UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN
BISNIS PLAN KRIPIK SINGKONG “ HAPPY ”
TUGAS AKHIR Diajukan Oleh
MARIA E.V. DAMANIK 082101039
DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : MARIA E.V. DAMANIK
NIM : 082101039
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : BISNIS PLAN KRIPIK SINGKONG
“ HAPPY “
Tanggal : ... 2011 Dosen Pembimbing
(Syafrizal Helmi Situmorang SE, M.Si) NIP. 19760214 200501 1 002
Tanggal : ... 2011 Ketua Program Studi DIII Keuangan
(Drs.Raja Bongsu Hutagalung,M.Si) NIP. 19591229 198903 1 002
Tanggal : ... 2011 DEKAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada
Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
Judul yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah “Bisnis Plan Kripik Singkong Happy”, yang membahas tentang proses pengembangan bisnis dan pemasaran usaha kripik singkong yang saat ini banyak diminati oleh berbagai
kalangan masyarakat
Dengan selesainya tugas akhir ini, teristimewa penulis mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda E.P. Damanik dan Ibunda M.Tampubolon serta Adik-adik penulis yaitu Marissa E.V. Damanik dan Marcelino E.V. Damanik, yang telah memberikan kasih sayangnya, dorongan, semangat dan pengorbanan baik dalam moril maupun materil yang begitu besar
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.
Dan selanjutnya dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Drs.Raja Bongsu Hutagalung,M.Si selaku Ketua Program Studi
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis dalam penulisan dan memberikan petunjuk mengenai
penyusunan tugas akhir ini ke arah yang lebih sempurna.
4. Sahabat-sahabatku, Lia Ramayani, Ellyasna Sembiring, Desi Handayani,
Enteria Sagala, Dahlia Sumah, Desi Lianti dan Hardina Surya yang telah
banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, miss u all.
5. Spesial Buat Jessica dan Kakak Junita yang telah banyak membantu,
mendukung, memotivasi dan memberikan doa kepada penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.” Your
motivation make me more stronger”
Semoga Tuhan Yang Maha Esa yang dapat membalas semua kebaikan
yang penulis dapatkan baik pada waktu mengalami kesulitan maupun rintangan
berupa amal dan pahala di akhirat kelak.
Medan, Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR... iv
DAFTAR TABEL ... v
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan Prospek Usaha ... 5
1.3 Manfaat Prospek Usaha ... 6
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Data Perusahaan... 7
2.2 Data Pemilik ... 8
2.3 Struktur Organisasi ... 8
2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran ... 14
2.4.1 Produk yang dihasilkan ... 14
2.4.2 Keunggulan Produk ... 15
2.4.3 Gambaran Pasar ... 16
2.4.4 Target/ Segmen Pasar ... 18
2.4.7 Analisis Pesaing ... 23
2.5 Aspek Produksi ... 28
2.6 Analisis SDM ... 32
2.7 Pemanfaatan IT ... 34
2.8 Analisis Keuangan ... 34
2.8.1 Proyeksi Keuangan... 35
2.8.2 Rencana Arus Kas ( Cash Flow) ... 39
2.8.3 Analisi BEP ... 41
2.8.4 Laporan Keuangan 5 Tahun……….. 42
2.9 Analisis Resiko ... 44
2.9.1 Analisis Resiko Usaha ... 44
2.9.2 Antisipasi Resiko Usaha ... 45
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 46
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Sturuktur Organisasi Usaha ... 10
Gambar 2.2 Ganbar Kripik Singkong………... 15
Gambar 2.3 Gambar Saluran Pemasaran Kripik Singkong... 24
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Kebutuhan Pembiayaan ... 4
Tabel 2.1 Proyeksi Permintaan Konsumen ... 17
Tabel 2.2 Perusahaan Pesaing ... 17
Tabel 2.3 Proyeksi Penjualan Selama 1 Tahun ... 21
Tabel 2.4 Proyeksi Penjualan 5 Tahun Kedepan ... 22
Tabel 2.5 Keunggulan dan Kelemahan Perusahaan ... 27
Tabel 2.6 Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 29
Tabel 2.7 Peralatan Produk ... 31
Tabel 2.8 Sarana Penunjang ... 32
Tabel 2.9 Sumber Pendana ... 36
Tabel 2.10 Modal Investasi Awal... 36
Tabel 2.11 Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 37
Tabel 2.12 Total Cost ... 38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang
paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan
baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya.
Keberhasilan keuangan sering tergantung pada kemampuan pemasaran. Operasi
keuangan, akunting dan fungsi bisnis lainya seseungguhnya tidak berarti kalau
tidak ada permintaan akan produk yang dihasilkan sehingga perusahaan dapat
menghasilkan laba. Pemasaran yang terampil adalah tujuan yang tak pernah
berhenti dikejar.
Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu dari definisi pemasaran terpendek
adalah ”memenuhi kebutuhan secara menguntungkan”. Pemasaran adalah satu
fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola
hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para
pemilik sahamnya.
Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor
ekonomi yang memiliki ketahanan paling baik. Kemampuan UKM perlu
diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha
mereduksi kendala yang dialami UKM, sehingga mampu memberikan kontribusi
lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat (Sutaryo, 2004).
Usaha Kecil Menengah ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung
oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku
usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.
Terdapat dua aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan pasar,
aspek tersebut adalah :
1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar.
