• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

28

Penelitian dilaksanakan di SD N Karangaren Unit Pendidikan Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas JL.Sumpiuh-Somagede Km 08 Desa Banjarpanepen Kabupaten Banyumas Kecamatan Sumpiuh.SD N Karangaren terletak dipegunungan, namun mudah dijangkau dari jalan raya karena letaknya didekat jalur alternatif kabupaten dan posisi SD berada ditepi jalan.Kondisi jalan sudah sangat baik dan beraspal.

SD Negeri Karangaren merupakan SD paling utara di Unit Pendidikan Kecamatan Sumpiuh. Perbatasan desa Banjarpanepen yang merupakan tempat SD N Karangaren berdiri adalah sebelah utara desa Kemawi Kecamatan Somagede Banyumas, Sebelah barat adalah desa Ketanda Kecamatan Sumpiuh, sebelah selatan berbatasan dengan desa Selanegara sedangkan sebelah timur berbatasan dengan desa Bogangin Kecamatan Sumpiuh. SD N Karangaren berada ditengah-tengah pemukiman warga.Tidak jauh dari SD terdapat hutan pinus, dimana pohon hutan tersebut dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk diambil getahnya.

Sekolah Dasar Negeri Karangaren saat ini dipimpin oleh Bapak Nur Komarudin, S. Pd. Sebelum beliau yang menjadi kepala sekolah adalah Bapak Sutrisno, S. Pd. SD N Karangaren sudah banyak sekali pergantian kepala sekolah. Sejak sekolah didirikan sudah sekitar kurang lebih 866 kepala sekolah yang memimpin. Jumlah pengajar dan staf saat ini adalah 12 orang, dengan 1 orang kepala sekolah, 3 orang guru PNS, 1 orang guru agama budha PNS, 3 orang guru kelas tetap yayasan, 1 orang guru penjas tetap yayasan, 1 orang tenaga perpus, dan 1 orang tenaga Tata Usaha. Sementara untuk guru agama islam masih mendatangkan tenaga dari SD lain.

Subjek penelitian adalah benda atau anak-anak kelas 5 SDN Karangaren, tempat atau variable penelitian berada dan dipermasalahkan. Berdasarkan hal tersebut, maka subjek penelitiannya adalah semua siswa kelas 5 SD N Karangaren yang berjumlah 29 siswa. Mereka berasal dari keluarga yang ekonominya menengah kebawah. Kebanyakan pekerjaan orang tua mereka adalah penderes nirah. Walaupun mereka berasal dari keluarga yang kebanyakan kurang mampu tapi mereka adalah siswa-siswa yang ceria,

(2)

selalu bersemangat, dan aktif.Disamping ada siswa yang selalu semangat tapi ada segelintir siswa yang kadang-kadang bermasalah baik dengan tingkah lakunya ataupun dengan nilainya. Ada beberapa siswa yang selalu tertinggal dalm menerima materi pelajaran dan mendapatkan nilai merah. Semua itu disebabkan dari beberapa faktor antara lain, faktor kemampuan berfikir anak dan faktor dari system pembelajaran yang kurang efektif.

3.2 Variabel Penelitian

Metode inkuiri atau penemuan adalah cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Metode inkuiri melibatkan peserta didik dalam proses-proses mental dalam rangka penemuannya.

Variabel penelitian ini adalaarih (1) variable input yaitu penggunaan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 5 semester 2 SDN Karangaren, (2) variable prosesnya yaitu mendiskripsikan cara penerapan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SDN Karangaren, (3) variable operasionalnya adalah kegiatan pembelajaran siswa, seperti rasa keingintahuan siswa dengan bertanya, kerjasama siswa dalm kelompok, siswa merumuskan hipotesis, siswa menguji hipotesis, siswa mengumpulkan data, hasil belajar peserta didik sikap peserta didik terhadap pengalaman belajar dengan metode inkuiri terbimbing.

3.2.1 Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan metode belajar Penemuan Terbimbing. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a) Pertama membentuk kelompok kecil, pembentukan kelompok belajar disesuaikan dengan jumlah masalah yang akan dibahas.

b) Identifikasi topik pembelajaran. Guru membimbing kelompok bekerja dan belajar, setiap topik ditetapkan, kegiatan kelompok berikutnya adalah melakukan perencanaan tugas belajar. Dalam hal ini bisa saja tugas-tugas pembelajaran dibagi-bagi untuk setiap anggota, sesuai dengan topik yang ditetapkan.

(3)

c) Pelaksanaan penelitian topik. Setelah tugas pembelajaran masing-masing anggota ditetapkan, setiap anggota mulai melakukan penelitian. Setelah masing-masing anggota bekerja sesuai tugasnya, selanjutnya diadakan diskusi kelompok untuk menyimpulkan hasil penelitian.

d) Persiapan laporan akhir. Setelah hasil penelitian dibuat, selanjutnya dilakukan penulisan laporan akhir penelitian.

e) Presentasi penelitian. Guru memberikan kesempatan kepada siswa dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya.

f) Evaluasi. Dari hasil diskusi kelas masing-masing kelompok mengevaluasi hasil penelitiannya lagi sesuai dengan saran atau kritik yang didapat dalam forum diskusi kelas. Terakhir, setiap kelompok siswa membuat laporan akhir yang disempurnakan.

3.2.2 Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Matematika siswa kelas 5 SDN Karangaren UPK Sumpiuh Kabupaten Banyumas Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 yang diperoleh dari tes formatif.

3.3 Rencana Tindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ada beberapa tahapan penelitian tindakan kelas yang pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa siklus. Sebelum melakukan tindakan agar tindakan terprogram menghasilkan sesuatu yang dapat bermanfaat serta dapat dipertanggungjawabkan maka perlu adanya rencana tindakan. Dalam setiap siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Adapun gambar model spiralnya ditunjukkan melalui sebagaimana gambar berikut:

(4)

3.3.1 Siklus I 1. Perencanaan

Perencanaan menyediakan perangkat penelitian dan persiapan mengajar harian, meliputi:

a. Meminta ijin kepada kepala sekolah untuk melakukan penelitian.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang berupa siklus tindakan kelas.

c. Menyiapkan alat peraga.

d. Menyiapkan lembar diskusi kelompok. e. Mempersiapkan lembar observasi.

f. Menyediakan soal evaluasi akhir pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan:

a. Melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa sehingga diketahui data awal.

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP. Dilakukan dengan memberikan penjelasan awal secara global tentang materi pokok tentang sifat-sifat bangun datar.

c. Melakukan observasi untuk memperoleh gambaran awal tentang keadaan KBM. Sedangkan kegiatan observasi dilakukan dengan mengamati aktifitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

d. Mengadakan tes akhir (post tes) untuk mengetahui hasil belajar siswa dan tingkat kefektifan pembelajaran.

Observasi:

Kegiatan observasi dilakukan dengan mencatat dan menganalisis hasil tes awal (pra test) dan tes akhir (post test). Selain itu juga mengamati hasil observasi terhadap siswa selama proses KBM berlangsung untuk mengetahui hasil belajar siswa dan tingkat keefektifannya dalam kegiatan pembelajaran.

(5)

3. Refleksi

Analisis hasil penelitian dilakukan dengan mendata hasil belajar siswa yang sudah dan belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) serta menemukan kesulitan siswa dalam belajar matematika.

Refleksi berisi analisis kelebihan dan kelemahan tindakan penelitian yang telah dilakukan, rekomendasi untuk siklus berikutnya.

3.3.2 Siklus II 1. Perencanaan

Perencanaan menyediakan perangkat penelitian dan persiapan mengajar harian meliputi :

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi rangkaian kegiatan atau strategi sebagai tindak lanjut dari penelitian pada siklus II, untuk memecahkan masalah.

b. Mempersiapkan alat peraga. c. Mempersiapkan lembar observasi. d. Menyiapkan lembar diskusi kelompok.

e. Menyediakan soal-soal evaluasi akhir pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan:

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. b. Mengamati perilaku siswa pada saat pelajaran sedang berlangsung.

c. Mengadakan tes akhir pembelajaran. Observasi:

a. Mengamati perilaku siswa ketika sedang ketika sedang menyelesaikan soal tentang sifat-sifat bangun datar dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing sebagai akibat penerapan rancangan strategi yang digunakan dalam KBM. b. Mengamati hasil perolehan siswa setelah “metode inkuiri terbimbing” digunakan

(6)

c. Melakukan pembahasan tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung apakah ada kesulitan- kesulitan, kemudian mencari solusinya bersama-sama.

3. Refleksi

Analisis hasil belajar siswa yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal 7,0 dan yang belum, serta menemukan kualitas siswa dalam belajar matematika tentang sifat-sifat bangun datar.

Peneliti menetukan langkah berikutnya atau tindak lanjut berdasarkan hasil observasi, dan hasil belajar akhir siswa.Jika dalam kegiatan siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa, maka metode yang digunakan untuk mengatasi masalah dapat dikatakan berhasil.

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian tindakan kelas ini ada dua macam yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.Data kuantitatif berupa nilai hasil tes matematika, sedangkan data kualitatif berupa informasi tentang keefektifan pembelajaran didalam kelas ketika guru sedang mengajar Matematika dengan menggunakan metode inkuiri.

3.4.2 Alat Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan mengamati hasil terhadap siswa dengan menggunakan tes hasil belajar. Hasil evaluasi dengan hasil tes belajar digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa terhadap materi yang dipelajari. Sedangkan data kualitatif dikumpulkan dengan melakukan observasi partisipatif selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh mana minat atau aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).

3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Untuk mendapatkan instrumen penilaian hasil belajar yang baik perlu diadakan uji validasi dan uji reliabilitas. Validasi yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki sebutir soal yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes, dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir soal. Sedangkan uji Reliabilitas adalah suatu tes yang pada hakekatnya

(7)

menguji ketetapan pertanyaan tes yang didalamnya berupa seperangkat butir soal apabila diberikan berulang kali pada objek yang sama. Berikut data hasil uji validitas dan reliabilitas soal siklus 1 dan soal siklus 2:

Tabel 3: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus 1

Nomor Soal Soal Valid Soal Tidak Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 30 2, 6, 9, 18, 19, 21, 24, 29

Berdasarkan data pada Tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa soal yang valid berjumlah 22 soal dari 30 soal yang diujikan dan soal yang tidak valid berjumlah 8 soal dan dari hasil uji Reliabilitas soal diatas memiliki Reliabilitas Tes sebesar 0,79. Nilai Reliabilitas tes sebesar 0,79 merupakan nilai yang sudah memenuhi standar kelulusan Reliabilitas Tes yang ditentukan beradasarkan jumlah siswa.

Tabel 4: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus 2

Nomor Soal Soal Valid Soal Tidak Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15

Berdasarkan data pada Tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa soal yang valid berjumlah 15 dari 15 item dengan Reliabilitas Tes sebesar 0,71.

3.5 Analisis Tingkat Kesukaran

Berikut ini adalah Tabel analisis tingkat kesukaran: Tabel 5: Tingkat kesukaran

Tingkat Kesukaran Mudah Sedang Sulit Jumlah

Soal evaluasi siklus 1 24 6 - 30

Soal evaluasi siklus 2 6 9 - 15

Menurut Nana Sudjana (2011:137) tingkat kesukaran dihitung dengan cara sebagai berikut:

(8)

N B = banyaknya siswa menjawab benar setiap butir

N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksud Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut:

0 – 0,30 = soal kategori sukar, 0,31 – 0,70 = soal kategori sedang 0,71 – 1,00 = soal kategori mudah

3.6 Indikator Kinerja a. Indikator Proses

Indikator prosesnya adalah penggunaan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil matematika dan penerapan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SDN Karangaren.

b. Indikator Hasil

Indikator hasilnya adalah berupa hasil belajar matematika siswa kelas 5 SDN Karangaren pada penelitian penelitian tindakan kelas dianggap berhasil jika siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya sesuai yang diinginkan sebagai wujud keberhasilan dalam melakukan penelitian yaitu meningkatnya hasil belajar Matematika kelas 5 dari siklus ke siklus, sehingga pada siklus terakhir mencapai 80 % dari sejumlah 29 siswa dapat mencapai nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 70.

3.7 Analisis Data

Analisis data metode ikuiri terbimbing ini adalah apakah penggunaan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang kesebangunan dan simetri pada siswa kelas 5 SD N Karangaren. Dan bagaiman penerapan metode Inkuir terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SDN Karangaren semester 2 tahun pelajaran 2012-2013. Penggunaan metode tersebut digunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan untuk mencari data tentang yang dikumpulkan melalui penilaian secara kualitatif dan secara kuantitatif.

Setelah melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan metode inkuiri terbimbing yang dilaksanakan selama dua siklus secra berturut-turut, kita memperoleh hasil data penilaian data secara kualitatif dan penilaian data secara kuantitatif. Dari hasil penilaian tersebut terjadin peningkatan hasil belajar siswa baik pada nilai kualitatif maupun nilai kuantitatif.

Gambar

Gambar 2 : PTK Model Spiral dari Kemmis S dan Mc. Taggart
Tabel 3: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus 1

Referensi

Dokumen terkait

Teori lain menyebutkan bahwa, metal dan alloy stainless steel dapat menjadi lebih keras dan kuat bila diberi perlakuan yang berbeda yang dapat membuat kawat

Penulisan suatu hasil perhitungan dapat menggunakan tanda sama dengan, sebagai contoh: nilai Modulus Elastisitas Beton yang digunakan dalam penelitian adalah sebesar 20000 MPa atau E

Adapun sistem program yang dibuat adalah software profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses matching antara profil jabatan (soft

Un±uk menc:etahui kbbratan hubuncan tersebut dia- dakan perhituncsn korelasi (r).. Kemul1gkinan penyebabnya ac1alah karena per- bedaan dalam sarana yang

Metode analisis yang umum digunakan untuk analisis glibenklamid adalah dengan HPLC, dengan detek- tor UV atau massa, kromatografi gas dan MEKC menggunakan surfaktan

KARYA CIPTA UTAMA GUGUR TEKNIS.. P6

Hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan menjadi jenis kelamin dan tempat tinggal berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat religiusitas mahasiswa Pendidikan

Penafsiran ulama Bugis terhadap kata qawwam pada QS an Nisa: 34 diartikan “pelindung” dan “pemimpin”. Dengan demikian, tugas kepemimpinan dalam rumah tangga tetap berada di