• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mesin Bubut.ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mesin Bubut.ppt"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

7-Apr-13 2

MESIN PERKAKAS

Mesin bubut termasuk mesin perkakas dengan Gerak Utama berputar.

Mesin ini berfungsi untuk menghilangkan sebagian bahan benda kerja, membentuk benda kerja dengan berputar dan pengirisan dilakukan oleh alat iris/potong yang diam.

Pengambilan bagian material dengan proses pemakanan tatal (chip) menggunakan operasi pemotongan yang simultan atau berturutan sepanjang benda kerja atau membentuk coil / ulir.

Bentuk akhir benda kerja bisa berupa : batang-batang silindris, konis, dan ulir. Pengirisan dapat dilakukan di luar atau di dalam benda kerja.

Ukuran Utama mesin bubut ditentukan oleh : 1. Tinggi center ( H )

2. Jarak center di kepala tetap ke kepala lepas ( C - C ).

MESIN BUBUT

(3)

MESIN BUBUT

Bagian-bagian Utama

Kepala Tetap ( head stock )

Pada bagian ini terdapat

1. Transmisi roda gigi, untuk pengaturan kecepatan putar benda kerja 2. Batang ( tangkai ) pengatur kecepatan

3. Pemegang benda kerja

Kepala Lepas ( tail stock )

Pada bagian ini dapat dipasangkan center sebagai pendukung benda kerja yang panjang, juga dapat dipasangkan tangkai pemegang mata drill untuk proses pelubangan benda kerja dengan menggunakan mesin bubut.

Bed

Berfungsi sebagai tempat meluncurnya ( bergeser di atasnya ) eretan ( carriage ), kepala lepas, dan steady–rest.

Eretan ( carriage )

Tempat pemasangan alat iris

Perlengkapan mekanik :

1. Perlengkapan untuk membubut secara otomatis 2. Perlengkapan untuk membubut ulir

(4)

7-Apr-13 4

MESIN BUBUT

(5)

Types of Lathes

(6)

Cutting Tools for Lathes

External

Right hand turning

Left hand turning

Round nose turning

Cut-off

(7)

Cutting tools for Lathes

External (con’t)

Broad nose finishing

Right hand facing

Threading

Form

Internal

Boring

Threading

Grooving

(8)

Typical Carbide Insert &

Holder

(9)

Workholding on a Lathe

Between centers

Live-tailstock

Dead-headstock

(10)

Workholding on a Lathe

Chuck

3,4, or 6 jaw

(11)

Workholding on a Lathe

(12)

Workholding on a Lathe

Others

Face driver system

(13)

MESIN BUBUT

(14)

7-Apr-13 14

MESIN BUBUT

(15)

MESIN BUBUT

Center Drill Mata Drill Mata Drill Ujung TailStock Bidang Dukungan harus penuh

(16)

7-Apr-13 16

MESIN BUBUT

Pemegang Alat Iris Over-hang terlalu jauh ( L >> ) Over-hang terlalu jauh ( L >> )

(17)

MESIN BUBUT

Bagian-bagian Utama

Perlengkapan lain

:

Penjepit 4 ( empat ) rahang

( independent chuck ), untuk menjepit benda kerja yang bulat ( silindris ) atau bentuk yang tidak teratur.

# Keuntungannya , rahang-rahangnya dapat diatur untuk tujuan tertentu.

# Kerugiannya , penyetelannya lama

Penjepit 3 ( tiga ) rahang

( universal chuck )

Digunakan untuk menjepit benda kerja yang silindris , segi enam dengan cepat.

(18)

7-Apr-13 18

MESIN BUBUT

(19)

MESIN BUBUT

Bagian-bagian Utama

Perlengkapan lain :

Steady Rest ,

adalah alat penahan

benda kerja yang panjang, ditempatkan di atas bed sesuai dengan keperluannya

Follower rest ,

fungsinya sama dengan steady rest, ditempatkan pada eretan. Follower rest selalu bergerak bersama-sama

Collet ,

alat penjepit benda kerja atau alat iris

yang kecil ( pengerjaannya teliti )

(20)

7-Apr-13 20

MESIN BUBUT

(21)

MESIN BUBUT

Pemegang Benda Kerja Pemegang

(22)

7-Apr-13 22

MESIN BUBUT

V-Belt Poros Penggeser appron/pemegeng alat iris Pemegang

Benda Kerja Pemegang

(23)

MESIN BUBUT

Setting Alat Iris

Pada Mesin Bubut, alat iris harus di-set lebih dahulu sebelum digunakan.

