PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI
Disusun oleh :
Katon Widi Satyo
20133030008
Program Studi Akuntansi Terapan
Program Vokasi UMY
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI
Disusun oleh :
Katon Widi Satyo
20133030008
Program Studi Akuntansi Terapan
Program Vokasi UMY
ii
HALAMAN PENGESAHAN
EVALUASI PROSEDUR PENCATATAN SISTEM AKUNTANSI
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI
TUGAS AKHIR
Sebagai salah satu syarat untuk penyelesaian Studi di Program Studi Akuntansi Terapan
Oleh :
Katon Widi Satyo
2013030008
Disetujui,
Yogyakarta, 23 Desember 2016
Pembimbing Mengetahui,
Ketua Program Studi
Barbara Gunawan, S.E., M.Si, Ak, CA Barbara Gunawan, S.E., M.Si, Ak, CA
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Evaluasi Prosedur Pencatatan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi
Evaluation Procedures Recording Accounting System of Cash Receipt and Cash Payment on UD. Sumi Abadi
Diajukan oleh
KATON WIDI SATYO 20133030008
Tugas akhir ini telah Dipertahankan dan Disahkan didepan Dewan Penguji Program Studi Akuntansi Terapan Program Vokasi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Tanggal 04 Januari 2017
Yang terdiri dari:
Barbara Gunawan, S.E., M.Si, Ak, CA.
NIK: 19711909199603143050
Mengetahui
Direktur Program Vokasi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Dr. Sukamta, S.T.,M.T. NIK:19700502199603123023 Desi Susilawati, S.E., M.Sc.
NIK: 19761112201210183006
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Motto :
Man jadda wajada (siapa yang bersungguh – sungguh pasti berhasil).
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka,” (Ar Raad : 11).
Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow.
Talk less do more.
Persembahan :
Laporan tugas akhir ini, kupersembahkan untuk :
Kedua orang tua tercinta dan keluargaku yang senantiasa mendoakanku setiap
saat.
Teman – teman kampus, teman – teman UUFC dan teman – teman lainnya yang
selalu memberi motivasi dan dukungan untuk penyelesaian laporan tugas akhir
ini.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan
dan bantuan sehingga laporan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan lancar
v
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tugas akhir ini adalah benar – benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain, baik
sebagian ataupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat
dalam tugas akhir ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Yogyakarta, 23 Desember 2016
Katon Widi Satyo
vi
EVALUASI PROSEDUR PENCATATAN SISTEM AKUNTANSI
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI
Oleh : Katon Widi Satyo
20133030008
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi. (2) Mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi.
Subjek penelitian adalah UD. Sumi Abadi dan objek penelitian ini adalah evaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas dan evaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Metode yang digunakan untuk mendeskripsikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem akuntansi penerimaan kas dan sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu metode analisis deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi sudah cukup baik meskipun ada kekurangan di beberapa bagian. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas adalah bagian penjualan, bagian gudang, bagian pengiriman, bagian pemilik serta bagian akuntansi dan keuangan. Dokumen yang digunakan adalah faktur penjualan tunai dan bukti setor bank. Catatan akuntansi yang digunakan yaitu jurnal penerimaan kas dan kartu gudang. Unsur pengendalian intern pada beberapa bagian telah memisahkan tanggung jawab fungsional, melaksanakan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta melakukan praktik yang sehat.
vii
EVALUATION PROCEDURES RECORDING ACCOUNTING SYSTEM OF
CASH RECEIPT AND CASH PAYMENT ON UD. SUMI ABADI
By : Katon Widi Satyo
201303030008
ABSTRACT
This research of purpose for : (1) Evaluating about procedure recording accounting system of cash receipt on UD. Sumi Abadi. (2) Evaluating about procedure recording accounting system of cash payment on UD. Sumi Abadi.
This research subject is UD. Sumi Abadi and this research object are evaluation procedure recording accounting system of cash receipt and evaluation procedure recording accounting system of cash payment. Data aggregation method that be used is observation method, interview method and documentation method. Method that be used for describe a problem that related with accounting system of cash receipt and accounting system of cash payment is descriptive analysis method. This research result indicate that : (1) Procedure recording accounting system of cash receipt on UD. Sumi Abadi has well enough although there are several weakness in some division. Function that related with accounting system of cash receipt are sales division, warehouse division, shipping division, owner division, financial and accounting division. Document that be used are cash sales invoice and bank deposit slip. Accounting notes that be used are cash receipt journal and warehouse card. Element of intern control in some division have separate functional responsibility, doing system of authorization and recording procedure and doing well practice.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir dengan judul
“EVALUASI PROSEDUR PENCATATAN SISTEM AKUNTANSI
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI”
dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Penulisan laporan tugas akhir ini
bertujuan untuk melengkapi persyaratan guna menyelesaikan jenjang pendidikan
Program Studi Diploma III Akuntansi Terapan Fakultas Vokasi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini tidak akan dapat
diselesaikan tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab
itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A selaku rektor Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
2. Dr. Sukamta, S.T., M.T selaku Dekan Fakultas Vokasi, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Barbara Gunawan, S.E., M.Si., Ak., CA selaku kaprodi D3 Akuntansi Terapan
dan sebagai dosen pembimbing tugas akhir bagi penulis.
4. Bapak dan Ibu dosen program studi D3 Akuntansi Terapan yang telah
ix
5. Pak Mujib, selaku pemilik UD. Sumi Abadi yang telah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk dapat melakukan penelitian ilmiah di tempat
usahanya sebagai bahan dari laporan tugas akhir.
6. Orang tua dan keluarga besar yang senantiasa memberikan doa, bantuan
materiil dan fasilitas yang memadai sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan tugas akhir dengan lancar dan tepat waktu.
7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan serta dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas
akhir ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan tugas akhir karena adanya keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman yang penulis miliki. Penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 23 Desember 2016
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN ... v
INTISARI ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Batasan Masalah... 7
F. Metode Penelitian... 7
BAB II DASAR TEORI ... 10
A. Deskripsi Teori ... 10
1. Sistem Akuntansi ... 10
a. Pengertian Sistem ... 11
b. Pengertian Prosedur ... 12
c. Pengertian Sistem Akuntansi ... 12
2. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ... 15
a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai ... 16
3. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas ... 27
a. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas tunai melalui kas kecil ... 28
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 41
A. Deskripsi Penelitian ... 41
xi
2. Profil UD. Sumi Abadi ... 43
3. Visi dan Misi UD. Sumi Abadi ... 43
4. Kebijakan Mutu UD. Sumi Abadi ... 43
5. Tujuan Pendirian UD. Sumi Abadi ... 44
6. Kegiatan Usaha UD. Sumi Abadi ... 44
7. Struktur Organisasi UD. Sumi Abadi ... 45
8. Tugas dan fungsi masing – masing bagian ... 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49
A. Hasil Penelitian ... 49
1. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada UD. Sumi Abadi ... 49
2. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada UD. Sumi Abadi ... 63
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71
1. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada UD. Sumi Abadi ... 71
2. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada UD. Sumi Abadi ... 78
BAB V PENUTUP ... 84
A. Kesimpulan ... 84
B. Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 88
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ... 22
Gambar 2.2 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas (lanjutan) ... 23
Gambar 2.3 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas (lanjutan) ... 24
Gambar 2.4 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas (lanjutan) ... 25
Gambar 2.5 Flowchart Prosedur pembentukan kas kecil ... 35
Gambar 2.6 Flowchart Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban dana kas kecil dengan Imprest sistem dalam sistem akuntansi pengeluaran kas ... 36
Gambar 2.7 Flowchart Prosedur Permintaan pengisian kembali dana kas kecil dengan imprest system dalam sistem akuntansi pengeluaran kas ... 37
Gambar 2.8 Flowchart Prosedur Permintaan pengisian kembali dana kas kecil dengan Imprest system dalam sistem akuntansi pengeluaran kas (lanjutan)... 38
Gambar 3.1 Struktur Organisai UD. Sumi Abadi ... 45
Gambar 4.1 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai pada UD. Sumi Abadi ... 55
Gambar 4.2 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai pada UD. Sumi Abadi (lanjutan) ... 56
Gambar 4.3 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai pada UD. Sumi Abadi (lanjutan) ... 57
Gambar 4.4 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan COD pada UD. Sumi Abadi ... 59
Gambar 4.5 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan COD pada UD. Sumi Abadi (lanjutan) ... 60
Gambar 4.6 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan COD pada UD. Sumi Abadi (lanjutan) ... 61
Gambar 4.7 Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada UD. Sumi Abadi ... 68
Gambar 4.8 Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada UD. Sumi Abadi (lanjutan) ... 69
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
vi Oleh : Katon Widi Satyo
20133030008
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi. (2) Mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi.
Subjek penelitian adalah UD. Sumi Abadi dan objek penelitian ini adalah evaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas dan evaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Metode yang digunakan untuk mendeskripsikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem akuntansi penerimaan kas dan sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu metode analisis deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi sudah cukup baik meskipun ada kekurangan di beberapa bagian. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas adalah bagian penjualan, bagian gudang, bagian pengiriman, bagian pemilik serta bagian akuntansi dan keuangan. Dokumen yang digunakan adalah faktur penjualan tunai dan bukti setor bank. Catatan akuntansi yang digunakan yaitu jurnal penerimaan kas dan kartu gudang. Unsur pengendalian intern pada beberapa bagian telah memisahkan tanggung jawab fungsional, melaksanakan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta melakukan praktik yang sehat.
vii
Katon Widi Satyo 201303030008
ABSTRACT
This research of purpose for : (1) Evaluating about procedure recording accounting system of cash receipt on UD. Sumi Abadi. (2) Evaluating about procedure recording accounting system of cash payment on UD. Sumi Abadi.
This research subject is UD. Sumi Abadi and this research object are evaluation procedure recording accounting system of cash receipt and evaluation procedure recording accounting system of cash payment. Data aggregation method that be used is observation method, interview method and documentation method. Method that be used for describe a problem that related with accounting system of cash receipt and accounting system of cash payment is descriptive analysis method. This research result indicate that : (1) Procedure recording accounting system of cash receipt on UD. Sumi Abadi has well enough although there are several weakness in some division. Function that related with accounting system of cash receipt are sales division, warehouse division, shipping division, owner division, financial and accounting division. Document that be used are cash sales invoice and bank deposit slip. Accounting notes that be used are cash receipt journal and warehouse card. Element of intern control in some division have separate functional responsibility, doing system of authorization and recording procedure and doing well practice.
1 A.Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi zaman sekarang menuntut setiap jenis sektor kehidupan
untuk melakukan pembaharuan. Hal itu tidak terkecuali pada sektor ekonomi.
Sektor ekonomi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam
beberapa tahun terakhir. Hal tersebut menimbulkan banyaknya persaingan usaha
yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi seperti perusahaan atau organisasi.
Banyak perusahaan yang kalah dalam persaingan usaha dikarenakan kurangnya
daya saing dan potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut.
Suatu perusahaan tidak ingin keberadaan kegiatan usahanya mengalami
kebangkrutan dan kalah saing sehingga dengan cara apapun perusahaan terus
meningkatkan potensi yang dimiliki untuk melaksanakan kegiatan usahanya
secara rutin. Untuk meningkatkan potensi tersebut, maka manajemen suatu
perusahaan perlu melakukan pengembangan terhadap dukungan informasi yang
ada dalam sistem dan disajikan sebagai hasil dari kegiatan usaha yang dilakukan.
Dalam akuntansi, dikenal suatu sistem penyediaan informasi yang digunakan
oleh manajemen untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan dan untuk
mengambil keputusan ekonomi demi mencapai tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan yaitu disebut dengan sistem akuntansi.
Sistem akuntansi adalah suatu prosedur yang dirancang untuk
diproses agar menghasilkan informasi keuangan yang berguna bagi pihak yang
berkepentingan demi tercapainya tujuan perusahaan. Menurut Mulyadi (2001:
19) tujuan pengembangan sistem akuntansi dalam perusahaan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada,
baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu
untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan
untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan
perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Sistem akuntansi sangat penting untuk dimiliki suatu perusahaan karena
dengan adanya sistem akuntansi yang baik, perusahaan dapat melakukan proses
kegiatan operasionalnya dengan lebih efektif dan efisien karena adanya
pengendalian yang mengawasi proses – proses tersebut sehingga hasil yang
dicapai dapat sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain itu, informasi akuntansi
yang dihasilkan dari sistem akuntansi dapat dipertanggungjawabkan untuk kelak
digunakan dalam mengambil keputusan mengenai keuangan perusahaan
maupun digunakan oleh pihak diluar perusahaan seperti pemasok, investor dan
klien yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha perusahaan.
Sistem akuntansi suatu perusahaan dapat dikatakan berjalan baik apabila
informasi yang dibutuhkan manajemen dan pihak lain secara tepat waktu. Selain
itu, sistem akuntansi perusahaan juga dikatakan baik apabila perusahaan dapat
mengurangi biaya – biaya yang lebih rendah dari nilai manfaatnya. Sistem
akuntansi memiliki banyak jenis yang digunakan dalam perusahaan mulai dari
sistem akuntansi penjualan, pembelian, penggajian dan pengupahan, penerimaan
dan pengeluaran kas, produksi serta mutasi aktiva tetap. Pada umumnya sistem
akuntansi yang selalu ada dan digunakan oleh banyak perusahaan dimanapun
berada adalah sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.
UD. Sumi Abadi merupakan sebuah badan usaha perseorangan yang
menjadi objek dari penelitian ini. UD. Sumi Abadi sebagai salah satu dari Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Indonesia melakukan kegiatan
usaha berupa produksi kawat yang berasal dari limbah pabrik kertas kemudian
diolah sedemikian rupa sehingga membentuk suatu barang yang bernilai tinggi.
Barang tersebut seperti alat – alat kebutuhan rumah tangga yaitu alat tatakan
panci, hanger atau alat gantung pakaian, hanger dinding, kastok dan lain – lain
dijual dengan harga yang sesuai dengan kualitasnya. Selain itu, UD. Sumi Abadi
juga membuat daftar rincian untuk bahan baku yang diperlukan guna
memudahkan produksi barang – barang tersebut. UD. Sumi Abadi membeli
kuantitas bahan baku sesuai dengan kebutuhan barang – barang yang akan
diproduksi.
Dari penjelasan tersebut, tentu terdapat suatu transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas yang diterapkan dari kegiatan usaha UD. Sumi Abadi. UD.
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Penerimaan kas pada UD. Sumi
Abadi sebagian besar berasal dari transaksi penjualan secara tunai barang –
barang rumah tangga yang dihasilkan kepada pedagang kecil dan industri rumah
tangga. Sedangkan pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi kebanyakan berasal
dari pembelian secara tunai bahan baku kawat yang diperlukan untuk produksi
barang – barang rumah tangga dan pembayaran upah untuk karyawan. Dalam
menjalankan kegiatan usahanya, maka UD. Sumi Abadi memerlukan suatu
prosedur sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang baik sebagai
bagian dari roda operasional perusahaan. Hal itu sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP)
No. 9.7 tahun 2009 tentang konsistensi kebijakan akuntansi yang berkata bahwa
“Entitas harus memilih dan menerapkan kebijakan akuntansinya secara
konsisten untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya.”
Dengan adanya sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang
baik, UD. Sumi Abadi dapat melakukan proses operasional dengan lebih efektif
dan efisien sehingga informasi keuangan yang dihasilkan dari transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas dapat sesuai dengan apa yang dibutuhkan
manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan bagi perkembangan usaha
selanjutnya. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, UD. Sumi Abadi belum
menerapkan sepenuhnya sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang
baik sesuai dengan SAK-ETAP, seperti masih terdapat adanya sistem
perangkapan tugas yang dilakukan oleh satu karyawan pada dua bagian
Catatan akuntansi yang digunakan dalam transaksi penerimaan dan pengeluaran
kas yang masih terbatas belum sesuai dengan SAK-ETAP serta kurangnya
dokumen yang harusnya diperlukan dalam transaksi tersebut. Dari
ketidaksesuaian yang ada tersebut, UD. Sumi Abadi menjadi kesulitan dalam
mengevaluasi kekurangan informasi keuangan yang dihasilkan sehingga tujuan
dari kegiatan usaha perusahaan sulit dicapai secara maksimal.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin mengetahui dan
mengevaluasi tentang permasalahan yang ada dalam sistem akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas di UD. Sumi Abadi. Untuk itu penulis
mengambil judul tugas akhir “EVALUASI PROSEDUR PENCATATAN
SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA
UD. SUMI ABADI.”
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas pada
UD. Sumi Abadi ?
2. Bagaimanakah prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas pada
UD. Sumi Abadi ?
C.Tujuan Penelitian
1. Untuk mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas
2. Untuk mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran
kas pada UD. Sumi Abadi.
D.Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang
akuntansi khususnya yang berhubungan dengan sistem akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas dalam kaitannya untuk pengembangan
akademik dan dapat meningkatkan kinerja sistem akuntansi yang telah ada
sebelumya serta upaya yang ditujukan untuk pengembangan sistem
akuntansi penerimaan dan pengeluaraan kas yang lebih baik.
2. Secara praktis
a. Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi peneliti
mengenai prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas yang diterapkan pada suatu perusahaan.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan
perbendaharaan tambahan ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi
bagi perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
c. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk
lebih meningkatkan sistem akuntansi yang digunakan khususnya
berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Hasil penelitian
perusahaan untuk mengembangkan sistem akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas yang baik.
d. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi
peneliti lain yang akan mengangkat tema yang sama namun dengan
sudut pandang berbeda.
E.Batasan Masalah
Dalam penulisan tugas akhir ini, untuk lebih spesifik penulis mengambil
kajian batasan permasalahan yang sesuai dengan objek penelitian yang
dilakukan yaitu tentang prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas
dari penjualan tunai (Over the Counter Sale, Cash on Delivery Sale) dan
prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas dari pembelian secara
tunai beserta bagan alirnya atau flowchart pada UD. Sumi Abadi.
F. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada UD. Sumi Abadi, sebuah badan usaha
perseorangan yang bergerak dibidang produksi dan penjualan alat gantung
pakaian atau hanger yangberalamat di Jalan Perdana RT 16 RW 02, Desa
Kwadungan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
2. Sumber Data
Menurut Sugiyono (2009) dalam Zaida (2016) data primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data
sehingga data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
langsung dari UD. Sumi Abadi. Data tersebut berupa buku profil
perusahaan, faktur penjualan tunai, bukti setor bank, bukti kas keluar,
kartu gudang, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan lain –
lain.
b. Data Sekunder
Menurut Sugiono (2005) dalam Zaida (2016) data sekunder adalah
sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti.
Data ini diperoleh dengan menggunakan studi literatur yang dilakukan
pada banyak buku referensi atau catatan yang berhubungan dengan
judul penelitian. Dalam hal ini penulis memperoleh data sekunder
melalui buku, artikel, beberapa laporan tugas akhir terdahulu dan
internet.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Obervasi yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat langsung,
dimana peneliti langsung mengamati kinerja yang ada pada perusahaan
sehingga bisa diketahui prosedur pencatatan sistem akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi dan dapat
b. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada staf pekerja
yang ada, sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
c. Studi Kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mempelajari dan menganalisa beberapa referensi buku
yang berkaitan dengan masalah – masalah yang ada dalam ruang
lingkup judul penelitian ini.
4. Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode penelitian analisis
yaitu dengan metode deskriptif – kualitatif. Metode deskriptif – kualitatif
adalah metode penelitian dimana penulis terlebih dahulu akan melakukan
pengumpulan data – data atas suatu objek yang ada kemudian akan
dilakukan klarifikasi, analisis dan selanjutnya akan diinterpretasi atau
disajikan secara sistematis dan akurat sehingga akan memberikan
10 A.Deskripsi Teori
1. Sistem Akuntansi
Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat
diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak – pihak
di luar perusahaan, seperti kreditur, calon investor, kantor pajak dan lain –
lain sangat memerlukan informasi tersebut dalam kaitannya dengan
kepentingan mereka. Selain itu, pihak intern perusahaan yaitu manajemen,
juga memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui, menganalisa dan
mengambil keputusan yang tepat demi tercapainya tujuan perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun dalam
perusahaan, disusunlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini dirancang untuk
menghasilkan informasi keuangan perusahaan yang berguna bagi pihak luar
maupun pihak dalam perusahaan.
Adapun beberapa definisi mengenai pembentukan sistem akuntansi,
diantaranya :
a. Pengertian Sistem
Menurut Mulyadi (2001: 5) “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
Sedangkan menurut Romney dan Steinbart (2006: 2) “Sistem adalah
rangkaian dari dua atau lebih komponen – komponen yang saling
berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.”
Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005: 2) menyatakan bahwa :
Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil yang masing – masing melakukan fungsi khusus yang penting dan untuk mendukung bagi sistem yang lebih besar, tempat mereka berada.
Menurut Neischel (dalam Baridwan 2008: 3) “sistem adalah kerangka dari
prosedur – prosedur yang disusun sesuai dengan suatu skema yang
menyeluruh (terintegrasikan) untuk melaksanakan suatu kegiatan atau
fungsi utama dari perusahaan.”
Berdasarkan dari beberapa definisi yang telah dijelaskan diatas, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari dua
atau lebih jaringan prosedur yang berhubungan satu sama lain dan disusun
sedemikian rupa, untuk dapat berinteraksi demi tercapainya suatu tujuan.
b. Pengertian Prosedur
Prosedur merupakan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, prosedur biasanya melibatkan beberapa orang
dalam satu departemen. Prosedur ini dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang.
Berikut ini pengertian prosedur menurut para ahli :
Menurut Mulyadi (2001: 5) “Prosedur adalah suatu urutan kegiatan
lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang –ulang.”
Menurut Narafin (2007: 9) “Prosedur adalah urut – urutan seri tugas yang
saling berkaitan dan dibentuk guna menjamin pelaksanaan kerja yang
seragam.”
Berdasarkan dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa prosedur adalah suatu urutan tugas atau kegiatan yang saling
berkaitan dan melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian dibentuk
untuk menjamin pelaksanan kerja yang seragam pada suatu perusahaan.
c. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi
manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan – kegiatan
organisasi perusahaan, yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk
keperluan manajemen dan pihak luar perusahaan. Adapun pengertian
sistem akuntansi menurut para ahli, diantaranya :
Menurut Mulyadi (2001: 3) “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir,
catatan dan laporan yang di koordinasikan sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan.”
Menurut Krismiaji (2010: 4) “Sistem akuntansi adalah sebuah sistem yang
memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang
bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan
Menurut Baridwan (2008: 4),
Sistem akuntansi adalah formulir – formulir, catatan – catatan, prosedur – prosedur, dan alat – alat yang digunakan untuk mengelola data mengenai usulan suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan baik dalam bentuk laporan – laporan yang dilakukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak – pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham kreditur dan lembaga – lembaga pemerintahan untuk memulai hasil operasi.
Menurut Warren et al. (dalam Farahwati 2005: 234 ) “Sistem Akuntansi
adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan,
mengikhtisarkan dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah
perusahaan.”
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem
akuntansi adalah suatu prosedur yang dirancang untuk mengumpulkan dan
mengklasifikasikan data – data transaksi yang diproses agar menghasilkan
informasi keuangan yang berguna bagi pihak yang berkepentingan demi
tercapainya tujuan perusahaan.
Menurut Mulyadi (2001: 19) tujuan umum pengembangan sistem
akuntansi adalah sebagai berikut :
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah
ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur
informasinya.
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu
untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan
perlindungan kekayaan perusahaan.
d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.
Menurut Mulyadi (2001: 3) terdapat lima unsur pokok dalam sistem
akuntansi, yaitu :
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen karena dengan
formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam diatas secarik
kertas. Contoh formulir adalah faktur penjualan, bukti kas keluar, cek dan
lain – lain.
b. Jurnal
Merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan serta data lainnya.
Contoh jurnal adalah jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal
penerimaan dan pengeluaran kas dan lain – lain.
c. Buku Besar
Buku besar (General ledger) terdiri dari rekening – rekening yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya
dalam jurnal. Rekening – rekening tersebut disediakan sesuai dengan
d. Buku pembantu
Buku pembantu terdiri dari rekening – rekening pembantu yang merinci
data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu di buku besar.
Sebagai contoh buku pembantu piutang yang merinci semua data tentang
debitur.
e. Laporan Keuangan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa
laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, laporan harga pokok produksi
dan lain – lain.
2. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk
melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari
piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.
Beberapa definisi sistem akuntansi penerimaan kas menurut para ahli,
diantaranya sebagai berikut :
Menurut Sujarweni (2015: 96) “Sistem penerimaan kas adalah suatu prosedur
catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang yang
berasal dari berbagai macam sumber yaitu dari penjualan tunai, penjualan
aktiva tetap, pinjaman dan setoran modal baru.”
Menurut Mulyadi (2016: 379),
a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan tunai
Menurut Mulyadi (2016: 380), sistem penerimaan kas dari penjualan
tunai dibagi menjadi tiga prosedur yaitu :
1) Penerimaan kas dari over the counter sale, yaitu pembeli datang sendiri
ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan di
beli dan perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi atau pembayaran
langsung dari pembeli dengan credit card, sebelum barang diserahkan
kepada pembeli.
2) Penerimaan kas dari cash-on delivery sale (COD sales) yaitu transaksi
penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum,
atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil
penjualan.
3) Penerimaan kas dari credit card sale yaitu salah satu cara pembayaran
bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual, yang memberikan
kemudahan baik bagi pembeli maupun penjual.
Menurut Mulyadi (2016: 385) fungsi yang terkait dalam sistem
akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai, yaitu :
1) Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggungjawab untuk menerima order dari pembeli,
mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada
pembeli.
2) Fungsi Kas
3) Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyiapkan barang yang dipesan
oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.
4) Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan
menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
5) Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggungjawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan
penerimaan kas serta pembuatan laporan penjualan.
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam sistem akuntansi
penerimaan kas dari penjualan tunai, yaitu :
1) Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok
produk selama jangka waktu tertentu.
2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
3) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
4) Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan
produk tertentu, namun pada umumnya informasi nama dan alamat
pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan
tunai.
5) Kuantitas produk yang dijual.
6) Otoritas pejabat yang berwenang.
Menurut Mulyadi (2016: 386) dokumen yang digunakan dalam sistem
1) Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang
diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.
2) Pita Register Kas
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan
mesin register kas. Pita register kas ini merupakan bukti peneriman kas
yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung
faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.
3) Credit Card Sales Slip
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan
kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang menjadi anggota
kartu kredit.
4) Bill of Lading
Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan
penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum, dokumen ini
digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD yang
penyerahan barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan umum.
5) Faktur Penjualan COD
Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. Tembusan
faktur penjualan COD diserahkan kepada pelanggan melalui bagian
angkutan perusahaan, kantor pos atau perusahaan angkutan umum dan
dimintakan tanda tangan penerimaan barang dari pelanggan sebagai
6) Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke
bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi
akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber
untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke
jurnal penerimaan kas.
7) Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga
pokok produk yang dijual selama satu periode (misalnya satu bulan).
Sedangkan menurut Mulyadi (2016: 391) catatan akuntansi yang
digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai
antara lain :
1) Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan
meringkas data penjualan.
2) Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya penjualan tunai.
3) Jurnal Umum
Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok
produk yang dijual.
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu persediaan
digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga
pokok produk yang dijual.
5) Kartu Gudang
Kartu gudang digunakan untuk mencatat berkurangnya kuantitas
produk yang dijual.
Menurut Mulyadi (2016: 392) jaringan prosedur yang membentuk
sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu :
1) Prosedur Order Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan
membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli
melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk
memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan
barang yang akan diserahkan kepada pembeli.
2) Prosedur Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini, fungsi kas menerima pembayaran harga barang
dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita register
kas dan cap lunas pada faktur penjualan tunai) kepada pembeli untuk
memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang
dibelinya dari fungsi pengiriman.
3) Prosedur Penyerahan Barang
Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada
4) Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi
penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas.
Fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang
dijual dalam kartu persediaan.
5) Prosedur Penyetoran Kas ke Bank
Dalam prosedur ini, fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari
penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.
6) Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke
dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank yang
diterima dari bank melalui fungsi kas.
7) Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga
pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan.
Berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan ini, fungsi akuntansi
membuat bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk pencatatan
harga pokok penjualan ke dalam jurnal umum.
Bagan alir sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai
berdasarkan yang dijelaskan oleh Mulyadi (2016: 396) disajikan pada
3
2
PRK
Bagian Order Penjualan
Mulai
Menerima order dari pembeli Mengisi faktur penjualan tunai 3 2
FPT 1
2 1 N Bagian Kasa Via Pembeli 1
FPT 1
Menerima uang dari pembeli Mengopera sikan register kas
FPT 1
3 Mengisi bukti setor bank 3 2 Bukti 1
Setor Bank
Menyetor Kas ke
bank
Bukti 1
Setor Bank N 5 Bersama Uang Diserahkan ke bank Keterangan :
FPT = Faktur Penjualan Tunai
PRT = Pita Register Kas
Sumber : Mulyadi (2016: 397-398)
Gambar 2.1
[image:40.595.53.535.97.689.2]PRK
2
FPT 2
FPT 2
Kartu gudang
Menyerahkan barang
4
Bersama barang
4 3
FPT 1
FPT 2
Membandingkan FTP di lb 1 dan
lb 2
Menyerahkan barang kepada pembeli
FPT 2
FPT 1
PRK
6
bersama barang sbg slippembungkus
Untuk pembeli
[image:41.595.41.535.74.724.2]Sumber : Mulyadi (2016: 397-398)
Gambar 2.2
RHPP PRK
6 5 8
FPT 1 Bukti Memorial
Jurnal Penjualan
Jurnal Penerimaan
kas
Jurnal Umum Bukti
Setor Bank
7
T
N
Sumber : Mulyadi (2016 : 397-398)
Keterangan :
FPT = Faktur Penjualan Tunai PRT = Pita Register Kas
[image:42.595.28.564.130.655.2]RHPP = Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Gambar 2.3
Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Over the Counter Sales (Lanjutan)
PRK
7
FPT 1
Kartu Persediaan
Membuat Rekapitulasi
HPP
RHPP
Membuat Bukti Memorial
RHPP
Bukti Memorial
8
N
Secara periodik
Sumber : Mulyadi (2016: 397-398)
[image:43.595.228.425.103.773.2]Gambar 2.4
Menurut Mulyadi (2016: 393) unsur pengendalian intern yang
seharusnya ada dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan
tunai yaitu :
1) Organisasi
a) Fungsi Penjualan harus terpisah dari fungsi kas
Pemisahan ini mengakibatkan setiap penerimaan kas dari penjualan
tunai dilaksanakan oleh dua fungsi yang saling mengecek.
b) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kekayaan perusahaan dan
menjamin ketelitian serta keandalan data akuntansi.
c) Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan,
fungsi kas, fungsi pengiriman dan fungsi akuntansi. Dengan
dilaksanakannya setiap transaksi penjualan tunai oleh berbagai
fungsi tersebut akan tercipta adanya pengecekan intern setiap fungsi
tersebut oleh fungsi lainnya.
2) Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dalam sistem akuntansi
penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu :
a) Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan
dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.
b) Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan membubuhkan
cap lunas pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register
c) Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan
otorisasi dari bank penerbit kartu kredit.
d) Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara
membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.
e) Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas
dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang
lengkap.
f) Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh
karyawan yang diberi wewenang untuk itu.
3) Praktik yang Sehat
a) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
b) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke
bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari
kerja berikutnya.
c) Perhitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik
dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.
3. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah suatu proses, cara, perbuatan
mengeluarkan alat pertukaran yang diterima untuk pelunasan utang dan dapat
diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya,
juga simpanan dalam bank atau tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu –
Menurut Mulyadi (2016: 425) “Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah
suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik
dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum
perusahaan.”
Sedangkan menurut Yusuf (2001: 174) “Dalam sistem akuntansi pengeluaran
kas terdapat sistem akuntansi pokok yang biasa digunakan dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan dana kas kecil.”
a. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas secara Tunai melalui Kas Kecil
Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan uang tunai melalui kas kecil
dapat diselenggarakan dengan dua cara yaitu sistem saldo berfluktuasi dan
kas tetap. Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui
kas kecil dengan sistem saldo berfluktuasi dibagi menjadi tiga prosedur
yaitu :
1) Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebet akun dana kas
kecil.
2) Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit akun dana kas
kecil, sehingga setiap saat saldo akun ini berfluktuasi.
3) Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai
keperluan, dan dicatat dengan mendebet akun dana kas kecil.
Sedangkan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas melalui kas kecil
1) Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat mendebit
akun dana kas kecil. Saldo tidak boleh berubah dari yang telah
ditetapkan sebelumnya kecuali jika saldo yang ditetapkan telah
dinaikkan atau dikurangi.
2) Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal (tidak mengkredit
akun dana kas kecil). Bukti – bukti mengenai pengeluaran dana kas
kecil dikumpulkan dalam arsip sementara yang diselenggarakan oleh
pemegang dana kas kecil.
3) Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang
tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil.
Menurut Mulyadi (2016: 446) fungsi yang terkait dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui kas kecil, yaitu :
1) Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggungjawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi
atas cek dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada
saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana
kas kecil.
2) Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggungjawab atas :
a) Pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut beban dan
persediaan.
c) Pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal
pengeluaran kas atau register cek.
d) Pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran
dana kas kecil (dalam fluctuating-fund-balance system).
e) Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada
fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar dokumen tersebut.
Fungsi ini juga bertanggungjawab untuk melakukan verifikasi
kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung yang dipakai
sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.
3) Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil
Fungsi ini bertanggungjawab atas penyimpanan dana kas kecil,
pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu
yang ditunjuk, dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
4) Fungsi yang memerlukan pembayaran tunai
5) Fungsi Pemeriksa Intern
Fungsi ini bertanggungjawab atas perhitungan kas kecil secara periodik
dan pencocokkan hasil perhitungannya dengan catatan kas. Fungsi ini
juga bertanggungjawab atas pemeriksaan secara mendadak terhadap
saldo dana kas kecil yang ada ditangan pemegang dana kas kecil.
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas
secara tunai melalui kas kecil adalah : (Mulyadi, 2016: 443)
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi
akuntansi kepada fungsi kas sebesar yang tercantum pada dokumen
tersebut.
2) Permintaan Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta
uang ke pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil,
dokumen ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil.
Dokumen ini diarsipkan oleh pemegang dana kas kecil menurut nama
pemakai dana kas kecil.
3) Bukti Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk
mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini
dilampiri dengan bukti – bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan
oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil.
4) Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta
kepada bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian
kembali dana kas kecil.
Adapun catatan akuntansi yang digunakan menurut Mulyadi (2016:
445) dalam sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui kas
kecil adalah :
Dalam sistem dana kas kecil, digunakan untuk mencatat pengeluaran
kas dalam pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali dana kas
kecil. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam
jurnal pengeluaran kas adalah bukti kas keluar yang telah dicap “lunas”
oleh fungsi kas.
2) Register Cek
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang
dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil.
3) Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil
Untuk mencatat pengeluaran dana kas kecil diperlukan jurnal khusus.
Jurnal ini berfungsi sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul
sebagai akibat pengeluaran dana kas kecil. Jurnal ini hanya digunakan
dalam sistem dana kas kecil dengan sistem saldo berfluktuasi.
Menurut Mulyadi (2016: 447) jaringan prosedur yang membentuk
sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui kas kecil adalah :
1) Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil
Bagian utang mencatat pembentukan dana kas kecil di dalam register
bukti kas keluar. Bukti kas keluar dilampiri dengan surat keputusan
pembentukan dana kas kecil diserahkan oleh bagian utang ke bagian
kasa. Berdasarkan bukti kas keluar tersebut, bagian kasa membuat cek
atas nama dan memintakan tanda tangan otorisasi atas cek. Cek
diserahkan kepada bagian jurnal setelah dibubuhi cap lunas oleh bagian
kasa. Bagian jurnal mencatat pengeluaran kas dalam register cek.
2) Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Pengeluaran Dana Kas
Kecil
Dalam imprest system atau sistem dana tetap, pengeluaran dana kas
kecil tidak dicatat dalam catatan akuntansi. Pemegang dana kas kecil
hanya mengarsipkan dokumen permintaan pengeluaran kas kecil
menurut huruf abjad nama pemakai dana kas kecil. Jika pengeluaran
dana kas kecil telah dipertanggungjawabkan oleh pemakai dana kas
kecil, pemegang dana kas kecil mengarsipkan bukti pengeluaran kas
kecil yang dilampiri dengan permintaan pengeluaran kas kecil dan
dokumen pendukungnya. Dokumen – dokumen ini dikumpulkan untuk
dipakai sebagai dasar permintaan pengisian kembali dana kas kecil
sebesar jumlah dana yang telah dikeluarkan.
3) Prosedur Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
Permintaan pengisian kembali dana kas kecil dilakukan oleh pemegang
dana kas kecil dengan menggunakan formulir permintaan pengisian
kembali kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti pengeluaran kas
kecil dan dokumen pendukungnya diserahkan oleh pemegang dana kas
kecil kepada bagian utang. Kemudian bagian utang membuat bukti kas
keluar sebesar jumlah rupiah yang dicantumkan dalam permintaan
kembali kas kecil. Bukti kas keluar lembar ke-2 diserahkan oleh bagian
overhead pabrik, beban administrasi umum, dan beban pemasaran
dalam kartu beban yang bersangkutan. Bukti kas keluar dilampiri
dengan dokumen pendukungnya diserahkan bagian utang ke bagian
kasa. Berdasarkan bukti kas keluar tersebut, bagian kasa membuat cek
atas nama dan memintakan tandatangan otorisasi atas cek. Cek
diserahkan kepada pemegang dana kas kecil dan bukti kas keluar
diserahkan kepada bagian jurnal setelah dibubuhi cap lunas oleh bagian
kasa. Bagian jurnal mencatat pengeluaran kas dalam register cek.
Bagan alir (flowchart) sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai
SK 3 Mulai Surat Keputusan Membuat Bukti Kas Keluar SK 3 2
BKK 1
Register Bukti Kas Keluar SK 3 1
Dikirim ke bagian kartu persediaan dan kartu biaya untuk diarsipkan
4
1
BKK 1
Mengisi cek dan memintakan tandatangan cek SK 1 BKK 3
Cek
2 3
BKK 1
2
BKK 3
Cek
Menguang kan cek ke
bank Menyimpan uang tunai N 4 SK
BKK 1
Register Cek
N
Selesai
Keterangan :
BKK : Bukti Kas Keluar
SK : Surat Keputusan
[image:53.595.31.567.65.774.2]Sumber : Mulyadi (2016: 448)
Gambar 2.5
Flowchart Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil
DP
2
PPKK 1 DP 2 DP 2 Mulai Membuat permintaan pengeluaran kas kecil
PPKK 1
1
2
BPKK
N
Mengeluark an uang dan mengumpul kan bukti pendukung Membuat bukti pengeluaran kas kecil PPKK 1
4
PPKK 2
N
Selesai
3
1
2
PPKK 1
Menyerahkan uang tunai
kepada peminta
PPKK 1
3
PPKK 1
BPKK Memeriksa pertanggungj awaban pemakaian dana kas kecil 2 BPKK A N 4 Bersama dengan penyerahan uang tunai Diarsipkan sampai dengan saat pengisian kembali kas kecil Dikembalikan kpd pemakai dana kas kecil setelah dibubuhi cap lunas
PPKK : Permintaan pengeluaran kas kecil
BPKK : Bukti Pengeluaran kas kecil
DP : Dokumen pendukung
Sumber : Mulyadi (2016: 449)
Gambar 2.6
[image:54.595.59.581.76.772.2]DP BPKK 2 DP BPKK 2 Mulai Membuat permintaan pengisian
PP3K 1
1
4
BKK 3
Cek
Menguangkan cek ke bank
Menyimpan uang tunai T T Arsip BPKK dan dokumen pendukungnya 1
PP3K 1
Menguangk an cek ke
bank
DP
BPKK
2
PP3K 1
3
2
BKK 1
Register Bukti Kas Keluar 5 DP BPKK 2
PP3K 1
6
3 2
Keterangan :
PP3K : Permintaan Pengisian kembali kas kecil BKK : Bukti Kas Keluar
[image:55.595.35.547.74.728.2]Sumber : Mulyadi (2016: 453)
Gambar 2.7
Prosedur Permintaan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil dengan imprest system dalam
PP3K 2
3 6 2
DP
BKK 2
BPKK
PP3K 2
3
BKK 1
DP
BPKK
2
PP3K 1
Register cek Mengisi cek dan meminta tandatangan atas cek DP BPKK
PP3K 2
3
BKK 1
Cek N Kartu Biaya N Selesai
4 5
Setelah bagian kasa
membubuhkan cap lunas pada BKK dan dokumen
pendukungnya serta mencatat nomor cek pada BKK
[image:56.595.57.516.86.730.2]Gambar 2.8
Prosedur Permintaan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil dengan imprest system dalam
Unsur pengendalian intern yang terdapat dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas secara tunai melalui kas kecil adalah sebagai berikut :
1. Organisasi
a. Fungsi penyimpan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
b. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan
sendiri oleh bagian kasa sejak awal sampai akhir, tanpa campur
tangan dari fungsi yang lain.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
a. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang
berwenang.
b. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan
persetujuan dari pejabat yang berwenang.
c. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan pada
bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang
berwenang dan dilampiri dengan dokumen pendukung yang
lengkap.
3. Praktik yang sehat
a. Saldo kas yang ada ditangan harus dilindungi dari kemungkinan
pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya.
b. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas
harus dibubuhi cap “lunas” oleh bagian kasa setelah transaksi
c. Penggunaan rekening koran bank yang merupakan informasi dari
pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi
pemeriksaan intern yang merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam
pencatatan dan penyimpanan kas.
d. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama
perusahaan penerima pembayaran.
e. Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil,
dilakukan melalui dana kas kecil, yang diselenggarakan dengan
imprest system.
f. Secara periodik diadakan pencocokkan jumlah fisik kas yang ada di
tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi.
g. Kas yang ada ditangan dan kas yang ada di perjalanan diasuransikan
dari kerugian.
h. Kas diasuransikan (Fidelity Bond Insurance).
i. Kasir dilengkapi dengan alat – alat yang mencegah terjadinya
pencurian terhadap kas yang ada di tangan. Misalnya mesin register
kas, almari besi dan strong room.
41
A.Deskripsi Penelitian
1. Sejarah berdirinya UD. Sumi Abadi
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor
36/M-DAG/PER/9/2007 pasal 1 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan
menyatakan bahwa “perusahaan perdagangan adalah setiap bentuk usaha
yang menjalankan kegiatan usaha disektor perdagangan yang bersifat tetap,
berkelanjutan, didirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah negara
Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.”
perusahan atau badan usaha dapat dibedakan menurut skala nya, ada badan
usaha dengan skala yang besar dan ada pula yang kecil.
Usaha dagang merupakan badan usaha perseorangan yang masih
berskala kecil, didirikan atas nama dan modal pribadi tanpa adanya kerjasama
dengan pihak lain. Bentuk badan usaha ini, lahir atas dasar kehendak pemilik
yang mempunyai cukup modal untuk berusaha dalam bidang perdagangan
demi mendapatkan laba yang besar. Di dalam usaha dagang, pemilik
bertindak sebagai orang yang bertanggung jawab penuh atas kemajuan segala
aktivitas yang terjadi pada perusahaan.
UD. Sumi Abadi merupakan contoh salah satu badan usaha berbentuk
usaha dagang yang ada di Indonesia. UD. Sumi Abadi lahir atau didirikan
sarjana teknik industri bernama Khoriful Mujib. Latar belakang didirikannya
UD. Sumi Abadi berawal dari pemilik yang dulunya bekerja di sebuah
perusahaan elektronik yang ada di Surabaya. Setelah bekerja sebagai pegawai
di perusahaan tersebut selama beberapa tahun, kemudian beliau lulus kuliah
dan memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut untuk mencari
pekerjaan lain yang sesuai dengan keahliannya. Namun pak Mujib tidak
kunjung mendapat pekerjaan yang sesuai sehingga orang tua beliau memberi
saran agar pak Mujib mendirikan usaha sendiri di dekat rumahnya. Pada saat
itu musim hujan, pak Mujib berpikir untuk membuka usaha produksi dan
penjualan alat rumah tangga berupa hanger dan sejenisnya. Akhirnya, usaha
beliau tidak sia – sia dan berhasil mendirikan usaha dagang dengan nama UD.
Sumi Abadi.
Pak Mujib dibantu oleh istrinya mulai merencanakan dan membangun
usaha yang dijalaninya meskipun dengan modal dan karyawan yang masih
terbatas. Setelah usaha terus berkembang dari tahun ke tahun, UD. Sumi
Abadi mulai meningkatkan jumlah sumber daya yang dibutuhkan perusahaan
agar proses kegiatan usaha berjalan sesuai rencana. UD. Sumi Abadi juga
telah mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) setempat sebagai
kewajiban untuk pembayaran bagi wajib pajak badan usaha setiap tahun dan
telah memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) serta Tanda Daftar
Perusahaan (TUP) dari pemerintah. Dengan begitu, UD. Sumi Abadi telah
memenuhi syarat sebagai salah satu usaha dagang yang disahkan berdasarkan
2. Profil UD. Sumi Abadi
Bidang Usaha : Usaha Manufaktur
Jenis Produk/Jasa : Kerajinan Kawat (gantungan pakaian)
Alamat Perusahaan : Jalan Perdana no. 353
Desa/Kecamatan : Kwadungan/Ngasem – Kediri
Nomor Telepon/HP : +62 856-4800-8912
SIUP (Surat Ijin Usaha) : 24/13-27/PK/I/2009
TDP (Tanda Daftar Perusahaan): 13.28.5.5 209261
Bentuk Badan Hukum : Perseorangan
Mulai Berdiri : tahun 2007
3. Visi dan Misi UD. Sumi Abadi
a. Visi
To be leader produsen hanger kawat dan peralatan rumah tangga di
Indonesia
b. Misi
1) Menyiapkan karyawan untuk menjadi pribadi yang mandiri, memiliki
kreativitas, bertanggung jawab dan berani mengembangkan potensi
diri.
2) Memotivasi karyawan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
produksi.
4. Kebijakan Mutu UD. Sumi Abadi
Untuk mewujudkan kebijakan mutu tersebut, maka UD. Sumi Abadi
senantiasa berupaya keras dan berkomitmen tinggi untuk :
a. Memiliki keunggulan bisnis dengan menciptakan produk yang berkualitas
dan inovatif dengan harga yang bersaing.
b. Menjaga pertumbuhan dan pengembangan perusahaan.
c. Membangun jaringan distribusi yang luas dan kuat.
5. Tujuan Pendirian UD. Sumi Abadi
a. Memanfaatkan limbah tali kertas dari perusahaan.
b. Turut serta memajukan perekonomian negara dengan mendirikan usaha
dagang.
c. Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
d. Menghasilkan SDM (karyawan) yang mempunyai keterampilan dan
kreativitas yang mumpuni dalam dunia kerja.
e. Mendapatkan keuntungan atau laba yang besar.
6. Kegiatan Usaha UD. Sumi Abadi
UD. Sumi Abadi melakukan kegiatan usaha berupa produksi dan penjualan
peralatan rumah tangga seperti segala jenis hanger atau gantungan pakaian,
hanger dinding, kastok, alat tatakan panci dan lain – lain. Sedangkan untuk
memudahkan proses produksinya, UD. Sumi Abadi memperoleh bahan
bakunya yaitu kawat yang dibeli dari penjual atau produsen dengan kuantitas
7. Struktur Organisasi UD. Sumi Abadi
Pemilik
bagian produksi
bagian pemotongan
bagian hanger pun
bagian tatakan
bagian krom
bagian
packing
bagian kastok bagian
gudang
bagian akuntansi dan
keuangan
bagian penjualan
[image:63.842.169.664.177.555.2]Bagian Pengiriman
Gambar 3.1
8. Tugas dan Fungsi masing – masing bagian
a. Jabatan : Pemilik