• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Diterbitkan oleh

Akademi Kebidanan Bakti Utama

Pati

Jurnal Kebidanan dan

Kesehatan Vol. 3 No. 1 Hal. 1-36

Pati Juli 2012

ISSN 2087-4154

ISSN 2087-4154

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan

(Journal of Midwifery Science and Health)

V

ol. 3 , No. 1 Juli 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI MOW DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN KALIORI KABUPATEN

REMBANG TAHUN 2011 Dewi Kartikasari dan Puji Hastuti, S.SiT.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIDAN DESA DALAM DETEKSI KURANG ENERGI KRONIS IBU HAMIL DI WILAYAH KABUPATEN PATI TAHUN 2011

Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.SiT, M.Kes.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI BARU LAHIR OLEH BIDAN PRAKTIK SWASTA DI KABUPATEN PATI

Irfana Tri Wijayanti, S.SiT, M.Kes.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN MELAKUKAN ANTENATAL CARE PADA UMUR

KEHAMILAN 2-9 BULAN DI PUSKESMAS WEDARIJAKSA I PATI TAHUN 2011 Riska Ade Kristiyana dan Yuli Irnawati, S.SiT.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA USIA 9 BULAN DI DESA TAMBAHSARI KECAMATAN

PATI KABUPATEN PATI TAHUN 2011 Sri Budiarti dan Siti Ni’amah, S.SiT.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU TENTANG PENGGUNAKAN CAIRAN PEMBERSIH VAGINA PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMK

NASIONAL PATI PADA TAHUN 2011 Sita Dyah Rahayudan Etni Dwi Astuti, S. Si. T

(2)

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan

(Journal of Midwifery Science and Health)

Vol. 3, No. 1 Juli 2012

Susunan Dewan Redaksi

Penanggung jawab (Chairman):

Direktur AKBID Bakti Utama Pati

Ketua (Editor in Chief) :

Suparjo, S.Kp., M.Kes.

Sekretaris (Secretary Editor) :

Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes.

Anggota (Section Editors) :

Uswatun Kasanah, S.Si.T., Yuli Irnawati, S.Si.T.,

Redaksi Teknis (Technical Editor): Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T.,M.Kes

Terbit pertama kali : Juli 2012 Administrasi dan Sekretariat :

Khoirul Huda, S.Kom., Septi Diyah Ayu Wulandari

Alamat :

Jl. Ki Ageng Selo No.15 Pati, Website: http//www.akbidbup.ac.id

E-mail : info@akbidbup.ac.id

Jurnal Ilmu Kebidanan

dan Kesehatan Vol. 3 No. 1 Hal. 1-36

Pati Juli 2012

ISSN 2087-4154

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan terbit dua kali dalam setahun (Januari dan Juli)

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun nonhasil penelitian di bidang ilmu-ilmu kebidanan khususnya dan ilmu-ilmu kesehatan pada umumnya yang belum pernah diterbitkan atau sedang dalam proses penerbitan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah maksud atau substansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan tidak dikembalikan kepada pengirimnya, kecuali atas permintaan dari penulis yang bersangkutan.

(3)

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan

(Journal of Midwifery Science and Health)

Vol. 3, No. 1 Juli 2012

DAFTAR ISI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI MOW DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN KALIORI KABUPATEN REMBANG TAHUN 2011……… 1-7

Dewi Kartikasari dan Puji Hastuti, S.SiT.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIDAN DESA DALAM DETEKSI KURANG ENERGI KRONIS IBU HAMIL DI WILAYAH KABUPATEN PATI TAHUN 2011... 8-13 Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.SiT, M.Kes.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI BARU LAHIR

OLEH BIDAN PRAKTIK SWASTA DI KABUPATEN PATI

... 14-21 Irfana Tri Wijayanti, S.SiT, M.Kes.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN MELAKUKAN ANTENATAL CARE PADA UMUR KEHAMILAN 2-9 BULAN DI PUSKESMAS WEDARIJAKSA I PATI TAHUN 2011... 22-27 Riska Ade Kristiyana dan Yuli Irnawati, S.SiT.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA USIA 9 BULAN DI DESA TAMBAHSARI KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI TAHUN 2011... 28-31 Sri Budiarti dan Siti Ni’amah, S.SiT.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU TENTANG PENGGUNAKAN CAIRAN PEMBERSIH VAGINA PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMK NASIONAL PATI PADA TAHUN 2011... 32-36

(4)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN MELAKUKAN

ANTENATAL CARE PADA UMUR KEHAMILAN 2-9 BULAN DI PUSKESMAS

WEDARIJAKSA I PATI TAHUN 2011 Riska Ade Kristiyana1 dan Yuli Irnawati, S.Si.T2

Alumni Akbid Bakti Utama Pati1 , Staf Pengajar Akbid Bakti UtamaPati 2

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN MELAKUKAN

ANTENATAL CARE PADA UMUR KEHAMILAN 2-9 BULAN DI PUSKESMAS

WEDARIJAKSA I PATI TAHUN 2011. Pelayanan antenatal care adalah cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan antenatal care. Keteraturan ibu hamil melakukan antenatal care dipengaruhi oleh kesehatan saat hamil. Keluhan yang diderita ibu akan membuat ibu semakin aktif dalam kunjungan antenatal

care.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan melakukan antenatal care pada umur kehamilan 2-9 bulan di Puskesmas Wedarijaksa I Pati. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang periksa di Puskesmas Wedarijaksa I Pati tahun 2011 yaitu sebanyak 64 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 30 orang.

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode survey dengan menggunakan kuesioner, sedangkan pengolahan data dengan Chi-Square (bantuan program SPSS 12.0).

Analisa data menggunakan diagram batang hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil tingkat pengetahuan kurang tentang tanda bahaya kehamilan yaitu sebanyak 17 orang (56.7%), sedangkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 4 orang (13.3%) dan yang memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 9 orang (30%). tidak patuh dalam melakukan antenatal care yaitu sebanyak 21 orang (70%) dan yang patuh sebanyak 9 orang (30%).

Berdasarkan hasil uji Chi-Square diperoleh hasil Chi-Square hitung adalah 11,365 > Chi-Square table adalah 5,991, df : 2 tingkat signifikansi 5 % adalah 5,991. Dengan demikian ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan melakukan antenatal care pada umur kehamilan 2-9 bulan di Puskesmas Wedarijaksa I Pati. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada semua pihak yang terkait terutama bagi pelayanan kesehatan baik di RS, Puskesmas, ataupun di BPS untuk meningkatkan pelayanannya dalam memberikan asuhan kebidanan, dalam hal pengetahuan khususnya ibu hamil agar memiliki kesadaran akan pentingnya melakukan kunjungan antenatal care sehingga tanda bahaya kehamilan dapat terdeteksi sedini mungkin.

Kata Kunci : Pengetahuan, Tanda Bahaya Kehamilan, Kepatuhan Antenatal Care.

PENDAHULUAN

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar dinegara berkembang. Di Negara miskin, sekitar 25 – 50 % kematian wanita usia subur disebabkan hal berkaitan dengan kehamilan. Tahun 1996, WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Di Asia Selatan, wanita berkemungkinan 1:8 meninggal akibat kehamilan atau persalinan selama kehidupannya, di Negara Afrika 1 : 14, sedangkan di Amerika Utara hanya 1 : 6.366. Lebih dari 50 % kematian dinegara berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan teknologi yang ada serta biaya relatif rendah (Sarwono, 2006)

Pada saat ini Angka kematian ibu dan Angka kematian perinatal di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survey demografi dan kesehatan Indonesia (1994) angka kematian ibu adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian perinatal adalah 40 per 100.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan Negara – Negara lain, maka angka kematian ibu di Indonesia adalah 15 kali angka kematian ibu di

(5)

Malaysia, 10 kali lebih tinggi daripada Thailand, atau 5 kali lebih tinggi daripada Filipina (Sarwono, 2006).

Komitmen dan perkembangan yang terjadi secara internasional berpengaruh pula pada langkah yang dilaksanakan Indonesia dalam menangani masalah kematian ibu. Pada tahun 1990-1991 departemen kesehatan dibantu WHO, UNICEF, dan UNDP melaksanakan Assessment Safe Motherhood. suatu hasil dari kegiatan ini adalah rekomendasi rencana kegiatan lima tahun. Departemen kesehatan menerapkan rekomendasi tersebut dalam bentuk strategi operasional untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI). Sasarannya adalah menurunkan AKI dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada 1986, menjadi 225 pada tahun 2000 (Sarwono, 2006).

Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 1994) tertinggi di ASEAN. Menempatkan upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) sebagai program prioritas. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, seperti halnya dinegara lain adalah perdarahan, infeksi dan eklampsi, selain itu keadaan ibu pra hamil dapat berpengaruh terhadap kehamilannya. Penyebab tak langsung kematian ibu ini antara lain adalah anemia, kurang energi kronis (KEK). Tahun 1995, kejadian anemia ibu hamil sekitar 51 % dan kejadian risiko KEK pada ibu hamil (lingkar/lengan atas kurang dari 23,5 cm) sekitar 30% (Sarwono, 2006).

