• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PROSEDUR PENCATATAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI PROSEDUR PENCATATAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI

Disusun oleh :

Katon Widi Satyo

20133030008

Program Studi Akuntansi Terapan

Program Vokasi UMY

(2)

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI

Disusun oleh :

Katon Widi Satyo

20133030008

Program Studi Akuntansi Terapan

Program Vokasi UMY

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

EVALUASI PROSEDUR PENCATATAN SISTEM AKUNTANSI

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI

TUGAS AKHIR

Sebagai salah satu syarat untuk penyelesaian Studi di Program Studi Akuntansi Terapan

Oleh :

Katon Widi Satyo

2013030008

Disetujui,

Yogyakarta, 23 Desember 2016

Pembimbing Mengetahui,

Ketua Program Studi

Barbara Gunawan, S.E., M.Si, Ak, CA Barbara Gunawan, S.E., M.Si, Ak, CA

(4)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Evaluasi Prosedur Pencatatan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi

Evaluation Procedures Recording Accounting System of Cash Receipt and Cash Payment on UD. Sumi Abadi

Diajukan oleh

KATON WIDI SATYO 20133030008

Tugas akhir ini telah Dipertahankan dan Disahkan didepan Dewan Penguji Program Studi Akuntansi Terapan Program Vokasi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Tanggal 04 Januari 2017

Yang terdiri dari:

Barbara Gunawan, S.E., M.Si, Ak, CA.

NIK: 19711909199603143050

Mengetahui

Direktur Program Vokasi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dr. Sukamta, S.T.,M.T. NIK:19700502199603123023 Desi Susilawati, S.E., M.Sc.

NIK: 19761112201210183006

(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Motto :

Man jadda wajada (siapa yang bersungguh – sungguh pasti berhasil).

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka,” (Ar Raad : 11).

Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow.

Talk less do more.

Persembahan :

Laporan tugas akhir ini, kupersembahkan untuk :

Kedua orang tua tercinta dan keluargaku yang senantiasa mendoakanku setiap

saat.

Teman – teman kampus, teman – teman UUFC dan teman – teman lainnya yang

selalu memberi motivasi dan dukungan untuk penyelesaian laporan tugas akhir

ini.

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan

dan bantuan sehingga laporan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan lancar

(6)

v

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tugas akhir ini adalah benar – benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain, baik

sebagian ataupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat

dalam tugas akhir ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Yogyakarta, 23 Desember 2016

Katon Widi Satyo

(7)

vi

EVALUASI PROSEDUR PENCATATAN SISTEM AKUNTANSI

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI

Oleh : Katon Widi Satyo

20133030008

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi. (2) Mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi.

Subjek penelitian adalah UD. Sumi Abadi dan objek penelitian ini adalah evaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas dan evaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Metode yang digunakan untuk mendeskripsikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem akuntansi penerimaan kas dan sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu metode analisis deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi sudah cukup baik meskipun ada kekurangan di beberapa bagian. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas adalah bagian penjualan, bagian gudang, bagian pengiriman, bagian pemilik serta bagian akuntansi dan keuangan. Dokumen yang digunakan adalah faktur penjualan tunai dan bukti setor bank. Catatan akuntansi yang digunakan yaitu jurnal penerimaan kas dan kartu gudang. Unsur pengendalian intern pada beberapa bagian telah memisahkan tanggung jawab fungsional, melaksanakan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta melakukan praktik yang sehat.

(8)

vii

EVALUATION PROCEDURES RECORDING ACCOUNTING SYSTEM OF

CASH RECEIPT AND CASH PAYMENT ON UD. SUMI ABADI

By : Katon Widi Satyo

201303030008

ABSTRACT

This research of purpose for : (1) Evaluating about procedure recording accounting system of cash receipt on UD. Sumi Abadi. (2) Evaluating about procedure recording accounting system of cash payment on UD. Sumi Abadi.

This research subject is UD. Sumi Abadi and this research object are evaluation procedure recording accounting system of cash receipt and evaluation procedure recording accounting system of cash payment. Data aggregation method that be used is observation method, interview method and documentation method. Method that be used for describe a problem that related with accounting system of cash receipt and accounting system of cash payment is descriptive analysis method. This research result indicate that : (1) Procedure recording accounting system of cash receipt on UD. Sumi Abadi has well enough although there are several weakness in some division. Function that related with accounting system of cash receipt are sales division, warehouse division, shipping division, owner division, financial and accounting division. Document that be used are cash sales invoice and bank deposit slip. Accounting notes that be used are cash receipt journal and warehouse card. Element of intern control in some division have separate functional responsibility, doing system of authorization and recording procedure and doing well practice.

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir dengan judul

“EVALUASI PROSEDUR PENCATATAN SISTEM AKUNTANSI

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA UD. SUMI ABADI

dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Penulisan laporan tugas akhir ini

bertujuan untuk melengkapi persyaratan guna menyelesaikan jenjang pendidikan

Program Studi Diploma III Akuntansi Terapan Fakultas Vokasi Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini tidak akan dapat

diselesaikan tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab

itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A selaku rektor Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta.

2. Dr. Sukamta, S.T., M.T selaku Dekan Fakultas Vokasi, Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Barbara Gunawan, S.E., M.Si., Ak., CA selaku kaprodi D3 Akuntansi Terapan

dan sebagai dosen pembimbing tugas akhir bagi penulis.

4. Bapak dan Ibu dosen program studi D3 Akuntansi Terapan yang telah

(10)

ix

5. Pak Mujib, selaku pemilik UD. Sumi Abadi yang telah memberikan

kesempatan bagi penulis untuk dapat melakukan penelitian ilmiah di tempat

usahanya sebagai bahan dari laporan tugas akhir.

6. Orang tua dan keluarga besar yang senantiasa memberikan doa, bantuan

materiil dan fasilitas yang memadai sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan tugas akhir dengan lancar dan tepat waktu.

