• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jalan menuju pertumbuhan hijau Indonesia. Konferensi Pers September 6, 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jalan menuju pertumbuhan hijau Indonesia. Konferensi Pers September 6, 2010"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Jalan menuju pertumbuhan

hijau Indonesia

September 6, 2010 Konferensi Pers

(2)

1

Tantangan mendasar untuk konsensus global: pembagian tanggung

jawab antara sumber emisi terdahulu dan mendatang

100% = 1,114 GtCO2

Total emisi CO2per tahun Emisi CO2, 1850–2005, % 26 Negara berkembang Negara maju 74 2005, GtCO2 0.5 0.7 1.3 1.6 2.1 2.2 2.4 6.8 7.6 Korea Selatan Kanada Japan India Indonesia Brazil Russia AS Cina

(3)

2

Indonesia telah menyusun rencana pertumbuhan hijau yang dapat

menjamin pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan jejak karbon yang

lebih rendah

Tiga propinsi telah merespon melalui

penyusunan rencana pertumbuhan

hijau bersama DNPI

Pada G20 Summit,

President

Susilo Bambang Yudhoyono

menyampaikan komitmen target

penurunan emisi sebesar

26%

pada tahun

2020 sehingga

Indonesia akan menjadi negara

berkembang pertama yang

melakukannya

CO2 Mitigation Adaptation Economic development Insti-tutional enablers

(4)

3

Isi

Emisi gas rumah kaca Indonesia

Cara- cara pengurangan emisi

(5)

4

Emisi di Indonesia diperkirakan meningkat dari 2.1 menjadi 3.3 GtCO

2

e

antara tahun 2005 dan 2030

Proyeksi emisi1, Juta ton CO 2e 850 970 1,050 370 810 222 442 60 23 31 23 Transportasi Listrik LULUCF2 Gambut Pertanian Minyak & Gas Semen Bangunan 2030 3,260 590 151 105 75 38 2020 2,534 650 143 103 45 2005 2,052 760 110 129 96

Share of global emissions

4.97% 5.07%

SUMBER: Kurva Biaya penurunan GRK Indonesia 1 Hanya meliputi emisi langsung dari tiap sektor

2 Emisi dari LULUCF berdasarkan pendekatan emisi bersih, yaitu termasuk absorpsi

(6)

5 5 SUMBER: Indonesia GHG abatement cost curve

243 246 300 550 129 313 2,052 1,739 763 Total emisi Sektor lainnya Total terkait penggunaan lahan Pertanian Kebakaran gambut Dekomposisi gambut Absorpsi1 Degradasi Deforestasi -15%

85 persen dari emisi Indonesia tahun 2005 diakibatkan oleh

kegiatan-kegiatan terkait dengan penggunaan lahan

Emisi terkait penggunaan lahan Emisi dari sektor-sektor lainnya

Rincian emisi Indonesia berdasarkan sumber utama

Juta ton CO2e

(7)

6

Isi

Emisi gas rumah kaca Indonesia

Cara- cara pengurangan emisi

(8)

7

Penyusunan gagasan tersebut berdasarkan biaya dan jumlah potensi

pengurangan

SUMBER: Indonesia GHG Abatement Cost Curve

1 Perspektif sosial mengimplikasikan penggunaan 4% tingkat diskon

2 Lebar setiap bar menunjukkan volume potensi pengurangan. Tinggi bar menunjukkan biaya untuk mencakup setiap inisiatif penurunan

Societal perspective1, 2030 Perspektif sosial, 2030 -160 -140 -120 20 80 60 Ø 2 -80 -60 40 -40 -260 -240 -20 -220 Biaya pengurangan2

USD per tCO2e

-100 0

Reduction potential2

MtCO2e per year 800 600 -200 400 2,000 2,200 200 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 0 -180 Geothermal Fire prevention

High efficiency appliances

Internal combustion engine improvements in passenger cars Switching to LEDs REDD – smallholder agriculture Large hydro REDD – timber extraction REDD – timber plantation Sustainable Forest Management Peatland rehabilitatio n Net Costs Net Savings

Termasuk lebih dari 150 peluang pengurangan dari sektor

Kehutanan (termasuk gambut), Pertanian, Listrik , Transportasi, Bangunan dan Semen

(9)

8

Potensi penurunan emisi kita cukup tinggi

955 225 3,260 Emisi lainnya Lainya 56 Minyak 61 Transpor-tasi 87 Pertanian 106 Listrik Gambut 609 LULUCF 1,161 Total pengurangan Persentase total potensi pengurang-an 1 2 3 4 5

SUMBER: DNPI Indonesia GHG abatement cost curve

50 26 10 5 4 3

6

Proyeksi potensi pengurangan

Juta ton, CO2e

Indonesia memiliki potensi

pengurangan sebesar total

2,305 MtCO

2

e, sekitar 70%

proyeks emisi BAU sebesar

3,260 MtCO

2

e di tahun 2030

(10)

9

Pengukuran 5 mitigasi teratas serta manfaat keekonomiannya

SUMBER: DNPI – Indonesia GHG abatement cost curve

▪ Rehabilitasi lahan gambut

▪ Penyiraman kembali lahan gambut

▪ Manajemen pengairan Mengurangi dekomposisi gambut 3 250 MtCO2e Deskripsi Penguranan, 2030 Mengurangi deforestasi 1

▪ Penggunaan lahan terdegradasi

▪ Meningkatkan produktivitas pertanian

▪ Terlibat dalam perdagangan karbon untuk memperoleh kesempatan konservasi hutan

570 MtCO2e

Penghutanan kembali

5

▪ Penghutanan kembali dan konservasi “lahan yang cukup kritis” yang telah rusak sebagian

150 MtCO2e Manajemen

Kehutanan berkelanjutan

4

▪ Mengurangi penebangan berdampak

▪ Manajemen silvikultural 240 MtCO2e

▪ Melarang pembakaran sebagai sarana persiapan lahan

▪ Membentuk regu pemadam kebakaran

▪ Menjamin penegakan tegas dan penalti bagi pelanggaran hukum

Zero Burning

2

(11)

10

Emisi tidak tersebar merata dimana tiga kabupaten terbesar

berkontribusi sebesar lebih dari 50% emisi

Tarakan 0 Sama-rinda 3 Balik-papan 6 Panajam Paser Utara 6 Malinau 7 Bontang 8 Paser 31 Nunukan 40 Kutai Barat 45 Kutai Ker-tanagara 52 12 Bulungan 18 Berau 21 Kutai Timur Tana Tidung 2

SUMBER: Kaltim Green, Wetlands International, East Kalimantan Statistics 2009 Tingkat emisi gross kabupaten-kabupaten di Kalimantan Timur dalam 5 sektor industri utama MtCO2e

Kehutanan Minyak & Gas Pertambangan Sektor lainnya Minyak Sawit Pertanian Pembagian emisi total Kalimantan Timer; Persen 20.5 18.2 16.4 12.9 8.5 7.3 4.8 3.2 2.8 2.6 1.4 0.8 0.5 0.1

(12)

11 Revitalisasi perkebunan karet berbasis masyarakat Penanaman pohon di lahan-lahan kosong

CONTOH TERPILIH DARI INISIATIF-INISIATIF SAAT INI

Membentuk pemadam kebakaran dari masyarakat Kampanye penghentian kebakaran hutan dan lahan gambut Program Zero-burning (dengan dukungan terhadap metode pembebasan lahan tanpa pembakaran)

Banyak upaya yang tengah dilakukan – oleh karena memungkinakan –

contoh dari Kalimantan Timur

(13)

12

Isi

Emisi gas rumah kaca Indonesia

Cara- cara pengurangan emisi

(14)

