PEMERINTAH
KABUPATEN TANAH DATAR
STANDAR
PELAYANAN
MINIMAL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan ridho-Nya Laporan Tahunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten Tanah
datar Tahun 2016 telah terselesaikan dengan baik. Laporan ini memberikan gambaran
pencapaian SPM pada 6 bidang SPM yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten
Tanah Datar sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah.
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar tertuang
dalam SPM Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, ini menjadi penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah, baik bagi pemerintah daerah sebagai
perangkat yang memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun bagi masyarakat
yang mendapatkan pelayanan. Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan
sebagai tolok ukur dalam penentuan anggaran yang diperlukan untuk menyediakan
pelayanan khususnya pada urusan wajib yang diperlukan oleh masyarakat. Dengan
adanya SPM akan menjadi acuan untuk menilai kualitas suatu pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
Besar harapan kami, laporan SPM ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk
memberikan umpan balik dan dasar dalam pengambilan kebijakan guna meningkatkan
pelayanan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar di berbagai bidang.
Batusangkar, September 2017
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR
Drs. HARDIMAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan ridho-Nya Laporan Tahunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten Tanah
datar Tahun 2016 telah terselesaikan dengan baik. Laporan ini memberikan gambaran
pencapaian SPM pada 6 bidang SPM yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten
Tanah Datar sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah.
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar tertuang
dalam SPM Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, ini menjadi penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah, baik bagi pemerintah daerah sebagai
perangkat yang memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun bagi masyarakat
yang mendapatkan pelayanan. Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan
sebagai tolok ukur dalam penentuan anggaran yang diperlukan untuk menyediakan
pelayanan khususnya pada urusan wajib yang diperlukan oleh masyarakat. Dengan
adanya SPM akan menjadi acuan untuk menilai kualitas suatu pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
Besar harapan kami, laporan SPM ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk
memberikan umpan balik dan dasar dalam pengambilan kebijakan guna meningkatkan
pelayanan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar di berbagai bidang.
Batusangkar, Agustus 2017
Plh. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR
Ir. HELFY RAHMY HARUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………... i
DAFTAR ISI………... ii
DAFTAR TABEL ... iii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang………... 1
B. Dasar Hukum………... 2
C. Kebijakan Umum………... 3
D. Arah kebijakan………... 3
II. PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM A. Bidang Pendidikan ...………... 5
B. Bidang Kesehatan ………... 17
C. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang………... 19
D. Bidang Perumahan Rakyat dan Pemukiman ………... 29
E. Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat ………... 33
F. Bidang Sosial ... 36 III. PROGRAM DAN KEGIATAN A. Bidang Pendidikan ...………... 40
B. Bidang Kesehatan………... 43
C. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang………... 49
D. Bidang Perumahan Rakyat dan Pemukiman ………... 56
E. Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat ………... 57
F. Bidang Sosial ………... 57
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 : Kondisi Capaian SPM Bidang Pendidikan Kabupaten
Tanah Datar ... 10
Tabel 2.2 : Target Capaian SPM Bidang Pendidikan Kabupaten
Tanah Datar ... 14
Tabel 2.3 : Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Kabupaten Tanah Datar ... 17
Tabel 2.4 : Target SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten
Tanah Datar ... 23
Tabel 2.5 : Alokasi Anggaran Bidang Pekerjaan Umum
Kabupaten Tanah Datar... 26
Tabel 2.6 : Target SPM Bidang Perumahan dan Pemukiman
Kabupaten Tanah Datar ... 30
Tabel 2.7 : Capaian SPM Bidang Perumahan Pemukiman
Kabupaten Tanah Datar ... 31
Tabel 2.8 : Alokasi Anggaran Bidang Perumahan Pemukiman
Kabupaten Tanah Datar ... 32
Tabel 2.9 : Capaian SPM Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pelindungan Masyarakat Kabupaten
Tanah Datar ... 34
Tabel 2.10 : Target Pencapaian SPM Bidang Sosial Kabupaten
Tanah Datar ... 36
Tabel 2.11 : Capaian SPM Bidang Sosial Kabupaten Tanah
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan dan memenuhi harapan masyarakat Kabupaten Tanah
Datar, maka dirumuskanlah ke dalam bentuk Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016-2021 dengan visi “
TERWUJUDNYA
KABUPATEN TANAH DATAR YANG MADANI, BERBUDAYA DAN
SEJAHTERA DALAM NILAI-NILAI ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK
BASANDI KITABULLAH
“.Beberapa upaya perlu dilakukan dalam mewujudkan pencapaian visi tersebut yang
tercantum dalam Misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun
2016-2021, Upaya yang dimaksud diterjemahkan dalam bentuk Misi Pembangunan Jangka
Menengah Tahun 2016-2021 antara lain :
1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama, adat dan budaya.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, sehat, cerdas berkarakter
dan sejahtera berdasarkan falsafah ABS-SBK.
3. Mewujudkan kehidupan yang harmonis, aman dan teratur dengan tata pemerintahan
yang baik, bersih dan profesional.
4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
5. Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan dengan mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya daerah.
Dari beberapa poin yang tercantum dalam misi pembangunan di Kabupaten Tanah Datar,
dapat disimpulkan bahwa adanya komitmen penuh dari pemerintah Kabupaten Tanah
Datar untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat di setiap sektor
kehidupan.
Standar Pelayanan Minimal (selanjutnya disingkat SPM) disusun dan diterapkan
dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota yang berkaitan dengan pelayanan dasar sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. SPM juga disusun sebagai alat Pemerintah dan
Pemerintah Daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat
secara merata dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib. Dalam penyusunan SPM
2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, Standar
Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga secara minimal.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 pasal 12 ayat (1) urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 ayat (2) meliputi :
(a) pendidikan;
(b) kesehatan;
(c) pekerjaan umum dan penataan ruang;
(d) Perumahan rakyat dan kawasan pemukiman;
(e) ketentraman dan ketertiban umum dan perlindungan masyarakat;
(f) sosial.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5877);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 150. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4585);
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang;
8. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 22/PERMEN/M/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi
Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten / Kota ;
10. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota;
C. KEBIJAKAN UMUM
Kebijakan Umum Daerah pada dasarnya merupakan kegiatan pokok yang akan
dilakukan untuk mendorong proses pembangunan daerah secara menyeluruh sesuai visi
dan misi yang telah ditetapkan.
