44 BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini, peneliti akan memaparkan fokus dari penelitian ini yaitu
Kesadaran dosen akuntansi FE UII terhadap sertifikasi profesi akuntansi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif. Metode
kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya
dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).
Pada penelitian kualitatif peneliti dituntut dapat menggali data berdasarkan
apa yang diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh sumber data. Menurut Bokdan
dan Biklen, S (1992) dalam (Rahmat, 2009), pada penelitian kualitatif peneliti
bukan sebagaimana seharusnya apa yang dipikirkan oleh peneliti tetapi
berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan, yang dialami,
dirasakan, dan dipikirkan oleh sumber data.
Dengan melakukan penelitian melalui pendekatan deskiptif maka peneliti
harus memaparkan, menjelaskan, menggambarkan data yang telah diperoleh oleh
peneliti melalui wawancara mendalam yang dilakukan dengan para informan.
Pada bab ini dibagi menjadi empat bagian agar lebih sistematis dan tearah yaitu
sebagai berikut:
1. Deskripsi informan penelitian
3. Analisis Coding
4. Pembahasan
4.1 Deskripsi Informan Penelitian
Semua informan dalam penelitian ini adalah dosen akuntansi FE UII baik
yang telah memiliki sertifikasi profesi maupun yang belum memiliki sertifikasi.
Peneliti menyusun deskripsi informan berdasarkan waktu wawancara, dari yang
diwawancarai lebih awal hingga yang terakhir.
Data Informan ini, peneliti peroleh dari website Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. Selain itu, peneliti
mendeskripsikan informan dari hasil pengamatan peneliti selama melakukan
wawancara.
4.1.1 Informan 1
Nama : Mahmudi., S.E., M.Si.
Pendidikan :
S1, Akuntansi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta S2, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Minat Penelitian : -
Sertifikasi : Certified Management Accountant (CMA)
Bapak Mahmudi termasuk dosen yang senior di Prodi Akuntansi FE UII.
Bapak Mahmudi lakukan, sehingga Beliau memiliki banyak pengalaman. Bapak
Mahmudi biasanya mengajar mata kuliah yang berkaitan dengan sektor publik dan
manajerial, sesuai dengan sertifikasi yang beliau miliki.
Selama peneliti menjalani proses penelitian dan wawancara dengan Bapak
Mahmudi, Beliau merupakan informan yang pertama kali peneliti wawancarai.
Beliau sangat respon dengan kebutuhan mahasiswa yang ingin bertemu dengan
beliau. Ketika peneliti menghubungi beliau untuk membuet janji, beliau langsung
meng-iyakan. Kemudian ketika peneliti menghubungi beliau lagi untuk
melakukan wawancara, beliau langsung merespon dan tidak selang lama,
dilakukanlah wawancara. Bapak Mahmudi menyambut peneliti dengan baik, dan
mempersilahkan untuk menanyakan apa yang peneliti ingin tanyakan. Dengan
sikap beliau yang sangat welcome dengan peneliti, membuat peneliti merasa
nyaman dalam melakukan wawancara dengan lancar, sehingga membuat peneliti
percaya diri untuk melakukan wawancara dengan dosen yang lain.
4.1.2 Informan 2
Nama : Isti Rahayu, Dra., M.Si, Ak.
Pendidikan :
S1, Akuntansi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
S2, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Sertifikasi : Certified Business Associate ERP-SAP dan Charter
Accountant (CA)
Ibu Isti Rahayu merupakan salah satu dosen perempuan yang sudah pernah
menjabat menjadi ketua prodi akuntansi FE UII periode 2010-2014. Saat ini
beliau memiliki sertifikasi dalam bidang sistem SAP dan dalam bidang akuntansi
keuangan, yaitu CA. Beliau sudah menjadi dosen di FE UII sekitar 20-an tahun
terhitung hingga saat wawancara. Beliau biasanya mengajar mata kuliah yang
terkait dengan akuntansi keuangan, baik akuntansi pengantar maupun akuntansi
menengah. Selain itu Beliau juga mengajar di Lab. ERP SAP yang sesuai dengan
sertifikasi yang beliau miliki dalam bidang SAP.
Ibu Isti rahayu adalah orang kedua yang peneliti wawancarai. Beliau
sangat membantu peneliti dalam mencari informasi, karena beliau mengetahui
beberapa fakta terkait sertifikasi yang terjadi saat ini. Beliau juga tak segan
mencarikan nama instansi yang mengeluarkan sertifikasi yang beliau miliki,
meskipun sudah dicari lama namun tidak ditemukan.
Informasi yang diberikan oleh Ibu Isti sangat membantu, dan beliau
menjawab pertanyaan dari peneliti dengan sangat enjoy, sehingga peneliti juga
menikmati saat-saat wawancara dengan Ibu Isti Rahayu. Pada awalnya peneliti
menghubungi beliau untuk meminta waktu kepada Ibu Isti untuk bisa bertemu.
Ketika Ibu Isti telah memberikan jadwal untuk pertemuan, kemudian peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan peneliti ingin menemui Beliau. Ketika peneliti
langsung menyetujui dan langsung dilakukan wawancara pada saat itu juga. Hal
tersebut sangat menguntungkan bagi peneliti, karena tidak perlu waktu lama untuk
menunggu bisa ,melakukan wawancara.
4.1.3 Informan 3
Nama : Marfuah, Dra., M.Si, Ak.
Pendidikan :
S1, Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Solo
S2, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Minat Penelitian : -
Sertifikasi : Certified Business Associate ERP-SAP dan Charter
Accountant (CA)
Ibu Marfuah sudah mulai bekerja di FE UII sebagai dosen sejak 1992.
Beliau biasanya mengajar mata kuliah bidang keuangan, seperti akuntansi
pengantar, akuntansi biaya, akuntansi menengah, dan sebagainya. Seperti halnya
Ibu Isti Rahayu, Ibu Marfuah juga memiliki sertifikasi SAP dan CA. Meskipun
beliau memiliki sertifikasi SAP, namun beliau tidak mengampu mata kuliah Lab.
ERP SAP.
Saat peneliti menemui Ibu Marfuah, Ibu marfuah sedang cukup sibuk
dengan pekerjaannya, meskipun peneliti sudah membuat janji sebelumnya untuk
melakukan wawancara terkait dengan sertifikasi profesi. Ibu marfuah cukup
membantu peneliti dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, meskipun
penjelasan yang Beliau berikan tidak terlalu banyak karena keisbukannya tersebut.
4.1.4 Informan 4
Nama : Kinanthi Putri Ardiami, SE., M.Ak.
Pendidikan : -
Minat Penelitian : -
Sertifikasi : -
Ibu Kinanthi merupakan salah satu Dosen yang masih muda di Prodi
Akuntansi FE UII. Beliau mengajar di FE UII dari tahun 2013. Sebagai dosen
muda, beliau belum memiliki sertifikasi dan belum merencanaknnya untuk saat
ini. Beliau mengaku juga belum tahu spesialisasi mata kuliah yang dia pegang,
namun selama ini Beliau rutin mengajar manajemen keuangan.
Saat pertama kali peneliti menghubungi Ibu Kinanthi, beliau langsung
merespon sehingga peneliti bisa langsung membuat janji pertemuan untuk
wawancara meskipun akhirnya gagal dan diganti hari lain. Ketika peneliti
menemui Ibu Kinanthi, Beliau sedang berada di kantornya dan Beliau rela
menghentikan pekerjaanya sebentar untuk melakukan wawancara dengan peneliti.
Ibu Kinanthi bahkan minta maaf dengan peneliti karena janji untuk wawancara
sebelumnya namun batal karean kesibukan Ibu Kinanthi. Wawancara yang
dilakukan antara peneliti dengan Ibu Kinanthi berjalan dengan lancar dan bahkan
meskipun status Beliau lebih tinggi dari peneliti. Namun hal tersebut tidak
mengurangi rasa hormat peneliti terhadap Ibu kinanthi.
4.1.5 Informan 5
Nama : Kumala Hadi, Dr., Ak., MS., CPA
Pendidikan :
Universitas Gadjah Mada, Sarjana Ekonomi, Program Studi Akuntansi
Universitas Gadjah Mada, Magister Sains, Program Studi Akuntansi
Universitas Gadjah Mada, Doktor di bidang Akuntansi
Minat Penelitian : Pengauditan dan Akuntansi Keuangan
Sertifikasi : Certified Public Accountant (CPA) dan Chartered
Accountant (CA)
Bapak Kumala Hadi merupakan salah satu dosen senior di FE UII. Beliau
telah mengajar di FE UII sejak tahun 1981. Selain bekerja menjadi dosen di FE
UII, Bapak Kumala juga bekerja sebagai akuntan publik, bahkan beliau memiliki
kantor akuntan publik sendiri. Dengan praktiknya sebagai akuntan publik, beliau
mendapatkan sertifikasi sebagai akuntan publik yaitu CPA. Selain itu, beliau juga
mengantongi sertifikasi CA yang di dapatkan dari IAI. Selama mengajar di FE
UII, Bapak Kumala sudah banyak pengalaman dalam mata kuliah, mulai dari
keuangan, managerial, hingga saat ini beliau mengajar auditing, forensik dan teori
Peneliti menemui Bapak Kumala di Grha Kumala Hadi, yaitu kantor KAP
milik Bapak Kumala. Peneliti sebelumnya sempat menemui Bapak Kumala untuk
meminta ijin beliau untuk menjadi salah satu narasumber dalam penelitian ini.
