• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI COMPLIANCE TEST PESAWAT DENTAL INTRAORAL PADA SALAH SATU KLINIK GIGI DI KOTA PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI COMPLIANCE TEST PESAWAT DENTAL INTRAORAL PADA SALAH SATU KLINIK GIGI DI KOTA PADANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 45

IMPLEMENTASI COMPLIANCE TEST PESAWAT DENTAL INTRAORAL PADA

SALAH SATU KLINIK GIGI DI KOTA PADANG

Dian Milvita1, Dyah Dwi Kusumawati2, dan Helfi Yuliati2 1 Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Andalas, Padang, Indonesia

2 Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN

ABSTRAK

Telah dilakukan compliance test (uji kelayakan / uji fungsi) pesawat dental intra oral pada salah satu klinik gigi di kota Padang. Parameter uji meliputi : reprodusibilitas, akurasi tegangan, linearitas keluaran, kualitas berkas, kebocoran tabung dan dosis pasien. Batas toleransi parameter uji direkomendasikan oleh Diagnostic X-Ray Unit QC Standards in BC. Penelitian menggunakan seperangkat alat Unfors Xi untuk menguji reprodusibilitas, akurasi tegangan dan kebocoran tabung. Filter Al digunakan untuk menguji kualitas berkas sinar-X, dan untuk mengukur dosis radiasi pasien digunakan TLD-100 dan alat baca TLD. Hasil penelitian menunjukkan pesawatg dental intra oral memiliki nilai reprodusibilitas di bawah 1 %, nilai akurasi tegangan 2,17%, nilai kualitas berkas untuk tegangan 60 kv adalah 1,92 mmAl, nilai kebocoran tabung adalah 0,3 mG dan dosis rata-rata yang diterima pasien (5,91 ± 3,53) mGy. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pesawat

dental intra oral masih memenuhi standar Diagnostic X-Ray Unit QC Standards in BC.

Kata kunci: compliance test, dosis radiasi, pesawat dental.

ABSTRACT

Compliance test has conducted to an intra-oral dental x ray machine at a dental clinic in Padang. Test parameters include: the reproducibility, voltage accuracy, output linearity, beam quality, tube leakage and patient dose. Tolerance limits of parameters used the recommendation of Diagnostic X-Ray Unit Quality Control Standards in British Colombia. The study uses a set of Unfors Xi detectors to test the reproducibility, voltage accuracy and tube leakage. Aluminums filter is used to determine the X-ray beam quality and to measure the patient radiation dose used TLD-100 and TLD reader. Results showed the reproducibility value of intra-oral dental machine was < 1%, voltage accuracy value was 2.17%, the beam quality value for voltage 60 kV equal to 1.92 mm Al, tube leakage value is 0.3 mGy and the average dose received by patients (5.91 ± 3.53) mGy. The conclusion of this study is the intra-oral dental X ray machine is still in accordance with the Quality Control Diagnostic X-Ray Unit Standards in British Colombia.

Key words: compliance test, radiation doses, dental machine.

I. PENDAHULUAN

Pemanfaatan radiasi pengion atau sinar-X untuk kesehatan telah lama berkembang dan akan terus berkembang di masa-masa mendatang. Di bidang kedokteran penggunaan pesawat sinar-X pada instalasi radiologi hingga saat ini menjadi sangat berarti dalam menunjang penegakan diagnosa

suatu penyakit oleh dokter/radiolog. Hal ini terbukti dengan penyebaran kepemilikan pesawat sinar-X, baik di rumahsakit-rumahsakit, klinik-klinik layanan kesehatan maupun di puskemas kelas tertentu di seluruh Indonesia. Tidak salah bila dikatakan bahwa lebih dari 50% keputusan medik ditentukan melalui tindakan radiodiagnostik. Dalam penggunaan sinar-X untuk tujuan

(2)

PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 46

radiodiagnostik aspek keselamatan dan kesehatan harus diperhatikan sesuai dengan prinsip proteksi radiasi, khususnya asas jastifikasi dan optimisasi sebagaimana tertuang dalam BSS-115 1, demikian juga

dalam PP no.33/2007 tentang Keselamatan dan Kesehatan terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion 2.

