• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran keterampilan membaca pemahaman teks cerita rakyat dengan metode kolaboratif pada siswa SMK Marsudi Luhur Yogyakarta kelas X /II tahun ajaran 2014−2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembelajaran keterampilan membaca pemahaman teks cerita rakyat dengan metode kolaboratif pada siswa SMK Marsudi Luhur Yogyakarta kelas X /II tahun ajaran 2014−2015"

Copied!
175
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS CERITA RAKYAT DENGAN METODE KOLABORATIF PADA SISWA SMK MARSUDI LUHUR YOGYAKARTA KELAS X /II TAHUN AJARAN 2014−2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Disusun oleh: Flavianus Mario Malo NIM: 111224027. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS CERITA RAKYAT DENGAN METODE KOLABORATIF PADA SISWA SMK MARSUDI LUHUR YOGYAKARTA KELAS X /II TAHUN AJARAN 2014−2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Disusun oleh: Flavianus Mario Malo NIM: 111224027. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada: Kedua orang tuaku yang setia mendukung serta memberikan motivasi kepada saya menempuh pendidikan ini, adik-adikku dan sanak saudara yang senantiasa menjadi penyemangatku untuk menyelesaikan pendidikan ini. Terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini. Tuhan Yesus memberkati.. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. M OT O “Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orangorang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan” ( Mario Teguh ). “Belajar dari kerikil-kerikil kehidupan yang telah kita lalui sehingga kedepannya kita tidak terantuk pada kerikil yang sama”( Flavianus Mario Malo ). v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak membuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 2 November 2015 Penulis,. Flavianus Mario Malo. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PENELITIAN UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Flavianus Mario Malo NIM. : 111224027. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma penelitian saya yang berjudul Pembelajaran Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Cerita Rakyat dengan Metode Kolaboratif pada Siswa SMK Marsudi Luhur Kelas X/II Tahun Ajaran 2014−2015 beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, dan mendistribusikan secara terbatas untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Yogyakarta, 2 November 2015 Yang menyatakan,. Flavianus Mario Malo. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis penjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa atas segala rahmat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Selama proses persiapan hingga penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma, terima kasih atas bantuannya. 3. Bapak Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. selaku dosen pembimbing tunggalyang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan, saran, petunjuk, dan dorongan yang sangat bermanfaat bagi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak P. Kuswandono, Ph.D. selaku Ketua Jurusan PendidikanBahasa Dan Seni. 5. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. 6. Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga yang telah memberi kesempatan dan bantuan kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SMK Marsudi Luhur Yogyakarta. 7. Kepala sekolah SMK Marsudi Luhur Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis mengadakan penelitian sambil mengajar. Ibu Rintis Kartika Jati yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini, dan siswa-siswi yang terlibat dalam penelitian ini. 8. Ayah dan Ibu yang setia mendampingi dan selalu berdoa serta memberikan motivasi, dan dana untuk penelitian ini.. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. Saudara Bonifasius Bulu, Florianus Malo, Fransiskus Malo, dan Polikarpus Wiligius Malo yang selalu memberikan semangat dalam penulisan skripsi ini. 10. Semua keluarga di Sumba yang selalu mendoakan saya. 11. Vera Valentine Engge yang setia memberikan motivasi, kasih sayang sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 12. Kakak Okta Deke yang selalu memberikan motivasi, nasihat, hingga selesai penulisan skripsi ini. 13. Teman-teman Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, khususnya angkatan 2011 atas kerjasamanya selama mengikuti proses perkuliahan. 14. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan. fasilitas,. baik. spiritual. maupun. material. hingga. terselesaikannya penelitian ini. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Olehkarena itu, kritik dan saran yang membangun guna pengembangan dan penyempurnaan penelitian ini penulis berterimakasih dengan senang hati. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca.. Yogyakarta, 2 November 2015. Peneliti. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK Malo, Flavianus Mario. 2015. Pembelajaran Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Cerita Rakyat dengan Metode Kolaboratif pada Siswa SMK Marsudi Luhur Kelas X/II Tahun Ajaran 2014−2015. Skripsi S1. Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD. Penelitian tindakan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membaca siswa SMK dalam membaca pemahaman dan menggunakan metodemetode dalam membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca pemahaman teks cerita rakyat dengan metode kolaboratif pada siswa SMK Marsudi Luhur Yogyakrta. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan Taggart. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Marsudi Luhur, kelas X/II tahun pelajaran 2014−2015 yang terdiri dari 30 orang. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, angket, dokumentasi, dan tes. Temuan yang diperoleh dari penelitian ini merupakan suatu fakta di dalam kelas bahwa metode kolaboratif dalam membaca pemahaman teks cerita rakyat dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Hal ini di ketahui dari peni liain proses dan produk. Dari hasil tes, peningkatan pemahaman kognitif siswa meningkat dari rata-rata nilai tes dan frekuensi pencapaian hasil tes siswa. Secara proses, dalam pembelajaran siswa semakin terampil menjawab pertanyaan guru. Dalama penelitian ini, ditemukan kualitas proses belajar siswa semakin baik dalam pembelajaran membaca pemahaman teks cerita rakyat dengan metode kolaboratif. Kegiatan siswa membawa perubahan positif pada diri siswa. siswa semakin berani merespon, antusias membaca, serius dalam belajar serta mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT Malo, Flavianus Mario. 2015. Learning Skills of ReadingComprehension Texts Folklore with Collaborative Methods onStudents of SMK Marsudi Luhur Class X/II theSchool Year 2014−2015. A Thesis on S1 Degre. Yogyakarta: PBSI, FKIP,USD This action research was motivated by the low reading skills of vocational student in reading comprehension and using the methods in reading. This study aimed to describe the increase in the ability to read text comprehension folklore with collaborative methods in vocational student Marsudi Luhur Yogyakarta. The method used was classroom action research model Kemmis and Taggart. This research was conducted in two cycles. Each Cycle shall be composed of four components: planning, action, observation, and reflektion. The subjects in this study were student of SMK Marsudi Luhur, a class X/II 2014-2015 school year consisting of 30 people. The data in this study were collected through observation, questionnaires, documentation, and testing. The findings obtained from this study is a fact in the clasroom that collaborative methods in reading comprehension text of folklore can improve studentreading comprehension . It is in the know of research processes and products. From the test result, an improved understending of cognitive students increased from an average of test scores and frequency of student achievement test result. In this process, the more skilled in teaching student to answer a teacher’s question. In this study, it was found the quality of the learning process of student are getting better at leraning to read text comprehension folklore with collaborative methods. Student activities bring positive changes in the student. Student respond more daring enthusiastic reding, serious learning and following the teaching and leraning process well.. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................ i. LEMBAR PERSETUJUANPEMBIMBING .......................................... ii. HALAMANPENGESAHAN ................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv. M OT O . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PENELITIAN UNTUKKEPENTINGAN AKADEMIS ................................................. vii. KATA PENGANTAR.............................................................................. viii. ABSTRAK ............................................................................................... x. ABSTRACT .............................................................................................. xi. DAFTAR ISI ............................................................................................ xii. DAFTAR TABEL .................................................................................... xv. DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi. BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1. A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1. B. Pembatasan Masalah ...................................................................... 6. C. Rumusan Masalah .......................................................................... 6. D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6. E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7. F. Sistematika Penyajian .................................................................... 8. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................ 9. A. Penelitian yang Relevan ................................................................. 9. B. Landasan Teori .............................................................................. 11. 1. Membaca Pemahaman ............................................................... 11. 2. Tujuan Membaca Pemahaman ................................................... 12. 3. Jenis-jenis Membaca Pemahaman .............................................. 16. 4. Fakto-faktor yang Mempengaruhi Membaca Pemahaman .......... 18. 5. Aspek-aspek Membaca Pemahaman .......................................... 18. 6. Metode Kolaboratif .................................................................... 20. 7. Tujuan Metode Kolaboratif ........................................................ 21. 8. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Kolaboratif .................. 21. 9. Kelebihan dan Kekurangan Metode Kolaboratif ......................... 22. BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 24. A. Jenis Penelitian .............................................................................. 24. B. Waktu dan Tempat Penelitian......................................................... 24. C. Subjek Penelitian ........................................................................... 25. D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 25. E. Prosedur Penelitian......................................................................... 26. F. Instrumen Penelitian....................................................................... 32. G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 33. BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN .......................... 35. A. Deskripsi Data................................................................................ 35. 1. Data Prasiklus .......................................................................... 35. 2. Data Siklus I............................................................................. 36. 3. Data Siklus II ........................................................................... 42. B. Analisis Data .................................................................................. 46. 1. Perbandingan Prasiklus dan Siklus I ......................................... 46. 2. Perbandingan Siklus I dan Siklus II .......................................... 49. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. C. Pembahasan ................................................................................... 51. 1. Penerapan Metode Kolaboratif dalam Membaca Pemahaman Teks Cerita Rakyat ................................................................... 52. 2. Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa ............................... 53. 3. Kegiatan Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran Membaca Pemahaman .............................................................................. 55. BAB V PENUTUP ................................................................................... 57. A. Kesimpulan .................................................................................... 57. B. Implikasi ........................................................................................ 58. C. Saran .............................................................................................. 59. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 61. LAMPIRAN ............................................................................................. 62. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL 4.1. Peningkatan nilai kemampuan membaca pemamahan teks cerita rakyat dari prasiklus sampai siklus II ................................................................. xv. 46.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Data Prasiklus ........................................................................ 62. Lampiran 2. Data SiklusI ........................................................................... 64. Lampiran3. Data Siklus II .......................................................................... 66. Lampiran 4. Perbandingan Prasiklus dan Siklus I ....................................... 69. Lampiran 5. Perbandingan Siklus I dan Siklus II ........................................ 71. Lampiran 6. Perbandingan Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ....................... 73. Lampiran 7. Silabus ................................................................................... 76. Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 78. Lampiran 9. Pedoman Observasi ................................................................ 91. Lampiran 10. Angket Siswa ....................................................................... 95. Lampiran 11. Soal dan Jawaban Siswa pada Penelitian Siklus 1 dan 2 ....... 101. Lampiran 12. Dokumentasi (Foto-foto) ...................................................... 139. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, terutama dalam teknologi percetakan, maka ada berbagai informasi yang tersimpan di dalam buku. Pada semua jenjang pendidikan, kemampuan membaca menjadi skala prioritas yang harus dikuasai siswa. Dengan membaca siswa akan memperoleh berbagai informasi yang belum pernah didapatkan. Semakin banyak membaca semakin banyak pula informasi yang diperoleh. Oleh karena itu, membaca merupakan jendela dunia, siapa pun yang membuka jendela tersebut dapat melihat dan mengetahui segala sesuatu yang terjadi baik peristiwa yang terjadi pada masa lampau, sekarang, bahkan yang akan datang. Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari kegiatan membaca. Oleh karena itu, sepantasnyalah siswa harus melakukannya atas dasar kebutuhan, bukan karena suatu paksaan. Jika siswa membaca atas dasar kebutuhan, maka ia akan mendapatkan segala informasi yang ia inginkan. Jika siswa membaca atas dasar paksaan, maka informasi yang ia peroleh tidak akan maksimal atau sedikit. Membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Membaca bukanlah kegiatan memandangi lambang-lambang yang tertulis semata. Bermacammacam kemampuan dikerahkan oleh seorang pembaca, agar dia mampu memahami materi yang dibacanya. Pembaca berupaya agar lambang-lambang. 1.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. yang dilihatnya itu menjadi lambang-lambang yang bermakna. Kegiatan membaca juga merupakan aktivitas berbahasa yang bersifat aktif reseptif. Dikatakan aktif, karena di dalam kegiatan membaca sesungguhnya terjadi interaksi antara pembaca dan penulisnya, dan dikatakan reseptif, karena pembaca bertindak selaku penerima pesan dalam suatu korelasi komunikasi antara penulis dan pembaca yang bersifat langsung. Bagi siswa, membaca tidak hanya berperan dalam menguasai bidang studi yang dipelajarinya saja. Namun membaca juga berperan dalam mengetahui berbagai macam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Melalui membaca, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diketahui dan dipahami sebelum diaplikasikan. Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Tarigan, 2008: 7). Adapun kemampuan keterampilan berbahasa. mencakup empat segi,. yaitu : a. Keterampilan Menyimak/Mendengarkan (Listening Skills). b. Keterampilan Berbicara (Speaking Skills)..