7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan

bantuan serta dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas

akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyusunan laporan tugas akhir karena adanya keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman yang penulis miliki. Penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini

dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 23 Desember 2016

(11)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN ... v

INTISARI ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Batasan Masalah... 7

F. Metode Penelitian... 7

BAB II DASAR TEORI ... 10

A. Deskripsi Teori ... 10

1. Sistem Akuntansi ... 10

a. Pengertian Sistem ... 11

b. Pengertian Prosedur ... 12

c. Pengertian Sistem Akuntansi ... 12

2. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ... 15

a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai ... 16

3. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas ... 27

a. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas tunai melalui kas kecil ... 28

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 41

A. Deskripsi Penelitian ... 41

(12)

xi

2. Profil UD. Sumi Abadi ... 43

3. Visi dan Misi UD. Sumi Abadi ... 43

4. Kebijakan Mutu UD. Sumi Abadi ... 43

5. Tujuan Pendirian UD. Sumi Abadi ... 44

6. Kegiatan Usaha UD. Sumi Abadi ... 44

7. Struktur Organisasi UD. Sumi Abadi ... 45

8. Tugas dan fungsi masing – masing bagian ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Hasil Penelitian ... 49

1. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada UD. Sumi Abadi ... 49

2. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada UD. Sumi Abadi ... 63

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

1. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada UD. Sumi Abadi ... 71

2. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada UD. Sumi Abadi ... 78

BAB V PENUTUP ... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 88

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ... 22

Gambar 2.2 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas (lanjutan) ... 23

Gambar 2.3 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas (lanjutan) ... 24

Gambar 2.4 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas (lanjutan) ... 25

Gambar 2.5 Flowchart Prosedur pembentukan kas kecil ... 35

Gambar 2.6 Flowchart Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban dana kas kecil dengan Imprest sistem dalam sistem akuntansi pengeluaran kas ... 36

Gambar 2.7 Flowchart Prosedur Permintaan pengisian kembali dana kas kecil dengan imprest system dalam sistem akuntansi pengeluaran kas ... 37

Gambar 2.8 Flowchart Prosedur Permintaan pengisian kembali dana kas kecil dengan Imprest system dalam sistem akuntansi pengeluaran kas (lanjutan)... 38

Gambar 3.1 Struktur Organisai UD. Sumi Abadi ... 45

Gambar 4.1 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai pada UD. Sumi Abadi ... 55

Gambar 4.2 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai pada UD. Sumi Abadi (lanjutan) ... 56

Gambar 4.3 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan tunai pada UD. Sumi Abadi (lanjutan) ... 57

Gambar 4.4 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan COD pada UD. Sumi Abadi ... 59

Gambar 4.5 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan COD pada UD. Sumi Abadi (lanjutan) ... 60

Gambar 4.6 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari penjualan COD pada UD. Sumi Abadi (lanjutan) ... 61

Gambar 4.7 Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada UD. Sumi Abadi ... 68

Gambar 4.8 Flowchart Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada UD. Sumi Abadi (lanjutan) ... 69

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

(15)
(16)
(17)

vi Oleh : Katon Widi Satyo

20133030008

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi. (2) Mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi.

Subjek penelitian adalah UD. Sumi Abadi dan objek penelitian ini adalah evaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas dan evaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Metode yang digunakan untuk mendeskripsikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem akuntansi penerimaan kas dan sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu metode analisis deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas pada UD. Sumi Abadi sudah cukup baik meskipun ada kekurangan di beberapa bagian. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas adalah bagian penjualan, bagian gudang, bagian pengiriman, bagian pemilik serta bagian akuntansi dan keuangan. Dokumen yang digunakan adalah faktur penjualan tunai dan bukti setor bank. Catatan akuntansi yang digunakan yaitu jurnal penerimaan kas dan kartu gudang. Unsur pengendalian intern pada beberapa bagian telah memisahkan tanggung jawab fungsional, melaksanakan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta melakukan praktik yang sehat.

(18)

vii

Katon Widi Satyo 201303030008

ABSTRACT

This research of purpose for : (1) Evaluating about procedure recording accounting system of cash receipt on UD. Sumi Abadi. (2) Evaluating about procedure recording accounting system of cash payment on UD. Sumi Abadi.

This research subject is UD. Sumi Abadi and this research object are evaluation procedure recording accounting system of cash receipt and evaluation procedure recording accounting system of cash payment. Data aggregation method that be used is observation method, interview method and documentation method. Method that be used for describe a problem that related with accounting system of cash receipt and accounting system of cash payment is descriptive analysis method. This research result indicate that : (1) Procedure recording accounting system of cash receipt on UD. Sumi Abadi has well enough although there are several weakness in some division. Function that related with accounting system of cash receipt are sales division, warehouse division, shipping division, owner division, financial and accounting division. Document that be used are cash sales invoice and bank deposit slip. Accounting notes that be used are cash receipt journal and warehouse card. Element of intern control in some division have separate functional responsibility, doing system of authorization and recording procedure and doing well practice.

(19)

1 A.Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi zaman sekarang menuntut setiap jenis sektor kehidupan

untuk melakukan pembaharuan. Hal itu tidak terkecuali pada sektor ekonomi.

Sektor ekonomi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam

beberapa tahun terakhir. Hal tersebut menimbulkan banyaknya persaingan usaha

yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi seperti perusahaan atau organisasi.

Banyak perusahaan yang kalah dalam persaingan usaha dikarenakan kurangnya

daya saing dan potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut.

Suatu perusahaan tidak ingin keberadaan kegiatan usahanya mengalami

kebangkrutan dan kalah saing sehingga dengan cara apapun perusahaan terus

meningkatkan potensi yang dimiliki untuk melaksanakan kegiatan usahanya

secara rutin. Untuk meningkatkan potensi tersebut, maka manajemen suatu

perusahaan perlu melakukan pengembangan terhadap dukungan informasi yang

ada dalam sistem dan disajikan sebagai hasil dari kegiatan usaha yang dilakukan.

Dalam akuntansi, dikenal suatu sistem penyediaan informasi yang digunakan

oleh manajemen untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan dan untuk

mengambil keputusan ekonomi demi mencapai tujuan perusahaan yang telah

ditetapkan yaitu disebut dengan sistem akuntansi.

Sistem akuntansi adalah suatu prosedur yang dirancang untuk

(20)

diproses agar menghasilkan informasi keuangan yang berguna bagi pihak yang

berkepentingan demi tercapainya tujuan perusahaan. Menurut Mulyadi (2001:

19) tujuan pengembangan sistem akuntansi dalam perusahaan adalah sebagai

berikut :

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada,

baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu

untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan

untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan

perlindungan kekayaan perusahaan.

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Sistem akuntansi sangat penting untuk dimiliki suatu perusahaan karena

dengan adanya sistem akuntansi yang baik, perusahaan dapat melakukan proses

kegiatan operasionalnya dengan lebih efektif dan efisien karena adanya

pengendalian yang mengawasi proses – proses tersebut sehingga hasil yang

dicapai dapat sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain itu, informasi akuntansi

yang dihasilkan dari sistem akuntansi dapat dipertanggungjawabkan untuk kelak

digunakan dalam mengambil keputusan mengenai keuangan perusahaan

maupun digunakan oleh pihak diluar perusahaan seperti pemasok, investor dan

klien yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha perusahaan.

Sistem akuntansi suatu perusahaan dapat dikatakan berjalan baik apabila

(21)

informasi yang dibutuhkan manajemen dan pihak lain secara tepat waktu. Selain

itu, sistem akuntansi perusahaan juga dikatakan baik apabila perusahaan dapat

mengurangi biaya – biaya yang lebih rendah dari nilai manfaatnya. Sistem

akuntansi memiliki banyak jenis yang digunakan dalam perusahaan mulai dari

sistem akuntansi penjualan, pembelian, penggajian dan pengupahan, penerimaan

dan pengeluaran kas, produksi serta mutasi aktiva tetap. Pada umumnya sistem

akuntansi yang selalu ada dan digunakan oleh banyak perusahaan dimanapun

berada adalah sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.

UD. Sumi Abadi merupakan sebuah badan usaha perseorangan yang

menjadi objek dari penelitian ini. UD. Sumi Abadi sebagai salah satu dari Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Indonesia melakukan kegiatan

usaha berupa produksi kawat yang berasal dari limbah pabrik kertas kemudian

diolah sedemikian rupa sehingga membentuk suatu barang yang bernilai tinggi.

Barang tersebut seperti alat – alat kebutuhan rumah tangga yaitu alat tatakan

panci, hanger atau alat gantung pakaian, hanger dinding, kastok dan lain – lain

dijual dengan harga yang sesuai dengan kualitasnya. Selain itu, UD. Sumi Abadi

juga membuat daftar rincian untuk bahan baku yang diperlukan guna

memudahkan produksi barang – barang tersebut. UD. Sumi Abadi membeli

kuantitas bahan baku sesuai dengan kebutuhan barang – barang yang akan

diproduksi.

Dari penjelasan tersebut, tentu terdapat suatu transaksi penerimaan dan

pengeluaran kas yang diterapkan dari kegiatan usaha UD. Sumi Abadi. UD.

(22)

transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Penerimaan kas pada UD. Sumi

Abadi sebagian besar berasal dari transaksi penjualan secara tunai barang –

barang rumah tangga yang dihasilkan kepada pedagang kecil dan industri rumah

tangga. Sedangkan pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi kebanyakan berasal

dari pembelian secara tunai bahan baku kawat yang diperlukan untuk produksi

barang – barang rumah tangga dan pembayaran upah untuk karyawan. Dalam

menjalankan kegiatan usahanya, maka UD. Sumi Abadi memerlukan suatu

prosedur sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang baik sebagai

bagian dari roda operasional perusahaan. Hal itu sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP)

No. 9.7 tahun 2009 tentang konsistensi kebijakan akuntansi yang berkata bahwa

“Entitas harus memilih dan menerapkan kebijakan akuntansinya secara

konsisten untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya.”

Dengan adanya sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang

baik, UD. Sumi Abadi dapat melakukan proses operasional dengan lebih efektif

dan efisien sehingga informasi keuangan yang dihasilkan dari transaksi

penerimaan dan pengeluaran kas dapat sesuai dengan apa yang dibutuhkan

manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan bagi perkembangan usaha

selanjutnya. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, UD. Sumi Abadi belum

menerapkan sepenuhnya sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang

baik sesuai dengan SAK-ETAP, seperti masih terdapat adanya sistem

perangkapan tugas yang dilakukan oleh satu karyawan pada dua bagian

(23)

Catatan akuntansi yang digunakan dalam transaksi penerimaan dan pengeluaran

kas yang masih terbatas belum sesuai dengan SAK-ETAP serta kurangnya

dokumen yang harusnya diperlukan dalam transaksi tersebut. Dari

ketidaksesuaian yang ada tersebut, UD. Sumi Abadi menjadi kesulitan dalam

mengevaluasi kekurangan informasi keuangan yang dihasilkan sehingga tujuan

dari kegiatan usaha perusahaan sulit dicapai secara maksimal.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin mengetahui dan

mengevaluasi tentang permasalahan yang ada dalam sistem akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas di UD. Sumi Abadi. Untuk itu penulis

mengambil judul tugas akhir “EVALUASI PROSEDUR PENCATATAN

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA

UD. SUMI ABADI.”

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas pada

UD. Sumi Abadi ?

2. Bagaimanakah prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas pada

UD. Sumi Abadi ?

C.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas

(24)

2. Untuk mengevaluasi prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran

kas pada UD. Sumi Abadi.

D.Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang

akuntansi khususnya yang berhubungan dengan sistem akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas dalam kaitannya untuk pengembangan

akademik dan dapat meningkatkan kinerja sistem akuntansi yang telah ada

sebelumya serta upaya yang ditujukan untuk pengembangan sistem

akuntansi penerimaan dan pengeluaraan kas yang lebih baik.

2. Secara praktis

a. Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi peneliti

mengenai prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan dan

pengeluaran kas yang diterapkan pada suatu perusahaan.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan

perbendaharaan tambahan ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi

bagi perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

c. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk

lebih meningkatkan sistem akuntansi yang digunakan khususnya

berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Hasil penelitian

(25)

perusahaan untuk mengembangkan sistem akuntansi penerimaan dan

pengeluaran kas yang baik.

d. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi

peneliti lain yang akan mengangkat tema yang sama namun dengan

sudut pandang berbeda.

E.Batasan Masalah

Dalam penulisan tugas akhir ini, untuk lebih spesifik penulis mengambil

kajian batasan permasalahan yang sesuai dengan objek penelitian yang

dilakukan yaitu tentang prosedur pencatatan sistem akuntansi penerimaan kas

dari penjualan tunai (Over the Counter Sale, Cash on Delivery Sale) dan

prosedur pencatatan sistem akuntansi pengeluaran kas dari pembelian secara

tunai beserta bagan alirnya atau flowchart pada UD. Sumi Abadi.

F. Metode Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada UD. Sumi Abadi, sebuah badan usaha

perseorangan yang bergerak dibidang produksi dan penjualan alat gantung

pakaian atau hanger yangberalamat di Jalan Perdana RT 16 RW 02, Desa

Kwadungan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

2. Sumber Data

(26)

Menurut Sugiyono (2009) dalam Zaida (2016) data primer adalah

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data

sehingga data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

langsung dari UD. Sumi Abadi. Data tersebut berupa buku profil

perusahaan, faktur penjualan tunai, bukti setor bank, bukti kas keluar,

kartu gudang, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan lain –

lain.

b. Data Sekunder

Menurut Sugiono (2005) dalam Zaida (2016) data sekunder adalah

sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti.

Data ini diperoleh dengan menggunakan studi literatur yang dilakukan

pada banyak buku referensi atau catatan yang berhubungan dengan

judul penelitian. Dalam hal ini penulis memperoleh data sekunder

melalui buku, artikel, beberapa laporan tugas akhir terdahulu dan

internet.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Obervasi yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat langsung,

dimana peneliti langsung mengamati kinerja yang ada pada perusahaan

sehingga bisa diketahui prosedur pencatatan sistem akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas pada UD. Sumi Abadi dan dapat

(27)

b. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada staf pekerja

yang ada, sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

c. Studi Kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mempelajari dan menganalisa beberapa referensi buku

yang berkaitan dengan masalah – masalah yang ada dalam ruang

lingkup judul penelitian ini.

4. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode penelitian analisis

yaitu dengan metode deskriptif – kualitatif. Metode deskriptif – kualitatif

adalah metode penelitian dimana penulis terlebih dahulu akan melakukan

pengumpulan data – data atas suatu objek yang ada kemudian akan

dilakukan klarifikasi, analisis dan selanjutnya akan diinterpretasi atau

disajikan secara sistematis dan akurat sehingga akan memberikan

(28)

10 A.Deskripsi Teori

1. Sistem Akuntansi

Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat

diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak – pihak

di luar perusahaan, seperti kreditur, calon investor, kantor pajak dan lain –

lain sangat memerlukan informasi tersebut dalam kaitannya dengan

kepentingan mereka. Selain itu, pihak intern perusahaan yaitu manajemen,

juga memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui, menganalisa dan

mengambil keputusan yang tepat demi tercapainya tujuan perusahaan.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun dalam

perusahaan, disusunlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini dirancang untuk

menghasilkan informasi keuangan perusahaan yang berguna bagi pihak luar

maupun pihak dalam perusahaan.

Adapun beberapa definisi mengenai pembentukan sistem akuntansi,

diantaranya :

a. Pengertian Sistem

Menurut Mulyadi (2001: 5) “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang

dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok

(29)

Sedangkan menurut Romney dan Steinbart (2006: 2) “Sistem adalah

rangkaian dari dua atau lebih komponen – komponen yang saling

berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.”

Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005: 2) menyatakan bahwa :

Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil yang masing – masing melakukan fungsi khusus yang penting dan untuk mendukung bagi sistem yang lebih besar, tempat mereka berada.

Menurut Neischel (dalam Baridwan 2008: 3) “sistem adalah kerangka dari

prosedur – prosedur yang disusun sesuai dengan suatu skema yang

menyeluruh (terintegrasikan) untuk melaksanakan suatu kegiatan atau

fungsi utama dari perusahaan.”

Berdasarkan dari beberapa definisi yang telah dijelaskan diatas, maka

dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari dua

atau lebih jaringan prosedur yang berhubungan satu sama lain dan disusun

sedemikian rupa, untuk dapat berinteraksi demi tercapainya suatu tujuan.

b. Pengertian Prosedur

Prosedur merupakan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya, prosedur biasanya melibatkan beberapa orang

dalam satu departemen. Prosedur ini dibuat untuk menjamin penanganan

secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang.

Berikut ini pengertian prosedur menurut para ahli :

Menurut Mulyadi (2001: 5) “Prosedur adalah suatu urutan kegiatan

(30)

lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi

perusahaan yang terjadi berulang –ulang.”

Menurut Narafin (2007: 9) “Prosedur adalah urut – urutan seri tugas yang

saling berkaitan dan dibentuk guna menjamin pelaksanaan kerja yang

seragam.”

Berdasarkan dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa prosedur adalah suatu urutan tugas atau kegiatan yang saling

berkaitan dan melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian dibentuk

untuk menjamin pelaksanan kerja yang seragam pada suatu perusahaan.

c. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi

manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan – kegiatan

organisasi perusahaan, yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk

keperluan manajemen dan pihak luar perusahaan. Adapun pengertian

sistem akuntansi menurut para ahli, diantaranya :

Menurut Mulyadi (2001: 3) “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir,

catatan dan laporan yang di koordinasikan sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan.”

Menurut Krismiaji (2010: 4) “Sistem akuntansi adalah sebuah sistem yang

memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang

bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan

(31)

Menurut Baridwan (2008: 4),

Sistem akuntansi adalah formulir – formulir, catatan – catatan, prosedur – prosedur, dan alat – alat yang digunakan untuk mengelola data mengenai usulan suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan baik dalam bentuk laporan – laporan yang dilakukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak – pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham kreditur dan lembaga – lembaga pemerintahan untuk memulai hasil operasi.

Menurut Warren et al. (dalam Farahwati 2005: 234 ) “Sistem Akuntansi

adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan,

mengikhtisarkan dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah

perusahaan.”

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem

akuntansi adalah suatu prosedur yang dirancang untuk mengumpulkan dan

mengklasifikasikan data – data transaksi yang diproses agar menghasilkan

informasi keuangan yang berguna bagi pihak yang berkepentingan demi

tercapainya tujuan perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001: 19) tujuan umum pengembangan sistem

akuntansi adalah sebagai berikut :

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah

ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur

informasinya.

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu

(32)

untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan

perlindungan kekayaan perusahaan.

d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan

akuntansi.

Menurut Mulyadi (2001: 3) terdapat lima unsur pokok dalam sistem

akuntansi, yaitu :

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya

transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen karena dengan

formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam diatas secarik

kertas. Contoh formulir adalah faktur penjualan, bukti kas keluar, cek dan

lain – lain.

b. Jurnal

Merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,

mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan serta data lainnya.

Contoh jurnal adalah jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal

penerimaan dan pengeluaran kas dan lain – lain.

c. Buku Besar

Buku besar (General ledger) terdiri dari rekening – rekening yang

digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya

dalam jurnal. Rekening – rekening tersebut disediakan sesuai dengan

(33)

d. Buku pembantu

Buku pembantu terdiri dari rekening – rekening pembantu yang merinci

data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu di buku besar.

Sebagai contoh buku pembantu piutang yang merinci semua data tentang

debitur.

e. Laporan Keuangan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa

laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, laporan harga pokok produksi

dan lain – lain.

2. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk

melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari

piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.

Beberapa definisi sistem akuntansi penerimaan kas menurut para ahli,

diantaranya sebagai berikut :

Menurut Sujarweni (2015: 96) “Sistem penerimaan kas adalah suatu prosedur

catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang yang

berasal dari berbagai macam sumber yaitu dari penjualan tunai, penjualan

aktiva tetap, pinjaman dan setoran modal baru.”

Menurut Mulyadi (2016: 379),

(34)

a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan tunai

Menurut Mulyadi (2016: 380), sistem penerimaan kas dari penjualan

tunai dibagi menjadi tiga prosedur yaitu :

1) Penerimaan kas dari over the counter sale, yaitu pembeli datang sendiri

ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan di

beli dan perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi atau pembayaran

langsung dari pembeli dengan credit card, sebelum barang diserahkan

kepada pembeli.

2) Penerimaan kas dari cash-on delivery sale (COD sales) yaitu transaksi

penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum,

atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil

penjualan.

3) Penerimaan kas dari credit card sale yaitu salah satu cara pembayaran

bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual, yang memberikan

kemudahan baik bagi pembeli maupun penjual.

Menurut Mulyadi (2016: 385) fungsi yang terkait dalam sistem

akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai, yaitu :

1) Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menerima order dari pembeli,

mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada

pembeli.

2) Fungsi Kas

(35)

3) Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyiapkan barang yang dipesan

oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.

4) Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan

menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.

5) Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggungjawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan

penerimaan kas serta pembuatan laporan penjualan.

Informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam sistem akuntansi

penerimaan kas dari penjualan tunai, yaitu :

1) Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok

produk selama jangka waktu tertentu.

2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.

3) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.

4) Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan

produk tertentu, namun pada umumnya informasi nama dan alamat

pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan

tunai.

5) Kuantitas produk yang dijual.

6) Otoritas pejabat yang berwenang.

Menurut Mulyadi (2016: 386) dokumen yang digunakan dalam sistem

(36)

1) Faktur Penjualan Tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang

diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.

2) Pita Register Kas

Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan

mesin register kas. Pita register kas ini merupakan bukti peneriman kas

yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung

faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.

3) Credit Card Sales Slip

Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan

kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang menjadi anggota

kartu kredit.

4) Bill of Lading

Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan

penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum, dokumen ini

digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD yang

penyerahan barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan umum.

5) Faktur Penjualan COD

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. Tembusan

faktur penjualan COD diserahkan kepada pelanggan melalui bagian

angkutan perusahaan, kantor pos atau perusahaan angkutan umum dan

dimintakan tanda tangan penerimaan barang dari pelanggan sebagai

(37)

6) Bukti Setor Bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke

bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi

akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber

untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke

jurnal penerimaan kas.

7) Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga

pokok produk yang dijual selama satu periode (misalnya satu bulan).

Sedangkan menurut Mulyadi (2016: 391) catatan akuntansi yang

digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai

antara lain :

1) Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan

meringkas data penjualan.

2) Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya penjualan tunai.

3) Jurnal Umum

Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok

produk yang dijual.

(38)

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu persediaan

digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga

pokok produk yang dijual.

5) Kartu Gudang

Kartu gudang digunakan untuk mencatat berkurangnya kuantitas

produk yang dijual.

Menurut Mulyadi (2016: 392) jaringan prosedur yang membentuk

sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu :

1) Prosedur Order Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan

membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli

melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk

memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan

barang yang akan diserahkan kepada pembeli.

2) Prosedur Penerimaan Kas

Dalam prosedur ini, fungsi kas menerima pembayaran harga barang

dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita register

kas dan cap lunas pada faktur penjualan tunai) kepada pembeli untuk

memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang

dibelinya dari fungsi pengiriman.

3) Prosedur Penyerahan Barang

Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada

(39)

4) Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi

penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas.

Fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang

dijual dalam kartu persediaan.

5) Prosedur Penyetoran Kas ke Bank

Dalam prosedur ini, fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari

penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.

6) Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke

dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank yang

diterima dari bank melalui fungsi kas.

7) Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga

pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan.

Berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan ini, fungsi akuntansi

membuat bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk pencatatan

harga pokok penjualan ke dalam jurnal umum.

Bagan alir sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai

berdasarkan yang dijelaskan oleh Mulyadi (2016: 396) disajikan pada

(40)

3

2

PRK

Bagian Order Penjualan

Mulai

Menerima order dari pembeli Mengisi faktur penjualan tunai 3 2

FPT 1

2 1 N Bagian Kasa Via Pembeli 1

FPT 1

Menerima uang dari pembeli Mengopera sikan register kas

FPT 1

3 Mengisi bukti setor bank 3 2 Bukti 1

Setor Bank

Menyetor Kas ke

bank

Bukti 1

Setor Bank N 5 Bersama Uang Diserahkan ke bank Keterangan :

FPT = Faktur Penjualan Tunai

PRT = Pita Register Kas

Sumber : Mulyadi (2016: 397-398)

Gambar 2.1

[image:40.595.53.535.97.689.2]
(41)

PRK

2

FPT 2

FPT 2

Kartu gudang

Menyerahkan barang

4

Bersama barang

4 3

FPT 1

FPT 2

Membandingkan FTP di lb 1 dan

lb 2

Menyerahkan barang kepada pembeli

FPT 2

FPT 1

PRK

6

bersama barang sbg slippembungkus

Untuk pembeli

[image:41.595.41.535.74.724.2]

Sumber : Mulyadi (2016: 397-398)

Gambar 2.2

(42)

RHPP PRK

6 5 8

FPT 1 Bukti Memorial

Jurnal Penjualan

Jurnal Penerimaan

kas

Jurnal Umum Bukti

Setor Bank

7

T

N

Sumber : Mulyadi (2016 : 397-398)

Keterangan :

FPT = Faktur Penjualan Tunai PRT = Pita Register Kas

[image:42.595.28.564.130.655.2]

RHPP = Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Gambar 2.3

Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Over the Counter Sales (Lanjutan)

(43)

PRK

7

FPT 1

Kartu Persediaan

Membuat Rekapitulasi

HPP

RHPP

Membuat Bukti Memorial

RHPP

Bukti Memorial

8

N

Secara periodik

Sumber : Mulyadi (2016: 397-398)

[image:43.595.228.425.103.773.2]

Gambar 2.4

(44)

Menurut Mulyadi (2016: 393) unsur pengendalian intern yang

seharusnya ada dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan

tunai yaitu :

1) Organisasi

a) Fungsi Penjualan harus terpisah dari fungsi kas

Pemisahan ini mengakibatkan setiap penerimaan kas dari penjualan

tunai dilaksanakan oleh dua fungsi yang saling mengecek.

b) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi

Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kekayaan perusahaan dan

menjamin ketelitian serta keandalan data akuntansi.

c) Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan,

fungsi kas, fungsi pengiriman dan fungsi akuntansi. Dengan

dilaksanakannya setiap transaksi penjualan tunai oleh berbagai

fungsi tersebut akan tercipta adanya pengecekan intern setiap fungsi

tersebut oleh fungsi lainnya.

2) Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dalam sistem akuntansi

penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu :

a) Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan

dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.

b) Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan membubuhkan

cap lunas pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register

(45)

c) Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan

otorisasi dari bank penerbit kartu kredit.

d) Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara

membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.

e) Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas

dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang

lengkap.

f) Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh

karyawan yang diberi wewenang untuk itu.

3) Praktik yang Sehat

a) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya

dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.

b) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke

bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari

kerja berikutnya.

c) Perhitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik

dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.

3. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah suatu proses, cara, perbuatan

mengeluarkan alat pertukaran yang diterima untuk pelunasan utang dan dapat

diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya,

juga simpanan dalam bank atau tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu –

(46)

Menurut Mulyadi (2016: 425) “Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah

suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik

dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum

perusahaan.”

Sedangkan menurut Yusuf (2001: 174) “Dalam sistem akuntansi pengeluaran

kas terdapat sistem akuntansi pokok yang biasa digunakan dalam sistem

akuntansi pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek

dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan dana kas kecil.”

a. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas secara Tunai melalui Kas Kecil

Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan uang tunai melalui kas kecil

dapat diselenggarakan dengan dua cara yaitu sistem saldo berfluktuasi dan

kas tetap. Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui

kas kecil dengan sistem saldo berfluktuasi dibagi menjadi tiga prosedur

yaitu :

1) Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebet akun dana kas

kecil.

2) Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit akun dana kas

kecil, sehingga setiap saat saldo akun ini berfluktuasi.

3) Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai

keperluan, dan dicatat dengan mendebet akun dana kas kecil.

Sedangkan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas melalui kas kecil

(47)

1) Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat mendebit

akun dana kas kecil. Saldo tidak boleh berubah dari yang telah

ditetapkan sebelumnya kecuali jika saldo yang ditetapkan telah

dinaikkan atau dikurangi.

2) Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal (tidak mengkredit

akun dana kas kecil). Bukti – bukti mengenai pengeluaran dana kas

kecil dikumpulkan dalam arsip sementara yang diselenggarakan oleh

pemegang dana kas kecil.

3) Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang

tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil.

Menurut Mulyadi (2016: 446) fungsi yang terkait dalam sistem

akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui kas kecil, yaitu :

1) Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggungjawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi

atas cek dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada

saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana

kas kecil.

2) Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggungjawab atas :

a) Pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut beban dan

persediaan.

(48)

c) Pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal

pengeluaran kas atau register cek.

d) Pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran

dana kas kecil (dalam fluctuating-fund-balance system).

e) Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada

fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar dokumen tersebut.

Fungsi ini juga bertanggungjawab untuk melakukan verifikasi

kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung yang dipakai

sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.

3) Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil

Fungsi ini bertanggungjawab atas penyimpanan dana kas kecil,

pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu

yang ditunjuk, dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.

4) Fungsi yang memerlukan pembayaran tunai

5) Fungsi Pemeriksa Intern

Fungsi ini bertanggungjawab atas perhitungan kas kecil secara periodik

dan pencocokkan hasil perhitungannya dengan catatan kas. Fungsi ini

juga bertanggungjawab atas pemeriksaan secara mendadak terhadap

saldo dana kas kecil yang ada ditangan pemegang dana kas kecil.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas

secara tunai melalui kas kecil adalah : (Mulyadi, 2016: 443)

(49)

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi

akuntansi kepada fungsi kas sebesar yang tercantum pada dokumen

tersebut.

2) Permintaan Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta

uang ke pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil,

dokumen ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil.

Dokumen ini diarsipkan oleh pemegang dana kas kecil menurut nama

pemakai dana kas kecil.

3) Bukti Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk

mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini

dilampiri dengan bukti – bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan

oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil.

4) Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta

kepada bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian

kembali dana kas kecil.

Adapun catatan akuntansi yang digunakan menurut Mulyadi (2016:

445) dalam sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui kas

kecil adalah :

(50)

Dalam sistem dana kas kecil, digunakan untuk mencatat pengeluaran

kas dalam pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali dana kas

kecil. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam

jurnal pengeluaran kas adalah bukti kas keluar yang telah dicap “lunas”

oleh fungsi kas.

2) Register Cek

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang

dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil.

3) Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil

Untuk mencatat pengeluaran dana kas kecil diperlukan jurnal khusus.

Jurnal ini berfungsi sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul

sebagai akibat pengeluaran dana kas kecil. Jurnal ini hanya digunakan

dalam sistem dana kas kecil dengan sistem saldo berfluktuasi.

Menurut Mulyadi (2016: 447) jaringan prosedur yang membentuk

sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui kas kecil adalah :

1) Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil

Bagian utang mencatat pembentukan dana kas kecil di dalam register

bukti kas keluar. Bukti kas keluar dilampiri dengan surat keputusan

pembentukan dana kas kecil diserahkan oleh bagian utang ke bagian

kasa. Berdasarkan bukti kas keluar tersebut, bagian kasa membuat cek

atas nama dan memintakan tanda tangan otorisasi atas cek. Cek

(51)

diserahkan kepada bagian jurnal setelah dibubuhi cap lunas oleh bagian

kasa. Bagian jurnal mencatat pengeluaran kas dalam register cek.

2) Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Pengeluaran Dana Kas

Kecil

Dalam imprest system atau sistem dana tetap, pengeluaran dana kas

kecil tidak dicatat dalam catatan akuntansi. Pemegang dana kas kecil

hanya mengarsipkan dokumen permintaan pengeluaran kas kecil

menurut huruf abjad nama pemakai dana kas kecil. Jika pengeluaran

dana kas kecil telah dipertanggungjawabkan oleh pemakai dana kas

kecil, pemegang dana kas kecil mengarsipkan bukti pengeluaran kas

kecil yang dilampiri dengan permintaan pengeluaran kas kecil dan

dokumen pendukungnya. Dokumen – dokumen ini dikumpulkan untuk

dipakai sebagai dasar permintaan pengisian kembali dana kas kecil

sebesar jumlah dana yang telah dikeluarkan.

