : Standarisasi proses c. Opportunities :
 O1 : Kepedulian pemerintah dalam pengembangan IKM, baik Pusat maupun Daerah
 O2 : Masih besarnya pasar produk alas kaki nasional maupun internasional d. Threats :
 T1 : Persaingan industri lokal dan internasional
 T2 : Tata ruang sentra yang semakin padat
 T3 : Peningkatan harga bahan baku dan operasional lainnya
 T4 : Berkurangnya minat SDM untuk bekerja di sentra
4.2 Draft Sistem Informasi Berbasis Web
Dari kegiatan penyusunan Sistem Informasi berbasis web, telah dilakukan beberapa kegiatan
dengan rekapitulasi kegiatan yang tertera pada Tabel 5.
Tabel 5 Progress pekerjaan penyusunan sistem informasi
Kegiatan yang
dilaksanakan % Keterangan
Pembuatan modul Master Data, termasuk di dalamnya : - Sentra - IKM - Kajian - Kuesioner 30% Modul ini merupakan data master yang nantinya akan digunakan untuk proses di Sistem Informasi Berbasis Web Pembuatan modul Dashboard, termasuk di dalamnya : - Pembuatan Pemberitahuan/ Notifikasi - Pembuatan Traffic Statistic 30% Modul ini merupakan informasi mengenai New Mention, Complete Task, Fix Issues, Complete Orders, Recent Activity, dan Recent Transactions yang ada pada aplikasi Sistem Informasi Berbasis Web. Pembuatan modul laporan,
termasuk di dalamnya : - Rekap Sentra - Rekap IKM - Cetak Sentra - Cetak IKM 0% Modul ini merupakan hasil dari proses Sistem Informasi Berbasis Web. Pembuatan modul Settingan, termasuk di dalamnya : - Penambahan User - Pengaturan Hak Akses - Ubah Password 0% Modul ini merupakan settingan yang diperlukan untuk mengatur Sistem Informasi Berbasis Web. Sumber: Hasil Penelitian, 2014
5. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini adalah:
1. Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data, diketahui bahwa jumlah IKM Alas Kaki yang teridentifikasi berjumlah 177 Unit Usaha.
2. Berdasarkan penilaian sentra, rata-rata IKM yang ada di Sentra Cibaduyut mendapatkan klasifikasi Bintang 2.
3. Berdasarkan Analisis Gap, terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam pengembangan sentra
yaitu:
a. Perbaikan teknologi
b. Pemberdayaan kembali Asosiasi c. Penerapan standar-standar proses
d. Peningkatan inovasi dan kreatifitas SDM dalam Kearifan Lokal
e. Kemasan Produk f. Manajerial usaha
UCAPAN TERIMA KASIH
Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia atas pembiayaan penelitian dalam skim Hibah Bersaing Desentralisasi No. 14/SP3HBPD/LEMLIT-UNPAS/V/2014.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Arthurs, David, Erin Cassidy, Charles H. Davis, Indicators to support innovation cluster policy, “Int. J. Technology Management”, Vol. 46, No. 3 / 4, 2009.
[2] Davis. B. Gordon, “Sistem Informasi Manajemen”, Edisi 2 Revisi, PPM, Indonesia, 2005,
[3] Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian, “Petunjuk Teknis Penilaian, Klasifikasi dan Pembinaan Produk OVOP”, 2012.
[4] Djunid, Amsal, “Manajemen Proyek Pengembangan Sistem”. Tesis S2, Yogyakarta, 2008.
[5] E. Burton Swanson & Neil C. Ramiller, Innovating Mindfully with Information Technology, “MIS Quarterly”, Vol. 28 No. 4 pp. 553-583, 2004.
[6] Frenzel, Carroll W, “Management of Information Technology”, Boyd & Fraser Publishing Company, USA, 1996.
[7] Henderi, “Unified Modelling Language”, Raharja Enrichment Centre (REC), Tangerang, 2006.
[8] Irawati, Dessy, “Strengthening Cluster Building in Developing Country alongside the Triple Helix: Challenge for Indonesian Cluster - A Case Study of the Java Region”, MPRA Paper No. 5831, Munich, 2007.
[9] James A, O’Brien, “Introduction to Information Systems”, terjemahan oleh Dewi Fitriasari, Salemba Empat, Jakarta, 2005.
[10] Japan International Cooperation Agency (JICA), ”The Study on Strengthening Capacity of SMEs Clusters in Indonesia”, Jakarta, 2004.
[11] Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur : Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta, 1990.
[12] Laudon, Kenneth C.; Jane P. Laudon, Management Information Systems, organization and Technology in The Networked Enterpise”, Prentice-Hall, New Jersey, USA, 2000.
[13] Laudon, Kenneth C, Jane, “Sistem Informasi Manajemen”, Buku 1 edisi 10, Salemba Empat, Jakarta, 2008.
[14] Leman, “Metodologi Pengembangan Sistem Informasi”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 1997.
[15] Lapointe, Liette, Suzanne Rivard, A Multilevel Model of Resistance to Information Technology Implementation, “MIS Quarterly”, Vol. 29 No. 3, pp. 461-491, 2005.
[16] Nugroho, Adi, “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metoda Berorientasi Objek”. Edisi Revisi, Informatika, Bandung, 2005.
[17] Porter, M. E, “The Competitive Advantage of Nations”, Macmillan, London, 2000.
[18] Rahardja, Untung., “Analisis Kelayakan Investasi Digital Dashboard pada Manajemen Akademik Perguruan Tinggi: Studi Kasus pada Perguruan Tinggi Raharja”, Thesis, Program Studi Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, 2007. [19] Usman, Husaini, “Manajemen: Teori, Praktik
dan Riset Pendidikan”, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2006.