Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
PERS. DIFERENSIAL
Aulia Siti Aisjah Teknik Fisika ITS
Pengantar
Materi
Contoh Soal
Latihan
Asesmen
Ringkasan
Definisi
: Persamaan diferensial mengandung fungsi yang belum diketahui Beserta turunannya. 3 2 + = x dx dy 0 3 2 2 = + + ay dx dy dx y d 3 6 4 3 3 = + + y dx dy dx y d Contoh:.y variabel dependent dan x variabel
independent, dan contoh di atas merupakan kelas Persamaan Diferensial Biasa.
1 . 2 . 3 .
Persamaan Diferensial Parsial
Contoh: 0 2 2 2 2 = + y u x u 0 4 4 4 4 = + t u x u t u t u x u − = 2 2 2 2u variabel dependent dan independent, dan contoh di atas merupakan persamaan diferensial parsial.
u variabel dependent dan x dan t variabel-variabel independent
1.
2.
Orde dari Persamaan Diferensial
Orde dari persamaan diferensial adalah orde dari turunan tertinggi. Persamaan Diferensial 3 2 + = x dx dy 0 9 3 2 2 = + + y dx dy dx y d 3 6 4 3 3 = + + y dx dy dx y d 1 2 3 ORDE
Derajat Turunan
Persamaan Diferensial Derajat Turunan
0 3 2 2 = + + ay dx dy dx y d 3 6 4 3 3 = + + y dx dy dx y d 0 3 5 3 2 2 = + + dx dy dx y d 2 3 2
Persamaan Diferensial Linier
Persamaan diferensial adalah linier, jika
1. variabel dependent tunggal (tidak ada perkalian antara variabel dependent),
2. koefisien tidak bergantung dari variabel dependent.
Example: 3 6 4 3 3 = + + y dx dy dx y d
non - linier karena dalam term keduaterdapat perkalian.
. 0 9 3 2 2 = + + y dx dy dx y d Contoh: linier. 1. 2.
Example: 3 2 2 2 x dx dy y dx y d x + =
non – liniear karena dalam term kedua, koefisien bergantung y.
3.
Example:
non – linier karena sbb; y dx dy sin = − + − = ! 3 sin 3 y y
y adalah non – linier
Persamaan Diferensial Orde 1
2. Bentuk diferensial:(
1
.+
x
)
dy
−
ydx
=
0
. 0 ) , , ( = dx dy y x f ) , (x y f dx dy = 3. Bentuk umum: atau 1. Bentuk turunan:( )
a( )
x y g( )
x dx dy x a1 + 0 =Persamaan diferensial biasa orde -n
1. Dengan koefisien konstan.( )
x g y a dx dy a dx y d a dx y d a dx y d a n n n n n n + − + + + + = − − 2 1 0 2 2 1 1 1 ....2. Dengan koefisien variabel
( )
( )
( )
( )
a( )
x y g( )
x dx dy x a dx y d x a dx y d x a dx dy x a n n n n + + + + + = − − 2 1 0 2 2 1 1 ...Penyelesaian PD secara
Analitis
y=3x+c, adalah penyelesaian dari persamaan diferensial orde 1 dengan c1 konstanta sembarang. Nilai c1 bergantung dari kondisi
batas sehingga solusi tersebut merupakan solusi umum.
3 = dx dy Contoh Contoh ( ) ( ) = sin = −cos + y x y x C = + = 2 + + = 3 + + + 1 1 2 6 ex 3 ex ex y x y x C y x C x C
Amati bahwa penyelesaian dari orde 1 mempunyai 1 parameter, sementara pada
Kelas-Kelas Penyelesaian
9yy ' 4+ x = 0 ( + ) = + =
9yy ' 4x dx C1
9 ( ) '( )y x y x dx
4xdx C1 + = = 2 2 1Ini menghasilkan dengan .
4 9 18 C y x C C Contoh Solusi
Solusi berada pada kelas elips.
+ 2 = 2 + 2 = 2 + 2 = 1 1 1 9 9 2 2 9 4 2 2 y ydy x C x C y x CAmati bahwa pada setiap titik (x0,y0), ada solusi unik dari persamaan di atas dimana kurvanya melewati titik yang ditentukan tersebut.
Penyelesaian berasal dari
2 1x c c y = + 0 2 2 = dx y d1. Untuk kelas garis lurus
persamaan diferensialnya adalah
.
2. Untuk kelas-kelas kurva
2
2
x
ce
y = persamaan diferensialnya adalah xy
dx dy = A. B. x x
e
c
e
c
y
=
1 2+
2 −3persamaan diferensialnya adalah 2 6 0
2 = − + y dx dy dx y d
Aplikasi di dalam Ilmu Fisika
1. Gerak jatuh bebas
g dt s d = − 2 2
dimana s adalah jarak atau tinggi dan g percepatan gravitasi.
2. Gerak pegas ky dt y d m 2 = − 2
Dimana y adalah posisi, m adalah massa dan k konstanta pegas
3. RLC – circuit, Hukum kedua Kirchoff
E q c dt dq R dt q d L 2 + + 1 = 2 q muatan kapacitor, L induktansi, c kapasitansi. R resistansi E tegangan
Aplikasi
dy
y
dt
=
1.Newton’s Law of Cooling
(
)
s T T dt dT = − dimana dt dT
adalah laju pendinginan,
s
T
T − adalah perbedaan suhu antara liquid ‘T’
dan lingkungan Ts
2. Pertumbuhan dan peluruhan
Tugas 1 – minggu ke 9:
CP: Mampu menjelaskan beberapa aplikasi bentuk PD dalam permasalahan bidang sains dan Teknik
1. Searching dalam bidang keilmuan Teknik Fisika, untuk aplikasi dari
beberapa model PD, dengan melalui www.sciencedirect atau yang lain, yang menunjukkan sumber terpercaya bahwa PD diaplikasikan, minimal 5 buah jurnal.
