• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA KELOLA BANK KALSEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TATA KELOLA BANK KALSEL"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok Kepatuhan & Hukum - Kantor Pusat Bank Kalsel

LAPORAN

PELAKSANAAN

TATA KELOLA BANK KALSEL

(2)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 1

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA BANK KALSEL PERIODE TAHUN 2020

I. Dasar Hukum Penerapan

Salah satu upaya pelaksanaan Tata Kelola perusahaan yang baik adalah memenuhi ketentuan-ketentuan perbankan yang berkaitan dengan penerapan tata kelola yang antara lain tertuang dalam:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

2. Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 45/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum.

5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.

6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 59 /POJK.03/2017 tanggal 18 Desember 2017 Tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah.

7. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

8. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

9. Surat Edaran Otoritas Nomor 40/SEOJK.03/2016 tanggal 26 September 2016 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum.

10. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.

(3)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 2

II. Pelaksanaan

Bank Kalsel menyusun Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Tahun 2020, yang terdiri dari Bab sebagai berikut:

A. Transparansi Penerapan Tata Kelola B. Informasi Kebijakan Remunerasi

C. Laporan Penilaian Sendiri (Self-Assessment) Penerapan Tata Kelola D. Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi

(4)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 3

A. TRANSPARANSI PENERAPAN TATA KELOLA

1. Pengungkapan Penerapan Tata Kelola

a) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

1) Jumlah, komposisi, kriteria, serta independensi anggota Dewan Komisaris Persyaratan mengenai jumlah, komposisi, kriteria dan independensi anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

i. Berdasarkan Akta Nomor 61 tanggal 28 Februari 2019, yang dibuat oleh Notaris Neddy Farmanto, S.H., komposisi Dewan Komisaris Bank Kalsel sebagai berikut:

Komisaris Utama : Ary Bastari Komisaris Independen : Hatmansyah Komisaris Independen : Syahrituah Siregar

ii. Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Kalsel berdomisili di wilayah Republik Indonesia.

iii. Anggota Dewan Komisaris Bank diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham melalui RUPS.

iv. Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada lebih dari 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan keuangan.

v. Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Direksi dan Pemegang Saham Pengendali Bank. vi. Dewan Komisaris tidak memiliki saham yang mencapai 5% atau lebih,

baik pada Bank Kalsel, maupun pada Bank dan perusahaan lain, baik yang berkedudukan di dalam negeri dan di luar negeri.

2) Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan terkait dengan perseroan terbatas serta peraturan tata kelola di sektor perbankan secara garis besar diantaranya a d a l a h mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, memberikan nasihat dan masukan kepada Direksi serta memastikan Perseroan melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola.

Tugas Komisaris Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Keputusan Dewan Komisaris bersifat kolegial.

Adapun uraian pokok tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris Bank Kalsel di antaranya adalah sebagai berikut:

(5)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 4

pengurusan Bank oleh Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB), ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, peraturan perundang-undangan, untuk kepentingan Bank dan sesuai dengan maksud dan tujuan bisnis Bank.

ii. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan, ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau keputusan RUPS, diantaranya adalah:

− Mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan bisnis Bank (kebijakan kepengurusan oleh Direksi).

− Mengawasi efektivitas penerapan Tata Kelola pada setiap tingkatan dan jenjang organisasi Bank.

− Mengawasi pelaksanaan manajemen risiko.

− Memantau dan mengevaluasi kinerja Direksi.

− Memantau kepatuhan Bank terhadap peraturan Otoritas Jasa Keuangan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta komitmen kepada Otoritas Jasa Keuangan dan pihak-pihak lainnya.

− Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan Rencana Bisnis.

− Mengkaji pembangunan dan pemanfaatan teknologi informasi.

− Mengusulkan Auditor Eksternal untuk disahkan dalam RUPS dan memantau pelaksanaan penugasan Auditor Eksternal.

iii. Menyusun pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing-masing anggota Dewan Komisaris.

iv. Menyusun program kerja dan target kinerja Dewan Komisaris tiap tahun serta mekanisme review terhadap kinerja Dewan Komisaris.

v. Menyusun mekanisme penyampaian informasi dari Dewan Komisaris kepada stakeholder.

vi. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris kepada RUPS.

Dalam melakukan pengawasan atas pengurusan Bank, Dewan Komisaris berkewajiban:

i. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Bank.

ii. Memberikan pendapat dan persetujuan Rencana Bisnis Bank, yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan ketentuan yang berlaku.

iii. Mengikuti, mengawasi perkembangan kegiatan Bank, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang

(6)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 5

dianggap penting bagi kepengurusan Bank.

iv. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.

v. Mengusulkan kepada RUPS penunjukan Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas buku-buku Perseroan.

vi. Meneliti dan menelaah serta memberikan tanggapan atas laporan berkala dan Laporan Tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani Laporan Tahunan Bank.

vii. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta.

viii. Membuat risalah Rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya. ix. Melaporkan kepada Bank mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau

keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain.

x. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS.

xi. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan, peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan keputusan RUPS, diantaranya adalah:

− Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Rencana Bisnis Bank (RBB) yang diusulkan Direksi.

− Memberikan pendapat kepada RUPS mengenai masalah strategis atau yang dianggap penting, termasuk pendapat mengenai kelayakan Visi dan Misi Bank.

− Mengikuti kegiatan operasional Bank dalam hal pengambilan keputusan mengenai penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundangan yang berlaku. Namun tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank.

− Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi, termasuk laporan hasil audit intern Bank.

− Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan lain.

− Memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan; dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan

(7)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 6

kelangsungan usaha Bank.

− Membentuk komite untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komisaris, sekurang-kurangnya terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi.

− Memastikan bahwa komite yang telah dibentuk telah menjalankan tugasnya secara efektif.

− Memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris yang sekurang-kurangnya mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan pengaturan rapat.

− Menghindari pemanfaatan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.

− Tidak mengambil dan/atau tidak menerima keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.

− Mengungkapkan remunerasi dan fasilitas yang diterima pada laporan pelaksanaan Tata Kelola sesuai ketentuan yang berlaku. Hak dan wewenang Dewan Komisaris mencakup hal-hal sebagai berikut: i. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan

sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris.

ii. Memasuki bangunan-bangunan dan halaman-halaman atau tempat-tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai oleh Bank.

iii. Meminta keterangan dan/atau penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Bank dan Direksi harus memberikan semua keterangan dan/atau penjelasan yang berkenaan dengan Bank sebagaimana diperlukan oleh Komisaris.

iv. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Bank.

v. Membentuk Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Pemantau Risiko, dan komite lainnya jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perseroan.

vi. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS, diantaranya adalah:

− Berhak memperoleh akses mengenai Bank dan memperoleh informasi secara berkala, tepat waktu, dan lengkap sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(8)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 7

− Berhak bertanya kepada Direksi mengenai pengurusan kegiatan usaha Bank dan meminta kepada Direksi menghadiri rapat Komisaris untuk memperoleh penjelasan tentang kondisi Bank.

− Berhak mengajukan calon-calon anggota Direksi yang baru kepada Pemegang Saham berdasarkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.

− Berhak mendapatkan remunerasi dan fasilitas sesuai yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

3) Rekomendasi Dewan Komisaris

Dewan Komisaris selama masa tugasnya pada periode tahun 2020 telah melakukan tugas pengawasan, penelaahan dan pemberian saran kepada Direksi dalam menjalankan operasional perusahaan, yang meliputi kinerja keuangan, implementasi manajemen risiko, pelaksanaan penerapan tata kelola dan proses transformasi di segenap lini bisnis sebagai bagian dari rencana bisnis Bank Kalsel, tindak lanjut atas hasil pemeriksaan audit internal dan eksternal.

Jumlah rekomendasi yang disampaikan melalui surat tertulis kepada Direksi sepanjang Tahun 2020 adalah sekitar 97 (Sembilan puluh tujuh) item Surat Rekomendasi, terkait dengan perihal antara lain sebagai berikut:

i. Pemantauan dan Hasil Evaluasi terhadap Laporan Hasil Audit Rutin dari Divisi Internal Audit (DIA) tahun 2019 dan tahun 2020 pada unit kerja (Divisi, Kelompok, Cabang) Bank Kalsel

ii. Laporan Hasil Pemeriksaan APU & PPT pada Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan

iii. Hasil Evaluasi Tentang Pelaksanaan Tugas Komite Manajemen Risiko (KMR) dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) Tahun 2019

iv. Evaluasi Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai Profil Risiko

v. Hasil Evaluasi Laporan Profil Risiko Bank Kalsel secara konsolidasi maupun Profil Risiko UUS

vi. Pemantauan dan Hasil Evaluasi Tentang Kesesuaian antara Kebijakan Manajemen Risiko dengan Pelaksanaan Kebijakan Bank

vii. Hasil Evaluasi Pelaksanaan Rapat Komite Manajemen Risiko

viii. Review & Persetujuan Konsep Manajemen Risiko terhadap Layanan Perbankan Elektronik Cash Management System (CMS) Fase 2

ix. Rencana Bisnis Bank 2020 s/d 2022 (Penyesuaian)

(9)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 8

xi. Persetujuan Penyesuaian Sistem dan Prosedur Pedoman APU & PPT Bank Kalsel

xii. Laporan Pelaksanaan Tugas Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan

xiii. Hasil Laporan Khusus Investigasi KCPS Barabai

xiv. Laporan Realisasi Audit Rutin Tahun 2020 per 31 Maret 2020

xv. Laporan Hasil Audit Investigasi Dugaan Fraud/Pengambilan Fisik Uang pada Kaset ATM oleh Oknum Pegawai Cabang Amuntai

xvi. Rekomendasi Pemberian Remunerasi SKAI/Divisi Internal Audit Bank Kalsel

xvii. Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit Khusus perihal Pengaturan/Pengeloaan ATM dan Mobile Banking Bank Kalsel

xviii. Persiapan Pengadaan KAP Bank Kalsel utuk Audit Tahun Buku 2020 xix. Pengawasan Core Banking System Bank Kalsel

xx. Pemilihan Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik untuk Audit atas Informasi Keuangan Historis Bank Kalsel Tahunan posisi 31 Desember 2020/Tahun Buku 2020

xxi. Persetujuan RAKB Bank Kalsel Tahun 2021

xxii. Persetujuan atas Konsep Kebijakan Manajemen Risiko t-money Bank Kalsel

xxiii. Review dan Evaluasi Laporan Hasil Audit Investigasi perihal Dugaan Tindakan Kecurangan/Fraud pada KC Jakarta

xxiv. Persetujuan atas Konsep Kebijakan Manajemen Risiko Host to Host Bank Kalsel dengan PT. Pelindo III

xxv. Persetujuan atas Konsep Kebijakan Manajemen Risiko Pelaksanaan Bancassurance Bank Kalsel

xxvi. Surat Pembinaan Pelaksanaan Pekerjaan Alih Daya Pemasar PT. KMN 4) Program Kerja Dewan Komisaris

No.

Rencana Kerja Progress

1. Mengevaluasi Program Kerja Dewan Komisaris Tahun

2019; Terpenuhi

2. Mengevaluasi kinerja Direksi dan jajarannya untuk tahun

(10)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 9

3. Mengevaluasi Program Kerja Audit Tahun 2019 Divisi Internal Audit ke Cabang-Cabang/Capem dan Unit-Unit Kerja/Divisi-Divisi yang telah disetujui oleh Direktur Utama;

Terpenuhi

4. Mengevaluasi laporan hasil audit intern bank oleh Divisi Internal Audit terhadap Cabang-Cabang/Capem dan Unit Kerja/Divisi yang disampaikan kepada Dewan Komisaris;

Terpenuhi

5. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Divisi Internal Audit dan pemeriksa eksternal lainnya, temuan/rekomendasi KAP (Kantor Akuntan Publik) atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2019;

Terpenuhi

6. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan tindak lanjut Direksi terhadap hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2019;

Terpenuhi

7. Mengevaluasi Profil Risiko Bank posisi Semester II Tahun

2019 dan Semester I Tahun 2020; Terpenuhi 8. Melakukan kunjungan kerja kepada Pemegang Saham

(Walikota/Bupati) se-Kalimantan Selatan dalam rangka pentingnya tambahan setoran modal dalam rangka Transformasi BPD;

Terpenuhi

9. Membuat laporan atas kegiatan pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2019 kepada para Pemegang Saham dalam RUPS;

Terpenuhi

10. Memonitor Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank

posisi Desember 2019 dan Triwulan I s.d III Tahun 2020; Terpenuhi 11. Memonitor pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan

Publik atas Laporan Keuangan Bank Kalsel Tahun 2019; Terpenuhi 12. Mempersiapkan Laporan pelaksanaan assessment atas

implementasi GCG pada Bank Kalsel untuk tahun 2019; Terpenuhi 13. Memonitor pelaksanaan GCG dan memastikan bahwa

GCG terlaksana dengan baik dalam kegiatan usaha Bank

(11)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 10

pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi;

14. Mengkaji ulang Laporan bulanan kinerja keuangan dan realisasi Rencana Bisnis Bank Triwulan IV Tahun 2019 dan Triwulan I s.d. III Tahun 2020 dalam rapat Dewan Komisaris;

Terpenuhi

15. Memproses persetujuan atas pemberian kredit atau penyediaan dana kepada pihak terkait dengan Bank yang diajukan oleh Direksi;

Terpenuhi

16. Mengevaluasi pelaksanaan remunerasi para pejabat Bank dan pegawai tahun 2019 sebagai bahan kajian dan pertimbangan kebijakan remunerasi tahun 2020 dan seterusnya serta bersesuaian dengan ketentuan yang mengatur (termasuk UUPT);

Terpenuhi

17. Memonitor dan mengevaluasi Tim Kredit Pembiayaan Bermasalah (KPB) serta perkembangan pelaksanaan kredit hapus buku, hapus tagih dan restrukturisasi kredit serta kredit bermasalah tahun 2020 serta realisasi penyelesaian kredit hapus buku dan bermasalah tahun 2020;

Terpenuhi

18. Menyampaikan Laporan pengawasan Rencana Bisnis Bank Semester II Tahun 2019 kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir bulan Februari 2020 dan Semester I Tahun 2020 pada akhir bulan Agustus 2020;

Terpenuhi

19. Mengevaluasi Laporan Pokok-Pokok Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan serta pemenuhan terhadap POJK Nomor 46/POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum;

Terpenuhi

20. Memantau pelanggaran dan pelampauan BMPK Bank dengan meminta data/laporan kredit yang diberikan kepada Pihak Terkait dan bukan Pihak Terkait, modal Bank serta laporan-laporan terkait dengan penempatan dana Bank kepada pihak lain;

Terpenuhi

21. Memantau dan mengevaluasi implementasi perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang baru dan

(12)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 11

melakukan pembahasan dengan Direksi;

22. Memberikan persetujuan Buku Pedoman (BP) yang

disusun oleh Direksi; Terpenuhi

23. Memantau kesesuaian KPMM/CAR Bank dengan ketentuan yang berlaku, dengan meminta data/Laporan Jumlah Modal dan ATMR dan Laporan-Laporan Terkait (dibahas dalam rapat Direksi + Satuan Kerja);

Terpenuhi

24. Memantau kesesuaian GWM Bank dengan ketentuan

yang berlaku; Terpenuhi

25. Memantau perkembangan Tekhnologi Sistem Informasi; Terpenuhi 26. Pelaksanaan RUPS untuk Laporan Keuangan Bank Tahun

Buku 2019 dan Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris;

Terpenuhi

27. Memantau target pembukaan jaringan kantor serta produk dan aktivitas baru yang dapat dicapai sesuai dengan Rencana Bisnis Bank tahun 2020-2022 dan penekanan pencapaian pada akhir Desember 2020;

