• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2014

PELATIHAN PENYEDIAAN OBJEK BIOLOGI UNTUK

KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMA

Diajukan oleh : Suratsih, M.Si. Budiwati, M.Si

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

1. Prinsip pembelajaran biologi yang ideal adalah pembelajaran yang menginteraksikan antara siswa, objek dan permasalahan biologi, melalui kegiatan pengamatan atau percobaan untuk menggali gejala-gejala pada objek untuk menemukan dan memecahkan masalah serta menemukan konsep sendiri berbasis dari pengalaman empirik tentang objeknya. Bila hal itu tidak atau sulit terjangkau maka pembelajaran dapat dikembangkan berbasis pengalaman sekunder dari media carta, torso, spesimen atau preparat, foto, video, dst. Untuk pembelajaran bagi siswa SMA walaupun sudah mulai mampu berpikir abstrak, tetapi kebutuhan untuk menghadapkan objek riil atau setidaknya media realia masih menjadi kebutuhan yang amat penting.

2. Dari hasil pengamatan dalam berbagai kesempatan, dan hasil komunikasi dengan para Guru Biologi SMA, umumnya pembelajaran masih dominan diberikan secara teoritis tanpa didukung dengan kegiatan yang menunjang untuk mengaktifkan siswa, yang dilengkapi dengan media atau peraga yang memadai.

3. Dalam menerapkan Kurikulum 2013, pada umumnya guru biologi masih kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan standar proses yang diharapkan.

4. Kurikulum 2013 menuntut guru lebih menekankan pada proses, daripada produknya. Guru harus aktif mengembangkan praktikum dalam pembelajaran Biologi. Tidak tersedianya objek di sekolah menjadi hambatan besar untuk terselenggaranya pembelajaran khususnya praktikum.

(3)

maka dirasa perlu untuk memperkenalkan guru-guru tersebut mempersiapkan objek-objek yang diperlukan dalam pembelajaran Biologi. Sehingga siswa dapat mempelajari objeknya secara langsung, tidak sekedar gambar yang tidak dapat menggambarkan fakta tentang objek secara utuh. Sehingga nantinya siswa tidak akan salah persepsi yang akan berakibat pada kesalahan penarikan konsep. Selain itu, guru juga diharapkan dapat merancang pembelajaran yang tepat apabila dapat menyediakan objek-objek yang dibutuhkan.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasar pemikiran di atas, permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah sbb:

a. Pengalaman dan penguasaan guru tentang objek dan fenomena biologi masih kurang. Hal ini menyebabkan kesulitan guru dalam mengarahkan siswa menemukan seperangkat gejala dan fakta pada objek yang memadai untuk mengantarkan siswa membangun konsep.

b. Keterbatasan kemampuan guru untuk menyusun kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan mental dan mengarahkan siswa membentuk konsep, sekaligus mengevaluasinya.

2. Rumusan Masalah:

a. Bagaimana memperkaya pengalaman guru untuk mengenali objek dan fenomena biologi, dan menyusun kegiatan yang sederhana, cepat dan murah?

b. Bagaimana meningkatkan kemampuan guru menyusun rancangan pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa, sehingga mereka mampu menarik konsep dari fakta-fakta yang disajikan?

3. Tujuan Kegiatan.

(4)

b. Untuk meningkatkan kemampuan guru menyusun rancangan pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa, sehingga mereka mampu menarik konsep dari fakta-fakta yang disajikan.

4. Manfaat Kegiatan.

a. Membantu mensukseskan usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

b. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih bisa dinikmati siswa, karena siswa terlibat langsung dalam kegiatan, tidak hanya sebagai pendengar.

c. Menciptakan siswa-siswa yang kritis, punya rasa ingin tahu yang besar dan cerdas dalam menyelesaikan masalah, karena dibiasakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang membutuhkan kreativitas dan olah pikir.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

(5)

Proses belajar Biologi menurut Djohar (Suratsih, 2010; 2) adalah perwujudan dari interaksi subjek (anak didik) dengan objek yang terdiri dari benda dan kejadian, proses dan produk. Pendidikan Biologi harus diletakkan sebagai alat pendidikan, bukan sebagai tujuan pendidikan, sehingga konsekuensinya dalam pembelajaran hendaknya memberi pelajaran kepada subjek belajar untuk melakukan interaksi dengan objek belakar secara mandiri, sehingga dapat mengeksplorasi dan menemukan konsep.