Kebijakan umum pembangunan daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 yang sekaligus ditetapkan menjadi 4 (empat) Gerakan Terpadu Unggulan Pembangunan
Daerah sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pendidikan
2. Peningkatan pembangunan pertanian
3. Peningkatan dan pengembangan pariwisata
4. Peningkatan Pelayanan publik
Dalam 4 Gerakan Terpadu Unggulan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanah
Datar ke-4 yaitu Peningkatan Pelayanan Publik dan untuk mewujudkan hal tersebut salah
satunya adalah dengan meciptakan regulasi yang pro layanan dan SPM pelayanan publik.
D. ARAH KEBIJAKAN
Arah dan Strategi pembangunan Kabupaten Tanah Datar merupakan rencana yang
menyeluruh dan terpadu terhadap upaya-upaya pembangunan yang akan dilaksanakan
bersama seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan.
Untuk penjabaran strategi pembagunan yang telah ditetapkan, arah kebijakan agar dapat
menjadi pedoman bagi Pemerintah daerah maupun stakeholder dalam melaksanakan
pembangunan sebagai dasar untuk menentukan indikasi program sesuai tugas dan
kewenangannya.
Sejalan dengan hal tersebut diatas sebagai upaya pencapain visi dan pelaksanaan
misi pembagunan daerah, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menetapkan strategi
Namun dalam implementasinya penerapan dan pencapaian target SPM yang telah
ditetapkan oleh lembaga kementerian banyak menghadapi masalah.
Melihat urgensi dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai salah satu tolak
ukur pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka dalam
pencapaian target dan sasaran SPM diperlukan fasilitasi, monitoring dan evaluasi. Kegiatan
ini dimaksudkan untuk melakukan pemetaan kondisi awal SPM dalam penerapan dan
pencapaian SPM pada tahun berjalan serta tahun berikutnya sehingga target capaian SPM
yang ditetapkan secara nasional dapat diwujudkan. Selain itu estimasi pembiayaan
program dan kegiatan yang menjadi target capaian dan sasaran yang dititik beratkan dalam
SPM telah terakomodir dalam rencana plafon anggaran maupun dalam dokumen
BAB II
PENETAPAN DAN PENCAPAIAN SPM
A. BIDANG PENDIDIKAN DASAR
Gambaran Umum Penerapan SPM
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun
2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15
Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/
Kota, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyelenggarakan pelayanan
pendidikan meliputi:
a. Pelayanan pendidikan dasar oleh Pemerintah Kabupaten:
1. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan
berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD dan 6 km jalan darat/air
untuk SMP dari kelompok permukiman permanen. Pemerintah
Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 100 % satuan pendidikan
dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km
untuk SD dan 6 km jalan darat/air untuk SMP/MTs dari kelompok
permukiman permanen. Dengan kata lain tidak ada lagi kelompok
pemukinan permanen yang tidak memiliki satuan pendidikan SD yang
berjarak kurang dari 3 km dan SMP yang berjarak kurang dari 6 km.
2. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar SD tidak melebihi
32 orang, dan untuk SMP tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap
rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi
dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta
papan tulis. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 100
% ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap
rombongan belajar SD dalam mencapai standar pelayanan minimal di
SD dan 100 % ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi
untuk setiap rombongan belajar SMP/MTs, dengan kata lain sudah
terpenuhi tapi 60 % sekolah banyak meja kursi yang kurang layak (
perlu diganti)
3. Di setiap SMP tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan
meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set
peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik.
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 87,04 % ruang
untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA,
dengan kata lain masih ada sebesar 12,96 % yang belum terpenuhi.
4. Di setiap SD dan SMP tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan
meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf
kependidikan lainnya. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah
menyediakan 94,15 % ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan
kursi untuk kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya dengan kata
lain masih ada sebesar 4,32% yang belum terpenuhi untuk SD dan
untuk SMP yang memiliki ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang
guru
5. Di setiap SD tersedia satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan
enam orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah
khusus empat orang guru setiap satuan pendidikan. Pemerintah
Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 93,73 % disetiap satuan
pendidikan satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan enam
orang guru setiap satuan pendidikan, dengan kata lain masih ada
sebesar 6.27 % yang belum terpenuhi.
6. Di setiap SMP terdapat satu orang guru untuk setiap mata pelajaran,
dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun
mata pelajaran. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan
93,73 % disetiap satuan pendidikan satu orang guru untuk setiap mata
pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk
setiap rumpun mata pelajaran. Dengan kata lain masih ada sebesar
6,27 % yang belum memenuhi standar pelayanan minimal.
7. Di setiap SD tersedia dua orang guru yang memenuhi kualifikasi
akademik S-1 atau D-IV dan dua orang guru yang telah memiliki
sertifikat pendidik. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah memenuhi
100 % kualifikasi akademik S-I atau D-IV dan dua orang guru yang telah
memiliki sertifikat pendidik di setiap satuan pendidikan. Dengan kata lain
tidak ada lagi yang tidak terkualifikasi akademik S-I atau D-IV pada
satuan pendidikan.
8. Di setiap SMP tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV
sebanyak 100 % dan separuh diantaranya (35 % dari keseluruhan guru
telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing
memenuhi 100 % guru dengan kualifikasi akademik S-I atau D.IV di
setiap satuan pendidikan.
9. Di setiap SMP tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV
dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk
mata pelajaran matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah memenuhi 100 % guru yang
berkualifikasi akademik S-I atau D-IV dan telah memiliki sertifikat
pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran matematika,
IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
10. Di Kabupaten semua kepala SD berkualifikasi akademik S-I dan D-IV
dan telah memiliki sertifikat pendidik. Pemerintah Kabupaten Tanah
Datar telah memenuhi 100 % Kepala SD yang berkualifikasi akademik
S-I dan D-IV dan telah memiliki sertifikat Pendidik.