2. Merawat jaringan pasar untuk mempertahankan pangsa pasar.
Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan
bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai
keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang
signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga
sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008). Dengan
demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi
tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.
Dunia usaha dan dunia industri saat ini sedang mengalami perkembangan
makro dengan beragam usaha yang menarik, dan sudah pasti akan menghasilkan
laba untuk meningkatkan taraf hidup para pengusaha dan karyawan di usaha
tersebut.
Namun hal diatas tidak relevan dengan jumlah pengangguran di Indonesia
yang tetap harus dikurangi. Data menunjukkan bahwa angka pengangguran di
Indonesia tahun 2010 diperkirakan masih akan berada sekitar 10%. Sementara
kota Medan tingkat penganggurannya termasuk yang sangat tinggi disbanding
dengan kabupaten/kota lainnya di Sumut yaitu sebesar 14,27%. Oleh karena itu,
sebagai warga kota Medan dan calon pengusaha sebaiknya menciptakan lapangan
usaha fokus di kota sendiri.
Adapun jenis usaha yang sedang marak saat ini yakni usaha disektor
industri. Salah satu industri yang banyak diminati ialah industri makanan ringan,
dan faktanya dapat dilihat disepanjang jalan besar di kota Medan banyak outlet
yang menjual makanan dengan beranekaragam rasa dan kualitas. Perkembangan
ini disebabkan mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan makanan ringan
(kegemaran ngemil) dan keinginan masyarakat untuk menikmati berbagai rasa
yang berbeda yang ditawarkan dengan berbagai macam penampilan serta harga
yang tidak terlalu mahal sehingga bisa dijangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu
semakin banyak pebisnis muda yang memiliki jiwa kewirausahaan membuka
bisnis makanan ringan karena bisnis ini adalah bisnis yang tepat untuk
Salah satu usaha makanan ringan yang lagi marak kita lihat di kota
Medan ialah usaha kripik singkong. Kripik singkong merupakan makanan ringan
yang kaya manfaat dan bergizi. Usaha makanan ringan ini juga yang paling
banyak peminatnya, karena selain memiliki cita rasa yang berbeda, harga dari
produk ini juga relatif murah sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat
khususnya kalangan menengah ke bawah.
Selain itu bisnis kripik singkong ini tidak terlalu memerlukan banyak
modal awal membangun usaha ini, karena harga bahan-bahan pokok dari bisnis
ini relatif murah sehingga dapat memperoleh keuntungan yang besar, serta proses
produksi dari kripik singkong ini juga tidak sulit, kripik singkong dibuat dengan
cara diiris/dibentuk bulat lalu dibersihkan ke dalam air setelah kering lalu
dibumbui dengan aneka rasa sesuai selera. Walaupun cara pembuatan kripik
singkong ini sangat mudah untuk dilakukan tetapi kita juga harus dapat
menciptakan cita rasa yang sedikit lebih berbeda dengan rasa produk makanan
lainnya agar menciptakan cita rasa khas tersendiri dari usaha kripik singkong
happy ini.
Usaha Kripik Singkong ini direncanakan akan dijalankan pada awal tahun
2012, yang beralamat di Jalan Jati III Pasar Merah,Medan. Usaha ini diharapkan
dapat berkembang dikawasan ini karena tempatnya strategis dan dekat dari daerah
anak sekolahan yang merupakan target pasar dari usaha ini. Bidikan pasar di
sekitar area usaha tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena
menurut analisa pasar yang ada, sekitar sekolahan merupakan ladang yang sangat
Adapun modal usaha ini berasal dari modal sendiri dan pinjaman bank.
Modal awal usaha ini ialah Rp.30.000.000 yang terdiri dari Rp.25.000.000 modal
sendiri dan Rp.5.000.000 dari pinjamn Bank dengan bunga 8% per tahun.
Kebutuhan investasi awal usaha ini disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1.1 Kebutuhan Pembiayaan/ Modal Investasi Awal
Uraian Jumlah
a. Promosi / Iklan 300.000
b. Peralatan 1.138.000
c. Biaya Pembungkusan 800.000
d. Biaya Operasional (Pembelian Bahan Baku,Bahan penolong dan perlengkapan)
11.957.000
e. Pembiayaan lain-lain 2.090.000
JUMLAH 16.285.000
Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai
dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Maka dengan ini
1.2 Tujuan Prospek Usaha
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari prospek usaha yang dilakukan penulis
adalah :
1. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi
organisasi agar dapat melaksanakan aktivitas dengan lebih efektif dan
efisien serta lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan demi
kelancaran organisasi dalam mencapai tujuannya.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan pemikiran penulis tentang cara
mengembangkan suatu usaha
3. Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi rekan-rekan
mahasiswa yang akan membahas masalah dengan topik yang sama.
4. Menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam diri pengusaha guna
menciptakan usaha baru secara professional dan terlatih.
5. Menciptakan usaha kecil menengah yang efektif dan efisien dalam rangka
meningkatkan perekonomian di sektor riil.
