ANALISIS RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS
UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT SRI REJEKI ISMAN Tbk
Sunanto1); Putri, S.W.I.2) Prodi Manajemen Universitas Pamulang
sunantoapt@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Sri Rejeki Isman Tbk periode tahun 2013-2017 dengan parameter rasio solvabilitas dan profitabilitas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan populasi laporan keuangan periode tahun 2013 - 2017. Rasio solvabilitas diukur dengan Debt To Equity Ratio (DER) dan Debt To Asset Ratio (DAR.) Sedangkan Rasio Profitabilitas dengan rumus Nett Profit Margin (NPM) dan Gross Profit Margin (GPM). Hasil penelitian bila dibandingkan dengan rata-rata standar industri menunjukan rasio solvabilitas DER
rata–rata selama tahun 2013-2017 dalam kondisi sehat sebesar 176,6% (sehat: DER >
150%-200%), sementara DAR dalam kondisi tidak sehat yaitu sebesar 63,6% (tidak sehat:
DAR≤100%). Untuk rasio profitabilitas dibandingkan rata-rata standar industri
menunjukkan kinerja yang baik dengan Nett Profit Margin (NPM)) sebesar 8,1% (sehat: NPM>8%-12%), Gross Profit Margin (GPM) sebesar 20,7% (sangat sehat: GPM>12%). Kata Kunci: Debt To Asset Ratio (DAR); Debt To Equity Ratio (DER); Nett Profit Margin (NPM); Gross Profit Margin (GPM; Kinerja.
Abstract
The purpose of this study is to determine the financial performance of PT Sri Rejeki Isman Tbk for the period of 2013 - 2017 with the parameters of solvency and profitability ratios. The research method used is descriptive quantitative approach to the population of financial statements for the period of 2013-2017. Solvency ratios are measured by Debt to Equity Ratio (DER) and Debt to Asset Ratio (DAR.) While the Profitability Ratio with the formula Nett Profit Margin (NPM) and Gross Profit Margin (GPM). The results of the study when compared with the average industry standard showed an average DER solvency ratio during 2013-2017 in a healthy condition of 176.6% (healthy: DER> 150% -200%), while DAR
in unhealthy conditions that is equal to 63.6% (unhealthy: DAR≤100%). For profitability
ratios compared to the average industry standard showed good performance with Nett Profit Margin (NPM) of 8.1% (healthy: NPM> 8% -12%), Gross Profit Margin (GPM) of 20.7% (very healthy: GPM> 12%)
Key Words: Debt To Asset Ratio (DAR); Debt To Equity Ratio (DER); Nett Profit Margin (NPM); Gross Profit Margin (GPM, Kinerja.
PENDAHULUAN
Latar BelakangSetiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu profit (laba), growth (pertumbuhan), survive (kelangsungan hidup perusahaan) dan tujuan perusahaan tersebut harus dicapai oleh semua pihak yang ada dalam perusahaan. Tujuan tersebut membutuhkan pengelolaan serta laporan keuangan yang baik. Menurut Kasmir (2016), laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan suatu kondisi keuangan perusahaan baik pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Setiap perusahaan harus mengetahui laporan keuangan dasar yang mengukur posisi keuangan perusahaan, meliputi: neraca, laporan laba-rugi, dan laporan arus kas. Laporan keuangan memberikan berbagai informasi yang dapat digunakan oleh pemimpin perusahaan atau investor untuk menilai kondisi suatu perusahaan.
Untuk menilai kondisi keuangan, pihak manajemen perusahaan memerlukan tolak ukur yang umumnya digunakan dalam perusahaan yaitu rasio analis rasio (analysis ratio). Kasmir (2016) menjelaskan bahwa rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya. Analisis rasio berorientasi pada masa depan yaitu memprediksi keadaan yang akan dialami oleh perusahaan. Hampir semua perusahaan menggunakan rasio untuk
mengevaluasi sebaik apa kinerja perusahaan terkait dengan operasionalnya, pengaruh ekonomi secara keseluruhan dan pesaing yang ada. Dengan demikian kegunaan atau manfaat suatu angka rasio tergantung pada kemampuan dan kecer-dasaan manajemen atau analis dalam menginterprestasikan data yang ada untuk menilai dan mengukur kinerja keuangan perusahaan, karena data yang tercatum dalam laporan keuangan mencerminkan kinerja keuangan dan merupakan jendela untuk melihat aktifitas perubahan.
PT Sri Rejeki Isman Tbk atau disebut Sritex merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang teksti-garmen. Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tahun 1978. Kantor pusat Sritex berkedudukan di Jalan K.H. Samanhudi No. 88, Jetis, Sukoharjo 57511, Solo, Jawa Tengah – Indonesia. Induk usaha Sritex adalah PT Huddleston Indonesia (dahulu bernama PT Busana Indah Makmur), sedangkan pemegang saham terakhir Sritex adalah Huddleston Enterprises Pte. Ltd (59%), Keluarga Lukminto dan masyarakat (40%). Perusahaan Sritex merupakan salah satu contoh perusahaan tekstil di Indonesia yang merupakan perusahaan padat karya yang sangat rentan terhadap volatilitas tenaga kerja dan kondisi ekonomi nasional dan maupun global. Perusahaan yang mampu bertahan dalam jangka waktu lama dapat diduga terkait kinerja perusahaan terutama kinerja keuangnnya.
Tabel 1. Data Keuangan PT. Sri Rejeki Isman, Tbk
Tahun 2013 - 2017
Berdasarkan paparan data diatas, terlihat masing-masing indikator mem-punyai pertumbuhannya berbeda baik secara kumulatif maupun rata-rata selama empat tahun. Kondisi ini merupakan gambaran umum perusahaan yang perlu diperdalam dengan variabel variabel keuangan yang lebih spesifik untuk mengetahui kinerja perusahaan apakah dalam kondisi sehat atau tidak sehat. Mengingat luasnya ruang lingkup yang dapat di evaluasi, maka penulis membatasi pembahasan kinerja keuangan ini terkait variabel rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas berdasarkan data laporan keuangan perusahaan periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2017.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka masalah-masalah penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana Debt to Total Asset Ratio PT
Sri Rejeki Isman Tbk Periode 2013- 2017?
2. Bagaimana Debt to Equity Ratio PT Sri Rejeki Isman Tbk Periode 2013 - 2017?
3. Bagaimana Gross Profit Margin PT Sri Rejeki Isman Tbk Periode 2013 - 2017? 4. Bagaimana Net Profit Margin PT Sri
Rejeki Isman Tbk Periode 2013 - 2017?
5. Bagaimana kinerja keuangan PT Sri Rejeki Isman Tbk Periode 2013 - 2017?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Debt to Total Asset
Ratio PT Sri Rejeki Isman Tbk.Periode
2013- 2017
2. Untuk mengetahui Debt to Equity Ratio PT. Sri Rejeki Isman Tbk. Periode 2013- 2017
3. Untuk mengetahui Gross Profit Margin PT Sri Rejeki Isman Tbk Periode 2013- 2017
4. Untuk mengetahui Net Profit Margin PT Sri Rejeki Isman Tbk. Periode 2013 - 2017
5. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Sri Rejeki Isman Tbk. Periode tahun 2013- 2017
Kajian Literatur Kinerja Keuangan
Menurut Hanafi (2007:69) Pengukur-an kinerja keuPengukur-angPengukur-an didefinisikPengukur-an sebagai
“performing measurement” yaitu
kualifikasi dan efisiensi serta efektivitas perusahaan dalam pengoperasian bisnis selama periode akuntansi. Dengan demikian kinerja adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Menurut Munawir (2012:31) menyatakan
bahwa tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:
1. Mengetahui tingkat likuiditas
Likuiditas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih.
