• Tidak ada hasil yang ditemukan

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT

RDPU KOMISI III DPR RI DENGAN AM. HENDRO PRIYONO, SUPRIANSYAH, TJAHJO KUMOLO, ANDI WIDJAJANTO, ARTERIA DAHLAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2014-2015

Masa

Persidangan : II Rapat ke- :

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Umum Hari, Tanggal : 16 Februari 2015

Waktu : 10.25-14.18 WIB Tempat : R. Rapat Komisi III

Ketua Rapat : DR. HM. Azis Syamsuddin, SH. Sekretaris Rapat : Dra. Tri Budi Utami

Acara : Tindak lanjut hasil RDPU tanggal 4 Februari 2015 dengan Sdr Hasto Kristiyanto

Hadir : 45 Anggota dari 54 Anggota Komisi III DPR RI

JALANNYA RAPAT

KETUA RAPAT F-PG(DR. HM. AZIZ SYAMSUDDIN, SH): Baik,

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh (RAPAT DIBUKA PUKUL ) Selama pagi dan salam sejahtera untuk kita semua,

(2)

Bapak/Ibu Anggota Komisi III yang kami hormati,

Yang kami hormati, kami banggakan Sahabat kita yang terhormat kakanda Cahyo Kumolo,

Dalam hal ini, dalam sebagai pribadi pada saat sebagai sekjen mantan sekjen PDI Perjuangan.

Yang kami hormati rekan kita sahabat kita Saudara Andi Wijayanto Yang kami hormati tamu undangan kita, Pak Supriyansah,

Sehat Pak? jangan terlampau banyak gerak Pak dan rekan-rekan wartawan yang kami banggakan. Pertama-tama kami dari meja pimpinan mengajak Bapak/Ibu sekalian dalam forum rapat dengar pendapat umum ini untuk sama-sama memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhana Wata'ala atas rahmat dan perkenan-Nya maka kita semua dalam kondisi sehat walafiat. Sesuai dengan catatan dari sekretariat dan berdasarkan Undang-Undang 17 tahun 2014 khususnya dalam pasal 251 ayat (1) berkenaan dengan korum di dalam tata tertib mekanisme rapat dengar pendapat umum maka izinkan kami dari meja pimpinan untuk membuka rapat ini dan kami nyatakan terbuka untuk umum.

Bapak/Ibu forum rapat dengar pendapat umum yang kami hormati,

Pertama kami dari meja pimpinan mohon maaf, karena rapat yang sekiranya kita agendakan pukul 10 pagi karena satu dan lain hal kesalahan teknis mendengar hasil-hasil perkembangan hukum dan politik maka kita baru bisa mulai pukul 10 30 dan yang kedua berkenaan dengan tamu undangan kita sesuai rapat pleno Komisi III DPR RI.

Maka pada hari ini ada 3 tamu undangan kita yang belum hadir di dalam kesempatan ini saya meminta persetujuan Bapak/Ibu dalam forum rapat Komisi III, dalam hal ini dalam rapat dengar pendapat umum apakah kita menunggu 5 menit, atau kita sambil jalan supaya kita bisa mendengar dan mengirit waktu, mudah-mudahan pukul 12 kita bisa selesai maksimal pukul 1. Sehingga kita menunggu sambil menunggu kita jalan.

Bisa ya? Pak Iwan? ada Pak Kiyai ini, Baik, Bapak/Ibu sekalian yang kami hormati, dalam kesempatan pertama kepada yang terhormat Saudara Pak Tjahyo Kumolo, dalam beberapa waktu pertemuan kami dengan Saudara Hasto dan Saudara ... menyebut beberapa kali pertemuan yang dalam hal ini dalam rangka menuju pada saat suksesi di Pilpres 2014 yang kemarin.

Yang mana dalam di dalam forum rapat dengar pendapat ini Saudara Hasto menyebut nama Saudara Tjahyo Kumolo dan Saudara Andi Wijayanto dalam beberapa pertemuan bersama dengan Saudara Abraham Samad.

Yang mana di dalam sumpah dan komitmen surat pernyataan Saudara Abraham Samad pada saat melakukan uji kelayakan dan kepatutan di dalam Komisi III DPR RI bahwa Beliau untuk menjaga sumpah jabatan dan surat pernyataan tidak akan melakukan hal-hal tindakan-tindakan hukum yang berkaitan dengan sumpah jabatan beliau berkenaan dengan Undang-Undang 30 tahun 2002.

(3)

Berdasarkan hal itu kami meminta dan mengundang Pak Tjahyo Kumolo dan Pak Andi Wijayanto serta Pak Supriansyah, yang sebenarnya juga Pak Hendro Priyono disebut-sebut namanya oleh Pak Hasto kami ingin mendengarkan klarifikasi pernyataan itu, apakah benar apa adanya itu. Dan kalau benar maka ini akan kami tindaklanjuti dengan kepada Saudara Abraham Samad, berkenaan dengan apa bila pertemuan itu benar. Dan substansinya dapat melanggar dan mengingkari sumpah jabatan dan surat pernyataan di hadapan kami.

Dalam pleno Komisi III DPR RI, pada saat Beliau melalui proses uji kelaikan dan kepatutan dan diterima di dalam Komisi III DPR RI. Nah di dalam ini Pak Tajhyo, Pak Andi dan Pak Supriansyah, ini dihadapan forum pleno dan dengar pendapat umum ini ada baiknya saya perkenalkan diri supaya nanti pada saat teman-teman Bapak/Ibu Anggota Komisi III melakukan pendalaman dan melakukan klarifikasi kepada Bapak/Ibu sekalian, Bapak-bapak sudah bisa, oh ini dari daerah pemilihan mana, supaya juga siapa tahu Pak Tjahyo nanti selaku Mendagri ke Kabupaten Sumatera Utara, disni ada Pak Ruhut ke Aceh ada Pak Muslim Ayub itu, mudah-mudahan tidak terganggu acara Pak.

Bisa sepakat ya? kita perkenalkan dulu untuk itu kami undang yang pertama Kami persilakan Pak Hadi dari fraksi Gerindra,

F-GERINDRA (WIHADI WIYANTO, SH): Terima kasih Pimpinan,

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Selamat pagi, salam sejahtera buat kita semua,

Perkenalkan saya Wihadi Wiyanto A-372 dari Dapil 9 kabupaten Bojonegoro Tuban dari fraksi partai Gerindra, Terima kasih.

F-DEMOKRAT (RUHUT POLTAK SITOMPUL): Terima kasih Ketua.

Bapak-bapak yang mulia Saya Ruhut Poltak Situmpul, fraksi partai Demokrat, Dapil Sumut 1, 399. Terima kasih.

F-PG (H. JOHN KENEDY AZIS, SH): Terima kasih Pimpinan

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Saya John K Azis,dari fraksi partai Golkar daerah pemilihan Sumatera Barat, 2. Terima kasih.

(4)

F-PG (IR. H. ADIES KADIR, SH, M.Hum):

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh, Saya Adies Kadir A-282, fraksi partai Golkar Jawa Timur 1, Surabaya Sidoarjo.

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh F-GERINDRA (H. IWAN KURNIAWAN, SH):

Iwan Kurniawan, A-383, fraksi Gerindra. Daerah pemilihan Kalimantan Tengah.

F-GERINDRA (DRS. WENNY WAROUW):

Terima kasih Pimpinan. Saya Wenny Waraou dari Gerindra dapil Sulawesi Utara.

F-PDIP (DWI RIA LATIFAH, SH, MSc):

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh, Selamat pagi, salam sejahtera buat kita semua,

Saya Dwi Ria Latifa dari frasi PDI Perjuangan daerah pemilihan kepulauan Riau.

F-NASDEM (drg. Hj. YAYUK SRI RAHAYU NINGSIH, MM, MH): Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,

Terima kasih Pimpinan

Saya Yayuk A-22 dari fraksi partai Nasdem, daerah pemilihan Jawa Timur 7. Terima kasih.

F-DEMOKRAT (I PUTU SUDIARTANA): Terima kasih Pimpinan,

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,

Putu Dapil Bali, A-442, fraksi partai Demokrat. Terima kasih. F-PAN (H. MUSLIM AYUB, SH, MH):

(5)

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Muslim Ayub, Dapil 1 Aceh dari fraksi Partai Amanat Nasional. F-PDIP (JUNIMART GIRSANG):

Terima kasih Pimpinan, Junimart Girsang A-128 fraksi PDI perjuangan daerah pemilihan Sumatera Utara 3. Terima kasih.

F-HANURA (DR. H. DOSSY ISKANDAR PRASETYO, SH, M.Hum): Dossy Iskandar Prasetyo.

F-PAN (DAENG MUHAMMAD, SE, M.Si):

Fraksi partai Hanura, A-554, Terima kasih. Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Nama Daeng Muuhammad, area Talagamanggung, 475 dapil 7 Jabar, Bekasi Karawang Purwakarta, terima kasih.

KETUA RAPAT : Silakan Pak Rio

F-NASDEM (PATRICE RIO CAPELLA, SH, M.Kn):

Rio Capella, dari fraksi Nasdem daerah Pemilihan Tungku F-NASDEM (AKBAR FAIZAL):

Akbar Faizal, Sulewesi Selatan 2 KETUA RAPAT :

Pak Ali Umri, Silakan.

F-NASDEM (H.M. ALI UMRI, SH, M.Kn): Pak Nasdem,

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh, Pimpinan yang saya hormati,

Saya haji Muhamad Ali Umri, SH., M.Kn. Partai Nasdem dari dapil Sumut 3, Terima kasih.

(6)

KETUA RAPAT :

Silakan Pak Sudding.

F-HANURA (H. SARIFUDDIN SUDDING, SH, MH): Baik, Sarifuddin Sudding, fraksi Hanura. F-PDIP (HERMAN HERY):

Herman Hery, PDI Perjuangan, NTT 2. Terima kasih. F-PKS (DRS. AL MUZAMIL YUSUF, M.Si):

Al Muzamil Yusuf, fraksi PKS, dapil Lampung F-DEMOKRAT (Hj. MUKHNIATY, SE, M.Si):

Terima kasih Pimpinan,

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Hajah Mukhniaty, SE, M.Si. Fraksi partai Demokrat pemilihan Riau 1, provinsi Riau. Terima kasih.

F-PDIP (MARSIAMAN SARAGIH):

Saya Marsiaman Saragih, dari fraksi PDI Perjuangan, daerah pemilihan Riau 2.

