• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Humaniora berasal dari program pendidikan Cicero yaitu “Humanitas” yang bertujuan menjadikan orator yang andal (Woodhouse 2002:1) humanitas berarti kualitas, perasaan, dan peningkatan martabat kemanusiaan dan lebih berfungsi normatif dari pada deskriptif. Gellius mengidentikkan humanitas dengan Paideia (bahasa yunani yaitu pendidikan yang bertujuan mempersiapkan orang menjadi manusia dan warga negara bebas). Pada zaman modern pengertian humanitas berkembang menjadi dua makna khusus, pertama mengacu kepada perasaan kemanusiaan & tingkah laku, kedua tujuan pendidikan liberal (pengembangan intelektual & keterampilan). Humaniora menjadikan manusia (humanus) lebih manusia (humanior) terdiri dari 3 bidang (trivium) : gramatika, logika, & retorika. (J.Drost 2002 : 2).

Dari trivium berkembang menjadi quadrivium : geometri, aritmatika, musik & astronomi. Ilmu Humaniora akan menghasilkan interpretasi-interpretasi yang memungkinkan adanya suatu orientasi bagi tindakan manusia dalam kehidupan bersama Mahasiswa harus memiliki kematangan baik intelektual maupun emosional (J.Drost). Awal abad ke-21 ini dunia dikuasai 4 bidang teknologi yaitu : Informasi, bio-teknologi, Nano, dan Terraformasi. (M.T. Zen pakar teknologi Indonesia).Informasi, terkait dengan kemajuan dibidang pertelevisian, internet, handphone, yang memudahkan penyampaian dan penerimaan informasi dlm akselerasi yang luar biasa. Bioteknologi, terkait dengan pemanfaatan di bidang peternakan, pertanaian, kedokteran, teknologi kloning yang memanipulasi Gen.Ilmuwan mampu mengatur kedudukan atom-atom yang membentuk molekul-molekul dan penjajagan manusia untuk membuat struktur kehidupan baru diruang angkasa (planet Mars). Hasil perkembangan ilmu humaniora tidak optimal disebabkan

(2)

karena beberapa faktor, antara lain masih kuatnya pengaruh positivistik dalam dunia akademik, sehingga ukuran ilmiah selalu diperlakukan seragam yakni eksak, terukur, dan bermanfaat. Penomorduaan terhadap ilmu humaniora dalam berbagai aktivitas ilmiah bahkan dalam bentuk pengakuan atau opini masyarakat (IPA Vs IPS). Gagap teknologi (Gatek) HUMANIORA dipandang lebih memalukan dari pada gagap budaya (Gaya) & Gagap Kemanusiaan.

Rendah diri yang menghinggapi kalangan ilmuwan di bidang humaniora. SDM yang menggeluti Ilmu Humaniora kurang serius dan hanya dijadikan aktivitas sambilan. Rendahnya dukungan pemerintah terhadap riset ilmu humaniora dibandingkan ilmu eksak. Lemahnya aspek metodologi yang dikuasai para empu ilmu humaniora sehingga kurang kena sasaran. Ilmu humaniora kurang dilibatkan sebagai mitra dialog/mitra riset iptek

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian humaniora?

2. Bagaimana peran humaniora sebagai ilmu, alat/teknologi, dan nilai? C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini yaitu : 1. Untuk mengetahui pengertian humaniora

2. Peran humaniora sebagai ilmu, alat/teknologi, dan nilai

(3)

PEMBAHASAN

Konsep Humaniora

1. Pengertian Humaniora

Istilah humaniora berasal dari program pendidikan yang dikembangkan Cicero, yang disebutnya humanitas sebagai faktor penting pendidikan untuk menjadi orator yang ideal.

Penggunaan istilah humanitas oleh Cicero mengarah pada pertanyaan tentang makna dalam cara lain bahwasanya pengertian umum humanitas berarti kualitas, perasaan, dan peningkatan martabat kemanusiaan dan lebih berfungsi normatif daripada deskriptif (Sastrapratedja, 1998:1)

Gellius mengidentikkan humanitas dengan konsep Yunani paidea yaitu pendidikan (humaniora) yang ditujukan untuk mempersiapkan orang untuk menjadi manusia dan warga negara bebas. Pada zaman romawi gagasan tersebut dikembangkan menjadi program pendidikan dasariah.

Humaniora, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Balai Pustaka : 1988), adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti membuat manusia lebih berbudaya.

Kategori yang tergolong dalam ilmu ini antara lain: a. Teologi

Teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Para teolog berupaya menggunakan analisis dan argumen-argumen rasional untuk mendiskusikan, menafsirkan, dan mengajar dalam salah satu bidang dari topik-topik agama.

(4)

Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.

c. Hukum

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih.

d. Sejarah

Ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia. Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau ahli sejarah disebut sejarawan.

Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari ilmu budaya (humaniora). Akan tetapi, kini sejarah lebih sering dikategorikan ke dalam ilmu sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis. Ilmu sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan pada masa lalu. Ilmu sejarah dapat dibagi menjadi kronologi, historiografi, genealogi, paleografi, dan kliometrik.

Humaniora merupakan studi yang memusatkan perhatiannya pada kehidupan manusia, menekankan unsur kreativitas, kebaharuan, orisinalitas, keunikan. Humaniora berusaha mencari makna dan nilai, sehingga bersifat normatif. Dalam

(5)

bidang humaniora rasionalitas tidak hanya dipahami sebagai pemikiran tentang suatu objek atas dasar dalil-dalil akal, tetapi juga hal-hal yang bersifat imajinatif

J. Drost (2002 : 2) dalam artikelnya di KOMPAS, humaniora, mengatakan bahwa bidang humaniora yang menjadikan manusia (humanus) lebih manusiawi (humanior) itu, pada mulanya adalah trivium yang terdiri atas :

1. Gramatika (tata bahasa)

Bermaksud membentuk manusia terdidik yang menguasai sarana komunikasi secara baik

2. Logika

Bertujuan untuk membentuk manusia terdidik agar dapat menyampaikan sesuatu sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti dan masuk akal

3. Retorika

Bertujuan untuk membentuk manusia terdidik agar mampu merasakan perasaan dan kebutuhan pendengar, dan mampu menyesuaikan diri dan uraian dengan perasaan dan kebutuhan itu

Kemudian dari trivium berkembang ke quadrivium yaitu : 1. Geometri

2. Aritmatika

3. Musik (teori akustik) 4. Astronomi

2. Humaniora sebagai ilmu, alat/teknologi, dan nilai Humaniora sebagai Ilmu

a. Ilmu Kedokteran

Lebih khusus dalam kaitan dengan pengembangan ilmu dan teknologi, ialah Iptek Kedokteran. Kedokteran adalah ilmu yang paling manusiawi, seni yang paling indah, dan humaniora yang paling ilmiah (Pellegrino, 1970).

(6)

Clauser (1990) berpendapat bahwa mempelajari humaniora – sastra, filsafat, sejarah – dapat meningkatkan kualitas pikir (qualities of mind) yang diperlukan dalam ilmu kedokteran. Kualitas pikir tidak lagi terfokus pada hal-hal hafalan, materi baku, konsep mati, tetapi ditingkatkan dalam hal kemampuan kritik, perspektif yang lentur, tidak terpaku pada dogma, dan penggalian nilai-nilai yang berlaku didalam ilmu kedokteran.

Ilmu kedokteran, selain ilmu-ilmu dasar, adalah juga profesi. Pengembangan profesi cenderung mengkotak-kotakkan pada bidang spesialisasi.

Aplikasi humaniora di dalam ilmu kedokteran : a. Praktek kedokteran

b. Pelayanan kesehatan c. Pendidikan kedokteran d. Penelitian

Dasar Pengaplikasian :

a. Pemisahan antara jasad dan jiwa

b. Pemisahan antara pencegahan dan pengobatan c. Penghambaan diri terhadap teknologi modern d. Berlebihan dalam mengejar spesialisasi

e. Perbedaan dalam tingkat pelayanan kesehatan b. Humaniora medis

Humaniora medis merupakan bidang interdisipliner medis dimana termasuk humaniora (literatur, filosofi, etika, sejarah dan bahasa), ilmu sosial (antropologi, studi budaya, psikologi, sosiologi), dan seni (literatur, teater, film dan seni visual) dan aplikasinya terhadap edukasi dan praktek medis.

Humaniora dan seni memberikan pengertian yang dalam tentang kondisi manusia, penderitaan, kemanusiaan dan tanggung jawab kita satu sama lain, dan menawarkan perspektif sejarah dalam praktek medis.

Humaniora sebagai Teknologi

a. Relevansi Humaniora Dengan Perkembangan IPTEK

M.T.Zen (2000, 97) Abad ke-21 ini dunia dikuasai 3 bidang teknologi, yaitu : 1. Teknologi informasi

(7)

Teknologi informasi terkait dengan kemajuan di bidang pertelevisian, internet, handphone yang memudahkan penyampaian dan penerimaan informasi dalam akselerasi yang luar biasa.

2. Bio-teknologi

Bioteknologi terkait dengan pemanfaatan di bidang peternakan, pertanian, kedokteran dan teknologi kloning yang memanipulasi gen.

3. Teknologi Nano.

Teknologi Nano ialah memanipulasi struktur molekul dengan memanipulasi atom-atom menjadi molekul-molekul.