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. c. Keterampilan Membaca (Reading Skills). d. Keterampilan Menulis (Writing Skills) (Tarigan, 2008: 1). Empatketerampilanberbahasatersebutmemilikiketerkaitan sangateratsatusamalain,. dansalingberkorelasi.. yang. Seorangbayipadatahapawal,. iahanyadapatmendengar, danmenyimak apa yang dikatakanoleh orang di sekitarnya.Kemudiankarenaseringmendengardanmenyimaksecaraterusmeneru siaakanmenirukansuaraatau. kata-kata. didengarnyadenganbelajarberbicara.. yang. Setelahmemasukiusiasekolah,. iaakanbelajarmembacamulaidarimengenalhurufsampaimerangkaihurufhuruftersebutmenjadisebuah. kata. bahkanmenjadisebuahkalimat.. Kemudianiaakanmulaibelajarmenulishuruf, kata, dankalimat. Keterampilanberbahasaberkorelasidengan proses-proses berpikirsiswa yang. mendasari. bahasa,sehinggaadasebuahungkapan,. “bahasaseseorangmencerminkanpikirannya”. Semakinterampilseseorangberbahasa, semakincerahdanjelasjalanpikirannya. Kegiatanmembacaperludibiasakansejakdini, yaknimulaidarianakmengenalhuruf. Kegiatanmembacasebagaisuatukebutuhandanmenjadihal. yang. menyenangkanbagisiswa jika ia sering membaca. Membacadapat dilakukan di manasajadankapansaja asalkanadakeinginan, semangat, danmotivasi. Jikahaliniterwujud, yang. diharapkanmembacadapatmenjadibagiandarikehidupan. tidakdapatdipisahkansepertisebuah. “tiadaharitanpamembaca”.. slogan. yang. mengatakan.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. Sekolah adalah tempat dimana guru dan murid bertemu. Guru memberikan pembelajaran kepada murid untuk menuntut ilmu pengetahuan dan belajar. Apabila siswa memiliki kemampuan dalam membaca, maka ia mmampu menyerap berbagai macam informasi yang dibutuhkan. Dengan demikian, ia akan berhasil menjadi manusia yang mampu menguasai ilmu dan teknologi yang makin lama makin berkembang. Berdasarkan. la ta r. belakang. diatas,bahwakebiasaanmembacadankemampuanmembaca. di. SMKMarsudiLuhur Yogyakarta sangat minim. Hal ini ketahui melalui observasi. Dari hasil observasi bahwa siswa itu kurang memaknai apa fungsi dari membaca itu sendiri dan pada waktu pembelajaran membaca, cenderung para siswa melakukannya dengan bermalas-malasan akibatnya siswa tidak konsentrasi dalam membaca. Hal initidakbisadikatakansebagaikelalaian guru SMKMarsudiLuhur. Yogyakarta.. Namun,. halinikembalilagipadapembiasaanmembacaketikasiswamasihkecil.Peranan orang. tualah. yang. lebihdominandalammembentukkebiasaanmembacaanak.Bagaimanakahseoran ganakmemilikikebiasaanmembaca. yang. tinggisedangkan. tuanyatidakmemberikancontohdanmemotivasianaknya. orang agar. terbiasamembaca.Seoranganaklebihtertarikdantermotivasimelakukansesuatuji kadisertaidenganpemberiancontoh,. bukanhanyasekedarteoriataumemberi. tahusaja.Ketikaanakmemasukiusiasekolah, memilikiperanandalammengembangkanaktivitasmembacasiswa.. gurulahyang.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Dengandemikian,. orang. t ua da n. guru. sama-samamemilikiperan. 5. yang. sangatpentingdalammembentukdanmengembangkanaktivitasmembaca. Sebagai guru bahasa Indonesia peneliti merasa prihatin dengan kondisi yang demikian ini karena akan mengakibatkan hasil belajar siswa juga kurang baik. Siswa kurang dapat menyerap informasi yang terdapat dalam bacaan yang dibacanya. Pembelajaran membaca menjadi membosankan sehingga hal tersebut berdampak pada mata pelajaran yang lain yang membutuhkan kegiatan membaca. Keterampilan membaca semestinya merupakan sarana untuk menguasai berbagai ilmu pengetahuan sehingga wajarlah keterampilan membaca pemahaman itu penting dan semua guru ikut bertanggung jawab dalam proses pembinaannya. Metodekolaboratifmerupakansuatustrategibelajardimanasejumlahsiswase bagaianggotakelompokbelajardansetiapanggotakelompoktersebutharusbekerja secaraaktifuntukmeraihtujuan. yang. telahditentukandalamsebuahkegiatandenganstrukturtertentuSehinggaterjadi proses pembelajaran yang penuhmakna( Barkley, Cross dan Major, 2012: 5). Peneliti memilih Metode kolaboratif, karena cocok jika di terapkan dalam pembelajaran membaca khususnya membaca pemahaman. Metode ini sangat bagus karena menyajikan langkah-langkah pembejaran yang sedetail mungkin yang harus diperhatikan oleh siswa sebelum membaca khususnya membaca pemahaman. Metode ini bertujuan agar kegiatan membaca khususnya membaca pemahaman pada siswa-siswi SMK Marsudi Luhur Yoguakarta kelas X ditingkatkan.. Metode pembelajaran ini berfungsi.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. mengajak siswa-siswi untuk bekerja sama secara aktif dalam meraih tujuan serta struktur tertentu sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Berdasarkanlatarbelakang. di. ataspenelititertarikmelakukanPenelitianTindakanKelasdengan. topik. “. PembelajaranKeterampilan MembacaPemahamanTeks Cerita Rakyat dengan MetodeKolaboratifpadaSiswa SMKMarsudiLuhur Yogyakarta. kelas X/II. tahunajaran 2014−2015”. A. Pembatasan Masalah Penelitian berupa penelitian tindakan kelas yang berupaya. untuk. menemukan suatu model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. Penelitian ini dibatasi pada pembelajaran keterampilan membaca pemahaman melalui metode kolaborasi di SMK Marsudi Luhur 1 kelas X semester II. Pembatasan masalah ini dilakukan agar fokus megenai pembelajaran keterampilan membaca pemahaman melalui metode kolaborasi. B. Rumusan masalah Bagaimana pembelajaran keterampilan membaca pemahaman teks cerita rakyat dengan. metode kolaboratif pada siswa SMKMarsudi Luhur 1. Yogyakarta kelas X semester II tahun ajaran 2014−2015? C. Tujuan penelitian Penelitian tindakan ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kemampuan. keterampilan membaca pemahaman. teks cerita rakyat di.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. SMK Marsudi Luhur Yogyakarta. 7. kelas X semester II melalui metode. kolaboratif. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari segi proses dan produk. Secara proses, penelitian dapat dilihat dari indikator keberhasilannya melalui kegiatan, interaksi, dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Secara produk, peningkatan diketahui melalui nilai tes membaca pemahaman siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman teks cerita rakyat di SMK Marsudi Luhur Yogyakarta kelas X/II dengan metode kolaboratif. D. Manfaat penelitian 1. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman penulis tentang penggunaaan pendekatan seintifik dalam mengembangkan budaya membaca,. sehingga. kedepannya. penulis. lebih. kreatif. dalam. mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia. 2. Bagi guru Guru dapat memperoleh wawasan dan memanfaatkan hasil penelitian dalam pembelajaran membaca khususnya dalam membaca teks drama. Melalui penelitian ini guru bisa menemukan strategi apa yang sesuai untuk merangsang minat belajar siswa dalam membaca. 3. Bagi siswa Siswa SMK Marsudi Luhur 1 diharapkan dapat membuka cakrawala pemikiran yang baik dan menambah wawasan sekaligus untuk.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. mengembangkan dan meningkat kreativitas, bakat, serta gagasan terhadap pembelajaran membaca. E. Sistematika Penyajian Sistematika penyajian terdiri atas lima bab, setiap bab diuraikan secara sistematis sebagai berikut: (Bab I) berisi Pendahuluan, (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, dan (5) batasan istilah. (Bab II) berisi Kajian Teori, (1) penelitian relevan, (2) landasan teori yang digunakan untuk menganalisis problem-problem yang hendak di teliti ol e h. peneliti. yaitu. mengenai. Pembelajaran. Keterampilan. Membaca. Pemahaman melalui Metode kolaborasi di SMA Marsudi luhur Yogyakarta. (Bab III) berisikan Metode Penelitian. Metodologi penelitian menjabarkan jenis penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen dan teknik analisis data. (Bab IV) pada bab ini berisikan tentang Pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. (Bab V) adalah Penutup. Penutup berisikan kesimpulan, implikasi, dan saran..