Dalam asas optimisasi proteksi memuat tentang pentingnya program jaminan kualitas (QA) yang harus dilakukan oleh penguasa instalasi radiasi, termasuk pemilik pesawat sinar-X. Hal ini sangat penting artinya karena pada dasarnya terbentuknya efek citra film yang prima dengan dosis radiasi yang terkendali akan dihasilkan oleh pesawat sinar-X yang memiliki jaminan kinerja dengan akurasi yang baik. Pengujian terhadap fungsi atau kinerja pesawat sinar-X (Compliance Test) yang terprogram dengan baik merupakan upaya mencapai jaminan kualitas untuk hasil akhir yang optimal 3.

Penelitian ini bertujuan melaksanakan compliance test pada salah satu pesawat dental intraoral yang terdapat pada salah satu klinik gigi di Kota Padang. Parameter uji meliputi: reprodusibilitas, akurasi tegangan, linieritas keluaran, kualitas berkas, kebocoran tabung dan dosis pasien. Prosedur Pengujian Pesawat Sinar-X yang dilakukan diadopsi dari Radiation Safety Act 1975, Diagnostic X-Ray Equipment Compliance Test 2000 yang diterbitkan oleh pemerintah Australia Barat 4,

dipadukan dengan protokol Jaminan Kualitas

pada IAEA – TECDOC - 1423 tentang Optimization of the Radiological Protection of Patients Undergoing Radiography, Flouroscopy and Computed Tomography dimana Indonesia merupakan salah satu negara partisipan dalam proyek riset terkoordinasi tersebut 5. Sedangkan batas

toleransi dari parameter uji diambil dari Diagnostic X-Ray Unit QC Standards in BC

6.

II. METODE PENELITIAN

Peralatan yang digunakan pada penelitan adalah sebagai berikut:

1. Pesawat Dental Intraoral merek

DELMON DX-066.

Pesawat Dental Intraoral merek DELMON DX-066 digunakan untuk menghasilkan sinar-X pada pemeriksaan gigi, ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Pesawat Dental Intraoral merek DELMON DX-066.

2. Xi UNFORS Set

Xi UNFORS set digunakan untuk mengukur reprodusibilitas, akurasi

(3)

PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 47

tegangan, waktu, paparan radiasi, kualitas HVL dan kebocoran tabung pada pesawat dental, ditunjukkan pada Gambar 2, 3 dan 4.

Gambar 2. 8201011-B Xi Base Unit Platinum S/N : 155175

Gambar 3. 8202031-C Xi R/F & MAM Detector

Platinum S/N : 151685

Gambar 4. 8202060-A Xi survey Detector S/N : 150043

a. 8201011-B Xi Base Unit Platinum S/N : 155175 digunakan untuk membaca hasil pengukuran dari Survey Detector dan Detector Platinum.

b. 8202060-A Xi Survey Detector S/N : 150034 digunakan untuk mengukur kebocoran pada tabung sinar-X

c. 8202031-C Xi R/F & MAM Detector Platinum S/N : 151685 digunakan untuk mengukur reprodusibilitas, akurasi tegangan, waktu, paparan radiasi dan kualitas HVL dari pesawat sinar-X.

3. Lempeng Aluminium.

Lempeng aluminium digunakan untuk menentukan kualitas berkas radiasi sinar-X dengan metode penentuan tebal HVL pada tegangan kerja tertentu, ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Lempeng Aluminium 4. TLD-100 dan TLD reader.

TLD-100 digunakan untuk pengukuran Entrance Surface Dose (ESD) pada pasien, ditunjukkan pada Gambar 6. TLD-reader digunakan untuk membaca hasil cacahan dari energi yang diserap oleh TLD-100, ditunjukkan Gambar 7.

(4)

PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 48

Gambar 6. TLD-100.

Gambar 7. TLD- Reader

Beberapa parameter uji yang dilakukan pada compliance test pesawat dental intraoral Merek DELMON DX -066 adalah: 1. reprodusibilitas 2. akurasi tegangan 3. kualitas berkas 4. kebocoran tabung 5. dosis pasien 1. Reprodusibilitas. Pengukuran reprodusibilitas bertujuan untuk melihat kestabilan alat dalam melakukan pengulangan penyinaran pada

kondisi yang sama. Batas toleransi variasi yang diperbolehkan untuk reprodusibilitas tegangan, waktu dan paparan radiasi adalah 5% [3]. Reprodusibilitas ditentukan menggunakan persamaan (1):

