• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Pengantar. Terima kasih. Gorontalo, Februari Kepala Dinas. SUTRISNO, A.Pi, M.Si Pembina Utama Madya NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Pengantar. Terima kasih. Gorontalo, Februari Kepala Dinas. SUTRISNO, A.Pi, M.Si Pembina Utama Madya NIP"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

Hal | 1

Kata Pengantar

Berdasarkan Inpres No. 7/1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Diktum 4 yang berisi setiap akhir tahun anggaran, setiap instansi menyampaikan Laporan Akuntabitas kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Presiden dan salinannya kepada kepala BPKP dengan menggunakan pedoman penyusunan sistem akuntabilitas kinerja, oleh karena itu untuk tahun 2016 ini, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo telah menyusun LAKIP berdasarkan pedoman yang terbaru yakni berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PAN-RB) No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP tahun 2016 ini merupakan cerminan prestasi serta evaluasi terhadap berbagai program kerja pada tahun 2016, sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan visi, misi dan strategi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Dengan disusunnya LAKIP ini, maka diharapkan nantinya akan bermanfaat untuk bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan LAKIP Tahun 2016 ini. Mudah-mudahan dengan LAKIP ini menjadikan DPK Provinsi Gorontalo adalah instansi yang transparan dan berakuntabilitas.

Terima kasih.

Gorontalo, Februari 2017 Kepala Dinas

SUTRISNO, A.Pi, M.Si

Pembina Utama Madya NIP.196304251986031018

(2)

Hal | 2

Ikhtisar Eksekutif

Terwujudnya good governence merupakan tuntutan bagi terselenggaranya manajemen pemerintahan dan pembangunan yang berdaya guna, berhasil guna, dan bebas KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). Dalam rangka itu diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan jajaran aparatur negara, termasuk Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo.

Untuk dapat melihat tingkat keberhasilan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi, maka LAKIP ini disusun. Jika dulu keberhasilan instansi dilihat dari anggaran pemerintah yang terserap 100% maka pada tahun ini pengukuran kinerja (keberhasilan dan kegagalan) berdasarkan pada pencapaian sasaran yang tertera pada Rencana Strategis Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017.

Sasaran Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo adalah :

1. Tercapainya ketersediaan produk perikanan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.

2. Tercapainya peningkatan kemampuan masyarakat untuk menghasilkan komoditas perikanan yang berdaya saing sehingga pendapatan masyarakat perikanan rata-rata diatas UMP dan Terbentuknya kelembagaan kelompok masyarakat perikanan yang mandiri, partisipatif dan dinamis.

3. Terwujudnya keseimbangan pemanfaatan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan, serta daya dukung lingkungan pesisir secara optimal.

Setelah dilakukan analisis (hasil analisis dilihat pada bab III) maka didapatkan bahwa untuk pencapaian sasaran 1, nilai bobotnya adalah 98,22% (sangat berhasil); untuk pencapaian sasaran 2, bernilai 99,62 % (sangat berhasil), pencapaian sasaran 3, bernilai 98,62 % (sangat berhasil), pencapaian sasaran 4, bernilai 96,72 % (sangat berhasil)dan pencapaian sasaran 5, bernilai 98,73 % (sangat berhasil). Sehingga jika dirata-ratakan maka pencapaian sasaran Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo Tahun 2016 berbobot 98,42% dengan kategori Sangat Berhasil.

Walaupun tingkat pencapaian sasaran tersebut masuk kategori sangat berhasil, namun masih perlu ditingkatkan lagi karena belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan dan direncanakan. Banyak faktor yang mempengaruhi/menghambat pencapaian sasaran tersebut, antara lain : (1) Masih rendahnya produksi, produktivitas dan pendapatan rata-rata nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, dan pedagang ikan ; (2) Belum optimalnya efektivitas penyelenggaraan pelayanan Balai Benih Ikan Sentral (BBIS), Balai Benih Ikan Pantai (BBIP), Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Unit Pengolahan Ikan (UPI), dan Taksi Mina Bahari (TMB) ; (3) Menurunnya kualitas sumberdaya kelautan dan perikanan (lingkungan pesisir, pulau-pulau kecil, dan perairan umum daratan); (4) Masih rendahnya SDM pengelola sumberdaya perikanan dan kelautan (nelayan, pembudidaya, pengolah dan pelaku usaha perikanan lainya) ;

Berbagai permasalahan atau kendala diatas diusahakan untuk diatasi atau paling tidak dikurangi tingkat pengaruhnya agar tidak menghambat pencapaian sasaran. Upaya yang dilakukan antara lain :

a. Penyesuaian /rekonsiliasi target produksi sehingga tidak terlalu tinggi dan memperhatikan kondisi sebenarnya di lapangan

b. Menganggarkan untuk kegiatan monev untuk pembinaan/pendampingan kepada kelompok Perikanan dan Kelautan

(3)

Hal | 3

c. Perluasan jaringan pemasaran ikan di luar wilyah Gorontalo melalui penggalian informasi peluang pemasaran ikan Provinsi Gorontalo dan sekitarnya serta diluar propinsi; Seluruh sentra produksi memiliki komoditas unggulan yang menerapkan teknologi inovatif dengan kemasan dan mutu terjamin, serta seluruh desa memiliki pasar yang mampu memfasilitai penjualan hasil perikanan

d. Peningkatan produksi benih dengan memperhatikan kualitas dan kontinnuitas serta pengadaan induk unggul

e. Meningkatkan koordinasi antar instansi terkait antara lain dengan sering melakukan komunikasi dan pertemuan sesuai dengan kebutuhan.

f. Melaksanaan sosialisasi dan koordinasi serta mengadakan pelatihan bagi pelaku usaha dan pengelola sumberdaya perikanan dan kelautan

Untuk masa mendatang, hasil evaluasi dan analisis diatas akan dijadikan masukan agar pencapaian sasarannya sesuai dengan yang diharapkan.

Beberapa prinsip penyusunan dan penyajian laporan telah disajikan dengan berbagai pertimbangan. Prinsip-prinsip pelaporan yang baik mungkin saja tidak semua dapat diterapkan pada laporan LAKIP ini, namun demikian, laporan ini masih memenuhi tujuan penyusunannya.

(4)

Hal | 4

BAB I

PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan suatu laporan yang memberikan informasi mengenai tingkat keberhasilan yang dicapai oleh instansi pemerintah dari kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan program-program yang telah ditetapkan sebelumnya. Penyusunan Laporan ini sebagaimana yang dimaksud dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dibangun dan dikembangkan dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan visi misi, tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah kepada masyarakat, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai.

Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP adalah untuk mewujudkan akuntabilitas instansi pemerintah kepada pihak-pihak yang memberikan mandat/amanat. Dengan demikian LAKIP merupakan sarana bagi instansi pemerintah untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya berkaitan dengan mandat yang diterima instansi pemerintah tersebut. Selain itu penyampaian LAKIP kepada pihak yang berhak (secara hirarki) juga bertujuan untuk memenuhi antara lain:

a. Pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah ke unit yang lebih tinggi atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada atasan. LAKIP ini lebih menonjolkan akuntabilitas manajerialnya;

b. Pengambilan keputusan dan pelaksanaan perubahan-perubahan ke arah perbaikan dalam mencapai kehematan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan misi instansi;

c. Perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka menengah dan jangka pendek.

A. Kedudukan Dinas Perikanan dan Kelautan

Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Provinsi Gorontalo merupakan Instansi Permerintah (SKPD) yang mendukung pembangunan daerah khususnya untuk mencapai daya guna dan hasil guna dalam pengelolaan sumber daya Perikanan dan Kelautan. Hal ini didasari oleh Provinsi Gorontalo memiliki potensi perikanan dan kelautan cukup besar yang dapat dikelola untuk menunjang pembangunan Gorontalo. Provinsi Gorontalo Panjang garis pantai 655,8 Km, dengan rincian pantai utara (Laut Sulawesi) sepanjang 217,7 Km dan pantai selatan (Teluk Tomini) sepanjang 438,1 Km. Luas perairan Gorontalo 50.500 Km2, terdiri dari perairan Teluk Tomini 7.400 Km2, Laut Sulawesi 3.100 Km2 dan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Laut Sulawesi 40.000 Km2. Provinsi Gorontalo memiliki Desa pesisir berjumlah 131 Desa pesisir, potensi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengembangan usaha perikanan tangkap, perikanan budidaya maupun pengembangan potensi perikanan dan kelautan lainnya.

(5)

Hal | 5

Selain luas wilayah perairan dan panjang garis pantai yang cukup besar, Provinsi Gorontalo juga memiliki potensi perikanan tangkap yang bebasis pada WPP (Wilayah Pengelolaan dan Pemanfaatan) dan di akui secara Nasional maupun Internasional. Potensi perikanan tangkap Provinsi Gorontalo masuk dalam 2 (dua) WPP yaitu :

a. WPP 715 (perairan Teluk Tomini sampai Perairan Laut Seram) potensi perikanan tangkapnya : 595.630 Ton Per tahun ;

b. WPP 716 (Laut Sulawesi sampai samudra pasifik bagian utara pulau Halmahera dan irian jaya) Potensi Perikanan Tangkapnya : 630.470 Ton Per tahun. Potensi ini sudah termasuk potensi perikanan di wilayah ZEE pada wilayah tersebut ;

c. Tapi, jika kita pisahkan berdasarkan potensi di wilayah ZEE laut Sulawesi sampai Samudra Pasifik (bagian Utara Irian Jaya) sebesar 487.600 ton per tahun atau 21,2 % dari total Potensi perikanan di wilayah ZEE Indonesia yaitu 2,3 juta Ton.

Tabel 1 : Potensi Perikanan Tangkap di Wilayah WPP 716 dan ZEE

No Potensi Perikanan Tangkap WPP 716 dan ZEE Laut Sulawesi Potensi

1 Potensi WPP 716 Laut Sulawesi sampai samudra Pasifik bagian sebelah utara pulau halmahera dan irian jaya Termasuk ZEE

630,470 ton/thn

2 Khusus Potensi ZEE Laut Sulawesi sampai bagian utara Irian jaya 21,2 % dari 2,3 Juta Ton Potensi ZEE Indonesia

487,600 ton/thn

3 Potensi Perikanan tangkap WPP 716 di bawah 12 mil (atau selisihnya)

142,870 ton/thn

Sedangkan untuk perairan umum (danau, dan sungai) potensi perikanan tangkap Gorontalo diperkirakan 900 ton per tahun.

(6)

Hal | 6

Tabel 2 : Potensi Perikanan Tangkap Berdasarkan Komoditi Perikanan di 2 WPP dan Potensi Perikanan Budidaya Berdasarkan Kawasan

Komoditi Perikanan Potensi (Ton/Tahun) WPP Teluk Tomini WPP Laut Sulawesi Jumlah

I. Potensi Perikanan Tangkap 595.620 630.470 1.226.090

1. Pelagis Besar 106.510 175.260 281.770

2. Pelagis Sedang / Kecil 379.440 384.750 764.190

3. Demersal 88.840 54.860 143.700

4. Udang Penaeid 900 250 1.150

5. Ikan Karang Konsumsi 12.500 14.500 27.000

6. Lobster 300 400 700

7. Cumi-Cumi 7.130 450 7.580

II. Potensi Perikanan Perikanan Budidaya 339.268 1. Air Tawar 4.218 2. Air Payau 59.770 3. Air Laut 275.280 Total (Ton/Tahun) 1.565.358

Dengan jumlah potensi perikanan dan kelautan yang cukup besar, Provinsi Gorontalo di perhadapkan dengan berbagai permasalahan utama, khususnya di sektor perikanan dan kelautan. Permasalahan utama tersebut dapat di lihat dalam gambar di bawah ini.

Gambar 1. Isu Strategis & Permasalahan Utama Pengembangan Sektor Perikanan dan Keluatan di Provinsi Gorontalo

(7)

Hal | 7

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Perikanan dan Kelautan mempunyai Tugas sebagai pelaksana kewenangan pemerintah daerah dibidang perikanan dan kelautan, kewenangan dokonsentrasi serta tugas pembantuan yang diberikan pemerintah. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Dinas Perikanan dan Kelautan mempunyai Fungsi sebagai berikut :

1) Menyusun rencana program / kegiatan tahunan tingkat Provinsi yang sejalan dengan perencanaan nasional bidang perikanan dan kelautan;

2) Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan dalam bidang perikanan dan kelautan;

3) Menyelenggarakan pembinaan teknis dan manajerial usaha perikanan dan kelautan; 4) Menyelenggarakan pembinaan atas pengelolaan/pemanfaatan sumberdaya

perikanan dan kelautan;

5) Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan dan kelautan.

Untuk melaksanakan Fungsi tersebut, Dinas Perikanan dan Kelautan diberi kewenangan sebagai berikut :

1) Menerbitkan dan mencabut perizinan bidang perikanan dan kelautan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Melaksanakan pencatatan, pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data statistik perikanan dan kelautan;

3) Melaksanakan, mengendalikan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan program / kegiatan bidang perikanan dan kelautan;

4) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis, workshop, seminar, sosialisasi, diseminasi, dan kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, pedagang ikan, dan pengusaha perikanan dalam bidang usahanya.

5) Melaksanakan patroli di perairan laut, sungai, danau, rawa, dan genangan air lainnya dalam rangka pengawasan dan pengendalian terhadap pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan;

6) Melaksanakan pengawasan, pengendalian, dan konservasi terhadap kualitas lingkungan hidup perairan.

7) Melaksanakan pelayanan umum lainnya bidang perikanan dan kelautan.

C. Struktur Organisasi

Penyusunan LAKIP oleh masing-masing instansi pemerintah tidak terlepas dari mandat yang telah dibebankan kepada instansi yang bersangkutan. Dalam hal ini mandat yang dibebankan kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Gorontalo (Lembaran Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2013 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Prov. Gorontalo Nomor 10) maka Struktur organisasi pada Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, sebagai berikut:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri atas :

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; - Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

(8)

Hal | 8 - Sub Bagian Keuangan

c. Bidang Perikanan Tangkap, terdiri atas :

- Seksi Usaha dan Perizinan Perikanan Tangkap; - Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap; - Seksi Pengelolaan Sumberdaya Ikan;

d. Bidang Perikanan Budidaya, terdiri atas :

- Seksi Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya - Seksi Prasarana Perikanan Budidaya;

- Seksi Perbenihan, Kesehatan Ikan dan Lingkungan;

e. Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan, terdiri atas :

- Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan dan Kelautan; - Seksi Konservasi, Rehabilitasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan;

- Seksi Pengembangan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

f. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, terdiri atas : - Seksi Usaha, Investasi dan Kelembagaan;

- Seksi Pengolahan Hasil Perikanan; - Seksi Pemasaran Hasil Perikanan; g. UPTD;

Berikut bagan struktur organisasi Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo :

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo

(9)

Hal | 9

Berdasarkan tugas, fungsi dan kewenangan Dinas tersebut, penjabaran tugas dan fungsi pada masing-masing struktur ditetapkan sebagai berikut :

1. Kepala Dinas.

Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur dalam menyelenggarakan sebahagian tugas pemerintahan daerah dibidang perikanan dan kelautan. Dalam melaksanakan tugas Kepala Dinas mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan program dan kegiatan Dinas;

b. pengawasan pelaksanaan program dan kegiatan dilingkungan Dinas;

c. pengendalian, evaluasi, dan penilaian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan Dinas;

d. mengikuti, memenuhi petunjuk-petunjuk, dan bertanggungjawab kepada Gubernur serta menyempaikan laporan berkala tepat pada waktunya;

e. memberikan saran dan pertimbangan, masukan / telaahan kepada Gubernur, Wakil Gubernur dan atau Sekretaris Daerah mengenai kebijakan yang perlu diambil dalam bidang perikanan dan kelautan;

f. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait baik tingkat Pusat maupun tingkat Daerah;

g. melaksanakan pembinaan terhadap pegawai di lingkup Dinas;

h. melaksanakan tugas Dinas lainnya yang diberikan oleh Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekretaris Daerah.

2. Sekretaris Dinas.

Sekretaris mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan administrasi umum, perlengkapan, kepegawaian, pengelolaan keuangan, dan mengkoordinasikan penyusunan rencana program / kegiatan Dinas. Dalam melaksanakan tugas Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. mengkoordinasikan penyusunan rencana program / kegiatan Dinas bersama Bidang-Bidang dan UPTD;

b. mengkoordinasikan pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan, surat menyurat, dan kearsipan;

c. membina penataan administrasi umum, perlengkapan, kepegawaian, keuangan, dan perencanaan;

d. mengkoordinasikan penyusunan laporan tahunan Dinas;

e. mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan, penggunaan, dan pengawasan barang inventaris Dinas;

f. mengkoordinasikan pengelolaan dan pelayanan urusan kepegawaian.

g. mengkoordinasikan pelaksanaan pengendalian, monitoring dan evaluasi program / kegiatan Dinas;

h. memberikan masukan dan telaahan kepada Kepala Dinas untuk kelancaran dan pelaksanaan tugas Dinas sesuai bidang tugasnya;

i. melaksanakan konsultasi dan koordinasi untuk kelancaran pelaksanaan bidang tugasnya;

j. melaksanakan pembinaan terhadap pegawai di lingkup Sekretariat Dinas; k. melaksanakan tugas Dinas lainnya yang diberikan Kepala Dinas.

(10)

Hal | 10

Sekretaris Dinas di bantu oleh sub bagian yang terdiri dari :

1) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan administrasi dan mengkompilasi perencanaan program / kegiatan Dinas yang disusun Bidang dan UPTD, dan melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan pelaporan Dinas. Dalam melaksanakan tugas pokok Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a) menghimpun, mengolah, dan mengkompilasi perencanaan program / kegiatan yang disusun oleh Bidang dan UPTD;

b) mempersiapkan bahan / materi perencanaan Dinas untuk diajukan sebagai usulan Dinas hingga tahap penetapan anggaran;

c) menyusun rencana dan melaksanakan monitoring, supervisi, dan evaluasi pelaksanaan program / kegiatan;

d) menyusun laporan realisasi pelaksanaan program / kegiatan Dinas baik bulanan, triwulan, dan tahunan;

e) melaksanakan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data statistik perikanan dan kelautan;

f) membuat laporan tahunan statistik perikanan dan kelautan;

g) melakukan konsultasi, koordinasi, dan komunikasi dalam pengelolaan data dan statistik perikanan;

h) memberikan masukan dan telaahan kepada Sekretaris;

i) melaksanakan pembinaan terhadap pegawai di lingkup Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

j) melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh Sekretaris.

2) Sub Bagian Keuangan;

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan yang meliputi penganggaran, perbendaharaan, pencatatan, pelaporan dan akuntansi keuangan Dinas, Dalam melaksanakan tugas Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a) mengkoordinasikan input data RKA Dinas pada Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA);

b) mengurus pengesahan dan memperbanyak Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas.

c) mengajukan usulan Bendaharawan Pengeluaran APBD untuk ditetapkan dengan Keputusan Gubernur;

d) menyusun dan mengawasi pelaksanaan DPA Dinas;

e) melaksanakan pengelolaan, penatausahaan administrasi keuangan, dan pelaporan realisasi anggaran;

f) mengkoordinasikan pengajuan Rencana Operasional Kegiatan (ROK); g) mengajukan permintaan Surat Persediaan Dana (SPD);

h) meneliti ketersediaan anggaran, kelengkapan bukti pembayaran, kebenaran perhitungan, dan kesesuaian pembebanannya;

i) meneliti dan menandatangani realisasi dan rencana belanja langsung dan tidak langsung;

(11)

Hal | 11

j) meneliti dan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM);

k) memantau pemungutan, penyetoran dan pelaporan atas penerimaan negara bukan pajak;

l) melaksanakan konsultasi dan koordinasi sesuai bidang tugasnya; m) menyusun laporan keuangan Dinas;

n) melaksanakan pembinaan terhadap pegawai dilingkup Sub Bagian Keuangan; o) melaksanakan tugas Dinas lainnya yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penataan administrasi umum, pengelolaan barang inventaris dan perlengkapan, penyelenggaraan pelayanan umum, dan pengelolaan urusan kepegawaian. Dalam menyelenggarakan Tugas kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a) menyelenggarakan pengelolaan administrasi urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan, urusan barang inventaris kekayaan milik Daerah / Negara, dan pengelolaan administrasi urusan kepegawaian;

b) menyelenggarakan dan mengelola penggunaan barang inventaris Dinas.

c) menyelenggarakan pemeliharaan kebersihan, ketertiban, dan keamanan kantor Dinas;

d) merencanakan dan mengusulkan pengadaan dan penghapusan barang inventaris.

e) membuat laporan pengadaan barang inventaris Dinas secara berkala semester dan tahunan;

f) memberikan pelayanan umum bidang kepegawaian;

g) menyelenggarakan administrasi tertib kehadiran pegawai pada jam kerja berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku;

h) membuat dan mengirimkan Laporan Kepegawaian secara berkala dan tepat waktu;

i) membuat Daftar Nominatif Pegawai secara berkala dan tepat waktu; j) menyiapkan daftar rekapitulasi disiplin pegawai untuk penilaian kinerja;

k) melaksanakan tugas ketatausahaan yang belum tercakup pada Sub Bagian lain;

l) menyelenggarakan pembinaan terhadap pegawai dilingkup Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

m) melaksanakan tugas Dinas lainnya yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.

3. Bidang Perikanan Tangkap.

Bidang Perikanan Tangkap mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, memberikan bimbingan teknis serta melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan dibidang Perikanan Tangkap. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Perikanan Tangkap mempunyai Fungsi :

(12)

Hal | 12

b. mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan bidang perikanan tangkap;

c. mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan usaha, sarana dan prasarana perikanan tangkap, dan pengelolaan sumberdaya ikan.

d. melaksanakan evaluasi penyelenggaraan tugas bidang perikanan tangkap.

e. melaksanakan pembinaan terhadap pegawai di lingkup Bidang Perikanan Tangkap. Bidang Perikanan Tangkap dibantu oleh beberapa Seksi terdiri dari :

1) Seksi Usaha dan Perizinan Perikanan Tangkap;

Seksi Usaha dan Perizinan Perikanan Tangkap mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan melaksanakan bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan dibidang pengembangan usaha penangkapan ikan. Dalam menyelenggarakan tugas kepala Seksi Usaha dan Perizinan Perikanan Tangkap mempunyai Fungsi :

a) menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan;

b) menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha penangkapan ikan;

c) menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha penangkapan ikan;

d) melaksanakan sosialisasi dan desiminasi teknologi anjuran dibidang usaha penangkapan ikan;

e) melaksanakan kebijakan peningkatan kelembagaan dan ketenagakerjaan perikanan tangkap;

f) melaksanakan kebijakan pengembangan, pembinaan dan bimbingan usaha perikanan tangkap;

g) melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan usaha penangkapan ikan;

h) menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Seksi pengembangan Usaha Penangkapan Ikan.

i) melaksanakan pembinaan terhadap pegawai di lingkup Seksi Usaha dan Perizinan Perikanan Tangkap.

2) Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap;

Seksi Sarana Prasarana Perikanan Tangkap mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan dibidang sarana prasarana perikanan tangkap. Dalam menyelenggarakan tugas Seksi Sarana Prasarana Perikanan Tangkap mempunyai Fungsi :

a) mengelola administrasi dan menyusun program kerja Seksi Sarana Prasarana Perikanan Tangkap;

b) melaksanakan kebijakan pembangunan sarana perikanan tangkap;

c) melaksanakan pendaftaran kapal perikanan di atas 10 GT sampai dengan 30 GT;

d) melaksanakan kebijakan pembuatan alat tangkap ikan;

(13)

Hal | 13

f) melaksanakan kebijakan penggunaan peralatan bantu dan penginderaan jauh untuk penangkapan ikan;

g) melaksanakan kebijakan pemeriksaan fisik kapal perikanan berukuran di atas 10 GT sampai dengan 30 GT;

h) melaksanakan kebijakan dan standarisasi kelaikan kapal perikanan dan penggunaan alat tangkap ikan yang menjadi kewenangan provinsi;

i) dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi penangkapan ikan;

j) melaksanakan sosialisasi dan desiminasi teknologi anjuran sarana perikanan tangkap

k) melaksanakan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil;

l) melaksanakan penyusunan bahan analisis dan evaluasi studi kelayakan dan studi teknis pembangunan pelabuhan perikanan, PPI dan TPI;

m) melaksanakan pengumpulan data/informasi serta inventarisasi pembangunan pelabuhan perikanan, PPI dan TPI;

n) melaksanakan penyusunan bahan informasi/data pembangunan dalam rangka promosi investasi dan kerjasama operasional pelabuhan perikanan;

o) melaksanakan pemantauan pemanfaatan dan pemeliharaan pelabuhan perikanan;

p) melaksanakan koordinasi, monitoring dan evaluasi kegiatan sarana dan prasarana perikanan tangkap;

q) menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Seksi Sarana Prasarana Perikanan tangkap.

r) melaksanakan pembinaan terhadap pegawai di lingkup Seksi Sarana Prasarana Perikanan Tangkap.

3) Seksi Pengelolaan Sumberdaya Ikan.

Seksi Pengelolaan Sumberdaya Ikan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan dibidang pengelolaan sumberdaya ikan. Dalam menyelenggarakan tugas Seksi Pengelolaan Sumberdaya Ikan mempunyai Fungsi: a) mengelola administrasi dan menyusun program kerja Seksi Pengelolaan

Sumberdaya Ikan;

b) menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan pengelolaan sumberdaya ikan;

c) menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan pengelolaan sumberdaya ikan;

d) melakukan pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha penangkapan ikan di laut, dan perairan umum;

e) melaksanakan inventarisasi, identifikasi sumberdaya ikan laut dan perairan umum;

f) mengkoordinasikan pendugaan stok potensi sumberdaya perikanan;

g) melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis serta penyajian data statistik perikanan tangkap;

(14)

Hal | 14

i) menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Seksi Pengelolaan Sumberdaya Ikan.

j) melaksanakan pembinaan terhadap pegawai di lingkup Seksi Pengelolaan Sumberdaya Ikan.

4. Bidang Perikanan Budidaya.

Bidang Perikanan Budidaya mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan dinas dalam Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya, Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya dan Pengembangan Produksi dan Pembenihan Perikanan Budidaya. Dalam melaksanakan Tugas Bidang Perikanan Budidaya mempunyai Fungsi sebagai berikut : a. mengkoordinasikan penyusunan rencana program / kegiatan pengembagan

sumberdaya perikanan budidaya;

b. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan identifikasi, perumusan, pembinaan terhadap pengembangan usaha, sarana dan prasarana serta produksi dan pembenihan perikanan budidaya;

c. mengkoordinasikan pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data statistik perikanan budidaya;

d. mengkoordinasikan perencanaan pembangunan pemanfaatan dan pengendalian sarana dan prasaran perikanan budidaya;

e. mengkoordinasikan pelaksanaan kaji terap teknolgi dibidang perikanan dan usaha budidaya;

f. mengkoordinasikan, merencanakan dan melaksanakan penyuluhan, pelatihan teknis dibidang perikanan budidaya;

g. mengkoordinasikan pelaksanakan pemantauan, monitoring penyakit ikan dan lingkungannya;

h. mengkoordinasikan pelaksanaan pengembangan sistem informasi produksi dan distribusi pembenihan;

i. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pembenihan dengan UPTD;

j. menelaah dalam menyiapkan perijinan dibidang pengembangan perikanan budidaya;

k. memberikan bahan pertimbangan/telaahan kepada Kepala Dinas tentang perikanan budidaya;

l. melaksanakan pembinaan terhadap pegawai dilingkup Bidang Perikanan Budidaya; m. membuat laporan secara berkala, dan menyusun laporan tahunan bidang perikanan

budidaya.

Bidang Perikanan Budidaya terdiri dari :

1) Seksi Usaha dan Produksi Perikanan Budidaya;

Seksi Usaha dan Produksi Perikanan Budidaya mempunyai Tugas melaksanakan urusan pengembangan usaha dan produksi perikanan budidaya. Dalam melaksanakan tugas Seksi Usaha dan Produksi Perikanan Budidaya mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a) menyusun rencana program / kegiatan pengembangan usaha perikanan budidaya;

(15)

Hal | 15

c) melaksanankan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap pengembagan usaha perikanan budidaya;

d) melaksanankan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data statistik perikanan budidaya;

e) menyiapkan bahan konsultasi dan koordinasi pengembangan usaha perikanan budidaya;

f) menyiapkan dan melaksanakan bimtek dan penyuluhan;

g) melaksanakan Kaji Kerap Teknologi dibidang Perikaanan dan Usaha Budidaya; h) melaksanakan pembinaan terhadap pegawai dilingkup seksi pengembangan

usaha perikanan budidaya; i) membuat laporan secara berkala.

2) Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya;

Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan sebagian tugas Bidang Perikanan Budidaya yang meliputi perencanaan dan pengembangan sarana dan prasarana perikanan budidaya. Dalam melaksanakan Tugas Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a) menyusun rencana program/kegiatan pembangunan, pemanfaatan dan pengendalian sarana dan prasarana perikanan budidaya;

b) menyiapkan dan melaksanakan pembinaan teknis pengembangan sarana dan prasarana perikanan budidaya;

c) menyiapkan bahan Konsultasi dan koordinasi pengembangan sarana dan prasarana perikanan budidaya;

d) melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap sarana dan prasarana perikanan budidaya;

e) menyiapkan telaahan kepada kepala Sub Pinas Perikanan Budidaya dalam hal pengembangan sarana dan prasarana budidaya;

f) melaksanakan pembinaan terhadap pegawai dilingkup Seksi Parana dan Sasarana perikanan budidaya;

g) membuat laporan secara berkala.

3) Seksi Perbenihan, Kesehatan Ikan dan Lingkungan.

Seksi Perbenihan, Kesehatan Ikan dan Lingkungan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pengembangan dan pemanfaatan produksi dan pembenihan perikanan budidaya. Dalam melaksanakan Tugas Seksi Perbenihan, Kesehatan Ikan dan Lingkungan mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a) menyusun rencana program / kegiatan pengembangan produksi dan pembenihan perikanan budidaya;

b) menyusun rencanaan pengembangan sistem informasi produksi dan distribusi pembenihan;

c) menyiapkan dan melaksanakan pembinaan teknis pengembangan produksi dan pembenihan perikanan budidaya;

d) menyiapkan bahan konsultasi dan koordinasi pengembagan produksi dan pembenihan perikanan budidaya;

(16)

Hal | 16

f) mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pembenihan dengan UPTD;

g) menyiapkan telaahan kepada kepala sub dinas perikanan budidaya dalam hal pengembangan produksi dan pembenihan perikanan budidaya;

h) melaksanakan pembinaan terhadap pegawai dilingkup Seksi Perbenihan, Kesehatan Ikan dan Lingkungan;

i) membuat laporan secara berkala.

5. Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan

Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan melaksanakan tugas Dinas dalam bidang pengembangan pesisir dan pulau-pulau kecil, konservasi dan rehabilitasi, dan pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan dan kelautan. Dalam melaksanakan tugas Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan mempunyai Fungsi sebagai berikut:

a. mengkoordinasikan penyusunan kebijakan pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan secara lestari dan bertanggung jawab;

b. menyusun rencana program / kegiatan pengembangan pesisir dan pulau-pulau kecil, konservasi dan rehabilitasi, dan pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan dan kelautan;

c. mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan terhadap kelompok pengawasan berbasis masyarakat (pokmaswas);

d. mengkoordinasikan pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data statistik bidang pengembangan pesisir dan pulau-pulau kecil, konservasi dan rehabilitasi, dan pengawasan dan pengendalian perikanan dan kelautan;

e. mengkoordinasikan pelaksanaan pengembangan pesisir dan pulau-pulau kecil, konservasi dan rehabilitasi, dan pengawasaan sumberdaya perikanan dan kelautan;

f. menyusun kebijakan pengembangan dan pemanfaatan jasa kelautan hayati dan non hayati, informasi dan komunikasi kelautan;

g. mengkoordinasikan penyusunan pedoman tata ruang pesisir dan pulau-pulau kecil serta pemetaan potensi pesisir dan wilayah laut;

h. menyusun konsep pengelolaan wilayah pesisir serta pedoman umum pelestarian dan rehabilitasi ekosistem pesisir;

i. mengkoordinasikan bersama stake holder tugas pengawasan pengamanan dan penegakan hukum di laut serta perlindungan suaka sumberdaya kelautan dan perikanan;

j. melaksanakan konsultasi dan koordinasi pengembangan bidang pesisir dan kelautan;

k. melaksanakan pembinaan terhadap pegawai di lingkup Bidang Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan Sumberdaya Perikanan;

l. melaksanakan tugas Dinas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan terdiri dari :

1) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan dan Kelautan;

Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan dan Kelautan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pembinaan, pengamanan, dan penegakan peraturan perikanan di perairan dalam rangka pengawasan dan

(17)

Hal | 17

pengendalian sumberdaya perikanan dan kelautan. Dalam melaksanakan tugas Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan dan Kelautan mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a) membuat rencana kegiatan Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan dan Kelautan;

b) menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian atas pemanfaatan sumberdaya ikan dengan berkoordinasi dengan Seksi yang menangani perizinan;

c) menyiapkan dan melaksanakan koordinasi pengamanan dan penegakan peraturan perikanan dalam rangka pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan dan kelautan;

d) melaksanakan konsultasi dan koordinasi bidang pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan dan kelautan;

e) memberikan bahan pertimbangan dan masukan / telaahan tentang pengembangan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan dan kelautan;

f) melaksanakan pembinaan terhadap pegawai di lingkup Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan dan Kelautan;

g) melaksanakan tugas Dinas lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan.

2) Seksi Konservasi, Rehabilitasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan;

Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan konservasi, rehabilitasi sumberdaya perikanan dan kelautan. Dalam melaksanakan tugas Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a) menyusun rencana kerja pengembangan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya perikanan dan kelautan;

b) membuat rencana konservasi kawasan perairan (ekosistem mangrove, padang lamun dan terumbu karang);

c) membuat rencana rehabilitasi, pencegahan serta penanggulangan pengrusakan lingkungan perairan;

d) membuat rencana kegiatan pengkayaan potensi/spesies endemik melalui restocking dan pembuatan reservat.

e) melaksanakan pengumpulan data dan informasi potensi keragaman ekosistem perairan serta tingkat pemanfaatannya;

f) melaksanakan konsultasi dan koordinasi di bidang pengembangan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya perikanan dan kelautan;

g) melaksanakan pembinaan terhadap pegawai dilingkup Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan;

h) melaksanakan tugas Dinas lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan.

3) Seksi Pengembangan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Seksi Pengembangan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mempunyai tugas menyelenggarakan urusan penggalian potensi dan pemanfaatan sumberdaya

(18)

Hal | 18

pesisir dan pulau-pulau kecil. Dalam melaksanakan tugas Seksi Pengembangan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a) menyusun rencana kerja pengembangan pesisir dan pulau-pulau kecil;

b) melaksanakan identifikasi pulau-pulau yang tidak berpenghuni serta belum diberi nama;

c) melaksanakan pengumpulan data dan informasi potensi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

d) menyusun rencana pengendalian dan pengawasan atas pemanfaatan dan pengelolaan pulau-pulau kecil sebagai obyek Wisata Bahari.

e) membantu pelaksanaan pembinaan terhadap kelompok nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar hasil perikanan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; f) melaksanakan konsultasi dan koordinasi di bidang pengembangan pesisir dan

pulau-pulau kecil;

g) memberikan bahan pertimbangan, masukan / telaahan kepada Kepala Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan dalam hal pengembangan pesisir dan pulau-pulau kecil;

h) melaksanakan pembinaan terhadap pegawai dilingkup Seksi Pengembangan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

i) melaksanakan tugas Dinas lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan.

6. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan melaksanakan sebagian tugas dinas dalam menyelenggarakan pembinaan mutu, pengolahan, dan pemasaran hasil perikanan, serta pembinaan kemitraan dan kelembagaan usaha perikanan dalam bidang pengolahan, pemasaran dan kelembagaan pasar ikan. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a) menyusun rencana program / kegiatan pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;

b) mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan terhadap pengembangan usaha, sarana dan prasarana, dan penguatan kelembagaan usaha perikanan pengolahan dan pemasaran serta kelembagaan pasar ikan;

c) mengkoordinasikan pelaksanaan pengumpulan data pengolahan dan pemasaran, penyajian data statistik lingkup bina mutu dan pemasaran hasil perikanan;

d) mengkoordinasikan, menyiapkan rancangan dan melaksanakan pembinaan mutu, pengawasan mutu pengolahan, pemasaran hasil dan kelembagaan perikanan; e) mengkoordinasikan pengembangan kebutuhan sarana dan prasarana,

pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran serta pengembangan kegiatan bina mutu, pengolahan dan pemasaran;

f) merencanakan pengkajian kelayakan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; g) melakukan pengkajian tentang peluang usaha baik pengolahan maupun

pemasaran;

h) mengkoordinasikan dan menyiapkan rancangan, perjanjian kontrak kerja/ kesepakatan kerja dengan pihak lain atau lembaga/institusi;

(19)

Hal | 19

i) mengkoordinasikan dan mengembangkan kapasitas kelembagaan dan kemitraan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;

j) melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pembinaan investasi usaha dan promosi sektor perikanan dan kelautan;

k) melaksanakan pembinaan terhadap kelompok pengolah dan usaha pemasaran hasil perikanan;

l) melaksanakan konsultasi dan koordinasi sesuai bidang tugasnya;

m) mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap penerapan program manajemen mutu terpadu (PMMT);

n) mengkoordinasikan dan melaksanakan tugas sebagai pengawas mutu hasil perikanan;

o) merencanakan dan melaksanakan konsultasi, monitoring dan evaluasi di bidang tugasnya;

p) melaksanakan pembinaan terhadap pegawai di lingkup Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan;

q) memberikan telaahan staf kepada Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. r) melaksanakan tugas Dinas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan terdiri dari :

1) Seksi Usaha, Investasi dan Kelembagaan;

Seksi Usaha, Investasi dan Kelembagaan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang Usaha, Investasi dan kelembagaan perikanan. Dalam melaksanakan tugas Seksi Usaha, Investasi dan Kelembagaan mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a) menyusun rencana konsultasi, koordinasi dan pelaksanaan terhadap berbagai kegiatan yang memerlukan kerja sama antar lembaga usaha perikanan dan kelautan serta antar instansi pemerintah;

b) menyiapkan bahan-bahan referensi, data lapangan dan analisis dalam rangka penelaahan rancangan perjanjian kontrak kerja / kesepakatan kerja sama dengan pihak lain serta pola-pola kemitraan;

c) menyiapkan rancangan, perjanjian kontrak kerja / kesepakatan dan kerjasama dengan lembaga dan instansi terkait;

d) mengkoordinasikan, menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan kelembagaan dan kemitraan usaha perikanan dan kelautan;

e) melakukan pembinaan investasi dan promosi bidang usaha perikanan dan kelautan;

f) melaksanakan pembinaan terhadap kelompok pengolah dan usaha pemasaran hasil perikanan;

g) mengidentifikasi dan mengevaluasi Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;

h) meningkatkan kelembagaan dan kapasitas Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) sehingga pengolah dan pemasar mampu mengakses keuangan di perbankan;

(20)

Hal | 20

j) menghimpun data kelembagaan dan kemitraan pengolah dan pemasar hasil perikanan serta memantau perkembangaannya;

k) membuat rencana kegiatan Seksi Usaha, Investasi dan Kelembagaan;

l) melaksanakan pembinaan terhadap pegawai di lingkup Seksi Usaha, Investasi dan Kelembagaan;

m) melaksanakan tugas Dinas lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan.

2) Seksi Pengolahan Hasil Perikanan;

Seksi Pengolahan Hasil Perikanan mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan dan kelautan. Dalam melaksanakan tugas Seksi Pengolahan Hasil Perikanan mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a) membuat rencana kerja kegiatan Seksi Pengolahan Hasil Perikanan;

b) menyiapkan bahan-bahan perencanaan pengembangan dan pembinaan mutu, pengawasan mutu pengolahan hasil perikanan;

c) menyiapkan pengembangan sarana dan prasarana pengolahan hasil perikanan; d) menelaah dan menyiapkan Surat Kelayakan Pengolahan hasil perikanan;

e) melaksanakan pembinaan mutu, pengawasan mutu dan pengolahan hasil perikanan;

f) melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam pembinaan mutu serta pengawasan mutu, pengolahan hasil perikanan;

g) melaksanakan pengawasan terhadap Penerapan Program Manajemen Mutu Terpadu (PMMT) di Unit Pengolahan Ikan;

h) melaksanakan konsultasi dan koordinasi baik vertikal maupun horizontal dibidang pengolahan hasil perikanan;

i) menyiapkan bahan koordinasi dengan Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) dan Karantina Ikan;

j) memberikan bahan pertimbangan, masukan / telaahan kepada kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan dalam bidang bina mutu dan pengolahan hasil perikanan;

k) melaksanakan pembinaan terhadap pegawai dilingkup Seksi Pengolahan Hasil Perikanan;

l) melaksanakan tugas Dinas lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan.

3) Seksi Pemasaran Hasil Perikanan.

Seksi Pemasaran Hasil Perikanan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan informasi dan pemasaran hasil perikanan. Dalam melaksanakan tugas Seksi Pemasaran Hasil Perikanan mempunyai Fungsi sebagai berikut : a) menyusun rencana kerja kegiatan pengembangan informasi pemasaran hasil

perikanan;

b) menyiapkan bahan informasi pemasaran hasil perikanan, penguatan kelembagaan pasar ikan dan pengembangan statistik pengolahan dan pemasaran hasil perikanan serta produk non konsumsi;

(21)

Hal | 21

c) menelaah dan menyiapkan perencanaan pembangunan sarana dan prasarana pemasaran hasil perikanan dan produk non konsumsi;

d) melaksanakan pengumpulan data/informasi pemasaran untuk diolah dan disebarluaskan kepada masyarakat;

e) melaksanakan pembinaan terhadap kelembagaan pasar ikan sehingga sesuai standar nasional;

f) melakukan registrasi dan verifikasi Unit Penanganan Pengolahan Hasil Perikanan Non Konsumsi (UPPN);

g) melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi pembinaan informasi pemasaran hasil perikanan;

h) melaksanakan koordinasi dan konsultasi untuk pengembangan informasi pemasaran hasil perikanan dan kelautan;

i) memberikan bahan pertimbangan, masukan / telaahan kepada Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan untuk pengembangan informasi pemasaran hasil perikanan;

j) melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data statistik informasi pemasaran hasil perikanan dan kelautan;

k) melaksanakan pembinaan staf di lingkup Seksi Pemasaran Hasil Perikanan. l) melaksanakan tugas Dinas lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan.

Selain penjabaran tugas dan fungsi dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorotnalo akan di Jabarkan juga tugas dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) masing-masing sebagai berikut :

1) UPTD Balai Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPPMHP)

Balai mempunyai tugas melaksanakan pengendalian, pengujian mutu dan sertifikasi hasil perikanan. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Balai mempunyai fungsi :

a. Menyusun rencana kegiatan pengendalian dan pengujian mutu hasil perikanan; b. Melaksanakan Sertifikasi hasil perikanan;

c. Melaksanakan pengambilan contoh, pengujian laboratoris terhadap bahan baku, bahan penolong dan atau bahan tambahan makanan serta produk akhir;

d. Melaksanakan pengendalian mutu hasil perikanan yang didistribusi atau dipasarkan;

e. Mengembangkan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan f. Membuat laporan secara berkala.

1) Kepala Balai :

a) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala BPPMHP bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

b) Kepala BPPMHP wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan UPTD maupun instansi teknis terkait lainnya.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala BPPMHP mempunyai fungsi :

(22)

Hal | 22

b. Melaksanakan pengontrolan terhadap pengambilan contoh, pengujian laboratories terhadap bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan makanan produk hasil perikanan;

c. Memberi bimbingan teknis yang berhubungan dengan pengujian, pengendalian mutu dan pengembangan teknologi hasil perikanan;

d. Memberikan pelayanan sertifikat kesehatan terhadap produk perikanan yang diekspor sesuai Standar Nasional Indonesia;

e. Melakukan monitoring mutu hasil perikanan; f. Membuat laporan secara berkala.

2) Sub Bagian Tata Usaha :

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis administrasi di lingkungan UPTD

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a. Menyusun rencana program dan kegiatan sub bagian tata usaha;

b. Menyiapkan rencana serta program kegiatan rutin dibidang pengendalian, teknologi dan pengujian mutu hasil perikanan;

c. Pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum; d. Melaksanakan pemantauan, monitoring dan evaluasi;

e. Membuat laporan secara berkala 3) Seksi Pengujian :

Seksi Pengujian mempunyai tugas melaksanakan pengujian mutu hasil perikanan. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Seksi Pengujian mempunyai fungsi:

a. Menyiapkan rencana kegiatan;

b. Melaksanakan pengujian mutu hasil perikanan;

c. Melakukan pengawasan dan kecermatan bekerja di laboratorium Unit Pengolahan Ikan di wilayah kerjanya;

d. Membuat laporan secara berkala. 4) SeksiPengendalian Mutu dan Teknologi :

Seksi Pengendalian Mutu dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan pengendalian mutu dan pengembangan teknologi hasil perikanan

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Seksi Pengendalian Mutu dan Teknologi mempunyai fungsi :

a. Menyiapkan rencana kegiatan;

b. Melakukan monitoring cemaran mikrobiologi dan kimiawi c. Melakukan pengambilan contoh ke Unit Pengolahan Ikan. d. Melakukan pengembangan teknologi produk nilai tambah; e. Membuat laporan secara berkala

(23)

Hal | 23

2) UPTD Balai Benih Ikan Pantai (BBIP)

UPTD mempunyai tugas untuk memproduksi benih, induk dan calon induk unggul, melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan produksi yang dilaksanakan pada balai benih ikan pantai

Dalam menyelenggarakan tugasnya, UPTD mempunyai fungsi :

a. menyusun program kerja dibidang pengembangan perbenihan ikan laut dan payau; b. menyelenggarakan sistem dan tata laksana produksi benih yang bermutu;

c. memberikan pelayanan teknis dibidang perbenihan ikan laut dan payau;

d. menyelenggarakan penerapan teknologi dibidang perbenihan ikan laut dan payau; e. Melakukan kerjasama dengan UPT pusat, daerah, Perguruan Tinggi, dan

perbenihan skala rumah tangga (HSRT);

f. melaksanakan bimbingan teknis ke perbenihan skala rumah tangga dan pembudidaya;

g. menyelenggarakan penerapan sistem mutu dan sertifikasi perbenihan ikan laut dan payau;

h. menyelengarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya 1) Kepala Balai :

a. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala UPTD bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

b. Kepala UPTD mempunyai tugas memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mengisi kekosongan benih ditingkat pembudidaya.

c. Kepala UPTD wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan UPTD maupun dengan instansi teknis terkait lainnya. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Kepala UPTD mempunyai fungsi :

a. menyusun program kerja dan rencana teknis operasional dibidang perbenihan ikan laut dan payau;

b. melaksanakan kebijakan teknis operasional dibidang perbenihan ikan laut dan payau;

c. menyelenggarakan sistem tata laksana produksi benih untuk memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mengisi kekosongan benih ditingkat pembudidaya;

d. menyelenggarakan penerapan teknologi pengembangan dibidang perbenihan ikan laut dan payau;

e. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan 2) Sub Bagian Tata Usaha :

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis administrasi di lingkungan UPTD

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. menyusun rencana program dan kegiatan UPTD;

b. pengelolaan administrasi kepegawaian dan keuangan;

(24)

Hal | 24

d. menyusun laporan secara berkala. 3) Seksi Pelayanan Teknis :

Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan monitoring dan mengevaluasi di bidang perbenihan ikan laut dan payau

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Seksi Pelayanan Teknis mempunyai fungsi :

a. menghimpun, menganalisis dan menyajikan teknik dibidang perbenihan ikan laut dan payau;

b. melakukan inventarisasi dan identifikasi serta menyusun rencana kebutuhan serta penggunaan sarana dan prasarana dibidang perbenihan ikan laut dan payau;

c. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan;

d. menyusun laporan dan dokumentasi kegiatan perbenihan secara berkala. 4) Seksi Produksi :

Seksi Produksi mempunyai tugas melakukan produksi benih, induk dan calon induk unggul ikan laut dan payau serta kultur pakan alami.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Seksi Produksi mempunyai fungsi :

a. melakukan proses produksi benih ikan laut dan payau yang unggul; b. melaksanakan proses produksi induk dan calon induk unggul; c. melaksanakan proses kultur pakan alami;

d. melaksanakan sistem penerapan Standar Prosedur Operasional (SPO) perbenihan;

e. melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan dibidang perbenihan ikan laut dan payau;

f. melaksanakan kegiatan bimbingan teknis kepada pembudidaya dibidang produksi benih ikan laut dan payau serta kultur pakan alami;

g. menyusun laporan kegiatan produksi benih dan kultur pakan alami secara berkala

3) UPTD Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar (BPBIAT)

UPTD mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang perbenihan ikan air tawar.

Dalam menyelenggarakan tugasnya, UPTD mempunyai fungsi :

a. Menyelenggarakan urusan administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, urusan rumah tangga dan perlengkapan UPTD.

b. Menyusun program dan kegiatan dibidang perbenihan ikan air tawar.

c. Menyelenggarakan kebijakan teknis produksi induk, produksi calon induk dan produksi benih sebar ikan air tawar.

d. Menyelenggaraakan pembinaan/pelaayanan teknis dibidang perbenihan ikan air tawar.

(25)

Hal | 25

f. Menyelenggarakan aplikasi teknologi perbenihan dan pembesaran ikan air tawar. g. Melakukan kerjasama dilingkup tugas pokok dan fungsinya.

h. Menyelenggarakan pengawasan mutu induk, calon induk dan benih sebar ikan air tawar.

i. Menyelenggarakan Domestifikasi ikan air tawar.

j. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan perbenihan kegiatan tupoksi UPTD, Balai Benih Ikan Kabupaten/Kota dan Unit Pembenihan rakyat Ikan Air Tawar.

k. Menyelenggarakan fungsi koordinasi, konsultasi dan singkronisasi dilingkup tugas pokok dan fungsinya.

l. Pengembangan informasi teknologi perbenihan ikan air tawar. m. Menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya

1) Kepala Balai :

a. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala UPTD bertanggung jawab kepada Kepala dinas.

b. Kepala UPTD wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan UPTD maupun instansi teknis terkait lainnya

Dalam menyelenggarakan tugasnya Kepala UPTD mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan administrasi kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan.

b. Menyusun program dan kegiatan dilingkup tugas poko dan fungsinya.

c. Melaksakan kebijakan teknis produksi induk, produksi calon induk dan produksi benih sebar ikan air tawar.

d. Melaksanakan pembinaan/pelaayanan teknis dibidang perbenihan ikan air tawar.

e. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan dibidang perbenihan ikan air tawar. f. Melaksanakan aplikasi teknologi perbenihan dan pembesaran ikan air tawar. g. Melaksanakan kerjasama dengan instansi lain dilingkup tugas pokok dan

fungsinya.

h. Melaksanakan pengawasan mutu induk, calon induk dan benih sebar ikan air tawar.

i. Melaksanakan Domestifikasi ikan air tawar.

j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan perbenihan kegiatan tupoksi UPTD, Balai Benih Ikan Kabupaten/Kota dan Unit Pembenihan rakyat Ikan Air Tawar.

k. Melakukan koordinasi, konsultasi dan singkronisasi dilingkup tugas pokok dan fungsinya.

l. Melaksanakan pengembangan informasi teknologi perbenihan ikan air tawar. m. Menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya

2) Sub Bagian Tata Usaha :

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis administrasi dilingkungan UPTD

(26)

Hal | 26

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. menyusun program dan kegiatan UPTD;

b. pengelolaan administrasi kepegawaian dan administrasi keuangan; c. menyiapkan dan melaksanakan urusan rumah tangga dan perlengkapan; d. menyusun laporan secara berkala

3) Sub Pelayanan Teknis :

Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas UPTD dibidang pembinaan, pendidikan dan pelatihan, pengawasan mutu dan pengembangan informasi perbenihan ikan air tawar

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Seksi Pelayanan Teknis mempunyai fungsi : a. Menyusun program dan kegiatan dibidang pelayanan teknis perbenihan ikan air

tawar;

b. Melakukan pembinaan teknis perbenihan ikan air tawar di BBI Kabupaten/Kota dan Unit Pembenihan rakyat;

c. Mencari teknologi baru dibidang perbenihan ikan air tawar;

d. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan teknis perbenihan ikan air tawar; e. Melakukan pengawasan mutu induk, calon induk dan benih sebar ikan air tawar; f. Membuat dan menyebarkan informasi teknologi perbenihan ikan air tawar; g. Melakukan monitoring ,evaluasi dan pelaporan dibidang pelayanan teknis

perbenihan ikan air tawar;

h. Membuat laporan tahunan kegiatan pelayanan teknis perbenihan ikan air tawar; i. Melakukan konsultasi, koordinasi dan singkronisasi kegiatan dilingkup tugas

pokok dan fungsinya

4) Seksi Produksi :

Seksi Produksi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas UPTD dibidang produksi induk, calon induk, benih sebar aplikasi teknologi, domistifikasi dan distribusi ikan air tawar.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Produksi mempunyai fungsi : a. Memproduksi induk, calon induk dan benih sebar ikan air tawar. b. Melaksanakan kegiatan aplikasi teknologi pada benih ikan air tawar. c. Melaksanakan kegiatan domestifikasi ikan air tawar.

d. Menyusun program dan kegiatan dibidang produksi benih ikan air tawar di UPTD.

e. Melakukan bimbingan teknis perbenihan bagi stake holder di lapangan pada unit produksi UPTD.

f. Melakukan monitoring dan evalsuasi pada lingkup tugas pokok dan fungsi. g. Melakukan Koordinasi, sinkronisasi dan konsultasi di lingkup tugas pokoknya. h. Membuat laporan tahunan dilingkup tugas pokok dan fungsi seksi produksi. i. Melakukan distribusi induk, calon induk dan benih sebar.

j. Melakukan pencatatan penggunaan pakan.

(27)

Hal | 27

4) UPTD Taksi Mina Bahari (TMB)

a. Unit Pelaksana Teknis Dinas TMB mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis dinas

b. Melaksanakan kebijakan teknis dibidang perikanan dan kelautan melalui model Taksi Mina Bahari

Dalam menyelenggarakan tugasnya, UPTD mempunyai fungsi :

a. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program usaha dibidang perikanan dan kelautan

b. Melakukan pendampingan teknologi dan manajemen usaha bagi nelayan, pembudidaya, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan

c. Melakukan kerjasama dibidang perikanan dan kelautan dengan pihak lembaga, instansi, perguruan tinggi dan dunia perikanan dan kelautan

d. Melaksanakan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat nelayan dan pembudidaya, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan

e. Melaksanakan konsultasi dan koordiinasi dengan instansi terkait.

1) Kepala Balai :

a. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala UPTD bertanggung jawab kepada Kepala dinas.

b. Kepala UPTD wajib menerapkan prinsip koordinasi, sinkronisasi baik dengan prinsip efektifitas dan efisien dalam menyelenggarakan pengelolaan UPTD TMB Dalam menyelenggarakan tugasnya Kepala UPTD mempunyai fungsi :

a. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaran program UPTD TMB

b. Menyusun rencana strategi UPTD TMB c. Menyiapkan rencana kegiatan dan anggaran

d. Melakukan konsultasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan program TMB e. Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala Dinas tentang kebijakan

bidang usaha Taksi Mina Bahari

2) Sub Bagian Tata Usaha :

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis administrasi dilingkungan UPTD

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. menyusun rencana program dan kegiatan sub bagian tata usaha

b. menyiapkan rencana serta program kegiatan rutin dan pembangunan dibidang usaha taksi mina bahari

c. pengelolaan administrasi kepegawaian dan administrasi keuangan; d. menyiapkan dan melaksanakan urusan rumah tangga dan perlengkapan; e. menyusun laporan secara berkala

3) Seksi Pendmpingan Teknologi :

Seksi Pendampingan Teknologi mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan monitoring dan mengevaluasi dibidang pendampingan teknologi

(28)

Hal | 28

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Seksi Pendapingan Teknolgi mempunyai fungsi :

a. mengumpulkan bahan/data penyusunan perencanaan program pendampingan teknologi perikanan dan kelautan

b. melaksanakan bimbingan teknis dan manajemen usaha TMB c. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan

d. menyusun laporan kegiatan secara berkala

4) Seksi Pelayanan Usaha :

Seksi Pelayanan Usaha mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan monitoring dan mengevaluasi di bidang pelayanan usaha

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Pelayanan Usaha mempunyai fungsi : a. Mengumpulkan bahan/data penyusunan perencanaan program pelayanan

usaha

b. Menyelenggarakan pelayanan sarana produksi usaha dan prasarana TMB c. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan

d. Menyusun laporan kegiatan secara berkala

D. Sumber Daya Manusia (SDM)

Guna memperlancar pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan Perikanan dan Kelautan, maka Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo didukung oleh potensi sumber daya manusia (SDM) sebanyak 125 orang personel (Data sampai Desember 2016). Secara rinci dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1.1. SDM penyelenggara urusan Perikanan dan Kelautan Tahun 2016

Jenis Pendidikan

Jml Gol. Jmlh SD SMP SMA D3 S1 S2 S3 I II III IV

- 1 25 15 68 16 - 125 1 33 79 12 125

Sumber: Subag Umum DPK Prov. Gorontalo per-Desember 2016

Agar pembangunan lima tahun ke depan tidak berjalan sendiri tanpa arah maka diperlukan satu arahan dan persamaan visi yang mengarah pada tindakan penuh kehati-hatian dan sikap arif dari semua pihak agar terjalin pembangunan terkoordinasi dan berdayaguna termasuk pembangunan yang dijalankan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan dan instansi lainnya.

E. Inovasi Yang di Laksanakan Oleh Dinas Perikanan dan Kelautan

Beberapa inovasi yang dikembangkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo yang memberikan dampak langsung ke masyarakat adalah sebagai berikut:

1) Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI)

Inovasi yang dikembangkan pada kegiatan Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI) merupakan kerjasama dengan LAPAN dalam penyediaan titik koordinat keberadaan dan pergerakan populasi ikan diperairan laut indonesia, dimana informasi titik koordinat ini dikirimkan kepada nelayan/pengelola kapal perikanan tangkap di Provinsi

(29)

Hal | 29

Gorontalo sehingga nelayan mampu menangkap ikan sesuai dengan lokasi keberadaan ikan tersebut yang pada akhirnya akan memberikan efisiensi operasional dan optimalisasi hasil tangkapan ikan.

2) Pengembangan Kampung Vaname

Pengembangan kampung vaname merupakan kegiatan yang mengembangkan teknologi budidaya udang vaname dengan sistem teknologi BUSMETIK (Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik) yang difokuskan di Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Gorontalo Utara. Penerapan teknologi Busmetik ini memberikan dampak yang besar bagi pelaku usaha perikanan yang bergerak di bidang budidaya udang dengan mengaplikasikan teknologi tersebut.

3) Budidaya Air Tawar dengan Sistem Aquaponik (Yu-mina)

Sistem Aquaponik merupakan sistem budidaya ikan berkelanjutan yang mengkombinaskan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Melalui sistem akuaponi, tanaman tidak perlu disiram setiap hari secara manual sebab air di kolam dipompa ke atas sehingga mampu menyirami tanaman. sehingga kita hanya perlu memberi makan pada kolam ikan yang pada akhirnya bisa mendapat sayuran dan ikan segar. Keuntungan dari aquaponik untuk kolam ikan adalah kebersihan air kolam tetap terjaga, air tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi ikan karena sudah melalui proses filtrasi.

4) Pos Pelayanan Terpadu di Pelabuhan Perikanan (PPI)

Inovasi lain yang dikembangkan adalah pos pelayanan terpadu yang dipusatkan di Pelabuhan perikanan (PPI) Tenda dan Gentuma dengan kegiatan utama pelayanan kesyahbandaran, pelayanan surat kesehatan pelabuhan, pelayanan SLO dan pelayanan SPDN bagi nelayan yang akan melaut. Pelaksanaan pelayanan terpadu di pelabuhan perikanan ini memberikan dampak yang besar bagi nelayan yang akan melakukan penangkapan ikan karena mereka bisa mengurus semua dokumen izin dan kebutuhan melaut pada pos pelayanan terpadu tersebut.

5) Gerakan Pakan Mandiri (Gerpari)

Gerakan pakan mandiri (Gerpari) merupakan salah satu kegiatan inovasi Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan, sehingga bisa mendorong pembudidaya ikan untuk tidak lagi tergantung dari bahan baku pakan impor. Hal ini perlu digalakan dalam rangka menekan biaya produksi budidaya ikan yang bersumber dari pakan impor karena daerah Gorontalo merupakan salah satu daerah yang memiliki sumberdaya alam yang besar yang dapat dimanfaatkan untuk menggantikan bahan baku pakan impor dengan memproduksi pakan lokal secara mandiri.

Gambar

Tabel 1 :  Potensi Perikanan Tangkap di Wilayah WPP 716 dan ZEE
Gambar 1.  Isu Strategis & Permasalahan Utama Pengembangan Sektor Perikanan     dan  Keluatan di Provinsi Gorontalo
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo
Tabel 1.1.  SDM penyelenggara urusan Perikanan dan Kelautan Tahun 2016  Jenis  Pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga kelompok perikanan RAPAK PUTAN MAJU adalah norma - norma yang mengatur tentang pedoman pelaksanaan dan pengelolaan

Dinamika perekonomian menjadikan faktor utama untuk merubah keadaan menjadi lebih baik dengan mengutamakan pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan potensi sumber

Dari permasalahan diatas ketua mencoba mengumpulkan para Pembudidaya Ikan untuk membicarakan permasalahan di sektor Pembudidaya Ikan yang di hadapi pelaku utama,

Penumbuhan kelembagaan pelaku utama adalah proses inisiasi dan fasilitasi tumbuhnya suatu kerjasama yang bersumber dari kesadaran pelaku utama dengan cara bergabung dalam

Demikian Profil ini kami sampaikan sebagai bahan acuan dalam rangka optimalisasi pendampingan dan pembinaan kepada kelompok kelautan dan perikanan ,sehingga

Salah satu wilayah Potensial Perikanan di kabupaten Jembrana ada di kecamatan Melaya, desa Melaya, dimana penduduk di pesisir pantai adalah Nelayan, dan sebagian di

Dari berbagai jerih payah yang telah dilakukan, akhirnya Kelompok Kelompok Usaha Bersama (KUB) Plasma terbentuk dan mampu mendapatkan apresiasi baik dari

Kelompok Budidaya Ikan (POKDAKAN) Padaidi adalah wadah perkumpulan para Pembudidaya di wilayah di Desa Buntu Kunyi Kecamatan Suli Kabupaten Luwu dengan jumlah anggota