• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Web

Dalam membuat rancangan sebuah website atau lebih umum di sebut web ini tidak terlepas dari teori-teori web yang mendukung dalam mempelajari serta merancang sebuah web.

2.1.1. WWW (World Wide Web)

Menurut Ardhana (2012:3)“World Wide Web atau lebih sering di kenal sebagai web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), yang memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet)”. Keistimewaan inilah yang telah menjadikan web sebagai service yang paling cepat pertumbuhannya.

2.1.2. Internet

Menurut Darma dan Ananda (2010:1) “Internet adalah kependekan dari interconennected networking. Ialah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain”. Yang berarti hubungan melalui sistem antar perangkat komputer untuk lalu lintas data itulah yang dinamakan network.

Dalam mengatur intergrasi dan komunikasi jaringan komputer ini menggunakan protokol TCP/IP. Transmission Control Protocol (TCP) bertugas

(2)

untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan Internet Protocol (IP) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TCP/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih rute alternative jika suatu rute tidak dapat digunakan mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data.

Untuk dapat ikut serta menggunakan fasilitas internet, diharuskan berlangganan ke salah satu Internet Service Provider (ISP) yang ada. Internet memungkinkan pengguna komputer diseluruh dunia untuk saling berkomunikasi dan berbagi informasi dengan cara saling mengirimkan email, menghubungkan komputer satu ke komputer yang lain, mengirim dan menerima file dalam bentuk text, audio, video, membahas topik tertentu pada newsgroup, website social networking.

2.1.3. Web Browser

Berdasarkan definisi dari Sibero (2011:19) “web browser adalah aplikasi sumber informasi web diidentifikasikan dengan Uniform Resource Identifier (URL) yang dapat terdiri dari halaman web, video, gambar, ataupun konten lainnya.” Web browser dimulai pada tahun 1991 saat tim Berners-Lee membuat aplikasi web browser pertama pada komputer NeXT dengn World Wide Web Browser, kemudian di tahun 1993 NCSA (National Center Supercomputing Application) mengembangkan web browser grafis bernama NCSA Mosaic, yang kemudian dilanjutkan pada tahun 1994 merilis Netscape Navigator dan pada tahun 1998 berubah Mozilla Firefox.

(3)

Microsoft corp ikut meramaikan perkembangan web browser dengan merilis Internet Explorer pada tahun 1995, dan diikuti oleh Opera di tahun 1996. Tidak ketinggalan Apple Inc juga ikut meramaikan pasar web browser dengan merilis Safaripada tahun 2003. Dan di tahun 2008 Google Inc merilis web browser dengan nama Google Chrome.

2.1.4. Web Server

Berdasarkan definisi dari Arief (2011:6) “web server adalah program yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web”. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server side scripting tersimpan di dalam direktori utama web server (document root). Berikut adalah beberapa contoh web server: web server Apache yang mendukung PHP, web server Microsof Internet Information Service (IIS) yang mendukung ASP dan PHP, web server Apache Tomcat yang mendukung Java Server Pages (JSP). Port yang digunakan oleh web server di komputer default-nya adalah port 80 untuk web server Apache dan web server Microsoft Internet Information Services (IIS), sedangkan untuk web server Apache Tomcat menggunakan port 8080 untuk default-nya. Web server ada yang mendukung beberapa platform/sistem operasi, maksudnya adalah vendor pembuat web server tersebut menyediakan file instalasi web server untuk mendukung banyak sistem operasi yang ada yang hanya menyediakan dukungan file instalasi untuk satu sistem operasi saja. Kebanyakan web server yang berbasis open source seperti Apache mampu mendukung banyak sistem operasi. Sedangkan untuk web serveryang berbayar biasanya tidak

(4)

menyediakan dukungan untuk banyak sistem operasi. Web server Apache mampu berjalan di beberapa sistem operasi seperti Microsoft Windows, Linux, Solaris, Mac OS X. Web server IIS hanya dapat berjalan pada sistem operasi Microsoft Windows yang berbasis sistem file NTFS (Windows XP ke atas, Windows NT 4.0 ke atas). Web server IIS digunakan untuk mengolah script ASP.

2.1.5. Bahasa Pemrograman a. PHP (Personal Home Page)

Pramono & Syafii (2005:2) mengungkapkan “PHP adalah sebuah bahasa pemrograman berbasis web yang mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemrograman berbasis web yang lain.”

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998,

(5)

perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

b. HTML (Hyper Text Markup Languange)

Menurut Ardhana (2012:42) “HTML merupakan suatu bahasa yang dikenai oleh web browser untuk menampilkan informasi seperti teks, gambar, suara, animasi bahkan video”. Untuk dapat membuat website dengan baik maka langkah awal yang harus dilakukan yaitu mengenal kode-kode dasar HTML yang sering digunakan oleh para programmer web professional.

Kode HTML memiliki aturan dan struktur penulisan tersendiri yang disebut tag HTML. Tag adalah kode yang digunakan untuk memoles (mark-up) teks ASCII (American Standard Code for Information Interchange) menjadi file HTML. Setiap tag diapit dengan tanda kurung runcing. Ada tag pembuka yaitu <HTML> dan tag

(6)

penutup yaitu </HTML> yang ditandai dengan tanda garis miring (slash) di depan awal tulisan.

Tag diatas memberikan faidah bahwa yang akan ditulis diantra kedua tag tersebut adalah isi dari dokumen HTML. Perlu Anda ketahui bahawa tag-tag html dapat ditulis dengan huruf besar ataupun kecil. Artinya, penulisan <HTML> atau <html> atau <Html> sama saja hasilnya. Namun perlu selalu diingat bahwa penulisan tag yang salah meskipun hanya satu karakter akan berpengaruh terhadap dokumen HTML Anda, bahkan bisa berakibat dokumen HTML Anda tidak bisa ditampilkan dalam browser.

c. Apache2triad

Menurut Sukarno (2006:2) “apache merupakan server web yang digunakan dalam pemrograman web berbasis server”. Program web dibagi menjadi 2,yaitu: 1) Web Client Programming, pemrograman web yang ditentukan pada sisiclient. Yang termasuk pada web client programming, yaitu: HTML, JavaScript, dan VBScript.

2) Web Server Programming, pemrogramman web yang ditentukan pada sisiserver. Adapun yang termasuk ke dalam kategori ini, adalah: ASP, PHP, JSP, ColdFusion, dan ASP .NET.

Apache merupakan server web yang bersifat open source sehingga menjadikan apache sebagai server web alternatif dari Netscape (sekarang lebih dikenal sebagai Sun Java System Web Server).

(7)

d. Jquery

Menururt Saputra dan Agustin (2012:7) “Jquery merupakan salah satu teknik atau kumpulan library javascript yang sangat terkenal dengan animasinya”. Secara standar, apabila kita membuat kode javascrip, maka diperlukan kode yang cukup panjang, bahkan terkadang sangat sulit dipahami. Disinilah peran Jquery sebagai Javascript Library, dimana kita bisa langsung memanggil fungsi yang terdapat di dalam Library tersebut. Kesimpulannya, Jquery menyederhanakan kode Javascript. Hal ini sesuai dengan slogannya yaitu “Write Less Do More”. Cara menggunakan Jquery adalah sebagai berikut.

1) Jquery akan memastikan bahwa semua elemen atau elemen yang diinginkan sudah tampil semua halaman web, fungsi yang digunakan adalah:

$(document).ready(function(){ //baris query akan dijalankan

//apabila semua elemen sudah ditampilkan semua

2) Setelah semua elemen ditampilkan, tahap berikutnya adalah memilih elemen berdasarkan class atau id yang telah didefinisikan. Dalam hal ini Jquery menggunakan fungsi selector.

$(“#foto”) $(#sembunyi”) $(#tampil”)

(8)

3) Setelah elemen dipilih, tahap berikutnya adalah memberikan aksi terhadap elemen yang sudah dipilih. Misalnya, Operasi klik dan hide, dimana apabila tombol diklik, maka akan menyembunyikan elemen gambar (foto).