1 1 1 2    

n X X X X S C n i i (1) dimana: C = Koefisien variasi i

X

= Nilai pengukuran ke-i

X = Nilai Rata-rata pengukuran

n

= Jumlah pengukuran

S = Standar deviasi

Pengukuran reprodusibilitas dental intraoral merek DELMON DX-066 dilakukan pada tegangan panel 60 kV yaitu tegangan panel yang paling sering digunakan oleh radiografer dan arus 10 mA, dengan pengambilan data sebanyak 3 kali perulangan. Susunan peralatan ditunjukkan pada Gambar 8. Jika hasil pengukuran melebihi batas maka perlu dilakukan pengaturan ulang dan pengecekan lebih lanjut yang meliputi stabilitas daya input listrik, komponen pengatur elektronik pada panel pesawat dan kondisi tabung.

2. Akurasi tegangan

Pengukuran akurasi tegangan bertujuan untuk mengetahui akurasi pengaturan pada panel kontrol pesawat dengan hasil keluaran tabung, sehingga diperoleh kesesuaian antara tegangan pada panel dengan keluaran tabung dan waktu

(5)

PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 49

pada panel dengan waktu keluaran tabung. Batas toleransi maksimum yang diperbolehkan adalah 10% [3], jika diperoleh nilai yang melebihi batas toleransi harus dilakukan pengecekan dan pengaturan ulang terhadap panel kontrol dan stabilitas daya input listrik. Pengukuran akurasi tegangan dilakukan pada tegangan panel 60 kV dan arus 10 mA, susunan peralatan ditunjukkan pada Gambar 8. Akurasi tegangan ditentukan menggunakan persamaan (2). % 10    panel panel terukur kV kV kV (1)

Gambar 8. Susunan peralatan pada pengukuran reprodusibilitas, akurasi tegangan dan linieritas keluaran.

3. Kualitas berkas

Kemampuan daya tembus radiasi untuk pesawat radiodiagnostik ditentukan berdasarkan nilai HVL. Semakin tebal nilai HVL berarti daya tembus radiasi yang dihasilkan semakin jauh, selain itu jumlah radiasi energi rendah yang dihasilkan juga lebih sedikit dan dosis yang dihasilkan lebih rendah. Pengukuran dilakukan melalui dua cara, yaitu tanpa filter dan menggunakan filter berupa lempeng aluminium dengan

tebal 1,5 mm dan 2 mm. Jika hasil pengukuran menunjukkan nilai HVL di bawah standar, disarankan pesawat tersebut menggunakan filter tambahan di depan kolimator untuk menaikkan kualitas berkas radiasi. Nilai HVL dapat ditentukan dengan persamaan (3):

 

 

 

1 1 1 2 0 ln ln ln 2 ln HVL I t a c I I a a c I              (3) dengan :

HVL = Half Value Layer

Io = Intensitas sinar-X sebelum melalui

filter

I1 = Intensitas sinar-X setelah melalui

filter 1

I2 = Intensitas sinar-X setelah melalui

filter 2

Susunan peralatan ditunjukkan pada Gambar 9 dan batas toleransi maksimum yang diperbolehkan adalah 50 kV ≥ 1,5 mm Al dan 60 kV ≥ 1,8 mm Al 3.

Gambar 9. Susunan peralatan pada pengukuran kualitas berkas

(6)

PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 50 4. Kebocoran tabung.

Pengukuran kebocoran tabung bertujuan untuk mengetahui efektifitas pelindung radiasi tabung sinar-X pada kondisi tegangan kerja maksimum. Batas kebocoran yang diperbolehkan adalah ≤ 0,25 mGy/jam atau 28,5 mR/jam pada jarak 1 meter focal spot 3. Jika diperoleh hasil yang melebihi batas maka disarankan tabung sinar-X diberikan pelindung radiasi tambahan. Gambar 10 menunjukkan susunan peralatan pada saat pengukuran kebocoran tabung. Gambar 11 menunjukkan pengukuran kebocaran tabung pada posisi survey detector di depan pintu ruang radiologi. Gambar 12 menunjukkan pengukuran kebocoran tabung pada posisi survey detector di ruang tunggu pasien.

Gambar 10. Susunan peralatan pada pengukuran kebocoran tabung

Gambar 11. Pengukuran kebocoran tabung pada posisi survey detector di depan pintu ruang radiologi.