2. Mengetahui tingkat solvabilitas
Solvabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Mengetahui tingkat profitabilitas Profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
4. Mengetahui tingkat stabilitas
Stabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang – hutangnya serta membayar beban bunga tepat pada waktunya.
Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang (Irham Fahmi, 2014:62). Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai oleh hutang atau dengan kata lain rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar beban hutang yang harus
ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan aset. Semakin rendah tingkat rasio solvabilitas dari standar industri perusahaan maka semakin besar hutang yang dibiayai oleh aset perusahaan atau perusahaan tersebut dalam keadaan tidak sehat. Adapun pengukuran rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Debt to Total Assets Ratio
Rasio yang biasa disebut rasio hutang
(debt ratio) ini mengukur prosentase
besarnya dana yang berasal dari hutang. Hutang yang dimaksud adalah semua hutang yang dimiliki oleh perusahaan baik berjangka pendek maupun yang berjangka panjang. Kredior lebih menyukai debt ratio yang rendah sebab tingkat keamanan dananya mejadi semakin baik (Sutrisno, 2001:249). Rasio ini menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Semakin kecil rasionya semakin aman (solvable). Porsi hutang terhadap aktiva harus lebih kecil (harahap, 2002:304). Untuk mengukur besarnya rasio hutang ini digunakan rumus:
Debt to Asset Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 x 100 %
2. Debt to Equity Ratio
Rasio hutang dengan modal sendiri
(Debt To Equity Ratio) atau DER adalah
imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibanding dengan hutangnya. Bagi perusahaan sebaiknya, besarnya hutang tidak boleh melebihi
modal itu sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Maksudnya, semakin kecil porsi hutang tergadap modal, semakin aman. Rasio ini dirumuskan :
Debt to Equity Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 x 100%
Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam mendapatkan laba. Perhatian ditekankan pada rasio ini karena hal ini berkaitan erat dengan kelangsungan hidup perusahaan. Ada beberapa ukuran rasio profitabilitas yang dipakai antara lain:
1. Gross Profit Margin
Gross Profit Margin (GPM)
merupakan perbandingan antara laba kotor yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama. Rasio ini men-cerminkan atau menggambarkan laba kotor yang pada dicapai setiap rupiah penjualan. Semakin besar rasionya berarti semakin baik kondisi keuangan perusaha-an. Rasio ini di rumuskan dengan :
Gross Profit Margin = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ x 100%
2. Net Profit Margin
Net Profit Margin (NPM) atau margin
laba bersih digunakan untuk mengukur rupiah laba bersih yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah penjualan dan mengukur seluruh efisien, baik produksi, administrasi, pemasaran, pendanaan
penentuan harga maupun manajemen pajak. Semakin tinggi rasionya menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu, akan tetapi jika rasionya rendah menunjukan penjualan terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu atau biaya yang terlalu tingi untuk tingkat penjualan tertentu, bisa juga kombinasi dari kedua hal tersebut. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus :
NPM = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ x 100%
METODE
Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. dimana hal yang di deskripsikan di catat, di analisis dan di interprestasikan. Data-data analisis adalah data yang bersifat kuantitatif yaitu data-data yang bersifat angka (Sugiyono,2016:23). Dalam penelitian digunakan data sekunder yang yang bersumber dari laporan keuangan PT Sri Rejeki Isman Tbk periode 2013-2017.
Operasional Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2016:38) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dharma dalam Martias (2017:2) menyatakan bahwa definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam
penelitian. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Populasi dan Sampel
Menurut (Sugiyono 2016:119) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Jadi, populasi tidak hanya berupa orang tetapi juga objek dan benda alam lainnya. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT Sri Rejeki Isman Tbk dengan sampel berupa laporan neraca dan laporan laba/rugi periode 2013-2017.
Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan data sekunder dengan metode pengumpulan data berupa library research dan documentation
research. Peneliti mendapatkan data yang
dapat dipergunakan dalam penelitian ini dengan membaca literature seperti buku-buku, jurnal, artikel, majalah, dan hal lain yang berhubungan dengan hal-hal yang diteliti sebagai upaya dalam memperoleh data-data yang valid. Pengumpulan data dari data dokumen berupa laporan keuangan tahun 2010 sampai dengan tahun 2017 yang digunakan untuk mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan neraca dan laporan laba rugi PT Sri Rejeki Isman Tbk.
Teknik Analisis Data
Adapun metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis rasio keuangan yaitu rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Dengan analisis rasio ini penulis dapat membandingkan keadaan perusahaan dari satu periode ke periode lainnya sehingga dapat diketahui peningkatan atau penurunan kinerja keuangan perusahaan. Adapun tolak ukur yang digunakan dalam melakukan penelitian kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan standar industri dari Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 740/KMK.00/ 1989 sebagai berikut :
Tabel 1.2. Rasio Standar Industri
HASIL dan PEMBAHASAN Objek Penelitian
PT Sri Rejeki Isman Tbk merupakan perusahaan tekstil garmen terpadu dengan lebih dari 17 ribu karyawan yang mengkonsentrasikan sebagian besar operasinya di lahan seluas 70 hektar di Sukoharjo, Jawa Tengah. Pada 2015, penjualan garment di Sritex menyumbang sebesar 21,5%. Lokasi geografis Sritex dan pasokan tenaga kerja yang terampil dan
relatif kompetitif dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia telah berkontribusi langsung terhadap terpenuhinya kualitas dan kuantitas
produk yang dibutuhkan pelanggan dengan mempertahankan struktur biaya rendah dan margin keuntungan yang sehat.
Tabel 1.3. Neraca PT Sri Rejeki Isman Tbk Tahun 2013 - 2017
Tabel 1.4. Data Laporan Laba/Rugi PT Sri Rejeki Isman Tbk
Tahun 2013 – 2017
Adapun hasil perhitungan rasionya adalah sebagai berikut :
Rasio Solvabilitas
Tabel 1.5. Hasil Perhitungan
Debt To Equity Ratio PT Sri Rejeki Isman
Tbk Tahun 2013 - 2017
Tabel 1.6. Hasil Perhitungan
Debt To Assets Ratio PT Sri Rejeki Isman
Tbk
Tahun 2013 - 2017 Tahun Total Hutang
(A) Total Aktiva (B) Presen
tase
DAR (A/B)X C Ket.
Tabel 1.7. Hasil Perhitungan Solvabilitas PT. Sri Rejeki Isman, Tbk
Tahun 2013 - 2017
Rasio Profitabilitas
Tabel 1.8. Hasil Perhitungan Gross Profit Margin PT. Sri Rejeki Isman,Tbk.
Tahun 2013 - 2017
Tabel 1.9. Hasil Perhitungan Net Profit Margin PT. Sri Rejeki Isman,Tbk.
Tahun 2013 - 2017 Tahun Laba B ersih Setelah P ajak (A ) P enjualan B ersih (B ) P resentase N P M (A /B )X C Ket. 29,677,022 546,960,954 100% 5.4% 50,453,108 589,089,425 100% 8.6% N aik 55,663,929 631,342,874 100% 8.8% N aik 59,365,690 679,939,490 100% 8.7% Turun 68,035,320 759,349,865 100% 9.0% N aik
Tabel 10. Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas PT Sri Rejeki Isman Tbk
Pembahasan
1. Debt to Equity Ratio PT Sri Rejeki
Isman Tbk Periode 2013- 2017
Gambar 1. 1. Debt to Equity Ratio PT Sri Rejeki Isman Tbk 2013-2017
Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa debt to equity ratio mengalami keadaan fluktuatif dari tahun ke tahun yaitu adanya kenaikan dan penurunan pada setiap tahunnya. Hal ini karena adanya total hutang yang meningkat setiap tahunnya dengan rata-rata 1,204 % dan rata-rata kenaikan total modal sebesar 631%.