11. Di Kabupaten semua kepala SMP berkualifikasi akademik S-I dan D-IV
dan telah memiliki sertifikat pendidik. Pemerintah Kabupaten Tanah
Datar telah memenuhi 100 % Kepala SMP yang berkualifikasi akademik
S-I dan D-IV dan telah memiliki sertifikat Pendidik.
12. Di Kabupaten semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki
kualifikasi akademik S-I atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah memenuhi 100 % pengawas
sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S-I atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat pendidik.
13. Pemerintah Kabupaten memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan
membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan
proses pembelajaran yang efektif. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar
telah memenuhi 100 % rencana dan melaksanakan kegiatan membantu
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses
pembelajaran yang efektif.
14. Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap
bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama tiga jam untuk melakukan
supervisi dan pembinaan. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah
memenuhi 100 % pengawas ke satuan pendidikan yang dilakukan satu
kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama tiga jam untuk
b. Pelayanan pendidikan dasar oleh Satuan Pendidikan:
1. SD/MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya
oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap
peserta didik, Satuan Pendidikan Kabupaten Tanah Datar telah
menyediakan 74,26 % buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya
oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap
peserta didik melalui dana BOS yang ada di masing-masing satuan
pendidikan. Dengan kata lain 25,74 % yang belum terpenuhi di satuan
pendidikan.
2. Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan
kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran
dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik. Satuan
Pendidikan Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 94,44 % buku
teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup
semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap
peserta didik melalui dana BOS yang ada di masing-masing satuan
pendidikan, Dengan kata lain tinggal 5,56 % yang belum terpenuhi di
satuan pendidikan.
3. SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari
model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe),
contoh peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta
IPA. Satuan Pendidikan Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 96
% satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka
manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan
optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta IPA
masing-masing satuan pendidikan, Dengan kata lain tinggal 4 % yang belum
terpenuhi di satuan pendidikan.
4. Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi,
satuan pendidikan Kabupaten Tanah Datar telah menyediakan 75,91 %
SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi
sedangkan setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20
buku referensi, satuan pendidikan Kabupaten Tanah Datar telah
menyediakan 83,33 % setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku
5. Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan,
termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik, dan
melaksanakan tugas tambahan. Untuk SD telah terpenuhi 100 % dan
untuk SMP baru terpenuhi 94,44 %, dengan kata lain masih ada 5,56 %
belum terpenihi,
6. Satuan pendidikan menyeleng-garakan proses pembelajaran selama 34
minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut : a)
Kelas I – II : 18 jam per minggu; b) Kelas III : 24 jam per minggu; c) Kelas IV - VI : 27 jam per minggu atau d) Kelas VII - IX : 27 jam per
minggu . Untuk SD telah terpenuhi 98,35 % dan SMP 100%
7. Satuan pendidikan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku.Untuk SD dan SMP adalah 100%
8. Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang
diampunya, Untuk SD dan SMP adalah 100%
9. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk
membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik. Untuk SD
dan SMP adalah 100%
10. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik
kepada guru dua kali dalam setiap semester. Untuk SD dan SMP adalah
100%
11. Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta
hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir
semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik.
Untuk SD dan SMP adalah 100%
12. Kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil ulangan
akhir semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta ujian
akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan
rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor
Kementerian Agama di kabupaten/kota pada setiap akhir semester
Untuk SD dan SMP adalah 100%
13. Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip manajemen
Tabel 2.1
Kondisi Capaian SPM Bidang Pendidikan Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2016
No Indikator SPM
Kondisi Pencapaian SPM : Belum Tercapai (<)
Sesuai (=)
Tersedianya satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km
Jumlah peserta didik
dalam setiap
rombongan belajar SD tidak melebihi 32 orang dan untuk SMP tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia satu ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi
dan eksperimen guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya, dan setiap SMP tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru. - SD ruang guru yang dilengkapi kursi dan meja pada setiap sekolah untuk SD dan SMP, ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru untuk SMP
5.
Di setiap SD tersedia satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan enam orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah
program mutasi guru untuk mendistribusika n guru secara meratakan antara daerah
dan pusat merata antara daerah dan pusat kota
7.
Di setiap SD tersedia dua orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan dua orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik
- SD
Sesuai - -
8.
Di setiap SMP tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya
(35% dari keseluruhan guru telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran
matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. - SMP
akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki
Di Kabupaten semua pengawas sekolah
dan madrasah
memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki
Kabupaten memiliki
rencana dan
melaksanakan
kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif.
- SD - SMP
14.
Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama tiga jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan.
- SD - SMP
Sesuai - -
Sesuai dengan Visi dan Misi Kepala Daerah, Standar Pelayanan Minimal atau
yang biasa disebut SPM, merupakan prioritas utama dalam pelaksanaan
pembangunan di Kabupaten Tanah Datar. Hal ini sesuai dengan amanat
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, serta
ketetapan dari Pemerintah Pusat (Kementerian/LPNK) yang menetapkan
bidang SPM yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.
Namun perlu disadari, keberhasilan pencapaian target SPM memerlukan
dukungan dan perhatian dari semua pihak, selain dukungan dari Pemerintah
Pusat, Pemerintah Provinsi, dan juga dari aparatur Pemerintah Daerah
Kabupaten Tanah Datar, pemangku kepentingan, dan masyarakat sebagai
pengguna pelayanan. Sehingga diharapkan pencapaian target Standar
Pelayanan Minimal dapat tercapai.
Hingga tahun 2016, dari 14 (empat belas) indikator SPM Pendidikan yang
menjadi wewenang kabupaten, ada beberapa indikator yang belum tercapai
Tabel 2.2
Target Capaian SPM Bidang Pendidikan Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2016
1 Tersedianya satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD dan 6 km untuk SMP dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil setiap rombongan belajar SD tidak melebihi 32 orang dan untuk SMP tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia satu ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya, dan setiap SMP tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru.
- SD
untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus empat orang guru setiap satuan khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran.
