• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mochtar Hadiwidodo *), Junaidi *)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mochtar Hadiwidodo *), Junaidi *)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

CHEMICAL OXYGEN DEMAND

Mochtar Hadiwidodo

*)

, Junaidi

*)

ABSTRAK

Sequencing Batch Reactor (SBR) process represent biological wastewater treatment with aerobic process used occasionally to eliminate dissolve organic materials constructively microorganism especially bacterium in course of organic degradation. Sequencing Batch Reactor(SBR )has five phase in its cycle, namely fill, react, setlle, draw and iddle phase. In this study iddle phase was changed into stabilization phased where microorganism oxydize organic matter as stored materials in cell under certain aeration period of time.The objectives of this research are to know influence of time react and time stabilisation with added of Granular Active Carbon (GAC) to COD removal. In research was used reactor from plastic material with diameter 25 cm and high is 25 cm, volume of wastewater in reactor is 5 liter and volume of sludge is 35% from volume of wastewater that 1,75 liter. Waste that used was artificial waste glucose soluble with 1032.5 mg/l concentration of COD. As independent variable are react time: (0,5 ; 1; 1,5 ; 2 hours) and stabilitation time (3; 4; 5; 6 hours), if dependent variable are removal of carbon. Application of Granular Active Carbon (GAC) as absorbent, combined with suspended system of SBR, is expected to be able to remove COD better. As the result this research shows that the finest of carbon removal is occurred in time react 1 hours, andtime stabilitation 6 hours is 97.23%. COD removal with GAC better than that without GAC.

Keywords: Sequencing Batch Reactor, Aerob, removal of carbon, stabilization, activated carbon

PENDAHULUAN

Limbah industri sangat beragam, sesuai dengan jenis industri. Berbagai jenis industri berpotensi mencemari lingkungan. Oleh karena itu, pengolahan limbah cair sangat diperlukan untuk mengolah limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Menurut Tchobanoglous, et al. (2003), proses yang dapat dilakukan untuk mengolah limbah cair ini adalah pengolahan kimia, pengolahan fisik dan pengolahan biologis.

Pada penelitian ini dilakukan pengolahan air buangan secara biologis dengan menggunakan Sequencing Batch Reactor (SBR) aerob. SBR merupakan suatu proses pengolahan yang bersifat siklus dan tiap siklus terdiri atas fase pengisian (fill),reaksi (react),pengendapan (settle), pengurasan (draw),dan fase idle. Dalam penelitian ini fase idle akan diaerasi selama waktu tertentu sehingga merupakan fase stabilisasi biomassa. Kemudian akan dilihat pengaruhnya terhadap kinerja SBR.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penyisihan karbon pada

SBR, jika fase iddle tersebut diganti menjadi fase stabilisasi. Kemudian, SBR yang sudah dimodifikasi fase iddle ini, ditambahkan karbon aktif yang tujuannya untuk mengetahui pengaruh karbon aktif terhadap penyisihan COD.

Pengolahan Secara Biologi

Pengolahan limbah secara biologi terutama dimaksudkan untuk menyisihkan zat-zat organik yang terlarut dan yang koloid tetapi zat organik yang tersuspensi juga dapat tersisihkan dalam proses ini (Tchobanoglous dan Burton, 1991; Droste, 1997). Bahan organik tersebut dikonversi menjadi massa mikroorganisme (biomassa) dan biomassa ini karena sifatnya mengalami biflokulasi yang dapat dipisahkan dengan pengendapan ( Liao et al, 2001).

Proses lumpur aktif termasuk proses pengolahan biologi aerobik yang termasuk dalam sistem pertumbuhan tersuspensi. Dalam sistem lumpur aktif terjadi proses penyisihan zat organik dan nutrisi menggunakan mikroorganisme. Sejak sistem lumpur aktif diciptakan pertamakali oleh Arden dan Lockett (1914), berbagai

(2)

68

modifikasi sistem lumpur aktif telah dikembangkan, pada prinsipnya proses lumpur aktif adalah mengkontakkan air limbah dengan flok biologis dalam tangki aerasi.

