• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting)."

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

44 BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini, peneliti akan memaparkan fokus dari penelitian ini yaitu

Kesadaran dosen akuntansi FE UII terhadap sertifikasi profesi akuntansi.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif. Metode

kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya

dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).

Pada penelitian kualitatif peneliti dituntut dapat menggali data berdasarkan

apa yang diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh sumber data. Menurut Bokdan

dan Biklen, S (1992) dalam (Rahmat, 2009), pada penelitian kualitatif peneliti

bukan sebagaimana seharusnya apa yang dipikirkan oleh peneliti tetapi

berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan, yang dialami,

dirasakan, dan dipikirkan oleh sumber data.

Dengan melakukan penelitian melalui pendekatan deskiptif maka peneliti

harus memaparkan, menjelaskan, menggambarkan data yang telah diperoleh oleh

peneliti melalui wawancara mendalam yang dilakukan dengan para informan.

Pada bab ini dibagi menjadi empat bagian agar lebih sistematis dan tearah yaitu

sebagai berikut:

1. Deskripsi informan penelitian

(2)

3. Analisis Coding

4. Pembahasan

4.1 Deskripsi Informan Penelitian

Semua informan dalam penelitian ini adalah dosen akuntansi FE UII baik

yang telah memiliki sertifikasi profesi maupun yang belum memiliki sertifikasi.

Peneliti menyusun deskripsi informan berdasarkan waktu wawancara, dari yang

diwawancarai lebih awal hingga yang terakhir.

Data Informan ini, peneliti peroleh dari website Program Studi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. Selain itu, peneliti

mendeskripsikan informan dari hasil pengamatan peneliti selama melakukan

wawancara.

4.1.1 Informan 1

Nama : Mahmudi., S.E., M.Si.

Pendidikan :

 S1, Akuntansi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta  S2, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Minat Penelitian : -

Sertifikasi : Certified Management Accountant (CMA)

Bapak Mahmudi termasuk dosen yang senior di Prodi Akuntansi FE UII.

(3)

Bapak Mahmudi lakukan, sehingga Beliau memiliki banyak pengalaman. Bapak

Mahmudi biasanya mengajar mata kuliah yang berkaitan dengan sektor publik dan

manajerial, sesuai dengan sertifikasi yang beliau miliki.

Selama peneliti menjalani proses penelitian dan wawancara dengan Bapak

Mahmudi, Beliau merupakan informan yang pertama kali peneliti wawancarai.

Beliau sangat respon dengan kebutuhan mahasiswa yang ingin bertemu dengan

beliau. Ketika peneliti menghubungi beliau untuk membuet janji, beliau langsung

meng-iyakan. Kemudian ketika peneliti menghubungi beliau lagi untuk

melakukan wawancara, beliau langsung merespon dan tidak selang lama,

dilakukanlah wawancara. Bapak Mahmudi menyambut peneliti dengan baik, dan

mempersilahkan untuk menanyakan apa yang peneliti ingin tanyakan. Dengan

sikap beliau yang sangat welcome dengan peneliti, membuat peneliti merasa

nyaman dalam melakukan wawancara dengan lancar, sehingga membuat peneliti

percaya diri untuk melakukan wawancara dengan dosen yang lain.

4.1.2 Informan 2

Nama : Isti Rahayu, Dra., M.Si, Ak.

Pendidikan :

 S1, Akuntansi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

 S2, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

(4)

Sertifikasi : Certified Business Associate ERP-SAP dan Charter

Accountant (CA)

Ibu Isti Rahayu merupakan salah satu dosen perempuan yang sudah pernah

menjabat menjadi ketua prodi akuntansi FE UII periode 2010-2014. Saat ini

beliau memiliki sertifikasi dalam bidang sistem SAP dan dalam bidang akuntansi

keuangan, yaitu CA. Beliau sudah menjadi dosen di FE UII sekitar 20-an tahun

terhitung hingga saat wawancara. Beliau biasanya mengajar mata kuliah yang

terkait dengan akuntansi keuangan, baik akuntansi pengantar maupun akuntansi

menengah. Selain itu Beliau juga mengajar di Lab. ERP SAP yang sesuai dengan

sertifikasi yang beliau miliki dalam bidang SAP.

Ibu Isti rahayu adalah orang kedua yang peneliti wawancarai. Beliau

sangat membantu peneliti dalam mencari informasi, karena beliau mengetahui

beberapa fakta terkait sertifikasi yang terjadi saat ini. Beliau juga tak segan

mencarikan nama instansi yang mengeluarkan sertifikasi yang beliau miliki,

meskipun sudah dicari lama namun tidak ditemukan.

Informasi yang diberikan oleh Ibu Isti sangat membantu, dan beliau

menjawab pertanyaan dari peneliti dengan sangat enjoy, sehingga peneliti juga

menikmati saat-saat wawancara dengan Ibu Isti Rahayu. Pada awalnya peneliti

menghubungi beliau untuk meminta waktu kepada Ibu Isti untuk bisa bertemu.

Ketika Ibu Isti telah memberikan jadwal untuk pertemuan, kemudian peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan peneliti ingin menemui Beliau. Ketika peneliti

(5)

langsung menyetujui dan langsung dilakukan wawancara pada saat itu juga. Hal

tersebut sangat menguntungkan bagi peneliti, karena tidak perlu waktu lama untuk

menunggu bisa ,melakukan wawancara.

4.1.3 Informan 3

Nama : Marfuah, Dra., M.Si, Ak.

Pendidikan :

 S1, Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Solo

 S2, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Minat Penelitian : -

Sertifikasi : Certified Business Associate ERP-SAP dan Charter

Accountant (CA)

Ibu Marfuah sudah mulai bekerja di FE UII sebagai dosen sejak 1992.

Beliau biasanya mengajar mata kuliah bidang keuangan, seperti akuntansi

pengantar, akuntansi biaya, akuntansi menengah, dan sebagainya. Seperti halnya

Ibu Isti Rahayu, Ibu Marfuah juga memiliki sertifikasi SAP dan CA. Meskipun

beliau memiliki sertifikasi SAP, namun beliau tidak mengampu mata kuliah Lab.

ERP SAP.

Saat peneliti menemui Ibu Marfuah, Ibu marfuah sedang cukup sibuk

dengan pekerjaannya, meskipun peneliti sudah membuat janji sebelumnya untuk

(6)

melakukan wawancara terkait dengan sertifikasi profesi. Ibu marfuah cukup

membantu peneliti dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, meskipun

penjelasan yang Beliau berikan tidak terlalu banyak karena keisbukannya tersebut.

4.1.4 Informan 4

Nama : Kinanthi Putri Ardiami, SE., M.Ak.

Pendidikan : -

Minat Penelitian : -

Sertifikasi : -

Ibu Kinanthi merupakan salah satu Dosen yang masih muda di Prodi

Akuntansi FE UII. Beliau mengajar di FE UII dari tahun 2013. Sebagai dosen

muda, beliau belum memiliki sertifikasi dan belum merencanaknnya untuk saat

ini. Beliau mengaku juga belum tahu spesialisasi mata kuliah yang dia pegang,

namun selama ini Beliau rutin mengajar manajemen keuangan.

Saat pertama kali peneliti menghubungi Ibu Kinanthi, beliau langsung

merespon sehingga peneliti bisa langsung membuat janji pertemuan untuk

wawancara meskipun akhirnya gagal dan diganti hari lain. Ketika peneliti

menemui Ibu Kinanthi, Beliau sedang berada di kantornya dan Beliau rela

menghentikan pekerjaanya sebentar untuk melakukan wawancara dengan peneliti.

Ibu Kinanthi bahkan minta maaf dengan peneliti karena janji untuk wawancara

sebelumnya namun batal karean kesibukan Ibu Kinanthi. Wawancara yang

dilakukan antara peneliti dengan Ibu Kinanthi berjalan dengan lancar dan bahkan

(7)

meskipun status Beliau lebih tinggi dari peneliti. Namun hal tersebut tidak

mengurangi rasa hormat peneliti terhadap Ibu kinanthi.

4.1.5 Informan 5

Nama : Kumala Hadi, Dr., Ak., MS., CPA

Pendidikan :

Universitas Gadjah Mada, Sarjana Ekonomi, Program Studi Akuntansi

Universitas Gadjah Mada, Magister Sains, Program Studi Akuntansi

Universitas Gadjah Mada, Doktor di bidang Akuntansi

Minat Penelitian : Pengauditan dan Akuntansi Keuangan

Sertifikasi : Certified Public Accountant (CPA) dan Chartered

Accountant (CA)

Bapak Kumala Hadi merupakan salah satu dosen senior di FE UII. Beliau

telah mengajar di FE UII sejak tahun 1981. Selain bekerja menjadi dosen di FE

UII, Bapak Kumala juga bekerja sebagai akuntan publik, bahkan beliau memiliki

kantor akuntan publik sendiri. Dengan praktiknya sebagai akuntan publik, beliau

mendapatkan sertifikasi sebagai akuntan publik yaitu CPA. Selain itu, beliau juga

mengantongi sertifikasi CA yang di dapatkan dari IAI. Selama mengajar di FE

UII, Bapak Kumala sudah banyak pengalaman dalam mata kuliah, mulai dari

keuangan, managerial, hingga saat ini beliau mengajar auditing, forensik dan teori

(8)

Peneliti menemui Bapak Kumala di Grha Kumala Hadi, yaitu kantor KAP

milik Bapak Kumala. Peneliti sebelumnya sempat menemui Bapak Kumala untuk

meminta ijin beliau untuk menjadi salah satu narasumber dalam penelitian ini.

Kemudian peneliti menghubungu Bapak Kumala kembali untuk membuat janji

pelaksanaan wawancara. Peneliti datang ke kantor KAP Kumala Hadi lebih awal,

sehingga harus menunggu beberapa saat sampai kedatangan Bapak Kumala ke

kantor tersebut. Setelah Beliau datang, beliau langsung mempersilahkan peneliti

untuk melakukan wawancara. Bapak Kumala sangat realisitis, bahkan ketika

mengungkapkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.

Bapak Kumala menjawab pertanyaan dengan alasan yang sangat logis dan tanpa

basa-basi, dan hal tersebut menambah wawasan peneliti juga bahwa segala

sesuatu itu harus dipikir dengan logis. Peneliti juga merasa senang karena Bapak

Kumala menjawab pertanyaan peneliti dengan sangat jujur.

4.1.6 Informan 6

Nama : Ahada Fauziah, SE., M.Ak.

Pendidikan :

 S1, Akuntansi, Universitas Islam Indonesia

 S2, Universitas Islam Indonesia

Minat Penelitian : -

(9)

Ibu Ahada, merupakan salah satu dosen baru di FE UII, seperti halnya Ibu

Kinanthi. Beliau baru bekerja di FE UII selama satu tahun. Saat ini, Ibu Ahada

belum memiliki sertifikasi profesi, namun beliau sudah pernah mencoba

mengikuti ujian sertifikasi baru-beru ini, dan belum berhasil. Selama mengajar

selama satu tahun ini, Ibu Ahada sering mendapat tugas untuk mengajar mata

kuliah keuangan.

Ibu Ahada merupakan orang yang sangat ramah. Saat peneliti mendatangi

kantor beliau tanpa membuat janji terlebih dahulu, dan beliaupun mempersilahkan

dan menerima peneliti dengan baik. Peneliti sebelumnya sudah sempat

menghubungi Ibu Ahada, namun tidak mendapatkan jawaban, sehingga peneliti

langsung mendatangi kantor beliau.Beliau menjawab pertanyaan peneliti dengan

santai dan tenang, dan beliau menceritakan sedikit pengalaman Beliau saat

kemarin mengikuti ujian sertifikasi.

4.1.7 Informan 7

Nama : Maulidyati Aisyah, SE, MCom(Adv)

Pendidikan :

Universitas Gadjah Mada, Sarjana Ekonomi, Program Studi Akuntansi

University of Queensland, Master of Commerce (Adv), Information

Systems

(10)

Sertifikasi : -

Ibu Mauli, beliau termsuk dosen yang masih muda, namun beliau sudah

cukup lama bekerja di FE UII. Beliau mulai bekerja di FE UII sejak tahun 2009.

Mata kuliah yang sering beliau ajarkan adalah mengenai sistem informasi dan

manajerial. Beliau tidak terlalu tertarik dengan akuntansi keuangan karena

menurut beliau, akuntansi keuangan sangat rigit. Meskipun begitu, terkadang

beliau juga masih mendapatkan tugas untuk mengajar mata kuliah akuntansi

keuangan. Saat ini, Ibu Mauli belum memiliki sertifikasi profesi akuntansi. Beliau

masih belum merencanakan untuk mengambil sertifikasi, meskipun keinginan

untuk mengambil itu ada.

Saat peneliti menghubungi Ibu Mauli, beliau merespon permintaan peneliti

dengan baik, meskipun respon yang beliau berikan cukup lama karena kesibukan

beliau. Setelah dibuat janji untuk melakukan wawancara, peneliti dan Ibu

Mauli-pun melakukan wawancara. Wawancara dilakukan di kantor jurusan akuntansi FE

UII. Wawancara berjalan dengan lancar dan Ibu mauli menjawab semua

pertanyaan peneliti dengan baik. Peneliti juga memahami jawaban yang diberikan

Ibu Mauli.

4.1.8 Informan 8

Nama : Dekar Urumsah, SE., S.Si, Mcom

(11)

 S1-Drs, Doctorandus in Accountancy, Universitas Islam Indonesia (1992)  S1-S.Si, Bachelor of Science in Electronics & Instrumentations,

Universitas Gadjah Mada (1997)

 Grad. Diploma-Postgraduate Diploma in Business (Information Systems), Curtin University (2003)

 S2-MCom Master of Commerce (Information Systems), Curtin Business School, Curtin University, Australia (2004)

 S3-PhD Curtin University, Western Australia (2012) Minat Penelitian : Information Systems

Sertifikasi : -

Bapak Dekar Urumsah adalah Ketua Prodi akuntansi FE UII yang telah

menjabat dari tahun 2014. Beliau juga saat ini masih mengajar meskipun sangat

banyak pekerjaan yang harus beliau tangani. Biasanya beliau mengajar mata

kuliah yang berhubungan dengan sistem informasi. Beliau juga sudah banyak

memiliki pengalaman dalam mengajar, karena beliau mulai bekerja sebagai dosen

sejak tahun 1993.

Peneliti menemui Bapak Dekar juga tanpa membuat janji terlebih dahulu,

karena Beliau sangat sibuk, sehingga ketika peneliti bertemu dengan Bapak Dekar

untuk suatu urusan yang laian, peneliti langsung meminta waktu Bapak Dekar

untuk melakukan wawancara dan beliaupun setuju. Wawancara dilakukan oleh

peneliti dengan Bapak Dekar dan juga peneliti ditemani oleh seseorang teman

peneliti, yang sebelumnya punya kepentingan dengan bapak Dekar juga.

(12)

Dekar. Peneliti juga memahami dengan lebih jelas apa yang Bapak Dekar

maksudkan.

Wawancara yang dilakukan dengan Bapak Dekar ini dilakukan untuk

mencari informasi mengenai kebijakan yang ada di Prodi Akuntansi FE UII

terkait sertifikasi profesi. Karena ingin mengetahui informasi tersebut dengan

lebih jelas, peneliti berusaha untuk menemui Bapak Dekar selaku Ketua Jurusan

Prodi Akuntansi sehingga diharapkan peneliti mendapatkan informasi yang

lengkap terkait sertifikasi profesi di Prodi Akuntansi FE UII.

4.1.9 Informan 9

Nama : Muammar Nur Kholid., SE., M.Ak.

Pendidikan :

S1- Universitas Islam Indonesia, Sarjana Ekonomi, Program Studi

Akuntansi

S2- Universitas Islam Indonesia, Magister Akuntansi, Program Studi Akuntansi

Minat Penelitian : -

Sertifikasi : -

Bapak Muammar merupakan dosen yang paling muda di FE UII. Saat ini beliau

(13)

muda juga, sehingga saat ini beliau belum memiliki sertifikasi profesi. Namun

beliau telah merencanakan untuk mengambil sertifikasi profesi.

Saat peneliti menghubungi bapak Muammar, Beliau merespon dengan

cepat, namun karena kesibukan beliau mengurusi berbagai macam kegiatan prodi

akuntansi, sehingga Beliau sangat susah di temui. Ketika Beliau sudah ada waktu

luang, peneliti menghubungi Bapak Muammar dan menemui Beliau ditengah

kesibukannya, sehingga mencuru-curi waktu antara rapat dan mengajar.

Wawancara dilakukan dengan sangat singkat, karena Bapak Muammar yang

sudah terburu-buru akan masuk ke kelas. Meskipun begitu, peneliti mendapatkan

informasi yang cukup jelas mengenai sertifikasi profesi dari beliau.

4.1.10 Informan 10

Nama : Arief Bachtiar, Drs., MSA, Ak

Pendidikan :

 S1 – Sarjana Muda (BSc), Department of Accounting, Faculty of

Economics, Gadjahmada University, Yogyakarta, Indonesia, 1983

 S1 – Sarjana (Drs), Department of Accounting, Faculty of Economics,

Gadjahmada University, Yogyakarta, Indonesia, 1987.

 S2 – Master of Science in Accountancy (MSA), Department of

Accountancy, College of Commerce and Business Administration, the

(14)

 S3 – Pendidikan Doktor, Program Pasca Sarjana Doktor Ilmu Ekonomi,

Universitas Islam Indonesia – ongoing study

Minat Penelitian : Financial Accounting dan Shariah Accounting

Sertifikasi : Sertifikasi Akuntan Syariah (SAS) dan Charter

Accountant (CA)

Bapak Arif bachtiar, atau sering disapa Bapak Arbah merupakan dosen

yang cukup senior di FE UII. Beliau sudah mulai bekerja di FE UII sejak tahun

1987. Selain itu, beliau juga sering mengisi training-training terkait akuntansi,

sehingga pengalaman yang beliau miliki sangat luas. Saat ini beliau mengajar

mata kuliah berkaitan dengan akuntansi keuangan dan akuntansi syariah.

Peneliti menemui Bapak Arbah di kantor beliau, dengan meminta ijin

sebelumnya untuk melakukan wawancara. Peneliti juga telah memahami jadwal

untuk bertemu beliau karena saat penelitian ini dibuat, peneliti sedang menjadi

asisten dosen pada salah satu mata kuliah yang diampu oleh Bapak Arif Bahtiar.

Wawancara yang dilakukan berlangsung cukup lama, karena banyak

pengalaman-pengalaman yang Bapak Arbah ceritakan kepada peneliti, sehingga peneliti bisa

(15)

4.1.11 Informan 11

Nama : Arief Rahman, SIP., SE., MCom, PhD

Pendidikan :

 S1 - SE (Bachelor of Accounting), Universitas Islam Indonesia.

 S1 – SIP (Bachelor of Political Science), Universitas Gadjah Mada.

 S2 – MCom (Master of Commerce), University of New South Wales,

Australia.

 S3 – PhD Curtin University, Western Australia

Minat Penelitian : Information Systems, Public Sector Accounting dan

E-Government

Sertifikasi : -

Bapak Arief Rahman merupakan dosen yang masih muda di FE UII.

Namun saat ini beliau telah menyelesaikan pendidikan S3. Bapak Arief Rahman

telah bekerja di FE UII sejak 2001, dan saat ini Beliau menjabat di Direktorat

Akademik UII. Saat ini beliau belum memiliki sertifikasi profesi akuntansi,

namun sedang dalam proses sertifikasi dosen.

Saat peneliti menghubungi Bapak Arief, beliau memberikan tanggapan

yang baik dan langsung membuat janji waktu dan tempat untuk dapat melakukan

wawancara. Wawancara dilakukan di kantor Beliau, yaitu di Direktorat Akademik

UII. Saat peneliti sampai ke kantor Beliau, Pak Arief sedang tidak ditempat,

(16)

Pak Arief langsung menuju kantornya untuk melakukan wawancara, dan

meninggalkan rapatnya sebentar. Hal tersebut membuktikan bahwa Bapak Arief

Rahman termasuk orang yang tidak ingkar janji, meskipun beliau sedang sibuk.

Dalam proses wawancara berjalan dengan lancar. Bahkan setelah selesai

wawancara Beliau sempat sharing dengan peneliti mengenai penelitian kualitatif,

dan juga menunjukkan file penelitian kualitatif yang beliau miliki. Hal tersebut

menambah ilmu peneliti dalam melakukan penelitian kualitatif.

4.2 Hasil Analisis Wawancara

Hasil analisis wawancara ini di dapatkan dari ringkasan transkrip

wawancara yang telah peneliti lakukan dengan informan. Hasil analisis ini dibuat

guna mempermudah dalam memahami hasil wawancara yang telah dilakukan

untuk kemudian dianalisis dengan analisis coding, dan peneliti telah membuang

hal-hal yang tidak penting dan tidak diperlukan. Transkrip hasil wawancara akan

dilampirkan dalam penelitian ini.

4.2.1 Analisis Wawancara Informan 1 Narasumber : Bapak Mahmudi

Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

(17)

Durasi : 00.13.03

Analisis : (Transkrip terlampir)

Dari hasil wawancara dengan Bapak Mahmudi, dapat disimpulkan bahwa

Bapak Mahmudi telah menyadari akan pentingnya sertifikai bagi dosen akuntansi.

Hal tersebut dapat dilihat dari gelar beliau yang telah memiliki sertifikasi profesi

dalam bidang manajemen. Hal yang memotivasi Bapak Mahmudi utnuk

mengambil sertifikasi adalah untuk sertifikasi jurusan juga untuk menambah

kompetensi. Keuntungan yang beliau dapatkan setelah memiliki sertifikasi profesi

adalah untuk praktek sebagai konsultan, sedangkan untuk akademiknya lebih

banyak ke pihak jurusan yang diuntungkan untuk sertifikasi. Namun untuk

pribadinya juga akan memberikan nilai lebih. Karena selain menjadi dosen

akuntansi, beliau juga bekerja menjadi konsultan manajemen di luar, maka

sertifikasi profesi ini juga mendukung pekerjaan beliau sebagai konsultan

tersebut.

Bapak Mahmudi menyatakan bahwa sertifikasi profesi lebih bermanfaat

untuk pekerjaan yang praktik, bukan untuk pendidik. Tapi dari praktik yang

dilakukan juga akan memberikan timbal balik ke pendidikan, sehingga pada saat

mengajar dosen dapat memadukan antara teori dan praktik. Menurut Pak

Mahmudi, sertifikasi yang beliau miliki juga berpengaruh terhadap mata kuliah

yang beliau ajarkan, beliau lebih ditugaskan ke mata kuliah yang berbau

(18)

Kendala yang dihadapi Bapak Mahmudi selama mengambil sertifikasi

profesi adalah tempat tes yang jauh, dan biaya yang tinggi. Selain itu juga waktu

yang diluangkan untuk mengikuti workshop sebelum tes dilakukan. Bapak

mahmudi juga menyebutkan bahwa Prodi akuntansi meberikan dukungan berupa

biaya juga iuran keanggotaan. Bapak Mahmudi menyarankan untuk dosen

akuntansi yang belum memiliki sertifikasi sebaiknya mengambil sertifikasi,

karena itu kaan meberikan nilai lebih sesuai dengan pribadnya masing-masing.

Semakin bisa memanfaatkan, maka akan semakin menguntungkan. Sedangkan

saran dari Bapak Mahmudi yang diberikan untuk Prodi akuntansi adalah supaya

mendorong dosen-dosennya untuk mengambil sertifikasi, juga bekerja sama

dengan instansi penyedia tes sertifikasi profesi.

4.2.2 Analisis Wawancara Informan 2 Narasumber : Ibu Isti Rahayu

Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

Waktu : Senin, 30 Desember 2015 pukul 09.38

Durasi : 00:12:17

Analisis : (Transkrip terlampir)

Dari hasil wawancara peneliti dengan Ibu Isti Rahayu, dapat disimpulkan

bahwa Ibu Isti telah menyadari akan pentingnya sertifikasi profesi akuntansi. Hal

(19)

sistem SAP dari Jerman. Hal yang memotivasi Bu Isti untuk mengambil sertifikasi

adalah karena dengan memiliki sertifikasi akan meningkatkan kemampuan,

terutama dalam mengajar karena Ibu Isti memang berprofesi sebagai pengajar dan

tidak memiliki pekerjaan lainnya diluar. Selain itu dengan kepemilikan sertifikasi

juga meningkatkan kepercayaan di Bu Isti dalam mengajar, juga beliau bisa

memaksakan mahasiswanya untuk mengambil sertifikasi profesi juga.

Kepemilikan gelar sertifikasi ini juga mempengaruhi Bu Isti untuk mengajar mata

kuliah yang sejalan dengan sertifikasi yang beliau miliki.

Kendala yang dihadapi oleh Bu Isti saat mengambil sertifikasi adalah

terkait waktu karena sebagai dosen juga banyak kegiatan yang harus dilakukan,

sehingga harus bisa membagi waktu dengan baik. Dukungan dari Prodi Akuntansi

FE UII menurut Bu Isti adalah dari biaya sertifikasi, juga iuran-iuran yng

berkaitan dengan sertifikasi. Ibu Isti juga memiliki rencana untuk mengambil

sertifikasi profesi lagi, namun saat ini belum dipersiapkan. Ibu Isti juga

menyarankan untuk dosen akuntansi FE UII yang belum memiliki sertifikasi

untuk bersedia mengambil sertifikasi, dan menyarankan prodi akuntansi untuk

mendorong dosen-dosennya untuk mengambil sertifikasi, meskipun dosen

memiliki aktifitas yang banyak, namun dengan manajemen waktu hal tersebut

(20)

4.2.3 Analisis Wawancara Informan 3 Narasumber : Ibu Marfuah

Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

Waktu : Senin, 30 Nopember 2015 pukul 10.21

Durasi : 00:07:48

Analisis : (Transkrip terlampir)

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Marfuah terkait

sertifikasi profesi, beliau belum terlalu mengetahui mengenai sertifikasi. Menurut

beliau, sertifikasi dilakukan untuk orang yang kan berpraktek, juga untuk

akreditasi program pendidikan. Beliau menyatakan bahwa sertifikasi profesi

akuntansi penting dilakukan, karena akan menambah wawasan, pengembangan

praktek, juga untuk dosen yang ingin berpraktek diluar. Saat ini Ibu Marfuah telah

memiliki sertifikasi dalam bidang SAP, namun hal itu tidak berpengaruh terhadap

mata kuliah yang beliau ajarkan, karena beliau mengajar akuntansi keuangan,

bukan sistem. Motivasi beliau untuk mengambil sertifikais adalah karena perintah

dari jurusan. Keuntungan sertifikasi yang beliau rasakan adalah bertambahnya

kemampuan dan konsep pemahaman yang lebih baik. Menurut Ibu marfuah,

kepemilikan sertifikasi juga mendukung dalam aktifitas mengajar, namun tidak

dijelaskan lebih lanjut.