- SMP
93,73 6,27 2016
7 Di setiap SD tersedia dua orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan dua orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik
- SD 100 0 2015
8 Di setiap SMP tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah
khusus masing-masing
sebanyak 40% dan 20%)
- SMP 100 0 2015
9 Di setiap SMP tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
- SMP
100 0 2015
10 Di Kabupaten semua kepala SD berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.
- SD 100 0 2015
11 Di Kabupaten semua kepala SMP berkualifikasi akademik S-1 dan D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.
- SMP 100 0 2015
12 Di Kabupaten semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.
- SMP 100 0 13 Pemerintah Kabupaten memiliki
rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif.
- SD
- SMP
100 100
0 0
2015
14 Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama tiga jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan.
- SD
- SMP
100 100
0 0
2015
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa ada beberapa indikator
SPM pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar yang membutuhkan
perhatian khusus dari semua pihak, agar Pemerintah Kabupaten Tanah Datar
dapat mencapai target SPM sebagai wujud komitmen pemerintah daerah untuk
memberikan pelayanan dasar yang wajib diterima oleh masyarakat.
Selanjutnya tiap tahun yaitu pada semester I dan semester II, SPM akan selalu
dimonitor dan dievaluasi oleh Kepala Dinas sebagai penanggung jawab SPM,
unsur yang membidangi perencanaan, dan unsur yang membidangi keuangan,
untuk mengetahui hambatan-hambatan dan kekurangan-kekurangan yang
harus segera diatasi dan dicari penyebabnya, untuk mencapai target yang
ditentukan, yang bertujuan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat
B. BIDANG KESEHATAN
Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar terdapat beberapa Layanan Dasar
yang menjadi Standar Pelayanan Minimal yang harus diberikan kepada masyarakat,
antara lain:
Tabel 2.3
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016
Ibu bersalin. Setiap ibu bersalin
Balita. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
11. Pelayanan pasien TB, pasien IMS,
waria/transgender , pengguna napza, dan warga binaan lembaga
C. BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
1. Jenis Pelayanan Dasar
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor
01/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang, SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
meliputi :
a. Sumber Daya Air
Penyediaan air baku untuk kebutuhan masyarakat dengan indikator
1. Persentase tersedinya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok
minimal sehari-hari;dan
2. Persentase tersedinya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem
irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya.
b. Jalan
Penyediaan jalan untuk melayani kebutuhan masyarakat dengan indikator:
1. Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten/kota baik dan sedang;dan
2. Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi
c. Cipta Karya
1. Penyediaan air minum dengan indikator persentase penduduk yang
mendapatkan akses air minum yang aman.
2. Penyediaan sanitasi dengan indikator :
a) persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang
memadai;
b) persentase pengurangan sampah di perkotaan;
c) persentase pengangkutan sampah;
d) persentase pengoperasian Tempat Pembuangan Akhir (TPA);
e) persentase penduduk yang telayani sistem jaringan drainase
skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm,
selama 6 jam) lebih dari 2 kali setahun.
3. Penataan Bangunan dan Lingkungan dengan indikator persentase
jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan;
4. Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan dengan indicator
persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan
perkotaan.
d. Jasa Konstruksi
1. Pengembangan Sistem Informasi Jasa Konstruksi dengan indikator
persentase tersedianya 7 (tujuh) jenis informasi Tingkat
Kabupaten/Kota pada Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi
(SIPJAKI);dan
2. Perizinan Jasa Konstruksi dengan indikator persentase tersedianya
layanan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan waktu penerbitan
paling lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah Persyaratan Lengkap.
e. Penataan Ruang
1. Informasi Penataan Ruang dengan indikator persentase tersedianya
informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah
Kabupaten/Kota berserta rencana rincinya melalui peta analog dan
peta digital;dan
2. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik dengan indikator
persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas
2. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional.
a. Sumber Daya Air
1. Target pencapaian SPM Penyediaan Air Baku Untuk Kebutuhan Pokok
Minimal Sehari-hari ditingkat Kabupaten/Kota adalah 100% dari target
MDGs untuk menyediakan air bersih secara berkelanjutan yang dapat
diakses paling tidakoleh 68,87 % (rata-rata) masyarakat setempat.
2. Persentase target pencapaian SPM Penyediaan Air Baku Untuk
Kebutuhan Masyarakat ditingkat Provinsi adalah 70% (kinerja baik) pada
tahun 2019. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2019, jumlah air yang
tersedia untuk melayani petakpetak sawah minimal pada satu musim
tanam adalah 70% dari kebutuhannya.
b. Jalan
1. Persentase target capaian standar pelayanan minimal penyediaan jalan
untuk melayani kebutuhan masyarakat melalui peningkatan kualitas
layanan jalan provinsi/ kabupaten/ kota adalah tingkat kondisi jalan (baik
dan sedang) 60% pada tahun 2019. Hal tersebut berarti pada tahun
2019, kondisi jalan provinsi/kabupaten/kota berada pada kondisi baik
dan sedang adalah 60% dari jumlah panjang jalan
provinsi/kabupaten/kota.
2. Persentase target capaian standar pelayanan minimal penyediaan jalan
untuk melayani kebutuhan masyarakat melalui penyediaan konektivitas
wilayah provinsi/ kabupaten/ kota adalah 100% pada tahun 2019. Hal
tersebut berarti pada tahun 2019, konektivitas wilayah
provinsi/kabupaten/kota adalah 100% dari jumlah panjang jalan
provinsi/kabupaten/kota.
c. Cipta Karya
1. Target pencapaian SPM air minum yang aman melalui SPAM dengan
jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan
kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari pada tahun 2019 adalah
81,77%.
a) Target pencapaian SPM pengelolaan air limbah permukiman yang
memadai adalah jumlah penduduk yang terlayani sistem
pengelolaan air limbah pada mtahun 2019 sebesar 60%.
b) Target SPM pengurangan sampah di perkotaan adalah 20% untuk
Tahun 2019.
c) Target SPM Pengangkutan Sampah adalah 70% untuk Tahun
2019.
d) Target pencapaian SPM pengoperasian Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) adalah 70% untuk Tahun 2019.
e) Target pencapaian SPM persentase penduduk yang telayani sistem
jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih
dari 30 cm, selama 6 jam) lebih dari 2 kali setahun adalah 50%
pada tahun 2019.