Dalam sistem lumpur aktif terdapat istilah diaktifkan, yang menjadi ciri khusus yang dimiliki oleh sistem lumpur aktif. Permukaan flok sangat aktif dalam mengadsorp material koloid dan suspensi yang terdapat dalam larutan. Ketika flok lumpur aktif kontak dengan materi organik (air limbah) dalam tangki aerasi, akan terjadi degradasi materi organik yang disebabkan adanya fenomena biosorpsi.

Materi organik yang diadsorpsi tidak terjadi melalui proses sintesa atau oksidasi biologi, tetapi tersimpan di dalam flok lumpur aktif sebagai cadangan materi organik. Flok biomassa akan menggunakan cadangan materi organik tersebut untuk tetap hidup ketika tidak terdapat makanan / substrat di sekelilingnya. Cadangan materi organik tersebut digunakan ketika flok biologis mengalami tahap penstabilan, dimana flok biologis akan diaktifkan kembali kemampuan adsorpsinya terhadap materi organik. Proses inilah yang disebut dengan stabilisasi lumpur (Benefield dan Randall, 1980 ).

Sequencing Batch Reactor

Sequencing Batch Reactor (SBR) merupakan sistem pengolahan lumpur aktif dengan operasi isi (fill) dan tuang (draw) (EPA,1999). Sistem pengolahan ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan sistem lumpur aktif (Activated sludge) konvensional lainnya karena proses equalisasi, pengolahan biologi, pengendapan tahap dua terjadi dalam satu tangki dengan sistem waktu yang berurutan. Sistem operasional SBR terdiri atas fill, react, settle, decant dan fase idle.

Irvine dan Ketchum (1989) menerangkan sistem operasional SBR secara detail adalah sebagai berikut:

1. Fase pengisian ( fill)

Pada fase ini air buangan dimasukkan ke dalam reaktor sampai mencapai volum tertentu.

2. Fase react

Pada fase ini aliran air buangan dihentikan. Proses reaksi biologi yang sudah mulai berlangsung saat proses fill akan berlangsung sempurna pada periode ini sampai proses biodegradasi BOD dan nitrogen tercapai.

3. Fase settle.

Selama fase settle, SBR berfungsi sebagai clarifier. Pada fase ini aerasi dihentikan untuk memberikan kesempatan pada biomassa untuk mengendap sehingga menghasilkan cairan supernatan yang terpisah dari lumpur. Pengendapan dapat berlangsung lebih sempurna karena kondisinya diam. Selama periode pengendapan tidak didapati adanya influen ataupun efluen pada reaktor untuk mencegah terjadinya turbulensi aliran. 4. Fase decant

Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengeluarkan supernatan dari reaktor. Hal ini bisa dilakukan dengan pipa atau wire.. Pada fase ini effluent dikeluarkan (supernatan air limbah yang telah diolah) dan hanya menyisakan lumpur biomassa, biasanya volume liquid dalam jumlah sedikit.

5. Fase idle

Merupakan fase diam menunggu pengisian kembali. Fase idle tidak mutlak diperlukan,meskipun demikian idle kadang perlu untuk mensetabilkan lumpur biomassa sebagaimana yang terjadi dalam proses kontak stabilisasi.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian SBR ini berskala laboratorium dimana digunakan miniatur reaktor SBR yang dilengkapi dengan aerator , pengaliran dengan sistem mariotte sebagai pengganti suplai air limbah melalui pompa, air limbah buatan/artifisial dengan komposisi glukosa (C) : urea (N) : TSP (P) = 100 : 5 : 1.

Gambar 1 Rangkaian Alat yang Digunakan dalam Penelitian

(3)

69

Mulai Persiapan Penelitian Aklimatisasi Analisa MLSS dan Penyisihan COD Penambahan Nutrien C : N : P 100 : 30 : 1 Penelitian Siap Dilaksanakan (Running)

Variasi Strategi Operasional Aerob-anaerob dan Rasio C/N a. Persiapan Nutrien

C ( Glukosa) : N ( Urea) : P (TSP) b. Persiapan Alat dan Zat - Untuk Analisa COD - Untuk Mengukur MLSS - Untuk Analisa Ammonia, Nitrat, Nitrit c. Persiapan Lumpur

