• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TAHUNAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2016 4e9bf1515238d16cebcb86be39ad17ee

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN TAHUNAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2016 4e9bf1515238d16cebcb86be39ad17ee"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH

KABUPATEN TANAH DATAR

STANDAR

PELAYANAN

MINIMAL

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat

dan ridho-Nya Laporan Tahunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten Tanah

datar Tahun 2016 telah terselesaikan dengan baik. Laporan ini memberikan gambaran

pencapaian SPM pada 6 bidang SPM yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten

Tanah Datar sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah.

Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar tertuang

dalam SPM Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, ini menjadi penting dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah, baik bagi pemerintah daerah sebagai

perangkat yang memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun bagi masyarakat

yang mendapatkan pelayanan. Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan

sebagai tolok ukur dalam penentuan anggaran yang diperlukan untuk menyediakan

pelayanan khususnya pada urusan wajib yang diperlukan oleh masyarakat. Dengan

adanya SPM akan menjadi acuan untuk menilai kualitas suatu pelayanan publik yang

diselenggarakan oleh pemerintah daerah.

Besar harapan kami, laporan SPM ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk

memberikan umpan balik dan dasar dalam pengambilan kebijakan guna meningkatkan

pelayanan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar di berbagai bidang.

Batusangkar, September 2017

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR

Drs. HARDIMAN

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat

dan ridho-Nya Laporan Tahunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten Tanah

datar Tahun 2016 telah terselesaikan dengan baik. Laporan ini memberikan gambaran

pencapaian SPM pada 6 bidang SPM yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten

Tanah Datar sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah.

Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar tertuang

dalam SPM Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, ini menjadi penting dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah, baik bagi pemerintah daerah sebagai

perangkat yang memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun bagi masyarakat

yang mendapatkan pelayanan. Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan

sebagai tolok ukur dalam penentuan anggaran yang diperlukan untuk menyediakan

pelayanan khususnya pada urusan wajib yang diperlukan oleh masyarakat. Dengan

adanya SPM akan menjadi acuan untuk menilai kualitas suatu pelayanan publik yang

diselenggarakan oleh pemerintah daerah.

Besar harapan kami, laporan SPM ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk

memberikan umpan balik dan dasar dalam pengambilan kebijakan guna meningkatkan

pelayanan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar di berbagai bidang.

Batusangkar, Agustus 2017

Plh. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR

Ir. HELFY RAHMY HARUN

(4)
(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………... i

DAFTAR ISI………... ii

DAFTAR TABEL ... iii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang………... 1

B. Dasar Hukum………... 2

C. Kebijakan Umum………... 3

D. Arah kebijakan………... 3

II. PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM A. Bidang Pendidikan ...………... 5

B. Bidang Kesehatan ………... 17

C. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang………... 19

D. Bidang Perumahan Rakyat dan Pemukiman ………... 29

E. Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat ………... 33

F. Bidang Sosial ... 36 III. PROGRAM DAN KEGIATAN A. Bidang Pendidikan ...………... 40

B. Bidang Kesehatan………... 43

C. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang………... 49

D. Bidang Perumahan Rakyat dan Pemukiman ………... 56

E. Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat ………... 57

F. Bidang Sosial ………... 57

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 : Kondisi Capaian SPM Bidang Pendidikan Kabupaten

Tanah Datar ... 10

Tabel 2.2 : Target Capaian SPM Bidang Pendidikan Kabupaten

Tanah Datar ... 14

Tabel 2.3 : Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Kabupaten Tanah Datar ... 17

Tabel 2.4 : Target SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten

Tanah Datar ... 23

Tabel 2.5 : Alokasi Anggaran Bidang Pekerjaan Umum

Kabupaten Tanah Datar... 26

Tabel 2.6 : Target SPM Bidang Perumahan dan Pemukiman

Kabupaten Tanah Datar ... 30

Tabel 2.7 : Capaian SPM Bidang Perumahan Pemukiman

Kabupaten Tanah Datar ... 31

Tabel 2.8 : Alokasi Anggaran Bidang Perumahan Pemukiman

Kabupaten Tanah Datar ... 32

Tabel 2.9 : Capaian SPM Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pelindungan Masyarakat Kabupaten

Tanah Datar ... 34

Tabel 2.10 : Target Pencapaian SPM Bidang Sosial Kabupaten

Tanah Datar ... 36

Tabel 2.11 : Capaian SPM Bidang Sosial Kabupaten Tanah

(7)

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka mewujudkan dan memenuhi harapan masyarakat Kabupaten Tanah

Datar, maka dirumuskanlah ke dalam bentuk Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016-2021 dengan visi

TERWUJUDNYA

KABUPATEN TANAH DATAR YANG MADANI, BERBUDAYA DAN

SEJAHTERA DALAM NILAI-NILAI ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK

BASANDI KITABULLAH

“.

Beberapa upaya perlu dilakukan dalam mewujudkan pencapaian visi tersebut yang

tercantum dalam Misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

2016-2021, Upaya yang dimaksud diterjemahkan dalam bentuk Misi Pembangunan Jangka

Menengah Tahun 2016-2021 antara lain :

1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama, adat dan budaya.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, sehat, cerdas berkarakter

dan sejahtera berdasarkan falsafah ABS-SBK.

3. Mewujudkan kehidupan yang harmonis, aman dan teratur dengan tata pemerintahan

yang baik, bersih dan profesional.

4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan.

5. Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan dengan mengoptimalkan

pemanfaatan sumber daya daerah.

Dari beberapa poin yang tercantum dalam misi pembangunan di Kabupaten Tanah Datar,

dapat disimpulkan bahwa adanya komitmen penuh dari pemerintah Kabupaten Tanah

Datar untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat di setiap sektor

kehidupan.

Standar Pelayanan Minimal (selanjutnya disingkat SPM) disusun dan diterapkan

dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota yang berkaitan dengan pelayanan dasar sesuai

dengan peraturan perundang-undangan. SPM juga disusun sebagai alat Pemerintah dan

Pemerintah Daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat

secara merata dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib. Dalam penyusunan SPM

(8)

2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, Standar

Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan

mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap

warga secara minimal.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 pasal 12 ayat (1) urusan

Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 11 ayat (2) meliputi :

(a) pendidikan;

(b) kesehatan;

(c) pekerjaan umum dan penataan ruang;

(d) Perumahan rakyat dan kawasan pemukiman;

(e) ketentraman dan ketertiban umum dan perlindungan masyarakat;

(f) sosial.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5877);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 150. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4585);

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan Dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman

Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 tahun 2010 tentang Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2010 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang;

8. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 22/PERMEN/M/2008

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi

(9)

Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten / Kota ;

10. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota;

C. KEBIJAKAN UMUM

Kebijakan Umum Daerah pada dasarnya merupakan kegiatan pokok yang akan

dilakukan untuk mendorong proses pembangunan daerah secara menyeluruh sesuai visi

dan misi yang telah ditetapkan.