Angka kematian ibu (AKI) di Jateng tergolong masih tinggi. Hal itu bisa dilihat dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jateng yang menyebutkan pada 2008 AKI mencapai 114,42/100.000 kelahiran. Angka tersebut masih berada di atas target nasional yakni sebesar 102/100.000 kelahiran. Jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya yakni sebesar 116,34/100.000 kelahiran. Sedang angka nasional sudah di atas 200/100.000 kelahiran bayi, kata Kasi Manajemen Informasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Suwandi Sawadi. Menurut Suwandi, masih tingginya AKI disebabkan kurangnya kesadaran melakukan persalinan di sarana kesehatan di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Seperti di Kabupaten Batang, pada 2008 AKI mencapai 206,95/100.000 kelahiran, di Blora 192,79/100.000 kelahiran, Pekalongan 173,72/100.000 kelahiran, Purworejo 164,49/100.000 kelahiran, dan Kendal 159,76/100.000 kelahiran (http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/ 2010/01/26/45495).

Di Kabupaten Pati pada tahun 2008 sasaran ibu hamil sebanyak 18795 dengan K1 sebanyak 18795 (91,68%) dan K4 17.849 (87.07%), tahun 2009 sasaran ibu hamil sebesar 20.063 dengan kunjungan ibu hamil K1 sebanyak 19.582 (98.00 %) dan K4 18.007 (90.00 %), tahun 2010 sasaran ibu hamil 20.739 dengan kunjungan K1 19.751 (95,24%) dan K4 18.717, rata-rata terjadi peningkatan kunjungan antenatal care di kabupaten Pati (DKK Pati).

Cakupan ibu hamil di Puskesmas Wedarijaksa I Pati pada tahun 2008 sasaran ibu hamil sebanyak 616 dengan K1 sebanyak 767 ( 95,40%), dan K4 sebanyak 767 (95,40 %), tahun 2009 jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 606 dengan K1 sebanyak 593 (97,85 %), dan K4 sebanyak 569 (93,89), tahun 2010 jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 609 dengan K1 sebanyak 549 (90,2 %), dan K4 sebanyak 470 (77,2 % ), maka terjadi penurunan kunjungan antenatal care pada ibu hamil di wilayah puskesmas WedariJaksa I Pati (DKK Pati).

Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Wedarijaksa I Pati terhadap 10 ibu hamil diperoleh data bahwa pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan, pengetahuan kurang sebanyak 6 orang, pengetahuan sedang 2 orang dan pengetahuan baik 2 orang, sedangkan 7 orang tidak patuh dalam melakukan antenatal care dan 3 orang patuh dalam melakukan antenatal care.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengambil judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Melakukan Antenatal Care Pada Umur Kehamilan 2 – 9 Bulan di Puskesmas Wedarijaksa I Pati Bulan Januari dan Februari Tahun 2011”

BAHAN DAN CARA PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penitian ini adalah Deskriptif analitik, Survei

Deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan

suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat, sedangkan Survei analitik adalah survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi (Notoatmodjo, 2010). Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah Survey dan pendekatan waktu yang digunakan adalah penelitian cross sectional artinya tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter (Alimul, 2009). Variabel independent dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah kepatuhan melakukan antenatal care pada umur kehamilan 2-9 bulan. Variabel penelitian adalah suatu

(6)

atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun obyek yang akan mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Notoatmodjo, 2003).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang umur kehamilanya 2-9 bulan yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Wedarijaksa I Pati yaitu sebanyak 64 ibu hamil pada bulan Januari dan Februari tahun 2011. Sampel dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 30 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan purposive sample yaitu cara pengambilan sampel untuk tujuan tertentu (Alimul, 2009). Sehingga pengambilan sampel didasarkan pada anggota populasi yang memenuhi kriteria inklusi. Alat ukur penelitian ini adalah menggunakan kuesioner pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dan kepatuhan melakukan antenatal care di Puskesmas Wedarijaksa I Pati.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Sebanyak 30 responden sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan kurang tentang tanda bahaya kehamilan yaitu sebanyak 17 orang (56.7%), sedangkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 4 orang (13.3%) dan yang memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 9 orang (30%). Responden tidak patuh dalam melakukan antenatal care yaitu sebanyak 21 orang (70%) dan yang patuh sebanyak 9 orang (30%).