F-PDIP (ICHSAN SOELISTIO):

Terima kasih Pimpinan, Ichsan Soelistio, fraksi PDI Perjuangan. Dapil Banten II, A-206.

F-PDIP (RISA MARISKA, SH):

Terima kasih Pimpinan, Risa Mariska fraksi PDI Perjuangan daerah pemilihan Jabar 6 kota Depok kota Bekasi.

KETUA RAPAT :

Silakan Pak Trimedya.

F-PDIP (TRIMEDYA PANJAITAN, SH, MH):

Terima kasih Pak Azis. Trimedya Panjaitan, A-127 dapil Sumatera 2 Pak Tjahyo.

(7)

KETUA RAPAT :

Pak Desmod silakan,

F-GERINDRA (H. DESMOND JUNAIDI MAHESA, SH, MH): Desmond J Mahesa, 376, Banten 2.

KETUA RAPAT : Baik,

Bapak/Ibu sekalian,

Cukup ya tidak ada lagi ya? saya sendiri Azis Syamsuddin dari fraksi partai Golkar, daerah pemilihan Lampung.

Baik, Bapak/Ibu sekalian sebelum saya memasuki agenda kedua perlu kami sampaikan. Saya baru menerima surat dari Saudara Atria Dahlan dan Saudara Variana Liem. Ini ibu Variana Liem sakit, katanya Pak Ruhut.

Mungkin Pak Runut harus cek ke dokter. Kalau Pak Arteria Dahlan tidak bisa hadir karena ada agenda yang tidak bisa ditinggal. Jadi tinggal satu Bapak Jenderal Hendro Priono kita belum mendapat kabar tentang kehadiran. Ataupun surat yang akan menyusul ke dalam forum pleno Komisi III ini. Pak Aditiya baru datang ya? Silakan Pak Aditya sebelum masuk ini perkenalkan diri dulu sama Ibu Erma, silakan. F-PPP (H.M ADITYA MUFTI ARIFIN, SH):

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,

Aditya Mufti Arifin, fraksi partai Persatuan Pembangunan, dapil Kalimantan Selatan 2. Terima kasih.

F-DEMOKRAT (ERMA SURYANI RANIK, SH): Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh, Salam sejahtera

Saya Erma Ranik fraksi partai Demokrat dapil Kalimantan barat. Terima kasih KETUA RAPAT :

Baik, lengkap ini semua Pak Tjahyo, ini semua junior-junior Pak Tjahyo. Yang kebetulan sekarang dipercaya untuk menduduki eksekutif ini. Beliau 25 tahun anggota DPR, kita baru 3 periode, Beliau sudah 6 periode ini. Waktu dan tempat Pak Tjahyo kami persilakan untuk melakukan klarifikasi terhadap keterangan nanti secara begilir Pak Andi Wijayanto, kemudian pak Supriyanto ya Pak? Kami persilakan.

(8)

TJAHYO KUMOLO : Terima kasih Ketua,

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh Selamat pagi salam sekarang untuk kita semuanya. Pimpinan Komisi III yang saya hormati,

Bapak/Ibu para Anggota Komisi III yang kami hormati, Teman-teman pers yang saya hormati, yang pertama,

Saya menyampaikan mohon maaf pada undangan pertama tidak bisa hadir karena ada rapat kabinet terbatas yang harus saya hadiri , saya sudah menyampaikan surat resmi pada ketua untuk dijadwalkan pada hari ini saya memenuhi undangan yang terhormat Komisi III, untuk menyampaikan hal-hal yang saya ketahui, yang saya dengar yang saya saksikan, yang saya alami, dengan sejujurnya dan terbuka. Baik Ketua, saya agak panjang, saya harus mundur kebelakang dulu.

Pada saat saya ketua fraksi dan pada saat itu ada fit and proper pimpinan KPK, saya memang tidak mengenal nama Abraham Samad. Dan untuk ketemu juga saya menghindar. Semua menghindar memang kita tugaskan anggota Komisi III yang ya dialog awal atau di tiap-tiap fraksi. Walau pun selain Pak Abraham yang lain itu saya baca-baca semua. Bisa jaga itu. Setelah jadi juga tidak pernah sebagai Ketua fraksi saya ketemu juga tidak pernah. Tetapi sekjen partai saya mengundang, KPK untuk memberikan pembekalan kepada caleg partai kami Pak Abraham hadir, 2 kali kemudian sekali diwakili oleh Pak Adnan Pandu Praja itu saya kira hal-hal, kemudian saat saya mendapat di Mendagri, saya buat acara juga hadir 2 kali Pak Zulkarnaen.

Untuk memberikan pembekalan di internal kementerian kami masalah-masalah yang berkaitan dengan gratifikasi dan sebagainya, kemudian pada saat saya menyerahkan RAPBN juga diterima oleh Pak Zulkanaen, kemudian saya ke KPK itu dalam rangka pembahasan mekanisme rekruitmen CPNS dan IPDN diterima oleh Pak Adnan Pandu Praja dan Pak Johan Budi.

Saya kira berbagai proses, diluar itu memang tidak pernah ketemu. Saya juga tahu SOP nya kalau ketemu dengan komisioner KPK itu tidak mungkin. Jadi pada forum ini kami tegaskan saya tidak pernah ketemu 4 mata dengan siapapun termasuk Pak Abraham Samad. Memang di Istana Bogor ditanya sama pers, apakah pernah ketemu berdua sama Pak Abraham? oh tidak pernah ketemu saya. Tapi bertemunya ya berlima. Jadi 5 pasang mata itu sudah selesai. Sampai selesai anggota DPR, saya tidak pernah bertemu 4 mata dengan Pak Abraham Samad. Ketemu di acara formal saja. Kemudian pada bulan-bulan Maret April, dalam acara kesibukan partai.

Saya diperkenalkan oleh anggota kami, yang kebetulan Ketua partai di Surabaya. Dengan orang yang namanya dr. David. Ya kenal biasa saja, ya ngobrol di Surabaya kemudian berulang kembali ketemu dengan dr David dia datang ke

(9)

kantor partai saya, saya temui di ruangan saya ya dari pembicaraan, pembicaraan dia mengenalkan nama saya sahbatnya Pak Abraham Samad.

Oh sebetulnya kalau kalau mau ingin ketemu secara informal dengan pak Abraham Samad saya bisa membantu. Dalam kontek sebagai politisi dengan saya sekjen partai tawaran untuk ketemu informal kan pasti apa namanya mau ketemu kira-kira semua juga sama, ada yang menawarkan mau ketemu Pak Azis.

Ada yang mau ketemua Pak Azis, mohon ketemu Pak Trimedya kalau formal juga tidak mungkin, yah ada yang menawarkan ya ya yah menunggu nunggu waktu saling telepon kapan-kapan, akhirnya disepakati ya ini bisa atur pertemuan saya sebagai sekjen, mau mengajak siapa? mau mengajak ketua bidang hukum ya tidak mungkin.

Dikira ada masalah apa, saya datang sekedar silaturahmi saja ketemu juga tidak bawa kasus saya juga tidak pada posisi tersangka, tidak pada posisi yang diselidiki, tidak pada posisi yang sebagai saksi, disampaikan sendiri yang tadi nya mau mengajak yang terhormat Bapak Trimedya tidak akhirnya saya mengajak wakil Sekjen saja Pak Hasto. Dibantu si David ketemu diatur, ya boleh kita kita kumpul di Pacific Place, ngopi di depan itu terus saya duluan datang, kemudian David datang Hasto datang Saya kira mau pergi lagi ternyata nyebrang depan kok ya sudah kita jalan kaki, apartemen di depan Pasific Place sebelumnya memang Pak Supri telepon-telepon siapa, tapi ya harus siap? sudah siap mau ketemu masuk ke lobi kalau tidak salah Bapak saya belum kenal Bapak tunggu di lobi, oh, dinkenali ... yang mengatarkan, saya yang oh ini mungkin stafnya pak Abraham Samad.

Kan tidak mungkin Beliau menerima sendiri kan tidak mungkin, kan harus ada saksinya yang mengatarkan Bu ... Naik saya Hasto sama David diterima sama Pak Abrahamd Samad Jadi ini posisi nya Pak Abraham Samad duduk disini, saya bertiga disini Bapak ini bulak balik keluar masuk, keluar masuk yang punya aprtemen mungkin. Saya juga tidak tahu, saya pikir staf KPK tapi kita duduk di sini, Bapak ini sering duduk disini, sudah masuk lagi itu sudah hampir sebulan ini pertemuan di lihat dan didengar disaksikan oleh 5 pasang mata.

Maksud tujuannya tidak apa-apa ya mau sekedar ya namanya kita mau ketemu siapa kan? ngobrol cerita ABCDZ memang karena itu menjelang pileg dan pilpres ya awalnya kita bicara politik. Bicara partai kita bicara isue-isue cawapres, capres fokus-fokus disitu. Yang namanya ngobrol tidak ada tidak fokus mau apa-apa ya sudah kita ngomong ABCDZ ya ini kasihan ada teman dari partai-partai yang caleg gagal terpaksa karena ada masalah KPK ada masalah ini kan biasa itu. Sudah saya kira 45 menit sampai satu jam lah itu. Turun diantar beliau juga turun mulih nyebrang lagi ke Pasicif Place selesai. Itu saja intinya. Jadi bayangan saya, Beliau ini mungkin staff nya Pak Abraham Samad.

Saya juga tidak juga yang punya apartemen siapa, saya juga tanya, Belaiu yang jemput di lobi anter saya kira itu. Jadi kalau saya dengar kesaksian Beliau saya tidak dengar mungkin ada yang dengar ada yang tidak. Lah Beliau juga ada yang duduk ada yang masuk, tapi melihat kita ketemu berempat beliau saksi kita berempat sampai selesai.

(10)

Yang dibicarakan tidak ada yang spesifik yang namanya ketemu silaturahmi dan ngobrol, baru pertama kali saya ketemu dengan pak Abraham dalam forum informal sebelumnya saya juga tidak pernah minta waktu dan kita tahu SOP dan jadi ini intinya jadi materi yang dibicarakan ya karena direkam ya, wong kita juga tidak bisa wong ngacak ngomong A sampai Z, kalau ada yang disampaikan Pak Hasto nyebut Pak Emir, ya wong wajar nyebut kok, apapun ini ada anggota saya di partai yang sedang dalam proses sidang atau sedang atau sudah diputus sudah gitu oh iya ada Pak Emir itu.