3. Target pencapaian SPM jumlah IMB yang diterbitkan adalah 60% pada
tahun 2019.
4. Target pencapaian SPM tingkat pelayanan berkurangnya luasan
permukiman kumuh di kawasan perkotaan adalah 10% pada tahun
2019.
d. Jasa Konstruksi
1. Target pencapaian SPM Pengembangan Sistem Informasi Jasa
Konstruksi Tingkat Kabupaten/Kota pada tahun 2019 adalah 60%.
2. Secara nasional, target pencapaian SPM Izin Usaha Jasa Konstruksi
pada tahun 2019 adalah 100 %.
e. Penataan Ruang
1. Persentase target pencapaian SPM Penyediaan Informasi Penataan
Ruang ditingkat kabupaten/kota adalah 100%. Hal ini berarti bahwa
pada tahun 2019, masyarakat sudah dapat mengakses informasi
mengenai penataan ruang kabupaten/kota, khususnya melalui peta
RTRW kabupaten/kota dan/atau rencana rincinya. Informasi tersebut
seyogyanya dapat diakses dengan mudah.
2. Persentase target pencapaian SPM Penyediaan RTH Publik di tingkat
kabupaten dan kota adalah 50% pada Tahun 2019. Hal ini berarti bahwa
menyediakan RTH public sebanyak 50% dari seluruh luasan yang
ditargetkan dalam perda tentang RTRW kabupaten/kota.
3. Target Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar
Tabel 2.4
Target SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016
No Jenis Pelayanan
Dasar
Indikator Target Capaian
2015 2016 2017
1 Sumber Daya Air
Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari
43 - 53
Persentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya
41.42 50.87 60.31
2 Jalan Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten /kota baik dansedang
49.51 52.83 56.16
Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan
pusat produksi
(konektivitas) di wilayah kabupaten/kota
100 100 100
3 Cipta Karya persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman.
72.28 75 80.18
persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai;
54.84 56 63
persentase penduduk yang telayani sistem jaringan drainase
skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 6 jam) lebih dari 2 kali setahun.
51 61 66
Persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan;
4 Jasa Konstruksi
persentase tersedianya 7 (tujuh) jenis informasi Tingkat Kabupaten/Kota pada Sistem Informasi Pembina Jasa
Konstruksi (SIPJAKI);
- - -
persentase
tersedianya layanan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan
waktu penerbitan paling lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah
Persyaratan Lengkap.
- - -
5 Tata Ruang Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah Kabupaten/Kota berserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital
100 100 100
persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan
39.31 39.31 39.31
4. Capaian SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar
Tabel 2.4
Capaian SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016
No Jenis Pelayanan
Dasar
Indikator Tahun 2016
Target Capaian %
1 Sumber Daya Air
Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari
- -
Persentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan kewenangannya
50.87 45 88.46
2 Jalan Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten /kota baik dan sedang
Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan
pusat produksi
(konektivitas) di wilayah kabupaten/kota
100 100 100
3 Cipta Karya persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman.
75 72 100
persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai;
56 59.71 96
persentase penduduk yang telayani sistem jaringan drainase
skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 6 jam) lebih dari 2 kali setahun.
56 56 100
Persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan;
20 6.43 32.15
4 Jasa Konstruksi
Persentase tersedianya 7 (tujuh) jenis informasi Tingkat Kabupaten/Kota pada Sistem Informasi Pembina Jasa
Konstruksi (SIPJAKI);
- -
persentase
tersedianya layanan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan
waktu penerbitan paling lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah
Persyaratan Lengkap.
- -
5 Tata Ruang Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah Kabupaten/Kota berserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital
100 100 100
persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan
5. Alokasi Anggaran Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar pada Tahun 2016
Untuk pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum di Kabupaten Tanah Datar
pada Tahun 2016, didukung dengan anggaran sebagai berikut :
Tabel 2.5
Alokasi Anggaran Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2016
No Jenis Pelayanan
Dasar
Indikator Anggaran
(Rp)
Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari
24,936,787,106 22,741,607,387
Persentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada sesuai dengan
kewenangannya
2 Jalan Persentase tingkat kondisi jalan kabupaten /kota baik dan sedang
81,267,532,471 79,133,757,418
Persentase
terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan
pusat produksi
(konektivitas) di wilayah kabupaten/kota
3 Cipta Karya
persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang
persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai;
persentase jumlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan; 4 Jasa
Konstruksi
persentase tersedianya 7 (tujuh) jenis informasi Tingkat
Kabupaten/Kota pada Sistem Informasi Pembina Jasa
tersedianya layanan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dengan
waktu penerbitan paling lama 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah
Persyaratan Lengkap. 5 Tata
Ruang
Persentase tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR)
wilayah
Kabupaten/Kota
berserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital
1,619,275,000
1,593,636,038
persentase tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan
6. Dukungan Personil
Untuk mendukung terlaksananya pencapaian SPM secara maksimal, Dinas
Pekerjaan Umum dilengkapi dengan personil kepegawaian sebanyak 131
orang PNS dan 61 orang Non PNS, yang terdiri dari :
1. Golongan IV sebanyak 3 orang
2. Golongan III sebanyak 89 orang
3. Golongan II sebanyak 29 orang
4. Golongan I sebanyak 10 orang
6. Operator Alat Berat Non PNS 10 orang
7. Tenaga Teknis Non PNS 5 orang
8. K3, Jaga Malam, Sopir Non PNS 10 orang
Berdasarkan tingkat pendidikannya, PNS pada Dinas Pekerjaan Umum
sebagian besar adalah berpendidikan SLTA (47 orang) diikuti oleh
berpendidikan sarjana (S1) 53 orang. Sementara PNS yang berpendidikan S2
hanya berjumlah 6 orang, D3 4 orang, SLTP 12 orang dan SD 9 orang.
7. Permasalahan dan Solusi
7.1. Permasalahan
Dalam pelaksanaan pencapaian SPM Tahun 2016, belum semua target dapat dicapai, hal ini karena :
1. Kondisi wilayah Tanah Datar yang rawan bencana alam seperti
gempa bumi, banjir bandang/galodo dan longsor mengakibatkan
rentannya kerusakan terhadap infrastruktur (jalan, jembatan, irigasi
dan air bersih), mengakibatkan pencapaian SPM yang tidak
memenuhi target.
