• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKUR KINERJA KANTOR CABANG PERUM PEGADAIAN DI MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKUR KINERJA KANTOR CABANG PERUM PEGADAIAN DI MALANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKUR KINERJA

KANTOR CABANG PERUM PEGADAIAN DI MALANG

Oleh: Nur Widyatmoko ( 02620004 ) Accounting

Dibuat: 2008-03-25 , dengan 2 file(s).

Keywords: PENERAPAN BALANCED SCORECARD ABSTRAKSI

Penelitian ini merupakan studi kasus pada Kantor Cabang Perum Pegadaian Dieng Malang dengan judul “Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Pengukur Kinerja Kantor Cabang Perum Pegadaian Di Malang”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja Kantor Cabang Perum Pegadaian Dieng Malang dengan menggunakan Balanced Scorecard.

Dalam penelitian ini, penulis mengambil metode Balanced Scorecard yang terdiri dari empat perspektif. Perspektif itu antara lain: Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran.

Alat analisis yang digunakan untuk Perspektif Keuangan menggunakan Rasio pertumbuhan pendapatan, Rasio kenaikan laba bersih, Rasio liquiditas berupa Current Ratio dan Quick Ratio dan Rasio Return On Investmen (ROI). Perspektif Pelanggan menggunakan Customer Retention, Customer Acquisition, Customer Complain. Perspektif Bisnis Internal menggunakan Analisis Layanan Purna Jual dan Minimize Error Rate and Rework (MERR). Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran menggunakan Employee Productivity, Employee Turn Over, Employee Training, Absenteism.

Hasil perhitungan dari indikator Perspektif Keuangan, kinerja perusahaan memiliki kinerja yang baik. Kelima tolak ukur yang digunakan untuk tahun 2004, 2005 dan 2006 mengalami fluktuasi. Dari tahun-ketahun tingkat pertumbuhan pendapatan terus mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2005 sebesar 36,21%, pada tahun 2006 mengalami peningkatan sebesar 45,60%. Hal ini terjadi karena pendapatan tahun 2006 mengalami peningkatan. Sedangkan dari hasil analisis tingkat kenaikan laba bersih menunjukkan bahwa adanya penurunan peningkatan dari tahun 2005 sebesar 53,61% menjadi sebesar 50,08% pada tahun 2006. Hal ini terjadi karena indikator laba bersih yaitu biaya tahun 2006 mengalami penurunan sedangkan pendapatan mengalami peningkatan. Sedangkan dari hasil analisis dengan menggunakan rasio liquiditas yaitu Current Ratio dan Quick Ratio menunjukkan bahwa kemampuan Kantor Cabang Perum Pegadaian Dieng Malang untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya sangat baik. Hal tersebut berdasarkan hasil analisis dengan Current Ratio dimana pada tahun 2004 sebesar 7.196,20% pada tahun 2005 mengalami kenaikan sebesar 13.207,25%. Hal ini disebabkan hutang usaha yang dimiliki

mengalami penurunan sehingga mempengaruhi hutang lancar. Meskipun pada tahun 2006 Current Ratio mengalami penurunan sebesar 8.442,62%, yang disebabkan disebabkan oleh besarnya kenaikan hutang lancar kususnya pada hutang usaha dan hutang lain-lain yang lebih tinggi dari kenaikan aktiva lancarnya. Sedangkan hasil analisis dengan menggunakan Quick Ratio menunjukkan bahwa pada tahun 2004 sebesar 7.187,26% pada tahun 2005 mengalami kenaikan sebesar 13.205,31%. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah persediaan dan hutang lancar yang dimiliki mengalami penurunan. Sedangkan pada tahun 2006 Quick Ratio mengalami

(2)

penurunan sebesar 8.434,65%. Hal ini disebabkan jumlah persediaan dan hutang lancar yang mengalami peningkatan. Sedangkan hasil analisis dengan menggunakan ROI menunjukkan dimana pada tahun 2004 ROI-nya sebesar 32,18%, pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 28,54. hal ini disebabkan laba bersih tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar Rp 864.60.551 dan total aktivanya juga mengalami kenaikan sebesar Rp 3.028.742.688. Sedangkan pada tahun 2006 ROI mengalami peningkatan sebesar 33,56%. Hal ini disebabkan laba bersih dan total aktiva mengalami kenaikan.

