• Tidak ada hasil yang ditemukan

27/05/2015. Bogor, 26 Mei 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "27/05/2015. Bogor, 26 Mei 2015"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Bogor, 26 Mei 2015

1. RPPI Sebagai Instrumen Program menjawab IKK

2. Skema dan Format RPPI

3. Aspek Integratif RPPI dan Kegiatan Multiyears

4. Problem Statement dan State of The Art

5. Lokus dan Fokus Riset

(2)

Sastra Program Keterangan S-1 P-12 Program Litbang KLHK mendukung semua Sastra KLHK S-2 P-12 S-3 P-12 Mendukung 3 Sastra KLHK INSTRUMEN: RPPI Informasi Iptek Terapan Iptek Dasar Kebijakan Pilot IPTEK Penelitian Pengembangan Inovasi

RPPI

Menjawab IKK Eselon I 2015-2019

1

(3)

2025; Sk Menhut 163/2009

TEMA & SUB TEMA 1. Lansekap Hutan 2. Pengelolaan Hutan 3. Perubahan Iklim 4. Pengolahan Hasil hutan 5. Kebijakan. PENGELOLAAN HUTAN: a) hutan alam, b) hutan tanaman, c) pengelolaan DAS, d) biodiversitas, dan e) HHBK. 25 RPI (1833 judul) 15 RPI (Penelitian) 7 RPI (Pengemba- ngan) RPTP 2015 195 Judul Lit & 7 Pilot 15 RPI Penelitian 7 RPI Pegembangan RPTP 7 Pilot IPTEK KPH 195 Judul

Refokusing

RPJMN 2015-19

“IKK Litbang”

X Judul X Pilot

“IKK Eselon 1”

(4)
(5)

TEMA RPPI A. Pangan B. Energi C. Obat D. Konservasi Kehati E. HHBK F. Pengelolaan DAS/Mitigasi Bencana

G. Resolusi Konflik dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan

H. Produktivitas Hutan I. Teknik Pemanenan Hutan J. Revitalisasi Pemanfaatan Hasil

Hutan K. KPH

L. Keekonomian/Daya Saing Industri M. Perubahan Iklim dan Jasling N. Lingkungan

O. Pengolahan Hasil Hutan P. Mangrove

Q. Politik dan Kebijakan R. Kebakaran Hutan dan Lahan

1. Konservasi keanekaragaman hayati 2. Konservasi Sumber Daya Air 3. Peningkatan Produktivitas Hutan 4. Sumber Pangan Alternatif dari Hutan 5. Sumber Energi Alternatif dari hutan 6. Obat-obatan tanaman hutan

7. Revitalisasi pemanfaatan hasil hutan pasca panen untuk energi, pangan dan obat-obatan

8. Pengolahan hasil hutan 9. Teknik pemanenan hutan

10. Kualitas lingkungan dan pengelolaan laboratorium lingkungan

11. Kualitas lingkungan untuk indeks pembangunan berkelanjutan

12. Pola konsumsi dan produksi berkelanjutan 13. Sosekjak pemberdayaan masyarakat serta resolusi

konflik kawasan hutan

14. Keekonomian/daya saing industri dan kebijakan tata kelola LHK

15. Politik dan hukum LHK

(6)

TARGET OUTPUT SUATU RPPI

SINTESA RPPI

OUTPUT 1: OUTPUT 2: OUTPUT 3: OUTPUT 4: OUTPUT 5:

Ditargetkan dapat dicapai melalui “X” Judul Penelitian dilaksanakan

tahun 2015 - 2019

pada “Y” Satker/UPT Badan Litbang

Paket .... Teknik .... Rekomenda si …… Informasi .... Paket .... IPTEK Pasca Panen (sebanyak X Jenis) Kegiatan: Eksplorasi DAFTAR Jenis Hasil Hutan sebagai sumber energi alternatif dari hutan

THEMA KETAHANAN ENERGI

Eksplorasi Bio-Prospecting Mikroba Hutan Tropis Untuk Energi, Health, Bio-Kegiatan:

Ujicoba teknik budidaya mulai dari persemaian hingga pemanenan

IPTEK budidaya jenis-jenis penghasil energi dari tanaman hutan (sebanyak X Jenis)

1. Teknik Perbenihan dan Pembibitan Jenis Alternatif Penghasil Energi Terbarukan (Trema (Trema orientalis) dan Laban (Vitex pubescen))

2. Teknik Perbenihan dan Pembibitan Jenis Alternatif Penghasil Energi Terbarukan (Trema (Trema orientalis) dan Laban (Vitex pubescen))

3. Teknik silvikultur (budidaya,

IPTEK Sosek dan Rekomendasi Kebijakan untuk X Jenis Pilot Pengembangan dan Inovasi 1.Pengembangan Wood Pellet di Riau 1.Teknik Pengolahan Biometanol Berbahan Lignoselulose 2.Teknik Pengolahan Bioetanol dari Bahan Berlignoselulosa

3.Teknik Pengolahan Bahan Bakar Nabati Berbasis Lemak (Biokerosene) (BPTHHBK Mataram)

4.Teknik Pengolahan Bio Oil dari Bahan Berlignoselulosa

RPI Sumber Energi Alternatif

dari Hutan RPI Revitalisasi Peanfaatan Energi, Pangan, dan Obat-Obatan Alternatif dari Hutan Pemberdayaan Masyarakat serta RPI Sosek dan Kebijakan Resolusi Konflik kawasan hutan

1.analisis finansial dan sosial pada hutan tanaman penghasil kayu pertukangan, pulp dan energi 2.Analisis ketersediaan dan manfaat perhutanan sosial terhadap pemenuhan kebutuhan pangan, obat dan energi bagi masyarakat

3.Kajian penguatan teknologi tepat guna dalam rangka pemenuhan kebutuhan

(7)

• RPPI adalah Rencana Penelitian dan Pengembangan Integratif Badan Litbang dan Inovasi KLHK yang dilaksanakan tahun 2015 – 2019, yang terdiri dari berbagai RPTP terkait dan bersifat integratif serta dilaksanakan oleh para Peneliti di Satker tertentu.

• Proposal Penelitian atau Rencana Penelitian Tim Peneliti (RPTP) adalah rencana penelitian yang disusun oleh Tim Peneliti di Unit Kerja/UPT dengan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah untuk mencapai target output yang telah ditetapkan dalam renstra Badan Penelitian dan Pengembangan LHK. RPTP dapat bersifat multiyears dan dapat terdiri dari satu atau lebih Rencana Operasional Penelitian (ROP). ROP merupakan penjabaran dari RPTP yang disusun di tingkat Unit Kerja /UPT sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan tahun anggaran berjalan di Unit Kerja masing-masing.

RPTP “P” RPTP “Q” RPTP “R” RPTP “S” RPTP “T”

ROP ROP ROP ROP ROP

FORMAT RPPI

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

ABSTRAK

I. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG (Mendukung IKK, Kebutuhan Daerah,)

RUMUSAN MASALAH (Problem Statement)

HIPOTESIS

TUJUAN DAN SASARAN

LUARAN (Target Output)

RUANG LINGKUP

II. METODOLOGI

III. RENCANA TATA WAKTU

IV. RENCANA LOKASI

V. RENCANA BIAYA

VI. ORGANISASI

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(8)

RPPI sebagai dukungan terhadap pencapaian IKK Eselon I KLHK dalam

bentuk tematik penelitian

SASARAN

PROGRAM INDIKATOR SASARAN PROGRAM STATEMENT PROBLEM IPTEK YANG DUKUNGAN DIPERLUKAN IPTEK YANG SUDAH TERSEDIA KEBUTUHA N RISET LITBANG Keterangan Peningkatan efektivitas pengelolaan hutan konservasi dan upaya konservasi keanekaragam an hayati untuk pemanfaatan yang berkelanjutan bagi kepentingan ekonomi, sosial dan ekologi

