1
PENGARUH PELATIHAN, DISIPLIN KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA
PADA KARYAWAN PT. SURTECKARIYA INDONESIA
Indri Indah Pratiwi 1, Ade Imam Suhakim, S.E., MM 2 Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa
Email: indrindapratiwi42637@gmail.com1; adeimamsuhakim89@gmail.com2
ABSTRAK
Produktivitas menjadi salah satu harapan utama perusahaan agar mampu bersaing dengan perusahaan lain yaitu untuk memperebutkan pangsa pasar yang ada. Meningkatkan produktivitas dapat membantu perusahaan dalam bersaing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pelatihan, Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Kerja pada Karyawan PT. Surteckariya Indonesia.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik non probability sampling. Jenis pengambilan sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 52 orang karyawan PT. Surteckariya Indonesia. Penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 22 untuk menguji uji validitas, uji reliablitas, uji asumsi klasik, uji analisis linear sederhana, uji koefisien determinasi, dan uji hipotesis.
Penelitian ini membuktikan bahwa hampir semua hubungan yang dihipotesiskan terbukti terdukung. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Pelatihan memiliki pengaruh yang positif dan signikan terhadap produktivitas kerja, dan disiplin kerja memiliki pengaruh yang positif dan signikan terhadap produktivitas kerja, dan lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signikan terhadap produktivitas kerja.
2 PENDAHULUAN
Produktivitas menjadi salah satu harapan utama perusahaan agar mampu bersaing dengan perusahaan lain yaitu utnuk memperebutkan pangsa pasar yang ada. Dengan meningkatkan produktivitas dapat
membantu perusahaan dalam
bersaing. Produktivitas karyawan ini
merupakan gabungan antara
kuantitas dan kualitas barang yg
dihasilkan. Dalam meningkatkan
produktivitas, faktor utama yang perlu diperhatikan adalah sumber daya manusia (karyawan).
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa PT. Surteckariya menerapkan metode pelatihan Off The Job
Training, namun dalam metode
tersebut materi yang diberikan tidak tepat, karena tidak sesuai dengan job
description karyawan sebagai
operator produksi. Sehingga ketika
karyawan dilapangan terdapat
karyawan yang masih tidak
memahami mengenai pekerjaan yang akan dikerjakan.
Permasalahan kedua yaitu mengenai disiplin kerja, pada masa pandemi ini kehadiran karyawan menjadi masalah utama. Karyawan sebelum melakukan absen wajib cek suhu badan, ketika suhu lebih dari
37ᵒ maka karyawan tersebut tidak
diizinkan memasuki lingkungan
pekerjaan dan dizinkan pulang.
Permasalahan tersebut menjadi
penyebab berkurangnya output
produksi karena pada kegiatan
produksi dilapangan kekurangan
karyawan.
Permasalahan ketiga yaitu
mengenai lingkungan kerja,
lingkungan kerja diperusahaan ini
dikatakan kurang baik karena
sirkulasi udara yang kurang baik sehingga mengganggu kenyamanan karyawan dalam bekerja, selain itu terdapat suara bising dari mesin yang mengganggu fokus karyawan dalam bekerja. Karyawan yang bekerja dengan nyaman dan fokus dapat
membantu perusahaan dalam
meningkatkan produktivitas.
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas maka
dibuat penelitian dengan judul
Pengaruh Pelatihan, Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Surteckariya Indonesia.
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
1. Produktivitas
Produktivitas kerja secara umum merupakan hasil akhir dari suatu pekerjaan yang berhubungan
dengan kualitas dan kuantitas
dimiliki oleh seorang karyawan. Hanaysha dalam Ni Kadek Ira
Agustini et al (2019:7192)
mendefinisikan bahwa Produktivitas merupakan kemampuan karyawan dalam mencapai tugas tertentu sesuai standar, kelengkapan, biaya dan
kecepatan sehingga pemanfaatan
sumber daya manusia yang efisien dan efektif dalam sebuah organisasi sangat penting untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi secara
keseluruhan.
1.1 Faktor-faktor produktivitas
kerja
Menurut Sutrisno (2015:105)
faktor yang mempengaruhi
produktivitas adalah sebagai berikut:
3
Efisiensi
Peningkatan mutu hasil
pekerjaan.
Pemberdayaan sumber daya
manusia.
Pengembangan diri.
Mutu.
1.2 Indikator Produktivitas Kerja
Menurut Sedarmayanti dalam
Desi Ariani et al (2020:270)
indikator pada Produktivitas Kerja adalah sebagai berikut:
1) Efisiensi. 2) Efektivitas. 3) Kualitas
2. Pelatihan Kerja
Pelatihan kerja merupakan suatu kegiatan untuk mengajarkan
pengetahuan, melatih keahlian
tertentu agar karyawan seamkin terampil, dan dapat melaksanakan tanggung jawab dengan semakin baik sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan perusahaan. Menurut
Walukow et al dalam Widiyanto et al (2020:335) Pelatihan kerja adalah suatu prubahan yang sistematis dari pengetahuan, kemampuan, sikap, dan perilaku yang dimiliki tenaga kerja
dan mengalami peningkatan
sehingga dapat mencapai sasaran yang diinginkan.
2.1 Faktor-faktor pelatihan kerja
Menurut Noviantoro dalam Sriwahyuningsih (2019:60), faktor yang mempengaruhi pelatihan kerja adalah sebagaia berikut:
1. Materi Pelatihan (Isi
Pelatihan)
2. Metode Pelatihan
3. Sikap dan Keterampilan Instruktur/Pelatih
4. Lama Waktu Pelatihan
5. Fasilitas Pelatihan
2.2 Indikator Pelatihan Kerja
Menurut Mangkunegara
dalam Sri Wahyuningsih (2019:60), diantaranya sebagai berikut :
1) Tujuan Pelatihan 2) Materi
3) Metode yang Digunakan
3. Disiplin Kerja
Disiplin kerja merupakan
sikap mental yang tercermin dalam tindakan atau perilaku dalam diri seseorang melalui ketaatan dan kepatuhan terhadap etika, dan norma yang berlaku baik dilingkungan masyarakat dan pemerintah.
Abdul Rachman Saleh
(2018:32) mendefinisikan Disiplin merupakan suatu proses yang dapat menumbuhkan perasaan seseorang
untuk mempertahankan dan
meningkatkan tujuan organisasi
secara objektif, melalui
kepatuhannya menjalankan peraturan organisasi dan kedisiplinan adalah hal utama yang wajib dijunjung oleh seorang individu atau karyawan
untuk menunjukan kepada
perusahaan bahwa dia mampu
memegang tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan baik maupun hal lain yang diembankan oleh perusahaan kepadanya.
3.1 Faktor-faktor disiplin kerja
Faktor-faktor disiplin kerja menurut Hasibuan (2015) dalam Kiki Ernawati (2017: 23) di antaranya:
Tujuan dan kemampuan
Teladan pimpinan
Balas jasa
Keadilan
Pengawasan melekat
4
Ketegasan
Hubungan Kemanusian
3.2 Indikator disiplin kerja
Adapun indikator yang dapat digunakan sebagai tolak ukur disiplin kerja seorang karyawan menurut Abdul Rachman Saleh (2018:32), yaitu :
1) Frekuensi kehadiran.
2) Ketaatan pada standar kerja.
3) Ketaatan pada peraturan
kerja.
4. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah suatu keadaan atau kondisi yang
tampak dalam tempat kerja.
Menurut Maludin Panjaitan
(2017:4) mendefinisikan
Lingkungan kerja adalah semua
keadaan tempat kerja dapat
mempengaruhi pegawai atau
karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan
kerja dibagi dua jenis yaitu
lingkungan kerja fisik dan
lingkungan kerja non fisik.
Lingkungan kerja fisik
merupakan keadaan yang terdapat di sekitar tempat kerja, yang dapat
mempengaruhi pegawai dalam
melaksanakan pekerjaannya baik
secara langsung maupun secara tidak langsung. Lingkungan kerja fisik
yang baik sangat membantu
karyawan bekerja dengan aman, nyaman.
Menurut Siagian dalam
Hotlin Siregar et al (2019:276) Lingkungan kerja fisik adalah semua
keadaan berbentuk fisik yang
terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan.
