BAB II
PERENCANAAN BISNIS “ PAKAIAN JADI “
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:2.1 DATA PERUSAHAAN
a. Nama Perusahaan : Pakaian Jadi “ Family Vika “ b. Bidang Usaha : Konveksi
c. Jenis Produk/usaha : Pakaian Jadi Anak – anak
d. Alamat Perusahaan : Jl. Gatot Subroto No. 128 Medan e. Nomor Telepon : 061 – 6620412
f. Alamat E-mail : yuspikameity@ymail.com g. Bank Perusahaan : Mandiri
h. Bentuk badan Hukum : Usaha Dagang i. Mulai berdiri : Januari 2012
2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS
a. Nama : Yuspika Meity Sihombing, Amd b. Jabatan : Pimpinan
c. Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 19 Mei 1988 d. Alamat : Jl. Pelita 1 No. 3 Medan e. Nomor Telepon : 081397988820
f. Alamat E-mail : yuspikameity@ymail.com g. Pendidikan Terakhir : Sarjana Muda
2.3 STRUKTUR ORGANISASI
struktur organisasi pada usaha “Pakaian Jadi “
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
PIMPINAN YUSPIKA MEITY S Marketing YOSILINA SDM FEBY WINDASARI Keuangan FIESTA ANDRIANI
Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap
profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.
Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha pakaian jadi ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar.
2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.4.1 Produk Jasa Yang Dihasilkan
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:
a. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku pakaian jadi dibuat dalam bentuk kain yang disediakan dengan berbagai varian model dan harga.
b. Nilai / Manfaat Produk
Produk Pakaian Jadi yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi konsumen. Inilah manfaat inti (core benefit) dari produk Pakaian Jadi
yang diolah menjadi kain sehingga menjadi bahan jadi yang bisa berguna bagi pelangan.
c. Kegunaan / Fungsi Produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Produk Pakaian Jadi merupakan
Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen
berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya.
Adapun produk yang dihasilkan, karakteristik, dan asesoris tambahan yaitu : 1. Jenis Produk yang dihasilkan : Pakaian Jadi anak – anak
2. Karakteristik Produk : Untuk Usia 3 – 12
3. Asesoris tambahan : Pita, Renda, Manik – manik, Kancing
2.4.2 Keunggulan Produk
1. Jahitan Rapi
2. Puring / Lapisan dingin
3. Bahan baku yang bermutu
2.4.3 Gambaran Pasar
Diperkirakan minat pasar akan kebutuhan Pakaian Jadi akan terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman, dan jika ditinjau dari jumlah keluarga, daya beli, dan minat konsumen terhadap Pakaian Jadi maka kami optimis usaha yang kami pasarkan akan terjual dengan baik. Apalagi dengan
harga yang relatif terjangkau dengan pendapatan masyarakat maka “Pakaian Jadi” merupakan pilihan yang terbaik untuk keluarga.
Kegiatan Pemasaran dan Promosi yang sudah di lakukan melalui Personal Selling dengan cara Memberikan contoh / sampel baju yang akan di pasarkan kepada calon pelanggan, hal ini mengakibatkan naiknya jumlah pesanan produksi dan melaui Pameran dengan memasarkannya di daerah Medan dan Jakarta. 2.4.4 Target atau Segmen Pasar Yang di Tuju
Gambaran Karakteristik Pembeli / Pengguna
1. Pembeli Individu ( Keluarga yang mempunyai anak perempuan yang berumur 3 – 12 tahun, kelas sosial menengah ke bawah.
2. Distributor / Toko Pakaian Anak – anak
2.4.5 Trend Perkembangan Pasar
Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.
Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan
pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan
ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis.
Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.
2.4.6 Proyeksi Penjualan
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.
Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan “ Pakaian Jadi “ Tahun Perkiraan Penjualan (Dalam Unit) 2012 25000 2013 30000 2014 36000 2.4.7 Strategi Pemasaran 1. PENGEMBANGAN PRODUK
Perubahan desain setiap tahun akan mempengaruhi peningkatan penjualan yang semakin naik. Perubahan desain tersebut antara kualitas bahan pakaian yang bermutu tinggi, kualitas jahitan yang bagus, warna-warna pilihan yang sesuai dengan selera anak-anak, motif-motif yang menarik, dengan harga yang mudah dijangkau.
2. PENGEMBANGAN WILAYAH PEMASARAN
Produk yang akan dijual sangat tergantung dengan lokasi pemasaran. Oleh sebab itu, pemilihan lokasi harus strategis seperti membangun toko di areal yang mayoritas banyak penduduk, mudah ditemukan.
3. KEGIATAN PROMOSI
a. Promosi Penjualan
Produk Sampel
Diskon Khusus/Pemberian voucher Jaminan Produk
b. Iklan
Brosur/daftar harga Iklan di media cetak lokal
Masuk di Direktori Bisnis Tahunan/Yellow pages Selebaran
Sponsor spanduk kegiatan sekolah TK dan SD c. Personal Selling
Lobbying
Persentase Penjualan
4. STRATEGI PENETAPAN HARGA
Dalam penetapan harga terhadap produk yang dihasilkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kualitas barang yang akan dijual, keadaan ekonomi negara yang akan mempengaruhi pendapatan/income masyarakat, karena jika terjadi inflasi maupun deflasi atau nilai rupiah yang menurun maupun meningkat sangat mempengaruhi kenaikan atau penurunan terhadap produk yang akan dijual.
Tabel 2.2 Analisis Pesaing
PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN
Home Industry di sekitar Padang Bulan
Biaya Tenaga Kerja Lebih Murah 1. Jahitan kurang rapi 2. Mutu bahan rendah Home Industry di sekitar Petisah
Harga Terjangkau 1. Model dan warna yang kurang menarik 2. Sistem pelayanan yang kurang baik 2.5 ASPEK PRODUKSI
2.5.1 Bahan Baku Utama
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari):
Tabel 2.3 Harga Bahan Baku
No. Uraian Banyak Harga Satuan Jumlah Harga
1 Kain 1 kayu 20 meter 10 kayu Rp. 7.000/mtr Rp. 1.400.000 2 Benang 10 lusin 500/bh 60.000
3 Kancing Baju 5 gross 5.000/gross 25.000 4 Renda 10 lusin 10.000/lusin 100.000
5 Manik-Manik 10 lusin 12.500/lusin 125.000
6 Ritsleting 2 gross 15.000/gross 30.000
Total Rp 1.740.000
2.5.2 Bahan Baku Penolong
Adapun yang menjadi bahan baku penolong untuk produk yang akan dihasilkan yaitu buku-buku desain pakaian yang setiap tahun berubah trendnya.
2.5.3 Proses Produksi
Tabel 2.4 Proses Produksi PROSES
PRODUKSI
BAHAN BAKU
TEKNOLOGI MESIN
Memotong Kain Tradisional Gunting
Mengobras Kain Otomatis Mesin Obras
Menjahit Kain+Benang Otomatis Mesin Jahit Memasang Kancing Manik-manik Kancing Manik-manik Otomatis Tradisional Mesin Lobang Kancing Jarum
2.5.4 Kapasitas Produksi (Peralatan)
Fasilitas dan Mesin Produksi Yang Dimiliki
Tabel 2.5 Kapasitas Produksi
Tabel 2.6 Perlengkapan
Nama Barang Kebutuhan Rata-rata / Bulan Unit Harga Total Harga / Unit
Sumber
Meja 2 Unit 5000000 10000000 Pakaian Jadi.blogsp ot.com Kursi Tamu 1 pasang 2000000 2000000
Lemari 2 Unit 2000000 4000000 Cermin 2 buah 2000000 4000000 Gantungan 100 lusin 12000 1200000
Total 11200000 FASILITAS DAN
MESIN PRODUKSI *) JUMLAH TOTAL NILAI
Mesin Jahit 15 Unit 7.500.000
Mesin Obras 3 Unit 3.000.000
Mesin Lubang Kancing 1 Unit 5.000.000
2.5.5 Rencana Pengembangan Produksi
Strategi dan Tahap-tahap Rencana Pengembangan Produksi
1. Pembelian mesin garmen
2. Perekrutan tenaga kerja profesional
Fasilitas dan Mesin Produksi
Jumlah Harga Satuan Total Nilai
Mesin Obras Garmen 2 10.000.000 20.000.000 Mesin Jahit Garmen 5 10.000.000 50.000.000 Mesin Jahit Pakaian Dalam 1 30.000.000 30.000.000 Total 8 100.000.000
2.6 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
2.6.1 Analisis Kompetensi SDM
Tabel 2.8 Analisis Kompetensi SDM TINGKAT PENJUALAN JUMLAH Tidak Lulus SD - SD - SMP 5 SMU 10 D1 4 D3/Sarjana Muda 1 Sarjana - TOTAL `20
Tabel 2.9 Bagian / Departemen
BAGIAN/DEPARTEMEN JUMLAH Manajemen 1 Produksi 12 Pemasaran 1 Administrasi 3 Lain-lain 3 TOTAL 20
Keunggulan dan Kompetensi SDM Lain-lain
1. Desain Pakaian 2. Komputer 3. Bahasa Inggris
2.6.2 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM
Tabel 2.10 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM
JABATAN TINGKAT PENDIDIKAN PENGALAMAN (TAHUN) KETERAMPILAN KHUSUS Kepala Bagian Produksi D3 2 Manajemen Produksi Kepala Bagian Pemasaran D3 3
Bahasa Inggris dan Komputer
2.6.3 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM
Tabel 2.11 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM
JABATAN JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA YANG TERSEDIA TENAGA YANG HARUS DIREKRUT Kepala Bagian Produksi 1 0 1 Tenaga Kerja Bagian Produksi 17 12 5
2.6.4 Rencana Pengembangan Usaha
1. STRATEGI PEMASARAN
a. Membuat Sampel Desain Produk untuk di presentasikan kepada distributor/individu
b. Pembuatan iklan di media cetak, brosur untuk dibagikan kepada orang tua jaringan WKRI
c. Memberikan diskon khusus dan voucher setiap pembelian diatas 20 potong pakaian
d. Memberikan sponsor kegiatan di sekolah TK dan SD e. Pengembangan wilayah distribusi pemasaran ke daerah
Samosir dan Dairi
f. Kerjasama dengan eksportir untuk pengiriman barang ke luar negeri
2. STRATEGI PRODUKSI
a. Perbaikan desain sesuai dengan mode yang trendy
b. Pembelian mesin Garmen yang untuk peningkatan kapasitas produksi
c. Peningkatan produktivitas tenaga kerja
3. STRATEGI KEUANGAN
a. Penambahan investasi modal untuk pengembangan usaha
b. Mencari investor / joint ventura untuk pengembangan dan perluasan usaha
c. Pengendalian sistem keuangan
2.6.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi
Rencana Pemanfaatan Teknologi Informasi
1. PEMASARAN
a. Mencari peluang pasar pada situs-situs web
b. Pembuatan brosur, daftar pelanggan, daftar penjualan dengan menggunakan program komputerisasi
2. PRODUKSI
Pembuatan sistem manajemen produksi (daftar bahan baku, bahan penolong, barang jadi, dan daftar persediaan)
3. PENGEMBANGAN PRODUK
Pembuatan Desain
4. KEUANGAN
Pencatatan sistem keuangan dan pengolahan data keuangan dengan mempergunakan sistem komputerisasi
2.6.6 Peralatan dan sistem yang sudah di miliki
Tabel 2.12 Peralatan Spesifikasi Perangkat
Keras
Perangkat Lunak Yang Digunakan
Pentium III, 550 Mhz, 10 Gb, 64 MB
Window 98 second edition, MS Office 2000, ACD System, Adobe, Norton Anti Virus 2000, Win Amp Visio 2000, Autocad r 14
Printer Epson LX 800 -
2.7 Analisis Keuangan
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :
a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang
Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana
pembinaan usaha kecil dan koperasi (PUKK) tahu-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya.
Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja/pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Pakaian Jadi, kami menggunakan dana dari diri kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah. Adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.
2.7.1 Proyeksi Keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat
diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:
1. Sumber Pendanaan
Tabel 2.13 Sumber Pendanaan
Uraian Persentase (%) (a) (b) (c) (d) Jumlah (c = a+b+c+d) 1. Modal Sendiri Rp 50 Jt Rp 50 Jt Rp 50 Jt Rp 50 Jt Rp 200 Jt 2. Pinjaman Jumlah (1+2) 0 0 0 0 0 Rp200 Jt
2. Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi
Tabel 2.14 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi
Uraian Jumlah a. Tanah - b. Bangunan - c. Mesin/peralatan Rp 15.500.000 d. Peralatan Kantor - e. Alat Pengangkutan 2.000.000 f. Biaya Pra Operasi 1.000.000
2.7.2 Laporan Keuangan
Tabel 2.15 Proyeksi Arus Kas
Proyeksi Arus Kas 5 Tahun Kedepan (dalam jutaan rupiah) Perencanaan Bisnis Pakaian Jadi “ Family Vika”
Uraian Tahun 1 2 3 4 5 a. Sumber Dana (In flow) 200 Jt 200 Jt 200 Jt 200 Jt 200 Jt b. Penggunaan Dana (Out Flow) 85 Jt 115 Jt 127 Jt 35 Jt 148 Jt c. Arus Kas Bersih (Net Flow = a-b) 115 Jt 85 Jt 73 Jt 65 Jt 52 Jt d. Keadaan Kas Awal 0 115 Jt 200 Jt 273 Jt 338 Jt e. Keadaan Kas Akhir (c + d) 115 Jt 200 Jt 273 Jt 338 Jt 390 Jt
Rencana Arus Kas
Rencana Arus Kas (dalam jutaan rupiah) Pakaian Jadi “Family Vika”
Tahun 2012 Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln XI Bln XII A. PENERIMAAN Penerimaan Penjualan 9000 9000 9000 10500 11000 7000 12000 8000 7100 12500 13000 Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Penerimaan Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total penerimaan 9000 9000 9000 10500 11000 7000 12000 8000 7100 12500 13000
B. PENGELUARAN
Pembelian Bahan Pembantu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Upah Buruh Produksi 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90
Transport 40 40 40 50 60 70 80 100 100 40 40
Biaya Produksi Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gaji Pimpinan 500 500 500 500 500 500 500 500 500 600 600
Gaji Staf administrasi dan Umum 300 300 300 300 650 650 1000 1000 1000 1150 1150
Biaya Pemeliharaan 30 30 30 30 30 30 30 30 30 35 35
Biaya Pemasaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Alat Tulis Kantor 10 10 10 10 10 10 10 10 10 15 15
Listrik, Air, Telepon 100 100 100 100 120 120 150 150 150 150 150
Biaya Administrasi Lain-lain 10 10 10 10 10 10 10 10 10 2000 15
Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Pajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengeluaran Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Pengeluaran 5580 5580 5580 5590 5970 5980 6370 6390 6390 8580 6595
C. SELISIH KAS 3420 3420 3420 4910 5030 1020 5630 1610 710 3920 6405
D. SALDO KAS AWAL 0 3420 6840 10260 15170 20200 21220 26850 28460 29170 33090
Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.
Rumus nya:
Total Pendapatan = Total Pengeluaran
(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)
Estimasi dalam 1 bulan:
Qty = 200 meter x 30 hari = 6000 meter
Harga = 6000 meter x Rp 7000 = Rp 42.000.000
Biaya Variabel =Rp 15.940.000
Biaya Tetap = Rp 16.500.000
Estimasi BEP
= Total Biaya Tetap / (Penjualan – Biaya Variabel)
= Rp 74.440.000 / (42.000.000 – Rp 15.940.000)
Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah.
Biaya Variabel
Biaya variabel pada bisnis laundry ini: 1. Kain 2. Benang 3. Kancing Baju 4. Renda 5. Manik-manik 6. Ritsleting 7. Meja 8. Kursi tamu 9. Lemari 10. Cermin 11. Gantungan 12. Gaji pegawai
Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.
1. Peralatan 2. Sewa Bangunan 3. Biaya Pemasaran 4. Biaya Listrik 5. Biaya Air 6. Biaya Telepon
2.8 ANALISIS DAMPAK RESIKO USAHA
2.8.1 Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar
Menyerap Tenaga Kerja di sekitar Lingkungan Organisasi
2.8.2 Analisis Resiko Usaha
Kenaikan Harga Bahan Baku diatas 25% Kenaikan Upah Tenaga Kerja sebesar 30% Penurunan Daya Beli Masyarakat
Kerusakan Mesin – mesin Peralatan
2.8.3 Antisipasi Resiko Usaha
Pembelian stock Bahan Baku dan Bahan Penolong Membuat Kontrak dengan Tenaga Kerja
Memperluas Saluran Distribusi Pemasaran dan Penekanan Peningkatan Kuantitas Ekspor