Kebijakan umum pembangunan daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 yang sekaligus ditetapkan menjadi 4 (empat) Gerakan Terpadu Unggulan Pembangunan

Daerah sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pendidikan

2. Peningkatan pembangunan pertanian

3. Peningkatan dan pengembangan pariwisata

4. Peningkatan Pelayanan publik

Dalam 4 Gerakan Terpadu Unggulan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanah

Datar ke-4 yaitu Peningkatan Pelayanan Publik dan untuk mewujudkan hal tersebut salah

satunya adalah dengan meciptakan regulasi yang pro layanan dan SPM pelayanan publik.

D. ARAH KEBIJAKAN

Arah dan Strategi pembangunan Kabupaten Tanah Datar merupakan rencana yang

menyeluruh dan terpadu terhadap upaya-upaya pembangunan yang akan dilaksanakan

bersama seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan.

Untuk penjabaran strategi pembagunan yang telah ditetapkan, arah kebijakan agar dapat

menjadi pedoman bagi Pemerintah daerah maupun stakeholder dalam melaksanakan

pembangunan sebagai dasar untuk menentukan indikasi program sesuai tugas dan

kewenangannya.

Sejalan dengan hal tersebut diatas sebagai upaya pencapain visi dan pelaksanaan

misi pembagunan daerah, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menetapkan strategi

(10)

Namun dalam implementasinya penerapan dan pencapaian target SPM yang telah

ditetapkan oleh lembaga kementerian banyak menghadapi masalah.

Melihat urgensi dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai salah satu tolak

ukur pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka dalam

pencapaian target dan sasaran SPM diperlukan fasilitasi, monitoring dan evaluasi. Kegiatan

ini dimaksudkan untuk melakukan pemetaan kondisi awal SPM dalam penerapan dan

pencapaian SPM pada tahun berjalan serta tahun berikutnya sehingga target capaian SPM

yang ditetapkan secara nasional dapat diwujudkan. Selain itu estimasi pembiayaan

program dan kegiatan yang menjadi target capaian dan sasaran yang dititik beratkan dalam

SPM telah terakomodir dalam rencana plafon anggaran maupun dalam dokumen

(11)

BAB II

PENETAPAN DAN PENCAPAIAN SPM

A. BIDANG PENDIDIKAN DASAR

Gambaran Umum Penerapan SPM

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun

2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15

Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/

Kota, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyelenggarakan pelayanan

pendidikan meliputi:

a. Pelayanan pendidikan dasar oleh Pemerintah Kabupaten:

1. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan

berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD dan 6 km jalan darat/air

untuk SMP dari kelompok permukiman permanen. Pemerintah

Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 100 % satuan pendidikan

dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km

untuk SD dan 6 km jalan darat/air untuk SMP/MTs dari kelompok

permukiman permanen. Dengan kata lain tidak ada lagi kelompok

pemukinan permanen yang tidak memiliki satuan pendidikan SD yang

berjarak kurang dari 3 km dan SMP yang berjarak kurang dari 6 km.

2. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar SD tidak melebihi

32 orang, dan untuk SMP tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap

rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi

dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta

papan tulis. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 100

% ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap

rombongan belajar SD dalam mencapai standar pelayanan minimal di

SD dan 100 % ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi

untuk setiap rombongan belajar SMP/MTs, dengan kata lain sudah

terpenuhi tapi 60 % sekolah banyak meja kursi yang kurang layak (

perlu diganti)

3. Di setiap SMP tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan

meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set

peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik.

Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 87,04 % ruang

(12)

untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA,

dengan kata lain masih ada sebesar 12,96 % yang belum terpenuhi.

4. Di setiap SD dan SMP tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan

meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf

kependidikan lainnya. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah

menyediakan 94,15 % ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan

kursi untuk kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya dengan kata

lain masih ada sebesar 4,32% yang belum terpenuhi untuk SD dan

untuk SMP yang memiliki ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang

guru

5. Di setiap SD tersedia satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan

enam orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah

khusus empat orang guru setiap satuan pendidikan. Pemerintah

Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 93,73 % disetiap satuan

pendidikan satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan enam

orang guru setiap satuan pendidikan, dengan kata lain masih ada

sebesar 6.27 % yang belum terpenuhi.

6. Di setiap SMP terdapat satu orang guru untuk setiap mata pelajaran,

dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun

mata pelajaran. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan

93,73 % disetiap satuan pendidikan satu orang guru untuk setiap mata

pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk

setiap rumpun mata pelajaran. Dengan kata lain masih ada sebesar

6,27 % yang belum memenuhi standar pelayanan minimal.

7. Di setiap SD tersedia dua orang guru yang memenuhi kualifikasi

akademik S-1 atau D-IV dan dua orang guru yang telah memiliki

sertifikat pendidik. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah memenuhi

100 % kualifikasi akademik S-I atau D-IV dan dua orang guru yang telah

memiliki sertifikat pendidik di setiap satuan pendidikan. Dengan kata lain

tidak ada lagi yang tidak terkualifikasi akademik S-I atau D-IV pada

satuan pendidikan.

8. Di setiap SMP tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV

sebanyak 100 % dan separuh diantaranya (35 % dari keseluruhan guru

telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing

(13)

memenuhi 100 % guru dengan kualifikasi akademik S-I atau D.IV di

setiap satuan pendidikan.

9. Di setiap SMP tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV

dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk

mata pelajaran matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah memenuhi 100 % guru yang

berkualifikasi akademik S-I atau D-IV dan telah memiliki sertifikat

pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran matematika,

IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

10. Di Kabupaten semua kepala SD berkualifikasi akademik S-I dan D-IV

dan telah memiliki sertifikat pendidik. Pemerintah Kabupaten Tanah

Datar telah memenuhi 100 % Kepala SD yang berkualifikasi akademik

S-I dan D-IV dan telah memiliki sertifikat Pendidik.

11. Di Kabupaten semua kepala SMP berkualifikasi akademik S-I dan D-IV

dan telah memiliki sertifikat pendidik. Pemerintah Kabupaten Tanah

Datar telah memenuhi 100 % Kepala SMP yang berkualifikasi akademik

S-I dan D-IV dan telah memiliki sertifikat Pendidik.

12. Di Kabupaten semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki

kualifikasi akademik S-I atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.

Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah memenuhi 100 % pengawas

sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S-I atau D-IV dan

telah memiliki sertifikat pendidik.

13. Pemerintah Kabupaten memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan

membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan

proses pembelajaran yang efektif. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar

telah memenuhi 100 % rencana dan melaksanakan kegiatan membantu

satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses

pembelajaran yang efektif.

14. Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap

bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama tiga jam untuk melakukan

supervisi dan pembinaan. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah

memenuhi 100 % pengawas ke satuan pendidikan yang dilakukan satu

kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama tiga jam untuk

(14)

b. Pelayanan pendidikan dasar oleh Satuan Pendidikan:

1. SD/MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya

oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia,

Matematika, IPA dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap

peserta didik, Satuan Pendidikan Kabupaten Tanah Datar telah

menyediakan 74,26 % buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya

oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia,

Matematika, IPA dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap

peserta didik melalui dana BOS yang ada di masing-masing satuan

pendidikan. Dengan kata lain 25,74 % yang belum terpenuhi di satuan

pendidikan.

2. Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan

kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran

dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik. Satuan

Pendidikan Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 94,44 % buku

teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup

semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap

peserta didik melalui dana BOS yang ada di masing-masing satuan

pendidikan, Dengan kata lain tinggal 5,56 % yang belum terpenuhi di

satuan pendidikan.

3. SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari

model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe),

contoh peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta

IPA. Satuan Pendidikan Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 96

% satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka

manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan

optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta IPA

masing-masing satuan pendidikan, Dengan kata lain tinggal 4 % yang belum

terpenuhi di satuan pendidikan.

4. Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi,

satuan pendidikan Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 75,91 %

SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi

sedangkan setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20

buku referensi, satuan pendidikan Kabupaten Tanah Datar telah

menyediakan 83,33 % setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku

(15)

5. Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan,

termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,

menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik, dan

melaksanakan tugas tambahan. Untuk SD telah terpenuhi 100 % dan

untuk SMP baru terpenuhi 94,44 %, dengan kata lain masih ada 5,56 %

belum terpenihi,

6. Satuan pendidikan menyeleng-garakan proses pembelajaran selama 34

minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut : a)

Kelas I – II : 18 jam per minggu; b) Kelas III : 24 jam per minggu; c) Kelas IV - VI : 27 jam per minggu atau d) Kelas VII - IX : 27 jam per

minggu . Untuk SD telah terpenuhi 98,35 % dan SMP 100%

7. Satuan pendidikan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku.Untuk SD dan SMP adalah 100%

8. Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang

diampunya, Untuk SD dan SMP adalah 100%

9. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk

membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik. Untuk SD

dan SMP adalah 100%

10. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik

kepada guru dua kali dalam setiap semester. Untuk SD dan SMP adalah

100%

11. Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta

hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir

semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik.

Untuk SD dan SMP adalah 100%

12. Kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil ulangan

akhir semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta ujian

akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan

rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor

Kementerian Agama di kabupaten/kota pada setiap akhir semester

Untuk SD dan SMP adalah 100%

13. Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip manajemen

(16)

Tabel 2.1

Kondisi Capaian SPM Bidang Pendidikan Kabupaten Tanah Datar

Tahun 2016

No Indikator SPM

Kondisi Pencapaian SPM : Belum Tercapai (<)

Sesuai (=)

Tersedianya satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km

Jumlah peserta didik

dalam setiap

rombongan belajar SD tidak melebihi 32 orang dan untuk SMP tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia satu ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi

(17)

dan eksperimen guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya, dan setiap SMP tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru. - SD ruang guru yang dilengkapi kursi dan meja pada setiap sekolah untuk SD dan SMP, ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru untuk SMP

5.

Di setiap SD tersedia satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan enam orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah

program mutasi guru untuk mendistribusika n guru secara meratakan antara daerah

dan pusat merata antara daerah dan pusat kota

7.

Di setiap SD tersedia dua orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan dua orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

- SD

Sesuai - -

8.

Di setiap SMP tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya

(18)

(35% dari keseluruhan guru telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran

matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. - SMP

akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki

Di Kabupaten semua pengawas sekolah

dan madrasah

memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki

Kabupaten memiliki

rencana dan

melaksanakan

kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan

(19)

kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif.

- SD - SMP

14.

Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama tiga jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan.

- SD - SMP

Sesuai - -

Sesuai dengan Visi dan Misi Kepala Daerah, Standar Pelayanan Minimal atau

yang biasa disebut SPM, merupakan prioritas utama dalam pelaksanaan

pembangunan di Kabupaten Tanah Datar. Hal ini sesuai dengan amanat

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang

Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, serta

ketetapan dari Pemerintah Pusat (Kementerian/LPNK) yang menetapkan

bidang SPM yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.

Namun perlu disadari, keberhasilan pencapaian target SPM memerlukan

dukungan dan perhatian dari semua pihak, selain dukungan dari Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi, dan juga dari aparatur Pemerintah Daerah

Kabupaten Tanah Datar, pemangku kepentingan, dan masyarakat sebagai

pengguna pelayanan. Sehingga diharapkan pencapaian target Standar

Pelayanan Minimal dapat tercapai.

Hingga tahun 2016, dari 14 (empat belas) indikator SPM Pendidikan yang

menjadi wewenang kabupaten, ada beberapa indikator yang belum tercapai

(20)

Tabel 2.2

Target Capaian SPM Bidang Pendidikan Kabupaten Tanah Datar

Tahun 2016

1 Tersedianya satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD dan 6 km untuk SMP dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil setiap rombongan belajar SD tidak melebihi 32 orang dan untuk SMP tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia satu ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya, dan setiap SMP tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru.

- SD

(21)

untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus empat orang guru setiap satuan khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran.

- SMP

93,73 6,27 2016

7 Di setiap SD tersedia dua orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan dua orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

- SD 100 0 2015

8 Di setiap SMP tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah

khusus masing-masing

sebanyak 40% dan 20%)

- SMP 100 0 2015

9 Di setiap SMP tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

- SMP

100 0 2015

10 Di Kabupaten semua kepala SD berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.

- SD 100 0 2015

11 Di Kabupaten semua kepala SMP berkualifikasi akademik S-1 dan D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.

- SMP 100 0 2015

12 Di Kabupaten semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.

(22)

- SMP 100 0 13 Pemerintah Kabupaten memiliki

rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif.

- SD

- SMP

100 100

0 0

2015

14 Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama tiga jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan.

- SD

- SMP

100 100

0 0

2015

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa ada beberapa indikator

SPM pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar yang membutuhkan

perhatian khusus dari semua pihak, agar Pemerintah Kabupaten Tanah Datar

dapat mencapai target SPM sebagai wujud komitmen pemerintah daerah untuk

memberikan pelayanan dasar yang wajib diterima oleh masyarakat.

Selanjutnya tiap tahun yaitu pada semester I dan semester II, SPM akan selalu

dimonitor dan dievaluasi oleh Kepala Dinas sebagai penanggung jawab SPM,

unsur yang membidangi perencanaan, dan unsur yang membidangi keuangan,

untuk mengetahui hambatan-hambatan dan kekurangan-kekurangan yang

harus segera diatasi dan dicari penyebabnya, untuk mencapai target yang

ditentukan, yang bertujuan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat

(23)

B. BIDANG KESEHATAN

Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar terdapat beberapa Layanan Dasar

yang menjadi Standar Pelayanan Minimal yang harus diberikan kepada masyarakat,

antara lain:

Tabel 2.3

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016

Ibu bersalin. Setiap ibu bersalin

Balita. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.

(24)
(25)

11. Pelayanan pasien TB, pasien IMS,

waria/transgender , pengguna napza, dan warga binaan lembaga

C. BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

1. Jenis Pelayanan Dasar

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor

01/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang, SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

meliputi :

a. Sumber Daya Air

Penyediaan air baku untuk kebutuhan masyarakat dengan indikator

1. Persentase tersedinya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok

minimal sehari-hari;dan

2. Persentase tersedinya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem

irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya.

b. Jalan

Penyediaan jalan untuk melayani kebutuhan masyarakat dengan indikator:

1. Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten/kota baik dan sedang;dan

2. Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi

(26)

c. Cipta Karya

1. Penyediaan air minum dengan indikator persentase penduduk yang

mendapatkan akses air minum yang aman.

2. Penyediaan sanitasi dengan indikator :

a) persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang

memadai;

b) persentase pengurangan sampah di perkotaan;

c) persentase pengangkutan sampah;

d) persentase pengoperasian Tempat Pembuangan Akhir (TPA);

e) persentase penduduk yang telayani sistem jaringan drainase

skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm,

selama 6 jam) lebih dari 2 kali setahun.

3. Penataan Bangunan dan Lingkungan dengan indikator persentase

jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan;

4. Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan dengan indicator

persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan

perkotaan.

d. Jasa Konstruksi

1. Pengembangan Sistem Informasi Jasa Konstruksi dengan indikator

persentase tersedianya 7 (tujuh) jenis informasi Tingkat

Kabupaten/Kota pada Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi

(SIPJAKI);dan

2. Perizinan Jasa Konstruksi dengan indikator persentase tersedianya

layanan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan waktu penerbitan

paling lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah Persyaratan Lengkap.

e. Penataan Ruang

1. Informasi Penataan Ruang dengan indikator persentase tersedianya

informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah

Kabupaten/Kota berserta rencana rincinya melalui peta analog dan

peta digital;dan

2. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik dengan indikator

persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas

(27)

2. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional.

a. Sumber Daya Air

1. Target pencapaian SPM Penyediaan Air Baku Untuk Kebutuhan Pokok

Minimal Sehari-hari ditingkat Kabupaten/Kota adalah 100% dari target

MDGs untuk menyediakan air bersih secara berkelanjutan yang dapat

diakses paling tidakoleh 68,87 % (rata-rata) masyarakat setempat.

2. Persentase target pencapaian SPM Penyediaan Air Baku Untuk

Kebutuhan Masyarakat ditingkat Provinsi adalah 70% (kinerja baik) pada

tahun 2019. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2019, jumlah air yang

tersedia untuk melayani petakpetak sawah minimal pada satu musim

tanam adalah 70% dari kebutuhannya.

b. Jalan

1. Persentase target capaian standar pelayanan minimal penyediaan jalan

untuk melayani kebutuhan masyarakat melalui peningkatan kualitas

layanan jalan provinsi/ kabupaten/ kota adalah tingkat kondisi jalan (baik

dan sedang) 60% pada tahun 2019. Hal tersebut berarti pada tahun

2019, kondisi jalan provinsi/kabupaten/kota berada pada kondisi baik

dan sedang adalah 60% dari jumlah panjang jalan

provinsi/kabupaten/kota.

2. Persentase target capaian standar pelayanan minimal penyediaan jalan

untuk melayani kebutuhan masyarakat melalui penyediaan konektivitas

wilayah provinsi/ kabupaten/ kota adalah 100% pada tahun 2019. Hal

tersebut berarti pada tahun 2019, konektivitas wilayah

provinsi/kabupaten/kota adalah 100% dari jumlah panjang jalan

provinsi/kabupaten/kota.

c. Cipta Karya

1. Target pencapaian SPM air minum yang aman melalui SPAM dengan

jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan

kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari pada tahun 2019 adalah

81,77%.

(28)

a) Target pencapaian SPM pengelolaan air limbah permukiman yang

memadai adalah jumlah penduduk yang terlayani sistem

pengelolaan air limbah pada mtahun 2019 sebesar 60%.

b) Target SPM pengurangan sampah di perkotaan adalah 20% untuk

Tahun 2019.

c) Target SPM Pengangkutan Sampah adalah 70% untuk Tahun

2019.

d) Target pencapaian SPM pengoperasian Tempat Pembuangan Akhir

(TPA) adalah 70% untuk Tahun 2019.

e) Target pencapaian SPM persentase penduduk yang telayani sistem

jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih

dari 30 cm, selama 6 jam) lebih dari 2 kali setahun adalah 50%

pada tahun 2019.

3. Target pencapaian SPM jumlah IMB yang diterbitkan adalah 60% pada

tahun 2019.

4. Target pencapaian SPM tingkat pelayanan berkurangnya luasan

permukiman kumuh di kawasan perkotaan adalah 10% pada tahun

2019.

d. Jasa Konstruksi

1. Target pencapaian SPM Pengembangan Sistem Informasi Jasa

Konstruksi Tingkat Kabupaten/Kota pada tahun 2019 adalah 60%.

2. Secara nasional, target pencapaian SPM Izin Usaha Jasa Konstruksi

pada tahun 2019 adalah 100 %.

e. Penataan Ruang

1. Persentase target pencapaian SPM Penyediaan Informasi Penataan

Ruang ditingkat kabupaten/kota adalah 100%. Hal ini berarti bahwa

pada tahun 2019, masyarakat sudah dapat mengakses informasi

mengenai penataan ruang kabupaten/kota, khususnya melalui peta

RTRW kabupaten/kota dan/atau rencana rincinya. Informasi tersebut

seyogyanya dapat diakses dengan mudah.

2. Persentase target pencapaian SPM Penyediaan RTH Publik di tingkat

kabupaten dan kota adalah 50% pada Tahun 2019. Hal ini berarti bahwa

(29)

menyediakan RTH public sebanyak 50% dari seluruh luasan yang

ditargetkan dalam perda tentang RTRW kabupaten/kota.

3. Target Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar

Tabel 2.4

Target SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016

No Jenis Pelayanan

Dasar

Indikator Target Capaian

2015 2016 2017

1 Sumber Daya Air

Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari

43 - 53

Persentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya

41.42 50.87 60.31

2 Jalan Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten /kota baik dansedang

49.51 52.83 56.16

Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan

pusat produksi

(konektivitas) di wilayah kabupaten/kota

100 100 100

3 Cipta Karya persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman.

72.28 75 80.18

persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai;

54.84 56 63

persentase penduduk yang telayani sistem jaringan drainase

skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 6 jam) lebih dari 2 kali setahun.

51 61 66

Persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan;

(30)

4 Jasa Konstruksi

persentase tersedianya 7 (tujuh) jenis informasi Tingkat Kabupaten/Kota pada Sistem Informasi Pembina Jasa

Konstruksi (SIPJAKI);

- - -

persentase

tersedianya layanan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan

waktu penerbitan paling lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah

Persyaratan Lengkap.

- - -

5 Tata Ruang Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah Kabupaten/Kota berserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital

100 100 100

persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan

39.31 39.31 39.31

4. Capaian SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar

Tabel 2.4

Capaian SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016

No Jenis Pelayanan

Dasar

Indikator Tahun 2016

Target Capaian %

1 Sumber Daya Air

Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari

- -

Persentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya

50.87 45 88.46

2 Jalan Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten /kota baik dan sedang

(31)

Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan

pusat produksi

(konektivitas) di wilayah kabupaten/kota

100 100 100

3 Cipta Karya persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman.

75 72 100

persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai;

56 59.71 96

persentase penduduk yang telayani sistem jaringan drainase

skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 6 jam) lebih dari 2 kali setahun.

56 56 100

Persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan;

20 6.43 32.15

4 Jasa Konstruksi

Persentase tersedianya 7 (tujuh) jenis informasi Tingkat Kabupaten/Kota pada Sistem Informasi Pembina Jasa

Konstruksi (SIPJAKI);

- -

persentase

tersedianya layanan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan

waktu penerbitan paling lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah

Persyaratan Lengkap.

- -

5 Tata Ruang Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah Kabupaten/Kota berserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital

100 100 100

persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan

(32)

5. Alokasi Anggaran Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar pada Tahun 2016

Untuk pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum di Kabupaten Tanah Datar

pada Tahun 2016, didukung dengan anggaran sebagai berikut :

Tabel 2.5

Alokasi Anggaran Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar

Tahun 2016

No Jenis Pelayanan

Dasar

Indikator Anggaran

(Rp)

Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari

24,936,787,106 22,741,607,387

Persentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan

kewenangannya

2 Jalan Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten /kota baik dan sedang

81,267,532,471 79,133,757,418

Persentase

terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan

pusat produksi

(konektivitas) di wilayah kabupaten/kota

3 Cipta Karya

persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang

persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai;

(33)

persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan; 4 Jasa

Konstruksi

persentase tersedianya 7 (tujuh) jenis informasi Tingkat

Kabupaten/Kota pada Sistem Informasi Pembina Jasa

tersedianya layanan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan

waktu penerbitan paling lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah

Persyaratan Lengkap. 5 Tata

Ruang

Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR)

wilayah

Kabupaten/Kota

berserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital

1,619,275,000

1,593,636,038

persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan

6. Dukungan Personil

Untuk mendukung terlaksananya pencapaian SPM secara maksimal, Dinas

Pekerjaan Umum dilengkapi dengan personil kepegawaian sebanyak 131

orang PNS dan 61 orang Non PNS, yang terdiri dari :

1. Golongan IV sebanyak 3 orang

2. Golongan III sebanyak 89 orang

3. Golongan II sebanyak 29 orang

4. Golongan I sebanyak 10 orang

(34)

6. Operator Alat Berat Non PNS 10 orang

7. Tenaga Teknis Non PNS 5 orang

8. K3, Jaga Malam, Sopir Non PNS 10 orang

Berdasarkan tingkat pendidikannya, PNS pada Dinas Pekerjaan Umum

sebagian besar adalah berpendidikan SLTA (47 orang) diikuti oleh

berpendidikan sarjana (S1) 53 orang. Sementara PNS yang berpendidikan S2

hanya berjumlah 6 orang, D3 4 orang, SLTP 12 orang dan SD 9 orang.

7. Permasalahan dan Solusi

7.1. Permasalahan

Dalam pelaksanaan pencapaian SPM Tahun 2016, belum semua target dapat dicapai, hal ini karena :

1. Kondisi wilayah Tanah Datar yang rawan bencana alam seperti

gempa bumi, banjir bandang/galodo dan longsor mengakibatkan

rentannya kerusakan terhadap infrastruktur (jalan, jembatan, irigasi

dan air bersih), mengakibatkan pencapaian SPM yang tidak

memenuhi target.

2. Keterbatasan sumberdaya manusia dan anggaran penunjang dalam

proses penerapan dan pencapaian SPM .

3. Untuk perhitungan capaian SPM, belum semua dihitung

berdasarkan survey, sehingga pengukuran didapat dari hasil

analisa.

4. Capaian SPM persentase rumah yang ber IMB sangat rendah, hal

ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :

- Kesadaran masyarakat yang masih rendah.

- Pada umumnya tanah yang digunakan untuk bangunan adalah

tanah ulayat dan banyak yang tidak memenuhi Garis Sempada

Bangunan.