Desain Reaktor SBR Skala Lab

Parameter Kontrol - MLSS - SRT Parameter Terukur - COD - pH - DO a. Strategi Operasional - Aerob-anaerob - Aerob-anaerob, Aerob-anaerob - Aerob-anaerob, Aerob-anaerob, Aerob-anaerob b. Rasio C/N - 100 : 5 - 100 : 15 - 100 : 30 - 100 : 45 - 100 : 60 Sampling dan Analisa

Parameter Terukur ( COD, Ammonia, Nitrat, Nitrit)

Pengolahan Data dan Analisa Ide Studi Kesimpulan dan Saran Selesai Ya ( COD < 10%) Tidak ( COD > 10% Perubahan Parameter Kontrol SRT, MLSS Studi Literatur

Gambar 2 Diagram Alir Penelitian

Pengoperasian reaktor sepenuhnya dalam kondisi aerob. Keseluruhan siklus terdiri dari 5 fase yaitu fil (fill aerated)l, react, settle, draw, idle. Dalam penelitian kali ini dilakukan variasi terhadap waktu reaksi dan waktu stabilisasi. Variasi waktu reaksi terdiri dari 0,5 ; 1 ; 1,5 ; dan 2 jam. Dan variasi waktu stabilisasinya adalah 3, 4, 5,dan 6 jam. Selama percobaan konsentrasi oksigen terlarut dijaga tetap diats 2 mg/L dan pH dalam rentang 6-8.

Pengambilan sampel dilakukan pada diambil pada pipa Mariote untuk COD inlet dan akhir react sebagai sampel outlet.. Untuk sampel MLSS pengambilan sample dilakukan pada fase fill, react, settle,draw dan stabilisasi. Sedangkan data penunjang lainnya seperti pH, DO, dan temperatur pengambilan dilakukan pada fase react, lumpur diendapkan sebentar dan diambil air yang jernih.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kinerja Reaktor Sequencing Batch

Reactor (SBR) Aerob dengan Variasi Waktu Stabilisasi dan Waktu Reaksi

Tabel 1 Data Hasil Penelitian dengan Penambahan Karbon Aktif

Si klus COD out-1 (mg/L) COD out-2 (mg/L) COD out-3 (mg/L) rata2 COD out COD influen (mg/L) rata2 eff (%) 0,5:3 128 116 124 122,67 1032,5 88,12 0,5:4 86 78 82 82,00 1032,5 92,06 0,5:5 69,5 71 74 71,50 1032,5 93,08 0,5:6 58 61,5 55 58,17 1032,5 94,37 1:3 90 96,2 92 92,73 1032,5 91,02 1:4 81 75,5 76 77,50 1032,5 92,49 1:5 51,8 54 49 51,60 1032,5 95,00 1:6 30,4 34 28 30,80 1032,5 97,02 1,5:3 108 101 105 104,67 1032,5 89,86 1,5:4 91,5 93 95 93,17 1032,5 90,98 1,5:5 80 84 82 82,00 1032,5 92,06 1,5:6 71 74 68 71,00 1032,5 93,12 2:3 134 138 130 134,00 1032,5 87,02 2:4 126 110 115 117,00 1032,5 88,67 2:5 104 98 101 101,00 1032,5 90,22 2:6 82 90 87 86,33 1032,5 91,64 Penambahan nutrien C : N : P 100 : 5 : 1 Dan karbon aktif 12,5%

dari MLSS

Variasi Waktu Reaksi dan Waktu Stabilisasi

Sampling dan Analisa Parameter Terukur

(COD )

Tipe waktu variasi : 1. reaksi • 0,5 jam • 1 jam • 1,5 jam • 2 jam 2. stabilisasi • 3 jam • 4 jam • 5 jam • 6 jam

(4)

