• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep Hiperparatiroid Hipoparatiroid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askep Hiperparatiroid Hipoparatiroid"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN

DENGAN GANGGUAN

PARATIROID (HIPOPARATIROID

PARATIROID (HIPOPARATIROID

DAN HIPERPARATIROID)

DAN HIPERPARATIROID)

(2)
(3)

Kelenjar paratiroid adalah

Kelenjar paratiroid adalah empat organ kecil, masing-masing berdiameter

empat organ kecil, masing-masing berdiameter

sekitar 3 mm yang

sekitar 3 mm yang terletak pada permukaan posterior atau tertanam dalam

terletak pada permukaan posterior atau tertanam dalam

kapsul kelenjar tiroid, sepasang di atas dan sepasang di bawah yang

kapsul kelenjar tiroid, sepasang di atas dan sepasang di bawah yang

terdiri dari kumpulan sel-sel, dipisahkan oleh jaringan ikat dan dengan

terdiri dari kumpulan sel-sel, dipisahkan oleh jaringan ikat dan dengan

sinusoid untuk darah yang

sinusoid untuk darah yang mengalir disekeliling sel

mengalir disekeliling sel

ANAT

(4)

Kelenjar paratiroid mempunyai beberapa fungsi bagi

Kelenjar paratiroid mempunyai beberapa fungsi bagi

tubuh di antaranya :

tubuh di antaranya :

Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam

Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam

 plasma.

 plasma.

Mengontrol eksresi kalsium dan fosfat melalui ginjal.

Mengontrol eksresi kalsium dan fosfat melalui ginjal.

Mempercepat absorbsi kalsium di intestin.

Mempercepat absorbsi kalsium di intestin.

Kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi

Kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi

respon tulang sehingga menambah kalsium dalam darah.

respon tulang sehingga menambah kalsium dalam darah.

Menstimulasi dan mentransport kalsium dan fosfat

Menstimulasi dan mentransport kalsium dan fosfat

melalui mebran sel.

melalui mebran sel.

FISIOLOGI

(5)

Definisi

Hiperparatiroid

adalah karakter penyakit yang disebabkan kelebihan sekresi hormon  paratiroid, hormon asam amino  polipeptida.

Efek utama dari hormon paratiroid yaitu meningkatkan konsentrasi cairan kalsium dengan meningkatkan pelepasan kalsium dan fosfat dari matriks tulang, meningkatkan penyerapan kalsium oleh ginjal, dan meningkatkan produksi ginjal.

Hipoparatiroid

adalah gangguan endokrin pada kelenjar paratiroid karena penurunan atau penggunaan hormone paratiroid yang tidak mencukupi

 biasanya sebagai akibat cedera atau pengangkatan kelenjar  paratiroid yang tidak sengaja, pada

waktu pembedahan kelenjar

 paratiroid atau pembedahan daerah leher lainnya.

(6)

Klasifikasi

ipoparatiroid !eonatal

"impel #diopatik

ipoparatiroid

ipoparatiroid $asca %edah

Hiperparatiroid

Hipoparatiroid

iperparatiroid $rimer 

iperparatiroid "ekunder 

iperparatiroid &ersier 

(7)

Etiologi

(estruksi 'utoimun Kelenjar $aratiroid Metastase pda Kelenjar paratiroid

Hiperparatiroid

Hipoparatiroid

)agal )injal Kronis

Penyakit

Tulang

&umor Malignant Kelenjar $aratiroid ipertrofi Kelenjar $aratiroid

'denoma %enigna (efisiensi *itamin (

Malabsorbsi

Kelainan Kongenital Magnesium

Kerusakan 'kibat $embedahan Kelenjar $aratiroid $enyakit #nfiltratif  pada Kelenjar $aratiroid

(8)

PATOFISIOLOGI HIPERPARATIROID

iperparatiroid ditandai dengan kelebihan $& +$aratiroid ormon dalam

sirkulasi. $& terutama bekerja pada tulang dan ginjal. (alam tulang, $&

meningkatkan reabsorpsi kalsium dari limen tubulus ginjal. (engan

demikian mengurangi eksresi kalsium dalam urine. $& juga meningkatkan

 bentuk itamin (3 aktif dalam ginjal. *itamin ( memainkan peranan

 penting dalam metabolisme kalsium sebab dibutuhkan oleh $& untuk

 bekerja di target organ.