Menurut Nuryani Rustaman (2005; 5), dalam proses belajar terkandung kegiatan interaksi antara guru, siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Interaksi dan komunikasi timbal balik antara guru dan siswa merupakan ciri dan syarat utama bagi kelangsungan proses belajar. Perlu dipahami bahwa interaksi tersebut tidak hanya berupa penyampaian materi pelajaran, melainkan juga menanamkan sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar. Selain interaksi antara guru dan siswa juga ada interaksi antara siswa dan objek yang dipelajarinya. Bertolak dari pemikiran di atas, pembelajaran Biologi SMA, dan juga pada tingkatan pendidikan lainnya, lebih diarahkan untuk memberi kesempatan siswa belajar menggunakan seluruh inderanya, untuk mengenal gejala dan fakta tentang objek biologi, baik langsung maupun tidak langsung.

BAB III

RANCANGAN KEGIATAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah 1. Daya Dukung

Modal dasar yang dimiliki untuk mendukung upaya ini antara lain adalah :

a. Adanya kemauan para guru untuk selalu meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan pembelajaran Biologi di sekolah.

b. Adanya Forum Komunikasi antar Guru (MGMP) dapat menjadi wadah untuk “resources sharing” demi perkembangan bersama.

c. Adanya dukungan para Kepala Sekolah

2. Ketersediaan Sumber Daya

(6)

B. Strategi Pemecahan Masalah 1. Kegiatan Tutorial

Melalui kegiatan ini guru diberikan tambahan wawasan tentang :

a. Teori dan praktik tentang objek biologi yang dijadikan kajian dalam kurikulum Biologi SMA, khususnya objek biologi yang sangat dibutuhkan namun tidak dapat setiap saat ditemukan di lingkungan sekitar.

b. Teori tentang cara atau teknik pengawetan objek makroskopis biologi: Alga makroskopis, paku-pakuan, lumut, serangga dan organisme ber”eksoskeleton” lain. 2. Kegiatan Workshop

Guru dibimbing melakukan pengawetan objek makroskopis biologi, meliputi : a. Mencari sumber atau objek.

b. Menyiapkan media pengawetan.

c. Melakukan proses pengawetan dengan teknik awetan basah/kering, dan bioplastik. d. Mengamati hasil pengawetan yang dilakukan di sekolah atau di Lab- Biologi UNY. e. Guru dibimbing untuk mampu menyusun rancangan pembelajaran dengan topik

berdasar pada objek yang sudah berhasil mereka sediakan.

C. Khalayak Sasaran

Sebagai khalayak sasaran dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah para guru Biologi SMA di Kotamadya Yogyakarta. Pemilihan/penetapan guru dilakukan dengan beberapa pertimbangan :

a. masih muda, b. mengajar biologi,

c. aktif mengikuti kelompok kerja guru (MGMP).

Jumlah guru sasaran yang diharapkan berpartisipasi sebanyak 30 orang guru biologi dari DIY.

D. Metode Kegiatan

Kegiatan dilaksanakan dengan cara : 1. Tutorial (Tatap Muka) untuk :

(7)

b. Teori tentang cara atau teknik pengawetan objek makroskopis biologi.

2. Workshop

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai praktek para guru untuk : a. Mencari sumber atau objek.

b. Menyiapkan media pengawetan.

c. Melakukan proses pengawetan dengan teknik awetan basah/kering, dan bioplastik.

d. Mengamati hasil pengawetan yang dilakukan di sekolah atau di Lab. Biologi UNY.

e. Menyusun rancangan pembelajaran dengan topik berdasar pada objek yang sudah berhasil mereka sediakan.

3. Penugasan

Kegiatan workshop ini dilanjutkan di sekolah masing-masing untuk mengidentifikasi sumber belajar baru, kemudian menyusun kedlam persiapan pembelajaran dan LKPP dalam waktu 2 minggu.

E. Rancangan Evaluasi 1. Indikator Keberhasilan

Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan kegiatan ini adalah : a. Guru lebih mengenal tentang objek biologi

b. Guru mampu melakukan pengawetan objek-objek makroskopis biologi

c. Guru dapat merancang cara pembelajaran yang tepat dengan tersedianya objek-objek biologi yang sudah diawetkan.

2. Monitoring

Untuk monitoring, instrumen yang digunakan adalah :

a. Pedoman wawancara atau angket untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan tanggapan para guru peserta pelatihan.

b. Pedoman penilaian untuk menilai keberhasilan proses pengawetan objek.

(8)

Pelatihan ini direncanakan dilaksanakan selama 2 bulan dengan perincian mahasiswa KKN ataupun di Laboratorium Biologi, UNY.