Kemudian peneliti menghubungu Bapak Kumala kembali untuk membuat janji
pelaksanaan wawancara. Peneliti datang ke kantor KAP Kumala Hadi lebih awal,
sehingga harus menunggu beberapa saat sampai kedatangan Bapak Kumala ke
kantor tersebut. Setelah Beliau datang, beliau langsung mempersilahkan peneliti
untuk melakukan wawancara. Bapak Kumala sangat realisitis, bahkan ketika
mengungkapkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.
Bapak Kumala menjawab pertanyaan dengan alasan yang sangat logis dan tanpa
basa-basi, dan hal tersebut menambah wawasan peneliti juga bahwa segala
sesuatu itu harus dipikir dengan logis. Peneliti juga merasa senang karena Bapak
Kumala menjawab pertanyaan peneliti dengan sangat jujur.
4.1.6 Informan 6
Nama : Ahada Fauziah, SE., M.Ak.
Pendidikan :
S1, Akuntansi, Universitas Islam Indonesia
S2, Universitas Islam Indonesia
Minat Penelitian : -
Ibu Ahada, merupakan salah satu dosen baru di FE UII, seperti halnya Ibu
Kinanthi. Beliau baru bekerja di FE UII selama satu tahun. Saat ini, Ibu Ahada
belum memiliki sertifikasi profesi, namun beliau sudah pernah mencoba
mengikuti ujian sertifikasi baru-beru ini, dan belum berhasil. Selama mengajar
selama satu tahun ini, Ibu Ahada sering mendapat tugas untuk mengajar mata
kuliah keuangan.
Ibu Ahada merupakan orang yang sangat ramah. Saat peneliti mendatangi
kantor beliau tanpa membuat janji terlebih dahulu, dan beliaupun mempersilahkan
dan menerima peneliti dengan baik. Peneliti sebelumnya sudah sempat
menghubungi Ibu Ahada, namun tidak mendapatkan jawaban, sehingga peneliti
langsung mendatangi kantor beliau.Beliau menjawab pertanyaan peneliti dengan
santai dan tenang, dan beliau menceritakan sedikit pengalaman Beliau saat
kemarin mengikuti ujian sertifikasi.
4.1.7 Informan 7
Nama : Maulidyati Aisyah, SE, MCom(Adv)
Pendidikan :
Universitas Gadjah Mada, Sarjana Ekonomi, Program Studi Akuntansi
University of Queensland, Master of Commerce (Adv), Information
Systems
Sertifikasi : -
Ibu Mauli, beliau termsuk dosen yang masih muda, namun beliau sudah
cukup lama bekerja di FE UII. Beliau mulai bekerja di FE UII sejak tahun 2009.
Mata kuliah yang sering beliau ajarkan adalah mengenai sistem informasi dan
manajerial. Beliau tidak terlalu tertarik dengan akuntansi keuangan karena
menurut beliau, akuntansi keuangan sangat rigit. Meskipun begitu, terkadang
beliau juga masih mendapatkan tugas untuk mengajar mata kuliah akuntansi
keuangan. Saat ini, Ibu Mauli belum memiliki sertifikasi profesi akuntansi. Beliau
masih belum merencanakan untuk mengambil sertifikasi, meskipun keinginan
untuk mengambil itu ada.
Saat peneliti menghubungi Ibu Mauli, beliau merespon permintaan peneliti
dengan baik, meskipun respon yang beliau berikan cukup lama karena kesibukan
beliau. Setelah dibuat janji untuk melakukan wawancara, peneliti dan Ibu
Mauli-pun melakukan wawancara. Wawancara dilakukan di kantor jurusan akuntansi FE
UII. Wawancara berjalan dengan lancar dan Ibu mauli menjawab semua
pertanyaan peneliti dengan baik. Peneliti juga memahami jawaban yang diberikan
Ibu Mauli.
4.1.8 Informan 8
Nama : Dekar Urumsah, SE., S.Si, Mcom
S1-Drs, Doctorandus in Accountancy, Universitas Islam Indonesia (1992) S1-S.Si, Bachelor of Science in Electronics & Instrumentations,
Universitas Gadjah Mada (1997)
Grad. Diploma-Postgraduate Diploma in Business (Information Systems), Curtin University (2003)
S2-MCom Master of Commerce (Information Systems), Curtin Business School, Curtin University, Australia (2004)
S3-PhD Curtin University, Western Australia (2012) Minat Penelitian : Information Systems
Sertifikasi : -
Bapak Dekar Urumsah adalah Ketua Prodi akuntansi FE UII yang telah
menjabat dari tahun 2014. Beliau juga saat ini masih mengajar meskipun sangat
banyak pekerjaan yang harus beliau tangani. Biasanya beliau mengajar mata
kuliah yang berhubungan dengan sistem informasi. Beliau juga sudah banyak
memiliki pengalaman dalam mengajar, karena beliau mulai bekerja sebagai dosen
sejak tahun 1993.
Peneliti menemui Bapak Dekar juga tanpa membuat janji terlebih dahulu,
karena Beliau sangat sibuk, sehingga ketika peneliti bertemu dengan Bapak Dekar
untuk suatu urusan yang laian, peneliti langsung meminta waktu Bapak Dekar
untuk melakukan wawancara dan beliaupun setuju. Wawancara dilakukan oleh
peneliti dengan Bapak Dekar dan juga peneliti ditemani oleh seseorang teman
peneliti, yang sebelumnya punya kepentingan dengan bapak Dekar juga.
Dekar. Peneliti juga memahami dengan lebih jelas apa yang Bapak Dekar
maksudkan.
Wawancara yang dilakukan dengan Bapak Dekar ini dilakukan untuk
mencari informasi mengenai kebijakan yang ada di Prodi Akuntansi FE UII
terkait sertifikasi profesi. Karena ingin mengetahui informasi tersebut dengan
lebih jelas, peneliti berusaha untuk menemui Bapak Dekar selaku Ketua Jurusan
Prodi Akuntansi sehingga diharapkan peneliti mendapatkan informasi yang
lengkap terkait sertifikasi profesi di Prodi Akuntansi FE UII.
4.1.9 Informan 9
Nama : Muammar Nur Kholid., SE., M.Ak.
Pendidikan :
S1- Universitas Islam Indonesia, Sarjana Ekonomi, Program Studi
Akuntansi
S2- Universitas Islam Indonesia, Magister Akuntansi, Program Studi Akuntansi
Minat Penelitian : -
Sertifikasi : -
Bapak Muammar merupakan dosen yang paling muda di FE UII. Saat ini beliau
muda juga, sehingga saat ini beliau belum memiliki sertifikasi profesi. Namun
beliau telah merencanakan untuk mengambil sertifikasi profesi.
Saat peneliti menghubungi bapak Muammar, Beliau merespon dengan
cepat, namun karena kesibukan beliau mengurusi berbagai macam kegiatan prodi
akuntansi, sehingga Beliau sangat susah di temui. Ketika Beliau sudah ada waktu
luang, peneliti menghubungi Bapak Muammar dan menemui Beliau ditengah
kesibukannya, sehingga mencuru-curi waktu antara rapat dan mengajar.
Wawancara dilakukan dengan sangat singkat, karena Bapak Muammar yang
sudah terburu-buru akan masuk ke kelas. Meskipun begitu, peneliti mendapatkan
informasi yang cukup jelas mengenai sertifikasi profesi dari beliau.
4.1.10 Informan 10
Nama : Arief Bachtiar, Drs., MSA, Ak
Pendidikan :
S1 – Sarjana Muda (BSc), Department of Accounting, Faculty of
Economics, Gadjahmada University, Yogyakarta, Indonesia, 1983
S1 – Sarjana (Drs), Department of Accounting, Faculty of Economics,
Gadjahmada University, Yogyakarta, Indonesia, 1987.
S2 – Master of Science in Accountancy (MSA), Department of
Accountancy, College of Commerce and Business Administration, the
S3 – Pendidikan Doktor, Program Pasca Sarjana Doktor Ilmu Ekonomi,
Universitas Islam Indonesia – ongoing study
Minat Penelitian : Financial Accounting dan Shariah Accounting
Sertifikasi : Sertifikasi Akuntan Syariah (SAS) dan Charter
Accountant (CA)
Bapak Arif bachtiar, atau sering disapa Bapak Arbah merupakan dosen
yang cukup senior di FE UII. Beliau sudah mulai bekerja di FE UII sejak tahun
1987. Selain itu, beliau juga sering mengisi training-training terkait akuntansi,
sehingga pengalaman yang beliau miliki sangat luas. Saat ini beliau mengajar
mata kuliah berkaitan dengan akuntansi keuangan dan akuntansi syariah.