Untuk menguji hipotesis di atas, langkah-langkahnya adalah membandingkan Chi Square hitung dengan Chi Square tabel, jika perbandingan ini menunjukkan bahwa Chi Square hitung < Chi-Square tabel, maka nilai yang diperoleh berarti Ho diterima, tetapi Chi-Square hitung > Chi - Square tabel, maka Ho ditolak. Sedangkan probabilitas > 0,05, maka Ho diterima, begitu sebaliknya probabilitas < 0,05, maka Ho

ditolak. Adapun nilai Chi-Square tabel pada df : 2 tingkat signifikansi 5 % adalah 5,991. Kemudian dilakukan perbandingan Chi-Square hitung dan chi-square tabel. Dimana Chi-Square hitung adalah 11,365 dan nilai Chi-Square tabel adalah 5,991. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Chi-Square hitung > nilai Chi-Square tabel. Sedangkan berdasarkan probabilitas, terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0,003, hal ini menunjukkan bahwa probabilitas di bawah 0,05. Dari analisis univariat dan bivariat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan melakukan antenatal care di Puskesmas Wedarijaksa I Pati Tahun 2011.

B. Pembahasan

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Wedarijaksa I Pati Tahun 2011

Penelitian terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan diperoleh sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan kurang tentang tanda bahaya kehamilan yaitu sebanyak 17 orang (56.7%), sedangkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 4 orang (13.3%) dan yang memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 9 orang (30%). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Wawan, 2010). Tingkat pengetahuan yang dimulai dari sekedar tahu, memahami yang diartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara benar, kemudian mengaplikasinya dalam situasi dan kondisi riil, menganalisis, mensintesis yang berarti menghubungkan kedalam suatu bentuk yang baru, dan akhirnya evaluasi akan mempengaruhi seseorang dalam menyikapi permasalahan-permasalahan yang dihadapinya, termasuk tanda bahaya kehamilan sebagai upaya pencegahan terjadinya tanda bahaya kehamilan. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Adapun salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah pendidikan. Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberikan respons terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan berpikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut. Ibu yang berpendidikan, tentu akan banyak memberikan perubahan terhadap apa yang mereka lakukan di masa lalu (Wawan, 2010).

2. Kepatuhan Melakukan Antenatal Care di Puskesmas Wedarijaksa I Pati Tahun 2011

Penelitian tentang kepatuhan melakukan antenatal care diperoleh hasil sebagian besar responden tidak patuh dalam melakukan antenatal care yaitu sebanyak 21 orang (70%) dan yang patuh sebanyak 9 orang (30%). Antenatal Care

(7)

(ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan kesehatan ibu maupun janin sehingga dapat mendeteksi dini kemungkinan adanya komplikasi (Sarwono, 2006). Kepatuhan melakukan

antenatal care pada ibu hamil dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, selain karena

rendahnya pengetahuan juga dapat dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran, biaya atau faktor ekonomi (Niven, 2002).

3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan dengan Kepatuhan Melakukan Antenatal Care di Puskesmas Wedarijaksa I Pati Tahun 2011

Berdasarkan hasil tabulasi silang diperoleh sebagian besar ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan kurang dengan kunjungan antenatal care tidak teratur yaitu sebanyak 16 orang (53.3%). Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai square hitung adalah 11,365 > chi-square tabel df : 2 taraf signifikan 5% adalah 5,991. Dengan demikian ada hubungan antara tingkat pengetahuan hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan melakukan antenatal care di Puskesmas Wedarijaksa I Pati Tahun 2011. Pengetahuan tentang kesehatan akan mempengaruhi perilaku setiap individu dan juga akan berpengaruh terhadap upaya pencegahan resiko tinggi kehamilan (Vivian, 2010). Dalam upaya untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan motivasi ibu hamil akan pentingnya pemeriksaan antenatal care secara teratur, maka sangat diperlukan peran dari tenaga kesehatan khususnya bidan sebagai pelaksana dalam memberikan pelayanan antenatal care dari segi penampilan, sikap juga profesionalisme. Hal ini disebabkan karena sebagian ibu hamil akan kembali memeriksakan kehamilannya ke tempat yang sama jika dirinya merasa dihargai dan mendapat pelayanan kesehatan yang baik. Dengan mendapat pelayanan bidan yang baik dan profesional, diharapkan dapat lebih meningkatkan motivasi dan kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara teratur. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan rendah, kurang memahami tentang tanda bahaya kehamilan sehingga kurang menyadari pentingnya pemeriksaan

antenatal care dalam membantu menanggulangi resiko tinggi kehamilan.