13

Strategi pertumbuhan karbon secara terperinci telah disusun

SUMBER: DNPI; Pemda Kaltim, Pemda Kalteng, Pemda Jambi

Rencana Pertumbuhan Rendah Karbon

Strategi pembangunan ekonomi berkelanjutan

Kelebihan dan kekurangan yang kompetitif

Sumber pertumbuhan baru Strategi-strategi sektor

Peluang penurunan, proyek pilot, kebijakan yang dibutuhkan

Kelapa sawit, kehutanan, pertanuan, batubara, minyak & gas

Strategi-strategi daerah

Besarnya daerah dan penggunaan lahan

Emisi dan potensi pengurangan

GDP dan ketenagakerjaan

Implementasi dan enabler

Rencana aksi mendetil

Enabler penting yang dibutuhkan

Perkiraan total biaya

Elemen-elemen Utama LCGS

Kaltim Kalteng

Jambi Indonesia

(15)

14

Sementara beranjak menuju peningkatan produksi bernilai tambah dapat meningkatkan pertumbuhan GDP Penggunaan lahan secara lebih efisien dapat

mengurangi emisi secara signifikan…

Kalimantan Timur berpotensi mengurangi emisi sebesar 60 persen

sementara pertumbuhan GDP meningkat dari 3 persen menjadi 5 persen

SUMBER: Kalimantan Timur – Strategi pembangunan rendah karbon

1) Zero burning

2) Mengurangi penebangan berdampak

3) Penggunaan lahan rusak

4) Pengelolaan air dan rehabilitasi lahan gambut

5) Penghutanan kembali

Inisiatif-inisiatif pengurangan CO2 Penurunan

MtCO2e 47 MtCO2e 34 MtCO2e 24 MtCO2e 18 MtCO2e 12 MtCO2e

1) Mengembangkan dan memanfaatkan CBM

2) Mengembangkan produk hutan hilir

3) Meningkatkan produktivitas perkebunan kayu

4) Mempercepat produksi minyak dan gas

5) Meningkatkan produktivitas pertanian

Inisiatif-inisiatif GDP IDR Triliun

IDR Trillions 28 11 5 5 3 Emissions Abatement 62 47 34 134 331 Label Use degraded land 24 Zero Burning Reduced impact logging 18 Reforestation Remaining emissions Water management Other initiatives 12 0 50 100 150 200 250 300 Business As Usual Environmentally Sustainable Development Strategy 2030 25 20 15 10 2005

(16)

15

Kerjasama Dewan dengan Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan

Jambi diikuti oleh propinsi-propinsi lainnya dengan mengajukan

permintaan penyusunan strategi pertumbuhan rendah karbon

SUMBER: DNPI

Permintaan kepada DNPI LCGP saat ini Aceh Sumatra Utara Riau Kalimantan Timur Kalimantan Barat Papua Sulawesi Selatan Lampung Jawa Barat Jawa Tengah Bali Jambi Kalimantan Tengah

(17)

16

(18)

17 -80 30 -60 10 -40 -10 -100 -30 60 -90 40 -70 20 -50 0 9 7 5 10 11 13 17 192021 23 25 27 37 1 -20 50 38 35 33 31 30 3 15 29 Biaya penurunan 2030 €/ton emisi CO2e Volume penurunan Juta ton emisi CO2e

Kurva biaya penurunan global

(biayaincrelmentalhinggabusiness-as-usual)

Lighting – switch incandescent to LED (residential) 1st generation biofuels

Reduced slash and burn agriculture conversion Reduced pastureland conversion

Organic soil restoration Nuclear

Degraded forest reforestation

Reduced intensive agriculture conversion Coal CCS new build

Solar PV

Waste recycling

Wind

Power plant biomass co-firing

Geothermal

Coal CCS retrofit

Solar CSP 2ndgeneration biofuels

Cars plug-in hybrid

Masih terdapat potensi penurunan yang cukup, namun membutuhkan

upaya mendunia dengan sangat sungguh-sungguh

Cars full hybrid

Clinker substitution by fly ash Motor systems efficiency

(19)