G. Organisasi Tim Pelaksana 1. Ketua Pelaksana

a. Nama dan Gelar Akademik : Drs. Suratsih, M.Si.

b. NIP : 19591103 198601 1 001

c. Pangkat/Golongan : Penata Tk.I/IIId d. Jabatan Fungsional : Lektor

e. Bidang keahlian : Pendidikan Biologi dan Genetika f. Fakultas/Program Studi : FMIPA/Pendidikan Biologi

g. No Hp/email :

085878510059/suratsih_h@yahoo.co.id

h. Waktu untuk Kegiatan ini : 5 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana

a. Nama dan Gelar Akademik : Budiwati, M.Si.

b. NIP : 19661212 199303 2 002

c. Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIb d. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli e. Bidang keahlian : Anatomi Tumbuhan f. Fakultas/Program Studi : FMIPA/Pendidikan Biologi

g. No Hp/email :

08156857931/bwt_wati@yahoo.co.id

h. Waktu untuk Kegiatan ini : 3 jam/minggu

3. Mahasiswa 1.

a. Nama : Susanti

b. NIM : 10304241007

c. Fakultas/Jurusan/Prodi : FMIPA/Pend. Biologi/Biologi d. Waktu yang disediakan : 2 jam/minggu

e. Tugas dalam PPM : Menyiapkan objek contoh.

4. Mahasiswa 2.

a. Nama : Sicilia Artya Puspita

(9)

c. Fakultas/Jurusan/Prodi : FMIPA/Pend Biologi/Biologi d. Waktu yang disediakan : 2 jam/minggu

e. Tugas dalam PPM : Menyiapkan objek contoh.

5. Mahasiswa 3.

a. Nama : Sri Sugiyantiningsih

b. NIM : 10304241018

c. Fakultas/Jurusan/Prodi : FMIPA/Pend Biologi/Biologi d. Waktu yang disediakan : 2 jam/minggu

e. Tugas dalam PPM : Menyiapkan objek contoh.

H. Rencana Anggaran N

o

Rincian Besarnya (Rp)

1 Alat dan bahan praktikum 1.500.000

2 ATK 400.000

3 Konsumsi peserta dan pelatih 25x Rp.20.000 500.000 4 Honorarium pembuatan makalah 2x Rp.150.000 300.000 5 Honorarium ketua 1xRp.300.000 300.000 6 Honorarium 1 anggota 1xRp.200.000 200.000 7 Honorarium 3 mahasiswa (3x 100.000) 300.000 8 Honorarium laboran (1xRp.100.000) 100.000

9 Penyusunan laporan 200.000

10 Komunikasi 100.000

11 Dokumentasi 100.000

(10)

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN

A. Pengantar

Sebelum PPM dilaksanakan, TIM pengabdi telah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk terselenggaranya kegiatan ini. Persiapan mencakup keperluan akademik, administrasi, nonakademik dan SDM yang terlibat. Persiapan akademik mencakup alat dan bahan yang diperlukan, LKS, materi pelatihan, lembar penilaian/monitoring dan instrumen lainnya. Persiapan administrasi mencakup keperluan presensi, keperluan pertanggungjawaban keuangan, dan sertifikat. Persiapan nonakademik mencakup ruang, konsumsi, dll. SDM yang dipersiapkan mencakup TIM Pengabdi, mahasiswa pembantu, laboran, dan petugas lapangan lainnya.

B. Waktu Pelaksanaan Pengabdian

Persiapan, pelatihan dan pelaporan direncanakan akan dilaksanakan selama 2 bulan dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan PPM. Sabtu, 18 Oktober 2014, di Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY, mulai pukul 07.30 – 16.30. Kegiatan praktik penyusunan perangkat pembelajaran dan LKS dilanjutkan di masing-masing sekolah peserta untuk menyelesaikan tugas mandiri/terstruktur yang diberikan selama 2 minggu.

(11)

Pelatihan dilakukan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA, UNY, dilanjutkan dengan bimbingan terstruktur jarak jauh.

D. Peserta Pengabdian:

Pelatihan ini diikuti oleh 29 peserta dari target 30 peserta dari guru-guru biologi SMA di Yogyakarta. Dengan berbagai keterbatasan maka peserta dibatasi sebanyak 30 orang saja. Pembatasan terkait dengan alokasi dana yang terbatas, dan keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki (Daftar Peserta Terlampir pada Tabel 2).

E. Metode Pembinaan Pengabdian:

Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan cara tutorial (Tatap Muka) dan workshop untuk :

1. Pembuatan preparat basah untuk tumbuhan

2. Persilangan monohibrid pada tanaman kacang panjang (Vigna unguiculata subsp. sesquipedalis)

3. identifikasi dan pengawetan objek mikroskopis air tawar / akuarium kultur,

4. identifikasi dan pengawetan objek makroskopis paku-pakuan, lumut, serangga dan organisme ber”eksoskeleton” lain.

5. menyusun rancangan pembelajaran dengan topik berdasar pada objek yang sudah berhasil mereka sediakan/identifikasi.

F. Hasil Kegiatan:

Dari pelatihan ini dihasilkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Guru mampu menyediakan objek-objek biologi.