Sebaliknya ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik menyadari pentingnya peran tenaga kesehatan terutama bidan untuk membantu mengatasi tanda bahaya kehamilan (Kusmiyati, 2009). Dari hasil teori dan penelitian sebelumnya dengan judul “Hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan antenatal care (ANC) pada ibu primigravida trimester III di BPS Sulistyowati Desa Cengkal Sewu Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati (Dwi Sukamti, 2009) menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan antenatal care (ANC) pada ibu primigravida trimester III di BPS Sulistyowati Desa Cengkal Sewu Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Sebagai tenaga kesehatan sebaiknya memberikan penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan dan pentingnya melakukan kunjungan

antenatal care yang sangat bermanfaat bagi ibu hamil untuk memonitor dan

mendukung kesehatan ibu dan janin, sehingga ibu memiliki kesadaran akan pentingnya melakukan kunjungan antenatal care yang bermanfaat untuk mendeteksi sedini mungkin adanya tanda bahaya kehamilan.

SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan kurang tentang tanda bahaya kehamilan yaitu sebanyak 17 orang (56.7%), sedangkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 4 orang (13.3%) dan yang memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 9 orang (30%).

2. Sebagian besar responden tidak patuh dalam melakukan antenatal care yaitu sebanyak 21 orang (70%) dan yang patuh sebanyak 9 orang (30%).

3. Chi-Square hitung 11,365 > nilai Chi-Square tabel adalah 5,991, maka ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan melakukan antenatal care di Puskesmas Wedarijaksa I Pati Tahun 2011.

B. Saran

1. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan tenaga kesehatan dapat memotivasi untuk meningkatkan

pengetahuan khususnya ibu hamil agar memiliki kesadaran akan pentingnya melakukan kunjungan antenatal care sehingga tanda bahaya kehamilan dapat terdeteksi sedini mungkin.

(8)

2. Bagi ibu hamil

Diharapkan dapat memberikan motivasi kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya sehingga tanda bahaya kehamilan secara dini dapat di deteksi dan di tangani.

3. Bagi peneliti

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang ibu hamil resiko tinggi terhadap frekuensi kunjungan antenatal care.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz. 2009. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Ayurai. (2009). Konsep Tanda Bahaya Kehamilan.

(http://ayurai.wordpress.com/2009/04/05/konsep-tanda-tanda-bahaya-kehamilan)

Budiarto, 2002. Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC Kusmiyati, Yuni. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya

Kusumaning, Shintha P. 2008. Hubungan Tingkat PengetahuanIibu Hamil Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Melakukan ANC di Puskesmas Ponjong II Gunung Kidul. KTI dipublikasikan

Lia, Nanny V dan Sunarsih, Tri. 2010. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Maulana, Mirza. 2009. Seluk Beluk Reproduksi dan Kehamilan. Jogjakarta: Garailmu Niven, Neil. 2002. Psikologi Kesehatan. Jakarta: EGC

Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Prawirohardjo, Sarwono dan Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Prawirohardjo, Sarwono dan Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

RPJMD Kabupaten Patii 2006-2011. Gambaran Umum Kondisi Daerah. (http://www.bappedapati). Sitasi : 122010.

Setiawan, Ari. 2010. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika

Sugiyono, 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sukamti, Dwi. 2009. Hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan antenatal care

(ANC) pada ibu primigravida trimester III di BPS Sulistyowati Desa Cengkal Sewu Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. KTI tidak dipublikasikan

Wawan, A dan M, Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku

Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika

27 J.Ilmu Kebid&Kesh, Vol. 3 No. 1, Juli 2012 (22-27)

Referensi

Dokumen terkait

benar sekali: Setiap orang yang percaya kepada-Ku akan melakukan keajaiban- keajaiban seperti yang Aku lakukan. Dan bukan hanya itu saja, tetapi mereka juga akan melakukan

Setelah kelima analisis tersebut menunjukkan kelayakan suatu investasi baik dilihat dari sisi perhitungan analisis dan sisi keinginan investor, maka langkah terakhir dari

Skripsi berjudul “Analisis dan Perancangan Data Warehouse PT.Artha Envirotama” ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan pada jenjang pendidikan Strata-1 jurusan

When no baseline period is available (a digital file is released as the print title goes on sale), the sales data is collected during and after the digital promotion, and the

Hasil penelitian ini ialah: (i) terdapat sepuluh peran – peran teknologi dan komunikasi yang terlaksana dalam pembelajaran di kelas ICT ini, antara lain menyediakan soal –

Memberikan penjelasan lengkap dampak dari adanya pemeliharaan hubungan interpersonal antara Ustadz sebagai fasilitator dengan masyarakat penerima manfaat dalam program

Bahwa sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan Pasal 28 huruf c Undang-Undang Dasar 1945, bahwa secara yuridis setiap orang berhak untuk memenuhi kebutuhan dasarnya

peristiwa yang dialami oleh korban termasuk kekerasan fisik yang telah ditentukan berdasarkan undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 Pasal 45 yang berisi setiap orang