Humaniora sebagai Nilai

a. Humaniora dan Nilai Kemanusiaan

Unsur kemanusiaan (humaniora) mencakup manusia sebagai makhluk budaya dan nilai kemanusiaan, melingkupi kajian-kajian :

1. Hakikat manusia sama (Universal) 2. Kebutuhan hidup manusia

3. Sikap dan perilaku manusia

4. Kehidupan manusiawi dan tidak manusiawi 5. Upaya-upaya memanusiakan manusia b. Humaniora dan Agama

Semula humaniora mencakup didalamnya juga agama/kepercayaan, tetapi kemudian, sejak William Caxton (1422-1491) (Encycl Britt, 1973) agama dipisahkan dari humaniora mempercayai adanya kekuatan supranatural merupakan naluri manusia. Nilai-nilai agama diturunkan kepada manusia melalui wahyu, yang dibawakan oleh utusanNya.

Penguasaan ilmu dan pengembangan teknologi adalah upaya pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk menjaga tercapainya tujuan tersebut, perlu hal tersebut dijaga, dikoridori oleh nilai-nilai budaya, dan nilai-nilai agama. Para agamawan/ruhaniawan tidak seharusnya terpaku pada kaidah-kaidah klasik dan baku, dalam mengantar, mengawal, perkembangan ilmu dan teknologi agar

(8)

benar-benar bermanfaat bagi manusia. Agama (Islam) membuka pintu kajian-kajian terhadap rancangan, hasil, dan pemanfaatan dari pengembangan iptek. Pintu tersebut adalah ijtihad.

BAB III PENUTUP

(9)

A. Kesimpulan

1. Secara umum, definisi humaniora adalah disiplin akademik yang mempelajari kondisi manusia, menggunakan metode yang terutama analitik, kritikal, atau spekulatif, sebagaimana dicirikan dari sebagian besar pendekatan empiris alami dan ilmu sosial.

2. Humaniora terdiri atas unsur-unsur seni, etika, kearifan, nilai-nilai kejujuran, kebenaran, kelembutan, memanusiakan manusia, menyingkirkan beban dari dan berbuat baik bagi manusia. Tanpa nilai-nilai tersebut, manusia atau perilakunya dapat dikategorikan tidak human, tidak manusiawi, tidak berbudaya atau barbar.

3. Pengembangan ilmu dan teknologi adalah amanat kemanusiaan, untuk kesejahteraan manusia. Oleh karena itu perlu dipandu oleh nilai-nilai humaniora, agar terjamin kemanfaatannya untuk manusia.

4. Agama seharusnya merupakan nilai yang paling azasi dari seluruh nilai-nilai humaniora. Nilai-nilai agama diharapkan dapat dikembangkan oleh agamawan/ruhaniawan untuk memandu pengembangan ilmu/teknologi dan penerapannya.

5. Ilmu kedokteran adalah ilmu yang sarat dengan nilai-nilai, namun hal ini sering dilupakan. Oleh karena itu humaniora perlu diberikan untuk membuat profesi medik lebih sensitif terhadap adanya nilai-nilai tersebut dan pengetrapannya dalam praktek.

6. Humaniora diharapkan dapat meningkatkan kualitas berfikir, yang ditengarai sebagai sifat kritis, lentur dalam perspektif, tidak terpaku pada dogma, tanggap terhadap nilai-nilai, dan sifat empati.

B. Saran

Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi pedoman penulis dan pembaca khususnya dalam humaniora dan yang paling penting adalah etika, retorika, estetika, dan logika

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Prasetya, J.T. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Rahmat, Jalahudin. 1984. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja Karya.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Dari sisi pelanggan, dalam membangun loyalitas Toko Bursa Sajadah sudah cukup bagus dengan melakukan berbagai cara seperti halnya melakukan pemasaran yang cukup

Dari definisi yang telah dikemukakan di atas akan dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif akan mendapatkan suatu

Operasi adalah satu-satunya terapi definitive dari cedera komplit ACL, tapi hal ini tidak perlu pada individu yang lebih tua yang tidak mengeluh ketidakseimbangan

20 Tahun 2001 Tentang Pemilikan Saham Dalam Perusahaan yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing yakni dalam rangka lebih mempercepat peningkatan dan perluasan kegiatan

Pada penelitian yang dilakukan oleh Tozum dkk, (2004) antibiotik c iprofloksasin yang diberikan secara s istem ik, kadar ciprofloksasin m encapai konsentra si 4-8

Bagaimana keterlibatan Swasta dan Masyarakat dalam memberikan kenyamanan kepada pejalan kaki8. Apa saja kerugian kota Yogyakarta jika tidak mengakodomasi kepentingan

Menurut Leary dan Kowalski (1990 dalam Aaina, Che Su & Mohd. Taib, 2013), impression management yang disebut juga self- prensentation, mengacu pada proses dimana individu mencoba

Dengan ini saya Nama : Yuni Kusniyawati NIM: H0712192 Program Studi: Agroteknologi menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul ”EFEKTIVITAS LAMA PERENDAMAN