• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kak Rpplh & Draft Ranperda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kak Rpplh & Draft Ranperda"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KOTA MALANG

BADAN LINGKUNGAN HIDUP

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KAJIAN

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

KOTA MALANG

DAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIS DRAFT RANPERDA RPPLH

KOTA MALANG

Jl. Mojopahit No. 1-C Malang Telp. (0341) 366385, Fax. (0341) 366385

(2)

KAJIAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA MALANG DAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIS DRAFT RANPERDA RPPLH KOTA MALANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KAJIAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA MALANG DAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIS DRAFT RANPERDA RPPLH

KOTA MALANG

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menjadi kewajiban bagi Negara, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan agar lingkungan hidup dapat tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi masyarakat serta makluk hidup lain. Pembangunan yang berkelanjutan sebagai upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

Untuk memperkuat perencanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tersebut, Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2009 memandatkan bahwa untuk menyusun Perencanaan

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup harus berbasis ekoregion yang

mempertimbangkan keragaman dan karakteristik wilayah. Peta ekoregion skala 1:500.000 untuk mendukung RPPLH Nasional telah dilaunching pada Juni 2013 lalu yang akan ditindaklanjuti dengan peta ekoregion skala minimal 1:250.000 untuk mendukung RPPLH tingkat provinsi dan skala minimal 1:50.000 untuk mendukung RPPLH kabupaten/kota. Dengan demikian, ekoregion merupakan kekuatan RPPLH yang dapat mewujudkan arah Kebijakan Perencanaan Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sesuai dengan karakteristik ekoregion yang

mempertimbangkan aspek darat dan laut.

Bencana yang sering terjadi akhir-akhir ini, seperti banjir, longsor, kekeringan, pencemaran sungai, laut, kekurangan air bersih, kerusakan tanah, dan polusi udara mengindikasikan bahwa daya dukung lingkungan hidup telah terlampui. Peningkatan frekuensi bencana lingkungan hidup tersebut terjadi seiring dengan pembangunan yang terus berlangsung. Untuk itu, sangat penting melakukan perbaikan kebijakan, rencana, maupun program pembangunan secara terus menerus dengan mempertimbangkan semua aspek, termasuk lingkungan hidup. Undang - Undang Nomor

(3)

KAJIAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA MALANG DAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIS DRAFT RANPERDA RPPLH KOTA MALANG

32 Tahun 2009 mengamanatkan bahwa RPPLH dijadikan dasar dan dimuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Dalam hal ini, RPPLH Nasional menjadi sangat penting dalam mengarahkan pembangunan nasional agar fungsi lingkungan hidup tetap terjaga

Berdasarkan terhadap fakta tersebut diatas, dalam rangka sinkronisasi regulasi terhadap dampak / efek - efek yang akan terjadi pada lingkungan, maka Pemerintah Kota Malang berupaya melakukan upaya preventif dalam rangka pengendalian dampak lingkungan dengan memperhatikan keragaman karakter dan fungsi ekologis; sebaran penduduk; sebaran potensi sumber daya alam; kearifan lokal; aspirasi masyarakat dan perubahan iklim, guna menyusun Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Malang yang akan diatur dalam Peraturan Daerah Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) Kota Malang sesuai dengan amanah Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 10 ayat 3 (c).

2. Dasar Hukum

1. Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

2. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

3. Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani; 4. Undang – Undang Nomor 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2012 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;

3. Tujuan

Maksud Penyusunan Naskah Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Malang dan Draft Rancangan Peraturan Daerah Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) Kota Malang adalah :

1. Merencanakan pemanfaatan dan/atau pencadangan sumber daya alam;

2. Merencanakan pemeliharaan dan perlindungan kualitas dan/atau fungsi lingkungan hidup; 3. Merencanakan pengendalian, pemantauan, serta pendayagunaan dan pelestarian sumber

daya alam; dan

(4)

KAJIAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA MALANG DAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIS DRAFT RANPERDA RPPLH KOTA MALANG

5. Menggunakan Naskah Akademis Draft RPPLH Kota Malang sebagai dasar penyusunan dan dimuat dalam rencana pembangunan jangka panjang dan rencana pembangunan jangka menengah, s ebagai upa ya perlindungan dan pengel ol aan li ngkungan di Kot a Mal ang.

II. PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Ruang Lingkup Studi

Ruang lingkup studi dalam penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Malang dan Draft Rancangan Peraturan Daerah Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) Kota Malang Tahun 2015 adalah :

 Kajian Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang

 Kajian Daya Dukung Lingkungan Kota Malang

 Kajian Pengelolaan Lingkungan Kota Malang

 Penyusunan Naskah Akademis RPPLH dan Draft Ranperda RPPLH

2. Metodologi  Metode:

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik analisis deskriptif.  Sumber Data:

1. Data Primer: survey lapangan

2. Data Sekunder: narasumber/instansi terkait, kajian pustaka dan sumber – sumber lain yang relevan.

3. Pelaksana Kegiatan A. Jasa Pihak Ketiga

Kegiatan Kajian Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Malang dan Penyusunan Naskah Akademis Draft Ranperda RPPLH Kota Malang ini membutuhkan bantuan jasa dari pihak ketiga dengan perincian tenaga pelaksana kegiatan sebagai berikut:

(5)

KAJIAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA MALANG DAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIS DRAFT RANPERDA RPPLH KOTA MALANG

a) Tenaga Ahli 1. Team Leader

- Kualifikasi pendidikan minimum S-2 Ilmu Lingkungan. - Memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok.

- Berpengalaman sekurang-kurangnya 5 tahun dalam pengerjaan proyek-proyek di bidang lingkungan hidup.

- Berpengalaman memimpin tim studi. 2. Ahli Hukum

- Kualifikasi pendidikan minimum Sarjana Hukum.

- Memiliki keahlian di bidang rencana kegiatan yang bersangkutan. - Pengalaman selama minimal 5 tahun.

3. Ahli Perencanaan

- Kualifikasi pendidikan minimum Sarjana Planologi / Perencanaan Wilayah Kota

- Memiliki keahlian di bidang rencana kegiatan yang bersangkutan. - Pengalaman selama minimal 5 tahun.

4. Ahli Administrasi Publik

- Kualifikasi pendidikan minimum Sarjana Ilmu Administrasi / Sarjana Sosial

Politik

- Memiliki keahlian di bidang rencana kegiatan yang bersangkutan.

- Pengalaman selama minimal 5 tahun.

5. Ahli Ekonomi

- Kualifikasi pendidikan minimum Sarjana Ilmu Ekonomi Pembangunan

- Memiliki keahlian di bidang rencana kegiatan yang bersangkutan.

- Pengalaman selama minimal 5 tahun.

6. Ahli Geologi

- Kualifikasi pendidikan minimum Sarjana Geologi / Sarjana Geografi / Pertanian Ilmu Tanah

- Memiliki keahlian di bidang rencana kegiatan yang bersangkutan.

(6)

KAJIAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA MALANG DAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIS DRAFT RANPERDA RPPLH KOTA MALANG

7. Ahli Hidrologi

- Kualifikasi pendidikan minimum Sarjana Teknik Sipil.

- Memiliki keahlian di bidang rencana kegiatan yang bersangkutan.

- Pengalaman selama minimal 5 tahun.

8. Ahli Biologi

- Kualifikasi pendidikan minimum Sarjana Biologi / Sarjana Pertanian - Memiliki keahlian di bidang rencana kegiatan yang bersangkutan.

- Pengalaman selama minimal 5 tahun.

b) Tenaga Pendukung 1. Operator Komputer

- Kualifikasi pendidikan minimum SMK atau sederajat

- Tugas pokok pekerjaan mengoperasikan software perkantoran dan

menginput data

- Berpengalaman sekurang-kurangnya 2 tahun di bidangnya

2. Administrator

- Kualifikasi pendidikan minimum D3 atau sederajat

- Tugas pokok pekerjaan mengorganisir surveyor dan operator komputer

- Berpengalaman sekurang-kurangnya 2 tahun dibidangnya

3. Surveyor

- Kualifikasi pendidikan minimum D3 atau sederajat

- Tugas pokok pekerjaan melaksanakan survey data yang diperlukan dalam pekerjaan terkait

- Berpengalaman sekurang-kurangnya 3 tahun B. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan dengan jangka waktu 3 bulan (tiga bulan). 1. Kegiatan Tim Teknis

Pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh tim teknis merupakan kegiatan persiapan dalam rangka penyusunan Kerangka Acuan Kerja

(7)

KAJIAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA MALANG DAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIS DRAFT RANPERDA RPPLH KOTA MALANG

2. Kegiatan Pihak Ketiga

Pelaksanaan oleh pihak ketiga dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada Tahun 2015, dengan jadwal sebagai berikut:

NO TAHAPAN KEGIATAN B U L A N I II III 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan dan Penyusunan Laporan Pendahuluan x x x 2 Pembahasan Laporan Pendahuluan x 3 Survey dan Inventarisasi Data x x x x x 4 Penyusunan dan Pengolahan Data x x x x x x 5 Penyusunan Draft Laporan Antara x x x x x x 6 Pembahasan Laporan Antara x 7 Penyusunan Draft Laporan Akhir x x x 8 Pembahasan Laporan Akhir x 9 Penyempurnaan/ Revisi Dokumen x x 10 Penyerahan Laporan Akhir x C. Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan Kajian Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Penyusunan Naskah Akademis Draft Ranperda RPPLH Kota Malang Tahun 2015 adalah di Kota Malang.

D. Format Laporan

Penyusunan hasil pekerjaan disajikan menurut ketentuan - ketentuan antara lain :  Laporan Pendahuluan

(8)

KAJIAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA MALANG DAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIS DRAFT RANPERDA RPPLH KOTA MALANG

Menggunakan kertas ukuran A4 sebanyak 10 eksemplar.

 Laporan Kajian Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Naskah Akademis Draft Ranperda RPPLH Kota Malang menggunakan kertas ukuran A4 sebanyak 10 eksemplar.

 Peta RPPLH Kota Malang skala 1 : 20.000, sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar  Compact Disc (CD) yang berisi

o Laporan Pendahuluan o Laporan Antara

o Laporan Akhir Kajian Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Penyusunan Naskah Akademis Draft Ranperda RPPLH Kota Malang termasuk lampiran-lampirannya : draf naskah akademis dan draft Ranperda RPPLH o Peta RPPLH Kota Malang

E. Presentasi Laporan

Presentasi laporan penyusunan Kajian Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Penyusunan Naskah Akademis Draft Ranperda RPPLH Kota Malang antara lain :

 Presentasi Laporan Pendahuluan

 Presentasi Kajian Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Penyusunan Naskah Akademis Draft Ranperda RPPLH Kota Malang.

 Presentasi RPPLH Kota Malang

F. Sumber Dana

Sumber pembiayaan kegiatan Kajian Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Penyusunan Naskah Akademis Draft Ranperda RPPLH Kota Malang adalah APBD Kota Malang TA. 2015 dengan pagu Rp. 186.438.000,00 (Seratus Delapan Puluh Enam Juta Empat Ratus Tiga Puluh Delapan Ribu Rupiah) sesuai Keputusan Walikota Malang tentang Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Badan Lingkungan Hidup Kota Malang Tahun 2015.

(9)

KAJIAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA MALANG DAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIS DRAFT RANPERDA RPPLH KOTA MALANG

G. Instansi yang Bertanggungjawab

Instansi yang bertanggungjawab terhadap kegiatan ini adalah Badan Lingkungan Hidup Daerah Kota Malang.

Pejabat Pembuat Komitmen

Drs. SUDARSO, MMA. Pembina

Referensi

Dokumen terkait

Upaya mengatasi dampak lingkungan yang terjadi akibat penambangan pasir sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal dan para penambang itu sendiri, tetapi dari

Dalam rangka mengantisipasi krisis keuangan global yang terjadi pada akhir tahun 2008/pemerintah kota yogyakarta berupaya mengurangi dampak krisis keuangan global dengan

Seperti dijelaskan diatas maka kewenangan pemerintah pusat dalam melaksanakan otonomi daerah sangatlah penting dalam lingkungan hidup. Sehingga jika terjadi berbagai

HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan Adiwiyata adalah suatu keseriusan pemerintah dalam rangka meningkatkan keadaan lingkungan yang terjadi sekarang ini dengan jalur pendidikan dalam Program

Perkembangan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) di Indonesia Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) merupakan instrumen penting dalam pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia. Perkembangan AMDAL di Indonesia dapat dilihat dari berbagai tahapan, mulai dari tidak adanya peraturan, hingga dilengkapi dan dikembangkan dalam berbagai regulasi, termasuk Undang-Undang Cipta Kerja. Pada awalnya, tidak ada peraturan khusus yang mengatur tentang AMDAL. Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan, pemerintah mulai melihat kebutuhan untuk memiliki instrumen yang dapat mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi dampak potensial suatu kegiatan terhadap lingkungan. Seiring berjalannya waktu, peraturan tentang AMDAL semakin dilengkapi dan dikembangkan. Hal ini tercermin dalam berbagai regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, termasuk Undang-Undang Cipta Kerja. Undang-Undang ini memberikan penekanan khusus pada pentingnya AMDAL dalam proses perizinan usaha. Perkembangan ini menggambarkan adanya keperluan perubahan sesuai situasi ekonomi dan politik pembuat undang-undang. Dalam konteks ekonomi, AMDAL dianggap sebagai instrumen yang dapat membantu mencapai pembangunan berkelanjutan, dengan memastikan bahwa dampak lingkungan dari suatu kegiatan usaha dapat diidentifikasi dan dikelola dengan baik. Sementara itu, dalam konteks politik, AMDAL menjadi alat bagi pemerintah untuk menunjukkan komitmennya dalam perlindungan lingkungan. Dengan adanya AMDAL, pemerintah dapat memastikan bahwa setiap kegiatan usaha yang dilakukan tidak akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan demikian, perkembangan AMDAL di Indonesia mencerminkan dinamika dan perubahan yang terjadi dalam konteks ekonomi dan politik di negara ini. Melalui AMDAL, kita dapat melihat bagaimana pemerintah berusaha untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan perlindungan