• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN SEJARAH MAJELIS UMAT KRISTEN INDONESIA (MUKI) PROV. DKI JAKARTA 1. Pem beri Nama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RINGKASAN SEJARAH MAJELIS UMAT KRISTEN INDONESIA (MUKI) PROV. DKI JAKARTA 1. Pem beri Nama"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN SEJARAH MAJELIS UMAT KRISTEN INDONESIA (MUKI) PROV. DKI

JAKARTA 1. Pem

beri Nama

Atas nama Kepala Pembimas Kristen Depag, Kanwil DKI Jakarta oleh Bapak Bernard Sirait, SPAK dengan surat No. KW.09.7/BA.01.1/4130/2005, tanggal 30 Juni 2005, diarahkan

menggunakan nama: Majelis Umat Kristen Indonesia, karena untuk kepentingan DKI Jakarta, maka ditambahkan Provinsi DKI Jakarta.

2. Berdiri

1 Desember 2005 ditandatangani 7 aras Gereja tingkat DKI. Diresmikan pada tanggal 19 Desember 2005, dihadiri utusan Dirjen Bimas Kristen, Depag dan Pembimas Kristen, Depag Kanwil DKI Jakarta di gereja Advent, Jl. Gatot Subroto, Jakarta. Masa kerja tahun 2005-2008. Dipilih Bonar Simangunsong sebagai Ketua Umum, kemudian Ketua Umum membentuk Pengurus lengkap dengan Sekum Rudy Nainggolan.

3.

Sifat Organisasi

Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) 4.

Fungsi

Fungsinya antara lain memberdayakan umat Kristen dan menghimbau Pemda DKI membangun Christian Center di DKI untuk umat Kristen serta memperjuangkan aspirasi dan kepentingan anggota MUKI serta masyarakat sekelilingnya.

5.

Pendaftaran Pemda DKI

Sebagai persayaratan ormas harus didaftarkan ke Badan Kesbangpol DKI Jakarta dan diperoleh “Tanda Terima Pemberitahuan Keberadaan Organisasi” dengan No. Investaris: 17/STTPKO/KA/V/2006, tanggal 31 Mei 2006.

6.

Perubahan I a.

Masa kerja Pengurus I, periode 2005-2008 selesai. MUKI Prov. DKI Jakarta praktis pasif dan tidak ada yang memperhatikan. Terutama tidak memiliki dana dan tidak ada dukungan dari manapun.

(2)

Anggota DPRD DKI Jakarta periode 2009-2014 dari Fraksi Hanura Damai Sejahtera mendorong diteruskan perjuangan MUKI Prov. DKI Jakarta, terutama pendirian Christian Center. Maka “AD/ART” MUKI Prov. DKI Jakarta, yaitu kesepakatan aras Gereja tingkat DKI diperbaharui dan berhasil 4 dari 7 pendiri menandatangani. Secara demokrasi, 4 yang tanda tangani dari 7 sah sudah meneruskan MUKI Prov. DKI Jakarta. Masa kerja berubah dari 3 (tiga) menjadi tahun ke 5 (lima) tahun. Bonar Simangunsong diangkat lagi menjadi Ketua Umum. Ketua Umum membentuk Pengurus lengkap dengan Sekum Samuel Cahyadi, kemudian

Sekum berubah menjadi Sekjen dan Sekjennya adalah Mahli Sembiring, dilanjutkan oleh Sarah Fifi.

7.

Aktivitas a.

Pada 18 Juni 2011 diselenggarakan Seminar “Bhinneka Tunggal Ika” di Hotel Grand Cempaka, Jakarta.

b.

Selama bulan September s/d Desember 2011 diselenggarakan 10 kegiatan dengan dana hibah dari Pemda DKI Jakarta.

c.

Pelaksanaan Program Kerja MUKI Tahun 2011. Salah satu kegiatan adalah pembuatan AD/ART. Diaudit oleh Akuntan Publik dan hasilnya diserahkan ke Pemda DKI Jakarta.. d.

Program Kerja MUKI Tahun 2012 sedang berjalan, selesai awal Desember 2012, antara lain yang terakhir Pembentukan MUKI Pusat melalui akte Notaris, kemudian dilanjutkan dengan Pembentukan Pengurus MUKI Pusat. MUKI Prov. DKI Jakarta gabung dengan MUKI Pusat. Juga dibentuk Koran on-line Mukinews.com dan sudah aktif.

8.

Perubahan II

MUKI dibentuk dengan akte Notaris, didirikan perorangan dan MUKI Prov. DKI Jakarta gabung dengan MUKI. Akte telah dibuat oleh Notaris Jelly Eviana, SH, MH pada tanggal 28 Desember 2012 di Jakarta dengan No. 25 Akte berisi Anggaran Dasar dan Pengurus Pusat dibentuk sesuai dengan itu. Pengurus Pusat MUKI dengan Susunan Organisasinya yang pertama, dilengkapi dengan Penasehat dan Pengawas seperti terlampir. MUKI mempunyai Pengurus Pusat, Pengurus Provinsi dan Pengurus Kabupaten/Kota. Di ibukota NKRI, yaitu DKI Jakarta, tidak ada Pengurus Kabupaten/Kota.

Ketua Umum Pengurus Pusat MUKI yang pertama adalah Bonar Simangunsong dan Ketua Umum membentuk Pengurus Pusat lengkap dilanjutkan dengan Pembentukan Penasehat dan Pengawas dengan Sekjen Jacobus K. Mayang Padang.

(3)

9.

Rencana Kerja Pengurus Pusat MUKI Tahun 2013 a.

Melengkapi kepengurusan lengkap dengan Penasehat dan Pengawas. b.

Menyiapkan kantor sekretariat lengkap dengan peralatannya. c.

Mengurus Surat-surat yang diperlukan, seperti domisili dan izin-izin sesuai ketentuan. d.

Membentuk Pengurus Provinsi melalui menunjukan seseorang dengan surat mandat yang diharapkan terbentuk minimum di 17 Provinsi dan selesai sebelum September 2013. e.

Menyelenggarakan Deklarasi dan pelantikan semua Pengurus Pusat dan Pengurus Provinsi paling lambat bulan Oktober 2013.

f.

Memperkenalkan MUKI ke Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pelbagai ormas, gereja-gereja dan umat Kristen.

g.

Mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak membicarakan kepentingan bersama dan bangsa.

Jakarta, 15 Mei  2013 Penyusun

Ir. Drs. Bonar Simangunsong, SE, MSc Laksma TNI (Pur)

SEJARAH BERDIRINYA MUKI

Pada awalnya timbul gagasan dari Forum Komunikasi Kristiani Jakarta (FKKJ)  yang pada saat itu Ketua Umum adalah Bonar Simangunsong dan Sekretaris Umum adalah Theophilus Bella untuk meminta kepada pemda DKI agar diberikan suatu pusat Kristiani (Christianity Center) mengikuti terbentuknya Islamic Center yang didirikan oleh pemda DKI di Kramat Tunggak Jakarta Utara seluas 11,1 Ha tahun 2001 dan diberikan untuk digunakan umat Islam. Saat ini Islamic Center sudah 13 Ha lebih.

(4)

Mengingat umat Kristiani (Katholik dan Kristen) adalah bagian integral dari bangsa ini, maka FKKJ merasa berhak juga meminta kepada pemda DKI hal yang sama tetapi dengan porsi yang proporsional. Untuk memperjuangkan hal tersebut FKKJ mengirimkan surat nomor 05/FKKJ/S/VII/01 tanggal 6 Juli 2001 dan nomor 12/FKKJ/S/VIII/01 tanggal 23 Agustus 2001 kepada Bapak Gubernur DKI. Kedua isi surat tersebut pada dasarnya menghimbau Pemda DKI agar umat Kristiani diperhatikan oleh pemerintah DKI seperti juga yang umat lainnya.

Gubernur menugaskan kepada staf dalam hal ini Badan Kesatuan Bangsa (Bakesbang) untuk menjawab permohonan tersebut dan memang jawaban belum ada. Walaupun belum ada jawaban yang pasti FKKJ mengirimkan surat kepada delapan interdenominasi yaitu (menurut abjad): 1. Advent, 2. Bala Keselamatan, 3. Baptis, 4.

Keuskupan Agung Jakarta, 5. Orthodoks Indonesia, 6. PGI, 7. PGPI, 8. PII,

Maka pada tanggal 10 Juli 2003 telah diterbitkan surat kesepakatan bersama No.

01/SKB/P-3KJ/VII/02 tentang Pembentukan Panitia Pembangunan Pusat Kristiani (Christianity Center) Jakarta disingkat P-3KJ. Yang hadir menandatangani SKB tersebut adalah dari Advent, Bala keselamatan, Baptis, Katholik, Orthodok, PGI, PGPI dan PII, semua tingkat Jakarta. Ketua P-3KJ adalah Bonar Simangunsong dan Sekretaris adalah Shepard Supit.

Selanjutnya disusun usulan proyek pembangunan Pusat Kristiani Jakarta pada tanggal 26 November 2002. Usulan tersebut dikirimkan kepada Gubernur DKI Jakarta dengan surat No. 011/XI/SKB/P-3KJ/02 tanggal 26 November 2002. FKKJ juga menghimbau interdenominasi

(5)

gereja-gereja tingkat DKI Jakarta untuk mengirim surat ke Gubernur DKI Jakarta dengan maksud yang sama yaitu membangun Pusat Kristiani Jakarta. Sebagai tanggapan atas surat tersebut pemda DKI dalam hal ini Biro Administrasi Kesejahteran Mayarakat mengadakan rapat pada hari Rabu, 5 Februari 2003 pukul 10.00 WIB dengan surat undangan No. 0116/073.55 tanggal 30 Januari 2003. Pada pertemuan tersebut dari pihak DKI hadir:

a.

Bapak Fauzi mewakili Gubernur a.n. Ka. Dinas Bintal dan Kesos Prov. DKI Jakarta. b.

Bapak Simbolon mewakili Kepala Kantor Tata Bangunan dan Gedung Prov. DKI Jakarta. c.

Perwakilan dari Ka. Bakesbang Prov. DKI Jakarta. d.

Perwakilan Staf Dinas Bintal dan Kesos. Prov. DKI Jakarta. e.

Dari FKKJ/P-3KJ hadir 6 (Enam) orang. Isi pertemuan antara lain:

1.

Bapak Simbolon yang mewakili Kepala Tata Bangunan Prov. DKI menjelaskan: Alokasi lahan yang dapat diajukan kepada Bapak Gubernur dalam rangka mendukung pembangunan Pusat Kristiani Jakarta, antara lain ialah Kompleks Boker, Pasar Rebo Jakarta Timur.

2.

Perwakilan Bakesbang Prov. DKI Jakarta menjelaskan semua usul untuk membangun Persatuan dan Kesatuan bangsa disambut baik dan didukung.

3.

Bapak Fauzi yang mewakili Gubernur selaku atas nama Dinas Bintal dan Kesos. Prov. DKI Jakarta menjelaskan:

a)

Religius Center sangat cocok sebagai wadah penghubung baik antar sesama umat beragama maupun antara umat beragama terhadap pemerintah/Pemda Prov. DKI Jakarta dan terhadap masyarakat umum.

b)

Kompleks Boker dapat diputihkan baik untuk kegiatan olah raga maupun untuk kegiatan religius.

(6)

Kompleks diatas akan kami usulkan kepada Bapak Gubernur untuk dialokasikan sebagai tempat/lahan Religius Center dimana umat beragama minus muslim dapat tertampung seperti untuk pembangunan Pusat Kristiani Jakarta berdasarkan usul P-3KJ dan FKKJ sebagai tindak lanjut dari disposisi Bapak Gubernur atas usul diatas.

Pertemuan dengan pemda DKI dilanjutkan dengan anggota DPRD Komisi E DKI Jakarta Bapak Lambertus dari PDI-P dengan memperoleh beberapa informasi sebagai berikut:

1.

Pemda DKI akan mengeluarkan sejumlah dana untuk Religius Center termasuk didalamnya Christianity Center.

2.

Ternyata sebelum FKKJ/P-3KJ mengusulkan adanya Christianity Center Pemda DKI sudah merancangkan adanya Christianity Center, tetapi karena tidak ada yang memperjuangkannya akhirnya rencana tersebut tidak pernah menjadi kenyataan.

3.

Masalah tanah yang ada di Pasar Rebo yang semula direncanakan untuk Christianity Center ternyata dalam APBD DKI akan menjadi Sport Center.

P-3KJ mengirim surat ke Gubernur DKI pada tanggal 4 Agustus 2003 No. 13/S/P-3KJ/VIII/03 yang isinya untuk mendorong pelaksanaan program Religius Center DKI berdasarkan APBD DKI 2003. Surat tersebut dilampiri dengan Program Kerja Pusat Kristiani, rencana awal cetak biru Pusat Kristiani dan organisasi yang akan mengelola Pusat Kristiani tersebut.

Walaupun P-3KJ kembali mengirimkan surat pada tanggal 8 September 2004 No.

03/P-3KJ/IX/04 untuk meminta audiensi sekaligus memberitahukan adanya perubahan susunan organisasi, dan untuk lebih menggugah Pemda DKI menanggapi surat-surat P-3KJ

sebelumnya, maka P-3KJ mengirimkan surat kepada Ketua DPRD DKI tanggal 21 Maret 2005 No. 01/S/P-3KJ/III/05 dengan tembusan ke Gubernur dan anggota DPRD DKI. Yang

menanggapi keinginan umat Kristiani akan Pusat Kristiani tersebut melalui P-3KJ, hanya Bapak Lambertus dari PDI-Perjuangan beragama Katholik.

Sebagai tindak lanjut konkrit pembentukan lembaga yang mewakili 7 interdenominasi

gereja-gereja tingkat DKI, maka Pembimas Kristen a/n. Kepala Kanwil Depag DKI mengirimkan surat dengan No. KW.09.7/BA.01.1/4130/2005 tanggal 30 Juni 2005 (sesuai lampiran-1) yang ditujukan kepada FKKJ untuk membentuk Majelis Umat Kristen oleh Pengurus 7 aras Gereja Kristen di Provinsi DKI Jakarta ditambah FKKJ dan Majelis ini yang mengurus Christian Center. Maka FKKJ mengundang lagi 7 aras Gereja tingkat DKI dan membuat kesepakatan secara formal tertulis dan membentuk Majelis Umat Kristen Indonesia Provinsi DKI Jakarta disingkat MUKI Prov. DKI Jakarta pada tanggal 1 Desember 2005 , yaitu “Kesepakatan Bersama Membentuk Majelis Umat Kristen Indonesia Provinsi DKI Jakarta” (sesuai lampiran-2). MUKI Jakarta diresmikan sendiri oleh aras-aras gereja pada tanggal 19 Desember 2005 di Gereja Advent Jl. Gatot Subroto dan dihadiri oleh utusan Dirjen Bimas Kristen Depag dan dari

(7)

Pembimas Kristen, Kanwil Depag DKI. MUKI Prov. DKI, dan melantik Ketua Umum Bonar Simangunsong dan Sekreatris Umum Rudy Nainggolan. Kemudian MUKI didaftarkan ke kantor Badan Kesatuan Bangsa, Provinsi DKI Jakarta dan diberi “Tanda Terima Pemberitahuan Keberadaan Organisasi” dengan No. Inventarisasi: 17/STTPKO/KA/V/2006, tanggal 31 Mei 2006 (sesuai lampiran-3). Masa kerja kepengurusan MUKI Prov. DKI Jakarta adalah

2005-2008. Namun selama masa kerja kepengurusan ini, tidak ada aktivitas yang berarti dan tidak ada dukungan dari siapa pun, tetapi semangat untuk memperoleh Christian Center tetap menyala. Karena masa kerja Pengurus MUKI Prov. DKI Jakarta sudah lewat, maka lembaga ini nyaris terlupakan. Namun setelah Pemilu tahun 2009, ada beberapa kader Partai Damai

Sejahtera (PDS) yang terpilih jadi anggota DPRD DKI Jakarta yang memberi semangat memperjuangkan Christian Center setelah mendengar riwayat perjuangan ini.

Pengurus MUKI DKI Jakarta yang sudah habis masa kerjanya itu, mantan Ketua Umum menghubungi aras Gereja tingkat DKI yang mendirikannya. Yang memberi tanggapan  yang paling bersemangat adalah Prof. DR. Karel Waas dari Gereja Orthodoks mendorong dan yang memberi tanggapan hanya 4 dari 7 aras Gereja tingkat DKI dan menandatangani kesepakatan, yaitu “Perubahan Kesepakatan Bersama, tanggal 1 Desember 2005 antar Interdenominasi Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Kristen Tingkat Provinsi DKI Jakarta, tentang Majelis Umat Kristen Indonesia Provinsi DKI Jakarta” (sesuai lampiran-4) tanggal 18 Agustus 2010. Secara demokrasi, maka MUKI Prov. DKI dapat berdiri lagi dengan formasi yang lebih besar dan masa kerja 5 (lima) tahun. Ketua Umum dipilih Bonar Simangunsong dan Ketua Umum memilih Samuel Cahyadi sebagai Sekretaris Umum. Kemudian semua Pengurus sepakat

merubah jabatan Sekretaris Umum menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) agar sesuai organisasi MUKI, yaitu Ormas. Samuel Cahyadi mengundurkan diri dan Ketua Umum memilih Mahli

Sembiring menjadi Sekjen. Kemudian Mahli Sembiring mengundurkan diri dan Ketua Umum sesuai kewenangan Ketua Umum menunjuk Sarah Fifi menjadi Sekjen.

MUKI Prov. DKI terus mengadakan pendekatan dengan Pemda DKI dan DPRD-DKI dan tanggapan yang sangat mendukung diberikan oleh Fraksi Hanura Damai Sejahtera DPRD-DKI (sesuai lampiran-5).

Perjuangan pembangunan Christian Center diteruskan bekerjasama dengan 15 (lima belas) anggota DPRD DKI yang beragama Kristen dan Khatolik dengan surat tanggal 15 Maret 2011 (sesuai lampiran-6) dan tanggal 9 Juni 2011 (sesuai lampiran-7) yang ditujukan ke Bapak Gubernur Provinsi DKI Jakarta.

Demi masa depan MUKI Prov. DKI Jakarta, kesepakatan 4 (empat) aras Gereja yang menghidupkan kembali ormas ini, menyerahkan sepenuhnya kepada Pengurusnya untuk menyusun Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) dan segala sesuatunya agar MUKI Prov. DKI Jakarta terus hadir sebagai ormas Kristen dan memperjuangkan aspirasi umat Kristen serta menjadi mitra Pemerintah. Juga memperjuangkan keadilan dan menyatakan kebenaran buat semua orang. MUKI membawa nilai-nilai Kristiani yang universal dan nilai-nilai kemanusiaan lainnya yang universal juga, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Salah satu ketentuan dalam AD/ART MUKI Prov. DKI Jakarta menyebutkan, bila MUKI dibentuk dengan akte Notaris dengan Pengurus Pusat, Pengurus Provinsi dan selanjutnya, maka MUKI Prov. DKI Jakarta

(8)

akan melebur dengan MUKI yang baru tersebut.

Akhirnya disepakati membentuk MUKI Pusat dengan Akte Notaris (sekaligus menjadi bahan Anggaran Dasar) No. 25, tanggal 28 Desember 2012 oleh Notaris Jelly Eviana, SH, MH dan menyusul MUKI Provinsi lainnya, selain MUKI Prov. DKI Jakarta yang sudah lebih dulu berdiri sebagai Pengurus Provinsi DKI Jakarta MUKI.

Susunan organisasi diubah menjadi MUKI saja, kemudian Pengurusnya yang distratakan, yaitu Pengurus Pusat (P. Pus), Pengurus Provinsi (P. Prov.) dan Pengurus Kabupaten/Kota (P. Kab/Kot). Diawal kepengurusan P. Pusat, formatur yang dibentuk memilih Ketua Umum

sepakat menunjuk Bonar Simangunsong  sebagai Ketua Umum, kemudian yang bersangkutan membentuk P. Pusat sesuai kewenangan yang ditentukan dalam akte notaris dan mengangkat Jacobus K. Mayang Padang sebagai Sekjen (susunan Pengurus Pusat MUKI (sesuai

lampiran-8). P. Pus yang baru ini diberi masa kerja 3 (tiga) tahun terhitung terbentuknya P. Pus untuk menyiapkan seluruh jajaran Pengurus MUKI semampunya, kemudian menyelenggarakan Rapat Umum Nasional (RUN) MUKI pertama untuk memilih Ketua Umum selanjutnya.

MUKI sebagai lembaga ormas akan bekerjasama dengan dan menjadi mitra Pemerintah, demikian juga dengan ormas-ormas lainnya untuk bersama-sama memberdayakan dan memperjuangkan aspirasi serta kepentingan anggota-anggotanya dan masyarakat

sekelilingnya demi terbentuknya masyarakat Indonesia yang tertib, rukun, damai, taat pada peraturan perundang-undangan dan bersatu. Masyarakat yang demikian diharapkan akan dapat bekerja lebih berhasil, akhirnya lebih sejahtera dan maju dalam NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 dengan Semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Dan untuk itu kita umat Kristen DKI Jakarta patut mengucapkan puji syukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Pemda DKI Jakarta, walaupun sampai saat Sejarah MUKI ini dituliskan, Christian Center belum dibangun.

Kemudian pada tanggal 28 Desember 2012, MUKI didirikan dengan Akte Notaris oleh Notaris Jelly Eviana dengan No. 25 yang berisi nama pendiri, pengangkatan Ketua Umum pertama di Pengurus  Pusat MUKI untuk masa kerja 3 (tiga) tahun mempersiapkan MUKI yang profesional, yang mampu memberdayakan umat Kristen dan masyarakat sekelilingnya serta menyampaikan aspirasi  dan kepentingan anggota serta masyarakat sekelilingnya ke pihak-pihak yang terkait dan menjadi mitra Pemerintah serta ormas yang lain. Dengan pertolongan Tuhan dan

perjuangan bersama umat Kristen sebagai satu kesatuan dan bekerjasama dengan Pemerintah dan ormas-ormas lainnya, Misi MUKI akan terlaksana dengan baik untuk mencapai Visi MUKI. Jakarta, 15 Mei 2013

Penyusun

Ir. Drs. Bonar Simangunsong, SE, MSc Laksma TNI (Pur)

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, kedua jenis lampu tersebut digunakan kembali untuk menguji mutu berbagai jenis minyak nabati, membedakan minyak baru dan kadaluwarsa, dan

emasangan in&us dilakukan untuk men#egah syok. ada penderita dewasa, resusitasi #airan dapat diberikan pada luka bakar derajat 2 atau % yang mengenai  20< luas

Stabilitas dan kekakuan tidak lagi dapat diterima sebagai kata-kata deskriptif atau sebagai tujuan yang diinginkan karena alam fisik mempunyai sejarah dan selalu

Pasal 158 ini telah dianulir oleh Putusan Mahkamah Konstitusi No 012/PUU-1/2003 tanggal 28 Oktober 2004, karena dengan adanya ketentuan tersebut, telah terjadi

pelaksanaan pembelajaran), LKS ( Lembar Kerja siswa) Bahan ajar tentang materi peristiwa rotasi dan revolusi bumi. Guru membagikan siswa dalam kelompok kecil yang

Data nilai yang telah diperoleh dari kelas eksperimen dan kontrol dianalisis secara deskriptif kuantitatif, berupa kurva rata-rata hasil belajar kognitif, untuk

System manajemen basisdata ( DBMS ) adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan kumpulan program untuk mengakses data. Tujuan utama system manajemen basisdata adalah

2415.003.002.7.1 Pengembangan Pemasangan pipa di kecamatan sultan daulat dia. 75 mm dan penanggalan) pipa dia.. 75 mm dan penanggalan) pipa dia.. Visi : “Subulussalam