• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 11 May 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WEEKLY REPORT 11 May 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Sinyal up reversal bagi IHSG terkonfirmasi dari lagging indikator , seperti tercermin dari MA5 dan MA20. Demikian dengan leading indikator ikut memberikan sinyal positif bagi IHSG, seperti terkonfirmasi dari indikator MACD maupun Stochastic.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5182.213 +31.727 6,444.99 5,150.74

LQ-45 898.316 +8.273 1,216.57 3,779.84

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan pekan lalu, IHSG cenderung bergerak menguat didukung oleh rilis data ekonomi domestik dan luar negri. Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di bulan April mencapai 0,36% MoM, sedangkan secara year-on-year inflasi mencapai 6,79%. Selain data inflasi, BPS juga merilis data PDB Indonesia. Pada kuartal pertama 2015, tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 4,71%, turun dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2014 sebesar 5,02%. Turunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi di negara mitra dagang Indonesia, yakni Tiongkok dan Singapura. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok hanya mencapai 7% di kuartal pertama 2015, turun dari sebelumnya 7,4%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Singapura melambat menjadi 2,1% di kuartal pertama 2015 dari sebelumnya 4,9%. Sementara itu, anjloknya harga komoditas ekspor dalam setahun terakhir juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Meski terkena imbas sentimen negatif dari rilis data PDB yang lebih rendah dari ekspektasi, sentimen positif yang datang dari janji pemerintah untuk mengatasi perlambatan ekonomi berhasil kembali menaikkan optimisme investor domestik. Pemerintah berjanji untuk mengambil langkah terkoordinasi dalam rangka menggairahkan perekonomian yang mencatatkan pertumbuhan kuartalan terlambat sejak 2009. Kementerian Keuangan berjanji untuk mempercepat belanja infrastruktur dan Bank Indonesia (BI) juga akan menyiapkan bauran kebijakan moneter baru. Dari pasar global, neraca perdagangan AS mencatatkan defisit terbesar dalam enam tahun yang dipengaruhi oleh penguatan Dolar AS dan beroperasinya kembali pelabuhan West Coast. Tercatat pada bulan Maret, defisit neraca perdagangan AS mencapai US$51,4 miliar, meningkat dari defisit bulan sebelumnya sebesar US$35,9 miliar. Selain itu, sektor swasta AS hanya menambah 169,000 pekerja di bulan April, lebih rendah dari konsensus sebanyak 199,000 pekerja. Dari pasar regional, indeks manufaktur Tiongkok melemah menjadi 48,9 di bulan April dari 49,2 di bulan Maret di tengah turunnya pesanan baru. Sementara itu, indeks sektor jasa Eropa meningkat menjadi 54,1 di bulan April dari 53,7 di bulan Maret. Sedangkan indeks manufaktur zona Eropa naik menjadi 52,0 di bulan April dari 51,9 di bulan sebelumnya. Adapun IHSG di tutup pada level 5.182,21 di akhir perdagangan pekan lalu.

Peluang IHSG untuk menguat pada awal pekan ini cukup terbuka, pasalnya kenaikan atas indeks global pada akhir pekan lalu di perkirakan dapat menjadi katalis positif bagi indeks saham Indonesia ini. Kendati demikian perkiraan untuk pekan ini IHSG akan bergerak mixed dengan peluang menguat. Indeks Wall Street Indeks ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat akhir pekan lalu waktu New York. Kenaikan indeks AS tersebut karena investor menyambut positif laporan lapangan pekerjaan yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS. Perekonomian AS dinilai masih pada jalur pertumbuhan moderat, setelah pada bulan lalu mengecewakan, yakni terendah sejak Juni 2012. Laporan pekerjaan pada April menunjukkan bahwa AS menciptakan 223 ribu lapangan kerja dengan tingkat pengangguran 5,4 persen. Penghasilan rata-rata per jam meningkat 0,1 persen, atau masih di bawah ekspektasi pasar sebelumnya. Sebelumnya, bursa saham Eropa rally pada hari Jumat, dunia pasar modal menyambut baik hasil pemilu Inggris yang menghasilkan Partai Konservatif sebagai pemenang. Sementara itu, dari dalam negeri, pelemahan yang terjadi terhadap rupiah akan mengganggu laju IHSG dalam pekan ini. Nilai tukar rupiah yang masih berada di level psikologis 13.000 per dólar AS akan menjadi kekhawatiran pelaku pasar bursa domestik ini. Mengingat kondisi dari kinerja laba perusahaan triwulan I 2015 menunjukan perlambatan. Pasar cemas jika kondisi rupiah yang melemah ini akan menyeret peningkatan atas kerugian selisih kurs dan menekan perolahan atas laba perusahaan di triwulan berikutnya yakni bagi perusahaan yang memiliki basis utang dalam mata uang asing. Guna menghindari risiko fluktuasi dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat diminimalisir, dan diharapkan dapat mengurangi kerugian dalam selisih kurs yang memiliki pengaruh terhadap perolehan laba perusahaan. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) berkomitmen mendukung transaksi lindung nilai (hedging) yang telah diimplementasikan pada tahun ini. Pelamahan nilai tukar rupiah khawatir menjadi ancaman bagi perekonomian Indonesia di triwulan berikutnya, ditambah dengan dengan kenaikan harga minyak mentah dunia yang dapat mendorong meningkatnya kebutuhan dolar AS oleh Pertamina sehingga akan mengancaman current account deficit. Munculnya sejumlah kekhawatiran atas fundamental makro ekonomi Indonesia tersebut dapat menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan bagi IHSG dalam pekan ini.

WEEKLY REPORT

11 May 2015

• Anak usha DOID akhiri perjanjian dengan anak usaha BYAN lebih cepat • ELSA operasikan ELSA-8 untuk TEPI di Kaltim pada Juni 2015 • INDF akan bagikan dividen Rp 220/saham, siapkan capex Rp 9 triliun • ICBP akan bagikan dividen Rp 222 per saham

• SUPR akan menggalang dana hingga Rp 12,3 triliun • MTDL akan membagikan dividen saham

• MICE incar penjualan 2015 Rp 634 miliar

• MICE akan bagi dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 10/saham • AMRT catatkan obligasi Rp1 triliun

• TOTO bagi dividen tahun buku 2014 total Rp 120/saham, interim Rp 50 • PUDP aka bagi dividen tahun buku 2014 Rp 12/saham pada 11 Juni • PUDP anggarkan capex Rp 160 miliar untuk tahun 2015-2016 • BBLD raih pinjaman Rp 50 juta dari NOBU

• BBNI dan PT. PNM kerja sama sediakan pinjaman kredit kepada UMKM • Pendapatan dan laba LRNA per 1Q 2015 naik

• GIAA bidik kenaikan pendapatan di atas 12%, terbitkan sukuk global • BHIT akan jual saham hasil buy back dan akan private placement • AGRO akan melakukan rights issue

• BBNI salurkan pinjaman ke PNM Rp 750 miliar • BNGA akan fokus perbaiki NPL

• PNBN ubah strategi

• BCIC berharap dapat bukukan laba di 3Q15 • GMTD pendapatan tahun 2014 naik 5.1% YoY

• SSIA jual lahan Rp 500 miliar, targetkan penjualan di atas 10 ha • PP Properti tetapkan harga penawaran Rp 185 per saham

(2)

     

           

 

 

11 May 2015

11 May 2015

Anak usaha Delta Dunia Makmur (DOID) yakni PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) telah menandatangani kesepakatan pengakhiran beberapa perjanjian pada 6 Mei 2015, yaitu Agreement for the Provision of Overburden Removal Services dengan PT Gunungbayan Pratamacoal, anak usaha Bayan Resources (BYAN) dan perjanjian Agreement for the Provision of Open Cut Mining Services dengan PT Perkasa Insakerta (PIK), anak usaha Bayan Resources. Pengakhiran perjanjian itu lebih awal dari yang seharusnya pada tahun 2017. Pengakhiran kontrak ini karena kondisi industri batu bara yang mengalami tekanan berkelanjutan, sehingga kegiatan penambahan di wilayah tambang keduanya menjadi tidak ekonomis.

Elnusa (ELSA) akan mengoperasikan Elnusa Samudera 8 (ELSA-8), yang merupakan alat transportasi kerja mengapung

atau

accomodation work barge

(AWB) pertama berkonsep ramah

lingkungan (

eco-green

) di Indonesia. ELSA-8 yang dimiliki Elnusa

dan akan bekerja untuk Total E&P Indonesie (TEPI) di Delta Mahakam, Kalimantan Timur pada Juni 2015. Selain ELSA-8,

terdapat 7

barge

lain milik Elnusa yang juga beroperasi di Delta

Mahakam untuk berbagai pelayanan pekerjaan.

Indofood Sukses Makmur (INDF) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 9 triliun untuk tahun ini. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha seluruh divisi bisnis perseroan, serta penambahan kapasitas produksi. Sebanyak 30% atau Rp 2,7 triliun akan digunakan untuk ekspansi Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP). Sementara itu, divisi bogasari dan agribisnis masing-masing mendapatkan Rp 2,34 triliun (26%). Sisa Rp 1,6 triliun atau 18% akan dbagi rata antara divisi distribusi dan cultivation.

Grup Indofood akan membagikan dividen senilai Rp 3,1 triliun. Indofood Sukses Makmur (INDF) akan membagikan Rp 220 per saham atau totalnya Rp 1,9 triliun, sementara Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) sebesar Rp 222 per saham (Rp 1,2 triliun). Payout ratio masing-masing dividen perusahaan mewakili 50% dari kinerja laba bersih 2014. Pembayaran dividen INDF akan dilakukan pada 11 Juni 2015, sementara pembayaran ICBP pada 9 Juni 2015.

Solusi Tunas Pratama (SUPR) akan menggalang dana hingga Rp 8,4 triliun dari pinjaman bank dan emisi obligasi. Pada sisi lain, pemegang saham perseroan akan menjual 27,5% sahamnya hingga senilai Rp 3,9 triliun. Dua pemegang saham SUPR, yaitu Cahaya Anugerah Nusantara Holdings Limited dan Kharisma Indah Ekaprima, tengah menggelar penawaran terbatas sebanyak 312,8 juta (27,5%) saham SUPR dengan harga penawaran berkisar Rp 10.500-12.500 per saham.

Surya Toto (TOTO) mengusulkan pembayaran dividen kepada pemegang saham tahun buku 2014 sebesar Rp 120 per saham, termasuk dividen interim sebesar Rp 50 per saham yang telah dibagikan pada 30 Desember 2014. Sementara sisa dividen sebesar Rp 70 per saham akan dibayarkan pada bulan Juni 2015. Perseroan akan meminta persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham 13 Mei 2015.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Multi Indocitra (MICE) memutuskan pembagian dividen senilai total Rp 6 miliar atau Rp 10 per saham setara dengan 15,5% dari laba bersih 2014 yang

mencapai Rp 42,1 miliar. Sisa laba tahun 2014 akan digunakan sebagai laba ditahan untuk tambahan modal perusahaan.

Multi Indocitra (MICE) menargetkan peningkatan penjualan sebesar 15-20% menjadi sekitar Rp 634 miliar tahun ini, dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak Rp 528,4 miliar. Pertumbuhan tersebut diharapkan ditopang inovasi produk dan strategi penjualan. Tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal sebesar Rp 35-50 miliar. Sebagian besar dana akan digunakan untuk membiayai maintenance, termasuk penambahan gudang, jaringan distribusi dan penambahan mesin untuk pabrik. Metrodata Electronics (MTDL) akan mengeluarkan 64.171.428 saham baru sebagai dividen saham dengan total nilai dividen saham yang akan dibagikan oleh perseroan adalah sebesar Rp 44.599.142.460 atau 24,82% dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2014. RUPST dan RUPSLB akan diselenggarakan pada 8 Juni 2015. Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi adalah 29 Juni 2015.

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) mencatatkan obligasi berkelanjutan I tahap II dengan tingkat bunga tetap senilai Rp1 triliun dari total Rp2 triliun. PUB I tahap II ini terbagi dalam dua seri yakni seri A senilai Rp600 miliar dengant tingkat bunga 9,7% dan tenor 3 tahun serta seri B senilai Rp400 miliar dengan tingkat bunga 10% dan tenor 5 tahun.

Eka Sari Lorena (LRNA) meraih pendapatan usaha per Maret 2015 sebesar Rp 33,94 miliar naik dari sebelumnya Rp 28,64 miliar. Laba bersih naik menjadi Rp 661,02 juta dari sebelumnya Rp 44,88 juta.

Garuda Indonesia (GIAA) membidik peningkatan pendapatan di atas 12% pada kuartal II-2015. Perseroan juga optimistis mampu mempertahankan laba bersih hingga akhir tahun ini. Per kuartal I-2015, GIAA membukukan laba bersih USD 11,39 juta, dibandingkan rugi bersih sebesar USD 168,04 juta pada periode sama tahun lalu.

Garuda Indonesia (GIAA) mendirikan orphan company bernama Garuda Indonesia Global Sukuk Limited di Cayman Island terkait penerbitan sukuk global pada kuartal II-2015. Perseroan juga menggandeng 11 lembaga keuangan untuk menangani surat utang syariah senilai USD 500 juta tersebut.

MNC Investama (BHIT) akan menjual saham hasil pembelian

kembali (

buyback

) tahun 2008 sebanyak 208,28 juta saham.

Perseroan telah menunjuk PT MNC Securities sebagai broker transaksi. Waktu pelaksanaan penjualan saham akan dilakukan sesuai aturan Bapepam, terhitung mulai 14 hari setelah terbitnya keterbukaan informasi. Selain itu dalam waktu dekat BHIT juga berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hal

Memesan Efek Terlebih Dahulu atau

private placement

dengan

menerbitkan sebanyak-banyak 3,47 miliar saham atau 10% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Rencana itu akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham

Luar Biasa (RUPSLB) 21 Mei 2015. Setelah

private

placement

ini, jumlah modal ditempatkan dan disetor BHIT

masing-masing akan berubah dari 3,8 miliar saham menjadi 42,3 miliar saham. Sementara saham dalam portepel akan berubah dari 76,12 miliar saham menjadi 72,66 miliar saham.

(3)

     

           

 

 

11 May 2015

11 May 2015

Buana Finance (BBLD) meraih pinjaman dari perbankan guna menjalankan kegiatan usaha dari Bank Nationalnobu (NOBU) sebesar Rp 50.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan 36 bulan. Pinjaman baru itu dijamin dengan piutang milik perseroan. Bank Negara Indonesia (BBNI) bersinergi dengan PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dalam mendukung bisnis UMKM di Indonesia. Bentuk sinergi BUMN tersebut berupa kerja sama penyediaan fasilitas kredit yang akan diterus pinjamkan kepada nasabah PNM yang merupakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Bank BRI Agro (AGRO) akan melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 5.588.080.286 saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 dan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham dengan rasio 4:3. RUPSLB akan diselenggarakan pada 18 Juni 2015 dan cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 19 Juni 2015. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan yang selanjutnya sesuai rencana akan digunakan seluruhnya untuk ekspansi kredit.

