• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

19 BAB 4

ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Argo Pantes, Tbk. merupakan perusahaan mulitasional yang bergerak di bidang industri TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) yang menghasilkan berbagai jenis benang dan kain. Perusahaan ini didirikan oleh The Ning King pada tahun 1961 dengan nama PT. Daya Manunggal di Salatiga, Jawa Tengah.

PT. Argo Pantes, Tbk. merupakan salah satu divisi dari Argo Manunggal Group, salah satu kelompok usaha bisnis terkemuka dan diversifikasi meliputi tekstil, steel, unggas, properti, pertambangan, energi, pipa PVC, asuransi perkebunan, dll. PT. Argo Pantes, Tbk. didirikan karena prospek pabrik pemintalan pada saat itu sangat baik sehingga perusahaan memutuskan untuk mendirikan pabrik spinning untuk pemintalan benang sebanyak 2 unit pada tanggal 12 Juli 1977 dengan Winanti Wiryomartini, SH sebagai notaris dan sejak tahun 1991 telah terdaftar pada bursa. Kedua unit tersebut kemudian diberi nama Argo Pantes 1 dan Argo Pantes 2. Pada tahun 1980 didirikan pula pabrik weaving dan dyeing finishing dengan nama Argo Pantes 3 dan Argo Pantes 4.

4.1.2 Visi dan Misi PT Argo Pantes, Tbk. 1. Visi:

Menjadi produsen tekstil terpadu dan terkemuka di Indonesia yang menghasilkan produk berkualitas, ramah lingkungan, dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.

2. Misi:

a. Meningkatkan efisiensi dari produktivitas dan menerapkan ”Best Practice”.

b. Menyediakan produk dan pelayanan terbaik dari pelanggan. c. Memaksimalkan pengembalian nilai investasi para stakeholder.

d. Meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Government).

e. Berperan aktif bagi pertumbuhan ekonomi nasional. 4.2 Hasil Observasi Lapangan

Untuk dapat mendapatkan hasil yang diinginkan, dan sebelum dimulainya perhitungan yang diperlukan, dibutuhkan data-data yang mendukung. Untuk mendapatkan data-data pendukung tersebut dilakukan pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung di lapangan dan melihat laporan bulanan dari PT Argo Pantes, Tbk.

Data-data yang dikumpulkan merupakan data barang-barang Gudang Suku Cadang & Umum PT Argo Pantes, Tbk. Data yang didapatkan dari observasi langsung adalah data dari ukuran barang-barang yang ada di Gudang Suku Cadang & Umum dan cara kerja yang dijalankan oleh para karyawan Gudang Suku Cadang & Umum PT Argo Pantes, Tbk. Laporan bulanan yang dikumpulkan merupakan laporan dari PBI (Permintaan Barang Intern), BBK (Bukti Barang Keluar), BPB (Bukti Penerimaan Barang) dan NPB (Nota Pemeriksaan Barang). Laporan yang digunakan merupakan laporan bulan Februari tahun 2014 dikarenakan observasi yang berlangsung mulai bulan

(2)

20

Maret 2014, sehingga data yang terbaru adalah data bulan Februari 2014, selain itu juga dikarenakan untuk mendapatkan data transaksi yang lebih detail, maka dibutuhkan data harian selama satu bulan tersebut.

Data yang digunakan dari laporan-laporan tersebut antara lain data mengenai nama barang, tipe, serta frekuensi transaksi dari setiap barang tersebut. Adapun data-data yang dimaksud terdapat pada Lampiran 1 – 10. 4.3 Pengolahan Data

Pada pengolahan data, hal pertama yang dilakukan adalah menetapkan barang yang akan ditempatkan paling dekat dengan pintu, atau dengan kata lain barang dengan transaksi keluar dan masuk terbanyak. Penetapan barang tersebut dilakukan dengan menggunakan diagram pareto. Adapun contoh hasil perhitungan diagram pareto yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1.

Tabel 4.1 Persentase Kumulatif Barang-Barang Packing

No. Nama Barang Tipe

Frekuensi Total Frekuensi Persentase (%) Kumulatif (%)

1 Paper cone 5,57 Velvet 175 x 19 x 65 mm 35 gram 22 14,97 14,97

2 Paper Tube 1545 x 32 x 2 mm 17 11,56 26,53

3 Paper cone 39 gram SP-3 P. 175 x 20 x 64 mm 17 11,56 38,10

4 OPP Packing tape coklat 2" 9 6,12 44,22

5 Karton box Export Merah 2layer 1550 x 440 x 420 mm 7 4,76 48,98

6 Paper Tube 1195 x 32 x T. 2 mm (47") 6 4,08 53,06

7 sticker polos 21,5 x 33 cm 6 4,08 57,14

8 karung plastik Uk. 90 x 110 cm belang 6 4,08 61,22

9 Kantong plastik chese 31,5 x 40 x 0,001 mm 5 3,40 64,63

10 Karton box export 2 layer 1210 x 450 x 400 mm 4 2,72 67,35

11 kantong plastik 33 x 0,1 x roll 4 2,72 70,07

12 Kantong plastik chese 36 x 44 x 0,001 mm 4 2,72 72,79

13 Paper Tube 1615 x 32 x 2 mm 3 2,04 74,83

14 Paper cone 5,57 2" 3 2,04 76,87

15 Straping Band Mesin Merah 15 mm 3 2,04 78,91

16 OPP Packing tape hitam 2" 3 2,04 80,95

17 Side Band 2 1,36 82,31

18 Plastik Roll 0,06 x 120 cm 2 1,36 83,67

19 OPP Packing tape bening 3" 2 1,36 85,03

20 Isolasi Tape Merk Wontape 1" (24 mm x 100 yds) 2 1,36 86,39

21 Kantong plastik 21 x 0,1 x roll 2 1,36 87,76

22 Stopper 2 1,36 89,12

23 Color Sticker 2 1,36 90,48

24 Jumbo Bag 1 ton 2 1,36 91,84

(3)

Tabel 4.1 Persentase Kumulatif Barang-Barang Packing (lanjutan)

No. Nama Barang Tipe

Frekuensi Total Frekuensi Persentase (%) Kumulatif (%)

26 OPP Packing tape merah 2" 2 1,36 94,56

27 OPP Packing tape orange 2" 2 1,36 95,92

28 Isolasi Tape Merk Panfix ½" (12 mm x 72 yds) 2 1,36 97,28

29 layer with hole 113 x 113 cm 1 0,68 97,96

30 karton box polyester two layer 1550 x 440 x 420 mm 1 0,68 98,64

31 kantong plastik 26 x 0,1 x roll 1 0,68 99,32

32 Tali Rafia 1 0,68 100,00

Total 147 100 -

(4)

22

Setelah diketahui popularitas dari barang-barang yang ada di Gudang Suku Cadang & Umum melalui Diagram Pareto, dilakukan perhitungan untuk mendapatkan luas ruangan yang dibutuhkan.

Untuk mendapatkan luas ruangan yang dibutuhkan, hal pertama yang dilakukan adalah menghitung safety stock dari masing-masing barang. Untuk dapat menghitung safety stock, dibutuhkan data standar deviasi serta service level yang diinginkan. Pada kasus ini, service level ditetapkan sebesar 95%. Penetapan Service Level didasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak manajemen gudang.

Rumus untuk mendapatkan safety stock adalah: SS = σ x z(95%)

Sehingga untuk mengitung safety stock untuk Paper Cone 5,57 Velvet adalah sebagai berikut:

σ = σ = σ = 95.760,92 z(95%) = 1,65 Jadi, SS = σ x z(95%) SS = 95.760,92 x 1,65 SS = 158.006

(5)

Tabel 4.2 Safety Stock Packing

No. Nama Barang Tipe Penerimaan Stok Akhir Standar

Deviasi

Safety Stock Februari Januari Maret April

1 Paper Cone 5,57 Velvet 175 x 19 x 65 mm 35 gram 619.220 682.916 641.150 831.850 1.229.795 95760,9 158006 2 Paper Tube 1545 x 32 x 2 mm 23.840 20.000 6.160 25.000 31.000 8661,05 14291 3 Paper Cone 39 gram SP-3 P. 175 x 20 x 64 mm 312.600 293.550 153.000 430.500 634.645 113744 187677 4 OPP Packing Tape Coklat 2" - 4.500 2.172 2.680 5.600 1851,58 3056 5 Karton Box Export Merah 2 Layer 1550 x 440 x 420 mm 990 863 1.000 - 1.428 479,572 792 6 Paper Tube 1195 x 32 x T. 2 mm (47") 10.000 10.000 - - 11.680 5773,5 9527 7 Sticker Polos 21,5 x 33 cm 10.000 2.000 25.000 - 26.000 11354,1 18735 8 Karung Plastik Uk. 90 x 110 cm belang 10.000 - 10.000 1.000 22.500 5500 9075 9 Kantong Plastik Chese 31,5 x 40 x 0,001 mm 1.000 1.000 1.000 1.200 2.100 100 165 10 Karton Box Export 2 Layer 1210 x 450 x 400 mm 500 - - - 500 250 413 11 Kantong Plastik 33 x 0,1 x roll 797,2 2.131,1 279,4 - 2.131 945,665 1561 12 Kantong Plastik Chese 36 x 44 x 0,001 mm 750 800 500 500 1.300 160,078 265 13 Paper Tube 1615 x 32 x 2 mm 4.360 5.000 5.000 - 10.000 2412,27 3981 14 Paper Cone 5,57 68 mm x 28 mm x 172 mm 40.636 - - 3.900 40.636 19753,7 32594 15 Straping Band Mesin Merah 15 mm 16 19 35 30 35 8,98146 15 16 OPP Packing Tape Hitam 30 10 5 - 30 13,1498 22

17 Side Band 4.000 1.800 1.300 - 4.000 1666,08 2750

18 Plastik Roll 0,06 x 120 cm 640 - - - 640 320 528 19 OPP Packing Tape Bening 3" 960 - - - 960 480 792

(6)

Tabel 4.2 Safety Stock Packing (lanjutan)

No. Nama Barang Tipe Penerimaan Stok Akhir Standar

Deviasi

Safety Stock Februari Januari Maret April

20 Isolasi Tape Merk Wontape 1" (24 mm x 100 yds) 1.500 - - - 1.500 750 1238 21 Kantong Plastik 21 x 0,1 x roll 492,6 494,1 252,2 245,7 745 141,131 233 22 Stopper 8 20 11 - 20 8,26136 14

23 Color Sticker 2.000 1.800 - - 2.000 1100 1815

24 Jumbo Bag 1 ton 10 - 10 - 10 5,7735 10 25 OPP Packing Tape Biru 10 10 5 - 10 4,78714 8 26 OPP Packing Tape Merah 10 10 5 - 10 4,78714 8 27 OPP Packing Tape Oranye 10 - - - 10 5 9 28 Isolasi Tape Merk Panfix ½" (12 mm x 72 yds) 10 - 50 56 56 28,1188 47

29 Layer With Hole 113 x 113 cm 1000 0 0 0 1.000 500 825

30 Karton Box Polyester Two Layer 1550 x 440 x 420 mm 125 - - - 125 62,5 104 31 Kantong Plastik 26 x 0,1 x roll - 981 502 468 1.178 400,745 662 32 Tali Rafia - - 2 1 3 0,95743 2

(7)

Setelah didapatkan safety stock untuk masing-masing barang, maka dapat diketahui total stok yang akan berada di dalam gudang, yaitu jumlah dari stok akhir yang ada ditambah dengan safety stock. Untuk total stok dari barang-barang packing dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Total Stock Packing

No. Nama Barang Tipe Safety

Stock Total Stok (Unit)

1 Paper Cone 5,57 Velvet 175 x 19 x 65 mm 35 gram 158006 1.229.795

2 Paper Tube 1545 x 32 x 2 mm 14291 38.131

3 Paper Cone 39 gram SP-3 P. 175 x 20 x 64 mm 187677 634.645

4 OPP Packing Tape Coklat 2" 3056 5.600

5 Karton Box Export Merah 2 Layer 1550 x 440 x 420 mm 792 1.782

6 Paper Tube 1195 x 32 x T. 2 mm (47") 9527 19.527

7 Sticker Polos 21,5 x 33 cm 18735 28.735

8 Karung Plastik Uk. 90 x 110 cm belang 9075 22.500

9 Kantong Plastik Chese 31,5 x 40 x 0,001 mm 165 2.100

10 Karton Box Export 2 Layer 1210 x 450 x 400 mm 413 913

11 Kantong Plastik 33 x 0,1 x roll 1561 2.358 12 Kantong Plastik Chese 36 x 44 x 0,001 mm 265 1.300 13 Paper Tube 1615 x 32 x 2 mm 3981 10.000 14 Paper Cone 5,57 68 mm x 28 mm x 172 mm 32594 73.230 15 Straping Band Mesin Merah 15 mm 15 35

16 OPP Packing Tape Hitam 22 52

17 Side Band 2750 6.750 18 Plastik Roll 0,06 x 120 cm 528 1.168 19 OPP Packing Tape Bening 3" 792 1.752 20 Isolasi Tape Merk Wontape 1" (24 mm x 100 yds) 1238 2.738 21 Kantong Plastik 21 x 0,1 x roll 233 745

22 Stopper 14 22

23 Color Sticker 1815 3.815 24 Jumbo Bag 1 ton 10 20

25 OPP Packing Tape Biru 8 18

26 OPP Packing Tape Merah 8 18

27 OPP Packing Tape Oranye 9 19

28 Isolasi Tape Merk Panfix ½" (12 mm x 72 yds) 47 57

29 Layer With Hole 113 x 113 cm 825 1.825 30 Karton Box Polyester Two Layer 1550 x 440 x 420 mm 104 229

31 Kantong Plastik 26 x 0,1 x roll 662 1.178 32 Tali Rafia 2 3

(8)

26

Setelah diketahui jumlah stok yang akan terdapat di gudang, dilakukan perhitungan jumlah barang yang dapat diletakkan di satu buah palet berukuran 135 x 135 x 15 cm. Cara mendapatkan perhitungan jumlah barang Paper Cone 5,57 Velvet adalah sebagai berikut:

Jumlah barang per baris per palet (unit) = Luas Palet = 135 x 135

Luas Palet = 18.225 cm

Luas Paper Cone 5,57 Velvet = 85,5 x 34,5 Luas Paper Cone 5,57 Velvet = 2949,75 cm Maka,

Jumlah barang per baris per palet =

Jumlah barang per baris per palet = 6,18 6 unit

Tinggi barang per palet (unit) = Tinggi maksimum tumpukan = 200 cm Tinggi Paper Cone 5,57 Velvet = 21 cm Maka,

Tinggi barang per palet =

Tinggi barang per palet = 9,52 9 unit

Jadi, untuk Paper Cone 5,57 Velvet dalam satu palet terdapat 6 x 9 = 54 unit. Untuk perhitungan jumlah barang packing lainnya dapat dilihat pada Tabel 4.4

(9)

Tabel 4.4 Jumlah Barang dalam Palet

No Nama Barang Tipe Barang

Ukuran Barang Palet

Jumlah Barang Dalam Palet (Unit) Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm) Jumlah Barang Per Baris Per Palet (Unit) Tinggi Maksimum Tumpukan (cm)

1 Paper Cone 5,57 Velvet 175 x 19 x 65 mm 35 gram 85,5 34,5 21,0 6 200 54

2 Paper Tube 1545 x 32 x 2 mm 154,5 3,2 3,2 36 200 2.232 3 Paper Cone 39 gram SP-3 P. 175 x 20 x 64 mm 85,5 34,5 21,0 6 200 54

4 OPP Packing Tape Coklat 2" 24,5 57,0 30,0 13 200 78

5 Karton Box Export Merah 2 Layer 1550 x 440 x 420 mm 200,0 89,0 1,4 1 200 145

6 Paper Tube 1195 x 32 x T. 2 mm (47") 119,5 3,2 3,2 47 200 2.914 7 Sticker Polos 21,5 x 33 cm 22,0 33,5 11,0 24 200 432

8 Karung Plastik Uk. 90 x 110 cm belang 96,0 80,0 31,0 2 200 12

9 Kantong Plastik Chese 31,5 x 40 x 0,001 mm 34,0 62,0 19,0 8 200 80

10 Karton Box Export 2 Layer 1210 x 450 x 400 mm 167,5 88,0 1,6 1 200 125

11 Kantong Plastik 33 x 0,1 x roll 50,0 50,0 33,0 7 200 42

12 Kantong Plastik Chese 36 x 44 x 0,001 mm 62,0 38,0 17,0 7 200 77

13 Paper Tube 1615 x 32 x 2 mm 161,5 3,2 3,2 35 200 2.170 14 Paper Cone 5,57 68 mm x 28 mm x 172 mm 85,5 34,5 21,0 6 200 54

15 Straping Band Mesin Merah 15 mm 35,0 35,0 19,0 14 200 140

16 OPP Packing Tape Hitam 24,5 57,0 30,0 13 200 78

17 Side Band 35,0 35,0 19,0 14 200 140

(10)

28

Tabel 4.4 Jumlah Barang dalam Palet (lanjutan)

No Nama Barang Tipe Barang

Ukuran Barang Palet

Jumlah Barang Dalam Palet (Unit) Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm) Jumlah Barang Per Baris Per Palet (Unit) Tinggi Maksimum Tumpukan (cm)

19 OPP Packing Tape Bening 3" 24,5 57,0 30,0 13 200 78

20 Isolasi Tape Merk Wontape 1" (24 mm x 100 yds) 11,0 11,0 2,5 150 200 12.000 21 Kantong Plastik 21 x 0,1 x roll 50,0 50,0 21,0 7 200 63

22 Stopper 32,0 22,0 5,0 25 200 1.000 23 Color Sticker 32,0 22,0 5,0 25 200 1.000 24 Jumbo Bag 1 ton 90,0 43,0 2,0 4 200 400

25 OPP Packing Tape Biru 24,5 57,0 30,0 13 200 78

26 OPP Packing Tape Merah 24,5 57,0 30,0 13 200 78

27 OPP Packing Tape Oranye 24,5 57,0 30,0 13 200 78

28 Isolasi Tape Merk Panfix ½" (12 mm x 72 yds) 11,0 11,0 1,2 150 200 24.900 29 Layer With Hole 113 x 113 cm 114,0 114,0 0,3 1 200 704

30 Karton Box Polyester Two Layer 1550 x 440 x 420 mm 161,0 162,0 1,4 1 200 142

31 Kantong Plastik 26 x 0,1 x roll 50,0 50,0 26,0 7 200 49

(11)

Setelah diketahui stok barang dan jumlah barang dalam satu palet, dapat diketahui jumla palet yang dibutuhkan dan kebutuhan ruang dari setiap barang. Jumlah palet yang dibutuhkan untuk Paper Cone 5,57 Velvet adalah:

Jumlah palet yang dibutuhkan = Stok Paper Cone 5,57 Velvet = 2.782 unit

Jumlah Paper Cone 5,57 Velvet dalam satu palet = 54 unit/palet Jadi,

Jumlah palet yang dibutuhkan =

Jumlah palet yang dibutukan = 51,52 52 unit palet

Sedangkan, untuk menghitung keperluan ruang yang dibutuhkan oleh Paper Cone 5,57 Velvet adalah:

Kebutuhan Ruang = Luas Palet x Kebutuhan Palet Luas Palet = 18.225 cm2

Kebutuhan Palet = 52 unit Jadi,

Kebutuhan ruang = 18.225 x 52

Kebutuhan ruang = 947.700 cm2 = 94,77 m2

Untuk perhitungan jumlah palet yang dibutuhkan dan kebutuhan ruang untuk barang-barang packing dapat dilihat pada Tabel 4.5

(12)

30

Tabel 4.5 Kebutuhan Ruangan

No Nama Barang Tipe Barang

Stok Barang (unit) Kebutuhan Palet (unit) Kebutuhan Ruang (m²)

1 Paper Cone 5,57 Velvet 175 x 19 x 65 mm 35 gram 2782 52 94,77

2 Paper Tube 1545 x 32 x 2 mm 38131 18 32,81

3 Paper Cone 39 gram SP-3 P. 175 x 20 x 64 mm 1436 27 49,21

4 OPP Packing Tape Coklat 2" 93 2 3,65

5 Karton Box Export Merah 2 Layer 1550 x 440 x 420 mm 1782 13 23,69

6 Paper Tube 1195 x 32 x T. 2 mm (47") 19527 7 12,76

7 Sticker Polos 21,5 x 33 cm 57 1 1,82

8 Karung Plastik Uk. 90 x 110 cm belang 45 4 7,29

9 Kantong Plastik Chese 31,5 x 40 x 0,001 mm 84 2 3,65

10 Karton Box Export 2 Layer 1210 x 450 x 400 mm 913 8 14,58

11 Kantong Plastik 33 x 0,1 x roll 94 3 5,47

12 Kantong Plastik Chese 36 x 44 x 0,001 mm 52 1 1,82

13 Paper Tube 1615 x 32 x 2 mm 10000 5 9,11

14 Paper Cone 5,57 68 mm x 28 mm x 172 mm 166 4 7,29

15 Straping Band Mesin Merah 15 mm 35 1 1,82

16 OPP Packing Tape Hitam 2 1 1,82

17 Side Band 4000 29 52,85

18 Plastik Roll 0,06 x 120 cm 195 2 3,65

19 OPP Packing Tape Bening 3" 73 1 1,82

20 Isolasi Tape Merk Wontape 1" (24 mm x 100 yds) 46 1 1,82

21 Kantong Plastik 21 x 0,1 x roll 30 1 1,82

22 Stopper 22 1 1,82

23 Color Sticker 8 1 1,82

24 Jumbo Bag 1 ton 20 1 1,82

25 OPP Packing Tape Biru 1 1 1,82

26 OPP Packing Tape Merah 1 1 1,82

27 OPP Packing Tape Oranye 1 1 1,82

28 Isolasi Tape Merk Panfix ½" (12 mm x 72 yds) 1 1 1,82

29 Layer With Hole 113 x 113 cm 1825 3 5,47

30 Karton Box Polyester Two Layer 1550 x 440 x 420 mm 229 2 3,65

31 Kantong Plastik 26 x 0,1 x roll 47 1 1,82

32 Tali Rafia 3 1 1,82

(13)

4.4 Analisis Data

4.4.1 Analisis Diagram Pareto 1. Packing

Pada diagram pareto packing, terdapat 34 jenis barang dengan frekuensi yang berbeda-beda. Dilihat dari persentase kumulatif, terdapat 16 jenis barang yang berada di bawah angka 80%. Dengan melihat frekuensi barang yang berada di bawah 80% cukup banyak, yaitu sebesar 16 jenis barang, maka dari itu 16 jenis barang tersebut perlu dilakukan penataan ruang yang lebih tepat yang dapat membantu mempercepat proses pengambilan barang. Hal tersebut dilakukan karena barang-barang tersebut memiliki frekuensi yang terbesar sehingga jika dilakukan penataan ulang dan mempercepat proses pengambilan maupun penyimpanan barang tersebut dapat meningkatkan efisiensi dari gudang. Adapun barang-barang yang dimaksud dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Daftar Barang pada Palet

No. Nama Barang Tipe

1 Paper Cone 5,57 Velvet 175 x 19 x 65 mm 35 gram

2 Paper Tube 1545 x 32 x 2 mm

3 Paper Cone 39 gram SP-3 P. 175 x 20 x 64 mm

4 OPP Packing Tape Coklat 2"

5 Karton Box Export Merah 2 Layer 1550 x 440 x 420 mm

6 Paper Tube 1195 x 32 x T. 2 mm (47")

7 Sticker Polos 21,5 x 33 cm

8 Karung Plastik Uk. 90 x 110 cm belang

9 Kantong Plastik Chese 31,5 x 40 x 0,001 mm

10 Karton Box Export 2 Layer 1210 x 450 x 400 mm

11 Kantong Plastik 33 x 0,1 x roll

12 Kantong Plastik Chese 36 x 44 x 0,001 mm

13 Paper Tube 1615 x 32 x 2 mm

14 Paper Cone 5,57 68 mm x 28 mm x 172 mm

15 Straping Band Mesin Merah 15 mm

16 OPP Packing Tape Hitam 2”

2. Stationary

Pada diagram pareto stationary yang dapat dilihat pada Lampiran 2, terdapat 78 jenis barang dan yang berada di bawah 80% sebanyak 45 jenis barang dari persentase kumulatif yang dapat diprioritaskan untuk dilakukan perubahan letak. Barang-barang tersebut adalah Kertas Foto Copy 70 Gram F4, Ribbon Printer Epson, Isi Stapler, Cont Form Polos 4 ply, Ball Point Biasa, Buku Tulis Kuarto, Isi Cutter, Spidol White Board, Toner HP Laserjet, Buku Tulis Folio, Stapler Max, Mark Pen, Ink Cartridge Light Magenta, Binder Clip 2”, Cont Form 2 Ply, Kertas Buram, Tinta Stensil, Pensil Dermatograph, Cont Form Polos 1 Ply, Buku Note, Tipp Ex (Correction Pen), Trigonal Clip, Odner Bindex, Kartu Resep Dyeing Reactive, Materai Rp 6.000, Plastik Laminating Film, Binder Clip 1”, Map Plastik Folio Inco, Cutter, Amplop Cokelat, Kertas Post It Notes, Toner Samsung Laserjet, dan Card Sampel Polos.

(14)

32

3. Barang Umum (BUM)

Pada diagram pareto BUM yang dapat dilihat pada Lampiran 2, terdapat 170 total jenis barang dan setelah dilakukan perhitungan kumulatif 103 jenis barang merupakan prioritas perubahan letak. Barang-barang tersebut adalah Sabun Cuci Cream, Lem Ehabond, Mata Gergaji Besi 1 Muka, Sabun Deterjen Bubuk, Thinner Super, Lem Aron Alpha, Lem Fixol, Kuas Cat, Kawat Las Nikko, Sikat Kawat Kuningan, Batu Gerinda Tangan, Batu Gerinda Potong, Pembersih WC, Pasir Putih, Acu, Sabun Mandi, Ampelas Ducco, Sepatu Long Booth, Sapu Lantai Kuning, Batu Kali, Ban Dalam Sepeda, Seal Tape Pipa, Semen PC, Sikat Kawat Baja, Batu Baterai ABC, Tee PVC, STandar Sepeda, Kunci Sepeda, Kuas Cat, Palet Plastik, GRC Board, Topi, Sarung Tangan Kaos, Isolasi Kain, Plastik Bening, Kunci L, Flange Las Stainless 10 K, Butterfly Valve 10 K, Rantai Sepeda, Pedal Sepeda, Ampelas Besi, Sikat Nilon Gagang Bambu, Mata Bor Besi, Masker Kain Tetra, Cat Pylox 102, Sepatu Long Booth, Sunlight Cair, Flash Band, Minyak Cat Sablon, Pipa Galvanis Medium, Flange Las Galavanis, Payung, Elbow Las Stainless, Check Valve Flange, Termometer Dry and Wet, Lem PVC Isarplas, Keranjang Sepeda, Rem Sepeda, Ban Luar Sepeda, Pelat Stainless, Besi Pelat Polos Stainless, Bedak Untuk Mesin, Melamin Putih, Paku Tripleks, Cat Tembok Vinylex, Lem Epoxy, Packing Sheet Combo, Tabung Oksigen, Gland Packing, Tag Pins, Jarum Tag Pins, Busa Pencuci Piring, Safety Shoes, Kaca Filter Las Segi Empat, Mata Tap, Paku Kayu, Kawat Las Titanium, Kertas Tissue, Sabun Cuci Tangan, Cat Nippe, Kawat Nyamuk Plastik, Lem Silicon Sealant, Kawat Untuk Label, Paku Rivet, Kamper, Pewangi Ruangan, Reducer Las Stainless, Selang Plastik, Tambang Cotton, Pisau Bubut Mata Kuku, Pisau Bubut Mata Dalam, dan Pisau Bubut Mata Luar.

4. Suku Cadang

Berdasarkan observasi yang dilakukan, untuk barang-barang suku cadang terdapat pembagian suku cadang untuk setiap unit produksi dan Suku Cadang Umum (SCU). Pada bagian ini akan dilakukan observasi barang dari suku cadang setiap unit produksi dan SCU tanpa Bearing dan V-Belt. Bearing dan V-Belt dikeluarkan dari kategori SCU karena barang-barang ini merupakan barang-barang umum yang digunakan seluruh unit dan memiliki jumlah yang sangat banyak, oleh karena itu kedua barang ini akan mendapatkan rak tersendiri untuk penyimpanan dan urutan tidak berdasarkan diagram pareto tetapi berdasarkan abjad dari masing-masing kode barang.

Berdasarkan pareto yang didapatkan, akan disusun urutan penyimpanan barang di setiap rak yang dimiliki oleh unit produksi. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi waktu pencarian dari barang-barang yang dibutuhkan oleh unit tersebut. Adapun urutan barang yang akan disusun berdasarkan setiap unit adalah sebagai berikut:

a. Suku Cadang Yarn Dyeing (SYD)

Barang-barang yang terdapat di rak SYD secara berurutan adalah Bosh Cylinder S/S dan Oil Separator Element.

b. Suku Cadang Mekanik (SMK)

Urutan barang yang terdapat di rak SMK dapat dilihat pada Tabel 4.7.

(15)

Tabel 4.7 Urutan Barang pada Rak SMK

No Nama Barang Tipe

1 Fan Blades DBC100

2 Springkler DBC100

3 Roller Chain RS – 20 B

4 Compressor Thermali Protected Copeland

5 Oil Filter CSP – S0283

6 Gasket PE.21814

c. Suku Cadang Kendaraan (SKD)

Pada klasifikasi SKD terdapat 18 jenis barang. Untuk frekuensi dibawah 80% terdapat 12 jenis barang. Urutan barang SKD terdapat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Urutan Barang Pada Rak SKD

No. Nama Barang Tipe

1

Hose Hight Pressure No. 1 6801-32 (Valve To Lift)

2 Bohlam Hologen 12 Volt 100/90

3 Armatur Assy Starter 1904-02 (U/ Toyota 6FD 25)

4 Ban Luar Dalam 700-12 12PR

5 Ban Mati ME - 310 (600-9)

6 Dynamo Ampere 12 Volt

7 Dynamo Stater 12 Volt

8 Ban Luar Dalam + Flap 250-15 16 PR

9 Ban Dalam 250-15 16 PR

10 Holder W/Rectifer 1903-45

11 Regulator Assy 1903-8s

12 Plug Tight No. 2 1105-43b

d. Suku Cadang Dyeing Finishing (SDF)

Berdasarkan data yang didapatkan, untuk SDF terdapat 24 jenis barang dan 15 jenis diantaranya akan dilakukan perpindahan tempat untuk meningkatkan efisiensi dengan urutan barang seperti pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Urutan Barang pada Rak SDF

No Nama Barang Tipe

1 Jarum Obras SY 1225 SIZE 130/ 21

2 Jarum Obras SIZE 85/ 13

3 Jarum Obras DCX1 SIZE 130/ 21

4 Jarum Obras DCX1 SIZE 100/ 16

5 Jarum Obras DCX1 SIZE 75/ 11

6 Spreader Upper 120-14809

7 Pin Sheet R 123 X 113 X 17 X 40 PIN

(16)

34

Tabel 4.9 Urutan Barang pada Rak SDF (lanjutan)

No Nama Barang Tipe

10 Air Cylinder Parker GDC-FC-100 X 110 X 40-W-00

11 Magnet Strippers 8 MM X 40 MM

12 Rubber Roller D. 110 X 500 MM

13 Rubber Roller Water Seal D. 160 X 2000 MM

14 Rubber Roller For 8 Ton D. 350 X 2000 MM

15 Rubber Roller For 2 Ton D. 250 X 2000 MM

e. Suku Cadang Weaving (SWV)

SWV memiliki 76 jenis barang yang ada transaksi di bulan Februari 2014. 53 barangnya merupakan barang yang akan di pindahkan untuk meningkatkan efisiensi. Barang-barang tersebut adalah Profil Reed for Toyota, Siegling Extimultus Belt, Heald Frame Lower Rope, Cam 2/2, Lateral Guide, Plat Spring Armatur, Side Stay (Right Side), Top Squeezing Roller, Telfon Coated Drying Cylinder, Timing Belt, Middle Supporter Assy, Encoder, Solenoid Body Assy, Bobbin Holder, Upper Wire Set, Nylon Seat, Holder Reed, Sincro Belt, Holder Middle Plat 1st, Filter, Turn Buckle Bolt, Solenoid Valve Assembly, Temperature Sensor, Heald J Shaped Extra, Kontak Bar, Tension Spring, Elbow, Selenoid Valve, Weft Detector Double - 6 positions, Rapier Guide, Damper, Easing Arm stud, Pump, Sleeve, Guide Roller Set, Cucuk Mesin Tenun, Side Stay (Left Side), Guide Roller Set, Roller, Sleeve, Rubber Street, Hanger Set, Feeler Cable Saddle, Feeler Cable H2, Feeler Cable H1, Tension Lever Stud, Feeler Body (WF), Cam Lever Bush, Magnet Bar, Bobbin, Bobbin Shaft, Elbow.

f. Suku Cadang Umum (SCU)

SCU memiliki 68 jenis barang, 48 di antaranya termasuk ke dalam 80% barang yang paling berpengaruh untuk meningkatkan efisiensi. Barang-barang tersebut adalah Ring Wax, Oil Separator, Timing Belt, Printer Epson Dot MAtriks, Mechanical Seal, Roller Chain Single, Plate Belt, Baut Fisher + Fisher S8, Air Intake Filter Element, Gagang Pisau Kait Kecil, Plate Belt, Felt Wool, Power Supply 380 W, Komputer Pentium Dual Core, Oil Filter, Sambungan Rantai, Baut + Mur, Stensil Digital Gestoner, Bio Official Finger Include Barcode, Armature, Brake Wheel, Brake Base, Policord Round Belt, Seal Hidraulic, U Ring, O Ring Fiton, Belt Poly Chain, Sincro Belt, Double Roller Chain Kana 50, Conveyor Rohtop, Baut Mur Segi Enam, Baut Mur JP, Baut L, Roll Pin, Snap Ring For Shaft, Brake Coil.

g. Suku Cadang Listrik (SCL)

SCL memiliki 66 jenis barang dari 95 barang yang perlu diubah peletakkannya. Barang-barang yang perlu diubah tersebut adalah Isolasi Band Nitto, Isolasi Tahan Panas, Joint Sleeve, Isolasi Scoth 3M, Elco, Holder Lampu Sorot, Pipa Conduit, Contact Point, Kawat Tembaga Supreme, Lampu LED, Diode, Resistor, Thermal Switch, Kabel Hanger Assemby Kitto, Inverter Fuji, Fuse Cartridge Keramik, Magnetic

(17)

Contactor Fuji, Elco, Kabel Control NYA RM Kuning, Magnetic Contactor Mitsubishi, Transistor, Socket IC, Fet, Inclino Meter, Touch Panel, Modul Hard Ware, Spark Plug, Photo Electric Switch Bunner, Solenoid Valve, Electrode Holder Omron, Counter Omron, Lampu Sorot Nasional, Pres Pan Nomex, Sepatu Kabel Bulat, Power Relay Omron, Timer Omron, Motor Gear Box Sumitomo, Trafo Meiden, dan Contact Kits Mitsubishi.

h. Suku Cadang Spinning (SSP)

Suku Cadang Spinning memiliki 132 jenis barang yang memiliki transaksi di Bulan Februari 2014 dengan 84 barang yang perlu ditata ulang peletakannya. Barang-barang tersebut adalah Tothted Belt HTO, Habasit Spindle Tape TS 5 x 13 W, Ring Traveller, Drum Mino, Carding Blade, Retie Pipe Opener Cam, Uster KC 60 C, Rubber Cot, Flyer Camp Bergigi, Orifice D 8, Weight Sadle, Card Reserve Tank, Card Distributor, Fly Comb, Dish Plate, Auto Leveler, Feed Roller, Roller Chain Kana, Lecycon Belt NP 10 - 3P, Lifting Belt For Ring Rail LBT 386, Lifting Belt Lapped Angel LBT 224, Tension Device, Habasit Driving Belt, Helical Gear, Cone Drum Belt, Helical Gear 15 T, Single Ring Flame, Licker in Wire, Doffler Wire, Cylinder Wire, Idle Gear For Swing, Gear End Lifter Rack, Ceramic Cutter Pack For No. 7-11, Du Bush, Brake Shoe ASSY, Pressure Spring, Case Cover, Gate Feeler Cam, Memory Cam, Splicing Blast Cam Lever, Lever, Memory Ratch Pin, Increased Rod Assy, Yarn Guide R.Cam (52A), Roller, Key 5 x 5 x 86, Clamp Cover, Mouth Sigment Gear, Cam Shaft, Shutter Case, RY 5 x 5 x 15, Stopper, Stripping Filler (Lakshmi), Spindle SKF, End Bush, Stripping Comb, Driving Wheel For Bottom Call, End Plug, Flyer Camp, Weight Sadle, Hook Knife Double Kecil, Tenser Guide/Gauge, Lever, Rotor Motor Drum, Clamp Holder, Cutter Spring, Conveyor Belt, Trichord Clearer Type SU-24, Top Comb Pin Strip.

4.4.2 Analisis Kebutuhan Ruang

Gudang Suku Cadang & Umum PT Argo Pantes, Tbk memiliki ukuran 72 x 35 m. Dengan ukuran yang dimiliki, dapat dikatakan Gudang Suku Cadang & Umum PT Argo Pantes cukup besar, dapat dibuktikan juga dengan banyaknya kapasitas barang-barang yang seharusnya dapat disimpan didalam gudang tersebut. Tetapi, berdasarkan observasi yang telah dilakukan, ruangan yang ada belum dimaksimalkan dengan baik. Terdapat beberapa ruang yang tidak berfungsi sebagaimana seharusnya, yaitu menyimpan barang-barang suku cadang dan barang-barang umum. Kendala lain yang muncul adalah gudang yang tidak dapat menampung barang lain lagi, kendati seharusnya masih dapat dimaksimalkan penggunaan lahannya. Hal tersebut lebih dikarenakan kurangnya data yang menunjukkan kebutuhan ruang yang sebenarnya dibutuhkan oleh Gudang Suku Cadang & Umum. Oleh karena itu, akan dibahas kebutuhan ruang yang dapat meningkatkan efisiensi Gudang Suku Cadang & Umum PT Argo Pantes, Tbk.

Penting bagi suatu gudang mengetahui luas ruangan yang diperlukan untuk menyimpan barang-barangnya agar penggunaan lahan dapat dimaksimalkan. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan

(18)

36

menghitung jumlah palet yang dibutuhkan untuk masing-masing barang, maka dapat diketahui kebutuhan ruang untuk masing-masing klasifikasi barang.

Penyimpanan barang pada Gudang Suku Cadang & Umum dibagi menjadi dua jenis, yaitu floor stacking dan rack stacking. Kebutuhan ruang untuk masing-masing klasifikasi barang yang disimpan dengan metode floor stacking dapat dilihat pada Tabel 4.10

Tabel 4.10 Kebutuhan Ruang untuk Masing-Masing Klasifikasi

No. Klasifikasi Luas Ruang yang Dibutuhkan (m2)

1 Packing 359,03

2 Stationary 39,80

3 BUM 54,27

Barang-barang yang dipilih untuk disimpan dengan metode rack stacking adalah barang-barang suku cadang, Bearing, V-Belt, beberapa barang packing dan stationary yang berukuran kecil. Luas ruangan untuk rack stacking diukur dari luas rak yang digunakan di Gudang Suku Cadang & Umum yang memiliki ukuran 100 x 38,5 x 280 cm. Kebutuhan ruang untuk rack stacking dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Table 4.11 Kebutuhan Ruang untuk Rack Stacking

No. Klasifikasi Luas Ruang yang Dibutuhkan (m2)

1 Bearing 4,235 2 V - Belt 2,31 3 Packing 0,385 4 Stationary 3,08 5 SYD 0,385 6 SMK 0,385 7 SKD 1,54 8 SDF 2,31 9 SWV 16, 94 10 SCU 7,7 11 SCL 4,235 12 SSP 18,48

4.4.3 Analisis Material Handling

Pada Gudang Suku Cadang & Umum PT Argo Pantes, Tbk. peralatan material handling yang digunakan adalah satu unit forklift, satu unit handlift, dan dua unit troli. Forklift digunakan untuk mengangkat barang dengan ukuran besar seperti kardus, paper cone, dan paper tube. Dengan layout yang ada saat ini, penggunaan material handling yang ada sulit untuk dimaksimalkan, karena peletakan barang yang tidak pasti membuat operator bekerja dua kali lipat. Seperti pada saat operator mengangkut barang dengan forklift namun jalur forklift dihalangi oleh barang lain, operator harus menurunkan barang-barang di forklift kemudian mengangkut barang-barang tersebut secara manual menggunakan handlift. Hal ini mengakibatkan kerugian waktu bagi perusahaan.

(19)

Pada layout usulan, setiap zona diberikan jalur untuk peralatan material handling tersendiri sehingga dapat meminimasi kerugian akibat waktu melakukan operasi yang lebih panjang karena pergantian material handling equipment. Tidak ada peralatan material handling yang dikurangi atau ditambahkan. Di dalam layout ini juga terdapat kontrol fisik yang dilakukan, seperti kontrol urutan dari barang-barang pada gudang dan diberikan ruang antara material.

Pada layout usulan juga memperhatikan prinsip-prinsip dari material handling seperti prinsip kerja material handling, kerja material handling harus diminimalkan tanpa mengurangi produktivitas. Pada layout usulan barang-barang dengan ukuran kecil diletakkan tidak berdekatan dengan pintu keluar-masuknya barang agar barang-barang dengan ukuran yang besar dapat diletakkan terdekat dengan pintu sehingga penggunaan forklift tidak terlalu jauh dan lama. Dengan mengurangi kerja forklift secara tidak langsung juga akan mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Prinsip Pemanfaatan Ruang juga diterapkan pada layout usulan, penggunaan ruang dilakukan secara maksimal namun tidak menjadikan pergerakan barang menjadi sulit. Dengan pemanfaatan ruang yang baik, barang-barang yang berada pada bagian belakang gudang dapat tetap tergunakan dengan baik.

4.4.4 Analisis Penerapan Prinsip 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) Pada layout usulan dan Standard Operating Procedures (SOP) yang diberikan, diterapkan beberapa poin dari prinsip 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke). Seiri atau penyisihan barang-barang yang tidak diperlukan di tempat kerja. Pada layout usulan yang diberikan, barang-barang yang tidak diperlukan di gudang disisihkan atau dikeluarkan dari gudang. Barang-barang yang disisihkan adalah mesin-mesin bekas yang tidak terpakai oleh unit produksi. Barang-barang tersebut disimpan pada ruangan khusus untuk barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi. Hal ini dilakukan agar area gudang menjadi lebih luas dan dapat dimanfaatkan untuk penyimpanan barang-barang yang masih digunakan di gudang.

Seiton atau penataan. Pada layout usulan dilakukan penataan lokasi barang yang belum ada pada Gudang Suku Cadang & Umum, penataan yang dilakukan adalah pemberian zona, batas zona, dan nama zona pada barang-barang. Sehingga pencarian lokasi barang akan lebih mudah karena barang sudah memiliki tempat dan sudah diletakkan pada tempatnya.

Seiso atau pembersihan. Faktor kebersihan gudang juga perlu diperhatikan terlebih lagi karena isi gudang merupakan barang-barang yang rentan terhadap kerusakan. Dengan memeriksa kebersihan gudang secara tidak langsung juga operator menjaga dan memeriksa barang-barang yang berada pada gudang.

Seiketsu atau standarisasi. Kontrol dan konsistensi diperlukan untuk berjalannya operasi kerja yang efisien. Konsistensi dapat dilakukan oleh semua pihak yang terkait dalam departemen gudang. Agar konsistensi dapat terjadi, departemen harus mempunyai Standard Operating Procedures (SOP) dan Work Instruction (WI) sehingga setiap pekerja mengetahui pekerjaan apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana instruksi kerja melakukan pekerjaan tersebut.

(20)

38

Shitsuke atau pembiasaan. Sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk menjaga standar dan fasilitas pada perusahaan. Perlu diadakannya pengarahan dan penyuluhan agar pekerja mematuhi disiplin yang ada atas dasar kesadaran. 4.4.5 Analisis Layout

Keadaan Gudang Suku Cadang & Umum PT Argo Pantes, Tbk. saat ini masih memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut dikarenakan tidak adanya pemberian zona untuk barang-barang pada gudang dan tidak diterapkannya prinsip FIFO (First In First Out) pada penyimpanan dan pengeluaran barang sehingga terdapat barang yang tersimpan lama di gudang dan tidak keluar (dead stock).

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, didapatkan hasil berupa popularitas dari barang pada gudang, jumlah stok total barang pada gudang, jumlah palet yang dibutuhkan dan luas kebutuhan ruangannya. Dengan hasil tersebut, dapat dibuat sebuah layout usulan. Dalam pembuatan layout usulan terdapat beberapa pertimbangan, yaitu:

1. Popularitas 2. Kesamaan 3. Ukuran 4. Karakteristik 5. Pemanfaatan ruang

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pertimbangan yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa zona yang dibutuhkan, yaitu:

1. Zona Penyimpanan Barang Sementara.

Zona Penyimpanan Barang Sementara merupakan zona yang pertama kali dilihat ketika memasuki Gudang Suku Cadang & Umum. Zona ini berisikan barang-barang yang tidak disimpan di dalam gudang tetapi perlu dilakukan pencatatan administrasi gudang atau ketika barang tersebut baru datang langsung diambil oleh unit yang membutuhkan.

Zona ini berada dekat dengan pintu masuk gudang dimaksudkan agar proses transaksi yang terjadi menjadi lebih cepat dan tidak memerlukan banyak tenaga. Pada zona ini, barang hanya disimpan sementara untuk dilakukan pengecekan keadaan barang dan untuk menunggu unit pemesan barang datang untuk membawa barang ke unit produksi.

(21)

2. Zona Fast Picking.

Zona Fast Picking adalah zona yang dibuat untuk sebagian stok dari barang dengan tingkat popularitas yang tinggi. Zona ini dibuat karena sebelumnya jika operator ingin mengeluarkan barang dari gudang, operator perlu mencari mencari lokasi barang yang acak dan kemudian mengeluarkan barang tersebut. Pembuatan zona ini bertujuan untuk mempercepat transaksi pada gudang jika terjadi permintaan barang yang memiliki popularitas tinggi namun kuantitas yang tidak terlalu banyak Operator dapat langsung mengambil barang pada zona fast picking sehingga operator tidak perlu mengambil barang pada bagian gudang yang lebih dalam.

Zona Fast Picking diletakkan dekat dengan pintu masuk (setelah Zona Penyimpanan Barang Sementara) untuk mengurangi jarak dan waktu tempuh operator dalam menyimpan dan mengeluarkan barang. Dikarenakan barang yang terdapat pada zona ini merupakan barang dengan frekuensi keluar-masuk yang tinggi, pengurangan jarak dan waktu tempuh akan dapat membantu mengurangi biaya yang diperlukan untuk material handling. Barang-barang yang terdapat di zona ini dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Daftar Barang pada Zona Fast Picking

Nama Barang Tipe Barang Zona Jumlah

Palet

Jumlah Barang

Paper Cone 5,57 Velvet 175 x 19 x 65 mm 35 gram F1A 7 378

Paper Tube 1545 x 32 x 2 mm F1B 7 15.624

Paper Cone 39 gram SP-3 P. 175 x 20 x 64 mm F2A 7 378

Karton Box Export Merah 2 Layer 1550 x 440 x 420 mm F2B 7 1.015

Paper Tube 1195 x 32 x T. 2 mm (47”) F3A 7 20.398

Karton Box Export 2 Layer 1210 x 450 x 400 mm F3B 8 1.000

Karung Plastik Uk. 90 x 110 cm belang F4 4 45

Total Barang 38.838

(22)

40

Gambar 4.4 Usulan Zona Fast Picking

Gambar 4.3 menunjukkan keadaan gudang di bagian depan pada saat ini, saat observasi berlangsung. Barang yang terdapat pada zona tersebut adalah kumpulan dari beberapa barang packing yang tidak dipisahkan berdasarkan kesamaan atau karakteristik. Sedangkan pada Gambar 4.4 merupakan usulan Zona Fast Picking yang terletak di bagian yang sama dengan Gambar 4.3. Ilustrasi bentuk barang tidak disesuaikan dengan bentuk asli barang. Ilustrasi dibuat hanya sebagai penanda bahwa barang tersebut adalah barang packing.

3. Zona Packing

Zona Packing dibuat khusus untuk barang-barang packing. Zona packing terbagi menjadi dua, yaitu zona packing untuk kardus dan non-kardus. Zona ini dibagi menjadi dua untuk mengurangi kesulitan pencarian barang dan mengurangi waktu perjalanan untuk pengambilan barang. Selain karena kesamaan barang, ukuran dari barang-barang pada kedua zona juga berbeda sehingga tempat penyimpanan yang diberikan juga berbeda agar pemanfaatan ruangan dapat menjadi maksimal.

Secara umum, material dengan ukuran besar seperti kardus, paper cone, dan paper tube akan digabungkan pada zona yang sama. Sedangkan untuk barang-barang packing dengan ukuran yang lebih kecil, digabungkan pada zona non-kardus yang berlokasi di bawah mezanin. Pemberian lokasi di bawah mezanin dikarenakan material handling dalam penanganan barang tersebut lebih sederhana, sehingga tidak diperlukan forklift dalam pengangkatannya.

(23)

Gambar 4.6 Usulan Zona Packing Kardus 4. Zona BUM

Zona BUM atau Barang Umum adalah zona yang berisikan barang-barang umum. Zona BUM dibagi menjadi dua metode penyimpanan, yaitu floor stacking dan rack stacking. Pada floor stacking barang-barang umum diletakkan di atas palet sedangkan pada rack stacking barang-barang umum diletakkan pada rak yang tersedia pada gudang, untuk rack stacking sendiri berada pada mezanin sehingga penempatannya tidak bercampur dengan bagian floor stacking. Pada rack stacking, jumlah rak yang digunakan untuk penyimpanan barang umum sejumlah enam rak. Daftar barang-barang yang berada pada floor stacking dan rack stacking dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.

Gambar 4.7 Usulan Zona BUM (Floor Stacking) 5. Zona Stationary

Zona stationary adalah zona yang berisikan barang-barang stationary atau BTU (barang tata usaha). Zona ini sama seperti Zona BUM, dibagi menjadi dua metode penyimpanan, yaitu floor stacking dan rack stacking. Zona Stationary dengan metode floor stacking menyimpan barang-barang yang berukuran cukup besar, seperti kertas-kertas dan odner binder. Daftar barang-barang stationary yang disimpan dengan metode floor stacking dapat dilihat pada Lampiran 3.

(24)

42

Gambar 4.8 Usulan Zona Stationary (Floor Stacking) 6. Zona Bearing

Bearing merupakan salah satu suku cadang yang memiliki banyak jenis dan digunakan pada hampir seluruh unit pada PT Argo Pantes, Tbk. Dikarenakan jenis bearing yang terdapat pada gudang tergolong banyak, diberikan sebuah zona khusus untuk bearing dan penempatan bearing diurutkan berdasarkan abjad dari tipe bearing yang ada agar mempermudah dalam pencariannya. Dalam rack stacking dibutuhkan 11 rak untuk penempatan bearing. Urutan bearing pada Zona Bearing dapat dilihat pada Lampiran 7.

7. Zona V – Belt

Sama dengan Bearing, V-Belt merupakan suku cadang yang memiliki banyak jenis dan digunakan pada hampir seluruh unit pada PT Argo Pantes, Tbk. Dikarenakan jenis V-Belt yang terdapat pada gudang tergolong banyak, zona khusus juga diberikan untuk V-Belt dengan pengurutan V-Belt berdasarkan abjad dari tipe V-Belt yang ada. Penyimpanan V-Belt menggunakan metode rack stacking, dan jumlah rak yang digunakan untuk menyimpan V-Belt sebanyak 6 rak. Urutan V-Belt pada Zona V-Belt dapat dilihat pada Lampiran 7.

8. Zona Suku Cadang

Zona ini digunakan untuk penyimpanan suku cadang yang berada pada PT Argo Pantes, Tbk. Untuk Zona Suku Cadang digunakan metode rack stacking. Di dalam zona ini terdapat pembagian rak berdasarkan unit yang ada pada PT Argo Pantes, Tbk. Sedangkan untuk peletakkan rak, mempertimbangkan popularitas dari unit tersebut. Unit dengan frekuensi transaksi lebih banyak akan mendapatkan tempat yang lebih dekat. Unit tersebut adalah SSP, SWV, SCL, SKD, BUM, SDF, SYD, dan SCU. Berikut adalah urutan peletakan rak dan pembagian jumlah rak pada setiap unit:

a. Unit SSP sebanyak 48 rak. b. Unit SCL sebanyak 11 rak c. Unit SCU sebanyak 20 rak d. Unit SWV sebanyak 44 rak e. Unit SDF sebanyak 6 rak

(25)

f. Unit SKD sebanyak 4 rak g. Unit SMK sebanyak 2 rak h. Unit SYD sebanyak 1 rak

Jumlah rak yang tertera merupakan jumlah rak yang sudah ada pada Gudang Suku Cadang & Umum PT Argo Pantes, Tbk. Tidak dilakukan perubahan pada jumlah rak, perubahan dilakukan pada urutan rak berdasarkan unit dan urutan barang-barang di dalam rak berdasarkan diagram pareto.

Layout usulan yang diberikan juga menerapkan sistem FIFO (First In First Out), sistem ini diterapkan untuk menghilangkan dead stock (barang yang mengendap) pada gudang. Barang Dead Stock terjadi karena barang yang pertama kali datang disimpan pada bagian terdalam gudang. Hal ini mengakibatkan pada saat pengeluaran barang dari gudang, barang yang diambil oleh operator adalah barang yang terletak pada bagian terluar.

Oleh karena itu, tata letak barang yang ada di Gudang Suku Cadang & Umum harus disusun berdasarkan urutan kedatangannya. Barang yang datang terlebih dahulu akan diletakkan di bagian terdepan, dan barang yang datang berikutnya diletakkan di bagian belakangnya. Pada saat mengeluarkan barang, barang yang pertama kali keluar adalah barang yang berada pada barisan terdepan, sehingga barang yang pertama kali masuk juga merupakan barang yang pertama kali keluar. Selain itu, sebaiknya tempat peletakan barang dapat dikelilingi oleh jalan forklift, sehingga memudahkan penyimpanan dan pengambilan.

Dalam sisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Layout usulan juga menambahkan Unit Pemadam berupa Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan ember yang berisikan air. APAR tersedia pada titik-titik tertentu di gudang dengan jarak antar APAR sejauh 15 meter. Pada Gudang Suku Cadang & Umum terdapat delapan buah APAR, dan empat set ember berisikan air. Selain itu, diberikan marka pada gudang guna memperjelas jalur dan zona pada gudang.

Gudang Suku Cadang & Umum memiliki Centralized Shipping and Receiving Warehouse oleh karena itu pada gudang ini hanya terdapat satu buah pintu sebagai akses keluar-masuk barang. Berdasarkan observasi, selain pintu keluar-masuk barang tidak ada pintu lain untuk akses keluar masuk gudang. Dalam sudut pandang K3, tidak ada pintu darurat berbahaya. Hal ini dapat menyebabkan sulitnya evakuasi jika bencana terjadi. Oleh karena itu, dalam layout usulan dibuat satu buah pintu darurat yang terletak di dekat zona C atau tempat penyimpanan barang packing kardus.

4.4.6 Analisis Standard Operating Procedures (SOP)

Tata letak yang baik tidak akan dapat berguna jika tidak didukung dengan manajemen yang baik. Suatu manajemen yang baik dapat membuat pekerjaan yang ada menjadi lebih efektif dan efisien. Manajemen yang terjadi di Gudang Suku Cadang & Umum PT Argo Pantes, Tbk dapat dikatakan sudah cukup baik, tetapi masih perlu beberapa peningkatan, khususnya dalam hal Standard Operating Procedures (SOP). Oleh karena itu, bagian ini akan membahas lebih dalam tentang SOP yang dapat digunakan oleh Gudang Suku Cadang & Umum PT Argo Pantes, Tbk untuk meningkatkan performa kerjanya.

(26)

44

SOP yang dibuat untuk Gudang Suku Cadang & Umum PT Argo Pantes, Tbk sebanyak dua buah, SOP penerimaan barang dan SOP pengeluaran barang. Kedua SOP tersebut berfungsi secara terpisah dan membutuhkan peran dari masing-masing fungsi yang ada di Gudang Suku Cadang & Umum PT Argo Pantes, Tbk.

SOP penerimaan barang membahas tentang tata cara atau birokrasi dalam hal penerimaan barang dari supplier. Terdapat beberapa fungsi yang berperan dalam kegiatan ini, yaitu supplier yang akan membawa barang yang dibutuhkan Gudang Suku Cadang & Umum PT Argo Pantes, Tbk, administrasi gudang yang bertugas untuk mencatat kegiatan penerimaan secara administratif, personil gudang yang melakukan pekerjaan fisik, seperti unloading barang, user yaitu pengguna barang yang dikirimkan, serta checker yang bertugas memeriksa barang apakah sesuai dengan permintaan baik secara kuantitas maupun kualitas. Penjelasan lebih mendalam dapat dilihat pada SOP Penerimaan Barang dan dan Work Instruction (WI) yang terdapat pada Lampiran 8.

SOP pengeluaran barang memberikan gambaran tentang tata cara kegiatan pengeluaran barang dari Gudang Suku Cadang & Umum untuk digunakan oleh user yang membutuhkan. Fungsi-fungsi yang berperan dalam kegiatan ini antara lain user sebagai pengguna dari barang tersebut, administrasi gudang yang akan mencatat seluruh kegiatan pengeluaran barang serta personil gudang yang membantu melakukan transfer atau loading barang tersebut. SOP dan WI Pengeluaran Barang terdapat pada Lampiran 8.

4.4.7 Analisis Actual Demand dan Deviasi

Pada Gudang Suku Cadang & Umum, permintaan barang berlangsung secara konstan. Sehingga sebaiknya jumlah minimum dan maksimum barang perlu diketahui untuk mengantisipasi ruang yang tersedia pada gudang.

Rata-rata permintaan barang aktual pada zona fast picking adalah 145.862 unit barang. Standar deviasi rata-rata sebesar 32.881 unit barang. Sehingga kemungkinan minimum dan maksimum barang adalah sebesar 145.862 unit ± 32.881 unit atau berkisar antara 112.981 hingga 178.743. Perhitungan ini dapat diaplikasikan kepada seluruh klasifikasi barang yang ada pada Gudang Suku Cadang & Umum.

Gambar

Tabel 4.1 Persentase Kumulatif Barang-Barang Packing
Gambar 4.1 Diagram Pareto Packing
Tabel 4.2 Safety Stock Packing
Tabel 4.2 Safety Stock Packing (lanjutan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, permasalahan PDPTW dalam menentukan sejumlah rute kendaraan memenuhi kondisi sebagai berikut, (1) terdapat satu depot dan sejumlah kendaraan yang

Bila dikaitkan dengan penelitian ini, penulis mendefinisikan bahwa strategi Media Relations merupakan salah satu kegiatan komunikasi Public Relations PT Bumi

Pada penelitian yang dilakukan pada 95 wanita, yang dibagi dalam kelompok kontrol (30 orang), dan kelompok pasien dengan endometriosis (65) yang terbagi dalam 2

Laju infeksi yang tinggi pada kultivar Biru yang ditanam di lahan sawah Nganjuk pada musim hujan memperlihatkan bahwa perkembangan epidemi penyakit moler pada kultivar Biru

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh, Kehilangan, Pembatalan dan Memperoleh Kembali Kewarganegaraan RI pada Pasal 31 WNI dengan

Output SPSS Analisis Uji Bera Rata-rata Usia Petani, Pendidikan Petani, Pengalaman Usahatani, Luas Lahan, Harga Jual dan Produktivitas Jahe Emprit ...70.

Ketika dilarutkan dalam atau dicampur dengan bahan lain dan dalam kondisi yang menyimpang dari yang disebutkan dalam EN374 silahkan hubungi suplier sarung tangan CE-resmi

Transpor sedimen yang bergerak menuju barat mengangkut sedimen pantai dari wilayah yang dilaluinya dan akan terendapkan ketika energi pengangkutnya berkurang sehingga