Informasi Dokumen
- Pengajar:
- Tim Penyusun Panitia Sttering Committee (SC) PKD Komisariat PMII Al-Qolam 2016
- Sekolah: Universitas Al-Qolam
- Mata Pelajaran: Pelatihan Kader Dasar
- Topik: Modul PKD PMII Komisariat Al-Qolam 2016
- Tipe: modul
- Tahun: 2016
- Kota: Malang
Ringkasan Dokumen
I. MATERI PKD
Modul Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII Komisariat Al-Qolam 2016 merupakan dokumentasi penting yang menyajikan materi pelatihan untuk kader PMII. Modul ini berfungsi untuk membekali kader dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berkontribusi secara efektif dalam organisasi dan masyarakat. Dengan fokus pada nilai-nilai PMII, modul ini berupaya menanamkan komitmen moral dan kemampuan teoritis serta praktis dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip 'amar ma'ruf nahi munkar'. Hal ini sangat relevan dengan tujuan pendidikan yang ingin membentuk individu yang tidak hanya militan, tetapi juga responsif terhadap perubahan sosial.
1.1. Paradigma PMII
Paradigma PMII menjadi fondasi penting dalam memahami pergerakan organisasi. Dalam konteks ini, paradigma berfungsi sebagai cara pandang yang membentuk sikap dan perilaku kader. Modul ini menjelaskan tentang pentingnya memahami keadaan zaman dan bagaimana kader dapat beradaptasi dengan perubahan sosial. Dengan penekanan pada keilmuan, pengetahuan, dan keterampilan, paradigma ini membekali kader untuk menghadapi tantangan di lingkungan mereka.
1.2. Strategi Pengembangan Organisasi
Strategi pengembangan organisasi yang dibahas dalam modul ini mencakup aspek-aspek penting seperti visi, misi, dan struktur organisasi. Penjelasan mengenai perencanaan strategis dan analisis lingkungan eksternal menjadi kunci untuk memahami bagaimana organisasi dapat berkembang secara efektif. Dalam konteks pendidikan, pemahaman ini membantu kader untuk merencanakan dan melaksanakan program-program yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan masyarakat.
1.3. Aswaja Dalam Teologi Pembebasan
Materi tentang Aswaja memberikan pemahaman mendalam mengenai nilai-nilai keislaman yang moderat dan toleran. Dalam konteks teologi pembebasan, Aswaja mengajarkan kader untuk memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip keadilan dan keseimbangan dalam kehidupan sosial. Ini sangat relevan dalam pendidikan untuk membentuk kader yang tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu beraksi dalam masyarakat dengan prinsip-prinsip yang adil dan berkeadaban.
1.4. Analisis Sosial
Analisis sosial merupakan alat penting dalam memahami dinamika masyarakat. Modul ini menekankan pentingnya pendekatan analitis untuk mengidentifikasi masalah sosial dan mencari solusinya. Dengan mengajarkan kader untuk melakukan analisis yang mendalam, modul ini membekali mereka dengan kemampuan untuk memahami dan mengatasi isu-isu yang relevan dalam masyarakat, yang merupakan bagian dari tujuan pendidikan yang lebih luas.
1.5. Analisis Wacana Kritis
Materi ini mengajak kader untuk memahami dan menganalisis wacana yang ada di masyarakat. Melalui pendekatan kritis, kader diajarkan untuk tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga mampu mempertanyakan dan menganalisis konteks di balik informasi tersebut. Ini penting untuk membentuk individu yang kritis dan reflektif, sejalan dengan tujuan pendidikan yang ingin menciptakan pemimpin masa depan yang cerdas.
1.6. Manajemen Konflik
Manajemen konflik menjadi bagian penting dari modul ini, karena kader seringkali dihadapkan pada situasi yang memerlukan penyelesaian konflik. Dengan memahami teori dan praktik manajemen konflik, kader dapat belajar bagaimana mengelola perbedaan pendapat dan mencapai solusi yang konstruktif. Ini sangat relevan dalam konteks pendidikan yang ingin membekali individu dengan keterampilan interpersonal yang baik.
1.7. Antropologi Kampus
Materi antropologi kampus membahas tentang dinamika kehidupan kampus dan bagaimana kader dapat berperan aktif di dalamnya. Dengan memahami konteks sosial dan budaya di kampus, kader diharapkan dapat mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan. Ini penting untuk membangun karakter dan integritas kader sebagai bagian dari proses pendidikan yang holistik.
1.8. Pengelolaan Opini & Gerakan Masa
Pengelolaan opini merupakan keterampilan penting bagi kader dalam menyampaikan ide dan pendapat mereka. Modul ini mengajarkan tentang strategi komunikasi yang efektif dan bagaimana mengorganisir gerakan sosial. Dengan keterampilan ini, kader dapat berkontribusi lebih baik dalam mempengaruhi opini publik dan menggerakkan masyarakat, yang merupakan tujuan dari pendidikan sosial.
1.9. Manajemen Aksi
Manajemen aksi adalah aspek terakhir yang dibahas dalam modul ini, di mana kader diajarkan untuk merencanakan dan melaksanakan aksi sosial secara efektif. Dengan memahami proses manajemen aksi, kader dapat belajar bagaimana mengorganisir kegiatan yang berdampak dan berkontribusi pada perubahan sosial. Ini sangat penting dalam konteks pendidikan yang ingin menghasilkan individu yang proaktif dan berorientasi pada tindakan.