• Tidak ada hasil yang ditemukan

Susatyo Proseding UII.compressed

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Susatyo Proseding UII.compressed"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Irrosiding seminar nasional Pengukuran

Kinerja

dan Perencanaan Strategis jurusan Teknik illanajemep

Indust.ri

-

Urliversitas

Islam lndopesia

''...,....''...'..^.'...'

1

-

11

otal Qualitr ivlanagemeni

1l

Analisis faktor dominan dalam penerapa

Jt

(stucli kasus PT SIA)

Arfan Bachtiar, Zatnal Fanani, Drajat Iria

i

Daftar

isi

nT

nto

Evaluasi Bullwhip Effect pada Supply Chain

Indah Pratiwi, I l{yoman

Puiawan

12

-

21

Studi aspek desain yang terlupakan oleh perancang muda dalam mendesain suatu produk manufakfur:

Agustinu

Purna

lt'ar+'an

25

-

31

Integrasi s.istem inanajemen dengan sistem pengukuran kinetla (studi kasus implementasi promeasis)

Edi

Triyento

32 - 45

Menganalisa kineria sistem peniadwalan kapasistas terbatas

Finite Capacity Schedulling (FCS) dalam opUmasi sistem produksi

Flari Agung Yuniarto 46-57

Pengembangan perangkat komunikasi PC-PLC sebagai dasar intergrasi sistem manufakfur

berbasjs komputer dedjcated dengan komputer terbuka

Paryana

Puspaputra

58

-

67

Perbaikan alat bantu kerja pada bagiarl pengelasan

dalam upaya perbaikan keselamatan kerja di U,D. Bintang

Motor

r

(3)

Prosiding seminar nasional Petrgukuran

Kinerja

dan Perencanaan Str:ategis

'*::::

l:u:::

Y::i::::

Y::::t

::l::::::t:::

::l:'1'1::":

:

Perbaikan sistem kerja pada pada departemen verpacking divisi teflon

di PT X Sidoarjo

Markus Hartono, Sritomo

*,

Urrdt

Gautama

74

-84

Aplikasi Rapicl Entire Body Assesment (REBA)

da lam perbaikan postur kerja Andree Afandy Sanjaya

Penerapan SMED dan perancangan alat bantu yang ergonon'ris untuk meningkatkan kapasitas prod uksi di PT.X

Linda Flerawati Gunawan

85-91

10

92-97

11

Analisis ergonomi dan keselamatan kerja pada produksi di PT Surinclo Teguh Gen'rilang

Merlina, Bambang Tjitro, Sho ]errv

kardus

98 - 106

1Z

Perancangan sistem pengatrtaran baralrg ),ang oplrrnal pada perusahaan jasa ekspedisi angkutan darat

Amelia, Rosita Meita, Denny Handoyo

n7 -

120

13

Penentuan ukuran transfer batch

untuk minimasi nranufacfuring lead time

Jerry Agus Arlianto 12't

-

125

14

Penggunaan matriks SIVOT, AHP dan QFI)

dalam pengukuran dan peningkatan kinerja perusahaan dengan modified Balanced Score Card

(studi kasus pd perusahaan manufaktur)

(4)

Prosiding seminar nasional Pengukuran Kiner.ja dan Perencanaan Strategis

l"'::::

l"u:lu

'":::':::

::o:"'l

-':::::::::"

:l::

l'":::l:

1l

-lL.

J

konsumen pada industri hospitalid'

Studi kasus : pacla sebuah hotel di Bondon'oso

Theresia Pawitra, Rosita Meith&, Megarvati 737

-

148

16

17

Perancangan kebijakan pengernbangan sektor ind ustri dan sektor jasa di Indonesia

Much Diunaidi, Chandra, Ade lrawan

Optimasi alokasi Budi Sulistvo

perangkat seluler GSM 1800

149 - 164

165

*

174

18

19

Aspek manaiemen strategik dalam pengelolaan kegiatan manufaktur

Sustayo Nugroho

WP

175 -188

Pengukuran analisis kinerfa dengan metode Balance Score Carci

Krislina Asih

Damayanti

189

-

794

z0

Optimasi pembentukan sel manufaktur berbasis TSP

dengan algoritma semut

Zatnudin Zuhri, Hari Punomo 195 * 206

z1

Penguk uran kir-rerja pem asok

dengan Sandardized LTnitless Rating (SUR)

Sutarman, Agus Purnomo 207 - 277

zz

Evaluasi pekerjaan pemindahan material secara manual yang berkategori berat berlebih, jenis coupling

dan kehati-hatian berdasarkan konsep ergonomis

M. Yani S1'afei, Adang Kactarusman 218 t -228

(5)

Prosiding seminar nasional. Pengukuran

Kinerja

dan Pe::encanaan Strategis

i:::::: ::::u

y"::i:':"

l:*:':

:'::::::l::"

l:1:'

l:o::""l:

:

23

Perbandingan proseclur TOPSF clan MSRN pada metode Taguchi Multirespon

unfuk meningkatkan kualitas genteng press

M usabbikhah, Supardi 229 -236

z4

Anahsis Kinerja Dan Sh'ategi Logistik

Pt. Toyota Astra l\{otor Terhadap KompeLitor Pt. Krama Yudha Tiga Bertian Motors Berdasarkan Penilaian Konsumen

M Nurman Helmi 237 -256

25

Penjadrn'alan Produksi Flow Sltop

llntuk

Menentukan Lend Time Manufakhu' Yang Optimal Di Lingkungan Manufaktur Rcpetitiae Mqke To Order

Erika Rachma,

Ali

Parkhan 257 -266

26

Penjaclrn,alan Mesin Tunggal

Menggunakan Algorihna Genetik

f)engan Memanfaatkan Informasi Heuristik

Hari Purno llo, Muhamad Ridwan Andi Purnomo 267 - 272

(6)

?-x

Aepek Manaiemen

Strategik

-Dalam Pengelolaan Kegiatan

Manufaktur

Susatyo Nugroho W P dan KRMT Haryo Santoso

program Studi T;knik i-ndustri Fakultas Teknik universitas Diponegoro Abstruct

Formostindusfral(goodsptoducingindus.try)gompanies,ttamanufacturingoperationis

the rargest, most

comprfrT"["iirr2ri,

difficuu to manage componant af tlw

frm.