Dalam Perspektif Pelanggan kinerja Kantor Cabang Perum Pegadaian Dieng Malang, dapat dinilai baik. Meskipun pada indikator Customer Retention mengalami penurunan yaitu dari tahun 2005 sebesar 89,37% turun menjadi 89,30% pada tahun 2006. Penurunan tingkat Customer Retention ini disebabkan adanya penambahan jumlah pelanggan baru. Pada indikator Customer Acquisition mengalami peningkatan, yaitu dari tahun 2005 sebesar 10,62% naik menjadi 10,69% pada tahun 2006. Hal ini menunjukkan bahwa Kantor Cabang Perum Pegadaian Dieng Malang memiliki kemampuan dalam menarik pelanggan baru dan tidak menutup kemungkinan untuk membina hubungan dengan pelanggan baru, tanpa mengabaikan perhatiaannya pada pelanggan lama. Sedangkan pada indikator Customer Complain dari tahun 2004 sampai tahun 2006 adalah 0%, hal ini berarti bahwa pada kurun waktu tersebut tidak ada komplain dari pelanggan. Hal yang menyebabkan tidak adanya komplain dari pelanggan adalah semua pelanggan selalu menyetujui harga tawaran taksiran yang diberikanan pihak penaksir kepada pelanggan.

Dalam Perspektif Bisnis Internal kinerja Kantor Cabang Perum Pegadaian Dieng Malang dapat dikatakan baik. Hal tersebut didukung oleh hasil analisis kedua tolak ukur yang digunakan yaitu pada tingkat Layanan Purnajual diketahui bahwa Kantor Cabang Perum Pegadaian Dieng

Malang dari tahun 2004 sampai tahun 2006 sama sekali tidak ada keluhan dari pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa Kantor Cabang Perum Pegadaian Dieng Malang dapat memenuhi kepuasan pelanggan dalam hal layanan sekaligus telah memperoleh kepercayaan para pelanggan.

Sedangkan pada indikator tingkat Minimize Error Rate and Rework (MERR) menunjukkan bahwa pada tahun 2004, 2005 dan 2006 adalah 0%, ini berarti selama kurun waktu tersebut tidak ada karyawan yang melakukan kesalahan dalam proses pelayanan. Hal ini mengidentifikasikan bahwa karyawan mempunyai kemampuan yang baik dalam menguasai produk dan jasa, untuk pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.

Dalam Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran kinerja Kantor Cabang Perum Pegadaian Dieng Malang dinilai baik. Hal ini nampak pada hasil analisis keempat tolak ukur yang digunakan yaitu Employee Productivity, Employee Turn Over, Employee Training, dan Absenteism. Dimana diketahui bahwa tingkat Employee Productivity pada Kantor Cabang Perum Pegadaian Dieng Malang meningkat. Pada tahun 2004 tingkat Employee Productivity sebesar 603,38%, pada tahun 2005 tingkat Employee Productivity mengalami peningkatan sebesar 675,10%, sedangkan pada tahun 2006 juga mengalami peningkatan sebesar 755,93%. Peningkatan tingkat Employee Productivity tersebut disebabkan karena peningkatan

jumlah layanan yang bisa dipenuhi. Hal tersebut menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja pada Kantor Cabang Perum Pegadaian Dieng Malang sangat baik karena meskipun jumlah pelanggan meningkat dalam tiap tahunnya, tetapi tenaga kerja pegadaian masih mampu untuk memenuhi layanan tersebut dalam jam kerja yang tetap ditiap-tiap tahunnya. Pada hasil analisis Employee Turn Over menunjukkan bahwa tidak ada karyawan yang keluar ataupun

mengundurkan diri pada kurun waktu tersebut, jadi dapat disimpulkan bahwa efektivitas Kantor Cabang Perum Pegadaian Dieng Malang dalam mempertahankan karyawannya selama periode

(3)

tahun 2004 sampai 2006 dinilai baik. Dari hasil analisis Employee Training dari tahun 2004 sampai tahun 2006 menunjukkan bahwa usaha peningkatkan kualitas sumber daya manusia terhadap pengetahuan, skill dan ketrampilan karyawan dalam mencapai prestasi kerja oleh Kantor Cabang Perum Pegadaian Dieng Malang sangatlah baik dengan persentase tetap yaitu 100%, Hal ini dikarenakan dari semua karyawan yang ada dalam perusahaan diwajibkan mengikuti training yang diadakan untuk setiap tahunnya oleh kantor pusat, yaitu traning pengelola cabang, traning penata tingkat 1, traning penata muda, traning penaksir dan traning pimpinan tingkat dasar (Suspimda). Tujuan diadakan traning oleh perusahaan adalah agar para karyawan semakin mengetahui dan terlatih dalam melaksanakan pekerjaannya, sekaligus training tersebut merupakan syarat wajib bagi karyawan untuk menempati posisi jabatan dalam

