• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERENCANAAN BISNIS PAKAIAN JADI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PERENCANAAN BISNIS PAKAIAN JADI"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PERENCANAAN BISNIS “ PAKAIAN JADI “

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:

2.1 DATA PERUSAHAAN

a. Nama Perusahaan : Pakaian Jadi “ Family Vika “ b. Bidang Usaha : Konveksi

c. Jenis Produk/usaha : Pakaian Jadi Anak – anak

d. Alamat Perusahaan : Jl. Gatot Subroto No. 128 Medan e. Nomor Telepon : 061 – 6620412

f. Alamat E-mail : yuspikameity@ymail.com g. Bank Perusahaan : Mandiri

h. Bentuk badan Hukum : Usaha Dagang i. Mulai berdiri : Januari 2012

(2)

2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS

a. Nama : Yuspika Meity Sihombing, Amd b. Jabatan : Pimpinan

c. Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 19 Mei 1988 d. Alamat : Jl. Pelita 1 No. 3 Medan e. Nomor Telepon : 081397988820

f. Alamat E-mail : yuspikameity@ymail.com g. Pendidikan Terakhir : Sarjana Muda

2.3 STRUKTUR ORGANISASI

struktur organisasi pada usaha “Pakaian Jadi “

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

PIMPINAN YUSPIKA MEITY S Marketing YOSILINA SDM FEBY WINDASARI Keuangan FIESTA ANDRIANI

(3)

Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap

profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.

Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha pakaian jadi ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar.

2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.4.1 Produk Jasa Yang Dihasilkan

Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:

a. Dimensi Produk

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku pakaian jadi dibuat dalam bentuk kain yang disediakan dengan berbagai varian model dan harga.

b. Nilai / Manfaat Produk

Produk Pakaian Jadi yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi konsumen. Inilah manfaat inti (core benefit) dari produk Pakaian Jadi

(4)

yang diolah menjadi kain sehingga menjadi bahan jadi yang bisa berguna bagi pelangan.

c. Kegunaan / Fungsi Produk

Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Produk Pakaian Jadi merupakan

Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen

berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya.

Adapun produk yang dihasilkan, karakteristik, dan asesoris tambahan yaitu : 1. Jenis Produk yang dihasilkan : Pakaian Jadi anak – anak

2. Karakteristik Produk : Untuk Usia 3 – 12

3. Asesoris tambahan : Pita, Renda, Manik – manik, Kancing

2.4.2 Keunggulan Produk

1. Jahitan Rapi

2. Puring / Lapisan dingin

3. Bahan baku yang bermutu

2.4.3 Gambaran Pasar

Diperkirakan minat pasar akan kebutuhan Pakaian Jadi akan terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman, dan jika ditinjau dari jumlah keluarga, daya beli, dan minat konsumen terhadap Pakaian Jadi maka kami optimis usaha yang kami pasarkan akan terjual dengan baik. Apalagi dengan

(5)

harga yang relatif terjangkau dengan pendapatan masyarakat maka “Pakaian Jadi” merupakan pilihan yang terbaik untuk keluarga.

Kegiatan Pemasaran dan Promosi yang sudah di lakukan melalui Personal Selling dengan cara Memberikan contoh / sampel baju yang akan di pasarkan kepada calon pelanggan, hal ini mengakibatkan naiknya jumlah pesanan produksi dan melaui Pameran dengan memasarkannya di daerah Medan dan Jakarta. 2.4.4 Target atau Segmen Pasar Yang di Tuju

Gambaran Karakteristik Pembeli / Pengguna

1. Pembeli Individu ( Keluarga yang mempunyai anak perempuan yang berumur 3 – 12 tahun, kelas sosial menengah ke bawah.

2. Distributor / Toko Pakaian Anak – anak

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.

Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan

pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan

(6)

ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis.

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.

2.4.6 Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

(7)

Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan “ Pakaian Jadi “ Tahun Perkiraan Penjualan (Dalam Unit) 2012 25000 2013 30000 2014 36000 2.4.7 Strategi Pemasaran 1. PENGEMBANGAN PRODUK

Perubahan desain setiap tahun akan mempengaruhi peningkatan penjualan yang semakin naik. Perubahan desain tersebut antara kualitas bahan pakaian yang bermutu tinggi, kualitas jahitan yang bagus, warna-warna pilihan yang sesuai dengan selera anak-anak, motif-motif yang menarik, dengan harga yang mudah dijangkau.

2. PENGEMBANGAN WILAYAH PEMASARAN

Produk yang akan dijual sangat tergantung dengan lokasi pemasaran. Oleh sebab itu, pemilihan lokasi harus strategis seperti membangun toko di areal yang mayoritas banyak penduduk, mudah ditemukan.

3. KEGIATAN PROMOSI

a. Promosi Penjualan

 Produk Sampel

(8)

 Diskon Khusus/Pemberian voucher  Jaminan Produk

b. Iklan

 Brosur/daftar harga  Iklan di media cetak lokal

 Masuk di Direktori Bisnis Tahunan/Yellow pages  Selebaran

 Sponsor spanduk kegiatan sekolah TK dan SD c. Personal Selling

 Lobbying

 Persentase Penjualan

4. STRATEGI PENETAPAN HARGA

Dalam penetapan harga terhadap produk yang dihasilkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kualitas barang yang akan dijual, keadaan ekonomi negara yang akan mempengaruhi pendapatan/income masyarakat, karena jika terjadi inflasi maupun deflasi atau nilai rupiah yang menurun maupun meningkat sangat mempengaruhi kenaikan atau penurunan terhadap produk yang akan dijual.

(9)

Tabel 2.2 Analisis Pesaing

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

Home Industry di sekitar Padang Bulan

Biaya Tenaga Kerja Lebih Murah 1. Jahitan kurang rapi 2. Mutu bahan rendah Home Industry di sekitar Petisah

Harga Terjangkau 1. Model dan warna yang kurang menarik 2. Sistem pelayanan yang kurang baik 2.5 ASPEK PRODUKSI

2.5.1 Bahan Baku Utama

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari):

(10)

Tabel 2.3 Harga Bahan Baku

No. Uraian Banyak Harga Satuan Jumlah Harga

1 Kain 1 kayu 20 meter 10 kayu Rp. 7.000/mtr Rp. 1.400.000 2 Benang 10 lusin 500/bh 60.000

3 Kancing Baju 5 gross 5.000/gross 25.000 4 Renda 10 lusin 10.000/lusin 100.000

5 Manik-Manik 10 lusin 12.500/lusin 125.000

6 Ritsleting 2 gross 15.000/gross 30.000

Total Rp 1.740.000

2.5.2 Bahan Baku Penolong

Adapun yang menjadi bahan baku penolong untuk produk yang akan dihasilkan yaitu buku-buku desain pakaian yang setiap tahun berubah trendnya.

(11)

2.5.3 Proses Produksi

Tabel 2.4 Proses Produksi PROSES

PRODUKSI

BAHAN BAKU

TEKNOLOGI MESIN

Memotong Kain Tradisional Gunting

Mengobras Kain Otomatis Mesin Obras

Menjahit Kain+Benang Otomatis Mesin Jahit Memasang Kancing Manik-manik Kancing Manik-manik Otomatis Tradisional Mesin Lobang Kancing Jarum

(12)

2.5.4 Kapasitas Produksi (Peralatan)

Fasilitas dan Mesin Produksi Yang Dimiliki

Tabel 2.5 Kapasitas Produksi

Tabel 2.6 Perlengkapan

Nama Barang Kebutuhan Rata-rata / Bulan Unit Harga Total Harga / Unit

Sumber

Meja 2 Unit 5000000 10000000 Pakaian Jadi.blogsp ot.com Kursi Tamu 1 pasang 2000000 2000000

Lemari 2 Unit 2000000 4000000 Cermin 2 buah 2000000 4000000 Gantungan 100 lusin 12000 1200000

Total 11200000 FASILITAS DAN

MESIN PRODUKSI *) JUMLAH TOTAL NILAI

Mesin Jahit 15 Unit 7.500.000

Mesin Obras 3 Unit 3.000.000

Mesin Lubang Kancing 1 Unit 5.000.000

(13)

2.5.5 Rencana Pengembangan Produksi

Strategi dan Tahap-tahap Rencana Pengembangan Produksi

1. Pembelian mesin garmen

2. Perekrutan tenaga kerja profesional

Fasilitas dan Mesin Produksi

Jumlah Harga Satuan Total Nilai

Mesin Obras Garmen 2 10.000.000 20.000.000 Mesin Jahit Garmen 5 10.000.000 50.000.000 Mesin Jahit Pakaian Dalam 1 30.000.000 30.000.000 Total 8 100.000.000

(14)

2.6 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

2.6.1 Analisis Kompetensi SDM

Tabel 2.8 Analisis Kompetensi SDM TINGKAT PENJUALAN JUMLAH Tidak Lulus SD - SD - SMP 5 SMU 10 D1 4 D3/Sarjana Muda 1 Sarjana - TOTAL `20

Tabel 2.9 Bagian / Departemen

BAGIAN/DEPARTEMEN JUMLAH Manajemen 1 Produksi 12 Pemasaran 1 Administrasi 3 Lain-lain 3 TOTAL 20

(15)

Keunggulan dan Kompetensi SDM Lain-lain

1. Desain Pakaian 2. Komputer 3. Bahasa Inggris

2.6.2 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM

Tabel 2.10 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM

JABATAN TINGKAT PENDIDIKAN PENGALAMAN (TAHUN) KETERAMPILAN KHUSUS Kepala Bagian Produksi D3 2 Manajemen Produksi Kepala Bagian Pemasaran D3 3

Bahasa Inggris dan Komputer

(16)

2.6.3 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM

Tabel 2.11 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM

JABATAN JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA YANG TERSEDIA TENAGA YANG HARUS DIREKRUT Kepala Bagian Produksi 1 0 1 Tenaga Kerja Bagian Produksi 17 12 5

2.6.4 Rencana Pengembangan Usaha

1. STRATEGI PEMASARAN

a. Membuat Sampel Desain Produk untuk di presentasikan kepada distributor/individu

b. Pembuatan iklan di media cetak, brosur untuk dibagikan kepada orang tua jaringan WKRI

c. Memberikan diskon khusus dan voucher setiap pembelian diatas 20 potong pakaian

d. Memberikan sponsor kegiatan di sekolah TK dan SD e. Pengembangan wilayah distribusi pemasaran ke daerah

(17)

Samosir dan Dairi

f. Kerjasama dengan eksportir untuk pengiriman barang ke luar negeri

2. STRATEGI PRODUKSI

a. Perbaikan desain sesuai dengan mode yang trendy

b. Pembelian mesin Garmen yang untuk peningkatan kapasitas produksi

c. Peningkatan produktivitas tenaga kerja

3. STRATEGI KEUANGAN

a. Penambahan investasi modal untuk pengembangan usaha

b. Mencari investor / joint ventura untuk pengembangan dan perluasan usaha

c. Pengendalian sistem keuangan

2.6.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Rencana Pemanfaatan Teknologi Informasi

1. PEMASARAN

a. Mencari peluang pasar pada situs-situs web

b. Pembuatan brosur, daftar pelanggan, daftar penjualan dengan menggunakan program komputerisasi

(18)

2. PRODUKSI

Pembuatan sistem manajemen produksi (daftar bahan baku, bahan penolong, barang jadi, dan daftar persediaan)

3. PENGEMBANGAN PRODUK

Pembuatan Desain

4. KEUANGAN

Pencatatan sistem keuangan dan pengolahan data keuangan dengan mempergunakan sistem komputerisasi

2.6.6 Peralatan dan sistem yang sudah di miliki

Tabel 2.12 Peralatan Spesifikasi Perangkat

Keras

Perangkat Lunak Yang Digunakan

Pentium III, 550 Mhz, 10 Gb, 64 MB

Window 98 second edition, MS Office 2000, ACD System, Adobe, Norton Anti Virus 2000, Win Amp Visio 2000, Autocad r 14

Printer Epson LX 800 -

(19)

2.7 Analisis Keuangan

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang

Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana

(20)

pembinaan usaha kecil dan koperasi (PUKK) tahu-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya.

Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja/pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Pakaian Jadi, kami menggunakan dana dari diri kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah. Adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.

2.7.1 Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat

(21)

diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

1. Sumber Pendanaan

Tabel 2.13 Sumber Pendanaan

Uraian Persentase (%) (a) (b) (c) (d) Jumlah (c = a+b+c+d) 1. Modal Sendiri Rp 50 Jt Rp 50 Jt Rp 50 Jt Rp 50 Jt Rp 200 Jt 2. Pinjaman Jumlah (1+2) 0 0 0 0 0 Rp200 Jt

(22)

2. Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi

Tabel 2.14 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi

Uraian Jumlah a. Tanah - b. Bangunan - c. Mesin/peralatan Rp 15.500.000 d. Peralatan Kantor - e. Alat Pengangkutan 2.000.000 f. Biaya Pra Operasi 1.000.000

(23)

2.7.2 Laporan Keuangan

Tabel 2.15 Proyeksi Arus Kas

Proyeksi Arus Kas 5 Tahun Kedepan (dalam jutaan rupiah) Perencanaan Bisnis Pakaian Jadi “ Family Vika”

Uraian Tahun 1 2 3 4 5 a. Sumber Dana (In flow) 200 Jt 200 Jt 200 Jt 200 Jt 200 Jt b. Penggunaan Dana (Out Flow) 85 Jt 115 Jt 127 Jt 35 Jt 148 Jt c. Arus Kas Bersih (Net Flow = a-b) 115 Jt 85 Jt 73 Jt 65 Jt 52 Jt d. Keadaan Kas Awal 0 115 Jt 200 Jt 273 Jt 338 Jt e. Keadaan Kas Akhir (c + d) 115 Jt 200 Jt 273 Jt 338 Jt 390 Jt

(24)

Rencana Arus Kas

Rencana Arus Kas (dalam jutaan rupiah) Pakaian Jadi “Family Vika”

Tahun 2012 Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln XI Bln XII A. PENERIMAAN Penerimaan Penjualan 9000 9000 9000 10500 11000 7000 12000 8000 7100 12500 13000 Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Penerimaan Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Total penerimaan 9000 9000 9000 10500 11000 7000 12000 8000 7100 12500 13000

B. PENGELUARAN

(25)

Pembelian Bahan Pembantu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Upah Buruh Produksi 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90

Transport 40 40 40 50 60 70 80 100 100 40 40

Biaya Produksi Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Gaji Pimpinan 500 500 500 500 500 500 500 500 500 600 600

Gaji Staf administrasi dan Umum 300 300 300 300 650 650 1000 1000 1000 1150 1150

Biaya Pemeliharaan 30 30 30 30 30 30 30 30 30 35 35

Biaya Pemasaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Alat Tulis Kantor 10 10 10 10 10 10 10 10 10 15 15

Listrik, Air, Telepon 100 100 100 100 120 120 150 150 150 150 150

Biaya Administrasi Lain-lain 10 10 10 10 10 10 10 10 10 2000 15

Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Biaya Pajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pengeluaran Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Total Pengeluaran 5580 5580 5580 5590 5970 5980 6370 6390 6390 8580 6595

C. SELISIH KAS 3420 3420 3420 4910 5030 1020 5630 1610 710 3920 6405

D. SALDO KAS AWAL 0 3420 6840 10260 15170 20200 21220 26850 28460 29170 33090

(26)

Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

Rumus nya:

Total Pendapatan = Total Pengeluaran

(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)

Estimasi dalam 1 bulan:

Qty = 200 meter x 30 hari = 6000 meter

Harga = 6000 meter x Rp 7000 = Rp 42.000.000

Biaya Variabel =Rp 15.940.000

Biaya Tetap = Rp 16.500.000

Estimasi BEP

= Total Biaya Tetap / (Penjualan – Biaya Variabel)

= Rp 74.440.000 / (42.000.000 – Rp 15.940.000)

(27)

Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah.

Biaya Variabel

Biaya variabel pada bisnis laundry ini: 1. Kain 2. Benang 3. Kancing Baju 4. Renda 5. Manik-manik 6. Ritsleting 7. Meja 8. Kursi tamu 9. Lemari 10. Cermin 11. Gantungan 12. Gaji pegawai

Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.

(28)

1. Peralatan 2. Sewa Bangunan 3. Biaya Pemasaran 4. Biaya Listrik 5. Biaya Air 6. Biaya Telepon

(29)

2.8 ANALISIS DAMPAK RESIKO USAHA

2.8.1 Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar

 Menyerap Tenaga Kerja di sekitar Lingkungan Organisasi

2.8.2 Analisis Resiko Usaha

 Kenaikan Harga Bahan Baku diatas 25%  Kenaikan Upah Tenaga Kerja sebesar 30%  Penurunan Daya Beli Masyarakat

 Kerusakan Mesin – mesin Peralatan

2.8.3 Antisipasi Resiko Usaha

 Pembelian stock Bahan Baku dan Bahan Penolong  Membuat Kontrak dengan Tenaga Kerja

 Memperluas Saluran Distribusi Pemasaran dan Penekanan Peningkatan Kuantitas Ekspor

Gambar

Tabel 2.9 Bagian / Departemen  BAGIAN/DEPARTEMEN  JUMLAH  Manajemen  1  Produksi  12  Pemasaran  1  Administrasi  3  Lain-lain  3  TOTAL  20

Referensi

Dokumen terkait

Pertukaran dengan semua sistem lain.. Untuk menstabilkan faktor fisiologis yang sedang diatur, sistem kontrol homeostatik harus mampu mendeteksi dan menahan

Jika untuk Boris, pilih terus option ke-2 dan kamu akan melakukan misi lain yang tidak akan saya beritahu di Walkthrough ini (karena pilihannya yang ikut nanami keluar dari

Dengan demikian, penelitian tindakan kelas yang dilakukan berhasil dan terbukti bahwa model pembelajaran snowball throwing berbantuan media teka-teki silang dapat

Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung- ujung penghantar tersebut, asalkan suhu tetap.. Pernyataan di atas

Sejak edisi Oktober 2014 hingga edisi April 2015, jurnal TAWARIKH dikelola oleh Dosen-dosen dari Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya UNHAS (Universitas Hasanuddin) di

Rasa asam terkait dengan suatu zat zat yang dalam ilmu kimia yang dalam ilmu kimia digolongkan sebagai asam.. Semua bahan yang mempunyai rasa asam memang digolongkan

Guna sarat sosial kerjasama sane kapanggihin ring pupulan satua bawak Mekel Paris mangda prasida ngicen sesuluh majeng ring para jana ri kala maurip ring jagate

yang rendah dilewatkan melalui blok karbon (anoda) yang dicelupkan dalam elektrolit cair (bath), kemudian melewati lapisan aluminium cair (molten) yang mengumpul diatas katoda