Menurut Siagian dalam Hotlin
Siregar et al (2019:276) Lingkungan
kerja non fisik adalah lingkungan kerja yang menyenangkan dalam arti terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara karyawan dan atasan, karena pada hakekatnya manusia dalam bekerja tidak hanya mencari uang saja, akan tetapi bekerja merupakan bentuk aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan.
4.1 Faktor-faktor lingkungan
kerja
Faktor-faktor lingkungan
kerja menurut Sunyoto (2013:44 ) faktor-faktor yang berkaitan dengan lingkungan kerja adalah sebagai berikut : Hubungan karyawan Tingkat kebisingan lingkungan kerja Peraturan kerja Penerangan Sirkulasi udara Keamanan.
4.2 Indikator lingkungan kerja
fisik
Indikator dalam lingkungan kerja fisik untuk penelitian ini menurut Elisa Nurisa Sumajow et al
(2018:351) diantaranya sebgai
berikut :
1) Penerangan/cahaya di tempat kerja.
2) Sirkulasi udara ditempat
kerja.
3) kebisingan di tempat kerja. 4) keamanan di tempat kerja.
4.3 Indikator lingkungan kerja
non fisik
Menurut Samson, et al.
(2015) dalam Bella Dwi Handayani
et al (2019:4381), indikator
lingkungan non fisik diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu:
5
1) Hubungan atasan dan
bawahan
2) Atasan memberikan motivasi. 3) Hubungan dengan sesama
karyawan.
HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis dalam karya ilmiah ini, dengan tema Pengaruh Pelatihan, Disiplin kerja dan Lingkungan Kerja
terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan PT. Surteckariya
Indonesia, adalah sebagai berikut : H1: Pelatihan kerja diduga memiliki
pengaruh terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan di PT.
Surteckariya Indonesia
H2: Disiplin kerja diduga memiliki pengaruh terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan di PT.
Surteckariya Indonesia
H3: Lingkungan kerja diduga
memiliki pengaruh terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Surteckariya Indonesia
Berdasarkan landasan teori dan hipotesis, maka dapat disusun
suatu model penelitian sebagai
berikut : H1 H2 H3 Lingkungan Kerja (X3) Pelatihan (X1) Disiplim Kerja (X2) Produktivitas Kerja (Y) JENIS PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pelatiham,
disiplin kerja, dan lingkungan kerja
terhadap produktivitas kerja
karyawan PT. Surteckariya
Indonesia. Jenis penelitian ini adalah
kuantitatif , Menurut didin
Fatihudin (2015:28) Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang
menggunakan pendekatan yang
bersifat obyektif, mencakup
pengumpulan dan analisis data
kuantitatif serta menggunakan
metode pengujian statistik.
DESAIN PENELITIAN
Berdasarkan landasan teori,
penelitian terdadulu dan hipotesis , maka maka dapat disusun desain penelitian sebagai berirkut :
Pelatihan (X1) Disiplin Produktivitas Kerja Kerja (X2) (Y) Lingkungan Kerja (X3)
Sedarmayanti et al dalam Desi Ariani (2020 : 270)
Samson et al dalam Bela Dwi Handayani
et al (2019 : 4381)
Efisiensi Efektivitas Kualitas Abdul Rachman Saleh (2018 : 32)
Elisa Nurisa Sumajow et al (2018 : 351)
Kebisingan Keamanan Kerja
Hubungan atasan dan bawahan Atasan memberikan motivasi Hubungan dengan sesama karyawan
Frekuensi Kehadiran Ketaatan pada standar kerja Ketaatan pada peraturan kerja
Penerangan atau cahaya Sirkulasi udra Tujuan Pelatihan Materi Metode Pelatihan Mangkunegara dalam Sri Wahyuningsih (2019 : 60)
6 TEMPAT DAN WAKTU
PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di PT. Surteckariya Indonesia yang beralamat di Komplek Industri Gobel Jl. Teuku umar KM.29, Telaga Asih
Cikarang Barat didepartemen
Produksi dan waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2020.
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2017:80) dalam Virginia A. J Rampisela dan Genita G Lumintang (2020:30) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah 87
karyawan PT. Surteckariya
Indonesia.
Teknik sampel yang
digunakan adalah teknik non
probability sampling, Menurut
Slamet Riyanto dan Agis Andhita
Hatmawan (2020:17) purposive
sampling yaitu pemilihan sampel
yang didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat
dengan ciri-ciri atau sifat-sifat
populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. Adapun pembatasan kriteria pada penelirian ini adalah sebagai berikut :
1. Umur > 45 tahun 2. Level jabatan inspeksi 3. Jenjang pendidikan S1 4. Status karyawan tetap 5. Masa kerja < 1 tahun
Setelah disesuaikan dengan pembatasan kriteria, maka didapat jumlah sampel untuk penelitian ini yaitu sebanyak 52 orang.
Metode pengumpulan data yang didgunakan yaitu :
1. Observasi
Melakukan pengamatan
secara langsung di
PT.Surteckariya Indonesia
yang merupakan sebagai
objek dalam penelitian ini. 2. Data Kuesioner
Pengumpulan data yang
dilakukan dengan
menyebarkan angket
kuesioner secara langsung kepada responden.
3. Studi Kepustakaan
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan teori yang relevan, literatur dan artikel
yang berhubungan atau
berkaitan dengan penelitian ini.
Metode analisis data
menggunakan aplikasi IBM SPSS
statistic version 22. SPSS (Statistical
Product and Service Solution)
merupakan sebuah progam komputer berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik untuk memperoleh berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan.
Berikut merupakan urutan uji
yang akan digunakan dalam
membantu penelitian ini :
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid tidaknya suatu data.
7
Untuk pengambilan
keputusan pada uji ini adalah sebagai berikut:
1. Apabila r hitung > r tabel dan
bernilai positif; maka
indikator tersebut dinyatakan valid.
2. Apabila r hitung < r tabel atau bernilai negatif; maka indikator tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu kuisoner yang merupakan indikator dari variabel penelitian. Kuesioner dikatakan reliable jika
jawaban jawaban terhadap
pernyataan adalah konsisten. Seluruh item atau pertanyaan pada penelitian
ini menggunakan teknik alpha
cronbach dengan taraf signifikan (α) = 0,05 jika r hitung lebih dari r tabel, maka alat pengukur yaitu kuesioner dikatakan reliabel atau handal. Nilai cronbach alpha pada penelitian ini akan digunakan nilai 0,60 dengan asumsi atau anggapan bahwa daftar pertanyaan yang diuji akan dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0,60.
3. Uji Asumsi klasik
Uji asumsi klasik adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui
apakah didalam model regresi
terdapat masalah asumsi klasik. Uji asumsi klasik dilakukan dengan uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastsitas.
4. Uji Analisis Linear Sederhana
Menurut Kadir (2015:175) anlisis linear sederhana yaitu untuk mengetahui pengaruh yang terjadi secara parsial diantara variabel bebas (X1) terhadap variabel terikat (Y), variabel bebas (X2) terhadap variabel
terikat (Y), variabel bebas (X3) terhadap variabel terikat (Y)
Persamaan analisis linear sederhana adalah sebagai berikut :
Y = a + BX Keterangan :
Y = Produktivitas Kerja Karyawan a = Constanta
B = Koefisien Regresi X = Variabel Bebas
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotetsis jika :
a) t hitung > t tabel, signifikan < 0,05 maka hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima. b) t hitung < t tabel, signifikan >
0,05 maka hipotesis H0 diterima dan Ha ditolak. 5. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi
bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variable yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dasar pengambilan keputusan dalam uji ini yaitu dengan melihat tabel interpretasi korelasi. Tabel 3. 1 Interpretasi koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 0,1000 Sangat Kuat
6. Uji t Hitung parsial
Menurut Ghozali (2012:98), uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
8
menerangkan variasi variabel
dependen. Salah satu cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji t ini adalah sebagai berikut:
a) t hitung > t tabel, signifikan < 0,05 maka hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima. b) t hitung < t tabel, signifikan >
0,05 maka hipotesis H0 diterima dan Ha ditolak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid tidaknya suatu data.
Untuk pengambilan
keputusan pada uji ini adalah sebagai berikut:
1. Apabila r hitung > r tabel dan
bernilai positif; maka
indikator tersebut dinyatakan valid.
2. Apabila r hitung < r tabel atau bernilai negatif; maka indikator tersebut dinyatakan tidak valid.
Nilai korelasi ini dibandingkan dengan r tabel, diketahui r tabel sebesar 0,281 dengan (n) = 52.
1) Uji validitas X1 terhadap Y
Pernyataan r hitung
r table
Keterangan
1
0,56
0,281
Valid
2
0,783
0,281
Valid
3
0,695
0,281
Valid
4
0,79
0,281
Valid
5
0,732
0,281
Valid
6
0,7
0,281
Valid
2) Uji validitas X2 terhadap Y
Pernyataan r hitung r table Keterangan
1 0,536 0,281 Valid 2 0,356 0,281 Valid 3 0,71 0,281 Valid 4 0,785 0,281 Valid 5 0,601 0,281 Valid 6 0,684 0,281 Valid
3) Uji validitas X3 terhadap Y
Pernyataan r hitung r table Keterangan
1 0,598 0,281 Valid 2 0,749 0,281 Valid 3 0,764 0,281 Valid 4 0,594 0,281 Valid 5 0,579 0,281 Valid 6 0,618 0,281 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas,
dinyatakan bahwa r hitung > r tabel. Maka data tersebut dinyatakan valid.
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu kuisoner yang merupakan indikator dari variabel penelitian. Kuesioner dikatakan reliable jika
jawaban jawaban terhadap
pernyataan adalah konsisten. Seluruh item atau pertanyaan pada penelitian
ini menggunakan teknik alpha
cronbach dengan taraf signifikan (α) = 0,05 jika r hitung lebih dari r tabel, maka alat pengukur yaitu kuesioner dikatakan reliabel atau handal. Nilai cronbach alpha pada penelitian ini akan digunakan nilai 0,60 dengan asumsi atau anggapan bahwa daftar pertanyaan yang diuji akan dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0,60.
9
1 Pelatihan (X1) 0,804 0,60 Reliabel
2 Disiplin Kerja (X2) 0,679 0,60 Reliabel
3 Lingkungan Kerja (X3) 0,723 0,60 Reliabel
Cronbach's Alpha Batas Cronbach's alpha Keterangan NO Variabel
Berdasarkan hasil uji statistik
reliabilitas dapat disimpulkan hasil uji reliabilitas pada data tersebut adalah reliabel, karena nilai cronbach alpha berada diatas > 0,60.
3. Uji Asumsi Klasik
3.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013:163) Uji
normalitas ini bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, residual berdistribusi normal atau tidak. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan cara analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik yaitu dengan melihat grafik propability plot dan uji statistik yaitu
dengan uji Kolmogorov-Smirnov
Test.
Berdasarkan output diatas dapat diketahui bahwa titik-titik ploting yang terdapat pada grafik “Normal P-P plot of Regression Standardized Residual” mengikuti dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandar dized Residual N 52 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,4591969 5 Most Extreme Differences Absolute ,109 Positive ,109 Negative -,074 Test Statistic ,109
Asymp. Sig. (2-tailed) ,177c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Berdasarkan hasisl uji analisis data dengan menggunakan bantuan
software SPSS 22.0 hasil uji
Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh
hasil nilai Asymtotic significancy
(2-tailed) sebesar 0,177 > 0,05 , maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang tersebut berdistribusi normal. 3.2 Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas
bertujuan untuk mengetahui korelasi
antar variabel bebas. Untuk
menemukan ada tidaknya
multikolinearitas dalam model
regresi dapat dilihat dari nilai toleransi dan variance inflation
factor (VIF), apabila nilai tolerance <
0,1 atau nilai VIF > 10 berarti terdapat multikolinearitas.
10 Standa rdized Coeffic ients B Std.
Error Beta Tolerance VIF (Constant) 0,666 3,531 0,189 0,851 Pelatihan Kerja 0,258 0,092 0,276 2,806 0,007 0,867 1,153 Disiplin Kerja 0,144 0,098 0,138 1,472 0,148 0,952 1,05 Lingkungan Kerja 0,578 0,1 0,584 5,805 0 0,832 1,202 1 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja
Berdasarkan hasil uji,
dipeoleh hasil nilai Variance
Inflation Factor (VIF) < 10
sehingga dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.
3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk
mengetahui apakah pada sebuah model regresi terjadi ketidaksesuaian varian dari residual dalam satu
pengamatan lainnya. Apabaila
pengamatan berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil uji
heteroskedastisitas terdapat pola
tertentu dan menyebar diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Analisis Linear Sederhana
Pengujian hipotesis yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan dilakukan uji analisis linear sederhana yaitu untuk mengetahui pengaruh yang terjadi secara parsial diantara variabel bebas (X1) terhadap variabel terikat (Y), variabel bebas (X2) terhadap variabel terikat (Y) , variabel bebas (X3) terhadap variabel terikat (Y)
Persamaan analisis linear sederhana adalah sebagai berikut :
Y = a + BX Keterangan :
Y = Produktivitas Kerja Karyawan a = Constanta
B = Koefisien Regresi X = Variabel Bebas
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotetsis jika :
a) t hitung > t tabel, signifikan < 0,05 maka hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima. b) t hitung < t tabel, signifikan >
0,05 maka hipotesis H0 diterima dan Ha ditolak. Berikut adalah hasil analisis regresi linear sederhana :
1) Pengaruh pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja Standa rdized Coeffi B Std. Error Beta Toler ance VIF (Constant) 14,79 2,958 4,999 0 Pelatihan Kerja 0,468 0,114 0,501 4,094 0 1 1 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics 1
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja
Berdasarkan hasil uji, diketahui persamaan regresi X1 terhadap Y sebagai berikut :
11
2) Pengaruh Disiplin kerja terhadap produktivitas kerja Standa rdized Coeffic B Std. Error Beta Toler ance VIF (Constant) 18,669 3,841 4,861 0 Disiplin Kerja 0,3 0,141 0,289 2,136 0,038 1 1 1
a. Dependent Variable: Produktivitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
Berdasarkan hasil uji, diketahui persamaan regresi X2 terhadap Y sebagai berikut :
Y = 18,669 +0,300 X2
3) Pengaruh Lingkungan kerja
terhadap produktivitas kerja
Standar dized Coeffici B Std. Error Beta Tolera nce VIF (Constant) 7,729 2,654 2,912 0,005 Lingkungan Kerja 0,708 0,098 0,715 7,229 0 1 1 1
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
Berdasarkan hasil uji, diketahui persamaan regresi X3 terhadap Y sebagai berikut :
Y = 7,729 +0,708 X3
5. Uji Koefisien determinasi
Analisis korelasi bertujuan
untuk mengukur kekuatan
asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,772a 0,596 0,571 1,504 Model Summary
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, Pelatihan Kerja
Berdasarkan hasil uji
koefisien determinasi diperoleh hasil nilai Adjusted R Square sebesar
0,571. Berdasarkan interpretasi
koefisien korelasi jika Adjusted R
Square 0,571 berarti memiliki
hubungan yg sedang antara variabel bebas dan variabel terikat.
6. Uji t Hitung Parsial
Menurut Ghozali (2012:98),
uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel
dependen.
1) Uji t parsial X1 terhadap Y
Standa rdized Coeffi cients B Std. Error Beta Tolera nce VIF (Constant) 14,79 2,958 4,999 0 Pelatihan kerja 0,468 0,114 0,501 4,094 0 1 1 1
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
Berdasarkan hasil uji t hitung secara parsial variabel pelatihan kerja (X1) terhadap variabel produktivitas (Y) maka diperoleh t hitung 4,094 > t tabel 2,010. Hal ini berarti variabel
pelatihan kerja secara parsial
berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
2) Uji t parsial X2 terhadap Y
Standar dized Coeffici ents B Std. Error Beta Tolera nce VIF (Constant) 18,669 3,841 4,861 0 Disiplin Kerja 0,3 0,141 0,289 2,136 0,038 1 1 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics 1
12
Berdasarkan hasil uji t hitung secara parsial variabel disiplin kerja (X2) terhadap variabel produktivitas (Y) maka diperoleh t hitung 2,136 > t tabel 2,010. Hal ini berarti variabel
disiplin kerja secara parsial
berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
3) Uji t parsial X3 terhadap Y
Standa rdized Coeffic ients B Std. Error Beta Toler ance VIF (Constant) 7,729 2,654 2,912 0,005 Lingkungan Kerja 0,708 0,098 0,715 7,229 0 1 1 1
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics
Berdasarkan hasil uji t hitung secara parsial variabel lingkungan
kerja (X3) terhadap variabel
produktivitas (Y) maka diperoleh t hitung 7,229 > t tabel 2,010. Hal ini berarti variabel lingkungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Produktivitas Kerja
Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa variabel
pelatihan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa semakin
baik pelatihan yang diberikan
perusahaan maka produktivitas kerja akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan Sri Wahyuningsih (2019 dengan hasil penelitian bahwa pelatihan mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan.
2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa variabel
disiplin kerja memiliki pengaruh
positif dan signikan terhadap
produktivitas kerja. Disiplin kerja merupakan salah satu hal yang
penting yang harus karyawan
terapkan dalam pekerjaan, karena jika karyawan tidak disiplin seperti
tidak taat peraturan, tidak
memperhatikan standar kerja bahkan tidak hadir sangat mempengaruhi produktivitas kerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan Ni kadek ira agustini dan A.A Sagung Kartika Dewi (2019 dengan hasil penelitian bahwa disiplin kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan.
3. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa lingkungan
kerja memiliki pengaruh positif dan
signikan terhadap produktivitas
kerja. Lingkungan kerja yang baik, aman dan nyaman akan membantu
perusahaan dalam meningkatkan
produktivitas kerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan Virginia A.J Rampisela dan Genita G Lumintang (2020) dengan hasil penelitian bahwa
Variabel Lingkungan Kerja
berpengaruh positif signifikan
terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan. Lingkungan kerja
merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dan diperbaiki dalam meningkatkan produktivitas.
13 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan serta berdasarkan kajian pustaka, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Variabel Pelatihan Kerja
memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap
variabel Produktivitas Kerja
2) Variabel Disiplin Kerja
memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap
variabel Produktivitas Kerja 3) Variabel Lingkungan Kerja
memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap
variabel Produktivitas Kerja
SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini maka
diajukan saran-saran sebagai
pelengkap dalam penelitian ini, berikut adalah saran dalam penelitian ini :
1) Sebaiknya PT. Surteckariya
mengadakan program
pelatihan dengan metode
yang baik, tepat, menarik dan sesuai dengan job description
bagi karyawan kontrak
maupun tetap, agar semua
karyawan memiliki
keterampilan dan
pengetahuan lebih dan
memungkinkan karyawan
bekerja secara efektif dan efisien dan juga dapat bekerja dengan berkualitas. Adanya
pelatihan kerja dapat
meningkatkan pengetahuan
serta keterampilan bagi
karyawan.
2) Disiplin kerja dalam
penelitian ini memiliki
pengaruh yang lebih kecil terhadap produktifitas kerja karyawan PT. Surteckariya Indonesia. Dalam hal ini sebaiknya manajemen PT. Surteckariya Indonesia lebih
memperhatikan mengenai
kedisiplinan, dengan
memberi sanksi bagi
karyawan yang melanggar peraturan.
3) Sebaiknya PT. Surteckariya
Indonesia memperhatikan
kondisi lingkungan kerja
diperusahaan, agar karyawan
dapat bekerja secara
maksimal. Karena lingkungan
kerja yang baik, aman,
nyaman dapat meningkatkan
produktivitas kerja bagi
karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Saleh, H. U. (2018).
Pengaruh Disiplin Kerja,
Motivasi Kerja, Etos Kerja
dan Lingkungan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan bagian Produksi di PT. Inko Java Semarang.
Among Vol.11 No.21.
Bella Dwi Handayani, D. R. (2019). Pengaruh Lingkungan kerja
Terhadap Produktivitas
Karyawan Telkom Corporate
University Center.
e-Proceeding of Management : Vol.6, No.2 ISSN : 2355-9357
Desi Ariani, I. P. (2020). Pengaruh
Disiplin Kerja, Iklim
14
Organisasi Terhadap
Produktivitas Kerja Guru.