2. Keterbatasan sumberdaya manusia dan anggaran penunjang dalam
proses penerapan dan pencapaian SPM .
3. Untuk perhitungan capaian SPM, belum semua dihitung
berdasarkan survey, sehingga pengukuran didapat dari hasil
analisa.
4. Capaian SPM persentase rumah yang ber IMB sangat rendah, hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
- Kesadaran masyarakat yang masih rendah.
- Pada umumnya tanah yang digunakan untuk bangunan adalah
tanah ulayat dan banyak yang tidak memenuhi Garis Sempada
Bangunan.
7.3. Solusi
Untuk memperoleh capaian SPM yang maksimal, maka berikut ini
disampaikan beberapa solusi yang digunakan dalam pemecahan
masalah tersebut sebagai berikut :
1. Untuk rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur yang terkena
Bencana Alam, meminta pemerintah porovinsi maupun pusat
untuk membantu penanganannya.
2. Dalam proses penerapan dan pencapaian SPM khususnya yang
berkaitan dengan kurangnya sumberdaya manusia yang
menangani bidang SPM tersebut, diupayakan semua personil
mengikuti Diklat Teknis Ke PU an
3. Agar pengukuran capaian SPM lebih akurat, direncanakan
kegiatan survey/pendataan untuk bidang yang membutuhkan.
4. Untuk meningkatkan persentase rumah yang ber IMB telah
dilaksanakan Sosialisasi UU Penataan Ruang dan lebih
meningkatkan pengawasan terhadap pelanggaran aturan
penataan ruang.
5. Meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait untuk percepatan
pencapaian SPM
D. BIDANG PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PEMUKIMAN
1 . Jenis Pelayanan Dasar
Berdasarkan Peraturan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
22 /Permen/M/2008 tentang Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, Jenis
pelayanan dasar bidang perumahan meliputi:
a. rumah layak huni dan terjangkau;
b. lingkungan yang sehat dan aman yang didukung prasarana, saran dan
utilitas (PSU).
2. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional.
2.1. Indikator
Indikator dari rumah layak huni dan terjangkau adalah: a. cakupan ketersediaan rumah layak huni;
b. cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau.
Indikator dari lingkungan yang sehat dan aman yang didukung prasarana, saran dan utilitas (PSU) adalah cakupan lingkungan yang
sehat dan aman yang didukung dengan prasarana, saran dan utilitas
2.2. Nilai SPM
Nilai SPM bidang perumahan rakyat yang terdiri dari indikator cakupan
ketersediaan rumah layak huni sebesar 100 % (seratus persen) dan untuk
indikator cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau sebesar 70 %
(tujuh puluh persen).
Nilai SPM bidang perumahan rakyat dengan indikator cakupan lingkungan
yang sehat dan aman yang didukung dengan prasarana, saran dan utilitas
(PSU) sebesar 100 % (seratus persen).
SPM Bidang Perumahan dengan Jenis pelayanan dasar, indikator, nilai
dan batas waktu pencapaian tahun 2009 – 2025
2.3. Target SPM Bidang Perumahan Pemukiman Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Tanah Datar
Tabel 2.6
Target SPM Bidang Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Tanah Datar
2.4. Capaian SPM Bidang Perumahan Pemukiman Kabupaten Tanah Datar
Tabel 2.7
Capaian SPM Bidang Perumahan Pemukiman Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2016
2. 5. Alokasi Anggaran Tahun 2016 Bidang Perumahan Pemukiman
Kabupaten Tanah Datar
Untuk pencapaian SPM Bidang Perumahan Pemukiman Kabupaten
Tanah Datar pada Tahun 2016, didukung dengan anggaran sebagai
Tabel 2.8
Alokasi Anggaran Bidang Perumahan Pemukiman Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2016
No Jenis Pelayanan
Dasar
Indikator Anggaran
(Rp) Sehat dan Aman yang didukung
2.6. Dukungan Personil
Untuk mendukung terlaksananya pencapaian SPM secara maksimal
Bidang Perumahan Rakyat pada Dinas Pekerjaan Umum dilengkapi
dengan personil kepegawaian sebanyak 131 orang PNS dan 61 orang
Non PNS, yang terdiri dari :
1. Golongan IV sebanyak 1 orang
2. Golongan III sebanyak 3 orang
3. Golongan II sebanyak 1 orang
2.7. Permasalahan dan Solusi
2.7.1. Permasalahan
Dalam pelaksanaan pencapaian SPM Bidang Perumahan Tahun 2016,
belum semua target dapat dicapai, hal ini karena :
1. Secara kelembagaan Urusan Perumahan dilaksanakan pada
tingkat Kasi yaitu Kasi Perumahan dan Permukiman, yang
mengakibatkan pelayanan ketersediaan rumah layak huni masih
2. Keterbatasan sumberdaya manusia dan anggaran penunjang
dalam proses penerapan dan pencapaian SPM .
3. Untuk perhitungan capaian SPM, belum semua dihitung
berdasarkan survey, sehingga pengukuran didapat dari hasil
analisa.
2.7.2. Solusi
Untuk memperoleh capaian SPM Bidang Perumahan yang maksimal,
maka berikut ini disampaikan beberapa solusi yang digunakan dalam
pemecahan masalah tersebut sebagai berikut:
1. Karena urusan perumahan merupakan pelayanan dasar dan
merupakan urusan wajib pemerintah daerah, kelembagaan urusan
perumahan dilaksanakan setingkat Bidang .
2. Dalam proses penerapan dan pencapaian SPM khususnya yang
berkaitan dengan rendahnya penyediaan rumah layak huni,
meningkatkan koordinasi, konsultasi dengan pemerintah pusat
maupun propinsi serta pihak pihak penyelenggara perumahan
3. Adanya kegiatan penyusunan Data Base Perumahan
E. BIDANG KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
a. Gambaran Umum Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Standar Pelayanan Minimal (SPM) meruapakan ketentuan tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal. Penerapan dan pencapaian SPM di
daerah menghadapi banyak kendala, antara lain masih kurangnya pemahaman
mengenai SPM, terbatasnya kapasitas pemerintah daerah dalam
penyelenggaraan pelayanan dasar, tidak tersedianya data yang valid dan belum
tersusunnya rencana pencapaian SPM di daerah.
Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran tidak
berubah, selalu dibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Hal ini
mengingat peran strategis Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam
Kebakaran dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, yaitu
148) : “ Untuk membantu Kepala Daerah dalam menegakan Peraturan
Daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat dibentuklah Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam
Kebakaran”.
b. Penerapan Standar Pelayanan Minimal di Kabupaten Tanah Datar
Berdasarkan Pemendagri Nomor 62 Tahun 2008 bidang Pemerintahan
Dalam Negeri dimana ada beberapa Pelayanan Dasar dengan lembaga yang
bertanggung jawab terhadap pelayanan dasar tersebut, salah satunya adalah
Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran dimana terdapat 2 (dua)
Pelayanan Dasar dan 7 (tujuh) indikator. Satuan Polisi Pamong Praja
bertanggung jawab akan pelayanan di bidang Pemeliharaan Ketertiban Umum,
Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan masyarakat dengan 3 (tiga) Indikator
dan Pelayanan Dasar Penanggulangan Bencana Kebakaran dengan 4 (empat)
indikator.
Tabel 2.9
Capaian SPM Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2016
No. Jenis Pelayanan
Dasar Indikator SPM
Target
Nasional
Tahun
Ket
2014 2015 2016
I PEMELIHARAAN
KETERTIBAN
UMUM,
KETENTRAMAN
MASYARAKAT DAN
PERLINDUNGAN
kepala daerah di
kabupaten /kota
Cakupan patroli
siaga ketertiban
Cakupan rasio
personil pada
setiap wilayah
kecamatan
wilayah rawan
kebakaran.
Tingkat Waktu
Tanggap
(Response Time
Rate)
kebakaran yang
F. BIDANG SOSIAL
Tabel 2. 10
Target Pencapaian SPM Bidang Sosial Kabupaten Tanah Dtar Tahun 2016
No. Jenis Pelayanan Dasar Indikator Nilai (%)
Batas Waktu Nasional
1 Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial :
a. pemberian bantuan sosial bagi
kabupaten/kota yang memperoleh bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar
80 2016
b. Pelaksanaan kegiatan
kabupaten/kota yang menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok Usaha Bersama
(KUBE) atau
kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya.
80 2016
2. Penyediaan sarana dan prasarana sosial : a. Penyediaan sarana
prasarana panti sosial skala kabupaten/kota
3. Persentase (%) panti
sosial skala
kabupaten/kota yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan social
80 2016
b. Penyediaan sarana prasarana
pelayanan luar panti skala
kabupaten/kota
4. Persentase (%) Wahana
Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat
(WKBSM) yang
menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan social
No. Jenis Pelayanan Dasar Indikator Nilai (%)
Batas Waktu Nasional
3. Penanggulangan korban bencana
a. Bantuan sosial bagi korban bencana skala
kabupaten/kota
5. Persentase (%) korban bencana skala kabupaten dalam 1 (satu) tahun yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
80 2016
b. Evakuasi korban bencana skala kabupaten/kota
6. Persentase (%) korban bencana skala kabupaten/kota yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap dalam 1 (satu) tahun.
100 2016
4. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial.
- Penyelenggaraan jaminan sosial skala kabupaten/kota
7. Persentase (%) penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial dalam 1 (satu) tahun.
100 2016
Dari target SPM Bidang Sosial maka dapat kita lihat beberapa capaian SPM Bidang
soaial di Kabupaten Tanah Datar, antara lain:
Tabel 2.11
Capaian SPM Bidang Sosial Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016
No Jenis Pelayanan Dasar dan Sub Kegiatan
Standar Pelayanan Minimal Keterangan Indikator Nilai
1. Pelaksanaan Program /Kegiatan Bidang Sosial
a. Pemberian
Bantuan Sosial bagi PMKS
Persentase PMKS yang memperoleh untuk pemenuhan kebutuhan dasar
80 % Peraturan Menteri
Sosial Republik
Indonesia
b. Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Sosial
Persentase PMKS
yang menerima
program
pemberdayaan
melalui KUBE atau usaha ekonomi sejenis lainnya
80 % / 2008 tentang
Standar
Pelayanan
Minimal (SPM)
Bidang Sosial
Daerah Provinsi dan prasarana pelayanan luar panti
Perseantase yang menyediakan sarana
dan prasana
pelayanan
kesejahteraan Sosial
Persentase Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBN
)yangmenyediakan sarana dan prasarana pelayanan
Kesejahteraan Sosial
80%
60%
3. Penanggulangan Korban Bencana
a. Bantuan Sosial Bagi Korban Bencana
b. Evakuasi Korban Bencana
Persentase korban bencana yang yang menerima Bantuan Sosial selama masa tanggap darurat
Persentase Korban
bancana skala
Kabupaten yang di Evakuasi dengan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap penyadang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial
- Penyelenggaraan Jaminan Sosial Skala Kabupaten
Persentase
penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima bantuan sosial
Permasalahan
a) Minimnya anggaran untuk sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap.
b) Kurangnya jumlah anggaran untuk pemberian bantuan sosial bagi
penyandang cacat
Solusi
Mengusulkan atau memaksimalkan anggaran untuk di tambahkan pada
penyediaan sarana dan prsarana tanggap darurat serta pendistribusian
BAB III
PROGRAM DAN KEGIATAN
A. BIDANG PENDIDIKAN
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini
a.
Pembangunan Gedung Sekolahb.
Pengadaan alat praktik dan peraga siswac.
Rehab sedang/berat ruang kelas sekolahd.
Pelatihan Kompetensi Pendidik PAUDe.
Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dinif.
Pengembangan Kurikulum, Bahan Ajar dan Model Pembelajaran PAUDg.
Pengembangan Pendidik dan Tenaga kependidikan PAUD dan PORSENI PAUD2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun
a.
Pembangunan Gedung Sekolahb.
Penambahan Ruang Kelas Sekolah (RKB)c.
Pembangunan ruang guru sekolah (kepala,TU,MG)d.