Sebut sepotong sepotong pun sebut semua. Sudah selesai. Tidak membahas masalah cawapres karena sebagai Sekjen partai tidak pernah kita rapat ikut rapat membahas Capres, cawapres kalau tidak diberikan mandat penuh pada Ibu ketua umum kami untuk menetapkan dan pada posisi yang saya ketahui Pak Hasto itu tim 11. Nah setelah itu sudah stop, itu betul-betul, saya tidak ikut kampanye, saya kesibukan Ketua tim sukses pak Jokowi di pilpres saya di luar tim 11, yang mencari partner tuga saya hanya survey-survey saja.

Ini Pak Azis survey nya bagaimana Pak Trimedya surveynya bagaimana, Pak Andi bagaimana, biasa saja hanya itu-itu saja. Soal keputusan kesimpulan jadi yang disampaikan Saudara Hasto, pertemuan kedua, ketiga, keempat kelima, keenam dan katanya masih ada, saya tidak tahu ketemunya dimana saya juga tidak ... saya tidak tanya apakah Pak Supriansyah tahu, saya juga tidak tahu juga saya hanya ketemu dengan Beliau di apartemen itu. Saya kira ini.

Jadi karena tidak ya namanya ketemu nobrol, kalau kita ketemu ngobrol ngopi datang ke rumahnya nobrolnya hanya wajar sebagai politisi kan membangun komunikasi kan wajar, sah-sah saja. Ini juga sama, Bapak/Ibu sekalian ingin membangun komunikasi dengan siapa pun kan juga sah. Saya datang pertama ingin membangun komunikasi soal ini salah atau tidak melanggar SOP atau tidak, yang tahu ya Pak Abraham Samad.

Saya wong diajak diajak orang yang seorang dokter yang sangat dekat sekali dengan Pak Abraham ya ok saja. Kalau minta langsung kan tidak mungkin. Minta tolong yang terhormat anggota Komisi III juga tidak mungkin, misalnya gitu. Saya dengan Pak Trimedya yang tidak pernah mau ketemu wah sulit ini bercerita A sampai Z, mulai dari pileg, pemilu, ya nyinggung, wajar lah kalau nyinggu nyinggung. Teman-teman politisi yang ada masalah dan sebagainya, sudah selesai. Saya hanya bertemu sekali itu saja saksi nya ya ada David, Saudara Hasto, dan Pak Supriyansyah.

Demikian Ketua, saya kira ini yang kami sampaikan. Tidak bahas capres cawapers, tidak bahas, kami bukan ranah kami dan daerah itu sudah putusan ketua umum kami.

Jadi kami tidak pada posisi untuk itu. Kami hanya ingin ketemu dia, kalau ketemu nya kan selama ini formal-formal saja kita Undang di partai, dua kali hadir saya kira demikian, penjelasan singkat melengkapi apa yang disampaikan kesaksia Saudara Hasto dan saya juga mendengar dari pertanyaan di televisi Pak Supriansyah yang menyebut saya hadir, iya. Tapi tidak empat mata dikutp sama press kami memang tidak pernah empat mata, kami 5 pasang mata. Satu jam di

(11)

apartemen depan Pasific Place, tanggal nya saya lupa tapi antara bulan-bulan April lah sekian terima kasih.

Ketua dan Bapak/Ibu sekalian yang bisa saya sampaikan untuk melengkapi beberapa hal kesaksian yang ada. Sekian,

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. KETUA RAPAT :

Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,

Jadi untuk pertemuan itu ada benar apa adanya ya Pak Tjahyo ya? (TJAHYO KUMOLO)

Ya betul. KETUA RAPAT :

Pertemuan itu ada, namun tidak berlanjut kedua dan ketiga. Hanya sekali pertemuan

(TJAHYO KUMOLO) :

Saya hanya ikut sekali, yang mengajak Hasto saya, saya diajak Pak Abraham yang menawarkan diri bisa ketemu ya saya ok, ok saja, wong namanya juga diajak. KETUA RAPAT :

Baik,

Bapak/Ibu sekalian,

Kita selesaikan dulu ke Pak Andi setelah itu Pak Supriansyah ya setelah itu kita pendalaman, Baik kami persilakan Bapak Andi Wijayanto.

(ANDI WIJAYANTO :)

Terima kasih Pimpinan,

Izinkan saya memulai penjelasan dengan peran dan fungsi saya saat itu. Saat itu saya adalah kordinator dari tim 11, tim yang dibentuk oleh Ibu Mega sebagai Ketua umum PDI Perjuangan di April 2013 dengan tugas membantu memberikan analisis analisis akademik kepada Ibu Mega terkait dengan pelaksanaan pileg dan pilpres 2014.

Seluruh anggota tim saat itu karakternya adalah akademisi, non partai termasuk saya. Saya juga bukan anggota dari PDI Perjuangan Desember 2013 akhir

(12)

Desember 2013 saat itu Ibu Megawati sudah memberikan pesan ke kami untuk menyiapkan anak pasangan Jokowi X tidak lagi Mega Jokowi. Tapi Jokowi X itu saya ingatnya di hari kedua 26 Desember 2013 lalu kami melakukan telaah telah akademik kajian untuk menyiapkan Jokowi X ini.

Kami misalnya melakukan pertemuan konsolidasi di Jogja di situ kami menyaring 100 an nama untuk membantu memunculkan X ini. Dari seratusan nama yang kami telaah kami kemudian mengerucut ke-7 nama. 7 nama di dalamnya antara lain ada Pak Abraham Samad.

Antara lain ada Pak JK dan lima nama lain yang tidak relevan saya sebutkan dalam forum ini. Tugas kami adalah memberikan data pertimbangan selengkap lengkapnya untuk Ibu Mega dan juga untuk Pak Jokowi dalam memilih cawapres yang memungkinkan Pak Jowi terpilih sebagai presiden RI 2014. Itu tugas kami. Dengan seluruh kandidat yang ada, 7 kandidat yang ada. Kami melakukan pertemuan-pertemuan untuk memungkinkan kami memperkaya telaah kajian. Termasuk misalnya dengan wapres sekarang Pak JK.

Seingat saya, kami melakukan pertemuan hampir 7 kali. Pak JK adalah satu-satunya kandidat yang bertemu dengan seluruh anggota tim 11 dalam satu waktu di rumah pribadi Pak JK di Brawijaya. Khusus untuk Pak Abraham Samad, pertemuan seperti ini tidak bisa kami dilakukan. Karena status Pak Abraham Samad sebagai pimpinan KPK, dan kami tahu ada etika kelembagaan, etika kepemimpinan di KPK yang tidak memungkinkan kami melakukan pertemuan seperti itu. Tim 11 sendiri di kemudian akhirnya berupaya kemudian akhirnya berupaya mencari data-data dengan cara-cara sekunder.

Satu-satunya kesempatan saya sebagai kordinator tim 11 bertemu dengan Pak Abraham Samad adalah ketika secara kebetulan, kampanye pileg di Jogja Pak Jokowi satu jadwal Pak Abarah Samad bertemu di ruang tunggu bandara Adi Sucipto di vvip bandara Adi Sucipto. Di situ kami bertemu, kalau saya tidak salah mungkin bang Akbar Faizal ada disitu Bang? ya saat itu di bandara Adi Sucipto.

Ketika kampanye Pileg dari disitu saya meminta ijin Pak Abraham Samad apakah bisa demi kepentingan melengkapi data-data yang ada, saya diperkenankan untuk bertemu dengan keluarga untuk melakukan background ceknya. Diberikan lalu diberikan nomor ajudan saya tidak ingat tanggal dan harinya tapi kemudian saya bertemu dengan ibunda dan istri para Abraham Samad di rumah kontrakan mereka di Jakarta. Ya, di Pulomas Jakarta Timur itu siang-siang.

Saya bertemu sendiri dengan Ibu dan istri Pak Abraham Samad. Disitu kami yang berbicara ringan yang misalnya bertanya masa kecil Pak Abraham Samad yang dikatakan memang karakternya keras. Waktu sekolah tukang kelahi. Tukang tawuran itu diceritakan. Bercerita ke istrinya bagaimana kehidupan Pak Abraham Samad sebelum menjadi pimpinan KPK.

Bertanya tentang nilai-nilai apa yang ditanamkan ke keluarga dan bertanya anak bagaimana di sekolah dan seterusnya. Jadi cerita mencari back ground. Back ground tentang sisi keluarga dari Bapak Abraham Samad. Tugas saya berhenti di situ. Tugas saya berhenti di situ sebagai kordinator tim 11, jadi kemudian kami

(13)

memang tidak bisa memberikan data-data lengkap. Kepada Ibu mega kepada Pak Jokowi tentang sosok Pak Abraham Samad karena yang ada. Saya baru mengetahui bahwa Pak Hasto Kristianto melakukan pertemuan-pertemuan sendiri dengan Pak Abraham Samad, mulai dari Surabaya, di apartemen ,seperti yang dikatakan oleh Pak Tjahyo Kumolo itu ada 6, 7 kali pertemuan. Ya ketika Pak Hasto itu memaparkan ke media. Pertemuan-pertemuan itu tidak dikomunikasikan ke kami. Sebagai sesama anggota tim 11. Jadi

Jadi Pak Hasto tidak mengkomunikasikan itu, jadi memang Pak Hasto tidak pernah mengajak saya. Jadi memang bergerak sendiri dan saya juga tidak tahu, apa yang dilaporkan oleh Pak Hasto, hasil pertemuan itu. Baik kepada Ibu Mega dan Pak Jokowi.

Yang kemudian kami ketahui adalah Ibu Mega mengambil keputusan bersama Pak Jokowi bahwa Pak JK yang kemudian akan menjadi wapresnya itu, hari Jumat magrib tanggal 16 atau 17 Mei sebelum diumumkan di gedung Juang ya? Itu adalah saat terakhir kami telah berusaha melakukan kontak dengan stafnya Pak Abraham Samad tapi tidak bisa melakukan pertemuan karena tidak memungkinkan ada pertemuan-pertemuan di suhu politik setinggi itu dan kami tidak ingin membuat ada isu macam-macam isu politik macam-macam tentang Pak Abraham Samad saat itu. Jadi yang ingin saya tegaskan adalah sama seperti yang pak mas Tjahyo Kumolo tadi katakan, saya tidak pernah melakukan pertemuan empat mata dengan Pak Abraham Samad.