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Artikel yang relevan dengan penelitian ini adalah artikel yang berjudul “ Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Survei. Question, Read, Recite, Review di SMA yang dilakukan oleh Eviana, Syambasril, Deden Ramdani. Artikel ini berisikan tentang sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Semparuk menggunakan metode Survey, Question, Read, Recite, Review sudah dirancang oleh guru dengan baik. Akan tetapi, masih terdapat beberapa kekurangan pada siklus I. Pada siklus II, kekurangan yang dijumpai pada siklus II diperbaiki sehingga tidak terdapat komponen-komponen perencanaan yang tidak tergambar secara jelas. Guru sudah mampu merencanakan. pembelajaran membaca. pemahaman menggunakan metode Survey, Question, Read, Recite, Review dengan. tepat. da n. lengkap. Kemudian,. pelaksanaan. pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Semparuk telah dilaksanakan oleh guru secara maksimal. Selain. itu,. keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. menggunakan metode Survey, Question, Read, Recite, Review pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sangat efektif. Keaktifan siswa lebih dominan dibandingkan dengan siswa yang pasif seperti diam dan kurang semangat untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini terjadi. 9.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. karena. tingkat keseriusan. siswa. dalam. mengikuti. 10. pembelajaran. mengalami peningkatan pada setiap siklus. Dalam hal ini, siswa juga s ud a h. berani. untuk. mengajukan pertanyaan. dan. mengemukakan. pendapatselama proses pembelajaran dan mengalami peningkatan yang signifikan. Terakhir, hasil belajar membaca pemahaman pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Semparuk setelah menggunakan metode. Survey,. Question,. Read,. Recite,. Review mengalami. peningkatan. Meskipun pada siklus I masih ada nilai siswa yang di bawah kriteria ketuntasan minimal dengan nilai rata-rata 67,12%. Akan tetapi, pada hasil belajar siklus II menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dengan nilai rata-rata 78, 28%. Peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 11, 16%. 2. Jurnal. yang relevan dengan penelitian ini berjudul “Meningkatkan. Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Tunarungu di SMK Negeri 4 Padang dengan menggunakan Teknik Skimming” yang disusun oleh Putri Amma, Yosfan Azwandi, dan Markis Yunus. Jurnal ini berisikan sebagai berikut: Peningkatan kemampuan membaca pemahaman pada siswa tunarungu di SMK 4 Padang, hal ini terlihat dari meningkatnya dalam hal menjawab soal membaca pemahaman sebanyak 20 soal. Penilaian dalam penelitian ini adalah pada kemampuan siswa dalam menjawab soal membaca pemahaman dengan benar. Sebelum peneliti memberikan.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. intervensi, peneliti melakukan pengamatan selama lima hari, siswa disuruh membaca sebuah teks bacaan yang belum diberi teknik skimming maka diperoleh hasil yang belum memuaskan dimana nilai yang diperoleh pada hari pertama 15% dan hari kedua sampai kelima tetap yaitu 20%. sedangkan pada kondisi intervensi, peneliti memberikan teknik skimming yaitu suatu teknik yang membantu dalam mencari intisari dari wacana dengan diberikan kata-kata kunci yang digarisbawahi. Intervensi dilakukan sebanyak enam kali. Pada hari keenam siswa mendapatkan persentase sebanyak 25%, hari ketujuh 40%, hari kedelapan 65%, hari kesembilan 85%, dan hari kesepuluh serta kesebelas menjadi 100%. Berdasarkan pengamatan tersebut hasilnya menunjukan hasil yang meningkat dan dapat dinyatakan bahwa teknik skimming dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa Tunarungu dengan Teknik skimming di SMK N 4 Padang. B. Landasan teori 1. Membaca Pemahaman Membaca. pemahaman. merupakan. “kesanggupan. pembaca. menyebutkan kembali isi bacaan argumentasi, ekspositori, atau deskripsi tentang suatu topik tertentu”. Apabila siswa mengalami kesulitan didalam memahami suatu bacaan, maka akan mengakibatkan siswa sulit untuk memahami. makna yang terkandung dalam bacaan. Apalagi pada saat. sekarang ini diharapkan semua orang mampu untuk memahami serta.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. mengetahui makna yang terkandung didalam bacaan agar bisa dimengerti apa yang dibacanya (Abdul Razak, 2009:9). 2. Tujuan Membaca Pemahaman A. Standar Kesastraan Para penulis kreatif dalam bidang-bidang fiksi, drama, puisi, biografi, otobiografi, esei populer, dan sebagainya memiliki beberapa pengalaman hidup yang hendak disampaikannya kepada para pembaca. Pengarang menginginkan kita merasakan apa yang telah dirasakannya mengenai emosi kemanusiaan sejati; dia ingin agar kita memahami kekuatan fakta dan visi kebenaran seperti yang telah dilihatnya dan dirasakan. Pengarang mengundang kita untuk melihat pengalaman-pengalaman yang nyata ataupun yang imajinatif melalui matanya, mata seniman kreatif berbakat yang berkarya dengan kata-kata. Sebagai seniman kreatif, pengarang sangat sensitif terhadap kekuatan dan keindahan kata-kata. Dia sadar benar akan seluk beluk serta kepelikannya; dia memahami berbagai macam konotasi kata; dia dengan cepat menciptakan serangkaian impresi atau kesan yang mendalam; dia dapat memeras serta memadatkan kata-kata sehingga. m e nj a di. suatu. kekuatan;. dia. dapat. memperluas. dan. mengembangkannya demi pengayaan perincian, detail, dan daya pesona, dia dapat menyusun kata-kata yang penuh semangat dan hebat untuk menciptakan efek-efek yang hebat, menyusun kata-kata yang tenang untuk menciptakan kedamaian serta pemikiran yang mendalam; dia merupakan seorang ahli sihir dalam seni sugesti; dia dapat membangkitkan imaji-imaji.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. yang hidup yang membuat perbedaan antara tulis atau karya yang hanya baik dan yang benar-benar mengagumkan (Tarigan, 2008: 58-59) 1. Resensi kritis a. Ditinjau dari segi batas kemampuan sebagai manusia, tidaklah mungkinmembaca semua buku dan artikel yang baik yang terbit setiap hari. Agar tetap mendapat informasi mengenai apa yang hendak dipikirkan serta ditulis oleh orang-orang besar dalam kehidupan, seseorang dapat membaca resensi-resensi kritis mengenai fiksi maupun yang non fiksi. Tulisan-tulisan singkat seperti itu, yang biasanya dapat dibaca dalam beberapa menit, mempunyai paling sedikit empat kegunaan, yaitu:  Mengetengahkan komentar mengenai kesegaran eksposisi atau cerita, memberikan pertimbangan serta penilaian mengenai betapa baiknya tugas tersebut dilaksanakan, dipandang dari segi maksud dan tujuan pengarang.  Mengutarakan komentar-komentar mengenai gaya, bentuk serta nilai atau manfaat kesastraan umum bagian tersebut.  Memberikan suatu rangkuman pandangan, pendirian, atau point of view ( isi eksposisi atau suatu sinopsis pola umum cerita yang secara saksama tidak dapat membeberkan hasil-hasilnya).  Mengemukakan fakta untuk menunjang petimbangan dan penilaiannya serta analisis isi dengan jalan mengutip atau.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. menunjuk secara langsung pada karakter-karakter, situasisituasi, bahkan halaman-halaman tertentu dalam buku atau artikel itu (Tarigan, 2008: 61). b. Drama Tulis Sepanjang ada kaitannya dengan masalah apresiasi, masalah pengertian dan pengahargaan, ada dua cara untuk menikmati sandiwara atau drama. Yang pertama adalah pada tingkatan aksi primitive, dalam hal ini hati penonton atau pemirsa bergetar karena ketegangan, kekejaman, sehingga menimbulkan keinginan besar untuk melihat betapa caranya hal itu dikeluarkan, diperankan . pada tingkatan ini, media visual seperti komik-strip, gambar hidup, film, televise, memang lebih mudah dari pada membaca, karena sedikit imajinasi yang dihubungkan. Kedua. adalah. tingkatan. individual. yang. bersifat. interpretative. Dalam hal ini pembaca dapat menarik kesimpulankesimpulan, menvisualisasikan tokoh-tokoh, memproyeksikan akibat-akibat, serta mengadakan interpretasi-interpretasi ketika dia membaca, membawa kesempurnaan pengelamannya sendiri pada bacaan itu. Dia mempunyai kesempatan untuk mencari petunjukpetunjuk bagi tokoh, karakter, motif, intensi. Dengan telinga rohaniah, dia dapat mendengar para tokoh berbicara. Tatkala dia membaca baris-baris, menciptakan dalam hatinya suatu ide bagaimana wajah-wajah akan melihat, suara-suara berbunyi, dan.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. para tokoh bergerak pada saat-saat ketakutan, kebahagiaan, ketegangan. Dengan bantuan imajinasi, pembaca dapat menambah serta membangun suatu produksi yang jauh lebih baik mengikat penampilan yang aktual dari pada aktor di atas panggung. Betapapun juga, para aktor itu adalah pria dan wanita yang menafsirkan baris-baris dengan suara nyaring sebaik mereka merasakannya (Tarigan, 2008: 63-64). c.. Pola-Pola Fiksi a) Pengertian fiksi Fiksi adalah sutau istilah yang di pergunakan untuk membedakan uraian yang tidak bersifat historis dari uraian yang bersifat historis, dengan penunjukan khusus atau penekanan khusus pada segi sastranya. (Brooks, Purser and Warren, 1952 : 9). b) Fiksi dan nonfiksi Perbedaan utama antara fiksi dan non fiksi terletak pada tujuan. Maksud dan tujuan dari cerita atau narasi yang nonfiksi, seperti sejarah, biografi, cerita berita, dan cerita perjalanan, adalah untuk menciptakan kembali (to re-create) apa yang telah terjadi secara aktual. Kita dapat mengatakan bahwa cerita nonfiksi bersifat aktualitas, sedangkan cerita fiksi bersifat realitas..

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. Berbeda dengan penulis narasi nonfiksi, penulis fiksi tidaklah memusatkan perhatiannya pada apa-apa yang telah terjadi secara aktual, tetapi justru memusatkan perhatian sepenuhnya pada realitas. 3. Jenis-jenis membaca pemahaman Membaca dapat dibedakan atas beberapa jenis sesuai tujuan yang hendak dicapainya. Jenis-jenis membaca pemahaman tersebut antara lain: a. Pemahamanliteral adalah pemahaman terhadap apa yang dikatakan atau disebutkan penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini diperoleh dengan memahami arti kata, kalimat dan paragraph dalam konteks bacaan itu seperti apa adanya. Dalam pemahaman literal ini tidak terjadi pendalaman pemahaman terhadap isi inforasi bacaan. Yang terjadi hanya mengenal dengan mengingat apa yang tertulis dalam bacaan. Untuk membangun pemahaman literal, pembaca dapat menggunakan kata tanyaapa, siapa, kapan, bagaimana, mengapa (Syafi’ie (1999: 31). b. Membaca interpretatif merupakan kegiatan membaca yang berusaha memahami apa yang dimaksudkan oleh penulis dalam teks bacaan. Pemahaman interpretatif harus didahului pemahaman literal yang aktivitasnya berupa: menarik kesimpulan, membuat generalisasi,. memahami. hubungan. sebab-akibat,. membuat. perbandingan-perbandingan, menemukan hubungan baru antara fakta-fakta yang disebutkan dalam bacaan (Syafi’ie (1999:36)..

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. c. Membacakritis merupakan suatu kegiatan mengevaluasi materi tertulis, yakni membandingkan gagasan yang tercakup dalam materi dengan standar yang diketahui dan menarik kesimpulan tentang keakuratan, dan kesesuaian. Pembaca kritis harus bisa menjadi pembaca yang aktif, bertanya, meneliti fakta-fakta, dan menggantungkan. penilaian. atau. keputusan. sampai. ia. mempertimbangkan semua materi (Burns, 1996:278). d. Membaca kreatif merupakan tingkatan membaca pemahaman pada level yang paling tinggi. Pembaca dalam level ini harus berpikir kritis dan harus menggunakan imajinasinya. Dalam membaca kreatif, pembaca memanfaatkan hasil membacanya untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan emosionalnya. Kemampuan itu akan bisa memperkaya pengetahuan-pengetahuan, pengalaman dan meningkatkan ketajaman daya nalarnya sehingga pembaca bisa menghasilkan gagasan-gagasan baru. Proses membaca kreatif ini dimulai dari memahami bacaan secara literal kemudian menginterpretasikan dan memberikan reaksinya berupa penilaian terhadap apa yang dikatakan penulis, dan dilanjutkan dengan mengembangkan pemikiran-pemikiran sendiri untuk membentuk gagasan, wawasan, pendekatan dan pola-pola pikiran baru (Syafi’ie, 1999:36)..

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca pemahaman Ada dua faktor yang mempengaruhi baik secara kuantitas maupun kualitas pemahaman kita terhadap materi, yaitu: a. Kecepatan Kecepatan membaca, jika melampuai batas-batas tertentu, bisa memberikan efek merugikan terhadap pemahaman. Batasbatas tersebut sangat bervariasi, tergantung orang dan waktunya. Jika anda membaca meningkatkan kecepatan membaca secara bertahap, pemahaman anda tidak akan berkurang. Kalaupun berkurang, hal ini bersifat sementara dan tidak akan terjadi lagi jika anda sudah terbiasa membaca lebih cepat. b. Tujuan Tujuan berkaitan erat dengan motivasi ita dalam membaca dan minat kita terhadap materi bacaan. Jika motivasi dan minat kita sangat rendah atau bahkan sama sekali tidak ada, menetapkan tujuan. yang. jelas. seringkali. menciptakan. motivasi. da n. meningkatkan minat baca walaupun sedikit, kehadirannya sangat berarti (Wainwright, 2007: 43-44). 5. Aspek-aspek membaca pemahaman a. Aspek Sensori Proses membaca ini dimulai dengan sensori visual yang diperoleh melalui pengungkapan simbol-simbol grafis dan indra penglihatan. Dari sini anak-anak belajar membedakan secara visual diantara.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. simbol-simbol grafis (huruf atau kata) yang digunakan untuk mempresentasikan bahasa lisan. b. Aspek Perseptual Selanjutnya adalah tindakan perceptual, yaitu aktivitas mengenal suatu kata sampai pada maknanya berdasarkan pengalaman yang diperoleh. Pengalaman merupakan aspek penting dalam proses membaca karena dengan sering membaca anak-anak memiliki pengalaman yang luas dalam memahami berbagai kosa kata dan konsep. c. Aspek Berpikir Suatu. proses berpikir untuk dapat memahami bacaan dengan. syarat pembaca terlebih dahulu memahami kata-kata dan kalimat yang dihadapinya melalui proses asosiasi dan eksperimental. Kemudian membuat simpulan dengan cara mengaitkan isi preposisi yang terdapat dalam materi bacaan. Agar siswa mampu memahami materi bacaan, maka ia harus mampu berpikir secara sistematis, logis dan kreatif. Sehingga nantinya dapat meningkatkan kemampuan berpikir melalui bahan bacaan yang telah dibaca. Mengenal hubungan antara simbol dengan bunyi bahasa dan makna adalah bagian dari aspek asosiasi dalam membaca. Belajar menghubungkan simbol-simbol grafis dengan bunyi bahasa dan makna. Tanpa kedua kemampuan asosiasi tersebut siswa tidak mungkin dapat memahami sebuah teks..

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. d. Aspek Afektif Suatu proses membaca yang berkaitan dengan kegiatan memusatkan perhatian, membangkitkan kegemaran membaca (sesuai dengan minatnya), dan menumbuhkan motivasi membaca ketika sedang membaca.. Pemusatan perhatian, kesenangan dan motivasi. yang tinggi merupakan hal yang diperlukan dalam membaca. Tanpa adanya perhatian yang penuh ketika membaca, maka siswa akan sulit memahami suatu bacaan. e. Aspek pemberian gagasan. Aspek ini dimulai dari penggunaan sensori dan perceptual dengan latar belakang pengalaman dan tanggapan afektif serta membangun makna teks yang dibaca oleh siswa. Tidak semua makna bisa dibangun berdasarkan pada teks yang dibaca melainkan bisa dari faktor latar belakang pengalaman pembaca. 6. Metode Kolaborasi Metode pembelajaran kolaboratif. adalah suatu strategi belajar. dimana sejumlah siswa sebagai anggota kelompok belajar yang ada dan setiap anggota kelompok tersebut harus bekerja secara aktif untuk merauh tujuan tyang telah ditentukan dalam sebuah kegiatan dengan struktur tertentu sehingga terjadi proses pembelajaran yang penuh makna ( Barkley, Cross dan Major, 2012: 5)..

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. 7. Tujuan metode kolaborasi a.. Memaksimalkan proses kerjasama yang berlangsung secara alamiah diantara para siswa.. b.. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang berpusat pada siswa, kontekstual, terintegrasi, dan bersuasana kerjasama.. c.. Menghargai pentingnya keaslian, kontribusi, dan pengalaman siswa dalam kaitannya dengan bahan pelajaran dan proses belajar.. d.. Memberi kesempatan kepada siswa menjadi partisipan aktif dalam proses belajar.. e.. Mengembangkan berpikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah.. f.. Mendorong eksplorasi bahan pelajaran yang melibatkan bermacammacam sudut pandang.. g.. Menghargai pentingnya konteks sosial bagi proses belajar.. h.. Menumbuhkan hubungan yang saling mendukung dan saling menghargai di antara para siswa, dan diantara siswa dan guru.. i.. Membangun semangat belajar sepanjang hayat.. 8. Langkah-langkah pembelajaran metode kolaboratif Dalam pembelajaran dengan metode kolaboratif, Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran antara lain: a. Guru mebentuk siswa dalam kelompok dan siswa dalam kelompok menetapkan tujuan belajar dan membagi tugas sendiri-sendiri. b. Semua siswa dalam kelompok membaca, berdiskusi, dan menulis..

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. c. Kelompok. kolaboratif. mendemontrasikan,. bekerja. meneliti,. secara. bersinergi. menganalisis,. dan. 22. mengidentifikasi, memformulasikan. jawaban-jawaban tugas atau masalah masalah yang ditemukan sendiri. d. Setelah kelompok kolaboratif menyepakati hasil pemecahan masalah, masing-masing siswa menulis laporan sendiri-sendiri secara lengkap. e. Guru menunjuk salah satu kelompok secara acak (selanjutnya diupayakan agar semua kelompok dapat giliran ke depan) untuk melakukan presentasi hasil diskusi kelompok kolaboratifnya didepan kelas, siswa pada kelompok lain mengamati, mencermati, membandingkan hasil presentasi tersebut, dan menanggapi. Kegiatan ini dilakukan selama lebih kurang 2030 menit. f. Masing-masing siswa dalam kelompok kolaboratif melakukan elaborasi, inferensi, dan revisi (bila diperlukan) terhadap laporan yang akan dikumpulan. g. Laporan. masing-masing. siswa. terhadap. tugas-tugas. yang. te la h. dikumpulkan, disusun perkelompok kolaboratif. h. Laporan siswa dikoreksi, dikomentari, dinilai, dikembalikan pada pertemuan berikutnya, dan didiskusikan. 9. Kelebihan dan kekurangan metode kolaborasi Dari setiap metode yang gunakana oleh peneliti pasti ada kelemahan dan kekurangnya. Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode kalaborasi akan dijabarkan sebagai berikut:.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. a. Kelebihan x. Siswa belajar bermusyawarah. x. Siswa belajar menghargai pendapat orang lain. x. Dapat mengembangkan cara berpikir kritis dan rasional. x. Dapat memupuk rasa kerja sama. x. Adanya persaingan yang sehat. b. Kekurangan x. Pendapat serta pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok persoalan.. x. Membutuhkan waktu cukup banyak.. x. Adanya sifat-sifat pribadi yang ingin menonjolkan diri atau sebaliknya yang lemah merasa rendah diri dan selalu tergantung pada orang lain.. x. Kebulatan atau kesimpulan bahan kadang sukar dicapai..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Zainal Aqib (2007: 18) penelitian tindakan kelas merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan oleh guru untuk memperbaiki layanan pendidikan yang diselenggarakan di kelas dan meningkatkan kualitas program sekolah secara keseluruhan. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan (action research) dengan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan data berupa data kualitatif berupa uraian kata-kata atau kalimat atau ucapan dari sumber data serta keterangan dari hasil pengamatan terhadap fakta yang diteliti. Secara metodologis, penelitian tindakan memiliki karakteristik yaitu; bersifat kolaboratif, dilaksanakan pada lokasi terjadinya permasalahan, bersifat partisipatori, tidak ada upaya pengendalian variable pengganggu (Pardjono, 2007:10). Berdasarkan pengertian di atas, penelitian tindakan kelas (classroom action research) adalah salah satu jenis penelitian tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya (Pardjono, 2007: 12). B. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret pada tahun ajaran 2014−2015 .. 24.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. C. Subjek Penelitian Menurut Azwar ( 2007: 34), subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu sesuatu yang dapat dijadikan sebagai variabel yang akan diteliti. Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa SMK Marsudi Luhur Yogyakarta semester II Tahun Ajaran 2014/2015. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengamatan atau observasi, angket, dokumentasi, dan tes membaca pemahaman yaitu tes buatan guru. Observasi dilakukan untuk memperoleh data berupa gambaran proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru bahasa indonesia di sekolah, guru memegang peranan atas jalannya penelitian. Kerja peneliti maksimal dalam pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Selain itu, instrumen lainnya dalam pengamatan adalah lembar observasi. Semua data yang peroleh pada saat observasi direkam dalam instrumen tersebut. Untuk menjaring data dari siswa tentang membaca juga dilakukan dengan pemberian angket. Teknik pengumpulan data yang berupa kemampuan siswa diperoleh dengan cara pengamatan penilaian proses selama proses pembelajaran dengan pemberian tes membaca pada saat sebelum tindakan dan setelah tindakan dilakukan. Instrumennya adalah tes membaca pemahaman. Bentuknya adalah tes kognitif atau tes pilihan ganda. Setelah dilakukan pembelajaran keterampilan membaca pemahaman teks cerita rakyat dengan. metode.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. kolaboratif, kemudian dilakukan penilaian pada tiap siklus dalm bentuk pilihan ganda untuk meningkatkan kemampuan dalam olah pikir pendapat individual, memperluas wawasan, mengeksplorasikan pengalaman pribadi, serta mengekspresikan gagasan. E. Prosedur Penelitian Menurut Suyadi, (2012: 19-24), prosedur penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 1. Perencanaan Dalam tahap ini, terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah dan pemecahan masalah. 2. Pelaksanaan Pada tahap ini, yang akan dilakukan oleh peneliti adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap perencanaan. 3. Pengamatan Pada tahap ini, peneliti harus menguraikan data yang telah dikumpulkan,. cara. mengumpulkan,. da n. alat. dan. instrumen. pengumpulan data. 4. Refleksi Pada tahap ini, peneliti mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Dalam hal ini, peneliti memantulkan pengalamannya ke layar kaca sehingga tampak jelas penglihatannya baik kelemahan maupun kekurangannya..

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Refleksi. Pengamatan. Perencanaan. Siklus I Perencanaan. Pelaksanaan. 27. Pelaksanaan. Siklus II Refleksi. Pengamatan. Pada penelitian ini, peneliti memakai dua siklus, antara lain: a.. Siklus 1 a. Perencanaan Pada proses perencanaan tindakan ini, peneiliti melakukan berbagai persiapan untuk mendukung tahap pelaksanaan tindakan yaitu mempersiapkan instrumen pengajaran berupa RPP, media pembelajaran, mempersiapkan lembar observasi siwa dan guru menyiapkan catatan pribadi untuk mencatat hal-hal yang manarik dalam proses pembelajaran berlangsung. b. Tindakan Pada tahap ini, peneliti dan siswa ,melaksanakan kegitaan belajar mengajar sesuai dengan metode kolaborasi. Langkah-langkah belajar mengajar sebagai berikut: x. Pendahuluan: a) Guru memeriksa keadaan kelas, dan fasilitas didalam kelas b) Guru memeriksa kesiapan siswa.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. c) Guru melakukan apersepsi d) Guru menyampaikan kompetensi yang hendak dicapai serta rencana kegiatan pembelajaran x. Kegiatan inti pembelajaran Pada tahap ini, kegiatan dilakukan berdasarkan langkah-langkah pembelajaran dengan metode kolaborasi, sebagai berikut: a) Guru memberikan sebuah teks kepada siswa. b) Semua siswa dalam kelompok membaca, berdiskusi, dan menulis. c) Didalam. kelompok. siswa. bekerja. secara. mengidentifikasi,mendemonstrasikan,menganalisis, memformulasikan jawaban-jawaban tugas atau. bersinergi dan. masalah yang. ditemukan sendiri. d) Setelah kelompok kolaboratif menyepakati hasil pemecahan masalah, masing-masing siswa menulis laporan sendiri-sendiri secara lengkap. e) Guru menunjuk salah satu kelompok secara acak untuk melakukan presentasi hasil diskusi kelompok kolaboratifnya di depan kelas, da n. kelompok lain mengamati, mencermati, membandingkan. hasil presentasi tersebut, dan menanggapi. f) Masing-masing siswa dalam kelompok kolaboratif melakukan elaborasi, inferensi, dan revisi dikumpulan.. terhadap laporan yang akan.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. g) Laporan masing-masing siswa terhadap tugas-tugas yang telah dikumpulkan, disusun perkelompok kolaboratif. h) Laporan siswa dikoreksi, dikomentari, dinilai, dikembalikan pada pertemuan berikutnya, dan didiskusikan. x. Kegiatan penutup a) Guru memberikan tes kepada siswa b) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran c) Guru membagikan lembar refleksi kepada siswa. c. Pengamatan Selain meneliti, penyusun juga melakukan observasi. Adapun halhal yang diobservasi adalah peoses pembelajaran, aktivitas peserta didik, berbagai hambatan yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsun, serta kejadian yang menarik dalam proses pembelajaraan. d. Refleksi Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada siklus pertama. Kelebihan yang yang ada akan di jadikan acuaan pada siklus kedua adapun kekurangan yang didiskusikan harus mencari solusinya. Dengan ini guru dapat melaksanakan perbaikan pada siklus kedua..

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. b. Siklus II a. Perencanaan a) Guru menyiapkan RPP dengan perbaikan sesuai refleksi yang dilakukan pada siklus kedua. Pada RPP ini diharapkan kegiatan pemebeljaran yang lebih baik dan efektif untuk diterapkan. b) Guru menyiapakn media pmebelajaran yang menunjang kegiatan belajara mengajar dilaksanakan. b. Tindakan Pada tahap ini, peneliti dan siswa ,melaksanakan kegitaan belajar mengajar sesuai dengan metode kolaborasi. Langkah-langkah belajar mengajar sebagai berikut: x. Pendahuluan a) Guru memeriksa kesiapan siswa b) Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah diperbaiki sesuai hasil refleksi pada siklus I. x. Kegiatan inti pembelajaran Pada tahap ini, kegiatan dilakukan berdasarkan langkah-langkah pembelajaran dengan metode kolaborasi, sebagai berikut: a) Guru memberikan sebuah teks kepada siswa. b) Semua siswa dalam kelompok membaca, berdiskusi, dan menulis. c) Didalam. kelompok. mengidentifikasi,. siswa. bekerja. secara. bersinergi. mendemontrasikan,menganalisis,.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. danmemformulasikan jawaban-jawaban tugas atau masalah yang ditemukan sendiri. d) Setelah kelompok kolaboratif menyepakati hasil pemecahan masalah, masing-masing siswa menulis laporan sendiri-sendiri secara lengkap. e) Guru menunjuk salah satu kelompok secara acak untuk melakukan presentasi hasil diskusi kelompok kolaboratifnya di depan kelas, da n. kelompok lain mengamati, mencermati, membandingkan. hasil presentasi tersebut, dan menanggapi. f) Masing-masing siswa dalam kelompok kolaboratif melakukan elaborasi, inferensi, dan revisi. terhadap laporan yang akan. dikumpulan. g) Laporan masing-masing siswa terhadap tugas-tugas yang telah dikumpulkan, disusun perkelompok kolaboratif. h) Laporan siswa dikoreksi, dikomentari, dinilai, dikembalikan pada pertemuan berikutnya, dan didiskusikan x. Kegiatan penutup a) Guru memberikan tes kepada siswa b) Guru menyimpulkan hasil pembelajaran c) Guru membagikan lembar refleksi kepada siswa. c. Pengamatan a) Peneliti dan observer mengamati pada saat proses pembelajaran membaca pemahaman berlangsung..

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. b) Peneliti dan observer juga mengamati apakah perbaikan yang dilakukan pada silkus sebelumnya cukup efektif atau tidak. c) Peneliti. mendokumentasi. selama. proses. pembelajaran. berlangsung. d. Refleksi Pada tahap ini, peneliti dan observer mendiskusikan hasil yang diperoleh dari kedua siklus yang telah dilakukan. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa yang diteliti. Kemudian peneliti dan observer mendiskusikan apakah penelitian ini sudah cukup untuk dihentikan. Jika sudah cukup maka peneliti dapat menarik manfaat PTK yang dilakukan oleh guru setelah proses pembelajaran. F. Instrumen Penelitian Alat pengumpulan data penelitian ini adalah tes buatan guru. Arikunto (2010: 53), Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturanaturan yang sudah ditentukan. Tes berfungsi sebagai berikut: (1) Mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang akan dan telah mereka. pelajari. (2) Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam. kompetensi, pengetahuan, keterampilan, atau bidang-bidang tertentu. (3) Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dan memonitor kemajuan belajar peserta didik, dan sekeligus menentukan keefektifan pembelajaran. (4) Untuk menetukan layak tidaknya seorang pesrta didik dinyatakan lulus dari tingkat pendidikan yang ditempuhnya. Untuk memperkuat data penelitian, peneliti.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. juga melakukan pengematan (observasi) yang dilakukan sendiri oleh guru untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses belajara mengajar. G. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh melalui kegiatan observasi, angket, dan penilaian proses dapat dianalisis secara kualitatif. Analisis dilakukan secara kontinyu selama proses penelitian, dan dianalisis. dari hasil keseluruhan. diakhir. penelitian. Untuk data yang berupa hasil tes, dilakukan analisis secara kuantitatif dengan membandingkan kuantitas dan kualitas jawaban siswa sebelum adanya tindakan dan sesudah diberikannya tindakan. Keabsahan data berasal dari lembar observasi, angket, dan tes saling dicocokkan. Demikian juga dengan hasil analisis tes membaca pemahaman. Proses validitas penelitian ini dilaksanakan dengan semua subjek penelitian meliputi peneliti dan siswa secara berkesinambungan. Indikator keberhasilan dari hasil siklus pertama dan siklus kedua terjadi peningkatan. dalam kualitas jawaban tes pilihan ganda. Peningkatan nilai. diukur menggunakan kriteria penilaian jawaban siswa dalam kemampuan olah pikir pendapat individual siswa dalam memperluas wawasan dari bacaan, kemampuan siswa dalam mengeksplorasikan pengalaman pribadinya dan pengalaman membaca sebelumnya, dan kemampuan siswa dalam mengekspresikan gagasannya sebagai langkah kedepan dari tema yang sudah dipelajarinya. Dari siklus pertama ke siklus kedua nilainya ada peningkatan. Pada siklus pertama rata-rata skor pengetahuan kognitif siswa adalah 74,96. Sedangkan hasil tes pada siklus kedua sebesar 79,96..

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Ketuntasan belajar siswa diperoleh dengan rumus sebagai berikut: Menurut Suharsimi Arikunto (dalam Ike Retnawati, 2010 : 18) Nilai = ∑skor yang diperoleh x 100 ∑ skor maksimal. 34.

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN Pada bab IV ini, cara penyajiannya meliputi laporan prasiklus (kondisi awal), laporan siklus I dan sklus II, hasil penelitian, dan pembahasan. laporan prasiklus akan menunjukan kondisi awal subjek dan objek penelitian sebelum melakukan tindakan pada siklus I dan siklus II. Kemudian akan ditampilkan hasil penelitian serta pembahasannya. A. Deskripsi Data 1. Data Prasiklus Kegiatan prasiklus ini telah dilakukan pada hari senin tanggal 9 maret 2015, tepatnya pada jam pertama dan kedua. Setiap siswa membutuhkan pemahaman ketika membaca karena melalui kegiatan membaca siswa mampu memahami materi-materi yang diajarkan di sekolah. maka dari itu, guru bahasa Indonesia selalu berupaya agar para siswanya memiliki kemampuan memahami suatu bacaan agar tujuan membaca dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan observasi memperlihatkan bahwa guru selalu memberi motivasi kepada siswa melalui pemberian tugas untuk membaca teks dan juga memahami isi bacaan yang terdapat dalam buku-buku pelajaran. Untuk menguji pemahaman siswa, guru memberi ilustrasi menjawab soal-soal yang tersedia pada bagian akhir bacaan tersebut. Upaya guru untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam membaca cenderung dengan menggunakan metode ceramah. Guru jarang menggunakan. 35.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. metode-metode yang bervariasi misalnya, metode inquiri, metode Kolabortif, dan metode yang lainnya. Dalam penelitian ini, sebelum metode kolaboratif di terapkan, terlebih dahulu mencari informasi mengenai pemahaman siswa ketika membaca teks narasi lebih tepatnya teks cerita rakyat yaitu penulis mengetes pemahaman siswa melalui. teks angket. yang disediakan. olehpeneliti. Teks angket tersebut berisikan sejumlah pertanyaan dan pertanyaan tersebut tentang membaca pemahaman. Waktu yang disediakan oleh peneliti adalah 30 menit. Setelah kegiatan pengisian angket selesai. Langkah terakhir, peneliti memberi penilaian terhadap hasil kerja siswa. Kondisi awal memperlihatkan bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai standar KKM yang ditentukan oleh sekolah. Rata-rata siswa 71,73 sehingga secara umum masih berada di bawah KKM. Dari 30 siswa masih ada 15 orang yang belum mencapai nilai minimal 75. Hal ini memperlihatkan masih banyak siswa yang belum mampu memahami teks narasi khususnya teks. Cerita. Rakyat. dengan. baik.. Berdasarkanhasilyang. diperolehpadaprasiklusini,menunjukanbahwakondisibelajarsiswatidakkondusi fdansiswakurangantusiasmembaca. 1. Data Siklus I Data siklus pertama berisikan tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas yaitu data mengenai kemampuan dalam memahami teks Cerita Rakyat dengan metode kolaboratif..

