• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan dan Kebudayaan dalam JENDELA 2016 - 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendidikan dan Kebudayaan dalam JENDELA 2016 - 2019"

Copied!
730
0
0

Teks penuh

(1)

i

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat

(2)

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

ii

Pelindung:

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Penasihat:

Sekretaris Jenderal

Pengarah Konten:

Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Publik

Penanggung Jawab:

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat,

Ade

Erlangga Masdiana

Pemimpin Redaksi:

Kepala Bagian Publikasi,

Anang Ristanto

Redaktur Pelaksana:

Kepala Sub Bagian Publikasi,

Ratih Anbarini

Staf Redaksi:

Agi Bahari, Desliana Maulipaksi, Ryka Hapsari Putri, Lany Fitriana,

Dwi Retnawati, Denty Anugrahmawaty, Prima Sari, Anang Kusuma, Prani Pramudita,

Dennis Sugianto, Intan Indriaswarti, Nur Widianto

Editor:

Zainuddin, Sigit Supriyadi, M. Adang Syaripudin, Heri Nana Kurnia

Foto, Desain & Artistik:

Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat

Tim Penulis:

Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat

ISBN:

978-602-8087-08-7

Penerbit:

Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat

, Sekretariat Jenderal,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Desain/Layout:

Zainuddin, Heri Nana Kurnia

Pendidikan

dan

Kebudayaan

dalam

(3)

iii

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

KATA PENGANTAR

S

elama berada di era Kabinet Kerja 2014-2019, Kemendikbud melaksanakan

sejumlah program prioritas dan menyusun kebijakan untuk meningkatkan

kualitas pendidikan dan memajukan kebudayaan di Indonesia. Rangkaian program

prioritas dan kebijakan tersebut disajikan dalam bentuk majalah JENDELA yang

dikemas dengan bahasa ringan dan tampilan infografis yang menarik. Majalah ini

sendiri terbit pertama kali pada 2016 sebagai bagian dari keterbukaan informasi

publik dan rujukan bagi pemangku kepentingan terhadap kebijakan dan program

Kemendikbud.

Buku ini mengompilasi rubrik

Fokus

yang berisi penjelasan tentang kebijakan

dan program Kementerian selama 2016 hingga 2019. Sepanjang empat tahun

perjalanan majalah JENDELA, ada sebanyak 40 edisi yang diterbitkan. Dalam buku

ini, sebanyak 40 edisi rubrik Fokus yang disajikan dan dikelompokkan berdasarkan

tema program dan kebijakan. Pengelompokkan ini dimaksudkan agar pembaca

dapat membaca secara runut perkembangan program dan kebijakan tersebut.

Buku ini terbagi dalam 10 bab, yaitu

Program Indonesia Pintar, Vokasi, Pendidikan

Karakter, Guru, Literasi, Penerimaan Peserta Didik Baru, Ujian Nasional,

Pemajuan Kebudayaan, Kurikulum, dan Tata Kelola Pendidikan dan Kebudayaan

.

Pengategorian bab dilakukan untuk memudahkan pembaca memilih topik yang

diinginkan.

Bab

Program Indonesia Pintar

berisi rubrik fokus dari tiga edisi majalah, yaitu “Ayo

Daftarkan Kartumu”, “Siswa Harus Tetap Bersekolah”, dan “5 Tahun Perjalanan

Program Indonesia Pintar”. Sementara pada bab

Vokasi

berisi rubrik fokus dari

empat edisi majalah yang seluruhnya mengupas tentang program dan keberhasilan

revitalisasi vokasi.

Pada bab

Pendidikan Karakter

, buku ini mengompilasi rubrik fokus dari tiga edisi

tentang bagaimana penguatan pendidikan karakter dilakukan dan apa dampak

yang diharapkan tumbuh dari penguatan ini. Adapun pada bab

Guru

, terdapat

empat rubrik fokus yang dikompilasi, di antaranya berisi penjelasan seputar

pengembangan keprofesian dan kesejahteraan guru.

Bab berikutnya adalah

Literasi

yang berisi tentang penjelasan gerakan literasi.

Gerakan ini merupakan salah satu program prioritas Kemendikbud untuk

memperkuat literasi bangsa. Bab

Penerimaan Peserta Didik Baru

berisi rubrik

fokus dari tiga edisi majalah, yaitu “Sistem Baru Penerimaan Peserta Didik

Baru”, “Kenyam Pendidikan Tanpa Diskriminasi”, dan “Selamat Datang di Sekolah

Menyenangkan”.

(4)

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

iv

Selanjutnya, bab

Ujian Nasional

yang mengulas kebijakan ujian nasional dan

hal-hal yang berkaitan dengan ujian tersebut. Bab lainnya yang masuk dalam buku

kompilasi ini adalah

Pemajuan Kebudayaan

, berisi rubrik fokus dari tiga edisi.

Ada pula bab

Kurikulum

yang berisi penjelasan tentang kebijakan dan materi

kurikulum, serta sistem perbukuan di Indonesia. Ada sebanyak lima edisi yang

dikompilasi pada bab ini. Kemudian, bab

Tata Kelola Pendidikan dan Kebudayaan

mengisi bagian terakhir dari buku kompilasi ini. Pada bagian ini sebanyak delapan

edisi rubrik kajian ditampilkan. Isinya seputar anggaran pendidikan hingga

perwujudan transparansi dan akuntabilitas anggaran, serta kilas balik kinerja

Kemendikbud selama periode 2014 s.d. 2019.

Akhir kata, diharapkan buku kompilasi ini dapat membantu pemangku

kepentingan dan masyarakat dalam memahami dengan lebih baik kebijakan

pendidikan dan kebudayaan yang Kemendikbud lakukan. Dengan demikian,

persoalan pendidikan dan kebudayaan menjadi lebih mudah dijawab, karena

adanya pengertian untuk saling bergotong royong menyelesaikan masalah yang

ada.

Semoga.

Sekretaris Jenderal

(5)

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... III

DAFTAR ISI... V

I

PROGRAM INDONESIA PINTAR ... 1

Karena Pendidikan Adalah Hak Setiap Anak Bangsa ... 2

Aktivasi Kartumu untuk Dapatkan Manfaat PIP ... 4

Daftarkan Diri ke Sekolah sebagai Calon Penerima Manfaat PIP ... 8

Ayo Cairkan Dana PIP ... 10

Prioritas Penerima PIP ... 14

Tanya Jawab PIP 2016 ... 15

Informasi dan Pertanyaan KIP ... 18

Siswa Harus Tetap Bersekolah ... 20

Tim Gerak Cepat Penanganan Bencana ... 22

10 Langkah Mewujudkan Satuan Pendidikan Aman Bencana ... 23

Dukung Percepatan Pemulihan Pascabencana di NTB ... 24

Bahu-Membahu Pulihkan Layanan Pendidikan di Sulawesi Tengah... 27

Penanggulangan Bencana Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah ... 29

Ajak Masyarakat Lepaskan Rasa Cemas Pasca Bencana ... 30

37 Ribu Lebih Sekolah ... 32

Minimalkan Risiko Bencana melalui Program SPAB ... 34

Siapkan Warga Sekolah Hadapi dan Tanggulangi Bencana ... 36

Hampir 5 Tahun Layani Akses Pendidikan Anak ... 38

KIP Tekan Angka Putus Sekolah ... 39

Beri Kesempatan Anak Putus Sekolah Menggapai Mimpi ... 42

PIP Mencerahkan Masa Depan Anak Bangsa ... 45

PIP Dorong Siswa untuk Berprestasi ... 48

Ramadhan: Meski Sulit, Pendidikan Tetap yang Utama... 50

PIP Buka Jalan Capai Cita-Cita... 52

Keberadaan KIP Diapresiasi Banyak Pihak ... 54

II VOKASI ... 57

Pendidikan Vokasi di SMK Cetak Tenaga Kerja Siap Pakai Secara Global ... 58

Fokus Pengembangan SMK di Lima Sektor Unggulan... 62

Proposal Elektronik Buka Kesempatan yang Sama Bagi Setiap SMK untuk

Dapatkan Bantuan ... 64

(6)