Gambar 12. Pengukuran kebocoran tabung pada posisi survey detector di ruang tunggu pasien.

5. Dosis pasien

Pengukuran ESD (Entrance Surface Dose) pada pasien dilakukan pada saat pemeriksaan dental intraoral, dimana TLD-100 ditempelkan di target penyinaran, ditunjukkan pada Gambar 13. Hasil pengukuran ESD diharapkan sesuai tingkat panduan pada BSS-115 1.

Gambar 13. Pengukuran ESD pasien.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian compliance test pada pesawat dental intraoral adalah sbb:

1. Reprodusibilitas.

Tabel 1 menunjukkan hasil penelitian untuk reprodusibilitas tegangan, waktu dan paparan. Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa koefisien variasi di bawah batas toleransi 5%. Kondisi ini menunjukkan bahwa kondisi

(7)

PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 51

pesawat untuk melakukan pengulangan masih cukup baik sehingga keluaran tegangan, waktu paparan dan paparan dari pesawat tersebut masih konsisten.

2. Akurasi tegangan.

Tabel 2 menunjukkan akurasi tegangan dimana hasil pengukuran menunjukkan bahwa akurasi tegangan kerja pesawat radiodiagnostik berada di bawah batas toleransi 10%. Artinya, antara tegangan yang diatur pada panel masih sesuai dengan yang diterima oleh pasien.

3. Kualitas berkas

Tabel 3 menunjukkan kualitas berkas radiasi pesawat dental intraoral. Hasil pengukuran menunjukkan adanya perbedaan antara nilai HVL terukur dan HVL hitung. Gambar 14 menunjukkan bahwa penambahan filter sangat berpengaruh terhadap paparan radiasi. Nilai paparan yang dikeluarkan pesawat dental intraoral berkurang dengan bertambahnya ketebalan filter

Tabel 1. Reprodusibilitas tegangan, waktu dan dosis radiasi.

NO. Tegangan Kondisi Panel Hasil Pengukuran

(kV) Waktu (ms) (mA) Arus Tegangan (kV) Waktu (ms) Paparan (Gy)

1 60 10 58,78 1,311 843 2 60 10 58,78 1,311 847,9 3 60 10 58,55 1,312 841,5 Rata-Rata 58,70 1,31 844,13 Standar Deviasi (%) 0,23 0,04 0,40 Koefisien Variasi (%) 0,0039 0,03 0,0004 Batas Toleransi ≤ 5%

Tabel 2. Akurasi tegangan

NO. Tegangan Panel (kV) Tegangan Terukur (kV)

panel panel terukur kV kV kVNilai Toleransi (%) 1 60 58,78 0,020 2 2 60 58,78 0,020 2 3 60 58,55 0,024 2,4 Rata-Rata 0,021 2,1 Batas Toleransi ± 10%

Tabel 3. Kualitas berkas

No. Tegangan Panel (kV)

Arus waktu (mAs)

Tegangan keluaran

(kV eff) mmAl Filter Paparan (mGy) HVL Ukur HVL hitung 1 60 13,11 58,74 0 1,01 1,82 1,916

2 1,5 0,5816

3 2 0,4908

Batas Toleransi

(8)

PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 52 Gambar 14. Grafik hubungan ketebalan filter (mm) terhadap paparan (mGy)

4. Kebocoran Tabung

Tabel 4 menunjukkan adanya kebocaran tabung sinar-X di titik A, C dan D serta di ruang tunggu, ruang operator dan di depan pintu. Tetapi laju kebocoran tabung sinar-X pesawat dental intraoral masih berada di bawah batas toleransi yang ditetapkan.

5. Dosis pasien dental intraoral

Tabel 5 menunjukkan ESD yang diterima pasien selama pemeriksaan dental intraoral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis radiasi yang diterima pasien masih berada dalam batas toleransi.