perusahaan. Tingkat absensi atau ketidak hadiran kayawan pada Kantor Cabang Perum Pegadaian Dieng Malang dari tahun 2004 sampai tahun 2006 dapat dinilai baik, hal tersebut berdasarkan hasil analisis tingkat Absenteism yang menilai bahwa pada tahun 2004 tingkat absensi sebesar 1,56%, pada tahun 2005 tingkat absensi mengalami penurunan sebesar 0,86%. Meskipun pada tahun 2006 tingkat absensi mengalami peningkatan sebesar 1,38%, tetapi kenaikan jumlah absensi tersebut masih bisa dimaklumi karena ketidak hadiran karyawan disebabkan karena banyaknya karyawan yang sakit.

Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat ditarik kesimpulan tinggi rendahnya perspektif keuangan ditentukan oleh perspektif non keuangan yang ada. Jadi disini sudah jelas bahwa selain kinerja finansial, kenerja non finansial juga sangat dibutuhkan.

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti dapat mengimplementasikan bahwa sebaiknya Kantor Cabang Perum Pegadaian Dieng Malang bener-bener memperhatikan, meningkatkan dan mengefektifkan indikator-indikator dalam perspektif non keuangan yang ada, karena perspektif non keuangan merupakan penunjang dan kunci keberhasilan dari perspektif keuangan.

(4)

This research is a case study in the Dieng Pawnshop Branch Malang with the title "Application of Balanced Scorecard For Performance Measurement Branch Pawnshop In Malang".

The purpose of this study is to analyze the performance of the Branch Office Pawnshop Dieng Malang by using the Balanced Scorecard.

In this study, the authors take the balanced scorecard method that consists of four perspectives. Perspectives include: Financial Perspective, Customer Perspective, Internal Business Perspective, Learning and Growth Perspective.

The analysis tools for Financial Perspective using the ratio of revenue growth, net profit ratio, liquidity ratio of Current Ratio and Quick Ratio and Ratio of return on the investments (ROI). Customers Perspective using Customer Retention, Customer Acquisition, Customer Complain. Internal Business Perspective using Analysis Service After Sales and Minimize Error Rate and Rework (MERR). Learning and Growth Perspective using Employee Productivity, Employee Turn Over, Employee Training, Absenteism. The result of calculation of indicators Financial Perspective, the performance of the company is

performing well. The five benchmarks are used for the years 2004, 2005 and 2006 fluctuated. From year-ketahun revenue growth rate continues to increase, which in 2005 amounted to 36.21%, in 2006 increased by 45.60%. This occurs because the income in 2006 increased. While the results of analysis of the rate of increase in net income indicates that an impairment increased from 2005 by 53.61% to 50.08% in 2006. This occurs because the net income indicators of costs in 2006 decreased while revenues have increased. While the results of the analysis by using the liquidity ratio of Current Ratio and Quick Ratio indicates that the ability of the Branch Office Pawnshop Dieng Malang to meet its short term obligations very well. It is based on the results, with Current Ratio which in 2004 amounted to 7196.20% in 2005 has increased by 13,207.25%. This is due to debt-owned enterprises has decreased and it affects current liabilities. Although in 2006 Current Ratio decreased by 8442.62%, which is caused due to the large increase in current liabilities kususnya in accounts payable and other payables are higher than the increase in current assets. While the results of the analysis by using the Quick Ratio indicates that in 2004 amounted to 7187.26% in 2005 has increased by 13,205.31%. This is influenced by the amount of inventory and current liabilities held has decreased. While in 2006 Quick Ratio

experiencing

decreased by 8434.65%. This is due to amount of inventory and current liabilities are increased. While the results using the ROI analysis showed that in 2004 his ROI of 32.18%, in 2005 decreased by 28.54. this is due to 2004 net income increased by USD 864.60.551 and total assets also increased by Rp 3,028,742,688. While in 2006, ROI has increased by 33.56%. This is due to net income and total assets have increased.

Customers Perspective Branch performance Pawnshop Dieng Malang, can be assessed properly.

Although at Customer Retention indicator decreased from 2005 amounted to 89.37% down to 89.30% in 2006. Decrease in Customer Retention rate is due to the addition of new customers. On Customer Acquisition indicators increased, namely from 2005 by 10.62% increased to 10.69% in 2006. This suggests that the Branch Office Pawnshop Malang Dieng has the ability to attract new customers and does not close the possibility for developing relationships with new customers, without neglecting perhatiaannya on existing customers. While the Customer Complain indicator from 2004 to 2006 was 0%, this means that at that period no complaints from customers. Things that cause the absence of

(5)

complaints from customers is that all customers are always approved the bid price diberikanan estimated that the estimator to the customer.

