• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPESIFIKASI. BETON BERTUlANG KEDAP AIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SPESIFIKASI. BETON BERTUlANG KEDAP AIR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SNI 03-2914-1992

Standar Nasional Indonesia

SPESIFIKASI

BETON BERTUlANG KEDAP AIR

(2)

DAFTAR RUJUKAN

1. American Concrete Institute (ACI), 1984, Building Code Requirements For Reinforced Concrete, 2.British Standard Institution (BSI), 1973, Spesifikation forAggregates from Natural

Sources for Concrete (including granolithic), Part 2 Metric Units.

3. Cement and Concrete Association 1984, Mix Deigns for Special Purposes, Practicial Applicat- Tions, Concrete Technology and Construction.

4. Torben C. Hansen, Prof., Technical Report No.21, 1997, United Nations Concrete Manual Indonesian Edition, Printed y Materials Testing Institute, Bandung.

5. DIN. 1045, DIN 1048 Tahun 1987

6. British Standard 1881 Part 122 Tahun 1987

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Diterbitkan oleh Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan

Jalan Tamansari no.84 Bandung

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 718/KPTS/1990 ... i

Daftar Isi . ... iv

BAB I DESKRIPSI. ... 1

1.1 Maksud dan Tujuan ... 1

1.1.1 Maksud ... 1

1.2 Ruang Lingkup ... 1

1.3 Pengertian ... 1

BAB II SPESIFIKASI... 3

2.1 Bahan ... 3

2.2 Ketentuan Minimum Beton ... 4

Bertulang Kedap Air LAMPIRAN A : Daftar Istilah... 6

(4)

BAB I DEKSKRIPSI

1.1 Maksud dan Tujuan

1.1.1Maksud

Maksud dari Spesifikasi Beton Kedap Air ini adalah sebagai pegangan bagi para perencana dan Pelaksana dalam merencanakan dan melaksanakan kontruksi beton dalam masa layannya berhubungan dengan air.

1.1.2 Tujuan

Tujuan dari spesifikasi ini adalah untuk mendapatkan persyaratan-persyaratan teknis beton kedap air.

1.2 Ruang Lingkup

Standar ini memuat persyaratan minimum untuk beton kedap air dan beton kedap air yang agresif.

1.3 Pengertian

Yang dimaksud dengan :

1) beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik yang lain,

agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan

membentuk masa padat;

2) beton bertulang adalah beton yang ditulangi besi baja dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak

kurang dari nilai minimum yang disyaratkan, dan kedua bahan tersebut bekerja bersama-sama dalam

menahan beban;

3) beton-normal adalah beton yang mempunyai berat isi 2200-2500kg/m³ menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah yang tidak menggunakan bahan tambahan;

4) beton pra tegang adalah beton yang bertulang yang telah diberikan tegangan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat pemberian beban yang bekerja; 5) beton pracetak adalah beton yang di pabarikasi

6) kandungan butir halus adalah fraksi-fraksi dari campuran beton yamg lulus ayakan 0,30 mm. Fraksi tersebut dapat terdiri dari semen, butir halus dalam agregat dan bahan pengisi;

7) beton kedap air adalah beton yang tidak ditembus air sebagaimana ditinjukkan dalam Bab II Ayat 2.2.1’

8) pozolan adalah bahan yang mengandung silika amorf, apabila dicampu dengan kapur dan air akan membentuk benda padat yang keras dan bahan yang tergolong pozolan adalah tras, semen merah, abu terbang dan bubukan terak tanur tinggi;

9) Semen portland-pozolan adalah campuran semen Portland dengan pozolan antara 15-40% berat total campuran dan kandungan SiO2 +AI20 3+Fe203 dalam pozolan minimum 70%;

10) semen portland tipe I adalah semen Portland yang umum digunakan tanpa persyaratan khusus; 11) semen portland tipe II adalah semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan

(5)

12) semen portland tipe III adalah semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan awal yang tinggi;

13) semen portland tipe IV adalah semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas hidrasi yang rendah;

14) semen portland V adalah semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan yang tinggi terhadap sulfat;

15) bahan tambahan adalah suatu bahan bubukan atau cairan, yang dibubuhkan kedalam campuran beton selama pengadukan Dallam jumlah tertentu untuk merubah beberapa sifatnya;

16) air yang agresif adalah air yang mengandung zat/bahan yang dapat merusak beton; 17) air agreif sedang adalah air yang mengandung air limbah industri, air payau dan air laut; 18) air agresif kuat adalah air yang mengandung garam-garam agresif minimal 1500 ppm.