Tabel 4. Kebocoran tabung

Panel terukur Posisi Paparan (nGy) µGy/m-1m µGy/h-1m 60 kV 77,05 kV A (kanan tabung) 50,63 1,61 97 19,14

mAs 19,14 mAs C (depan tabung) 107,5 3,77 226 D (belakang tabung) 103.4 3,474 208 Ruang tunggu 13,75 0,088 5 Ruang operator 1,273 0,045 3 Depan pintu 7,046 0,053 Batas Toleransi ≤ 0,25 mGy/jam

(9)

PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 53

Tabel 5. Dosis pasien dental intraoral

No Pasien Umur (tahun) (L/P) Dosis Radiasi (mGy)

1 21 P 5,554 2 39 P 4,869 3 42 P 4,046 4 21 P 5,44 5 37 P 9.122 6 22 P 0.287 7 21 P 6.079 8 48 L 6.71 9 48 L 6.368 10 7 L 5.447 11 11 L 6.549 12 27 L 6.108 13 17 L 5.587 14 45 P 7.584 15 23 P 13.516 16 8 P 0.094 17 8 P 12.424 18 8 P 0.683 Rata-rata 5.914 St. Dev 3.537 V. KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pesawat dental intraoral merek DELMON DX-066 masih memenuhi standar Diagnostic X-Ray Unit QC Standards in BC.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih diberikan kepada Dirjen DIKTI yang telah memberikan dana penelitian Hibah Strategis Nasional melalui DIPA Universitas Andalas Tahun Anggaran 2009 dan Almarhum Bapak Nova Rahman, Dipl. Rad, S.Si atas terlaksananya penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. FAO, IAEA, ILO, OECD Nuclear Energy Agency, PAN American Health

Organization, WHO (1996),

International Basic Safety Standards for Protection againts Ionizing Radiation and for the Safety of Radiation Sources, Safety Series N0. 115, IAEA, Vienna.

2. PEMERINTAH REPUBLIK

INDONESIA (2000), Keselamatan dan Kesehatan terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion, Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 No. 136, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3992), Indonesia.

3. DYAH DWI K., dkk (2008), Urgensi Compliance Test pada Radiodiagnostik, Prosiding Seminar Nasional Keselamatan dan Lingkungan IV dan International Seminar on Occupational Health and Safety I, Indonesia, Editor: Bunawas., dkk., 40-53.

4. RADIATION SAFETY ACT 1975 (2000), Diagnostic x-Ray Equipment Compliance Testing, Health Department of Western Australia, Australia .

(10)

PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 54

5. IAEA-TECDOC-1423 (2004), Optimization of the Radiological Protection of Patients Undergoing Radiography, Fluoroscopy and Computed Tomography, IAEA, Vienna.

6. BC CENTRE FOR DISEASE CONTROL (2004), Diagnostic X-Ray Unit QC Standards in British Colombia, Radiation Protection Service, Canada.

Gambar

Gambar  1.  Pesawat  Dental  Intraoral  merek  DELMON DX-066.
Gambar 3.  8202031-C Xi R/F &amp; MAM Detector  Platinum   S/N : 151685
Gambar 8.  Susunan  peralatan  pada  pengukuran  reprodusibilitas,  akurasi  tegangan  dan  linieritas keluaran
Tabel  3  menunjukkan  kualitas  berkas  radiasi  pesawat  dental  intraoral.  Hasil  pengukuran  menunjukkan  adanya  perbedaan  antara  nilai  HVL  terukur  dan  HVL  hitung
+2

Referensi

Dokumen terkait

Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat- sifat tertentu sesuia dengan konsepnya adalah indikator kedua pemahaman konsep matematis, salah satu yang diukur dalam

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi pendidikan matematika yang memprogram

mengembangkan kreatifitas, menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman yang kemungkinan besar tidak mereka dapatkan dari kegiatan intrakurikuler, sehingga dapat

Dari Gambar 20a terlihat detail sambungan pada perkerasan M5 ini menggunakan tipe balok, dan bagian beton yang dicor tidak menyatu dengan panel beton pracetak, walaupun

21/SK/DIR/NSLD/2013 loan to value (LTV) Bank Indonesia melakukan sejumlah kebijakan membatasi nilai loan to value untuk ketentuan pembatasan loan to value yang

Mayoritas produk pembiayaan BMT saat ini masih terfokus pada produk-produk murabahah (prinsip jual beli). Pembiayaan murabahah sebenarnya memiliki kesamaan dengan

diperkirakan mengalami kesulitan belajar baik yang sifatnya umum maupun yang sifatnya lebih khusus. Caranya ialah dengan jalan membandingkan posisi atau kedudukan

Dalam Tugas Akhir ini akan membahas penjadwalan waktu pelaksanan pekerjaan dan rencana anggaran biaya pelaksanaan pada pembangunan proyek Transmart Carrefour