2. Guru mampu merancang kegiatan pembelajaran dan LKS dari objek-objek yang disediakan.

G. Tanggapan Guru:

Pada akhir kegiatan guru diminta tanggapannya terhadap kegiatan pelatihan ini. Secara umum tanggapan yang diharapkan adalah makna atau manfaat kegiatan dan relevansinya dilihat dari peluang pengembangan kegiatan ini di sekolah. Secara ringkas hasil tanggapan guru dapat ditabulasikan sebagai berikut (Tabel 3):

Tabel 3. Angket Tanggapan Peserta.

(12)

No

. Penilaian terhadap kegiatan pelatihan. (sekor<2)Kurang (sekor>2)Baik

1. Kegiatan bermanfaat. 0 100

2. Mudah diikuti/dilakukan 0 100

3. Menyenangkan 0 100

4. Memberi pengalaman baru. 0 100

5. Kegiatan mengasyikan. 0 100

6. Menimbulkan rasa ingin tahu. 0 100

7. Mengajak berpikir. 0 100

8. Mengembangkan ketrampilan proses sains. 0 100 9. Potensi mengembangkan sikap ilmiah. 0 100

10. Menghayati peristiwa alam. 0 100

Tabel 3 menunjukkan bahwa kegiatan pendalaman materi dan pelatihan kegiatan dinilai sangat positip. Semua bguru memberi persepsi positip terhadap 10 aspek dalam tabel di atas. Kegiatan dipandang sangat bermanfaat, menyenangkan, memberi pengalaman baru, mengasyikkan, menimbulkan rasa ingin tahu, menantang untuk berpikir, mengembangkan ketrampilan proses dan sikap ilmiah dan membantu dalam menghayati peristiwa alam serta mudah diikuti.

(13)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasar hasil tanggapan guru peserta pelatihan, baik yang terjaring melalui angket ataupun pendapat lesan dan tertulis, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pelatihan disajikan dengan materi yang menarik dan menyenangkan, diharapkan efek

ini akan terimbas ke siswa ketika guru mampu menyampaikan materi dengan objek yang dapat disediakan oleh guru.

2. Pelatihan sangat bermanfaat untuk memberi wawasan pada guru peserta pelatihan bahwa objek-objek biologi sangat mudah diperoleh, dikulturkan dan diawetkan. 3. Kegiatan praktikum merupakan aktivitas yang penting dalam pembelajaran Biologi,

sehingga setelah mengikuti pelatihan ini peserta akan terbuka wawasannya tentang pengembangan kegiatan praktikum di sekolah.

B. Rekomendasi

Kemampuan dan ketrampilan guru Biologi untuk mengembangkan pembelajaran Biologi perlu didukung oleh penguasaan materi yang memadahi. Penguasaan ini akan menjadi dasar untuk mendinamisasi kegiatan pembelajaran, baik dari kedalaman dan keluasan materi maupun cara pembelajarannya. Berdasar fakta-fakta tersebut di atas maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kegiatan pelatihan semacam ini perlu dilakukan secara kontinyu dengan diperluas sasaran dan wilayahnya.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar, GBPP Kelas IV, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Biehler, Rober F and Jack Snowman. 1986. Psychology Applied to Teaching. (Fifth Edition. Boston : Houghton Mifflin Company.

Carin, Arthur A and Robert B.Sund. 1989. Teaching Science Through Discovery. Sixth Edition. Columbus : Merrill Publishing Company.

Moh. Amien, Prawoto dan SitiMariyam. t.th. Hakekat Science. (Seri MKDU Ilmu Alamiah Dasar). FKIE IKIP YOGYAKARTA.

Sund, Robert B and Leslie W, Trowbridge. 1973. Teaching Sciens by Inquiry in theSecondary School. Ohio : Charles E Merill Publishing Company.

Gambar

Tabel 3 menunjukkan bahwa kegiatan pendalaman materi dan pelatihan kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

demikian, pemilik atau pengelola dapat mengetahui dan memahami kinerja hotel perusahaan selama lima periode yaitu dari periode 2003 sampai dengan 2007 dan diharapkan dapat

Dalam keputusan tersebut dinyatakan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dan suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik paling lama

Pada analisa pencahayaan alami, tanggal 23 September terjadi peningkatan intensitas cahaya alami secara derastis pada pukul 09.00 dan penurunan intensitas cahaya

Kabupaten Nias adalah kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten-kabupaten di Lingkungan Daerah

Besaran pokok Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 dengan dasar pengenaan pajak

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penting dilakukan penelitian mengenai struktur komunitas kepiting biola (Uca spp.) yang terdapat di ekosistem mangrove

Daftar kata-kata yang merupakan referensi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: 1) Sebagian besar responden mempunyai perilaku vulva hygiene yang baik yaitu sebanyak 15