Kelebihan jumlah sekresi $& menyebabkan hiperkalsemia yang

langsung bisa menimbulkan efek pada reseptor di tulang, traktus

intestinal, dan ginjal.

(9)

PATOFISIOLOGI HIPOPARATIROID

ipoparatiroidisme disebabkan oleh defisiensi  parathormon yang mengakibatkankenaikan kadar

fospat darah +iperfospatemia dan penurunan konsentrasi kalsium darah +hipokalsemia tanpa

adanya parathormon akan terjadi penurunan obsorpsi intestinalkalsium dari makanan dan  penurunan resorpsi kalsiun dari tulang dan di sepanjang tubulusrenalis penurunan eskresi fospat

melalui ginjal menyebabkan hipofospaturia, dan kadarkalsiun serum yang rendah mengakibatkan

(10)

Manifestasi Klinis

Hiperparatiroid

Hipoparatiroid

epat lelah

Reabsorpsi

kalsium dari

tulang meningkat

sehingga terjadi

hiperkaksemi

dalam darah

/eabsorpsi kalsium tulang meningkat sehingga tulang mudah fraktur $enurunan tonus otot  !yeri pinggang karena batu ginjal

Kesemutan di tangan, jari, dan sekitar mulut

Kram otot parah dari seluruh tubuh

 Kejang-kejang

ipokalsemia

&etanus 0aten +ditunjukkan oleh tanda &rousseau atau tanda hostek yang

 positif 

&etanus yang nyata +overt  : +bronkospasme, disfagia, fotofobia,

aritmia jantung enti jantug karena hiperkalsemia (epresi refle1 tendon Mual 2 muntah

(11)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK HIPERPARATIROID

$emeriksaan radioimmunoassay

&es darah

$enggambaran dengan sinar 

$emeriksaan antibodi ganda hormon paratiroid

$emeriksaan 4"), M/#, $emindai thallium

5steokalsin: meningkat

6osfatase asam yang resisten-tartrat: meningkat

"ekresi asam basal: dapat meningkat

Kimia urine: peningkatan kadar kalsium dan klorida

(12)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK HIPOPARATIROID

Pemeri!aa" La#oratori$m

Foto Ro"t%e"

7. Kalsium serum rendah

8. 6osfat anorganik dalam

serum tinggi

3. 6osfatase alkali normal

atau rendah

7. "ering terdapat kalsifikasi yang

 bilateral pada ganglion basalis di

tengkorak 

8. Kadang-kadang terdapat pula

kalsifikasi di serebellum dan pleksus

koroid

3. $ada EK): biasanya 9&-interal

lebih panjang.

(13)

Penatalaksanaan

Hiperparatiroid

Hipoparatiroid

Menaikkan kadar kalsium serum

sampai 9-1 mg!dl "#$#-#$% mmol!&'

Pada kondisi hipokalsemia akut

"diberi kalsium glukonas intra(ena'

 Pada kondisi hipokalsemia kronik

dimana pasien hanya mengeluhkan

gejala ringan atau bahkan tanpa

gejala klinis dapat diberikan preparat

kalsium (itamin D per oral

&indakan bedah

$asien (ianjurkan untuk minum sebanyak 8 ml cairan atau lebih untuk mencegah terbentuknya batu ginjal

Mobilitas pasien dengan banyak berjalan atau  penggunaan kursi goyang harus diupayakan

sebanyak mungkin karena tulang yang mengalami stress normal akan melepaskan kalsium merupakan predisposisi terbentuknya  batu ginjal

$emberian fosfat peroral menurunkan kadar kalsium serum pada sebagian pasien

(14)

Komplikasi

Hiperparatiroid

Hipoparatiroid

ipokalsemia

#nsufisiensi )injal

Kronik 

'terosklerosis

Kekurangan )itamin D dan dapat

menimbulkan osteoporosis

*ika dilakukan operasi paratiroidektomi  +kan ditemukan densitas tulang yang meningkat$ dan risiko fraktur tulang akan menurun

Pada kehamilan kondisi hiperparatiroid  juga memba,a dampak yang sangat  besar diantaranya iperkalsemia darah dan menekan pengeluaran hormon paratiroid janin

(15)
(16)