1. Nilai indeks efektivitas pengelolaan kawasan konservasi

(KSA,KPA,TamanBuru) minimal 70 poin (kategori baik) pada minimal 260 unit dari 521 unit kawasan konservasi (KSA,KPA,TamanBuru) di seluruh Indonesia (27,21 juta hektar)

2. Jumlah KPHK non taman nasional yang terbentuk dan beroperasi sebanyak 100 Unit KPHK

3. Persentase peningkatan populasi 25 species satwa terancam punah prioritas (sesuai The IUCN Red List of Threatened Species) sebesar 10% dari baseline data tahun 2013

4. Nilai ekspor pemanfaatan satwaliar dan tumbuhan alam serta bioprospecting sebesar Rp 25 Triliun 5. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal

sebanyak 1,5 juta orang wisatawan manca Negara selama 5 tahun

6. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 20 juta orang wisatawan nusantara selama 5 tahun 7. Jumlah kemitraan pengelolaan kawasan konservasi sebanyak 130 unit (Wisata 100 Unit, Air 25 Unit, Geothermal 5 Unit)

8. Jumlah unit kawasan ekosistem esensial yang terbentuk dan dioptimalkan pengelolaannya sebanyak 34 unit (terutama lansekap karst, lahan basah, lahan gambut, dan hutan mangrove serta ekosistem pegunungan)

9. Jumlah ketersediaan paket data dan informasi keanekaragaman hayati yang berkualitas di 7 Ekoregion

1 Iptek Konservasi Kawasan dan Iptek Konservasi Species Iptek Penangkaran 3. Eksplorasi Dan Budidaya Jenis (1,3, akan menjadi thema pengembangan) 1.Harimau, 2.Macan jawa 3.Gajah, 4.Komodo 5.tarsius 6. Orang utan 7. Macaca/Owa-owa 8.dst... ………….. 25. ……. Iptek model penangkaran 4 jenis: 1. Tarsius 2. Macaca 3. Anoa 4. Jalak bali •21 Jenis •Yang akan dilaksanaka n oleh Badan Litbang ….. Jenis? CONTOH: Tersedia IPTEK yang dikembang kan oleh Parapihak Kekuranga n Tenaga ahli/ kepakaran gajah.

PROGRAM: KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DAN EKOSISTEM SASARAN STRATEGIS: SASTRA 1, SASTRA 2, SASTRA 3

Problem Statement

State of the art

Fokus dan Lokus

• Fokus riset adalah untuk mendukung IKK Eselon I

Teknis dan Needs Daerah, sedangkan Lokus riset

adalah di Kawasan Konservasi, KPH, KHDTK, Hutan

Penelitian, serta kantong-kantong kemiskinan

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian, yaitu tulang kranial yang terletak diatas kepala dan tulang facial(tulang wajah) terletak didepan tengkorak, tulang

a) Variabel Harga Properti di Indonesia selama kuartalan pertama tahun 2010 sampai kuartalan keempat 2016 terus mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan sektor

Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa kecernaan bahan organik dari keempat pakan perlakuan adalah berbeda tidak nyata (P>0,05), artinya bahwa penggunaan

Permintaan jagung (Zea mays L.) terus meningkat setiap tahun, sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan kemajuan sektor industri berbahan baku jagung.

Kadar Sulfur dan Selenium Hijauan Jagung Manis dengan Pemupukan P dalam Suspensi FAS.. Se hijauan dengan perlakuan P (BP, fruits by hydride generation atomic absorbtion

Piranti WASP ini dapat menghasilkan keluaran (output ) berupa jenis dan kebutuhan kapasitas pembangkit serta waktu operasi yang paling optimal untuk memenuhi kebutuhan

Dato' Seri Paduka Haji Shafie bin Haji Mohd Salleh Ketua Persekutuan Pengakap

Penanganan sampah dapat melibatkan seluruh komponen masyarakat, termasuk anak-anak. Melibatkan anak usia dini merupakan langkah awal yang baik untuk pembelajaran penanganan