Kendala yang dihadapi oleh Ibu Marfuah saat mengambil sertifikasi

(21)

terhadap keluarga. Ibu Marfuah menyatakan bahwa pihak jurusan akuntansi tidak

memberikan penghargaan bagi dosen yang telah memiliki sertifikasi. Ibu Marfuah

tidak memiliki pekerjaan lain diluar menjadi Dosen dan beliau juga tidak ada

keinginan untuk mengambil sertifikasi profesi lagi. Ibu marfuah juga tidak bisa

menyarankan dosen yang belum mengambil sertifikasi, karena menurut beliau

setiap orang memiliki mimpi yang berbeda-beda. Namun beliau menyarankan

untuk Prodi akuntansi agar mendukung dosennya untuk mengambil sertifikasi,

karena bagaimanapun itu akan berguna.

4.2.4 Analisis Wawancara Informan 4 Narasumber : Ibu Kinanthi Putri

Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

Waktu : Senin, 30 Nopember 2015 pukul 11.47

Durasi : 00:10:58

Analisis : (Transkrip terlampir)

Dari hasil wawancara dengan Bu Kinanthi, dapat disimpulkan bahwa

beliau sudah menyadari akan pentingnya sertifikasi profesi akuntansi. Menurut

beliau, sebagai pendidik kepemilikan sertifikasi profesi akan menambah

pengetahuan yang tidak hanya teori saja, namun juga tau praktiknya. Selain itu,

dengan kepemilikan sertifikasi juga akan memebuka peluang pekerjaan profesi

(22)

ketika memiliki sertifikasi profesi. Untuk keuntungan dalam bidang akademiknya,

menurut Bu Kinanthi adalah akan ada timbal balik dari praktik yang di lakukan

dengan akademiknya.

Ibu kinanthi yang saat ini belum mengambil sertifikasi profesi juga

memiliki minat untuk mngambil sertifikasi, namuan untuk saat ini belum ada

persiapan juga belum ada usaha untuk mencari sertifikasi apa yang cocok dengan

beliau. Ibu kinanthi saat ini sedang berkonsentrasi dengan kegiatan mengajar,

karena beliau termasuk dosen baru di FE UII. Juga karena sebagai seorang

perempuan juga ada prioritas planning yang harus dilakukan terlebih dahulu

seperti berkeluarga, dll. Kendala yang dihadapi Bu Kinanthi untuk mengambil

sertifikasi adalah belum fokusnya beliau untuk bersertifikasi, karena beliau masih

harus mengambil konsentrasi yang akan beliau dalami.

Berkaitan dengan dukungan yang diberikan nstansi, Ibu Kinanthi tidak

begitu tahu detail apa saja yang diberikan, karena beliau belum fokus untuk

mencari tahu hal-hak yang berkaitan dengan sertifikasi profesi. Namun ketika ada

fasilitas lebih yang diberikan oleh Prodi Akuntansi, beliau juga masih akan

mempertimbangkan kauntungan dan pengorbanannya juga. Namun beliau tetap

menyarankan kepada dosen yang belum mengambil sertifikasi untuk segera

mengambil sertifikasi. Beliau juga menyarankan kepada prodi akuntansi untuk

lebih memberikan bimbingan kepada dosennya, juga mengarahkan apa yang harus

(23)

4.2.5 Analisis Wawancara Informan 5 Narasumber : Bapak Kumala Hadi

Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

Waktu : Senin, 30 Nopember 2015, pukul 13.49

Durasi : 00:09:09

Analisis : (Transkrip terlampir)

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Bapak Kumala

hadi, dapat disimpulkan bahwa Bapak Kumala sudah sadar akan sertifikasi

profesi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan gelar yang beliau miliki, beliau

telah memiliki 2 gelar sertifikasi profesi akuntansi dan juga saat ini beliau

berpraktik menjadi akuntan publik. Menurut bapak Kumala, sertifikasi profesi

akuntansi penting untuk dosen akuntansi, karena untuk mnyeimbangkan antara

teori dan praktik, sehingga mahasiswa juga bisa lebih paham. Motivasi yang

memotivasi Bapak Kumala untuk mengambil sertifikasi adalah untuk mencari

uang, sejak mahasiswa beliau telah mengambil sertifikasi profesi dari PPAk.

Kauntungan yang beliau rasakan setelah memiliki sertifikasi adalah untuk mencari

uang, kareena beliau bekerja sebagai profesional.

Bapak Kumala dalam mengambil sertifikasi tidak menghadapi kendala,

karena menurut beliau kalau memang serius tidak akan ada kendala yang

diahadapi.Beliau juga menyatakan bahwa dengan kepemilikan sertifikasi profesi

(24)

sertifikasi profesi juga mempengaruhi dalam penugasan Bapak Kumala dalam

mengajar mata kuliah yang berkaitan dengan sertifikasi yang beliau miliki. Bapak

kumala ini mendapatkan sertifikasi profesi CPA karena beliau telah berpraktik

sebagai akuntan publik. Dukungan dari jurusan berupa tunjangan dulu pernah

beliau dapatkan pada tahun-tahun awal, namun lama klamaan ditiadakan. Bapak

Kumala lebih merasakan manfaat sertifikasi profesi ini utnuk pekerjaannya

menjadi akuntan publik, bukan pada bidang pendidikan.

Meskipun saat ini Bapak Kumala telah memiliki 2 sertifikasi profesi,

beliau masih punya keinginan untuk mengambil sertifikasi seperti apraisal dan

aktuaris, selama itu menjanjikan akan langsung beliau tekuni. Bapak Kumala

menyarankan untuk dosen akuntansi yang belum memiliki sertifikasi untuk segera

mengambil sertifikasi profesi. Karena dengan begitu akan terbuka peluang

memiliki pekerjaan diluar menjadi dosen sehingga akan memberikan penghasilan

yang banyak, mengingat menjadi dosen gaji yang diterima tidak banyak. Namun

hal tersebut tergantung preferensi masing-masing, karena keinginan orang satu

dengan yang lainnya berbeda. Beliau menyarankan untuk Prodi Akuntansi untuk

mengembangkan bersama sertifikasi profesi, karena saat ini persaingan antara

dunia profesi dan akademik lebih baik dalam profesi.

4.2.6 Analisis Wawancara Informan 6 Narasumber : Ibu Ahada Fauziah

(25)

Waktu : Senin, 30 Nopember 2015, pukul 14.42

Durasi : 00:10:57

Analisis : (Transkrip terlampir)

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Ahada, dapat

dismpulkan bahwa Ibu Ahada telah menyadari akan pentinya sertifikasi profesi

akuntansi, namun beliau hanya memahami sedikit. Menurut beliau, sertifikasi

profesi ini penting, beliau juga sudah mencoba mengikuti tes sertifikasi profesi

CA, namun belum lolos. Dari pengalaman mencoba mengambil sertifikasi,

hambatan yang beliau hadapai adalah kurang luasnya pengetahuan praktik yang

beliau miliki.

Menurut Bu Ahada, kepemilikan sertifikasi akan meningkatkan

keprofesionalan seseorang, sedangkan untuk akademiknya adalah untuk

memotivasi mahasiswa untuk mengambil sertifikasi juga. Ibu Ahada

menyebutkan dukungan yang diberikan oleh prodi akuntansi terkait sertifikasi

adalah dibayarkan pada biaya pendaftaran dan ujiannya. Selain itu juga diberikan

dukungan dalam bentuk materi-materi yang bisa dipelajari, sebelum melakukan

ujian.

Ibu Ahada ini memiliki pekerjaan diluar selain menjadi dosen, dan

menurut beliau sertifikasi profesi akan mendukung pekerjaannya, bukan secara

posisi, namaun secara pengetahuan. Ibu Ahada menyarankan untuk dosen

akuntansi yang belum memiliki sertifikasi untuk mengambil, dan juga

(26)

diberikan untuk prodi akuntansi adalah lebih bnayak memberikan bimbingan

materi, bukan secara financial saja namun juga keilmuannya.

4.2.7 Analisis Wawancara Informan 7 Narasumber : Ibu Maulidyanti Aisyah

Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

Waktu : Selasa, 01 Desember 2015, pukul 12.06

Durasi : 00:16:41

Analisis : (Transkrip terlampir)

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Mauli, dapat

disimpulkan bahwa Ibu Mauli telah menyadari akan pentingnya sertifikasi profesi,

meskipun beliau tidak mengetahui banyak mengenai sertifikasi. Beliau

menyatakan bahwa sertifikasi penting untuk menentukan standar kualitas

seseorang dalam bidangnya. Ibu Mauli yang saat ini belum bersertifikasi memiliki

keinginan untuk mengambil sertifikasi dalam bidang sistem. Namun dalam waktu

dekat ini belum disipakan menuju sertifikasi, karena beliau memiliki prioritas lain,

sebelum sertifikasi ini.

Hambatan yang dihadapi Ibu Mauli untuk mengambil sertifikasi profesi

adalah maslaah waktu, juga prioritas, karena beliau sebagai ibu rumah tangga juga

(27)

keuntungan yang akan di dapatkan ketika memiliki sertifikasi profesi.Selain

keuntungan dalam hal praktik,menurut Bu mauli keuntungan dalam akademik

juga akan di dapatkan, karena dalam memperoleh sertifikasi profesi membutuhkan

proses, sehingga akan menambah kemampuan seseorang. Selain itu dalam

aktivitas mengajar akan bisa meyakinkan mahasiswa karena bisa memadukan

antara teori dan praktiknya. Saat ini Bu Mauli juga memiliki pekerjaan lain diluar

menjadi dosen, meskipun belum tejun langsung, namun menurut beliau

kepemilikan sertifikasi sedikit banyak akan mendukung pekerjannya diluar

tersebut.