70

Tabel 2 Data Hasil Penelitian Penelitian Sebelumnya Tanpa Penambahan Karbon

Aktif Si klus COD out-1 (mg/L) COD out-2 (mg/L) COD out-3 (mg/L) COD out rata2 COD inf (mg/L) Effrata 2(%) 0,5:3 140,00 160,00 120,00 140,00 1139,2 87,71 0,5:4 100,00 114,29 71,43 95,24 1139,2 91,64 0,5:5 88,89 74,07 118,52 93,83 1139,2 91,76 0,5:6 61,54 92,31 107,69 87,18 1139,2 92,35 1:3 100,00 128,57 85,71 104,76 1139,2 90,80 1:4 88,89 74,07 118,52 93,83 1139,2 91,76 1:5 57,14 85,71 42,86 61,90 1139,2 94,57 1:6 59,26 44,44 59,26 54,32 1139,2 95,23 1,5:3 181,82 163,64 145,45 163,64 1139,2 85,64 1,5:4 109,09 90,91 145,45 115,15 1139,2 89,89 1,5:5 80,00 120,00 100,00 100,00 1139,2 91,22 1,5:6 55,17 82,76 96,55 78,16 1139,2 93,14 2:3 273,68 252,63 273,68 266,67 1139,2 76,59 2:4 206,90 220,69 193,10 206,90 1139,2 81,84 2:5 157,14 171,43 128,57 152,38 1139,2 86,62 2:6 71,43 85,71 114,29 90,48 1139,2 92,06 Sumber : Diah, 2005 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 110,00 120,00 130,00 140,00 3 4 5 6

waktu stabi lisasi ( jam )

C O D ( m g /L )

waktu ko ntak 1 jam waktu ko ntak 1,5 jam waktu ko ntak 2 jam waktu ko ntak 2,5 jam

Gambar 3. Grafik Penurunan Konsentrasi COD Pada SBR Aerob Dengan

Penambahan Karbon Aktif

80,00 85,00 90,00 95,00 100,00 3 4 5 6

waktu stabil isasi

e fi si en si p en u r u n a n C O D waktu kontak 1 jam waktu kontak 1 ,5 jam waktu kontak 2 jam waktu kontak 2 ,5 jam

Gambar 4.GrafikEfisiensi Penurunan Konsentrasi COD Pada SBR Aerob Dengan

Penambahan Karbon Aktif

Dari gambar 3 dan 4 terlihat bahwa pada waktu reaksi 1 jam telah terjadi penyisihan COD yang cukup tinggi, dapat dikatakan waktu reaksi 1 jam menujukkan biosorpsi yang optimum. Pada waktu reaksi lebih dari 1,5 jam biosorpsi mengalami penurunan sedangkan mekanisme oksidasi (penyisihan materi organik) terus berlanjut. Dan dari gambat tersebut terlihat bahwa semakin lama waktu stabilisasi, penyisihan COD yang terjadi semakin besar. Dalam penelitian ini didapatkan hasil penyisihan COD tertinggi pada variasi waktu reaksi 1 jam dan wakktu stabilisasi 6 jam yaitu sebesar 97,02 %.

Saat periode pengisian (fill) biomassa akan berada dalam kondisi kaya substrat/kaya materi organik (feast). Karena sebelum periode pengisian terjadi, biomassa telah mengalami kondisi tanpa substrat (famine) sejak akhir periode reaksi sampai ke periode stabilisasi (idle), sehingga akan terjadi degradasi materi organik yang cepat. Meskipun proses penyisihan materi organik sudah berlangsung sejak periode pengisian, namun proses penyisihan materi organik akan berlangsung sempurna pada periode reaksi.

Kondisi tersebut hampir sama dengan yang terjadi pada sistem kontak stabilisasi. Dimana pada saat periode kontak (kontak antara biomassa dengan substrat) akan terjadi degradasi materi organik yang cepat dengan waktu kontak yang singkat (0.5 – 2 jam). Penyisihan substrat secara cepat terjadi pada proses kontak karena adanya penyimpanan, baik dalam bentuk partikel flok (ketika substrat dalam bentuk koloid atau partikulat) maupun ketika substrat dalam bentuk terlarut, padatan biologis aktif mengsorbsi zat organik tersuspensi dan zat- zat organik terlarut, dan padatan biologis aktif kemudian dipisahkan dari air limbah yang sudah diolah. Ketika lumpur direaerasi dalam proses stabilisasi, produk simpanan akan dimetabolisme dan replikasi sel terjadi yang akan digunakan kemudian untuk penyimpanan lebih banyak substrat pada tangki kontak. Mekanisme ini dikenal dengan mekanisme penyimpanan / mekanisme metabolisme (Grady, et al., 1999).