7.3. Solusi

Untuk memperoleh capaian SPM yang maksimal, maka berikut ini

disampaikan beberapa solusi yang digunakan dalam pemecahan

masalah tersebut sebagai berikut :

(35)

1. Untuk rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur yang terkena

Bencana Alam, meminta pemerintah porovinsi maupun pusat

untuk membantu penanganannya.

2. Dalam proses penerapan dan pencapaian SPM khususnya yang

berkaitan dengan kurangnya sumberdaya manusia yang

menangani bidang SPM tersebut, diupayakan semua personil

mengikuti Diklat Teknis Ke PU an

3. Agar pengukuran capaian SPM lebih akurat, direncanakan

kegiatan survey/pendataan untuk bidang yang membutuhkan.

4. Untuk meningkatkan persentase rumah yang ber IMB telah

dilaksanakan Sosialisasi UU Penataan Ruang dan lebih

meningkatkan pengawasan terhadap pelanggaran aturan

penataan ruang.

5. Meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait untuk percepatan

pencapaian SPM

D. BIDANG PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PEMUKIMAN

1 . Jenis Pelayanan Dasar

Berdasarkan Peraturan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor

22 /Permen/M/2008 tentang Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, Jenis

pelayanan dasar bidang perumahan meliputi:

a. rumah layak huni dan terjangkau;

b. lingkungan yang sehat dan aman yang didukung prasarana, saran dan

utilitas (PSU).

2. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional.

2.1. Indikator

 Indikator dari rumah layak huni dan terjangkau adalah: a. cakupan ketersediaan rumah layak huni;

b. cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau.

 Indikator dari lingkungan yang sehat dan aman yang didukung prasarana, saran dan utilitas (PSU) adalah cakupan lingkungan yang

sehat dan aman yang didukung dengan prasarana, saran dan utilitas

(36)

2.2. Nilai SPM

Nilai SPM bidang perumahan rakyat yang terdiri dari indikator cakupan

ketersediaan rumah layak huni sebesar 100 % (seratus persen) dan untuk

indikator cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau sebesar 70 %

(tujuh puluh persen).

Nilai SPM bidang perumahan rakyat dengan indikator cakupan lingkungan

yang sehat dan aman yang didukung dengan prasarana, saran dan utilitas

(PSU) sebesar 100 % (seratus persen).

SPM Bidang Perumahan dengan Jenis pelayanan dasar, indikator, nilai

dan batas waktu pencapaian tahun 2009 – 2025

2.3. Target SPM Bidang Perumahan Pemukiman Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Tanah Datar

Tabel 2.6

Target SPM Bidang Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Tanah Datar

(37)

2.4. Capaian SPM Bidang Perumahan Pemukiman Kabupaten Tanah Datar

Tabel 2.7

Capaian SPM Bidang Perumahan Pemukiman Kabupaten Tanah Datar

Tahun 2016

2. 5. Alokasi Anggaran Tahun 2016 Bidang Perumahan Pemukiman

Kabupaten Tanah Datar

Untuk pencapaian SPM Bidang Perumahan Pemukiman Kabupaten

Tanah Datar pada Tahun 2016, didukung dengan anggaran sebagai

(38)

Tabel 2.8

Alokasi Anggaran Bidang Perumahan Pemukiman Kabupaten Tanah Datar

Tahun 2016

No Jenis Pelayanan

Dasar

Indikator Anggaran

(Rp) Sehat dan Aman yang didukung

2.6. Dukungan Personil

Untuk mendukung terlaksananya pencapaian SPM secara maksimal

Bidang Perumahan Rakyat pada Dinas Pekerjaan Umum dilengkapi

dengan personil kepegawaian sebanyak 131 orang PNS dan 61 orang

Non PNS, yang terdiri dari :

1. Golongan IV sebanyak 1 orang

2. Golongan III sebanyak 3 orang

3. Golongan II sebanyak 1 orang

2.7. Permasalahan dan Solusi

2.7.1. Permasalahan

Dalam pelaksanaan pencapaian SPM Bidang Perumahan Tahun 2016,

belum semua target dapat dicapai, hal ini karena :

1. Secara kelembagaan Urusan Perumahan dilaksanakan pada

tingkat Kasi yaitu Kasi Perumahan dan Permukiman, yang

mengakibatkan pelayanan ketersediaan rumah layak huni masih

(39)

2. Keterbatasan sumberdaya manusia dan anggaran penunjang

dalam proses penerapan dan pencapaian SPM .

3. Untuk perhitungan capaian SPM, belum semua dihitung

berdasarkan survey, sehingga pengukuran didapat dari hasil

analisa.

2.7.2. Solusi

Untuk memperoleh capaian SPM Bidang Perumahan yang maksimal,

maka berikut ini disampaikan beberapa solusi yang digunakan dalam

pemecahan masalah tersebut sebagai berikut:

1. Karena urusan perumahan merupakan pelayanan dasar dan

merupakan urusan wajib pemerintah daerah, kelembagaan urusan

perumahan dilaksanakan setingkat Bidang .

2. Dalam proses penerapan dan pencapaian SPM khususnya yang

berkaitan dengan rendahnya penyediaan rumah layak huni,

meningkatkan koordinasi, konsultasi dengan pemerintah pusat

maupun propinsi serta pihak pihak penyelenggara perumahan

3. Adanya kegiatan penyusunan Data Base Perumahan

E. BIDANG KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

a. Gambaran Umum Penerapan Standar Pelayanan Minimal

Standar Pelayanan Minimal (SPM) meruapakan ketentuan tentang jenis dan

mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak

diperoleh setiap warga secara minimal. Penerapan dan pencapaian SPM di

daerah menghadapi banyak kendala, antara lain masih kurangnya pemahaman

mengenai SPM, terbatasnya kapasitas pemerintah daerah dalam

penyelenggaraan pelayanan dasar, tidak tersedianya data yang valid dan belum

tersusunnya rencana pencapaian SPM di daerah.

Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran tidak

berubah, selalu dibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Hal ini

mengingat peran strategis Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam

Kebakaran dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, yaitu

(40)

148) : Untuk membantu Kepala Daerah dalam menegakan Peraturan

Daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman

masyarakat dibentuklah Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam

Kebakaran.

b. Penerapan Standar Pelayanan Minimal di Kabupaten Tanah Datar

Berdasarkan Pemendagri Nomor 62 Tahun 2008 bidang Pemerintahan

Dalam Negeri dimana ada beberapa Pelayanan Dasar dengan lembaga yang

bertanggung jawab terhadap pelayanan dasar tersebut, salah satunya adalah

Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran dimana terdapat 2 (dua)

Pelayanan Dasar dan 7 (tujuh) indikator. Satuan Polisi Pamong Praja

bertanggung jawab akan pelayanan di bidang Pemeliharaan Ketertiban Umum,

Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan masyarakat dengan 3 (tiga) Indikator

dan Pelayanan Dasar Penanggulangan Bencana Kebakaran dengan 4 (empat)

indikator.