18 Emisi 2005 B Peningkatan Emisi 2030 C Penurunan emisi dalam BAU D Emisi sesuai Skenario BAU 2030 E A Peluang Pen-gurangan dari kurva biaya F Potensi emisi yang berkurang 1 ▪ Mengalokasikan inventarisasi emisi Indonesia tahun 2005 sesuai sektor

▪ Menentukan peningkatan emisi yang diakibatkan sektor-sektor untuk memperhitung-proyeksi hingga tahun 2030

▪ Menentukan penurunan emisi tercakup dalam BAU seperti trend saat ini (cth:

peningkatkan efisiensi) dan proposal tertentu dengan kemungkinan keberhasilan tinggi (cth: perundangan tertentu tidak termasuk target secara umum)

▪ Mengevaluasi potensi pengurangan lainnya dan biaya relatif sesuai referensi BAU

Metodologi skenario referensi BAU

Emisi sesuai skenario referensi BAU

Mt CO2e

2 3 4

Bagaimana kurva biaya penurunan GRK terbentuk?

1

2

3

4

Rincian pada hal berikut

SUMBER: Indonesia GHG Abatement Cost Curve

(20)

19 SOURCE: Global GHG Abatement Cost Curve v2.0

Kurva biaya disusun dengan 4 langkah proses

Pengurangan GtCO2e/thn Baseline 2005 Skenario pengurangan potensial ("end game") Potensi peningkat-an pengurpeningkat-angpeningkat-an Emisi dalam kasus referensi 2030 Dekarbonisasi dalam kasus referensi (2005-30) Peningkatan emisi dengan skenario teknologi beku (2005-30)

Perkiraan biaya pada tahun terpilih untuk mengurangi emisi sebesar 1 tCO2e dengan langkah tersebut

Setiap bidang menunjukkan 1 langkah penurunan untuk mengurangi emisi

Potensi pengurangan emisi GRK pertahun pada tahun terpilih

Langkah-langkah disusun berdasarkan biaya yang meningkat untuk menurunkan emisi sebesar tCO2e Emisi GRK tCO2e Emisi GRK tCO2e Biaya Penurunan EUR/tCO2e Biaya Penurunan EUR/tCO2e 2 4 3 1

Kurva biaya menampilkan potensi pengurangan, dan biaya terkait, untuk setiap langkah pengurangan relatif dengan skenario "business-as-usual"

(21)

20

Mendefinisikan tingkat konsentrasi CO2e

untuk mengatasi masalah perubahan iklim

Memperkirakan harga psti CO2 prices atau regulasi CO2

Meramalkan teknologi individual

Memperkirakan biaya transaksi

Catatan mengenai kurva biaya penurunan GRK – manfaat dan

keterbatasannya

Kurva biaya penurunan GRK telah disusun berdasarkan metodologi teruji dari kurva biaya menurunan GRK global McKinsey. Kekhususannya untuk Indonesia disusun melalui konsultasi dengan lebih dari 150 orang stakeholder dan ahli Indonesia dari sektor kehutanan, pertanian, listrik, transportasi dan semen

Kurva biaya penurunan GRK merupakan suatu pendekatan untuk menilai peluang penurunan secara teknis dengan biaya yang lebih rendah dari EUR 60 relatif dengan skenario perkembangan emisi secara “business as usual”. Kurva ini menguji potensi pengurangan emisi serta biaya terkait untuk setiap peluangnya. Kurva biaya ini didasari oleh perspektif sosial dan tidak meliputi peluang penurunan berdasarkan perilaku

Membangun perspektif terpadu terhadap potensi dan peluang penurunan untuk dibandingkan dengan target tingkat emisi CO2e yang ada

Susunan besarnya evaluasi dan prioritas penurunan yang diukur di dalam dan antar sektor

Memberikan dasar faktauntuk mendukung penilaian dari rancangan regulasi yang memungkinkan

(22)