Proses modifikasi dari SBR dengan kontak stabilisasi lebih ekonomis karena memliki beberapa kelebihan dibandingkan proses konvensional antara lain yaitu : 1. Ekualisasi, pengendapan tahap kedua,

(5)

71

pada satu reaktor dengan sistem waktu

yang berurutan

2. Pengoperasian yang fleksibel.

3. Dapat diaplikasikan pada daerah dengan lahan terbatas, karena semua proses terjadi pada satu reaktor.

4. Dapat menghemat biaya dengan mengurangi energi aerasi yang digunakan karena aerasi tidak perlu dilakukan selama 24 jam seperti slumpur aktif konvensional, untuk SBR waktu satu siklus hanya 10 jam, sehingga biaya operasional bisa ditekan

Sedangkan penambahan karbon aktif bertujuan untuk menyisihkan zat- zat yang terlarut dalam cairan. Menurut Tchobanoglous, et al. (2003), adsorpsi karbon terutama digunakan untuk menyisihkan senyawa organik yang susah diolah, dan juga dapat menyisihkan sisa senyawa anorganik seperti nitrogen, suifida dan logam- logam berat.

Karbon aktif yang ditambahkan adalah karbon aktif granular (GAC) Sedangkan dosis optimum untuk penambahan GAC adalah sebesar 12,5 % MLSS ( Sudarjanto,1998 ). Karbon aktif granular digunakan karena memiliki kelebihan :

1. Memiliki berat jenis yang lebih tinggi dari air sehingga jarang sekali ikut keluar bersama effluent.

2. Memiliki daya ikat flok yang lebih kuat daripada bentuk bubuk

3. Murah,mudah diperoleh serta penggunaannya relatif praktis

4. Tidak menimbulkan banyak endapan Pada pengoperasian secara batch, adsorbent dalm hal ini karbon aktif dikontakkan dengan cairan di dalam tangki dalam periode waktu tertentu. Sehingga karbon mampu mengadsorbsi zat- zat terlarut tersebut ke dalam celah- celah pada permukaan karbon, dan karbon aktif tersebut tidak perlu diregenerasi karena senyawa organik yang teradsorbsi pada permukaan karbon aktif menjadi makanan bagi biomasa sehingga karbon menjadi aktif kembali. (Sundstrom et al., 1979). Sementara Diah (2005) mendapatkan hasil penyisihan COD sebesar 95,23 % tanpa dilakukan penambahan karbon aktif. Sedangkan pada penelitian ini dengan penambahan karbon aktif ini penyisihan COD dapat mencapai 97,02 %.

KESIMPULAN

1. Efisiensi Penyisihan COD yang optimum terjadi pada variasi waktu reaksi 1 jam dan waktu stabilisasi 6 jam yaitu sebesar 97,02 %.

2. Penambahan karbon aktif pada SBR dapat meningkatkan penyisihan COD sebesar 2 % dari penyisihan COD tanpa penambahan karbon aktif.

SARAN

1. Perlu dilakukan pengukuran sampling untuk mengukur konsentrasi inlet dan outlet untuk setiap fase dalam satu siklus pada SBR agar diketahui kualitas atau konsentrasi yang ada sehingga diketahui proses penyisihan carbon dari awal sampai akhir

.

2. Penambahan GAC untuk menyisihkan COD dapat dilakukan karena memiliki beberapa kelebihan yaitu :

a. Modifikasi proses dengan menggunakan sistim kombinasi fisik dan biologi, yaitu dengan memasukkan karbon aktif ke tangki SBR dapat menghasilkan efisiensi pengolahan yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa penambahan karbon aktif.

b. rendahnya biaya pada sistim ini adalah karena berkurangnya pemakaian karbon aktif yang ditambahkan dalam tangki aerasi. Karbon aktif tersebut tidak perlu diregenerasi, sehingga biaya operasional menjadi lebih ekonomis. Biaya yang sangat mahal untuk mengganti karbon aktif yang jenuh,dapat dialihkan untuk kebutuhan lain.

DAFTAR PUSTAKA

.

Benefield, L.D., and Randall, CW., 1980, Biological Process Design for Wastewater Treatment, Prentice-Hall, inc, Engelwood Cliffs, Newyork

Grady, C.P.L.,Daigger,G, and Lim,H, 1999, Biological Wastewater Treatment. Marcel dekker,Inc, New york,NY.

Irvine,R.L. and Ketchum,L.H, 1986, Sequenacing Batch Reactor for Biological Waste water Treatment, CRC Critical Reviews in environmental Control vol.18.

(6)

72

Liao, B.Q., Allen D.G., Droppo I.G., Leppard G.G., and Liss S.S., 2001, Surface Properties of Sludge and Their role in Bioflocculation and Settleability, Water Research Vol 35,No.2

Sudarjanto, 1998 , Active Carbon in Activated Sludge, ITB Press, Bandung

Sundstrom, Donald W. dan Herbert E. Klei, 1979, Waste Water Treatment, Prentice Hall Inc. Usa

Tchobanoglous, G. and F.L Burton, 1991, Waste Water Engineering Treatment Disposal Reuse, Third Edition, McGraw – Hill Book Co., Singapore

Tchobanoglous, G. and F.L Burton, 2003, Wastewater Engineering: Treatment and Reuse, 4th Ed. McGraw-Hill.Inc., New York.

Water Environment Association, 1987, Microorganism and Their Role in The Activated Sludge Process . http:// www. College . ucla.edu/webproject

Gambar

Gambar 1 Rangkaian Alat yang Digunakan  dalam Penelitian
Tabel 1 Data Hasil Penelitian dengan  Penambahan Karbon Aktif
Gambar 4.Grafik Efisiensi Penurunan  Konsentrasi COD Pada SBR Aerob Dengan

Referensi

Dokumen terkait

Tahap pertama yang terjadi adalah pengeringan, dimana ketika sebuah partikel dipanaskan dengan dikenai temperatur tinggi atau radiasi api, air dalam bentuk moisture di

Untuk level mikroskopik ditampilkan dalam bentuk foto/gambar mikroskopik partikel garam dalam larutannya dan animasi mikroskopik ketika garam dilarutkan dalam air

 Manajemen memori I/O termasuk buffering (menyimpan data sementara ketika sedang ditransfer), caching (bagian menyimpan data dalam penyimpanan lebih cepat untuk kinerja),

Karakteristik dari gelombang gravitasi akan lebih jelas terlihat dengan tidak hanya mempertimbangkan dua buah partikel saja, melainkan sejumlah par- tikel yang tersusun dalam

Dimana tujuan dari pembangunan NAS ini adalah memfasilitasi penyimpanan data dalam bentuk apapun, dengan mudah dan cepat diakses oleh setiap operator Gugus dan

Kalsium dalam bentuk nano partikel menyebabkan penyerapan kalsium dalam tubuh lebih cepat , sehingga dapat dimanfaatkan oleh tubuh dengan sempurna.Penelitian tentang kadar kalsium pada

TASBIH MAGHROBI ASLI Jogja Kontak Resmi WA +62 819 3171 8989 Tasbih maghrobi asli Jogja dibuat secara terbatas untuk membantu semua hajad istimewa Anda melalui tasbih maghrobi asli Jogja. Tasbih maghrobi asli Jogja mempunyai daya gaib yang sangat ampuh, dengan power gaib sangat hebat, berisi kekuatan daya semesta mikro kosmos dan makro kosmos diselaraskan dengan asma - asma , hizib - hizib pilihan khusus disatukan dengan booster dzikir dan wirid sesuai ilmu hikmah tingkat tinggi. Tasbih maghrobi asli Jogja dibuat khusus untuk semua kalangan dan semua agama dengan tujuan kebajikan memmbantu mewujudkan langkah sukses Anda. Tasbih Mghrobi Asli Jogja Insya Allah sangat manfaat untuk keperluan berikut ini : 1. Sarana pemanggil uang secara alami, seperti biasa. mempercepat datangnya uang agar mampu hidup berkecukupan. 2. Pelarisan dagangan. Jualan apa saja mudah dan cepat laku. 3. Hutang Cepat Lunas terbayar. 4. PENGASIHAN UMUM Disayangi, dimulyakan, dielu-elukan oleh kalangan masyarakat luas. 5. PENGASIHAN KHUSUS Menaklukkan serta memikat hati, rasa , qolbu secara cepat dan langgeng. 6. Memanggil jodoh , menemukan jodoh, Mendapat jodoh, dan mendekatkan jodoh, PEMANGGILAN JODOH. 7. Mengikat hati suami isti agar selalu setia. Anti selingkuh. 8. Terpancar kewibawaan sehingga dengan mudah untuk mempengaruhi orang lain. 9. mudah naik pangkat,naik jabatan, naik derajat. 10. Hati tentram, pikiran tenang, ayom, ayem tentrem, jauh dari rasa khawatir, was-was, panik. 11. Selamat dalam perjalanan baik melalui darat, udara maupun laut. 12. Kebal Senjata. 13. Membangkitkan kecerdasan ruhani ( PUNCAK DAYA RUHANI ) 14. Peka dalam menangkap pertanda alam baik alam nyata maupun alam gaib. kepekaan rasa. 15. Pikiran dan qolbu mudah menyatu dan berkonsentrasi menuju kedalaman rasa. sehingga dengan mudah mendapatkan ilham dari alam gaib. 16. mampu untuk melihat alam gaib, jin, makhluk halus, melihat "PENGHUNI" gaman, senjata keramat, pekarangan. 17. Menghadirkan kemampuan dan kekuatan gaib, kekuatan supranatural untuk keperluan apa saja sesuai kehendak hati. 18. Terbukanya mata ketiga / mata batin, melihat diluar pandangan mata pada umumnya / mata biasa, makhluk gaib. 19. Media PSIKOTRANSMITER (HIPNOSIS JARAK JAUH) mempengaruhi pikiran orang lain dari jarak jauh, telepati. 20. Melipatgandakan kekuatan dalam mendalami ilmu gaib dan berdzikir. Tasbih Maghrobi asli Jogja bagus juga untuk amalan asmaul husna dan lainnya. 21. Media psikokinesis, penyembuhan jarak jauh, membantu orang lain dari jarak jauh. 22. menguatkan kekuatan raga dan batin seseorang. 23. Menghantam orang dari jarak jauh. 24. Pukulan berbahaya membuat lawan pingsan dan tak sadar. 25. Pagar diri dari segala macam bentuk kejahatan, tameng gaib. 26. Sembuhkan sihir dan tangkis sihir, mengembalikan santet pada pengirimnya. 27. Penarik benda gaib bertuah keramat. 28. Penyembuhan orang kesurupan, kena sihir dll. 29. Menghalau mendung untuk memindahkan hujan. 30. Dan Kekuatan karomah & hikmah lain yang akan anda rasakan sendiri setelah memakai dan memiliki Tasbih Maghrobi asli Jogja ini atas izin Allah SWT. Mahar sangat terjangkau. Dapatkan Segera Hubungi : Ustadz Habib Alamat: Wates, Kulon Progo, Yogyakarta, 55000, Indonesia. Kontak Resmi WA: +62 819 3171 8989 Merasa jauh bisa jarak jauh. (TIDAK BUKA CABANG) Bisa dalam negeri dan luar negeri. Kami memberikan : bimbingan, pembinaan, memberi pengarahan, pendampingan, petunjuk dan memberikan solusi terbaik secepat mungkin, juga konsultasi. PERHATIAN : Hati - hati !!! terhadap oknum yang mengatasnanamakan perguruan kami. Kontak Resmi hanya yang tertera di laman ini. Hati - hati !!! mempelajari keilmuan tanpa adanya pengijazahan dari guru atau praktisi yang tepat karena akan berakibat buruk terhadap kejiwaan Anda. Terima kasih kami ucapkan atas kepercayaan Anda selama ini yang sudah menggunakan dari dalam dan luar negeri. DAPATKAN KEILMUAN LAINNYA : Ilmu Gendam Putih Ilmu Hikmah Ilmu Program Pamungkas Jagad 1 Ilmu Program Pamungkas Jagad 2 Ilmu Program Pamungkas Jagad 3 Ilmu Program Pamungkas Jagad 4 Ilmu Program Pamungkas Jagad 5 Ilmu Program Pamungkas Jagad 6 Ilmu Program Pamungkas Jagad 7 Ilmu Roja Karomah Ilmu Batin Penghusada Ilmu Kejadugan Hikmah Ilmu Mahkota Raja Asmak Sunge Rajeh Asmak Suryani Asmak Kajuh Rajeh Asmak Syahadat Rajeh Asmak Rajeh Kubro Asmak Raja Dirajeh Asmak Rajeh Pamungkas Asma Singa Rajeh Dll. Juga Membuka program Guru dan Maha Guru Mustika Karomah Haikal Sabuk Karomah Tasbih Karomah Samber Lilin Dompet Karomah Kantong Macan Kristal Mani Gajah Cemeti Karomah Haekal Kidang Kulit Macan Minyak Ghoib Minyak Mahabbah Minyak Lanang Bedak Magis Ken Dedes Susuk Karomah

Mesin Es Balok: Inovasi Pendinginan untuk Industri Modern Mesin es balok adalah salah satu peralatan penting dalam industri yang membutuhkan solusi pendinginan skala besar. Mesin ini berfungsi untuk memproduksi es berbentuk balok yang kuat, tahan lama, dan ideal untuk digunakan dalam berbagai sektor, seperti perikanan, logistik, dan pengolahan makanan. Keunggulan Mesin Es Balok Mesin es balok memiliki banyak keunggulan yang menjadikannya pilihan utama bagi pelaku usaha: Daya Tahan Es yang Lama Es balok memiliki kepadatan tinggi, sehingga mencair lebih lambat dibandingkan bentuk es lainnya. Hal ini menjadikannya sangat efisien untuk menjaga kesegaran bahan seperti ikan atau daging selama transportasi jarak jauh. Kapasitas Produksi Besar Mesin ini tersedia dalam berbagai kapasitas, mulai dari produksi harian 1 ton hingga 100 ton. Kapasitas ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan usaha Anda. Hemat Energi Mesin modern dirancang untuk efisiensi energi, menggunakan teknologi canggih yang mengurangi konsumsi daya tanpa mengurangi kualitas es yang dihasilkan. Material Tahan Lama Sebagian besar mesin es balok dibuat dari stainless steel yang tahan karat dan higienis, memastikan produk es tetap bersih dan aman untuk digunakan. Cara Kerja Mesin Es Balok Mesin es balok bekerja dengan prinsip pembekuan air dalam cetakan khusus. Berikut adalah langkah-langkah utama prosesnya: Pengisian Air Air dimasukkan ke dalam cetakan logam yang sudah disiapkan. Proses Pembekuan Cetakan dimasukkan ke dalam tangki yang berisi larutan garam (brine solution) yang didinginkan oleh sistem pendingin. Suhu larutan ini sangat rendah sehingga dapat membekukan air dalam cetakan dengan cepat. Pelepasan Es Setelah es terbentuk, cetakan dipanaskan menggunakan uap atau air hangat untuk melepaskan balok es dari cetakan. Penyimpanan dan Distribusi Es balok yang dihasilkan dapat langsung digunakan atau disimpan dalam ruang pendingin khusus sebelum didistribusikan. Aplikasi Mesin Es Balok Mesin es balok digunakan dalam berbagai bidang, antara lain: Industri Perikanan Es balok digunakan untuk menjaga kesegaran hasil tangkapan seperti ikan dan udang selama penyimpanan dan transportasi. Pengolahan Makanan Digunakan untuk menjaga bahan baku seperti daging, buah, atau sayuran tetap segar selama proses produksi. Penyelenggaraan Acara dan Festival Es balok sering digunakan untuk pendinginan skala besar, seperti untuk minuman atau menjaga makanan tetap segar di acara