Peneliti menemui Bapak Arbah di kantor beliau, dengan meminta ijin
sebelumnya untuk melakukan wawancara. Peneliti juga telah memahami jadwal
untuk bertemu beliau karena saat penelitian ini dibuat, peneliti sedang menjadi
asisten dosen pada salah satu mata kuliah yang diampu oleh Bapak Arif Bahtiar.
Wawancara yang dilakukan berlangsung cukup lama, karena banyak
pengalaman-pengalaman yang Bapak Arbah ceritakan kepada peneliti, sehingga peneliti bisa
4.1.11 Informan 11
Nama : Arief Rahman, SIP., SE., MCom, PhD
Pendidikan :
S1 - SE (Bachelor of Accounting), Universitas Islam Indonesia.
S1 – SIP (Bachelor of Political Science), Universitas Gadjah Mada.
S2 – MCom (Master of Commerce), University of New South Wales,
Australia.
S3 – PhD Curtin University, Western Australia
Minat Penelitian : Information Systems, Public Sector Accounting dan
E-Government
Sertifikasi : -
Bapak Arief Rahman merupakan dosen yang masih muda di FE UII.
Namun saat ini beliau telah menyelesaikan pendidikan S3. Bapak Arief Rahman
telah bekerja di FE UII sejak 2001, dan saat ini Beliau menjabat di Direktorat
Akademik UII. Saat ini beliau belum memiliki sertifikasi profesi akuntansi,
namun sedang dalam proses sertifikasi dosen.
Saat peneliti menghubungi Bapak Arief, beliau memberikan tanggapan
yang baik dan langsung membuat janji waktu dan tempat untuk dapat melakukan
wawancara. Wawancara dilakukan di kantor Beliau, yaitu di Direktorat Akademik
UII. Saat peneliti sampai ke kantor Beliau, Pak Arief sedang tidak ditempat,
Pak Arief langsung menuju kantornya untuk melakukan wawancara, dan
meninggalkan rapatnya sebentar. Hal tersebut membuktikan bahwa Bapak Arief
Rahman termasuk orang yang tidak ingkar janji, meskipun beliau sedang sibuk.
Dalam proses wawancara berjalan dengan lancar. Bahkan setelah selesai
wawancara Beliau sempat sharing dengan peneliti mengenai penelitian kualitatif,
dan juga menunjukkan file penelitian kualitatif yang beliau miliki. Hal tersebut
menambah ilmu peneliti dalam melakukan penelitian kualitatif.
4.2 Hasil Analisis Wawancara
Hasil analisis wawancara ini di dapatkan dari ringkasan transkrip
wawancara yang telah peneliti lakukan dengan informan. Hasil analisis ini dibuat
guna mempermudah dalam memahami hasil wawancara yang telah dilakukan
untuk kemudian dianalisis dengan analisis coding, dan peneliti telah membuang
hal-hal yang tidak penting dan tidak diperlukan. Transkrip hasil wawancara akan
dilampirkan dalam penelitian ini.
4.2.1 Analisis Wawancara Informan 1 Narasumber : Bapak Mahmudi
Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah
Durasi : 00.13.03
Analisis : (Transkrip terlampir)
Dari hasil wawancara dengan Bapak Mahmudi, dapat disimpulkan bahwa
Bapak Mahmudi telah menyadari akan pentingnya sertifikai bagi dosen akuntansi.
Hal tersebut dapat dilihat dari gelar beliau yang telah memiliki sertifikasi profesi
dalam bidang manajemen. Hal yang memotivasi Bapak Mahmudi utnuk
mengambil sertifikasi adalah untuk sertifikasi jurusan juga untuk menambah
kompetensi. Keuntungan yang beliau dapatkan setelah memiliki sertifikasi profesi
adalah untuk praktek sebagai konsultan, sedangkan untuk akademiknya lebih
banyak ke pihak jurusan yang diuntungkan untuk sertifikasi. Namun untuk
pribadinya juga akan memberikan nilai lebih. Karena selain menjadi dosen
akuntansi, beliau juga bekerja menjadi konsultan manajemen di luar, maka
sertifikasi profesi ini juga mendukung pekerjaan beliau sebagai konsultan
tersebut.
Bapak Mahmudi menyatakan bahwa sertifikasi profesi lebih bermanfaat
untuk pekerjaan yang praktik, bukan untuk pendidik. Tapi dari praktik yang
dilakukan juga akan memberikan timbal balik ke pendidikan, sehingga pada saat
mengajar dosen dapat memadukan antara teori dan praktik. Menurut Pak
Mahmudi, sertifikasi yang beliau miliki juga berpengaruh terhadap mata kuliah
yang beliau ajarkan, beliau lebih ditugaskan ke mata kuliah yang berbau
Kendala yang dihadapi Bapak Mahmudi selama mengambil sertifikasi
profesi adalah tempat tes yang jauh, dan biaya yang tinggi. Selain itu juga waktu
yang diluangkan untuk mengikuti workshop sebelum tes dilakukan. Bapak
mahmudi juga menyebutkan bahwa Prodi akuntansi meberikan dukungan berupa
biaya juga iuran keanggotaan. Bapak Mahmudi menyarankan untuk dosen
akuntansi yang belum memiliki sertifikasi sebaiknya mengambil sertifikasi,
karena itu kaan meberikan nilai lebih sesuai dengan pribadnya masing-masing.
Semakin bisa memanfaatkan, maka akan semakin menguntungkan. Sedangkan
saran dari Bapak Mahmudi yang diberikan untuk Prodi akuntansi adalah supaya
mendorong dosen-dosennya untuk mengambil sertifikasi, juga bekerja sama
dengan instansi penyedia tes sertifikasi profesi.
4.2.2 Analisis Wawancara Informan 2 Narasumber : Ibu Isti Rahayu
Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah
Waktu : Senin, 30 Desember 2015 pukul 09.38
Durasi : 00:12:17
Analisis : (Transkrip terlampir)
Dari hasil wawancara peneliti dengan Ibu Isti Rahayu, dapat disimpulkan
bahwa Ibu Isti telah menyadari akan pentingnya sertifikasi profesi akuntansi. Hal
sistem SAP dari Jerman. Hal yang memotivasi Bu Isti untuk mengambil sertifikasi
adalah karena dengan memiliki sertifikasi akan meningkatkan kemampuan,
terutama dalam mengajar karena Ibu Isti memang berprofesi sebagai pengajar dan
tidak memiliki pekerjaan lainnya diluar. Selain itu dengan kepemilikan sertifikasi
juga meningkatkan kepercayaan di Bu Isti dalam mengajar, juga beliau bisa
memaksakan mahasiswanya untuk mengambil sertifikasi profesi juga.
Kepemilikan gelar sertifikasi ini juga mempengaruhi Bu Isti untuk mengajar mata
kuliah yang sejalan dengan sertifikasi yang beliau miliki.
Kendala yang dihadapi oleh Bu Isti saat mengambil sertifikasi adalah
terkait waktu karena sebagai dosen juga banyak kegiatan yang harus dilakukan,
sehingga harus bisa membagi waktu dengan baik. Dukungan dari Prodi Akuntansi
FE UII menurut Bu Isti adalah dari biaya sertifikasi, juga iuran-iuran yng
berkaitan dengan sertifikasi. Ibu Isti juga memiliki rencana untuk mengambil
sertifikasi profesi lagi, namun saat ini belum dipersiapkan. Ibu Isti juga
menyarankan untuk dosen akuntansi FE UII yang belum memiliki sertifikasi
untuk bersedia mengambil sertifikasi, dan menyarankan prodi akuntansi untuk
mendorong dosen-dosennya untuk mengambil sertifikasi, meskipun dosen
memiliki aktifitas yang banyak, namun dengan manajemen waktu hal tersebut
4.2.3 Analisis Wawancara Informan 3 Narasumber : Ibu Marfuah
Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah
Waktu : Senin, 30 Nopember 2015 pukul 10.21
Durasi : 00:07:48
Analisis : (Transkrip terlampir)
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Marfuah terkait
sertifikasi profesi, beliau belum terlalu mengetahui mengenai sertifikasi. Menurut
beliau, sertifikasi dilakukan untuk orang yang kan berpraktek, juga untuk
akreditasi program pendidikan. Beliau menyatakan bahwa sertifikasi profesi
akuntansi penting dilakukan, karena akan menambah wawasan, pengembangan
praktek, juga untuk dosen yang ingin berpraktek diluar. Saat ini Ibu Marfuah telah
memiliki sertifikasi dalam bidang SAP, namun hal itu tidak berpengaruh terhadap
mata kuliah yang beliau ajarkan, karena beliau mengajar akuntansi keuangan,
bukan sistem. Motivasi beliau untuk mengambil sertifikais adalah karena perintah
dari jurusan. Keuntungan sertifikasi yang beliau rasakan adalah bertambahnya
kemampuan dan konsep pemahaman yang lebih baik. Menurut Ibu marfuah,
kepemilikan sertifikasi juga mendukung dalam aktifitas mengajar, namun tidak
dijelaskan lebih lanjut.
Kendala yang dihadapi oleh Ibu Marfuah saat mengambil sertifikasi
terhadap keluarga. Ibu Marfuah menyatakan bahwa pihak jurusan akuntansi tidak
memberikan penghargaan bagi dosen yang telah memiliki sertifikasi. Ibu Marfuah
tidak memiliki pekerjaan lain diluar menjadi Dosen dan beliau juga tidak ada
keinginan untuk mengambil sertifikasi profesi lagi. Ibu marfuah juga tidak bisa
menyarankan dosen yang belum mengambil sertifikasi, karena menurut beliau
setiap orang memiliki mimpi yang berbeda-beda. Namun beliau menyarankan
untuk Prodi akuntansi agar mendukung dosennya untuk mengambil sertifikasi,
karena bagaimanapun itu akan berguna.
4.2.4 Analisis Wawancara Informan 4 Narasumber : Ibu Kinanthi Putri
Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah
Waktu : Senin, 30 Nopember 2015 pukul 11.47
Durasi : 00:10:58
Analisis : (Transkrip terlampir)
Dari hasil wawancara dengan Bu Kinanthi, dapat disimpulkan bahwa
beliau sudah menyadari akan pentingnya sertifikasi profesi akuntansi. Menurut
beliau, sebagai pendidik kepemilikan sertifikasi profesi akan menambah
pengetahuan yang tidak hanya teori saja, namun juga tau praktiknya. Selain itu,
dengan kepemilikan sertifikasi juga akan memebuka peluang pekerjaan profesi
ketika memiliki sertifikasi profesi. Untuk keuntungan dalam bidang akademiknya,
menurut Bu Kinanthi adalah akan ada timbal balik dari praktik yang di lakukan
dengan akademiknya.
Ibu kinanthi yang saat ini belum mengambil sertifikasi profesi juga
memiliki minat untuk mngambil sertifikasi, namuan untuk saat ini belum ada
persiapan juga belum ada usaha untuk mencari sertifikasi apa yang cocok dengan
beliau. Ibu kinanthi saat ini sedang berkonsentrasi dengan kegiatan mengajar,
karena beliau termasuk dosen baru di FE UII. Juga karena sebagai seorang
perempuan juga ada prioritas planning yang harus dilakukan terlebih dahulu
seperti berkeluarga, dll. Kendala yang dihadapi Bu Kinanthi untuk mengambil
sertifikasi adalah belum fokusnya beliau untuk bersertifikasi, karena beliau masih
harus mengambil konsentrasi yang akan beliau dalami.
Berkaitan dengan dukungan yang diberikan nstansi, Ibu Kinanthi tidak
begitu tahu detail apa saja yang diberikan, karena beliau belum fokus untuk
mencari tahu hal-hak yang berkaitan dengan sertifikasi profesi. Namun ketika ada
fasilitas lebih yang diberikan oleh Prodi Akuntansi, beliau juga masih akan
mempertimbangkan kauntungan dan pengorbanannya juga. Namun beliau tetap
menyarankan kepada dosen yang belum mengambil sertifikasi untuk segera
mengambil sertifikasi. Beliau juga menyarankan kepada prodi akuntansi untuk
lebih memberikan bimbingan kepada dosennya, juga mengarahkan apa yang harus
4.2.5 Analisis Wawancara Informan 5 Narasumber : Bapak Kumala Hadi
Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah
Waktu : Senin, 30 Nopember 2015, pukul 13.49
Durasi : 00:09:09
Analisis : (Transkrip terlampir)
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Bapak Kumala
hadi, dapat disimpulkan bahwa Bapak Kumala sudah sadar akan sertifikasi
profesi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan gelar yang beliau miliki, beliau
telah memiliki 2 gelar sertifikasi profesi akuntansi dan juga saat ini beliau
berpraktik menjadi akuntan publik. Menurut bapak Kumala, sertifikasi profesi
akuntansi penting untuk dosen akuntansi, karena untuk mnyeimbangkan antara
teori dan praktik, sehingga mahasiswa juga bisa lebih paham. Motivasi yang
memotivasi Bapak Kumala untuk mengambil sertifikasi adalah untuk mencari
uang, sejak mahasiswa beliau telah mengambil sertifikasi profesi dari PPAk.
Kauntungan yang beliau rasakan setelah memiliki sertifikasi adalah untuk mencari
uang, kareena beliau bekerja sebagai profesional.
Bapak Kumala dalam mengambil sertifikasi tidak menghadapi kendala,
karena menurut beliau kalau memang serius tidak akan ada kendala yang
diahadapi.Beliau juga menyatakan bahwa dengan kepemilikan sertifikasi profesi
sertifikasi profesi juga mempengaruhi dalam penugasan Bapak Kumala dalam
mengajar mata kuliah yang berkaitan dengan sertifikasi yang beliau miliki. Bapak
kumala ini mendapatkan sertifikasi profesi CPA karena beliau telah berpraktik
sebagai akuntan publik. Dukungan dari jurusan berupa tunjangan dulu pernah
beliau dapatkan pada tahun-tahun awal, namun lama klamaan ditiadakan. Bapak
Kumala lebih merasakan manfaat sertifikasi profesi ini utnuk pekerjaannya
menjadi akuntan publik, bukan pada bidang pendidikan.
Meskipun saat ini Bapak Kumala telah memiliki 2 sertifikasi profesi,
beliau masih punya keinginan untuk mengambil sertifikasi seperti apraisal dan
aktuaris, selama itu menjanjikan akan langsung beliau tekuni. Bapak Kumala
menyarankan untuk dosen akuntansi yang belum memiliki sertifikasi untuk segera
mengambil sertifikasi profesi. Karena dengan begitu akan terbuka peluang
memiliki pekerjaan diluar menjadi dosen sehingga akan memberikan penghasilan
yang banyak, mengingat menjadi dosen gaji yang diterima tidak banyak. Namun
hal tersebut tergantung preferensi masing-masing, karena keinginan orang satu
dengan yang lainnya berbeda. Beliau menyarankan untuk Prodi Akuntansi untuk
mengembangkan bersama sertifikasi profesi, karena saat ini persaingan antara
dunia profesi dan akademik lebih baik dalam profesi.
4.2.6 Analisis Wawancara Informan 6 Narasumber : Ibu Ahada Fauziah
Waktu : Senin, 30 Nopember 2015, pukul 14.42
Durasi : 00:10:57
Analisis : (Transkrip terlampir)
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Ahada, dapat
dismpulkan bahwa Ibu Ahada telah menyadari akan pentinya sertifikasi profesi
akuntansi, namun beliau hanya memahami sedikit. Menurut beliau, sertifikasi
profesi ini penting, beliau juga sudah mencoba mengikuti tes sertifikasi profesi
CA, namun belum lolos. Dari pengalaman mencoba mengambil sertifikasi,
hambatan yang beliau hadapai adalah kurang luasnya pengetahuan praktik yang
beliau miliki.
Menurut Bu Ahada, kepemilikan sertifikasi akan meningkatkan
keprofesionalan seseorang, sedangkan untuk akademiknya adalah untuk
memotivasi mahasiswa untuk mengambil sertifikasi juga. Ibu Ahada
menyebutkan dukungan yang diberikan oleh prodi akuntansi terkait sertifikasi
adalah dibayarkan pada biaya pendaftaran dan ujiannya. Selain itu juga diberikan
dukungan dalam bentuk materi-materi yang bisa dipelajari, sebelum melakukan
ujian.
Ibu Ahada ini memiliki pekerjaan diluar selain menjadi dosen, dan
menurut beliau sertifikasi profesi akan mendukung pekerjaannya, bukan secara
posisi, namaun secara pengetahuan. Ibu Ahada menyarankan untuk dosen
akuntansi yang belum memiliki sertifikasi untuk mengambil, dan juga
diberikan untuk prodi akuntansi adalah lebih bnayak memberikan bimbingan
materi, bukan secara financial saja namun juga keilmuannya.
4.2.7 Analisis Wawancara Informan 7 Narasumber : Ibu Maulidyanti Aisyah
Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah
Waktu : Selasa, 01 Desember 2015, pukul 12.06
Durasi : 00:16:41
Analisis : (Transkrip terlampir)
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Mauli, dapat
disimpulkan bahwa Ibu Mauli telah menyadari akan pentingnya sertifikasi profesi,
meskipun beliau tidak mengetahui banyak mengenai sertifikasi. Beliau
menyatakan bahwa sertifikasi penting untuk menentukan standar kualitas
seseorang dalam bidangnya. Ibu Mauli yang saat ini belum bersertifikasi memiliki
keinginan untuk mengambil sertifikasi dalam bidang sistem. Namun dalam waktu
dekat ini belum disipakan menuju sertifikasi, karena beliau memiliki prioritas lain,
sebelum sertifikasi ini.