21

Kurva biaya Indonesia mencakup 6 sektor terpenting dari perspektif

perubahan iklim serta menilai 2 lainnya secara lebih ringan

Analisa sektor secara spesifik telah dipriori-taskan berdasarkan

Tingkat pertumbuhan emisi

Emisi absolut tahun 2030

Potensi pengurangan tahun 2030 Sektor Pendekatan

Emisi, langkah penurunan dan biaya dinilai secara bottom-up berdasarkan data lokal terbaik yang tersedia

Asumsi diuji secara menyeluruh dengan jaringan luas

Pemerintah, NGO/Donor, Akademis dan stakeholder swasta dalam interaksi 1-on-1 serta workshop spesifik sektor

Emisi, langkah penurunan dan biaya dinilai secara outside-in dan ditriangulasi dengan data lokal

Asumsi diuji melalui interaksi 1-on-1 dengan stakeholder

Sektor-sektor tercakup secara rinci Sektor-sektor tercakup secara rinci Sektor-sektor dengan cakupan rendah Sektor-sektor dengan cakupan rendah

Kehutanan

Lahan gambut

Listrik

Semen

Transportasi

Minyak & gas

Pertanian

(23)

22

Memperkirakan ukuran emisi saat ini dan masa depan

Menilai potensi penurunan secara teknis dan kelayakan implementasi

Memperkirakan biaya untuk merealisasikan peluang tersebut (melampaui biaya peluang)

Menyusun langkah konkrit untuk menangkap peluang-peluang tersebut, termasuk dukungan

finansial dan kapabilitas kelembagaan Memahami peluang untuk

menurunkan emisi karbon …

Pembangunan rendah karbon

efektif

… sementara menyusun rencana mendetil untuk membangun

penghidupan ekonomi berkelanjutan

Menganalisa kelebihan dan

kekurangan kompetitif yang dimiliki propinsi saat ini

Menggali potensi sumber pertumbuhan baru (yang

menghasilkan emisi karbon lebih rendah), diprioritaskan

berdasarkan dampak dan kelayakannya

Menyusun rencana implementasi terperinci

Bagaimana mengintegrasikan penurunan emisi dengan pembangunan

ekonomi

(24)

23 2010 2000 1990 70 65 60 55 50 45 40 0 2030 2020 450ppm pathway Jalur referensi 1.5% 50 67 44 58 35

Bukti ilmiah menunjukkan bahwa emisi karbon perlu diturunkan secara

substansial untuk mengindari perubahan iklim katastropik

-14 -32

Emisi GRK global, Gt CO2e per tahun

450 ppm adalah angka minimum – terdapat 40–60% probabilitas pemanasan

hingga melampaui 2oC

Referensi

Dokumen terkait

Kendala atau faktor yang menjadi hambatan dalam Pemberlakuan Penghapusan Pajak Barang Mewah Terhadap Mobil Murah Ramah Lingkungan di Bandar Lampung adalah:

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian tentang bagaimana bagaimanakah analisis penyelesaian resolusi konflik antarumat beragama dalam perspektif

Almanak Nautika dalam melakukan perhitungan awal bulan Qomariyah dengan menggunakan data tempat (lintang tempat (φ), bujur tempat (π), dan ketinggian tempat dari

vi Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi berjudul “Gagasan Semaoen tentang Partai Komunis Indonesia dalam Novel Hikayat Kadiroen Karya Semaoen Kajian

Pangkalan data sering disebut basis data (database), adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu

Pada fase kegiatan penyusunan dokumen teknis, divisi estimasi biaya dan divisi operasional diupayakan selalu berkoordinasi dalam membuat metode kerja, dan

waktu aktivitas puncak insulin dan selama atau s etelah latihan. Penambahan berat badan yang tidak diinginkan Penambahan berat badan yang tidak diinginkan.. Remaja yang meningkatkan

Untuk dapat menjawab pertanyaan dari rumusan masalah, digunakan teori rational choice , agar dapat mengetahui kebijakan yang diambil oleh sebuah negara berdasarkan