Terpenuhi

28. Mengevaluasi Perkembangan Kinerja Cabang; Terpenuhi 29. Memproses persetujuan atas Rencana Bisnis Bank Tahun

2021-2023 yang diajukan oleh Direksi agar dapat disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir bulan November 2020. Pembahasan melalui rapat koordinasi dengan Direksi dan Unit Kerja/Divisi yang terkait;

Terpenuhi

30. Memproses rekomendasi penunjukan Akuntan Publik untuk Laporan Keuangan Tahun Buku 2020 yang akan disampaikan kepada RUPS berdasarkan rekomendasi Komite Audit;

Terpenuhi

31. Mengevaluasi perkembangan permodalan Bank dan menyetujui kebijakan penyertaan modal dalam rangka peningkatan setoran modal;

(13)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 12

32. Memantau perkembangan likuiditas Bank dengan meminta data/laporan monitoring profile yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK);

Terpenuhi

33. Memantau efektifitas penerapan Manajemen Risiko yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank termasuk sistem pengendalian intern Bank melalui laporan profile risiko;

Terpenuhi

34. Mengevaluasi kebijakan Nominasi dan kebijakan SDM; Terpenuhi 35. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan komitmen

Direksi atas pencapaian Rencana Bisnis Bank Tahun 2020-2022/RKAT 2019 terutama beberapa target yang pada tahun sebelumnya tidak mencapai sasaran sekaligus memberikan arahan;

Terpenuhi

36. Mengevaluasi perkembangan Transformasi BPD PT. Bank

Kalsel; Terpenuhi

37. Mengikuti program pendidikan, pelatihan dan studi banding bagi Dewan Komisaris untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan.

Terpenuhi

b) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi

1) Jumlah, komposisi, kriteria, serta independensi anggota Direksi

Jumlah, komposisi, kriteria dan independensi anggota Direksi Bank Kalsel adalah sebagai berikut :

i. Jumlah dan Komposisi Direksi Bank Kalsel. Posisi 1 Januari - 31 Desember 2020 :

No Nama Jabatan/Fungsi/Bidang Tugas

1. Agus Syabarrudin Direktur Utama 2. IGK Prasetya Direktur Kepatuhan 3. A.Fatrya Putra Direktur Operasional

ii. Anggota Direksi ditetapkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan efektif sebagai Direksi setelah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan melalui hasil fit and proper test.

iii. Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di Indonesia, yaitu di Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin, dan mayoritas anggota

(14)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 13

Direksi telah memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun sebagai pejabat eksekutif bank.

iv. Direktur Utama dan masing-masing Direksi merupakan pihak yang independen terhadap Pemegang Saham Pengendali, yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dalam dan/atau hubungan keluarga sebagaimana dimaksud dalam peraturan yang berlaku.

v. Tidak ada anggota Direksi yang merangkap jabatan sebagai anggota dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan dan/atau lembaga lain.

vi. Seluruh Direksi tidak memiliki saham lebih dari 25% (dua puluh lima perseratus) dari modal disetor pada Bank dan/atau pada suatu perusahaan lainnya.

vii. Semua anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris.

2) Tugas dan tanggung jawab Direksi

Direksi bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank. Direksi mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugasnya Direksi telah membentuk satuan kerja atau unit kerja yang diwajibkan oleh ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, seperti: i. Satuan Kerja Audit Intern, yang dalam struktur organisasi di Bank Kalsel

dijalankan oleh Divisi Internal Audit;

ii. Satuan kerja Manajemen Risiko, yang dalam struktur organisasi di Bank Kalsel dijalankan oleh bagian Manajemen Risiko pada Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhan;

iii. Satuan Kerja Kepatuhan, yang dalam struktur organisasi di Bank Kalsel dijalankan oleh bagian kepatuhan pada Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhan;

iv. Unit kerja strategi anti fraud, yang dalam struktur organisasi di Bank Kalsel dijalankan oleh fungsi strategi anti fraud pada Divisi Internal Audit; v. Unit kerja khusus Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT), yang dalam struktur organisasi di Bank Kalsel dijalankan oleh fungsi APU-PPT pada Divisi Manajemen Risiko & Kepatuhan.

(15)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 14

Selain itu Direksi juga membentuk komite-komite, diantaranya: i. Komite Manajemen Risiko;

ii. Komite Pengarah Teknologi Informasi; iii. Komite Aset and Liabilities (ALCO);

iv. Komite Kebijakan Perkreditan/Pembiayaan (KKP). c) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite

1) Struktur, keanggotaan, keahlian, dan independensi anggota komite i. Komite Audit

− Struktur keanggotaan Komite adalah sebagai berikut: Posisi 1 Januari – 31 Mei 2020

Nama Jabatan

Syahrituah Siregar (Komisaris Independen) Ketua Poernomo Hadi Suntoro (Pihak Independen)

Keahlian : Perbankan dan Auditing

Anggota H. M. Djaperi (Pihak Independen)

Keahlian : Akuntansi dan Auditing

Anggota Posisi 1 Juni – 31 Desember 2020

Nama Jabatan

Syahrituah Siregar (Komisaris Independen) Ketua M. Rizhar (Pihak Independen)

Keahlian : Perbankan dan Auditing

Anggota H. M. Djaperi (Pihak Independen)

Keahlian : Akuntansi dan Auditing

Anggota

− Komite Audit Bank Kalsel terdiri dari 3 (tiga) orang. Salah seorang anggota Komite Audit dari Dewan Komisaris Independen yang sekaligus merangkap sebagai ketua Komite Audit dan dibantu 2 (dua) anggota Komite Audit yang berasal dari pihak independen.

− Kompetensi/kualifikasi sebagai anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan bahwa setiap anggota Komite Audit harus memiliki integritas yang baik dan memiliki pengetahuan serta pengalaman yang cukup, paling tidak dalam salah satu bidang audit, perbankan, keuangan, atau akuntansi, serta memiliki pengetahuan serta pengalaman yang cukup dalam bidang-bidang lain yang dianggap perlu dalam melaksanakan tugasnya.

− Anggota Komite Audit Bank tidak ada yang berasal dari Direksi Bank Kalsel maupun dari Bank lain.

− Rangkap jabatan anggota Komite Audit dari pihak independen telah memperhatikan dan mempertimbangkan kompetensi, kriteria, independensi, kerahasiaan, kode etik, dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.

(16)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 15

hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. ii. Komite Pemantau Risiko

− Struktur keanggotan Komite adalah sebagai berikut: Posisi 1 Januari – 24 Juli 2020

Nama Jabatan

Hatmansyah (Komisaris Independen) Ketua H. Sofyani (Pihak Independen)

Keahlian : Perbankan

Anggota H. Hasan (Pihak Independen)

Keahlian : Perbankan

Anggota Posisi 25 Juli – 31 Desember 2020

Nama Jabatan

Hatmansyah (Komisaris Independen) Ketua H. Sofyani (Pihak Independen)

Keahlian : Perbankan

Anggota

− Komite Pemantau Risiko telah dibentuk dengan Ketua Komisaris Independen merangkap anggota dan anggota lainnya terdiri 2 (dua) orang yang berasal dari pihak independent (catatan : per 25 Juli 2020 anggota lainnya terdiri 1 (satu) orang yang berasal dari pihak independen).

− Kompetensi/kualifikasi sebagai anggota Komite Pemantau Risiko telah memenuhi persyaratan bahwa pengangkatan setiap anggota Komite Pemantau Risiko telah memperhatikan dan mempertimbangkan integritas, akhlak, moral, dan independensi serta memiliki pengetahuan di bidang ekonomi, keuangan, perbankan dan manajemen risiko.

− Anggota Komite Pemantau Risiko Bank tidak ada yang berasal dari Direksi Bank Kalsel maupun dari Bank lain.

− Rangkap jabatan anggota Komite Pemantau Risiko dari pihak independen telah memperhatikan dan mempertimbangkan kompetensi, kriteria, independensi, kerahasiaan, kode etik dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.

iii. Komite Remunerasi dan Nominasi

(17)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 16

Periode 1 Januari – 31 Desember 2020

Nama Jabatan

Hatmansyah (Komisaris Independen) Ketua Ary Bastari (Komisaris Utama) Anggota Syahrituah Siregar (Komisaris Independen) Anggota Zakhyadi Ariffin (Pihak Independen) Anggota

Kepala Divisi Human Capital Anggota

− Kompetensi/kualifikasi sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi telah memenuhi persyaratan bahwa pengangkatan setiap anggota telah memiliki kompetensi dan pengetahuan sesuai yang dipersyaratkan Otoritas Jasa Keuangan, yaitu memiliki pengetahuan mengenai sistem remunerasi Bank, dan sistem nominasi serta succession plan Bank.

2) Tugas dan tanggung jawab komite

i. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Komite Audit bertanggung jawab membantu Komisaris dalam pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian internal dan efektivitas pemeriksaan oleh auditor eksternal dan internal, diantaranya:

− Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.

− Menganalisa/mengevaluasi setiap surat/memo/nota dinas yang diterima/masuk baik dari intern maupun ekstern, kemudian melaporkan hasilnya kepada Ketua Komite Audit. Atas dasar evaluasi tersebut membuat surat yang ditujukan kepada Dewan Komisaris untuk dimintakan perhatian Direksi apabila ada yang memerlukan perbaikan.

− Melakukan penelaahan dan evaluasi atas Laporan Direktur Kepatuhan dan Laporan Keuangan (Neraca dan Laba Rugi). Hasil penelaahan/evaluasi tersebut membuat surat kepada Dewan Komisaris untuk dimintakan perhatian Direksi apabila ada yang memerlukan perhatian.

− Melakukan penelaahan dan evaluasi atas Laporan Keuangan (Neraca Laba Rugi) Publikasi Triwulanan, Semesteran dan Tahunan. Hasil penelaahan/evaluasi tersebut membuat surat kepada Dewan Komisaris untuk dimintakan perhatian Direksi apabila ada yang memerlukan perhatian.

− Melakukan penelaahan dan evaluasi atas Laporan dari Divisi Internal Audit atas temuan-temuan penting dan memantau tindak lanjut

(18)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 17

manajemen atas temuan tersebut (apabila ada).

− Mengadakan Rapat dengan Divisi Internal Audit sesuai dengan kebutuhan.

− Melakukan penelaahan dan evaluasi atas Laporan Keuangan (Neraca dan Laba Rugi) yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik.

− Menganalisa/mengevaluasi Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang diajukan Manajemen.

− Memantau tindak lanjut Manajemen atas temuan Divisi Internal Audit, Akuntan Publik, dan temuan pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan.

− Membuat Laporan Tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit kepada Dewan Komisaris.

− Membuat rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

− Komite Audit melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

ii. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko membantu Dewan Komisaris paling kurang melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:

− Evaluasi atas kebijakan dan strategi manajemen risiko.

− Kecukupan kebijakan, prosedur, metodologi, serta penetapan limit.

− Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, serta sistem informasi manajemen risiko.

− Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen risiko dan kepatuhan untuk mengetahui kesesuaiannya dengan kebijakan dan strategi manajemen risiko.

− Mengevaluasi Laporan Profil Triwulanan dan pelaksanaan proses manajemen risiko, untuk selanjutnya memberi masukan kepada Dewan Komisaris serta usulan langkah-langkah utnuk mengantisipasinya.

− Memantau dan mengevaluasi kepatuhan sehubungan dengan pelaksanaan manajemen risiko.

− Mendorong tumbuh kembangnya budaya perusahaan yang berorientasi risiko.

− Mengevaluasi dan mempertimbangkan permohonan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris

iii. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi & Nominasi Di bidang remunerasi :

(19)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 18

− Membantu Dewan Komisaris dalam mengevaluasi sistem penggajian, pemberian tunjangan dan fasilitas bagi Dewan Komisaris, Direksi, pejabat eksekutif, dan pegawai.

− Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem penggajian, pemberian tunjangan dan fasilitas bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

− Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem pengupahan, pemberian tunjangan dan fasilitas bagi pejabat eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.

− Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, Komite juga wajib memperhatikan, paling kurang:

 Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 Prestasi kerja individual.

 Kewajaran dengan peer group.

 Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.

− Masing-masing anggota bertugas dan bertanggung jawab menyusun dan mengevaluasi sistem penggajian, pemberian tunjangan dan fasilitas bagi Dewan Komisaris, Direksi, pejabat eksekutif, dan pegawai. Hasilnya dibahas dan dirumuskan menjadi hasil Komite Remunerasi & Nominasi untuk direkomendasikan kepada RUPS, Dewan Komisaris dan/atau Direksi.

Di bidang nominasi :

− Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah untuk disampaikan kepada RUPS.

− Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Dewan Pengawas Syariah, untuk disampaikan kepada RUPS.

− Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite sebagaimana dimaksud pada Pasal 41 dan Pasal 42 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.

− Masing-masing anggota bertugas dan bertanggung jawab mengenai calon Anggota Dewan Komisaris dan Direksi disamping itu ada anggota yang bertugas dan bertanggung jawab mengenai Pihak Independen dan yang akan menjadi anggota Komite. Hasilnya dibahas dan dirumuskan menjadi hasil Komite Remunerasi & Nominasi untuk direkomendasikan kepada RUPS, Dewan Komisaris dan/atau Direksi.

(20)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 19

3) Frekuensi rapat komite

Frekuensi Rapat

Komite Audit Komite

Pemantau Risiko Komite Remunerasi dan Nominasi 39 46 3

4) Program kerja komite dan realisasi program kerja komite. i. Komite Audit

No. Program Kerja Realisasi

1. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi atas Perencanaan dan Pelaksanaan Audit :

a. Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Divisi Internal Audit terhadap operasional Cabang dan Divisi.

b. Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Akuntan Publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.

c. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku.

d. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku.

e. Menghadiri exit meeting sehubungan dengan audit rutin Divisi Internal Audit, baik yang diadakan di Kantor Cabang maupun di Kantor Pusat Bank Kalsel apabila diundang.

f. Menyampaikan Pokok-pokok hasil pembahasan dan evaluasi Laporan Hasil Pemeriksaan Divisi Internal Audit kepada Dewan Komisaris sebagai saran untuk diteruskan kepada Direksi Bank Kalsel agar Direksi dapat menindaklanjuti apabila ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian.

Terpenuhi

2. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi atas Tindak Lanjut Hasil Audit :

a. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara menyeluruh dan berkala terhadap tindak lanjut komitmen pemeriksaan oleh Direksi untuk memastikan efektifitas penerapan

(21)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 20

pengendalian intern termasuk evaluasi

pelaksanaan tindak lanjut yang telah dilakukan oleh Direksi atas temuan hasil pemeriksaan Divisi Internal Audit, Akuntan Publik, dan Otoritas Jasa Keuangan.

b. Melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi kepada Dewan Komisaris Bank Kalsel agar Dewan Komisaris dapat meminta perhatian apabila ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut dari pihak Direksi Bank Kalsel.

3. Mengawal dan Merumuskan Rekomendasi Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik:

a. Menyusun konsep surat Dewan Komisaris kepada Direksi Bank Kalsel untuk meminta agar Direksi mempersiapkan pemilihan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan dan Kinerja Bank Kalsel Tahun Buku 2020, apabila audit atas Laporan Keuangan dan Kinerja Bank Kalsel Tahun 2019 telah selesai dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik .

b. Mengevaluasi dan menelaah hasil lelang/pemilihan langsung/penunjukan langsung pengadaan Kantor Akuntan Publik oleh Panitia Lelang yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, dan membahasnya dalam Rapat Komite Audit dipimpin oleh Ketua Komite Audit dalam rangka memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

c. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS agar dapat ditetapkan sebagai Auditor Independen yang akan mengaudit Laporan Keuangan Bank Kalsel Tahun Buku 2020. Dalam menyusun rekomendasi tersebut Komite Audit dapat mempertimbangkan persyaratan :

 Independensi AP, KAP, dan Orang Dalam KAP;

 Ruang lingkup audit;

 Imbalan jasa audit;

(22)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 21  Keahlian dan pengalaman AP, KAP, dan Tim

Audit dari KAP;

 Metodologi, teknik, dan sarana audit yang digunakan KAP;

 Manfaat fresh eye perpectives yang akan diperoleh melalui penggantian AP, KAP, dan Tim Audit dari KAP;

 Potensi risiko atas penggunaan jasa audit oleh KAP yang sama secara berturut-turut untuk kurun waktu yang cukup panjang; dan/atau

 Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan oleh AP dan KAP pada periode sebelumnya, apabila ada. d. Komite Audit wajib memperhatikan adanya

kewajiban Direksi untuk menyampaikan laporan kepada OJK mengenai penunjukan AP dan/atau KAP serta Hasil evaluasi Komite Audit terhadap pelaksanaan pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan oleh AP dan/atau KAP, sebagai berikut:

 Laporan penunjukan AP dan/atau KAP dalam rangka mengaudit atas informasi keuangan historis tahunan dilampiri dengan dokumen penunjukan AP dan/atau KAP antara lain Ringkasan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham atau Risalah Rapat Umum Pemegang Saham. Perjanjian Kerja antara Bank dengan KAP, dan rekomendasi Komite Audit dan pertimbangan yang digunakan dalam memberikan rekomendasi penunjukan AP dan/atau KAP. Laporan penunjukan AP dan/atau KAP tersebut harus disampaikan oleh Direksi kepada OJK paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah penunjukan AP dan/atau KAP.

 Laporan hasil evaluasi Komite Audit terhadap pelaksanaan pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan oleh AP dan/atau KAP, yang paling sedikit mencakup kesesuaian pelaksanaan audit oleh AP dan/atau KAP dengan standar audit yang berlaku, kecukupan waktu pekerjaan

(23)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 22

lapangan, pengkajian cakupan jasa yang diberikan dan kecukupan uji petik, dan rekomendasi perbaikan yang diberikan oleh AP dan/atau KAP, harus disampaikan oleh Direksi kepada OJK paling lama 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir atau paling lambat akhir Juni.

4. Mengawal dan merumuskan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan Dewan Komisaris dalam rangka :

a. Pengangkatan atau pemberhentian Kepala SKAI;

b. Memberikan persetujuan atas Piagam Audit Intern yang ditetapkan oleh Direktur Utama; c. Memberikan persetujuan atas Rencana Audit

Tahunan dan Alokasi Anggaran untuk pelaksanaan fungsi audit intern;

d. Menunjuk Pengendali Mutu Independen dari pihak ekstern untuk melakukan kaji ulang terhadap kinerja SKAI;

e. Pemberian remunerasi tahunan SKAI secara keseluruhan serta penghargaan kinerja.

Terpenuhi

5. Melaksanakan Konsolidasi Internal dan

Menatalaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit :

a. Menyelenggarakan rapat Komite Audit sesuai dengan kebutuhan bank, menuangkan hasilnya dalam Risalah Rapat dan mendokumentasikan sesuai peraturan perundang-undangan. Disamping itu jika diperlukan mengikuti rapat Dewan Komisaris yang relevan sesuai dengan penugasan dari Dewan Komisaris.

b.Mengikuti Workshop, seminar, studi banding dan atau pelatihan yang ada kaitannya dan dapat menunjang pelaksanaan tugas Komite Audit, baik yang diselenggarakan oleh ASBANDA maupun oleh pihak lain apabila ditugaskan oleh Dewan Komisaris.

c. Menyusun Program Kerja Komite Audit Tahun 2021 paling lambat akhir November 2020. d.Menyusun Laporan tahunan Pelaksanaan Tugas

Komite Audit dan menyampaikannya kepada Dewan Komisarls Bank Kalsel paling lambat tanggal 15 ]anuari 2021.

(24)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 23

ii. Komite Pemantau Risiko

No. Program Kerja Realisasi

1. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan

pelaksanaannya dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Pengawas

Terpenuhi

2. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

Terpenuhi

3. Ikut serta dengan Divisi Internal Audit dalam pelaksanaan exit meeting terhadap Divisi dan Cabang (konvensional dan syariah) yang telah selesai pelaksanaan auditnya, apabila diperlukan.

Terpenuhi

4. Melakukan evaluasi hasil audit rutin yang dilaksanakan oleh Divisi Internal Audit terhadap operasional cabang (konvensional dan syariah) serta Divisi yang berada di Kantor Pusat

Terpenuhi

5. Menyampaikan rekomendasi kepada Manajemen Bank Kalsel melalui Dewan Komisaris atas hasil evaluasi yang dilakukan oleh Komite Pemantau Risiko.

Terpenuhi

6. Melaksanakan rapat koordinasi/pembahasan dengan Direktur Kepatuhan dan Divisi Manajemen Risiko apabila diperlukan berkenaan dengan pelaksanaan Manajemen risiko

Terpenuhi

7. Mengikuti rapat/pembahasan yang diselenggarakan Dewan Komisaris

Terpenuhi 8. Melakukan evaluasi dan menyampaikan laporan

hasil kegiatan kerja Komite Pemantau Risiko tahun 2019

Terpenuhi

9. Melakukan evaluasi dan monitoring setiap triwulan terhadap proses dan hasil Profil Risiko dan

menyampaikan rekomendasi.

Terpenuhi

10. Mengikuti Rapat Komite Manajemen

Risiko/Komenko secara periodik dalam koordinasi Direktur Kepatuhan dan dilaksanakan Divisi Manajemen Risiko, apabila diperlukan

Terpenuhi

11. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Good Corporte Governance (GCG) pada Dewan Komisaris secara periodik

Terpenuhi

12. Tugas-tugas lainnya dan kegiatan yang diberikan oleh Dewan Komisaris

(25)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 24

iii. Komite Remunerasi dan Nominasi

No. Program Kerja Realisasi

1. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2019.

Terpenuhi

2. Mempersiapkan rencana penetapan jajaran Dewan Pengawas Syariah Bank Kalsel untuk jabatan Anggota Dewan Pengawas Syariah Bank Kalsel atas nama Bapak Darul Quthni dimana masa jabatan dimaksud akan berakhir pada 10 April 2020.

Terpenuhi

3. Melakukan evaluasi kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2020, dengan memperhatikan perkembangan ekonomi dan tingkat inflasi saat ini serta dengan memperhatikan kewajaran dengan peer group dan kemampuan Bank untuk disampaikan ke RUPS.

Terpenuhi

4. Penetapan anggota Komite Dewan Komisaris yang akan berakhir pada bulan Mei 2020 atas nama Sdr. Poernomo Hadi Suntoro sebagai Anggota Komite Audit.

Terpenuhi

5. Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai kelanjutan program tahun sebelumnya, terutama pada :

 Bidang Remunerasi

 Bidang Nominasi

Terpenuhi

d) Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern

1) Fungsi kepatuhan - Tingkat kepatuhan Bank terhadap seluruh ketentuan dan peraturan perundang-undangan serta pemenuhan komitmen dengan otoritas yang berwenang.

Bank telah membentuk unit kerja yang melaksanakan fungsi kepatuhan serta menunjuk salah seorang direksi sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan. Unit kerja kepatuhan dibentuk secara independen yang terpisah dengan unit kerja operasional.

(26)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 25

Laporan-laporan fungsi kepatuhan terdiri atas 2 (dua) jenis laporan, yaitu: 1.Laporan berkala, dan

2.Laporan insidentil atau khusus

Laporan berkala setiap 3 (tiga) bulan yang disampaikan kepada Direktur Utama dan laporan setiap semester atau 6 (enam) bulan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan sebelum batas waktu pelaporan.

Sedangkan untuk laporan insidentil atau khusus pada tahun 2020 tidak dibuat, hal ini dikarenakan tidak ada kebijakan bank yang ditetapkan oleh Direksi yang dinilai tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Aktivitas fungsi kepatuhan dilaksanakan dengan mengacu kepada peraturan -peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan pedoman internal Bank Kalsel.

Tingkat kepatuhan Bank terhadap ketentuan-ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dinilai cukup baik, dan masih terdapat beberapa kelemahan diantaranya Bank belum sepenuhnya dapat meminimalisasi tingkat pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku khususnya di area perkreditan. Terkait dengan sanksi dari pihak otoritas, terdapat pengenaan denda atas kesalahan pelaporan.

Ada pun terkait dengan pemenuhan komitmen terhadap pihak otoritas, pada tahun 2020 telah dilaksanakan pemantauan pemenuhan komitmen tersebut, khususnya untuk tindak lanjut hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2019. Namun masih terdapat 3 (tiga) komitmen tahun 2019 yang belum dipenuhi antara lain yang mempunyai keterkaitan dengan reschedule pengadaan corebanking system.

Aspek Kepatuhan Bank pada tahun 2020 diperkuat pula dengan pembentukan fungsi Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG), yang bertugas mensosialisasikan ketentuan anti gratifikasi serta mengkoordinasikan pelaporan penerimaan gratifikasi di Bank Kalsel. Tercatat selama tahun 2020 telah terdapat beberapa kali laporan gratifikasi yang disampaikan Bank kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selain itu, secara intensif, kewajiban pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) mulai digalakkan dan dikoordinasikan oleh unit kerja terkait di Bank, dan telah terdapat penyampaian LHKPN Pejabat Bank yang diwajibkan kepada KPK selama tahun 2020.

(27)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 26

2) Fungsi audit intern

Fungsi pengendalian internal pada dasarnya melekat pada setiap fungsi unit kerja, namun untuk memastikan pengendalian internal tersebut berjalan efektif, Bank sesuai perundangan yang berlaku membentuk unit kerja Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), dan unit kerja SKAI ini juga membawahi unit kerja Kontrol Intern Cabang (KIC) yang dimaksudkan untuk mengetahui sedini mungkin suatu penyimpangan di kantor Cabang .

Dalam melaksanakan fungsinya SKAI tidak memiliki batasan dalam mengakses atau memasuki seluruh fungsi/bagian, catatan, wilayah dan pegawai (pegawai tetap dan non tetap).

SKAI dalam melaksanakan fungsinya mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.03/2019 tentang Penerapan Fungsi Audit Intern Pada Bank Umum, dan Pedoman Intern yang telah ditetapkan dengan Keputusan Direksi Bank Kalsel.

Hasil pemeriksaan SKAI secara berkala disampaikan kepada : 1. Direktur Utama;

2. Direktur Kepatuhan; dan 3. Dewan Komisaris.

Selain disampaikan kepada pihak intern laporan pemeriksaan SKAI secara berkala disampaikan pula kepada Otoritas Jasa Keuangan.

Pada tahun 2020, SKAI telah menyelesaikan seluruh pemeriksaan sesuai dengan rencana pemeriksaan audit rutin yang telah ditetapkan di awal tahun. Penetapan target pemeriksaan dan durasi waktu pemeriksaan ditetapkan berdasarkan tingkat risiko yang dihadapi oleh Auditee, dan penetapan aspek pemeriksaan pada seluruh aspek kegiatan Bank dengan penekanan pada aspek-aspek yang dinilai memiliki risiko yang tinggi.

3) Fungsi audit ekstern

Pelaksanaan audit ekstern untuk kepentingan pemeriksaan laporan keuangan bank dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Pelaksanaan penunjukan Kantor Akuntan Publik sebagai auditor laporan keuangan sudah mendapat persetujuan RUPS, dan pelaksanaannya telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

e) Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern. 1) Pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris

(28)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 27

Dalam penerapan manajemen risiko Dewan Komisaris memiliki fungsi dan tugas antara lain:

1. Melakukan evaluasi terhadap laporan profil risiko bank;

2. Memberikan keputusan permintaan Direksi terhadap kebijakan dan/atau pelaksanaan kegiatan bank yang wajib mendapat persetujuan Dewan Komisaris berkenaan dengan ketentuan Manajemen Risiko dan/atau anggaran dasar.

Dalam penerapan manajemen risiko Direksi memiliki fungsi dan tugas antara lain:

1. Menetapkan kebijakan limit.

2. Mempersiapkan sumber daya manusia yang berperan dalam meminimalkan risiko dengan cara memberikan pelatihan dan mengikutsertakan dalam program sertifikasi.

Untuk meminimalisir risiko atas pemberian kredit, sebagai salah satu penerapan four eyes principle bank juga membentuk fungsi Analis Risiko Kredit (ARK) yang bertanggungjawab kepada Pengelola Risiko Kredit (PRK) di setiap kantor cabang, dan terpisah dari fungsi pemasar dan analis kredit. PRK dan ARK merupakan salah satu pihak disamping unit bisnis sebagai pemutus pemberian kredit/pembiayaan dalam rangka penerapan four eyes principle. Pengawasan aktif oleh Direksi dan Dewan Komisaris sudah secara rutin dilakukan, namun masih terdapat beberapa outcome tata kelola yang belum memenuhi harapan, seperti belum terpenuhinya beberapa pos keuangan dalam RBB, konsentrasi debitur inti, terdapatnya fraud, dan sanksi denda pelaporan.

2) Kecukupan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit risiko

Bank Kalsel dalam penerapan manajemen risiko telah memiliki kebijakan yang mengatur penetapan limit, berupa kebijakan:

1. wewenang memutus kredit/pembiayaan; 2. batas maksimal pemberian kredit;

3. wewenang transaksi penempatan dana masing-masing user;

4. penetapan limit tarif biaya, suku bunga atau margin, bagi hasil; dan 5. wewenang penarikan atau pengeluaran kas.

Selain itu, Bank telah menyesuaikan kebijakan dan prosedur manajemen risiko sesuai dengan regulasi OJK terbaru di bidang manajmeen risiko, serta telah merumuskan limit risk appetite dan risk tolerance yang dituangkan dalam Risk Appetite Statement, dan dikorelasikan dengan Rencana Bisnis Bank. Kebijakan, prosedur dan Risk Appetite Statement tersebut akan dievaluasi secara berkala untuk disempurnakan/disesuaikan.

(29)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 28

3) Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko

Bank Kalsel sudah memiliki kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang mencakup ketentuan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko dan Sistem Informasi Manajemen Risiko.

Identifikasi dan pengukuran sudah dilakukan baik oleh risk owner maupun satuan kerja manajemen risiko, namun masih perlu ditingkatkan efektifitasnya dan pemahaman risk owner terhadap hasil pengukuran eksposur risiko.

Terkait dengan sumber daya manusia, masih terdapat beberapa jabatan eksekutif dan non eksekutif yang kosong, sehingga diperlukan peningkatan kecukupan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia untuk memastikan proses pengendalian risiko berjalan dengan baik.

4) Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.

Sistem pengendalian intern yang dilakukan pada Bank Kalsel ditetapkan dalam bentuk:

1. Setiap kebijakan diupayakan dengan sistem dual custody dan/atau four eyes principle;

2. Pengawasan berjenjang;

3. Pelaksanaan audit berkala oleh SKAI;

4. Kebijakan pembatasan limit atas transaksi penarikan atau pengeluaran biaya serta memutus kredit/pembiayaan.

Secara umum sistem pengendalian intern tersebut masih perlu ditingkatkan, memperhatikan bahwa masih terdapat pelanggaran-pelanggaran ketentuan berdasarkan hasil pemeriksaan audit intern/ekstern.

f) Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure).

Dalam periode tahun 2020, Bank Kalsel telah menyalurkan dana untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan kepada penyediaan dana besar, dengan informasi sebagaimana tabel di bawah ini:

No Penyediaan Dana Jumlah

Debitur Nominal (jutaan rupiah)

1. Kepada Pihak Terkait 37 114.518

2. Kepada Debitur Inti 25 4.310.690

a. Individu 17 1.735.179

b. Kelompok 8 2.575.511

(30)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 29

g) Rencana strategis Bank meliputi:

1) Rencana jangka panjang (corporate plan)

Strategi dan Key Performance Indicator (KPI) Bank sebagai rencana jangka panjang sebagaimana tercantum dalam Corporate Plan Tahun 2018-2022, adalah sebagai berikut:

No FOKUS SASARAN STRATEGIS KPI

1 BISNIS 1. Ketahanan lembaga yang kuat, baik dari sisi permodalan maupun kinerja keuangan

1. ASET, CAR, ROA, BOPO, LDR yang mendukung kekuatan kelembagaan 2. Pertumbuhan portofolio produk/layanan yang menguntungkan 2. Penguatan IT untuk mendukung produk dan layanan yang unggul

1. Porsi dukungan IT dalam pengembangan bisnis bank kedepan

2. Peningkatan jumlah produk dan layanan unggulan serta diversifikasi produk terutama produk berbasi IT

3. Penguasaan market share perbankan di Kalimantan Selatan

Market share dominan

4. Corporate brand Bank Kalsel yang kuat

Index maksimal Top of Mind, loyalitas pelanggan, kualitas layanan serta penggunaan (usage) produk oleh nasabah 5. Unit Usaha Syariah

yang unggul

Spin off Unit Usaha Syariah menjadi Bank Umum Syariah 6. Peran optimal sebagai

agen pembangunan

1. Porsi dukungan optimal terhadap program-program pemerintah 2. Pertumbuhan kredit

optimal, terutama kredit2 yang langsung sebagai penggerak perekonomian masyarakat luas

7. Menjadi salah satu distribution channel utama produk sektor

Pertumbuhan dan porsi optimal penyaluran kredit produktif kepada sektor

(31)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 30 UMKM di Kalimantan Selatan UMKM 2 NPL/KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF Pengelolaan aktiva produktif yang sehat, berkembang dan menguntungkan

Rasio NPL yang sehat

3 SDM 1. Dukungan SDM yang

unggul

Pemenuhan kualitas dan kuantitas SDM yang sesuai dengan kebutuhan

pengembangan usaha bank yang dibentuk melalui sistem talent management yang baik 2. Memiliki kualitas

leadership yang unggul dan

berkesinambungan

1. Leadership Index optimal 2. Pelaksanaan program

Talent Pool Management untuk tingkat manajer sesuai dengan porsi dan kebutuhan 3. Peningkatan produktivitas & kompetensi pegawai 1. Pengukuran Individual Performance berbasis BSC 2. Pengukuran Return On Training Investment (ROTI)

4 TEKNOLOGI Memiliki dukungan teknologi yang andal menuju digital banking

Jumlah pengembangan channel, produk dan layanan berbasis IT yang efektif dan tepat sasaran serta

transformasi core banking 5 NETWORK 1. Tersedianya jaringan/

channel yang memberikan kemudahan akses layanan

Cakupan luas jaringan bank

2. Jaringan layanan yang terintegrasi

Jumlah/jenis pengembangan integrasi produk

3. Mampu memenuhi kebutuhan jasa

layanan keuangan dari mitra kerja

Jumlah pengembangan sistem bersama dengan Pemerintah Daerah dan mitra kerja lainnya

6 GRC Pengelolaan governance, risk & compliance yang komprehensif

1. TKB dan GCG yang sehat 2. Cakupan

terimplementasinya Governance Control

(32)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 31

System 3. Cakupan

terimplementasinya Quality Assuranve 7 MODAL Memiliki permodalan yang

mendukung kelembagaan yang kuat

Jumlah modal yang memadai untuk mendukung aktivitas operasional, ekspansi usaha, dan antisipasi risiko bank 2) Rencana jangka menengah dan pendek (business plan)

Bank telah menyusun rencana kerja sesuai ketentuan (regulasi) yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Setiap rencana bisnis bank (business plan) telah disetujui oleh Dewan Komisaris Bank Kalsel.

Rencana strategis bank ditetapkan dalam dua kriteria, yaitu: 1. Rencana Bisnis Jangka Pendek

Rencana bisnis jangka pendek diarahkan pada sasaran diantaranya Pertumbuhan DPK, Pertumbuhan Kredit baik di sektor produktif maupun sektor UMKM, pengembangan kredit multiguna, peningkatan dan pemeliharaan Tingkat kesehatan bank minimal berada pada peringkat II, dan perbaikan kualitas aktiva produktif melalui penurunan rasio NPL, serta pemeliharaan Rasio ROE, BOPO, dan LDR pada tingkat yang dikehendaki.

2. Rencana Bisnis Jangka Menengah

 Target jangka menengah mengacu kepada 5 (lima) fokus bidang utama Bank Kalsel yang terdiri dari Optimizing Return, New Improvement, People Development, Liquidity Stabilization, dan Digitalized.

 Di bidang Dana, pengembangan dalam penghimpunan dana untuk meningkatkan dana murah (CASA) dan fee based income masih berlanjut di tahun 2021 disertai dengan penambahan strategi untuk mengakselerasi pertumbuhan. Di bidang penyaluran kredit/pembiayaan yaitu dengan melakukan ekspansi kredit yang intensif dan tersegmentasi, disertai dengan perubahan bisnis model perkreditan. Pasar dalam sektor produktif masih dalam ruang lingkup sektor perkebunan, sarana prasarana, manufaktur, dan pertambangan. Sedangkan sektor konsumtif menyangkut ekspansi KPR dan Kredit Kendaraan Bermotor hingga Program Kredit Multiguna Bunga Murah. Upaya-upaya untuk mendukung peningkatan fee based income dalam pelayanan jasa-jasa bank dalam bidang perkreditan termasuk melakukan co-branding dengan pihak-pihak lain termasuk komunitas, organisasi usaha, serta fintech.

(33)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 32  Di bidang IT dengan mendukung pengembangan tahap pelaksanaan

migrasi infrastruktur IT (corebanking), penguatan core banking diharapkan dapat membangun efisiensi dan efektivitas bisnis dari segala lini melalui peningkatan bisnis proses.

 Pengembangan SDM di bidang SDM masih dalam upaya menciptakan Talent Pool sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi dan memiliki daya saing, dengan membangun program-program pelatihan dan sertifikasi termasuk career path yang custom-tailored pada masing-masing bidang kerja. Peningkatan kualitas layanan dan pengembangan jaringan kantor yang berorientasi pada keuntungan (profit oriented), dengan membangun mekanisme program monitoring dan controlling yang ketat terhadap pencapaian kinerja cabang, divisi, unit kerja hingga level individu.

 Dalam usaha pengembangan Unit Usaha Syariah (UUS), bank akan mengakomodir tahapan upaya pemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah di tahun 2021 baik secara organik maupun non-organik dalam rangka memenuhi ketentuan regulasi. Bank juga akan melakukan peningkatan pelayanan usaha dan jasa di bidang syariah pada beberapa jaringan kantor bank konvensional dalam rangka mendukung kinerja Unit Usaha Syariah.

 Selain itu juga melakukan investasi yang efektif dan efisien dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan bank.

h) Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank yang belum diungkap dalam laporan lain.

Pada tahun 2020 Bank telah menyampaikan laporan keuangan dan/atau non keuangan antara lain kepada Pemegang Saham, Otoritas Jasa Keuangan, dan pihak-pihak lainnya yang relevan.

Selain kepada pihak-pihak sebagaimana tersebut diatas, bank juga mempublikasikan laporan keuangan dan non keuangan kepada stakeholder (publik) melalui media cetak dan web site atau homepage : www.bankkalsel.co.id . i) Informasi lain yang terkait dengan Tata Kelola Bank

Selama tahun 2020 tidak ada intervensi pemilik, perselisihan internal, atau permasalahan yang timbul sebagai dampak kebijakan remunerasi pada Bank. 2. Kepemilikan saham anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang mencapai 5%

(lima persen) atau lebih dari modal disetor

Dewan Komisaris dan Direksi Bank Kalsel tidak ada memiliki saham pada Bank Kalsel serta pada bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, atau perusahaan lainnya diluar Bank Kalsel, yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih dari modal disetor.

(34)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 33

3. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi lain, anggota Dewan Komisaris lain, dan/atau pemegang saham pengendali Bank.

Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan Anggota Direksi.

Seluruh anggota Direksi tidak ada yang memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Direksi lainnya.

4. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

a) Jumlah rapat yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun

i. Rapat Intern Dewan Komisaris dilaksanakan sebanyak 7 (tujuh) kali pada tahun 2020

ii. Rapat Koordinasi Dewan Komisaris - Direksi dilaksanakan sebanyak 6 (enam) kali pada tahun 2020

b) Jumlah rapat yang dihadiri secara fisik kehadiran masing-masing anggota dan sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini :

i. Rapat Intern Dewan Komisaris

No. No. Nama Jumlah Hadir Jumlah Rapat Persentase

1. Ary Bastari 7 7 100%

2. Syahrituah Siregar 7 7 100%

3. Hatmansyah 7 7 100%

ii. Rapat Koordinasi Dewan Komisaris - Direksi

No. No. Nama Jumlah Hadir Jumlah Rapat Persentase

1. Ary Bastari 5 6 83%

2. Syahrituah Siregar 6 6 100%

3. Hatmansyah 6 6 100%

No. No. Nama *) Jumlah Hadir Jumlah Rapat Persentase

1. Agus Syabarrudin 5 6 83%

2. IGK. Prasetya 4 6 67%

3. A. Fatrya 5 6 83%

*) Rapat koordinasi pada umumnya hanya dihadiri oleh salah seorang atau beberapa direksi yang membidangi sesuai dengan materi yang mempunyai relevansi dengan pembahasan rapat.

5. Jumlah Penyimpangan (Internal Fraud)

Jumlah Penyimpangan Internal (internal fraud) yang terjadi selama tahun 2020 dengan nilai lebih dari Rp.100 juta adalah sebagaimana tabel di bawah ini :

(35)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 34

Penyimpangan (Internal Fraud) dalam 1 tahun

Jumlah Kasus yang Dilakukan Oleh

Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris

Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap /

Pihak Eksternal Tahun Sebelumnya Tahun Berjalan Tahun Sebelumnya Tahun Berjalan Tahun Sebelumnya Tahun Berjalan Total fraud - - 1 1 - 1 Telah Diselesaikan - - - - Dalam proses penyelesaian internal Bank - - 1 1 - 1 Belum diupayakan penyelesaian - - - - Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum - - - - 6. Permasalahan Hukum

Permasalahan hukum selama 2020 terdapat 19 (sembilan belas) perkara hukum, yang terdiri dari 14 (empat belas) perkara perdata, 5 (lima) perkara pajak, yaitu:

a) Telah mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap: Perdata:

Terdiri dari 7 (tujuh) gugatan PMH, 2 (dua) permohonan PKPU debitur, dan 1 (satu) permohonan Pailit Debitur.

b) Dalam Proses Penyelesaian Perdata:

Terdiri dari 1 (satu) gugatan PMH ditingkat pertama, 2 (dua) gugatan PMH ditingkat banding (putusan banding, gugatan ditolak, namun terdapat kemungkinan kasasi), dan 1 (satu) gugatan PMH ditingkat kasasi.

Perpajakan:

1) Perkara Pajak Kurang Bayar PPH Badan Tahun 2007;

2) Perkara Pajak Kurang Bayar PPN Murabahah Tahun 2007 (Kantor Pusat); 3) Perkara Pajak Kurang Bayar PPN Murabahah Tahun 2008 (Kantor Cabang

Utama);

4) Perkara Pajak Kurang Bayar PPN Murabahah Tahun 2007 (Kantor Cabang Syariah Banjarmasin);

5) Perkara Pajak Kurang Bayar PPN Murabahah Tahun 2007 (Kantor Cabang Marabahan);

Permasalahan Hukum Jumlah Kasus

Perdata Pajak Pidana

Telah mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap

10 - -

Dalam proses penyelesaian 4 5 -

(36)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Bank Kalsel Tahun 2020 35

7. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan

Pada tahun 2020 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan. *

*)Tidak sesuai sistem dan prosedur yang berlaku

8. Pembelian Kembali (Buy Back) Saham dan/atau Obligasi Bank

Tidak terdapat kebijakan secara khusus dalam dalam melakukan pembelian kembali (buy back) saham selain yang telah tertuang dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, saham Bank Kalsel tidak diperjual belikan secara umum, karena masih merupakan perusahaan tertutup sehingga tidak terdapat perubahan harga dan peningkatan laba per lembar saham.

Selama tahun 2020, tidak ada pembelian kembali saham yang telah diterbitkan Bank. Selain itu, Bank belum pernah menerbitkan Obligasi.

9. Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan/atau Kegiatan Politik Selama Periode Pelaporan (meliputi pihak penerima dana dan jumlah dana yang diberikan).

Jenis kegiatan, pihak penerima dan besarnya dana yang di salurkan sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut:

No. Jenis Kegiatan Penerima Realisasi (Rp.)

1. Bantuan Donasi melalui FKLIK Daerah Kalimantan Selatan kepada RSUD Ulin Banjarmasin dalam rangka Pengadaan APD Bagi Tenaga Medis

RSUD Ulin Banjarmasin 25.000.000

2 Pengadaan Bilik Dekontaminasi untuk keperluan di lingkungan POLDA Kalsel

POLDA Kalsel 9.250.000

3. Bantuan 1 (satu) unit Hand Washer (Fasilitas Cuci Tangan) untuk RSUD Ulin Banjarmasin

RSUD Ulin Banjarmasin 5.000.000

4. Bantuan 1 (satu) unit Mobil Operasional untuk mendukung kelancaran kegiatan BAZNAS Kalsel

BAZNAS Prov. Kalsel 215.500.000

No. Nama dan Jabatan

Pihak yang Memiliki Benturan Kepentingan Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan Jenis Transaksi Nilai Transaksi (jutaan Rupiah) Keterangan*) - - - - - - - - - - - -

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sudijono (2011) Statistik dalam arti luas adalah suatu alat untuk mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan, membuat tidakan berdasarkan analisis

Bila semua patok batas sementara sudah dipasang, maka Tim Penetapan dan Penegasan Batas Desa bisa memasang pilar batas permanen dengan spesifikasi yang termuat

Setelah dilakukan penelitian dan selanjutnya dilakukan analisis data guna memperoleh dan dapat menggambarkan keadaan atau kondisi sebenarnya sesuai dengan data yang

Dari meta-analisis, kebutuhan transfusi pada PNL dan kombinasi terapi sama (< 20%). Kebutuhan transfusi pada ESWL sangat rendah kecuali pada hematom perirenal yang besar.

Bagi pelajar yang mengikuti program secara Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), tempoh penangguhan yang dibenarkan ialah tidak melebihi enam (6) semester sepanjang pengajian. Pelajar

Pada tabel 1 menunjukkan sampel bukan perokok A dan C memiliki vital capacity yang lebih tinggi dari sampel B dan D hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu pada sampel B

Dari hasil penelitian ini menunjukkan hasil bahwa disemua lokasi survey kecepatan (speed) berjalan pria lebih besar 10.08 % dibandingkan wanita dan kecepatan pejalan kaki

Di dalam bagian I, maka pada saat ini, lembu yang telah disembelih (dipotong) yang diimport, seluruh atau separo badan (di dalam keadaan segar), dikenakan bea dengan