6. Memperkenalkan produk kripik singkong dengan delapan macam pilihan
1.3 Manfaat Prospek Usaha
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari prospek usaha yang dilakukan oleh penulis adalah :
1. Meminimalisasi tingkat pengangguran di kota Medan khususnya
2. Menumbuhkembangkan solidaritas tim dalam berwirausaha
3. Konsumsi produk makanan ini diharapkan dapat memberikan kepuasan
BAB II
PERENCANAAN BISNIS
KERIPIK SINGKONG “HAPPY”
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi
nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan
bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, e-mail, NPWP serta perizinan
perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak
dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan
tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:
2.1 DATA PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan : Keripik Singkong ”HAPPY”
2. Bidang Usaha : Industri Rumahan
3. Jenis Produk / Jasa : Makanan Ringan
4. Alamat Perusahaan : Jl. Jati III Gg Nasional No.2 Medan
5. Nomor Telepon : 0821 669 661 15
6. Alamat E-mail
7. Situs Web
9. Bentuk Badan Hukum : Usaha Dagang
2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS
1. Nama : Maria E.V. Damanik
2. Jabatan : Pimpinan
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 15 Desember 1990
4. Alamat Rumah : Jl. Jati III Gg Nasional No. 2 Medan
5. Nomor Telepon : 0821 669 661 15
6. Alamat E-mail
7. Pendidikan Terakhir : Diploma III
2.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk mengidentifikasi peran dan
tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh
karenanya setiap perusahaan akan memiliki struktur yang berbeda
tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan. Struktur perusahaan
yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk
membuat kerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang
berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan
Pengorganisasian yang dilakukan secara efektif dapat menghasilkan
keuntungan dan manfaat tentang kejelasan ekspektasi-ekspektasi kinerja
individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi, serta pembagian kerja yang
menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber
daya material maupun sumber-sumber daya manusia. Dengan pengorganisasian
yang efektif akan terbentuk suatu arus aktivitas kerja yang logical, yang dapat
dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau kelompok, saluran-saluran
komunikasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dan pengawasan.
Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perorangan ataupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan
serangkaian kegiatan itu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui
saluran tunggal. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan
dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui
kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat
tercapai.
Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi.
Karena dengan stuktur organisasi dapat memahami bagian dan kerja
masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan
sikap profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.
Untuk saat ini dalam struktur organisasi terdiri dari 5 orang
di masa mendatang tenaga kerja untuk bisnis keripik singkong happy akan
lebih banyak lagi.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Gambar 2.1 tersebut merupakan struktur organisasi yang akan
penulis bentuk bila bisnis Kripik Singkong Happy ini mengalami
perkembangan kemajuan yang signifikan. Maria E.V. Damanik
Pemilik
Yanti
Pemasaran Marisa
Personalia Christina
Produksi
Jessica
Didalam perencanaan bisnis ini, peranan/fungsi dari masing-masing
manajemen tim, diantaranya adalah :
a. Pemilik
Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan
pengawasan, serta peningkatan mutu.
Job description :
1) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha kripik singkong
happy
2) Merencanakan dan menyusun program kerja
3) Membina karyawan cabang
4) Mengurus dan mengelola kekayaan perusahaan cabang
5) Mewakili perusahaan cabang baik di dalam maupun di luar pengadilan
Kualifikasi: Minimal sedang berkuliah, usia minimal 19 tahun, mutu pribadi,
disiplin, motivasi kerja tinggi, perhatian, mandiri, mampu mempengaruhi orang
lain, mampu membuat keputusan, bersikap adil dan bertanggung jawab.
b. Produksi Job description:
1) Bekerja sama dengan manajer keuangan dan administrasi dalam
penyusunan rencana dan jadwal produksi
2) Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja
4) Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi pengunaan
tenaga kerja, peralatan, dan mesin
5) Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap karyawan
c. Personalia
Job description:
1) Mengelola pemasukan, kualitas dan harga tepat
2) Melakukan pembelian bahan-bahan agar rencana operasi dapat dipenuhi
dan pembelian bahan-bahan dan peralatan tersebut pada tingkat di mana
perusahaan akan mampu bersaing dalam memasarkan produknya
proses produksi, perkembangan dalam desain, harga dan faktor
faktor lain dalam yang dapat mempengaruhi produk perusahaan, harga
serta desainnya
4) Menurunkan investasi atau meningkatkan perputaran bahan, yaitu dengan
penentuan skedul arus bahan ke dalam perusahan dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kubutuhan produksi
5) Bertanggung jawab atas kegiatan pembelian, mengetahui dan menentukan
supplier serta memeriksa kapasitas supplier dalam penyediaan bahan
6) Memelihara bahan dan peralatan yang dibeli dan bertanggung jawab atas
pengawasan persediaan
Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi, perhatian pada detail,
disiplin dan memiliki motivasi yang tinggi, mampu bekerja sama, mandiri,
berorientasi pada pelanggan.
d. Accounting
Job description:
1) Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan
2) Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan
3) Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan
4) Mencatat setiap transaksi dan tugas administrasi lainnya
5) Melaksanakan tugas sesuai perintah
Kualifikasi: Telah berpengalaman di bidangnya, mutu pribadi; perhatian,
disiplin, motivasi tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada
pelanggan, teliti.
e. Pemasaran
Job Description:
1) Mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data dan
informasi
2) Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran kripik singkong happy,
meliputi : pembuatan dan stock usaha, penetapan dan pengendalian harga,
pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran
3) Menentukan pasar sasaran
4) Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan jalan
keluar/solusi
5) Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta
mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar
Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi
2.4Aspek Pasar dan Pemasaran
2.4.1 Produk yang dihasilkan
Kripik Singkong
Yaitu makanan ringan yang memiliki kandungan gizi
karbohidrat pada singkong sebagai bahan pokok kripik happy ini.
Singkong yang diiris dan di bentuk bulat-bulat lalu digoreng dan diberi
bumbu tambahan ke seluruh singkong yang telah digoreng dan
dikemas ke dalam plastik yang ramah lingkungan. Harganya berkisar
Rp.2000, Rp.3000, dan Rp.5000 per bungkusnya sesuai dengan
ukurannya kecil,sedang dan besar.
Rp.5000
Gambar 2.2 Gambar Kripik Singkong
2. 4.2 Keunggulan Produk
Adapun produk yang digemari/disenangi konsumen pada bisnis ini ialah
Kripik Singkongnya yang memiliki rasa rumput laut dan rasa pecal(sambal pedas)
dan menghasilkan cita rasa yang berbeda dari yang lain yaitu terdapat pada
beragam rasa. Kripik Singkong Happy disajikan dengan delapan pilihan rasa
dengan tingkat kepuasan yang berbeda. Tujuannya, agar bisa membuat pelanggan
tersenyum dan menyenangkan hati saat menyantapnya.
2.4.3 Gambaran Pasar
Ditinjau dari jumlah penduduk, daya beli, dan minat konsumen terhadap
tingkat konsumsinya, khususnya pada makanan ringan yang sehat,bergizi,dan
terjangkau harganya maka saya optimis bisnis makanan ringan yang dipasarkan
meningkat karena tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi. Adapun
jenis makanan ringan yang ditawarkan sebagai berikut :
1. Kripik Singkong beraneka rasa ukuran besar Rp. 5.000/bungkus
2. Kripik Singkong beraneka rasa ukuran sedang Rp. 3.000/bungkus
3. Kripik Singkong beraneka rasa ukuran kecil Rp. 2.000/bungkus
• Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun
mendatang dengan fungsi kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah
penduduk. Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2011
cenderung mengalami peningkatan. Pertumbuhan penduduk pada tahun
2010 adalah 0,63% dan menjadi 1,17% pada tahun 2011 (sumber
Wikipedia). Dirata-ratakan pertumbuhan penduduk adalah 0,36 % per
tahun.
Diproyeksikan tingkat permintaan konsumen per tahun mengalami
peningkatan 20% pertahun. Maka proyeksi permintaan konsumen pertahun
dapat dihitung sebagai berikut :
Misalnya diasumsikan permintaan perhari sebesar 70
bungkus,berarti dalam sebulan dapat dijual 2.100 bungkus ( 70 bungkus x
30 hari ), jadi dalam setahun permintaan konsumen sebesar 25.200
berikutnya dapat dihasilkan 30.240 bungkus yaitu berasal dari 25.200 +
5.040, demikian akumulasi tahun berikutnya. Berikut ini disajikan tabel
proyeksi permintaan konsumen dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016
Tabel 2.1
Proyeksi Permintaan Konsumen
Tahun PerkiraanPermintaan
(dalam bungkus)
2012 25.200
2013 30.240
2014 36.288
2015 43.546
Proyeksi Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Tabel 2.2 Perusahaan Pesaing
Kegiatan promosi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Membuat selebaran atau brosur yang kemudian menyebarkannya
disekitar sekolah, lingkungan rumah, kantor atau tempat-tempat
umum lainnya agar bisnis yang kita buat diketahui orang banyak.
2. Melalui advertising yaitu pemasangan iklan di media massa
khususnya dikoran berita seperti waspada,analisa,medan bisnis
maupun sumut pos.
3. Memberitahukan kepada kawan-kawan , relasi tentang usaha yang
baru dibuka dan mengundang mereka untuk datang berkunjung.
4. Menyebarkan kartu nama yang memuat informasi tentang bisnis
yang baru dibuka. Nama Perusahaan Pesaing
Kapasitas Produksi / Tahun ( dalam bungkus )
Kripik Singkong Gaul 23.000
Kripik Singkong Tela-tela 22.500
5. Memberikan garatis kripik singkong dalam ukuran sedang pada
setiap pembelian kripik singkong diatas Rp.50 bungkus.
6. Membuat akun Facebook dan Twitter sehingga lebih mudah
dikenal oleh banyak orang.
2.4.4 Target atau Segmen Pasar yang Dituju
Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang
sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan
ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila
mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah mereka
membentuk suatu pasar sasaran.
Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha Kripik Singkong
ini pun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian
pasar ialah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan,
mempunyai kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian, maka
segmentasi pasar Kripik Singkong “Happy” ini terdiri beberapa faktor:
Faktor Geografis : Jl.Jati III No 2 Pasar Merah,Medan
Faktor Demografis : a. Usia : Segala Usia
b. Jenis Kelamin : pria dan wanita
c. Agama : Semua agama
Bidikan pasar di sekitar rumah tersebut telah direncanakan secara cermat
dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar rumah merupakan
ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang
makanan ringan.
Daerah rumah tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi
juga terdapat kaum pendatang yang biasanya mengontrak di daerah sekitar rumah.
Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda yang sudah berkeluarga
dan mempunyai anak-anak kecil. Peluang ini dapat kita manfaatkan karena
rata-rata anak-anak baik remaja dan dewasa biasanya lebih menyukai makanan ringan
sebagai cemilan sehari-hari saat santai serta dapat pula sebagai alternatif makanan
ringan sebagai penunda lapar saat perut kosong/tidak sempat sarapan saat
beraktivitas di pagi harinya.