Menuurut Bu Mauli, pihak Prodi akuntansi telah menyediakan beberapa

dukungan yang disediakan untuk dosen yang akan mengambil sertifikasi. Bu

Mauli memberikan saran kepada dosen yang belum memiliki sertifikasi untuk

mengambil sertifikasi sesuai dengan minat masing-masing. Sedangkan saran yang

diberikan untuk Prodi akuntansi adalah untuk membuat maping dosen, kemudian

mengkomunikasikan pilihan-pilihan sertifikasi untuk dibuat schedule dan punya

target untuk dosen mengambil sertifikasi.

4.2.8 Analisis Wawancara Informan 8 Narasumber : Bapak Dekar Urumsah

Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

(28)

Durasi : 00:18:55

Analisis : (Transkrip terlampir)

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ketua prodi

akuntansi, yaitu Bapak Dekar Urumsah, beliau mengungkapkan bahwa beliau

mendukung mengenai sertifikasi profesi akuntansi. Namun dukungan itu akan

diberikan kepada orang yang benar-benar serius di bidangnya utnuk mendapatkan

sertifikasi, kalau tidak serius beliau tidak mau buang-buang uang dan juga tenaga.

Beliau juga menginginkan ketika dosen sudah memiliki sertifikasi profesi,

benar-benar dipraktekkan untuk pekerjaan, bukan hanya sekedar gelar saja yang

dimiliki, karena hal itu akan mewarnai SDM dalam prodi akuntansi.

Bapak Dekar juga mengungkapkan, meskipun saat ini belum memiliki

sertifikasi, beliau juga berencana mengambil sertifikasi ketika waktunya ada,

karena untuk saat ini baliau sedang disibukkan dengan kegiatan prodi akuntansi.

Bapak Dekar mengatakan bahwa dukungan yang diberikan untuk dosen yang

bersertifikasi seperti biaya untuk training-training, juga untuk biaya iuran

keanggotaan.

Kendala yang prodi akuntansi hadapi untuk mencetak dosen yang

bersertifikasi profesi adalah kesadaran dari dosennya sendiri, untuk mengambil

sertifikasi, apalagi yang sudah berumur 40-an keatas cukup sulit untuk dipaksa.

Namun untuk dosen-dosen muda, prodi masih bisa mengendalikan mereka untuk

(29)

ketika banyak dosen yang bersertifikasi adalah untuk kepentingan dokumentasi

saat penilaian sertifikasi prodi, dan juga peningkatan knowledge.

Terkait kebijakan yang dibuat oleh Ketua Prodi akuntansi saat ini belum

ada, karena beliau juga baru menjabat selama satu tahun, beliau masih mengikuti

peraturan-peraturan periode kepemimpinan sebelumnya. Untuk rencaan kedepan,

prodi akuntansi akan mendorong dosen-dosen akuntansi yang belum memiliki

sertifikasi untuk mengambil sertifikasi, namun harus ada pembagian menurut

minat masng-masing, sehingga bisa merata semua sertifikasi dimiliki oleh SDM

prodi akuntansi. Berkaitan degan target untuk mensertifikasikan dosen saat ini

belum dilakukan, namun kedepan akan direncanakan. Saat ini prodi akuntansi

sedang menyusun kerja sama degan ACCA, sehingga hal itu bisa dijadikan jalan

untuk mensetifikasikan dosen akuntansi, bagi yang mau, begitu yang diungkapkan

Bapak Dekar. Untuk penerimaan dosen baru, di akuntansi FE UII ini melum

memasukkan sertifikasi profesi sebagai salah satu kualifikasi penilaian.

Menurut bapak Dekar, selaku ketua prodi akuntansi, beliau menilai bahwa

dosen akuntansi sudah menyadari akan sertifikasi profesi akuntansi, namun karena

banyak kesibukan saat ini, sehingga dosen-dosen belum bisa melakukan persiapan

untuk itu. Sebagai ketua Prodi akuntansi beliau menyarankan supaya dosen

akuntansi yang belum memiliki sertifikasi untuk mengambil sertifikasi.

Sedangkan harapan yang beliau ungkapkan untuk prodi akuntansi adalah memiliki

(30)

4.2.9 Analisis Wawancara Informan 9 Narasumber : Pak Muammar Nur Kholid

Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

Waktu : Kamis, 03 Desember 2015, pukul 15.39

Durasi : 00:06:16

Analisis : (Transkrip terlampir)

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Bapak

Muammar, dapat disimpulkan bahwa Bapak Muammar sudah menyadari akan

pentingnya sertifikasi profesi. Menurut beliau, sertifikasi profesi ini penting

namun tergantung tujuannya. Kalau untuk dosen, menurut bapak Muammar,

sertifikasi profesi akan membuka peluang dosen menjadi pembicara dalam

workshop, seminar, dsb. Sedangkan untuk praktik, CPA lah yang lebih menjual,

namun Bapak Muammar tidak menyebutkan alasannya.

Meskipun saat ini Bapak Muammar belum memiliki sertifkais profesi,

namun beliau memiliki keinginan untuk mnegambil sertifikasi profesi CPA atau

SAS. Saat ini beliau belum menyiapkan menuju sertifikasi tersebut, karena masih

disibukkan dengan aktivitas-aktivitas dosen. Hal tersebut menjadi hambatan,

mengapa sekarang beliau belum mengambil sertifikasi. Menurut beliau,

keuntungan yang akan di dapatkan ketika mengambil sertifikasi profesi adalah

(31)

lebih mengarah ke praktek. Kalau keuntungan untuk akademiknya menurut Bapak

Muammar sangat mendukung, namun beliau tidak menjelaskan lebih lanjut.

Bapak Muammar mengatakan bahwa ada banyak dukungan yang

diberikan dari prodi akuntansi terkait sertifiksi, termasuk penyediaan dana. Beliau

juga menyarankan untuk dosen yang belum mengambil sertifikasi untuk

mengambil sertifikasi, karena sertifikasi akan menunjukkan kompetensi. Beliau

juga menyatakan bahwa sudah ada kesadaran dosen akuntansi FE UII terhadap

sertifikasi profesi, hanya saja effort untuk mendapatkannya yang masih kurang.

4.2.10 Analisis Wawancara Informan 10 Narasumber : Bapak Arief Bachtiar

Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

Waktu : Senin, 07 Nopember 2015, pukul 11.52

Durasi : 00:15.28

Analisis : (Transkrip terlampir)

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Bapak Arif Bachtiar,

peneliti dapat menyimpulkan bahwa Bapak Arif Bachtiar telah memahami

mengenai sertifikasi profesi. Beliau juga bisa menjelaskan apa itu sertifikasi

profesi, tidak hanya macamnya saja namun arti dari sertifikasi itu sendiri. Ketika

(32)

bahwa yang paling utama adalah memiliki sertifikasi sebagai pendidik yang

dikeluarkan oleh departemen pendidikan, sedangkan sebagai seorang akauntan

baru memiliki sertfikikasi yang umum yaitu CA, dan yang terakhir baru

mengambil sertifikasi yang spesial dalam akuntansi sesuai dengan minat.

Saat ini Bapak Arif bachtiar memiliki sertifikasi sebagai pendidik, sebagai

akuntan, juga sebagai akuntan syariah. Hal yang memotivasi Bapak Arbah untuk

mengambil sertifikasi tertutama yang SAS adalah karena kesadaran beliau akan

pentingnya akuntansi yang islami karena kewajibannya sebagai seorang muslim.

Selain itu, Beliau juga menyadari akan pentingnya bukti kompetensi ketika Beliau

akan mengajarkan kepada mahasiswa, sehingga mahasiswa yakin akan

kemampuan pengajarnya. Dengan begitu, Beliau sangat mendalami akuntansi

syariah hingga saat ini. Beliaupun memiliki rencana untuk mengambil sertifikasi

yang tingkat internasional dalam bidang syariah.

Keuntungan yang di dapatkan oleh Bapak Arif Bachtiar setelah Beliau

mengambil sertifikasi adalah memperbaharui ilmu yang telah beliau miliki,

dituntut untuk berpartisipasi dalam pengembangan standar, selain itu juga ada

peningkatan percaya diri, karena telah memiliki bukti kompetensi. Beliau juga

sering diundang menjadi pembicara dalam kegiatan yang berkaitan dengan

akuntansi syariah, bahkan hingga keluar negeri. Beliau menyatakan bahwa tidak

ada kendala yang dihadapi ketika akan mengambil sertifikasi, karena memang

dasar ilmu beliau mengenai akuntansi syariah juga sangat matang, dan ketika

beliau menemui kendala mengenai materi ujian, hal itupun bisa beliau hadapi

(33)

Sertifikasi yang Bapak Arbah miliki menjadikan beliau lebih diutamakan

untuk mengajar akuntansi syariah di FE UII. Penelitian beliaupun saat ini lebih

konsentrasi ke akuntansi syariah. Pengaruh terhadap pekerjaan diluarpun cukup

banyak, meskipun beliau bekerja diluar bukan karena gelar yang beliau miliki,

namun adanya sertifikasi profesi ini memberikan dukungan terhadap pekerjaannya

sebagai pengurus beberapa BMT. Dari informasi yang beliau berikan, dukungan

yang diberikan oleh jurusan terkait sertifikasi adalah biaya untuk sertifikasi,

namun untuk yang internasional beliau mengatakan beluam ada anggaran.

Bapak Arif Bachtiar mengatakan bahwa dosen akuantansi FE UII saat ini

belum terlalu menyadari akan sertifikasi, terutama dosen yang sudah senior.

Beliau jugamenyatakan bahwa gender tidak mempengaruhi kesadaran untuk

mengambil sertifikasi profesi. Beliau menyarankan pada dosen akuntansi yang

belum memiliki sertifikasi untuk mengambil sertifikasi sesuai dengan minat

masing-masing kemudian ditekuni. Sedangkan saran yang diberikan untuk prodi

akuntansi adalah mendukung dosen yang akan mengambil sertifikasi dan

diarahkan sesuai dengan kebutuhan.

4.2.11 Analisis Wawancara Informan 11 Narasumber : Bapak Arief Rahman

Pewawancara : Siti Afidatul Khotijah

(34)

Durasi : 00:07:54

Analisis : (Transkrip terlampir)

Dari hasil wawancara yang dilakuakan dengan Bapak Arif Rahman, dapat

disimpulkan bahwa Bapak Arif telah mengetahui apa itu sertifikasi profesi

akuntansi. Namun menurut Beliau, sertifikasi profesi itu tidak menjadi hal yang

penting untuk seorang dosen, karena sertifikasi profesi diperuntukkan untuk

praktisi. Bapak Arif Rahman juga saat ini tidak ada keinginan untuk mengambil

sertifikasi profesi, karena beliau bekerja menjadi dosen, tidak berpraktik diluar.

Namun setelah peneliti tanyakan lagi mengenai keinginan untuk mengambil

sertifikasi, ternyata Beliau juga menginginkan untuk mengambil sertifikasi

berkaitan dengan sistem. Namun itu dalam jangka panjang karena saat ini Beliau

masih disibukkan dengan pekerjaan Beliau yang menjabat pada Direktorat

Akademik UII.

Meskipun Bapak Arif Rahman belum memiliki sertifikasi, namun beliau

juga mengetahui dukungan yang diberikan oleh jurusan akuntansi, seperti biaya

sertifikasi dan biaya untuk training serta biaya SKP bagi dosen yang telah

bersertifikasi. Beliau juga menyebutkan keuntungan yang akan di dapatkan ketika

dosen menmiliki sertifikasi serta melakukan praktik, maka akan mendukung

profesinya juga sebagai dosen, bisa menceritakan mengenai praktiknya pada

mahasiswa.

Bapak Arif Rahman menyatakan untuk dosen akuntansi yang belum

(35)

mengambil, namun jika tidak, maka hal itu tidak diperlukan. Sedangkan saran

yang diberikan untuk prodi akuntansi adalah untuk mendukung dosen yang mau

mengambil sertifikasi, terutama yang punya kompetensi praktis. Karena hal itu

akan mendukung kelembagaan. Menurut Bapak Arif rahman, dosen akuntansi saat

ini sudah menyadari akan kebutuhan masing-masing terkait sertifikasi profesi

sesuai dengan keinginan dan rencananya kedepan.

4.3 Analisis Coding

Analisis coding biasanya dilakukan dalam penelitian kualitatif untuk

menemukan kesimpulan dari hasil wawancara yang telah dilakukan. Pengodean

menurut Mc Millian dan Schumacher (2001:467) dalam (Sundusiah, 2010)

adalah proses membagi data ke dalam bagian-bagian sistem klasifikasi. (Coding is

a process of dividing data into parts by classification system). Seperti yang telah

dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai analisis coding, analisis ini akan

dilakukan dalam tiga tahap yaitu open coding, axial coding dan selective coding.

4.3.1 Open Coding

Open coding adalah pengkodeaan yang dimulai dari suatu pemahaman

belum jelas berupa list sejumlah kategori yang relefan (“open codes”). Data

dikodekan dengan mengklasifikasikan ke dalam elemen-elemen data dalam

(36)

berdasarkan komunaliti atau keguyuban, kausalitas atau hubungan sebab akibat,

dsb (Sudira, 2009).

Proses dari open coding yang dilakukan peneliti dikelompokkan menjadi

kategori yang sama pada setiap informan, kecuai informan yang berperan sebagai

perwakilan instansi (Prodi Akuntansi FE UII). Hasil open coding yang telah

(37)

80 INFORMAN 1

(Tabel 4.1)

Kategori Data Mentah Preliminary

Codes

Pengetahuan tentang sertifikasi

profesi

“Ya sedikit. Kalo di IAI, eee di Indonesia ya ada CPA, Certified Public

Accountant, ada CMA, certified management accountant, ada certified

profesional management accountant, CPMA, ada certified, certified Ferb examination atau CFA.”

Tahu

Pentingnya sertifikasi profesi bagi

dosen

“Penting, penting juga, jadi dosen itu seimbang, tidak hanya teori saja

tapi dia juga tau praktek”

Penting, untuk

keseimbangan

teori & praktek

Motivasi memiliki sertifikasi profesi “jurusan kalau punya sertifikasi internasional itu kan menambah nilai akreditasi. Secara personal ya untuk menambah kompetensi”, “Ada

(38)

81

value addednya kita lebih confidence” kompetensi

Keuntungan sertifikasi profesi “Sebenarnya sertifikasi itu akan bermanfaat kalau dia praktek...” Untuk praktek

Kendala sertifikasi profesi “...tempat tesnya itu kan terbatas...”, “Biayanya yang masih cukup tinggi..”, “Yang juga kendala itu ya biaya, waktu...”

Tempat ujian

terbatas, biaya

tinggi, waktu

Manfaat sertifikasi bagi akademik “kalau stafnya punya sertifikasi profesi internasional akan

meningkatkan...akreditasi”, “bisa balance antara teori dan praktek”,

“untuk ngajar juga bermanfaat”

Untuk sertifikasi,

untuk

keseimbangan

teori dan praktek

Dukungan yang diberikan instansi

(Prodi Akuntansi FE UII)

“di kirim, terus ujiannya dibayari, terus terus untuk jadi keanggotaan

kan tiap tahun kan member itu harus bayar iuran, fee-nya itu diganti dibayari sama jurusan.”

Biaya tes, iuran

member,

(39)

82 Pengaruh sertifikasi terhadap

pekerjaan diluar

“orang kan lebih percaya kalau bekerja sama dengan orang yang punya

sertifikasi”

Meningkatkan

kepercayaan

diluar

Keinginan memiliki sertifikasi

profesi (lagi)

- -

Saran untuk dosen yang belum

bersertifikasi

“Ya sebaiknya pada ikut, untuk yang mereka minati” Mengambil

sertifikasi

Saran untuk instansi terkait

sertifikasi profesi

“kerjasama dengan lembaga-lembaga yang mengeluarkan sertifikasi” Kerjasama

lembaga

Kesadaran dosen akuntansi terhadap

sertifikasi

(40)

83 INFORMAN 2

(Tabel 4.2)

Kategori Data Mentah Preliminary

Codes

Pengetahuan tentang sertifikasi

profesi

“Bahwa bidang-bidang di akuntansi itu ada sertifikasinya. Yang itu

tentunya adalah untuk mengakui kompetensi yang dimiliki oleh

seorang dosen terkait dnegan bidang tertentu. Ya mungkin akuntansi

manajemen dengan CMA, ee kemudian kompetensi terkait dengan

standar akuntansi keuangan, kompetensi terkait dengan sistem informasi atau dan sebagainya”

Tahu

Pentingnya sertifikasi profesi bagi

dosen

“Saya kira penting, karena dengan memiliki sertifikasi maka tentunya

dia akan, untuk mendapatkan sertifikasi tentunya kan bukan gratisan,

tentunya akan ada upaya untuk dia meningkatkan kompetensi sesuai

Penting untuk

(41)

84 dengan bidang yang disertifikasi dan sehingga ketika dia mengajar

pada bidang yang sama tentunya dia juga akan memiliki kompetensi

yang lebih baik diabndingkan dengan kalau dia tanpa sertifikasi.

Bagaimanapun pasti akan ada update ilmu ketika kemudian memaksa

untuk sertifikasi.

kompetensi

Motivasi memiliki sertifikasi profesi “Yang memotivasi untuk mengambil sertifikasi sebenarnya adalah

ehmmm untuk pengakuan kompetensi. Karena kalau kita mengajar ke

mahasiswa tentunya akan menjadi lebih enak, menjadi lebih yakin,

menjadi lebih PD ketika kita memiliki sertifikasi. Memang kompetensi yang kita miliki itu diakui sesuai dengan itu.”

untuk pengakuan

kompetensi,

memacu

mahasiswa

Keuntungan sertifikasi profesi “menjadi lebih paham”, “kemampunya juga menjadi lebih baik dan

mudah-mudahan mahasiswa juga bisa menikmati kompetensi yang saya miliki”

Menjadi lebih

paham,

(42)

85 kemampuan,

untuk

mahasiswa

Kendala sertifikasi profesi “Kendalanya adalah yaa waktu untuk belajar, karena ketika bekerja dan

ambil sertifikasi tentu harus membagi waktu antara tugas mengajar,

tugas kantor, dan juga tugas untuk sertifikasi.

Waktu

Manfaat sertifikasi bagi akademik “megajar pada mata kuliah yang kebetulan saya punya sertifikasinya” Mengaplikasikan

sertifikasi ke

pengajaran

Dukungan yang diberikan instansi

(Prodi Akuntansi FE UII)

“ikutkan trainingnya, kemudian dibayari untuk sertifikasinya” Biaya training,

biaya sertifikasi

(43)

86 pekerjaan diluar

Keinginan memiliki sertifikasi

profesi (lagi)

“Untuk mengambil sertifikasi yang lain ya mungkin suatu saat” Jangka panjang

Saran untuk dosen yang belum

bersertifikasi

“bersedia mengambil sertifikasi sesuai dengan bidangnya” Bersedia ambil

sertifikasi

Saran untuk instansi terkait

sertifikasi profesi

“mendorong dosen-dosennya utnuk mengambil sertifikasi. Karena di

prodi ada setahu saya ada program itu, tapi kan dosennya sendiri kan

aktifitasnya banyak, harus membagi waktu dan sebagainya, jadi ada

kesulitan-kesulitan seperti itu, itu yang kemudian menjadi kendala.”

Mendorong

dosen

Kesadaran dosen akuntansi terhadap

sertifikasi

(44)

87 INFORMAN 3

(Tabel 4.3)

Kategori Data Mentah Preliminary

Codes

Pengetahuan tentang sertifikasi

profesi

“Maksudnya gimana? Sertifikasi profesi yang mana yang kamu

maksud?”, “Contohnya?”, “Tahu.”

Kurang

memahami

Pentingnya sertifikasi profesi bagi

dosen

“Ya penting, kalau gak penting kan gak akan diadakan” Penting

Motivasi memiliki sertifikasi profesi “Yoo disuruh ikut, ikut. Gitu aja”, “biar bisa punya kemampuan yang lebih baik”

Karena perintah

Keuntungan sertifikasi profesi “punya pemahaman yang konsep, yang lebih baik” Pemahaman

(45)

88 Kendala sertifikasi profesi “harus meninggalkan keluarga, harus di Jakarta, harus belajar, itu kan

menyita energi, menyita waktu. Meluangkan banyak hal”

Energi, waktu

Manfaat sertifikasi bagi akademik “Enggak (tidak berpengaruh pada mata kuliah yang diajar)” Tidak ada

Dukungan yang diberikan instansi

(Prodi Akuntansi FE UII)

“Tidak ada penghargaan” Tidak ada

Pengaruh sertifikasi terhadap

pekerjaan diluar

- -

Keinginan memiliki sertifikasi

profesi (lagi)

“Sudah cukup saya” Tidak ada

Saran untuk dosen yang belum

bersertifikasi

“Semua orang itu punya mimpi, beda.” Tidak bisa

(46)

89 Saran untuk instansi terkait

sertifikasi profesi

“Yah di dukung lah ya, karena itu bagaimanapun untuk institusi

berguna”

Mendukung

Kesadaran dosen akuntansi terhadap

sertifikasi

- -

INFORMAN 4 (Tabel 4.4)

Kategori Data Mentah Preliminary

Codes

Pengetahuan tentang sertifikasi “Iya tahu”, “Ya yang jelas kan karena kalau di akuntansi sendiri kan kita

tahu ada, ada macem-macem. Ada akuntansi yang pendidik, ada

(47)

90

profesi akuntansi yang publik, gitu ya akuntan publik.”

Pentingnya sertifikasi profesi bagi

dosen

“Kalau menurut saya penting. Ya jadi karena memang ee khususnya

akuntansi sebagai akuntan rasanya gak cukup kalau cuman tahu teori aja.”

Penting utnuk

keseimbangan

Motivasi memiliki sertifikasi profesi - -

Keuntungan sertifikasi profesi “secara keilmuan teraplikasi”, “kemudian relasi nambah, kemudian pasti pendapatan juga akan bertambah”, “keilmuan saya pasti akan terus

berkembang” Aplikasi keilmuan, tambah relasi, pendapatan bertambah, ilmu berkembang

(48)

91

lanjut sekolahnya itu mau ambil apa konsentrasinya” konsentrasi

Manfaat sertifikasi bagi akademik “maka pasti dia akan timbal balik juga pada ranah pendidikannya” Untuk

keseimbangan

teori & praktek

Dukungan yang diberikan instansi

(Prodi Akuntansi FE UII)

“Setahu saya tetap ada, cuma saya gak tau detailnya apa” Ada, tidak tahu

detail

Pengaruh sertifikasi terhadap

pekerjaan diluar

- -

Keinginan memiliki sertifikasi

profesi (lagi)

“Insyaallah ada, tapai kalau, kalau sekarang kalau dalam waktu dekat

mungkin belum.”

Ada, jangka

panjang

Saran untuk dosen yang belum

bersertifikasi

(49)

92 Saran untuk instansi terkait

sertifikasi profesi

“menyegerakan, mendorong dosen yang belum punya sertifikasi tapi

mungkin juga mengarahkan”, “

Mendorong

dosen,

mengarahkan

Kesadaran dosen akuntansi terhadap

sertifikasi

(50)

93 INFORMAN 5

(Tabel 4.5)

Kategori Data Mentah Preliminary

Codes

Pengetahuan tentang sertifikasi

profesi

“Jadi sertifikasi profesi itu ya dia punya keahlian yang diakui, tidak

hanya sekedar ngajar, apa namanya, e kalau ngajar itu kan keahlian

mengajar, tapi kalau profesi itu keahlian melangsungkan pekerjaan profesi”

Tahu

Pentingnya sertifikasi profesi bagi

dosen

“Ya sekarang kalu gak punya profesi gimana dia bisa bayangin

pengetahuan profesi. Mahasiswanya nanti jadi apa? Ntar jga gak tahu”

Penting untuk

keseimbangan

teori

(51)

94

Keuntungan sertifikasi profesi “Ya cari duit banyak, biar uangnya banyak” Ekonomi

Kendala sertifikasi profesi “Gak ada kendala, asal orang mau belajar mau bekerja itu” Tidak ada

Manfaat sertifikasi bagi akademik “Kalau mengajar itu membantu, karena gak usah belajar banyak” Membantu

dalam mengajar

Dukungan yang diberikan instansi

(Prodi Akuntansi FE UII)

“Ya paling dukungan suruh ngajar, suruh ini, ndak ada urusannya antara

akademik sama pprofesi”, “Awalnya tahun delapan puluh satu namanya

ada tunjangan kelangkaan, karena kan belum banyak akuntan”

Tunjangan

(dulu)

Pengaruh sertifikasi terhadap

pekerjaan diluar

“Cari duit, iya bukan untuk ke dosen” Sangat

berpengaruh

Keinginan memiliki sertifikasi

profesi (lagi)

“Ada banyak, masih belum. Saya pengen ambil sertifikasi apraisal, saya

pengen ambil sertifikasi kalo ada ya ke aktuaris, ke pajak”

Ada dalam

waktu dekat

(52)

95

bersertifikasi umumnya miskin, saya kaya sendiri kalo hanya saya yang memiliki

sertifikasi. Sangat banyak yang saya kerjakan, contohnya yang ngajar

aja dapet gaji cuma berapa itu kasihan juga tho, tapi kalo gak mau yaudah”

untuk bisa

praktik

Saran untuk instansi terkait

sertifikasi profesi

“kalo bisa bantu lah yang lain, kemudian ngembangkan bareng-bareng.

Nanti mahasiswanya juga merasa tidak tertinggal untuk ngajarnya.

Karena sekarang ini kalo kelebihan antara akademik sama profesi itu

lebih maju profesi.”

Membantu

pengembangan

Kesadaran dosen akuntansi terhadap

sertifikasi

(53)

96 INFORMAN 6

(Tabel 4.6)

Kategori Data Mentah Preliminary

Codes

Pengetahuan tentang sertifikasi

profesi

“ya tahu macam-macamnya begitu, ya mungkin yang pertama biasanya

yang paling rendah profesi akuntansi itu Akt terus habis itu nannti CA, lalu ada CPA dan sebagainya.”

Tahu

Pentingnya sertifikasi profesi bagi

dosen

“Penting sih, penting” Penting

Motivasi memiliki sertifikasi profesi “karena ya mau tidak mau sebagai akademisi kan, mau tidak mau

dituntut ya? Begitu, itu kan jadi istilahnya salah satu identitas sih, sebenarnya.”,

Tuntutan

(54)

97 Keuntungan sertifikasi profesi “bisa jadi motivasi supaya akademisi, bisa jadi motivasi buat mahasiswa

juga, gitu”, “pengakuan terhadap kita kan bertambah”

Motivasi

akademisi,

Pengakuan

Kendala sertifikasi profesi “jadi ya kesulitannya karena memang pengetahuan saya tentang audit.” Kurangnya

pengetahuan

Manfaat sertifikasi bagi akademik “kalau orang kerja kan ada kredit yang harus dipenuhi, naah itu

beberapa, beberapa gelar profesi itu bisa digunakan untuk memenuhi itu”

Pemenuhan

kredit kinerja

Dukungan yang diberikan instansi

(Prodi Akuntansi FE UII)

“dulu yang pertama saya ikut ujian CA kemarin gratis, ujiannya dan

daftarnya jadi secara materi gratis daftar, daftar itu saya kalau tidak

salah itu 1.2 juta, terus ujiannya itu 2 juta kalau tidak salah, nah itu kemarin gratis, cuman kalau yang kedepan itu saya belum tahu”, “juga

ada refreshingnya juga sih mbak, kalau orang kompre itu ada referend

Biaya ujian dan

pendaftaran,

(55)

98 itu ya hanya, sebenarnya soal-soal, contoh soal itu ada di website begitu,

ada pertemuan untuk pembahasannya”

Pengaruh sertifikasi terhadap

pekerjaan diluar

“Secara posisi enggak, tetapi secara pengetahuan dalam arti ketika kita

mengambil, untuk mengambil profesi itu kan ada jenjang yang sama,

kalau ke Katis itu ada kuliahnya gitu yang mendukung, tapi kalau secara gelarnya, berbeda”

Pengaruh

pengetahuan

Keinginan memiliki sertifikasi

profesi (lagi)

“Ada. Kalau keinginan ada. Kalau keinginan, ada jelas no pengen”,

“tapi ya saya memikirkan visibiliti juga. Maksudnya ehmmm, apa

sebenernya luas ya, tapi entah mungkin akan dimulai dari yang mana

dulu saya gak tau, karena kan kalau dimulai dari sekarang kemungkinan yang paling terdekat itu sertifikasi yang ditunjukkan oleh SAP”

Ada, jangka

panjang

Saran untuk dosen yang belum “memang harus persiapan, istilahnya saya masih baru begitu, terus, Mengambil

(56)

99

bersertifikasi terus sarannya sih mungkin ya perlu persiapan itu, ya baca-baca materi.” yang siap

Saran untuk instansi terkait

sertifikasi profesi

“ya semoga bisa terfasilitasi terus lah, maunya gratis, maunya gratis, ya

paling tidak, ada kontribusi lah, tapi sejauh ini mendukung sih”,

“Mungkin semacam refreshing materi-materi itu sih”

Menfasilitasi

sertifikasi,

referensi materi

Kesadaran dosen akuntansi terhadap

sertifikasi

(57)

100 INFORMAN 7

(Tabel 4.7)

Kategori Data Mentah Preliminary

Codes

Pengetahuan tentang sertifikasi

profesi

“sejujurnya saya gak tahu detail, ya maksudnya saya gak tahu banyak

tapi yang saya tahu masing-masing spesialisasi itu ada sertifikasinya, mungkin kalau mau ke keuangan ya kamu CA,”

Tahu sedikit

Pentingnya sertifikasi profesi bagi

dosen

“Penting sih, maskudnya sertifikasi itu kan standar kualitas”, “Penting

karena gini, apa ya dan justru karena dia dosen, ehmmm dosen itu tidak

semata-mata hanya tahu teori, dosen itu kan harus tahu yang ada di lapangan.”

Penting untuk

standar kualitas,

keseimbangan

teori

(58)

101

sudah diakui. Penting, penting. Pentingnya penting” kualitas

Keuntungan sertifikasi profesi “Networking, terus apa ya, itu nanti efeknya bisa panjang gitu, karena

link kita luas pasti kita kan kesempatannya terbuka gitu kan? Kita juga

bisa lebih untuk mengaplikasikan ilmu itu jadi lebih ini, lebih banyak kesempatan gitu”

Networking,

kesempatan,

aplikasi ilmu

Kendala sertifikasi profesi “Ke waktu sih ya, maksudnya prioritas Mbak, bukan waktu. Prioritas,

jadi untuk saat ini saya belum memprioritaskan itu, saya belum

memprioritaskan itu dan saya gak tahu apakah kan kalau sekolah saya masih harus S3 juga kan?”

Prioritas waktu

Manfaat sertifikasi bagi akademik “Jadi itu kan memperkaya kita pasti e pa ya, saya gak bisa bilang pasti

sih, tapi kemungkinan besar itu akan membantu kita apa ya, dalam

menyampaikan materi itu bisa lebih komprehensif gitu, karena kan

Menambah

(59)

102 wawasan kita jadi lebih luas seperti itu”

Dukungan yang diberikan instansi

(Prodi Akuntansi FE UII)

“kalau setahu saya sih kalau dari apa, sertifikasi itu kan gak murah,

kalau untuk dana sih sepertinya anu, maksudnya e prodi mensupport

itu. Untuk, utnuk ya seperti ERP itu kan sebelum kita sertifikasi itu kan ujian kan ada training itu juga di support juga, gitu”

Biaya sertifikasi

Pengaruh sertifikasi terhadap

pekerjaan diluar

“Tapi nek mendukung sih ketoke yo mendukung sih ya, bagaimanapun

ilmu itu pasti akan bemanfaat ya”

Mendukung

pengetahuan

Keinginan memiliki sertifikasi

profesi (lagi)

“Ada. Kalau keinginan ada. Kalau keinginan, ada jelas no pengen”,

“tapi entah mungkin akan dimulai dari yang mana dulu saya gak tau,

karena kan kalau dimulai dari sekarang kemungkinan yang paling terdekat itu sertifikasi yang ditunjukkan oleh SAP”

Ada jangka

panjang

(60)

103

bersertifikasi gitu sebaiknya memang punya sertifikasi” sertifikasi

Saran untuk instansi terkait

sertifikasi profesi

“maping dosen lalu setelah itu diberikan, ehmm istilahnya

mengkomunikasikan ini, mengkomunikasikan pilihan-pilihan sertifikasi

yang ada untuk masing-masing konsentrasi. Misalnya syariah itu ada

ini, ini ,ini. Dan kalau perlu jurusna itu bikin schedule jadi punya target”

Maping dosen,

dikomunikasikan,

dibuat jadwal dan

target

Kesadaran dosen akuntansi terhadap

sertifikasi

(61)

104 INFORMAN 8

(Tabel 4.8)

Kategori Data Mentah Preliminary

Codes

Pengetahuan tentang sertifikasi

profesi

“Untuk sebagai orang akuntan. Dengan adanya sertifikasi itu dipandang

punya kompetensi disitu. Kompetensi sebagai akuntan profesional. Nah

kalo kita disini kan sebenarnya lebih banyak menjadi akuntan pendidik

ya, akuntan kan macem-macem”

Tahu

Pentingnya sertifikasi profesi bagi

dosen

“sebetulnya akuntan profesional itu ya manfaatnya kalau dia di praktek

ya, praktek. Kitanya memang kekurangan kalau di Prodi akuntansi.

Kurang yang betul-betul dia berpraktek ya”

Penting untuk

menunjang

kareditasi Prodi

(62)

105

sertifikasi profesi temen butuh uang SKP untuk mempertahankan CA ya saya kirim

mereka untuk training-training saya gak akan eman-eman terus terang, bukan duit saya juga”

biaya training

Alokasi dana sertifikasi “Ada, jelas ada. Cuma gak banyak. Karena nanti disediakan banyak juga belum tentu ada yang gunakan”

Ada tidak

banyak

Kendala sertifikasi profesi “Kendalanya, kendalanya ya tinggal kemauan sendiri aja sebenarnya

kadang kita, terutama dosen-dosen disini sudah tua gitu seumur 40 keatas aja orang dengan umur 40 keatas itu udah sulit untuk berubah”

Kemauan dosen

Keuntungan sertifikasi profesi dosen

bagi Prodi Akuntansi

“Keuntungannya yang secara dokumentasi ya banyak yang punya CA,

itu menjadi salah stau tambahan pada saat akreditasi. Administrasi kan akreditasi itu kan berdasarkan administrasi.”, “Rasanya ya itu update

knowledge, dipaksa, dipaksa harus update knowledge. Itu

Mendukung

akreditasi,

meningkatkan

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dapat menentukan pendirian hidup, pada dasarnya telah tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan masa remaja, yaitu

Adapun dalam hal masalah pewarisan, anak angkat hanya berhak menerima wasiat yang ada kaitannya dengan harta peninggalan orang tua angkatnya, sebagaimana diatur

1.20 enterpreneur academy and bazaar (p1) (HIMPUNAN MAHASISWA KEHUMASAN) Oktober, 1.21 epicentrum (research mindedness) (p1) (HIMPUNAN MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI) Januari,

Membahas konsep dasar bimbingan dan konseling anak usia dini yang meliputi pengertian, tujuan, fungsi dan asas-asas BK AUD.. Membahas pelaksanaan BK di TK yang

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penurunan model persamaan HKSA dengan menggunakan analisis regresi multilinear dengan

No Satuan Kerja Kegiatan Nama Paket Jenis Volume Pagu

Berdasarkan hasil klasifikasi, metode yang digunakan peneliti sebelumnya yaitu metode unigram matching based similarity dan time interval entropy dengan metode yang

Berdasarkan hal tersebut, dengan menggunakan metode analisis kuantitatif maupun kualitatif secara umum bertujuan mengembangkan model pemberdayaan diri sendiri atau