Hambatan yang dihadapi Ibu Mauli untuk mengambil sertifikasi profesi
adalah maslaah waktu, juga prioritas, karena beliau sebagai ibu rumah tangga juga
keuntungan yang akan di dapatkan ketika memiliki sertifikasi profesi.Selain
keuntungan dalam hal praktik,menurut Bu mauli keuntungan dalam akademik
juga akan di dapatkan, karena dalam memperoleh sertifikasi profesi membutuhkan
proses, sehingga akan menambah kemampuan seseorang. Selain itu dalam
aktivitas mengajar akan bisa meyakinkan mahasiswa karena bisa memadukan
antara teori dan praktiknya. Saat ini Bu Mauli juga memiliki pekerjaan lain diluar
menjadi dosen, meskipun belum tejun langsung, namun menurut beliau
kepemilikan sertifikasi sedikit banyak akan mendukung pekerjannya diluar
tersebut.
Menuurut Bu Mauli, pihak Prodi akuntansi telah menyediakan beberapa
dukungan yang disediakan untuk dosen yang akan mengambil sertifikasi. Bu
Mauli memberikan saran kepada dosen yang belum memiliki sertifikasi untuk
mengambil sertifikasi sesuai dengan minat masing-masing. Sedangkan saran yang
diberikan untuk Prodi akuntansi adalah untuk membuat maping dosen, kemudian
mengkomunikasikan pilihan-pilihan sertifikasi untuk dibuat schedule dan punya
target untuk dosen mengambil sertifikasi.
4.2.8 Analisis Wawancara Informan 8 Narasumber : Bapak Dekar Urumsah
Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah
Durasi : 00:18:55
Analisis : (Transkrip terlampir)
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ketua prodi
akuntansi, yaitu Bapak Dekar Urumsah, beliau mengungkapkan bahwa beliau
mendukung mengenai sertifikasi profesi akuntansi. Namun dukungan itu akan
diberikan kepada orang yang benar-benar serius di bidangnya utnuk mendapatkan
sertifikasi, kalau tidak serius beliau tidak mau buang-buang uang dan juga tenaga.
Beliau juga menginginkan ketika dosen sudah memiliki sertifikasi profesi,
benar-benar dipraktekkan untuk pekerjaan, bukan hanya sekedar gelar saja yang
dimiliki, karena hal itu akan mewarnai SDM dalam prodi akuntansi.
Bapak Dekar juga mengungkapkan, meskipun saat ini belum memiliki
sertifikasi, beliau juga berencana mengambil sertifikasi ketika waktunya ada,
karena untuk saat ini baliau sedang disibukkan dengan kegiatan prodi akuntansi.
Bapak Dekar mengatakan bahwa dukungan yang diberikan untuk dosen yang
bersertifikasi seperti biaya untuk training-training, juga untuk biaya iuran
keanggotaan.
Kendala yang prodi akuntansi hadapi untuk mencetak dosen yang
bersertifikasi profesi adalah kesadaran dari dosennya sendiri, untuk mengambil
sertifikasi, apalagi yang sudah berumur 40-an keatas cukup sulit untuk dipaksa.
Namun untuk dosen-dosen muda, prodi masih bisa mengendalikan mereka untuk
ketika banyak dosen yang bersertifikasi adalah untuk kepentingan dokumentasi
saat penilaian sertifikasi prodi, dan juga peningkatan knowledge.
Terkait kebijakan yang dibuat oleh Ketua Prodi akuntansi saat ini belum
ada, karena beliau juga baru menjabat selama satu tahun, beliau masih mengikuti
peraturan-peraturan periode kepemimpinan sebelumnya. Untuk rencaan kedepan,
prodi akuntansi akan mendorong dosen-dosen akuntansi yang belum memiliki
sertifikasi untuk mengambil sertifikasi, namun harus ada pembagian menurut
minat masng-masing, sehingga bisa merata semua sertifikasi dimiliki oleh SDM
prodi akuntansi. Berkaitan degan target untuk mensertifikasikan dosen saat ini
belum dilakukan, namun kedepan akan direncanakan. Saat ini prodi akuntansi
sedang menyusun kerja sama degan ACCA, sehingga hal itu bisa dijadikan jalan
untuk mensetifikasikan dosen akuntansi, bagi yang mau, begitu yang diungkapkan
Bapak Dekar. Untuk penerimaan dosen baru, di akuntansi FE UII ini melum
memasukkan sertifikasi profesi sebagai salah satu kualifikasi penilaian.
Menurut bapak Dekar, selaku ketua prodi akuntansi, beliau menilai bahwa
dosen akuntansi sudah menyadari akan sertifikasi profesi akuntansi, namun karena
banyak kesibukan saat ini, sehingga dosen-dosen belum bisa melakukan persiapan
untuk itu. Sebagai ketua Prodi akuntansi beliau menyarankan supaya dosen
akuntansi yang belum memiliki sertifikasi untuk mengambil sertifikasi.
Sedangkan harapan yang beliau ungkapkan untuk prodi akuntansi adalah memiliki
4.2.9 Analisis Wawancara Informan 9 Narasumber : Pak Muammar Nur Kholid
Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah
Waktu : Kamis, 03 Desember 2015, pukul 15.39
Durasi : 00:06:16
Analisis : (Transkrip terlampir)
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Bapak
Muammar, dapat disimpulkan bahwa Bapak Muammar sudah menyadari akan
pentingnya sertifikasi profesi. Menurut beliau, sertifikasi profesi ini penting
namun tergantung tujuannya. Kalau untuk dosen, menurut bapak Muammar,
sertifikasi profesi akan membuka peluang dosen menjadi pembicara dalam
workshop, seminar, dsb. Sedangkan untuk praktik, CPA lah yang lebih menjual,
namun Bapak Muammar tidak menyebutkan alasannya.
Meskipun saat ini Bapak Muammar belum memiliki sertifkais profesi,
namun beliau memiliki keinginan untuk mnegambil sertifikasi profesi CPA atau
SAS. Saat ini beliau belum menyiapkan menuju sertifikasi tersebut, karena masih
disibukkan dengan aktivitas-aktivitas dosen. Hal tersebut menjadi hambatan,
mengapa sekarang beliau belum mengambil sertifikasi. Menurut beliau,
keuntungan yang akan di dapatkan ketika mengambil sertifikasi profesi adalah
lebih mengarah ke praktek. Kalau keuntungan untuk akademiknya menurut Bapak
Muammar sangat mendukung, namun beliau tidak menjelaskan lebih lanjut.
Bapak Muammar mengatakan bahwa ada banyak dukungan yang
diberikan dari prodi akuntansi terkait sertifiksi, termasuk penyediaan dana. Beliau
juga menyarankan untuk dosen yang belum mengambil sertifikasi untuk
mengambil sertifikasi, karena sertifikasi akan menunjukkan kompetensi. Beliau
juga menyatakan bahwa sudah ada kesadaran dosen akuntansi FE UII terhadap
sertifikasi profesi, hanya saja effort untuk mendapatkannya yang masih kurang.
4.2.10 Analisis Wawancara Informan 10 Narasumber : Bapak Arief Bachtiar
Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah
Waktu : Senin, 07 Nopember 2015, pukul 11.52
Durasi : 00:15.28
Analisis : (Transkrip terlampir)
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Bapak Arif Bachtiar,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa Bapak Arif Bachtiar telah memahami
mengenai sertifikasi profesi. Beliau juga bisa menjelaskan apa itu sertifikasi
profesi, tidak hanya macamnya saja namun arti dari sertifikasi itu sendiri. Ketika
bahwa yang paling utama adalah memiliki sertifikasi sebagai pendidik yang
dikeluarkan oleh departemen pendidikan, sedangkan sebagai seorang akauntan
baru memiliki sertfikikasi yang umum yaitu CA, dan yang terakhir baru
mengambil sertifikasi yang spesial dalam akuntansi sesuai dengan minat.
Saat ini Bapak Arif bachtiar memiliki sertifikasi sebagai pendidik, sebagai
akuntan, juga sebagai akuntan syariah. Hal yang memotivasi Bapak Arbah untuk
mengambil sertifikasi tertutama yang SAS adalah karena kesadaran beliau akan
pentingnya akuntansi yang islami karena kewajibannya sebagai seorang muslim.
Selain itu, Beliau juga menyadari akan pentingnya bukti kompetensi ketika Beliau
akan mengajarkan kepada mahasiswa, sehingga mahasiswa yakin akan
kemampuan pengajarnya. Dengan begitu, Beliau sangat mendalami akuntansi
syariah hingga saat ini. Beliaupun memiliki rencana untuk mengambil sertifikasi
yang tingkat internasional dalam bidang syariah.