Pembangunan Laboratorium dan ruang pratikum sekolahe.
Pembangunan Ruang Ibadahf.
Pembangunan perpustakaan sekolahg.
Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannyah.
Pembangunan sarana air bersih dan sanitasii.
Pembangunan Lapangan Upacara dan Fasilitas Parkirj.
Pembangunan Ruang Unit Kesehatan Sekolahk.
Pembangunan Aula/ Ruang Serba Gunal.
Pengadaan alat praktik dan peraga siswam.
Pengadaan Mobeleur sekolahn.
Pengadaan Perlengkapan Sekolaho.
Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Sekolahp.
Rehab sedang/berat sarana taman, lapangan upacara dan fasilitas parkirq.
Pelatihan Penyusunan Kurikulumr.
Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/ SDLB dan SMP/MTs serta pesantren Salafiyah dan satuan pendidikan Non Islamsetara SD dan SMP
t.
Penyediaan dana untuk pengem bangan sekolah untuk SD/MI dan SMP/MTsu.
Penyelenggaraan Paket A Setara SDv.
Penyelenggaraan Paket B Setara SMPw.
Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen Sekolah dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di satuan pendidikan dasarx.
Pembinaan minat, bakat dan kreatifitas sisway.
Penyelenggaraan Akreditasi sekolah dasarz.
Operasional tim manajemen BOSaa.
Pembangunan Dam dan Pagar Sekolahbb.
Implementasi Pendidikan Berkaraktercc.
Implementasi pendidikan Adat Basandi syarak, syaka basandi kitabullahdd.
Pendidikan keluarga satuan pendidikan SD dan SMP 3. Program Pendidikan Menengaha.
Pembangunan Gedung Sekolahb.
Penambahan ruang kelas sekolahc.
Pembangunan laboratorium dan ruang pratikum sekolahd.
Pembangunan Ruang Serba Guna/Aulae.
Pembangunan Ruang Ibadahf.
Pembangunan Perpustakaan Sekolahg.
Pembangunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannyah.
Pengadaan Buku dan Alat Tulis siswai.
Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswaj.
Pengadaan Mobeleur sekolahk.
Pengadaan Perlengkapan Sekolahl.
Rehabilitasi Sedang Berat ruang kelas sekolahm.
Pelatihan Penyusunan Kurikulumn.
Penyediaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM)o.
Penyelenggaraan Paket C Setara SMUp.
Pembinaan kelembagaan dan Manajemen sekolah dengan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)q.
Pengembangan Metode Belajar Mengajar dengan menggunakan TIKr.
Peningkatan kerjasama dengan Dunia Usaha dan dunia industris.
Pembangunan Dam dan Pagar Sekolahu.
Pembinaan minat, bakat dan kreatifitas siswav.
Implementasi pendidikan Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah pada SMA, MA dan SMK4. Program Pendidikan Non Formal
a.
Pemberdayaan Tenaga Pendidik Nonformalb.
Pemberian Bantuan Operasional Pendidikan Nonformalc.
Pembinaan Kursus dan Kelembagaan PNFd.
Pengembangan Pendidikan Keaksaraane.
Pengembangan Pendidikan Kecakapan hidupf.
Pengembangan Data dan Informasi PNFg.
Pengembangan kurikulum, Bahan Ajar, dan Model Pembelajaran Pendidikan Non Formalh.
Pengembangan Pendidikan Berwawasan Genderi.
Implementasi Pendidikan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah pada Pendidikan Non Formalj.
Penyelenggaraan akreditasi lembaga non formalk.
Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan orang (PTPPO) dan anakl.
Penyelengaraan Pendidikan Keluarga satuan pendidikan 5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikana.
Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar kompetensib.
Pembinaan Kelompok Kerja Guru (KKG)c.
Pengembangan Sistem Penghargaan dan Perlindungan Terhadap Profesi Pendidikd.
Operasional Pelaksanaan Sertifikasi dan Penyaluran Tunjangan Profesi Gurue.
Rekruitmen Calon Kepala Sekolah dan pengawasf.
Penilaian Kinerja Guru6. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
a.
Pelaksanaan Evaluasi Hasil Kinerja Bidang Pendidikanb.
Pembinaan Dewan Pendidikanc.
Penerapan Sistem Informasi dan Manajemen Pendiidkand.
Penyelenggaraan pelatihan, seminar dan Lokakarya serta Diskusi Ilmiah tentang berbagai Isu Pendidikane.
Peningkatan kapasitas siswa berprestasiB. BIDANG KESEHATAN
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
a. Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan
b. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
c. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
d. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
a. Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
b. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas
dan jaringannya
c. Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan
wabah
d. Perbaikan gizi masyarakat
e. Revitalisasi sistem kesehatan
f. Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan
g. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik
esensial.
h. Peningkatan kesehatan masyarakat
i. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana.
j. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan.
k. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
l. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
m. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
n. Upaya Penanggulangan Kebutaan dan Penglihatan di Masyarakat.
o. Evaluasi program ibu
p. Pelatihan kelas ibu balita
q. Evaluasi program anak
r. Upaya Kesehatan Matra
s. Upaya Kesehatan Kerja
t. Pengadaan Buku Kesehatan Ibu dan anak dan stiker Ibu Hamil
u. Penyelenggaraan Penangulangan Krisis Kesehatan
v. Jaminan Persalinan
3. Program Pengawasan Obat dan Makanan
a. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
b. Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan
makanan.
c. Peningkatan penyidikan dan penegakan hukum di bidang obat dan
makanan.
4. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
a. Fasilitasi pengembangan dan penelitian teknologi produksi tanaman obat
b. Pengembanganstandarisasi tanaman obat bahan alam Indonesia
c. Peningkatan promosi obat bahan alam indonesia di dalam dan di luar
negeri
d. Pengembangan sistem dan layanan informasi terpadu
e. Peningkatan kerjasama antar lembaga penelitian dan industri terkait
f. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
b. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
c. Peningkatan pemanfaatna sarana kesehatan
d. Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
e. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
f. Pemberian Penghargaan Bagi Tenaga Kesehatan yang berdedikasi dan
berprestasi
6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
b. Pemberian tambahan makanan dan vitamin
c. Peanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan
akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi