• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELATIHAN, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. SURTECKARIYA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PELATIHAN, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. SURTECKARIYA INDONESIA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH PELATIHAN, DISIPLIN KERJA DAN

LINGKUNGAN KERJA TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PADA KARYAWAN PT. SURTECKARIYA INDONESIA

Indri Indah Pratiwi 1, Ade Imam Suhakim, S.E., MM 2 Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa

Email: indrindapratiwi42637@gmail.com1; adeimamsuhakim89@gmail.com2

ABSTRAK

Produktivitas menjadi salah satu harapan utama perusahaan agar mampu bersaing dengan perusahaan lain yaitu untuk memperebutkan pangsa pasar yang ada. Meningkatkan produktivitas dapat membantu perusahaan dalam bersaing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pelatihan, Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Kerja pada Karyawan PT. Surteckariya Indonesia.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik non probability sampling. Jenis pengambilan sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 52 orang karyawan PT. Surteckariya Indonesia. Penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 22 untuk menguji uji validitas, uji reliablitas, uji asumsi klasik, uji analisis linear sederhana, uji koefisien determinasi, dan uji hipotesis.

Penelitian ini membuktikan bahwa hampir semua hubungan yang dihipotesiskan terbukti terdukung. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Pelatihan memiliki pengaruh yang positif dan signikan terhadap produktivitas kerja, dan disiplin kerja memiliki pengaruh yang positif dan signikan terhadap produktivitas kerja, dan lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signikan terhadap produktivitas kerja.

(2)

2 PENDAHULUAN

Produktivitas menjadi salah satu harapan utama perusahaan agar mampu bersaing dengan perusahaan lain yaitu utnuk memperebutkan pangsa pasar yang ada. Dengan meningkatkan produktivitas dapat

membantu perusahaan dalam

bersaing. Produktivitas karyawan ini

merupakan gabungan antara

kuantitas dan kualitas barang yg

dihasilkan. Dalam meningkatkan

produktivitas, faktor utama yang perlu diperhatikan adalah sumber daya manusia (karyawan).

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa PT. Surteckariya menerapkan metode pelatihan Off The Job

Training, namun dalam metode

tersebut materi yang diberikan tidak tepat, karena tidak sesuai dengan job

description karyawan sebagai

operator produksi. Sehingga ketika

karyawan dilapangan terdapat

karyawan yang masih tidak

memahami mengenai pekerjaan yang akan dikerjakan.

Permasalahan kedua yaitu mengenai disiplin kerja, pada masa pandemi ini kehadiran karyawan menjadi masalah utama. Karyawan sebelum melakukan absen wajib cek suhu badan, ketika suhu lebih dari

37ᵒ maka karyawan tersebut tidak

diizinkan memasuki lingkungan

pekerjaan dan dizinkan pulang.

Permasalahan tersebut menjadi

penyebab berkurangnya output

produksi karena pada kegiatan

produksi dilapangan kekurangan

karyawan.

Permasalahan ketiga yaitu

mengenai lingkungan kerja,

lingkungan kerja diperusahaan ini

dikatakan kurang baik karena

sirkulasi udara yang kurang baik sehingga mengganggu kenyamanan karyawan dalam bekerja, selain itu terdapat suara bising dari mesin yang mengganggu fokus karyawan dalam bekerja. Karyawan yang bekerja dengan nyaman dan fokus dapat

membantu perusahaan dalam

meningkatkan produktivitas.

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas maka

dibuat penelitian dengan judul

Pengaruh Pelatihan, Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Surteckariya Indonesia.

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

1. Produktivitas

Produktivitas kerja secara umum merupakan hasil akhir dari suatu pekerjaan yang berhubungan

dengan kualitas dan kuantitas

dimiliki oleh seorang karyawan. Hanaysha dalam Ni Kadek Ira

Agustini et al (2019:7192)

mendefinisikan bahwa Produktivitas merupakan kemampuan karyawan dalam mencapai tugas tertentu sesuai standar, kelengkapan, biaya dan

kecepatan sehingga pemanfaatan

sumber daya manusia yang efisien dan efektif dalam sebuah organisasi sangat penting untuk meningkatkan

efektivitas dan efisiensi secara

keseluruhan.

1.1 Faktor-faktor produktivitas

kerja

Menurut Sutrisno (2015:105)

faktor yang mempengaruhi

produktivitas adalah sebagai berikut:

(3)

3

 Efisiensi

 Peningkatan mutu hasil

pekerjaan.

 Pemberdayaan sumber daya

manusia.

 Pengembangan diri.

 Mutu.

1.2 Indikator Produktivitas Kerja

Menurut Sedarmayanti dalam

Desi Ariani et al (2020:270)

indikator pada Produktivitas Kerja adalah sebagai berikut:

1) Efisiensi. 2) Efektivitas. 3) Kualitas

2. Pelatihan Kerja

Pelatihan kerja merupakan suatu kegiatan untuk mengajarkan

pengetahuan, melatih keahlian

tertentu agar karyawan seamkin terampil, dan dapat melaksanakan tanggung jawab dengan semakin baik sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan perusahaan. Menurut

Walukow et al dalam Widiyanto et al (2020:335) Pelatihan kerja adalah suatu prubahan yang sistematis dari pengetahuan, kemampuan, sikap, dan perilaku yang dimiliki tenaga kerja

dan mengalami peningkatan

sehingga dapat mencapai sasaran yang diinginkan.

2.1 Faktor-faktor pelatihan kerja

Menurut Noviantoro dalam Sriwahyuningsih (2019:60), faktor yang mempengaruhi pelatihan kerja adalah sebagaia berikut:

1. Materi Pelatihan (Isi

Pelatihan)

2. Metode Pelatihan

3. Sikap dan Keterampilan Instruktur/Pelatih

4. Lama Waktu Pelatihan

5. Fasilitas Pelatihan

2.2 Indikator Pelatihan Kerja

Menurut Mangkunegara

dalam Sri Wahyuningsih (2019:60), diantaranya sebagai berikut :

1) Tujuan Pelatihan 2) Materi

3) Metode yang Digunakan

3. Disiplin Kerja

Disiplin kerja merupakan

sikap mental yang tercermin dalam tindakan atau perilaku dalam diri seseorang melalui ketaatan dan kepatuhan terhadap etika, dan norma yang berlaku baik dilingkungan masyarakat dan pemerintah.

Abdul Rachman Saleh

(2018:32) mendefinisikan Disiplin merupakan suatu proses yang dapat menumbuhkan perasaan seseorang

untuk mempertahankan dan

meningkatkan tujuan organisasi

secara objektif, melalui

kepatuhannya menjalankan peraturan organisasi dan kedisiplinan adalah hal utama yang wajib dijunjung oleh seorang individu atau karyawan

untuk menunjukan kepada

perusahaan bahwa dia mampu

memegang tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan baik maupun hal lain yang diembankan oleh perusahaan kepadanya.

3.1 Faktor-faktor disiplin kerja

Faktor-faktor disiplin kerja menurut Hasibuan (2015) dalam Kiki Ernawati (2017: 23) di antaranya:

 Tujuan dan kemampuan

 Teladan pimpinan

 Balas jasa

 Keadilan

 Pengawasan melekat

(4)

4

 Ketegasan

 Hubungan Kemanusian

3.2 Indikator disiplin kerja

Adapun indikator yang dapat digunakan sebagai tolak ukur disiplin kerja seorang karyawan menurut Abdul Rachman Saleh (2018:32), yaitu :

1) Frekuensi kehadiran.

2) Ketaatan pada standar kerja.

3) Ketaatan pada peraturan

kerja.

4. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah suatu keadaan atau kondisi yang

tampak dalam tempat kerja.

Menurut Maludin Panjaitan

(2017:4) mendefinisikan

Lingkungan kerja adalah semua

keadaan tempat kerja dapat

mempengaruhi pegawai atau

karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan

kerja dibagi dua jenis yaitu

lingkungan kerja fisik dan

lingkungan kerja non fisik.

Lingkungan kerja fisik

merupakan keadaan yang terdapat di sekitar tempat kerja, yang dapat

mempengaruhi pegawai dalam

melaksanakan pekerjaannya baik

secara langsung maupun secara tidak langsung. Lingkungan kerja fisik

yang baik sangat membantu

karyawan bekerja dengan aman, nyaman.

Menurut Siagian dalam

Hotlin Siregar et al (2019:276) Lingkungan kerja fisik adalah semua

keadaan berbentuk fisik yang

terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan.

Menurut Siagian dalam Hotlin

Siregar et al (2019:276) Lingkungan

kerja non fisik adalah lingkungan kerja yang menyenangkan dalam arti terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara karyawan dan atasan, karena pada hakekatnya manusia dalam bekerja tidak hanya mencari uang saja, akan tetapi bekerja merupakan bentuk aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan.

4.1 Faktor-faktor lingkungan

kerja

Faktor-faktor lingkungan

kerja menurut Sunyoto (2013:44 ) faktor-faktor yang berkaitan dengan lingkungan kerja adalah sebagai berikut :  Hubungan karyawan  Tingkat kebisingan lingkungan kerja  Peraturan kerja  Penerangan  Sirkulasi udara  Keamanan.

4.2 Indikator lingkungan kerja

fisik

Indikator dalam lingkungan kerja fisik untuk penelitian ini menurut Elisa Nurisa Sumajow et al

(2018:351) diantaranya sebgai

berikut :

1) Penerangan/cahaya di tempat kerja.

2) Sirkulasi udara ditempat

kerja.

3) kebisingan di tempat kerja. 4) keamanan di tempat kerja.

4.3 Indikator lingkungan kerja

non fisik

Menurut Samson, et al.

(2015) dalam Bella Dwi Handayani

et al (2019:4381), indikator

lingkungan non fisik diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu:

(5)

5

1) Hubungan atasan dan

bawahan

2) Atasan memberikan motivasi. 3) Hubungan dengan sesama

karyawan.

HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis dalam karya ilmiah ini, dengan tema Pengaruh Pelatihan, Disiplin kerja dan Lingkungan Kerja

terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan PT. Surteckariya

Indonesia, adalah sebagai berikut : H1: Pelatihan kerja diduga memiliki

pengaruh terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan di PT.

Surteckariya Indonesia

H2: Disiplin kerja diduga memiliki pengaruh terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan di PT.

Surteckariya Indonesia

H3: Lingkungan kerja diduga

memiliki pengaruh terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Surteckariya Indonesia

Berdasarkan landasan teori dan hipotesis, maka dapat disusun

suatu model penelitian sebagai

berikut : H1 H2 H3 Lingkungan Kerja (X3) Pelatihan (X1) Disiplim Kerja (X2) Produktivitas Kerja (Y) JENIS PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh pelatiham,

disiplin kerja, dan lingkungan kerja

terhadap produktivitas kerja

karyawan PT. Surteckariya

Indonesia. Jenis penelitian ini adalah

kuantitatif , Menurut didin

Fatihudin (2015:28) Penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang

menggunakan pendekatan yang

bersifat obyektif, mencakup

pengumpulan dan analisis data

kuantitatif serta menggunakan

metode pengujian statistik.

DESAIN PENELITIAN

Berdasarkan landasan teori,

penelitian terdadulu dan hipotesis , maka maka dapat disusun desain penelitian sebagai berirkut :

Pelatihan (X1) Disiplin Produktivitas Kerja Kerja (X2) (Y) Lingkungan Kerja (X3)

Sedarmayanti et al dalam Desi Ariani (2020 : 270)

Samson et al dalam Bela Dwi Handayani

et al (2019 : 4381)

Efisiensi Efektivitas Kualitas Abdul Rachman Saleh (2018 : 32)

Elisa Nurisa Sumajow et al (2018 : 351)

Kebisingan Keamanan Kerja

Hubungan atasan dan bawahan Atasan memberikan motivasi Hubungan dengan sesama karyawan

Frekuensi Kehadiran Ketaatan pada standar kerja Ketaatan pada peraturan kerja

Penerangan atau cahaya Sirkulasi udra Tujuan Pelatihan Materi Metode Pelatihan Mangkunegara dalam Sri Wahyuningsih (2019 : 60)

(6)

6 TEMPAT DAN WAKTU

PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di PT. Surteckariya Indonesia yang beralamat di Komplek Industri Gobel Jl. Teuku umar KM.29, Telaga Asih

Cikarang Barat didepartemen

Produksi dan waktu penelitian

dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2020.

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2017:80) dalam Virginia A. J Rampisela dan Genita G Lumintang (2020:30) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah 87

karyawan PT. Surteckariya

Indonesia.

Teknik sampel yang

digunakan adalah teknik non

probability sampling, Menurut

Slamet Riyanto dan Agis Andhita

Hatmawan (2020:17) purposive

sampling yaitu pemilihan sampel

yang didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat

dengan ciri-ciri atau sifat-sifat

populasi yang sudah diketahui

sebelumnya. Adapun pembatasan kriteria pada penelirian ini adalah sebagai berikut :

1. Umur > 45 tahun 2. Level jabatan inspeksi 3. Jenjang pendidikan S1 4. Status karyawan tetap 5. Masa kerja < 1 tahun

Setelah disesuaikan dengan pembatasan kriteria, maka didapat jumlah sampel untuk penelitian ini yaitu sebanyak 52 orang.

Metode pengumpulan data yang didgunakan yaitu :

1. Observasi

Melakukan pengamatan

secara langsung di

PT.Surteckariya Indonesia

yang merupakan sebagai

objek dalam penelitian ini. 2. Data Kuesioner

Pengumpulan data yang

dilakukan dengan

menyebarkan angket

kuesioner secara langsung kepada responden.

3. Studi Kepustakaan

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan teori yang relevan, literatur dan artikel

yang berhubungan atau

berkaitan dengan penelitian ini.

Metode analisis data

menggunakan aplikasi IBM SPSS

statistic version 22. SPSS (Statistical

Product and Service Solution)

merupakan sebuah progam komputer berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik untuk memperoleh berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan.

Berikut merupakan urutan uji

yang akan digunakan dalam

membantu penelitian ini :

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid tidaknya suatu data.

(7)

7

Untuk pengambilan

keputusan pada uji ini adalah sebagai berikut:

1. Apabila r hitung > r tabel dan

bernilai positif; maka

indikator tersebut dinyatakan valid.

2. Apabila r hitung < r tabel atau bernilai negatif; maka indikator tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu kuisoner yang merupakan indikator dari variabel penelitian. Kuesioner dikatakan reliable jika

jawaban jawaban terhadap

pernyataan adalah konsisten. Seluruh item atau pertanyaan pada penelitian

ini menggunakan teknik alpha

cronbach dengan taraf signifikan (α) = 0,05 jika r hitung lebih dari r tabel, maka alat pengukur yaitu kuesioner dikatakan reliabel atau handal. Nilai cronbach alpha pada penelitian ini akan digunakan nilai 0,60 dengan asumsi atau anggapan bahwa daftar pertanyaan yang diuji akan dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0,60.

3. Uji Asumsi klasik

Uji asumsi klasik adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui

apakah didalam model regresi

terdapat masalah asumsi klasik. Uji asumsi klasik dilakukan dengan uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastsitas.

4. Uji Analisis Linear Sederhana

Menurut Kadir (2015:175) anlisis linear sederhana yaitu untuk mengetahui pengaruh yang terjadi secara parsial diantara variabel bebas (X1) terhadap variabel terikat (Y), variabel bebas (X2) terhadap variabel

terikat (Y), variabel bebas (X3) terhadap variabel terikat (Y)

Persamaan analisis linear sederhana adalah sebagai berikut :

Y = a + BX Keterangan :

Y = Produktivitas Kerja Karyawan a = Constanta

B = Koefisien Regresi X = Variabel Bebas

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotetsis jika :

a) t hitung > t tabel, signifikan < 0,05 maka hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima. b) t hitung < t tabel, signifikan >

0,05 maka hipotesis H0 diterima dan Ha ditolak. 5. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi

bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variable yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dasar pengambilan keputusan dalam uji ini yaitu dengan melihat tabel interpretasi korelasi. Tabel 3. 1 Interpretasi koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 0,1000 Sangat Kuat

6. Uji t Hitung parsial

Menurut Ghozali (2012:98), uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam

(8)

8

menerangkan variasi variabel

dependen. Salah satu cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji t ini adalah sebagai berikut:

a) t hitung > t tabel, signifikan < 0,05 maka hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima. b) t hitung < t tabel, signifikan >

0,05 maka hipotesis H0 diterima dan Ha ditolak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid tidaknya suatu data.

Untuk pengambilan

keputusan pada uji ini adalah sebagai berikut:

1. Apabila r hitung > r tabel dan

bernilai positif; maka

indikator tersebut dinyatakan valid.

2. Apabila r hitung < r tabel atau bernilai negatif; maka indikator tersebut dinyatakan tidak valid.

Nilai korelasi ini dibandingkan dengan r tabel, diketahui r tabel sebesar 0,281 dengan (n) = 52.

1) Uji validitas X1 terhadap Y

Pernyataan r hitung

r table

Keterangan

1

0,56

0,281

Valid

2

0,783

0,281

Valid

3

0,695

0,281

Valid

4

0,79

0,281

Valid

5

0,732

0,281

Valid

6

0,7

0,281

Valid

2) Uji validitas X2 terhadap Y

Pernyataan r hitung r table Keterangan

1 0,536 0,281 Valid 2 0,356 0,281 Valid 3 0,71 0,281 Valid 4 0,785 0,281 Valid 5 0,601 0,281 Valid 6 0,684 0,281 Valid

3) Uji validitas X3 terhadap Y

Pernyataan r hitung r table Keterangan

1 0,598 0,281 Valid 2 0,749 0,281 Valid 3 0,764 0,281 Valid 4 0,594 0,281 Valid 5 0,579 0,281 Valid 6 0,618 0,281 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas,

dinyatakan bahwa r hitung > r tabel. Maka data tersebut dinyatakan valid.

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu kuisoner yang merupakan indikator dari variabel penelitian. Kuesioner dikatakan reliable jika

jawaban jawaban terhadap

pernyataan adalah konsisten. Seluruh item atau pertanyaan pada penelitian

ini menggunakan teknik alpha

cronbach dengan taraf signifikan (α) = 0,05 jika r hitung lebih dari r tabel, maka alat pengukur yaitu kuesioner dikatakan reliabel atau handal. Nilai cronbach alpha pada penelitian ini akan digunakan nilai 0,60 dengan asumsi atau anggapan bahwa daftar pertanyaan yang diuji akan dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0,60.

(9)

9

1 Pelatihan (X1) 0,804 0,60 Reliabel

2 Disiplin Kerja (X2) 0,679 0,60 Reliabel

3 Lingkungan Kerja (X3) 0,723 0,60 Reliabel

Cronbach's Alpha Batas Cronbach's alpha Keterangan NO Variabel

Berdasarkan hasil uji statistik

reliabilitas dapat disimpulkan hasil uji reliabilitas pada data tersebut adalah reliabel, karena nilai cronbach alpha berada diatas > 0,60.

3. Uji Asumsi Klasik

3.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013:163) Uji

normalitas ini bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, residual berdistribusi normal atau tidak. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan cara analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik yaitu dengan melihat grafik propability plot dan uji statistik yaitu

dengan uji Kolmogorov-Smirnov

Test.

Berdasarkan output diatas dapat diketahui bahwa titik-titik ploting yang terdapat pada grafik “Normal P-P plot of Regression Standardized Residual” mengikuti dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandar dized Residual N 52 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,4591969 5 Most Extreme Differences Absolute ,109 Positive ,109 Negative -,074 Test Statistic ,109

Asymp. Sig. (2-tailed) ,177c

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan hasisl uji analisis data dengan menggunakan bantuan

software SPSS 22.0 hasil uji

Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh

hasil nilai Asymtotic significancy

(2-tailed) sebesar 0,177 > 0,05 , maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang tersebut berdistribusi normal. 3.2 Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas

bertujuan untuk mengetahui korelasi

antar variabel bebas. Untuk

menemukan ada tidaknya

multikolinearitas dalam model

regresi dapat dilihat dari nilai toleransi dan variance inflation

factor (VIF), apabila nilai tolerance <

0,1 atau nilai VIF > 10 berarti terdapat multikolinearitas.

(10)

10 Standa rdized Coeffic ients B Std.

Error Beta Tolerance VIF (Constant) 0,666 3,531 0,189 0,851 Pelatihan Kerja 0,258 0,092 0,276 2,806 0,007 0,867 1,153 Disiplin Kerja 0,144 0,098 0,138 1,472 0,148 0,952 1,05 Lingkungan Kerja 0,578 0,1 0,584 5,805 0 0,832 1,202 1 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja

Berdasarkan hasil uji,

dipeoleh hasil nilai Variance

Inflation Factor (VIF) < 10

sehingga dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk

mengetahui apakah pada sebuah model regresi terjadi ketidaksesuaian varian dari residual dalam satu

pengamatan lainnya. Apabaila

pengamatan berbeda disebut

heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil uji

heteroskedastisitas terdapat pola

tertentu dan menyebar diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Analisis Linear Sederhana

Pengujian hipotesis yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan dilakukan uji analisis linear sederhana yaitu untuk mengetahui pengaruh yang terjadi secara parsial diantara variabel bebas (X1) terhadap variabel terikat (Y), variabel bebas (X2) terhadap variabel terikat (Y) , variabel bebas (X3) terhadap variabel terikat (Y)

Persamaan analisis linear sederhana adalah sebagai berikut :

Y = a + BX Keterangan :

Y = Produktivitas Kerja Karyawan a = Constanta

B = Koefisien Regresi X = Variabel Bebas

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotetsis jika :

a) t hitung > t tabel, signifikan < 0,05 maka hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima. b) t hitung < t tabel, signifikan >

0,05 maka hipotesis H0 diterima dan Ha ditolak. Berikut adalah hasil analisis regresi linear sederhana :

1) Pengaruh pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja Standa rdized Coeffi B Std. Error Beta Toler ance VIF (Constant) 14,79 2,958 4,999 0 Pelatihan Kerja 0,468 0,114 0,501 4,094 0 1 1 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics 1

a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja

Berdasarkan hasil uji, diketahui persamaan regresi X1 terhadap Y sebagai berikut :

(11)

11

2) Pengaruh Disiplin kerja terhadap produktivitas kerja Standa rdized Coeffic B Std. Error Beta Toler ance VIF (Constant) 18,669 3,841 4,861 0 Disiplin Kerja 0,3 0,141 0,289 2,136 0,038 1 1 1

a. Dependent Variable: Produktivitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

Berdasarkan hasil uji, diketahui persamaan regresi X2 terhadap Y sebagai berikut :

Y = 18,669 +0,300 X2

3) Pengaruh Lingkungan kerja

terhadap produktivitas kerja

Standar dized Coeffici B Std. Error Beta Tolera nce VIF (Constant) 7,729 2,654 2,912 0,005 Lingkungan Kerja 0,708 0,098 0,715 7,229 0 1 1 1

a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

Berdasarkan hasil uji, diketahui persamaan regresi X3 terhadap Y sebagai berikut :

Y = 7,729 +0,708 X3

5. Uji Koefisien determinasi

Analisis korelasi bertujuan

untuk mengukur kekuatan

asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,772a 0,596 0,571 1,504 Model Summary

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, Pelatihan Kerja

Berdasarkan hasil uji

koefisien determinasi diperoleh hasil nilai Adjusted R Square sebesar

0,571. Berdasarkan interpretasi

koefisien korelasi jika Adjusted R

Square 0,571 berarti memiliki

hubungan yg sedang antara variabel bebas dan variabel terikat.

6. Uji t Hitung Parsial

Menurut Ghozali (2012:98),

uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel

dependen.

1) Uji t parsial X1 terhadap Y

Standa rdized Coeffi cients B Std. Error Beta Tolera nce VIF (Constant) 14,79 2,958 4,999 0 Pelatihan kerja 0,468 0,114 0,501 4,094 0 1 1 1

a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

Berdasarkan hasil uji t hitung secara parsial variabel pelatihan kerja (X1) terhadap variabel produktivitas (Y) maka diperoleh t hitung 4,094 > t tabel 2,010. Hal ini berarti variabel

pelatihan kerja secara parsial

berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

2) Uji t parsial X2 terhadap Y

Standar dized Coeffici ents B Std. Error Beta Tolera nce VIF (Constant) 18,669 3,841 4,861 0 Disiplin Kerja 0,3 0,141 0,289 2,136 0,038 1 1 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics 1

(12)

12

Berdasarkan hasil uji t hitung secara parsial variabel disiplin kerja (X2) terhadap variabel produktivitas (Y) maka diperoleh t hitung 2,136 > t tabel 2,010. Hal ini berarti variabel

disiplin kerja secara parsial

berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

3) Uji t parsial X3 terhadap Y

Standa rdized Coeffic ients B Std. Error Beta Toler ance VIF (Constant) 7,729 2,654 2,912 0,005 Lingkungan Kerja 0,708 0,098 0,715 7,229 0 1 1 1

a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

Berdasarkan hasil uji t hitung secara parsial variabel lingkungan

kerja (X3) terhadap variabel

produktivitas (Y) maka diperoleh t hitung 7,229 > t tabel 2,010. Hal ini berarti variabel lingkungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Produktivitas Kerja

Hasil penelitian ini

membuktikan bahwa variabel

pelatihan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa semakin

baik pelatihan yang diberikan

perusahaan maka produktivitas kerja akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan Sri Wahyuningsih (2019 dengan hasil penelitian bahwa pelatihan mempunyai pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap

produktivitas kerja karyawan.

2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

Hasil penelitian ini

membuktikan bahwa variabel

disiplin kerja memiliki pengaruh

positif dan signikan terhadap

produktivitas kerja. Disiplin kerja merupakan salah satu hal yang

penting yang harus karyawan

terapkan dalam pekerjaan, karena jika karyawan tidak disiplin seperti

tidak taat peraturan, tidak

memperhatikan standar kerja bahkan tidak hadir sangat mempengaruhi produktivitas kerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan Ni kadek ira agustini dan A.A Sagung Kartika Dewi (2019 dengan hasil penelitian bahwa disiplin kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

produktivitas kerja karyawan.

3. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

Hasil penelitian ini

membuktikan bahwa lingkungan

kerja memiliki pengaruh positif dan

signikan terhadap produktivitas

kerja. Lingkungan kerja yang baik, aman dan nyaman akan membantu

perusahaan dalam meningkatkan

produktivitas kerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan Virginia A.J Rampisela dan Genita G Lumintang (2020) dengan hasil penelitian bahwa

Variabel Lingkungan Kerja

berpengaruh positif signifikan

terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan. Lingkungan kerja

merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dan diperbaiki dalam meningkatkan produktivitas.

(13)

13 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan serta berdasarkan kajian pustaka, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Variabel Pelatihan Kerja

memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap

variabel Produktivitas Kerja

2) Variabel Disiplin Kerja

memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap

variabel Produktivitas Kerja 3) Variabel Lingkungan Kerja

memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap

variabel Produktivitas Kerja

SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini maka

diajukan saran-saran sebagai

pelengkap dalam penelitian ini, berikut adalah saran dalam penelitian ini :

1) Sebaiknya PT. Surteckariya

mengadakan program

pelatihan dengan metode

yang baik, tepat, menarik dan sesuai dengan job description

bagi karyawan kontrak

maupun tetap, agar semua

karyawan memiliki

keterampilan dan

pengetahuan lebih dan

memungkinkan karyawan

bekerja secara efektif dan efisien dan juga dapat bekerja dengan berkualitas. Adanya

pelatihan kerja dapat

meningkatkan pengetahuan

serta keterampilan bagi

karyawan.

2) Disiplin kerja dalam

penelitian ini memiliki

pengaruh yang lebih kecil terhadap produktifitas kerja karyawan PT. Surteckariya Indonesia. Dalam hal ini sebaiknya manajemen PT. Surteckariya Indonesia lebih

memperhatikan mengenai

kedisiplinan, dengan

memberi sanksi bagi

karyawan yang melanggar peraturan.

3) Sebaiknya PT. Surteckariya

Indonesia memperhatikan

kondisi lingkungan kerja

diperusahaan, agar karyawan

dapat bekerja secara

maksimal. Karena lingkungan

kerja yang baik, aman,

nyaman dapat meningkatkan

produktivitas kerja bagi

karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Saleh, H. U. (2018).

Pengaruh Disiplin Kerja,

Motivasi Kerja, Etos Kerja

dan Lingkungan Kerja

Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan bagian Produksi di PT. Inko Java Semarang.

Among Vol.11 No.21.

Bella Dwi Handayani, D. R. (2019). Pengaruh Lingkungan kerja

Terhadap Produktivitas

Karyawan Telkom Corporate

University Center.

e-Proceeding of Management : Vol.6, No.2 ISSN : 2355-9357

Desi Ariani, I. P. (2020). Pengaruh

Disiplin Kerja, Iklim

(14)

14

Organisasi Terhadap

Produktivitas Kerja Guru.

E-ISSN : 2686-4924, P-E-ISSN : 2686-5246 Vol 1, Issue 3.

Dewi Susita, A. W. (2019). Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan (Kasus

PT.Artolite Indah

Mediatama). Jurnal Riset

Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) Vol 10, No. 2 e-ISSN: 2301-8313.

Eka Wuandari, N. E. (2020). Pengaruh Pelatihan Kerja dan

Disiplin Kerja terhadap

Kinerja Karyawan PT. Usaha Kiat Permata Di Batam.

Jurnal Rekaman, Vol. 4, No.2 e-ISSN : 2598:8107.

Fatihudin, D. (2015). Metode

Penelitian untuk Ilmu

Ekonomi, Manajemen dan

Akuntansi. Surabaya:

Zifatama Publisher.

Imam, G. (2012). Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program

IBM SPSS. Semarang:

Universitas Diponegoro. Kiki Ernawati. (2017). Pengaruh

Disiplin Kerja terhadap

Produktivitas Kerja

Karyawan Non Medis

DiRumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun. Madiun :

Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Ni kadek ira agustini, A. S. (Ni

kadek ira agustini, A.A

Sagung Kartika Dewi , E-Jurnal M2019). Ni kadek ira agustini, A.A Sagung Kartika Dewi , E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 1, 20Pengaruh Kompensasi , Disiplin Kerja

dan Motivasi terhadap

Produktivitas Karyawan.

E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No.1 7191 – 7218 ISSN: 2302-8912.

Nugroho, Y. A. (2019). Pelatihan

dan Pengembangan SDM : Teori dan Aplikasi. Jakarta:

Penerbit Universitas Katolik Atma Jaya.

Panjaitan, M. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja

Karyawan. Jurnal

Manajemen Vol 3. No. 2, p. 1-5 p - ISSN : 2301 – 6256.

Ronal Donra Sihaloho, H. s. (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja karyawan pada PT. Super Satia Sagita Medan. JurnalL Ilmiah Socio

Secretum. Volume 9 Nomor 2.

Siregar, S. (2017). Metode Penelitian

Kuantitatif Dilengkapi

dengan Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS Edisi Pertama. Jakarta: PT.

Fajar Interpratama Mandiri.

Siswadi, Y. (2016). Pengaruh

Pelatihan dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Jasa

Marga Cabang (Balmera)

(15)

15

Manajemen dan Bisnis Vol. 17, No. 01 ISSN: 1693-7619.

Slamet Riyanto, A. A. (2020).

Metode Riset Penelitian

Kuantitatif Penelitian Di

Bidang Manajemen, Teknik, Pendidikan dan Eksperimen.

Madiun: Deepublish

Publisher.

Sri Wahyuningsih, (2019). Jurnal

Warta Edisi :Pengaruh

Pelatihan dalam

Meningkatkan Produktivitas

Kerja Karyawan. Jurnal

Warta ISSN : 1829-7463.

Suhardiman Masuku, V. P. (2019). Suhardiman Masuku, Victor

P.K Lengkong,

LuckyPengaruh Pelatihan,

Budaya Kerja dan Gaya

Kepemimpinan terhadap

Produktivitas Kerja

Karyawan pada PT. Askrindo

Cabang manado. Jurnal

EMBA Vol.7 No.1.

Suwasti, R. (2017). Pengaruh

Pelatihan Kerja, Peran

Instruktur dan Fasilitas

Pelatihan Terhadap Minat Membuka Usaha Kecil (small bussines) (Studi Kasus pada Peserta di UPT Pelatihan .

Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 06, No. 04.

Thamrin, E. (2015). Pengaruh

Lingkungan Kerja, Disiplin

dan Motivasi Terhadap

Produktivitas Kerja

Karyawan Bagian Produksi PT. Sinar Siak Dian Permai

Bandar Sekijang Pelalawan.

JOM FEKON Vol.1 No.2 .

Virginia A. J Rampisela, G. G. (2020). Pengaruh Motivasi kerja, Lingkungan Kerja dan Upah terhadap Poduktivitas Kerja karyawan PT. Dayana Cipta . Jurnal EMBA Vol.8

Referensi

Dokumen terkait

Direktoral Jendral Bina Marga Republik Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum, (2014), Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI), Jakarta. Morlok,K.,E,1995 Pengantar Teknik dan

Selain itu, ada penambahan 1 ruang lagi untuk meeting room agar kebutuhan dari pengguna dapat terpenuhi terkait dengan efisiensi ruangan dan waktu sesuai dengan

Hal ini berarti kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik yang diajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Lottery Card (Kartu Arisan) lebih baik

3. Hasil belajar yang berupa perubahan sikap dan tingkah laku. Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar memiliki cakupan makna yang lebih

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum mengenai pembangunan transportasi kereta api di wilayah Jawa bagian Barat tepatnya di Keresidenan Batavia

Pada tahap increment kedua, aplikasi hasil dari increment pertama ditambahkan fitur baru sesuai dengan proses bisnis penentuan harga yang ada di perusahaan

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN GURU KIMIA DALAM MERANCANG PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI MELALUI PELATIHAN GURU TIPE SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA Universitas

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN GURU KIMIA DALAM MERANCANG PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI MELALUI PELATIHAN GURU TIPE SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA.. Universitas