(24)

7-Apr-13 24

MESIN BUBUT

Setting Alat Iris

(25)

MESIN BUBUT

Material

 Semua logam (hampir semua

dengan bebas di machining), plastik, dan sejumlah keramik

Variasi Proses

 Mesin yang dioperasikan secara manual

 Mesin yang otomatis, fully dan semi-otomatis

 Mesin dengan otomatis bar feeder, digunakan terutama untuk produksi baut dan part yang sejenis. Single dan multiple spindle

 Memungkinkan menggunakan material dan geometri alat iris yang bervariasi

Macam-macam Pemakanan

(26)

26

STANDART INSERT SHAPES

V – used for profiling,

weakest

insert

, 2 edges per side.

D – somewhat stronger, used

for profiling when the angle

allows it, 2 edges per side.

T – commonly used for turning

because it has 3 edges per

side.

C – popular insert because the

same holder can be used for

turning and facing. 2 edges per

side.

W – newest shape. Can turn

and face like the C, but 3

edges per side.

S –

Very strong

, but mostly

used for chamfering because it

won’t cut a square shoulder. 4

edges per side.

R – strongest insert but least

commonly used.

(27)

TYPICAL TURNING,

THREADING and PARTING

TOOLS

(28)

7-Apr-13 28

MESIN BUBUT

Agar alat iris dapat digunakan dengan umur yang wajar, perlu diketahui kecepatan putar benda kerja yang sudah disesuaikan dengan

- diameter,

- jenis bahan alat iris dan - bahan benda kerja.

Kecepatan potong = C.S. = p . D . n

m / menit ( ft / menit )

dengan n = jumlah putaran benda kerja tiap menit ( rpm ) d = diameter benda kerja ( m ) atau ( in – ft )

Bila bahan alat iris dari jenis HSS , kita dapat menggunakan C.S. yang diizinkan seperti di daftar berikut

SFPM = surface feet per minute

Perhitungan Kecepatan

B A H A N C.S. ( SFPM )

Baja

Besi / besi tuang Bronze Brass Aluminium 50 80 100 150 200

(29)

MESIN BUBUT

MESIN I 1200 800 1700 2500 260 160 370 540 58 40 85 125 MESIN II 35 47 59 72 77 84 93 137 168 213 279 351 431 457 501 561 521 1000 Persoalan 1

Suatu benda kerja dari bronze diameter 2” , alat iris yang digunakan untuk pemotongan = HSS. Berapa putaran mesin yang harus digunakan ?

Jawaban :

Dari data di atas , bahan bronze  CS yang dianjurkan = 100 SFPM

CS = p x d x n  100 = p x 2 x n / 12 = p n /6

n = 100 x 6 /p = 191 RPM

Dari data kecepatan putar mesin yang bisa dipilih di atas , diambil nilai yang sedikit di bawahnya ( kalau tidak ada yang sama persis )

Bila menggunakan Mesin I  180 RPM Mesin II  168 RPM

(30)

7-Apr-13 30

MESIN BUBUT

Persoalan 2

Diketahui, batang Al dengan panjang = 500 mm, diameter = 40 mm. Dibubut menjadi diameter = 32 mm dengan 2 x gerakan pemakanan pahat sepanjang benda kerja.

Bila kecepatan voeding s = 0,05 mm/putaran . Berapa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan benda kerja tersebut ?