2. Debt to Total Asset Ratio PT Sri Rejeki Isman Tbk Periode 2013 - 2017
Gambar 1.2. Debt to Assets Ratio PT Sri Rejeki Isman Tbk 2013 - 2017
Dari data diatas dapat di simpulkan bahwa debt to assets ratio mengalami keadaan fluktuatif dari tahun ke tahun yaitu adanya penurunan pada tahun 2015 dan 2017, sementara mengalami kenaikan
pada tahun 2014 dan 2016. Hal ini karena adanya total hutang yang mengalam peningkatan dan penurunan dengan rata –
rata sebesar 1,204 % dan total aktiva yang mengalami kenaikan atau penurunan dengan rata – rata sebesar 1,835 % dari tahun sebelumnya.
3. Gross Profit Margin PT Sri Rejeki Isman Tbk Periode 2013 - 2017
Gambar 1.3. Grafik Gross Profit Margin PT Sri Rejeki Isman Tbk
Tahun 2013 - 2017
Dari data diatas dapat digambarkan bahwa gross profit margin PT Sri Rejeki Isman Tbk mengalami kenaikan dari setiap tahunnya. Hal ini di karenakan jumlah laba bersih dengan rata-rata 21 % mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
4. Gross Profit Margin PT Sri Rejeki Isman Tbk Periode 2013 - 2017
Gambar 1.4. Grafik Net Profit Margin PT Sri Rejeki Isman Tbk
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa nett profit margin PT. Sri Rejeki Isman, Tbk mengalami keadaaan fluktuatif atau kenaikan dan penurunan dari setiap tahunnya. Hal ini di karenakan jumlah laba bersih dengan rata –rata 8,1 % mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun
5. Kinerja Keuangan PT Sri Rejeki Isman Tbk Periode Tahun 2013 - 2017
Untuk mengukur kinerja keuangan PT. Sri Rejeki Isman,Tbk. Penulis melakukan perhitungan rata- rata terlebih dahulu untuk rasio keuangan yang di teliti. Kemudian hasilnya di bandingkan dengan standar industri rasio keuangan yang sudah di tetapkan, dan dalam penelitian ini mengacu pada standar berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 740/KMK.00/1989. a. Kinerja Rasio Solvabilitas PT. Sri Rejeki
Isman, Tbk
Rasio solvabilitas PT. Sri Rejeki Isman, Tbk yang terdiri dari Debt to
Equity ratio dan Debt to Asset ratio.
Standar rasio industri yaitu sebesar 200%. Debt to equity ratio PT. Sri Rejeki Isman, Tbk selama lima tahun tersebut hampir mendekati dari angka rata - rata standar industri. Dimana debt
to equty ratio mendapatkan rata - rata
sebesar 176,6% dari rata-rata 150% - 200% yang menunjukan keadaan sehat.
Hal ini karena adanya total hutang yang meningkat setiap tahunnya di iringi
dengan total equity yang terus meningkat tiap tahunnya. Sedangkan
debt to asset ratio PT. Sri Rejeki Isman,
Tbk selama lima tahun menunjukan rata-rata sebesar 63,6% mengalami kondisi tidak sehat karena kurang dari 100%. hal ini di karenakan pertumbuhan hutang yang meningkat setiap tahunnya, meskipun total aktiva perusahaan mengalami kenaikan namun tidak sebanding dengan pertumbuhan total hutangnya. Dari kedua rasio tersebut, Debt to equity
ratio dan Debt to Assets Ratio artinya
pendanaan perusahaan dengan meng-gunakan hutang lebih dominan dan semakin banyak. Maka semakin sulit bagi perusahaan memperoleh tambahan dana dari pinjaman karena di khawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi hutang - hutangnya tersebut.
b. Kinerja Rasio Profitabilitas PT. Sri Rejeki Isman, Tbk
Rasio profitabilitas PT. Sri Rejeki Isman, Tbk yang terdiri dari gross profit
margin dan net profit margin, dari
kedua rasio tersebut juga memper-lihatkan keadaan perusahaan yang baik. Dari rata-rata industri adalah sebesar 12%. Rata-rata gross profit margin perusahaan di atas 12% yaitu sebesar 20,7% menunjukan kondisi perusahaan sangat baik atau sehat sekali. Hal ini di sebabkan penjualan bersih yang di hasilkan setiap tahun bisa di manfaatkan secara maksimal, sehingga
perusahaan dapat menghasilkan laba yang optimal atau dengan kata lain perusahaan dalam menghasilkan profit pada tahun 2013 sampai 2017. Sedangkan pada rata-rata net profit
margin perusahaan adalah sebesar
8,1%. Hal ini menunjukan kondisi perusahaan sehat dari rata–rata industri di atas 8%-2%. Hal ini di sebabkan net profit margin mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori analisis rasio khususnya rasio solvabilitas dan profitabilitas dari Kasmir (2016) untuk pengukuran kinerja perusahaan dan sejalan dengan penelitian sebelumnya dari Rakhmawati dan kawan-kawan (2017) yang membuktikan bahwa rasio-rasio solvabilitas dan profitabilitas digunakan dalam pengukuran kinerja keuangan suatu perusahaan.
SIMPULAN
Kesimpulan1. Debt to Asset Ratio PT. Sri Rejeki
Isman, Tbk dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 dengan rata – rata rasio sebesar 63,6 % menunjukan kondisi tidak sehat, yaitu <100%. Hal ini dikarenakan per-tumbuhan hutang dan total aktiva yang mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya.
2. Debt to Equity Ratio PT. Sri Rejeki
Isman, Tbk dari tahun 2013 sampai
dengan tahun 2017 dengan rata-rata rasio sebesar 176,6 % menunjukan kondisi sehat, yaitu > 150%-200 %. Hal ini dikarenakan pertumbuhan total hutang dan ekuitas perusahaan mengalami kenaikan dan penurunan yang seimbang setiap tahunnya.
3. Gross Profit Margin PT. Sri Rejeki
Isman, Tbk dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 dengan rata – rata rasio sebesar 20,8 % menunjukan kondisi sehat sekali sehat, yaitu >12%. Hal ini disebabkan total aktiva yang dimiliki mengalami peningkatan dan penurunan yang sebanding dengan laba bersih yang diterima.
4. Nett Profit Margin PT. Sri Rejeki
Isman, Tbk dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 dengan rata-rata sebesar 8,1 % menunjukkan bahwa kondisi sehat,yaitu > 8% - 12%. Hal ini terjadi karena laba bersih dan penjualan bersih perusahaan mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya.
5. Kinerja PT. Sri Rejeki Isman, Tbk dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 sudah cukup baik di tinjau dengan analisis rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas menggunakan analisis Debt to Equity Ratio, Debt to Assets Ratio, Gross Profit Margi Dan Nett Profit Margin.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Edisi 11. Penerjemah Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.
Fahmi, Irham, 2014. Pengantar Manajemen Keuangan (Teori Soal dan Jawab). Bandung: Penerbit Alfabeta
Hanafi, Mamduh M. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi ketiga. Yogyakarta: STIE YKPN
Kasmir, 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Munawir, S, 2016. Analisa Laporan
Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta
Rakhmawati, A.N dkk. 2017. Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas Guna Mengukur Kinerja keuangan PT. Vepo Indah Pratama Gresik. Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol 3 Issue 3.
Sugiono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang, 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :740/KMK.00/ 1989 Tentang Peningkatan
Efisiensi Dan Produktivitas Badan Usaha Milik Negara.
https://www.sritex.co.id/id/berita/ http://www.idx.co.id