15 4.1 Sejarah perusahaan
PT. Gemala Kempa Daya merupakan salah satu Astra Otopart yang bergerak dibidang automotive manufacture yang memproduksi rangka dan press part under body pada kendaraan roda empat atau lebih.
Company name PT. GEMALA KEMPA DAYA (GKD)
Address Jl. Pegangsaan Dua A1 km 1.6, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
Date of Establisment October 7, 1980
Main Business Frame Chassis, Pressed Parts Certification ISO TS 16949, ISO 14001, OHSAS
Share Holder PT. Astra Otoparts Tbk : 50.7% PT. Sapta Panji Manggala : 30% PT. Trikirana Investindo Prima : 7.5% PT. Santiniluwansa Lestari : 6.8% PT. Wahanalaksana Kertapradhana : 5% Premises (current) New Plant (2013) Building/Land : 28,537 m2/46,255 m2 Building/Land : 25,604 m2/54,030 m2
Customer Mitsubishi (KTB) – Frame Assy
Hino (HMMI) – Frame Assy, Side Rail Assy Nissan UD (AMT) – Side Rail Assy
Isuzu Truck (IAMI) – Frame Assy Suzuki (SIM) – Assy Part
Others – Pressed Part
Main Facilities Press MC : 4000t, 2000t, 1000t(3), 500t, 300t (2), 200t (2), 400t
Assy line (4)
Painting line (2), Aquence 937 (2012) Drilling line (3)
Roll forming (2012), Laser cutting (2012), Stretch bending (2013), CNC punching (2013)
Other Machineries Robotic welding (4), Robotic plasma cutting, Spot welding, etc
4.1.1 Visi Perusahaan
Menjadi pembuat komponen otomotif underbody yang mampu bersaing di ASEAN.
4.1.2 Misi Perusahaan
(Sumber: Company Profile PT.GKD) 4.2 Hasil Observasi Lapangan
4.2.1 Analisa Kondisi Yang Ada
Dalam analisa hasil kondisi lapangan beberapa hal tinjauan yang penulis amati diantaranya lokasi penyimpanan konsinyasi dan daftar barang konsinyasi sebagai referensi analisa dalam menghitung optimasi jumlah order serta analisa biaya lainnya. Berikut layout PT. Gemala Kempa Daya serta data observasi yang telah diamati.
Lokasi Gudang PT. Gemala Kempa Daya
Gambar 4.1 PT. Gemala Kempa Daya Factory Layout (detail terlampir)
Adapun hasil kondisi yang ada berdasarkan pengamatan:
1. Lokasi gudang konsinyasi di atur dengan lokasi yang terpisah dengan barang yang lain dengan tujuan memudahkan kondisi saat stockopname.
Gambar 4.2 Warehouse layout Lokasi rak barang
Gambar 4.3 Warehouse layout design
Gambar 4.4 Warehouse layout 3D design
Gambar 4.5 Rak barang-barang konsinyasi di PT. Gemala Kema Daya
Lokasi rak barang konsinyasi
2. Daftar supplier dan barang yang dikonsinyasi di PT. Gemala Kempa Daya
Tabel 4.1 Daftar barang konsinyasi di PT. GKD
DETAIL BARANG KONSINYASI DI PT. GEMALA KEMPA DAYA SUPPLIER/ GOODS QTY PER-YEAR HARGA PER-UNIT CITRA SELARAS SEJATI PT.
Contact Tip 5.721 Rp 94.128 Insulation Tube 770 Rp 436.296 Liner Tube 30 Rp 834.220 Nozzle 1.910 Rp 502.440 Regulator, Gas 62 Rp 21.369.600 Torch Body Assy 113 Rp 4.262.472 Torch, Welding 58 Rp 16.305.768 Welding Wire 81.600 Rp 204.871 DHARMA WIRA SENTOSA PT.
Grease 84 Rp 5.121.000 GUHRING INDONESIA, PT
Twist Drill, Tpr Sh. 7.553 Rp 41.768.000 KARYA GERA GRACIA PT.
Centering Guide 179 Rp 2.040.000 Snap Rivet 1.999 Rp 7.272.000 NASIONAL MAKMUR SEJAHTERA PT
Air, Accu 218 Rp 46.750 Balast Lamp 328 Rp 365.040 Bearing, Tapper 625 Rp 1.256.400 Bolt, Angkur 5.504 Rp 221.238 Bush 261 Rp 679.438 Cable 21.036 Rp 1.067.422 Cable, Welding 462 Rp 731.250 Carbon Brush 670 Rp 1.294.800 Clamp, Hose 1.900 Rp 138.565 Double Nepple 1.147 Rp 1.083.830 Elbow 259 Rp 162.600 Emergency Stop 124 Rp 1.900.800 End Plate 324 Rp 46.800 Hose, Air 1.346 Rp 523.425 Hose, Spiral 260 Rp 10.021.450 Isolasi 569 Rp 564.240 Lamp 772 Rp 541.000 Lem Besi 70 Rp 79.590 Locking Cable 64.314 Rp 4.528 Mcb 235 Rp 478.650 Pilot Light 146 Rp 1.248.000
Power Glue 314 Rp 30.750 Push Button 451 Rp 7.569.750 Quick Coupler 1.268 Rp 3.597.013 Radiator, Coolant 252 Rp 947.275 Reducer 186 Rp 171.935 Rel, Terminal 164 Rp 152.100 Respirator 512 Rp 460.800 Rotor 125 Rp 6.961.500 Saklar 48 Rp 33.500 Scun, Cable 66.974 Rp 254.095 Seal, Tape 1.834 Rp 24.300 Sock 226 Rp 123.855 Spray Lubricating 199 Rp 438.000 Spring Balancer 112 Rp 18.146.435 Starter 666 Rp 67.800 Stecker 504 Rp 272.970 Stop Contact 466 Rp 4.105.100 Stopper, Terminal 650 Rp 45.000 Tee 127 Rp 132.825 Terminal 5.409 Rp 138.275 Transformator 41 Rp 1.993.900 Trolley, Hoist 57 Rp 2.932.800 Valve, Ball 232 Rp 3.503.970 Water Mur 58 Rp 164.450 SINAR MUTIARA CEMERLANG
Bag Filter 36 Rp 2.722.225 Fitting 610 Rp 2.567.385 Fitting, Air 1.601 Rp 4.719.481 Poly Urethane 847 Rp 522.399 Silincer 75 Rp 638.970 Tubing 887 Rp 401.844 Valve, Solenoid 59 Rp 8.407.025 SINARLIMAMAS KONTINDO, PT. Paint Masking 12.051 Rp 586.800 SUN SAI INDONESIA, CV
Respirator 2.889 Rp 4.300.000 UNGGUL SEMESTA PT. Contact Tip 1.120 Rp 151.200 Cup 4.541 Rp 499.200 Electrode 2.868 Rp 368.462 Nozzle 2.880 Rp 339.081 Pin 853 Rp 7.080.100
3. Fluktuasi order dari main customer yang tidak stabil di tahun 2013 menyebabkan ketidakstabilan juga pada inventory konsinyasi.
Gambar 4.6 Trend Order Material Mitsubishi Th.2013
Gambar 4.7 Trend Order Material Hino Th.2013
4. Perhitungan stok menggunakan hitungan sangat sederhana, hanya berdasarkan pengalaman dan perhitungan rata-rata dari pemakaian sebelumnya, sbb:
Sumber: material purchasing dan ppc PT. Gemala Kempa Daya
5. Tidak ada monitoring serta kontrol stok di supplier sehingga menimbulkan potensi line stop terhadap supply barang kebutuhan produksi.
Gambar 4.8 Kondisi gudang di supplier
4.2.2 Perhitungan Jumlah Inventory Existing Dan Total Cost Existing. Kondisi perhitungan pada saat observasi:
Rumus sederhana yang digunakan:
Contoh pada barang:
Supplier: PT. Citra Selaras Sejati
Item Konsinyasi: Contact Tip – Co2 Ø1.2mm(TET01296) Jumlah Konsinyasi dalam 1 Tahun (th.2013): 5721 Pcs Harga Per-barang: Rp. 7,844
Man Hour Rate: Rp. 2,650,000
Permintaan pembelian rata-rata = 10 permintaan/hari Lama waktu pembelian = 5 hari
Stok barang konsinyasi PT. Gemala Kempa Daya di gudang supplier disimpan di lemari dengan laporan kartu stok yang
bisa diperbaiki dengan cara membuat report laporan stok perbulannya dan di kirim ke customer
Maka,
4.2.3 Perhitungan Jumlah Inventory Dengan Metode Economical Order Quantity (EOQ)
Analisa dengan EOQ analysis:
Rumus yang digunakan: Keterangan:
Q = Optimal Order Quantity D = Demand
S = Ordering Cost H = Holding Cost R = Reorder point l = Lead Time Order TC= Total cost C = Cost per-unit
KATEGORI HOLDING COST % Of Inventory Value
BUILDING COST 5%
MATERIAL HANDLING COST 2%
LABOUR COST 0,5%
INVENTORY INVESTMENT COST 2%
SCRAP 0,5%
TOTAL HOLDING COST 10%
(Sumber: Sales, Finance, Accounting Dept. PT. Gemala Kempa Daya) Contoh pada barang:
Supplier: PT. Citra Selaras Sejati
Item Konsinyasi: Contact Tip – Co2 Ø1.2mm(TET01296) Jumlah Konsinyasi dalam 1 Tahun (th.2013): 5,721 Pcs Harga Per-barang: Rp. 7,844
Man Hour: Rp. 2,650,000/month
Permintaan pembelian rata-rata = 10 permintaan/hari Lama waktu pembelian = 5 hari
Maka, D = 5,721/year= 476.75/month C = Rp. 7,844/month L = 5 hari Sehingga, Pcs
Simulasi pada grafik EOQ:
Tabel 4.2 Tabel simulasi EOQ
Gambar 4.9 Grafik simulasi EOQ
Pada simulasi diatas perpotongan garis ordering cost dengan carrying cost merupakan Q optimal pada kasus sebelumnya dengan nilai Q yang sama dengan perhitungan EOQ yaitu 121 Pcs.
4.2.4 Perhitungan Jumlah Inventory Dengan Metode Periodical Order Quantity (POQ)
Contoh pada barang:
Supplier: PT. Citra Selaras Sejati
Item Konsinyasi: Contact Tip – Co2 Ø1.2mm(TET01296) Jumlah Konsinyasi dalam 1 Tahun (th.2013): 5721 Pcs Harga Per-barang: Rp. 7,844
Maka,
Ordering cost Carrying cost
D = 5,721/year= 476.75/month C = Rp. 7,844/month L = 5 hari Sehingga, Pcs
s
Artinya, periode order pada EOQ = 121 Pcs setiap per-7.61 hari atau
≈ 8 hari, maka dalam hal ini dibutuhkan sistematis pengaturan order
berdasarkan regulasi perusahaan masing masing dengan tujuan optimalisasi, berikut simulasi apabila dengan periode waktu yang berbeda:
Tabel 4.3 Tabel simulasi POQ
Perhitungan total cost dan Qopt untuk POQ7hari adalah sebagai berikut:
Pcs
Misalkan dengan periode per-tujuh hari maka Qopt. = 109.72 dan TC = Rp. 95,372/month dengan demikian cost dan efektifitas bisa dibandingkan sebagai penentuan order dan pertimbangan kebijakan perusahaan.
4.2.5 Perhitungan Jumlah Inventory Dengan Metode Economical Order
Quantity (EOQ) Simulasi Probabilistic Variable Demand
Analisa dengan variable demand: Supplier: PT. Citra Selaras Sejati
Item Konsinyasi: Contact Tip – Co2 Ø1.2mm(TET01296) Jumlah Konsinyasi dalam 1 Tahun (th.2013): 5721 Pcs Harga Per-barang: Rp. 7,844
Detail jumlah konsinyasi dalam 1 tahun, sbb:
Tabel 4.4 Tabel order Contact Tip – Co2 Ø1.2mm(TET01296)
Bulan Order Demand (month) Demand (day) Satuan Januari 600 19 Pcs Februari 495 18 Pcs Maret 380 12 Pcs April 440 15 Pcs Mei 500 16 Pcs Juni 344 11 Pcs Juli 580 19 Pcs Agustus 392 13 Pcs September 582 19 Pcs Oktober 508 16 Pcs November 450 15 Pcs Desember 450 15 Pcs
Adapun sebaran dari jumlah order Contact Tip – Co2 Ø1.2mm(TET01296) dalam satu tahun adalah sebagai berikut:
Gambar 4.10 Trend produk Contact Tip Co2 Dia.1.2 Mm (Tet01296) Th. 2013
Maka, SAFETY STOCK l x Z×
σ
(day ) =REORDERPOINT DENGAN VARIABLE DEMAND
( )
d×l +(
Z×σ
(day )x l)
= l = 5 Hari kerja tb = 30 hari pcs 477 12 450 450 508 582 392 580 344 500 440 380 495 600 = + + + + + + + + + + + = µ pcs hari d 15.89 30 477 30 = = = µ 65 . 1 %) 95 ( =Z ...(referensi tabel statisika dengan 95% customer service level)
Tabel 4.5 Tabel Z Keterangan:
σ = Standar Deviasi
l = Lead Time Ordering d = Permintaan rata-rata
tb = Waktu selisih order
Re = Reorder point
Z = Angka standar deviasi terhadap probabilitas customer service level
) ( 65 . 2 ) ( 79 12 275 2 ) ( 12 2 ) 477 450 ( 2 ) 477 450 ( 2 ) 477 508 ( 2 ) 477 582 ( 2 ) 477 392 ( 2 ) 477 580 ( 2 ) 477 344 ( 2 ) 477 500 ( 2 ) 477 440 ( 2 ) 477 380 ( 2 ) 477 495 ( 2 ) 477 600 ( 2 ) ( day month i i x i i x = = = − = − + − + − + − + − + − + − + − + − + − + − + − = − =
µ
σ
µ
σ
46 . 79 5 89 . 15 int Reorderpo =d×l = × = hari Sehingga, Safety Stock: pcs l x Z× (day) =1.65×2.65× 5 =9.7697≈10 =σ
Reorderpoint dengan variabel demand:
( ) (
d×l + Z× (day)x l)
=79.46+10 =89.46 ≈89hari=
σ
Dengan simulasi variable demand maka diperoleh hasil safety stock ≈
10 Pcs dengan menambahkan jumlah optimum order dengan safety stock akan mengurangi resiko akibat fluktuasi order dari customer.
4.2.6 Analisa Perbandingan Keuntungan Cost Of Inventory dan Total
Cost Berdasarkan Stok Inventory Perbulan Existing Dengan
Simulasi Stok Inventory Menggunakan Eoq-Poq-Eoqvariable Demand. Contoh pada barang:
Supplier: PT. Citra Selaras Sejati
Item Konsinyasi: Contact Tip – Co2 Ø1.2mm(TET01296) Jumlah Konsinyasi dalam 1 Tahun (th.2013): 5721 Pcs Harga Per-barang: Rp. 7,844
Pada contoh diatas diperoleh hasil kesimpulan Qopt sebelumnya sbb:
• Perhitungan existing: Qmax = 572 Pcs Qmin = 477 Pcs • Perhitungan EOQ: Qopt = 121 Pcs Repoin = 79 Pcs • Perhitungan POQ7hari: Qopt = 110 Pcs Repoin = 79 Pcs
Maka,
simulasi keuntungan yang diperoleh pada cost of inventory : Dengan perhitungan EOQ:
|Qopt - Qmin| x Hcost = |121-477| x (10% cost per unit) = |-356| x (10% x Rp. 7,844) = Rp. 279,046/month
Dengan perhitungan EOQvariable demand:
|Qopt - Qmax| x Hcost = |509-572| x (10% cost per unit) = |-63| x (10% x Rp. 7,844) = Rp. 49,602/month
Pada contoh diatas diperoleh hasil kesimpulan TCopt sebelumnya sbb:
• Perhitungan existing:
• Perhitungan EOQ:
• Perhitungan POQ:
Didapatkan kesimpulan dalam penentuan jumlah stok inventory bedardasarkan simulasi dan perhitungan sebelumnya dimana jumlah order (Qopt) yang paling rendah dan Total Cost (TC) yang paling rendah adalah dengan metode EOQ yaitu sebesar Qopt = 121 Pcs dan TC = Rp. 94,916 , adapun dalam perhitungan untuk
mempermudah melakukan order metode POQ dapat dijadikan alternative dengan mempertimbangkan Total Cost (TC) yang akan menjadi beban perusahaan.
Dalam melakukan optimasi perhitungan jumlah order inventory konsinyasi menggunakan metode EOQ atau POQ, perusahaan akan mendapatkan keeuntungan lain di biaya inventory itu sendiri dimana hasil yang diperoleh untuk barang konsinyasi Contact Tip – Co2 Ø1.2mm(TET01296) dapat menghemat biaya inventory sebesar Rp. 104,110.51/bulan.
Tabel 4.6 Tabel simulasi perhitungan keuntungan cost of inventory dan Total Cost sample supplier konsinyasi PT. Citra Selaras Sejati
4.3 Pembuatan SOP (Standard Operation Procedure) Adapun tujuan dibuatkan SOP adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan akan memiliki standar dalam melakukan mengatur inventory dengan menggunakan sistem konsinyasi ditambah perhitungan yang sudah dianalisa sebelumnya.
2. Operator akan memiliki flow proses standar dalam bekerja 3. Panduan sistem bagi perusahaan
Dalam pemanfaatan SOP juga bias dijadikan continuous improvement kedepannya apabila ada peluang di mana ada proses yang dianggap perlu diperbaiki atau ditambahkan bahkan dikurangi demi tercapainya proses yang lebih baik bagi perusahaan.
SOP dapat juga merupakan jadi aturan bagi perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi predikat perusahaan yang memiliki sistem dalam pengaturan yang sehingga itu menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan dan panduaan untuk perusahaan lain dalam melakukan penerapan sistem yang lebih terkontrol dan memiliki aturan.
Berikut ini SOP yang direncanakan dalam membentuk sistem pengaturan inventory konsinyasi dari proses awal hingga akhir dan keterkaitannya disemua pihak dalam melakukan sistem konsinyasi ini, sebagai berikut: