• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Budaya Keselamatan RS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Budaya Keselamatan RS"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A

A.. LLaattaar r BBeellaakkaanngg

Kurangnya kemanan dan sistem yang baik merupakan masalah yang Kurangnya kemanan dan sistem yang baik merupakan masalah yang dihadapi oleh penyedia pelayanan kesehatan untuk menyeberangi jurang dari dihadapi oleh penyedia pelayanan kesehatan untuk menyeberangi jurang dari per

perawaawatan tan yayang ng bisbisa a dibdibererikaikan n saasaat t ini ini untuntuk uk menmencacapai pai perperawaawatan tan yanyangg seharusnya diberikan (IOM, 2000) Keselamatan !asien"K! (!atient #a$ety) seharusnya diberikan (IOM, 2000) Keselamatan !asien"K! (!atient #a$ety) mer

merupaupakan kan ississue ue %lo%lobal bal dan dan &as&asionional al bagbagi i rumrumah ah saksakit it dan dan mermerupaupakankan komponen penting dari mutu pelayanan kesehatan, serta merupakan prinsip komponen penting dari mutu pelayanan kesehatan, serta merupakan prinsip dasa

dasar r dalam pelayanadalam pelayanan n paspasien ien dan komponen kritis dalam dan komponen kritis dalam manajemanajemen men mutumutu ('O, 200) !erhatian dan *okus terhadap Keselamatan !asien ini didorong ('O, 200) !erhatian dan *okus terhadap Keselamatan !asien ini didorong oleh masih tingginya

oleh masih tingginya angka kejadian +angka kejadian +ak iinginkan (K+) atau -d.erse /.entak iinginkan (K+) atau -d.erse /.ent (-/) di rumah sakit baik secara global maupun nasional K+ yang terjadi di (-/) di rumah sakit baik secara global maupun nasional K+ yang terjadi di be

berbrbagagai ai nenegagara ra didipepekikirarakakan n sesekikitatar r 0 0   11  3 3 (4(4inincecent nt 202005 05 dadalalamm 6aleigh, 2007) dan hampir 50 3 diantaranya adalah kejadian yang dapat 6aleigh, 2007) dan hampir 50 3 diantaranya adalah kejadian yang dapat di

dicecegagah h (8(8ahahyoyono, no, 20200909, , ::ahahyaya, , 2020111)1)  -d-dananya ya K+K+  tetersrsebebut ut seselalainin berdampak pada peningkatan biaya pelayanan juga dapat membawa rumah berdampak pada peningkatan biaya pelayanan juga dapat membawa rumah sakit ke area blamming,

sakit ke area blamming, menimbulkan kon$lik antara dokter"petugas kesehatanmenimbulkan kon$lik antara dokter"petugas kesehatan lain dan pasien, dan tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum yang dapat lain dan pasien, dan tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum yang dapat merugikan bagi rumah sakit (epkes 6I, 200) ata K+ di Indonesia masih merugikan bagi rumah sakit (epkes 6I, 200) ata K+ di Indonesia masih sangat sulit diperoleh secara lengkap dan akurat, tetapi dapat diasumsikan sangat sulit diperoleh secara lengkap dan akurat, tetapi dapat diasumsikan tidaklah kecil (KK!;6#, 200)

tidaklah kecil (KK!;6#, 200) #eb

#ebagaagai i upaupaya ya memmemecaecahkahkan n masmasalaalah h tertersebsebut ut dan dan mewmewujuujudkadkann pelayanan kesehatan yang lebih aman diperlukan suatu perubahan budaya pelayanan kesehatan yang lebih aman diperlukan suatu perubahan budaya dalam pelayanan kesehatan dari budaya yang menyalahkan indi.idu menjadi dalam pelayanan kesehatan dari budaya yang menyalahkan indi.idu menjadi su

suatatu u bubudadaya ya di di mamana na ininsisideden n didipanpandadang ng sesebabagagai i kekesesempmpatatan an ununtutukk mem

memperperbaibaiki ki sissistem tem (IO(IOM, M, 2002000) 0) #is#istemtem pelpelapoaporan ran yanyang g menmengutgutamaamakankan pembe

pembelanjaralanjaran n dari dari kesakesalahan lahan dan dan perbaperbaikkan ikkan sistsistem em pelaypelayanan anan merumerupakanpakan da

dasasar r bubudadaya ya kekeseselalamamatatan n (6(6eaeasoson, n, 17177<7<) ) MeMeniningngkakatntnya ya kekesasadadararann pelayanan kesehatan mengenai pentingnya mewujudkan budaya

pelayanan kesehatan mengenai pentingnya mewujudkan budaya keselamatankeselamatan pasien menyebabkan meningkatnya pula kebutuhan untuk mengukur budaya pasien menyebabkan meningkatnya pula kebutuhan untuk mengukur budaya

(2)
(3)

keselamatan !erubahan budaya keselamatan dapat dipergunakan sebagai keselamatan !erubahan budaya keselamatan dapat dipergunakan sebagai bukti keberhasilan implementasi program keselamatan pasien

bukti keberhasilan implementasi program keselamatan pasien Minimnya data insiden mengakibatkan rendahnya

Minimnya data insiden mengakibatkan rendahnya proses pembelajaranproses pembelajaran yang berdampak buruk pada usaha pencegahan dan pengurangan cedera yang berdampak buruk pada usaha pencegahan dan pengurangan cedera p

padada a ppasasieien n --kkibibatatnynya, a, rurumamah h ssakakit it memengngalalamami i kekessuiuitatan n uuntntukuk men

mengidgidentienti$ik$ikasasi i potpotensensi i bahbahaya aya ataatau u risrisiko iko yanyang g dihdihadaadapi pi daldalam am sissistemtem pelayanan kesehatan

pelayanan kesehatan =ang

=angkah kah pentinpenting g yang harus yang harus dilakdilakukan adalah ukan adalah membamembangun budayangun budaya kes

keselaelamatamatan n =an=angkagkah h perpertamtama a daldalam am memmembanbangun gun budbudayaya a keskeselaelamatmatanan adalah melakukan sur.ey budaya keselamatan pasien rumah sakit #ur.ey adalah melakukan sur.ey budaya keselamatan pasien rumah sakit #ur.ey buday

budaya a bermabermam$aat untuk m$aat untuk mengemengetahui tahui tingktingkat at budabudaya ya kesekeselamatalamatan n rumahrumah sa

sakikit t sesebabagagai i acacuan uan memenynyususun un prprogograram m kekerjrja a dadan n memelalakukukakan n e.e.alaluauasisi keberhasilan program keselamatan pasien (&ie.a, #orra, 200>) -ssesmen keberhasilan program keselamatan pasien (&ie.a, #orra, 200>) -ssesmen dalam sur.ey ini menggambarkan tingkat budaya keselamatan pasien dalam dalam sur.ey ini menggambarkan tingkat budaya keselamatan pasien dalam sat

satu u wakwaktu tu tertertententu tu sajsaja a sesehinhingga gga memmembutbutuhkuhkan an penpengulgulangangan an assassesesmenmen secara berkala untuk menilai perkembangannya

secara berkala untuk menilai perkembangannya

B

B.. TTuujjuuaann 1

1.. TTuujjuuaan n UUmmuum m ::

Melakukan e.aluasi terhadap program kerja yang telah Melakukan e.aluasi terhadap program kerja yang telah dilak

dilakukan sebagukan sebagai upayaai upaya membangun budaya keselamatan di 6umkitalmembangun budaya keselamatan di 6umkital #amuel ? Moeda khususnya sistem pelaporan

#amuel ? Moeda khususnya sistem pelaporandan pembelajarandan pembelajaran

2.