Keuntungan yang di dapatkan oleh Bapak Arif Bachtiar setelah Beliau
mengambil sertifikasi adalah memperbaharui ilmu yang telah beliau miliki,
dituntut untuk berpartisipasi dalam pengembangan standar, selain itu juga ada
peningkatan percaya diri, karena telah memiliki bukti kompetensi. Beliau juga
sering diundang menjadi pembicara dalam kegiatan yang berkaitan dengan
akuntansi syariah, bahkan hingga keluar negeri. Beliau menyatakan bahwa tidak
ada kendala yang dihadapi ketika akan mengambil sertifikasi, karena memang
dasar ilmu beliau mengenai akuntansi syariah juga sangat matang, dan ketika
beliau menemui kendala mengenai materi ujian, hal itupun bisa beliau hadapi
Sertifikasi yang Bapak Arbah miliki menjadikan beliau lebih diutamakan
untuk mengajar akuntansi syariah di FE UII. Penelitian beliaupun saat ini lebih
konsentrasi ke akuntansi syariah. Pengaruh terhadap pekerjaan diluarpun cukup
banyak, meskipun beliau bekerja diluar bukan karena gelar yang beliau miliki,
namun adanya sertifikasi profesi ini memberikan dukungan terhadap pekerjaannya
sebagai pengurus beberapa BMT. Dari informasi yang beliau berikan, dukungan
yang diberikan oleh jurusan terkait sertifikasi adalah biaya untuk sertifikasi,
namun untuk yang internasional beliau mengatakan beluam ada anggaran.
Bapak Arif Bachtiar mengatakan bahwa dosen akuantansi FE UII saat ini
belum terlalu menyadari akan sertifikasi, terutama dosen yang sudah senior.
Beliau jugamenyatakan bahwa gender tidak mempengaruhi kesadaran untuk
mengambil sertifikasi profesi. Beliau menyarankan pada dosen akuntansi yang
belum memiliki sertifikasi untuk mengambil sertifikasi sesuai dengan minat
masing-masing kemudian ditekuni. Sedangkan saran yang diberikan untuk prodi
akuntansi adalah mendukung dosen yang akan mengambil sertifikasi dan
diarahkan sesuai dengan kebutuhan.
4.2.11 Analisis Wawancara Informan 11 Narasumber : Bapak Arief Rahman
Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah
Durasi : 00:07:54
Analisis : (Transkrip terlampir)
Dari hasil wawancara yang dilakuakan dengan Bapak Arif Rahman, dapat
disimpulkan bahwa Bapak Arif telah mengetahui apa itu sertifikasi profesi
akuntansi. Namun menurut Beliau, sertifikasi profesi itu tidak menjadi hal yang
penting untuk seorang dosen, karena sertifikasi profesi diperuntukkan untuk
praktisi. Bapak Arif Rahman juga saat ini tidak ada keinginan untuk mengambil
sertifikasi profesi, karena beliau bekerja menjadi dosen, tidak berpraktik diluar.
Namun setelah peneliti tanyakan lagi mengenai keinginan untuk mengambil
sertifikasi, ternyata Beliau juga menginginkan untuk mengambil sertifikasi
berkaitan dengan sistem. Namun itu dalam jangka panjang karena saat ini Beliau
masih disibukkan dengan pekerjaan Beliau yang menjabat pada Direktorat
Akademik UII.
Meskipun Bapak Arif Rahman belum memiliki sertifikasi, namun beliau
juga mengetahui dukungan yang diberikan oleh jurusan akuntansi, seperti biaya
sertifikasi dan biaya untuk training serta biaya SKP bagi dosen yang telah
bersertifikasi. Beliau juga menyebutkan keuntungan yang akan di dapatkan ketika
dosen menmiliki sertifikasi serta melakukan praktik, maka akan mendukung
profesinya juga sebagai dosen, bisa menceritakan mengenai praktiknya pada
mahasiswa.
Bapak Arif Rahman menyatakan untuk dosen akuntansi yang belum
mengambil, namun jika tidak, maka hal itu tidak diperlukan. Sedangkan saran
yang diberikan untuk prodi akuntansi adalah untuk mendukung dosen yang mau
mengambil sertifikasi, terutama yang punya kompetensi praktis. Karena hal itu
akan mendukung kelembagaan. Menurut Bapak Arif rahman, dosen akuntansi saat
ini sudah menyadari akan kebutuhan masing-masing terkait sertifikasi profesi
sesuai dengan keinginan dan rencananya kedepan.
4.3 Analisis Coding
Analisis coding biasanya dilakukan dalam penelitian kualitatif untuk
menemukan kesimpulan dari hasil wawancara yang telah dilakukan. Pengodean
menurut Mc Millian dan Schumacher (2001:467) dalam (Sundusiah, 2010)
adalah proses membagi data ke dalam bagian-bagian sistem klasifikasi. (Coding is
a process of dividing data into parts by classification system). Seperti yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai analisis coding, analisis ini akan
dilakukan dalam tiga tahap yaitu open coding, axial coding dan selective coding.
4.3.1 Open Coding
Open coding adalah pengkodeaan yang dimulai dari suatu pemahaman
belum jelas berupa list sejumlah kategori yang relefan (“open codes”). Data
dikodekan dengan mengklasifikasikan ke dalam elemen-elemen data dalam
berdasarkan komunaliti atau keguyuban, kausalitas atau hubungan sebab akibat,
dsb (Sudira, 2009).
Proses dari open coding yang dilakukan peneliti dikelompokkan menjadi
kategori yang sama pada setiap informan, kecuai informan yang berperan sebagai
perwakilan instansi (Prodi Akuntansi FE UII). Hasil open coding yang telah
80 INFORMAN 1
(Tabel 4.1)
Kategori Data Mentah Preliminary
Codes
Pengetahuan tentang sertifikasi
profesi
“Ya sedikit. Kalo di IAI, eee di Indonesia ya ada CPA, Certified Public
Accountant, ada CMA, certified management accountant, ada certified
profesional management accountant, CPMA, ada certified, certified Ferb examination atau CFA.”
Tahu
Pentingnya sertifikasi profesi bagi
dosen
“Penting, penting juga, jadi dosen itu seimbang, tidak hanya teori saja
tapi dia juga tau praktek”
Penting, untuk
keseimbangan
teori & praktek
Motivasi memiliki sertifikasi profesi “jurusan kalau punya sertifikasi internasional itu kan menambah nilai akreditasi. Secara personal ya untuk menambah kompetensi”, “Ada
81
value addednya kita lebih confidence” kompetensi
Keuntungan sertifikasi profesi “Sebenarnya sertifikasi itu akan bermanfaat kalau dia praktek...” Untuk praktek
Kendala sertifikasi profesi “...tempat tesnya itu kan terbatas...”, “Biayanya yang masih cukup tinggi..”, “Yang juga kendala itu ya biaya, waktu...”
Tempat ujian
terbatas, biaya
tinggi, waktu
Manfaat sertifikasi bagi akademik “kalau stafnya punya sertifikasi profesi internasional akan
meningkatkan...akreditasi”, “bisa balance antara teori dan praktek”,
“untuk ngajar juga bermanfaat”
Untuk sertifikasi,
untuk
keseimbangan
teori dan praktek
Dukungan yang diberikan instansi
(Prodi Akuntansi FE UII)
“di kirim, terus ujiannya dibayari, terus terus untuk jadi keanggotaan
kan tiap tahun kan member itu harus bayar iuran, fee-nya itu diganti dibayari sama jurusan.”
Biaya tes, iuran
member,
82 Pengaruh sertifikasi terhadap
pekerjaan diluar
“orang kan lebih percaya kalau bekerja sama dengan orang yang punya
sertifikasi”
Meningkatkan
kepercayaan
diluar
Keinginan memiliki sertifikasi
profesi (lagi)
- -
Saran untuk dosen yang belum
bersertifikasi
“Ya sebaiknya pada ikut, untuk yang mereka minati” Mengambil
sertifikasi
Saran untuk instansi terkait
sertifikasi profesi
“kerjasama dengan lembaga-lembaga yang mengeluarkan sertifikasi” Kerjasama
lembaga
Kesadaran dosen akuntansi terhadap
sertifikasi
83 INFORMAN 2
(Tabel 4.2)
Kategori Data Mentah Preliminary
Codes
Pengetahuan tentang sertifikasi
profesi
“Bahwa bidang-bidang di akuntansi itu ada sertifikasinya. Yang itu
tentunya adalah untuk mengakui kompetensi yang dimiliki oleh
seorang dosen terkait dnegan bidang tertentu. Ya mungkin akuntansi
manajemen dengan CMA, ee kemudian kompetensi terkait dengan
standar akuntansi keuangan, kompetensi terkait dengan sistem informasi atau dan sebagainya”
Tahu
Pentingnya sertifikasi profesi bagi
dosen
“Saya kira penting, karena dengan memiliki sertifikasi maka tentunya
dia akan, untuk mendapatkan sertifikasi tentunya kan bukan gratisan,
tentunya akan ada upaya untuk dia meningkatkan kompetensi sesuai
Penting untuk
84 dengan bidang yang disertifikasi dan sehingga ketika dia mengajar
pada bidang yang sama tentunya dia juga akan memiliki kompetensi
yang lebih baik diabndingkan dengan kalau dia tanpa sertifikasi.