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

vi

Raih Masa Depan, Manfaatkan Bursa Kerja Khusus ... 68

SMK Rujukan Hasilkan SDM Terampil dan Berdaya Saing Tinggi ... 70

Jawaban Atas Persoalan Kekurangan Guru Produktif SMK... 74

Ikut Program Keahlian Ganda, Ini Keuntungan yang Guru Dapat... 76

Strategi Pelaksanaan Program Keahlian Ganda ... 78

Tugas Proyek Selama Kegiatan

On-Service Training

... 82

Wajib Ikuti Seluruh Rangkaian Diklat ... 84

Tanya Jawab Program Keahlian Ganda ... 86

Perolehan Dua Sertifikat Sekaligus dan Jadi Guru Produktif SMK

... 89

Potret Capaian Program Revitalisasi SMK Saat Ini ... 92

Pembangunan Fisik Tercapai, SMK Negeri 1 Mundu Fokus Revitalisasi

Alat Praktik ... 94

Kini Kualitas dan Sumber Daya Manusia SMK Negeri 9 Padang Kian Terukur .. 96

Revitalisasi SMK Negeri 1 Bawen, Daya Serap Lulusan Semakin Meningkat ... 98

Revitalisasi Antarkan SMK Raden Umar Said Unggul di Bidang Animasi ... 100

Hadapi Pertumbuhan Industri 4.0, Perlu Kolaborasi Ekosistem Pendidikan

Ciptakan Lulusan SMK Terampil ... 102

Capaian Revitalisasi SMK ... 104

Teaching Factory

Penuhi Kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri ... 106

Lulusan SMK Harus Mandiri, Kreatif, dan Inovatif ... 108

Penuhi Kebutuhan Tenaga Teknis Bidang Perfilman Dari SMK

... 110

Ini Kurikulum SMK Perfilman untuk Ciptakan Sineas Andal

... 112

Sekolah Pencetak Wirausaha ... 114

Dengan Sinergi, Wujudkan Lulusan Berkualistas ... 115

Peduli Perfilman, Kemendikbud Bantu Sarana dan Prasarana Produksi

Film Sekolah ... 118

Peran dan Dukungan Pemda Dibutuhkan ... 120

Perjalanan Pembukaan SMK Perfilman

... 122

Sambut Baik SMK Perfilman untuk Memenuhi Kebutuhan Industri Film

... 124

Gandeng Praktisi dan Akademisi di Bidang Perfilman

... 126

III PENDIDIKAN KARAKTER ... 129

Reposisi Karakter sebagai Ruh Terdalam Pendidikan ... 130

Implementasi Tidak Ubah Kurikulum ... 132

Pengembangan Nilai-Nilai Karakter ... 134

Manfaat untuk Kemaslahatan Bangsa dan Negara ... 136

Kedepankan Tugas Mengembangkan Ekosistem Pendidikan Karakter

di Sekolah ... 138

(7)

vii

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

Tujuan PPK ... 142

Dilaksanakan Bertahap dan Disesuaikan dengan Kebutuhan Sekolah ... 144

Tanya Jawab Seputar PPK ... 146

Perjalanan PPK Sejak 2016 Hingga 2017 ... 148

Harapan Presiden Menyongsong Generasi Emas 2045 ... 149

Pendidikan Karakter, Jiwa Utama dalam Penyelenggaraan Pendidikan

di Indonesia ... 151

Lima atau Enam Hari, Sekolah yang Menentukan ... 154

PPK Mengembalikan Jati Diri Guru sebagai Pendidik ... 156

Praktik-praktik Baik Program PPK Ini Tak Ubah Kurikulum Di Sekolah ... 158

Budayakan Literasi Sekolah Melalui Ban Bekas ... 160

Bantu Kurangi Sampah Plastik, Sekolah Ini Juga Tanamkan Kejujuran ... 161

Senyum, Sapa, dan Salam, Langkah Sederhana Tumbuhkan Karakter Siswa ... 162

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ... 164

Tumbuhkan Nilai-nilai Pancasila Pada Anak, Tripusat Pendidikan

Harus Bersinergi... 166

Praktik Baik Pendidikan Karakter dari Sekolah, Keluarga, Hingga Masyarakat 167

Lima Peran Guru Tumbuhkan Sikap Kebinekaan Siswa ... 169

Orangtua Hebat Mampu Tumbuhkan Budi Pekerti dan Budaya Prestasi Anak . 171

Pentingnya Kenalkan Kemajemukan pada Anak Sejak Usia Dini ... 175

Cara Menumbuhkan Karakter Bersahabat Pada Anak ... 176

Trik Orangtua Menumbuhkan Karakter Menghargai Perbedaan SARA

pada Anak ... 178

Ini Langkah Menyikapi Tragedi pada Anak oleh Orangtua dan Guru ... 180

Butuh Peran Aktif Masyarakat Wujudkan Ketertiban dan Keamanan Bersama 182

IV GURU ... 185

Pemerintah Terus Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru... 186

Penerima Tunjangan Profesi Harus Sesuai Kriteria yang Ditetapkan ... 188

Dapodik Jadi Sumber Data Utama ... 190

Mekanisme Penyaluran dan Kriteria Penerima ... 192

Siapa yang berhak menerima tunjangan khusus?... 193

Pengaduan Tunjangan Guru Diterima Unit Layanan Terpadu Kemendikbud ... 195

Persoalan Data Penerima dan Pembayaran Tunjangan Profesi Guru ... 196

Belum Dapat Tunjangan Profesi, Guru PNS Daerah Dapat Diusulkan Menjadi

Penerima Tambahan Penghasilan ... 198

Insentif Diberikan Kepada Tiga Guru Ini ... 200

TPG Mampu Tingkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia, Kompetensi

Kepala Sekolah Kuncinya ... 202

(8)

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

viii

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) ... 203

Upaya Peningkatan Profesionalitas Tenaga Pendidik ... 204

SIM Memudahkan Alur Informasi di Wilayah Tugas ... 207

Penggunaan Metode PKB Gunakan Penghitungan Jam Pelajaran ... 209

Bergabung Jadi Anggota, Guru Peroleh Manfaat PKB ... 211

Upaya Pemerintah Menambah Jumlah Guru Produktif ... 213

Kegiatan PKB di Kabupaten Sidoarjo Ini Boleh Ditiru ... 217

Kasus Kekerasan Terhadap Guru Mengapa Terjadi? ... 222

Tuntutan Profesionalisme Kerja Guru dan Kenyataannya di Lapangan ... 223

Pentingnya Menghidupkan Kembali Tripusat Pendidikan di Lingkungan

Sekolah ... 226

Ke Mana Harus Mengadu dan Bagaimana Mencegahnya? ... 228

Mari Dampingi Anak Saat Bermasalah di Sekolah ... 230

Masyarakat Juga Berperan dalam Mencegah Kekerasan Terhadap Guru ... 232

Diatur Dalam Undang-Undang Hingga Peraturan Menteri ... 234

Perlu Komitmen Kolektif ... 236

Upaya Perlindungan Terhadap Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... 238

Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Wajib Punya Nomor Identitas ... 240

Pengelolaan NUPTK Dilakukan Melalui Sistem Aplikasi dalam Jaringan ... 242

Perlancar Proses Pengelolaan NUPTK, Kemendikbud Terbitkan Peraturan

Sekretaris Jenderal ... 244

Ini Tahap dan Syarat Penerbitan NUPTK... 246

Penonaktifan atau Reaktivasi NUPTK? Begini Caranya! ... 248

Pastikan Siswa Miliki NISN dan Peroleh Manfaatnya ... 252

Ini Mekanisme Penerbitan NISN ... 254

Mulai 2016, NISN Diberikan Otomatis pada Siswa ... 256

Solusi untuk Masalah NISN-mu ... 257

V LITERASI ... 259

Budaya Literasi untuk Tumbuhkan Insan Pembelajar ... 260

Enam Komponen Literasi Dasar ... 262

Wujudkan Masyarakat Berdaya yang Melek Aksara dan Gemar Membaca ... 264

Membudayakan Ekosistem Sekolah yang Literat ... 266

Tujuan GLS ... 267

Berkarya dengan Teks ... 268

Peta Konsep Kembangkan Tanggapan Anak Terhadap Buku ... 270

Ini Cara Unik Sekolah Ciptakan Siswa yang Literat ... 272

Melek Informasi dengan Literasi Digital ... 274

(9)

ix

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

Gerakan Literasi Masyarakat dalam Perkembangannya ... 279

Gerakan Indonesia Membaca Upaya Menumbuhkan Budaya Baca untuk

Semua ... 281

19 Kabupaten/Kota Penyelenggara GIM 2017 ... 282

Kampung Literasi Ciptakan Masyarakat Pembelajar ... 284

Memberdayakan Pegiat Literasi Budayakan Membaca Sesuai Karakteristik

Daerah ... 286

Alur Penyelenggaraan Program Peningkatan Kapasitas Penggiat Literasi ... 287

Manfaatkan Satu Hari dalam Sebulan Untuk Berdonasi ... 288

Ke Mana dan Bagaimana Para Donatur Dapat Mengirimkan Buku? ... 289

Literasi Keluarga Bagian dari Penguatan Pendidikan Karakter ... 290

Kenalkan Macam-Macam Literasi Ini Pada Keluarga ... 292

Saatnya Penyelarasan Antar Pemangku Kepentingan ... 294

VI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU ... 297

Kemendikbud Antisipasi Kecurangan Penerimaan Peserta Didik Baru ... 298

Pemerataan Kualitas Pendidikan melalui Sistem Zonasi PPDB ... 300

Testimoni Kepala Dinas dan Kepala Sekolah ... 302

Edukatif Kreatif, Upaya Ciptakan Suasana Kondusif Bagi Peserta Peserta Didik

Baru ... 303

Penguatan Pendidikan Karakter di Tahun Pelajar Baru ... 306

Pemenuhan 24 Jam Tatap Muka Tidak Lagi Jadi Persyaratan Tunjangan

Profesi... 308

Pengelolaan Biaya Pendidikan pada Penerimaan Peserta Didik Baru ... 312

Daftar Sekolah, Daftarkan Juga KIP-Mu!... 314

Persyaratan SKTM Ditiadakan, Siswa Tidak Mampu Tetap Bisa Daftar

Sekolah ... 316

Syarat Pendaftaran bagi Siswa Tidak Mampu ... 318

Pemerintah Daerah Tetapkan Zona Penerimaan Peserta Didik Baru ... 319

Jalur Alternatif Penerimaan Peserta Didik Baru 2019, Butuh Partisipasi Aktif

Orang Tua ... 323

Penyaluran Kelebihan Siswa ... 325

Linimasa Pelaksanaan PPDB Tahun 2019 ... 326

Pengecualian Jalur PPDB ... 327

Yuk, Ketahui Proses Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru! ... 328

Pemerintah Daerah, Sekolah, dan Masyarakat Punya Andil dalam Penerimaan

Peserta Didik Baru ... 331

Bangun Sekolah Menyenangkan Bersama-Sama ... 334

Regulasi untuk Dorong Ciptakan Sekolah Nyaman dan Menyenangkan ... 335

(10)

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

x

Wujudkan Sekolah yang Menyenangkan Lewat Penguatan Peran Tripusat

Pendidikan ... 339

Aneka Cara Buat Belajar Menyenangkan ... 342

Tahun Pelajaran Baru, Yuk Kenalan dengan Rumah Belajar ... 348

Orang Tua Juga Berperan Ciptakan Sekolah yang Menyenangkan untuk

Anak ... 350

VII UJIAN NASIONAL ... 353

Kisi-Kisi UN Berubah, Pola Pikir Guru Berubah ... 354

Perbandingan Kisi-Kisi UN 2015 – 2016 ... 355

Tahapan Pembuatan Kisi – Kisi UN 2016 ... 356

UN Berbasis Komputer Melek Teknologi Di Bidang Pendidikan ... 358

Pentingnya Indeks Integritas UN untuk Dorong Perilaku Jujur... 362

Kiat Sukses UN 2016 ... 364

UN Berbasis Komputer Tanpa Pungutan ... 365

Lima Aplikasi Layanan Baru Kemendikbud ... 366

Ujian Nasional di Daerah Terkena Dampak Asap/Bencana Tetap Sesuai Jadwal 368

Menggali Informasi untuk Intervensi melalui Evaluasi ... 370

Hasil UN Selaras dengan Capaian Penilaian Internasional ... 373

Peserta UN SMA/MA Bebas Pilih Satu Mapel Peminatan ... 376

Jadwal UNKP (Ujian Nasional Kertas dan Pensil) ... 378

Jadwal UN untuk Pendidikan Kesetaraan (UNBK atau UNKP) ... 379

Mutu Ujian Sekolah Ditingkatkan melalui USBN ... 380

Beda UN, USBN, dan US ... 381

UNBK, Kenapa Tidak? ... 382

Jadwal UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) ... 384

UNBK dalam Angka ... 386

Cara Cerdas Hadapi UNBK ... 388

Tak Perlu Khawatir Hadapi UN dan USBN ... 390

Menuju 100% Ujian Nasional Berbasis Komputer ... 392

Ujian Nasional 2018 Jenjang SMP dan SMA atau yang Sederajat Diikuti Oleh 8.1

Juta Peserta Dari 96 Ribu Satuan Pendidikan di Seluruh Indonesia ... 395

Isian Singkat Warnai Ujian Nasional 2018 ... 396

Pertama Kali USBN di Jenjang Sekolah Dasar... 399

Jadwal UN ... 402

USBN Dorong Otonomi Guru ... 404

Saat Anak Hadapi Ujian, Orangtua Jangan Lakukan Hal-Hal Ini ... 406

Begini Potret Ujian Nasional 2019 ... 408

(11)

xi

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

Statistik Umum Hasil UN ... 412

Guru Profesional Perlu Manfaatkan Hasil Ujian Nasional ... 414

Perbaikan Kualitas Pendidikan Daerah Manfaatkan Hasil Ujian Nasional ... 417

Pengembangan Sistem Penilaian untuk Kesiapan Generasi Indonesia

di Abad 21 ... 420

Ujian Nasional 2019 dalam Angka ... 422

Kebaruan dalam Ujian Nasional 2019 ... 424

Mengukir Prestasi dari Bilik Himpitan Ekonomi ... 426

VIII PEMAJUAN KEBUDAYAAN ... 429

Anggota Dewan Sepakat Setujui RUU Disahkan... 430

Jalan Panjang Menuju Pengesahan UU Pemajuan Kebudayaan ... 432

Infografis RUU Pemajuan Kebudayaan

... 434

Empat Langkah Strategis Pemajuan Kebudayaan... 436

Unsur Kebudayaan yang Jadi Sasaran Utama Pemajuan Kebudayaan ... 439

Infografis Pemajuan Kebudayaan

... 442

Sambut Baik UU Pemajuan Kebudayaan, Ini Harapan Budayawan ... 444

Delapan Hal Ini Bisa Kamu Lakukan untuk Pemajuan Kebudayaan Indonesia ... 446

Kongres Kebudayan Indonesia 2018 Tentukan Arah Pemajuan Kebudayaan .... 448

Pemerintah Daerah, Ujung Tombak Strategi Kebudayaan ... 450

Infografis Pokok Pemikiran Kebudayaan Daerah

... 452

Pemajuan Kebudayan Perlu Sinergi Pemerintah dengan Pelaku Budaya ... 454

Dokumen Strategi Kebudayaan Jadi Pedoman Kebudayaan Nasional ... 457

7 Agenda Strategis Pemajuan Kebudayaan ... 460

Tujuh Isu Pokok Pemajuan Kebudayaan ... 462

Gotong Royong Menuju Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan ... 464

Strategi Kebudayaan Untuk Ketahanan Budaya dan Pendidikan Karakter

Bangsa ... 467

Perwujudan Amanat Undang-Undang dan Ruang Ekspresi Budaya ... 470

Ruang Bersama Bagi Keberagaman Ekspresi Budaya ... 471

Pasanggiri: Upaya Kenalkan Permainan Tradisional pada Generasi Muda... 474

Ruang Muka Indonesia Bahagia ... 477

Gotong Royong Ekosistem Kebudayaan dalam Diskusi ... 480

Menumbuhkan Akar Kebudayaan dalam Diri Anak-Anak... 482

Kaya Akan Keragaman dengan Konteks Kekinian ... 484

Belajar Mengenal Budaya Hingga Bernostalgia Masa Kecil ... 486

IX KURIKULUM ... 489

(12)

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

xii

Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial ... 491

Koherensi KI-KD dan Penyelarasan Dokumen ... 494

Pemberian Ruang Kreatif pada Guru ... 496

Kemampuan Siswa Tidak Dibatasi Taksonomi Proses Berpikir... 498

25 Persen Sekolah Terapkan Kurikulum 2013 ... 500

Kisah Sukses Ujian Nasional 2016 ... 502

Efek Penggunaan Kurikulum 2013 dalam Kisi-Kisi Ujian Nasional 2015/2016 . 504

Ini Ketentuan Buku Penunjang Kurikulum 2013 ... 505

Sempat Ditunda, Akhirnya UU Sistem Perbukuan Disahkan pada 27 April 2017 506

UU Sistem Perbukuan Menghadirkan Negara dalam Ekosistem Perbukuan ... 508

Mewujudkan Ekosistem Perbukuan yang Sehat ... 510

Menilik Jenis-Jenis Buku Menurut UU Sistem Perbukuan ... 514

UU Sisbuk Memberikan Kepastian Kepada Pengguna Buku ... 516

Mewujudkan Buku Bermutu, Murah, dan Merata Bagi Masyarakat ... 518

Buku Bermutu, Murah, dan Merata Bukan Hal Mustahil ... 520

Ini Wewenang dan Kewajiban Pemerintah ... 522

Peningkatan Kualitas Gizi Anak Sejak Dini ... 524

Pentingnya Edukasi Tentang Gizi untuk Anak ... 525

Pendidikan dan Pembangunan Bangsa Bebas dari

Stunting

... 527

Pemerintah Bantu Pemberian Makanan Sehat untuk Daerah 3T ... 530

Program Gizi Anak Sekolah untuk Generasi Sehat, Cerdas, Produktif. dan

Kompetitif ... 532

Pendidikan Gizi Bagi Remaja untuk Calon Ibu Sehat ... 536

Perhatikan Gizi Anak Agar Tidak

Stunting

... 538

Tanggung Jawab Kepala Daerah dalam Atasi

Stunting

... 540

Rumah Belajar Menambah Semangat ... 542

Halo… Ini Lo Rumah Belajar ... 544

Kelas Maya Lahirkan Inovasi ... 546

Praktikum di Laboratorium Maya Ternyata Mengasyikkan ... 549

Cara Mudah Memanfaatkan Rumah Belajar Tanpa Internet ... 552

Ayo Berbagi Ilmu di Karya Guru ... 554

Daerah 3T Butuh Pendidik Inovator ... 556

Testimoni Pendidik: Rumah Belajar Tingkatkan Minat, Motivasi, dan

Kemandirian ... 558

Sekilas Pandang Revolusi Industri 4.0 ... 560

Siapkan Generasi Indonesia Berdaya Saing di Era Industri 4.0 ... 561

Peningkatan Kompetensi Guru Dukung Keberhasilannya ... 563

Digitalisasi Sekolah Akan Mampu Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa ... 566

Digitalisasi Sekolah, Gunakan Dana BOS Afirmasi atau BOS Kinerja?

... 569

(13)

xiii

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

Laboratorium Maya: Praktikum Efektif dan Menyenangkan ... 574

Lentera Anak dalam Literasi Digital ... 576

X TATAKELOLA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN... 579

APBN 2016: Rp419 Triliun Anggaran Pendidikan, Rp49,2 Triliun untuk

Kemendikbud ... 580

70% Anggaran untuk Program Rakyat ... 582

Pagu Kemendikbud Per Jenis Belanja Tahun Anggaran 2016 ... 587

Ini Program Prioritas Kemendikbud Selama 2016 ... 588

64 Persen Lebih untuk Pembiayaan Pendidikan di Daerah ... 598

90 Persen Lebih untuk Program Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan ... 600

Ringankan Beban Siswa Yatim Piatu ... 602

Meningkatkan Daya Saing SDM dengan Penguatan Pendidikan Vokasi ... 603

Siapkan Generasi Muda yang Tangguh, Cerdas, dan Berkarakter ... 604

Bentuk Intervensi Kementerian untuk Daerah ... 605

Komitmen untuk Ketersediaan Fasilitas Pendidikan ... 606

Empat Program untuk Penguatan ... 607

Perluasan dan Peningkatan Mutu ... 608

GTK Profesional dan Sejahtera Wujudkan Pembelajaran Bermutu ... 613

Peningkatan Peran Bahasa Indonesia untuk Perkuat Karakter Bangsa ... 614

Landasan Perencanaan Pembangunan Pendidikan Berkelanjutan ... 615

Tersedia Rp252,1 Miliar untuk Beasiswa Bagi yang Berprestasi ... 616

Selisik Ribuan Manfaat Layanan Digital ... 617

Anggun PAUD, Ruang Guru dalam Jaringan PAUD ... 618

Layanan Ini Tawarkan Kemudahan Belajar bagi Siswa ... 621

Beberapa Layanan Digital Ini Bantu Sekolah Permudah Akses Pelayanannya ... 624

Tak Perlu Segan Meminta Informasi dan Menyampaikan Pengaduan ke

Kemendikbud ... 627

Data Pokok Kebudayaan: Basis Data Kebudayaan Nasional ... 632

Jelajahi Potret Pendidikan Daerah melalui Layanan Digital Ini ... 634

ePPID Kemendikbud, Ujung Tombak Keterbukaan Informasi Pendidikan dan

Kebudayaan ... 636

Bantu Orang Tua Memilih Rumah Kedua Anak ... 637

Kemendikbud Bangun Indonesia dari Pinggiran ... 638

Membangun Pendidikan dan Kualitas Manusia Indonesia dari Pinggiran ... 639

Dukung Pembelajaran yang Lebih Baik ... 642

Agar Anak Indonesia Terus Bersekolah ... 644

Perluas Aksesibilitas SMK di Daerah 3T ... 646

Mempertahankan Keberagaman Budaya ... 648

(14)

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

xiv

Perjuangan Menjaga dari Kepunahan ... 651

Keterbatasan Bukan Hambatan ... 653

Menggali Potensi dari Pinggiran ... 655

Memeratakan Pendidikan Berkualitas, Mewujudkan Insan Berkarakter, dan

Memajukan Kebudayaan ... 658

Urusan Pendidikan Juga Jadi Tanggung Jawab Pemerintah Daerah ... 662

279 Triliun Pembiayaam Pendidikan Ditransfer ke Daerah ... 664

Alokasi Sasaran dan Anggaran BOS Terus Naik ... 666

Komitmen 20 Persen APBD untuk Pendidikan Terus Didorong ...

Bantuan Pembangunan Infrastruktur Sekolah, Wujud Perhatian Pusat ke

Daerah ... 670

Redistribusi Guru Dalam dan Lintas Kabupaten/Kota di Satu Provinsi Jadi

Wewenang Pemda ... 672

Peraturan Teknis Zonasi dalam PPDB Dibuat oleh Pemda ... 676

Kurikulum Muatan Lokal Jadi Kewenangan Pemda untuk Tetapkan ... 678

Luaskan Semangat Zona Integritas Bebas dari Korupsi Hingga ke Sekolah ... 680

Wujudkan Sekolah yang Transaparan dan Akuntabel ... 681

Siplah, Platform Elektronik untuk Transparansi Penggunaan Dana BOS... 684

Bersama-Sama Mari Kawal Penggunaan Dana BOS... 687

Perlu Awasi Penggunaan Dana BOS di Sekolah ... 690

Penguatan Tata Kelola Pendidikan melalui Sistem Pengadaan Daring ... 692

Bentuk Karakter “Antikorupsi” pada Diri Siswa dan Guru ... 694

Sekolah “Bersih”, Generasi Berintegritas, Indonesia Berkarakter! ... 696

Lima Tahun Luaskan Akses Pendidikan Karakter ... 698

Untuk Tingkatkan Daya Saing Bangsa Hadapi Revolusi Industri 4.0 ... 702

Capai Pendidikan yang Berkeadilan dengan Zonasi Pendidikan ... 705

Fondasi dan Roh Utama Pendidikan ... 708

Komitmen Melaksanakan Amanat UU Pemajuan Kebudayaan ... 710

Rumah Belajar Dukung Pembelajaran Digital ... 712

(15)

1

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

PROGRAM INDONESIA PINTAR

I

(16)
(17)

3

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

(18)
(19)

5

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

(20)
(21)

7

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

(22)
(23)

9

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

(24)
(25)

11

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

(26)
(27)

13

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

(28)
(29)

15

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

(30)
(31)

17

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

(32)
(33)

19

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

(34)

20

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

K

abar mENgENaI gempa

berkekuatan 6,4 skala Richter (SK) yang menggunjang Lombok, NTB, pada 29 Juli 2018 membuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy langsung memerintahkan jajarannya di daerah untuk mengecek kondisi sekolah. Ia khawatir bangunan sekolah mengalami kerusakan hingga dapat menghambat proses belajar mengajar.

Benar saja. Mendikbud Muhadjir menerima laporan bahwa ada lima bangunan sekolah yang mengalami kerusakan. Lantas Ia menurunkan tim untuk menyiapkan tenda sebagai pengganti ruang kelas sementara beserta perlengkapan sekolah agar pembelajaran siswa tetap berlangsung. Tindakan yang sama juga dilakukan saat sepekan berikutnya terjadi gempa berkekuatan 7 skala Richter dan menyebabkan ratusan bangunan sekolah rusak berat. Sehari pascagempa, Kemendikbud bersama sejumlah pihak bergegas turun ke lapangan untuk melihat dampaknya dan menyalurkan bantuan yang diperlukan. Pada lain kesempatan, Mendikbud Muhadjir beberapa kali juga ikut dalam rombongan untuk meninjau sejumlah sekolah

terdampak gempa serta mengunjungi para korban.

Upaya Kemendikbud menanggulangi

bencana di Lombok ini dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya menggulirkan bantuan senilai lebih dari Rp200 miliar agar digunakan untuk membangun tenda sebagai ruang kelas sementara dan lainnya. Selain itu, Kemendikbud juga melakukan penanganan psikososial anak, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk memulihkan trauma yang dialami korban serta melakukan kampanye kembali belajar di sekolah.

Di lokasi terjadinya gempa, Kemendikbud mendirikan pos pendidikan yang

digunakan untuk mendistribusikan berbagai bantuan pemenuhan layanan dasar para korban terdampak gempa. Di pos itu pula dilakukan pengkajian kerusakan dan kebutuhan penanganan pascagempa sehingga pemberian bantuan dapat relevan dengan kebutuhan para korban.

Sementara itu pascagempa hebat berkekuatan 7,7 skala Richter di Sulteng pada 28 September 2018, Kemendikbud langsung berkoordinasi dengan tim perintis penanganan bencana setempat untuk mendapatkan perkembangan kondisi fasilitas pendidikan, peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan serta menentukan titik-titik strategis penyerahan bantuan.

Gerak cepat penanganan pascagempa dan tsunami dilakukan agar dapat segera memulihkan kondisi Sulteng, terutama di bidang pendidikan.

Siswa Harus Tetap Bersekolah

Serentetan gempa dashyat dan tsunami menerpa Lombok, Nusa

Tenggara Barat (NTB), dan Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng),

beberapa waktu lalu. Hal itu membuat proses pendidikan di

daerah terdampak bencana sempat terhenti tetapi kondisi ini

tidak boleh dibiarkan terlalu lama. Siswa harus tetap bersekolah,

meskipun dalam keterbatasan sarana prasarana. Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama sejumlah

pihak mengerahkan segenap upaya agar siswa terdampak bencana

tetap dapat menikmati layanan pendidikan.

Bangkit Pascabencana

6

Edisi XXVIII/November 2018

(35)

21

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

Kegiatan belajar tidak boleh terlalu lama berhenti. Untuk itu kelas-kelas darurat disiapkan bersama dengan para relawan, lembaga masyarakat, dan pihak lainnya. Mendikbud juga mengimbau masyarakat di luar provinsi Sulteng dan daerah sekitarnya agar berlomba-lomba untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak terdampak bencana.

Bentuk Sekretariat

Penanggulangan Bencana

Keseriusan Kemendikbud dalam penanganan daerah terdampak gempa tidak hanya diwujudkan dalam bentuk penyaluran bantuan maupun pengiriman relawan. Bentuk keseriusan lain yang

dilakukan adalah terbitnya Keputusan Mendikbud (Kepmen) Nomor 234/P/2018 tentang Sekretariat Penanggulangan Bencana Kemendikbud.

Kepmen ini memperbarui struktur sekretariat penanggulangan bencana yang sebelumnya tertuang dalam Kepmendikbud Nomor 40/P/2017 tentang Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana Kemendikbud. Alasannya agar dapat meningkatkan efektivitas koordinasi antar unit utama di Kemendikbud, lintas kementerian/lembaga terkait, dan organisasi nonpemerintah dalam penanggulangan bencana pada saat prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana. (Ran)

Kegiatan belajar tidak boleh terlalu lama berhenti.

Untuk itu kelas-kelas darurat disiapkan dengan para

relawan, lembaga masyarakat, dan pihak lainnya.

Bentuk Penanganan

Pascabencana

oleh Kemendikbud,

antara lain:

1. Pendirian tenda sebagai ruang kelas darurat/sementara

2. Pengiriman m untuk pelayanan psikososial,

psikoedukasi, dan pemulihan trauma

3. Rehabilitasi dan revitalisasi sekolah yang

rusak pascabencana

4. Pemberian tunjangan khusus bagi guru yang

menjadi korban

5. Bantuan logisk berupa makanan, perlengkapan kebutuhan dasar, pakaian

bersih, peralatan sekolah

6. Pendataan jenis bantuan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan

7. Pemberian beasiswa berupa bantuan pendidikan melalui Program Indonesia

Pintar (PIP) khusus bencana

8. Bantuan di bidang kebudayaan, antara lain menggelar kegiatan Nusantara Art

Fesval, permainan tradisional, penguatan pendidikan karakter melalui media

inspiraf, bantuan pemerintah untuk komunitas sejarah, pemugaran cagar

budaya, dan penyelamatan koleksi museum di Palu.

(Sumber: Sekretariat Penanggulangan Bencana Kemendikbud)

7

Edisi XXVIII/November 2018

(36)

22

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

Sekretariat Penanggulangan Bencana Kemendikbud

E

fEKtIVItas pElIbataN publik,

lintas kementerian/lembaga, dan organisasi nonpemerintah serta berbagai satuan kerja di internal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam pemulihan layanan pendidikan yang terdampak bencana perlu ditingkatkan. Kemendikbud melalui Keputusan Mendikbud (Kepmen) Nomor 234/P/2018 mengubah struktur Sekretariat Penanggulangan Bencana agar penanganan bencana dilakukan secara sistematis, menyeluruh, dan efisien serta dapat mengantisipasi dampak buruk dari terjadinya bencana alam di Indonesia.

Kepmen itu menggantikan Kepmen sebelumnya dengan Nomor 8953/A. A2.1/KP/2014 tentang Sekretariat Penanggulangan Bencana Kemendikbud. Melihat dampak yang ditimbulkan dari berbagai ranah kehidupan termasuk ranah pendidikan, penanggulangan bencana ini tidak cukup hanya

mengandalkan satu unit kerja tertentu di Kemendikbud.

Selain mengkoordinasikan berbagai pihak dalam penanganan bencana, Sekretariat Penanggulangan Bencana Kemendikbud juga melakukan pemetaan

program aman bencana untuk kegiatan pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana di satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Tugas lainnya meliputi koordinator pelaksanaan rencana aksi program satuan pendidikan aman bencana 2015-2019 serta melakukan pendampingan teknis penerapan satuan pendidikan aman bencana di sekolah-sekolah.

Di samping itu, Sekretariat

Penanggulangan Bencana Kemendikbud juga bertugas untuk mengumpulkan, mengelola, dan menyebarluaskan praktik baik penerapan satuan pendidikan aman bencana melalui berbagai media. Selanjutnya mengevaluasi pelaksanaan program pra bencana di bidang pendidikan serta menyusun dan menyampaikan laporan kemajuan pelaksanaan penerapan satuan pendidikan aman bencana paling sedikit satu kali dalam satu semester menjadi tugas utama dari Sekretariat Penanggulangan Bencana Kemendikbud. Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Kemendikbud selaku Sekretaris

Sekretariat Penanggulangan Bencana, Ahmad Mahendra mengatakan, penanggulangan bencana di bidang pendidikan harus memiliki sistem agar usaha mengembalikan layanan pendidikan di wilayah terdampak bencana tetap dapat berjalan. Program-program bantuan yang telah direncanakan oleh tim, kata dia, tetap dapat diantisipasi walaupun terjadi bencana dalam waktu berdekatan dengan lokasi yang berbeda seperti di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.

Untuk itu perubahan struktur Sekretariat Penanggulangan Bencana Kemendikbud tahun ini bertanggung jawab memastikan keberlanjutan penaganan bencana bidang pendidikan di lokasi terdampak

Dalam beberapa bulan terakhir, Indonesia

dilanda berbagai macam bencana dengan

jumlah korban jiwa yang banyak serta

kerugian materiel yang tidak sedikit,

termasuk di bidang pendidikan.

Pemulihan

bencana di daerah terdampak bencana ini

tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja,

perlu pelibatan publik agar lebih cepat.

Seluruh pihak perlu bergerak cepat dan

bahu-membahu menanggulangi pemulihan layanan

pendidikan yang terdampak bencana.

Tim Gerak Cepat

Penanganan Bencana

8

Edisi XXVIII/November 2018

(37)

23

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

Selain mengoordinasikan berbagai pihak dalam penanganan

bencana, Sekretariat Penanggulangan Bencana Kemendikbud

juga melakukan pemetaan program aman bencana untuk

kegiatan prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana

di satuan pendidikan di seluruh Indonesia.

bencana hingga layanan pendidikan kembali berjalan normal. “Kita tetap menyelesaikan penanganan bencana di satu daerah sampai tuntas walaupun

fokus penanganan bencana beralih ke lokasi bencana lainnya yang sangat membutuhkan bantuan dan penanganan,” tegas Mahendra. (DnS/aBG)

LANGKAH MEWUJUDKAN

SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA

Salah satu tugas Sekretariat Penanggulangan Bencana Kemendikbud adalah

melakukan pemetaan program aman bencana dan penerapan satuan pendidikan aman bencana. Se­daknya ada 10 langkah mewujudkan satuan pendidikan aman bencana tersebut, yaitu:

10

1

3

2

4

7

8

9

10

5

6

Persiapan dan konsolidasi dengan pihak sekolah Pela­han untuk guru, tenaga kependidikan lainnya, serta komite sekolah Melakukan penilaian mandiri dan pengawasan secara ru­n Melakukan evaluasi pelaksanaan dan memutak-hirkan rencana aksi Pela­han untuk peserta didik Penyusunan prosedur tetap untuk masa pra, saat, dan pascabencana Pengkajian dan penilaian mandiri di awal program Melakukan simulasi teratur mini-mal sebanyak 2 kali setahun Pengkajian risiko bencana bersama, termasuk dengan peserta didik Penyusunan rencana aksi dan pembentukan ­m siaga bencana sekolah

9

Edisi XXVIII/November 2018

Fokus

(38)

24

10

Edisi XXVIII/November 2018

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

Satu hari setelah gempa bumi

menimpa Nusa Tenggara Barat

(NTB), Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan (Kemendikbud) langsung

menurunkan tim untuk memeriksa

kondisi satuan pendidikan yang

terdampak bencana, serta siswa

dan guru yang menjadi korban.

Melalui unit pelaksana teknis (UPT)

Kemendikbud, yakni Lembaga

Penjaminan Mutu Pendidikan

(LPMP) Provinsi NTB, tim bertugas

melakukan pendataan dan memastikan

pembelajaran terus dapat berlangsung

dengan menggunakan fasilitas

darurat. Kerja sama dan koordinasi

antara Kemendikbud, pemerintah

daerah, dan unsur masyarakat

seperti relawan dan lembaga swadaya

masyarakat (LSM), membantu

percepatan pemulihan di NTB.

Reaksi Cepat Tanggap Kemendikbud

B

ErdasarKaN data per 16 Oktober 2018 dari LPMP NTB, jumlah sekolah terdampak bencana di NTB mencapai 1.171 unit atau sekitar 17 persen dari jumlah sekolah di NTB. Dari jumlah tersebut, sebanyak 511 sekolah tergolong rusak berat, 319 sekolah rusak sedang, dan 341 sekolah rusak ringan, dengan total 4.669 ruang kelas yang rusak. Kerusakan terbanyak ditemukan di Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Lombok Barat. Selain itu terdapat 218.224 siswa serta 2.162 guru yang terdampak bencana gempa di NTB.

Selain cepat menurunkan tim untuk pendataan, Kemendikbud juga sigap membangun tenda darurat untuk dijadikan sebagai ruang kelas sementara bagi siswa dan guru yang terdampak bencana. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy pun segera menuju lokasi bencana untuk meninjau langsung kondisi di sana.

Dukung Percepatan Pemulihan

Pascabencana di NTB

Fokus

Bantuan logisk yang

diberikan, di antaranya:

Diklat pendidikan darurat bagi 400 guru dan kepala sekolah

62 paket media pembelajaran dari Pustekkom

Pendirian 425 tenda untuk kelas darurat

Pemutaran film edukaf bersama Bantuan pembelian sarana

pembelajaran dalam kondisi darurat untuk 228 sekolah dengan total Rp 1,28 miliar

21 truk distribusi bantuan siswa dan alat pembelajaran (berupa pakaian, perlengkapan belajar, alat permainan, dan lain-lain)

Layanan trauma healing

(39)

25

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

Intinya jangan sampai

kerusakan menganggu proses

pembelajaran siswa.

Mendikbud

Muhadjir Effendy

11

Edisi XXVIII/November 2018

Kunjungan pertama Mendikbud berlangsung pada Senin (30/7/2018), di Sumbawa Besar. Saat itu Mendikbud mengatakan, Kemendikbud menyiapkan tenda untuk menjadi ruang kelas sementara dan memberikan bantuan perlengkapan sekolah, agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan. Sementara untuk sekolah rusak akan segera dilakukan rehabiltasi atau revitalisasi, salah satunya dengan membangun gedung baru. “Intinya jangan sampai kerusakan mengganggu proses pembelajaran siswa,” ujarnya. Per tanggal 10 Oktober 2018, tercatat sudah 133 tenda kelas darurat dan 179 terpal dibangun oleh Kemendikbud dengan bantuan pemerintah daerah dan relawan pendidikan. Kemendikbud juga memberikan 29.000 paket peralatan sekolah untuk siswa. Melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD-Dikmas) bersama LSM dan relawan, Kemendikbud memberikan layanan psikososial atau trauma healing untuk para siswa dan guru. Selain itu, untuk menghibur para pengungsi, Kemendikbud melalui Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) menyelenggarakan pemutaran film edukatif di beberapa lokasi pengungsian. Hal lain yang dilakukan Kemendikbud antara lain distribusi buku cerita rakyat, logistik sembako, selimut, pakaian, obat-obatan, serta makanan dan minuman.

Bersama para relawan, Kemendikbud membentuk Pos Komando Satuan Tugas Gabungan Terpadu (Posko Gasgabpad)

Pendidikan. Tercatat sebanyak 376 organisasi masyarakat dengan total 3.435 personel bersinergi dan berkoordinasi mendukung upaya percepatan pemulihan pascabencana di NTB. Lembaga dan relawan tersebut antara lain UNICEF, Rumah Pelangi, Yayasan Sayangi Tunas Cilik, Wahana Visi Indonesia, Kerajaan Dongeng, Yayasan Gugah Nurani Indonesia, LAZNAS, dan Kidsmile Foundation. Melalui posko yang dikomandoi oleh LPMP NTB itu, unsur pemerintah maupun masyarakat saling berbagi informasi dan sumber daya untuk membantu percepatan pemulihan pendidikan di NTB.

Strategi Pembelajaran di Daerah

Bencana

Salah satu program yang dilakukan bersama adalah merumuskan dan menjalankan strategi pembelajaran untuk siswa terdampak bencana. Mereka menyepakati bahwa strategi pelaksanaan pembelajaran harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lokasi masing-masing, misalnya di kelas darurat sementara, baik di halaman sekolah maupun di lokasi pengungsian. Pembelajaran

Strategi Pembelajaran Pascabencana di NTB:

Semua sekolah di daerah terdampak gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB)

sudah mulai melaksanakan proses pembelajaran dengan strategi:

Pembelajaran awal di kelas darurat sementara, baik di halaman sekolah maupun di lokasi pengungsian.

Strategi pelaksanaan pembelajaran disesuaikan situasi dan kondisi masing-masing.

1

2

3

4

5

Pembelajaran menyesuaikan dengan mengedepankan kegiatan permainan, psiko-edukasi, dan psikososial Memaksimalkan pengguaan

media-media pendidikan, alat permainan, alat peraga, dan alat pendukung lainnya.

Memaksimalkan metode dan strategi

pembela-jaran luar ruang, pembelajaran pola sekolah alam, dan sejenisnya.

(40)

26

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

Di tahap pemulihan, Kemendikbud memberikan program pembekalan

untuk guru, berupa pelatihan dalam pengelolaan dan pembelajaran di

satuan pendidikan dalam keadaan darurat.

12

Edisi XXVIII/November 2018

juga disesuaikan dengan mengedepankan kegiatan permainan, psikoedukasi, dan

psikososial, dengan memaksimalkan penggunaan media-media pendidikan, alat permainan, alat peraga, dan alat pendukung lainnya. Relawan juga memaksimalkan metode dan strategi pembelajaran luar ruang, pembelajaran pola sekolah alam, dan sejenisnya.

Beberapa kegiatan tanggap darurat yang dilakukan Posko Gasgabpad Pendidikan antara lain pendataan satuan pendidikan terdampak (sarpras, siswa, guru), distribusi dan pendirian tenda kelas darurat, distribusi perlengkapan sekolah, kampanye “Kembali ke Sekolah” di pos pengungsian, layanan dukungan psikososial, dan koordinasi bantuan rehabilitasi serta rekonstruksi ruang kelas yang rusak dengan Direktorat Pembinaan PAUD, Direktorat Pembinaan SD, Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat

Pembinaan SMA, dan Direktorat Pembinaan SMK.

Tahap Pemulihan

Arah pembangunan pendidikan pascabencana di NTB semakin fokus setelah kunjungan kedua Mendikbud pada 14 Agustus 2018. Saat itu arahan Mendikbud adalah agar dalam waktu paling lambat satu tahun, sekolah yang mengalami rusak berat akan dirobohkan untuk dibangun kembali. Proses belajar mengajar juga harus tetap berlangsung meskipun dilakukan di ruang kelas darurat. Kemudian pembangunan gedung sekolah terdampak bencana diharapkan sesuai dengan sistem zonasi. Penanganan darurat bidang pendidikan pun sudah melewati tahap tanggap darurat, sehingga dimulai transisi dari status tanggap darurat ke pemulihan.

Dalam tahap pemulihan dilakukan aktivasi program, antara lain rehabilitasi sekolah rusak ringan oleh Kemendikbud, pembangunan sekolah darurat, pemberian KIP khusus, dan pemenuhan Tunjangan Khusus untuk Guru. Tunjangan Khusus diberikan kepada 5.298 guru terdampak bencana di NTB, yaitu di wilayah Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram, dan Sumbawa. Mendatang, dimungkinkan penambahan jumlah penerima bantuan seiring dengan pemutakhiran

data yang dilakukan.Tunjangan Khusus untuk guru PNS sebesar Rp1,5 juta setiap bulan, sedangkan untuk guru non-PNS sebesar Rp2 juta setiap bulan. Tunjangan tersebut diberikan selama enam bulan, sehingga guru PNS akan menerima total tunjangan khusus sebesar Rp9 juta, dan guru non-PNS sebesar Rp12 juta. Bantuan kepada guru terdampak gempa di NTB ini merupakan bentuk perlindungan kepada guru sesuai dengan Permendikbud Nomor 11 Tahun 2017.

Di tahap pemulihan ini Kemendikbud juga memberikan program pembekalan untuk guru. Kepala LPMP NTB, Minjahul Ngabidin mengatakan, program pembekalan yang dijalankan untuk guru-guru di NTB adalah pelatihan guru-guru dan kepala sekolah dalam pengelolaan satuan pendidikan dan pembelajaran dalam keadaan darurat.

Narasumber pelatihan tersebut memberdayakan keberadaan LSM, relawan, Tim Psikososial Kemensos, serta organisasi profesi guru seperti Ikatan Bimbingan dan Konseling Sekolah (IBKS), Ikatan Guru Indonesia (IGI), dan Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN). Per tanggal 1 Oktober 2018, lebih dari 1.000 guru mengikuti pelatihan tersebut.

“Untuk menyemangati dan mengapresiasi guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan pembelajaran darurat dan pengelolaan sekolah dalam kondisi darurat, kami juga melaksanakan kegiatan simposium dan lomba inovasi

pembelajaran dan pengelolaan sekolah dalam kondisi darurat,” tutur Minhajul. Simposium tersebut dilaksanakan pada Desember 2018. Kerja sama dan sinergi antara pemerintah dengan unsur masyarakat turut membantu terwujudnya percepatan pemulihan kondisi pendidikan di NTB. Hal ini menjadi contoh suksesnya pelibatan publik di bidang pendidikan serta aktivasi ekosistem pendidikan yang baik. Mendikbud Muhadjir Effendy pun menyampaikan apresiasinya kepada berbagai lembaga. “Saya rasa ini baik sekali, dalam rangka membangun solidaritas, gotong royong. Itu bagian dari pendidikan karakter,” katanya. Setidaknya Kemendikbud telah menggulirkan bantuan senilai lebih dari Rp229 miliar untuk rehabilitasi sekolah dan pemulihan kegiatan belajar mengajar pascabencana di NTB. (DeS)

(41)

27

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

Edisi XXVIII/November 2018

2016-2019

13

Fokus

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan

berbagai pihak bahu-membahu memulihkan layanan pendidikan di area-area

terdampak bencana di Sulawesi Tengah. Mulai dari pendirian pos pendidikan,

pendirian ruang kelas darurat, renovasi sekolah hingga pembangunan unit

sekolah baru sebagai rencana jangka panjang pun telah dipersiapkan oleh

Kemendikbud bersama United Nations Children’s Fund (UNICEF), Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan pihak lainnya. Hal ini

dilakukan agar seluruh anak Indonesia tetap mendapatkan akses pendidikan

meskipun mereka terdampak bencana.

P

ada 28 September 2018 lalu,

gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter disertai tsunami dengan ketinggian mencapai 7 meter melanda berbagai wilayah di Sulawesi Tengah di antaranya Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong. Beberapa saat setelah puncak gempa tersebut, muncul gejala likuefaksi atau hilangnya kekuatan lapisan tanah di Kelurahan Petobo, Kota Palu yang menambah korban jiwa dan kerugian materiel. Bencana itu tentunya menimbulkan kerugian yang sangat besar termasuk di bidang pendidikan. Pemulihan akses pendidikan menjadi hal yang sangat penting dan harus segera dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak. Kemendikbud telah mengalokasikan sekitar Rp 246 miliar untuk pemulihan layanan pendidikan pascabencana di Sulawesi Tengah tersebut dan di masa tanggap darurat Kemendikbud juga telah memberikan bantuan logistik berupa makanan, air mineral, obat-obatan, dan lainnya. Selain memberikan akses pendidikan bagi peserta didik, hal itu juga menjadi titik tolak pembangunan kembali kehidupan mereka pascabencana.

“Proses pembelajaran yang terjadi dapat sekaligus menjadi terapi bagi anak-anak yang terdampak serta membantu keluarga untuk bangkit kembali,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

(Mendikbud), Muhadjir Effendy, di kantor Kemendikbud beberapa waktu lalu. Hal serupa pun diungkapkan oleh Perwakilan UNICEF Indonesia, Debora Comini, bahwa pendidikan merupakan alat pemulihan penting dalam situasi darurat. Melalui sekolah, lanjutnya, anak-anak dapat dipastikan keberadaannya dan dirawat sebaik-baiknya serta dilindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan dan atau dimanfaatkan oleh sekelompok orang tertentu. “Dengan membangun kembali rutinitas harian dan membantu mengembalikan rasa normal, sekolah menjadi suatu bentuk ruang terapi di tengah-tengah kehancuran akibat bencana,” tutur Debora Comini. Sebagai langkah awal pemulihan pascabencana, Kemendikbud bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah mendirikan pos pendidikan yang berpusat di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Tengah. Pos pendidikan ini bergegas melakukan pendataan satuan pendidikan, peserta didik, guru dan tenaga kependidikan serta sarana prasarana pendidikan yang terdampak bencana di wilayah tedampak. Selain itu, pos pendidikan juga mengklasifikasikan satuan pendidikan terdampak bencana berdasarkan tingkat kerusakannya meliputi rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat.

Bahu-membahu Pulihkan Layanan

Pendidikan di Sulawesi Tengah

(42)

28

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

Kemendikbud bersama Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah mendirikan pos

pendidikan melakukan pendataan satuan pendidikan,

peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan.

14

Edisi XXVIII/November 2018

Fokus

Setelah itu, Kemendikbud bersama UNICEF serta pihak lainnya pun segera mendirikan 450 tenda kelas darurat sebagai tempat sementara bagi anak-anak terdampak bencana Sulawesi Tengah untuk memperoleh pembelajaran. Tahap pertama, 200 tenda untuk ruang kelas darurat didatangkan dari lokasi suplai Dubai, Uni Emirat Arab, yang rampung pada 18 Oktober 2018. Selanjutnya sisa 250 tenda untuk ruang kelas darurat didatangkan dari lokasi suplai Kopenhagen, Denmark, yang rampung pada 10 November 2018. Satu tenda berstandar UNICEF itu memiliki kapasitas dua ruang kelas yang dapat digunakan untuk pembelajaran siswa.

Berdasarkan data dari Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) per 29 Oktober 2018, bencana alam Sulawesi Tengah menyebabkan 1.590 sekolah rusak serta 184.876 murid dan 13.229 guru terdampak. Angka-angka itu masih dapat berubah seiring situasi dan kondisi terbaru di lapangan. Ke depan, Kemendikbud akan mengadakan relokasi sekolah-sekolah yang sudah tidak layak digunakan dan sekaligus menerapkan kebijakan zonasi yang saat ini sudah dilakukan.

Dorong Masyarakat dan

Pemerintah Daerah Sekitar

Pemulihan layanan pendidikan di wilayah bencana khususnya di Sulawesi Tengah ini tentu tidak bisa lepas dari peran serta masyarakat khususnya untuk membangun ruang-ruang kelas darurat. Berdasarkan data Sekretariat Nasional SPAB per 29 Oktober 2018, kekurangan ruang kelas darurat mencapai sekitar 411 agar dapat melayani siswa-siwa yang terdampak tersebut. Masyarakat sekitar diimbau untuk memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitarnya dalam membangun ruang kelas darurat.

Kemendikbud telah menerapkan model kelas darurat yang efektif dan efisien pada pemulihan bencana di Lombok beberapa waktu lalu. “Dengan 30 juta rupiah sudah bisa 6 kelas darurat. Bahannya tidak beli, hanya atapnya terpal dari Jakarta. Itu bisa bertahan sampai satu tahun,” ucap Mendikbud Muhadjir. Kemendikbud juga mendorong pemerintah daerah sekitar seperti Sulawesi utara,

Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan lainnya agar mengedepankan fleksibilitas

(43)

29

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

Edisi XXVIII/November 2018

2016-2019

15

Fokus

pelayanan pendidikan bagi siswa terdampak bencana Sulawesi Tengah. Apabila siswa memutuskan untuk pindah sekolah secara permanen maka sekolah penerima tidak mengedepankan proses birokrasi tetapi lebih mengutamakan pemenuhan hak anak-anak untuk bisa terus belajar. Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang terdampak dan atau memiliki hambatan untuk dapat sekolah kembali.

Penanganan masalah pendidikan pascabencana ini memang tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja melainkan perlu dukungan berbagai pihak terutama masyarakat. “Intinya semua anak harus belajar tidak boleh tertunda karena bencana. Ini memang berat tetapi kerja keras kita untuk membangun Sulawesi Tengah bangkit kembali dan lebih baik lagi,” tegas mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu. (aBG)

PENANGGULANGAN BENCANA GEMPA

DAN TSUNAMI SULAWESI TENGAH

1.509

satuan pendidikan terdampak

di 4 kabupaten

LANGKAH

DARURAT

PENANGANAN

GEMPA SULAWESI TENGAH:

lDistribusi bantuan pendidikan (tenda sekolah, 370 paket sekolah, 84 paket rekreasional, 50 paket

kebersihan, 50 paket PAUD)

lMemperbarui data sekolah terdampak

lMelakukan verifikasi data sekolah/madrasah rusak

lMelakukan koordinasi ruŠn di pos pendidikan

lPelaŠhan pendidikan dan perlindungan anak dalam situasi darurat bagi pegawai dinas, pengawas, kepala sekolah, dan pegawai lembaga non-pemerintah

Kebutuhan

kelas darurat:

284

terdistribusi

184.876

siswa terdampak di 4 kabupaten

(Per tanggal 29 Oktober 2018)

aten

H

T

ANAN

ULAWESI TENGAH:

Ke

kelas

terd

13.229

guru terdampak di 4 kabupaten

Kab. Donggala:

635

Kab. Parigi

Moutong:

98

Kab. Sigi:

398

Kota Palu:

(44)

30

16

Edisi XXVIII/November 2018

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

2016-2019

Fokus

Salah satu dampak dari peristiwa gempa dan tsunami yang

terjadi di Lombok dan Palu pada pertengahan tahun 2018

adalah munculnya rasa cemas, khawatir, dan takut berlebih

(trauma) pada masyarakat, termasuk anak-anak.

U

NtUK mEmbaNtU

menanggulangi kondisi tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan beberapa organisasi dan lembaga sosial memberikan dukungan psikososial awal untuk membantu guru dan anak-anak cepat pulih dan kembali ke sekolah dengan rasa aman.

Dukungan psikososial yang dimaksud adalah Layanan Dampingan Psikososial (LDP) yang merupakan kerja sama antara Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC). LDP diawali dengan melakukan asesmen terhadap guru dan siswa di lingkungan bencana dengan tujuan mengetahui besaran dampak psikologis bencana yang terjadi secara umum. Jika dampak yang terjadi lebih banyak menimpa guru, maka layanan psikososial terlebih dahulu diberikan kepada guru agar mereka bisa terlepas dari rasa ketakutan dan stres berlebih dalam waktu yang lebih

cepat, sehingga proses belajar mengajar di sekolah dapat segera dilakukan. Fase awal dukungan psikososial ini biasanya dilakukan selama dua hari dan berfokus pada pemulihan emosional guru sebagai pelaku utama dalam kegiatan belajar mengajar. Pada hari pertama, para guru diberikan kesempatan untuk melepaskan

emosionalnya melalui berbagi dan bercerita (sharing) kepada orang lain. Kegiatan ini bisa dilakukan dalam kelompok besar atau kecil, dan didampingi oleh pihak layanan psikososial. Selanjutnya, guru diberikan keterampilan manajemen stres dalam bentuk teori dan relaksasi, dengan tujuan agar mereka juga menyadari bahwa dalam situasi krisis, wajar jika timbul berbagai reaksi psikologis seperti menjadi lebih takut atau lebih cemas.

Respons tersebut adalah normal dan guru diharapkan dapat menerimanya sebagai keadaan yang normal pula, serta mampu mengatasi dengan hal-hal yang positif. Misalnya dengan mengingat hal-hal apa yang membuat mereka bertahan menghadapi situasi sulit atau dengan

Layanan Dampingan Psikososial

Ajak Masyarakat Lepaskan

Rasa Cemas Pascabencana

Di samping itu,

Kemendikbud juga

menggulirkan

seban-yak 50 paket

dukun-gan psikososial senilai

Rp 8,3 miliar untuk

bencana di Sulawesi

Tengah

Beberapa Dukungan Psikososial yang Dilakukan:

Kegiatan berbagi dan bercerita (sharing)

Mendongeng, menggambar, dan mewarnai

Nonton film bareng

Bermain permainan tradisonal

Bermain alat musik

(45)

31

Pendidikan dan Kebudayaan dalam Jendela

Edisi XXVIII/November 2018

2016-2019

17

Fokus

dukungan keluarga, masyarakat, dan kegiatan rohani.

Dalam proses keterampilan manajemen stres, guru dibekali kemampuan 3L, yaitu look, listen, and link (melihat, mendengar, dan menghubungkan). Look adalah melihat dengan peka atas reaksi yang terjadi pascabencana; listen adalah mendengarkan masalah atau keluhan yang terjadi pascabencana dan berdampak pada emosional; serta link adalah menghubungkan dengan layanan yang lebih tinggi seperti psikolog untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut atas reaksi pascabencana yang masih berkelanjutan, misalnya mimpi buruk yang berkepanjangan, takut bersosialisasi, atau trauma berlebihan sehingga tidak mau masuk ruangan.

Setelah melakukan proses sharing dan mendapatkan keterampilan manajemen stres, pada hari kedua guru akan

diberikan pembekalan tentang bagaimana membentuk mekanisme dukungan psikososial antarguru. Hal ini dilakukan agar di dalam sekolah terbentuk

lingkungan yang saling mendukung, karena pemulihan pascabencana akan berlangsung dalam waktu panjang sehingga dibutuhkan lingkungan kekeluargaan yang saling mendukung.

Selain itu, guru juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan ilmu yang diperoleh kepada siswa dan mengaplikasikan ke dalam beberapa kegiatan yang menghubungkan fisik, kreatif, manipulatif, komunikatif, dan imajinatif seperti menggambar, mendongeng, bermain, menyusun gambar (puzzle), atau kegiatan yang mengasah kreativitas. Misalnya dalam menghias tenda, siswa mempunyai kesempatan berinteraksi dengan kelompok dan lingkungan lain, sehingga dapat menstimulasi terjadinya interaksi sosial. Sementara itu, dukungan psikososial kepada anak-anak diberikan dalam bentuk kegiatan mendongeng, menggambar, dan mewarnai. Ada pula kegiatan nonton film bareng di berbagai pos pengungsian. Film yang diputar merupakan film Indonesia yang telah disewa hak tayangnya oleh Kemendikbud, seperti “Iqra”, “12 Menit untuk Selamanya”, “Knight Kris”, dan “Negeri Dongeng”.

Dukungan psikososial juga dilakukan lewat kegiatan pelestarian kebudayaan dengan mengenalkan dan mengajak anak terlibat dalam permainan tradisional seperti egrang dan membatik. Kegiatan berkesenian, seperti bermain alat musik juga diberikan kepada anak-anak korban bencana ini. (PRM)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pernyataan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hipotesis kerja (Ha) yaitu "ada pengaruh antara motivasi orang tua terhadap

(4) Pemindahan kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan ketempat lain yang tidak mengganggu pengguna jalan dan/atau pengguna jasa parkir lain ke

Sesuai dengan perkembangan dan lokasinya yang berada di tengah-tengah perumahan penduduk yang sebagian besar berasal dari keluarga yang tidak mampu, maka di tahun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan penguasaan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran

Uji normalitas adalah uji yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independent keduanya memiliki distribusi normal (Ghozali,2004). Model

Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Biro Pemerintahan Setda Provinsi Gorontalo mengidentifikasikan 1 (Satu) indikator kinerja yaitu; Jumlah Kabupaten/Kota yang

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran

Meskipun terdapat satu item yang berada pada kriteria cukup gambaran secara keseluruhan kemampuan TPCK mahasiswa calon guru Biologi FKIP Universitas Riau dapat disimpulkan