2. TTujuan ujuan Khusus Khusus :: a

a MeMenniningkgkatatkkan an kekessadadaararan tn teentntanang bg bududayayaa keselamatan pasien

keselamatan pasien b

b MeMengngidideenntiti$i$ikakasi arsi areea a mememmbbututuhuhkakan n ppenenggemembbanangagann da

dalalam m bubudadaya ya kekeseselalamamatatan n sesesusuai ai kkomompoponenenn 6eason untuk menyusun program kerja selanjutnya 6eason untuk menyusun program kerja selanjutnya c

c Mengetahui $aktor pendukung dan penghambat dalamMengetahui $aktor pendukung dan penghambat dalam pelak

pelaksanaasanaan programn program keselamatan pasien khususnyakeselamatan pasien khususnya pelaporan insiden dan

(4)

BAB II BAB II DEFINII DEFINII A.

A. Keselamatan Keselamatan Pas!enPas!en Keselam

Keselamatan atan !asien !asien (!atient (!atient #a$ety) #a$ety) 6umah 6umah #akit #akit adalah adalah suatu suatu sistemsistem dimana

dimanarumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman #istem tersebutrumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman #istem tersebut meliputi @

meliputi @ assesmen risiko, identi$ikasi dan pengelolaan hal yang berhubunganassesmen risiko, identi$ikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

timbulnya risiko

  # i

  # isst et emm tersetersebut but dihardiharapkaapkan n dapadapat t mencmencegah egah terjaterjadinya dinya cedecederara yang

yang disedisebabkbabkan an oleh oleh kesakesalahan akibat lahan akibat melakmelaksanasanakan kan suatsuatu u tindatindakankan atau tidak melakukan yang seharusnya dilakukan

atau tidak melakukan yang seharusnya dilakukan 1

1.. TTuujjuuaan Pn Paann""uuaan Kn Keesseellaammaattaan Pn Paass!!eenn

 ++erciptanya budaya keselamatan erciptanya budaya keselamatan pasien di pasien di rumah sakitrumah sakit 

 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien danMeningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

masyarakat

 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (K+) di rMenurunnya kejadian tidak diharapkan (K+) di rumah sakitumah sakit 

 +erlaksananya program;program pencegahan sehingga tidak terjadi+erlaksananya program;program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan

pengulangankejadian yang tidak diharapkankejadian yang tidak diharapkan

 2.

 2. TTujujuh uh #$#$% L% Lanangkgkah ah &e&enunuju Kju Keseselelamamatatan an PaPas!s!en en 'u'umamah h akak!t!t Mengacu

Mengacu pada pada standar standar keselamatan keselamatan pasien pasien (yang (yang telah telah diuraikandiuraikan seb

sebeluelumnymnya), a), makmakaa rumah sakit harus merancang proses baru ataurumah sakit harus merancang proses baru atau mempe

memperbaikrbaiki i prosproses es yang yang ada, memonitor dan ada, memonitor dan mengmenge.ale.aluasi uasi kinekinerjarja melal

melalui pengumpui pengumpulan data, menganulan data, menganalisisalisis secara intensi$ Kejadian +idaksecara intensi$ Kejadian +idak iharapkan (K+), dan melakukan perubahan untuk meningkatkan

iharapkan (K+), dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerjakinerja serta ke

serta keselamatan pasien selamatan pasien !roses p!roses perancangan tersebut erancangan tersebut harusharus mengacumengacu pa

pada da .i.isisi, , mimisi si dadan n tutujujuan an rurumamah h sasakikit, t, kekebubututuhahan n papasisienen, , pepetutugagass pelayanan kesehatan, kaidah klinis terkini, praktik bisnis yang sehat, dan pelayanan kesehatan, kaidah klinis terkini, praktik bisnis yang sehat, dan $a

$aktktoror;; $aktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien dengan menerapkan$aktor lain yang berpotensi risiko bagi pasien dengan menerapkan beberapa langkah secara bertahap yang dikenal dengan A+ujuh =angkah beberapa langkah secara bertahap yang dikenal dengan A+ujuh =angkah Keselamatan !asien 6umah

(5)

Ketujuh =angkah Menuju Keselamatan !asien 6umah #akit tersebut adalah sebagaiberikut @

 Cangun kesadaran akan nilai Keselamatan !asien

8iptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil

 !impin dan dukung sta$ anda

Cangunlah komitmen dan $okus yang kuat dan jelas tentang keselamatan !asiendi rumah sakit

 Integrasikan akti.itas pengelolaan risiko

Kembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko, serta lakukan identi$ikasi dan assesmen hal yang potesial bermasalah

 Kembangkan sistem pelaporan

!astikan sta$ anda agar dengan mudah dapat melaporkan kejadian"insiden, serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Keselamatan !asein 6umah#akit (KK!6#)

 =ibatkan dan berkomunikasi dengan pasien

Kembangkan cara;cara komunikasi yang terbuka dengan pasien

 Celajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan !asien orong sta$ untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar  bagaimana danmengapa kejadian itu timbul

 8egah cedera melalui implementasi sistem Keselamatan !asien %unakan in$ormasi yang ada tentang kejadian"masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan

B. Bu"a(a Keselamatan Pas!en 'umah ak!t 1. Pengert!an

Cudaya organisasi adalah suatu pola keyakinan, nilai;nilai perilaku, norma;norma yang disepakati"diterima dan melingkupi semua proses sehingga membentuk bagaimana seseorang berperilaku dan bekerja bersama Cudaya organisasi merupakan kekuatan yang sangat besar dan sesuatu yang tetap ada walaupun terjadi perubahan tim dan perubahan personal

(6)

Cudaya keselamatan memiliki  pengertian utama@

1 kesadaran (awareness) yang akti$ dan konstan tentang potensi terjadinya kesalahan,

2 terbuka dan adil, > pendekatan sistem,

 pembelanjaran dari pelaporan insiden

Man$aat penting dari budaya keselamatan (&!#-, 200)@

a Organisasi kesehatan lebih tahu jika ada kesalahan yang akan terjadi atau jika kesalahan telah terjadi

b Meningkatkan pelaporan insiden dan belajar dari insiden yang terjadi untuk mengurangi berulangnya dan keparahan dari insiden keselamatan

c Kesadaran keselamatan pasien yaitu bekerja untuk mencegah error  dan melaporkan bila terjadi kesalahan sehinnga dapat mengurangi cedera $isik dan psikis terhadap pasien

d Mengurangi biaya pengobatan dan ekstra terapi

e Mengurangi sumber daya untuk manajemen komplain dan klaim

$ Mengurangi jumlah sta$ yang stres, merasa bersalah, malu, kehilangan kepercayaan diri, dan moril rendah

2 K)m*)nen +u"a(a keselamatan menurut 'eas)n

Menurut 6eason, komponen budaya keselamatan terdiri atas budaya pelaporan, budaya adil, budaya $leksibel, dan budaya pembelanjaran Keempat komponen tersebut mengidenti$ikasikan nilai;nilai kepercayaan dan perilaku yang ada dalam organisasi dengan budaya in$ormasi dimana insiden dilaporkan untuk dilakukan tindakan untuk meningkatkan keamanan Organisasi yang aman tergantung pada kesediaan karyawan untuk melaporkan kejadian cedera dan nearmiss (learning culture) Kerelaan karyawan dalam melaporkan insiden karena

(7)

kepercayaan bahwa manajemen akan memberikan support dan penghargaan terhadap pelaporan insiden dan tindakan disiplin diambil berdasarkan akibat dari resiko (risk taking), merupakan pelaksanaan budaya adil Kerelaan karyawan untuk melaporkan insiden karena atasan bersikap tenang ketika in$ormasi disampaikan sebagai bentuk penghargaan terhadap pengetahuan petugas, merupakan pelaksanaan budaya $leksibel +erpenting, kerelaan karyawan untuk melaporkan insiden karena kepercayaan bahwa organisasi akan melakukan analisa in$ormasi insiden untuk kemudian dilakukan perbaikan sistem, merupakan pelaksanaan budaya pembelanjaran Interaksi antara keempat komponen tersebut akan mewujudkan budaya keselamatan yang kuat

> Ter+uka "an A"!l

Menurut &!#- (National Patient safety Agency ) (200), bagian yang $undamental dari organisasi dengan budaya keselamatan adalah menjamin adanya keterbukaan dan adil Keterbukaan dan adil berartisemua pegawai"sta$$ berbagi in$ormasi secara bebas danterbuka mengenai insiden yang terjadi

Cagian yang paling mendasar dari organisasi dengan budaya keselamatan (culture o$ sa$ety ) adalah meyakinkan bahwa organisasi memiliki Aketerbukaan dan adilB (being open and $air ) Ini berarti bahwa (&#!-, 200)@

a #ta$$ yang terlibat dalam insiden merasa bebas untukmenceritakan insiden tersebut atau terbuka tentang insiden tersebutD

b #ta$$ dan organisasi bertanggung jawab untuk tindakan yangdiambilD c #ta$$ merasa bisa membicarakan semua insiden yang terjadi kepada

teman sejawatdan atasannyaD

d Organisasi kesehatan lebih terbuka dengan pasien;pasien ?ika terjadi insiden, sta$$ dan masyarakat akan mengambil pelajaran dari insiden tersebutD

(8)

Entuk menciptakan lingkungan yang terbuka dan adil kita harus menyingkirkan dua mitosutama@

a Mitos kesempurnaan@ jika seseorang berusaha cukup keras, mereka tidak akan berbuat kesalahan

b Mitos hukuman@ jika kita menghukum seseorang yang melakukan kesalahan, kesalahan yang terjadi akan berkurangD tindakan remedial dan disipliner akan membawa perbaikan dengan meningkatnya moti.asi

+erbuka dan adil sangat penting diterapkan karena sta$$ tidak akan membuat laporan insiden jika mereka yakin kalau laporan tersebut akan menyebabkan mereka atau koleganya kena hukuman atau tindakan disiplin =ingkungan yang terbuka dan adil akan membantu sta$$ untuk yakin membuat laporan insiden yang bisa menjadi pelajaran untukperbaikan

 Just Culture

Just Culture  adalah suatu lingkungan dengan keseimbangan antara keharusan untuk melaporkan insiden keselamatan pasien (tanpa takut dihukum) dengan perlunya tindakan disiplin

Organisasi perlu memahami dan mengakui bahwa petugas garis depan rentan melakukan kesalahan yang biasanya bukan disebabkan oleh kesalahan tunggal indi.idunamun karena sistem organisasi yang buruk

(9)

%ambar 2;2 Ensa$e -ct -lgoritme"Incident ecision +ree

Incident Decision Tree  adalah suatu tool   untuk membantuk mengidenti$ikasi apakah suatu tindakan dari indi.idu karena@

 Kesalahan sistem

 #engaja melakukan tindakan sembrono  Melakukan unsa$e act atau tindakan kriminal

(10)

I+ merubah pertanyaan@ Asiapa yang harus disalahkanFB menjadi AMengapa seseorang berbuat kesalahanB

EM-& /66O6 !/6I=-KE C/6/#IKO !/6I=-KE 8/6OCO #lip, =apse +idak menyadari adanya

resiko

#ecara sadar"sengaja mengabaikan resiko +I&-K-&@ +I&-K-&@ +I&-K-&@ =akukan !erubahan@

 !roses  !rosedur   +raining  esain

Insenti$ untuk yang berperilaku Asa$etyB +umbuhkan kesadaranakan

sa$ety

+indakan 6emedial +indakan ukuman

EKE&%-& !/=-+I-& EKEM-&

5 Pen"ekatan s(stem terha"a* keselamatan

Memiliki budaya keselamatan akan mendorong terciptanya lingkungan yang mempertimbangkan semua komponen sebagai $aktor yang ikut berkontribusi terhadap insiden yang terjadi al ini menghindari kecenderungan untuk menyalahkan indi.idu dan lebih melihat kepada sistem di mana indi.idu tersebut bekerja

#emua insiden patient safety mempunyai empat komponen dasar +iap komponen merupakan pendekatan sistem (&!#-,200)@

*aktor !enyebab (8ausal $actors)@ *aktor ini berperan penting dalam setiap insiden Menghilangkan $actor ini dapat mencegah atau mengurangi kemungkinan terulangnya kejadian yang sama *aktor  penyebab dapat digolongkan atas@

a Kegagalan -kti$ (-cti.e $ailures)@ Ini adalah tindakan yang sering disebut sebagai Gtindakan yang tidak sa$eH (unsa$e acts) +indakan ini dilakukan oleh petugas kesehatan yang langsung berhubungan dengan pasien Kegagalan akti$ ini termasuk kekhila$an, kesalahan atau pelanggaran prosedur, guideline atau kebijakan, stress, training yang tidak adekuat, super.ise yang buruk dan beban kerja yang terlalu tinggi

(11)

yang menjadi predisposisi terjadinya error, misalnya@#O! tidak jelasD tata ruang yang tidak jelasD termometer yang hanya punya satu untuk banyak pasien

c !elanggaran (4iolation)@ Ini terjadi ketika indi.idual dan grup dengan sengaja tidak mengikuti prosedur atau memilih untuk tidak mengikuti prosedur  yang baku karena alasan tertentu,termasuk@ kemungkinan tidak mengetahui #O!D situasi tertentu yang mengakibatkan penyimpangan dari #O!"kebijakan yang adaD karena kebiasaanD #O!"kebijakan tidak ditemukan pada saat pekerjaan akan dilakukanD prosedur yang dilakukan secara berlebihan tapi tidak dituliskan pada prosedur yang berlaku

d *aktor;$aktor yang memberi kontribusi (8ontributory $actors) terjadinya insiden adalah@

1) !asien@ !asien bisa menjadi $aktor yang memberi kontribusi terjadinya insidenseperti umur atau perbedaan bahasa

2) Indi.idual@ *aktor indi.idual termasuk $aktor psikologis, $aktor  kenyamanan, danhubungan kerja

>) Komunikasi (8ommunication)@ Komunikasi termasuk komunikasi tertulis, .erbal dan non.erbal Komuikasi bisa mengkontribusi terjadinya insiden jika komunikasi tidak e$ekti$, tidak adekuat, membingungkan atau komunikasi terlambat *aktor;$aktorini berkaitan antar indi.idual, dalam atau antar organisasi

) +im dan $aktor sosial, yang termasuk dalam $aktor;$aktor ini adalah@ komunikasi dalam satu timD gaya kepemimpinanD struktur hierarki tradisionalD kurang menghargai anggota senior dalam tim dan persepsi sta$ terhadap tugas"tanggung jawab

5) !endidikan dan pelatihan@ Ketersediaan dan kualitas pelatihan untuk sta$$ sangat berpengaruh pada kemampuan sta$$  melakukan pekerjaannya atau untuk merespon pada situasi darurat"emergency

) !eralatan dan sumber daya (/uipment and resources), yang termasuk pada $aktor peralatan adalah apakah peralatan tersebut sesuai dengan kebutuhannyaD apakah sta$ mengetahui

(12)

cara menggunakan alat tersebutD dimana menyimpannya dan seberapa sering peralatan diperiksa

<) *aktor lingkungan (en.ironment $actors) dan kondisi kerja ('orking conditions)@ hal ini mempengaruhi kemampuan sta$$ untuk bekerja, termasuk gangguan dan interupsi dalam bekerja seperti@ suhu ruangan yang tidak menyenangkanD penerangan yang tidak adekuatD keributan dan ruang kerja yang sempit

9) 'aktu (+iming)@ *aktor waktu ini adalah kombinasi antara $aktor  penyebab dengan kegagalan pada system (pencegahan atau control) yang merupakan penyebab insiden terjadi

7) Konsekuensi (8onseuences)@ Ini adalah akibat atau dampak dari insiden yang bisa terjadi, yaitu@ le.el rendah (low), le.el menengah (moderate), le.el parah (se.ere) dan kematian(death)

10)*aktor yang mengurangi akibat insiden (Mitigating $actors)@Ceberapa $aktor, baik kejadian yang merupakan kesempatan ataukeberuntungan, kemungkinan mempunyai $aktor yang bisa mengurangi akibat insiden yang lebih serius #angat penting jika $aktor;$aktor ini dijabarkan pada saat in.estigasi sehingga $aktortersebut bisa mendukung praktek keselamatan (#a$ety !ractice)

2. Assesmen Bu"a(a Keselamatan 'umah ak!t

Keselamatan pasien merupakan komponen terpenting dalam mutu pelayanan kesehatan 6umah sakit sebagai organisasi pelayanan kesehatan harus mampu meningkatkan keselamatan pasien dengan mengusahakan terwujudnya budaya keselamatan alam membangun budaya keselamatan, sangat penting bagi rumah sakit untuk mengukur perkembangan budaya dengan melakukan pengukuran budaya secara berkala !engukuran pertama sangat penting sebagai data dasar yang akan dipergunakan sebagai acuan penyusunan program

(13)

!atient #a$ety 8ulture),dikeluarkan oleh -6J (-merican oaspital 6esearch and Juality) pada bulan &o.ember, 200, didesain untuk mengukur opini sta$ rumah sakit mengenai isue keselamatan pasien, medical errors, dan pelaporan insiden #ur.ey initerdiri atas 2 item yang mengukur 12 dimensi keselamatan pasien

+abel 1;1 imensi Cudaya Keselamatan !asien dan e$inisi D!mens! Bu"a(a Keselamatan Pas!en De,!n!s!

1 Komunikasi terbuka #ta$ bebas berbicara ketika mereka melihat sesuatu yang berdampak negati$ bagi pasien dan bebas menanyakan masalah tersebut kepada atasan

2 Komunikasi dan Empan Calik mengenai insiden

#ta$ diberi in$ormasi mengenai insiden yang terjadi, diberi umpan balik mengenai implementasi perbaikan, dan mendiskusikan cara untuk mencegah kesalahan

> *rekuensi pelaporan insiden Kesalahan dengan tipe berikut ini dilaporkan@ (1)kesalahan diketahui dan dikoreksi sebelum mempengaruhi pasien (2)kesalahan tanpa potensi cedera pada pasien (>)kesalahan yang dapat mencederai pasien tetapi tidak terjadi

 ando$$s dan +ransisi In$ormasi mengenai pasien yang penting dapat dikomunikasikan dengan baik antar  unit dan antar shi$t

5 ukungan managemen untuk keselamatan pasien

Managemen rumah sakit mewujudkan iklim bekerja yang mengutamakan keselamatan pasien dan menunjukkan bahwa keselamatan pasien merupakan priotitas utama

(14)

 6espon nonpuniti$ (tidak

menghukum) terhadapkesalahan

#ta$ merasa kesalahan dan pelaporan

insiden tidak dipergunakan untuk

menyalahkan mereka dan tidak dimasukkan

kedalam penilaian personal < !embelajaran organisasi 

!eningkatan berkelanjutan

Kesalahan dipergunakan untuk perubahan

kearah positi$ dan perubahan die.aluasi e$ekti$itasnya

9 !ersepsi keselamatan pasien

secara keseluruhan

!rosedur dan sistem sudah baik dalam

mencegah kesalahan dan hanya ada sedikit

masalah keselamatan pasien

7 #ta$$ing ?umlah sta$ cukup untuk menyelesaikan

beban kerja dan jumlah jam kerja sesuai

untuk memberikan pelayanan yang terbaik

untuk keselamatan pasien

10 /kspektasi dan Epaya -tasandalam meningkatkan keselamatan pasien

 -tasan mempertimbangkan masukan sta$ 

untuk meningkatkan keselamatan pasien,

memberikan pujian bagi sta$ yang

melaksanakan prosedur keselamatan pasien,

dan tidak terlalu membesar;besarkan masalah keselamatan pasien

11 Kerja sama tim antar unit Enit kerja di rumah sakit bekerja sama dan

berkoordinasi antara satu unit dengan unit

yang lain untuk memberikan pelayanan yang

terbaik untuk pasien

12 Kerja sama dalam tim unit kerja #ta$ saling mendukung satu sama lain, saling menghormati, dan bekerja sama sebagai tim #ur.ey ini juga mengandung dua pertanyaan kepada responden

mengenai tingkat budaya keselamatan di unit kerja masing;masing dan banyaknya jumlah insiden yang telah mereka laporkan selama satu tahun terakhir #ebagai tambahan, responden juga ditanyai mengenai latar  belakang responden (unit kerja, jabatan sta$, apakah mereka berinteraksi langsung dengan pasien atau tidak

(15)

 T!ngkat &atur!tas Bu"a(a Keselamatan Pas!en

 -shcro$t (2005) mengembangkan pola untuk menilai sejauhmana tingkat maturitas sebuah institusi dalam menerima budaya keselamatan pasien dan membagi tingkatmaturitas budaya keselamatan pasien menjadi 5 (lima) tingkat, yaitu patologis, reakti$, kalkulati$, proakti$ dan generati$

!ada le.el patologis, institusi belum mempunyai sistem keselamatan pasien, instiusi melihat keselamatan pasien sebagai masalah dan beban Institusi atau organisasi berusaha untuk menekan atau membatasi in$ormasi serta ber$okus pada budaya saling menyalahkan

Organisasi pada le.el reakti$ sudah mempunyai sistem keselamatan pasien secara terbatas, organisasi memandang bahwa keselamatan pasien sebagai hal yang penting namun akti.itas yang dilakukan hanya bersi$at reakti$ kala terjadi cedera medis

Organisasi yang berada pada le.el kalkulati$ cenderung terikat pada aturan, posisi dan otoritas departemen !endekatan sistematik sudah dimiliki, tetapi penerapan program keselamatan masih terbatas di lingkup cedera medis yang sering terjadi

Organisasi di le.el proakti$ sudah memiliki sistem yang tertata baik dan kegiatannya di$okuskan pada upaya untuk mencegah dan mengantisipasi cedera dalam skala yang lebih luas dan sudah melibatkan stakeholder.

!ada tataran organisasi yang generati$, yang merupakan le.el tertinggi dalam budaya keselamatan pasien, sistem terus dipelihara dan diperbaiki dan menjadi bagian dari misi organisasi Organisasi secara akti$  menge.aluasi e$ekti.itas inter.ensi yang telah dikembangkan dan terus belajar dari kegagalan dan kesuksesan

+abel 2;2 +ingkat Maturitas Cudaya Keselamatan !asien ($leeming, M, 2009)

T!ngkat &atur!tas Pen"ekatan "alam Pen!ngkatan Bu"a(a KP

!atologis Celum memiliki sistem yang mendukung kultur keselamatan pasien, lingkungan kerja masih bersi$at menyalahkan

(16)

6eakti$ #istem bersi$at $ragmentasi, dikembangkan hanya

sekedar menjawab akreditasi organisasi dan reakti$  terhadap cedera medis yang terjadi

Kalkulati$ #istem tertata baik namun implementasi masih bersi$at

segmental

!roakti$ #istem bersi$at komprehensi$, berskala luas dan melibatkan stakeholder , pendekatan berbasis pada bukti (evidence based ) sudah diterapkan dalam kegiatan organisasi

egenerati$  Cudaya keselamatan pasien menjadi misi sentral dalam organisasi, organisasi selalu menge.aluasi e$ekti$itas inter.ensi dan selalu belajar dari kegagalan dan

-. Pela*)ran Ins!"en Keselamatan Pas!en

!elaporan insiden keselamatan pasien merupakan kegiatan yang penting dalam mengupayakan keselamatan pasien, hal ini berman$aat sebagai proses pembelajaran bersama Canyak metode yang digunakan untuk mengidenti$ikasi risiko, salah satu caranya adalah dengan mengembangkan sistem pelaporan dan sistem analisis apat dipastikan bahwa sistem pelaporan akan mengajak semua orang dalam organisasi untuk peduli akan bahaya"potensi bahaya yang dapat terjadi kepada pasien !elaporan insiden penting karena akan menjadi awal proses pembelajaran untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali, pelaporan jugadapat digunakan untuk memonitor upaya pencegahan terjadinya error sehingga diharapkan dapat mendorong dilakukannya in.estigasi selanjutnya

Entuk memulai kegiatan pelaporan ini, perlu dibuat suatu sistem pelaporan insiden di rumah sakit meliputi kebijakan, alur pelaporan, $ormulir pelaporan dan prosedur pelaporan yang harus disosialisasikan pada seluruh karyawan Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang sudah terjadi, potensial terjadi ataupun yang nyaris terjadi =aporan insiden ini dibuat oleh semua sta$ rumah sakit yang pertama menemukan kejadian dan sta$ yang terlibat dalam suatu kejadian Masalah yang sering muncul

(17)

dalam pelaporan insiden, diantaranya adalah laporan masih dipersepsikan sebagai Apekerjaan tambahanB perawat, laporan sering disembunyikan"underreport karena takut disalahkan, terlambat dalam pelaporan, dan laporan miskin data karena ada budaya blame culture 

#upaya kegiatan pelaporan dapat berjalan dengan baik, karyawan"perawat perlu diberikan pelatihan mengenai sistem pelaporan insiden mulai dari maksud, tujuan dan man$aat laporan, alur pelaporan insiden ke tim K! secara internal (di rumah sakit) ataupun alur pelaporan secara eksternal (di luar rumah sakit), bagaimana cara mengisi $ormulir  laporan insiden, kapan harus melaporkan, pengertian;pengertian yang digunakan dalam sistem pelaporan dan cara menganalisa laporan

a.  -lur pelaporan Insiden ke +im K! di 6# (internal)

!  -pabila terjadi suatu insiden (K&8"K+) di rumah sakit, wajib segera ditindaklanjuti (dicegah"ditangani) untuk mengurangi dampak"akibat yang tidak diharapkan

"! #etelah ditindaklanjuti, segera buat laporan insidennya dengan mengisi *ormulir =aporan Insiden pada akhir jam kerja"shi$t kepada atasan langsung (paling lambat 2  2 jam)D jangan menunda laporan

#! #etelah selesai mengisi =aporan, segera serahkan kepada  -tasan langsung pelapor (atasan langsung disepakati sesuai keputusan Manajemen @ #uper.isor " Kepala Cagian " Instalasi " epartemen " Enit Ketua Komite Medis).

$!  -tasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko terhadap insiden yang dilaporkan.

%! asil grading akan menentukan bentuk in.estigasi dan analisa yang akan dilakukan sebagai berikut @

a) %rade Ciru @ In.estigasi sederhana oleh -tasan =angsung, waktu maksimal 1 minggu

b) %rade ijau @ In.estigasi sederhana oleh -tasan langsung, waktu maksimal 2 minggu

(18)

Masalah"68- oleh +im K! di 6#, waktu maksimal 5 hari d) %rade Merah @ In.estigasi Komprehensi$ " -nalisis  -kar 

Masalah " 68- oleh +im K! di 6#, waktu maksimal 5 hari &! #etelah selesai melakukan in.estigasi sederhana, laporan hasil

in.estigasidan laporan insiden dilaporkan ke +im K! di 6#

'! +im K! di 6# akan menganalisa kembali hasil In.estigasi dan =aporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan in.estigasi lanjutan(68-) dengan melakukan (egrading 

)! Entuk %rade Kuning"Merah, +im K! di 6# akan melakukan -nalisis  -karMasalah"(oot Cause Analysis (68-)

*! #etelah melakukan 68-, +im K! di 6# akan membuat =aporan dan 6ekomendasi untuk perbaikan serta A!embelajaranB berupa@ !etunjuk"B+afety Alert, untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali

-!asil 68-, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Karumkit

!6ekomendasi untuk A!erbaikan dan !embelajaranB diberikan umpan balik kepada unit kerja terkait

"!Enit kerja membuat analisa dan trend kejadian di satuan kerjanya masing;masing

#!Monitoring dan /.aluasi !erbaikan oleh +im K! di 6#

 b.  -lur !elaporan Insiden ke KK!6#;Komite Keselamatan 6umah #akit (eksternal)

! =aporan hasil in.estigasi sederhana"analisis akar masalah"68-yang terjadi pada pasien dilaporkan oleh +im K! di 6# (internal)"!impinan 6#ke KK!;6# dengan mengisi $ormulir =aporan Insiden Keselamatan !asien

"! =aporan dikirim ke KK!;6# lewat !O# atau KE6I6 ke sekretariat KK!; 6#(Kantor !/6#I)

(19)

D. La*)ran se+aga! se+uah s!stem *em+elajaran

alam merancang sistem keselamatan pasien, salah satu strateginya adalah bagaimana memunculkan kesalahan sehingga dapat dilihat dan diambil tindakan guna memperbaiki de$ek yang terjadi dan upaya memunculkan kesalahan tersebut dilakukan melalui sitem pelaporan Kegagalan akti$ (petugas yang melakukan kesalahan) berkombinasi dengan

kondisi laten akan menyebabkan suatu kesalahan, akibatnya bisa membuat pasien cedera"nyaris cedera yang merugikan pasien ?ika hanya berhenti pada pelaporan saja tentu tidak akan meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, yang terpenting adalah bagaimana melakukan suatu pembelajaran dari kesalahan tersebut sehingga nantinya akan dapat diambil solusi (redesain) sehingga kesalahan yang sama tidak akan terjadi lagi

Melalui sistem pelaporan dan in.estigasi yang baik dapat diungkap  jenis kesalahan, jenis cedera, kegagalan petugas, kondisi lingkungan yang memudahkan terjadinya kesalahan ata yang diperoleh melalui sistem pelaporan dapat dianalisis dan digunakan untuk membuat rekomendasi untuk memperbaiki sistem yangada

'O menyebutkan bahwa tujuan utama dari sestem pelaporan keselamatan pasien adalah untuk belajar dari pengalaman dan monitoring kemajuan program +erdapat beberapa cara bahwa pelaporan dapat

diman$aatkan sebagai pembelajaran dan meningkatkan keselamatan

pasien, yaitu @ !ertama, pelaporan dapat digunakan untuk menggeneralisasi bentuk kesiagaan terhadap bahaya;bahaya baru Kedua, hasil suatu in.estigasi yang dilakukan oleh organisasi"kelompok pakar dapat disebarluaskan kepada masyarakat kedokteran secara lebih luas Ketiga, analisis yang telah dilakukan oleh organisasi"kelompok pakar dapat mengungkap kegagalan sistem dan menjadi dasar membuat rekomendasi yang bersi$at best practice.

Oleh karena itu pelaporan merupakanL hal yang $undamental dalam mendeteksi suatu risiko, kesalahan, dan K+yang menimpa pasien

(20)

@PERSI, 2006 4. Panduan Pedoman Standar  3. Pengembangan Solusi Yan RS yang lebih aman 5. Pelatihan Seminar 

Risk Grading Matrix Risk Analysis : RCA, FMEA

2. Analisis/Belajar Riset 6. m!lementasi " #$easurement% &. Pela!oran nsiden Patient Involvement/ Communication

Cagan 2 !eran pelaporan dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien (6aj Cehal, 200>)

E. Karakter!st!k s!stem *ela*)ran (ang +erhas!l

N)n *un!t!, #t!"ak menghukum%, karakteristik yang paling menentukan keberhasilan pengembangan sistem pelaporan adalah tidak menghukum baik kepada pelapor maupun indi.idu lain yang terlibat dalam insiden Cudaya keselamatan pasien untuk tidak menghukum sangat bertentangan dengan tradisi lama yang menekankan pada Asiapa yang salahB !etugas"karyawan tidak akan melapor apabila mereka takut terhadap sanksi "hukuman

K)n,!"ens!al berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pelaporan dengan meningkatnya tuntutan medikolegal -gar  sistem pelaporan dapat berjalan dengan baik, maka organisasi kesehatan perlu menjamin kerahasiaan pelapor Menjaga kerahasiaan dalam sistem pelaporan akan meningkatkan secara signi$ikan partisipasi dalam pelaporan

(21)

#elain karena $aktor takut akan sanksi dan hukuman, masalah kon$idensial juga menjadi penghambat dalam sistem pelaporan

In"e*en"en sistem pelaporan yang bersi$at tidak menghukum, menjaga kerahasiaan, dan independen merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah; pisahkan #istem pelaporan yang bersi$at independen diartikan bahwa sisten pelaporan tersebut dibebaskan dari otoritas yang memiliki pengaruh untuk menghukum indi.idu atau organisasi yang melaporkan

D!anal!s!s )leh ahl! tanpa peranan tim ahli yang mengetahui seluk beluk maka rekomendasi yang diberikan belum tentu dapat menjawab persoalan yang sebenarnyaEntuk menjadikan rekomendasi yang bersi$at kredibel maka peran tim ahli sangat dominan

Te*at /aktu laporan harus dianalisis tepat waktu dan rekomendasi segera disebarkan secepat mungkin sehingga piha terkait tidak kehilangan momentum -pabila bahaya serius telah dapat diidenti$ikasi maka in$ormasi umpan balik harus segera diberikan

Ber)r!entas! *a"a s!stem menurut 'O, 2005, kesalahan dan K+ yang terjadi lebih merupakan suatu AgejalaB kelemahan sistem sehingga suatu laporan baik yang bersi$at retrospekti$ atau prospekti$ (kondisi yang membahayakan) dapat digunakan sebagai pintu masuk menuju proses in.estigasi dan analisis kelemahan sistem #istem pelaporan yang baik diharapkan dapat menangkap kesalahan, near miss kerugian, mal$ungsi alat dan teknologi dan kondisi lingkungan yang membahayakan Melalui analisa secara sistem maka rekomendasi yang diberikan oleh para ahli dapat digunakan sebagai bentuk strategi general dalam rangka memperbaiki mutu dan keselamatan pasien

+abel 2> Karakteristik sistem pelaporan yang berhasil

Karakter!st!k Keterangan

+idak menghukum (non punitive! !elapor terbebas dari rasa takut akan hukuman dan balas dendam

Kon$idensial Identitas pelapor, pasien dan institusi tidak

(22)

disebutkan

Independen #item pelaporan tidak dipengaruhi oleh penguasa yang memiliki kekuatan untuk menghukum pelapor"institusi

ianalisis oleh ahli =aporan dianalisis oleh seorang " tim yang memiliki kemampuan berpikir dalam kerangka sistem

+epat waktu =aporan dianalisis dalam waktu yang cepat,

demikian pula dengan rekomendasi yang diberikan

Cerorientasi pada sistem 6ekomendasi ber$okus pada perbaikan dalam sistem, proses, atau produk dari pada bersi$at menyalahkan indi.idu

6esponsi$  6ekomendasi yang diberikan

ditindaklanjuti oleh institusi"organisasi yang menerima laporan

(23)

Shift Toward a Culture of Safety PHASE I ASSESSMENT PHASE II PLANNING, TRAINING & IMPLEMENTATION PHASE III SUSTAINMENT CULTURE CHANGE COACH & INTEGRATE ES !ATA"  MEASURES NO ACTIO N PLAN CLIMATE IMPRO#EMENT T R A I N I N G INTER#ENTION MONITOR THE PLAN TEST CONTINUOUS IMPRO#EMEN T

SET THE STAGE $ !E#ICE %HAT TO !O$MAE IT HAPPEN$MAE IT STIC 

'(

CULTURE SUR#E

SITE ASSESSMENT

PRE ) TRAINING ASSESMENT

Bagan 0. Taha*Taha* &em+angun Bu"a(a Keselamatan

+ahap;tahap membangun budaya keselamatan ada > (tiga)@

a +ahap 1@ -ssesmen awal dengan assesmen sarana;prasarana, sumber 

daya, dan lingkungan keselamatan pasien rumah sakit, serta sur.ey

budaya kesalamatan dan pengukuran data Cerdasarkan pengukuran, apakah rumah sakit siapF ?ika belum, menuju pengembangan iklim keselamatan dan kembali ke sur.ey budaya awal ?ika assesmen awal

sudah dilakukan, langsung ketahap 2

b +ahap 2@ perencanaan, pelatihan, dan implementasi !elatihan

diselenggarakan untuk mendukung pelaksanaan inter.ensi Inter.ensi

termasuk uji coba dan kemudian dilanjutkan ke tahap ke;>

c +ahap >@ Mempertahankan"memelihara +ahap ini termasuk

mengintegrasikan, monitoring perencanaan (dengan sur.ey ulang),

dan pengembangan berkelanjutan !engembangan perkelanjutan

termasuk pelatihan kembali untuk mewujudkan perubahan menuju

budaya keselamatan yang lebih baik

BAB III

(24)

3en!s Pengukuran "an E4aluas! Bu"a(a Keselamatan Pas!en (ang "! la*)rkan a"alah@

1 Cudaya Keselamatan !asien 6umah #akit

#uatu pola keyakinan, nilai; nilai perilaku, norma;norma yang disepakati"diteri ma yang tercermin dari keinginan organisasi untuk belajar dari kesalahan di 6umkital #amuel ? Moeda

2 #istem pelaporan Insiden Keselamatan !asien

#uatu alur pelaporan insiden secara tertulis untuk setiap kondisi potensial cideradan insiden yang menimpa pasien, keluarga, maupun pengunjung kemudian dilakukan analisa akar  masalah untuk melakukan perbaikan system di 6umkital #amuel ? Moeda

> Cudaya !embalajaran

Merupakan suatu budaya yang mengutamakan pembelajaran dari insiden yang terjadi untuk perbaikan system 

BAB I5 TATA LAKANA

(25)

PEN-ATATAN DAN PELAP6'AN E5ALUAI DAN PENUKU'AN BUDA7A KEELA&ATAN PAIEN

A. Ku!s)ner ur4e( AH'8

Kuesioner sur.ey -6J yang terdiri atas 12 aspek dan 2 item pernyataan dan dikelompokkan dalam  komponen budaya (6eason, 177<) #kala@ Menggunakan skala =ikert yang terdiri dari 5 label bergerak mulai dari sangat setuju, setuju, kadang;kadang, tidak setuju, sangat tidak setuju Instrumen menggunakan Aospital #ur.ey on !atient #a$ety 8ultureB

(#ur.ey Cudaya Keselamatan !asien 6umah #akit) yang disusun oleh -6J yang sudah teruji .aliditas dan reabilitasnya dan sudah digunakan dibeberapa negara untuk mengukur tingkat budaya keselamatan pasien di rumah sakit Instrumen ini dirancang untuk mengukur persepsi karyawan rumah sakit terhadap issue keselamatan pasien, medical errors, dan pelaporan insiden

Instrumen ini terdiri atas 2 item pertanyaan dalam 12 aspek keselamatanpasien yang menilai persepsi karyawan mengenai@

 Cudaya keselamatan pasien le.el unit kerja@

 Cudaya keselamatan pasien le.el managemen 6#@

 !engukuran Outcome Cudaya Keselamatan 6umah #akit@

#ur.ey budaya keselamatan pasien -6J mengandung  komponen budaya keselamatan menurut 6eason (177<)

(26)

+abel 2 -spek Cudaya Keselamatan dan !engukuran Outcome dalam  komponen 6eason(177<)

Komponen 6easonHs  -spek Cudaya Keselamatan dan !engukuran Outcome

Cudaya !elaporan (6eporting 8ulture)@ *rekuensi !elaporan Insiden (O)

organisasi yang aman tergantung pada ?umlah !elaporan Insiden (O)

kesediaan pekerja untuk melaporkan

kesalahan dan kondisi nyaris cedera (near; miss)

Cudaya -dil (?ust 8ulture)@ manajemen

memberi dukungan dan penghargaan terhadap pelaporan insiden oleh sta$,

mengutamakanpendekatan sistem daripada hukuman terhadap indi.idu

!elaporan Cebas ukuman (E)

Cudaya *leksibel (*leible 8ulture)@ atasan menunjukkan sikap tenang ketika in$ormasi keamanan disampaikan karena atasan menghormati pengetahuan atau wawasan pekerja

Kerja +im dalam unit (E) Ketenagaan (#ta$$ing) (E) Keterbukaan Komunikasi (E)

Kerja +im antar unit di rumah sakit () !ergantian #hi$t ?aga dan +rans$er !asien

 -ntar Enit ()

Cudaya Celajar (=earning 8ulture)@ Kesediaan

organisasi untuk melaporkan insiden dan mengimplementasikan perbaikan yang sesuai

+indakan atasan ()

ukungan Managemen 6umah #akit (E) Komunikasi dan Empan Calik (E)

!embelanjaran organisasi (E) !ersepsi secara keseluruhan (O) +ingkat Cudaya Keselamatan (O)

O@ !engukuran Outcome E@ Enit Kerja @ 6umah #akit

1. &ilai 6espon (/re0uency (espon)

#alah satu cara yang paling sederhana untuk mempresentasikan hasil adalah dengan menghitung nilai respon setiap item penelitian

(27)

*u+lah ,ilai re-.o, .o-itif ite+ .ada di+e,-i

/ (001 *u+lah Total Nilai Re-.o Ite+- 2.o-itif, etral, e3ati4e5 .ada a-.e6 

dikombinasikan (sangat tidak setuju"tidak setuju dan tidak pernah"jarang) dan

2 kategori respon tertinggi dikombinasikan (sangat setuju"setuju dan

selalu"sering) &ilai tengah dilaporkan sebagai kategori yang terpisah (bukan salah satu atau kadang;kadang)

2. &ilai 6espon -spek(8omposite *reuency 6espon)

!ertanyaan dalam sur.ey ini dapat dikelompokkan menjadi aspek budaya keselamatan 8ara perhitungan nilai respon aspek adalah dengan menghitung total presentase respon positi$ dari setiap aspek

+otal presentase respon positi$ didapatkan dengan menghitung respon positi$ dari setiap item dalam dimensi 6espon positi$ adalah jawaban pada setiap item; Asangat setuju"setujuB atau Asering"selaluB pada kalimat positi$ #edangkan padakalimat re.ersi, ketidaksetujuan Asangat tidak setuju"tidak setujuB atau Atidak pernah"jarangB mengindikasikan respon positi$ Kemudian hitung jumlah total respon masing;masing item dimensi (data

yang hilang"tidak ada tidak ikut dijumlah) =angkah selanjutnya adalah

membagi respon positi$ terhadap jumlah total respon asil yang diperoleh adalah berupa presentase

res*)n *)s!t!, untuk set!a* as*ek@

1 asil !engukuran

6espon positi$@ pernyataan setuju"sangat setuju pada kalimat positi$  atau pernyataan tidak setuju atau sangat tidak setuju pada kalimat re.erse

(28)

&ilai respon positi$ aspek"item <53@ -rea Kekuatan budaya keselamatan 6# &ilai 6espon positi$ aspek"item N503@ -rea yang masih memerlukan pengembangan budaya keselamatan rumah sakit

B. Peng!s!an F)rmul!r Ins!"en

1.

KP-a Kondisi !otensial 8idera (K!8) adalah kejadian potensial cidera

harus di laporkan dari unit pelayanan rumah sakit ke Komite !eningkatan Mutu dan Keselamatan !asien dalam waktu maksimal 22 jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi $ormulir 

laporan Kondisi !otensial 8idera (K!8).

 asil !engukuran

!resentase pelaporan Insiden

 #kala Ekur 

#esuai gra$is hasil *ormulir !elaporan Insiden

b ?enis

1) #M (#umber aya Manusia) 2) -lat medis

>) -lat non medis ) Obat

5) Cangunan

(29)

d 6ekomendasi

6ekomendasi terdiri atas surat, ataupun bukti perbaikan" pembaruan yang berhubungan dengan hasil Kondisi !otensial 8idera (K!8)

2. INIDEN # KN-KT-.KTDent!nel% a ?enis

F6'&ULI' LAP6'AN KP- ke K)m!te P&KP "! ' 'U&KITAL A&UEL 3. &6EDA KUPAN

(30)

1) Kondisi &yaris 8idera (K&8)" Near miss Close call adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien

2) Kejadian +idak 8idera (K+8)" No harm incident adalah Insiden yang terpapar ke pasien, tetapi tidak menimbulkan cidera

>) Kejadian +idak iharpakan (K+)"  Adverse event adalah insiden yang mengakibatkan cidera pada pasien

) Kejadan +ak +erduga (K+)" +entinel 1vent adalah yang mengakibatkan kematian atau cidera yang serius

(31)

F6'&ULI' LAP6'AN KTD KT- KP- "an KN-'U&KITAL A&UEL 3. &6EDA KUPAN

(32)

Mengetahui Ketua +im !MK!

dr #lamet 'ahyudi =ettu =aut (K) &6! 21159"!

(33)
(34)

-. Bu"a(a Pem+elajaran

Menggunakan lembar kerja 68- (6oot 8ase -nalysis) :ang dilakukan 68- meliputi@

a. Keja"!an ent!nel.

1) Kejadian #entinel adalah Kejadian +ak +erduga (K+) yang mengakibatkan kematian atau cidera yang serius" kehilangan $ungsi utama $isik secara permanen yang tidak terkait dengan proses alami penyakit pasien atau kondisi yang mendasarinya 2) Kejadian sentinel harus di laporkan dari unit pelayanan rumah

sakit ke Komite Keselamatan !asien 6umah #akit dalam waktu 22 jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi *ormulir =aporan Insiden

>) Kejadan sentinel yang harus di laporkan antara lain @

a) Kematian yang tidak terantisipasi yang tidak berhubungan dengan proses penyakit

b) Kehilangan permanen dari $ungsi $isiologis pasien yang tidak berhubungan dengan proses penyakit

c) #alah lokasi, prosedur dan salah pasien saat pembedahan d) !enculikan bayi, salah identi$ikasi bayi

e) Kekerasan" perkosaan di tempat kerja yang mengakibatkan kematian, cacat permanen, dan kasus bunuh diri di rumah sakit

+. Keja"!an KTD # Adverse event %.

1) Kejadian +idak iharapkan (K+)"  Adverse event adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien

2) Kejadian +idak iharapkan (K+)"  Adverse event harus di laporkan dari unit pelayanan rumah sakit ke Komite !eningkatan Mutu dan Keselamatan !asien " !MK! dalam waktu 22 jam, setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi $ormulir laporan insiden .

>) Kejadian +idak iharapkan (K+)" Adverse event antara lain 2 a) #emua reaksi trans$use yang sudah dikon$irmasi

(35)

b) #emua kejadian serius akibat e$ek samping obat c) #emua kesalahan pengobatan yang signi$ikan

d) #emua perbedaan besar antara diagnosis praoperasi dan diagnosis pascaop.

e)  Adverse event atau kecenderungan saat dilakukan sedasi dalam" anasthesi

$) Kejadian khusus yaitu outbreak in$eksi g) Kesalahan obat

9. Keja"!an N(ar!s -e"era #KN-% Near Miss

1) Kejadian &yaris 8idera (K&8)" Near 3iss adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar kepasien

2) Kejadian &yaris 8idera (K&8)" Near 3iss harus dilaporkan dari unit pelayanan rumah sakit ke komite keselamatan pasien dalam waktu 22 jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi $ormulir laporan insiden

>) Kejadian &yaris 8idera (K&8)"Near 3iss, antara lain@ a) !engobatan b) Identi$ikasi c) +indakan in.asi$  d) iet e) +rans$usi $) 6adiologi g) =aboratorium 1 asil !engukuran

!resentase insiden yang telah dilakukan analisis 68- 2 #kala Ekur  

(36)

D. u+(ek Penel!t!an

1) !opulasi

!opulasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang diteliti (-rikunto, 200D &otoatmojo, 2005) !opulasi adalah sejumlah besar subyek yang mempunyai karakteristik tertentu !opulasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di 6umkital #amuel ? Moeda

2) #ampel

#ampel adalah sebagian dari keseluruhan subyek yang diteliti dan dipilih dengan cara tertentu yang dianggap dapat mewakili populasi (&otoatmojo, 2005D -rikunto, 200) ?enis #ampel dalam penelitian ini adalah  probability sampling yaitu setiap subyek dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih dan tidak terpilih sebagai sampel yang representati$ (&ursalam, 200>) +eknik pengambilan sampel secara simple random sampling , sejumlah 20 3 dari total populasi Menurut -6J (200), bila menghendaki respon rate (angka $ormulir  dijawab lengkap) 03, maka dibutuhkan $ormulir sur.ey >0; 503 lebih banyak dari jumlah total responden -pabila dalam penelitian ini menggunakan 250 responden maka membutuhkan 00 $ormulir sur.ey

>) +empat !enilaian

/.aluasi dan !engukuran Cudaya keselamatan pasien ini akan dilaksanakan seluruh unit yang ada di 6umkital #amuel ? Moeda

) 'aktu !enilaian

!enilaian dan pengambilan data ini mulai dilaksanakan pada bulan ?uni 2017 sampai dengan -pril 2020

(37)

BAB 5 D6KU&ENTAI

okumentasi dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporan insiden adalah sebagai bukti adanya tindak lanjut sebagai pencegahan insiden supaya tidak terulang lagi dengan kasus yang sama

1 =aporan insiden dari unit

2 -danya $orm pelaporan insiden yang telah diisi lengkap sesuai

dengan data yang ada dan diketahui oleh kepala unit yang disertai dengan tanda tangan dan nama terang

> -danya hasil dokumentasi yang berkaitan dengan insiden

 Cila grading insiden biru atau hijau harus dilampirkan in.estigasi

sederhana dan flo4 chart 

5 Cila grading kuning dan merah harus di lakukan 68-, dan

dilaporkan ke Karumkit

 Kelengkapan pengisian $orm -6J !O#8 untuk e.aluasi dan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengatasi insiden KTD dan KNC yang berhubungan dengan keselamatan pasien maka komite keselamatan pasien rumah sakit mengembangkan program keselamatan pasien

Insiden keselamatan pasien tidak dilaporkan dengan baik, belum ada sistem pelaporan yang baik di RSUD dr Rasidin Padang Hambatan Pelaksanaan Budaya Keselamatan Pasien

Mengidentifikasi Kebutuhan Pengguna Formulir Insiden Keselamatan Pasien Berdasarkan hasil FGD yang telah dilakukan item yang dicantumkan pada formulir insiden keselamatan

Setelah DEPKE9PERSI-KARS men;rusun &#34; Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit&#34; pada Maret 2006, untuk memberikan acuan pada sistem pelaporan insiden, maka

PENGERTIAN Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ) adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan atau berpotensi

Sistem tersebut meliputi : assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden

Pada dimensi proses budaya keselamatan pasien terdapat 4 dimensi yang tergolong tinggi yaitu kerjasama dalam unit 97,3%, dukungan manajemen rumah sakit untuk keselamatan

SIMPULAN Penelitian ini menyimpulkan bahwa ditemukan berbagai variasi insiden berdasarkan sasaran keselamatan pasien, pada Sasaran Keselamatan Pasien SKP 1 terdapat 14 variasi insiden