• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI PEMELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESKRIPSI PEMELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 1 dari 54

MATA DIKLAT : PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

TUJUAN : 1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia 2. membentuk kesadaran eksistensi dari peserta didik sebagai hamba Tuhan

3. Memiliki rohani yang sehat dan taat beribadat

4. Memahami konsep dan dapat menerapkan ajaran agama Katotil dalam kehidupan sehari-hari

KOMPETENSI :

KODE : KAT. A (DIMENSI PRIBADI SISWA)

DURASI PEMELAJARAN : 45 Jam @ 45 menit

MATERI POKOK PEMELAJARAN SU B

KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP MENTORING MANDIRI TUGAS

1. Mengenal diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya, cita-cita dan pang-gilan hidupnya, sehingga meneri-ma diri sebagai-mana adanya.

? Ciri-ciri sifat diri sebagai pribadi yang unik serta mengungkapkan rasa syukur atas karya Allah dalam dirinya dijelaskan dan dianalisis menurut Kej.1: 26-31 dan Mzr. 139. ? Saya pribadi yang unik ? Saya memiliki kelebihan dan kekurangan ? Menjelaskan ciri-ciri fisik manusia. ? Menjelaskan sifat-sifat manusia. ? Menjelaskan latar belakang keluarga dan pengaruhnya terhadap perkem-bangan pribadi. ? Mengungkapkan

berhasilan dan ke-gagalan yang di-alami. ? Mengartikan makna Kej 1:26-31 dan Mzr. 139 ? Menjelaskan fungsi-fungsi anggota tubuh. ? Menganalisis sebab-sebab pelecehan fisik/tubuh dalam kehidupan sehari-hari.

? Menerima diri apa adanya. ? Mengungkapkan

rasa syukur karena telah diciptakan Tuhan sebagai pribadi yang uniq lewat doa dan perbuatan nyata.

? Mengisi data identitas pribadi yang telah disiap-kan. Setelah itu mereka saling mengungkapkan pada teman di sampingnya. ? Membaca KS dan share dalam kelompok (Kej 1;26- 31. Mzr 139). Di sekolah: ? Menulis doa

syukur atau puisi karena telah di-ciptakan sebagai pribadi yang unik Di rumah:

? Membaca bacaan yang telah di-siapkan kemudi-an menggaris bawahi kata-kata atau kalimat yang menyentuh hatinya. Di masyarakat: ? Menganalisa sebab-sebab pelecehan fisik/ tubuh dalam ke-hidupan sehari-hari.

(2)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 2 dari 54

? Kelebihan dan kekurangan dan bagaimana mengembangkan talenta dalam dirinya secara maksimal disebut dan dijelaskan menurut Mat.25:14-30 ? Menjelaskan kelebih-an dkelebih-an kekurkelebih-angkelebih-an dalam dirinya. ? Menjelaskan cara-cara mengembangkan talenta. ? Menyebutkan usaha-usaha mengembangkan talenta. ? Menganalisis kelebih -an d-an kekur-ang-an ? Menjelaskan cara-cara pengem-bangan talenta. ? Membuat strategi nyata pengembangan ? talenta.

? Menerima diri se-bagai pribadi yang memiliki kelebihan dan kekurangan serta bertekad mengembangkan diri secara maksimal ? Mengenal dan mengamati serta menulis kelebihan dan kekurangan dirinya. dan teman mereka. Di sekolah: ? Membaca KS dan mensharing tentang “Saya memiliki kelebihan dan kekuarangan”. Di rumah: ? Mencatat kelebihan dan kekuarangan (talenta yang dimiliki) Di m asyarakat ? Mewawan carai tokoh tertentu yang berkom-peten seputar cara-cara mengembang-kan talenta. 2. Memahami diri sebagai manusia yang diciptakan Allah menurut citra-Nya, sehingga menyadari bahwa semua manusia adalah satu saudara. ? Manusia yang diciptakan Allah menurut citra-Nya sehingga menya-dari bahwa semua manusia adalah satu saudara dijelas-kan menurut Kej. 1:26-27. ? Saya diciptakan sebagai Citra Allah. ? Sebagai Citra Allah, Saya dan Sesama adalah satu saudara. ? Menjelaskan makna Citra Allah menurut kej 1:26-27. ? Menjelaskan arti

manusia diciptakan baik adanya. ? Memberi makna

kebaikan dalam diri sebagai gambaran kebaikan Allah. ? Menyusun daftar sikap-sikap positif dalam berelasi dengan sesama ? Menjelaskan makna Citra Allah dalam hidup sehari-hari. ? Menunjukan

perbuatan -perbuatan baik yang dilakukan sebagai gambaran kebaikan Allah. ? Menjelaskan makna

sikap positif dalam pergaulan sehari-hari dengan sesama

? Melaksanakan perbuatan baik dan perkataan jujur. ? Bertindak dan berperilaku positif dalam pergaulan sehari-hari dengan sesama. ? Diskusi tentang makna Citra/ gambar Allah. Di sekolah: ? Merenungkan dan merefleksikan melalui Kitab Suci bahwa manusia sebagai citra Allah. Di rumah: ? Merenungkan ucapan -ucapan orang-orang kudus yang telah disiapkan guru

(3)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 3 dari 54

Di masyarakat: ? Bersikap positif

dalam pergaulan dengan siapa saja. ? Aku dan sesama

adalah semarta-bat tanpa diskri-minasi baik ras, agama, kasta dianalisis menurut Kej. 1:26-27.

? Menjelaskan sebab-akibat adanya diskri-minasi. ? Menjelaskan pandangan tentang kesetaraan manusia. ? Mengidentifikasi sebab-akibat adanya sikap diskriminatif dalam masyarakat. ? Menunjukkan pandangan kristiani tentang kesetaraan manusia. ? Menolak sikap diskriminatif dalam pergaulan. ? Mempraktekkan ajaran kristiani tentang kesetaraan manusia dalam pergaulannya. ? Berdiskusi tentang sikap -sikap diskriminasi dan fanatisme ( SARA). Di sekolah: ? Membaca dan mendalami bersama KS tentang toleransi dalam hidup bersama dalam masyarakat kita yang majemuk atau plural. Di rumah: ? Menulis sebuah karangan tentang “Toleransi dalam Hidup Bermasya-rakat”. Di m asyarakat: ? Menerapkan ajaran kristiani dalam hidupnya tentang keseta-raan manusia dalam pergaul-annya.

(4)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 4 dari 54

? Kodrat pria dan wanita dihargai menurut Kej. 2 : 18-23.

? Kepriaan dan

kewanitaan. ? Mengidentifikasi sebab akibat adanya ketidaksetaraan pria-wanita dalam masyaraKat. ? Menjelaskan pandangan pribadi tentang kedudukan pria dan wanita. ? Mengartikan makna

pria dan wanita menurut Kej 2:18-23. ? Menyebutkan upaya-upaya dalam mewujudkan penghargaan martabat kaum wanita sesuai amanat Injil. ? Menunjukkan penghargaan kepada lawan jenis dengan berbuat adil. ? Mendukung upaya-upaya untuk melawan perendahan martabat manusia. ? Menanggapi sebab-akibat ketidakseta-raan pria dan wanita dalam masyarakat. ? Membuat opini

publik tentang kese-taraan gender ? Menjelaskan makna

pria dan wanita berdasarkan Kej 2:18-23. ? Menghargai lawan jenis dengan bertindak adil. ? Menunjukkan sikap Adil terhadap se-sama baik pria maupun wanita, mulai dari diri sendiri, keluarga, sekolah, serta lingkungan sekitar-nya. ? Menerapkan ajaran kristiani tentang kesetaraan pria dan wanita. ? Mengimplementasi kan penghargaan martabat kaum wanita sesuai amanat Injil Yesus Kristus dalam hidup sehari-hari, di rumah, sekolah, lingkungan masyarakat. ? Diskusi tentang kepriaan dan kewanitaan menurut ? Ajaran Gereja Katolik. Di sekolah: ? Diskusi dalam kelompok – kelompok kecil pandangan KS tentang kepriaan dan kewanitaan. Di rumah: ? Menulis. sebuah

puisi doa tentang “Aku diciptakan sebagai Pria atau Wanita” sesuai jenis kelamin masing-masing. Di m asyarakat: ? Terlibat aktif dalam perjuang-an kesetaraperjuang-an gender.

(5)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 5 dari 54

? Tugas pria dan wanita setara berdasar budaya menurut Kej. 1: 28 dan GS. Art. 12

? Tugas Pria dan

Wanita. ? Menyebutkan pen -dapat pribadi tentang tugas- tugas pria dan wanita ? Menjelaskan tugas

pria dan wanita menurut kodratnya. ? Mengartikan keseta-raan pria dan wanita menurut Kej 1;28 & GS art.12. ? Menunjukkan

tindakan-tindakan konkrit sebagai cermin kesetaraan pria dan wanita

? Menunjukkan tugas pria dan wanita berdasarkan kebuadayan-kebuadayaan manusia.

? Menghubungkan arti kesetaraan pria dan wanita menurut Kej. 1:28 dan GS art. 12. ? Mengidentifikasikan tindakan-tindakan apa saja yang mencerminkan kesetaraan relasi pria dan wanita

? Menghargai tugas wanita dan pria. ? Berani mengkoreksi

sikap- sikap dalam suatu budaya yang kurang menghargai tugas wanita dan pria.

? Menerapkan nilai-nilai ajaran kristiani tentang tugas wanita dan pria dalam hidup sehari-hari. ? Hormat pada

tugas-tugas lawan jenis, mulai dari lingkungan terdekat. ? Mendiskusikan sebuah kasus ketidakadilan terhadap peran dan tugas kaum wanita dalam masyarakat, serta memabandingkan nya dalam terang KS. Di sekolah: ? Menulis sebuah karangan dengan judul: “Meningkatkan Peranan Kaum Wanita”. Di rumah: ? Mengumpulkan kliping, atau cerita kehidupan yang real tentang peleceh-an terhadap tugas dan peran wanita. Di m asyarakat: ? Menganalisis sebab-sebab perendahan martabat kaum wanita dalam masyarakat.

(6)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 6 dari 54

3. Mengenal Suara Hati sehingga dapat bertindak secara benar dan tepat

? Fungsi Suara hati, untuk bertindak benar dan tepat, dijelaskan menurut Rom. 7 : 14-26 ; Flp. 2 :12- 13 dan GS. Art. 16

? Suara Hati. ? Menjelaskan makna dan fungsi suara hati.

? Menunjukkan per -buatan-perbuatan yang melawan suara hati.

? Menjelaskan Ajaran Yesus tentang suara hati.

? Menguraikan makna dan fungsi suara hati.

? Membedakan suara hati dan yang bukan suara hati. ? Melaksanakan yang

baik dan benar menurut ajaran Yesus Kristus. ? Bijaksana dalam mengambil setiap keputusan. ? Mendengarkan

suara hati dan melaksanakannya. ? Mengikuti ajaran

Yesus dalam setiap tindakan dan pengambilan kepu-tusan. ? Mendiskusikan cerita “pergumulan Suara Hati Seorang Gadis” Di sekolah: ? Membaca bersama KS, Roma 7:14-26 kemudian mendalami bersama makna suara hati dalam terang KS dan ajaran Gereja (GS. Art. 16). Di rumah: ? Mencari kliping berita tentang orang-orang yang jujur Di m asyarakat: ? Mewawancarai tokoh-tokoh yang jujur dlm hidupnya ttg bagaimana mengikti suara hati.

(7)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 7 dari 54

? Pembinaan suara hati agar tidak keliru atau tumpul, dijelaskan menurut Gal. 5: 16-25; Mat. 26 : 14-16; 27 : 3- 5 ? Membina Suara

hati. ? Mengidentifikasikan kasus-kasus orang yang tidak men-dengarkan suara hatinya.

? Menjelaskan sebab-sebab suara hati dapat keliru dan tumpul. ? Menyebutkan usaha-usaha membina suara hati. ? Mengindentifikasikan kasus-kasus tindakan yang bertentangan dengan suara hati. ? Menanggapi sebab-sebab suara hati yang keliru dan tumpul. ? Menunjukkan

usaha-usaha apa saja untuk membina suara hati.

? Rendah hati dalam berpikir dan ber -tindak sesuai tuntunan suara hati.

? Menolak keputus-an ykeputus-ang keliru, baik oleh diri sendiri maupun orang lain. ? Melaksanakan

ke-putusan yang di-yakini benar. ? Berpegang pada kehendak Tuhan dengan berdoa memohon kece-rahan hati. ? Mendiskusikan bagaimana cara membina suara hati agar tetap jernih. Di sekolah: ? Mendiskusikan sebuah kasus tentang “Budaya Korupsi” untuk menyadari adanya kemero-sotan peranan suara hati dalam masyarakat. Di rumah: ? Membaca teks

Gal 5:16-25” untuk menemu-kan upaya pem-binaan suara hat. Di m asyarakat : ? Mewawancarai

satu atau bebe-rapa orang dewasa tentang bagaimana mereka mem-bina suara hati dalam hidupnya selama ini.

(8)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 8 dari 54

4. Bersikap kritis terhadap pengaruh mass mediia, kelompok tertentu, sehing-ga mampu mengambil ke-putusan yang tepat dan benar yang dapat dipertanggung-jawabkan ? Kritis terhadap pengaruh media massa (konsume-risme, materia-lisme dan hedo-nisme) dijelaskan menurut Mrk.2:23- 28.

? Sikap kritis ter-hadap media massa (Melawan konsumerisme, materialisme dan hedonisme) ? Menjelaskan makna dan sebab terjadi-nya materialisme, konsumerisme dan hedonisme. ? Mengartikan sikap Yesus terhadap godaan setan. ? Menerangkan usaha-usaha mengatasi pengaruh mass media terhadap konsumerisme,mater ialisme dan hedonisme. ? Mengidentifikasikan sebab-sebab materialisme, konsumerisme, dan hedonisme. ? Mempraktekan

ajaran Yesus tentang bagaimana menang-gulangi pengaruh materialisme, konsumerisme dan hedonisme dalam berinteraksi dengan sesamanya. ? Mempersiapkan diri mrnghadapi penga-ruh, bujukan mass media terhadap konsumerisme, materialisme dan hedonisme yang berkembang pesat. ? Kritis terhadap segala tawaran materialisme, konsumerisme dan hedonisme. Yangt ditawarkan mass media ? Menolak materialis-me, konsumerisme dan hedonisme sebagaimana yang diajarkan oleh Yesus. ? Menyatakan

bahwa segala ke-butuhan materi ada batasnya atau ugahari sifatnya. ? Mendiskusikan sebuah kasus tentang “Pengaruh mass media” untuk mencermati, mengamati berbagai jenis media dan pengaruhnya dalam hidup masyar akat. Di sekolah: ? Mendiskusikan teks Markus 2:23-28. Di rumah: ? Mengkliping sebuah kasus dari koran/ majalah atau menulis berita dari radio,tv , kemudian mem-berikan tanggap-an kritis ter-hadap pemberi-taan tersebut. Di m asyarakat: ? Menuliskan contoh-contoh pengaruh mate-rialisme, konsu-merisme dan hedonisme dalam hidup masyarakat, khususnya kaum remaja.

(9)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 9 dari 54

? Kritis terhadap tawaran-tawaran paham, aliran, dan ideologi yang berkembang saat ini, dijelaskan menurut Mat 22:23- 33; 23:1-36; Luk 4:1-23. ? Sikap kritis terhadap paham, aliran dan ideologi yang berkembang ? Menjelaskan latar belakang munculnya partai-partai, sekte-sekte atau kelompok-kelompok kategori tertentu. ? Menunjukkan pengalaman-pengalaman terhadap tawaran kelompok tertentu dalam masyarakat. ? Menjelaskan sikap Yesus ketika meng-hadapi berbagai macam tawaran. ? Mengidentifikasikan

kriteria pilihan terbaik dan benar.

? Menganalisa secara kritis terhadap ber-bagai tawaran yang ada dalam masya-rakat ? Mengshare-kan pengalaman bagai-mana menerima suatu tawaran tertentu. ? Menggunakan

kiat-kiat yang diajarkan Yesus untuk meng-hadapi berbagai tawaran.

? Mengkritisi tawaran-tawaran dan menen-tukan pilihan terbaik.

? Memilih segala macam bentuk tawaran ( paham, ideologi, aliran) yang berkembang dalam masyarakat sec ara selektif. ? Menolak tawaran

-tawaran dari paham, ideologi, aliran-lairan tertentu yang di-anggap menyesat-kan hidupnya dan hidup masyarakat pada umumnya. ? Mengikut sikap Yesus dalam me-nentukan pilihan.

? Diskusi tentang sikap Yesus yang kritis terhadap berbagai macam aliran menurut Mat 22:23- 33. 23:1- 36. Luk 4:1-13. Di sekolah: ? Berdiskusi tentang berbagai ideologi, paham dan aliran untuk membangun sikap kritis. Di rumah: ? Menulis sebuah doa mohon kekuatan untuk menjadi orang yang kritis terhadap berbag ai paham, aliran dan ideologi yang berkembang dalam masyarakat. Di m asyarakat: ? Mengkritisi trend-trend dan isyu-isyu ideologi yang muncul dalam era globalisasi saat ini.

(10)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 10 dari 54

DURASI PEMELAJARAN : 56 Jam @ 45 menit

MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB

KOMPETENSI

KRITERIA KINERJA

LINGKUP

BELAJAR PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP MENTORING

TUGAS MANDIRI

1. Mengenal Kitab Suci dan Tradisi sebagai tolok ukur tertinggi dari iman. ? Terjadinya Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dijelaskan menurut Tim.3:10-17; Kej.2:7- 9; 18:21-23 dan ajaran St. Hironimus. ? Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. ? Menjelaskan sejarah terjadi Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. ? Mengartikan surat Paulus 1 kepada Timotius. ? Menjelaskan peng-ajaran St. Hieronimus : tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Yesus Kristus.

? Menunjukkan cara-cara mendalami Kitab Suci baik se-cara pribadi maupun dalam kelompok. ? Menafsirkan Kitab

Suci dan mewujud-kannya dalam hidup.

? Menyusun sejarah terjadinya Kitab Suci. ? Menanggapi secara akurat surat St. Paulus kepada Timotius. ? Menunjukkan maksud ungkapan dari ajaran St. Hironimus ? Mensharingkan isi

Kitab Suci secara baik dan benar.

? Menghormati Kitab Suci sebagai Sabda Tuhan yang ter-tulis.

? Mendengarkan dengan baik Sabda Tuhan yang dibaca-kan.

? Membacakan dengan baik Kitab Sitab Suci kepada orang lain yang mendengarkan. ? Mengajak orang

lain untuk memperlakukan Kitab Suci secara hormat.

? Membaca dan mendalami ber -sama sebuah kisah dari cerita rakyat untuk mendalami proses terbentuknya suatu keyakinan pada sebuah suku atau bangsa (anthropologis). ? Mempelajari bersama- sama jumlah keseluruhan KS Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan klasifikasinya masing-masing. Di Sekolah: ? Mendiskusikan Kej 2:7-9. 18:21-23, untuk mendalami proses terben-tuknya iman bangsa Israel yang diwariskan secara turun temurun melalui cerita-cerita. Di r umah: ? Menyusun nama nama KS - PL & PB dengan klasifikasi masing-masing. Di m asyarakat: ? Mewujudkan pesan KS dalam hidup bermasya-rakat, misalnya dengan Kasih, pengam-punan dsb.

(11)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 11 dari 54

? Hubungan antara Kitab Suci dan Tradisi yang menjadi tolok ukur tertinggi dari iman Katolik dijelaskan menurut Yoh 21:24-25 dan Ajaran Iman Gereja Katolik

? Tradisi. ? Menjelaskan makna Injil Yohanes 21:24-25 (soal tradisi dalam Gereja). ? Menunjukkan Kitab

Suci dan Tradisi menjadi tolok ukur tertinggi dari iman Katolik (Ajaran Iman Gereja Katolik).

? Menganalisa Injil Yohanes secara baik tentang tradisi dalam Gereja. ? Menjelaskan secara

cermat tentang Kitab Suci dan Tradisi sebagai tolok ukur iman Katolik

? Menghormati dan menghargai tradisi suci dalam Gereja. ? Mempertahankan

tradisi dalam Gereja Katolik sebagai salah satu tolok ukur utama iman Katolik. ? Melanjutkan tradisi

Gereja Katolik secara konsekuen dan benar sebagai salah satu ungkap -an d-an perwujud-an iman

? Mendiskusi-kan makna tradisi dalam suatu suku atau bangsa dan dikaitkan dengan tradisi dalam Gereja Katolik. Di sekolah: ? Mendiskusikan makna dan hakikat tradisi dalam Gereja Katolik. Di r umah: ? Menullis karangan pendek tentang salah satu hal dalam tradisi Gereja Katolik yang perlu diperbarui agar sesuai perkem-bangan zaman dan budaya setempat. Di m asyarakat: ? Melestarikan tradisi Gereja Katolik dalam hidup sehari-hari.

(12)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 12 dari 54

2. Mengenal Yesus yang datang untuk mewartakan dan memper-juangkan Kerajaan Allah, sehingga merasa terpanggil untuk berjuang bersama Yesus. ? Makna Kerajaan Allah pada zaman Yesus dijelaskan menurut Mrk. 1:14- 15 dan Rom. 14:17 ? Gambaran Kerajaan Allah pada zaman Yesus. ? Menjelaskan makna Injil Markus 1:14-15 dan Roma 14:17 tentang Kerajaan Allah. ? Menunjukkan paham-paham Kerajaan Allah pada zaman Yesus. ? Menguraikan

per-uangan Yesus dalam mewujudkan Keraja-an Alah.

? Menunjukkan contoh-contoh tindakan Yesus me-wartakan Kerajaan Allah.

? Mengidentifikasi Injil Markus dan Surat Paulus kepada umat di Roma tentang makna Kerajaan Allah. ? Menunjukkan paham-paham tentang Kerajaan Allah pada zaman Yesus.

? Menunjukkan contoh-contoh tindakan Yesus yang mewartakan Kerajaan Allah. ? Menunjukkan

makna Kerajaan Allah dalam hidup sehari-hari.

? Percaya bahwa Kerajaan Allah telah ada dalam seluruh peristiwa hidup manusia terutama sejak hidup dan karya Yesus di dunia. ? Ikut mewartakan Kerajaan Allah dalam hidupnya dengan perbuatan -perbuatan kasih secara nyata. ? Meneladani hidup

Yesus di dunia ini sebagai perwujud-an Kerajaperwujud-an Allah di dunia. ? Terlibat aktif menciptakan/meng hadirkan/ mem -bangun Kerajaan Allah dalam bentuk perbuatan-perbuatan kasih.

? Berdiskusi tentang cerita rakyat, misalnya ratu adil untuk menyadari bahwa manusia selalu merindukan kehadiran seorang ratu adil. ? Berdiskusi tentang situasi sosial bangsa Israel yang merindukan kedatangan seorang Mesias dan Kerajaan Allah. Di sekolah: ? Berdiskusi tentang situasi sosial bangsa Israel yang merindukan kedatangan seorang Mesias dan Kerajaan Allah. Di r umah: ? Membaca dan merenungkan Injil Mrk 1:14- 15 dan Rom 14:17. Di m asyarakat: ? Membandingkan situasi zaman Yesus dengan zaman sekarang serta gerakan kesaksian tentang Keraja-an Allah.

(13)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 13 dari 54

? Yesus datang untuk mewartakan dan memper-juangkan Kerajaan Allah dijelaskan menurut l Lukas 6:20- 26. ? Yesus datang untuk mewar-takan dan memperjuang-kan Kerajaan Allah. ? Menjelaskan makna Injil Lukas 6:20-26 (tentang sabda bahagia celaka dalam kaitan dengan Kerajaan Allah). ? Menghubungkan Kerajaan Allah dengan perumpama-an-perumpamaan. ? Menghubungkan makna antara mujizat-mujizat Yesus dengan Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus. ? Menyimpulkan pewartaan Yesus dan perwujudan Kerajaan Allah. ? Menunjukkan

upaya-upaya saat ini untuk mewujudkan Kerajaan Allah. ? Mengidentifikasi-kan Injil Lukas :20- 26 dalam kaitan dengan Kerajaan Allah. ? Menghubungkan kaitan makna Kerajaan Allah dengan perumpamaan -perumpamaan Yesus. ? Menghubungkan makna antara mujizat-mujizat Yesus dan Ker ajaan Allah yang diwartakan -Nya. ? Menunjukkan secara cermat bagimana Yesus mewujudkan Kerajaan Allah. ? Menanggapi secara

kritis kondisi hidup manusia saat ini dan menyebutkan contoh-contoh kongkrit dari upaya mewujudkan Kerajaan Allah .

? Percaya pada sabda Yesus yang disampaikan dalam Injil Lukas. ? Percaya bahwa perumpamaan-perumpamaan Yesus merupakan gambaran Kerajaan Allah itu sendiri. ? dan siap menegakan Kerajaan Allah dlm peristiwa hidup manusia sesuai ajaran Yesus. ? Percaya bahwa mujizat-mujizat Yesus merupakan gambaran per-wujudan Kerajaan Allah itu sendiri. ? Menolong sesama,

memperhatikan semua orang baik dalam kata-kata maupun perbuatan merupakan upaya menghadirkan Kerajaan Allah secara nyata di dunia. ? Kritis terhadap segala peristiwa hidup manusia ? Mendiskusikan bersama per - umpamaan-perumpamaan Yesus tentang Kerajaan Allah. ? Membaca KS dan merenungkan perbuatan-perbuatan Yesus dalam mem-bangun Kerajaan Allah. Di sekolah: ? Diskusi tentang beberapa nilai utama dalam Kerajaan Allah. Di rumah: ? Menjawab per -tanyaan refleksi : Apa pandang tentang: - Uang dan harta. - Kekuasaan - Kehormatan atau gengsi. - Kesetiakawan an- solidari-tas) Di m asyarakat: ? Mewawancarai orang-orang yang memiliki kharisma ter-tentu seperti penyembuhan. Apakah motivasi mereka dalam kegiatannya.

(14)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 14 dari 54

3. Mengenal Yesus yang berani memberikan diri-Nya dengan men-derita, sengsara, wafat disalibkan, bangkit dan naik ke surga demi kebahagiaan manusia.

? Makna sengsara dan wafat Yesus sebagai tanda kasih Allah pada manusia, dijelas-kan menurut Lukas 22 – 23.

? Sengsara dan

wafat Yesus. ? Menunjukkan penga-laman tentang makna suatu pengorbanan. ? Menjelaskan kisah

sengsara Yesus dalam Injil Lukas 22 – 23.

? Menjelaskan seng-sara dan wafat Yesus sebagai tanda kasih Allah kepada manusia sekaligus tanda agung keha-diran Kerajaan Allah. ? Menunjukkan

perbuatan-perbuatan nyata sebagai wujud pengorbanan bagi kebahagiaan orang lain. ? Membagi pengalam-an hidup tentpengalam-ang makna sebuah pengorbanan ? Menceritakan kisah sengsara Yesus dalam Kitab Suci. ? Menanggapi makna

sengsara dan wafat Yesus sebagai tanda agung kehadiran Kerajaan Allah di dunia. ? Menunjukkan contoh-contoh kongkrit perbuatan baik untuk suatu pengorbanan demi kebahagiaan orang lain.

? Menghargai pengorbanan orang lain bagi kebaha-giaan orang lain ataupun bagi diri kita sendiri. ? Meneladani hidup

dan karya Yesus terutama dalam hal pengorbanan. ? Mengorbankan

ke-pentingan diri untuk sesama yang menderita, miskin atau berke-kurangan. ? Memberi diri bagi

kebahagiaan orang lain, meski per -buatan itu kecil sekalipun.

? Mendiskusikan kisah sengsara dan wafat Yesus dalam Injil Lukas bab 22 – 23. Di sekolah: ? Diskusi tentang makna sengsara dan wafat Yesus. Di r umah: ? Mengidentifikasi perbuatan-perbuatan yang menggambarkan pengorbanan dirinya bagi se-sama sebagai wujud menela-dani perbuatan Yesus. Di m asyarakat: ? Menghormati pengorbanan orang lain demi kebahagiaan sesamanya.

(15)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 15 dari 54

? Arti serta makna kebangkitan dan kenaikan Yesus ke Surga dijelaskan menurut Yohanes 20:1- 18; 1 Kor 15:14-19; Lukas 24:50-53. ? Kebangkitan dan Kenaikan Yesus. ? Menjelaskan makna kehidupan setelah kematian. ? Menjelaskan makna kebangkitan Yesus menurut Injil Yohanes 20:1-18 dan 1 Kor 15:14-19. ? Menjelaskan makna kenaikan Yesus ke Surga menurut Injil Lukas 24:50- 53. ? Menjelaskan makna

kebangkitan dan kenaikan Yesus se-bagai semangat me-wujudkan Kerajaan Allah.

? Menunjukkan makna kebangkitan Yesus dalam hidup kita melalui perbuatan-perbuatan nyata. ? Mengidentifikasi makna kehidupan setelah kebangkitan. ? Menunjukkan makna kenaikan Yesus ke surga menurut Injil Lukas. ? Menunjukkan

makna kebangkitan dan kenaikan Yesus sebagai perwujutan Kerajaan Allah. ? Menunjukkan contoh-contoh perbuatan-perbuatan nyata sebagai perwujutan kebangkitan Yesus dalam hidup sehari-hari.

? Percaya bahwa ada kehidupan setelah kematian. ? Percaya lewat

ungkapan iman bahwa Yesus telah naik ke Surga. ? Melakukan

kebajikan-kebajikan dalam hidup dalam semangat kebang-kitan Yesus untuk mewujudkan Kerajaan Allah di dunia sebagaimana yang diwartakan Yesus Kristus, raja semesta alam.

? Diskusi makna kebangkitan Yesus bagi iman kristiani (1 Kor 15:3- 8. 14.17.20-23). Di sekolah: ? Diskusi tentang makna kubur kosong dan makna penampakan-penampakan Yesus. Di r umah: ? Membaca renungan tentang ke-bangkitan dan kenaikan Yesus, Di m asyarakat: ? Mewujudkan peristiwa ke-bangkitan dan kenaikan Yesus dengan berbuat baik bagi sesama

(16)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 16 dari 54

4. Mengenal pribadi Yesus Kristus sebagai sahabat sejati, tokoh idola, Putra Allah dan Juru selamat.

? Makna Yesus sebagai sahabat sejati dan tokoh idola dijelaskan menurut Yohanes 15:11-15 dan 1 Sam 18:1- 4. ? Yesus Sahabat sejati dan tokoh idola. ? Menunjukkan penga-laman tentang makna sahabat sejati dan tokoh idola. ? Menjelaskan siapa

Yesus bagi diri sendiri.

? Menjelaskan makna Injil Yohanes 15:11-15 dan 1 Sam 18:1- 4 tentang sahabat sejati dan tokoh idola.

? Menunjukkan tindakan - tindakan nyata yang meng-idolakan Yesus se-bagai tokoh sejati.

? Mensharingkan pengalaman tentang makna dari sebuah persahabat-an sejati dpersahabat-an tokoh yang diidolakan. ? Menanggapi siapa

Yesus bagi dirinya. ? Mengidentifikasi l

Yoh 15:11- 15 dan 1 Sam 18:1-4 tentang sahabat sejati dan tokoh idola dalam hidup.

? Menunjukkan contoh-contoh per-buatan nyata se-bagai wujud mene-ladani Yesus se-bagai sahabat sejati dan yang diidolakan

? Menghormati tokoh-tokoh yang dijadikan sahabat sejati dan yang diidolkan dalam hidup.

? Kritis dan selektif dalam mengidola-kan seseorang sebagai tokoh sejati dan panutan. ? Menerima dan

menjadikan Yesus sebagai sahabat sejati dan tokoh idola dalam ber-bagai tindakan. ? Melakukan

perbuatan-perbuat an yang baik sebagai per-wujudan pada pengajaran Yesus sebagai sahabat sejati dan tokoh yang diidolakan dalam hidup. ? Mengidentifikasi persahabatan antar -siswa dengan cara menulis nama teman -teman akrabnya dan apa saja yang telah dibuat teman itu bagi dirinya. ? Diskusi tentang

tokoh idola ter -mashur Yesus Kristus dalam hidup kaum remaja. Di sekolah: ? Diskusi tentang Yesus sebagai sahabat sejati dan idola bagi remaja. Di r umah: ? Menulis tentang

siapa tokoh idola yang didamba-kan dalam hidupnya d an alasannya. Di m asyarakat: ? Melakukan per

-buatan baik se-bagai perwujud-an ajarperwujud-an Yesus, sahabat sejati dan tokoh yang diidolakan dalam hidup.

(17)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 17 dari 54

? Yesus sebagai Putra Allah dan Juru selamat, dijelaskan menurut Kis 2:14-40.

? Yesus Putra Allah dan Juru selamat.

? Menjelaskan pandangan tentang Yesus sebagai Putera Allah dan Juru selamat.

? Menjelaskan makna Kisah 2:14-40 tentang Yesus Putra Allah dan Juru selamat. ? Menguraikan

tindakan - tindakan manusia atas tawaran Allah dengan sikap tobat dan percaya.

? Mengidentifikasi pandangan -pandangan tentang Yesus sebagai Putra Allah dan Juru selamat.

? Menjelaskan makna kisah 2:14-40 tentang Yesus sebagai Putra Allah dan Juru selamat. ? Menunjukkan makna jawaban manusia pada tawaran Allah dengan cara bertobat dan percaya. ? Percaya bahwa Yesus adalah Putra Allah dan Juru selamat umat manusia. ? Bertobat dari

perbuatan-perbuatan jahat dan percaya pada Yesus Kristus sebagai Putra Allah dan Juru selamat-nya

? Bersedia menyelamatkan orang lain yang menderita dan lemah.

? Peka dalam segala situasi demi keselamatan hidup bersama sesuai kehendak Allah. ? Mengungkapkan pertobatan diri lewat Sakramen Pengakuan dosa. ? Membaca literatur untuk mendalami gelar -gelar Yesus.

Di sekolah: ? Diskusi tentang

gelar-gelar Yesus dalam KS dan maknanya bagi hidup kita. Di r umah: ? Membaca dan merenungkan cerita mistik, A. De Mello tentang “Simon Petrus”. Di m asyarakat: ? Mengkritisi berbagai gelar yang beredar dalam masyarakat

(18)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 18 dari 54

5. Mengenal Roh Kudus yang melahirkan, membimbing dan menghidupi Gereja dan mengenal Allah Tritunggal sebagai kebenaran iman Kristen.

? Peranan dan karya Roh Kudus dalam kehidupan Gereja, dijelaskan menurut Kis. 2:1-13.

? Roh Kudus. ? Menjelaskan makna kisah para rasul 2:1-13.

? Menguraikan fungsi dan peranan Roh Kudus dalam kehi-dupan Gereja. ? Menunjukkan bentuk-bentuk bimbingan Roh Kudus bagi orang beriman dewasa ini. ? Menunjukkan buah

-buah karunia Roh Kudus dan makna-nya

? Menjelaskan bentuk-bentuk aplikasi karunia-karunia Roh Kudus dalam hidup sehari-hari.

? Menunjukkan se-cara cermat makna pesan-pesan dalam Kisah para rasul 2:1- 13 (pentakosta). ? Menghubungkan

bentuk-bentuk kongkrit bimbingan Roh Kudus bagi orang beriman dewasa ini. ? Menunjukkan

makna dari buah-buah karunia Roh Kudus.

? Mengekspresikan buah -buah Roh Kudus dalam hidup sehari-hari.

? Percaya akan bimbingan Roh Kudus dalam hidup sehari-hari. ? Membuka diri (hati)

pada karya Roh Kudus.

? Mewujudkan karya-karya Roh Kudus dalam diri,(damai, sukacita, kasih, sabar dsb dalam hidup sehari-hari). ? Diskusi tentang simbol- simbol yang biasa di-gunakan untuk identifikasi Roh Kudus dalam Kitab Suci. Di sekolah: ? Diskusi tentang Kis 2:1- 13 (peristiwa Pentakosta dan maknanya bagi hidup kita). Di r umah: ? Menuliskan

se-buah doa untuk mohon bantuan bimbingan Roh Kudus dalam hidupnya. Di m asyarakat: ? Menjelaskan tanda-tanda atau simbol-simbol yang sering diguna-kan dalam hidup masyarakat.

(19)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 19 dari 54

? Ajaran Gereja tentang Tritunggal Mahakudus di-jelaskan menurut Ef.1:3- 14. ? Tritunggal

Mahakudus. ? Menjelaskan makna Allah Tritunggal dalam ajaran iman Kristen.

? Menjelaskan ajaran Gereja tentang dogma Allah Tri-tunggal Mahakudus. ? Menunjukkan

bentuk-bentuk dan makna iman akan Allah Tritunggal Mahakudus. ? Menguraikan sikap,

ungkapan dan per -wujutan iman akan Allah Tritunggal Mahakudus. ? Mengidentifikasi makna Allah Tritu nggal. Mahakudus. ? Menunjukkan ajar-an Gereja tentajar-ang dogma Allah Tri-tunggal Mahakudus. ? Mengungkapkan

dan mewujudkan iman atas Allah Tritunggal Maha-kudus dalam hidup sehari-hari.

? Percaya pada Allah Tritunggal Maha-kudus sebagaimana diajarkan Gereja. ? Taat pada

kehendak Allah Tri-tunggal Maha-kudus.

? Menghormati Allah Tritunggal Maha kudus dalam se-luruh hidup. ? Sembah dan bakti

pada Allah Tri-tunggal Mahakudus baik dalam doa, ibadat dan karya. ? Mewujudkan iman

akan Allah Tri-tunggal Maha-kudus, baik dalam bentuk simbol (tanda salib), dan perbuatan-perbuatan baik.

? Mendalami cerita dan pengalaman pribadi terhadap karya Allah yang trinitas dengan bantuan sebuah cerita mistik “Kami Bertiga, Kamu Bertiga” dan dikaitan dengan bacaan dalam Kitab Suci.

Di sekolah: ? Diskusi tentang karya Allah Tritunggal dalam bacaan Ef 1:3-14. Di r umah: ? Menyusun doa kepada Allah Tritunggal Mahakudus, mohon pene-rangan hati dan pikirian untuk memahami misteri Allah. Di m asyarakat: ? Berani mengungkapkan iman pada Allah Tritunggal Mah akudus ? dengan selalu

membuat tanda salib pada setiap awal dan akhir suatu kegiatan.

(20)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 20 dari 54

DURASI PEMELAJARAN : 35 Jam @ 45 menit

MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB

KOMPETENSI

KRITERIA KINERJA

LINGKUP

BELAJAR PENGETAHUAN KETERAMPILA N SIKAP MENTORING

TUGAS MANDIRI

1. Memahami arti Gereja sebagai umat Allah dan persekutuan yang terbuka.

? Arti dan hakikat Gereja sebagai umat Allah, dije-laskan menurut Kis 2:41- 47, LG.art.9, GS.art.1.

? Gereja sebagai

umat Allah. ? Menjelaskan Gereja sebagai umat Allah. ? Menunjukkan arti

dan hakikat Gereja sebagai umat Allah. ? Menguraikan

konsekuensi Gereja sebagai umat Allah dewasa ini. ? Menunjukkan

imple-mentasi hidup meng-gereja dalam masyarakat.

? Menunjukkan teks Kitab Suci dari Kis 2:41- 47 berkaitan dengan Gereja sebagai umat Allah. ? Menanggapi arti

dan hakikat Gereja sebagai umat Allah. ? Menunjukkan

konsekuensi arti Gereja sebagai umat Allah dalam hidup menggereja dan memasyarakat. ? Inksklusif dalam hidup menggereja dan memasyarakat tanpa kehilangan jati dirinya sebagai orang kristiani. ? Menunjukkan konsekuensinya sebagai umat kristiani di tengah-tengah masyarakat yang plural. ? Proaktif dalam kegiatan -kegiatan gerejani di ling-kungan dan paroki.

? Diskusi tentang model-model Gereja di paroki masing-masing. Di sekolah: ? Diskusi tentang makna Gereja sebagai Umat Allah menurut KS dan Dokumen Gereja. Di r umah: ? Doa bersama dengan anggota keluarga setiap hari dan ? menyaksikan acara mimbar agama Katolik di TV/radio untuk siraman rohani. Di m asyarakat : ? Hidup berdam-pingan dengan semua orang.

(21)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 21 dari 54

? “Gereja” merupa-kan persekutuan yang terbuka, di-jelaskan menurut Kis 4:32- 37, LG.art. 13,23,26. ? Gereja sebagai persekutuan yang terbuka. ? Menunjukkan kasus-kasus pembakaran gereja dan sebab-akibatnya. ? Menjelaskan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka. ? Menguraikan konsekuensi Gereja sebagai persekutuan yang terbuka dalam hidup menggereja dan memasyarakat dewasa ini.

? Mengidentifikasi sebab akibat terjadi-nya pembakaran beberapa Gereja di Tanah Air. ? Menghubungkan Kis 4:32- 37 dalam kaitanny a dengan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka. ? Menunjukkan arti dan konsekuensi Gereja sebagai persekutuan yang terbuka dalam hidup menggereja dewasa ini.

? Berani memperjuangkan kebenar -an, keadilan dan kejujuran. ? Terbuka untuk bergaul dengan siapa saj a. ? Diskusi tentang bentuk-bentuk kerja sama apa saja dengan umat beragama lain untuk mengembangkan semangat persaudaraan. Di sekolah : ? Bergaul baik dengan teman-teman yang beda agama. Di r umah : ? Menyatukan diri dengan seluruh anggota keluarga dalam berbagai aktifitas/ saling mendukung. Di m asyarakat : ? Melaksanakan kunjungan dan peduli terhadap tetangga, peka akan lingkungan tempat tinggal.

(22)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 22 dari 54

2. Memahami fungsi dan peranan hirarki, sehingga bersedia berparti-sipasi dan bekerja sama dengan hirarki (dan pimpinan Gereja yang lain) dalam hidup meng-gereja. ? Hirarki Gereja Katolik dijelaskan menurut Yoh 21:15-19, LG.art.8, 18, 20. ? Hirarki dalam

Gereja Katolik. ? Menjelaskan arti hirarki dalam Gereja Katolik.

? Menjelaskan penger-tian, susunan, dan fungsi/peranan hirarki dan pemuka dalam Gereja Katolik. ? Menunjukkan

hubungan timbal-balik antara kaum awam) terhadap kaum dengan hirarki dalam Gereja Katolik.

? Menunjukkan tugas-tugas hirarki dalam Gereja Katolik. ? Menghubungkan Yoh 21:15- 19, dalam kaitannya dengan hirarki dalam Gereja Katolik. ? Menyusun bagan hirarki Gereja Katolik. ? Berpartisipasi dan bekerja sama dengan hirarki/ pimpinan Gereja dalam rangka hidup menggereja ? Kritis terhadap para

pemimpin Gereja dalam menjalankan tugas kegembala-annya. ? Diskusi tentang susunan hirarki Gereja Katolik dan perannya masing-masing. Di sekolah : ? Mendiskusikan sejarah hirarki. Di r umah : ? Ikut terlibat dalam doa, ibadat, dalam keluarga, me-mohon keutuh-an Gereja ykeutuh-ang dipimpin oleh hirarki atas nama Yesus Kristus. Di m asyarakat : ? Melaksanakan doa, ibadat di lingkungan, wilayah dan paroki, bersatu dengan para gembala dalam liturgi dan pe-wartaan Injil.

(23)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 23 dari 54

? Hubungan antara Awam dan Hirarki sebagai partner kerja, dijelaskan menurut 1 Kor 12:12-31, LG. art.1, 44. ? Hubungan awam dan hirarki sebagai partner kerja. ? Menjelaskan hubungan antara hirarki dan awam dalam Gereja Katolik sebagai partner kerja dalam membangun tubuh Kristus. ? Menghubungkan makna 1 Kor 12:13 – 31 dalam kaitan antara hirarki dengan awam. ? Menunjukkan kaitan antara 1 Kor 12:12-31, dengan macam-macam fungsi dan karisma dalam Gereja. ? Menunjukkan

bentuk-bentuk hubungan awam dan hirarki sebagai partner kerja.

? Memposisikan dirinya sebagai awam.

? Mau bekerjasama dalam tugas dan fungsinya masing-masing secara harmonis. ? Menghargai peran

dan tugas masing-asing. ? Diskusi tentang tugas-tugas kaum awam sebagai partner kerja hirarki. Di sekolah : ? Diskusi tentang peran awam dalam kehidup-an sehari-hari. Di r umah : ? Mencatat bidang-bidang apa saja yang menjadi tugas awam. Di m asyarakat : ? Bekerja sama dengan pimpin -an Gereja/ gembala dalam mewartakan Kerajaan Allah dalam bentuk karya-karya nyata sesuai bidang karya-nya.

(24)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 24 dari 54

3. Memahami sifat-sifat Gereja yang satu, Kudus, Katolik dan Apostolik, se-hingga menjaga keutuhan serta terpanggil untuk merasul dan memperjuangkan kepentingan umum. ? Gereja bersifat Satu dan Kudus, dijelaskan menurut Ef.4:5; 1 Kor 6:19 dan UR art.1,2,4; GS. Art.44; LG.art.39,48. ? Gereja bersifat Katolik dan Apostolik, dijelaskan menurut Ef.2:20; 4:16; Mat 10:1- 4; 1 Ptr. 3:15 dan LG.art. 13, 23. ? Gereja yang satu dan kudus. ? Gereja yang Katolik dan Apostolik. ? Menyebutkan adanya macam-macam Gereja. ? Menjelaskan paham tentang Gereja Kristus yang satu tampak dalam Gereja Katolik. ? Menunjukkan arti

Gereja bersifat Satu dan Kudus (Ef 4: 5; 1 Kor 6: 19) ? Menunjukkan kesatuan Gereja dalam keanekaragaman. ? Menjelaskan bahwa

Roh Kudus senan-tiasa menguduskan Gereja.

? Mengidentifikasi pengertian “Katolik” dan predikat Katolik dalam berbagai lembaga yang ada dalam Gereja Katolik. ? Menjelaskan arti dan

makna Gereja bersifat Apostolik. ? Menjelaskan arti dan

makna ? Gereja bersifat Katolik (bdk LG 13). ? fungsi kenabian. ? ? Mengidentifikasi bermacam-macam Gereja. ? Menunjukkan paham-paham tentang Gereja Kristus. ? Menghubungkan arti Gereja bersifat Satu dan Kudus menurut Ef 4: 5; 1 Kor 6: 19).

? Mengungkapkan rasa syukur karena Roh Kudus senantiasa menguduskan Gereja. ? Menunjukkan ciri-ciri Gereja bersifat Katolik dan Apostolik. ? Melakukan tindakan - tindakan yang mencerminkan sifat

? Gereja yang Katolik dan Apostolik.

? Menghargai sifat-sifat Gereja yang satu dan kudus. ? Menjaga keutuhan

Gereja yang satu dan kudus. ? Percaya dan

men-dukung Gereja yang satu dan kudus. ? Berani membela

yang benar, lemah dan tersingkir. ? Siap melakukan tugas perutusan Gereja secara konsekuen. ? Terbuka menerima kebenaran. ? Diskusi tentang Gereja yang satu dan kudus. ? Diskusi tentang

arti Gereja Katolik dan Apostolik. Di sekolah : ? Diskusi tentang Ef.4:5; 1 Kor 6:19. Di r umah : ? Sharing

penga-laman iman ber-sama anggota keluarga tentang arti Gereja yang satu dan kudus. ? Membaca buku

rohani yang ber-kaitan dengan sifat Gereja yang Katolik dan Apostolik. Di m asyarakat : ? Membangun ke-bersamaan dalam semangat persatuan. Di Sekolah : ? Diskusi tentang tugas-tugas kenabian Gereja. ? Proaktif membantu sesama yang menderita, tertindas, terpinggirkan

(25)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 25 dari 54

? Menguraikan panggilan Gereja untuk berpihak pada yang lemah, terbuka bagi semua orang dan menjalankan fungsi kenabian 4. Memahami tigas Gereja meng-kuduskan, mewar-takan, memberi kesaksian dan melayani, se-hingga merasa terpanggil untuk terlibat dalam tugas tersebut sesuai kedudukan dan peranannya. ? Tugas Gereja menguduskan (Liturgia), dijelas-kan menurut 1 Ptr. 2:9- 10 dan LG.art.10, 26. ? Gereja menguduskan (Liturgi) ? Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan yang ada dalam Gereja Katolik ber-kaitan dengan tugas Gereja mengkudus-kan.

? Menguraikan arti dan fungsi sakramen-sakramen dalam Gereja Katolik. ? Menjelaskan makna kegiatan ibadat. ? Menunjukkan bentuk-bentik kegiatan Gereja Katolik yang ber-kaitan dengan tugas mengkuduskan. ? Mengidentifikasi arti

dan fungsi sakramen-sakramen dalam Gereja Katolik ? Melibatkan diri

se-cara aktif dalam kegiatan ibadat baik di paroki maupun di lingkungan. ? Menghormati sakramen-sakramen dalam Gereja Katolik. ? Aktif dalam kegiatan ibadat di paroki maupun di lingkungan. ? Sabar dan pendamai. ? Diskusi 1 Ptr 2: 9-10 dan LG art 9- 10-11, 26 sehubungan dengan tugas Gereja yang mengudus-kan. Di sekolah : ? Diskusi tentang

arti dan macam -macam Sakramen. Di r umah : ? Berdoa secara pribadi maupun bersama. Di m asyarakat : ? Membangun kebersamaan dalam persauda-raan sejati dengan semua orang demi ke-selamatan hidup manusia.

(26)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 26 dari 54

? Tugas Gereja mewartakan (kerygma), dijelaskan menurut Mat 28:16-20 dan LG.art.25, 35. ? Gereja mewartakan (kerygma) ? Menguraikan arti dan tugas Gereja untuk mewartakan Injil dewasa ini. ? Menjelaskan

macam-macam cara mewar-takan injil.

? Menjelaskan bentuk-bentuk pewartaan dalam hidup sehari-hari. ? Menunjukkan arti tugas-tugas Gereja yang mewartakan. ? Mempraktekan kegiatan pewartaan dalam kehidupan sehari-hari lewat perbuatan-perbuatan nyata. ? Berani mewartakan imannya dimana pun secara kongkrit ? Mewujudkan tugas

Gereja yang me-wartakan. ? Meneladani

kehi-dupan para tokoh suci (Santo/Santa) dalam hidup sehari-hari. ? Diskusi tentang Gereja yang mewartakan (kerygma) menurut Mat 28:16- 20 dan LG art 25 dan 35. Di sekolah : ? Diskusi bentuk -bentuk pewarta-an dalam hidup sehari-hari. Di r umah : ? Membaca Kitab

Suci dan wacana rohani yang mendukung tugas pewartaan Di m asyarakat : ? Menampilkan diri sebagai pengikut Kristus dalam sikap, perbuatan kasih dan per-saud araan.

(27)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 27 dari 54

? Tugas Gereja dalam kesaksian (martyria), dijelas-kan menurut pengalaman hidup Santo/Santa (St. Maximilianus Kollbe). ? Gereja menyaksikan (martyria) ? Menjelaskan kisah Santa/santo (St. Maximilianus Kolbe) ? Menunjukkan

kesak-sian iman yang pernah dilaksanakan. ? Menjelaskan arti menjadi martir sebagai saksi-saksi Kristus. ? Menunjukkan wujud kesaksian iman dalam kehidupan sehari-hari. ? Menceritakan kisah hidup santo/Santa. ? Mengidentifikasi makna martirya dalam hidup sehari-hari.

? Menunjukkan ke-saksian dalam hidup sehari-hari sebagai pengikut Kristus.

? Berani bersaksi tentang imannya dalam hidup sehari-hari. ? Mempertanggungja wabkan iman (bersedia berkorban demi Kristus). ? Diskusi tentang kesaksian imannya. Di sekolah : ? Diskusi kisah hidup St. Maximilianus Kolbe. Di rumah : ? Menggali ke-kuatan imannya dengan mem-baca kisah hidup santo/Santa, terutama yang menjadi nama baptisnya. Di m asyarakat: ? Berperilaku se-suai ajaran Kristus yaitu me-nyatakan kebe-naran dan kasih bagi sesama.

(28)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 28 dari 54

? Tugas Gereja melayani (Diakonia), dijelas-kan menurut Mrk. 10:35-45, dan kisah hidup Ibu Theresa dari Kalkuta. ? Gereja melayani (Diakonia) ? Menjelaskan kisah hidup ibu Theresia dari Kalkuta yang melayani orang-orang miskin. ? Menjelaskan arti melayani. ? Menunjukkan bentuk-bentuk pelayanan Gereja Katolik dewasa ini.

? Menceritakan kisah ibu Theresia. ? Mengartikan Mrk 10:35-45. ? Menguraikan arti melayani yang dilaksankana Gereja Katolik dewasa ini.

? Mau melayani siapa saja yang membu-tuhkan kita. ? Tanpa pamrih

menolong siapa-pun, sesuai teladan hidup Yesus Kristus.

? Meneladani Yesus yang hidup untuk melayani bukan untuk dilayani. ? Menolak

mentali-tas m au dilayani, melainkan melayani ? Rendah hati dan

peka terhadap sesama. ? Diskuisi Mrk 10: 35-45 sehubung-an dengsehubung-an arti melayani. Di sekolah : ? Membantu teman-teman yang kesulitan tanpa pamrih, penuh kasih. Di r umah : ? Membantu orangtua sesuai kemampuan sebagai wujud pelayanan dalam hidup bersama keluarga. Di m asyarakat : ? Membantu siapa

saja yang mem -butuhkan per-tolongan tanpa pamrih.

(29)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 29 dari 54

sehingga mampu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.

KODE : KAT.D (DIMENSI KEMASYARAKATAN)

DURASI PEMELAJARAN : 56 Jam @ 45 menit

MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB

KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP MENTORING MANDIRI TUGAS

1. Mengenal dan memahami hubungan Gereja dan dunia, se-hingga bersedia ikut terlibat dalam kegembiraan dan keprihatinan dunia.

? Hubungan Gereja dan Dunia, dijelas-kan menurut GS. Art.1 ? Hubungan Gereja dan Dunia, dijelas-kan menurut GS. Art.1 ? Hubungan Gereja dan Dunia. ? Menjelaskan makna hubungan Gereja dan dunia dalam GS art.1.

? Menguraikan pengaruh-pengaruh Gereja pada dunia dan sebaliknya dunia pada Gereja. ? Mengidentfikasi hubungan antara Gereja dengan dunia. ? Menunjukkan bentuk-bentuk Kesetiakawanan social Gereja dalam dunia.

? Menghubung-kan makna GS art.1 tentang Gereja dan dunia dengan pengaruh-pengaruhnya pada dunia dan sebaliknya. ? Menunjukkan macam-macam tindakan Gereja dalam kaitan dengan rasa kesetiakawanan sosial. ? Hormat pada ajaran Gereja dan kehidupan dunia, karena keduanya saling

menyempurnakan. ? Solider dengan

sesama dalam arti positip. ? Proaktif mem-bangun tatadunia yang bermartabat. ? Diskusi tentang dokumen Gereja yang berkaitan dalam hubungan Gereja dengan dunia. Di sekolah: ? Merangkum GS

art. 1 dan memberikan catatan -catatan kiritis. Di r umah: ? Melakukan

ke-giatan yang ber-kaitan dengan semangat soli-daritas (positip). Di m asyarakat: ? Mengamati dan mencatat kasus-kasus yang tak sesuai dengan semangat soli-daritas antar-manusia.

(30)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 30 dari 54

? Ajaran Sosial Gereja dan dampaknya bagi dunia, khususnya Indonesia serta bagaimana men-sikapi ajaran ter-sebut dijelaskan menurut ensiklik Rerum Novarum.

? Ajaran Sosial

Gereja (ASG) ? Menjelaskan latar belakang ASG: Rerum novarum. ? Mengidentifikasi masalah -masalah perburuhan di Indonesia. ? Menunjukkan macam-macam ASG. ? Menguraikan

dampak ASG bagi dunia, dan Indonesia pada khususnya. ? Menunjukkan implementasi ASG di Indonesia. ? Mengidentifikasi masalah -masalah perburuhan di Indonesia. ? Menunjukkan dampak -dampak ASG bagi dunia, dan Indonesia pada khususnya. ? Menunjukkan contoh-contoh upaya mewujudkan ASG di Indonesia. ? Menghormati ASG dalam hidupnya. ? Kritis dalam

meng-hadapi masalah perburuhan di sekitarnya. ? Proaktif

menjalan-kan ASG dalam dunia kerja. ? Memperjuangkan keadilan dalam dunia perburuhan. ? Menyadarkan para pelanggar hak pekerja/buruh. ? Diskusi tentang Ensiklik Rerum Novarum. Di Sekolah: ? Diskusi tentang kasus-kasus perburuan yang terjadi di sekitarnya. Di Rumah: ? Membantu

orang tua dalam pekerjaan sehari-haridan menghargai Pembantu Rumah Tangga. Di Masyarakat: ? Mengkliping kasus-kasus seputar masalah perburuhan dan membanding-kan dengan Ensiklik Rerum Novarum.

(31)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 31 dari 54

2. Memahami hakikat Hak Asasi Manusia (HAM) sehingga terpanggil untuk menegakkan HAM. ? Pengertian HAM menurut pandang-an kristipandang-ani, dijelaskan menurut Kel.3:7- 8, Mzr.69:34, Kej 9:6; Sir.17:3-4, dan Piagam PBB tentang HAM (10 Des.48).

? Hakekat HAM ? Menjelaskan Deklarasi/ Piagam PBB tentang HAM ? Menunjukkan Hak

-hak asasi dirinya menurut Piagam PBB. ? Menjelaskan Pandangan Kristiani tentang HAM ? Mengidentifikiasi deklarasi/Piagam tentang HAM. ? Menunjukkan

pengertian HAM dan implementasinya ? Menjelaskan

pandangan Kristiani tentang HAM, dan upaya memper-juangkan-nya. ? Mencermati Piagam PBB tentang HAM ? Menegaskan pandangan Kristiani tentang HAM. ? Memperjuang-kan nilai-nilai HAM yang tertindas. ? Menganalisis pandangan Kristiani tentang HAM. Di Sekolah: ? Mencermati dan mencatat p e- langgaran-pelanggaran HAM yang ter-jadi di sekolah. Di Rumah: ? Mengamati dan mencatat pe-langgaran HAM yang terjadi dalam rumah. Di Masyarakat: ? Terlibat aktif dalam kegiatan penegakan HAM di lingkungan sekitarnya.

(32)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 32 dari 54

? Perjuangan HAM di Indonesia dijelaskan menurut Yoh. 8: 1- 11 dan GS. Art. 29 dan kasu skasus pelanggar -an HAM kontekstual. ? Memperjuangk an HAM di Indonesia. ? Menunjukkan bentuk-bentuk pelanggaran HAM di Indonesia. ? Menjelaskan peranan lembaga HAM di Indonesia. ? Menunjukkan peranan Gereja dalam penegakan HAM. ? Menunjukkan bentuk dan cara-cara menegakkan HAM. ? Mengidentifikasi sebab-akibat pelanggaran HAM di Indonesia. ? Menunjukkan penilaian tentang peranan lembaga HAM yang ada di Indonesia. ? Menunjukkan

bentuk-bentuk dan caracara penegak -kan HAM secara kongkrit. ? Mendokumentasi-kan kasus-kasus pelanggaran HAM. ? Proaktif ikut menegakkan HAM di lingkungan sekitarnya. ? Kritis terhadap pelanggaran HAM di lingkungannya. ? Bekerja sama dengan instansi terkait dalm upaya penegakkan HAM. ? Berani menyuarakan pelanggaran-pelanggaran HAM kepada publik. ? Mencatat dan menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Di sekolah: ? Mengkritisi upaya penegak -kan HAM di Indonesia oleh lembaga-lembaga yang berkompeten. Di r umah: ? Menghormati orang-orang yang ada di rumah. Di m asyarakat: ? Menyuarakan pelanggaran HAM tertentu di lingkungan kepada lembaga penegak HAM.

(33)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 33 dari 54

? Usaha-usaha melawan kekeras-an dengkekeras-an budaya kasih, dijelaskan menurut Luk 6:27-36. ? Melawan Kekerasan dengan Budaya Kasih. ? Menjelaskan sebab - akibat terjadinya kasus-kasus kekeras-an di Indonesia. ? Menunjukkan pandangan dari pengalaman tentang membalas dendam. ? Menunjukkan contoh-contoh dari Injil yang menunjuk-an kasih Yesus kepada musuh. ? Menyebutkan tindakan - tindakan yang mencegah kekerasan. ? Menganalisis sebab-akibat terjadinya kasus-kasus keke-rasan di Indonesia. ? Menafsirkan Lukas 6:27- 36 tentang ajaran Yesus yang mengasihi musuh. ? Menjelaskan bahwa

dendam tidak akan menyelesaikan masalah. ? Mencegah tindakan kekerasan. ? Kritis terhadap kasus-kasus tindakan kekerasan di Indonesia. ? Menolak segala bentuk tindakan kekerasan di Indonesia. ? Berani memaafkan kesalahan orang lain secara tulus. ? Berani menerima

permintaan maaf orang lain yang bersalah. ? Berani mengakhiri balas dendam dengan kasih ? Mebuat refleksi tertulis tentang pengalaman mengampuni orang yang bersalah kepada dirimu. Di Sekolah: ? Menginventarisa si dan diskusi tentang bentuk -bentuk tindakan kekerasan yang terjadi di ling-kungan sekolah. Di Rumah: ? Mengamati dan mencatat berita media (tv/radio) ? Mengenai tindakan -tindakan keke-rasan dalam masyarakat dan bagaimana solusinya. Di Masyarakat: ? Ikut mencegah bentuk-bentuk tindakan kekerasan

(34)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 34 dari 54

3. Memahami dan menghargai hidup sebagai anugerah Allah, sehingga bersedia untuk menghargai dan memelihara hidup pribadi dan sesamanya. ? Menghargai hak hidup sebagai anugerah Tuhan yang harus dipe-lihara dan dijaga, dijelaskan menurut Kel 20:13. ? Menghargai Hak Hidup (Firman 5) ? Menunjukkan kasus-kasus pembunuhan. ? Menjelaskan arti dan makna Firman ke- 5 (Kel 20:13). ? Menghubungkan

makna hormat ter -hadap hidup sebagai anugerah Tuhan yang harus dipeliha-ra. ? Menanggapi pandangan Gereja Katolik t entang cloning manusia. ? Menunjukkan perbuatan-perbuatan yang yang mencer-minkan penghargaan terhadap hidup manusia. ? Mengidentifikasii kasus-kasus pem-bunuhan. ? Menghubungkan

Firman ke-5 (Kel 20:13) dengan menghargai hak hidup.

? Menunjukkan sikap hormat pada hidup sbg anugerah Tuhan. ? Menunjukkan pandangan Gereja Katolik tentang cloning manusia. ? Menolak kekerasan dalam masyarakat. ? Menghormati, men -taati, dan mewu-judkan Firman Tuhan ke-5, “jangan membunuh ? Menghormati dan

menghargai hak hidup orang lain. ? Berani menolak pandangan dan perbuatan yang melanggar ajaran moral kristiani, seperti cloning. ? Diskusi tentang kasus-kasus pembunuhan di masyarakat dan bagaimana upaya mencegahnya. Di sekolah : ? Mendiskusikan tindakan -tindakan keke-rasan/pembunuh an dalam masyarakat. Di r umah: ? Mengikuti ke-giatan penda-laman iman tentang meng-hargai hidup. Di m asyarakat: ? Menolak/meng-hindari perbuatan-perbuatan yang menjurus pada tindakan keke-rasan/pembunuh an meski berada di pihak yang benar.

(35)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 35 dari 54

? Aborsi dalam pandangan Gereja Katolik, dijelaskan menurut Kel.20:13, Mat.5:23-24 dan esiklik Humanae Vitae.

? Aborsi ? Menjelaskan sebab -akibat terjadi kasus aborsi

? Menguraikan pandangan tentang aborsi (dari segi kesehatan, kebudayaan, agama) ? Menjelaskan pandangan gereja Katolik tentang aborsi ? Men gidentifikasikan sebab-akibat terjadi-nya kasus-kasus aborsi. ? Menunjukkan macam-macam pandangan tentang aborsi. ? Menanggapi pandangan Gereja Katolik tentang Aborsi. ? Mencegah segala kemungkinan terjadinya tindakan aborsi. ? Menghindari sex pranikah, porno-grafi. ? Berani mengatakan “tidak” terhadap aborsi. ? Mendiskusikan sebab-akibat terjadi aborsi. Di sekolah: ? Menganalisa tindakan -tindakan aborsi. Di rumah: ? Diskusikan dengan orangtua latar belakang terjadi-nya aborsi dan penanggulangan nya.

Di m asyarakat: ? Ikut menyadar

-kan kaum se-bayanya bahwa tindakan aborsi adalah sebuah kejahat-an (dosa).

(36)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 36 dari 54

? Penyalahgunaan narkoba, pengidap HIV/AIDS, dijelas-kan menurut Mat. 9:12, 20:28, Luk. 15:11-32; 1 Kor 3:16- 17; Fil.2:7 dan UU No.25 Thn.2000 tentang Propenas. ? Narkoba,

HIV/AIDS. ? Menjelaskan sebaba-akibat orang kecan -duan narkoba dan terinfeksi HIV/AIDS ? Menunjukkan

usaha-usaha gereja dan masyarakat dalam memberantas pe-nyalahgunaan narkoba, HIV/AIDS ? Menguraikan pandangan Gereja Katolik tentang pe-nyalahgunaan narkoba, pengidap HIV/AIDS. ? Menunjukkan

tindakan - tindakan preventif untuk men-cegah kecanduan narkoba dan ter-infeksi HIV/AIDS. ? Menunjukkan sebab-akibat kecanduan narkoba dan terinfeksi HIV/AIDS. ? Mengartikan 1 Kor 3:16- 17 dlm kaitan dengan pengharg-an terhadap tubuh. ? Menunjukkan usaha-usaha masya-rakat dan Gereja dlm memberantas penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS. ? Mencegah ? Penggunaan

narkoba dan infeksi HIV/AIDS. ? Berani menolak

Narkoba dan peri-laku seks bebas, perilaku penyim-pangan seks. ? Menaati ajaran moral kristiani tentang meng-hormati tubuh. ? Diskusi sebab-akibat terjadinya penularan HIV/AIDS dan kasus narkoba. Di sekolah: ? Diskusi kasus HIV/AIDS, narkoba yang terjadi di ling-kungan sekolah. Di rumah: ? Membaca buku-buku/literatur tentang bahaya HIV/AIDS dan narkoba serta merangkumnya. Di masyarakat: ? Ikut memerangi masalah HIV/ AIDS dan narkoba lewat penyuluhan/ pendampingan

(37)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 37 dari 54

? Pandangan Gereja Katolik terhadap bunuh diri dan eutanasia, dijelas-kan menurut Kel 20:13; Mat 5:21-22, Deklarasi mengenai Eutanasia (Kongregasi untuk Ajaran Iman, 5 Mei 1980)

? Bunuh diri dan

Eutanasia. ? Mengidentifikasi Kasus-kasus bunuh diri dan euthanasia (arti, sebab,akibat) ? Menunjukkan

Macam-macam pandangan tentang bunuh diri dan euthanasia (kesehat-an, kebudayaan dan agama).

? Menjelaskan pandangan Gereja Katolik tentang bunuh diri dan euthanasia.

? Mengidentifikasi kasus-kasus bunuh diri dan euthanasia. ? Menunjukkan

pandangan tentang bunuh diri dan euthanasia. ? Menanggapi

pandangan Gereja Katolik tentang bunuh diri dan euthanasia.

? Menolak terjadinya bunuh diri dan euthanasia. ? Menghormati

ajaran Gereja tentang nilai hidup manusia. ? Menjunjung tinggi martabat manusia ? Diskusi tentang kasus-kasus terjadinya bunuh diri dan euthanasia. Di sekolah: ? Diskusi

sebab-sebab bunuh diri dan euthanasia. Di r umah: ? Mengumpulkan

kliping seputar kasus bunuh diri dan euthansia kemudian mem -berikan komentar/ pandangan. Di m asyarakat: ? Ikut memberikan pendam -pingan terhadap orang-orang yang sedang mengalami masalah -masalah berat (nekad bunuh diri).

(38)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 38 dari 54

4. Menghargai dan bersedia ber-dialog serta bekerja sama dengan umat beragama atau berkepercaya-an lain. ? Berdialog dengan umat Kristen Protestan dijelas-kan menurut 1 Tim 2:4; 2 Kor 1:20 dan GS.art.29, NA.art.2, LG.art.8, 48. ? Berdialog dengan umat Kristen Protestan. ? Menunjukkan penga-laman bergaul dng umat Protestan. ? Menunjukkan sebab akibat terjadinya perpisahan Katolik dan Protestan. ? Menjelaskan aliran -aliran dalam Protestan. ? Membandingkan antara Gereja Katolik dan Gereja Protestan. ? Menjelaskan Dekrit

KV II Ekumene.

? Menunjukkan sebab-akibat perpe-cahan dalam Gereja (sejarah) Katolik dan Protestan. ? Mengidentifikasikan aliran-aliran dalam Protestan. ? Membandingkan

kesamaan dan per-bedaan antara Katolik dan Protestan. ? Mengakui dan menghargai sejarah dalam tubuh Gereja.

? Hormat dan toleran pada umat protestan ? Bergaul baik dalam

persaudaraan sejati dengan umat Protestan. ? Kritis terhadap aliran-aliran dlm Gereja Protestan. ? Mendiskusikan sejarah pemisah -an Gereja Katolik dan Gereja Protestan. Di sekolah: ? Mendiskusikan persamaan dan perbedaan antara Gereja Katolik dan Gereja ? Protestan. Di rumah: ? Membaca buku sejarah Gereja dan merang-kumnya Di m asyarakat ? Bersilahturahmi dengan umat Protestan dan melakukan ke-giatan sosial bersama secara Ekumenis.

(39)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 39 dari 54

? Berdialog dengan umat Islam, dije-laskan menurut NA.art.3. ? Berdialog dengan umat Islam. ? Menunjukkan macam-macam dialog umat Katolik dan Islam. ? Menjelaskan

usaha-usaha membangun persaudaraan umat Katolik dengan umat Islam. ? Mengidentifikasi-kan macam-macam dialog Katolik – Islam. ? Menunjukkan kiat-kiat hidup berdam-pingan secara toleran dengan umat Islam.

? Menghormati dan menghargai umat Islam dalam ber-bagai aspek ke-hidupannya. ? Bekerja sama dlm

hal apapun dengan umat Islam dalam semangat persaudaraan sejati. ? Mendiskusikan tentang cara-cara berdialog dengan umat Islam dalam rangka mem-bangun persauda-raan sejati se-bagai umat cipta-an Allah. Di sekolah: ? Membaca literatur di perpustakaan tentang dunia Islam. Di r umah: ? Menyaksikan tayangan mimbar ? Agama Islam dan meng-hormati ? Waktu-waktu sembahyang umat Muslim. Di m asyarakat: ? Ikut bergotong royong dalam pembangunan rumah ibadat umat Muslim di sekitar lingkung-annya.

(40)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 40 dari 54

? Dialog dengan umat Hindu, Budha, Konghucu dan aliran keper-cayaan lain, dije-laskan menurut NA.art.2, GS.art.92, LG.art.8, 48. ? Berdialog dengan umat Hindu, Budha, Konghucu dan aliran keperca-yaan lain. ? Menunjukkan pandangan tentang umat Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan lain. ? Menjelaskan ajaran

-ajaran pokok agama Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan lain. ? Menjelaskan pandangan Gereja Katolik (KV II) ttg agama Hindu, Budha, Konghucu dan aliran keperca-yaan lain.

? Bentuk-bentuk dia log dengan umat Hindu, Budha, Konghucu, dan lairan keperca-yaan lain. ? Usaha-usaha

mem-bangun persaudara-an sejati dengpersaudara-an umat Hindu, Budha, Konghucu, dan aliran kepercayaan lain. ? Menunjukkan pandangan pribadi ttg umat Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan lain. ? Menunjukkan ajaran-ajaran pokok agama Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan lain. ? Menunjukkan pandangan Gereja Katolik dalam KV II tentang agama Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan lain. ? Menunjukkan contoh-contoh kongkrit usaha membangun persaudaraan sejati dengan umat Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan lain. ? Menghormati umat Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan lain dalam hidup sehari-hari di tengan masyarakat. ? Bekerja sama

dalam segala aspek kehidupan dengan umat Hindu, Budha, Konghucu dan aliran keper-cayaan lain dalam rangka mem -bangun kehidupan yang lebih manusiawi dan bermartabat. ? Mendiskusikan tentang ajaran agama Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan lain. Di sekolah: ? Membaca buku-buku tentang ajaran agama Hindu, Budha, Konghucu dan aliran keperca-yaan lain. Di r umah: ? Mencatat ke-khasan tentang ajaran agama Hindu, Budha, Konghucu dan aliran keperca-yaan lain. Di m asyarakat: ? Berdialog dengan pemuka/ tokoh agama/ umat terkait untuk menam-bah wawasan dan memupuk sikap toleransi.

(41)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 41 dari 54

? Kerja sama dan dialog dalam membangun persaudaraan sejati dengan umat beragama lain, dijelaskan menurut NA.art.2. ? Kerja sama antar -umat beragama membangun persaudaraan sejati. ? Menunjukkan sebab akibat permusuhan/ pertikaian yang bernuansa agama. ? Menunjukan

bentuk-bentuk kerja sama yang sdh terjalin antara umat Katolik dengan umat ber-agama lain. ? Menjelaskan

hambatan-hambatan kerja sama dan dialog dalam mem-bangun persaudara-an sejati dengpersaudara-an umat beragama lain.

? Men gidentifikasi sebab-akibat per-tikaian bernuansa agama. ? Menunjukkan bentuk-bentuk kerja sama yang sudah terjalin selama ini. ? Menghubungkan pandangan Gereja Katolik (KV II) terhadap agama- agama non Kristen.

? Menghargai dan menghormati per-bedaan ajaran agama lain. ? Proaktif berdialog dengan umat beragama lain. ? Menerima perbeda-an sebagai rahmat. ? Mendiskusikan macam-macam bentuk kerja sama antar-umat beragama yang dapat dilakukan secara kongkrit. Di sekolah: ? Diskusi bentuk

kerja sama yang dapat dilakukan di lingkungan sekolah. Di r umah: ? Mengkliping kegiatan -kegiatan kerjasama antar-umat beragama dalam rangka membangun persaudaraan sejati. Di m asyarakat. ? Ikut terlibat dalam kegaiatan kerja sama antar umat beragama.

(42)

PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN – PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

SEMUA PROGRAM KEAHLIAN Halaman 42 dari 54

5. Berjuang me-negakkan keadil-an, kejujuran , kebenaran, perdamaian dan keutuhan ciptaan sesuai dengan perannya. ? Memperjuangkan keadilan dijelaskan menurut, Kel 20:15-17; Mat 11:2- 6; Yoh 3:17. ?

Memperjuang-kan keadilan. ? Mengidentifikasi sebab-akibat munculnya ketidakadilan dalam masyarakat. ? Menjelaskan pandangan Gereja tentang ketidak -adilan. ? Mengartikan Kel 20:15- 17, keadilan dan Mat 11:2-6; Yoh 3:17 ? Menjelaskan arti panggilan umat Katolik untuk memperjuangkan keadilan. ? Menunjukkan sebab-akibat terjadi-nya ketidakadilan dalam masyarakat. ? Mengidentifikasi pandangan Gereja tentang ketidak-adilan. ? Menghubungkan makna keadilan dalam Kel 20:15-17; Mat 11:2-6; Yoh 3:17 dalam kaitan dengan kehidupan sehari-hari. ? Menunjukkan bentuk panggilan umat Katolik dalam memperjuangkan keadilan. ? Mengidentifikasikan kasus-kasus ketidakadilan dalam masyarakat.

? Adil terhadap diri sendiri dan sesama dengan meneladani Yesus. ? Berani melawan ketidakadilan dalam masyarakat. ? Proaktif bersama

orang lain dalam memperjuangkan keadilan. ? Mendiskusikan ajaran gereja tentang keadilan dalam hidup manusia. Di sekolah: ? Menunjukkan

sikap adil dalam lingkungan sekolah, mulai dari hal-hal yang sederhana. Di r umah: ? Berperilaku adil dengan anggota keluarga yang lain. Di m asyarakat: ? Ikut ambil

bagi-an dalam me-negakan keadil-an

Referensi

Dokumen terkait

Subjek uji coba produk untuk implementasi perpustakaan digital dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VI (enam). Untuk uji coba kelompok kecil dilakukan

Setiap dokter dituntut bertindak secara profesional dan senantiasa mengembangkan ilmunya. Sehingga pekerjaan kedokteran tidak pernah lepas dari riset dan pengembangan

Dalam penelitian ini metode yang digunakan ialah Metode Sutarmat dan Metode Susiana Prasetyo, S. dengan memperbandingkan pelarut isopropyl alkohol 75% dan etanol 75% dengan

Beberapa kawasan permukiman eksklusif di Kecamatan Pinang dapat dijadikan titik referensi sebagai kawasan yang memiliki ciri khusus dengan ketersediaan ruang

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada prototype alat sistem control intensitas cahaya pada kandang puyuh diperoleh kesimpulan bahwa alat ini mampu bekerja

Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan: (1) pemanfaatan gaya bahasa dalam novel Rindu karya Tere Liye; (2) keunikan pemilihan dan pemakaian kosakata bahasa

Infeksi Streptococcus pneumoniae biasanya bermanifestasi sebagai bercak-bercak konsolidasi merata di seluruh lapangan paru (brokopneumonia), dan pada anak besar atau

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa eWOM memiliki pengaruh yang besar dalam proses pengambilan keputusan konsumen tersebut, terutama karena berlibur