• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Luka Bakar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manajemen Luka Bakar"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MAKALAH

“Manajemen Luka Bakar (Combustio)” “Manajemen Luka Bakar (Combustio)”

DISUSUN OLH ! DISUSUN OLH !

"#O$#AM S%UDI S&'K"#AA%AN "#O$#AM S%UDI S&'K"#AA%AN SKOLAH %IN$$I ILMU KSHA%AN SKOLAH %IN$$I ILMU KSHA%AN

"A%#IA HUSADA BLI%A#  "A%#IA HUSADA BLI%A# 

*&+ *&+ BAB  BAB  %IN,AUAN "US%AKA %IN,AUAN "US%AKA -&

-& De.inDe.inisi Lukisi Luka Bakara Bakar

Suatu penyakit yang disebabkan oleh panas, arus listrik atau bahan kimia Suatu penyakit yang disebabkan oleh panas, arus listrik atau bahan kimia yang men

yang mengenai kuligenai kulit, mukosa dan jarit, mukosa dan jaringan lebingan lebih dalam h dalam (Eliza(Elizabeth J.Corbeth J.Corwin,win, 200!.

200!.

"uka bakar

"uka bakar adalah suatu adalah suatu kondkondisi kerusakan jaringan yang isi kerusakan jaringan yang dapat diakibatkdapat diakibatkanan oleh trauma panas, kimia, listrik, #ahaya matahari, ataupun radiasi nuklir 

oleh trauma panas, kimia, listrik, #ahaya matahari, ataupun radiasi nuklir  -

- /ase /ase Luka Luka BakaBakarr $n

$ntutuk k memempmperermumudah dah pepenanangngananan an luluka ka babakakar r mamaka ka dadalalam m peperjrjalalanananan  penyakitnya

(2)

demikian pembagian &ase menjadi tiga tersebuttidaklah berarti terdapat garis  pembatas yang tegas diantara ketiga &ase ini. engan demikian kerangka berpikir  dalam penanganan penderita tidak dibatasi oleh kotak &ase dan tetap harus terintegrasi. "angkah penatalaksanaan &ase sebelumnya akan berimplikasi klinis  pada &ase selanjutnya.

). *ase akut + &ase syok + &ase awal.

*ase ini mulai dari saat kejadian sampai penderita mendapat perawatan di - + $nit luka bakar. ada &ase ini penderita luka bakar, seperti penderita trauma lainnya, akan mengalami an#aman dan gangguan airway (jalan napas!, breathing (mekanisme berna&as! dan gangguan #ir#ulation (sirkulasi!. /angguan airway tidak hanya dapat terjadi segera atau  beberapa saat setelah terjadi trauma , inhalasi dalam 132 jam pas#a trauma. Cedera inhalasi merupakan penyebab kematian utama penderita  pada &ase akut. ada &ase ini dapat terjadi juga gangguan keseimbangan sirkulasi #airan dan elektrolit akibat #edera termal+panas yang berdampak  sistemik. 4danya syok yang bersi&at hipodinamik dapat berlanjut dengan keadaan hiperdinamik yang masih berhubungan akibat problem instabilitas sirkulasi. ermasalahan dan penanganan pada &ase ini akan menjadi  bahasan utama dalam makalah ini.

2. *ase Subakut

*ase ini berlangsung setelah &ase syok berakhir atau dapat teratasi. "uka yang terjadi dapat menyebabkan beberapa masalah yaitu 5

a. roses in&lamasi atau in&eksi.  b. roblem penutupan luka

#. 6eadaan hipermetabolisme. %. *ase "anjut

*ase ini penderita sudah dinyatakan sembuh tetapi tetap dipantau melalui rawat jalan. roblem yang mun#ul pada &ase ini adalah penyulit berupa  parut yang hipertro&ik, keloid, gangguan pigmentasi, de&ormitas dan

timbulnya kontraktur.

-0 Derajat Ke1a2aman Luka Bakar ). "uka bakar derajat  5

6erusakan terbatas pada lapisan epidermis (surper&i#ial!, kulit hipermik   berupa eritem, tidak dijumpai bullae, terasa nyeri karena ujungujung sara&  sensorik teriritasi. enyembuhan terjadi se#ara spontan tanpa pengobatan khusus.

(3)

2. "uka bakar derajat 

6erusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi in&lamasi disertai proses eksudasi. 7erdapat bullae, nyeri karena ujung ujung sara& sensorik teriritasi. ibedakan atas 2 (dua! bagian 5

a! erajat  dangkal+super&i#ial (4!

6erusakan mengenai bagian epidermis dan lapisan atas dari #orium+dermis. 8rgan 9 organ kulit seperti &olikel rambut, kelenjar  sebe#ea masih banyak. Semua ini merupakan benihbenih epitel. enyembuhan terjadi se#ara spontan dalam waktu )0) hari tanpa terbentuk #i#atrik.

 b! erajat  dalam + deep (:!

6erusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisa 9 sisa  jaringan epitel tinggal sedikit. 8rgan 9 organ kulit seperti &olikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar seba#ea tinggal sedikit. enyembuhan terjadi lebih lama dan disertai parut hipertro&i. :iasanya  penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.

%. "uka bakar derajat 

6erusakan meliputi seluruh tebal kulit dan lapisan yang lebih dalam sampai men#apai jaringan subkutan, otot dan tulang. 8rgan kulit mengalami kerusakan, tidak ada lagi sisa elemen epitel. 7idak dijumpai  bullae, kulit yang terbakar berwarna abuabu dan lebih pu#at sampai  berwarna hitam kering. 7erjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai esker. 7idak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi karena ujung 9 ujung sensorik rusak. enyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi epitelisasi spontan.

(4)
(5)
(6)

;alla#e membagi tubuh atas bagian 9 bagian  < atau kelipatan dari  terkenal dengan nama -ule o& 'ine atau -ule o& ;alla#e. =aitu 5

a! 6epala dan leher 5  <  b! "engan 5 )1 < #! :adan epan 5 )1 < d! :adan :elakang 5 )1 < e! 7ungkai 5 %> < &! /enitalia+perineum 5 ) < 7otal 5 )00 <

-4 Manajemen Luka Bakar ). re ?ospital

Seorang yang sedang terbakar akan merasa panik, dan akan belari untuk  men#ari air. ?al ini akan sebaliknya akan memperbesar kobaran api karena tertiup oleh angin. 8leh karena itu, segeralah hentikan (stop!, jatuhkan (drop!, dan gulingkan (roll! orang itu agar api segera padam. :ila memiliki karung basah, segera gunakan air atau bahan kain basah untuk  memadamkan apinya. Sedanguntuk kasus luka bakar karena bahan kimia atau benda dingin, segera basuh dan jauhkan bahan kimia atau benda dingin. @atika sumber listrik dan bawa orang yang mengalami luka bakar  dengan menggunakan selimut basah pada daerah luka bakar. Jangan membawa orang dengan luka bakar dalam keadaan terbuka karena dapat menyebabkan eAaporasi #airan tubuh yang terekspose udara luar dan

(7)

menyebabkan dehidrasi. 8rang dengan luka bakar biasanya diberikan obatobatan penahan rasa sakit jenis analgetik 5 4ntalgin, aspirin, asam me&enamat sampai penggunaan mor&in oleh tenaga medis

2. ?ospital

Setiap pasien luka bakar harus dianggap sebagai pasien trauma, karenanya harus di#ek 4irway, breathing dan #ir#ulationnya terlebih dahulu.

 4irway 9 apabila terdapat ke#urigaan adanya trauma inhalasi,

maka segera pasang Endotra#heal 7ube (E7!. 7andatanda adanya trauma inhalasi antara lain adalah5 riwayat terkurung dalam api, luka bakar pada wajah, bulu hidung yang terbakar, dan sputum yang hitam.

 :reathing 9 es#har yang melingkari dada dapat menghambat

gerakan dada untuk bernapas, segera lakukan es#harotomi. eriksa  juga apakah ada traumatrauma lain yang dapat menghambat gerakan pernapasan, misalnya pneumothoraB, hematothoraB, dan &raktur #ostae

 Cir#ulation 9 luka bakar menimbulkan kerusakan jaringan

sehingga menimbulkan edema. pada luka bakar yang luas dapat terjadi syok hipoAolumik karena kebo#oran plasma yang luas. @anajemen #airan pada pasien luka bakar, dapat diberikan dengan *ormula :aBter 

%. *ormula :aBter 

7otal #airan  ## B berat badan B luas luka bakar 

:erikan D0< dari total #airan dalam 1 jam pertama, dan sisanya dalam )>  jam berikutnya

-5 Lan6ka7'2an6ka7 "erto2on6an "ertama ). 7idak panik

2. @engurangi berat luka bakar dengan #ara memadamkan api atau benda  panas(pakaian penderita dilepaskan! dan pindahkan penderita ke tempat yang aman. Jika luka bakar disebabkan oleh listrik, padamkan kontak  listrik. Jika dikarenakan trauma bahan kimia, irigasi area yang terkena. Selimuti tubuh penderita dengan selimut atau kain bersih jika luka bakar  #ukup luas.

(8)

 4 9 (4irway ! 5 Sumbatan jalan na&as dapat terjadi akibat #edera

inhalasi. 7anda yang mungkin ada yaitu kesulitan berna&as atau suara na&as yang berbunyi (stridor hoarness!, edema mukosa mulut dan jalan na&as, ditemukan sisasisa pembakaran di hidung atau mulut dan luka  bakar mengenai muka atau leher. Cedera ini harus segera ditangani

karena angka kematiannya sangat tinggi.

 : 9 (:reathing! 5 Ekspansi rongga dada dapat terhambat karena nyeri

atau eskar yang melingkar di dada.

 C 9 (Cir#ulation! 5 6eluarnya #airan dari pembuluh darah terjadi

karena hiperpermeabilitas pembuluh darah. ?al ini juga menjadi  penyebab terjadinya a#ute lung injury akibat edema paru. :ila disertai syok (suplai darah ke jaringan kurang!, tindakannya adalah atasi syok  lalu lanjutkan resusitasi #airan.

  9 (isability ! 5 Status neurologis penderita.

. -esusitasi #airan

emasangan in&us dilakukan untuk men#egah syok. ada penderita dewasa, resusitasi #airan dapat diberikan pada luka bakar derajat 2 atau % yang mengenai  20< luas permukaan tubuh. Sedangkan untuk anak anak, resusitasi #airan dapat diberikan jika  )D<, dan pada bayi  )0<. -umus arkland dapat digunakan sebagai panduan resusitasi #airan pada 2 jam pertama, yaitu  m"+kg::+persen luka bakar solusio -inger  "aktat. Setengah dari jumlah tersebut diberikan pada 1 jam pertama, dan sisanya diberikan untuk )> jam berikutnya.

D. EAaluasi urine output

6eluaran urin harus tetap dinilai sebagai eAaluasi per&usi ginjal dan keseimbangan #airan. 6eluaran urin pada dewasa harus dipertahankan antara 0,D) m"+kg::+jam.

>. emasangan '/7(nasogastri# tube !

emasangan '/7 dapat diberikan pada penderita dengan luas luka bakar   20< untuk men#egah terjadinya distensi lambung dan muntah.

3. @en#egah in&eksi

"uka bakar sebaiknya jangan diberi bahanbahan yang kotor dan sukar  larut dalam air seperti mentega, ke#ap, telur atau bahan yang lengket misalnya kapas. "uka ditutup dengan kain bersih. Jika ada bula, jangan dipe#ahkan karena merupakan pelindung sementara sebelum dilakukan  perawatan luka di rumah sakit.

(9)

1. engiriman penderita ke rumah sakit sesegera mungkin. ?alhal yang  perlu diperhatikan5

 Semua terapi pengobatan diberikan se#ara intraAena selama masa

resusitasi

 6adar natrium harus tetap dimonitor untuk menghindari terjadinya

hiponatremia

 nsulin dapat diberikan jika glukosa serum  200 mg+d"

 ?2 blo#ker dan antasida dapat diberikan agar p? lambung tetap

 pada kisaran 3

DA/%A# "US%AKA

@ Sjai&udin 'oer. 200>. enanganan "uka :akar. Jakarta 5 4irlangga $niAersity ress.

aAid S. erdanakusuma. 200>. enanganan "uka bakar. Jakarta 5 4irlangga $niAersity ress.

- Sjamsuhidajat, ;im e Jong. 2003. :uku 4jar lmu :edah enerbit :uku 6edokteran. Jakarta 5 E/C

-umah Sakit r. Sutomo. 200>. edoman iagnosis dan 7erapi, "ab+ lmu :edah, Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, sebagai dokter umum harus dapat menguasai cara menilai derajat dan luas luka bakar, serta memberikan terapi pendahuluan untuk menstabilkan kondisi pasien

-anda (dengan cedera luka bakar lebih dari 03&amp; AP--)2 hipotensi (syok)* penurunan nadi perifer  distal pada ekstremitas yang cedera* asokontriksi perifer umum dengan kehilangan

Penelitian ini hanya menilai total luas luka pada permukaan tubuh korban, tanpa mengetahui derajat ke- dalaman luka, lokasi anatomis luka dan tidak membandingkan total luas luka

Simpulan : Penggunaan madu sebagai primary dressing untuk luka bakar derajat dua dangkal tidak berbeda bermakna secara statistik dalam proses epitelisasi luka bakar derajat dua

Tanda (dengan cedera luka bakar lebih dari 20% APTT): hipotensi (syok); penurunan nadi perifer distal pada ekstremitas yang cedera; vasokontriksi perifer umum dengan kehilangan nadi,

*uka bakar merupakan luka yang unik diantara bentuk+bentuk luka *uka bakar merupakan luka yang unik diantara bentuk+bentuk luka lainnya karena luka tersebut

Simpulan : Penggunaan madu sebagai primary dressing untuk luka bakar derajat dua dangkal tidak berbeda bermakna secara statistik dalam proses epitelisasi luka bakar derajat dua

Luka bakar derajat pertama dapat berakhir dengan kematian korban bila luas daerah yang terbakar sama atau lebih dari sepertiga luas permukaan tubuh.. Luka bakar