Walaupun iya, kami di tim 11 mempertimbangkan Pak Abraham Samad sebagai salah satu Cawapres. Tapi pertemuan empat matanya tidak pernah dilakukan, tidak pernah juga ada pertemuan dengan tim 11, secara keseluruhan dengan Pak Abraham Samad. Satu-satunya pertemuan yang saya lakukan adalah bertemu, berbicara, sekitar satu setengah jam, dua jam dengan ibu dan isteri Pak Abraham Samad di rumah kontrakan mereka di Pulo Mas untuk mengecek background keluarga dan niali-nilai yang ditanamkan di keluarga tersebut. Itu klarifikasi yang bisa saya berikan, terima kasih atas waktunya.

KETUA RAPAT :

Baik, terima kasih.

Kepada Pak Andi Wijayanto yang telah memberikan klarifikasi terhadap hal-hal yang telah kita dengar bersama dari Saudara Hasto beberapa minggu yang lalu, untuk itu kita dengarkan kepada Pak Supriansyah waktu dan tempat kami persilakan.

(SUPRIYANSYAH) :

Terima kasih Pimpinan,

Yang saya hormati pimpinan Komisi beserta jajaran dan para Anggota Komisi III secara keseluruhan.

(14)

Kawan-kawan media yang saya hormati, dan para undangan yang saya hormati.

Baik, Pimpinan setelah saya mendengarkan tadi apa yang dipaparkan Pak Tjahyo saya teringat betul di waktu itu saya turun dari tempat saya karena di lantai 5 tempat saya itu di Kapital saya berdua dengan Pak AS, sebelum itu kira-kira 10 menit sebelumnya saya jemput dibawah di di B1. Diantar sama sopirnya. Biasanya kalau diantar sama sopirnya turun di B1, saya jemput karena harus dua kali naik lift. Lift dari B1 itu naik ke lobi, setelah di lobi pindah lift lagi menuju ke kamar. Yaitu kamar lantai 5. 10 menit kira-kira di atas, beliau bunyi telefon nya.

Entah siapa yang menelpon saya tidak tahu, lalu beliau tanya kepada saya Pri apa bisa saya bertemu teman ku disini? Beliau sopan sekali menyampaikan itu kepada saya, karena kalau saya pulang ke rumah agak jauh. Oh tidak apa-apa. Di benak saya, siapa yang bisa menghalangi pimpinan KPK.

Yang memikat secara sopan kepada saya untuk bertemu temannya, dengan segala kehilafan yang saya miliki, saya menyatakan bisa. Kira-kira beberapa menit kemudian, bunyi teleponnya lalu Beliau menyuruh saya turun ke bawah jemput. Tolong jemput dibawah ada Hasto.

Yang saya dengar itu namanya Hasto. Pak Hasto yang dimaksud turun saya ke lobi menuju ke tempat duduknya Mas Tjahyo disana, sorry mas terlalu berlebihan barangkali saya panggil mas Pak Menteri. Pak Tjahyo saya ke sana tempat duduknya, saya lihat ada Pak Tjahyo. Saya merasa bangga pada saat itu bisa bertemu langsung Pak Tjahyo waktu itu saya senang sekali. Rasa senang saya waktu itu, mas ya? waktu saya lihat mas Tjahyo seperti ingin minta foto.

Tapi tidak ada daya saya untuk minta foto nya, nanti tersinggung Pak Tjahyo waktu itu. Indah sekali waktu itu. Saya anter beliau Pak Hasto berdiri, kemudian Pak Tjahyo berdiri dan ada lagi yang saya tidak kenal. Dan ditemani. Saya antar ke atas, setelah saya antar ke atas bertemu dengan Pak Abraham, setelah ketemu Pak Abraham saya menjauh, kira kira ada kurang lebih 5 meter ada itu ruangan saya ditempat biasa saya kerja ada juga tempat tidurnya di dalam, saya istirahat di dalam, dan saya sambil mengerti juga. Bangun tidur bangun, sambil menunggu. Kadang-kadang saya duduk di depan pintu untuk jangan sampai Beliau memanggil saya. Jadi secara rinci tentang pertemuan itu, samasekali tidak ada yang saya tahu apa maksud pertemuan itu.

Yang saya bisa saksikan benar adanya pertemuan itu ada ada Pak Hasto ada Pak Tjahyo, ada satu orang yang saya tidak kenalan itu tadi baru saya tahu bahwa Pak David dan memang saya sudah kenal, saya sudah kenal setelah jadinya setelah itu, kira-kira ada kurang lebih 40 menit tidak sampai satu jam lah.

Tidak sampai satu jam, kira-kira 40 menit 45 menit, Pak Abraham memanggil saya, Anca itu panggil yang biasa dipanggil nama kecil saya, Anca. Saya keluar lagi. Pada saat saya keluar beliau beliau ini sudah berdiri semuanya, karena sambil berdiri sambil cerita lagi duduk di kursi depan pintu pojok Pak. Ya kan? tidak lama itu, mau pulang mau turun antar Jadi saya antar kebetulan memang apa namanya mungkin pemahamannya Pak Abraham Pak Tjahyo tidak bisa turun kalau tidak juga

(15)

jalannya di lift nya jadi saya dipanggil untuk tunjukkan jalan. Setelah Beliau-beliau turun saya kembali masuk.

Saya tidak pernah bertanya kepada Pak Abraham apa yang dibicarakan tadi. Mungkin itulah salah satunya sehingga selama ini Pak Abraham mempercayakan saya selalu dekat dengan dia. Mungkin itu salah satu nya karena saya tidak mau tahu. Kira-kira setelah itu Beliau kalau tidak salah ya, sebelum pulang dia sholat dulu. Sholat setelah sholat Beliau mengatakan antar saya pulang ke rumah karena supir ku sudah pulang. Saya antar.

Saya antar ke Pulomas tadi itu daerah Kayu Putih kalau tidak salah Saya antar , saya pulang sampai seperti itulah pengetahuan saya, tentang pertemuan itu di Kapital. Saya kira ini yang saya sampaikan diharapkan Bapak-bapak yang terhormat, di forum terhormat ini, mudah-mudahan saya tidak salah menyampaikan. Karena saya tidak ingin menodai pertemuan terhormat ini dengan sebuah kesaksian palsu. Karena saya tidak ingin dinilai.

Bahwa kehadiran saya dihadapan Bapak-bapak dan Ibu sekalian adalah orang yang nekat untuk berkata yang tidak benar. Saya orang Bugis taro Ada taro gau sekali saya berkata, susah untuk saya dibujuk. Sekali pun hari ini Bang Ruhut hari ini dari kemarin-kemarin banyak yang mengancam saya. Kenapa tidak mesti berbohong? apa yang saya sampaikan pimpinan saya sedih saya berada diantara dua pilihan yang sangat berat ini saya kira kawan-kawan harus tahu persis.

Di DPR ini saya dipanggil kedua kalinya baru datang. Di Bareskrim kemarin saya dipanggil pertama sama mangkir, berikutnya baru datang hek kenapa? karena saya berfikir untuk bagaimana menyelamatkan seorang teman, saya ingin membantu dari nurani ku. Bahkan dari apartemen saya pagi itu menuju ke Bareskrim saya berniat untuk berkata tidak benar, jujur saya katakan jangan sampai saya berkata tidak benar bisa tidak panjang ini masalah.

Tetapi setelah sampai di Bareskrim berhadapan dengan penyidik, jangankan penyidik dari Bareskrim Pak penyidik Polsek saja kita berhadapan dengan polisi hilang kemampuan kita untuk berbohong dihadapan penyidikan akhirnya saya mengatakan yang sejujurnya kepada polisi bahwa isi pertemuan saya tidak tahu apa-apa, tapi pertemuan itu ada. Dan saya mengantar mereka-mereka tamu itu inilah saya dicaci seakan-akan saya ini menghinati teman, seakan-akan saya ini tidak pro terhadap satu kampung, perlu dipahami Bapak-bapak dan Ibu sekalian, bahwa saya, posisiku hari ini dianggap tidak loyal terhadap pertemanan.

Kalau itu yang menjadi kepuasan orang-orang memandang saya seperti itu saya terima sakit itu saya terima. Tidak ada masalah tapi ijinkan saya berkata benar dan tidak ingin berbohong untuk kali ini. Besok-besok saya pertimbangkan untuk berbohong. Sungguh Bang, saya tidak pernah menyangka ternyata persoalan ini, begitu besar adanya, besar persoalannya, sehingga terjadi blok, blok diantara kita. Saya mengatakan kepada kelompok kami kalau ada yang ingin disalahkan atas kejujuran ku biarlah saya diasingkan oleh orang banyak, saya terima semuanya itu. Tidak ada masalah.

(16)

Di forum terhormat ini merupakan kesempatan juga kepada saya untuk mengklarifikasi kepada orang-orang yang meragukan saya. Jika seandainya di DPR ini juga tidak diundang lagi hari ini saya tidak datang. Karena jangan sampai saya datang, saya salah mengucapkan sesuatu saya kembali jujur. Itu lah yang membuat saya tidak ingin datang. Kemarin hari Jumat saya dipanggil KPK, saya tidak datang. Kenapa saya tidak datang, Bapak-bapak dan Ibu sekalian.

Yang merupakan saya minta perlindungan kepada para anggota dewan ini Yang terhormat karena saya masih melihat jangan sampai tidak ada panggilan kedua dari KPK. Kalau tidak ada alhamdulillah, kalau ada izinkan saya datang untuk menyampaikan apa adanya dan sekedar kebenaran itu.

Inilah Pak Desmond, yang saya alami berat rasanya saya duduk di tempat ini berbicara seperti ini karena pasti terjadi pro kontra di luar. Ada yang senang dengan kejujuran ada yang tidak senang dengan kejujuran. Tapi saya akhiri pada hari ini dihadapan forum yang terhormat ini saya mengatakan, insyaa Allah kebenaran itu kan terkunci dengan sendirinya. Dan dinilai oleh alam.

Terima kasih lebih kurangnya mohon maaf. Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh KETUA RAPAT :

Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,

Baik, Terima kasih Pak Supriansyah, dalam kesempatan ini Bapak/Ibu anggota Komisi III telah kita dengar bersama terhadap hal-hal yang disampaikan oleh Pak Tajhyo Kumolo, Pak Andi widjajanto dan Pak Supriansyah, bahwa pertemuan itu benar, Ada.

Jadi , kan begitu. Tempat di apartemen Kapitali punyanya Pak Supriansyah namun kami hanya ingin menggarisbawahi Pak Supriansyah pertemuan itu satu kali atau beberapa kali?

(SUPRIANSYAH) : Ijin Pimpinan,

Seingat saya karena ini sudah lama sekali ya Pak Hasto dengan Pak Tjahyo sekali seingat saya datang, itu yang saya persis ingat. Tetapi berikut pertemuan itu ada lagi sebetulnya yang datang kalau tidak salah boleh di kompromi ke orangnya kalau tidak salah Maruar Sirait pernah datang juga. Saya yang jemput di bawah. Bertemu dengan Pak Abraham juga. Hanya itu yang saya ingat. Di tempat saya. Hanya itu yang saya ingat Pak. Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Baik, Terima kasih ya. Jadi ada beberpa pertemuan, salah satunya dengan Pak Muarara Sirait.

(17)

Begitu ya Pak? Baik,

Bapak/Ibu anggota Komisi III yang kami hormati,

Terhadap Saudara Avteria Dahlan itu memang tidak hadir, Ibu Verania Liem ini juga tidak hadir, Pak Hendro Priyono belum ada kabar saya ingin satu saja Pak mendalami, terhadap Pak Supriansyah sebagai pemilik apartemen di Capita. Kira-kira Bapak tahu tidak, Ibu Veriani Liem ini bermukim juga di apartemen Capita. (SUPRIANSYAH)

Ijin Pimpinan, setahu saya karena Saya belum pernah melihat mukanya saya melihat muka wanita yang disebut-sebut itu di media. Di televisi di koran dan di hand phone, hand phone beredar saya mencocokkan dengan yang sering saya temui di Capital saya belum pernah melihatnya disitu. Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik terima kasih. Bapak ibu sekalian, kami persilakan bapak ibu anggota Komisi III yang ingin mendalami. Kami persilakan dari Fraksi PDI Perjuangan habis itu Golkar dan seterusnya. Silakan Fraksi PDI Perjuangan.

F-PDIP (JUNIMART GIRSANG): Terima kasih Pimpinan.

Teman-teman anggota Komisi III semua.

Saya ingin mengajukan pertanyaan sekaligus klarifikasi kepada bapak atau Saudara Andi Wijayanto. Tolong Saudara Andi Wijayanto ini disimak dengan sebaik-baiknya dan dijawab dengan cerdas. Ya disini bukan Seskab Pak. Saya akan bertanya ada 2 tahapan yang pertama pada saat sebelum masuk dalam Kabinet Kerja dan setelah masuk dalam Kabinet Kerja.

Saudara Andi Wijayanto tadi saudara mengatakan pernah melakukan pertemuan dengan Saudara Abraham Samad begitu?

(ANDI WIJAYANTO:)

Ya di Bandara Adi Sucipto. KETUA RAPAT :

Yang kedua saudara mengatakan bahwa pernah ke rumah Saudara Abraham Samad kontrakannya di Pulo Mas dan bertemu dengan Ibu Abraham Samad dan istrinya. Betul begitu?

(18)

Betul. KETUA RAPAT :

Apakah pertemuan sodara tersebut atas inisiatif dari Saudara Andi Wijayanto atau diketahui dan setujui oleh anggota tim 11 yang lain?

(ANDI WIJAYANTO):

Pertemuan di Bandara Andi Sucipto. F-PDIP (JUNIMART GIRSANG):

Bukan bukan yang di Pulo Mas Pak. Yang di Pulo Mas diketahui oleh anggota Tim 11 lain. Diketahui?

ANDI WIJAYANTO: Diketahui. KETUA RAPAT :

Dan itu atas inisatif Saudara Andi Wijayanto? ANDI WIJAYANTO:

Inisiatif dilakukan karena kami harus memberikan data dan pertimbangan dan kami saat itu tidak memiliki kemungkinan untuk bertemu langsung dengan Pak Abraham Samad dan satu-satunya kesempatan yang kami punya adalah ketika bertemu di Bandara Adi Sucipto dan kemudian di situ di tidak berdua disitu banyak orang, saya hanya meminta ijin ke Pak Abraham Samad supaya saya bisa diijinkan bertemu dengan ibunda dan istri diberikan dan kami melakukan pertemuan itu pertemuannya saya sendiri bertemu dengan ibunda dan istri Pak Abraham Samad. F-PDIP (JUNIMART GIRSANG):

Baik. Sewaktu saudara melakukan pertemuan dengan Abraham Samad di Jogja, Jogja ya Adi Sucipto apakah Saudara Abraham Samad memakai masker juga?

ANDI WIJAYANTO:

Tidak, itu pertemuan terbuka itu di ruang transit VVIP Bandara Adi Sucipto. F-PDIP (JUNIMART GIRSANG):

Apakah pertemuan tersebut terjadwal atau ANDI WIJAYANTO:

(19)

Tidak terjadwal.

F-PDIP (JUNIMART GIRSANG): Tidak terjadwal.

ANDI WIJAYANTO:

Tidak terjadwal, saat itu kebetulan jadwal terbang Pak Jokowi kembali ke Jakarta dengan jadwal terbang Pak Abraham Samad, saya tidak tahu kemana tidak ingat kemana berbarengan kami berbarengan bersama-sama di ruang transit VVIP Bandara Adi Sucipto.

F-PDIP (JUNIMART GIRSANG):

Baik, apa yang dibicarakan pada waktu itu? KETUA RAPAT:

Bentar Pak Andi Wijayanto, mohon maaf Pak Junimart ini dalam forum rapat dengar pendapat umum silakan bapak teruskan Pak Andi tampung aja dulu nanti sekaligus.

F-PDIP (JUNIMART GIRSANG): Ndak, biar cepat Pimpinan. KETUA RAPAT:

Saya tadi beri kesempatan intermezzo aja, intermezzo. Tapi saya kembalikan dalam track-nya Pak Junimart.

F-PDIP (JUNIMART GIRSANG):

Baik terima kasih Pimpinan. Ini masih ini masih nuansa pengadilan Pak jadi mohon maaf Saudara Andi Wijayanto. Ternyata saya sudah DPR sekarang Pak saya lupa. Mohon maaf Pimpinan.

(...)

Saya enggak bawa pengacara Pak sebelah saya. F-PDIP (JUNIMART GIRSANG):

Ini saya bertanya sebelum beliau menjadi Seskab. Saudara Andi Wijayanto apakah pertemuan saudara tersebut hanya satu kali atau lebih dari 3 kali? tolong dicatat nanti Pak.

(20)

Terus apakah Saudara pernah melakukan pertemuan dengan Abraham Samad yang dilakukan di kantor Rini Sumarno? tolong nanti dicatat Pak karena kita mempunya informasi Rini Sumarno juga aktif ya didalam penggodokan Pak Abraham Samad sebagai balon ya cawapres. Baik saya lanjutkan Pimpinan. Setelah masuk dalam Kabinet Kerja Saudara Andi Wijayanto apakah betul Saudara Andi Wijayanto membocorkan surat presiden ke Majalah Tempo terkait pencalonan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri.

Tolong nanti dijawab Pak karena ini perlu ya untuk melihat apakah memang Saudara ini betul-betul sebagai Sekab atau sebagai apa disana nanti Pak. Selanjutnya saudara sebagai Sekkab apakah juga sekaligus sebagai juru bicara di Kepresidenan. Ini perlu agar orang kita juga DPR ini tahu memposisikan diri tentang kedudukan saudara selaku Sekkab. Yang terakhir untuk Pak Andi Wijayanto saya ingin bertanya hubunganya dengan Ibu Rini Sumarno.

Apakah memang ada dana yang disiapkan, apakah memang ada dana yang disiapkan untuk mendukung Abraham Samad ini menjadi capres nantinya kalau beliau menjadi capres yang mana dana tersebut hanya diketahui oleh Saudara Andi Wijayanto dengan Ibu Rini Sumarno. Tolong nanti saudara menjawab ini benar atau tidak. Selanjutnya kepada Pak Supriansyah.

Pak Supriyansyah santai Pak ndak usah takut diancam Pak ya. Seberapa sering Abraham Samad ke apartemen bapak? seberapa sering. Kalau tadi bapak mengatakan ada pertemuan itu dan tidak tahu isinya saya ingin bertanya apakah selain pertemuan dengan Pak Tjahyo Kumolo, Pak Hasto dan lain-lain dan Pak Maruar Sirait tadi ya kalau kata Pak Supriyansyah apakah ada pertemuan-pertemuan di luar ini dengan yang lain-lain Pak menyangkut perkara yang ditangani oleh KPK karena bapak tadi mengatakan Abraham Samad sangat percaya kepada Pak Supriyansyah karena Pak Supriyansyah tidak mau mencampuri, tidak mau mengetahui tapi tahu siapa saja yang ... Pak.

Demikian Pimpinan, untuk Pak Tjahyo pertanyaan, enggak ada pertanyaan Pak. Terima kasih.

KETUA RAPAT: Iya jangan.

F-PDIP (DWI RIA LATIFAH, SH, MSc): Pak Ketua, Pak Ketua ijin.

KETUA RAPAT:

Sebentar Bu Dwi saya ke kiri dulu. F-PDIP (DWI RIA LATIFAH, SH, MSc):

Ya tapi sebelum lanjut karena tadi menyebut Fraksi PDI Perjuangan mungkin tambahan saja dari saya karena biar biar biar sekaligus maksudnya.

(21)

KETUA RAPAT:

Tidak tidak, saya..

F-PDIP (DWI RIA LATIFAH, SH, MSc):

Tidak terpotong barang itu, saya rasa kawan-kawan semua setuju saya rasa. KETUA RAPAT:

Sabar Bu Dwi, saya ke kiri tapi berdasarkan fraksi, bukan berdasarkan fraksi karena ini rapat dengar pendapat umum nanti saya diprotes Pak Tjahyo, Pak Tjahyo paham ini, 5 periode di DPR dia enggak bisa kita bohongin dia. Silakan dari sebelah kiri ada? Pak Sudding dari Hanura.

F-HANURA (H. SARIFUDDIN SUDDING, SH, MH): Baik terima kasih Pimpinan.

Pak Tjahyo, Pak Andi dan Pak Supriyansyah, Bapak ibu anggota Komisi III yang saya hormati. Pak Tjahyo tadi bapak mengatakan bahwa sebelum pertemuan itu dilakukan terlebih dahulu ada di Pacific Place ya nongkrong begitu sambil menunggu apa informasi lebih lanjut, pertemuan lebih lanjut dimana dan dengan siapa kan begitu.