Tl'ut

formation o1 ,o*prrdirizl'-strategic decisron making

ii

manufachtring

fficts

and is

affected by many

*g*iriiii

nryrt

irsid.e and iuttidt the

frm.

Tltese are mainly

Lrusinessunits,otLurfunctionofthefrm,.cwnpetitorsqndtLuaariwsextemalmarltets'lt

can be obsmted that

i"'

,h;;;rii":g-

i

m",*roaougical for manufac.turing.,strategic decision

making, rnant{acturingT;-; iirnact with

itt

tW manageial functions of the

ftm

:

technology, procureffient,"T"iiir,

ir*ting,.etc.

Cooperation an-d consistenry of otterall obiectiae is the key oT

ru|ri*

in tlwse interitions. The'metyodology may uw nine sttategic

;:;:i; ;;;;;;;r'i

-lr;;:*r,

,,wcity, outicat, integration, ptocess technotogy, product

;;; *; ?;*ra"iti*""ri'ii

pioaurts,

.humit

rcsources, quatity manasement,

manufacturing

org*rror;il

;;

^:;r;s;;iii

inlrostrutture, anil supplier relations'

TLt't

four

perform*r,

*r[rirrr-

iiiiii.

.^t

ttu

oubet

to

addrex the obiectizte

o.f

rtanufacturing strategrc decLqion : cost' deliztery' quality and fexibility'

Kenpord

:

Sh'ategy, Strategic Decision Making' Mtnufacturing Strate'gy' ---r--

-

Manufacturing Perfommnce Measura'

1. Pendahuluan

Pada dua <iasawarsa terakhir, ditengah persaingan bisnis dan industri yang

sangat teras, termirrltJgi

r"u"gi

menladitcati kunci yang sanqat banyak disebut

untuk menggu*U*turr".uru-.al:i atau kegiatan yang harus dilakukan perusahaan untuk merebut pasar seluas-luasnya'

wahyudi Fgs6i

iiielaskan

bahwa pada dasarnya kata strategi berasal dari bahasa yunaru

,rrniga"-;rui

strategos (siratos = militer

*

o8

=

memimpin), yang kurang lebrh memilivJ a*i g*rrnlshil atausesuatu yang dikerjakan para komandan militer dalam

*u*U"*'"Iltu'lu

di

medan peralq

:"I'k

T*ghancurkan tatget' mempertaharr.un poJui *unguur* daerah yang lebih luas dan mencari dukungan dari rakyat. Dengan demikiai, konsep

a*ai

au.i strategi mefiumg identik dmgan

dunia militer. Bahkan terminologi

:

misi, analisis SWor, tuiuan (oblectiae), dan

sasaran ( goat) adalah terminolo gi mil i!er'

pada paruh terathlr abal xx, dunia bisnis bckembang dengan amat pesat,

yang

ditandt

au"g;;""t"i"yu

tt*y1k

perusahaan yang bergerak pada bidang

usaha yang

,u*u,

'ir"J.*p""rur"g*

keias unruk saling berebut pasar. Pada era sebelumnya

p-"";;i.k,i

bisnil

hanya

berorientasi

untuk

mendapatkan keuntungan melalui diuyu ,"r*dah-rendahnya dan harga juat setinggi-tingginya' Namury

purt

*uuniui

lut*rtit

dunia bisnis menuntut mereka untuk berpikir secara strategik

a"'ii

tn"*"nangkan qersaingan'--B'l"kT sTara ekstrem' para pelaku bisnis

meniitil

;;;";

JeideratKarl

Vin

Clausewitz dalam bttku

Onl'ar

bahwa bussines fu a{tar'
(7)

E---Maka lah

Jurusan

seminar nasiona I

Teknik Manajemen

Pengukuran

Kinerja

dan

Industri

Universitas

Perencanaan StraIegrs Islam Indonesia

Strategi diadaptasi kedalam dunia bisnis dengan tujuan agar dapat dibuat suahr rencana untuk

-""g"f;ft"n

lmenghancurkan) pesaing" memPefrahankatr Danssa pasar,

nrenc"i;k'"pas*

yang

teiin

menarik 'dan membangun loyalitas

i*r"l"gg*

terhadap

produknya'

-

^.-^i

Istitahstrategisendiri,sesuaikeluasandimensiona]konsepnya,

sesungguhnya tidak

*"tgfit ""t't

lll"1inisikan

dengan tepat' Sesuai

peng-amatannya terhadap penggun?an .to.ut"g dalam organisasi perusahaan

di

USA'

Hax and Mnlluftrgsrl

*J;utakan

bahwa untuk memahami konsep strategi secara

;;;;;h;ir]*ria"t"y"il"t"gr

harus dijelaskan dalam 6 (enam) aspek yaitu :

1.

'strategy is a coherent, unifying' and integrativg fa.uerf of decisions;

2.

Strategy

a"tur*iu,

unO

""iut'

the orga*zation{

f}1pose

in

terms of

long-term obiectives, action programs' ald-resource allocation prionties;

3.

-iirii*selecL

the buslnesses the organization is in or is to be in;

4.

Strategy

ut"-po1o

achieve a long-term sustainable advantage in each of

its

businesses, UV

*tpttai"g

p'opuJy to the opportunities and threats

in

the

firm's

environ**i

u"O tii" tttungths

1d

weaknesses of the organizalionl

5.

Strategy

"ngug"r';if-the *erarctilcal levels

of the

firm

(corporate, business,

funchonal); and

6.

