• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Perkembangan perekonomian Indonesia merupakan salah satu aspek pembangunan yang harus merata untuk mencapai pedesaan dan perkotaan. Karena merupakan bukti komitmen pemerintah terhadap tujuan pembangunan. Di dalam setiap usaha kecil maupun besar faktor pembangunan dalam bidang ekonomi merupakan kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu negara. Peran masyarakat yang berjiwa wirausaha merupakan salah satu aset penting karena diperlukan manusia yang mempunyai sumber daya yang handal. Fakta menunjukkan, yang menentukan majunya perekonomian suatu negara bukan lagi sumber daya alam (SDA) yang melimpah, melainkan SDM yang handal, kreatif, inovatif, dan kaya ide. Tak mengherankan jika pada era ekonomi baru sekarang, ekonomi kreatif model ekonomi yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan SDM sebagai faktor produksi utama kegiatan ekonomi menjadi pilihan.

Indonesia memiliki potensi ekonomi kreatif yang amat besar. Sektor ini diperkirakan mampu memberikan kontribusi 9% terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam tiga tahun ke depan. Dengan populasi hampir 240 juta jiwa yang terdiri atas ratusan suku bangsa dengan adat istiadat, bahasa, dan corak budaya yang berbeda. Dikutip dalam http://www.investor.co.id/home/mendorong-ekonomi-kreatif/37937 .

Beberapa tahun terakhir, industri fashion merupakan salah satu indutri kreatif yang cukup prospektif di Indonesia maupun dunia karena karakteristik utama yang sangat berkaitan dengan kebutuhan primer dan sekunder atau kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat bertahan hidup serta kebutuhan pelengkap akan rasa puas setelah kebutuhan utama terpenuhi. Hal ini menjadi salah satu bisnis yang sangat berkembang. Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun yang terus meningkat menyebabkan kebutuhan masyarakat Indonesia

(2)

terhadap fashion semakin berkembang atau memiliki kebutuhan dan gaya hidup yang terus meningkat.

PT. Janindo Multi Mandiri merupakan produsen sepatu, sandal dan berbagai produk kulit lainnya, yang telah berjalan lebih dari 20 tahun. Perusahaan nasional yang dengan perjuangannya telah memberikan kontribusi bagi pertumbuhan perekonomian nasional, terutama di sektor real. Disamping itu komitmennya pada produk dalam negeri, menjadikan pilar bagi kesinambungan sistem perdagangan di dalam negeri khususnya pada industri kulit. Pasang surutnya industri kulit di Indonesia telah di rasakan dan menjadikan perusahaan semakin dewasa dalam menapak kedepan tentang komitmen perusahaan pada usaha dengan berbasis bahan kulit.

PT. Janindo Multi Mandiri dengan brand Zeintin nya saat ini bukan hanya menjual sepatu dan sandal saja melainkan kebutuhan akan fashion setiap orang seperti celana jeans pria/wanita, jaket pria/wanita, kaos, kemeja batik, kemeja pria, berbagai macam tas, ikat pinggang, dompet, dan lain sebagainya.Dalam pemasaran suatu produk, harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, ditentukan harga yang realistis, didistribusikan melalui saluran yang nyaman, dan cara aktif dipromosikan ke pelanggan.

Perkembangan teknologi yang semakin cepat intensitasnya, perusahaan dalam lingkungan demografi, perilaku konsumen yang semakin tidak dapat diprediksi, serta globalisasi yang semakin tidak terbendung dapat menimbulkan krisis bagi perusahaan dengan semakin pudarnya batas-batas suatu industri, terus berkembangnnya model bisnis, dan bermunculannya pemain baru dalam kancah persaingan. Dikutip dalam Jurnal Widjaja (2012) “kepemimpinanberkewirausahaan: pembentukankognisidarikritismenujukeunggulanbersaing”.

