• Tidak ada hasil yang ditemukan

WAKTU INDUKSI, LAMA KERJA DAN PEMULIHAN ANESTESI KETAMIN DENGAN BERBAGAI DOSIS PREMEDIKASI XILAZIN SECARA SUBKUTAN PADA ANJING LOKAL SKRIPSI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WAKTU INDUKSI, LAMA KERJA DAN PEMULIHAN ANESTESI KETAMIN DENGAN BERBAGAI DOSIS PREMEDIKASI XILAZIN SECARA SUBKUTAN PADA ANJING LOKAL SKRIPSI."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

WAKTU INDUKSI, LAMA KERJA DAN PEMULIHAN ANESTESI KETAMIN DENGAN BERBAGAI DOSIS PREMEDIKASI XILAZIN

SECARA SUBKUTAN PADA ANJING LOKAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan

Oleh

I Gusti Agung Winata Sindhu NIM. 1009005004

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2014

(2)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tabanan pada tanggal 19 Agustus 1992. Penulis merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara pasangan I Gusti Agung Made Suastika (Alm) dan I Gusti Agung Ketut Rusmiati (Alm). Penulis pertama kali memasuki dunia pendidikan di Taman Kanak-kanak Saraswati Tabanan dan tamat pada tahun 1998. Kemudian penulis melanjutkan ke Tingkat Sekolah Dasar (SD) di SD No. 5 Gubug dan tamat pada tahun 2004. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 3 Tabanan dan tamat pada tahun 2007. Selanjutnya tercatat sebagai siswa SMAN 1 Kediri Tabanan dan berhasil lulus pada tahun 2010.

Penulis diterima di Fakultas Kedokteran Hewan pada tahun 2010 melalui jalur PMDK. Di sela-sela padatnya jadwal perkuliahan penulis masih sempat bergabung dalam kepanitiaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Kemudian penulis melakukan penelitian di bidang Ilmu Bedah Veteriner sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan (SKH) di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

(3)

i ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu induksi, lama kerja dan pemulihan anestesi xilazin dan ketamin yang diberikan secara subkutan dengan dosis premedikasi xilazin yang melebihi dari pemberian secara intramuskuler, disamping itu untuk mengetahui dosis yang aman dan efektif yang dapat diberikan secara subkutan pada anjing lokal. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu X2K10 (xilazin dosis 2 mg/kg dan ketamin dosis 10)/kontrol, X4K10 (xilazin dosis 4 mg/kg dan ketamin dosis 10 mg/kg), X6K10 (xilazin dosis 6 kg/mg dan ketamin dosis10 mg/kg), X8K10 (xilazin dosis 8 mg/kg dan ketamin dosis 10 mg/kg). Setiap perlakuan menggunakan enam ekor anjing sebagai ulangan, sehingga anjing yang digunakan sebanyak dua puluh empat ekor. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam. Rata-rata waktu induksi anetesi untuk perlakuan X2K10, X6K10, X8K10 berturut-turut adalah 6,33 menit, 10,8 menit, 9,33 menit secara statistik tidak berbeda nyata (P>0,05). Pemberian xilazin dengan dosis 4 mg/kg dan ketamin dengan dosis 10 mg/kg tidak menghasilkan efek anestesi yang sempurna disebabkan beberapa anjing masih bisa berdiri walaupun dalam keadaan sempoyongan dan beberapa terimmobilisasi namun masih mengalami reflek rasa sakit bila dilakukan pencubitan. Rata-rata lama kerja anestesi untuk perlakuan X2K10, X6K10, X8K10 berturut-turut adalah 50,8 menit, 85,1 menit, 104 menit. Sedangkan rata-rata waktu pemulihan anestesi untuk masing-masing perlakuan adalah 61,6 menit, 90,8 menit, 145,8 menit. Analisis statistik menunjukkan bahwa lama kerja dan pemulihan anestesi ketamin dengan premedikasi xilazin secara subkutan hasilnya berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan kontrol.

(4)

ABSTRACT

This study aims to determine the induction time, duration of action and recovery xylazine and ketamine anesthesia was administered subcutaneously at a dose exceeding xylazine premedication of intramuscular administration, in addition to determine safe and effective doses can be administered subcutaneously at a local dog. This study used a completely randomized design (CRD) with four treatments namely X2K10 (xylazine dose of 2 mg/kg and ketamine dose 10)/ control, X4K10 (xylazine dose of 4 mg/kg and ketamine 10 mg/kg), X6K10 (xylazine dose 6 kg / mg and ketamine dosis10 mg/kg), X8K10 (xylazine dose of 8 mg/kg and ketamine 10 mg/kg). Every treatment using six dogs as replication, so that the dogs were used as much as twenty-four tails. Data were analyzed with analysis of variance. The average time to treatment X2K10 anesthetic induction, X4K10, X6K10, X8K10 row is 6.33 minutes, 10.8 minutes, 9.33 minutes was not statistically significantly different (P>0.05). Giving xylazine a dose of 4 mg/kg and ketamine at a dose of 10 mg/kg did not produce a perfect anesthetic effect caused some dogs can still stand despite the staggering state and mobilized but still experiencing some pain reflex when done pinch. The average length of employment of anesthesia for treatment X2K10, X4K10, X6K10 row was 50.8 min, 85.1 min, 104 min. While the average recovery time of anesthesia for each treatment was 61.6 minutes, 90.8 minutes, 145.8 minutes. Analysis showed that the duration of work and recovery ketamine anesthesia with premedication xylazine subcutaneously highly significant result (P<0.01) with the control.

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Waktu Induksi, Lama Kerja dan Pemulihan Anestesi Ketamin dengan Berbagai Dosis Premedikasi Xilazin secara Subkutan pada Anjing Lokal”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

Penulis menyadari keberhasilan penulisaan skripsi ini tidak lepas dari segala bantuan dan bimbingan yang diberikan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. drh. I Nyoman Adi Suratma, MP selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

2. Bapak Drh. I Gusti Agung Gde Putra Pemayun, MP selaku pembimbing I yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan dan saran kepada penulis

3. Bapak Drh. A.A Gde Jaya Wardhita, M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

4. Ibu Drh. Tjokorda Sari Nindhia, SKH, MP selaku Pembimbing akademik atas segala bimbingan, saran serta motivasinya.

5. Bapak/Ibu dosen serta staf pegawai FKH UNUD atas ilmu, bimbingan serta bantuannya.

(6)

6. Kepada kedua orang tua I Gusti Agung Made suastika (Alm) dan I Gusti Agung Ketut Rusmiati (Alm) kedua kakak saya I Gusti Agung Ayu Mas Rustikayani, Drh I Gusti Agung Eri Agusthusana, kakak-kakak ipar, dan segenap keluarga tercinta atas doa, dukungan, bantuan moril dan materiil sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

7. Kepada Sayu Raka Padma Wulan Sari yang selalu memberi semangat, bantuan, mendengarkan keluh kesah, memberi dukungan, arahan, doa, waktu dan tenaganya dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

8. Sahabatku Komang Juanda, Fandi Wibawa atas semangat yang diberikan. 9. Teman-teman seperjuangan Andra Marshanindya, Mira Dwiningrum,

Komang Sri, yang berjuang bersama-sama dalam penelitian.

10. Anak-anak BEM, BPM serta teman-teman FKH angkatan 2010 dan semua teman-teman FKH yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih atas semangat dan bantuannya dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tentu belum sempurna, untuk itu kritik dan saran penulis terima demi kesempurnaan penulis yang akan dating. Akhirnya, semoga penulisan skripsi ini dapat meberikan manfaat bagi semua pihak.

Denpasar, November 2014

(7)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v DAFTAR TABEL ... vi BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat Penelitian ... 4 1.5 Kerangka Konsep ... 4 1.6 Hipotesis ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Premedikasi ... 6 2.1.1 Atropin ... 7 2.1.2 Xilazin ... 7 2.2 Anestesi... 9 2.2.1 Penggolongan anestesi ... 9 2.2.4 Ketamin ... 12

BAB III MATERI DAN METODE ... 13

3.1 Materi Penelitian ... 13

3.1.1 Hewan percobaan ... 13

3.1.2 Bahan dan alat percobaan... 13

3.2 Metode penelitian ... 14

3.2.1 Prosedur Penelitian ... 14

3.2.1.1 Persiapan hewan percobaan... 14

3.2.1.2 Pemeriksaan pre-anestesi ... 14

3.2.1.3 Pemberian premedikasi dan anestesi ... 14

3.2.1.4 Pengamatan anjing yang diamati ... 15

3.3 Rancangan Penelitian ... 15

3.4 Variabel yang diamati ... 15

3.6 Analisis Data ... 16

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 17

4.1 Hasil. ... 17

4.2 Pembahasan ... 21

4.3 Pengujian Hipotesis... 23

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 25

5.1 Simpulan ... 25

5.2 Saran ... 25

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Rata-rata Waktu Induksi Anestesi Ketamin dengan Berbagai Dosis Premedikasi Xilazin pada Anjing Lokal ... 17 2. Rata-rata Lama Anestesi Ketamin dengan Berbagai Dosis Premedikasi

Xilazin pada Anjing Lokal ... 18 3. Rata-rata Pemulihan Anestesi Ketamin dengan Berbagai Dosis

Premedikasi Xilazin pada Anjing Lokal ... 18 4. Hasil Analisis Sidik Ragam Waktu Induksi, Lama Kerja dan

Pemulihan Anestesi Ketamin dengan Berbagai Dosis Premedikasi Xilazin secara Subkutan pada Anjing Lokal ... 19 5. Uji Wilayah Berganda Duncan Waktu Induksi, Lama Kerja dan

Pemulihan Anestesi Ketamin dengan Berbagai Dosis Premedikasi Xilazin secara Subkutan pada Anjing Lokal ... 20

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan : Mengetahui adanya perbedaan pengaruh antara propofol dan ketamin sebagai obat induksi pada anestesi umum terhadap agregasi trombosit dengan mengukur

Tujuan : Mengetahui adanya perbedaan pengaruh antara propofol dan ketamin sebagai obat induksi pada anestesi umum terhadap agregasi trombosit dengan mengukur test agregasi

Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam penggunaan induksi ketamin-xylazin dalam prosedur anestesi gas menggunakan isofluran pada anjing, menyebabkan hipotermia dan

Untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan penulis melaksanakan penelitian mengenai “Pemberian berbagai Dosis Premedikasi Xilazin pada Anjing Lokal yang Dianestesi

Tujuan : Mengetahui adanya perbedaan pengaruh antara propofol dan ketamin sebagai obat induksi pada anestesi umum terhadap agregasi trombosit dengan mengukur test agregasi

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa injeksi xilasin- ketamin yang dicampur secara subkutan pada anjing lokal dibandingkan dengan kontrol tidak berpengaruh

Anjing lokal yang diinjeksi dengan xilazin 2 mg/kg – 8 mg/kg dan ketamin 10 mg/kg secara subkutan tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05) terhadap total dan diferensial

Penelitian ini menunjukkan kombinasi ketamin-propofol dosis 0,2-0,4 mg/kg/menit menghasilkan kualitas anestesi yang baik dan dapat digunakan untuk pemeliharan status teranestesi