Strategy defines the nature of the economic and noneconomic contributions

it

intenis to make to its stakeholders'

Dengan masuknva

unsur

strategi keialam .op3rasi

bisnis'

proses perencanaan

pada

perusahaan yang semula hanya berbentuk perencanaan anggaran

(kdgeting[l*"i"Sryr^aiqtit'31hu*

bisnis di tahun 1900-an' kemudian berkembang

*unladl

perencanaan kegiatan (action planning)

di

tahun

"195&an'

berubah secara dramatis meniadi perencanaan strategik (pada manaiemen puncak)

yang dilengkapi dengan Perincana:n operasional (pada manajemen menengah dan

lini

pertama;.

feXnit+einlk

pemUuatan strategi yang murni lahir dari konsep bisnis juga mulai banyak algunatan, sepertl anilisis strategic gap, grand strategy matrix, BCG

(Boston*i*t"ifi"g

Group) matrix' SWOT matrix dan lainJain'

PadaperkembanganterakhirsekitarakhirlgS$an'banyakpakar

manajemen diantaranya Poitu [798i|menyatakan bahwa adaptasi unsur strategrk

dalam proses

**;"ri";;;tl;

h*y"

lerbatas pada proses perencanaan saia, akan

kurang

dapat

"tJilU""iu"

kontribusi

nyata Uugt

peningkatan efektifitas

manaiemen

o.g"**,i'

Vfenurut pendapatnya' segala sesuttu yang bersifat

srategik

tidak

har;;

U"ttt*ti.

puAu

ito*t P"tt*Tia,

saia tetapi harus

dilanjutkan sampai-pllaksanaan dan Rengendalian, agar asumsi-asumsi yang telah diambil dalam

p"il;;;*-rt*,"grt

f,apat dikoreksi

melfi

lebih realistis' pendapat

l*

*.r*n[J

i"frlrnyu

rutit

o*"p

baru dalam manaiemen yang disebut

sebagai manaiemen''r*rrgti.

i-arh

luas.,daripada sekedar menyusun (formulating)

rencana sffategik,

;ffi;;;

sffategik.memasukkan unsur shategik kedalam

seluruh

proses

manaiemen

ya"g.

tattt

(pengolganisasian' pemimpinan' oeneendalianl, ,"UugJ pin" rapan (iiplementing)'dai evalsasi (ezraluafing) terhadap i"n."unu silategik yang telah ditetapkan

2

Siklus Manaiemen Strat€gik Dalam Hietarki Organisasi Perusahaan

Disamping merupakan

t"u} lol*P

yalg sifatnya unified' comprehensive dan integratea,

,o"r"gri"g"

bersiJat fleksiiei. Artinva, dapat diformulasikantserta
(8)

Makalah semi

nar

nasional

Jurusan Teknik Manajemetr

Pengukuran Ki ne r

ia

dan

Industri

-

Uni vet'si tas

Pe ren<lanaan St ra t eg i- s

Is1am lndonesia

diterapkan pada berbagai macam tingkatan dalam aktrvitas dan struktur organisasi

perusahaan. Dengan sifatnya yang fleksibel tersebut maka manajemen sffategik dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan sesuai dengan tingkatan dalam struktur organisasi, yaitu strategi korporat, strategi bisrus dan strategl fungsional. Ketiga tingkatan strategi tersebut biasanva digunakan oleh perusahaan besar yang memproduksi lebih dari satu ilutcam produk (multi produk) yang diorganisasikan dalam beberapa SBU (Strategic Business Unit). Jika hanya dihasilkan sahr macam

produk saja (single business firm), maka straiegi korporat akan

sarn

dengan

strategi bisnis. Sedang

bagi

perusahaan

kecil,

dimana pemisahan secara [image:8.595.149.445.275.596.2]

organisasional kurang jelas, maka strategi bisnis sama dengan strategi fungsional.

Gambar L. Siklus Formal Manaiemen Strategik

Hierarchicai

Levels Slruclural siralegy Formulation

Conditioners

i

I

Corporate

(i) ia) Vision ol the firm; mtsston ol the lirm, business segmentalion. horizontal and vr

inlsgratioo. co(potale philosophy, special strategic issues

(b) Man;gerial intraslructure, corporate culture. and managem€nt o{ key personnel

t-Z) Stratelric poslure and planning guidelines: corporate slrategic lhrusts. planning challenges ai

- corpot-ate, btrsrness, and tunctional lcv€ls, and corPorate perlormance obiectivss

r?) l he missron ot lhe business: busin€ss scope, s/ays to compete. and ideotitication oi

producl-- market seqments

@ Formulation ot business slrategy and broad action programs

( v 5) Formutation Oi functional stralegy: parlicipation Of business planning, consurreocs or non-concurrence lo business slrategy proposals. broad action programs

G consotidation of business and lunclional strategies, porlfolio managemenl, and assignmenl ot resoulce allocation Prioritigs

@ Dufinltion and evalualion ot specific action programs at the busine$s level

l$ Detlnition and evatuation ol spocific action Progtams a( the lunctional level

@ Resoutce allocation and definition ol porlormanca msasuremenls lor managernenl control @ auogeting at the busineso level

@ euOgeting at tho lunctionsl lev€l

@ Buogetlng consolidetions, Bnd aPproval ot slrategic and operational lunds

Untuk melakukan pilihan/penentuan jenis bisnis atau industri yang akan

mengunhrngkan perusahaan digunakan s?ategi korpwat, yang didefinisikan oleh pimpinan puncak. Dalam suatu jenis bisnis/industri yang telah dipilih tersebut,

strategl yang digunakan perusahaan untuk memperoleh posisi terbaik" agar

keuntungan yang dicapai dapat di atas rata-rata industri, digunakan strategi bisnis.

Dengan strategi

bisnis yang

telah ditetapkan

ini,

perusahaan dapat mendefinisikan

seluruh

pendekatan-pendekatan

untuk

mencapai sebuah

keunggulan bersaing yang dapat bertahan dalam jangka waktu khusus. Untuk

!'t'

'

, Strategic

(9)

lvlaka l ah

.Iu rusan

semi

nar

nasional

Teknik Matta.jemen

Pengukuuan Ki

nerja

dan

industri

tjni versi tas

Perencanaan Strategrs

J siam Indonesia

mendukung hal tersebut perlu penernpatan dan pengelolaan sumber-sumber daya perusahaari secara tepat, yang diformulasikan dalam strategi fungsional. Hax

I

Majtuf i1991J menjelaskan siklus manajemen strategik dalam perusahaan sesuai

hierarki organisasi yang ada, seperti gambar 1 di atas. 3. Konsep Dasar Strategi Fungsional

Setelah suahr perusahaan mendefinisikan dan menyusun shategl korporat

dan strategi bisnisnya, maka untuk mencapai sebuah keunggulan bersaing yang

dapat bertahan dalam jangka waktu khusus, perusahaan melakukan pengalokasian

dan

pengelolaan sumber-sumber

daya yang

dimiliki

pada

bagian/divisi/ departemennya, melalui strategi fungpional.

Dalam persaingan, kompetisi keunggulan bersaing yang difuniukkan oleh

perusahaan pada dasarnya mempakan kompetisi keunggulan fungsional

masing-masing. Dengan demikian, strategi fungsional

tidak

semata-rnata hanya

*u*pukuo

ru-usan tindakan konsolidasi yang harus dilakukan dalam aktifitas-aktifiias fungsional agar tujuan perusahaan yang mengacu kepada strategi korporat

dan dan strltegi bisnis dapat tercapai. Lebih dari itu, strategi fungsional harus

rnampu membangun suatu kompetensi khusus (distinctiae competence) pada bidang-bidang fungsionalnya, untuk terciptanya suatu kekuatan keunggulan bersaing

[image:9.595.146.457.415.580.2]

(competitiae adrtmtage) bagi perusahaan.

Gambar 2. Area Utama Strategi Fungsional (Dikembangkan dari Value Chain\

Central Adm I nistralive Functions Financlal Strategy

Human Resources Slrategy Tochnology $trategy Procurernent Strategy

Manu lactu rlng $trategY Marketing StrategY

sounc€: trll:'r€l E. Pdlet, @npil(frra /vitvffi.tage: c€E ing snd sus{ainmg supedor Pedamarce ^ #i-.ii piiiil, issi e oivrsion 6t m**llan' lrrc' RePrinted bv pemission

Fine and Hax [199L] membagi strategi fungsional kedalam enam area analisis yaifu :

1..

Strategi Keuangan (Financial Strategy;.

2.

Strategi Sumber Daya Manusia (Human Resources Strategy)'

3.

Strategi Teknologi (Technology

Strategy)-4.

Strategi Pengadaan (Procuremmt Strategy).

5.

Strategi Manufaktur (Manufacruring Strategy).

6.

Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)'
(10)

Keenam area analisis strategi fungsional ini dikembangkan dari uo*iup value Chain

dari porter (1985l yang mindefinisikan fungsi'fungsi manajerial

kuncr

dalam

p"*s"t

aar, (key manog;ial fmctions of thrc frm) sePef gambar.2 di atas'

'

Masing-masing aruu tttutugi fungsional tersebut memiliki kategori-kategori keputusan

'rrirg*i*

#ategit<"yatg rpoif"lf,

tutitui

kugiutan yang

9.tl*:\*"Va

{strategic

of decisians tinlcei to'pnctional s-trategies., serta memiliki kriteria tolok ukur

keberhasilan strategi fungsional (performaice measutemmts). Secara umum iral

tersebut dapat ditabelkan sebagai berikut :

Tabel 1 . Kategori Keputusan strategi Fungsional dan Tolok ukur Keberhasilan

1.

2. 3. 4. 5

Financial lnte[tgence Capital Budgetlng

Mergers, Acquisitions & Divestment Equrty Managernent & Divi#nds Polry Long Tenrr D*t Financing

Wuking Capital Management Pension Fund Managernent Tax Management

R'rsk Management

Managing ine Relationshil with the Financbl

ConrmunitY

Capital Market lndices Profttability M easures

Risk, Cost of CaPihl and ftouih

Measurm

Job $attsfaction Job Perfsmance Absenteeiern & Turn 0ver

Motruation

Job Security Career Proapecb Safety & Health Condtton

lncome

Rate of Twhnological lnncrvati:n

R&D ProductivitY

ROR in R&D lrruestnent Resources Albcaled in R&D

Rab of New Product lnfoductton Tech. Based Diversificailon Financial SrategY

I ;

7

I

a 10 Human Resources $bategy

11. Financial organizatbn & Managerial lnhasfucture Hrsnan Resources lntelligence

Selection, Prornotion & Placement

ffiaisal

Reuards

Managenrent DwebPment Labour EmploYee Relation & Vokx HRM Orgnizatbn & Managahl lnfrasbucture l. TechnologY lntelligence

l. TechnobgY Selection

3. Tinhg of l',law Technology lntroduction +. Modes of Technology Acqubitton 5 Horisontal Sbatery of Technologiy

0. Proiect selection, Evaluation, Reso$ce Allocatbn & Contol.

7 Technological Orgpnaatron & Managaial lnfra' sbucture

il

I

1. 2. 3 4 5 6 Procurement Sfategy

1. lndicators for Cost Performance 2. lndicators for Seryice Perforrnance 3. lndicators for Quality Perfumance 4. lndicators b Venfu RelationshiP

1

Procurement lntellignnce

2.

Selection, Evahntbn & Development of supplias

3

Quali$ Managanent of Purchased Goods

4,

Matarial Managenrent ol furchased Crods

5

Value Anatysis, Price/cwt furalysis &

$tandari-zatisn

6.

Project selectbn, Evaluation, Resoltrce Albcatkrn & Confol. [image:10.595.131.501.257.686.2]
(11)

Maka Lah semi

nar

nas i ona 1

J urusan Tekn i

k

Mana jenren

Pengukuran K i. ner.ja dan

Industri

Ljni\fersitas

Pei^encanaan S tra t egi s

I slarn indotresia

Tabel

l

. Kategori Keputusan Strategi Fungsional dan Tolok Ukur Keberhasilan (tanjutan)

Matet,C

ds,o1'St*wielmO$m Liirkd'to . Itfugur€$ of , Psrformffi m, iRd ated td

Man u facturing I ntelligence

Faciliby

Capacily Verfical lnteEation Procegs Technology

Product Scoupe and lntroduction of New Products Human Rosources

Quality l,4anagement Supplbr Relation

Manufacturing Organizafion & Managsnal Infra-sfucture

Marketing I ntelltgence

Defining and AnalYsing Markets Product Strategy

Dlslnbution Sfategy

hice Stategy

Pro'rnotion and Afuertising Sbategles

Marketrng Organization and Managerial lnfra-stucture

Cost Delivery Quality

Fbxibilty to Volume Changes and New Product lntroductton

Product Sbatery : Sales growth

rate, Market share, Relatfue market shffe, Breadth of product line.

marltet coverage, degee of

diffsentiation, Rate of succ.es'sful

new product inboductions, Pro<Juct

bundling

Distribution Strategy : Effmiency of

clisfibution channels, Customer seruice levels, Disfibution costs per

channel, Disbbution and sales force procuctrvity

Price Strategy : Price sensttivitY, Prrctng of marketing mix Prornotion & Advertising Stsategy

Product segmentatnn Brand

accephnce Marketing intelltgence:

ability to anticipate custctner needs and to detect changes irn marketing

fends 1 !-I 3 4

L-L

Proses Strategi Fungsional

Sebagaimana telah disebutka& sesuai tunhltan perkembangan dunia bisnis

dan sifat aati strategt yang fleksibel, strategi diadopsi pada proses manajemen di seluruh tingkatan (trierarki) manajerial organisasi perusahaan. Untuk melakukan pilihan/penentuan

jenis

bisnis

atau industri yang

akan

menguntungkan perusahian digunakan strategi korporat, yang didefinisikan oleh pimpinan puncak'

bala-

suatu jenis bisnis/industri yang telah

dipilih

tersebut, strategi yang digunakan perusahaan untuk memperoleh posisi terbaik, agar keunrungan yang

aliapai dapat di atas rata-rata industri, digunakan strategi bisnis'

Dengan strategl

bisnis yang

telzrh

diambil

ini,

perusahaan dapat mendefinis]ikan

seluruh

pendekatan-pendekatan

untuk

mencapai sebuall

keunggulan bersaing yang dapat bertahan dalam jangka waktu khusus. Untuk

met dukut g hal tersebut perlu penempatan dan pengelolaan sumber-sumber daya perusahaan secara tepat, yang diformutasikan datam strategi fungsional. Jadi,

ittut"gi korporat (Corporate Strategy), strategi bisnis (Bassinn Strategy) dan strategi

fungslonal ?Functionql S*ategy) dikembangkan dari sahr proses yang menyelqruh

dan terpadu.

[image:11.595.125.509.173.482.2]
(12)

ffi

ffi'

ffi

Eii'. ts:i' i.. ?....

il

*lakalah seminar rra.sional pe,gukuran

(inerja

dan perencanaan

strategis

:t::::":

r:fjl

u.:::r-men

rnrrusrri

_ iiniversiras

islam rndonesia

suaru kerangka

]<erta terah dikembangkan_oleh Hax and Majluf [1991/ untuk menjamin proses yang menveruruh dan tJrpaau. dalam

;r;J;*gun

strategi

pada

perusahaan (strategi- korporat,

bisnis

dan

fr6;f";i;;

sebagaimana

ditunjukkan dalam gambar-berikui :

Gambar3' Kerangka Kerja pengembangan strategi

Dalam pemsahaan

i Corportte Strat*gy i

r-_--_-l

I . Mission ot the firm i

i . Sirategic thrusts and i

i planning chailenges

I

i--- ' .

--.:-":_::"____j J runctionat Requiremenrs i

I L.____. _*_

i Functionat

j Environrnental Scan

i--I " Industry anrt i _competilirie analysrs j . Functionai intelligenr"

Definition of pertorrnance mea8urgmgnts

iltanagement Control

(13)

ii-Makalah seninar na.sional Pengukuran Ki.nerja dan Pei:encanaan Strategis

Ju::usan Teknik Manajemen

Industri

-

universitas

Islarn Indonosia

Dari

kerangka kerja pengembangan strategi dalam perusahaan sepefti

tersebut diatas, maka untuk melakukan formulasi strategl fungsional digunakan

[image:13.595.149.490.205.559.2]

metode sebagaimana dijelaskan Hax [1991] datam gambar berikut :

Gambar 4. Metode Formal Pengembangan Strategr Fungsional

5. Strategi Manufaktur

untuk

Mencipakan Distinctive competence

Produksi adalah kegiatan mengubah bahan baku menjadi barang lain vang memiliki

nilai

tambah lebih tinggi (produk), baik berupa barang jadi maupun

barang

setengah

jadi.

Proses kegiatan mengubah/transformasi bahan baku

me4ali

baranf lain yang memiliki nilai tambah lebih tinggi (produk) disebut

seUagar yoses irodulai utun

aau*

bahasa Inggns disebut- manufacture. Istilah ini

dite{ematrkan menjadi manufaktur. Jadi, manufaktur adalah suatu Proses kegiatan -"ttg,rUuttTransfoimasi input yang

belPf

b.*"

.i"ltldi

outTut berupa barang yang memiliki

nilai

tambah tebih

tinggi

(produk)' Perusahaan yang
(14)

I I

i

Makalah semitrar nasional Pengukuran

Kinerja

datr Perencanaan Strategis Jurusan Teknik }lanajemen

]ncluslri

-

univelsitas

Islam Indonesia

menjadikan rranufaktur sebagai aktivitas

ltu*

dalam kegiatan usahanya disebut

sebagar pm.tsahaan manttfaktur (manufacturing

company)'

-

.

Dalam

,uutu

pu*rahaan

manufaktur' Proses

produksi atau

kegratan

manufakfurberjalanmelaluiSuatusistemintegralyangmemungkinkan

perusahaanmengorganisasikankomponen-komponeninput-proses-outputdengan sebaik-baiknya. Sistem

ini

disebut

-sebagai

siitem manufaktur' Caspersz p9981

-"4aurUn

Uuf,*u sistem manufakAr adJah integrasi sekuensial dari tenaga kerja'

material,informasi,metodekerjadanmesin/peratatandalamsuatusistem,guna

*ungfrusitt"nbarangdengannilai-tamberhyanglebihtinggi'Prosesyang

bedangsung didalam

slstei

manufaktur mengkonversi input terukur kedalam

;,ffdkur

melalui

,";.r*urr

langkah sekuensial yang terorganisasi. suatu sistem manufaktur yang

baik

akan memungkinkan perusahaan

mengorga-ni*ritun

komponen-koro"po"u" input-proses-outpul dengal sgbaik-baiknya'