STUDI KASUS

.eorang ,anita /0 tahun dengan keluhan timbul benjolan pada lengan dan

tangan +,alnya benjolan timbul di siku lengan kiri sejak 2 bulan sebelum

masuk rumah sakit$ yang semakin lama semakin besar dan 3 bulan kemudian

 benjolan juga timbul di punggung tangan kiri dan kanan$ serta siku kanan

4enjolan tidak nyeri$ tidak panas dan tidak gatal serta tidak terlalu

mengganggu gerak lengan penderita 4enjolan menetap$ tak terpengaruh oleh

suhu udara$ akti(itas fisik$ maupun konsumsi makanan Keluhan ini baru

pertama kali dialami Pasien pernah didiagnosis sebagai penyakit ginjal

kronik "P5K' sejak # tahun yang lalu Rasa gatal di seluruh tubuh dirasakan

sejak 2 bulan terakhir 5atal hanya bisa berkurang setelah penderita 6u6i

darah 7a merasa nyeri seperti ditusuk-tusuk pada seluruh tulang-tulang

&emah pada otot-otot betis dan kaki dikeluhkan oleh penderita Rasa lesu$

tidak ada nafsu makan$ sulit buang air besar$ sering mual dan kadang muntah

 juga dikeluhkan 4uang air ke6il sejumlah 8 1 gelas "8 # 66' per hari

(17)

Pengkajian

Data .ubjektif 

 +danya ketidaknyamanan "nyeri tulang'$ lemah padakaki$ .usah buang air besar "konstipasi'$ &esu$ tidak

nafsu makan dan sering mual

Data bjektif 

Kelemahan otot$ .esak napas dan jantung berdebar-debar$5:. ; /%2$ Tekanan darah ; 1%!9 mmg$ <adi ; 00=!menit$ eart Rate ; #/=!menit$ Konjungti(a anemis$

Kelenjar tiroid dan getah bening tak teraba

Ri,ayat Kesehatan

Klien Pasien pernah didiagnosis sebagai penyakit ginjalkronik "P5K' sejak # tahun yang lalu

Ri,ayat Peny Keluarga

 +yah pasien meninggal dunia karena hipertensi$ sedangkan tiga saudara kandungnya mempunyai penyakit ginjal$ yang menyebabkan # di antaranya

(18)

Pengkajian

Ri,ayat Trauma

>isik 

tidak ada

Pemeriksaan

>isik 

41 "4reath'; .ulit napas "4ronkospasme!spasme laring'

4# "4lood'; ipertensi 1%!9 mmg

43 "4rain';

-4/ "4ladder'; 4uang air ke6il sejumlah 8 1 gelas "8 # 66' per hari

4% "4o,el'; Mual$ muntah$ anoreksia $ konstipasi

(19)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas$

kelelahan otot pernapasan

#

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan

dengan mual$ muntah

(20)

Diagnosa keperawatan: Pola naas tidak eekti !er"#!#ngan dengan

spas$e %alan napas& kelela"an otot pernapasan'

Tujuan; klien mendapatkan kembali pola nafas yang efektif dan dapat mempertahankannya

Kriteria hasil; se6ara subyektif sesak nafas menurun$ RR 12-#=!menit$ tidak menggunakan otot bantu nafas$ gerakan dada normal

Inter(ensi

Rasional

Kaji pola nafas klien dan suara napas klien setiap # jam

Pengkajian rutin pola nafas sangat penting untuk menghindari kondisi memburuk saat keadaan  berubah drastis

 +uskultasi dada klien untuk mendengarkan stridor laring pasien selama setiap / jam

.uara ini menggambarkan spasme laring parsial sampai total yang dapat memberikan gambaran terhadap tindakan kepera,atan yang tepat saat kondisi berubah drastis

bser(asi keluhan sesak nafas baik se6ara  (erbal atau non(erbal

Tanda dan gejala pada pasien yang meliputi kesulitan bernafas$ kesulitan bi6ara$ dan penggunaan otot bantu nafas dapat perubahan kondisi klien

4erikan oksigen sesuai dengan kebutuhan klien

Membantu memberikan suplai oksigen ke tubuh pasien saat metabolismenya sedang meningkat

4erikan (entilasi mekanik kepada pasien )entilasi mekanik digunakan jika pengkajian sesuai kapasitas (ital klien menggambarkan kemunduran keadaan yang mengindikasikan memburuknya kekuatan otot pernafasan

(21)

)ONT*

7nter(ensi

Rasional

4erikan edukasi kepada klien yang mampu untuk melakukan nafas dalam dan batuk efektif "jika terdapat sekret'

Edukasi akan membantu klien untuk mengatasi masalah sesak nafas se6ara mandiri untuk memperbaiki pola nafas Kolaborasi dengan dokter dalam

pemberian terapi inhalasi

Membantu klien melonggarkan jalan napas agar tidak sesak

(22)

Diagnosa keperawatan: Ketidaksei$!angan n#trisi k#rang dari

ke!#t#"an t#!#" !er"#!#ngan dengan $#al& $#nta"

Tujuan; Klien akan mendapat masukan makanan yang men6ukupi$ seperti yang dibuktikan oleh tidak adanya mual kembali pada atau dapat mempertahankan berat badan ideal

Inter(ensi

Rasional

7dentifikasi faktor pen6etus mual dan muntah dan 6atat ,arna$ jumlah$ dan frekuensi muntah

Dapat melakukan penanganan lebih lanjut agar tidak terjadi mual dan muntah se6ara terus menerus

 ?akinkan diet yang dimakan mengandung serat untuk men6egah konstipasi

@ntuk menanggulangi masalah gangguan fungsi gastrointestinal$ sehingga perlu asupan nutrisi yang memperhatikan tekstur kaya serat

*elaskan pada klien untuk tidak mengkonsumsi susu dan produk susu

Dapat menghilangkan sebagian manifestasi gastrointestinal yang tidak menyenangkan 4antu klien untuk mengembangkan diet yang

men6akup tinggi kalori tanpa produk yang mengandung susu

Dapat menghilangkan sebagian manifestasi gastrointestinal yang tidak menyenangkan

Mandiri; berikan dorongan pada klien untuk mengkonsumsi diet rendah kalsium Kurangi makanan tinggi kalsium

@ntuk memperbaiki kadar kalsium yang tinggi

Kolaborasi; dengan ahli giAi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

Perlu adanya konsultasi untuk menyamakan persepsi mengenai pemenuhan kebutuhan nutrisi

(23)

Diagnosa kepera,atan; 7ntoleransi akti(itas berhubungan dengan kelemahan

otot

Tujuan ; klien dapat melakukan dan mempertahankan akti(itasnya se6ara optimal

Kriteria hasil ; klien mengatakan dapat melakukan akti(itas normal$ nyeri tulang dan sendi  berkurang atau tidak ada$ kelemahan otot tidak ada$ dan kekuatan otot maksimal

7nter(ensi

Rasional

Kaji kemampuan akti(itas$ nyeri tulang$ dan nyeri sendi klien

Kemampuan akti(itas merupakan salah satu indikator keutuhan tulang

@kur kemampuan otot klien se6ara berkala Kelemahan otot dapat terjadi pada klien yang menderita hipoparatiroid

Monitoring intake dan sumber makanan yang adekuat

<utrisi merupakan sumber energi untuk akti(itas

4antu klien dalam melakukan mobilisasi Klien memerlukan bantuan untuk program latihan

 +jarkan klien melakukan pemanasan sebelum latihan gerak

Menghindari ketegangan dan kekakuan gerak

Kolaborasikan dengan fisioterapis dalam penentuan program latihan akti(itas

Menetapkan program latihan yang sesuai

Monitor tanda (ital sebelum dan sesudah akti(itas

Memastikan program latihan akti(itas aman dilakukan dan mengurangi risiko komplikasi

(24)

E+A,UASI

1

 D= 1 ; Pola nafas efektif$ sesak nafas menurun$ RR 12-#=!menit$ tidak

menggunakan otot bantu nafas$ gerakan dada normal

# D= # ; <utrisi adekuat$ masukan makanan dan 6airan adekuat$ energi

adekuat$ 44 normal

3 D= 3 ; Dapat melakukan akti(itas normal$ nyeri tulang dan sendi

 berkurang atau tidak ada$ kelemahan otot tidak ada$ dan kekuatan otot

(25)
(26)

STUDI KASUS

Tn + usia %B tahun datang ke rumah sakit pada tanggal B Maret

#1% dengan keluhan sering mengalami kejang 1 bulan terakhir

.aat pengukuran TT) didapatkan TD ; 9!0 mmg$ suhu ;

3B

:$ nadi ; 00=!menit$ RR ; #=!menit dan suara nafas stridor

asil uji laboratorium menunjukan kalsium 3-% mg!d&

"normalnya 0%C1% mg!dl'$ kadar fosfat 2 mg!d& "normalnya

#%-/% mg!d&' Keluarga pasien mengatakan bah,a saat di

rumah pasien sering mengeluh sakit kepala$ sulit nafas saat

kejang$ kejang!kekakuan dirasakan pada muka$ terkadang pada

tangan dan kaki$ dan akhir-akhir ini pasien tidak mau makan

dikarenakan susah menelan 4erat badan pasien turun dari 2%kg

menjadi 2#kg Terdapat Tanda :h(ostek atau Trousseaus positif

pada pasien Pasien mengatakan pernah mengalami operasi

 bedah leher # bulan yang lalu

(27)

Pengkajian

7dentitas Klien

<ama "Tn+'$ @sia "%B'$ *enis

Kelamin "Pria'

Ri,ayat Peny

.ekrang

Tn  usia %B tahun datang ke rumah sakit

pada tangggal B Maret #1% dengan keluhan

sering mengalami kejang 1 bulan terakhir

Keluarga pasien mengatakan bah,a saat di rumah pasien sering mengeluh sakit kepala$ sulit nafas saat kejang$ kejang!kekakuan dirasakan pada muka$ terkadang pada tangan dan kaki$ dan akhir-akhir ini pasien tidak mau makan dikarenakan susah menelan

Rambut pasien terlihat tumbuh jarang dan kulit kering ! bersisik Terdapat Tanda :h(osteks atau

(28)

Pengkajian

Ri,ayat peny

dahulu

Pernah melakukan operasi

pembedahan pada leher

Pemeriksaan

penunjang

kalsium dalam serum rendah yaitu -% mg!d&

"normalnya 0%C1% mg!dl' Kadar fosfat

2 mg!d& "normalnya #%-/% mg!d&'

Pemeriksaan

>isik 

41 "4reath' ; .ulit napas "4ronkospasme!spasme laring'$ suara napas stridor

4# "4lood' ; ipotensi 9!0 mmg

43 "4rain' ; .akit Kepala

4/ "4ladder' ;

hiperfosfatemia 2$ mg!dl

4% "4o,el' ; .ulit menelan$ disfagia

42 "4one' ; Kejang otot di muka$ tangan dan kaki$ Tanda :h(osteks atau Trousseaus$ kulit kering atau  bersisik$ rambut jarang-jarang$ kaku pada

(29)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme laring akibat

akti(itas kejang

#

<utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake nutrisi

inadekuat

3

7ntoleransi akti(itas berhubungan dengan kekakuan ekstremitas

/

Resiko 6idera berhubungan dengan kejang yang diakibatkan oleh

(30)

INTER+ENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan : Pola naas tidak eekti !er"#!#ngan

dengan spas$e laring aki!at akti(itas ke%ang'

Tujuan ; Pola nafas kembali efektif  Kriteria asil ;

1 RR 12-# kali!menit

# Ekspansi paru mengembang

7nter(ensi

Rasional

Kaji upaya pernapasan dan kualitas suara napas setiap # jam

@ntuk mengetahui suara dan keadaan jalan nafas

 +uskultasi untuk mendengar stridor laring tiap / jam

@ntuk mengetahui adanya stridor yang merupakan tanda adanya edema laring

4aringkan pasien untuk mengoptimalkan  bersihan jalan napas

@ntuk men6egah penekanan jalan nafas! mempertahankan jalan nafas untuk tetap terbuka

Kolaborasi pemberian oksigen tambahan sesuai dengan kebutuhan

@ntuk memaksimalkan bernafas dan menurunkan kerja nafas$ memberikan kelembaban pada membran mukosa dan membantu pengen6eran sekret

(31)

Diagnosa

Keperawatan:

N#trisi

k#rang

dari

ke!#t#"an

 !er"#!#ngan dengan intake n#trisi inadek#at

Tujuan ; Kebutuhan nutrisi terpenuhi Kritera hasil ;

1 <utrisi adekuat

# Masukan makanan dan 6airan adekuat 3 Energi adekuat

/ 44 normal

7nter(ensi

Rasional

Monitor makanan!6airan yang di6erna dan hitung masukan kalori tiap hari

@ntuk memantau intake dan output dari klien

Tentukan makanan kesukaan klien @ntuk meningkatkan moti(asi klien untuk makan Dorong pasien untuk memilih makanan

 yang lunak 

Memudahkan klien untuk menelan dan tidak memperberat kerja usus

Dorong masukan makanan tinggi kalsium @ntuk meningkatkan kadar kalsium dalam tubuh Kolaborasi tentukan makanan yang tepat

sebagai program diet

@ntuk menentukan diet yang sesuai dengan kebutuhan klien

(32)

Diagnosa Keperawatan: Intoleransi akti(itas !er"#!#ngan dengan

kekak#an ekstre$itas

Tujuan ; +kti(itas "+D&' kembali normal

Kriteria hasil ;

1 Klien mampu melakukan akti(itasnya sendiri " mampu makan sendiri$ memakai pakian sendiri$ makan$ jalan$ duduk'

7nter(ensi

Rasional

Ren6anakan dan monitor program akti(itas  yang tepat

Mempertahankan akti(itas daily li(ing klien

4antu memilih akti(itas yang sesuai dengan kemampuannya

Membiasakan klien dengan akti(itas ringan sesuai kemampuannya

4antu untuk memfokuskan apa yang dapat pasien lakukan

Mempertahankan kemampuan klien dalam  berakti(itas sesuai dengan kemampuannya 4uat lingkungan yang aman buat pasien @ntuk menghindari risiko 6idera saat klien

melakukan akti(itasnya 4erikan reinfor6ement kepada pasien atas

kemampuannya

Menumbuhkan moti(asi klien untuk melakukan akti(itas sesuai kemampuannya Monitor respons emosi$ fisik$ sosial dan

spiritual dalam akti(itas

Melihat perkembangan pasien se6ara holistik setelah melakukan akti(itasnya

(33)

Diagnosa Keperawatan : Resiko -idera !er"#!#ngan dengan ke%ang

 .ang diaki!atkan ole" "ipokalse$ia

Tujuan ; Klien tidak mengalami 6idera Kriteria hasil ;

1 Reflek normal # Tanda (ital stabil

7nter(ensi

Rasional

Pantau TT) dan reflek tiap # jam sampai / jam @ntuk memantau perkembangan keadaan umum pasien

Pantau fungsi jantung se6ara terus menerus @ntuk mengetahui perkembangan keadaan kerja  jantung klien

4ila pasien dalam tirah baring berikan bantalan pada tempat tidur dan pertahankan tempat tidur dalam posisi rendah

Mengurang risiko klien terjatuh dari tempat tidur

4ila akti(itas kejang terjadi ketika pasien bangun dari tempat tidur$ bantu pasien untuk berjalan$ singkirkan benda-benda berbahaya$ bantu pasien dalam menangani kejang dan reorientasikan bila perlu

@ntuk mengurangi risiko 6idera pada klien akibat benda-benda tajam disekitar klien saat terjadi kejang

Kolaborasi dengan dokter dalam menangani gejala dini dengan memberikan dan memantau efektifitas 6airan parenteral dan kalsium

@ntuk mengantisipasi terjadinya gejala dini kejang yang dapat menimbulkan risiko 6idera

(34)

E+A,UASI

1

D= 1 ; Pola nafas efektif$ RR 12-# kali permenit$ TT)

dalam batas normal$ Ekspansi paru mengembang

#

D= # ; <utrisi adekuat$ masukan makanan dan 6airan

adekuat$ energi adekuat$ 44 normal

3

D= 3 ; Mampu makan sendiri Memakai pakaian sendiri

Mandi$ jalan dan duduk

Referensi

Dokumen terkait

Lokasi Pemantauan Periode Pemantauan sebagaimana Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan

3.5 Mengevaluasi teks eksposisi berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan. 4.5 Mengonversi teks eksposisi ke dalam bentuk yang lain sesuai

Korosif pada logam, Kategori 1, H290 Toksisitas akut, Kategori 4, H302 Toksisitas akut, Kategori 4, H312 Iritasi kulit, Kategori 2, H315 Iritasi mata, Kategori 2, H319

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Satlantas Polresta Manado telah melaksanakan penanganan kemacetan dengan sebaik mungkin sesuai dengan tugas dan fungsi mereka yaitu

Faktor factor desain Screw yang menentukan kecepatan output dari screw adalah: (Dimana factor desain adalah menentukan jika diameter dan speed sudah tertentu/sama, maka

Teknologi SIG mengintegrasikan operasi pengolahan basis data yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, analisis statistik dengan

Bentuk komitmen dari komitmen normatif yang ditemukan pada guru MIN Beji, antara lain tidak tertarik pada tawaran organisasi lain yang mungkin lebih baik dari MIN Beji,

Alat yang diperlukan pada penelitian ini adalah steam jacket sederhana yang digunakan yaitu panci pengukus (panci luar) terbuat dari alumunium berukuran tinggi 25