3) Prosedur Pengisian Kembali Dana Kas Kecil

Permintaan pengisian kembali dana kas kecil dilakukan oleh pemegang

dana kas kecil dengan menggunakan formulir permintaan pengisian

kembali kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti pengeluaran kas

kecil dan dokumen pendukungnya diserahkan oleh pemegang dana kas

kecil kepada bagian utang. Kemudian bagian utang membuat bukti kas

keluar sebesar jumlah rupiah yang dicantumkan dalam permintaan

kembali kas kecil. Bukti kas keluar lembar ke-2 diserahkan oleh bagian

(52)

overhead pabrik, beban administrasi umum, dan beban pemasaran

dalam kartu beban yang bersangkutan. Bukti kas keluar dilampiri

dengan dokumen pendukungnya diserahkan bagian utang ke bagian

kasa. Berdasarkan bukti kas keluar tersebut, bagian kasa membuat cek

atas nama dan memintakan tandatangan otorisasi atas cek. Cek

diserahkan kepada pemegang dana kas kecil dan bukti kas keluar

diserahkan kepada bagian jurnal setelah dibubuhi cap lunas oleh bagian

kasa. Bagian jurnal mencatat pengeluaran kas dalam register cek.

Bagan alir (flowchart) sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai

(53)

SK 3 Mulai Surat Keputusan Membuat Bukti Kas Keluar SK 3 2

BKK 1

Register Bukti Kas Keluar SK 3 1

Dikirim ke bagian kartu persediaan dan kartu biaya untuk diarsipkan

4

1

BKK 1

Mengisi cek dan memintakan tandatangan cek SK 1 BKK 3

Cek

2 3

BKK 1

2

BKK 3

Cek

Menguang kan cek ke

bank Menyimpan uang tunai N 4 SK

BKK 1

Register Cek

N

Selesai

Keterangan :

BKK : Bukti Kas Keluar

SK : Surat Keputusan

[image:53.595.31.567.65.774.2]

Sumber : Mulyadi (2016: 448)

Gambar 2.5

Flowchart Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil

(54)

DP

2

PPKK 1 DP 2 DP 2 Mulai Membuat permintaan pengeluaran kas kecil

PPKK 1

1

2

BPKK

N

Mengeluark an uang dan mengumpul kan bukti pendukung Membuat bukti pengeluaran kas kecil PPKK 1

4

PPKK 2

N

Selesai

3

1

2

PPKK 1

Menyerahkan uang tunai

kepada peminta

PPKK 1

3

PPKK 1

BPKK Memeriksa pertanggungj awaban pemakaian dana kas kecil 2 BPKK A N 4 Bersama dengan penyerahan uang tunai Diarsipkan sampai dengan saat pengisian kembali kas kecil Dikembalikan kpd pemakai dana kas kecil setelah dibubuhi cap lunas

PPKK : Permintaan pengeluaran kas kecil

BPKK : Bukti Pengeluaran kas kecil

DP : Dokumen pendukung

Sumber : Mulyadi (2016: 449)

Gambar 2.6

[image:54.595.59.581.76.772.2]
(55)

DP BPKK 2 DP BPKK 2 Mulai Membuat permintaan pengisian

PP3K 1

1

4

BKK 3

Cek

Menguangkan cek ke bank

Menyimpan uang tunai T T Arsip BPKK dan dokumen pendukungnya 1

PP3K 1

Menguangk an cek ke

bank

DP

BPKK

2

PP3K 1

3

2

BKK 1

Register Bukti Kas Keluar 5 DP BPKK 2

PP3K 1

6

3 2

Keterangan :

PP3K : Permintaan Pengisian kembali kas kecil BKK : Bukti Kas Keluar

[image:55.595.35.547.74.728.2]

Sumber : Mulyadi (2016: 453)

Gambar 2.7

Prosedur Permintaan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil dengan imprest system dalam

(56)

PP3K 2

3 6 2

DP

BKK 2

BPKK

PP3K 2

3

BKK 1

DP

BPKK

2

PP3K 1

Register cek Mengisi cek dan meminta tandatangan atas cek DP BPKK

PP3K 2

3

BKK 1

Cek N Kartu Biaya N Selesai

4 5

Setelah bagian kasa

membubuhkan cap lunas pada BKK dan dokumen

pendukungnya serta mencatat nomor cek pada BKK

[image:56.595.57.516.86.730.2]

Gambar 2.8

Prosedur Permintaan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil dengan imprest system dalam

(57)

Unsur pengendalian intern yang terdapat dalam sistem akuntansi

pengeluaran kas secara tunai melalui kas kecil adalah sebagai berikut :

1. Organisasi

a. Fungsi penyimpan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

b. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan

sendiri oleh bagian kasa sejak awal sampai akhir, tanpa campur

tangan dari fungsi yang lain.

2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

a. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang

berwenang.

b. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan

persetujuan dari pejabat yang berwenang.

c. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan pada

bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang

berwenang dan dilampiri dengan dokumen pendukung yang

lengkap.

3. Praktik yang sehat

a. Saldo kas yang ada ditangan harus dilindungi dari kemungkinan

pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya.

b. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas

harus dibubuhi cap “lunas” oleh bagian kasa setelah transaksi

(58)

c. Penggunaan rekening koran bank yang merupakan informasi dari

pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi

pemeriksaan intern yang merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam

pencatatan dan penyimpanan kas.

d. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama

perusahaan penerima pembayaran.

e. Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil,

dilakukan melalui dana kas kecil, yang diselenggarakan dengan

imprest system.

f. Secara periodik diadakan pencocokkan jumlah fisik kas yang ada di

tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi.

g. Kas yang ada ditangan dan kas yang ada di perjalanan diasuransikan

dari kerugian.

h. Kas diasuransikan (Fidelity Bond Insurance).

i. Kasir dilengkapi dengan alat – alat yang mencegah terjadinya

pencurian terhadap kas yang ada di tangan. Misalnya mesin register

kas, almari besi dan strong room.

(59)

41

A.Deskripsi Penelitian

1. Sejarah berdirinya UD. Sumi Abadi

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor

36/M-DAG/PER/9/2007 pasal 1 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan

menyatakan bahwa “perusahaan perdagangan adalah setiap bentuk usaha

yang menjalankan kegiatan usaha disektor perdagangan yang bersifat tetap,

berkelanjutan, didirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah negara

Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.”

perusahan atau badan usaha dapat dibedakan menurut skala nya, ada badan

usaha dengan skala yang besar dan ada pula yang kecil.

Usaha dagang merupakan badan usaha perseorangan yang masih

berskala kecil, didirikan atas nama dan modal pribadi tanpa adanya kerjasama

dengan pihak lain. Bentuk badan usaha ini, lahir atas dasar kehendak pemilik

yang mempunyai cukup modal untuk berusaha dalam bidang perdagangan

demi mendapatkan laba yang besar. Di dalam usaha dagang, pemilik

bertindak sebagai orang yang bertanggung jawab penuh atas kemajuan segala

aktivitas yang terjadi pada perusahaan.

UD. Sumi Abadi merupakan contoh salah satu badan usaha berbentuk

usaha dagang yang ada di Indonesia. UD. Sumi Abadi lahir atau didirikan

(60)

sarjana teknik industri bernama Khoriful Mujib. Latar belakang didirikannya

UD. Sumi Abadi berawal dari pemilik yang dulunya bekerja di sebuah

perusahaan elektronik yang ada di Surabaya. Setelah bekerja sebagai pegawai

di perusahaan tersebut selama beberapa tahun, kemudian beliau lulus kuliah

dan memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut untuk mencari

pekerjaan lain yang sesuai dengan keahliannya. Namun pak Mujib tidak

kunjung mendapat pekerjaan yang sesuai sehingga orang tua beliau memberi

saran agar pak Mujib mendirikan usaha sendiri di dekat rumahnya. Pada saat

itu musim hujan, pak Mujib berpikir untuk membuka usaha produksi dan

penjualan alat rumah tangga berupa hanger dan sejenisnya. Akhirnya, usaha

beliau tidak sia – sia dan berhasil mendirikan usaha dagang dengan nama UD.

Sumi Abadi.

Pak Mujib dibantu oleh istrinya mulai merencanakan dan membangun

usaha yang dijalaninya meskipun dengan modal dan karyawan yang masih

terbatas. Setelah usaha terus berkembang dari tahun ke tahun, UD. Sumi

Abadi mulai meningkatkan jumlah sumber daya yang dibutuhkan perusahaan

agar proses kegiatan usaha berjalan sesuai rencana. UD. Sumi Abadi juga

telah mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) setempat sebagai

kewajiban untuk pembayaran bagi wajib pajak badan usaha setiap tahun dan

telah memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) serta Tanda Daftar

Perusahaan (TUP) dari pemerintah. Dengan begitu, UD. Sumi Abadi telah

memenuhi syarat sebagai salah satu usaha dagang yang disahkan berdasarkan

(61)

2. Profil UD. Sumi Abadi

Bidang Usaha : Usaha Manufaktur

Jenis Produk/Jasa : Kerajinan Kawat (gantungan pakaian)

Alamat Perusahaan : Jalan Perdana no. 353

Desa/Kecamatan : Kwadungan/Ngasem – Kediri

Nomor Telepon/HP : +62 856-4800-8912

SIUP (Surat Ijin Usaha) : 24/13-27/PK/I/2009

TDP (Tanda Daftar Perusahaan): 13.28.5.5 209261

Bentuk Badan Hukum : Perseorangan

Mulai Berdiri : tahun 2007

3. Visi dan Misi UD. Sumi Abadi

a. Visi

To be leader produsen hanger kawat dan peralatan rumah tangga di

Indonesia

b. Misi

1) Menyiapkan karyawan untuk menjadi pribadi yang mandiri, memiliki

kreativitas, bertanggung jawab dan berani mengembangkan potensi

diri.

2) Memotivasi karyawan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

produksi.

4. Kebijakan Mutu UD. Sumi Abadi

(62)

Untuk mewujudkan kebijakan mutu tersebut, maka UD. Sumi Abadi

senantiasa berupaya keras dan berkomitmen tinggi untuk :

a. Memiliki keunggulan bisnis dengan menciptakan produk yang berkualitas

dan inovatif dengan harga yang bersaing.

b. Menjaga pertumbuhan dan pengembangan perusahaan.

c. Membangun jaringan distribusi yang luas dan kuat.

5. Tujuan Pendirian UD. Sumi Abadi

a. Memanfaatkan limbah tali kertas dari perusahaan.

b. Turut serta memajukan perekonomian negara dengan mendirikan usaha

dagang.

c. Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.

d. Menghasilkan SDM (karyawan) yang mempunyai keterampilan dan

kreativitas yang mumpuni dalam dunia kerja.

e. Mendapatkan keuntungan atau laba yang besar.

6. Kegiatan Usaha UD. Sumi Abadi

UD. Sumi Abadi melakukan kegiatan usaha berupa produksi dan penjualan

peralatan rumah tangga seperti segala jenis hanger atau gantungan pakaian,

hanger dinding, kastok, alat tatakan panci dan lain – lain. Sedangkan untuk

memudahkan proses produksinya, UD. Sumi Abadi memperoleh bahan

bakunya yaitu kawat yang dibeli dari penjual atau produsen dengan kuantitas

(63)

7. Struktur Organisasi UD. Sumi Abadi

Pemilik

bagian produksi

bagian pemotongan

bagian hanger pun

bagian tatakan

bagian krom

bagian

packing

bagian kastok bagian

gudang

bagian akuntansi dan

keuangan

bagian penjualan

[image:63.842.169.664.177.555.2]

Bagian Pengiriman

Gambar 3.1

(64)

8. Tugas dan Fungsi masing – masing bagian

a. Jabatan : Pemilik

Gambar

 Gambar 2.1 Flowchart Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Over the Counter Sales
Gambar 2.2
Gambar 2.3
 FlowchartGambar 2.4  Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Over the Counter Sales (Lanjutan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran matematika berbantu berbantu software prezi dengan pendekatan kontekstual pada materi bangun ruang sisi

1. Terdapat hubungan antara IMT terhadap skor PASI pada pasien psoriasis di RSUD dr. Pada penelitian ini didapatkan bahwa skor PASI terbanyak pada pasien psoriasis

Reaksi Kimia Bersyair dalam Gerakan Literasi Sekolah__Simposium Guru Tahun 2016__M.Fadli Rasyid 0.. Artikel Simposium Guru

Berdasarkan hasil yang didapatkan maka gambaran profil lipid (Total kolesterol, LDL, trigliserida) pasien hipertensi pada pasien di Rumah Sakit Gotong Royong adalah normal,

Undang-Undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah melahirkan paradigma baru dalam pengelolaan keuangan daerah

Penyedia Barang/Jasa yang berminat dapat mendaftarkan diri secara online pada website LPSE di http://www.lpse.sumutprov.go.id dengan terlebih dahulu melakukan registrasi pada

Setiap orang yang atas biaya sendiri atau atas biaya orang lain secara langsung atau tidak langsung turut melaksanakan penyewaan, pemuatan, atau pengasuransian

Kegiatan Agribisnis di SMK Negri 1 Pacet itu adalah dilakukan oleh siswa dan guru, dimana siswa di libatkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu produksi, pemasaran ,