Usaha Kripik Singkong ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena
peminatnya yang hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja
bisa menikmatinya. Usaha Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah
masyarakat menengah ke bawah maupun atas. Produk Kripik Singkong ‘Happy’
disesuaikan dengan target pasarnya, oleh karena itu harga produk dapat
terjangkau/relatif murah. Segmen masyarakat menengah ke atas pada usaha ini
sudah cukup banyak terutama di kota-kota besar sehingga pesaingnya lebih
banyak dibandingkan dengan segmen pasar menengah ke bawah.
Saat ini pertumbuhan ekonomi sangatlah berdampak pada hasil penjual
barang maupun jasa yang ditawarkan. Apabila pertumbuhan ekonomi suatu
Negara sedang membaik maka permintaan akan barang/ jasa masyarakat terhadap
barang dan jasa akan lebih tinggi.
Ini berarti trend penjualan akan membaik pula maka suatu bisnis ataupun
perusahaan yang menjual barang/ jasa penerimaannya akan lebih tinggi. Apabila
dibandingkan ketika ekonomi Indonesia terkena krisis, maka daya beli masyarakat
menjadi menurun, trend penjualan akan menurun akibatnya suatu bisnis atau
perusahaan banyak yang mengalami kebangkrutan.
Diperkirakan untuk kawasan Jalan Jati III Pasar Merah ini terdapat
120.000 orang penduduk. Dan untuk di area sekitarnya jumlah terbanyak adalah
mahasiswa/anak kos maupun anak-anak sekolahan. Jika rata-rata didominasi oleh
kaum muda maka permintaan akan produk akan selalu ada, bahkan dapat
cenderung meningkat untuk hari-hari tertentu misalnya hari-hari besar,pada saat
bulan ramadhan,dan malam minggu.
Dan untuk peningkatan usaha Kripik Singkong ini dipengaruhi oleh
tingkat suku bunga sebesar 8% pertahun yaitu sekitar 0,66% per bulan. Maka dari
itu naik turunnya suatu tingkat suku bunga mempengaruhi biaya pendanaan bisnis
ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang
dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini,
untuk langkah awal modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal
sendiri dan pinjaman dari bank yaitu sebesar Rp. 5.000.000 dengan bunga 8%,
Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha ini.
Adanya inflasi cukup mempengaruhi biaya operasional dari suatu usaha yang
diakibatkan naiknya biaya pasokan dan bahan baku serta gaji para karyawan.
Tingkat inflasi yang terus menaik akan berdampak bagi suatu usaha tersebut yang
akan menaikkan harga pokok penjualan. Ini akan menyebabkan turunnya akan
permintaan dari produk yang ditawarkan.
[image:33.595.198.456.440.741.2]2.4.6 Proyeksi Penjualan
TABEL 2.3 PROYEKSI PENJUALAN
KRIPIK SINGKONG “HAPPY”
(SELAMA SATU TAHUN)
No Bulan Penjualan (Bungkus)
1 Januari 2100
2 February 2124
3 Maret 2148
4 April 2130
5 Mei 2142
6 Juni 2200
8 Agustus 2255
9 September 2304
10 Oktober 2295
11 November 2358
12 Desember 2386
Keterangan Tabel : Peningkatan proyeksi penjualan diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 1,6% per bulan tetapi sewaktu waktu penjualan dapat mengalami penurunan yang disebabkan oleh selera dari masyarakat yang berbeda-beda.
Dari gambar tabel 2.3 di atas memperlihatkan peningkatan permintaan
setiap bulannya dari penjualan Kripik Singkong ini. Pada bulan Januari
permintaan sebanyak 2100 bungkus yang tiap harinya diharapkan terjual
sebanyak 70 bungkus dan akan terus naik tiap bulannya. Ini dapat
disebabkan hadirnya kripik singkong dengan tampilan dan konsep yang
berbeda dapat menembus pasar kuliner dan dapat bersaing dengan produk
yang sejenis maupun yang berbeda.
Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan
dalam jangka minimal 5 tahun ke depan, sesuai dengan rencana
[image:34.595.192.487.108.333.2]Tabel 2.4 Proyeksi penjualan 5 tahun kedepan
2.4.7 Analisis Pesaing
Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan
pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi 5 ( lima )
kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti,
kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para
pesaing yang ada. Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama
menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan
kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang
sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi. Tahun
Perkiraan Penjualan
( dalam bungkus )
2012 25200
2013 30240
2014 36288
2015 43546
1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk
usaha Kripik Singkong ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat
merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang
sejenis maupun yang berbeda seperti Singkong Gaul, Singkong Tela-tela, maupun
Singkong Keren. Masuknya makanan ringan seperti ini dapat mengancam
penjualan kripik singkong happy ini.
2. Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada
Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan
menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan sebagainya.
Untuk usaha Kripik Singkong ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area rumah
sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya
permintaan akan produk ini.
3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Dalam usaha Kripik Singkong ini yang menentukan harga berada di tangan
usaha Kripik Singkong Happy, ini disebabkan usaha ini hadir untuk pertama
kalinya di Medan dengan ciri khas rasanya yang menyajikan delapan pilihan
aneka rasa dan belum ada pesaing yang memiliki ciri-ciri dan konsep yang sama
4. Saluran Distribusi
Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat
seperti tersedianya produk (Kripik Singkong) pada moment yang tepat bagi
konsumen, dan juga akan tersedianya produk (Kripik Singkong) di lokasi yang
menyenangkan bagi pelanggan potensial.
Makanan ringan seperti Kripik Singkong ini adalah salah satu makanan
ringan yang sehat dan bergizi, alangkah baiknya jika lebih dekat dengan
masyarakat, agar terpenuhi permintaan dan memaksimalkan keuntungan, maka
dalam pemasaran dan penjualan Kripik Singkong inihanya menggunakan 1
(satu)saluran distribusi.
[image:37.595.132.499.418.505.2]1) Zero Level Channel: dari produsen langsung ke konsumen
Gambar 2.3 Saluran pemasaran Kripik Singkong Happy
Gambar ini menjelaskan bahwa saluran yang digunakan oleh Kripik
Singkong “Happy” adalah saluran No Channel atau Zero level channel yaitu
saluran yang pemasarannya langsung dari produsen ke konsumen. Saluran ini
tidak memiliki perantara, dikarenakan usaha Kripik Singkong ini “menjajakan”
produknya dengan cara mendirikan warung kecil sehingga konsumen datang
langsung untuk membeli produk Kripik Singkong ini.
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan
alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :
1. Product
Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati
konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk
Singkong yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi. Kripik
Singkong ini ditawarkan dengan delapan pilihan aneka rasa dengan tingkat
kepuasan yang berbeda, sehingga konsumen yang tidak suka makan makanan
yang berat juga dapat menikmati produk makanan ringan ini. Tujuan agar dapat
membuat konsumen tersenyum dan menyenangkan hati saat mengemil kripik
singkong tersebut. Kripik Singkong ini diproduksi dengan bersih, sehat dan
terhindar dari jangkauan yang berbahaya pada kesehatan. Sehingga konsumen
Kripik Singkong ini lebih mengemari/cemilan terfavorit.
2. Price
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi
harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk
dengan harga yang lebih murah.
Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang menyangkut
ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang
menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah
dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil. Melainkan sebuah nilai yang
mencerminkan value proposition. Dalam menentukan harga Kripik Singkong, kita
mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga
yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga
produk tidak lebih murah daripada produk pesaing, karena harga tersebut
merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp 2.000
hingga Rp 5.000 sesuai ukurannya untuk setiap bungkusnya.
3. Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen
melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke
tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.
4. Placement
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen.
5. People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat
meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak
langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai
6. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik
ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat
melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut
untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja
yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.
7. Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual
produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari Kripik
Singkong “Happy”dibuat dengan bentuk yang menarik hati konsumen untuk
membelinya.
Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha
kentang goreng ini bukan dari produk yang sejenis melainkan pesaing yang
bersifat subtitusi yakni usaha gorengan dan usaha singkong gaul. Adapun
keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dan kompetitor
[image:40.595.112.517.644.739.2]sebagai berikut ( Tabel 2.5)
Tabel 2.5 Keunggulan dan Kelemahan Pesaing
Pesaing Keunggulan Kelemahan
Kripik Singkong Gaul 1. Di luar bungkusan
terdapat beraneka
1.Harganya lebih
ragam rasa,harga.
2. Tempatnya lebih
strategis.
kalangan menegah
keatas yang menjadi
konsumennya.
2.Pelayanan yang
kurang memuaskan.
Kripik Singkong
Tela-tela
1. Singkongnya lebih
renyah.
2. Produknya dibuat
lebih menarik.
1.Rasanya hambar di
makan.
2.Bumbunya sedikit
sehingga kurang terasa
nikmatnya.
Kripik Singkong
Eceran
1. Lebih mudah di
dapat/ dibeli di
warung-warung
terdekat .
2. Harganya murah dan
terjangkau.
1.Lebih cepat keras
kripiknya atau masuk
angin.
2.Pilihan rasanya
belum terlalu banyak.
2.5 Aspek Produksi
Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama
suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
[image:42.595.150.485.221.747.2]Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per harinya):
Tabel 2.6 Bahan Baku dan Bahan Penolong
No. Uraian Banyak @ JumlahHarga
1 Singkong 3 kg 4.000 12.000
2 Aneka Rasa Bumbu
2 kg 10.000 20.000
3 Minyak Goreng
4 kg 11.000 44.000
4 Garam/Bumbu lainnya
250 gr 5.000 5.000
5 Kompor Gas 1 unit 300.000 300.000
6 Pisau 2 unit 19.000 38.000
7 Kuali 1 unit 100.000 100.000
8 Tabung gas 3kg
1 tabung 100.000 100.000
9 Baskom 1 unit 30.000 30.000
11 Sendok saringan
1 unit 40.000 40.000
12 Plastik 2kg 84.000 168.000
13 Mesin Vaccum
Frying
2 unit 550.000 11.000.000
JUMLAH
11.957.000
Proses Produksi
Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan
proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud.
Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang
disertai dengan keterangan deskriptif. PRODUK
-Singkong
Pemasakan Bahan Baku Produk
Makanan Ringan Penjualan kepada
Konsumen
[image:43.595.148.483.111.368.2]Peralatan yang Dibutuhkan
Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan
juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu
berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Tabel 2.7 Peralatan Produksi
Nama Peralatan Jumlah Harga
1. Plastik
670.000
2. Peralatan Masak
a. Tabung gas 160.000
b. Penggorengan/Kuali
100.000
c. Baskom
30.000
d. Sendok saringan
40.000
e. Timbangan 100.000
Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang
termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi
[image:45.595.182.448.409.571.2]listrik, air, telepon dan lain-lain.
Tabel 2.8 Sarana Penunjang
Jenis Biaya Jumlah Biaya
1. Air /Lisrtik Rp 60.000,-
2. Telepon Rp 30.000,-
Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 90.000,-
2.6 Analisis SDM
Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan
hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan
persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif
yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem
penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari
laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan
tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.
Untuk tahap awal pemilik membutuhkan empat orang tenaga kerja dan jika
bisnis/usaha ini telah berkembang maka pemilik akan menambah tenaga
kerjanya.Untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten maka pemilik melihat
dari tiga sisi yaitu sisi pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas. Di sisi pertumbuhan ,
kita akan memantau durasi bekerjanya,tingkat pendidikan dan biaya pelatihan
karyawan. Selain itu, tingkat turnover karyawan dan kemampuan meraih
pelanggan juga bisa termonitor. Sementara itu dari sisi efisiensi harus dilihat
karyawan dengan keahlian tertentu.
Rencana Pengembangan Usaha. 1. Strategi Produksi
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan
kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari
produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan
mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang
2. Strategi Organisasi dan SDM
Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan
yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada
karyawan yang berprestasi.
3. Strategi Marketing
Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang
marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini
dengan membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan kepada
masyarakat umum.
4. Strategi Keuangan
Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk
mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan
yang selama ini didapat.
2.7 Pemanfaatan IT
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang
peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah
bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis
mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu
terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.
Dalam pemanfaatan IT, Kripik Singkong “Happy” menggunakan jaringan
internet seperti facebook dan twitter untuk memasarkan usaha ini. Karena bukan
2.8Analisis Keuangan
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah
tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3
kategori yakni :
a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha
di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000
tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini
Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri
Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat
Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No.
Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program
Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba
BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK)
tahun-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam
merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui
kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat
Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina
Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk
mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di
sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan
koperasi di beri kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan
bantuan pinjaman untuk modal kerja/pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan
laba BUMN. Namun untuk bisnis Kripik Singkong ini, kami menggunakan dana
dari kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih
mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara
pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.
2.8.1 Proyeksi Keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana
yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk
di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow.
Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha
secara finansial sebagai berikut :
A. Tabel 2.9 Sumber Pendanaan
Uraian Persentase (%) Jumlah
(a) (b) (c) (d) (e) (a + b + c +
d+e) 1. Modal
Sendiri
2.Pinjaman 5.000.000 0 0 0 5.000.000
Jumlah (1+2) 30.000.000
[image:50.595.139.399.271.585.2]Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi Awal
Tabel 2.10 Tabel Kebutuhan Pembiayaan
Uraian Jumlah
a. Promosi / Iklan 300.000
b. Peralatan 1.138.000
c. Biaya Pembungkusan 800.000
d. Biaya Operasional (Pembelian Bahan Baku,Bahan penolong dan perlengkapan)
11.957.000
e. Pembiayaan lain-lain 2.090.000
B. Tabel 2.11 Tabel Bahan Baku dan Bhan Penolong kebutuhan selama 1 bulan
No. Uraian Banyak @ JumlahHarga
1 Singkong 50 kg 4.000 200.000
2 Aneka Rasa Bumbu
30 kg 10.000 300.000
3 Minyak Goreng
70 kg 11.000 770.000
4 Garam/Bumbu lainnya
450 gr 5.000 225.000
5 Peralatan Masak
1.000.000 1.000.000
6 Tabung gas 2 tabung 121.500 243.000
C. Total Cost (Tabel 2.12)
No
.