E-ISSN : 2686-4924, P-E-ISSN : 2686-5246 Vol 1, Issue 3.
Dewi Susita, A. W. (2019). Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan (Kasus
PT.Artolite Indah
Mediatama). Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) Vol 10, No. 2 e-ISSN: 2301-8313.
Eka Wuandari, N. E. (2020). Pengaruh Pelatihan Kerja dan
Disiplin Kerja terhadap
Kinerja Karyawan PT. Usaha Kiat Permata Di Batam.
Jurnal Rekaman, Vol. 4, No.2 e-ISSN : 2598:8107.
Fatihudin, D. (2015). Metode
Penelitian untuk Ilmu
Ekonomi, Manajemen dan
Akuntansi. Surabaya:
Zifatama Publisher.
Imam, G. (2012). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
IBM SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro. Kiki Ernawati. (2017). Pengaruh
Disiplin Kerja terhadap
Produktivitas Kerja
Karyawan Non Medis
DiRumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun. Madiun :
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
Ni kadek ira agustini, A. S. (Ni
kadek ira agustini, A.A
Sagung Kartika Dewi , E-Jurnal M2019). Ni kadek ira agustini, A.A Sagung Kartika Dewi , E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 1, 20Pengaruh Kompensasi , Disiplin Kerja
dan Motivasi terhadap
Produktivitas Karyawan.
E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No.1 7191 – 7218 ISSN: 2302-8912.
Nugroho, Y. A. (2019). Pelatihan
dan Pengembangan SDM : Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Penerbit Universitas Katolik Atma Jaya.
Panjaitan, M. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja
Karyawan. Jurnal
Manajemen Vol 3. No. 2, p. 1-5 p - ISSN : 2301 – 6256.
Ronal Donra Sihaloho, H. s. (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja karyawan pada PT. Super Satia Sagita Medan. JurnalL Ilmiah Socio
Secretum. Volume 9 Nomor 2.
Siregar, S. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif Dilengkapi
dengan Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS Edisi Pertama. Jakarta: PT.
Fajar Interpratama Mandiri.
Siswadi, Y. (2016). Pengaruh
Pelatihan dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Jasa
Marga Cabang (Balmera)
15
Manajemen dan Bisnis Vol. 17, No. 01 ISSN: 1693-7619.
Slamet Riyanto, A. A. (2020).
Metode Riset Penelitian
Kuantitatif Penelitian Di
Bidang Manajemen, Teknik, Pendidikan dan Eksperimen.
Madiun: Deepublish
Publisher.
Sri Wahyuningsih, (2019). Jurnal
Warta Edisi :Pengaruh
Pelatihan dalam
Meningkatkan Produktivitas
Kerja Karyawan. Jurnal
Warta ISSN : 1829-7463.
Suhardiman Masuku, V. P. (2019). Suhardiman Masuku, Victor
P.K Lengkong,
LuckyPengaruh Pelatihan,
Budaya Kerja dan Gaya
Kepemimpinan terhadap
Produktivitas Kerja
Karyawan pada PT. Askrindo
Cabang manado. Jurnal
EMBA Vol.7 No.1.
Suwasti, R. (2017). Pengaruh
Pelatihan Kerja, Peran
Instruktur dan Fasilitas
Pelatihan Terhadap Minat Membuka Usaha Kecil (small bussines) (Studi Kasus pada Peserta di UPT Pelatihan .
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 06, No. 04.
Thamrin, E. (2015). Pengaruh
Lingkungan Kerja, Disiplin
dan Motivasi Terhadap
Produktivitas Kerja
Karyawan Bagian Produksi PT. Sinar Siak Dian Permai
Bandar Sekijang Pelalawan.
JOM FEKON Vol.1 No.2 .
Virginia A. J Rampisela, G. G. (2020). Pengaruh Motivasi kerja, Lingkungan Kerja dan Upah terhadap Poduktivitas Kerja karyawan PT. Dayana Cipta . Jurnal EMBA Vol.8