Bank Negara Indonesia (BBNI) menyalurkan pinjaman sebesar Rp 750 miliar kepada Permodalan Nasional Madani (PNM). Pinjaman tersebut merupakan salah satu strategi perseroan untuk meningkatkan penyaluran kredit UMKM yang tahun ini ditargetkan mencapai Rp 47 triliun.

Bank CIMB Niaga (BNGA) menyatakan akan fokus membenahi kualitas kredit bermasalah di sektor berbasis komoditas hingga semester pertama tahun ini. Pembenahan kualitas aset diharapkan bisa menurunkan beban pencadangan yang naik signifikan pada kuartal I/2015. Peningkatan NPL disumbang oleh sektor berbasis komoditas terutama batu bara dan industri penunjangnya. Untuk itu perseroan akan mebatasi kredit ke sektor tersebut sambil membenahi kualitas kredit yang memburuk.

Bank Panin (PNBN) mengubah strategi bisnis dengan memprioritaskan segmen ritel sebagai basis pembiayaan untuk meningkatkan pertumbuhan laba yang turun pada kuartal pertama tahun ini. Perseroan menyasar kelompok ritel dan UKM karena dianggap memiliki potensi besar namun belum tergarap secara optimal. Padahal sketor tersebut dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan menggairahkan industri.

Bank Mutiara (BCIC) mengestimasi bisa meraih keuntungan pada kuartal III/2015 mendatang setelah dalam empat kuartal menderita kerugian. Perolehan laba akan didorong oleh pendapatan bunga dari penyaluran kredit dan restrukturisasi kredit bermasalah. Pudjiadi Prestige (PUDP) akan membagikan dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 12 per saham atau total setara dengan 26,3% dari laba bersih tahun 2014. Rencananya dividen itu dibayarkan pada 11 Juni 2015.

Pudjiadi Prestige (PUDP) menganggarkan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp 160 miliar untuk 2 tahun ke depan untuk menunjang bisnis properti saat ini. Perseroan berencana untuk merenovasi Hotel Marbela Anyer serta mendanai proyek pembangunan perumahan Serang Highland yang berlokasi di Serang, Banten. Selain renovasi Hotel Marbella dan pembangunan rumah di Serang Banten, dana tersebut juga akan digunakan

untuk pembangunan gedung apartemen di Cikarang, Jawa Barat. Sumber pendanaan capex dari pinjaman perbankan dan dari dana internal perseroan. Perseroan sudah memperoleh pinjaman dari Bank Niaga (BNGA) sebesar Rp 144 miliar pada tahun 2014. Sisanya akan menggunakan dana kas internal perusahaan

Surya Semesta Internusa (SSIA) melalui anak usahanya, Suryacipta Swadaya, akan menjual lahan seluas 22 ha kepada perusahaan patungan yang dibentuk perseroan, yakni SLP Surya Ticon Internusa (SLP). Total nilai penjualan mencapai Rp 500 miliar. Perseroan akan memasukkan sebanyak 50% dari total transaksi tersebut sebagai marketing sales pada kuartal III-2015. Surya Semesta Internusa (SSIA) optimis dapat membukukan penjualan lahan industri di atas 10 hektare pada kuartal II/2015, setelah meraih perolehan kinerja yang baik di kuartal I/2015. Pada kuartal I/2015, perseroan dapat membukukan penjualan lahan industri sebesar 13,6 hektare. Dampaknya, pendapatan dari unit bisnis properti naik 274% YoY pada 1Q15.

Gowa Makasar Tourism Development (GMTD) mencatatkan pendapatan tahun 2014 sebesar Rp316 miliar atau naik 5.1% YoY dengan laba sebesar Rp120 miliar atau naik 30.7% YoY. Penjualan properti rumah hunian dan ruko perseroan selama 2014 sebesar Rp213.4 miliar serta lahan siap bangun Rp93 miliar. Sementara pendapatan dari segmen destinasi wisata sebesar Rp4 miliar dan township management sebesar Rp6.2 miliar. Hingga saat ini perseroan telah membebaskan lahan di kawasan Tanjung Bunga seluas 644.3Ha atau mencapai 64% dari total lahan konsensi perseroan yang sebesar 1000 ha. Total luas lahan yang telah dikembangkan perseroan saat ini sebesar 439.6 ha.

PP Properti menetapkan harga penawaran perdana sebesar Rp 185 per saham. Perseroan akan melakukan IPO sebanyak 4.912.346.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 atau sebesar 34,98% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan masa penawaran pada 11-13 Mei 2015.

Kawasan Berikat Nusantara (KBN) membatalkan rencana pelepasan saham perdana (initial public offering) yang sempat direncanakan pada tahun ini. Hal ini dikarenakan masih banyak yang perlu diperbaiki dalam perusahaan sehingga IPO belum dimungkinkan untuk dilakukan pada tahun ini.

Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2015 sebesar USD 110,9 miliar, atau lebih rendah USD 0,65 miliar dibandingkan posisi cadangan devisa per akhir Maret 2015 sebesar USD 111,55 miliar. Hal itu terjadi akibat peningkatan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan untuk menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental. Meskipun mengalami penurunan, posisi cadangan devisa per akhir April 2015 cukup untuk membiayai 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa sebanyak itu juga berada di atas standar kecukupan internasional, yakni sekitar 3 bulan impor.

(4)

      

 

 

 

 

 

11 May 2015

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 59,34 -0,05 TLKM (US) 44 14.341 459

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,92 0,04 ANTM (GR) 0,04 646 -15

Gold (US$)/Ounce 1190,32 1,94

Nickel (US$)/MT 14300,00 160,00

Tin (US$)/MT 15900,00 -75,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 61,85 -0,55

Coal (RB) (US$)/MT* 62,20 -1,16

CPO (ROTH) (US$)/MT 672,50 5,00

CPO (MYR)/MT 2159,00 -14,00

Rubber (MYR/Kg) 671,50 0,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 776,68 2,22

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 18191,11 1,49 2,06 16,32 14,96 3,06 2,88 5.581,6

USA NASDAQ COMPOSITE 5003,55 1,17 5,65 22,04 18,99 3,60 3,27 7.956,5

ENGLAND FTSE 100 INDEX 7046,82 2,32 7,32 16,85 14,81 1,94 1,84 1.730,0

CHINA SHANGHAI SE A SH 4406,32 2,28 30,00 17,19 15,09 2,10 1,90 5.291,7

CHINA SHENZHEN SE A SH 2375,56 4,18 60,68 33,79 26,89 4,30 3,76 3.459,5

HONG KONG HANG SENG INDEX 27577,34 1,05 16,83 13,27 11,98 1,43 1,33 2.198,4

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5182,21 0,62 -0,86 15,95 13,41 2,59 2,28 374,9

JAPAN NIKKEI 225 19379,19 0,45 11,05 18,51 16,77 1,72 1,60 3.037,1

MALAYSIA KLCI 1807,65 0,14 2,63 16,56 15,29 1,95 1,84 289,0

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3452,01 0,56 2,58 14,24 13,04 1,30 1,23 425,0

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.121,00 -27,00 1000 IDR/ USD 0,08 0,0002

EUR/IDR 14.689,48 -49,52 EUR / USD 1,12 -0,0004

JPY/IDR 109,50 0,25 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.862,22 5,86 SGD / USD 0,75 -0,0011

AUD/IDR 10.398,00 23,07 AUD / USD 0,79 -0,0007

GBP/IDR 20.250,43 -47,41 GBP / USD 1,54 -0,0021

CNY/IDR 2.113,10 0,00 CNY / USD 0,16 -0,0001

MYR/IDR 3.646,24 -11,43 MYR / USD 0,28 -0,0003

KRW/IDR 12,06 -0,01 100 KRW / USD 0,09 0,0001

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.53

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(5)

      

 

 

 

 

 

11 May 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Apr’15 Mar’15 Description Rate (%)

Inflation YTD % -0.08 -0.44 SBI (9M) 6,65972

Inflation YOY % 6.79 6.38 SBIS (9M) 6,65972

Inflation MOM % 0.36 0.17

Foreign Reserve (USD) 111.60 111.60 Mn

GDP (IDR Bn) 2,690,240.90 2,690,240.90

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

13 May US Monthly Budget Statement Sekitar $129.0 Bn

13 May US Retail Sales Advance MoM Turun menjadi 0.3% dari 0.9%

13 May US Import Price Index MoM Naik menjadi 0.1% dari -0.3%

13 May US Import Price Index YoY --

13 May US Business Inventories Turun menjadi 0.2% dari 0.3%

14 May US PPI MoM Turun menjadi 0.1% dari 0.2%

14 May US PPI YoY Tetap -0.8%

14 May US Initial Jobless Claims --

14 May US Continuing Claims --

15 May Indonesia Total Exports YoY Naik menjadi -8.00% dari -9.75%

15 May Indonesia Total Imports YoY Turun menjadi -19.90% dari -13.39%

15 May Indonesia Trade Balance Turun menjadi $145 Mn dari $113.2 Bn

15 May US Empire Manufacturing Naik menjadi 5.00 dari -1.19

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

ASII IJ 7400 2.78 8.59 SUPR IJ 10000 -9.09 -1.21 UNVR IJ 44000 1.38 4.86 BSDE IJ 1805 -2.70 -1.02 UNTR IJ 23925 4.93 4.45 SCMA IJ 3100 -2.05 -1.01 INTP IJ 22400 4.92 4.10 SILO IJ 13900 -5.44 -0.98 TLKM IJ 2860 1.06 3.21 BBNI IJ 6650 -0.75 -0.98 SMGR IJ 13325 3.50 2.83 BMTR IJ 1450 -4.29 -0.98 BBCA IJ 13775 0.55 1.94 CTRA IJ 1370 -4.20 -0.97 TBIG IJ 8850 4.12 1.78 INDF IJ 6650 -1.48 -0.93 PGAS IJ 4045 1.63 1.67 PWON IJ 420 -3.89 -0.87 CPIN IJ 2790 3.33 1.57 ICBP IJ 13775 -0.90 -0.77

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PP Properti Property & Real Estate

185-320 4912.35 11-13 Mei 2015 19 Mei 2015 CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri, Bahana, CLSA Puradelta Lestari Property & Real

Estate

210-350 10,844.58 21-25 Mei 2015 29 Mei 2015 Sinarmas Sekuritas, CLSA, Macquaries Capital

(6)

      

 

 

 

 

 

 

11 May 2015

11 May 2015

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

TOTL 30.00 Cash Dividend

 

08 May-15 11 May-15 13 May-15 04 Jun-15

ASBI 20.00 Cash Dividend

 

08 May-15 11 May-15 13 May-15 04 Jun-15

LSIP 53.00 Cash Dividend

 

12 May-15 13 May-15 18 May-15 05 Jun-15

SIMP 16.00 Cash Dividend

 

12 May-15 13 May-15 18 May-15 05 Jun-15

AKRA 30.00 Cash Dividend

 

12 May-15 13 May-15 18 May-15 29 May-15

BSDE 15.00 Cash Dividend

 

13 May-15 15 May-15 19 May-15 05 Jun-15

30.00 Cash Dividend

 

12 May-15 13 May-15 18 May-15 29 May-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

RELI Rights Issue 1:1 445.00 29 Apr-15 30 Apr-15

 

07 May - 13 May’15

 

INPP Rights Issue 100:337 325.00 28 May-15 29 May-15

 

05 Jun - 18 Jun’15

 

AHAP Rights Issue 25:17 150.00 12 Jun-15 13 Jun-15

 

18 Jun - 24 Jun’15

 

TOTO Rights Issue 24:1 3600.00 17 Jun-15 18 Jun-15

 

14 Jun - 01 Jul’15

 

WSKT Rights Issue 100:32.38 - 41.1 1300-1650 17 Jun-15 18 Jun-15

 

24 Jun - 01 Jul’15

 

CENT Rights Issue TBA 100-190 19 Jun-15 22 Jun-15

 

26 Jun - 03 Jul’15

 

LEAD Stock split 1:4 -- -- TBA TBA

ITMA Stock split 1:20 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

META RUPST/LB 12-May-15

SDRA RUPST/LB 12-May-15

BAEK RUPST/LB 12-May-15

MPPA RUPST 13-May-15

TOTO RUPST 13-May-15

RMBA RUPST/LB 13-May-15

TRST RUPST/LB 13-May-15

LTLS RUPST/LB 13-May-15

SIDO RUPST/LB 13-May-15

INTP RUPST/LB 13-May-15

GIAA RUPST/LB 15-May-15

KBLV RUPST/LB 15-May-15

YPAS RUPST/LB 15-May-15

LINK RUPST/LB 15-May-15

ABMM RUPST 18-May-15

KLBF RUPST/LB 18-May-15

AMRT RUPSLB 18-May-15

SMCB RUPST/LB 19-May-15

LPCK RUPST/LB 19-May-15

MNCN RUPST/LB 20-May-15

MSKY RUPST/LB 20-May-15

DNET RUPST 20-May-15

BMTR RUPST/LB 20-May-15

GEMA RUPST/LB 20-May-15

(7)

      

 

 

 

 

 

11 May 2015

11 May 2015

ASII

TRADING BUY

S1 7300 R1 7475 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 7125 R2 7650

Closing

Price 7400

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 7300-Rp 7650 • Entry Rp 7400, take Profit Rp 7650

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 38.69 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) -1.90 Positif

Bollinger Band (Mid) 22565 Negatif

MA5 7265 Positif 6,500 7,000 7,500 8,000 8,500 9,000

November December 2015 February March April May

ASII Broadening Wedge

7,400 7,400 7,265 7,206.25 6,700 6,634.21 6,634.21 7,400 7,656.25 8,000 8,262.64 8,975 8,975 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 71.73, Stochastic %K = 85.87, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

71.7257 71.7257 20 80 85.873 85.873 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0 ASII - MACD (5,3) = -20.17, Signal() = 3.36

-20.1661 3.36102 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASII - TSI(3,5,3) = -1.90 -1.90356 -14.5057 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ASII - William's % R(14) = -46.15, Volume() = 16,535,600.00

-46.1538 16,535,600

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

WIKA

TRADING BUY

S1 3045 R1 3140 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 2950 R2 3235

Closing

Price 3100

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 3045-Rp 3140

• Entry Rp 3100, take Profit Rp 3140

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 13.83 Negatif

MACD -8.22 Positif

True Strength Index (TSI) -35.14 Positif

Bollinger Band (Mid) 862 Positif

MA5 2991 Positif 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800

November December 2015 February March April May

WIKA Downward Sloping Channel

3,100 3,100 3,068.13 2,991 2,835 2,763.75 2,763.75 3,100 3,347 3,535.24 3,603.33 3,603.33 3,610 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 WIKA - Stochastic %D(6,3,3) = 25.35, Stochastic %K = 39.15, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

25.3548 25.3548 20 39.1494 39.1494 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 0.0 WIKA - MACD (5,3) = 4.73, Signal() = 28.69

4.72781 28.6941 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WIKA - TSI(3,5,3) = -35.14 -35.1362 -54.8972 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 WIKA - William's % R(14) = -65.81, Volume() = 28,909,800.00

-65.8064 28,909,800

(8)

      

 

 

 

 

 

11 May 2015

11 May 2015

SMGR

TRADING BUY

S1 12975 R1 13500 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 12450 R2 14025

Closing

Price 13325

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 12975-Rp 13500

• Entry Rp 13325, take Profit Rp 13500

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 56.74 Positif

MACD 52.91 Positif

True Strength Index (TSI) 3.42 Positif

Bollinger Band (Mid) 2919 Positif

MA5 13005 Positif 12,600 13,200 13,800 14,400 15,000 15,600 16,200 16,800

November December 2015 February March April May

SMGR Broadening Wedge 13,325 13,265 13,005 12,965.6 12,400 12,243.8 12,243.8 13,325 13,325 13,850 13,904.9 14,006.3 14,006.3 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SMGR - Stochastic %D(6,3,3) = 58.54, Stochastic %K = 71.62, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

58.5398 58.5398 20 71.6228 71.6228 80 -100 0 100 200 300 0 SMGR - MACD (5,3) = -51.07, Signal() = -8.18 -51.0715 -8.18475 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 SMGR - TSI(3,5,3) = 3.42 0.00000 -11.3165 3.41591 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 SMGR - William's % R(14) = -36.21, Volume() = 5,310,900.00 -36.2069 5,310,900

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

INTP

TRADING BUY

S1 21750 R1 22850 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 20650 R2 23950

Closing

Price 22400

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 21750-Rp 22850

• Entry Rp 22400, take Profit Rp 22850

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 77.43 Negatif

MACD 2.48 Negatif

True Strength Index (TSI) -8.52 Positif

Bollinger Band (Mid) 3861 Positif

MA5 22195 Positif 21,000 22,000 23,000 24,000 25,000 26,000

November December 2015 February March April May

INTP Wedge 22,400 22,400 22,195 22,021.9 20,746.9 20,746.9 20,700 22,400 22,596.3 22,800 23,425.6 23,555.8 23,555.8 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INTP - Stochastic %D(6,3,3) = 59.64, Stochastic %K = 58.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

58.3333 58.3333 20 59.644 59.644 80 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 500 0 INTP - MACD (5,3) = 4.14, Signal() = 59.55

4.14079 59.553 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INTP - TSI(3,5,3) = -8.52 -8.52364 -12.8577 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 INTP - William's % R(14) = -43.33, Volume() = 6,090,100.00

-43.3333 6,090,100

(9)

      

 

 

 

 

 

11 May 2015

11 May 2015

BHIT

TRADING BUY

S1 260 R1 290 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 240 R2 310

Closing

Price 269

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 260-Rp 290 • Entry Rp 269, take Profit Rp 290

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 6.64 Positif

MACD -2.86 Positif

True Strength Index (TSI) -42.99 Positif

Bollinger Band (Mid) 277 Negatif

MA5 260.2 Positif 240.0 260.0 280.0 300.0 320.0 340.0 360.0 380.0

November December 2015 February March April May

BHIT Wedge 282 277.35 269 269 269 265.25 260.2 282.511 282.511 287.167 287.167 300 316.652 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BHIT - Stochastic %D(6,3,3) = 16.41, Stochastic %K = 31.74, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 16.4059 16.4059 31.7365 31.7365 80 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 0.0 BHIT - MACD (5,3) = 0.39, Signal() = 2.05

0.392828 2.04674 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BHIT - TSI(3,5,3) = -42.99 -42.9922 -69.4169 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BHIT - William's % R(14) = -59.62, Volume() = 13,520,400.00

-59.6154 13,520,400

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

MBSS

TRADING BUY

S1 790 R1 840 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 740 R2 890

Closing

Price 820

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 790-Rp 840 • Entry Rp 820, take Profit Rp 840

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 14.50 Positif

MACD -20.58 Positif

True Strength Index (TSI) -61.04 Positif

Bollinger Band (Mid) 912 Negatif

MA5 797 Positif 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500

November December 2015 February March April May

MBSSAscending Triangle 911.5 905 854.375 820 820 820 797 971.667 971.667 1,000 1,000 1,000 1,020.59 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MBSS - Stochastic %D(6,3,3) = 8.51, Stochastic %K = 14.09, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

14.0904 8.50834 8.50834 14.0904 20 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 MBSS - MACD (5,3) = 11.99, Signal() = 18.28 11.9887 18.2835 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MBSS - TSI(3,5,3) = -61.04 -61.0375 -66.1178 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 MBSS - William's % R(14) = -75.00, Volume() = 1,003,900.00 -75 1,003,900

(10)

      

 

 

 

 

 

 

11 May 2015

11 May 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

08-05-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 21200 21200 21525 19825 20675 21525 22375 Positif Positif Positif 24550 19500

LSIP Trading Buy 1430 1430 1450 1360 1405 1450 1495 Positif Positif Positif 1785 1370

SGRO Trading Buy 1845 1845 1860 1780 1820 1860 1900 Positif Positif Positif 1930 1700

Mining

BUMI Trading Sell 101 101 86 62 86 110 134 Negatif Negatif Positif 90 67

PTBA Trading Buy 9650 9650 10350 8850 9350 9850 10350 Positif Positif Positif 11175 9100

ADRO Trading Sell 860 860 850 825 850 875 900 Negatif Negatif Negatif 990 835

MEDC Trading Buy 3110 3110 3175 2875 3025 3175 3325 Positif Positif Positif 3245 2780

INCO Trading Sell 3225 3225 3265 3065 3165 3265 3365 Negatif Negatif Positif 3335 2605

ANTM Trading Sell 800 800 785 785 795 805 815 Negatif Negatif Positif 925 775

TINS Trading Sell 815 815 805 785 805 825 845 Negatif Negatif Positif 975 770

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Buy 13325 13325 13500 12450 12975 13500 14025 Positif Positif Positif 13875 12400

INTP Trading Buy 22400 22400 22850 20650 21750 22850 23950 Positif Positif Positif 23700 20475

SMCB Trading Sell 1525 1525 1500 1455 1500 1545 1590 Negatif Negatif Negatif 1595 1425

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 7400 7400 7650 7125 7300 7475 7650 Positif Positif Positif 8575 6700

GJTL Trading Sell 1000 1000 985 940 985 1030 1075 Negatif Negatif Negatif 1330 1020

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 6650 6650 6500 6500 6600 6700 6800 Negatif Negatif Negatif 7550 6475

GGRM Trading Sell 46200 46200 45750 44600 45750 46900 48050 Negatif Negatif Negatif 54650 45800

UNVR Trading Sell 44000 44000 43725 42925 43725 44525 45325 Negatif Negatif Positif 46000 37675

KLBF Trading Buy 1845 1845 1860 1790 1825 1860 1895 Positif Positif Positif 1915 1750

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1805 1805 1780 1705 1780 1855 1930 Negatif Negatif Negatif 2210 1800

PTPP Trading Buy 4065 4065 4105 3915 4010 4105 4200 Positif Positif Positif 4100 3600

WIKA Trading Buy 3100 3100 3140 2950 3045 3140 3235 Positif Positif Positif 3620 2835

ADHI Trading Buy 2900 2900 2935 2755 2845 2935 3025 Positif Positif Positif 3180 2640

WSKT Trading Sell 1745 1745 1780 1670 1725 1780 1835 Negatif Negatif Positif 1815 1505

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 4045 4045 4095 3875 3985 4095 4205 Positif Positif Positif 4895 3855

JSMR Trading Buy 6375 6375 6550 6175 6300 6425 6550 Positif Positif Positif 7200 5950

ISAT Trading Sell 3830 3830 3795 3700 3795 3890 3985 Negatif Negatif Negatif 4320 3815

TLKM Trading Sell 2860 2860 2830 2775 2830 2885 2940 Negatif Negatif Positif 2904.6 2595

Finance

BMRI Trading Sell 11175 11175 10850 10850 11075 11300 11525 Negatif Negatif Negatif 12550 10350

BBRI Trading Sell 11650 11650 11500 11500 11600 11700 11800 Negatif Negatif Negatif 13450 11250

BBNI Trading Sell 6650 6650 6475 6475 6600 6725 6850 Negatif Negatif Positif 7275 6250

BBCA Trading Buy 13775 13775 13475 13475 13675 13875 14075 Positif Positif Positif 15600 12900

BBTN Trading Sell 1095 1095 1055 1055 1085 1115 1145 Negatif Negatif Negatif 1270 1080

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 23925 23925 23250 22200 23250 24300 25350 Negatif Negatif Positif 23400 20475

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut menunjukan semakin banyak profitabilitas dalam perusahaan, maka semakin efisien beban pajak penghasilan yang dibayarkan oleh perusahaan, intensitas aset tetap

Current Characteristic. Nilai TDS biasanya ditentukan melalui perhitungan manual untuk memperoleh TDS yang tepat agar didapatkan waktu operasi yang optimal. Namun,

Giro wadi'ah pada Bank Syari'ah Mandiri lebih dikenal dengan sebutan Giro Syari'ah Mandiri, namun pada dasarnya mempunyai arti dan maksud yang sama yaitu, sarana penyimpanan

3.4.3. Melalui diskusi peserta didik mampu menyebutkan fungsi macam-macam special service tools secara santun & percaya diri... Melalui diskusi peserta didik mampu

Akad Ijarah Muntahiya Bit Tamlik memfasilitasi transaksi ijarah, yang pada akhir masa sewa, penyewa diberi hak pilih untuk memiliki barang yang disewa dengan cara

Tatkala manusia lahir dia tidak memiliki pengetahian sedikitpun setelah berumur 40 tahun pengetahuan banyak sekali mereka dapat, bagaimana cara memperoleh

Di Jawa Barat sendiri, Pekan Olahraga Daerah (PORDA) XII- 2014 yang dilaksanakan di Kabupaten Bekasi Merupakan Momentum yang sangat berharga menyongsong PON ke

Selain itu, rendahnya etika kerja dalam kalangan kakitangan perkhidmatan awam juga boleh memberi kesan kepada tingkah laku pekerja yang lain seperti komitmen terhadap