2. Tuliskan ulang bentuk PD yang ada di dalam 5 jurnal tersebut, dan
identifikasi masing-masing dari PD, merupakan bentuk PD linier / non liner dan berapa orde PD.
3. Tugas diketik di dalam word, beri identitas Anda.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
PERS. DIFERENSIAL
Aulia Siti Aisjah Teknik Fisika ITS
Pengantar
Materi
Contoh Soal
Latihan
Asesmen
Ringkasan
Metode Numerik
Penyelsaian PD
Persamaan Diferensial Separable
Persamaan diferensial separable dapat didefinisikan sebagai perkalian antara fungsi x dan fungsi y.( ) ( )
dy g x h y dx = Contoh: 2 2 dy xy dx =Kalikan kedua sisi dengan dx dan bagi kedua sisi dengan y2 untuk memisahkan variable - variabel nya (Syarat y2 bukan nol) 2 2 dy x dx y = 2 2 y dy− = x dx
( )
0 h y 2 2 dy xy dx = 2 2 dy x dx y = 2 2 y dy− = x dx 2 2 y dy− = x dx
1 2 1 2 y− C x C − + = + 2 1 x C y − = + 2 1 y x C − = + 2 1 y x C = − + → Gabungan konstanta integrasiC x y xdx ydy y x dx dy + = = =
2 2Solusi Umum Persamaan Diferensial
Contoh
Gambar disamping adalah visualisasi dari solusi persamaan diferensial di atas. Garis lurus
y = x and y = -x
adalah solusi khusus. Solusi yang unik melalui setiap titik yang
berbeda. Adapun solusi khusus
Kondisi Awal
• Di dalam persoalan fisis, kita perlu untuk menentukan solusi khusus yang memenuhi kondisi awal y(x0)=y0. Masalah solusi persamaan diferensial yang memenuhi kondisi awal disebut initial-value problem (IVP).
• Contoh: Tentukan solusi y2 = x2 + C yang memenuhi
kondisi awal y(0) = 2. 22 = 02 + C
C = 4
Contoh:
(
2)
2 2 1 x dy x y e dx = + 2 2 1 2 1 x dy x e dx y = +x dan y dapat dipisah (separable)
2 2 1 2 1 x dy x e dx y = +
u = x2 2 du = x dx 2 1 1 u dy e du y = +
1 1 2 tan− y C+ = eu + C 2 1 1 2 tan− y + C = ex + C tan−1 y = ex2 +C →Contoh:
(
2)
2 2 1 x dy x y e dx = + 2 1tan− y = ex +C Dihasilkan y sebagai fungsi implisit dari x.
Dalam kasus di atas, kita dapat menentukan y sebagai fungsi
eksplisit dari x dengan melakukan
operasi tangen pada kedua sisi.
(
)
(
2)
1
tan tan− y = tan ex + C
(
2)
tan x
y = e + C
Sebuah populasi secara normal meningkat secara
proporsional terhadap jumlahnya sekarang. Contoh lain yang meningkat atau menurun secara proporsional
dengan jumlahnya diantaranya peluruhan radioaktif dan peningkatan uang dalam rekening bank berbunga.
Jika laju perubahannya proporsional dengan jumlah saat ini, maka perubahannya dapat diekspresikan sbb:
dy
ky
dt
=
→
dy
ky
dt
=
1
dy
k dt
y
=
1
dy
k dt
y
=
ln y
= +
kt
C
Persamaan di samping menunjukkan bahwa perubahannya (ruas kiri) proporsional terhadap jumlah saat ini (ruas kanan).
Bagi kedua sisi dengan y.
Integralkan kedua sisi.
→
ln y kt C
e
=
e
+C kt
Populasi dalam kenyataannya tidaklah meningkat selamanya. Ada faktor batasan dalam makanan maupun ruang untuk hidup (habitat) Sehingga ada keadaan populasi maksimum, atau carrying capacity, M. Model yang lebih realistis adalah model pertumbuhan logistik dimana laju pertumbuhan proporsional dengan ukuran populasi saat ini (y) dan jumlah dimana y turun dari ukuran maksimum (M-y). Sehingga model tersebut menjadi: ) (M y ky dt dy = −
Model Pertumbuhan Logistik
Dengan solusi sebagai berikut (verify yourself): 0 0 0 0 , dengan (0) ( ) kMt y M y y y y M y e− = = + −
Metode Numerik dalam Peny. PD, didasarkan dari penyelesaian integrasi numerik. Beberapa metode yang ada:
1. Integrasi dengan metode Trapesium
2. Integrasi dengan metode Simpson 1/3; 3/8 dst Dll
Tugas 2:
Cari metode numerik di dalam penyelesaian Integrasi secara numerik selain yang disebutkan dalam 2 di atas, Tuliskan tahapan dalam metode tersebut dalam word
Upload tugas 2, ini paling lambat 12 April 2019, jam 24.00