Nah tidak lama kemudian ada telepon masuk lalu kemudian menyebrang ke Apartemen Capital. Pada saat di Pacific Place itu ada 3 orang ya Pak bersamaan David, Pak Hasto dengan Pak Tjahyo bertiga ya. Memang sebelumnya sudah disampaikan bahwa akan ada pertemuan dengan Pak Abraham Samad, baik. Tidak lama kemudian disampaikan ya apa tadi ada Pak Supriyansyah turun menjemput, begitu ya.

Nah apakah setelah di dalam pertemuan, saya masuk dalam apa pertemuan saja disitu, nah apakah dalam pertemuan itu memang ada pembicaraan yang berkaitan dengan kasus secara spesifik yang ditangani oleh KPK dibicarakan dengan Pak Hasto dan Pak Tjahyo Kumolo. Kalau sebelumnya Pak Hasto mengatakan bahwa dalam pertemuan itu membicarakan dengan kasus Emir Moeis kan gitu.

Nah apakah memang dalam pertemuan itu dibicarakan ya karena satu hal yang ketika hanya sekedar silahturahmi tadi juga disampaikan oleh Pak Andi bahwa ini masuk dalam bursa calon calon wakil presiden. Di disamping membicarakan masalah itu ada pembicaraan lain ndak dalam konteks itu dalam pertemuan karena Pak Supriyansyah kan lalu-lalang ya tidak fokus dalam pertemuan itu, ada pembicaraan lain di samping dengan masalah ada kasus yang dibicarakan. Saya sih minta apa secara detailnya apa dan bagaimana pembicaraan itu dalam dalam pertemuan.

(22)

Kalau tadi Pak Tjahyo tidak mengelaborasi pertemuan itu saya berharap bahwa harus ada suatu supaya kita bisa menarik benang merahnya Pak ya karena ini dalam konteks etika di KPK, apakah ada kaitan dengan pembicaraan masalah kasus ataukah bicara dalam pembicaraan dalam konteks sebagai calon wakil presiden kan begitu, harus jelaskan kepada kita.

Nah selanjutnya Ada 6 kali pertemuan kalau tidak salah disampaikan Pak Hasto sebelumnya. 6 kali pertemuan 2 kali di Capital, satu kali di rumah Pak siapa namanya di Pak Hendro Priyono lalu kemudian ada juga pertemuan di rumahnya Pak Abraham tadi sudah dikonfirmasi oleh Pak Andi. Selain pertemuan pertama Pak Tjahyo apa ada pertemuan lain yang diikuti oleh Pak Tjahyo dalam kaitannya dengan Pak Abraham Samad. Karena menurut informasi bahwa pernah juga ada pertemuan di Kebagusan apa benar apa tidak dalam kaitan menyangkut masalah Abraham Samad ini.

Nah dalam kaitannya dengan Pak Andi apa Pak Pak Supriyansyah ya, saya ke Pak Supriyansyah dulu lah. Pak Supriyansyah ini memang tadi berkaitan juga bahwa ini sepertinya apa apartemen yang saudara tempati ini adalah sebagai tempat ya bagi Pak Abraham untuk singgah atau istirahat dan sebagainya, saya enggak tahu apa dalam konteks apa. Tapi sungguh menarik tadi ada masih mengambang bahwa selain pertemuan dengan Pak Hasto, Pak Tjahyo dan David pernah juga ada pertemuan dengan Maruar Sirait. Seingat saya pernah dan mirip sekali mungkin bisa di konfrontir.

F-HANURA (H. SARIFUDDIN SUDDING, SH, MH):

Itu dilakukan sebelum pertemuan dengan Pak Hasto atau sesudah dengan Pak Hasto, dicatat aja Pak nanti dijawab semuanya karena ini tidak interaktif gitu kan.

Sebelum apa sesudah dari pertemuan dengan Pak Hasto. Dan apa yang dibicarakan dengan pertemuan antara Pak Abraham dengan Pak Maruar Sirat, Pak Maruar Sirait atau ada dengan pihak lain hadir pada saat itu. Apakah Pak Marurar Sirait ditemani oleh orang lain ataukah dia sendiri gitu kan.

Dan pertemuan apa yang dibicarakan, dalam pertemuan itu apa konteks yang dibicarakan. Itu satu, yang kedua tadi Pak Ketua mengkonfirmasi tentang adanya siapa ... ya, tadi menurut Pak Supriyansyah bahwa setelah memperhatikan foto yang ada di BB apa dan sebagainya ternyata tidak sama dengan perempuan yang sering datang di apartemennya bapak begitu.

Selain Feriyani Lim ada perempuan lain yang serin datang di apartemennya Pak Supriyansyah? ya kan dibilang tadi setelah memperhatikan sepertinya tidak sama gitu loh berarti ada yang lain, kan begitu.

Perempuan ini datang ke Pak Supriyansyah sendiri ataukah juga ikut dalam pertemuan-pertemuan itu gitu loh atau bagaimana perempuan-perempuan yang lain itu gitu dengan siapa apa dan apa kan gitu. Ya kan begitu Pak Tri, Pak Tri juga hadir Pak disitu, enggak ya.

(23)

Nah itu dalam apa dalam berkaitan dengan Pak Supriyansyah. Dengan Pak Andi Wijayanto, memang sungguh menarik pak tadi bahwa ini dalam rangka untuk berkawan keluarga Pak Abraham Samad itu kedatangan Pak Andi ke sana itu atas inisiatif Pak Andi ya? atas inisiatif Pak Andi lalu kemudian mencari tahu tentang latar belakang keluarga Pak Abraham, ya hampir sama lah kita di Komisi III Pak kalau kita fit and proper calon Kapolri kita datangi juga calon Kapolri Pak ke rumahnya, mirip-mirip begitu ya Pak Andi, mirip-mirip-mirip-mirip begitu.

Nah saya kira, selain pertemuan itu ada pertemuan lain ndak Pak Andi dilakukan, ada pertemuan lain yang dilakukan oleh Pak Andi dengan apa dengan Pak Abraham kah atau dengan pencapresan Pak Abraham Samad ini. Dan apa alasannya sebenarnya, apa alasannya sehingga Abraham ini itu tidak jadi dipaketkan dengan Pak Jokowi gitu.

Ya pak paling tidak Pak Andi paham kan sampai Pak Hasto dalam pertemuan sebelumnya mengatakan bahwa wah saya sudah tahu saya gagal ini karena Pak Budi Gunawan kan begitu, apa sebenarnya informasi dari Pak Budi Gunawan ini tentang Pak Abraham sehingga dia gagal jadi selaku calon wakil presidennya Pak Jokowi karena sudah terjadi apa sudah disadap apa segala macam dan itu dia sudah tahu sebelumnya kan begitu sebelum dikonfirmasi ke Hasto ke Pak Abraham kan begitu.

Nah apa yang disampaikan dalam pertemuan-pertemuan karena Pak Andi kan terlibat dalam tim, apa yang disampaikan oleh Pak Budi Gunawan dalam tim sehingga Pak Jokowi tidak jadi apa ya katakanlah Pak Abraham ini sebagai calon wakil, saya kira hanya itu Ketua.

Terima kasih. KETUA RAPAT :

Silakan Pak John dari Fraksi Golkar. F-PG (H. JOHN KENEDY AZIS, SH):

Terima kasih Pimpinan. Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

Pak Andi, Pak Tjahyo, Pak Supriyansyah Selamat datang di Komisi III. Saya pertama saya dalami dari Pak Tjahyo, tadi bapak waktu mulai menyampaikan penjelasan tadi bapak mengurut kebelakang ya Pak ketika bapak selaku Ketua Fraksi PDI Perjuangan. Bahwa disampaikan oleh Pak Tjahyo bahwa bapak menghindar ya untuk bertemu ya, untuk bertemu dengan Pak Abraham Samad ya pak ya. Pertanyaan saya berkaitan dengan itu apakah memang ada inisiatif oleh Pak Abraham Samad ini untuk ketemu sama bapak ketika bapak menjabat selaku Ketua Fraksi PDI Perjuangan.

(24)

Terus yang kedua saya pertanyakan masih sama Pak Tjahyo bahwa tentang kejadian di Surabaya dimana waktu itu bapak ketemu sama Pak David ya Pak David dimana dalam pertemuan itu disampaikan oleh Pak Tjahyo ada pertemuan dengan Pak David, Pak David itu pertemuan Tjahyo, Pak David dengan Pak Hasto ketika itu juga ya apakah itu inisiatifnya Pak David yang pingin ketemu sama bapak atau inisiatif siapa dan apa yang dibicarakan berkaitan dengan itu tentu orang pengin bertemu ada maksud dan tujuannya, enggak mungkin artinya pertemuan itu hanya untuk berkelakar apa segala macam apalagi dalam pertemuan itu yang saya anggap penting.

Apakah dalam pertemuan-pertemuan antara Pak David tadi di Surabaya misalnya terus yang kedua di apartemennya Pak Supriyansyah. Itu sudah membicarakan tentang wapres apa belum? apa ada pertanyaan-pertanyaan lain, ada apa pembicaraan-pembicaraan lain selain dari pembicaraan cawapres, misalnya karena Pak Abraham Samad adalah notabenenya adalah selaku seorang Ketua KPK apakah juga ada membicarakan tentang kasus-kasus atau perkara-perkara.

Terus berkaitan dengan pertemuan Pak Tjahyo di apartemennya Pak Supriyansyah itu yang datang duluan itu siapa? apakah Pak Tjahyo sama Pak Hasto dulu yang datang atau Pak Abraham Samadnya yang datang duluan dan pertemuan itu atas inisiatif siapa juga gitu.

Apakah pertemuan tersebut atas inisiatifnya Pak Abraham Samad atau Pak David atau siapa. Selanjutnya tadi disampaikan oleh Pak Tjahyo bahwa memang tentang cawapres itu adalah kewenangannya adalah kewenangan ketua umum ya Pak ya tadi disampaikan tapi sebelum naik kepada ketua umum masalah cawapres ini khususnya tentang berkaitan dengan pertemuan-pertemuan, sebelumnya saya juga ada apakah ada membicarakan masalah cawapres. Itu pertanyaan saya terhadap Pak Tjahyo Kumolo.

Kemudian kepada Pak Andi Wijayanto, tadi Pak Andi menyampaikan bahwa Pak Andi adalah selaku koordinator Tim 11 di sisi lain Pak Andi menyampaikan bahwa Pak Andi bukan lah selaku anggota PDI Perjuangan. Pertanyaan saya menggelitik saya dalam konteks ini adalah kira-kira pertimbangan apa yang bapak ketahui ya yang bapak ketahui sehingga bapak ditunjuk selaku koordinator Tim 11 ya dan apa tugasnya tim itu ya Tim 11 ini.

