• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

asuhan keperawatan luka bakar pada anak

asuhan keperawatan luka bakar pada anak

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau hilangnya jaringan yang disebabkan kontak  Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau hilangnya jaringan yang disebabkan kontak  den

dengan gan sumsumber ber panpanas as sepseperterti i apiapi, , air panasair panas, , bahabahan n kimkimia, listria, listrik, dan ik, dan radradiasiasi. i. LukLuka a bakabakar r  merupakan salah satu jenis trauma yang mempunyai angka morbiditas dan mortalitas tinggi yang merupakan salah satu jenis trauma yang mempunyai angka morbiditas dan mortalitas tinggi yang memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok ) sampai fase lanjut.

memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok ) sampai fase lanjut. Pada kasus luka

Pada kasus luka bakar ini harus diperhatikbakar ini harus diperhatikan berbagai aspek, karena pada an berbagai aspek, karena pada kasus luka bakar kasus luka bakar  memerlukan biaya yang sangat besar, perlu perawatan yang lama, perlu operasi berulang kali, memerlukan biaya yang sangat besar, perlu perawatan yang lama, perlu operasi berulang kali,  bahkan

 bahkan meskipun meskipun sembuh sembuh bisa bisa menimbulkan menimbulkan kecacatan kecacatan yang yang menetap, menetap, sehingga sehingga penangananpenanganan luka bakar sebaiknya dikelola oleh tim trauma yang terdiri dari tim spesialis bedah ( bedah luka bakar sebaiknya dikelola oleh tim trauma yang terdiri dari tim spesialis bedah ( bedah  plastik, bed

 plastik, bedah ah toraks, bedah toraks, bedah anak anak ), ), intensitas, spesialis intensitas, spesialis penyakit penyakit dalam dalam (khususnya (khususnya hematologi,hematologi, gastr

gastroenteroenterologi, ginjal ologi, ginjal dan dan hiperthipertensi)ensi), , ahli gii, ahli gii, rehabirehabilitaslitasi i medik, psikiatrmedik, psikiatri, i, dan dan psikopsikolog,log, namun celakanya seringkali menimpa orang!orang yang tidak mampu.

namun celakanya seringkali menimpa orang!orang yang tidak mampu.

Luka bakar pada penatalaksanaan antara anak dan dewasa pada prinsipnya sama namun pada Luka bakar pada penatalaksanaan antara anak dan dewasa pada prinsipnya sama namun pada anak akibat luka bakar dapat menjadi lebih serius. "al ini disebabkan anak memiliki lapisan kulit anak akibat luka bakar dapat menjadi lebih serius. "al ini disebabkan anak memiliki lapisan kulit yang lebih tipis, lebih mudah untuk kehilangan cairan, lebih rentan untuk mengalami hipotermia yang lebih tipis, lebih mudah untuk kehilangan cairan, lebih rentan untuk mengalami hipotermia (penurunan suhu tubuh akibat pendinginan).

(penurunan suhu tubuh akibat pendinginan).

Luka bakar pada anak #$,%& disebabkan oleh air panas atau uap panas (scald). 'ayoritas Luka bakar pada anak #$,%& disebabkan oleh air panas atau uap panas (scald). 'ayoritas dari luka bakar pada anak!

dari luka bakar pada anak!anak terjadanak terjadi di rumah dan i di rumah dan sebagisebagian besar dapat dicegahan besar dapat dicegah. apur dan. apur dan ruang makan merupakan daerah yang seringkali menjadi lokasi terjadinya luka bakar. Anak yang ruang makan merupakan daerah yang seringkali menjadi lokasi terjadinya luka bakar. Anak yang memegang oen, menarik taplak dimana di atasnya terdapat air panas, minuman panas atau memegang oen, menarik taplak dimana di atasnya terdapat air panas, minuman panas atau makanan panas.

makanan panas. Pro

Prognognosis sis dan dan penapenangangangan ngan lukluka a bakabakar r terterutamutama a tertergangantuntung g padpada a daldalam am dan dan lualuasnysnyaa  permukaan

(2)

let

letak ak daerdaerah ah yang yang terterbakabakar, r, usiusia, a, dan dan keakeadaan daan keskesehaehatan tan penpenderiderita ta juga juga turturut ut menemenentuntukankan kecepatan penyembuhan.

kecepatan penyembuhan. le

leh h karkarena ena ituitu, , semsemua ua oraorang ng khukhusussusnya nya oraorangtngtua, ua, harharus us menmeningingkatkatkan kan pengpengetaetahuanhuan mengenai luka bakar dan penanganannya, terutama pada anak!anak.

mengenai luka bakar dan penanganannya, terutama pada anak!anak. B.

B. -ujuan-ujuan .

. -ujuan /mum-ujuan /mum

-ujuan umum peneliti adalah memberikan asuhan keperawatan pada pasien luka bakar sesuai -ujuan umum peneliti adalah memberikan asuhan keperawatan pada pasien luka bakar sesuai dengan diagnosa yang muncul.

dengan diagnosa yang muncul. 0.

0. -ujuan 1husus-ujuan 1husus

 +ecara khusus peneliti bertujuan agar

 +ecara khusus peneliti bertujuan agar mahasiswa 2mahasiswa 2 a.

a. apat melakukan pengkajian dengan cara mencari data subyektif dan data obyektif pada pasienapat melakukan pengkajian dengan cara mencari data subyektif dan data obyektif pada pasien luka bakar.

luka bakar.  b.

 b. apapat at menmenegaegakkan kkan diadiagnosgnosa a kepekeperawrawataatan n padpada a paspasien ien lukluka a bakabakar r berberdasdasarkarkan an datdata a yanyangg didapatkan.

didapatkan. c.

c. apat menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien luka bakar.apat menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien luka bakar. d.

d. apat melakukan tindakan keperawatan pada pasien luka bakar apat melakukan tindakan keperawatan pada pasien luka bakar  e.

e. apat melakukan ealuasi pada pasien luka bakar.apat melakukan ealuasi pada pasien luka bakar.

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

A.

A. Pengertian Luka Bakar Pengertian Luka Bakar 

Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh energi panas Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh energi panas ata

atau u bahbahan an kimkimia ia ataatau u bendbenda!ba!bendenda a fisfisik ik yanyang g menmenghaghasilsilkan kan efeefek k baibaik k memmemanasanaskan kan ataatauu mendinginkan.

mendinginkan.LukLuka a bakbakar ar (co(combumbuststio)io) adadalalah ah kekerurusasakakan n atatau au kekehihilalangangan n jajariringngan an yayangng disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi ( 'oenajat, 033).

(3)

Luka bakar merupakan ruda paksa yang disebakan oleh tehnis. 1erusakan yang terjadi pada  penderita tidak hanya mengenai kulit saja, tetapi juga organ lain. Penyebab ruda paksa tehnis ini  berupa api, air, panas, listrik, bahkan kimia radiasi, dll. Luka bakar adalah suatu keadaan dimana integritas kulit atau mukosa terputus akibat trauma api, air panas, uap metal, panas, at kimia dan listrik atau radiasi.

Luka bakar adalah luka yang disebabkan kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas,  bahkan kimia dan radiasi, juga sebab kontak dengan suhu rendah (frosh bite). ('ansjoer 0333 2

4#$).

Apabila luka bakar digolongkan berdasarkan usia pasien dan jenis cedera maka polanya adalah2

. -oddler lebih sering menderita luka bakar akibat tersiram air panas

0. Anak!anak yang lebih besar lebih cenderung mengalami luka bakar akibat api

4. 03& dari semua kasus pediatrik dapat disebabkan oleh penganiaan anak ("erndon dkk,55#) 6. Anak!anak yang bermain korek api atau pemantik api menyebbabkan  dari 3 kasus kebakaran

rumah.

Luasnya destruksi jarinang ditentukan dengan mempertimbangkan intensitas sumber panas, durasi kontak atau pajanan, konduktifitas jariangan yang terkena, ddan kecepatan energi panas meresap kedalam kulit. Pajanan singkat terhadap panas berintensitas tinggi akibat api dapat mengakibatkan luka bakar yang sama dengan luka bakar akibat pajanan lama terhadap panas  berintensitas dalam air panas.( wong,0337)

B. 8tiologi

Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ketubuh. Panas tersebut mungkin dipindankan melalui konduksi atau radiasi elektromagnetik. Berbagai faktor dapat menjadi penyebab luka bakar. Beratnya luka bakar juga dipengaruhi oleh cara dan lamanya kontak dengan sumber panas (misal suhu benda yang membakar, jenis pakaian yang terbakar, sumber panas 2 api, air panas dan minyak panas), listrik, at kimia, radiasi, kondisi ruangan saat terjadi kebakaran dan ruangan yang tertutup.

9aktor yang menjadi penyebab beratnya luka bakar antara lain 2 . 1eluasan luka bakar 

0. 1edalaman luka bakar  4. /mur pasien

(4)

$. 9raktur atau luka : luka lain yang menyertai

#. Penyakit yang dialami terdahulu seperti diabetes, jantung, ginjal, dll %. besitas

7. Adanya trauma inhalasi

;. Patofisiologi

;edera panas menghasilkan efek lokal dan efek sistemik yang berkaitan dengan luasnya destruksi jaringan. Pada luka bakar suferfisial, kerusakan jaringan minimal. pada luka bakar  ketebalan<sebagian terjadi edema dan kerusakan kapiler yang lebih parah. engan luka bakar  mayor lebih dari 43& -B+A, terdapat respons sistemik yang menyebabkan peningkatan  permeabilitas kapiler, yang memungkinkan protein plasma, cairan, dan elektroloit hilang. Pembentukan edema maksimal pada luka kecil terjadi sekitas 7 sampai 0 jam setelah cedera. +etelah cedera yang lebih besar, hipoolemia, yang dikaitkan dengan fenomena tersebut, akan melambatakan laju pementukan edema, dengan efek maksimum terjadi pada 7 sampai 06 jam.

=espon sistemik lainnya adalah anemia, yang disebbakn oleh penghancuran sel darah merah secara langsung oleh panas, hemolisis sel darah merah yang cedera, dan terjebaknya sel darah merah dalam trombi mikroaskular sel!sel yang rusak. Peneurunan jumlah sel!sel darah merah dalam jangka!panjang dapat mengakibatkan pengurangan masa hidup sel darah merah. Pada awalnya terdapat peningkatan aliran darah ke jantung, otak, dan ginjal dengan penurunan aliran darah ke saluran gastrointestinal. -errdapat peningkatan metabolisme untuk mempertahankan  panas tubuh, yang disediakan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan energi tubuh.(wong,033 7)

9isiologi syok pada luka bakar akibat dari lolosnya cairan dalam sirkulasi kapiler secara massive dan berpengaruh pada sistem kardioaskular karena hilangnya atau rusaknya kapiler, yang menyebabkan cairan akan lolos atau hilang dari compartment  intraaskuler kedalam  jaringan interstisial. 8ritrosit dan leukosit tetap dalam sirkulasi dan menyebabkan peningkatan hematokrit dan leukosit. arah dan cairan akan hilang melalui eaporasi sehingga terjadi kekurangan cairan.

1ompensasi terhadap syok dengan kehilangan cairan maka tubuh mengadakan respon dengan menurunkan sirkulasi sistem gastrointestinal yang mana dapat terjadi ilius paralitik, tachycardia dan tachypnea merupakan kompensasi untuk menurunkan olume askuler dengan meningkatkan kebutuhan oksigen terhadap injury jaringan dan perubahan sistem. 1emudian

(5)

menurunkan perfusi pada ginjal, dan terjadi asokontriksi yang akan berakibat pada depresi filtrasi glomerulus dan oliguri.

=epon luka bakar akan meningkatkan aliran darah ke organ ital dan menurunkan aliran darah ke perifer dan organ yang tidak ital. =espon metabolik pada luka bakar adalah hipermetabolisme yang merupakan hasil dari peningkatan sejumlah energi, peningkatan katekolamin* dimana terjadi peningkatan temperatur dan metabolisme, hiperglikemi karena meningkatnya pengeluaran glukosa untuk kebutuhan metabolik yang kemudian terjadi penipisan glukosa, ketidakseimbangan nitrogen oleh karena status hipermetabolisme dan injury jaringan. 1erusakan pada sel daerah merah dan hemolisis menimbulkan anemia, yang kemudian akan meningkatkan curah jantung untuk mempertahankan perfusi. Pertumbuhan dapat terhambat oleh depresi hormon pertumbuhan karena terfokus pada penyembuhan jaringan yang rusak.

Pembentukan edema karena adanya peningkatan permeabilitas kapiler dan pada saat yang sama terjadi asodilatasi yang menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik dalam kapiler.   -erjadi pertukaran elektrolit yang abnormal antara sel dan cairan interstisial dimana secara khusus natrium masuk kedalam sel dan kalium keluar dari dalam sel. engan demikian mengakibatkan kekurangan sodium dalam intraaskuler.

+kema berikut menyajikan mekanisme respon luka bakar terhadap injury pada anak dan  perpindahan cairan setelah injury thermal.

. alam 06 jam pertama

Luka Bakar 

'eningkatnya permeabilitas kapiler 

"ilangnya plasma, protein, cairan dan elektrolit dari olume sirkulasi ke dalam rongga interstisial 2 hypoproteinemia, hyponatremia, hyperkalemia

"ipoolemi +yok  . 'obilisasi kembali cairan setelah 06 jam

8dema jaringan yang terkena luka bakar  ;ompartment intraaskular 

"yperolemia, hypokalemia, hypernatremia . >enis!jenis Luka Bakar 

(6)

;edera listrik yang disebabkan oleh aliran listrik dirumah merupakan insiden tertinggi pada anak!anak yang masih kecil, yang sering memasukkan bnda konduktif kedalam colokan listrik  dang menggigit atau mengisap kabel listrik yang tersambung(herndon dkk,55#)

isebabkan oleh kontak dengan sumber tenaga beroltage tinggi akibat arus listrik dapat terjadi karena arus listrik mengaliri tubuh karena adanya loncatan arus listrik atau karena ledakan tegangan tinggi antara lain akibat petir. Arus listrik menimbulkan gangguan karena rangsangsan terhadap saraf dan otot. 8nergi panas yang timbul akibat tahanan jaringan yang dilalui arus menyebabkan luka bakar pada jaringan tersebut. 8nergi panas dari loncatan arus listrik tegangan tinggi yang mengenai tubuh akan menimbulkan luka bakar yang dalam, arus bolak : balik  menimbulkan rangsangan otot yang hebat berupa kejang : kejang. /rutan tahanan jaringan dimulai dari yang paling rendah yaitu saraf, pembuluh darah, otot, kulit, tendo dan tulang. Pada  jaringan yang tahanannya tinggi akan lebih banyak arus yang melewatinya, maka panas yang timbul akan lebih tinggi. 1arena epidermisnya lebih tebal, telapak tangan dan kaki mempunyai tahanan listrik lebih tinggi sehingga luka bakar yang terjadi juga lebih berat bila daerah ini terkena arus listrik.

Ada dua jenis luka bakar listrik2

a. Luka bakar listrik kecil, yang biasanya ditimbulkan oleh gigitan kabel penyambung. ;edera ini menyebabkan luka bakar mulut setempat, biasanya meliputi bibir atas dan bawah, yang  berhubungan langsung dengan kabel peyambung. 1arena bukan merupakan cedera konduksi ( tidak meluas keluar dari tempat cedera), anak tidak perlu rawat inap dan perawatan ditujukan  pada daerah cedera yang kelihatan. Pengobatan dengan krem antibiotic sudah cukup.

 b. 1arakteristik luka bakar listri yang lebih penting adalah luka bakar kabel tegangan tinggi. Penderuta harus dimandokkan tampa memandang luasnya daerah yang terbakar. +ering terjadi cedera otot dalam yang tidak selalu dapat dilihat pada awal terjadinya cedera luka bakar. ;edera ii biasanya barasal dari tegangan tinggi ( ? 333 olt). 'isalnya pada anak kecil yang memanjat tiang listrik dank arena keingintahuannya menyentuh kotak listrik atau secara tidak segaja menyentuh kabel listrik tegangan tinggi. (Bherman,55#)

0. Luka bakar kimia

Luka bakar akibat at kimia teramati pada populai pediatrik dan dapat menyebabkan luka  bakar yang luas. -ingkat keparahna cedera dikaitkan dengan agen kimia(asam, basa, atau senyawa organik) dan durasi kontak. 'ekanisme cedera berbada dengan luka bakar lainnya,

(7)

 perbedaannya yaitu terdapat gangguan kimia dan perubahan kandungan fisik pada area tubuh yang terkena.(wong,0337).

Luka bakar kimia dapat disebabkan oleh at asam, at basa dan at produksi petroleum. Luka  bakar alkali lebih berbahaya daripada oleh asam, karena penetrasinya lebih dalam sehingga kerusakan yang ditimbulkan lebih berat. +edang asam umumnya berefek pada permukaan saja. @at kimia dapat bersifat oksidator sepert kaporit, kalium permanganate dan asam kromat. Bahan korosif seperti fenol dan fosfor putih juga larutan basa seperti kalium hidroksida dan natrium hidroksida menyebabkan denaturasi protein. enaturasi akibat penggaraman dapat disebabkan oleh asam formiat, asetat, tanat, flourat, dan klorida. Asam sulfat merusak sel karena bersifat cepat menarik air. Beberapa bahan dapat menyebabkan keracunan sistemik. Asam florida dan oksalat dapat menyebabkan hipokalsemia. Asam tanat, kromat, pikrat dan fosfor dapat merusak  hati dan ginjal kalau diabsorpsi tubuh. Lisol dapat menyebabkan methemoglobinemia.

. Luka bakar radiasi

Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioaktif. -ipe injuri ini seringkali berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau dari sumber radiasi untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran. -erbakar oleh sinar matahari akibat terpapar  yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka bakar radiasi.

8. Penilaian erajat Luka Bakar 

1edalaman luka bakar dapat dibagi ke dalam 6 kategori (lihat tabel 4) yang didasarkan pada elemen kulit yang rusak.

. Superficial  (derajat I! dengan ciri!ciri sbb2 a. "anya mengenai lapisan epidermis

 b. Luka tampak pink cerah sampai merah (eritema ringan sampai berat) c. 1ulit memucat bila ditekan

d. 8dema minimal e. -idak ada blister  f. 1ulit hangat<kering g.  yeri < hyperethetic

h.  yeri berkurang dengan pendinginan

i. iscomfort berakhir kira!kira dalam waktu 67 jam  j. apat sembuh spontan dalam 4!% hari

(8)

Gambar luka bakar derajat I (superfisial) 0.  Partial thickness (derajat II!dengan ciri sbb.2

a. Partial tihckness dikelompokan menjadi 0, yaitu superpicial partial thickness dan deep partial thickness

 b. 'engenai epidermis dan dermis c. Luka tampak merah sampai pink  d. -erbentuk blister 

e. 8dema f.  yeri

g. +ensitif terhadap udara dingin h. Penyembuhan luka 2

) +uperficial partial thickness 2 6 : 0 hari

0) eep partial thickness 2 0 : 07 hari (amun demikian penyembuhannya berariasi tergantung dari kedalaman dan ada tidaknya infeksi).

Gambar luka bakar derajat II (partial-thickness) 4.  Full thickness (derajat III

a. 'engenai semua lapisan kulit, lemak subcutan dan dapat juga mengenai permukaan otot, dan  persarafan dan pembuluh darah

 b. Luka tampak berariasi dari berwarna putih, merah sampai dengan coklat atau hitam c. -anpa ada blister 

d. Permukaan luka kering dengan tektur kasar<keras e. 8dema

f. +edikit nyeri atau bahkan tidak ada rasa nyeri

g. -idak mungkin terjadi penyembuhan luka secara spontan h. 'emerlukan skin graft

i. apat terjadi scar hipertropik dan kontraktur jika tidak dilakukan tindakan preentif  Gambar luka bakar derajat III (full-thickness)

6.  Fourth degree(derajat I"

a. 'engenai semua lapisan kulit, otot dan tulang.

Gambar klasifikasi luka bakar  9. Luas Luka Bakar

(9)

Luas cedera luka bakar digambarkan dalam persentase -+BA. Luas luka bakar paling efektif  ditentukan denggan menggunakan bagan yang dirancang sesuai dengan usia. Pengukuran akan lebih efisien dengan menggunakan bagan yang dirancang untuk mengukur proporsi tubuh pada anak dengan usia berbeda. Berbagai metode dalam menentukan luas luka bakar 2

. =umus +embilan ( ule of !ines)

8stimasi luas permukaan tubuh yang terbakar disederhanakan dengan menggunakan =umus +embilan. =umus +embilan merupakan cara yang cepat untuk menghitung luas daerah yang terbakar. +istem tersebut menggunakan persentase dalam kelipatan sembilan terhadap permukaan tubuh yang luas.

'erupakan cara yang baik dan cepat untuk mengukur luas luka bakar pada orang dewasa. -ubuh dibagi menjadi area 5&, dan total daerah yang terkena luka bakar dapat dihitung. -etapi cara ini tidak akurat pada anak!anak. Pada anak dan bayi digunakan rumus lain karena luas relatif permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. 1arena perbandingan luas permukaan bagian tubuh anak kecil berbeda, dikenal rumus 3 untuk   bayi dan rumus 3!$!03 untuk anak. /ntuk anak, kepala dan leher $ &, badan depan dan  belakang masing!masing 03 &, ekstremitas atas kanan dan kiri masing!masing 3 &, ekstremitas  bawah kanan dan kiri masing!masing $ &.

 gambar rumus sembilan (rule of nines) pada anak-anak 

0. 'etode Lund and Browder 

'etode yang lebih tepat untuk memperkirakan luas permukaan tubuh yang terbakar adalah metode Lund dan Browder yang mengakui bahwa persentase luas luka bakar pada berbagai  bagian anatomik, khususnya kepala dan tungkai, akan berubah menurut pertumbuhan. engan membagi tubuh menjadi daerah!daerah yang sangat kecil dan memberikan estimasi proporsi luas  permukaan tubuh untuk bagian!bagian tubuh tersebut, kita bisa memperoleh estimasi tentang luas permukaan tubuh yang terbakar. 8aluasi pendahuluan dibuat ketika pasien tiba di rumah sakit dan kemudian direisi pada hari kedua serta ketiga paska luka bakar karena garis demarkasi  biasanya baru tampak jelas sesudah periode tersebut.

(10)

-abel ini, apabila digunakan dengan benar, merupakan cara yang paling akurat. -abel ini mengkompensasi ariasi bentuk tubuh dengan umur, sehingga dapat memberikan perhitungan luas luka bakar yang akurat pada anak!anak.

"etode #und and $ro%der 

4. 'etode -elapak -angan

Pada banyak pasien dengan luka bakar yang menyebar, metode yang dipakai untuk  memperkirakan persentase luka bakar adalah metode telapak tangan (palm method)&  Lebar  telapak tangan pasien kurang lebih sebesar & luas permukaan tubuhnya. Lebar telapak tangan dapat digunakan untuk menilai luas luka bakar.

6. 1omplikasi

Anak yang mengalami cedera panas rentan mengalami komplikasii serius, baik dari luka maupun dari perubahan sistemik akibat cedera. Ancaman yang paling cepat mengancam jiawa anak berkaitan dengan gangguan jalan nafas dan syok. +elam penyembuhan, infeksi!baik lokal maupun sepsis sitemik!merupkan komplikasi utama. Angka kematian akibat trauma panas pada anak!anak meningkat seiring dengan keparahan cedera dan menurun seiring dengan pertambahan usia.pada nak!anak yang berusia lebih dari 4 tahun, angka mortalitas sama dengan dewasa. ibawah usia ini, angka keselamtan anak yang menderita luka bkar dan komplikasi  penyertaannya berkurang secara bermakna.

;edera pennafasan yang tidak teralalu tampak adalah inhalasi karbon monoksida. 1arbon monoksida memiliki kemampuan mengikat hemoglomin lebih besar daari pada oksigen. engan demikian menghilangkan oksigen yang diperlukan oleh jaringan feriper dan oragan!organ yang  bergantung pada oksigen( seperti jantung dan otak) utnuk bertahan hidup. -erapi untuk 

mengatasi kedua masalah tersebut adalah oksigen 33&, yang akan membalik kondisi dengan cepat.

'asalah paru merupakan penyebab utama kematian pada anak!anak yang mengalami luka  bakar panas atau komplikasi dalam saluran pernafaan. 'aslah pernafasan mencakup cedera inhalasi, aspirasi pada pasien ayng tidak sadar, pneumonia bakteri, edema paru, embolus paru, insufisiensi paru pasca trauma, dan atelektasis. Penyebab gagal nafas yang paling sering pada kelompok usia pediatrik adalah pnemonia bakteri, yang memerlukan intubasi dalam waktu lama

(11)

dan kadang!kadang membutuhkan trakheostomi. -rakeostomi meningkatkan insidensi keseriusan komplikasi, dan dilakukan hanya pada kasus yang ekstrim.

1omplikasi yang lebih jarang terjadi adalah dedema paru akibat kelebihan beban cairan atau sindrom gawat panas akut(A=+, acute respiratory disters syndrome) yang menyertai sepsis gram negatif. +indrom ini di akibatkan oleh kerusakan kapiler paru dan kebocoran cairan kedalam ruang interstisial paru. 1ehilangan kemampuan mengembang dan gangguan oksigenasi merupkan akibat dari insufisiensi paru dalam hubungann ya dengan siepsis sistemik (wong,0337).

$. Penatalaksanaan

a. 9ase Akut atau ntermediet Perawatan Luka Bakar 

Pada fase akut ini dilakukan perawatan luka umum seperti2 ) Pembersihan Luka

"idroterapi dengan perendaman total dan bedside bath adalah terapi rendaman disamping tempat tidur. +elama berendam, pasien didorong agar sedapat mungkin bergerak aktif. "idroterapi merupakan media yang sangat baik untuk melatih ekstremitas dan membersihkan luka seluruh tubuh.

0) -erapi Antibiotik -opikal

Ada tiga preparat topikal yang sering digunakan yaitu siler sulfadiain, siler nitrat, dan mafenide asetat.

4) Penggantian balutan

alam mengganti balutan, perawat harus menggunakan AP. Balutan atau kasa yang menempel pada luka dapat dilepas tanpa menimbulkan sakit jika sebelumnya dibasahi dengan larutan salin atau bial pasien dibiarkan berandam selama beberapa saat dalam bak rendaman. Pembalut sisanya dapat dilepas dengan hati!hati memakai forseps atau tangan yang menggunakan sarung tangan steril. 1emudian luka dibersihkan dan didebridemen untuk  menghilangkan debris, setiap preparat topikal yang tersisa, eksudat, dan kulit yang mati. +elama  penggantian balutan ini, harus dicatat mengenai warna, bau, ukuran, dan karakteristik lain dari

luka.

(12)

-ujuannya adalah untuk menghilangkan jaringan yang terkontaminasi oleh bakteri dan benda asing sehingga pasien dilindungi dari inasi bakteri dan untuk menghilangkan jaringan yang sudah mati. ebridemen ada 4 yaitu2

a) Alami 2 jaringan mati akan memisahkan diri secara spontan

 b) 'ekanis 2 penggunaan gunting bedah dan forsep untuk memisahkan dan mengangkat jaringan mati

c) Bedah 2 tindakan operasi dengan melibatkan eksisi primer seluruh tebal kulit sampai mengupas kulit yang terbakar 

$) Craft Pada Luka Bakar 

Adalah pencacokan kulit. +elama proses penyembuhan luka akan terbentuk jaringan granulasi. >arinagn ini akan mengisi ruangan ditimbulkan oleh luka, membentuk barier yang merintangi bakteri dan berfungsi sebagai dasar untk p ertumbuhan sel epitel.

#) ukungan utrisi

 utrisi yang diberikan adalah -1-P untuk membantu mempercepat penyembuhan luka. 1ebutuhan metabolik dan katabolisme yang tinggi pada luka bakar berat membuat kebutuhan nutria sangat penting dan sering kali sulit dipenuhi. iet harus menyediaka kalori yang cukup untuk memenuhi peningkatan kebutuhan metabolic dan protein untuk menghindari  peecahan protein.

iet tinggi protein dan tinggi kalori di anjurkan setelah resolusi ileusparalitik. Akan tetapi,  banyak anak memilki nafsu makan buruk dan tidak mampu memenuhi kebutuhan energy hanya

dengan pemberian makanan secara oral. +ebagian besar anak dengan luka bakar ayng lebih dari 00& -+BA memerlukan tambahan makanan melalui selang.

%) -erapi penggantian cairan

-ujuan terapi cairan adalah mengkompensasi kehilngan air dan natrium pada area trauma dan ruang interstitial,mengganti kekurangan natrium,mengemblikan olume sirkulasi memberikankan perfusi yang adekuat dan meningkatkan fungsi ginjal.

Penggantian cairan diperlukan selama 06 jam pertama karena perpindahan cairan tengah terjadi. Banyak formul yang digunakan untuk menghitung kebutuhan ini,dan formula yang dipakai bergantung pada pilihan praktisi. Larutan kristaloid digunakan selama fase awal terapi. 1eadekuatan resusitasi cairan ditentukan oleh parameter, misalnya tanda!tanda ital (terutama frekuensi nadi), olume haluaran urin, keaekuatan pengisian kapiler dan status snsorium. +etelah

(13)

 periode 06 jam pertama, secara teoritis terjadi sumbat kapiler dan permiabelitas kapiler  membaik. Larutan koloid seperti albumin, plasmalit atau plasma segera beku bermanfaat dalam mempertahankan olume plasma. 'eski demikian, anak dengan cedera luka bakar biasanya memerlukan cairan lebih dari perhitungan rumatan dan penggantian olume.

 b. 9ase =ehabilitasi

'eskipun aspek jangka panjang pada perawatan luka bakar berada pada tahap akhir, tetapi  proses rehabilitasi harus segera dimulai segera setelah terjadinya luka bakar sama seperti periode

darurat. 9ase ini difokuskan pada perubahan citra diri dan gaya hidup yang dapat terjadi. 1esembuhan luka, dukungan psikososial dan pemulihan aktifitas fungsional tetap menjadi  prioritas. 9okus perhatian terus berlanjut pada pemeliharaan keseimbangan cairan dan elekrolit serta perbaikan status nutrisi. Pembedahan rekonstruksi pada bagian anggota tubuh dan fungsinya yang terganggu mungkin diperlukan. /ntuk perawatan lanjutan dapat bekerjasama dengan fisioterapi agar dapat melatih rentang gerak (+melter, 033, 57).

-indakan penyelamatan jiwa, meliputi hal berikut2

. Pastikan dan pertahankan jalan nafas yang memadai dengan menggunakan oksigen lembab melalui sungkup atau, jika perlu, intubasi nasotrakhea ( terutama jika penderita mengalami luka  bakar atau jika luka bakar bertambah di ruang tertutp). +ebelum edema muka dan laring menjadi  jelas. >ika dicurigai ada hipoksia atau keracunan karbon monoksida, harus diberikan oksegen

33&.

0. =esusitasi cairan intraena 2 anak dengan luka bakar lebih dari $& luas permukaan tubuh memerlukan resusitasi cairan intraena untuk mempertahankan perfusi yang memadai. +emua  penderita dengan inhalsi, tanpa melihat luasnya luas permukaan tubuh yang terbakar,

memerlukan jalur intraenna untuk mengendalikan masuknya cairan. +emua cedera elektrik dan tegangan tinggi memerlukan jalur intraena untuk melakukan deuresis alkali pasca jika terjadi cedera otot dan mioglobinuria. Larutan ringer laktat, 3!03 ml<kg<jam ( dapat digunakan larutan salin normal jika tidak ada ringer laktat), di infuskan sampai dapat dihitung penggantian cairan yang sesuai.

4. 8aluasi cedera yang menyertai, yang sering terjadi pada penderita dengan riwayat luka bakar  elektrik tegangan tinggi, terutama jika jatuh dari ketinggian. apat terjadi cedera tulang belkang, tulang dan organ thorak arau intra!abdomen. Ada resiko amata tinggi kelainan jantung, seperti takikardi atau fibriasi entrikel akibat konduktifitas oltage elektrik tinggi.

(14)

6. Penderita dengan luka bakar lebih besar dari $& luas permukaan tubuh tidak boleh diberi cairan peroral (pada awalnya). 1arena penderita ini tidak dapat mengalami ileus dan mungkin memerlukan pemasangan pipa nasogastrik diruang gawat darurat untuk mencegah erjadinya aspirasi.

$. +emua luka haruss di bungkus dengan haduk steril sampai diputuskan melakukan terapi rawat  jalan atau dirujuk ke fasilitas perawatan yang lebih sesuai (Behrman,555).

BAB III

ASUHAN KEPE#A$ATAN

A. Pengkajian . Aktifitas<istirahat2

-anda2 Penurunan kekuatan, tahanan* keterbatasan rentang gerak pada area yang sakit* gangguan massa otot, perubahan tonus.

0. +irkulasi2

-anda (dengan cedera luka bakar lebih dari 03& AP--)2 hipotensi (syok)* penurunan nadi perifer  distal pada ekstremitas yang cedera* asokontriksi perifer umum dengan kehilangan nadi, kulit  putih dan dingin (syok listrik)* takikardia (syok<ansietas<nyeri)* disritmia (syok listrik)*  pembentukan oedema jaringan (semua luka bakar).

4. ntegritas ego2

Cejala2 masalah tentang keluarga, pekerjaan, keuangan, kecacatan.

-anda2 ansietas, menangis, ketergantungan, menyangkal, menarik diri, marah. 6. 8liminasi2

-anda2 haluaran urine menurun<tak ada selama fase darurat* warna mungkin hitam kemerahan  bila terjadi mioglobin, mengindikasikan kerusakan otot dalam* diuresis (setelah kebocoran kapiler dan mobilisasi cairan ke dalam sirkulasi)* penurunan bising usus<tak ada* khususnya pada luka bakar kutaneus lebih besar dari 03& sebagai stres penurunan motilitas<peristaltik gastrik. $. 'akanan<cairan2

-anda2 oedema jaringan umum* anoreksia* mual<muntah. #.  eurosensori2

(15)

Cejala2 area batas* kesemutan.

-anda2 perubahan orientasi* afek, perilaku* penurunan refleks tendon dalam (=-) pada cedera ekstremitas* aktifitas kejang (syok listrik)* laserasi korneal* kerusakan retinal* penurunan ketajaman penglihatan (syok listrik)* ruptur membran timpanik (syok listrik)* paralisis (cedera listrik pada aliran saraf).

%.  yeri<kenyamanan2

Cejala2 Berbagai nyeri* contoh luka bakar derajat pertama secara eksteren sensitif untuk  disentuh* ditekan* gerakan udara dan perubahan suhu* luka bakar ketebalan sedang derajat kedua sangat nyeri* sementara respon pada luka bakar ketebalan derajat kedua tergantung pada keutuhan ujung saraf* luka bakar derajat tiga tidak nyeri.

7. Pernafasan2

Cejala2 terkurung dalam ruang tertutup* terpajan lama (kemungkinan cedera inhalasi).

-anda2 serak* batuk mengii* partikel karbon dalam sputum* ketidakmampuan menelan sekresi oral dan sianosis* indikasi cedera inhalasi.

Pengembangan torak mungkin terbatas pada adanya luka bakar lingkar dada* jalan nafas atau stridor<mengii (obstruksi sehubungan dengan laringospasme, oedema laringeal)* bunyi nafas2 gemericik (oedema paru)* stridor (oedema laringeal)* sekret jalan nafas dalam (ronkhi).

5. 1eamanan2 -anda2

a. 1ulit umum2 destruksi jaringan dalam mungkin tidak terbukti selama 4!$ hari sehubungan dengan proses trobus mikroaskuler pada beberapa luka.

 b. Area kulit tak terbakar mungkin dingin<lembab, pucat, dengan pengisian kapiler lambat pada adanya penurunan curah jantung sehubungan dengan kehilangan cairan<status syok.

c. ;edera api2 terdapat area cedera campuran dalam sehubunagn dengan ariase intensitas panas yang dihasilkan bekuan terbakar. Bulu hidung gosong* mukosa hidung dan mulut kering* merah* lepuh pada faring posterior*oedema lingkar mulut dan atau lingkar nasal.

d. ;edera kimia2 tampak luka berariasi sesuai agen penyebab.

e. 1ulit mungkin coklat kekuningan dengan tekstur seprti kulit samak halus* lepuh* ulkus* nekrosis* atau jaringan parut tebal. ;edera secara umum lebih dalam dari tampaknya secara  perkutan dan kerusakan jaringan dapat berlanjut sampai %0 jam setelah cedera.

f. ;edera listrik2 cedera kutaneus eksternal biasanya lebih sedikit di bawah nekrosis. Penampilan luka berariasi dapat meliputi luka aliran masuk<keluar (eksplosif), luka bakar dari gerakan aliran pada proksimal tubuh tertutup dan luka bakar termal sehubungan dengan pakaian terbakar.

(16)

g. Adanya fraktur<dislokasi (jatuh, kecelakaan sepeda motor, kontraksi otot tetanik sehubungan dengan syok listrik).

3. Pemeriksaan diagnostik2

a. L82 mengkaji hemokonsentrasi.

 b. 8lektrolit serum mendeteksi ketidakseimbangan cairan dan biokimia. ni terutama penting untuk  memeriksa kalium terdapat peningkatan dalam 06 jam pertama karena peningkatan kalium dapat menyebabkan henti jantung.

c. Cas!gas darah arteri (CA) dan sinar D dada mengkaji fungsi pulmonal, khususnya pada cedera inhalasi asap.

d. B/ dan kreatinin mengkaji fungsi ginjal.

e. /rinalisis menunjukkan mioglobin dan hemokromogen menandakan kerusakan otot pada luka  bakar ketebalan penuh luas.

f. Bronkoskopi membantu memastikan cedera inhalasi asap.

g. 1oagulasi memeriksa faktor!faktor pembekuan yang dapat menurun pad a luka bakar masif. h. 1adar karbon monoksida serum meningkat pada cedera inhalasi asap.

B. iagnosa 1eperawatan

. 1erusakan integritas kulit berhubungan dengan cedera panas

0. =esiko perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan luka bakar sirkumferensial 4.  yeri berhubungan dengan cedera jaringan dan saraf serta dampak emosional cedera

6. =esiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat* kerusakan  perlinduingan kulit* jaringan traumatic dan pertahanan sekunder tidak adekuat* penurunan "b,  penekanan respons inflamasi

$. =esiko ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan kehilangan panas dan gangguan  pada mekanisme pertahanan kulit untuk mempertahankan suhu tubuh

#. 1urang olume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kehilangan akibat eaporasi dari luka

%. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan katabolisme dam metabolism, kehilangan selera makan.

;. nterensi

iagnosa

=encana 1eperawatan -ujuan an

(17)

1erusakan integritas kulit  berhubungan dengan cedera  panas -ujuan2 pasien menunjukkan tanda!tanda  penyembuhan luka 1riteria hasil2 luka sembuh tanpa tanda! tanda kerusakan atau inflamasi

. ;ukur rambut sampai kira!kira $ cm dari tepi luka dan area sekitar luka dengan segera 0. Bersihkan luka dan

kulit sekiarnya dengan seksama dan angkat debris jaringan yang mengalami deitalisasi 4. >aga pasien untuk tidak

menggaruk dan mengorek luka

6. Pertahankan perawatan luka

$. iet tinggi kalori dan  protein

#. Pantau tanda dan gejala infeksi pada luka

%. Balut jari!jari tangan dan kaki secara terpisah

. /ntuk

menghilangkan reseroir untuk infeksi

0. /ntuk menurunkan resiko infeksi dan untuk meningkatkan  proses  penyembuhan luka 4. /ntuk mempertahankan  proses  penyembuhan luka 6. /ntuk menghindari kerusakan jaringan yang sedang  berepitelisasi dan  bergranulasi $. /ntuk memenuhi kebutuhan protein dan kalori yang meningkat dikarenakan  peningkatan metabolisme dan katabolisme. #. /ntuk mematikan  pengenalan dan terapi yang tepat %. /ntuk mencegah

 perlekatan jaringan akibat kontak yang

(18)

lama =esiko perubahan

 perfusi jaringan  berhubungan

dengan luka bakar sirkumferensial

-ujuan2 pasien mempertahankan sirkulasi yang optimal ke daerah distal pada ekstremitas yang terbakar  1riteria hasil2  perfusi distal yang adekuat  pada ekstremitas yang terbakar dapat dipertahankan

. Pantau dengan cermat tanda dan gejala

kompresi sirkulasi yang  berhubungan dengan

edema

0. 1aji denyut nadi yang melemah dengan oppler dan pengisian kapiler yang memanjang 4. -inggikan ekstremitas

lebih tinggi dari jantung 6. "indari balutan restriksi

 pada ekstremitas yang cedera . /ntuk memastikan  perfusi sirkulasi yang adekuat 0. /ntuk mengetahui adanya penurunan  perfusi distal 4. /ntuk mencegah  penurunan sirkulasi ekstremitas 6. /ntuk mencegah  penurunan sirkulasi ke ekstremitas  yeri  berhubungan dengan cedera  jaringan dan saraf

serta dampak emosional cedera -ujuan2 pasien mengalami  penuurunan nyeri sampai tingkat yang dapat diterima anak  1riteria hasil2 anak menunjukkan  pengurangan nyeri sampai tingkat yang dapat diterima anak 

. Beri posisi ekstensi 0. mplementasikan

latihan fisik aktif dan  pasif 

4. =edakan iritasi

. /ntuk

meminimalkan nyeri akibat latihan fisik yang dilakukan untuk mendapatkam kembali posisi ekstensi 0. /ntuk meminimalkan  pembentukan kontraktur  4. /ntuk mencegah  peningkatan nyeri

(19)

infeksi  berhubungan dengan pertahanan  primer tidak adekuat* kerusakan  perlinduingan kulit* jaringan traumatic dan  pertahanan sekunder tidak adekuat*  penurunan "b,  penekanan respons inflamasi tidak menunjukkan tanda!tanda infeksi luka 1riteria hasil2 . 1emugkinan sumber infeksi dihilangkan 0. Luka menunjukkan tanda!tanda infeksi minimal atau tidak ada tanda!tanda infeksi

tangan yang seksama oleh tim medis dan  pengunjung

0. Lakukan pengangkatan krusta dan lepuhan 4. leskan preparat

antimikroba topical dan  pasang balutan pada luka

sesuai indikasi

6. 1aji data dasar dan lakukan serangkaian  biakan luka

$. Pantau dengan cermat apakah ada tanda!tanda sepsis dan infeksi

(disorientasi, takipnea, suhu di atas 45,$°;,

hipotermia, distensi abdomen atau ileus intestinal, perubahan  pada penampilan luka

meminimalkan  pajanan terhadap agen infeksius 0. /ntuk mengeliminasi reseroir bagi organism 4. /ntuk mengendalikan  proliferasi bakteri 6. /ntuk memastikan adanya  peningkatan atau  penuruan flora luka =esiko ketidakefektifan termoregulasi  berhubungan dengan kehilangan  panas dan gangguan pada mekanisme  pertahanan kulit untuk mempertahankan suhu tubuh -ujuan2 pasien mempertahankan  pengaturan panas yang normal 1riteria hasil2 suhu tubuh  pasien tetap dalam batas normal sesuai usianya

. 1aji keadaan kulit untuk mendeteksi kedinginan, perubahan warna, dan pengisian kapiler (akrosianosis, warna bantalan kuku, dan bercak!bercak) 0. Pantau tanda!tanda ital, terutama suhu 4. Pantau apakah ada

kedingina dan menggigil 6. "indari pajanan . /ntuk mengidentifikasi  penyesuaian ascular akibat kehilangan panas 0. /ntuk mengidentifikasi kecenderungan yang sig ifikan 4. /ntuk

mengidentifikasi tanda!tanda

(20)

terhadap prosedur yang menimbulkan stress dingin kehilangan panas 6. /ntuk mempertahankan suhu tubuh 1urang olume cairan  berhubungan dengan  peningkatan  permeabilitas kehilangan akibat eaporasi dari luka

-ujuan2 pasian mempertahankan status hidrasi cairan yang adekuat selama  periode akut  pascaterbakar  1riteria hasil2 resusitasi cairan yang adekuat dipertahankan yang ditandai dengan perfusi  jaringan yang adekuat dan mempertahankan haluaran urine . Berikan cairan kristaloid dan<atau cairan koloid per  protocol, pantau efek

dan pertahankan jalur intraena

0. 1aji status penggantian cairan

4. Pantau berat badan setiap hari 6. Pantau hasil  pemeriksaan laboratorium (hemoglobin, hematokrit, glukosa, kalium serum, natrium serum, protein serum, fosfor, dan magnesium)

. /ntuk mengganti kahilangan cairan yang berhubungan dengan luka bakar  0. /ntuk mengetahui

keseimbangan cairan yang sesuai 4. /ntuk

mengealuasi status retensi

cairan atau dieresis 6. /ntuk mengidentifikasi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh  berhubungan dengan  peningkatan katabolisme dam metabolism, kehilangan selera makan -ujuan2 pasien mendapat nutrisi yang optimum 1riteria hasil2  pasien mengkonsumsi nutrisi dengan  jumlah yang memadai dan . +ediakan makanan tinggi kalori dan protein 0. +ediakan makanan

yang disukai pasien 4. Berikan makanan dan

lingkungan yang menarik 

6. -emani anak saat makan $. Berikan pemberian makanan enteral . /ntuk menghindari  pemecahan  protein dan memenuhi kebutuhan kalori yang meningkat 0. /ntuk menstimulasi selera makan 4. /ntuk mendorong

(21)

mempertahankan  berat badan sebelum mengalami luka  bakar  tambahan sesuai  program

#. -imbang berat badan  per minggu

%. ;atat dengan akurat asupan dan haluaran 7. Pantau diare atau

konstipasi dan lakukan terapi segera napsu makan 6. /ntuk menciptakan suasana makan seperti di rumah $. /ntuk memenuhi kebutuhan yang telah diperhitungkan #. /ntuk memantau status nutrisi %. /ntuk mengealuasi kecukupan asupan makanan 7. /ntuk menghindari intoleransi makanan . 8aluasi

1eefektifan interensi keperawatan ditentukan oleh pengkajian dan ealuasi perawatan yang kontinu berdasarkan pada pedoman pangamatan berikut2

. Amati perilaku anak selama seluruh aspek perawatan* dengarkan isyarat erbal, gunakan catatan  pengkajian nyeri untuk mengealuasi keefektifan analgesia.

0. Amati luka bakar dan kondisi umum anak.

4. Amati perilaku makan anak dan jumlah makanan yang dikonsumsi, timbang berat badan setiap hari jika diindikasikan.

6. nspeksi luka bakar untuk mendeteksi tanda!tanda infeksi, ukur tanda!tanda ital, amati apakaha ada komplikasi pernapasan, perdarahan lambung, perubahan kadar hemoglobin, dan tanda!tanda neorulogik.

$. Amati apakan ada tanda!tanda penyembuhan, pembentukan jaringan parut, dan kontraktur, kaji keefektifan terapi fisik dan alat bantu.

(22)

#. Amati perilaku anak dan keluarga, wawancara anak dan keluarga mengenai perasaan dan kekhawatiran mereka.

BAB I" PENUTUP

A. 1esimpulan

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau hilangnya jaringan yang disebabkan kontak  dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi. Luka bakar  merupakan salah satu jenis trauma yang mempunyai angka morbiditas dan mortalitas tinggi yang memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok ) sampai fase lanjut.

Luka bakar merupakan ruda paksa yang disebakan oleh tehnis. 1erusakan yang terjadi pada  penderita tidak hanya mengenai kulit saja, tetapi juga organ lain. Penyebab ruda paksa tehnis ini  berupa api, air, panas, listrik, bahkan kimia radiasi, dll. Luka bakar adalah suatu keadaan dimana

(23)

integritas kulit atau mukosa terputus akibat trauma api, air panas, uap metal, panas, at kimia dan listrik atau radiasi.

Pada kasus luka bakar ini harus diperhatikan berbagai aspek, karena pada kasus luka bakar  memerlukan biaya yang sangat besar, perlu perawatan yang lama, perlu operasi berulang kali,  bahkan meskipun sembuh bisa menimbulkan kecacatan yang menetap, sehingga penanganan luka bakar sebaiknya dikelola oleh tim trauma yang terdiri dari tim spesialis bedah ( bedah  plastik, bedah toraks, bedah anak ), intensitas, spesialis penyakit dalam (khususnya hematologi,

gastroenterologi, ginjal dan hipertensi), ahli gii, rehabilitasi medik, psikiatri, dan psikolog, namun celakanya seringkali menimpa orang!orang yang tidak mampu.

B. +aran

alam penulisan makalah ini, penulis menyadari tentu banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. /ntuk itu penulis sangat mengharapkan dukungan yang berupa kritik dan masukan yang membangun agar kedepan lebih baik. an semoga melalui makalah seminar ini mahasiswa dapat lebih mengetahui dan mengerti tentang bagaimana cara merawat pasien terutama anak!anak yang mengalami luka bakar secara benar dan tepat, serta memiliki skill yang baik sehingga kelak dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

(24)

DA%TA# PUSTAKA

Eong, onna L,dkk. 0337. buku ajar keperawatan pediatric ol.0. >akarta28C; Behrman, =ichard 8,dkk. 555. lmu kesehatan anak nelson. >akarta28C;.

+melter, +uanne,dkk.0330. buku ajar keperawatan medical bedah. >akarta28C;. +uriadi F Guliani, (033) 'suhan epera%atan pada 'nak  jakarta2 ;H. +agung +eto. http2<<hidayat0.wordpress.com<0335<3%<3$<askep!luka!bakar< http2<<nursingbegin.com<askep!combustio< http2<<sulaifi.wordpress.com<033<3<$<luka!bakar!minor!dan!cara!penanganannya< http2<<rastirainia.wordpress.com<033<3<0#<laporan!pendahuluan!pada!pasien!dengan!luka!bakar  http2<<refratpresusb6%34l.blogspot.com<033<3<luka!bakar!pada!anak.html. http2<<sites.google.com<site<wwwasyarisyacom<askep!luka!bakar . aftar pustaka

Brunner and suddart. (1988). Textbook of Medical Surgical Nursing. Sixth Edition. J.B. Lippincott Campany. hi!ade!pia. "a!. 1#9$ % 1$#8.

Caro!yn& '.". et. a!. (199). Critical Care Nursing. ifth Edition. J.B. Lippincott Campany. hi!ade!pia. "a!. *+# % **9.

Carpenito&J&L. (1999). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi # (ter,emahan). - EC. Jakarta.

/,ohans,ah& '. (1991). engelolaan !uka "akar. 0ir!ana 2ni3ersity ress. Sura4aya.

/oenes '.E. (1989). Nursing Care lan. uid!ines for !annin atient Care (# nd ed ). .0. /a3is Company. hi!ade!pia.

(25)

/onna /.5nata3icius dan 'ichae!& J. Bayne. (1991). Medical Surgical Nursing# A Nursing rocess Approach. 6. B. Saunders Company. hi!ade!phia. "a!. $+* % 71.

Enram& Bar4ara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal "edah. 3o!ume #& (ter,emahan). ener4it Buku edokteran EC. Jakarta.

oodner& Brenda  :oth& S.L. (199+). anduan Tindakan Keperawatan Klinik raktis. 0!ih 4ahasa ;i Luh . <asmin 0sih. - EC. Jakarta.

uyton  "a!!. (199*). "uku A$ar %isiologi Kedokteran. Edisi 9. ener4it Buku edoketran EC. Jakarta

"udak  a!!o. (199*). Keperawatan Kritis& endekatan 'olistik . =o!ume 5. ener4it Buku edoketran EC. Jakarta.

5nsta!asi :a>at 5nap Bedah :S2/ /r. Soetomo Sura4aya. (#1). endidikan Keperawatan "erkelan$utan (K" )* Tema& Asuhan Keperawatan !uka "akar Secara

aripurna. 5nsta!asi :a>at 5nap Bedah :S2/ /r. Soetomo. Sura4aya.

 Jane& B. (199$). Accident and +mergenc, Nursing. Ba!ck >e!!Scienti?c e4!ications. London.

Lon& Bar4ara C. (199@). erawatan Medikal "edah. =o!ume 5. (ter,emahan). <ayasan 5katan 0!umni endidikan epera>atan a,a,aran. Bandun.

'ary!in E. /oenes. (#). Rencana Asuhan Keperawatan& edoman -ntuk

erencanaan dan endokumentasian erawatan asien Edisi $. ener4it Buku edoketran EC. Jakarta.

(26)

:. S,amsuhida,at& 6im /e Jon. (199*). "uku A$ar .lmu "edah Edisi :e3isi. ener4it Buku edokteran EC. Jakarta.

Senat 'ahasis>a  2nair. (199@). Diktat Kuliah .lmu "edah /. Sura4aya.

Sy!3ia 0. rice. (199+). ato0siologi& Konsep Klinis roses1roses en,akit . Edisi 7 Buku #. ener4it Buku edokteran Ec& Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Diagnosa keperawatan :Nyeri yang berhubungan dengan saraf yang terbuka, kesembuhan luka dan penanganan luka bakar d.dklien mengeluh nyeri pada area

Apabila luka bakar derajat II yang dalam tidak ditangani dengan baik, dapat timbul edema dan penurunan aliran darah di jaringan, sehingga cedera berkembang

• Luka bakar adalah bentuk cedera pada kulit akibat trauma oleh panas , listrik, zat kimia atau zat radioaktif.. • Luka bakar disebabkan oleh pemindahan energi dari sumber panas

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan adanya kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik

2) Area kulit tak terbakar mungkin dingin/lembab, pucat, dengan pengisian kapiler lambat pada adanya penurunan curah jantung sehubungan dengan kehilangan cairan /

Pada perawatan luka dengan metode tertutup, memerlukan bermacam-macam tipe balutan yang digunakan. Balutan disiapkan untuk digunakan sebagai penutup pada cream yang digunakan.

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan adanya kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik

emasangan in&amp;us dilakukan untuk men#egah syok. ada penderita dewasa, resusitasi #airan dapat diberikan pada luka bakar derajat 2 atau % yang mengenai  20&lt; luas