Jenis Biaya Kebutuhan
Per Hari
Kebutuhan
Per Bulan
Biaya Satuan Jumlah
Variable Cost
Bahan Baku dan Penolong
1. Singkong 3 kg 50 kg 4.000 200.000
2. Aneka Rasa Bumbu 2 kg 30 kg 10.000 300.000
3. Minyak Goreng 4 kg 70 kg 11.000 770.000
4. Garam/Bumbu lainnya 250 gr 450 gr 5.000 225.000
5. Peralatan Masak 1.000.000 1.000.000
6. Tabung gas 2 tabung 121.500 243.000
Total Variable Cost
2.738.000
Fixed Cost
7. Plastik 370.000
9. Peralatan Masak
a. Tabung gas 160.000
b. Penggorengan/Kuali 100.000
c.Sendok saringan 40.000
d. Baskom 30.000
e. Pisau 38.000
f.Timbangan 100.000
10. Gaji 4 Karyawan
@500.000
2.000.000
11. Biaya air dan Listrik 90.000
12. Promosi/iklan/spanduk 300.000
13. Biaya Pembungkusan 800.000
Total Fixed Cost 13.547.000
2.8.2 Rencana Arus Kas
RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)
KRIPIK SINGKONG
UNTUK TAHUN 2012
Bln0 Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 0 2100 2124 2148 2130 2142 2200 2220 2255
Penerimaan Pinjaman 5000 0 0 0 0 0 0 0 0
Penerimaan lain-lain 2500 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Penerimaann 30000 2100 2124 2148 2130 2142 2200 2220 2255
B. PENGELUARAN
Pembelian Bahan Baku 0 11957 12580 13585 13600 13850 13950 14280 14285
Pembelian Bahan Pembantu 0 1450 1450 1450 1450 1350 1350 1350 1350
Promosi (iklan.spanduk) 300 0 300 0 300 0 300 0 300
Biaya gas untuk kompor 0 160 160 160 160 160 160 160 160
Alat Tulis Kantor 30 0 30 0 30 0 30 0 30
Transportasi 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Listrik, Air, Telepon 0 90 100 90 95 95 95 90 100
Gaji Pegawai 4orang 0 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000
Angsuran Pokok 0 550 550 550 550 550 550 550 550
Biaya Bunga 0 100 100 100 100 100 100 100 100
Sub Total Pengeluaran 13837 17030 18375 18050 17185 16955 17615 17285 17940
C. SELISIH KAS 16163 14930 16251 16810 16519 15924 14685 14085 16987
D. SALDO KAS AWAL 0 13837 30000 44930 43515 45504 47498 49548 51698
2.8.3 BEP (Break Even Point/Titik Pulang Impas)
BEP (Unit)=
Analisis Break Even Point
Total Fixed Cost = 13.547.000
Total Variable Cost = 2.738.000
Quantitas = 2100 (70 x 30 hari)
Variable Cost Per Unit = 2.738.000/2.100 bks
= 1.303 = 1.400
Sales Price = Rp 2.000-Rp 5.000
Penjualan = Quantitas x Harga
= 2.100 x 5.000
= Rp. 10.500.000
Penjualan – Total Variabel Cost
= 13.547.000
10.500.000 – 2.738.000
= 13.547.000
7.762.000
= 5 Bulan
2.8.4 Laporan Keuangan
TABEL 2.13 PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN
KRIPIK SINGKONG ”HAPPY”
Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 20% per tahun)
Uraian
Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
a. Sumber dana (in flow) 30.000.000 40.000.000 48.000.000 57.600.000 69.120.000 b. Penggunaan dana (out
flow)
23.662.000 28.394.400 34.073.280 40.887.936 49.065.523
c. Arus kas bersih (net flow = a – b)
6.338.000 11.605.600 13.926.720 16.712.064 20.054.477
2.9 Analisis Resiko
Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian
diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau
kelemahan seseorang/ perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan
perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu :
1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh
kejadian-kejadisn yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara,
misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga
BBM, dan perubahan perilaku konsumen.
2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh
kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan,
perang atau kudeta militer.
3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh
kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.
2.9.1 Analisis Resiko Usaha
1. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.
2. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
4. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. 5. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.
2.9.2 Antisipasi Resiko Usaha
1. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi
ketika perekonomian tidak stabil.
2. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat
dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
3. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari
inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan
yang inovatif.
4. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati
BAB III
PENUTUP
Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari
pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga
memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan
kemajuan perusahaan.
3.1Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan
pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :
a. Kripik Singkong “Happy” adalah usaha kecil yang mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan
sehat. Produk yang dihasilkan harganya relatif murah sehingga target
pasarnya tidak hanya berfokus pada satu kelompok individu saja
tetapi produk ini dapat dikonsumsi semua orang.
b. Dengan melihat hasil analisis baik pasar, segmentasi pasar,
keuntungan dan lain sebagainya dapat disimpulkan bahwa usaha
Kripik Singkong “ Happy” ini layak untuk dijalankan sebagai usaha
yang tergolong sukses karena dapat ditinjau dari beberapa aspek
diantaranya :
1. Lokasi usaha strategis dan banyak konsumen yang berminat
dan anak muda-mudi maupun orangtua yang tinggal disekitar
tempat usaha.
2.Pangsa pasarnya besar dikarenakan harga produk terjangkau
sehingga penghasilan/keuntungan tiap bulan meningkat sejalan
dengan peningkatan penjualan.
3.Modal awal akan kembali setelah bulan ke tujuh dengan saldo
akhir bulan ketujuh sebesar Rp.51.698.000, sehingga tidak
membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk membalikkan
modal awal. (dapat dilihat di rencana Arus Kas Halaman 44)
4.Untuk usaha ini laba yang diperoleh setiap penjulan dapat ditaksir
sekitar 20% perbulan sehingga dapat memacu pertumbuhan
ekonomi.
5.Produk dari usaha ini merupakan produk makanan yang
dibutuhkan masyarakat sebagai cemilan sehari-hari sehinnga
tingkat konsumsi masyarakat tinggi dan permintaan akan produk
akan meningkat sehingga keuntungan yang diperoleh semakin
besar dan dapat mengembangkan usaha ini agar lebih maju.
c. Gambaran pasar untuk usaha Kripik Singkong “Happy” sangat
menjanjikan karena ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang
sangat besar akan produk ini.
d. Rencana arus kas usaha Kripik Singkong “Happy” menjadi cerminan
bahwa akan berkembangnya usaha ini. Usaha ini merupakan usaha yang
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini,
Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Bogor. : Kencana.
Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan Profitable. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Saydam, Gouzali.2006. Panduan Lengkap Pengantar Bisnis, Bandung.Alfabeta
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan. Bandung : CV. Alfabeta.
Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.