Dalam bisnis produksi berbahan baku kulit dan produksi fashion lainnya sudah bisa dipastikan bahwa strategi terhadap pengimplementasian kreatif dan inovatif sangatlah penting guna mencapai hasil yang maksimal dari bisnis produksi berbahan baku kulit dan fashion lainnya itu sendiri. Dikarenakan seringnya fashion yang berubah-ubah dan keinginan dari konsumen yang tidak dapat diprediksi.

(3)

divisi marketing, divisi promosi, dan divisi produksi yang sangat erat kaitannya dengan keberhasilan bisnis produksi tersebut.

Menurut informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan wakil pimpinan PT. Janindo Multi Mandiri (Zeintin) mengatakan bahwa, dalam beberapa tahun terakhir persaingan di industri ini cukup besar. Karena banyaknya pesaing-pesaing lama dan baru yang datang. Persentase penjualan di perusahaan tersebut beberapa tahun terakhir cukup stabil, terjadi peningkatan namun tidak signifikan seperti yang diharapkan oleh perusahaan. Bila dilihat data penjualan di perusahaan dalam perbulan terlihat naik turun. Ada bulan-bulan tertentu yang bias dikatakan penjualan naik dan ada bulan-bulan tertentu penjualan bias dikatakan turun. Penjualan meningkat pesat contohnya bila menjelang lebaran dan bila mengeluarkan katalog diskon. Data penjualan diambil pada bulan Juli 2013 – Desember 2013 dalam bentuk unit dan di total setiap bulannya dari berbagai macam produk yang terjual. Perusahaan menginginkan bila terjadi penurunan penjualan tidak terlalu jauh dari bulan-bulan yang bias dikatakan naik.

Data Total Penjualan Bulan Juli 2013 – Desember 2013

(4)

Banyaknya member yang keluar masuk atau dikatakan sebagai member aktif dan non aktif dalam setiap tahunnya membuat perusahaan merasa kurang maksimal dalam penjualannya. Di perusahaan tersebut, member yang tidak berbelanja dalam 1 tahun dikategorikan sebagai member nonaktif. Otomatis tidak masuk kedalam data penjualan pada tahun tersebut. Terkadang ada member yang jika tahun ini berbelanja tahun berikutnya tidak. Kemudian kembali lagi pada tahun berikutnya dengan berbagai macam alasan. Dari setiap member Zeintin biasanya mereka menjadi member pula di tempat lain. Maka dari itu perusahaan bisa menemukan member baru namun bisa pula kehilangan member lama setiap tahunnya, yang menjadikan penjualan diperusahaan tersebut tidak sesuai dengan harapan.

Data Total Member Aktif Zeintin 2010-2012

Tabel 1.1 Data Member PT. Janindo Multi Mandiri (Zeintin)

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

Jakarta 2.284 2.410 2.526

Luar Jakarta 378 383 400

Total 2.662 2.793 2.926

Jika dilihat dari data tersebut, jumlah member aktif di perusahaan meningkat. Namun jika dihitung selisih pertambahan memberaktif dari tahun 2010-2012 hanya sebanyak 264 orang. Sedangkan target perusahaan untukmember aktif adalah sebanyak 3500 orang dengan kuantitas pembelian rutin dalam setiap minggu atau perbulannya. Itu semua dikarenakan banyaknya member yang keluar masuk. Apabila setiap tahunnya member aktif Zeintin terus bertambah dan tidak adanya member nonaktif, maka penjualan diperusahaan pasti meningkat pesat.

Selama ini perusahan menggunakan media katalog dalam mengiklankan produk-produk yang dijualnya. Dengan menggunakan media katalog tersebut, perusahaan mengeluarkan 5% dari total nilai penjualannya selama satu tahun.

(5)

Perusahaan sudah berupaya dengan melakukan inovasi seperti penambahan jenis produk yang dijual namun persentasenya tidak pesat. Karena banyaknya permintaan konsumen yang sering berubah-ubah dan tidak dapat lagi diprediksi apa yang sebenarnya mereka inginkan dari suatu produk. Suatu upaya dari perusahaan dapat berhasil bila didukung oleh brand yang kuat, yang dapat menyentuh benak dan perasaan setiap konsumen. Sehingga mereka dapat mengambil keputusan untuk menjual produk Zeintin ataupun menggunakannya produk dengan brand Zeintin. Karena konsumen dari PT. Janindo Multi Mandiri ini berperan sebagai penjual dan sebagai pengguna dari produk Zeintin.

