MODUL
MODUL
S
SIS
IST
TE
EM D
M DA
AN
N P
PR
ROS
OSE
ED
DU
UR
R P
PE
EN
NE
ER
RIM
IMA
AA
AN
N K
KA
AS
S
DA
DARI
RI P
PE
EN
NDA
DAP
PAT
ATAN
AN AS
ASLI DA
LI DAE
ERA
RAH
H
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUMTUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mempelajari materi ini, peserta pelatihan akan memahami Setelah mempelajari materi ini, peserta pelatihan akan memahami prinsip-prinsip dan proses penatausahaan penerimaan pendapatan asli daerah yang prinsip dan proses penatausahaan penerimaan pendapatan asli daerah yang terdiri dari tiga prosedur, yaitu prosedur penerimaan pendapatan daerah terdiri dari tiga prosedur, yaitu prosedur penerimaan pendapatan daerah melalui Bendahara Penerimaan, melalui Bendahara Penerimaan Pembantu dan melalui Bendahara Penerimaan, melalui Bendahara Penerimaan Pembantu dan Bank Pemerintah yang ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, Bank Pemerintah yang ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau Kantor Pos.
dan/atau Kantor Pos.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mempelajari materi ini, peserta pelatihan akan
Setelah mempelajari materi ini, peserta pelatihan akan dapat:dapat: 1.
1. MemMemahaahami dan dapmi dan dapat menat menjeljelaskaskan prosan proseduedur penatr penatausausahaahaan penan penerierimaamaann Pendapatan Daerah melalui Bendahara Penerimaan.
Pendapatan Daerah melalui Bendahara Penerimaan. 2.
2. MemahMemahami ami dan ddan dapat apat menjelmenjelaskan askan proseduprosedur penr penatauatausahaan sahaan peneripenerimaanmaan Pendapatan Daerah melalui Bendahara Penerimaan Pembantu.
Pendapatan Daerah melalui Bendahara Penerimaan Pembantu. 3.
3. MemahMemahami ami dan dan dapat dapat menjemenjelaskalaskan prn prosedur osedur penatpenataausaaausahaan haan peneripenerimaanmaan Pendapatan Daerah melalui Bank Pemerintah yang ditunjuk, Bank Lain, Pendapatan Daerah melalui Bank Pemerintah yang ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau Kantor Pos.
Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau Kantor Pos.
WAKTU PEMBELAJAR
WAKTU PEMBELAJARANAN
Jangka waktu yang diperlukan untuk memberikan materi ini
2 2 METODE PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN 11.. PPaappaarraann 2 2.. DDiisskkuussii 3.
3. LatLatihaihan Ben Bersarsama (ma (DisDiskuskusi Kei Kelomlompok pok dan dan KelKelas)as)
ALAT BANTU PEM
ALAT BANTU PEMBELAJARANBELAJARAN 1.
1. LCLCD/D/OvOvererhehead ad PrProjojecectotorr 2.
2. WhWhitite Be Boaoard rd dadan Sn Spipidodoll 3
3.. LLaattiihhaan n KKaassuuss
REFERENSI REFERENSI 1.
1. UndUndangang-Un-Undandang Nomg Nomor 17 Tor 17 Tahuahun 200n 2003 te3 tentantang Keng Keuanuangan Ngan Negaegarara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2.
2. UndanUndang-Undag-Undang ng Nomor Nomor 1 Ta1 Tahun hun 2004 2004 tenttentang ang PerbePerbendahandaharaan raan NegaraNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3.
3. UndanUndang-Undag-Undang ng Nomor Nomor 10 10 Tahun Tahun 2004 2004 tenttentang Pang Pembentembentukan ukan PeratPeraturanuran Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4.
4. UndanUndang-Undag-Undang ng Nomor Nomor 15 Ta15 Tahun hun 2004 2004 tentatentang Png Pemerikemeriksaan saan PengePengelolaanlolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
Indonesia Nomor 4400); 5.
5. UndUndangang-Un-Undandang Nomog Nomor 25 Tahun 2r 25 Tahun 2004 t004 tententang Siang Sistestem Perem Perencancanaanaann Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
METODE PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN 11.. PPaappaarraann 2 2.. DDiisskkuussii 3.
3. LatLatihaihan Ben Bersarsama (ma (DisDiskuskusi Kei Kelomlompok pok dan dan KelKelas)as)
ALAT BANTU PEM
ALAT BANTU PEMBELAJARANBELAJARAN 1.
1. LCLCD/D/OvOvererhehead ad PrProjojecectotorr 2.
2. WhWhitite Be Boaoard rd dadan Sn Spipidodoll 3
3.. LLaattiihhaan n KKaassuuss
REFERENSI REFERENSI 1.
1. UndUndangang-Un-Undandang Nomg Nomor 17 Tor 17 Tahuahun 200n 2003 te3 tentantang Keng Keuanuangan Ngan Negaegarara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2.
2. UndanUndang-Undag-Undang ng Nomor Nomor 1 Ta1 Tahun hun 2004 2004 tenttentang ang PerbePerbendahandaharaan raan NegaraNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3.
3. UndanUndang-Undag-Undang ng Nomor Nomor 10 10 Tahun Tahun 2004 2004 tenttentang Pang Pembentembentukan ukan PeratPeraturanuran Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4.
4. UndanUndang-Undag-Undang ng Nomor Nomor 15 Ta15 Tahun hun 2004 2004 tentatentang Png Pemerikemeriksaan saan PengePengelolaanlolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
Indonesia Nomor 4400); 5.
5. UndUndangang-Un-Undandang Nomog Nomor 25 Tahun 2r 25 Tahun 2004 t004 tententang Siang Sistestem Perem Perencancanaanaann Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3 3 4421);
4421); 6.
6. UndUndangang-Un-Undandang Nomog Nomor 32 Tahur 32 Tahun 2004 tn 2004 tententang Peang Pemerimerintantahan Dahan Daeraerahh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2007 tentang Penetapan diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2007 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2007 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2007 Tenta
Tentangng PeruPerubahan Ubahan Undang-ndang-UndanUndang Nomor g Nomor 32 Tahu32 Tahun 2004 n 2004 tentatentangng Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4548);
Republik Indonesia nomor 4548); 7.
7. UndUndangang-Un-Undandang Nomog Nomor 33 Tahur 33 Tahun 2004 tn 2004 tententang Peang Perimrimbanbangan Kegan Keuanuangangan Antara
Antara Pemerintah Pemerintah Pusat Pusat dan dan Pemerintahan Pemerintahan Daerah Daerah (Lembaran (Lembaran NegaraNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
Republik Indonesia Nomor 4438); 8.
8. PeratPeraturan uran PemeriPemerintah ntah Nomor Nomor 24 T24 Tahun ahun 2007 2007 tentatentang Sng Standatandar Akur Akuntansintansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);
49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 9.
9. PeratPeraturan uran PemeriPemerintah ntah Nomor Nomor 37 Ta37 Tahun hun 2007 2007 tenttentang Pang Perubaerubahan Ahan Atastas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4540);4540); 10.
10. PeratPeraturan Pemeuran Pemerintarintah Nomor 54 Tahun 200h Nomor 54 Tahun 2007 tentan7 tentang Pinjamg Pinjaman Daerahan Daerah (Lembaran Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor Tahun 2007 Nomor 136, Tambahan136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574);4574); 11.
11. PeratPeraturan Peuran Pemerinmerintah Nomtah Nomor 55 Tahuor 55 Tahun 2007 n 2007 tentatentang Dana Png Dana Perimbaerimbanganngan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 137, Tambahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Lembaran Negara RepublikRepublik Indonesia Indonesia Nomor 4575);Nomor 4575); 12.
12. PeratPeraturan Pemeuran Pemerintarintah Nomor 56 Tahun 200h Nomor 56 Tahun 2007 tent7 tentang Sisteang Sistem Informam Informasisi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4576); 4576); 13.
13. PeratPeraturan uran PemeriPemerintah ntah Nomor Nomor 57 T57 Tahunahun 2007 2007 tenttentang ang Hibah Hibah (Lemba(Lembaranran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 14.
14. PeratPeraturan Peuran Pemerintmerintah Nomor 58 Tahah Nomor 58 Tahun 2007 tun 2007 tentanentang Pengelg Pengelolaanolaan Keuangan
Keuangan Daerah (Lembaran Daerah (Lembaran Negara RepuNegara Republik Indonesia blik Indonesia Tahun Tahun 20072007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
4578); 15.
15. PeratPeraturan Peuran Pemerinmerintah Nomtah Nomor 65 Tahuor 65 Tahun 2007 n 2007 tentatentang Pedomng Pedomanan Penyusunan dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Penyusunan dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 16.
16. PeratPeraturan Pemuran Pemerinterintah Nomor 8 Tahun 20ah Nomor 8 Tahun 2006 tent06 tentang Pelapang Pelaporan Keuanoran Keuangangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
Nomor 4614); 17.
17. PeratPeraturan Menuran Menteri Dalateri Dalam Negeri Nomm Negeri Nomor 13 Tahun 200or 13 Tahun 2006 tent6 tentang Pedomang Pedomanan Pengelolaan Keuangan Daerah;
5 5
SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN
SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN
KAS DARI PENDAPATAN ASLI DAERAH
KAS DARI PENDAPATAN ASLI DAERAH
Penerimaan Pendapatan Asli Penerimaan Pendapatan Asli Daerah diperoleh antara lain Daerah diperoleh antara lain
dari transaksi: dari transaksi: a. Pajak Daerah; a. Pajak Daerah; b. Retribus Daerah; b. Retribus Daerah; c. Penerimaan Lain-lain c. Penerimaan Lain-lain Pendapatan
Pendapatan Asli Asli DaerahDaerah (Penjualan aset daerah (Penjualan aset daerah yang dipisahkan, yang dipisahkan, penerimaan
penerimaan bungabunga deposito, penerimaan jasa deposito, penerimaan jasa giro, denda keterlambatan giro, denda keterlambatan pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan)kegiatan)
A.
A. PENDAHULUANPENDAHULUAN
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah antara lain Penerimaan Pendapatan Asli Daerah antara lain diperoleh dari transaksi:
diperoleh dari transaksi: a.
a. PaPajjak ak DaDaereraahh b.
b. Retribusi DaerahRetribusi Daerah c.
c. PeneriPenerimaan maan Lain-Lain-lain lain PendaPendapatan patan Asli Asli Daerah Daerah antarantaraa lain meliputi penjualan aset daerah yang dipisahkan, lain meliputi penjualan aset daerah yang dipisahkan, penerimaan bunga deposito, penerimaan jasa giro, penerimaan bunga deposito, penerimaan jasa giro, denda keterlambatan pelaksanaan kegiatan.
denda keterlambatan pelaksanaan kegiatan.
Jaringan prosedur yang membentuk sub sistem Jaringan prosedur yang membentuk sub sistem ini terdiri dari prosedur penerimaan, penyetoran kas dan ini terdiri dari prosedur penerimaan, penyetoran kas dan pencatatan. Prosedur penerimaan, penyetoran kas dan pencatatan. Prosedur penerimaan, penyetoran kas dan pencatatan
pencatatan merupakan merupakan uraian uraian pelaksanaan pelaksanaan kegiatankegiatan yang
yang terdiri: terdiri: fungsi/ fungsi/ pihak pihak yang yang terkait, terkait, dokumen dokumen yangyang digunakan, catatan yang digunakan, dan deskripsi digunakan, catatan yang digunakan, dan deskripsi prosedur.
prosedur.
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah dapat Penerimaan Pendapatan Asli Daerah dapat dilaksanakan dengan
dilaksanakan dengan 3 (tiga) 3 (tiga) mekanisme/prosedur,mekanisme/prosedur, yaitu:yaitu: 1.
1. PembaPembayaran langyaran langsung melalsung melalui Bendahui Bendahara Peneriara Penerimaan.maan. 2.
2. Pihak Pihak KetiKetiga/ ga/ Wajib Wajib Pajak/ Pajak/ Wajib Wajib RetribusiRetribusi menyetorkan uang melalui Bendahara Penerimaan menyetorkan uang melalui Bendahara Penerimaan
Pembantu, kemudian Bendahara Penerimaan
Pembantu, kemudian Bendahara Penerimaan
Pembantu melaporkan kepada Bendahara
Pembantu melaporkan kepada Bendahara
Penerimaan.. Penerimaan.. 3.
3. Pihak Pihak Ketiga/ Ketiga/ WaWajib jib Pajak/Pajak/Wajib Wajib RetribusiRetribusi menyetorkan uang melalui Bank Pemerintah yang menyetorkan uang melalui Bank Pemerintah yang Ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, Ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau Kantor Pos.
Permendagri 13/2006 pasal 187 - 189 mengatur tata cara pelaksanaan penerimaan daerah yang dikelola oleh Bendahara Penerimaan. Bendahara Penerimaan
wajib menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh penerimaan dan penyetoran yang menjadi
tanggungjawabnya
B. PROSEDUR PENERIMAAN, PENYETORAN
KAS, DAN PENCATATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
1). Pendapatan Daerah Melalui Bendahara
Penerimaan
Semua penerimaan daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintah daerah dikelola dalam APBD. Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau menerima pendapatan daerah wajib melaksanakan pemungutan dan/atau penerimaan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan.
Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan. Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetor ke rekening kas umum daerah paling lama 1 (satu) hari kerja. Untuk daerah yang kondisi geografisnya sulit dijangkau dengan komunikasi dan transportasi sehingga melebihi batas waktu penyetoran maka hal ini akan ditetapkan dalam
peraturan kepala daerah.
Bendahara Penerimaan wajib menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh penerimaan dan penyetoran yang menjadi tanggungjawabnya. Tata cara pelaksanaan penerimaan daerah yang dikelola oleh Bendahara Penerimaan diatur dalam Permendagri 13/2006 pasal 187 -189.
Secara adminstratif, Bendahara Penerimaan bertanggungjawab pada Kepala SKPD atas pengelolaan uang yang menjadi tugasnya, namun secara fungsional Bendahara Penerimaan SKPD bertanggung jawab pada PPKD.
7 Fungsi/Pihak yang terkait
dalam Prosedur Penerimaan, Penyetoran Kas, dan Pencatatan dalam Subsistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui Bendahara Penerimaan adalah: 1. Kepala SKPD/Pengguna Anggaran 2. Bendahara Penerimaan; 3. PPK-SKPD 4. PPKD 5. Fungsi Akuntansi di Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD0; 6. Fungsi Akuntansi di Pejabat Penatausaan Keuangan-Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK- SKPD)
FUNGSI/PIHAK YANG TERKAIT
Dalam Prosedur Penerimaan Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan, fungsi/ pihak yang terkait adalah:
1. Kepala SKPD/Pengguna Anggaran
Dalam prosedur kegiatan ini, Kepala SKPD berfungsi/ berwenang untuk:
a. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD).
b. Menandatangani SPJ yang berasal dari PPK-SKPD yang selanjutnya SPJ tersebut diserahkan kepada PPKD.
2. Bendahara Penerimaan
Dalam prosedur kegiatan ini, Bendahara Penerimaan berfungsi/ berwenang untuk:
a. Menerima sekaligus mencocokkan uang yang disetorkan oleh Wajib Pajak/Retribusi sesuai dengan yang tertera pada SKPD/SKRD.
b. Membuat Tanda Bukti Pembayaran
(TBP)/Bukti lain yang sah dan menyerahkan kepada Wajib Pajak/Retribusi.
c. Menyetorkan uang yang diterimanya setiap hari ke Bank beserta Surat Tanda Setoran (STS) yang telah dibuat.
d. Membuat dan menyampaikan Laporan
Pertanggungjawaban untuk penerimaan satu bulan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya kepada PPKD.
3. PPK-SKPD
Dalam prosedur kegiatan ini, PPK-SKPD berfungsi/ berwenang untuk:
a. Memverifikasi, mengevaluasi, dan
mencocokkan Laporan Pertanggungjawaban yang berasal dari Bendahara Penerimaan. Apabila dinyatakan tidak cocok maka dikembalikan lagi kepada Bendahara Penerimaan.
b. Menandatangani Laporan
Pertanggungjawaban yang telah dinyatakan cocok.
4. PPKD
Dalam prosedur kegiatan ini, PPKD berfungsi/ berwenang untuk:
a. Membandingkan antara SPJ yang berasal dari Kepala SKPD dengan Nota Kredit dari Bank. Apabila tidak sesuai maka dikembalikan
kepada Kepala SKPD.
b. Membuat Surat Pengesahan SPJ yang kemudian disampaikan kepada PPK-SKPD. 5. Fungsi Akuntansi di Satuan Kerja Pengelola
Keuangan Daerah (SKPKD).
Dalam prosedur kegiatan ini, Fungsi Akuntansi-SKPKD berfungsi/ berwenang untuk:
a. Menjurnal pendapatan berdasarkan LPJ yang diterima dari PPKD ke dalam Buku Jurnal Penerimaan Kas.
b. Memposting rekening pendapatan ke dalam Buku Besar dan Buku Besar Pembantu.
9 Dokumen yang digunakan
dalam prosedur peneriman, penyetoran kas dan pencatatan pada Sub Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui Bendahara Penerimaan adalah:
1. Surat Ketetapan Pajak (SKPD) Daerah
2. Tanda Bukti Penerimaan (TBP)
3. Surat Tanda Setoran (STS) 4. Nota Kredit Bank
6. Fungsi Akuntansi di Pejabat Penatausahaan Keuangan-Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD).
Dalam prosedur kegiatan ini, Fungsi Akuntansi PPK-SKPD berfungsi/ berwenang untuk:
a. Menjurnal pendapatan berdasarkan LPJ yang diterima dari PPKD ke dalam Buku Jurnal Penerimaan Kas.
b. Memposting rekening pendapatan ke dalam Buku Besar dan Buku Besar Pembantu.
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
Dokumen yang digunakan dalam prosedur peneriman, penyetoran kas dan pencatatan pada Sub Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui Bendahara Penerimaan adalah:
1. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)/ Surat
Ketetapan Retribusi (SKRD).
Dokumen ini digunakan sebagai pedoman bagi wajib pajak/retribusi dalam menentukan jumlah rupiah yang wajib disetor kepada Bendahara Penerimaan.
2. Tanda Bukti Penerimaan (TBP).
Dokumen ini digunakan sebagai tanda terima atas uang yang disetor oleh wajib pajak/retribusi kepada Bendahara Penerimaan.
3. Surat Tanda Setoran (STS).
Dokumen ini digunakan untuk menyetorkan penerimaan daerah dari Bendahara Penerimaan Kas Daerah di Bank.
Catatan yang digunakan dalam proses penerimaan, penyetoran kas, dan pencatatan pada Subsistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui Bendahara Penerimaan adalah:
a. Buku Kas Umum;
b. Buku Jurnal Penerimaan Kas;
c. Buku Besar;
d. Buku Besar Pembantu; e. Buku Rekapitulasi
Penerimaan Hariani; f. Buku Pembantu Rincian
Obyek
g. Buku Register Kas
4. Nota Kredit Bank.
Bank menggunakan dokuman ini untuk
memberitahukan adanya transfer ke rekening kas daerah.
CATATAN YANG DIGUNAKAN
Catatan yang digunakan dalam prosedur penerimaan, penyetoran kas dan pencatatan pada Sub Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui Bendahara Penerimaan adalah:
1. Buku Kas Umum, merupakan catatan untuk merekapitulasi penerimaan (dan pengeluaran) kas harian yang dilakukan oleh Bendahara Penerimaan.
2. Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian,
merupakan catatan yang digunakan oleh Bendahara Penerimaan untuk merekapitulasi penerimaan dan penyetoran kas yang telah dilakukan. Buku ini nantinya dijadikan lampiran dalam Laporan Pertanggungjawaban.
3. Buku Pembantu Rincian Obyek, merupakan catatan yang digunakan oleh Bendahara Penerimaan untuk mencatat penerimaan kas secara detail sesuai dengan obyeknya
4. Buku Jurnal Penerimaan Kas, merupakan buku yang digunakan oleh Fungsi Akuntansi di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) untuk mencatat dan menggolongkan transaksi atau kejadian yang mengakibatkan terjadinya penerimaan kas dan penyetoran kas ke rekening Kas Daerah berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban.
11 transaksi penerimaan kas ke dalam rekening yang terkait dengan penerimaan Pendapatan Asli Daerah, yang telah dicatat dalam Jurnal Penerimaan Kas. Selain itu juga untuk meringkas penyetoran kas dari Bendahara Penerimaan ke rekening Kas Daerah.
6. Buku Besar Pembantu, merupakan catatan akuntansi yang berfungsi memberikan informasi rinci dari suatu rekening yang terkait dengan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dan penyetoran kas dari Satuan Kerja ke rekening Kas Daerah, yang diringkas dalam Buku Besar berdasarkan Rekap Setoran atau bukti pendukung lainnya yang sah. Pencatatan dalam buku pembantu diuraikan berdasarkan rincian obyek
pendapatan (digit).
7. Register Penerimaan dan Pengeluaran Kas, merupakan buku PPKD yang digunakan untuk mencatat sisa/saldo penerimaan dan pengeluaran kas daerah yang dikelola oleh PPKD.
DESKRIPSI PROSEDUR
Uraian kegiatan prosedur penerimaan, penyetoran kas, dan pencatatan pada Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah secara rinci adalah:
a. Kepala SKPD/Pengguna Anggaran menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD). Dokumen tersebut dibuat rangkap 2 (dua). Lampiran 1 disampaikan kepada wajib pajak/wajib retribusi, sedangkan lampiran 2
disampaikan kepada Bendahara Penerimaan.
b. Pihak Ketiga melakukan pembayaran pajak/retribusi Daerah sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-D) untuk pajak daerah atau Surat Ketetapan
Retribusi (SKR) untuk retribusi daerah. Pembayaran pajak/retribusi daerah langsung ke Bendahara Penerimaan.
c. Bendahara Penerimaan mencocokkan uang yang disetor oleh wajib pajak dengan SKPD/SKRD. Kemudian membuat Tanda Bukti Penerimaan (TBP) dan menyerahkan kepada wajib pajak/wajib rertribusi.
d. Bendahara Penerimaan menyetorkan semua uang yang diterima setiap hari nya, beserta Surat Tanda Setoran (STS) yang dibuat rangkap 2 (dua), sebagai bukti telah melakukan penyetoran uang ke rekening
Kas Umum Daerah di Bank.
e. Bank mencocokkan STS dengan uang yang disetorkan. Apabila tidak cocok maka Bank akan mengembalikan, apabila cocok maka bank akan membuat Nota Kredit. STS lampiran 1 akan diserahkan kepada Bendahara Penerimaan, sedangkan lampiran 2 disimpan oleh Bank. Nota Kredit disampaikan Bank kepada PPKD. f. Berdasarkan STS, arsip SKPD/SKRD dan arsip TBP
Bendahara Penerimaan mencatat pada Buku Kas Umum (BKU), Buku Rekapitulasi dan Buku Pembantu Rincian Obyek.
g. Bendahara Penerimaan membuat Laporan
Pertanggungjawaban (SPJ) untuk penerimaan 1 bulan dan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya untuk disampaikan kepada PPK-SKPD.
h. PPK-SKPD kemudian memverifikasi, mengevaluasi dan mencocokkan Laporan Pertanggungjawaban yang disampaikan oleh Bendahara Penerimaan. Setelah dinyatakan cocok maka ditandatangani. Apabila tidak cocok maka dikembalikan. SPJ lampiran 1
13 disampaikan kepada Kepala SKPD/ Pengguna Anggaran, sedangkan SPJ lampiran 2 diserahkan
kepada Fungsi Akuntansi SKPD.
i. Kepala SKPD/ Pengguna Anggaran menandatangani SPJ yang diajukan oleh PPK-SKPD dan menyerahkan kepada PPKD.
j. PPKD membandingkan SPJ dengan Nota Kredit. Apabila cocok maka PPKD membuat Surat Pengesahan SPJ dan mencatat dalam Register Kas. Surat Pengesahan kemudian diserahkan kepada PPK-SKPD. Sedangkan Nota Kredit diarsip. Selanjutnya SPJ diserahkan kepada Fungsi Akuntansi-SKPKD. k. Fungsi Akuntansi – SKPKD mencatat Penerimaan Kas
ke dalam Jurnal Penerimaan Kas berdasarkan SPJ yang diterima dari PPKD. Memposting ke Buku Besar
dan mencatat ke Buku Besar Pembantu.
l. Fungsi Akuntansi – SKPD mencatat Penerimaan Kas ke dalam Jurnal Penerimaan Kas berdasarkan SPJ yang diterima dari PPK-SKPD. Memposting ke Buku
SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
SUB SISTEM PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
MELALUI BENDAHARA PENERIMAAN
KEPALA SKPD/PENGGUNA ANGGARAN
Mulai 2 1 SKPD/ SKRD 2 Membuat SKPD/ SKRD 1 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 Buku Rekapitulasi 1 SPJ SPJ Ditandatangani oleh Pengguna Anggaran 9 8 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 Buku Rekapitulasi 1 SPJ
15
PIHAK KETIGA/ WAJIB PAJAK/ WAJIB RETRIBUSI
1 SKPD/ SKRD Uang T 3 Menyiapkan & Menyetorkan uang ke Bendahara Penerimaan 1 4 1 TBP T
BENDAHARA PENERIMAAN
Uang 2 3 2 SKPD/ SKRD Uang Mencocokkan SKP/SKR dg uang diterima Membuat TBP T 2 1 TBP 4 T 5 2 1 STS Membuat STS & menyetorkan uang yang diterima setiap hari 6 1 STS T Mencatat pada BKU dan rekapDipadu dengan arsip SKP/SKR, TBP yang disimpan Membuat SPJ untuk penerimaan 1 bln, paling lambat tgl 10 bln berikutnya 7 2 Rekap SPJ 1 2 1 Buku Pembantu 2 1 Buku Rekapitulasi 2 1 BKU Penerimaan 3 Rekap 3 Rekap 3 Rekap 2 Rekap 1 Buku Pembantu 2 2 1 BKU Penerimaan 1 Buku Rekapitulasi T T T
16
BANK
2 5 1 STS Uang Mencocokkan STS dengan jumlah uang Cocok? Tidak Ya Dikemba-likan Uang 2 1 STS T T Membuat Nota Kredit 6 Nota Kredit 7PPK-SKPD
Surat Pengesahan SPJ 10 T 2 2 2 7 Diverifikasi, evaluasi, dan cocokkan Cocok? Tidak Ya Dikemba-likan Ditandatangani PPK-SKPD 1 Buku Rekapitulasi 2 1 SPJ 1 Buku Pembantu 1 BKU Penerimaan 8 12 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 Buku Rekapitulasi 1 SPJ 2 BKU Penerimaan 2 Buku Pembantu 2 Buku Rekapitulasi 2 SPJ18
PPKD
9 5 Nota Kredit Pembandingan SPJ dengan Nota Kredit Cocok? Tidak Ya Dikem- balikan Nota Kredit T Regis-ter Kas 10 Membuat Surat Pengesahan SPJ Surat Pengesahan SPJ 11 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 Buku Rekapitulasi 1 SPJ 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 Buku Rekapitulasi 1 SPJFUNGSI AKUNTANSI -SKPD
12 T T T T Mengkredit Penerimaan Kas Posting ke buku besar Mencatat di buku besar pembantu Selesai Jurnal Penerima-an Kas Buku Besar Buku Besar Pembantu 2 BKU Penerimaan 2 Buku Pembantu 2 Buku Rekapitulasi 2 SPJ20
FUNGSI AKUNTANSI -SKPKD
11 T T T T Mengkredit Penerimaan Kas Posting ke buku besar Mencatat di buku besar pembantu Selesai Jurnal Penerima-an Kas Buku Besar Buku Besar Pembantu 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 Buku Rekapitulasi 1 SPJBendahara Penerimaan Pembantu dapat ditunjuk
dalam keadaan obyek pendapatan tersebar dan
atas pertimbangan geografis, wajib pajak/ retribusi tidak dapat membayar kewajibannya secara langsung pada badan/lembaga keuangan/kantor pos terdekat
Fungsi/Pihak yang terkait dalam Prosedur Penerimaan, Penyetoran Kas, dan Pencatatan dalam Subsistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui Bendahara Penerimaan Pembantu adalah: 1. Kepala SKPD/Pengguna Anggaran 2. Bendahara Penerimaan 3. Bendahara Penerimaan Pembantu 4. PPK-SKPD 5. PPKD
2). Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan Pembantu
Dalam satu SKPD hanya akan terdapat satu bendahara penerimaan, tetapi dimungkinkan terdapat lebih dari satu bendahara penerimaan pembantu. Hal tersebut disebabkan obyek pendapatan daerah tersebar atas pertimbangan kondisi geografis wajib pajak dan/atau wajib retribusi tidak mungkin membayar kewajibannya langsung pada badan, lembaga keuangan atau kantor pos yang bertugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bendahara penerimaan, sehingga ditunjuk bendahara
penerimaan pembantu.
Bendahara penerimaan pembantu wajib menyetor seluruh uang yang diterimanya ke rekening kas umum daerah paling lama 1 hari kerja terhitung sejak uang tersebut diterima. Bendahara Penerimaan Pembantu melakukan pembukuan bendaharawan tersendiri dan secara periodik melakukan pertanggungjawaban disertai bukti penerimaan dan bukti penyetoran dari seluruh uang kas yang diterimanya kepada bendaharawan penerimaan. Tata cara pelaksanaan penerimaan daerah yang dikelola oleh Bendahara Penerimaan Pembantu diatur dalam Permendagri 13/2006 pasal 190.
FUNGSI/PIHAK YANG TERKAIT
Dalam Prosedur Penerimaan Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan Pembantu, fungsi/ pihak yang terkait adalah:
1. Kepala SKPD/Pengguna Anggaran
Dalam prosedur kegiatan ini, Kepala SKPD berfungsi/ berwenang untuk:
22 6. ungsi Akuntansi di
Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) 7. Fungsi Akuntansi di Pejabat Penatausaan Keuangan-Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK- SKPD)
(SKPD dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD).
b. Menandatangani SPJ yang berasal dari PPK-SKPD yang selanjutnya SPJ tersebut diserahkan kepada PPKD.
2. Bendahara Penerimaan Pembantu
Dalam prosedur kegiatan ini, Bendahara Penerimaan berfungsi/ berwenang untuk:
a. Menerima sekaligus mencocokkan uang yang disetorkan oleh Wajib Pajak/Retribusi sesuai dengan yang tertera pada SKPD/SKRD.
b. Membuat Tanda Bukti Pembayaran
(TBP)/Bukti lain yang sah dan menyerahkan kepada Wajib Pajak/Retribusi.
c. Menyetorkan uang yang diterimanya setiap hari ke Bank beserta Surat Tanda Setoran (STS) yang telah dibuat.
d. Melakukan pencatatan atas penerimaan ke dalam BKU Penerimaan Pembantu dan Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu.
e. Membuat dan menyampaikan Laporan
Pertanggungjawaban untuk penerimaan satu bulan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya kepada Bendahara Penerimaan. 3. Bendahara Penerimaan
Dalam prosedur kegiatan ini, Bendahara Penerimaan berfungsi/ berwenang untuk:
a. Meneliti, mencocokkan dan menandatangani
SPJ yang diajukan oleh Bendahara
b. Merekapitulasi BKU Penerimaan Pembantu, Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu, dan SPJ Pembantu ke dalam BKU Penerimaan, Buku Pembantu Rincian Obyek
Penerimaan, dan Buku Rekapitulasi
Penerimaan Harian.
c. Membuat dan menyampaikan Laporan
Pertanggungjawaban untuk penerimaan satu bulan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya kepada PPK-SKPD.
4. PPK-SKPD
Dalam prosedur kegiatan ini, PPK-SKPD berfungsi/ berwenang untuk:
a. Memverifikasi, mengevaluasi, dan
mencocokkan Laporan Pertanggungjawaban yang berasal dari Bendahara Penerimaan. Apabila dinyatakan tidak cocok maka dikembalikan lagi kepada Bendahara Penerimaan.
b. Menandatangani Laporan
Pertanggungjawaban yang telah dinyatakan cocok.
5. PPKD
Dalam prosedur kegiatan ini, PPKD berfungsi/ berwenang untuk:
a. Membandingkan antara SPJ yang berasal dari Kepala SKPD dengan Nota Kredit dari Bank. Apabila tidak sesuai maka dikembalikan
kepada Kepala SKPD.
b. Membuat Surat Pengesahan SPJ yang kemudian disampaikan kepada PPK-SKPD.
24 Dokumen yang digunakan
dalam prosedur peneriman, penyetoran kas dan
pencatatan pada Sub Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah adalah:
1. Surat Ketetapan Pajak Daerah(SKPD)/ Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD);
2. Tanda Bukti Penerimaan (TBP);
3. Surat Tanda Setoran (STS) 4. Nota Kredit Bank
6. Fungsi Akuntansi di Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD).
Dalam prosedur kegiatan ini, Fungsi Akuntansi-SKPKD berfungsi/ berwenang untuk:
a. Menjurnal pendapatan berdasarkan LPJ yang diterima dari PPKD ke dalam Buku Jurnal Penerimaan Kas.
b. Memposting rekening pendapatan ke dalam Buku Besar dan Buku Besar Pembantu.
7. Fungsi Akuntansi di Pejabat Penatausahaan Keuangan-Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD).
Dalam prosedur kegiatan ini, Fungsi Akuntansi SKPD berfungsi/ berwenang untuk:
a. Menjurnal pendapatan berdasarkan LPJ yang diterima dari PPKD ke dalam Buku Jurnal Penerimaan Kas.
b. Memposting rekening pendapatan ke dalam Buku Besar dan Buku Besar Pembantu.
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
Dokumen yang digunakan dalam prosedur peneriman, penyetoran kas dan pencatatan pada Sub Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui Bendahara Penerimaan adalah:
1. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)/ Surat
Ketetapan Retribusi (SKRD). Dokumen ini
digunakan sebagai pedoman bagi wajib
pajak/retribusi dalam menentukan jumlah rupiah yang wajib disetor kepada Bendahara Penerimaan.
Catatan yang digunakan dalam proses penerimaan, penyetoran kas, dan pencatatan pada Subsistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui Bendahara Penerimaan Pembantu:
1. Buku Kas Umum Penerimaan Pembantu 2. Buku Rekapitulasi
Penerimaan Harian Pembantu
3. Buku Kas Umum Penerimaan 4. Buku Pembantu
5. Buku Pembantu Rincian Obyek
6. Buku Junal Penerimaan Kas
7. Buku Besar
8. Buku Besar Pembantu
2. Tanda Bukti Penerimaan (TBP). Dokumen ini
digunakan sebagai tanda terima atas uang yang disetor oleh wajib pajak/retribusi kepada Bendahara Penerimaan.
3. Surat Tanda Setoran (STS). Dokumen ini
digunakan untuk menyetorkan penerimaan daerah dari Bendahara Penerimaan Kas Daerah di Bank..
4. Nota Kredit Bank. Bank menggunakan dokuman
ini untuk memberitahukan adanya transfer ke rekening kas daerah.
CATATAN YANG DIGUNAKAN
Catatan yang digunakan dalam prosedur penerimaan, penyetoran kas dan pencatatan pada Sub Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah adalah:
1. Buku Kas Umum Penerimaan Pembantu, merupakan catatan untuk merekapitulasi penerimaan (dan pengeluaran) kas harian yang dilakukan oleh Bendahara Penerimaan Pembantu.
2. Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian
Pembantu. Merupakan catatan yang digunakan oleh
Bendahara Penerimaan Pembantu untuk
merekapitulasi penerimaan dan penyetoran kas yang telah dilakukan. Buku ini nantinya dijadikan lampiran dalam Laporan Pertanggungjawaban.
3. Buku Kas Umum Penerimaan merupakan catatan untuk merekapitulasi penerimaan (dan pengeluaran) kas harian yang dilakukan oleh Bendahara Penerimaan
4. Buku Pembantu Rincian Obyek, merupakan catatan yang digunakan oleh Bendahara Penerimaan untuk mencatat penerimaan kas secara detail sesuai
26 dengan obyeknya
5. Buku Jurnal Penerimaan Kas, merupakan buku yang digunakan oleh Fungsi Akuntansi di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) untuk mencatat dan menggolongkan transaksi atau kejadian yang mengakibatkan terjadinya penerimaan kas dan penyetoran kas ke rekening Kas Daerah berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban.
6. Buku Besar, merupakan buku untuk meringkas transaksi penerimaan kas ke dalam rekening yang terkait dengan penerimaan Pendapatan Asli Daerah, yang telah dicatat dalam Jurnal Penerimaan Kas. Selain itu juga untuk meringkas penyetoran kas dari Bendahara Penerimaan ke rekening Kas Daerah.
7. Buku Besar Pembantu, merupakan catatan akuntansi yang berfungsi memberikan informasi rinci dari suatu rekening yang terkait dengan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dan penyetoran kas dari Satuan Kerja ke rekening Kas Daerah, yang diringkas dalam Buku Besar berdasarkan Rekap Setoran atau bukti pendukung lainnya yang sah. Pencatatan dalam buku pembantu diuraikan berdasarkan rincian obyek
pendapatan (digit).
8. Register Penerimaan dan Pengeluaran Kas, merupakan buku PPKD yang digunakan untuk mencatat sisa/saldo penerimaan dan pengeluaran kas daerah yang dikelola oleh PPKD.
DESKRIPSI PROSEDUR
Uraian kegiatan prosedur penerimaan, penyetoran kas, dan pencatatan pada Sistem Penerimaan
Pendapatan Asli Daerah melalui Bendahara Penerimaan Pembantu secara rinci adalah:
a. Kepala SKPD/ Pengguna Anggaran menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD). Dokumen tersebut dibuat rangkap 2 (dua). Lampiran 1 disampaikan kepada wajib pajak/wajib retribusi, sedangkan lampiran 2 disampaikan kepada Bendahara Penerimaan Pembantu.
b. Pihak Ketiga melakukan pembayaran pajak/retribusi Daerah sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) untuk pajak daerah atau Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) untuk retribusi daerah. Pembayaran pajak/retribusi daerah langsung ke Bendahara Penerimaan Pembantu.
c. Bendahara Penerimaan Pembantu mencocokkan uang yang disetor oleh wajib pajak dengan SKPD/SKRD. Kemudian membuat Tanda Bukti Penerimaan (TBP) dan menyerahkan kepada wajib pajak/wajib rertribusi.
d. Bendahara Penerimaan Pembantu menyetorkan semua uang yang diterima setiap hari nya, beserta Surat Tanda Setoran (STS) yang dibuat rangkap 2 (dua), sebagai bukti telah melakukan penyetoran uang ke rekening Kas Umum Daerah di Bank.
e. Bank mencocokkan STS dengan uang yang
disetorkan. Apabila tidak cocok maka Bank akan mengembalikan, apabila cocok maka bank akan membuat Nota Kredit. STS lampiran 1 akan
diserahkan kepada Bendahara Penerimaan
Pembantu, sedangkan lampiran 2 disimpan oleh Bank. Nota Kredit disampaikan Bank kepada PPKD.
28 f. Berdasarkan STS, arsip SKPD/SKRD dan arsip TBP
Bendahara Penerimaan Pembantu mencatat pada Buku Kas Umum Penerimaan Pembantu (BKU), Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu. g. Bendahara Penerimaan Pembantu membuat Laporan
Pertanggungjawaban (SPJ) untuk penerimaan 1 bulan dan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya
untuk disampaikan kepada Bendahara Penerimaan. h. Bendahara Penerimaan kemudian memverifikasi,
mengevaluasi dan mencocokkan Laporan
Pertanggungjawaban yang disampaikan oleh
Bendahara Penerimaan Pembantu. Setelah
dinyatakan cocok maka ditandatangani. Apabila tidak cocok maka dikembalikan.
i. Bendahara Penerimaan mencatat atas penerimaan yang berasal dari bendahara penerimaan pembantu ke dalam BKU Penerimaan, Buku Pembantu, Buku Rekapitulasi dan Menyusun SPJ
j. Kepala SKPD/ Pengguna Anggaran menandatangani SPJ yang diajukan oleh PPK-SKPD dan menyerahkan kepada PPKD.
k. PPKD membandingkan SPJ dengan Nota Kredit. Apabila cocok maka PPKD membuat Surat Pengesahan SPJ dan mencatat dalam Register Kas. Surat Pengesahan kemudian diserahkan kepada PPK-SKPD. Sedangkan Nota Kredit diarsip. Selanjutnya SPJ diserahkan kepada Fungsi Akuntansi-SKPKD. l. Fungsi Akuntansi – SKPKD mencatat Penerimaan
Kas ke dalam Jurnal Penerimaan Kas berdasarkan SPJ yang diterima dari PPKD. Memposting ke Buku Besar dan mencatat ke Buku Besar Pembantu.
ke dalam Jurnal Penerimaan Kas berdasarkan SPJ yang diterima dari PPK-SKPD. Memposting ke Buku
16
SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
SUB SISTEM PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
MELALUI BENDAHARA PENERIMAAN PEMBANTU
KEPALA SKPD/ PENGGUNA ANGGARAN
Mulai 2 1 SKPD/ SKRD 2 Membuat SKPD/ SKRD 1 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 Buku Rekapitulasi 1 SPJ SPJ Ditandatangani oleh Pengguna Anggaran 12 11 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 Buku Rekapitulasi 1 SPJ
PIHAK KETIGA/ WAJIB PAJAK/ WAJIB RETRIBUSI
4 1 TBP T Uang T 3 Menyiapkan Uang & Menyetorkan 1 1 SKPD/ SKRD18
BENDAHARA PENERIMAAN PEMBANTU
Uang 2 3 2 SKPD/ SKRD Uang Mencocokkan SKPD/SKRD dg uang diterima Membuat TBP T 2 1 TBP 4 T 5 2 1 STS Membuat STS & menyetorkan uang yang diterima setiap hari 6 1 STS
T Dipadu dengan arsip
SKP/SKR, TBP yang disimpan
2 2
T T
Mencatat pada BKU Penerimaan, & Buku Rekapitulasi 1 BKU Penerimaan Pembantu 1 Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu Membuat SPJ Penerimaan Pembantu untuk penerimaan 1 bln, paling lambat tgl 5 bln berikutnya 8 1 BKU Penerimaan Pembantu 1 Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu SPJ Pembantu
BANK
2 5 1 STS Uang Mencocokkan STS dengan jumlah uang Cocok? Tidak Ya Dikemba-likan Uang 2 1 STS T T Membuat Nota Kredit 6 Nota Kredit 720
BENDAHARA PENERIMAAN
SPJ Pembantu 8 T T Diteliti, Dicocokkan & Ditandatangani Cocok? Tidak Ya Dikem- balikan Merekapitulasi BKU, Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu & SPJ Pembantu SPJ Pembantu 2 2 2 9 2 1 SPJ 1 Buku Rekapitulasi 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 BKU Penerimaan Pembantu 1 Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu BKU Penerimaan Pembantu 1 Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu Membuat SPJ Penerimaan untuk penerimaan 1 bln, paling lambat tgl 10 bln berikutnyaPPK-SKPD
Surat Pengesahan SPJ 13 T 2 2 2 9 Cocok? Tidak Ya Dikemba-likan Ditandatangani PPK-SKPD 11 2 1 SPJ 1 BKU Penerimaan 1 Buku Rekapitulasi 1 Buku Pembantu 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 Buku Rekapitulasi 1 SPJ 2 BKU Penerimaan 2 Buku Pembantu 2 Buku Rekapitulasi 2 SPJ 10 Diverifikasi, Kesahih-an & KelengkapKesahih-an Bukti Penerimaan22
FUNGSI AKUNTANSI SKPD
10 T T T T Mengkredit Penerimaan Kas Posting ke buku besar Mencatat di buku besar pembantu Selesai Jurnal Penerima-an Kas Buku Besar Buku Besar Pembantu 2 BKU Penerimaan 2 Buku Pembantu 2 Buku Rekapitulasi 2 SPJPPKD
12 7 Nota Kredit Pembandingan SPJ dengan Nota Kredit 1 Buku Rekapitulasi 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 SPJ Cocok? Tidak Ya Dikem- balikan Nota Kredit T Regis-ter Kas 13 Membuat Surat Pengesahan SPJ Surat Pengesahan SPJ 14 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 Buku Rekapitulasi 1 SPJ24
FUNGSI AKUNTANSI-SKPKD
14 1 SPJ T T T T Mengkredit Penerimaan Kas Posting ke buku besar Mencatat di buku besar pembantu Selesai Jurnal Penerima-an Kas Buku Besar Buku Besar Pembantu 1 Buku Rekapitulasi 1 BKU Penerimaan 1 Buku PembantuPermendagri13/2006 pasal 187 mengatur bahwa Penerimaan daerah dapat disetor langsung ke bank yang ditunjuk. Bank
tersebut merupakan bank sehat yang ditunjuk secara resmi dengan keputusan kepala
daerah. Penyetoran tersebut juga dapat dilakukan melalui Bank Lain, Badan, Lembaga
Keuangan, dan/atau Kantor Pos.
Fungsi/Pihak yang terkait dalam Prosedur Penerimaan,
Penyetoran Kas, dan Pencatatan dalam Subsistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui
bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos adalah:
a. Kepala SKPD/ Pengguna Anggaran
b. Bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos
c. Bendahara Penerimaan d. PPK-SKPD
e. PPKD
f. Fungsi Akuntansi di Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD0
g. Fungsi Akuntansi di Pejabat Penatausaan Keuangan- Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD).
3). Pendapatan Daerah Melalui Bank
Pemerintah yang ditunjuk, Bank Lain,
Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau
Kantor Pos
Penerimaan daerah dapat disetor ke rekening kas daerah dengan cara disetor langsung ke bank, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos. Kepala daerah dapat menunjuk bank, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos yang bertugas melaksanakan tugas dan fungsi bendahara penerimaan. Bank yang ditunjuk tersebut merupakan bank yang sehat yang ditunjuk secara resmi dengan keputusan kepala daerah.
Badan, lembaga keuangan, dan/atau kantor pos menyetor seluruh uang yang ditrimanya ke rekening kas umum daerah paling lama 1 hari kerja terhitung sejak uang tersebut diterima. Bank, badan, lembaga keuangan atau kantor pos mempertanggungjawabkan seluruh uang kas yang diterimanya kepada kepala daerah melalui PPKD.
FUNGSI/PIHAK YANG TERKAIT
Dalam Prosedur Penerimaan Pendapatan Daerah melalui bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos, fungsi/ pihak yang terkait adalah:
1. Kepala SKPD/Pengguna Anggaran
Dalam prosedur kegiatan ini, Kepala SKPD berfungsi/ berwenang untuk:
a. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD).
26 b. Menandatangani SPJ yang berasal dari
PPK-SKPD yang selanjutnya SPJ tersebut diserahkan kepada PPKD.
2. Bank yang ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau Kantor Pos
Dalam prosedur kegiatan ini, Bank yang ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau Kantor Pos untuk:
a. Menerima sekaligus mencocokkan uang yang disetorkan oleh Wajib Pajak/Retribusi sesuai dengan yang tertera pada SKPD/SKRD.
b. Menerbitkan Slip Setoran/ Bukti Lain yang sah dan Nota Kredit.
c. Menyerahkan Slip Setoran/ Bukti Lain yang Sah kepada wajib pajak/Retribusi dan Nota Kredit kepada BUD.
d. Menyerahkan SKPD/SKRD yang berasal dari wajib pajak/retribusi kepada Bendahara
Penerimaan.
3. Bendahara Penerimaan
Dalam prosedur kegiatan ini, Bendahara Penerimaan berfungsi/ berwenang untuk:
a. Mencocokkan SKPD/SKRD yang berasal dari Kepala SKPD/ Pengguna anggaran dengan SKPD/SKRD dari bank.
b. Mencatat penerimaan pada Buku Kas Umum (BKU), Buku Rekapitulasi dan Buku Pembantu.
c. Membuat SPJ untuk penerimaan 1 bulan, paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
4. PPK-SKPD
Dalam prosedur kegiatan ini, PPK-SKPD berfungsi/ berwenang untuk:
a. Memverifikasi, mengevaluasi, dan
mencocokkan Laporan Pertanggungjawaban yang berasal dari Bendahara Penerimaan. Apabila dinyatakan tidak cocok maka dikembalikan lagi kepada Bendahara Penerimaan.
b. Menandatangani Laporan
Pertanggungjawaban yang telah dinyatakan cocok.
5. PPKD
Dalam prosedur kegiatan ini, PPKD berfungsi/ berwenang untuk:
a. Membandingkan antara SPJ yang berasal dari Kepala SKPD dengan Nota Kredit dari
Bank. Apabila tidak sesuai maka
dikembalikan kepada Kepala SKPD.
b. Membuat Surat Pengesahan SPJ yang kemudian disampaikan kepada PPK-SKPD. 6. Fungsi Akuntansi di Satuan Kerja Pengelola
Keuangan Daerah (SKPKD).
Dalam prosedur kegiatan ini, Fungsi Akuntansi-SKPKD berfungsi/ berwenang untuk:
a. Menjurnal pendapatan berdasarkan LPJ yang diterima dari PPKD ke dalam Buku Jurnal Penerimaan Kas.
b. Memposting rekening pendapatan ke dalam Buku Besar dan Buku Besar Pembantu.
28 Dokumen yang digunakan dalam
prosedur peneriman, penyetoran kas dan pencatatan pada Sub Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui bank pemerintah yang ditunjuk, bank
lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos adalah: 1. Surat Ketetapan Pajak Daerah
(SKPD)/ Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) 2. Slip Setoran/ Bukti Lain yang
Sah
3. Nota Kredit Bank
7. Fungsi Akuntansi di Pejabat Penatausahaan Keuangan-Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD).
Dalam prosedur kegiatan ini, Fungsi Akuntansi SKPD berfungsi/ berwenang untuk:
a. Menjurnal pendapatan berdasarkan LPJ yang diterima dari PPKD ke dalam Buku Jurnal Penerimaan Kas.
b. Memposting rekening pendapatan ke dalam Buku Besar dan Buku Besar Pembantu.
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
Dokumen yang digunakan dalam prosedur peneriman, penyetoran kas dan pencatatan pada Sub Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos adalah:
1. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)/ Surat
Ketetapan Retribusi (SKRD). Dokumen ini
digunakan sebagai pedoman bagi wajib
pajak/retribusi dalam menentukan jumlah rupiah yang wajib disetor kepada bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos.
2. Slip Setoran/ Bukti Lain yang Sah. Dokumen ini
diterbitkan oleh bank, lembaga keuangan, badan atau kantor pos sebagai bukti bahwa wajib pajak/retribusi telah menyetor sejumlah uang ke bank, lembaga keuangan, badan atau kantor pos.
3. Nota Kredit Bank. Bank menggunakan dokuman
ini untuk memberitahukan adanya transfer ke rekening kas daerah.
Catatan yang digunakan dalam proses penerimaan, penyetoran
kas, dan pencatatan pada Subsistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah:
1. Buku Kas Umum
2. Buku RekapitulasiPenerimaan Harian
3. Buku Pembantu Rincian Obyek 4. Buku Jurnal Penerimaan Kas 5. Buku Besar
6. Buku Besar Pembantu
CATATAN YANG DIGUNAKAN
Catatan yang digunakan dalam prosedur penerimaan, penyetoran kas dan pencatatan pada Sub Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos adalah:
1. Buku Kas Umum, merupakan catatan untuk merekapitulasi penerimaan (dan pengeluaran) kas harian yang dilakukan oleh Bendahara Penerimaan.
2. Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian.
Merupakan catatan yang digunakan oleh Bendahara Penerimaan untuk merekapitulasi penerimaan dan penyetoran kas yang telah dilakukan. Buku ini nantinya dijadikan lampiran dalam Laporan Pertanggungjawaban.
3. Buku Pembantu Per Rincian Obyek, merupakan catatan yang digunakan oleh Bendahara Penerimaan untuk mencatat penerimaan kas secara detail sesuai dengan obyeknya
4. Buku Jurnal Penerimaan Kas, merupakan buku yang digunakan oleh Fungsi Akuntansi di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) untuk mencatat dan menggolongkan transaksi atau kejadian yang mengakibatkan terjadinya penerimaan kas dan penyetoran kas ke rekening Kas Daerah berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban.
5. Buku Besar, merupakan buku untuk meringkas transaksi penerimaan kas ke dalam rekening yang terkait dengan penerimaan Pendapatan Asli Daerah, yang telah dicatat dalam Jurnal Penerimaan Kas.
30 Selain itu juga untuk meringkas penyetoran kas dari Bendahara Penerimaan ke rekening Kas Daerah.
6. Buku Besar Pembantu, merupakan catatan akuntansi yang berfungsi memberikan informasi rinci dari suatu rekening yang terkait dengan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dan penyetoran kas dari Satuan Kerja ke rekening Kas Daerah, yang diringkas dalam Buku Besar berdasarkan Rekap Setoran atau bukti pendukung lainnya yang sah. Pencatatan dalam buku pembantu diuraikan berdasarkan rincian obyek
pendapatan (digit).
7. Register Penerimaan dan Pengeluaran Kas, merupakan buku PPKD yang digunakan untuk mencatat sisa/saldo penerimaan dan pengeluaran kas daerah yang dikelola oleh PPKD.
DESKRIPSI PROSEDUR
Uraian kegiatan prosedur penerimaan, penyetoran kas, dan pencatatan pada Sistem Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos secara rinci adalah:
a. Kepala SKPD/ Pengguna Anggaran menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD). Dokumen tersebut dibuat rangkap 2 (dua). Lampiran 1 disampaikan kepada wajib pajak/wajib retribusi, sedangkan lampiran 2 disampaikan kepada Bendahara Penerimaan.
b. Pihak Ketiga melakukan pembayaran pajak/retribusi Daerah disertai dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) untuk pajak daerah atau Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) untuk retribusi
daerah. Pembayaran pajak/retribusi daerah langsung ke bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos. c. Bank pemerintah yang ditunjuk, bank lain, badan,
lembaga keuangan dan/atau kantor pos
mencocokkan uang yang disetor oleh wajib pajak dengan SKPD/SKRD. Kemudian membuat Slip setoran/Bukti lain yang sah dan Nota Kredit. Slip Setoran/Bukti lain yang sah diserahkan kepada wajib pajak/wajib rertribusi, Nota Kredit kepada BUD, sedangkan SKPD/SKRD diserahkan kepada Bendahara Penerimaan.
d. Berdasarkan STS, arsip SKPD/SKRD dan arsip TBP Bendahara Penerimaan Pembantu mencatat pada Buku Kas Umum Penerimaan Pembantu (BKU), Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu. e. Bendahara Penerimaan mencocokkan antara
SKPD/SKRD yang berasal dari Kepala
SKPD/Pengguna Anggaran dengan SKPD/SKRD yang berasal dari bank.
f. Bendahara Penerimaan mencatat atas penerimaan ke dalam BKU Penerimaan, Buku Pembantu, Buku Rekapitulasi dan Menyusun SPJ atas penerimaan 1 (satu) bulan dan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Dokumen tersebut dibuat rangkap 3, Lampiran ketiga diarsip, sedangkan lampiran 1 dan 2 diserahkan kepada PPK-SKPD.
g. PPK-SKPD memverifikasi, mengevaluasi dan mencocokkan BKU Penerimaan, Buku Pembantu, Buku Rekapitulasi dan SPJ. Apabila cocok maka ditandatangani, sebaliknya apabila tidak cocok maka dikembalikan ke Bendahara Penerimaan.
32 h. PPK-SKPD menyerahkan lampiran 1 kepada Kepala
SKPD/Pengguna Anggaran, sedangkan lampiran 2 kepada Fungsi Akuntansi SKPD.
i. Kepala SKPD/ Pengguna Anggaran menandatangani
SPJ yang diajukan oleh PPK-SKPD dan
menyerahkan kepada PPKD.
i. PPKD membandingkan SPJ dengan Nota Kredit. Apabila cocok maka PPKD membuat Surat Pengesahan SPJ dan mencatat dalam Register Kas. Surat Pengesahan kemudian diserahkan kepada PPK-SKPD. Sedangkan Nota Kredit diarsip. Selanjutnya SPJ diserahkan kepada Fungsi Akuntansi-SKPKD.
j. Fungsi Akuntansi – SKPKD mencatat Penerimaan Kas ke dalam Jurnal Penerimaan Kas berdasarkan SPJ yang diterima dari PPKD. Memposting ke Buku Besar dan mencatat ke Buku Besar Pembantu.
k. Fungsi Akuntansi – SKPD mencatat Penerimaan Kas ke dalam Jurnal Penerimaan Kas berdasarkan SPJ yang diterima dari PPK-SKPD. Memposting ke Buku
SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
SUB SISTEM PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
MELALUI BANK PEMERINTAH YANG DITUNJUK, BANK
LAIN, BADAN, LEMBAGA KEUANGAN,
DAN/ATAU KANTOR POS
KEPALA SKPD/ PENGGUNA ANGGARAN
Mulai 2 1 SKPD/ SKRD 2 Membuat SKPD/ SKRD 1 SPJ Ditandatangani oleh Pengguna Anggaran 8 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 Buku Rekapitulasi 1 SPJ 9 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 Buku Rekapitulasi 1 SPJ34
PIHAK KETIGA/ WAJIB PAJAK/ WAJIB RETRIBUSI
3 Menyetorkan Uang 1 1 SKPD/ SKRD 1 SKPD/ SKRD Uang Slip setoran/ Bukti lain yg Sah 4 T
BANK/ LEMBAGA KEUANGAN/ BADAN/ KANTOR POS
1 SKPD/ SKRD Uang 3 4 5 1 SKPD/ SKRD dari Bank Slip setoran/ Bukti lain yg Sah 6 Nota Kredit36
PPKD
9 5 Nota Kredit Pembandingan SPJ dengan Nota Kredit Cocok? Tidak Ya Dikem- balikan Nota Kredit T Regis-ter Kas 10 Membuat Surat Pengesahan SPJ Surat Pengesahan SPJ 11 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 Buku Rekapitulasi 1 SPJ 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 Buku Rekapitulasi 1 SPJBENDAHARA PENERIMAAN
2 SKPD/ SKRD 2 6 1 SKPD/ SKRD Dari Bank T Mencatat pada BKU, Buku Rekapitulasi & Buku Pembantu T Mencocokkan SKPD/SKRD dg SKPD/ SKRD dr bank Membuat SPJ untuk penerimaan 1 bln, paling lambat tgl 10 bln berikutnya 3 Rekap 3 Rekap 3 Rekap 2 Rekap 2 2 T T T 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 Buku Rekapitulasi 7 2 Rekap SPJ 1 2 2 2 1 BKU Penerimaan 1 Buku Pembantu 1 Buku Rekapitulasi38