Tadi disampaikan bahwa dari seluruh dari seluruh yang berminat menjadi cawapres kemudian mengerucut menjadi 7 nama ya kalau enggak salah tadi disampaikan, mengerucut menjadi 7 nama. Tentang pengerucutan menjadi 7 nama ini siapa yang bertugas untuk menentukan wah ini dibuang, ini di kesampingkan, ini ditolak atau bagaimananya, kewenangan siapa itu. Terus tadi juga sudah ditanyakan mengenai tentang pertemuan dengan Abraham Samad ya pertanyaan saya yang sama atas inisiatif siapa pertemuan-pertemuan ini untuk menuju menselaraskan atau untuk menyamakan.

Kemudian tadi Pak Andi Wijayanto juga menyampaikan bahwa atas inisiatif sendiri datang ke rumah keluarganya Pak Abraham Samad. Nah setelah bapak datang ke rumahnya Pak Abraham Samad kesimpulan apa yang bapak dapat dari pertemuan dengan keluarga itu tentang figur seorang Abraham Samad.

(25)

Ya tadi sudah disampaikan bahwa berdasarkan penjelasan istri Pak Abraham Samad pekerja keras, tukang apa tadi tukang tukang berkelahi dan lain sebagai macamnya. Nah di samping itu kesimpulan bapak tentu bapak, bapak datang tentu bapak membikin resume kesimpulan, wah ini bagus, ini apa segala macam ya, bisa dijelaskan ndak supaya kita juga tahu pengin tahu bagaimana karakter yang bapak bangun atau yang bapak gali untuk seorang Abraham Samad dari penjelasan dari keluarganya.

Demikian untuk Pak Andi Wijayanto kemudian Pak Supriyansyah. Pak Supriyansyah sudah berapa lama bapak kenal dengan Pak Abraham Samad dan dimana Bapak pertama kali bertemu. Terus yang selanjutnya disampaikan saya terus terang aja Pak masih samar-samar Pak dimana sih letaknya apartemen bapak itu ya? apa nama apartemennya letaknya apartemen itu dimana. Terus yang keduanya, yang ketiganya apakah bapak di apartemen itu tinggal bersama keluarga apa tidak.

Apakah ada selain dari bapak di situ apakah ada istri bapak anak-anak bapak di sana. Terus selanjutnya sama pertanyaan sama Pak Tjahyo sama Pak Andi sepengetahuan bapak atas inisiatif siapa pertemuan-pertemuan tersebut ada di rumah bapak, diadakan di rumah bapak. Apakah inisiatifnya Pak Abraham Samad, Pak David, atau dari kawan-kawan dari PDI Perjuangan atau dari Tim 11. Nah sebagaimana, tadi bapak sudah jelaskan ya bahwa ketika pertemuan itu duduk di pinggir-pinggir bahkan bapak kadang-kadang ke kamar bapak untuk bekerja dan bapak sampaikan tadi bahwah jaraknya adalah 5 meter kurang lebih sekitar 5 meter. Kalau masih 5 meteri saya yakin sekali bapak pasti mendengarkan apa percakapan-percakapan yang dibangun di dalam pertemuan itu.

Nah untuk klarifikasi juga dengan yang sama apakah yang bapak dengar itu percakapannya tentang apa Terakhir pertanyaan saya untuk Pak Supriyansyah adalah sejak kejadian ini digadang-gadangkan ya sejak dibicarakan di publik ya apakah ada Pak Abraham Samad menghubungi bapak atau bertemu dengan bapak atau katakanlah bukan misalnya bukan Pak Abraham Samadnya yang ketemu sama bapak tetapi adalah orang kepercayaannya atau Pak David dan lain sebagai macamnya. Kalau ada di mana, kalau kalau tidak ketemu apakah ada barangkali melalui telpon atau tadi bapak hanya membicarakan menyampaikan bahwa bapak juga ada di teror dan lain sebagai macamnya.

Saya pikir Komisi 13 eh Komisi III mohon maaf Komisi III secara moral mendukung bapak lah apalagi bapak menyampaikan tadi bahwa bapak bicara atas nama kejujuran atas nama rakyat ya Pak ya. Ya kami kami apanya secara moral kita dukung bapak ya Pak ya. Itu yang bisa saya sampaikan Pimpinan.

Terima kasih.

Wabillahitaufik Walhidayah,

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT:

(26)

Wallaikumsallam warrahmatullaahi wabarakatuh.

Silakan lainnya ya silakan Ibu Riska. Bajunya sudah merah ini soalnya. F-PDIP (RISA MARISKA, SH):

Terima kasih Pimpinan. Selamat pagi rekan-rekan,

Selamat pagi bapak-bapak, Ibu-ibu dan rekan semua.

Pertanyaan saya langsung saja bapak saya tujukan kepada Andi Wijayanto. Saudara Andi Wijayanto pada saat, tadi disampaikan pada saat Saudara menjadi koordinator Tim 11 itu pertanyaan saya ketika melakukan penjaringan apa yang menjadi dasar yang tadinya dari ratusan nama-nama yang masuk kemudian menjadi 7 nama yang sudah di evaluasi, apa dasarnya apakah hanya survey atau ada hal lain yang menjadi pertimbangan sehingga mengerucut menjadi 7 orang tadi. Itu pertama.

Kemudian kedua tadi disampaikan juga kalau ada kesulitan ketika ingin melakukan proses penjaringan terhadap Abraham Samad. Ada kesulitan kode etik Pimpinan KPK. Ini sudah tahu ada kesulitan kode etik itu lalu kenapa saudara sebagai koordinator Tim 11 tetap melakukan proses penjaringan itu tadi. Itu aja Pimpinan, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik terima kasih Bu Riska. Dari Gerindra dulu ya silakan Pak Wenny. F-GERINDRA (DRS. WENNY WAROUW):

Terima kasih

Pimpinan Saya langsung saja kepada Pak Tjahyo. Sudah begitu panjang ceritanya namun menurut kami masih berbau umum mungkin bisa dijelaskan spesifik pembicaraan antara Abraham Samad dengan tim waktu itu terhadap calon daripada wakil presiden karena itu yang menjadi inti daripada pertemuan.

Yang berikutnya bahwa bapak bekerja ini berdasarkan suatu organisasi partai apakah pertemuan ini disampaikan atau dilaporkan kepada ketua umumnya Ibu Megawati dan apa respon Ibu Mega pada waktu beliau menyampaikan laporan ini. Demikian juga kepada Pak Andi. Pada waktu pertemuan di Jogya apakah itu dalam suasana yang ramai atau hanya berbicara 4 mata? apa substansi yang dibicarakan apakah itu masalah pencalonan wakil presiden. Minta dijelaskan.

Dan yang kedua karena ada tindak lanjut daripada cerita ini bahwa Pak Andi melakukan pertemuan dengan keluarga dari Abraham Samad. Apakah sebelum ke keluarga Abraham Samad beliau menghubungi Abraham Samad atau sesudah bertemu melakukan komunikasi dan apakah semua pekerjaan ini dilaporkan sebagai

(27)

Ketua Koordinator Tim 11 dilaporkan kepada ketua umum dan apa respon daripada yang bersangkutan.

Yang terakhir kepada Pak Supriyansyah selain pertemuan dengan Pak Abraham Samad dengan Pak Tjahyo dan teman-teman apakah sebelumnya juga bahwa rumah bapak seolah-olah jadi meeting place daripada Abraham Samad di dalam pertemuan-pertemuan.

Maksudnya kalau beliau ingin ketemu dengan seseorang harus datang ke tempat bapak kalau memang itu ada itu berapa kali dan ini memang kelihatan Pak Supriyansyah dengan beliau itu sangat akrab hubungannya ini. Dan pada waktu pertemuan dengan Pak Tjahyo dengan Abraham Samad dengan David itu berapa lama waktunya walaupun tadi bapak mengatakan bapak tidak mendengar tapi waktu bapak mengantar kemudian membawa kembali turun itu memakan waktu berapa lama agar mungkin itu waktu itu bisa oleh Pak Tjahyo menceritakan kira-kira substansi apa yang dibicarakan pada waktu itu.

Demikian, terima kasih. KETUA RAPAT:

Terima kasih. Silakan Pak Herman Herry dari PDI Perjuangan. F-PDIP (HERMAN HERY):

Terima kasih Pimpinan.

Teman-teman Komisi III, Para undangan yang hadir Saudara Andi Wijayanto, Mas Tjahyo dan Pak Supriyansyah.

Teman-teman sekalian kita semua tahu bahwa hari ini kehadiran 3 tamu kita yang terhormat ini adalah akibat dari tidak berdiri sendiri sebuah rangkaian kejadian penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka pada saat pada hari yang sama saat kita mau mengadakan rapat pleno untuk melakukan fit and proper, jadwal fit and proper test.

Kejadian itu saya masih ingat beberapa minggu yang lalu kemudian terus bergulir dan sampai pada polemik di masyarakat bahwa penetapan Komjen Budi Gunawan itu berdasarkan ketidaksukaan dendam pribadi Ketua KPK yang bernama Pak Abraham Samad itu opini yang terjadi di masyarakat, di media dan macam-macam sehingga munculah Komisi III mendalami hal itu mulai memanggil Saudara Hasto dan macem-macem orang untuk didengar keterangannya disini. Nah saya pribadi ini bertemu muka dengan Pak Andi Wijayanto dari jarak sekian meter seumur hidup saya baru hari ini. Saat melihat wajah yang bersangkutan saya meingat seorang tua guru saya guru saya sejak tahun 2000-an di Timor sana Pak Theo Syafei almarhum ternyata ayah beliau.

Saya melihat wajahnya orang tua tersebut almarhum tersebut secara pribadi cukup dekat dengan saya karena satu dapil, 2004 sama-sama kami anggota DPR

(28)

dari Timor, sebelum itu pun kampanye kami sama-sama ada di Timor. Saya teringat ajaran dan kesantunan politik yang diajarkan beliau.

