• Tidak ada hasil yang ditemukan

Scientific News Magazine Edisi Agustus 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Scientific News Magazine Edisi Agustus 2016"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

E-ISSN: 2528-3049 1

Pengaruh

Brexit

Terhadap IHSG dan Rupiah

Luh Gede Krisna Dewi, S.E, M.Si, Ak

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Email: krisna_penindra@yahoo.com

Pendahuluan

Sepanjang pekan bulan Juli ini media di seluruh dunia memberitakan tentang referendum Inggris untuk menentukan keanggotaannya di Uni Eropa (Eropean Union/EU). Referendum ini lebih dikenal dengan nama Brexit (berasal dari kata

“British/Britain” dan “Exit”). Istilah Brexit mulai muncul pada tahun 2012 ketika Perdana Menteri Inggris David Cameron mulai melakukan kampanye pemilihan Perdana Menteri. Istilah Brexit semakin popular di tahun 2013 ketika disahkannya Undang-undang Referendum.

Referendum ini sudah diselenggarakan pada tanggal 23 Juni 2016. Ada dua opsi dalam referendum ini. Opsi pertama adalah Inggris tetap bertahan (remain) sebagai anggota Uni Eropa bersama dengan 27 negara lainnya. Opsi ini didukung oleh Partai Kemerdekaan Inggris (UK Independence Party) sebagai partai yang memenangkan pemilihan umum. Opsi kedua adalah Inggris keluar (withdrawal) dari keanggotaan Uni Eropa. Opsi ini didukung oleh Partai Buruh. Beberapa negara yang berada di bawah kekuasaan Inggris Raya seperti Wales, Skotlandia dan Irlandia ikut melakukan pemungutan suara dalam referendum ini.

Beberapa alasan dikemukakan oleh kedua belah pihak yang mendukung masing-masing opsi. Pihak dengan opsi bertahan (remain) mengemukakan alasan utama Inggris harus tetap bergabung dalam Uni Eropa adalah kemudahan dalam menjual barang dan melakukan perdagangan antar anggota Uni Eropa dan dari sisi keamanan akan memberikan kepastian rasa aman bersama dengan 27 negara anggota lainnya. Pihak dengan opsi keluar (withdrawal) justru mempermasalahkan prinsip utama Uni Eropa “free movement” yang akan membawa dampak buruk bagi Inggris terutama berkaitan dengan migrasi penduduk. Free movement memberikan peluang bagi warga negara yang berasal dari negara-negara anggota Uni Eropa untuk memasuki wilayah Inggris dan bekerja di negara tersebut. Kondisi ini

Highlight

Isu Brexit menjadi topik selama beberapa minggu di berbagai media dunia. Keputusan Inggris untuk keluar dari keanggotaan Uni Eropa membawa dampak besar bagi perekonomian negara tersebut. Pasar keuangan di Indonesia sempat mengalami gejolak sementara menanggapi isu ini. Adapun tulisan berikut akan mengulas tentang dampak Brexit terhadap nilai IHSG dan nilai rupiah sebagai indikator perkembangan pasar modal Indonesia.

Kata kunci : Brexit, Indeks Harga Saham Gabungan, Rupiah

(2)

E-ISSN: 2528-3049 2

meyebabkan semakin meningkatkan persaingan antara tenaga kerja lokal dengan tenaga kerja asing.

Pada akhirnya referendum dilaksanakan pada bulan Juni 2016. Hasil referendum ternyata sebanyak 52 persen rakyat Inggris Raya menginginkan Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa dan sisanya 48 persen memilih untuk bertahan dalam keanggotaan Uni Eropa. Hasil pemungutan suara ini ternyata membawa dampak yang besar, tidak hanya bagi Inggris dan Uni Eropa, namun bagi seluruh dunia termasuk Indonesia. Di Inggris, hasil referendum ini disambut dengan melambatnya perekonomian dengan ditandai melemahnya nilai tukar mata uang poundsterling terhadap dolar Amerika. Penurunan nilai tukar ini dikatakan yang terburuk sejak tahun 1985 (BBC News, 2016). Penurunan nilai tukar poundsterling mencapai angka 10 persen. Hal ini dikhawatirkan membawa dampak peningkatan harga barang bagi penduduk Inggris sehingga semakin memperburuk kondisi ekonomi di negara tersebut.

Pasar keuangan global juga mengalami guncangan akibat hasil jajak pendapat tersebut. Hal ini disebabkan karena posisi Inggris sebagai negara dengan pasar valuta asing terbesar di dunia. Pasca dilaporkannya hasil jajak pendapat yang memenangkan opsi withdrawal, beberapa indeks dunia mengalami perubahan atau koreksi. Perubahan ini ada yang menguntungkan dan ada juga membawa dampak penurunan. Bagi Amerika, kondisi pasar di Inggris pasca Brexit justru membawa keuntungan bagi pasar saham Amerika. Sedangkan bagi Asia khususnya Indonesia, hasil jajak pendapat ini membawa tekanan bagi pasar saham Indonesia.

Melalui tulisan ini akan diulas dan dibahas secara lebih mendalam mengenai dampak keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa terhadap Indeks Harga Saham Gabungan dan nilai tukar Rupiah di Indonesia. Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana dampak hasil referendum Inggris dalam keanggotaan Uni Eropa (Brexit) bagi Indeks Harga Saham Gabungan dan nilai tukar Rupiah di Indonesia? Sehingga dapat dipaparkan bahwa tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam mengenai dampak hasil referendum Inggris dalam keanggotaan Uni Eropa (Brexit) pada Indeks Harga Saham Gabungan dan nilai tukar Rupiah.

Uraian Isi

Inggris memiliki hubungan kerjasama ekonomi yang penting bagi Indonesia. Nilai perdagangan kedua negara mencapai US$2,35 miliar, sementara investasi Inggris di Indonesia mencapai US$503,2 juta pada 2015. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi dari Inggris sepanjang kuartal I/2016 menduduki urutan ke-14 dari seluruh negara yang menanamkan modal asing di Indonesia atau sekitar US$54,87 miliar [1].

Hasil referendum keanggotan Inggris di Uni Eropa yang memilih opsi keluar (withdrawal) memberikan pengaruh pada nilai Indeks Harga Saham Gabungan. Indeks Harga Saham Gabungan adalah pergerakan-pergerakan harga untuk saham

(3)

E-ISSN: 2528-3049 3

biasa dan saham preferen (Jogiyanto, 2015). Indeks ini diperlukan sebagai sebuah indikator untuk mengamati pergerakan harga dari sekuritas-sekuritas yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Pada tanggal 24 Juni 2016 atau sehari setelah hasil referendum diumumkan, nilai IHSG terkoreksi 39,74 poin atau sebesar 0,82% ke level Rp 4.834,57 [2]. Sentimen negatif ini muncul karena adanya kepanikan di kalangan investor karena keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa. Hasil referendum tersebut menyebabkan nilai tukar poundsterling terhadap dolar Amerika menurun dan adanya kekhawatiran terhadap neraca perdagangan Inggris dengan negara-negara Uni Eropa yang mengalami defisit. Hal ini memberikan sinyal negatif bagi perkembangan perekonomian Inggris pasca keluar dari Uni Eropa. Sebagai bentuk kepanikan terhadap hasil referendum tersebut, investor melakukan aksi jual sehingga menyebabkan nilai IHSG terkoreksi cukup besar. Investor lebih memilih untuk mengalihkan investasinya ke dalam bentuk emas dan valas selain poundsterling (dolar dan yen menjadi pilihan utama). Investasi ini dinilai lebih aman karena harga emas cenderung meningkat dan nilai dolar semakin menguat. Pengaruh Brexit terhadap nilai rupiah tampak pada terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 1,08% atau 143 poin ke Rp13.391 per dolar Amerika [1]. Hal ini juga dipicu oleh pelemahan nilai tukar poundsterling yang berdampak pada mata uang seluruh negara.

Tabel 1. Nilai IHSG tanggal 24 Juni 2016

Sumber: [2]

Bentuk kepanikan investor di Indonesia ternyata hanya merupakan reaksi pasar sementara atau temporer. Sepekan setelah terkoreksi negatif, nilai IHSG kembali meningkat. Pada tanggal 27 Juni 2016, nilai IHSG Rp 4.971,58, mengalami peningkatan sebesar 2,83% [2]. Nilai tukar rupiah di pasar spot juga ditutup menguat 0,3 persen atau 40 poin ke Rp 13.351 per dolar Amerika [3]. Investor mulai menyadari bahwa dampak Brexit adalah bersifat jangka panjang. Setelah hasil referendum diperoleh, keputusan Inggris untuk keluar dari keanggotaan Uni Eropa

No. Date Index Code Previous Highest Lowest Close

1 24-Jun-16 COMPOSITE 4,874.31 4,884.80 4,754.36 4,834.57 2 24-Jun-16 AGRI 1,762.86 1,769.89 1,710.78 1,727.68 3 24-Jun-16 MINING 1,048.42 1,054.35 1,022.12 1,038.52 4 24-Jun-16 BASIC-IND 418.739 419.731 405.754 410.166 5 24-Jun-16 MISC-IND 1,172.60 1,179.81 1,104.97 1,134.46 6 24-Jun-16 CONSUMER 2,289.46 2,297.82 2,249.42 2,293.38 7 24-Jun-16 PROPERTY 530.458 532.957 517.007 528.863 8 24-Jun-16 INFRASTRUC 1,095.83 1,100.49 1,064.70 1,083.97 9 24-Jun-16 FINANCE 676.635 677.088 660.816 671.075 10 24-Jun-16 TRADE 845.641 847.109 827.689 840.186 11 24-Jun-16 MANUFACTUR 1,261.12 1,265.52 1,228.33 1,251.27 12 24-Jun-16 LQ45 830.996 833.723 807.877 824.616 13 24-Jun-16 JII 670.003 672.488 650.962 663.943 14 24-Jun-16 MBX 1,397.96 1,401.63 1,361.54 1,386.70 15 24-Jun-16 DBX 699.49 700 689.969 693.15 16 24-Jun-16 KOMPAS100 1,041.04 1,044.02 1,011.44 1,032.04 17 24-Jun-16 BISNIS-27 415.905 417.12 403.264 411.122 18 24-Jun-16 PEFINDO25 398.404 400.651 386.126 396.276 19 24-Jun-16 SRI-KEHATI 282.359 282.847 274.253 279.455 20 24-Jun-16 ISSI 161.644 162.065 157.362 160.007 21 24-Jun-16 IDX30 442.814 443.99 430.47 438.812 22 24-Jun-16 INFOBANK15 510.587 510.773 497.005 506.087 23 24-Jun-16 SMinfra18 335.258 336.94 325.41 331.973 24 24-Jun-16 MNC36 274.295 274.808 266.97 271.677 25 24-Jun-16 Investor33 343.054 343.668 333.473 339.526

(4)

E-ISSN: 2528-3049 4

tidak bisa segera dilaksanakan. Masih ada jangka waktu dua tahun sebelum proses ini diselesaikan. Ketika investor menyadari mengenai ketidakpastian ini dan mulai bisa mengkalkulasi risiko yang mungkin timbul, kondisi pasar mulai stabil. Investor menilai gejolak yang terjadi di bursa saham pasca keputusan Brexit lebih disebabkan karena faktor sentimen dan bukan karena faktor fundamental. Sebagai investor yang shopisticated, seharusnya lebih mengutamakan menggunakan analisis fundamental dalam mengambil keputusan investasi. Analisis fundamental lebih memperhatikan faktor-faktor fundamental seperti dividend payout, pertumbuhan asset, leverage keuangan, likuiditas, ukuran asset, variabilitas laba dan beta akuntansi [4].

Tabel 2. Nilai IHSG tanggal 27 Juni 2016

No. Date Index Code Previous Highest Lowest Close

1 27-Jun-16 COMPOSITE 4,834.57 4,846.42 4,795.96 4,836.05 2 27-Jun-16 AGRI 1,727.68 1,735.10 1,720.15 1,727.92 3 27-Jun-16 MINING 1,038.52 1,044.96 1,031.56 1,042.87 4 27-Jun-16 BASIC-IND 410.166 412.539 407.146 411.322 5 27-Jun-16 MISC-IND 1,134.46 1,129.46 1,108.43 1,123.93 6 27-Jun-16 CONSUMER 2,293.38 2,290.80 2,268.66 2,281.49 7 27-Jun-16 PROPERTY 528.863 538.951 523.505 538.182 8 27-Jun-16 INFRASTRUC 1,083.97 1,091.25 1,075.28 1,085.00 9 27-Jun-16 FINANCE 671.075 669.428 663.64 668.52 10 27-Jun-16 TRADE 840.186 849.251 836.519 848.482 11 27-Jun-16 MANUFACTUR 1,251.27 1,250.06 1,236.80 1,245.43 12 27-Jun-16 LQ45 824.616 825.915 815.701 822.994 13 27-Jun-16 JII 663.943 667.752 657.498 665.567 14 27-Jun-16 MBX 1,386.70 1,389.58 1,374.27 1,385.89 15 27-Jun-16 DBX 693.15 698.931 692.79 698.931 16 27-Jun-16 KOMPAS100 1,032.04 1,034.40 1,021.27 1,031.03 17 27-Jun-16 BISNIS-27 411.122 412.566 406.498 411.475 18 27-Jun-16 PEFINDO25 396.276 399.5 393.777 398.877 19 27-Jun-16 SRI-KEHATI 279.455 279.957 276.329 278.955 20 27-Jun-16 ISSI 160.007 160.917 158.713 160.56 21 27-Jun-16 IDX30 438.812 439.573 434.188 438.39 22 27-Jun-16 INFOBANK15 506.087 504.527 499.661 503.742 23 27-Jun-16 SMinfra18 331.973 335.613 329.005 333.898 24 27-Jun-16 MNC36 271.677 272.312 269.222 271.473 25 27-Jun-16 Investor33 339.526 340.125 335.89 339.273 Sumber: [2] Kesimpulan

Keputusan Inggris untuk keluar dari keanggotaan Uni Eropa membawa dampak yang cukup besar bagi perekonomian Inggris secara keseluruhan. Namun hasil referendum ini hanya memberikan dampak yang bersifat temporer bagi pasar keuangan di Indonesia. Gejolak pasar terjadi dikarenakan faktor sentimen dimana terjadinya pelemahan nilai tukar poundsterling terhadap dolar Amerika. Kondisi pasar yang demikian hanya terjadi selama hampir sepekan saja yakni sehari setelah keputusan referendum 24 Juni sampai dengan 27 Juni 2016, sebagai reaksi pasar

(5)

E-ISSN: 2528-3049 5

atas keputusan tersebut. Investor banyak mengalihkan investasinya ke asset yang lebih aman seperti emas, obligasi dan valas (dolar dan yen).

Kondisi pasar kembali menjadi stabil, dengan ditandai peningkatan nilai IHSG dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Investor telah menyadari bahwa Brexit merupakan sebuah proses, dimana dampaknya bersifat jangka panjang. Artinya proses keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa masih membutuhkan waktu yang lama. Investor mulai dapat mengkalkulasi kemungkinan risiko yang dihadapi ketika Inggris benar-benar telah terlepas dari Uni Eropa. Sehingga untuk hasil analisis yang lebih baik investor seharusnya lebih memperhatikan faktor-faktor fundamental perusahaan daripada menggunakan informasi yang bersifat teknikal.

Referensi

1. Finansial E-paper Bisnis Indonesia. www.finansial.bisnis.com. Diakses tanggal 20 Juli 2016.

2. Statistik IDX. www.idx.co.id. Diakses tanggal 25 Juli 2016.

3. Market E-paper Bisnis Indonesia. www.market.bisnis.com. Diakses tanggal 20 Juli 2016

4. Hartono, Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kesepuluh. BPFE-Yogyakarta. 2015.

Gambar

Tabel 1. Nilai IHSG tanggal 24 Juni 2016
Tabel 2. Nilai IHSG tanggal 27 Juni 2016

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu asas penting yang wajib diperhatikan adalah bahwa hakim wajib mengadili semua bagian tuntutan dan dilarang menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak dituntut

Mengacu pada Pedoman KNKG (2006) prinsip dasar yang berkaitan dengan prinsip Responsibilitas, yaitu perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta

pada Tahap Konstruksi, dan di dalam penyambungan komponen ini tidak boleh.. pembesaran penampang kolom di atas permukaan pelat lantai dasar), dan tidak boleh menggunakan

2. Pendingin diperlukan untuk meredam suhu dan membersihkan kotoran selama proses penggerindaan pada saat putaran roda gerinda yang sangat tinggi memerlukan langkah

Ketidakbermaknaan korelasi tingkat gejala adiksi internet dengan aktivitas yang dilakukan jika tidak tersedia dana, dapat dijelaskan karena sebagian besar

Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a bersama V Alat/Bahan/Sumber Belajar:.. A Kerja logam,

(Nakita niya si Simoun na naghuhukay nang kung ano at may katabing isang malaking kahon. Isang pagbabalik tanaw ang nangyari kay Basilio: Sa paghabol niya sa kanyang ina noon,

Semasa pemain daripada pasukan lawan yang dibenarkan berada dalam kawasan itu membuat hantaran percuma, bola tidak boleh dibaling melebihi kawasan gelanggang