Untuk menghadapi keadaan yang tidak dapat di prediksi tersebut, maka sebaiknya PT. Janindo Multi Mandiri harus memiliki srategi yang tepat serta terencana dengan matang sehingga ketika perusahaan menghadapi hambatan atau permasalahan yang berasal dari internal maupun eksternal, maka perusahaan dapat menerapkan strategi tersebut untuk menghadapi serta bertahan melewati hambatan.

Berdasarkan dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

“Analisis Strategi Bisnis untuk Meningkatkan Penjualan Produk Zeintin Collections (Studi Kasus pada PT. Janindo Multi Mandiri)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukan di atas, dapat di ambil suatu rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan produk Zeintin Collections?

2. Bagaimana kondisi lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman produk Zeintin Collections?

3. Bagaimana strategi baru yang dapat diterapkan untuk manajemen PT. Janindo Multi Mandiri dalam meningkatkan penjualan produkZeintin Collections?

(6)

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian di lakukan terhadap perusahaan dengan brand Zeintin (PT. Janindo Multi Mandiri) dan sistem yang digunakan dalam aktivitas perusahaan ini. Agar tidak menyimpang dari permasalahaan yang ada, maka peneliti membatasi ruang lingkup penulisan penelitian ini sebagai berikut:

1. Penelitiandilakukan di perusahaankantorpusat PT. Janindo Multi Mandiri (Zeintin)

2. Data diperoleh melalui interview dengan pihak internal perusahaan

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah :

1. Untuk menganalisis lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan produk Zeintin Collections

2. Untuk menganalisis lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman produk Zeintin Collections

3. Untuk mengusulkan strategi bisnis baru yang dapat diterapkan untuk meningkatkan penjualan produk Zeintin Collections

1.5 Manfaat Penelitian

Bagi Perusahaan

Memberikan hasil analisis faktor internal eksternal perusahaan agar bisa memperbaiki strategi bisnis serta memformulasikan strategi bisnis yang tepat untuk diterapkan kepada perusahaan dalam meningkatkan penjualan.

(7)

Bagi Peneliti

Dapat dijadikan sarana bagi penulis dalam penerapan teori dari matakuliah yang pernah dipelajari selama perkuliahan, dengan demikian dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang dapat berguna di dunia kerja nantinya.

Bagi Pembaca

Diharapakan penelitian ini dapat melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya mengenai strategi bisnis produksi berbahan baku kulit dan fashion, serta dapat menambah pengetahuan serta informasi dalam pengembangan ilmu khususnya strategi manajemen.

1.6 State of the Art

Tabel 1.2 State of the Art

No NamaPenulis Judul NamaJurnal Keterangan

1 Marcus Z. Cox, Josh Daspit, Erin

McLaughlin,

Raymond J. Jones III

Strategic Management: is it an academic discipline? Journal of Business Strategies Volume 29, number 12012 MengenaiStrategiMana jemen

2 Nigel F. Piercy Evolution of Strategic Sales Organizations in Business-to-business marketing

Journal of Business & Industrial Marketing 25 / 5 (2010)

Mengenaimodel organisasi penjualan strategis sebagai dasar untuk manajemen

3 Urakami, Takuya; Wu, Xueying.

Specialty store strategy within Japanese apparel wholesalers: an empirical analysis Journal of Fashion Marketing and Management 14.4 (2010): 634-647. MengenaiStrategiAlter natifdalamindusrifashi on

(8)

4 Borza, Anca; Bordean, Ovidiu Implementation of SWOT analysis in Romanian Hotel Industry An Enterprise Odyssey. International Conference Proceedings Jun 11-Jun 14, 2008 MengenaiAnalisis SWOT 5 Ormanidhi, Orges; Stringa, Omer Porter's Model of Generic Competitive Strategies Business Economics Jul 2008 Mengenai Lima Kekuatan Porter

1. Journal of Business Strategies volume 29, number 1 2012: Strategic Management: is it an academic discipline?:Strategi manajemen dapat memenuhi kriteria yang diidentifikasikan oleh Biglan (1973) dalam mengidentifikasi dua dimensi. Dimensi tersebutmeliputi: Performansi yang diidentifikasi untuk mengatur penelitian dan memiliki aplikasi praktis untuk para penggunanya di akhir usulan. Pengembangan strategi dan manajemen memiliki implikasi luas untuk diterapkan nantinya.

2. Journal of Business & Industrial Marketing 25 / 5 (2010): Evolution of Strategic Sales Organizations in Business-to-business marketing: Cara untuk mencapai keunggulan kompetitif dan kinerja bisnis dalam model organisasi penjualan strategis sebagai dasar untuk manajemen adalah menjaga hubungan dengan pelanggan. Perusahaan harus memprioritaskan cara dimana mereka berinteraksi dengan para pelanggan melalui business to business.

Dengan mempertahankan dan memelihara kemampuan penjualan strategi ini akan memerlukan organisasi penjualan yang berperilaku dan memberikan nilai bisnis dalam cara-cara baru. Ini akan melibatkan tanggung jawab strategis untuk hubungan manajemen antara perusahaan dan pasar serta untuk menghadapi pilihan penting dan keputusan yang ada.

3. Journal of Fashion Marketing and Management 14.4 (2010): 634-647: Specialty store strategy within Japanese apparel wholesalers: an empirical analysis: Strategi alternatif yang dapat dilakukan dalam industrifashion untuk diadopsi oleh usaha kecil dan menengah agar dapat bersaing dalam bisnis yang cepat adalah dengan memperjelas karakteristik mereka secara grosir atau membangun private

(9)

label khusus. Grosir skala besar cenderung memiliki private label khusus. Akan tetapi harus dengan kondisi keuangan yang baik. Kekuatan brandjuga terbukti memiliki dampak positif. Hal ini menunjukkan bahwa grosir memiliki kekuatan kontrol karena memiliki label atau brand pribadi yang dijual di toko-toko khusus mereka.

4. An Enterprise Odyssey. International Conference Proceedings Jun 11-Jun 14, 2008: Implementation of SWOT analysis in Romanian Hotel Industry:Strategi manajemen yang dapat berharga bagi para pengambil keputusan strategis untuk menunjukkan fakta bahwa strategi yang digunakan dalam suatu industri dapat didasarkan pada analisis SWOT. Dapat menunnjukkan pedoman prosedural tentang bagaimana sebuah perusahaan bertindak secara internal dan eksternal dan mengubah kelemahan menjadi kekuatan. Mengambil keuntungan dari peluang yang ada dan melindungi diri dari ancaman yang datang dari lingkungan eksternal.

5. Business Economics Jul 2008: Porter's Model of Generic Competitive

Strategies:Analisis Porter terdiri dari lima kekuatan yaitu kompetitif masuknya pesaing baru, intensitas persaingan, tekanan dari produk pengganti, daya tawar konsumen dan daya tawar pemasok. Model Porter strategi genetik meliputi intensitas industri di dalam persaingan. Ada dua dimensi utama dalam model ini yaitu keunggulan kompetitif yang dapat berupa biaya yang lebih rendah dan sasaran strategis yang dapat ditentukan dalam hal daerah geografik, segmen pasar, atau produk yang ditawarkan. Peningkatan pemahaman kompetitif ini akan berfungsi sebagai masukan untuk memperbaiki kebijakan dalam kompetisi dan isu terkait.

Gambar

Gambar 1.1 Grafik Penjualan PT. Janindo Multi Mandiri (Zeintin)
Tabel 1.1 Data Member PT. Janindo Multi Mandiri (Zeintin)
Tabel 1.2 State of the Art

Referensi

Dokumen terkait

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi