28 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif melalui analisis korelasi. Korelasi adalah penelitian untuk
menetahui ada atau tidaknya suatu hubungan antara dua variabel atau lebih
(Arikunto, 1998) Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, dan sampel merupakan
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono,2011). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif progdi
Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana dari angkatan
2014, 2015, 2016 dan 2017, yang diketahui berjumlah 219 mahasiswa. Teknik
pengambilan sampel menggunakan sampling purposive, samping purposive
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Penggunaan
29
penentuan subjek yaitu mahasiswa yang belum menikah. Penentuan jumlah
sample penelitian menggunakan tingkat kesalahan 5%. Dari tabel penentuan
jumlah sampel dan populasi yang dikembangkan dari Isaac dan Michael,
diperoleh jumlah sampel sebanyak 135 dari besar populasi 219.
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Independen
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsep diri
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah perilaku
seksual pranikah
3.4 Definisi Operasional 3.4.1 Konsep diri
Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang
dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang
diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Aspek konsep diri yang
akan diukur merupakan konsep diri menurut Fitts yang membagi aspek
konsep diri menjadi dua dimensi pokok, yaitu dimensi internal dan
dimensi eksternal. Dimensi internel dibagi menjadi tiga, yaitu diri
identitas, diri pelaku dan diri penerimaan. Sedangkan untuk dimensi
eksternal dibagi menjadi lima bagian, diantaranya yaitu diri fisik, diri
etic-moral, diri pribadi, diri keluarga, dan diri sosial. Jadi terdapat
30 3.4.2 Perilaku Seksual Pranikah
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh
hasrat seksual baik yang dilakukan sendiri, dengan lawan jenis maupun
sesama jenis tanpa adanya ikatan pernikahan yang sah menurut agama.
Aspek perilaku seksual yang akan diukur ada 12 aspek diantaranya a)
berpegangan tangan, b) memeluk/dipeluk di bahu, c) memeluk/dipeluk
dipinggang, d) ciuman bibir, e) ciuman bibir sambil berpelukan, f)
meraba/diraba daerah erogan dalam keadaan berpakaian, g)
mencium/dicium daerah erogen dalam keadaan berpakaian, h) saling
menempelkan alat kelamin dalam keadaan berpakaian, i) meraba/diraba
daerah erogen dalam keadaan tanpa berpakaian, j) mencium/dicium
daerah erogen dalam keadaan tanpa berpakaian, k) saling menempelkan
alat kelamin dalam keadaan tanpa berakaian, h) hubungan seksual.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah skala. Teknik ini
menggunakan media berupa daftar pernyataan dengan opsi jawaban tersedia.
Penelitian ini menggunakan instrumen yang diadaptasi dari skala konsep diri
dan skala perilaku seksual pranikah.
3.5.1 Skala konsep diri
Dalam penelitian ini, digunakan skala konsep diri yang dibuat
berdasarkan dimensi-dimensi konsep diri menurut Fitts yang terdiri dari
dua dimensi pokok yaitu dimensi internal yang terdiri dari tiga bentuk
31
yang terdiri dari lima bentuk yaitu diri fisik, diri etik moral, diri pribadi,
diri keluarga dan diri sosial.
Dalam pembuatan skala konsep ini menggunakan skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,
2011).
Skala konsep diri diukur dengan menggunakan skala likert dengan
dua pernyataan mendukung dan tidak mendukung atau favorable dan
unfavorable. Dan terdapat empat alternatif jawaban yaitu sangat sesuai,
sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak seseuai. Dengan penentuan skor
sebagai berikut :
Item Favourable :
1. Sangat sesuai diberi skor 4
2. Sesuai diberi skor 3
3. Tidak sesuai diberi skor 2
4. Sangat tidak sesuai diberi skor 1
Item Unfavorable :
1. Sangat sesuai diberi skor 1
2. Sesuai diberi skor 2
3. Tidak sesuai diberi skor 3
32
Tabel 3.1
Kisi-kisi skala konsep diri
No Dimensi Aspek Indikator Fav Unfav Jumlah
a. Persepsi tentang
tingkah laku 2,18,34 10,26,42 6 Diri
penerima
a. Kepuasan akan
diri 3,19,35 11,27,43 6
2 Dimensi Eksternal
Diri fisik a. Persepsi terhadap
kesehatan diri 20 28 2
b. Persepsi terhadap
penampilan 4,36 12,44 4
c. Nilai-nilai moral
yang dipegang 21 29 2
Diri pribadi a. Persepsi terhadap
keadaan pribadi 6,22,38 14,30,46 6 Diri
keluarga
a. Perasaan sebagai
anggota keluarga 7,23 15,31 4 b. Peran sebagai
33 3.5.2 Skala perilaku seksual pranikah
Aspek perilaku yang terdapat dalam perilaku seksual pranikah dapat
dilihat dalam tahap-tahap perilaku seksual yang diberikan oleh
Soetjiningsih (2008):
a. Berpegangan tangan
b. Memeluk/dipeluk bahu
c. Memeluk/dipeluk pinggang
d. Ciuman bibir
e. Ciuman bibir sambil berpelukan
f. Meraba/diraba daerah erogen (payudara, alat kelamin) dalam
keadaan berpakaian
g. Mencium/dicium daerah erogen dalam keadaan berpakaian
h. Saling menempelkan alat kelamin dalam keadaan berpakaian
i. Meraba/diraba daerah erogen dalam keadaan tanpa berpakaian
j. Mencium/dicium daerah erogen dalam keadaan tanpa berpakaian
k. Saling menempelkan alat kelamin dalam keadaan tanpa berpakaian
l. Hubungan seksual
Dalam pembuatan skala perilaku seksual pranikah ini menggunakan
skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2011).
Skala ini diukur dengan menggunakan skala likert dengan dua
34
unfavorable. Dan terdapat empat alternatif jawaban yaitu sangat sesuai,
sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak seseuai. Dengan penentuan skor
sebagai berikut :
Item Favourable :
5. Sangat sesuai diberi skor 4
6. Sesuai diberi skor 3
7. Tidak sesuai diberi skor 2
8. Sangat tidak sesuai diberi skor 1
Item Unfavorable :
5. Sangat sesuai diberi skor 1
6. Sesuai diberi skor 2
7. Tidak sesuai diberi skor 3
35
Tabel 3.2
Kisi-kisi skala perilaku seksual pranikah
No Aspek Indikator Jumlah
Fav Unfav
1 Berpegangan tangan 1,25 13,35 4
2 Memeluk/dipeluk bahu 2,26 14,36 4
3 Memeluk/dipeluk
pinggang 3,27 15,37 4
4 Ciuman bibir 4,28 16,38 4
5 Ciuman bibir sambil
berpelukan 5,29 17,39 4
6
Meraba/diraba daerah erogen (payudara, alat kelamin) dalam keadaan berpakaian
6,30 18,40 4
7
Mencium/dicium daerah erogen dalam keadaan berpak
7,31 19,41 4
8
Saling menempelkan alat kelamin dalam keadaan berpakaian
8 20 2
9
Meraba/diraba daerah erogen dalam keadaan tanpa berpakaian
9,32 21,42 4
10
Mencium/dicium daerah erogen dalam keadaan tanpa berpakaian
10,33 22,43 4
11
Saling menempelkan alat kelamin dalam keadaan tanpa berpakaian
11 23 2
12 Hubungan seksual 12,34 24,44 4
Jumlah 44
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis yang akan digunakan adalah teknik
36
teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval atau rasio dengan
persyaratan tertentu(Riduwan & Akdon, 2005).
Pada penelitian ini kedua variabel termasuk dalam kategori data ordinal.
Namun uji analisis data dalam penelitian ini dikategorikan sebagai bentuk data
interval. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Guilford bahwa sebuah data yang
ordinal bisa dianggap sebagai sebuah data interval jika memiliki bukti bahwa
data berdistribusi normal (Ihsan, 2009). Syarat bagi korelasi pearson’s product
moment adalah uji normalitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
distribusi data yang didapat dari peneliti. Jika distribusi noemal, maka
digunakan statistik parametrik melalui bantuan komputer dengan program
SPSS for windows release versi 16.0
Uji normalitas bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang dianalisis berdistribusi
normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka dapat digunakan teknik
analisis data Parametrik, jika data berdistribusi tidak normal maka dapat
digunakan teknik analisis data Non Parametrik.
3.7 Uji Coba Alat Ukur
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji coba alat ukur untuk
melihat validitas dan reliabilitas alat. Uji coba alat ukur dilaksanakan tanggal
29 November 2017, dengan subjek mahasiswa Bimbingan dan Konseling
UKSW angkatan 2016 baik laki-laki maupun perempuan yang belum menikah.
37
memenuhi syarat penelitian. Keseluruhan subjek yang diuji cobakan berjumlah
30 subjek.
3.7.1 Validitas Item
a. Validitas Item Skala Konsep Diri
Pengolahan data menggunakan SPSS for windows versi 16.00. Pada
skala konsep diri item yang diujicobakan berjumlah 48 item, dan dari
48 item yan diujicobakan diperoleh hasil 48 item lolos seleksi, 0 item
gugur. Penentuan valid atau tidaknya item dilihat dari nilai Person
Correlatio atau r hitung, dimana jika r hitung > r tabel maka item
dinyatakan valid. Karena jumlah subjek disini adalah 30 subjek, maka
nilai r tabel adalah 0,361. Hasil ujicoba ini dapat dinyatakan valid
karena nilai Pearson Correlation atau r hitungnya adalah 0,383 sampai
38 Tabel 3.3
Skala Konsep Diri (Setelah Uji Validitas)
No Aspek Jumlah Jumlah
Fav Unfav
1 Diri identitas 3 3 6
2 Diri perilaku 3 3 6
3 Diri penerima 3 3 6
4 Diri fisik 3 3 6
5 Diri etik-moral 3 3 6
6 Diri pribadi 3 3 6
7 Diri keluarga 3 3 6
8 Diri sosial 3 3 6
Jumlah 48
b. Validitas Perilaku Seksual Pranikah
Pengolahan data menggunakan SPSS for windows versi 16.00. Pada
skala perilaku seksual pranikah item yang diujicobakan berjumlah 44
item, dan dari 44 item yang diujicobakan diperoleh hasil 44 item lolos
seleksi, 0 item gugur. Penentuan lolos atau tidaknya item dilihat dari
nilai Person Correlatio atau r hitung, dimana jika r hitung > r tabel
maka item dinyatakan valid/lolos seleksi. Karena jumlah subjek disini
adalah 30 subjek, maka nilai r tabel adalah 0,361. Hasil ujicoba ini
dapat dinyatakan valid karena nilai Pearson Correlation atau r
39
Tabel 3.4
Skala Perilaku Seksual (Setelah Uji Validitas)
No Aspek Item Jumlah
Fav Unfav
1 Berpegangan tangan 2 2 4
2 Memeluk/dipeluk bahu 2 2 4
3 Memeluk/dipeluk
pinggang 2 2 4
4 Ciuman bibir 2 2 4
5 Ciuman bibir sambil
berpelukan 2 2 4
6
Meraba/diraba daerah erogen dalam keadaan berpakaian
2 2 4
7
Mencium/dicium daerah erogen dalam keadaan berpak
2 2 4
8
Saling menempelkan alat kelamin dalam keadaan berpakaian
1 1 2
9
Meraba/diraba daerah erogen dalam keadaan tanpa berpakaian
2 2 4
10
Mencium/dicium daerah erogen dalam keadaan tanpa berpakaian
2 2 4
11
Saling menempelkan alat kelamin dalam keadaan tanpa berpakaian
1 1 2
12 Hubungan seksual 2 2 4
40 3.7.2 Reliabilitas
Item-item yang telah lolos seleksi kemudian diuji reliabilitasnya
dengan uji reliabilitas Alpha Cronbach, dengan menggunakan SPSS for
Windows versi 16.00. Koefisien yang diperoleh sebesar 0,943 untuk skala
konsep diri dan 0,957 untuk skala perilaku seksual pranikah. Dengan