Hari ini saya berhadapan dengan putranya yang menjadi Sekretaris Kabinet saya tergelitik untuk buka-bukaan dan bertanya, buka-bukaan bertanya itu begini bukan soal pertemuan-pertemuan, pertemuan itu sudah didalami oleh kawan-kawan pertemuan itu dalam rangka untuk menjadi calon wakil presiden artinya dari pengakuan yang ada seperti yang dikatakan oleh Saudara Andi Wijayanto tadi sebagai Tim 11 bahwa yang bersangkutan Abraham Samad masuk dalam bursa calon wakil presiden dan sedang dilakukan pendalaman bahwa berapa kali bertemu itu urusan lain, terserah tetapi yang kita dapat satu kesimpulan adalah betul Saudara Abraham Samad masuk dalam bursa calon wakil presiden Tim 11 mulai menelisik rekam jejak termasuk berinisiatif bertemu dengan keluarga itu hal yang sangat pribadi bertemu dengan orang tua ibunya dan istrinya.

Semua itu dalam rangka untuk mendeteksi rekam sejak masa kecil dan sesmuanya ini berdasarkan apa yang disampaikan oleh Saudara Andi Wijayanto. Kemudian saya teruskan polemik terjadi antara BG dilantik atau tidak, BG tersangka hendaknya presiden segera mencari penggantinya dan macam-macam di di televisi dan media membuat energi bangsa ini habis.

Berminggu-minggu hanya urusan ini saja saya sebagai orang Komisi III yang sudah 3 periode di sini sudah 4 Kapolri kita melakukan fit and proper test tidak seheboh seperti sekarang ini. Bahkan kalau yang lalu saat Pak Timur Pradopo menjadi calon Pak SBY bilang melakukan pengangkatan pagi bintang 3 sore bintang 4 kemudian Kapolri-kan dia tidak ribut juga.

Pada saat fit and proper Pak Tarman teman-teman bertanya macam-macam saya katakan tidak ada Kapolri yang seperti malaikat, kalau mau cari polisi yang seperti malaikat itu kita minta Tuhan kirimkan malaikat untuk jadi Kapolri. Polisi yang betul-betul putih bersih hanya polisi ... dan polisi tidur saya katakan waktul fit dan proper Pak Tarman. Sampai kepada Komjen Budi Gunawan terjadi polemik yang dahsyat dan wakil pemerintah yang mewakili suara presiden lebih banyak saya melihat Saudara Andi Wijayanto di televisi.

Pertanyaan saya pribadi begini waktu Pak Andi Wijayanto sampaikan sampaikan opini yang saya dapat masyarakat dapat seolah-olah pemerintah akan pemerintah menolak, presiden menolak akan sedang dicari penggantinya sedang begini sedang begitu dari opini nuansa omongan. Saya kok lihat pribadi begini apakah Saudara Andi Wijayanto secara pribadi memang tidak suka dengan Budi Gunawan. Hancur sekolah tersebut iya tapi Saudara Andi Wijaya sangat menolak walaupun dengan diplomasi yang sangat halus Saya penasaran bertanya dalam hal ini.

Kemudian atas pertanyaan saya itu saya menjawab bisa saja mungkin demi kepentingan bangsa dan negara beliau sebagai Menteri Sekretaris Kabinet melihat tidak untungnya seorang tersangka dilantik menjadi presiden. Itu jawaban dalam diri saya. Hari ini kami tonton di televisi pengadilan memutuskan bahwa penetapan tersangka itu tidak sah dan apa yang diputuskan oleh pengadilan juga terkait dengan apa yang sedang kita bicarakan hari ini saat ini, ini kait mengkait.

(29)

Saya ingin dapat jawaban yang jujur dari Saudara Andi Wijayanto pertama apakah memang tidak suka secara pribadi karena beliau tersangka kemudian apa jawaban Saudara Andi Wijayanto sebagai Sekretaris Kabinet dengan penetapan pengadilan hari ini artinya yang bersangkutan terbebas dari status tersangka. Apakah proses untuk yang bersangkutan menjadi Kapolri akan dijalankan terus atau tidak ini sedikit belok dari konteks tetapi sebetulnya ini inti permasalahnya kita panggil dan macam-macam karena status penetapan tersangka tersebut namun pagi ini penetapan tersangka itu sudah dianulir oleh keputusan praperadilan. Saya kira itu terima kasih.

KETUA RAPAT :

Baik terima kasih. Pak Ruhut silakan dari Fraksi Partai Demokrat. F-DEMOKRAT (RUHUT POLTAK SITOMPUL):

Terima kasih Ketua.

Pak Tjahyo, Pak Andi, Pak Supriyansyah yang saya hormati.

Apa yang bapak katakan mohon maaf saya ingin mendalami. Pertama kepada Pak Tjahyo sahabat lama saya di luar DPR maupun didalam DPR sampai sekarang menteri yang kita hormati Menteri Dalam Negeri.

Bapak tadi menyinggung pembicaraan dengan Pak Abrahaman Samad mengkaitkan dengan sumpah jabatan beliau Undang-Undang KPK bapak tadi mengatakan yang dibicarakan hanya masalah politik. Boleh bapak uraikan masalah politik itu apa Pak karena kita tahu hukum panglima tapi hukum itu bagian daripada politik sedangkan politik itu kalau sudah menjadi Ketua KPK harus menjauhi yang namanya politik apalagi dunia politik. Itu yang saya mohon dengan kerendahan hati kepada Pak Tjahyo Kumolo.

Kepada Pak Andi, Pak Andi terima kasih Pak ada 11 tim 11 orang pertemuan bisa sengaja atau tidak sengaja tapi bapak mengatakan pada waktu bertemu di Jogja ada rekan saya Pak Akbar Faisal yang mana dia tim juga. Iini pertemuan sengaja atau tidak sengaja karena saya kaitkan dengan waktu kami mengundang Pak Zainal sahabat daripada Pak Abraham Samad mengenai foto yang syur itu karena saya yang minta Feriyani Lim ini diundang tapi dia kurang sehat.

Pak Zainal bilang wah kalau foto ini Pak Abraham Samad juga sudah eh Pak Akbar Faisal juga sudah lihat. Ini mereka sesama orang Makasar Pak dan Pak Akbar juga kan tim juga dengan bapak di rumah transisi. Apa diatur seperti tidak sengaja padahal sengaja pertemuan di Jogya itu Pak. Itu buat Pak Andi tapi saya sama dengan Pak Herman Herry saya bersahabat dengan almarhum ayah bapak saya bangga lihat bapak ada pepatah Belanda buah apel jatuhnya tidak jauh dari batangnya dan om Pak Andi juga sahabat saya waktu saya juru bicara negara Manggala ... di pusat.

(30)

Ya bapak dari keluarga yang sangat kita hormati. Pak Supriansyah saya senang terima kasih bapak mengatakan pertemuan di ruang yang sangat terhormat ini bapak akan berbicara jujur dalam jujur Pak memang saya mengerti banyak dari wilayah bapak asalnya dari Sulawesi merasani bapak tapi untuk kebenaran inilah hidup Pak. Tadi bapak menyinggung mengenai kalau foto yang saya lihat di hand phone, di media dan lain sebagainya bukan wanita yang ke apartemen bapak.

Otomatis bukan wanita yang ke apartemen bapak ada wanita lain ini penting Pak, jadi ada. Yang saya ingin karena saya semua syang musti ada kaitannya apakah Miss Universe pernah dibawa ke apartemen bapak bersama teman-temannya atau dia saja. Tolong bapak mengatakan akan menjawab jujur Pak ya. Miss ya Miss Indonesia yang ikut Miss Universe tapi lumayan juara bajunya dari juara nomor 5. Ya jadi dia membawa nama harum bangsa juga Pak.

Nah tolong Pak Supriansyah dan tadi menyebut nama David saya ingin tahu bapa- bapak atau paling tidak Pak Supriansyah Pak David ini pekerjaannya apa? dokter, tapi juga saya mendengar dari rekan saya dari Partai Golkar dia juga ya saya enggak ada maksud apa-apa markus banyak proyek di Depkes dan lain sebagainya kaitan dengan APBN APBD.

Tadi kan bapak-bapak bilang dia yang mengatakan bisa mengatur ketemu dengan Abraham Samad. Tolong siapa David ini, kalau perlu pimpinan David ini kita undang juga ya. Jadi ini yang saya bisa sampaikan dan kepada ketua tetap Pak Hendro Priyono kita undang begitu juga kita doakan Feriyani Lim lekas sembuh.

Terima kasih Pimpinan. KETUA RAPAT:

Baik silakan PPP mau? tidak? PKS tidak? PAN dulu. (...)

Pimpinan. KETUA RAPAT:

Nasdem saya oper ke sini, PDIP udah 4 ini Pak. Silakan Pak Rio.

F-NASDEM (PATRICE RIO CAPELLA, SH, M.Kn):

Ya. Baik terima kasih Pimpinan. Jadi saya langsung ke Mas Supriansyah ada 2 hal yang mungkin perlu kita sadari dan kita pahami bahwa tidak penting berapa kali pertemuan mungkin 3, 4, 7, 6 dan sebagainya dan tidak penting tadi apakah perempuan yang datang itu sama dengan yang tidak datang saya pikir bukan itu masalahnya tetapi adalah bagaimana Mas Supriansyah ketika melihat Johan Budi menyampaikan keterangan resmi di KPK mengatakan bahwa menurut pengakuan Abraham Samad semua itu tidak pernah terjadi dan fitnah.

Referensi

Dokumen terkait

Seleksi dilakukan dengan memilih lima galur harapan yang memiliki nilai tengah untuk karakter bobot biji per petak lebih tinggi dari pembanding Pangrango yang merupakan

Dari mana aku akan mendapat uang untuk beli tiket pesawat ke Jakarta yang harganya tidak murah.. Jika naik bis, harus berangkat sore ini dan belum tentu sampai

Baik terima kasih Ibu Hetifah. Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pak Fikri, Pimpinan Sidang. Para Pimpinan Komisi X yang saya hormati. Mas Menteri dengan seluruh

Perpustakaan perguruan tinggi dan civitas akademik di dalam perguruan tinggi juga tak luput dari dampak pandemi ini.Untuk tetap memberikan layanan kepada pengguna maka

Sambaran petir dalam awan adalah tipe petir yang paling umum terjadi antara pusat-pusat muatan yang berlawanan pada awan yang sama, biasanya kelihatan seperti cahaya yang

Terima kasih Pak Ilham dari Poksi Golkar.. Selanjutnya dari Gerindra silakan Mas Dewo. Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Yang saya hormati Pimpinan, Pak Menteri

Ya, Terima kasih Pak Yandri. Silakan Pak Mulyadi. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabakaratuh. Yang Saya hormati Pimpinan beserta seluruh anggota DPR RI,.. Pada kesempatan Paripurna

Terima kasih pimpinan. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua. Pimpinan, saya merespon dari apa yang disampaikan oleh Pak Fahri