The Internal Business Perspective Branch performance Pawnshop Dieng Malang is good. This conclusion was supported by the results of analysis of the two benchmarks used are at the level of after-sales service is known that Branch Pawnshop Dieng Malang from 2004 until 2006 there was absolutely no complaints from customers. This suggests that the Branch Office Pawnshop Dieng Malang to meet customer satisfaction in terms of service at the same time has gained the trust of customers. While the level indicator Minimize Error Rate and Rework (MERR) shows that in 2004, 2005 and 2006 was 0%, this means that during this period no employee who made a mistake in the service process. It is identified that employees have the skill in mastering the products and services, for the best service for customers. In Learning and Growth Perspective Branch performance Pawnshop Dieng Malang considered good. This is visible on the analysis used four benchmarks namely Employee Productivity, Employee Turn Over, Employee Training, and Absenteism. Where is known that the level of Employee Productivity at the Branch Office Pawnshop Dieng Malang increases. In 2004 the level of Employee Productivity by

603.38%, in 2005 the level of Employee Productivity increased by 675.10%, while in 2006 also increased by 755.93%. Increased Employee Productivity levels was due to an increase

number of services that can be met. It shows that labor productivity at branch offices Pawnshop Dieng Malang is very good because even though the number of subscribers increased in each year, but labor is still able to meet mortgage services within a fixed working hours in each and every year. On Turn Over Employee analysis showed that no employee is out or resigned in that period, so it can be concluded that the effectiveness of the Branch Office Pawnshop Dieng Malang in maintaining its employees during the period 2004 to 2006 is considered good. From the analysis, Employee Training from 2004 to 2006 showed that the business of human resources quality improvement to the knowledge, skills and skills of employees in achieving work performance by the Branch Office Pawnshop Dieng Malang is very good with a fixed percentage that is 100%, It is because of all existing employees within the company are required to attend training held for each year by the central office, ie traning branch managers, stylists traning level 1, traning young stylists, leadership traning traning estimator and the basic level

(Suspimda). The purpose of traning held by companies is that our employees more aware and trained in carrying out his job, while training is a mandatory requirement for employees to occupy positions within the company. Absenteeism or teacher absenteeism kayawan on Branch Pawnshop Dieng Malang from 2004 to 2006 can be considered good, it is based on the results of analysis that assesses the level Absenteism in 2004 that the absentee rate of 1.56%, in 2005 the level of absenteeism experienced decreased by 0.86%. Although in 2006 the attendance rate increased by 1.38%, but increase the number of absences is still quite understandable because of the absence of employees due to the many

employees who are sick.

Based on the above conclusion, it can be deduced high low financial perspective is determined by the existing financial perspective. So here it is clear that in addition to financial performance, non-financial kenerja also desperately needed.

Based on the above conclusions, the researcher can implement that Branch should Pawnshop Dieng Malang really pay attention, improve and streamline the indicators in the existing non-financial

(6)

perspective, because the non-financial perspective is the key to the success of the support and financial perspective.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan terhadap beberapa guru MTs al-Hikmah dalam melaksanakan tugas di kelas, terlihat bahwa mereka telah mempersiapkan segala

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber informasi tentang hubungan IMT sebelum hamil dan pertambahan berat badan selama kehamilan dengan kejadian

Dalam penelitian ini, meskipun secara parsial hanya general interior yang memberikan pengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, namun

Peta kerawanan longsorlahan menggambarkan area yang berpotensi terjadi longsorlahan dimasa yang akan datang dengan cara melihat distribusi kejadian longsorlahan

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model training untuk membantu siswa mengatasi kecemasan menghadapi Ujian Nasional melalui Teknik Relaksasi. Jenis penelitian ini

Metode penambangan yang dilakukan pada seam A lower adalah pemisahan batubara yang mengandung lenses silicified coal dengan batubara yang tidak memiliki unsur

Kepala Desa sebagai fasilitator sebagaimana yang dimaksud Seorang fasilitator yang baik harus memiliki ketrampilan dalam hal memimpin sebuah pertemuan termasuk juga

Kelompok kerja Unit Layanan Pengadaan Barang Jasa, telah melaksanakan tahapan Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) Dokumen Pengadaan dengan metode tanya jawab secara elektronik