Tabel 2.9

Capaian SPM Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tanah Datar

Tahun 2016

No. Jenis Pelayanan

Dasar Indikator SPM

Target

Nasional

Tahun

Ket

2014 2015 2016

I PEMELIHARAAN

KETERTIBAN

UMUM,

KETENTRAMAN

MASYARAKAT DAN

PERLINDUNGAN

kepala daerah di

kabupaten /kota

Cakupan patroli

siaga ketertiban

(41)

Cakupan rasio

personil pada

setiap wilayah

kecamatan

wilayah rawan

kebakaran.

Tingkat Waktu

Tanggap

(Response Time

Rate)

kebakaran yang

(42)

F. BIDANG SOSIAL

Tabel 2. 10

Target Pencapaian SPM Bidang Sosial Kabupaten Tanah Dtar Tahun 2016

No. Jenis Pelayanan Dasar Indikator Nilai (%)

Batas Waktu Nasional

1 Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial :

a. pemberian bantuan sosial bagi

kabupaten/kota yang memperoleh bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar

80 2016

b. Pelaksanaan kegiatan

kabupaten/kota yang menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok Usaha Bersama

(KUBE) atau

kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya.

80 2016

2. Penyediaan sarana dan prasarana sosial : a. Penyediaan sarana

prasarana panti sosial skala kabupaten/kota

3. Persentase (%) panti

sosial skala

kabupaten/kota yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan social

80 2016

b. Penyediaan sarana prasarana

pelayanan luar panti skala

kabupaten/kota

4. Persentase (%) Wahana

Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat

(WKBSM) yang

menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan social

(43)

No. Jenis Pelayanan Dasar Indikator Nilai (%)

Batas Waktu Nasional

3. Penanggulangan korban bencana

a. Bantuan sosial bagi korban bencana skala

kabupaten/kota

5. Persentase (%) korban bencana skala kabupaten dalam 1 (satu) tahun yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat

80 2016

b. Evakuasi korban bencana skala kabupaten/kota

6. Persentase (%) korban bencana skala kabupaten/kota yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap dalam 1 (satu) tahun.

100 2016

4. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial.

- Penyelenggaraan jaminan sosial skala kabupaten/kota

7. Persentase (%) penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial dalam 1 (satu) tahun.

100 2016

Dari target SPM Bidang Sosial maka dapat kita lihat beberapa capaian SPM Bidang

soaial di Kabupaten Tanah Datar, antara lain:

Tabel 2.11

Capaian SPM Bidang Sosial Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016

No Jenis Pelayanan Dasar dan Sub Kegiatan

Standar Pelayanan Minimal Keterangan Indikator Nilai

1. Pelaksanaan Program /Kegiatan Bidang Sosial

a. Pemberian

Bantuan Sosial bagi PMKS

Persentase PMKS yang memperoleh untuk pemenuhan kebutuhan dasar

80 % Peraturan Menteri

Sosial Republik

Indonesia

(44)

b. Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Sosial

Persentase PMKS

yang menerima

program

pemberdayaan

melalui KUBE atau usaha ekonomi sejenis lainnya

80 % / 2008 tentang

Standar

Pelayanan

Minimal (SPM)

Bidang Sosial

Daerah Provinsi dan prasarana pelayanan luar panti

Perseantase yang menyediakan sarana

dan prasana

pelayanan

kesejahteraan Sosial

Persentase Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBN

)yangmenyediakan sarana dan prasarana pelayanan

Kesejahteraan Sosial

80%

60%

3. Penanggulangan Korban Bencana

a. Bantuan Sosial Bagi Korban Bencana

b. Evakuasi Korban Bencana

Persentase korban bencana yang yang menerima Bantuan Sosial selama masa tanggap darurat

Persentase Korban

bancana skala

Kabupaten yang di Evakuasi dengan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap penyadang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial

- Penyelenggaraan Jaminan Sosial Skala Kabupaten

Persentase

penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima bantuan sosial

(45)

Permasalahan

a) Minimnya anggaran untuk sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap.

b) Kurangnya jumlah anggaran untuk pemberian bantuan sosial bagi

penyandang cacat

Solusi

Mengusulkan atau memaksimalkan anggaran untuk di tambahkan pada

penyediaan sarana dan prsarana tanggap darurat serta pendistribusian

(46)

BAB III

PROGRAM DAN KEGIATAN

A. BIDANG PENDIDIKAN

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini

a.

Pembangunan Gedung Sekolah

b.

Pengadaan alat praktik dan peraga siswa

c.

Rehab sedang/berat ruang kelas sekolah

d.

Pelatihan Kompetensi Pendidik PAUD

e.

Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini

f.

Pengembangan Kurikulum, Bahan Ajar dan Model Pembelajaran PAUD

g.

Pengembangan Pendidik dan Tenaga kependidikan PAUD dan PORSENI PAUD

2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

a.

Pembangunan Gedung Sekolah

b.

Penambahan Ruang Kelas Sekolah (RKB)

c.

Pembangunan ruang guru sekolah (kepala,TU,MG)

d.

Pembangunan Laboratorium dan ruang pratikum sekolah

e.

Pembangunan Ruang Ibadah

f.

Pembangunan perpustakaan sekolah

g.

Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya

h.

Pembangunan sarana air bersih dan sanitasi

i.

Pembangunan Lapangan Upacara dan Fasilitas Parkir

j.

Pembangunan Ruang Unit Kesehatan Sekolah

k.

Pembangunan Aula/ Ruang Serba Guna

l.

Pengadaan alat praktik dan peraga siswa

m.

Pengadaan Mobeleur sekolah

n.

Pengadaan Perlengkapan Sekolah

o.

Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Sekolah

p.

Rehab sedang/berat sarana taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir

q.

Pelatihan Penyusunan Kurikulum

r.

Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/ SDLB dan SMP/MTs serta pesantren Salafiyah dan satuan pendidikan Non Islam

setara SD dan SMP

(47)

t.

Penyediaan dana untuk pengem bangan sekolah untuk SD/MI dan SMP/MTs

u.

Penyelenggaraan Paket A Setara SD

v.

Penyelenggaraan Paket B Setara SMP

w.

Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen Sekolah dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di satuan pendidikan dasar

x.

Pembinaan minat, bakat dan kreatifitas siswa

y.

Penyelenggaraan Akreditasi sekolah dasar

z.

Operasional tim manajemen BOS

aa.

Pembangunan Dam dan Pagar Sekolah

bb.

Implementasi Pendidikan Berkarakter

cc.

Implementasi pendidikan Adat Basandi syarak, syaka basandi kitabullah

dd.

Pendidikan keluarga satuan pendidikan SD dan SMP 3. Program Pendidikan Menengah

a.

Pembangunan Gedung Sekolah

b.

Penambahan ruang kelas sekolah

c.

Pembangunan laboratorium dan ruang pratikum sekolah

d.

Pembangunan Ruang Serba Guna/Aula

e.

Pembangunan Ruang Ibadah

f.

Pembangunan Perpustakaan Sekolah

g.

Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya

h.

Pengadaan Buku dan Alat Tulis siswa

i.

Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa

j.

Pengadaan Mobeleur sekolah

k.

Pengadaan Perlengkapan Sekolah

l.

Rehabilitasi Sedang Berat ruang kelas sekolah

m.

Pelatihan Penyusunan Kurikulum

n.

Penyediaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM)

o.

Penyelenggaraan Paket C Setara SMU

p.

Pembinaan kelembagaan dan Manajemen sekolah dengan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

q.

Pengembangan Metode Belajar Mengajar dengan menggunakan TIK

r.

Peningkatan kerjasama dengan Dunia Usaha dan dunia industri

s.

Pembangunan Dam dan Pagar Sekolah

(48)

u.

Pembinaan minat, bakat dan kreatifitas siswa

v.

Implementasi pendidikan Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah pada SMA, MA dan SMK

4. Program Pendidikan Non Formal

a.

Pemberdayaan Tenaga Pendidik Nonformal

b.

Pemberian Bantuan Operasional Pendidikan Nonformal

c.

Pembinaan Kursus dan Kelembagaan PNF

d.

Pengembangan Pendidikan Keaksaraan

e.

Pengembangan Pendidikan Kecakapan hidup

f.

Pengembangan Data dan Informasi PNF

g.

Pengembangan kurikulum, Bahan Ajar, dan Model Pembelajaran Pendidikan Non Formal

h.

Pengembangan Pendidikan Berwawasan Gender

i.

Implementasi Pendidikan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah pada Pendidikan Non Formal

j.

Penyelenggaraan akreditasi lembaga non formal

k.

Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan orang (PTPPO) dan anak

l.

Penyelengaraan Pendidikan Keluarga satuan pendidikan 5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a.

Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar kompetensi

b.

Pembinaan Kelompok Kerja Guru (KKG)

c.

Pengembangan Sistem Penghargaan dan Perlindungan Terhadap Profesi Pendidik

d.

Operasional Pelaksanaan Sertifikasi dan Penyaluran Tunjangan Profesi Guru

e.

Rekruitmen Calon Kepala Sekolah dan pengawas

f.

Penilaian Kinerja Guru

6. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

a.

Pelaksanaan Evaluasi Hasil Kinerja Bidang Pendidikan

b.

Pembinaan Dewan Pendidikan

c.

Penerapan Sistem Informasi dan Manajemen Pendiidkan

d.

Penyelenggaraan pelatihan, seminar dan Lokakarya serta Diskusi Ilmiah tentang berbagai Isu Pendidikan

e.

Peningkatan kapasitas siswa berprestasi

(49)

B. BIDANG KESEHATAN

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

a. Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan

b. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan

c. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit

d. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

a. Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan

b. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas

dan jaringannya

c. Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan

wabah

d. Perbaikan gizi masyarakat

e. Revitalisasi sistem kesehatan

f. Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan

g. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik

esensial.

h. Peningkatan kesehatan masyarakat

i. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana.

j. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan.

k. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan

l. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan

m. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

n. Upaya Penanggulangan Kebutaan dan Penglihatan di Masyarakat.

o. Evaluasi program ibu

p. Pelatihan kelas ibu balita

q. Evaluasi program anak

r. Upaya Kesehatan Matra

s. Upaya Kesehatan Kerja

t. Pengadaan Buku Kesehatan Ibu dan anak dan stiker Ibu Hamil

u. Penyelenggaraan Penangulangan Krisis Kesehatan

v. Jaminan Persalinan

(50)

3. Program Pengawasan Obat dan Makanan

a. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya

b. Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan

makanan.

c. Peningkatan penyidikan dan penegakan hukum di bidang obat dan

makanan.

4. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

a. Fasilitasi pengembangan dan penelitian teknologi produksi tanaman obat

b. Pengembanganstandarisasi tanaman obat bahan alam Indonesia

c. Peningkatan promosi obat bahan alam indonesia di dalam dan di luar

negeri

d. Pengembangan sistem dan layanan informasi terpadu

e. Peningkatan kerjasama antar lembaga penelitian dan industri terkait

f. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

a. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat

b. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

c. Peningkatan pemanfaatna sarana kesehatan

d. Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan

e. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

f. Pemberian Penghargaan Bagi Tenaga Kesehatan yang berdedikasi dan

berprestasi

6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

a. Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi

b. Pemberian tambahan makanan dan vitamin

c. Peanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan

akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi

Gambar

Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

jumlah sekolah, guru dan ruang kelas yang seharusnya ada pada tingkat SD/MI. dan SMP/MTs, jika dihitung berdasarkan standar

Indikator Pencapaian (IP)-9 : Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang

Sarolangun Pengadaan Meja dan kursi Siswa SD/MI untuk Kecamatan Bathin VIII Stel Kab.. Sarolangun Pengadaan Meja dan kursi Siswa SMP/MTs untuk Kecamatan Sarolangun

Untuk setiap rombongan belajar tersedia satu ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis (Sumber:

Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan

Sarana kursi dan meja Sarana kursi dan meja tamu di ruang pimpinan pada Jenjang Satuan Pendidikan SD/MI dan SMP/MTs pada 6 kecamatan Wilayah Tertinggal di Kabupaten Banjar, yakni

Laporan Tahunan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bandung ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6

Sarolangun Pengadaan Meja dan kursi Siswa SD/MI untuk Kecamatan Bathin VIII Stel Kab.. Sarolangun Pengadaan Meja dan kursi Siswa SMP/MTs untuk Kecamatan Sarolangun