(6)

BAB II SPESIFIKASI

2.1 Bahan

Bahan yang digunakan untuk perlindungan beton bertulang terhadap korosi pada tulangan adalah: 1) semen dengan tipe sebagai berikut:

(1) semen Portland tipe I - V; (2) semen Portland - pozolan;

2) agregat dengan mutu sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan gradasi agregat harus memenuhi ketentuan pada Tabel 1 dan Tabel 2;

TABEL I

GRADASI AGREGAT HALUS

BATAS % BERAT YANG LEWAT AYAKAN KHUSUS AYAKAN

MM

UMUM

KASAR SEDANG HALUS 10,00 5,00 2,36 1,18 0,60 0,30 0,15 100 89 – 100 60 – 100 30 – 100 15 – 100 5 – 70 0 - 15 - - 60 - 100 30 – 90 15 – 54 5 - 40 - - 65 - 100 45 – 100 25 – 80 5 – 48 - - 80 – 100 70 - 100 55 – 100 5 - 70

(7)

TABEL 2

GRADASI AGREGAT KASAR

% BERAT YANG LEWAT AYAKAN UKURAN NOMINAL AGREGAT AYAKAN mm 40 – 5 mm 20 - 5 mm 10 - 5,0 mm 50,0 37,5 20,0 10,0 5,0 100 95 – 100 35 – 70 10 – 40 0 – 5 - 100 95 – 100 30 – 60 0 - 10 100 90 – 100 50 – 85 0 - 10

3) air dengan mutu sesuai ketentuan yang berlaku;

4) bahan tambahan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.2 Ketentuan Minimum Beton Bertulang Kedap Air

2.2.1 Sifat Beton

Siat beton yang harus dipenuhi:

1) Beton kedap air normal ila diuji dengan cara perendaman dalam air:

(1) selama 10+0,5 menit, resapan (absorpi) maksimum 2,5% terhadap berat beton kering oven;

(2) selama 24 jam, resapan maksimum 6,5% terhadap berat beton kering oven;

2) beton kedap air agresif, bila diuji dengan tekanan air, maka tembusnya air kedalam beton tidak melampaui batas berikut:

(1) agresif sedang : 50 mm; (2) agresif kuat : 30 mm. 2.2.2 Prorposi campuran beton

Proposi campuran beton yang memenuhi ayat 2.2.1 harus memenuhi ketentuan pada Tabel 3 dan Tabel 4;

(8)

TABEL 3

KANDUNGAN BUTIR HALUS 0,30 mm DALAM 1m³ BETON

UKURAN NOMINAL MAKSIMUM BUTIR AGREGAT, mm

MINIMUM KANDUNGAN BUTIR HALUS DALAM 1 m³ BETON, kg/m³ 10 20 40 520 450 400 TABEL 4

KETENTUAN MINIMUM UNTUK BETON BERTULANG KEDAP AIR

KANDUNGAN SEMEN MINIMUM kg/m³

UKURAN NOMINAL MAKSIMUM AGREGAT JENIS BETON KONDISI LINGKUNGAN BERHUBUNGAN DENGAN FAKTOR AIR SEMEN MAK-SIMUM TIPE SEMEN 40mm 20mm Ber-tulang ari tawar air payau air laut 0,50 0,45 0,50 0,45 Tipe I-V Tipe I + pozolan (15-40%) atau semen portland pozolan Tipe II atau Tipe V Tipe II atau Tipe V 280 340 290 330 300 380 330 370

(9)

LAMPIRAN A

DAFTAR ISTILAH

Bahan Tambahan

=

Admixture

Pozolan Alami

=

Tras

Abu Terang

=

Fly ash

Ayakan

=

Sieve

Bahan Pengisi

=

Filler

Terak Tanur tinggi

=

Slag

(10)

LAMPIRAN B

DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA

1) Pemrakarsa : Pusat penelitian dan Pengumbangan

Pemukiman Dept. PU

2) Penyusun :

NO. NAMA LEMBAGA

(3) Ir. Dudung Kusmara (4) Dra. Nande Maryuani (5) Drs. Randing

Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman

3) Susunan Panitia Tetap Standarisasi

NO. JABATAN EX - OFFICIO NAMA

1. Ketua 2. Sekretaris 3. Anggota 4. Anggota 5. Anggota 6. Anggota 7. Anggota 8. Anggota 9. Anggota 10. Anggota

Kepala Badan Litbang PU Badan Litbang PU Ditjen Bina Warga Ditjen Cipta Karya Ditjen Pengairan Biro Hukum Biro B S P

Kepala Pusat Litbang Pengairan Kepala Pusat Litbang

Jalan

Kepala Pusat Litbang Pemukiman Kepala Pusat Litbang Pemukiman

Ir. Suyatin Sastromi- joyo

Dr. Ir. Bambang Sumitroadi Ir. Satrio

Ir. Soeratmo Notodipoero Ir. Mamad Ismail Ali Muhammad SH Ir. Nuzwar Nurdin Ir. Badruddin Mahbub

Ir. Soedarmanto Darmonogoro Ir.S.M.Ritonga

(11)

4) Susunan Panitia Keraja Standardisasi

NO. JABATAN NAMA LEMBAGA

1. Ketua Merangkap anggota

Sekretariat Ditjen Ir.Soeratmo Noto-

dipoero Cipta Karya Ir. Noersaidji Dipl.SE. Ir. S.M. Ritonga Ir.H.R. Sidjabat Suwandojo Siddiq, Dipl.E.E

Ir. Felisia Simarmata Drs. Randing Ir. Atyanto Moctar, Arch. Ir. Wiratman Wangsadinata Drs. Nyoman Parka, Dipl.Act. Drs. Usman Cecilia Lauw;MSc 2. Ketua Keselamatan Bangunan merangkap anggota 3. Sekretaris 4. Anggota 5. Anggota 6. Anggota 7. Anggota 8. Anggota 9. Anggota 10. Anggota 11. Anggota 12. Anggota 13. Anggota Direktorat Tata Bangunan

Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Direktorat Tata

Bangunan Konsultan

PT. Jaya Ready Mix

Balai Besar Penelitian Bahan dan Barang teknik

Universitas Ir. Danu Tirta

Gunawan, MSc

(12)

5) Daftar Peserta Konsensus

NO. NAMA LEMBAGA

1. Ir Lannake Tristanto 2. Gembong Antariksa 3. Suroso D. 4. U, Subajo 5. Imat R.Z. 6. Deddy R. 7. Drs. Nano Tresna 8. Drs. Usman 9. Santoso 10. Ir. Sarwan

11. Ir. Endun Rusmawan 12. Subardjo Yuwono, BE 13. Drs. Nyoman Parka 14. Ir. Dudung Kusmara 15. Ir. Wiratman 16. Ir. Pentas Hutapea 17. Ir. Cecilia Lauw 18. Ir. Rizwan Lutfi 19. R. Subarna

20. Suwandjono Siddiq, Dipl. EE 21. Witarso, BE

22. Cecep Bakheri, BE 23. Ir. Nadhiroh Masruri 24. Dra. Nande Maryuani 25. Suyitno

26. Ir. K.S. Achmad 27. Ir. Tjitji. W.S. 28. Ir. Murdiati Munandar 29. Ir. Lutfi Faisal 30. Agus Hasyim 31. Ir.H.R. Sidjabat 32. Dra. Sri Astuti 33. Ir. Felisia Simarmata 34. Ir. Gundhi Marwati 35. Nandang Keswara,BE

Pusat Litbang Jalan PT.Waskita Karya Pusat Litbang Pengairan Pusat Litbang Pengairan Balai Besar Peneitian Bahan dan Barang Teknik

Balai Besar Peneitian Bahan dan Barang Teknik

Balai Besar Peneitian Bahan dan Barang Teknik

Balai Besar Peneitian Bahan dan Barang Teknik

C.V Gwan Building Pusat Litbang Pengairan Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman PT. Jaya Ready Mix Pusat Litbang Pemukiman PT. Wiratman Ass GAPENSI

Universitas Parahyangan Pusat Litbang Pemukiman Kanwil Deaprtemen PU Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman PT. Pembangunan Perumahan Pusat Litbang Jalan

Pusat Litbang Jalan Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman PT. Pembangunan Perumahan Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman

(13)

6. Peserta Pemuktahiran Konsep

NAMA LEMBAGA 1. Ir. Suryatin Sastromijoyo

2. Dr.Ir. Bambang Soemiroadi 3. Ir. Badruddin Mahbub 4. Ir. Soedarmanto Darmonegoro 5. Ir. H.R. Sidjabat

6. Drs. Benny Achmad 7. Sobirin Chaniago 8. Ir. Carlina S.,Dipl.HE. 9. Ir. Saroso B.S. 10. Ir. Gundhi Marwati 11. Ir. Suwandojo S, Dipl.E.E. 12. S. Parno, BE

13. Ir. Felisia Simarmata 14. Ir. Soesmaryanto 15. Djoko Sulistyo, SH 16. Drs. Muhd.Muhtadi 17. Ir. Dirdjaya 18. Dra. Inggariwati 19. Ir. Boetje Sinay 20. Ir. Lolly Martina M 21. Ibnu Hidayat 22. Budiono

Ketua Badan Litban PU Sekertari Badan Litbang PU Badan Litbang PU

Pusat Litbang Jalan Pusat Litbang Pemukiman Pusat Pengolahan Data Badan Litang PU Pusat Litbang Pengairan Badan Litbang Jalan Badan Litbang Pemukiman Badan Litbang Pemukiman Badan Litbang PU

Pusat Litbang Pemukiman Badan Litbang PU Biro Hukum Badan Litbang PU Pusat Litbang Pengairan Ditjen Cipta Karya Badan Litbang PU Badan Litbang PU Badan Litbang PU Badan Litbang PU

Referensi

Dokumen terkait

Sosialisasi merupakan proses yang berlangsung seumur hidup. Sosialisasi tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Setiap manusia pasti membutuhkan bantuan orang lain dalam

Hasil uji Mann Whitney U pada penelitian ini menyatakan bahwa terapi relaksasi akupresur lebih efektif dalam menurunkan keluhan mual dan muntah pada ibu hamil trimester I di

Angka partisipasi pendidikan rendah, tingkat partisipasi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya pada pendidikan dasar / lanjut kurang baik.. Rendah Buruk Beban kerja /

Faktor yang berhubungan signifikan dengan kepatuhan pembayaran iuran peserta mandiri program JKN BPJS Kesehatan di Kota Solok pada penelitian kami yaitu

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberi kontribusi bagi perusahaan yaitu Rumah Sakit Advent Bandar Lampung, dalam melihat sejauh mana WOM mempengaruhi seseorang

Diantara sekian banyak akad pembiayaan syariah, usaha budidaya pengolahan tepung tapioka tersebut dibiayai dengan akad murabahah (jual beli). Pemilihan akad tersebut mengacu

1) Pendahuluan, tahap ini guru melakukan apersepsi serta menjelaskan tentang model pembelajaran yang digunakan siswa. 2) Mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke

Gaya7gaya Batang Ak!*at Be*an7*e*an yang Bekera.  Tugas Besar Jembatan Baja 1 | A,hi(ari