• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMALAKAMA KOMISI KONSITTUSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIMALAKAMA KOMISI KONSITTUSI"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

SIMALAKAMA KOMISI KONSITTUSI

lSidang Tahunan 2002 merupakan sidang yang cukup berat dan strategis. Keberhasilan dan kegagalan bangsa Indonesia dalam menuntaskan reformasi dalam bentuk langkah amandemen UUD 45 antara lain terletak pada sidang ini.

Sebagaimana diketahui, amandemen UUD 45 merupakan amanat reformasi. Juga

merupakan amanat dari para pendiri republik ini. Para bapak bangsa itu sangat menyadari kalau UUD 45 yang buatan manusia biasa itu mengandung banyak kelemahan karena disusun dalam situasi darurat. Oleh karena itu para bapak bangsa itu tidak menganggap UUD 45 sebagai barang sakral. UUD 45 adalah karya manusia biasa yang harus boleh diubah dan disempurnakan.

Lebih-lebih lagi, dalam praktik, ketika UUD 45 dipraktikkan ‘secara murni dan

konsekuen’ dalam kehidupan bernegara dan berbangsa hanya menghasilkan pemerintahan yang otoriter diktatorial yang meminggirkan peran dan partisipasi rakyat. Pengalaman sejak 1959 sampai 1998 menunjukkan bagaimana pemerintahan yang full otoriter diktatorial sangat menyengsarakan rakyat. Menyebabkan rakyat menderita, tetapi para pejabat tinggi berfoya-foya menambah koleksi isteri atau menambah koleksi perusahaan, meski inflasi dan hutang luar negeri terus membengkak. Padahal ini negeri yang kaya. Tanpa hutang pun bisa berdiri dan berkembang, jika para pemimpinnya mau dikontrol oleh rakyatnya sendiri.

Ini semua menunjukkan bukti kalau UUD 45 mengandung kelemahan yang amat besar. Dengan demikian amandemen menjadi keharusan, amandemen menjadi keniscayaan Tanpa amandemen tak ada masa depan bangsa. Tanpa amandemen UUD 45 tak ada reformasi.

Dalam realitas politik selama 1959-1998, ketika UUD 45 disakralkan tak boleh diutik-utik, meski banyak rakyat sengsara bergelimpangan, tetapi ternyata banyak pihak yang diuntungkan. Mereka ikut menikmati panen raya kekuasaan dan panen raya ekonomi. Tentu saja mereka yang pernah menikmati panen raya kekuasaan dan panen raya ekonomi ini sangat keberatan terhadap amandemen. Sebab kepentingan mereka untuk menghisap rakyat dan menghisap kekayaan bangsa akan terhalangi.

Selama Sidang Tahunan berlangsung, secara sistematis kekuatan anti amandemen yang pernah menikmati panen raya kekuasaan dan panen raya ekonomi di atas penderitaan rakyat ini ternyata mampu bergerak tanpa malu-malu. Jaringan anti amendeman ini cukup luas, mulai yang ada di parlemen, di angkatan muda, di kampus-kampus tertentu, di tubuh militer aktif dan tidak aktif, sangat mungkin juga di birokrasi.

Untung saja kekuatan anti amandemen yang ingin memutar jarum sejarah kembali ke tahun 1959 itu gagal menghadang aspirari rakyat Indonesia yang pro amandemen, pro reformasi dan pro demokrasi. Sidang Tahunan 2002 berhasil melakukan langkah besar, melakukan amandemen. Dengan demikian rakyat Indonesia telah memiliki UUD 45 yang isinya telah disempurnakan.

(2)

memaksakan agendanya. Bahkan kalangan militer aktif pun bergerak, untuk terakhir kalinya melakukan day today politics untuk mempengaruhi MPR dengan pernyataan-pernyataannya. Maka muncullah makhluk yang disebut Komisi Konstitusi.

Banyak pihak menyadari hasil amandemen keempat, melengkapi tiga amandemen sebelumnya, yang dilakukan MPR masih belum sempurna. Tetapi ini tetap sah dan legitimate karena dihasilkan oleh elemen bangsa yang lengkap, terdiri para wakil rakyat, wakil golongan, utusan daerah, juga wakil dari elemen bangsa yang lain seperti

TNI/Polri. Meksi demikian, MPR menyadari masih banyak yang perlu disinkronkan dan dibenahi di sana ini. Oleh karena itu MPR menghasilkan Ketetapan No 1/MPR/2002 mengenai pembantukan Komisi Konstitusi.

Pembentukan Komisi Konstitusi ini sesungguhnya dapat menjadi buah simalakama. Sebab jika Komisi Konstitusi ini kemudian over acting atau berlebihan, dan merasa berhak melakukan perubahan atas hasil amandemen, maka keadaan konstitusi kita akan bertambah tidak keruan. Sebab jika mereka yang menjadi anggota Komisi Konstitusi ini merasa berhak melahirkan UUD baru, berarti pula mereka mengamandemen

(mementahkan) hasil amandemen yang secara sah dilakukan MPR yang secara representatif merupakan wakil rakyat karena dipilih lewat pemilu yang paling demokratis. Dikhawatirkan banyak pihak di luar rakyat yang ingin memaksakan agendanya sendiri, yang boleh jadi bertentangan dengan semangat demokrasi dan reformasi.

Tugas pokok Komisi Konstitusi adalah mematangkan amandemen UUD 45 yang

dihasilkan oleh MPR, bukan mementahkannya kembali. Kalau orang-orang di luar rakyat itu ingin memasukkan agenda dan aspirasinya, mereka seharusnya secara fair bertarung lewat pemilu 2004, kemudian setelah menjadi wakil mengusulkan langkah amandemen berikutnya. Bukannya menjegal amandemen dengan berkedok dan memanfaatkan Komisi Konstitusi.

Untunglah para mahasiswa cukup waspada, demikian juga rakyat. Dalam sebuah demo, mahasiswa menyartakan kecurigaannya jangan sampai Komsisi Konstitusi

disalaharahkan pada tugas-tugas di luar wewenangnya. Jangan sampai masa transisi demokrasi dan reformasi dibelokkan oleh para petualang politik yang berkedok di balik bendera independen,atau bendera intelektual tertentu. (Bahan dan tulisan: tof)

Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

[r]

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel, melalui penyelenggaraan pemerintahan yang aspiratif, partisipatif dan transparan. Pemerintahan yang bersih dan akuntabel

ii. Intelektual Melayu berpendidikan Melayu 1. Merupakan lepasan Maktab Perguruan Sultan Idris 2. Berganding bahu dengan gol cerdik pandai agama bagi menyumbangkan

manual, Masalah kepegawaian juga ada peningkatan yaitu semua Dosen dan Karyawan harus melakukan absensi datang dan pulang dengan finger print atau absensi elektrik

Setelah mengamati tayangan video, Siswa mampu mengkomunikasikan peninggalan kerajaan di masa Hindu, Budha, dan Islam serta pengaruhnya di wilayah setempat dengan menggunakan

menunjukkan warna merah pada lapisan asam (tabel I). Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh senyawa triterpen. yaitu dengan pereaksi

Brownies dengan campuran tepung kacang tolo yang memiliki tingkat kesukaan paling tinggi dari segi warna, rasa, aroma dan tekstur yaitu pada brownies dengan campuran

Berdasarkan sejarah, Sekolah Menengah Kejuruan Nahdlatul Ulama‟ 1 Karanggeneng Lamongan ini merupakan salah satu sekolah yang terkenal di daerah Lamongan area tengah lebih