Bagaimanapun pasti akan ada update ilmu ketika kemudian memaksa
untuk sertifikasi.
kompetensi
Motivasi memiliki sertifikasi profesi “Yang memotivasi untuk mengambil sertifikasi sebenarnya adalah
ehmmm untuk pengakuan kompetensi. Karena kalau kita mengajar ke
mahasiswa tentunya akan menjadi lebih enak, menjadi lebih yakin,
menjadi lebih PD ketika kita memiliki sertifikasi. Memang kompetensi yang kita miliki itu diakui sesuai dengan itu.”
untuk pengakuan
kompetensi,
memacu
mahasiswa
Keuntungan sertifikasi profesi “menjadi lebih paham”, “kemampunya juga menjadi lebih baik dan
mudah-mudahan mahasiswa juga bisa menikmati kompetensi yang saya miliki”
Menjadi lebih
paham,
85 kemampuan,
untuk
mahasiswa
Kendala sertifikasi profesi “Kendalanya adalah yaa waktu untuk belajar, karena ketika bekerja dan
ambil sertifikasi tentu harus membagi waktu antara tugas mengajar,
tugas kantor, dan juga tugas untuk sertifikasi.
Waktu
Manfaat sertifikasi bagi akademik “megajar pada mata kuliah yang kebetulan saya punya sertifikasinya” Mengaplikasikan
sertifikasi ke
pengajaran
Dukungan yang diberikan instansi
(Prodi Akuntansi FE UII)
“ikutkan trainingnya, kemudian dibayari untuk sertifikasinya” Biaya training,
biaya sertifikasi
86 pekerjaan diluar
Keinginan memiliki sertifikasi
profesi (lagi)
“Untuk mengambil sertifikasi yang lain ya mungkin suatu saat” Jangka panjang
Saran untuk dosen yang belum
bersertifikasi
“bersedia mengambil sertifikasi sesuai dengan bidangnya” Bersedia ambil
sertifikasi
Saran untuk instansi terkait
sertifikasi profesi
“mendorong dosen-dosennya utnuk mengambil sertifikasi. Karena di
prodi ada setahu saya ada program itu, tapi kan dosennya sendiri kan
aktifitasnya banyak, harus membagi waktu dan sebagainya, jadi ada
kesulitan-kesulitan seperti itu, itu yang kemudian menjadi kendala.”
Mendorong
dosen
Kesadaran dosen akuntansi terhadap
sertifikasi
87 INFORMAN 3
(Tabel 4.3)
Kategori Data Mentah Preliminary
Codes
Pengetahuan tentang sertifikasi
profesi
“Maksudnya gimana? Sertifikasi profesi yang mana yang kamu
maksud?”, “Contohnya?”, “Tahu.”
Kurang
memahami
Pentingnya sertifikasi profesi bagi
dosen
“Ya penting, kalau gak penting kan gak akan diadakan” Penting
Motivasi memiliki sertifikasi profesi “Yoo disuruh ikut, ikut. Gitu aja”, “biar bisa punya kemampuan yang lebih baik”
Karena perintah
Keuntungan sertifikasi profesi “punya pemahaman yang konsep, yang lebih baik” Pemahaman
88 Kendala sertifikasi profesi “harus meninggalkan keluarga, harus di Jakarta, harus belajar, itu kan
menyita energi, menyita waktu. Meluangkan banyak hal”
Energi, waktu
Manfaat sertifikasi bagi akademik “Enggak (tidak berpengaruh pada mata kuliah yang diajar)” Tidak ada
Dukungan yang diberikan instansi
(Prodi Akuntansi FE UII)
“Tidak ada penghargaan” Tidak ada
Pengaruh sertifikasi terhadap
pekerjaan diluar
- -
Keinginan memiliki sertifikasi
profesi (lagi)
“Sudah cukup saya” Tidak ada
Saran untuk dosen yang belum
bersertifikasi
“Semua orang itu punya mimpi, beda.” Tidak bisa
89 Saran untuk instansi terkait
sertifikasi profesi
“Yah di dukung lah ya, karena itu bagaimanapun untuk institusi
berguna”
Mendukung
Kesadaran dosen akuntansi terhadap
sertifikasi
- -
INFORMAN 4 (Tabel 4.4)
Kategori Data Mentah Preliminary
Codes
Pengetahuan tentang sertifikasi “Iya tahu”, “Ya yang jelas kan karena kalau di akuntansi sendiri kan kita
tahu ada, ada macem-macem. Ada akuntansi yang pendidik, ada
90
profesi akuntansi yang publik, gitu ya akuntan publik.”
Pentingnya sertifikasi profesi bagi
dosen
“Kalau menurut saya penting. Ya jadi karena memang ee khususnya
akuntansi sebagai akuntan rasanya gak cukup kalau cuman tahu teori aja.”
Penting utnuk
keseimbangan
Motivasi memiliki sertifikasi profesi - -
Keuntungan sertifikasi profesi “secara keilmuan teraplikasi”, “kemudian relasi nambah, kemudian pasti pendapatan juga akan bertambah”, “keilmuan saya pasti akan terus
berkembang” Aplikasi keilmuan, tambah relasi, pendapatan bertambah, ilmu berkembang
91
lanjut sekolahnya itu mau ambil apa konsentrasinya” konsentrasi
Manfaat sertifikasi bagi akademik “maka pasti dia akan timbal balik juga pada ranah pendidikannya” Untuk
keseimbangan
teori & praktek
Dukungan yang diberikan instansi
(Prodi Akuntansi FE UII)
“Setahu saya tetap ada, cuma saya gak tau detailnya apa” Ada, tidak tahu
detail
Pengaruh sertifikasi terhadap
pekerjaan diluar
- -
Keinginan memiliki sertifikasi
profesi (lagi)
“Insyaallah ada, tapai kalau, kalau sekarang kalau dalam waktu dekat
mungkin belum.”
Ada, jangka
panjang
Saran untuk dosen yang belum
bersertifikasi
92 Saran untuk instansi terkait
sertifikasi profesi
“menyegerakan, mendorong dosen yang belum punya sertifikasi tapi
mungkin juga mengarahkan”, “
Mendorong
dosen,
mengarahkan
Kesadaran dosen akuntansi terhadap
sertifikasi
93 INFORMAN 5
(Tabel 4.5)
Kategori Data Mentah Preliminary
Codes
Pengetahuan tentang sertifikasi
profesi
“Jadi sertifikasi profesi itu ya dia punya keahlian yang diakui, tidak
hanya sekedar ngajar, apa namanya, e kalau ngajar itu kan keahlian
mengajar, tapi kalau profesi itu keahlian melangsungkan pekerjaan profesi”
Tahu
Pentingnya sertifikasi profesi bagi
dosen
“Ya sekarang kalu gak punya profesi gimana dia bisa bayangin
pengetahuan profesi. Mahasiswanya nanti jadi apa? Ntar jga gak tahu”
Penting untuk
keseimbangan
teori
94
Keuntungan sertifikasi profesi “Ya cari duit banyak, biar uangnya banyak” Ekonomi
Kendala sertifikasi profesi “Gak ada kendala, asal orang mau belajar mau bekerja itu” Tidak ada
Manfaat sertifikasi bagi akademik “Kalau mengajar itu membantu, karena gak usah belajar banyak” Membantu
dalam mengajar
Dukungan yang diberikan instansi
(Prodi Akuntansi FE UII)
“Ya paling dukungan suruh ngajar, suruh ini, ndak ada urusannya antara
akademik sama pprofesi”, “Awalnya tahun delapan puluh satu namanya
ada tunjangan kelangkaan, karena kan belum banyak akuntan”
Tunjangan
(dulu)
Pengaruh sertifikasi terhadap
pekerjaan diluar
“Cari duit, iya bukan untuk ke dosen” Sangat
berpengaruh
Keinginan memiliki sertifikasi
profesi (lagi)
“Ada banyak, masih belum. Saya pengen ambil sertifikasi apraisal, saya
pengen ambil sertifikasi kalo ada ya ke aktuaris, ke pajak”
Ada dalam
waktu dekat
95
bersertifikasi umumnya miskin, saya kaya sendiri kalo hanya saya yang memiliki
sertifikasi. Sangat banyak yang saya kerjakan, contohnya yang ngajar
aja dapet gaji cuma berapa itu kasihan juga tho, tapi kalo gak mau yaudah”
untuk bisa
praktik
Saran untuk instansi terkait
sertifikasi profesi
“kalo bisa bantu lah yang lain, kemudian ngembangkan bareng-bareng.
Nanti mahasiswanya juga merasa tidak tertinggal untuk ngajarnya.
Karena sekarang ini kalo kelebihan antara akademik sama profesi itu
lebih maju profesi.”
Membantu
pengembangan
Kesadaran dosen akuntansi terhadap
sertifikasi
96 INFORMAN 6
(Tabel 4.6)
Kategori Data Mentah Preliminary
Codes
Pengetahuan tentang sertifikasi
profesi
“ya tahu macam-macamnya begitu, ya mungkin yang pertama biasanya
yang paling rendah profesi akuntansi itu Akt terus habis itu nannti CA, lalu ada CPA dan sebagainya.”
Tahu
Pentingnya sertifikasi profesi bagi
dosen
“Penting sih, penting” Penting
Motivasi memiliki sertifikasi profesi “karena ya mau tidak mau sebagai akademisi kan, mau tidak mau
dituntut ya? Begitu, itu kan jadi istilahnya salah satu identitas sih, sebenarnya.”,
Tuntutan
97 Keuntungan sertifikasi profesi “bisa jadi motivasi supaya akademisi, bisa jadi motivasi buat mahasiswa
juga, gitu”, “pengakuan terhadap kita kan bertambah”
Motivasi
akademisi,
Pengakuan
Kendala sertifikasi profesi “jadi ya kesulitannya karena memang pengetahuan saya tentang audit.” Kurangnya
pengetahuan
Manfaat sertifikasi bagi akademik “kalau orang kerja kan ada kredit yang harus dipenuhi, naah itu
beberapa, beberapa gelar profesi itu bisa digunakan untuk memenuhi itu”
Pemenuhan
kredit kinerja
Dukungan yang diberikan instansi
(Prodi Akuntansi FE UII)
“dulu yang pertama saya ikut ujian CA kemarin gratis, ujiannya dan
daftarnya jadi secara materi gratis daftar, daftar itu saya kalau tidak
salah itu 1.2 juta, terus ujiannya itu 2 juta kalau tidak salah, nah itu kemarin gratis, cuman kalau yang kedepan itu saya belum tahu”, “juga
ada refreshingnya juga sih mbak, kalau orang kompre itu ada referend
Biaya ujian dan
pendaftaran,
98 itu ya hanya, sebenarnya soal-soal, contoh soal itu ada di website begitu,
ada pertemuan untuk pembahasannya”
Pengaruh sertifikasi terhadap
pekerjaan diluar
“Secara posisi enggak, tetapi secara pengetahuan dalam arti ketika kita
mengambil, untuk mengambil profesi itu kan ada jenjang yang sama,
kalau ke Katis itu ada kuliahnya gitu yang mendukung, tapi kalau secara gelarnya, berbeda”
Pengaruh
pengetahuan
Keinginan memiliki sertifikasi
profesi (lagi)
“Ada. Kalau keinginan ada. Kalau keinginan, ada jelas no pengen”,
“tapi ya saya memikirkan visibiliti juga. Maksudnya ehmmm, apa
sebenernya luas ya, tapi entah mungkin akan dimulai dari yang mana
dulu saya gak tau, karena kan kalau dimulai dari sekarang kemungkinan yang paling terdekat itu sertifikasi yang ditunjukkan oleh SAP”
Ada, jangka
panjang
Saran untuk dosen yang belum “memang harus persiapan, istilahnya saya masih baru begitu, terus, Mengambil
99
bersertifikasi terus sarannya sih mungkin ya perlu persiapan itu, ya baca-baca materi.” yang siap
Saran untuk instansi terkait
sertifikasi profesi
“ya semoga bisa terfasilitasi terus lah, maunya gratis, maunya gratis, ya
paling tidak, ada kontribusi lah, tapi sejauh ini mendukung sih”,
“Mungkin semacam refreshing materi-materi itu sih”
Menfasilitasi
sertifikasi,
referensi materi
Kesadaran dosen akuntansi terhadap
sertifikasi
100 INFORMAN 7
(Tabel 4.7)
Kategori Data Mentah Preliminary
Codes
Pengetahuan tentang sertifikasi
profesi
“sejujurnya saya gak tahu detail, ya maksudnya saya gak tahu banyak
tapi yang saya tahu masing-masing spesialisasi itu ada sertifikasinya, mungkin kalau mau ke keuangan ya kamu CA,”
Tahu sedikit
Pentingnya sertifikasi profesi bagi
dosen
“Penting sih, maskudnya sertifikasi itu kan standar kualitas”, “Penting
karena gini, apa ya dan justru karena dia dosen, ehmmm dosen itu tidak
semata-mata hanya tahu teori, dosen itu kan harus tahu yang ada di lapangan.”
Penting untuk
standar kualitas,
keseimbangan
teori
101
sudah diakui. Penting, penting. Pentingnya penting” kualitas
Keuntungan sertifikasi profesi “Networking, terus apa ya, itu nanti efeknya bisa panjang gitu, karena
link kita luas pasti kita kan kesempatannya terbuka gitu kan? Kita juga
bisa lebih untuk mengaplikasikan ilmu itu jadi lebih ini, lebih banyak kesempatan gitu”
Networking,
kesempatan,
aplikasi ilmu
Kendala sertifikasi profesi “Ke waktu sih ya, maksudnya prioritas Mbak, bukan waktu. Prioritas,
jadi untuk saat ini saya belum memprioritaskan itu, saya belum
memprioritaskan itu dan saya gak tahu apakah kan kalau sekolah saya masih harus S3 juga kan?”
Prioritas waktu
Manfaat sertifikasi bagi akademik “Jadi itu kan memperkaya kita pasti e pa ya, saya gak bisa bilang pasti
sih, tapi kemungkinan besar itu akan membantu kita apa ya, dalam
menyampaikan materi itu bisa lebih komprehensif gitu, karena kan
Menambah
102 wawasan kita jadi lebih luas seperti itu”
Dukungan yang diberikan instansi
(Prodi Akuntansi FE UII)
“kalau setahu saya sih kalau dari apa, sertifikasi itu kan gak murah,
kalau untuk dana sih sepertinya anu, maksudnya e prodi mensupport
itu. Untuk, utnuk ya seperti ERP itu kan sebelum kita sertifikasi itu kan ujian kan ada training itu juga di support juga, gitu”
Biaya sertifikasi
Pengaruh sertifikasi terhadap
pekerjaan diluar
“Tapi nek mendukung sih ketoke yo mendukung sih ya, bagaimanapun
ilmu itu pasti akan bemanfaat ya”
Mendukung
pengetahuan
Keinginan memiliki sertifikasi
profesi (lagi)
“Ada. Kalau keinginan ada. Kalau keinginan, ada jelas no pengen”,
“tapi entah mungkin akan dimulai dari yang mana dulu saya gak tau,
karena kan kalau dimulai dari sekarang kemungkinan yang paling terdekat itu sertifikasi yang ditunjukkan oleh SAP”
Ada jangka
panjang
103
bersertifikasi gitu sebaiknya memang punya sertifikasi” sertifikasi
Saran untuk instansi terkait
sertifikasi profesi
“maping dosen lalu setelah itu diberikan, ehmm istilahnya
mengkomunikasikan ini, mengkomunikasikan pilihan-pilihan sertifikasi
yang ada untuk masing-masing konsentrasi. Misalnya syariah itu ada
ini, ini ,ini. Dan kalau perlu jurusna itu bikin schedule jadi punya target”
Maping dosen,
dikomunikasikan,
dibuat jadwal dan
target
Kesadaran dosen akuntansi terhadap
sertifikasi
104 INFORMAN 8
(Tabel 4.8)
Kategori Data Mentah Preliminary
Codes
Pengetahuan tentang sertifikasi
profesi
“Untuk sebagai orang akuntan. Dengan adanya sertifikasi itu dipandang
punya kompetensi disitu. Kompetensi sebagai akuntan profesional. Nah
kalo kita disini kan sebenarnya lebih banyak menjadi akuntan pendidik
ya, akuntan kan macem-macem”
Tahu
Pentingnya sertifikasi profesi bagi
dosen
“sebetulnya akuntan profesional itu ya manfaatnya kalau dia di praktek
ya, praktek. Kitanya memang kekurangan kalau di Prodi akuntansi.
Kurang yang betul-betul dia berpraktek ya”
Penting untuk
menunjang
kareditasi Prodi
105
sertifikasi profesi temen butuh uang SKP untuk mempertahankan CA ya saya kirim
mereka untuk training-training saya gak akan eman-eman terus terang, bukan duit saya juga”
biaya training
Alokasi dana sertifikasi “Ada, jelas ada. Cuma gak banyak. Karena nanti disediakan banyak juga belum tentu ada yang gunakan”
Ada tidak
banyak
Kendala sertifikasi profesi “Kendalanya, kendalanya ya tinggal kemauan sendiri aja sebenarnya
kadang kita, terutama dosen-dosen disini sudah tua gitu seumur 40 keatas aja orang dengan umur 40 keatas itu udah sulit untuk berubah”
Kemauan dosen
Keuntungan sertifikasi profesi dosen
bagi Prodi Akuntansi
“Keuntungannya yang secara dokumentasi ya banyak yang punya CA,
itu menjadi salah stau tambahan pada saat akreditasi. Administrasi kan akreditasi itu kan berdasarkan administrasi.”, “Rasanya ya itu update
knowledge, dipaksa, dipaksa harus update knowledge. Itu
Mendukung
akreditasi,
meningkatkan