• Tidak ada hasil yang ditemukan

UU 12 2005 konvensi hak sipil dan politik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UU 12 2005 konvensi hak sipil dan politik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Uji materi undang-undang tersebut diajukan oleh Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKPBP). Menurut peneliti, UU/PNPS/1964 tentang

Anggota Komite Hak Asasi Manusia yang disebut di muka terdiri dari 18 orang, yang dipilih dari warga negara yang menjadi Pihak pada Kovenan ini.. Kualifikasi warga negara yang

Meskipun Indonesia telah mengakui jaminan atas kebebasan beragama dan berkeyakinan sebagai bagian dari hak asasi manusia bagi warga negaranya, namun berbagai

menggunakan instrumen kekuatan dan kekerasan secara absah dalam menegakkan hukum dan menjamin perlindungan hak atas berkeyakinan, beragama, dan beribadah, sesuai dengan

Dengan demikian, Indonesia adalah ne- gara yang menggunakan paradigma relativisme budaya ( cultural relativism ) dalam penerapan hak kebebasan berkeyakinan dan beragama,

Sedangkan Pasal 19 (ayat 2) Kovenan Internasional Hak-hak Sipil dan Politik merumuskannya sebagai berikut: “setiap orang berhak atas kebebasan untuk menyatakan pendapat;

Tulisan ini menyimpulkan bahwa perlindungan hukum terhadap hak kebebasan beragama dan berkeyakinan untuk Jemaat Ahmadiyah Indonesia diatur dalam Undang-undang Dasar Negara

Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa hanya pada rezim yang demokratis terdapat peluang untuk melaksanakan partisipasi politik, kebebasan memilih cara berpolitik,