Jawaban :

Bahan benda kerja = Aluminium  CS yang dianjurkan = 200 SFPM

Dibubut dari diameter 40 mm menjadi 32 mm, tebal pemakanan = (( 40 – 32 ) / 2 ) mm = 4 mm

Untuk pembubutan pertama : diameter benda kerja = 40 mm = 40 / 25,4 in

CS = p d n  200 = p ( 40/25,4) n / 12  n = (200 x 12 x 25,4) / (40 x p) = 485 RPM

Untuk pembubutan ke dua : diameter benda kerja = 36 mm = 36 / 25,4 in CS = p d n  200 = p ( 36/25,4) n / 12  n = ( 200 x 12 x 25,4 ) / ( 36 x p ) = 539,3 RPM 500 40 32

(31)

MESIN BUBUT

Bila menggunakan mesin I :

Pembubutan pertama , digunakan putaran mesin = 370 RPM

Waktu yang diperlukan untuk pembubutan sepanjang 500 mm : L / ( RPM x s ) mnt = 500 / ( 370 x 0,05 ) mnt = 27,03 menit

Pembubutan ke dua , digunakan putaran mesin tetap = 370 RPM ( karena tidak ada lagi pilihan putaran yang lebih dekat )

L / ( RPM x s ) menit = 500 / ( 370 x 0,05 ) menit = 27,03 menit

Jadi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan benda kerja tersebut di atas = 2 x ( 27,03 ) = 54,06 menit

Bila digunakan mesin II :

Pembubutan pertama , digunakan putaran mesin = 457 RPM Waktu yang diperlukan untuk pembubutan sepanjang 500 mm :

L / ( RPM x s ) menit = 500 / ( 457 x 0,05 ) menit = 21,88 menit

Pembubutan ke dua , digunakan putaran mesin = 501 RPM Waktu yang diperlukan untuk pembubutan sepanjang 500 mm :

L / ( RPM x s ) menit = 500 / ( 501 x 0,05 ) menit = 20 menit

Jadi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan benda kerja tersebut di atas = 21,88 + 20 = 41,88 menit

(32)

7-Apr-13 32

MESIN BUBUT

(33)

MESIN BUBUT

Semua alat iris yg. akan

digunakan dipasang

Bentuk yg dikerjakan

(34)

7-Apr-13 34

MESIN BUBUT

(35)
(36)

7-Apr-13 36

MESIN BUBUT

Ada 2 cara pembubutan tirus

yaitu

1. Dengan bantuan kepala lepas

# Cara ini digunakan untuk benda kerja yang panjang

# Benda kerja ditahan oleh 2 ujung center ( kepala tetap dan kepala lepas )

# Kepala lepas terdiri dari 2 bagian , bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas dapat digeser dalam bidang horizontal ke arah mendekati atau menjauhi operator

# Gerakan eretan ( tempat pemegang alat iris ) dapat di-set otomatis

# Tidak dapat digunakan untuk membuat lubang yang tirus.

(37)

MESIN BUBUT

Cara Pembubutan Tirus

2 .D d l L x 

V = ( L/l ) ( D – d ) / 2

(38)

7-Apr-13 38

MESIN BUBUT

2. Dengan Bantuan Eretan Atas ( Compound Rest )

#

Ujung benda kerja busa bebas atau ditahan oleh center dari tail stock

#

Dapat melakukan pembubutan tirus baik pada bagian luar maupun dalam benda

dengan sudut yang besar

(39)
(40)

7-Apr-13 40

MESIN BUBUT

KARTEL

Fungsinya untuk membuat kasar permukaan benda

silindris dengan teratur agar tidak licin ketika dipegang.

Mempunyai macam-macam bentuk antara lain

o beralur lurus

o beralur melintang tunggal

o beralur melintang ganda

Cara mengkartel :

# Dilakukan dengan menggunakan mesin bubut putaran mesin diatur lambat

# Alat kartel dipasang hingga ke dua rolnya menekan sama rata pada permukaan benda kerja

# Setelah mesin dihidupkan , tekan kartel ke benda kerja

# Periksa bekas kartel mungkin kedalamannya tidak sama

# Jalankan mesin secara otomatis dan beri minyak lumas

(41)

MESIN BUBUT

Ulir berfungsi sebagai

:

- pengikat sementara - pemindah gerakan

Bentuk Ulir

o

Segi tiga , standard BSW ( British Standard Whitworth ) , Metris , ANC

(American National Coarse ) , ANF ( American National Fine )

o

Segi empat

o

Trapesium

(42)

7-Apr-13 42

MESIN BUBUT

(43)

MESIN BUBUT

Pembuatan Ulir

Ulir dengan bentuk segi tiga :

o

Batang ulir , dibuat dengan mesin bubut atau dengan threading dies ( snei )

o

Mur dengan mesin bubut atau dengan tap

Ulir dengan bentuk segi empat dan trapesium dibuat dengan menggunakan mesin bubut

Beberapa istilah yang perlu diketahui :

o

Gang ( pitch ) , jarak dari puncak ulir satu ke puncak ulir berikutnya

o

Kisar ( lead ) , jarak yang ditempuh oleh mur/batang berulir bila diputar 1x putaran

o

Jalan Ulir , jumlah gang yang ditempuh oleh mur/batang berulir bila diputar 1x putaran

Ulir yang dibuat dengan jalan ulir lebih dari = 1 , bertujuan untuk mempercepat gerakan mur/batang berulir.

Contoh :

Untuk ulir yang dibuat 1 jalan ulir  kisarnya = 1 gang 2 jalan ulir  kisarnya = 2 gang 3 jalan ulir  kisarnya = 3 gang

(44)

7-Apr-13 44

MESIN BUBUT

(45)

MESIN BUBUT

Petunjuk Pembacaan Lonceng Ulir

:

 Bila banyak gang pada lead screw ( batang berulir

yang berfungsi sebagai pemandu bergesernya pahat pada pembuatan ulir ) = 4 dan banyak gang ulir yang dibuat dalam tiap incinya 

Genap , maka penekanan tangkai harus tepat pada

strip (garis) yang ada pada lonceng ulir , tidak memperhatikan apakah garis ber-angka atau tidak.

Ganjil , maka penekanan tangkai harus membentuk

sudut = 90o

Pecahan ( 2 ½, 3 ½ , 5 ½ ………. ) , maka penekanan

tangkai harus tetap pada garis yang sama atau yang berhadapan.

Lonceng Ulir ( Threading dial )

 Pada pembuatan ulir dengan menggunakan mesin bubut, pemakanan tidak mungkin dilakukan sekaligus.

Pemakanan berulang-ulang, pemakanan ke dua akan lebih dalam dari pemakanan pertama , ke tiga lebih dalam dari ke dua dst.

 Pemakanan pertama , ke dua , ke tiga dst. , harus dimulai pada titik yang sama. Untuk itu ada alat bantunya

yaitu Lonceng Ulir. Jadi lonceng ulir ini berfungsi sebagai petunjuk bagi kita , kapan kita harus menekan tangkai lonceng ulir agar awal pemakanan bisa tepat untuk setiap pemakanan ( satu , ke dua , dst. ).

(46)

7-Apr-13 46

MESIN BUBUT

(47)
(48)

7-Apr-13 48

MESIN BUBUT

(49)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada selang kepercayaan 95% penambahan probiotik dalam pakan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan patin dan kelulushidupan

Di depan Presiden di acara tersebut saya mengemukakan tekad untuk mengajak swasta secara bersama-sama mengincar anggaran Rp 250 triliun setahun (sekali lagi:

Wawako juga mengajak kaum ibu yang bergabung dengan PKK di seluruh Kota Solok, untuk dapat bergotong royong membantu pemerintah guna meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap

(0,0084) lebih kecil dari 0,01, jadi terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara jumlah tanda positif dan negatif dengan kecenderungan negatif, artinya; tingkat

kasus lainnya di negara tersebut. Jadi, tidak mengejutkan jika poin ini masih belum terealisasi  hingga sekarang.   

Untuk melaksanakan proses pembelajaran dalam rangka pencapaian kompetensi peserta didik diperlukan berbagai metode dan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik setiap mata

Jika sembah cipta mengutamakan peran makhluk dan sehebat-hebat ciptaan masih amat kalbu, maka sembah jiwa lebih halus dan jauh dibanding dengan kekuatan yang mendalam

Seperti yang dikatakan dalam buku Jones dan Olive (2007), bahwa dalam membangun sebuah karakter, riwayat hidup karakter diperlukan agar karakter tersebut tetap pada peran