$(“.sembunyi”).click(function()} $(#foto”).hide(“slow”);

});

e. Javascript

Menurut Adhi (2014:293) “Javascript adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat web lebih dinamis dan interaktif.” Javascript terintegrasi langsung dengan html.

Kode javascript biasanya dituliskan dalam bentuk fungsi yang ditaruh di tag <head> yang dibuka dengan tag<script type=”teks/javascript”>.

<script type=teks/javascript alert (‘Halo dunia!”); <script>

Kode Javascript juga bisa diletakan di file sendiri yang berekstensi. Js (singkatan dari javascript). Untuk memanggil kode javascript yang terdapat di file sendiri, di bagian awal <head> harus ditentukan dahulu nama file.js yang dimaksud menggunakan contoh kode seperti berikut:

<script type=”teks/javascript” src=”alamat.js”> </script

(9)

f. Cascading Style Sheet (CSS)

Menurut Ardhana (2012:108) “Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam”. Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, image, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.

CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna table, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah-anak (parent-child) pada setiap style. CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996. Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.

(10)

g. Dreamwever 8.0

Menurut Nugroho (2008:60) “Dreamweaver 8.0 adalah suatu bentuk program editor web yang dibuat oleh Macromedia. Dengan menggunakan program ini, seorangprogrammer web dapat dengan mudahmembuat dan mendesain webnya, karena bersifat What You See Is What You Get (WYSIWYG).

2.1.6. Basis Data a. Database

Menurut Said (2013:1) mengemukakan bahwa “Database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan terorganisir dengan baik.” Basis data merupakan salah satu komponen utama pendukung program aplikasi. Hampir semua program aplikasi yang melibatkan pengelolaan data dapat dipastikan menggunakan basis data sebagai tempat penyimpanan data.

b. MySQL

Saputro (2003:1) mengungkapkan “MySQL adalah suatu database server yang sangat terkenal di dunia dan merupakan Open Sourch SQL database (database SQL yang open sourch).”

MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia yang bernama MySQL AB, yang pada saat itu bernama T.c.X DataConsult AB, dimulai sejak sekitar tahun 1994-1995. Tujuan mula-mula perusahaan tersebut membuat MySQL untuk mengembangkan aplikasi web yang dimiliki clientnya. Saat itu Michael Widenius atau “Monty”, pengembang satu-satunya MySQL di T.c.X, memiliki aplikasi UNIREG dan rutin ISAM yang dibuat sendiri dan sedang mencari

(11)

interface (antarmuka) SQL untuk dijalankan pada MySQL. Mula-mula T.c.X menggunakan mSQL atau mini SQL.Namun, menurut Michael Widenius mSQL tidaklah terlalu cepat dan fleksibel. Bahkan versi pertamanya tidak memiliki index. Disebabkan hal tersebut, ia memutuskan untuk membuat sendiri mesin SQL yang interface-nya seperti mSQL, tetapi memiliki kemampuan yang lebih dalam memenuhi kebutuhan dibandingkan jika menggunakan mSQL. MySQL versi 1.0 dirilis pada bulan Mei 1996 secara terbatas kepada empat orang rekannya. Baru kemudian dibulan Oktober, versi 3.1.1.0 dilepas ke masyarakat umum.

Nama MySQL tidak jelas diambil dari mana. Ada yang bilang diambil dari huruf pertama dan terakhir nama panggilan Michael Widenius “Monty”, kemudian ada yang bilang kata My diambil dari nama putri Monty. Namun sebenarnya, jika source code MySQL dilihat prefiks my memang sudah terdapat di mana-mana, prefiks ini sering menjadi prefiks umum bila seseorang membuat kode custom tersendiri untuk suatu program.

(12)

2.1.7. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Sukamto Dan Shalahuddin (2013:28) model water fall yang terbagi menjadi lima tahapan, yaitu:

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2013:29) Gambar ll.1 Ilustrasi Model Waterfall

a. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.

b. Desain

Proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean.

(13)

c. Pembuatan Kode Program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

d. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.

e. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

2.2. Teori Pendukung

2.2.1. Stuktur Navigasi

Menurut Sutopo (2007:6) “Dalam pengembangan web, terdapat beberapa model navigasi dasar, yang harus dikenal dengan baik oleh desainer, karena setiap model navigasi dapat memberikan solusi untuk kebutuhan yang berbeda”.

(14)

a. Linear Navigation Model

Sebagian besar website mempergunakan linear navigation model, informasi diberikan secara sekuensial dimulai dari satu halaman.

Homepage Page 1 Page 2 Page 3

Sumber : Sutopo (2007:6)

Gambar II.2

Struktur Navigasi Linear Navigation Model

b. Hierarchial Model

Hierarchial model diadaptasi oleh top-down design. Konsep navigasi ini dimulai dari satu node menjadi homepage dapat dibuat beberapa cabang ke halaman-halaman utama. Homepage Topik B Topik C Topik A SubTopik SubTopik SubTopik SubTopik SubTopik Sumber : Sutopo (2007:6) Gambar II.3

(15)

c. Spoke-and-Hub Model

Dalam Spoke-and-Hub Model hanya ada dua macam link yaitu dari homepage kehalaman tertentu dari halaman homepage.Spoke-and-Hub Model hanya menggunakan satu node untuk menghubungkan satu node ke node yang lain.

Homepage Topik D Topik E Topik G Topik F Topik A Topik C Topik H Topik B Sumber: Sutopo (2007:6) Gambar II.4

Struktur Navigasi Spoke-and-Hub Model d. Full Web Model

Full Web Model memberikan kemampuan hyperlink yang banyak. Full Web Model banyak digunakan karena user dapat mengakses semua topik dengan subtopik dengan cepat. Namun kelemahan dari model ini, yaitu dapat berakibat user kehilangan cara untuk kembali ke topik sebelumnya.

(16)

Homepage Topik D Topik E Topik G Topik F Topik A Topik C Topik G1 Topik B Sumber: Sutopo (2007:8) Gambar II.5

Struktur Navigasi Full Web Model

2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Yakub (2008 : 25) mengungkapkan “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan secara abstrak”. ERD juga menggambarkan hubungan antara suatu entitas yang memiliki sejumlah atribut dengan entitas lain dalam suatu sistem yang terintegrasi.

ERD digunakan oleh perancang sistem untuk memodelkan data yang nantinya akan dikembangkan menjadi basis data (Database). Model data ini juga akan membantu pada saat melakukan analisis dan perancangan basis data, karena model data ini akan menunjukan bermacam-macam data yang dibutuhkan dan hubungan antar data.

(17)

ERD ini juga merupakan model konseptual yang dapat mendeskripsikan hubungan antara file yang digunakan untuk memodelkan struktur data serta hubungan antar data. Simbol–simbol yang digunakan dalam entity relationship diagram adalah sebagai berikut ini :

a. Entitas

Digunakan untuk menggambarkan obyek yang diidentifikasikan ke dalam lingkungan.

Sumber :Yakub (2008:25)

Gambar II.6 Simbol Entitas b. Atribut

Digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen dari suatu entity, yang menggambarkan karakter entity.

Sumber :Yakub (2008:25)

Gambar II.7 Simbol Atribut

(18)

c. Garis

Digunakan untuk menghubungkan entity dengan relasi/hubungan, maupun entity dengan atribut.

Sumber :Yakub (2008:25)

Gambar II.8 Simbol Garis d. Hubungan

Entity dapat berhubungan satu sama lain. Hubungan ini disebut dengan relationship.

Sumber :Yakub (2008:25)

Gambar II.9 Simbol Hubungan

2.2.3. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Purnomo (2008:15) pengertian LRS adalah representasi dari strukrur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas yang digunakan untuk menentukan kardinalitas jumlah tabel dan Foreign Key (FK).

(19)

2.2.4. Pengujian Web

Menurut Rizky (2011:264) “Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak di ketahui kinerja internalnya”. Sehingga para tester memandang perangkat lunak ini sebagai “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing di bagian luar. Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah di definisikan pada saat awal perancangan.

Black Box Testing berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk memperoleh serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Black Box testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut (Ladjamudin, 2006:379):

1. Fungsi yang tidak benar atau fungsi yang hilang, 2. Kesalahan antarmuka,

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, 4. Kesalahan perilaku (behavior) atau kesalahan kinerja,

5. Inisialisasi dan pemutusan kesalahan

Tes ini dirancang untuk menjawab beberapa pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Bagaimana validitas fungsional diuji?

2. Bagaimana perilaku dan kinerja sistem diuji?

3. Apakah kelas input akan membuat kasus uji yang baik? 4. Apakah sistem sensitif terhadap nilai input tertentu? 5. Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi?

(20)

6. Kecepatan dan volume data seperti apa yang dapat ditolerir sistem?

7. Efek apakah yang akan menspesifikasikan kombinasi data dalam sistem operasi?

A. Keuntungan Black Box Testing

Keuntungan yang ada pada jenis testing ini adalah sebagai berikut:

1. Anggota timtester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

2. Kesalahan dari perangkat lunak adapun bug seringkali di temukan oleh komponen tester dari pengguna.

3. Hasil dari black box testing tidak dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi perangkat lunak.

4. Proses testing ini tidak dapat dilakukan lebih cepat di bandingkan white box testing.

B. Teknik Black Box Testing

Beberapa teknik testing yang tergolong pada tipe ini, Antara lain: 1. Equivalence partitioning

Pada teknik ini, tiap inputan data di kelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian di bandingkan output nya.

2. Boundary Value Analysis

Boundary Value Analysis merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai di kerjakan. Pada teknik ini, dilakukan input -an y-ang melebihi dari batas-an sebuah data.

(21)

Dalam teknik ini, di lakukan dalam proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah input-an dan akibatnya pada output yang di hasilkan. Sebagai contoh, pada input-an nilai siswa, Jika di input kan angka 100, maka output nilai seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang di keluarkan jika ternyata input-an nilai 6.75.

4. Random Data Selection

Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses input-an data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil input-an nilai tersebut kemudian di buat sebuah tabel yang menyatakan validitas dari output yang dihasilkan.

5. Feature Test

Pada teknik ini, di lakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai di kerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek apakah fitur untuk melakukan entri nilai telahtersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.

Gambar

Gambar II.2
Gambar II.6  Simbol Entitas  b.  Atribut
Gambar II.8  Simbol Garis  d.  Hubungan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah “apakah terdapat perbedaan persepsi antara karyawan bank swasta dengan karyawan bank

Berdasarkan tersebut di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “Pengaruh Pre Akreditasi JCI (Joint Commission International) Terhadap Kelengkapan Data

Kelemahan penggunaan teknik ini adalah relatif sukar, jumlah protoplas yang dihasilkan tidak banyak, keefektifannya dibatasi hanya pada sel-sel yang dapat diplasmolisa

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Penciptaan/Perancangan Karya Desain ini,

perjanjian kerja harus mensyaratkan adanya pengalihan perlindungan hak-hak bagi pekerja yang obyek kerjanya tetap ada, walaupun terjadi pergantian perusahaan yang

dari pengertian tindak pidana tidak ada kesatuan pendapat di antara para sarjana. Sebagai gambaran umum pengertian kejahatan atau tindak pidana yang dikemukakan oleh Djoko

Tahapan penelitian yang dilakukan pertama adalah identifikasi permasalahan yang ada pada gempabumi dan cuaca pelayaran yang didapatkan dari berita-berita terkait

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mempunyai tugas untuk menyusun dan merumuskan perencanaan strategis berdasarkan peraturan yang telah berlaku sebagai