-**

S"purtr ielah diketairui, didaiam persaingan, kompetisi keunggulan bersaing

yang

dituniukkan

oleh

perusahaan

pada

dasarnya merupakan kompetisi

L"riggutur,'dari

aktivitas internalnya masing-masing' Dengan demikian' dalam suatu jenis

industri

tertentu, perusahaan-perusahaan yang' bergerak dalam satu

bidang usaha yang sama teriebut akan saling mengkompetisikan keunggulan aktifitasinternalnyamasing-masing.Dalammenciptakankeunggulanbersaing'

p"rrrrJuu"

metaiutan UeiUagai ieiis pendekatan yang dirurnuskan dalam strategi

bisnis. Agar strategl blsnis tErsebut dapat berfalan dengan- baik, masing-masing

;il;g

fungslonat f,arus melakukan penempatan dan

Pelqelolfl

sumber-sumber

o"r"'r**'iimilikinya

sesuai dengur,

*uh

dari strategi bisnis tersebut- Dengan

clemikian, masing-mJsing bidang fiingsional diderlam perusahaam akan melakukan berbagai pendefatan

dan

attiritas untuk

mendukung strategi bisnis, yang diformulailkan dalam strategi fungsional'

Keunggulan U"rrtr,g i","',tputun kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan

agil *u*pirryar

kekuatan-

untuk iebih

unggul

dibandingkan iesalngnya. SJan 'uJJu1,"to^petensi satu t

*i=nrtit

terpenting dari konsep keunggulan bersaing

khusu s {Distinctiae tompe{ence1. Distinctive Competence adalah

kemampuan suaru perusahaan untuk meiakukan sesuatu secara khusus dalam

kegiatan bisnisnya, yang lebih baik dibanding pesaing' Kompetensi ini bisa berujud

*"?-r. yang meninrboit?^ p".r*psi kualitas tinggl, dominasi atassaluran distribusi,

;;;i

yang memiliki disain ban kualitas istimewa pemenuhan produk tepat waktu, dan lain-lain.

Padahampirseluruhperusahaanyangmenghasilkanprodrrkberupabarang, aktifitas manufaktur lsesuai gambar Z :- Uiaang fungsional produksi dan logistik)

-"rtp"tun

aktifita;

yan;

terbesar proporsinya -

dan .paling

kompleks

p"t*l*f"ft"r,nya.

nuau penisafraan

1.1ufuni,''

menjadikan aktifitas manufaktur

sebagaisuatukompetensikhusus(distinctivecompetence)merupakansuatu kebutuhan

yang

iuf.

terelakkan, mengingat bahwa kegtatan manufaktur merupakan inti iegiatan usahanya. Dengan mengacu kepada strategi bisnis yang telah dirumuskan perusahaan, bidang fungsional manufaktur dapat menggunakan berbagaiteknik,ko..,"pdanpendekatan-agaraktifitaspadabidangfungsional tersebut dapat menjadi to*peiensi khusus bagi keunggulan bersaing perusahaan'

Untot itu

perlu dirumuskan suatu straFgi yang tepat pada bidang fungsional

rranufaktur.

Suatustrategimanufakturyangkomprehensipakarrrnempengarullidan dipengaruhi aktiritas_Jtifitas yang lain", bark di

dau*

nEupun di luar perusahaan.
(15)

Fi rr

i Fi

:i-:.

+

Maka 1ah semi

nar

llas i ona 1

Jurusan Teknik Mana,jemetr

Pengr,rktlran

Kinerja

dan

I ndus

lri -

i;n i vers i f as

Perencanaan S ti:a tegi s

lslam

Inclonesia

Secara garis besar, hubungan antara fungsi manufaktur didalam perusahaan dengan bidang

f""grio"J'i"t"

fra"

perusahaan tersebut serta interaksinya dengan

p"#J"p"l a["*i'"*""

dalam suatu skema seperti gambar berikut'

Gambar5.InteraksiKegiatanManufakturDenganPasarMelaluiKegiatan Fungsional

iaitt

oalam Perusahaan

ie(:frnuii:r-:v

i\,1 a(kt-l'15

'1er;l:ricicgY

',.: .

Darigambarin'rdapatdiketahuibahwaclalammengembangkirnstrategi, fungsi manufaktur u"rint iut

ri

dengan scluruh bidang fungsional lain

di

dalam

perusahaan' X".juru*u, toordinasi dan konsistensi untuk tuiuan menYeluruh yang

sama, adalah kunci penentu berhasirnya interaksi antar bidang fungsional tersehltt'

selain

itu,

hal

r*n

yung *undasari pendefinisian strategi manufaktur adalah perlunya dilakukan

;;;y;

;"."cari

inforinasi sebanvak-banyaknya metrgenai perkembangan

pasar,;;;"

dengan bidang fungsional lain' Misalnya' bidang manufaktur puau

,,rut'

purusutain bersania-sam1 dengan bidang fungsional teknoiogi harus

menl*i

^ioJorrr,*i sebanyak-banyaknya pada pasar teknologi

(technologymalketsonuu''.externalmarkets)untukmencariataumengetahu'i

uJ-yu

aiiikasiaplikasi baru pada teknologi proses'

Sesuai dengan tuU*t

f

'di

atas' dalam pengembangan strategi manufaktur

puau

liau.g r.r"grioiul

akan dirumuskan

9

(sembilan) kategori keputusan strategik yang spesrtlk sesuai kegiatan yetrrg dilakukannya (strategic categories oi

decisiins linkei to manufacturing firnctional str ate gies')

.

Munufncturing lntelligence

-t-T:ttukop

identifikasi

stuasi dan

kondisi

perubahan puou

iuriiii*

prodlksi kompetitor, perkembangan teknologi dalam

proses produksi, muncutnya

!e*

tentatt

/

komponen baru' perkembangan

standarisasi

tek;is,

pert<embangan bentuk-bentuk investasi' perubahan peraturan p"ror,a*g*r,dangan ?an.

lainlain

adalah hal-hal yang sangat berpengaruh

"tit"O"?

l*gti

-*ufaktur

sehingga harus menjadi perhatian

(16)

Makalah seminar nasional Pengukltran

Kinerja

dan Perencanaatr Strategis Jurusan Teknik Manajemen

Industri

-

tinivelsitas

lslam

Jndonesia [image:16.595.208.392.173.344.2]

...,...,...:...,.,..

Gambar 6. Kategori Keputusan strategik Dalam Kegiatarr Manufaktur

Facilities:mencakupkeputusatstrategikmengenaij"''illhplants,'lokasidan tata letaknya, serta yang terpenting aaltah fokus dari fasilitas produksi.

Capacity

i

sangat

erat

berkaitan dengan keputusan mengenai fasilitas'

f"i"rn"r,

ditentuian oleh mesin, peralatin dan tenaga keqa yang dimiliki.

Rui',gor,rru., utilitas merupakan aspek terpenting dalam keputusan ini'

Verticatlntegration:mencakupkeputusantentangmakczlsbuyata'skebrrtulran produksi, pengaturan ttahre chain (pemasok- distributor- customer) yang dapat

menciptakan feunggulan kompetitif dalam kegi atan manuf aktur'

Process Technologies : mencakup keputusan tentang tingkat spesialisasi mesin

danperalatanyangdigunakan(pemilihangeneral/specialpurpose)'skilt

*ugu

k*au yang dife*ukan, tingkat otomasi yang dikernbangkan dan tingkat

fletJiultltas tlririaap kuantitas dan variasi produk'

Product Scurpe and Introduction o! Nan Prodt'rcts: mencakup keputusan tentang

iirrgf.rp

lini

produksi, mode pengenalan produk baru dan siklus hidup

produk.

Httman Resanrces: mencakup keputusan tentang rekruitmen, seleksi, promosi,

mutasi, penilaian prestasi, pet ghargaan,,insentif, pengembangan ketrampilan'

p""Vut"d*

pengetahuan tetftuaap perkembangan teknologi dan hubungan perburuhan aitam lingkup kegiatan manufaktur'

Qtrality Managements; mencakup keputusan tentang delapan elemen dasar

fuJi,i,

(perf6rma, feature, retlability, conformance, durability, serviceability,

aesthetics dan perceiverl quality), yaitu toplok ukur kualitas yang dinnginkan,

(17)

g, &r-r s.ij:: N:!

i

'lti

i,

Maka ),ah

Jurusan

semi

nar

llas i ona 1

Teknik llanajemen

Penglrkuran

Kinerja

datr

Industri -

tiniversitas

Perencanaan Stra fegi s

I slarn Indonesia

supptiers Relatiun : mencakup keputusan tentang kualifikasi pemasok yang

aii"gi"ta",

pemilihan pe*usok, tingkat kemitraan dengan pemasok'

ManufachningorgnnizationandManageriallnfrastructure:mencakup

k;il.*

t*t*g

disain organisasi yang tepat

bag

kebutuhan kegiatan manufakrur

,"p"rti

tingkai

sentralisasi wewenan&

sistem

informasi

perencanaan dan pengendaiian produksi, dan lain-lain'

Secaraumum'sasarandarifungsimanufakturyangditunjukkandengan

adanya empat dimensi utarna tolok ukur kine4a, diladikan acuan dalam menyusun

,t

"tu6

manufaktur. Tolok ukur kinerfa tersebut

adalah : cost, quality, flexibility dan delneiy. pentrng unruk dilakukan skala prioritas dalam memenuhi tolok ukur-tolok

ukur

tersebut, mengrngat bahwa

singat sulit

suatu

perusahaan memiliki tuu.ggt

t*

pada seliutr- tolok ukur pada saat bersamaan. Secara singkat keempat

tolokl-kur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

O

Cost (Biaya)

Adaberbagaicarauntukmenentukantolokukurbiaya'Yangpalingumum biasanya d]dasarkan kepada efisiensi biaya tenaga kerja dan bahan baku, petpriatun modal dan persediaan atau konsep unit cost'

@ Quality (Kualitas)

Kualitas diukur dari ketepatan dimensi procluk, bentuk fisik produk, adanya

keistemewaanpadaproduk,keandalanproduk,kecocokan'dayatahan' kualitas service, estetika clan juga termasuk kualitas yang tidak terasa, seperti

percent of rejected

/

defective, iost & rates of field repair, mean time beetwen

failure dan cost of qualitY.

F I e xihi lity (F I elr.s ibili t os )

Fleksibiiitas dalam hal

ini

menyangkut respon terhadap adanya perubahan volume produksi, fleksibilitas terhadap munculnya produk substitusi, produk pelengkip atau varian, serta fleksibilitas dalam melakukan inovasi produk.

D eliaery (P enyer ahan B ar nng)

Delive{,

biasanya

diukui dari

ratio

lamanya pengiriman terhadap lama

p"ruoun, ketepatan perkiraan tanggal pengiriman, keluwesan respon terhadap perubahan

oid"t,

d*

lamanya customer menerima barang sejak pesanan iti.rggu penerimaan (customer lead time). Customer Lead Time meman€f sangat

terfrtung

kepada seluruh aktifitas fungsional

di

dalam perusahaan, namun prtiporsl iunifacturing lead time sangat besar sehingga dapat dikatakan bahwa

turio-u,

Lead Time ruttgut bergantung kepada fungsi manufaktur di dalam

perusahaan.

6. Kesimpulan

Dunia bisnis berkembang dengan

amat

pesat, yang ditandai dengan munculnya banyak perusahaan yang bergerak pada}idang.usaha yang sama, memicu persaingan ieras untuk saling berebut Pasar. Jika pada era sebelumnya,

para petaku

bisiis

hanya berorientasi untuk mendapatkan keuntungan melalui

iluyu'

serendah-renaainya

dan

harga

jual

setinggi-tinggrnya, *uL2 tpada

o

(18)

Makalah seminar Jurusan Teknik

nas i ona I

Mana j emetr

Perenc anaan S trategi.s

lslam

lndonesia

perkembangan terakhir dunia bisnis, mereka

dituntut

unruk berpikir secara strategik demi memenangkan persaingan'

Adaptasi unsui strategk dalam Proses manaiemen jika hanya terbatas

pada proses peretcataa.t saja, akan kurang dapat memberikan kontribusi nyata iagr peningkitan efektifitas manajemen organlsasi. Oleh karena itu, segala sesuatu

vaig'bersiLt strategik tidak hanya berhenh pada proses perencanaan saja tetapi irarris AiUnlutkan sampai pelaksanaan dan pengendalian, agar asumsi-asumsi yang

telah diambil dalam pbrettcutruan strategik dapat dikoreksi men;adi lebih realistis.

Melalui konsep manajemtn strategik, strategi

tidak

hanya diterapkan dalam penyusunan (formulating) rencana strategik, namun lebih jauh lagi, rnanajemen

ttrui"git

memasukkan unsur strate$k kedalam seluruh proses manajemen yang

lain

(pengorganisasian, pemimpinan, pengendalian), sebagai penerapan (impknrentiig) *dan evalu asi koatutiting) terhadap rencana strategik yang telah

ditetapkan.

i

Pada hampir seluruh perusah{an yang nrenghasilkan produk berupa barang aktifitas manufaktur (bidang fungsiqnal produksi dan logistik) merupakan aktifitas

yang

terbesar proporsinya dan i

paling

kompleks permasalaharrnya. Pada

purriruhuu., manufaktur, menjadfkan

aktifitas

manufaktur sebagai suatu iompetensi khusus (tlistinctive comfetence) merupakan suatu kebutuhan yang tak terelakkan, mengingat bahwa ke$iatan manufaktur merupakan

inti

kegiatan usahanya. Dengan mengacu kep4da strategi bisnis yang telah dirumuskan

perusahaan, bidang fungsional manufaktur dapat menggunakan berbagai teknik,

Lo.r.p

dan pendekatan agar aktifitas pada bidang fungsional tersebut dapat

meniadi kompetensi khusus bagi keunggulan bersaing perusahaan. Untuk itu perlu clirumuskan suaru strategi yang tepd.t pada bidang fungsional manufaktur.

Dalam pengembangan strategi pada bidang fungsional manufaktur akan

dirumus-kan

9

(iembilan) kategoii keputusan strategik yang spesifik sesuai

kegratan yang dilakukannya (strate$ic categoies of decisions linked to mrnufacturing

fuictionat

siategies.),

yaitu

mengakup Manufacturing lntelligence" Facilitv, Capacity,

Vertical

Integration, Process Technology, Product Scoupe and

Introduition of New Productt Human Resources, Quality Management Supplier Relation, Manufacturing Organization & Managerial Infrastructure.

Sasaran dari fungsi manufalctur yang dituniukkan dengan adanya ernpat

dimensi utanta tolok

ukur

kinerl{, dijadikan acuan dalam menyusun strategi

manufaktur. Tolok ukur kineqa tersbbut adalah : cost, quality, flexibility dan delioety'

penting untuk dilakukan skala pri<britas dalam memenuhi tolok ukur-tolok ukur tersebut, mengingat bahwa sangati sulit suatu perusahaan memilikt keunggulan

pada seluruh tolok ukur pada saat Liersamaan.

i

7.

DaltarPustaka

i

Certo, Samuel

C.

and

Peter Palrl

J.,

Strategic Management, Concept and

Applications, Prentice HiLll International lnc. , Londoru 1991.

Fine charles. and Hax, Arnoldo C.,iManufacturing strategy: A Methodology and an Illustrafi on, Intetfaces l$ttmal,15, no. 6, November,1985'

Hax, Arnoldo C. and Majluf, Nicoias S. , The Strategic Concepts

&

Process : A Pragmatic Approach, Preritice Hall International Inc. , London, 1997' t

Pengukr-r ran K i ner

ja

dan
(19)

Makalah semi

nar

nasional

Jurusan Teknik Manajemen

Pengukuran K i ner

ja

dan

Industri

-

tlnivet'si tas

Perencanaan Str:a tegi s I sl am I ndones i a

Freeman, R. Edward., Manajemen Strategik, Pendekatan terhadap Pihak-pihak

Berkepentinga& Penerbit PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1991.

Gazpers, Vincent, Dr.,M"St, CIQA, CFPIM, Prciluction Planning and Imtentory

Control, Penerbit Gramedia Pustaka Utarna dan Vincent Foundation, Jakarta 1998.

Glueck, William F. and Jauch, Lawrence R., Manaiemen Strategis Dan Kebijakan Perusahaan, Penerbit Erlangga Jakarto 195

Groover, Mikell P. , Automation, Production systems, and Computer Integrated Manufacturing, Prentice Hall lnternational, Canada' 1987 '

Ortega, Luis

&

Analysis of the Development

of

a Strategic Planning System,

Sloan School of Managemenf Cambridge, MIT, 198'5'

Porter, N,lichael E. , Strategi Bersaing, Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing,

Penerbit Erlangga, Jakarta, 1993.

Porter, Michael E, , Keunggulan Bersainp Menciptakan dan Mempertahankan Kineria Unggul, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1995.

Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis

Untuk

Menghadapi

Abad

21, W '

Gramedia Pustaka Utama, ! akarla' 19W .

wahyudi,

-

Agustinus sri, sE.

,

MBA, Manaiemen strategik

:

Pengantar Pnrses

Gambar

Gambar L. Siklus Formal Manaiemen Strategik
Gambar 2. Area Utama Strategi Fungsional (Dikembangkan dari Value Chain\
Tabel 1 Keputusan strategi Fungsional dan Tolok ukur . Kategori Keberhasilan
Tabel l . Kategori Keputusan Strategi Fungsional dan Tolok Ukur Keberhasilan(tanjutan)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisa bivariat menunjukkan kondisi lingkungan pemukiman yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis di Kota Semarang antara lain kondisi dinding dapur bukan tembok,

Dengan adanya penelitian ini diharapkan siswi kelas VIII MTs Negeri Babadan Baru Yogyakarta dapat menggunakan terapi musik Mozart dan guided imagery sebagai teknik distraksi

Lebih lanjut melalui Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 62/Permenhut‐II/2007 ditetapkan bahwa kawasan taman nasional sekurang‐kurangnya terdiri dari zona inti, zona rimba

Dari hasil penelitian dan tindakan yang telah dilakukan dan diterapkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode jarimatika dengan menggunakan pendekatan CTL

Dalam keadaan terpaksa, misalnya pasien tidak mungkin untuk diangkut ke kota/rumah sakit besar, sedangkan tindakan darurat harus segera diambil maka seorang dokter atau bidan

Penyuluhan Perawatan Luka Bakar di Rumah dilakukan sesuai dengan. waktu

D. Kendaraan yang digunakan untuk pergi dan pulang beraktivitas disebut alat transportasi. Alat transportasi disebut pula sarana pengangkut. Saran pengangkut sangat

2/2013, Pemerintah Aceh dan DPRA melakukan pengawasan terhadap perencanaan, pengalokasian, pelaksanaan dan pertanggungjawaban terhadap program dan kegiatan atas Dana Otonomi