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37. a. Perencanaan Perencanaan tindakan siklus I ini difokuskan pada tindakan peneliti membaca pemahaman teks cerita rakyat dengan metode kolaboratif. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan model membaca pemahaman teks cerita rakyat dengan metode kolaboratif yang meliputi beberapa langka pembelajaran. Hal ini tentu saja peneliti perlu memahami karena tidak seperti proses pembelajaran yang biasa diterapkan oleh guru-guru. Kemudian peneliti mempersiapkan materi pembelajaran membaca pemahaman, materi metode kolaboratif, lembar observasi, angket, dan juga media yang digunakan oleh peneliti. Selain itu, peneliti meminta bantuan kepada salah satu rekan mahasiswanya dan guru yang mengampuh mata pelajaran bahasa Indonesia untuk membantu peneliti dalam mengobservasi proses belajar mengajar di dalam kelas yang dilakukan oleh peneliti itu sendiri. b. Tindakan Implementasi tindakan siklus pertama ini dilakukan pada hari senin tanggal 16 maret 2015, jam ke-7 dan 8 (12.15-13.45). Pada tahap ini, peneliti dan siswa ,melaksanakan kegiatan belajar mengajar membaca pemahaman dengan metode kolaborasi. Sebelum peneliti mulai mengajar, terlebih. dahulu. mengikutipembelajaran. peneliti membaca. memeriksa pemahaman. kesiapan. siswa. kemudian. peneliti. melakukan apersepsi. Setelah peneliti melakukan apersepsi, peneliti menyuruh siswa masuk kedalam kelompok yang terdiri satu kelompok 5.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. orang.. Setelah. pembagian. kelompok. selesai,. 38. penelitimulai. menjelaskanmateri pembelajaran membaca pemahaman, tujuan membaca pemahaman, jenis-jenis membaca pemahaman yang meliputi pemahaman literal, membaca interpretatif, membaca kritis, dan membaca kreatif. Peneliti juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi membaca pemahaman dan aspek-aspek membaca pemahaman. Selain peneliti memberi penjelasan tentang membaca pemahaman, peneliti juga menjelaskan materi teks cerita rakyat. Ketika peneliti menjelaskan materi teks cerita rakyat, peneliti mencoba bertanya kepada siswa tentang materi tersebut. Misalnya, apa yang kamu ketahui tentang teks cerita rakyat?. Dari pertanyaan tersebut, siswa mulai berfikir serta menjawabnya dengan baik meskipun belum benar. Peneliti. kembali. menjelaskan dan memberi arahan kepada siswa tentang teks cerita rakyat. Selama proses pembelajaran berlangsung, tentu saja peneliti melibatkan. siswa. selama. pembelajaran. membaca. pemahaman. berlangsung. Ada beberapa siswa yang tampak serius dalam mengikuti pelajaran membaca pemahaman, ada juga siswa yang hanya bercerita dengan temannya di belakang sehingga mereka kurang memperhatikan ketika peneliti mengajar di depan kelas. Peneliti melihat hal tersebut, peneliti sejenak berhenti menjelaskan lalu menegur dan memberi arahan siswa yang pasif dalam mengikuti pembelajaran. Setelah peneliti menegur dan mengarahkan siswa pasif, peneliti kembali menjelaskan materi di depan kelas. Setelah peneliti memberi penjelaskan tentang membaca.

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 39. pemahaman dengan metode kolaboratif, peneliti mencoba memancing siswa dengan beberapa pertanyaan responsif dan siswa menanggapinya serta memberi respon. Upaya peneliti untuk mengetahui sejauhmana siswa memahami materi membaca pemahaman dengan metode kolaboratif serta materi teks cerita rakyat, Peneliti memberikan tes yang berupa beberapa pertanyaan mengenai teks cerita rakyat kepada siswa. Tes tersebut adalah tes objektif (Pilihan Ganda). Setiap siswa dalam kelompok mendapat satu teks. Dalam proses pengerjaan soal-soal oleh siswa, siswa tampak lebih serius dalam membaca serta menjawab soal-soal. Tetapi ada beberapa siswa yang masih tengok kiri kanan untuk bertanya kepada teman disebelahnya. Selang beberapa menit kemudian, kelas mulai tenang dan siswa mulai berkonsentrasi dalam membaca dan menjawab pertanyaan dalam soal itu dengan. baik. Peneliti tetap memantau siswa serta memberi motivasi. kepada siswa untuk lebih bersemangat dalam mengerjakan soal-soal tersebut. Sebelum lima menit bel berbunyi, peneliti menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil tes tersebut. Setelah peneliti mengumpulkan, peneliti dan siswa membuat kesimpulan atas materi hari itu. Akhirnya, bel berbunyi pertanda pelajaran telah selesai dan siswa mulai mengumpulkan pekerjaannya untuk dikoreksi oleh peneliti. Peneliti mengakhiri pelajaran dengan doa penutup serta memberi salam kepada siswa..

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 40. c. Pengamatan Pada tahap ini, yang melakukan observasi adalah Ibu mata pelajaran bahasa Indonesia serta rekan peneliti. Hal-hal yang diobservasi adalah proses pembelajaran, aktivitas peserta didik, berbagai hambatan yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung, serta kejadian yang menarik dalam proses pembelajaraan. d. Refleksi Setelah pelaksanaan tindakan siklus I dan pengamatan selesai dilakukan , langkah berikutnya adalah refleksi siklus pertama. Refleksi dilakukan oleh pengamat dan pengajar. Kegiatan ini dilaksanakan setelah jam pelajaran 12.15-13.45 selesai. Berdasarkan hasil pengamatan, pencapaian keberhasilan pada siklus pertama adalah sebagai berikut. a. Siswa mulai bersemangat, tertarik serta perhatian pada pelajaran membaca pemahaman. Pada siklus I, menunjukan siswa mulai aktif serta serius belajar sesuai perintah peneliti. b. Media teks yang dibagikan peneliti kepada siswa sangat menggugah minat siswa. c. Jawaban siswa lebih baik dan terarah. d. Ketika peneliti mengajar, peneliti mulai merasakan adanya perbedaaan dengan metode yang biasa dipakai dulu dan metode sekarang..

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 41. Ada beberapa kekurangan yang dijumpai dalam penelitian ini sebagai acuan pada siklus berikutnya, antara lain: a. Peneliti kurang optimal dalam memberi perhatian kepada siswa secara menyeluruh, sehingga siswa yang duduk dibelakang terlihat santai dan tidak serius mengikuti belajar mengajar. b. Dalam menjelaskan materi pembelajaran, terjadi miskonsepsi. c. Berdasarkan. hasil. pengamatan,. peneliti. kurang. jelas. dalam. menjelaskan materi pembelajaran. Tentusajapadasiklus dijumpai. pada. II,. penelitiperlumemperbaikikekuranganyang silkus. I.. Guruharusbenar-. benarmemahamimateripembelajaran sertamengelolakelasdenganmenyeluruh. Setelah tindakan siklus I dilakukan oleh peneliti, berdasarkan hasil tes yang diperoleh setiap siswa, ada beberapa siswa yang masih mencapai nilai di bawah KKM yaitu 75. Hal ini dipengaruhi karena siswa belum mengerti atau mengetahui kata-kata sulit dalam teks, mereka belum memahami gagasan utama, tema, alur, dalam suatu teks, sehingga mereka cenderung menjawab soal-soal tidak sesuai yang diharapkan. Nama dan nilai siswa yang masih dibawah KKM yaitu L. PanjiAnelka (65), BrigasTunggulWicaksono. (50),. AR.. RoviAlamOktaviano. (73),. BernardusNugroho (65), Yehestia Omega (73), FebianaSellyIslami (60), YosafatNery (63), RinthoVanammar (67), Agitha Chandra (70)..

(59) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 42. Jumlahnilaikeseluruhanmencapai 2249 sehinggadiperoleh rata-rata 74,96.. Dengan. kata. lain,. secarakeseluruhannilaisiswabelummencapaistandar. KKM,. jikadicermatihanyaada 9 (30%) siswa yang nilainyamasihdibawah KKM yaitu 75. 2. Data Siklus II a. Perencanaan Perencanaan tindakan siklus I ini difokuskan pada tindakan peneliti membaca pemahaman teks cerita rakyat dengan metode kolaboratif. Dalam penelitian ini masih sama dengan yang berada pada siklus I. berbagai keberhasilan pada siklus I akan dipertahankan dalam siklus II. Pada siklus ini, peneliti hanya menjelaskan secara singkat materi pada siklus I. Penggunaan media pada siklus I tetap diperahanan dan beberapa kelemahan akan dicoba untuk diatasi oleh peneliti. Peneliti membentuk siswa dalam kelompok seperti yang dilakukan pada siklus I. Kemudian guru memberikan satu teks cerita rakyat, setiap siswa mendapat satu teks cerita rakyat. Dari teks tersebut, peneliti menyuruh siswa untuk membaca dengan. cermat. sesuai. dengan. langkah-langkah. dalam. membaca. pemahaman. Dan guru juga akan lebih banyak memancing respon siswa terhadap isi teks cerita rakyat. Secara umum untuk menggali interpretasi setiap siswa. Selain itu, peneliti meminta bantuan kepada salah satu rekan mahasiswanya dan guru yang mengampuh mata pelajaran bahasa.

(60) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 43. Indonesia untuk membantu peneliti dalam mengobservasi proses belajar mengajar di dalam kelas yang dilakukan olehg peneliti itu sendiri.. b. Tindakan Implementasi tindakan siklus II. ini dilakukan pada hari senin. tanggal 20 april 2015, jam ke-1 dan (07.15-08.45). Pada tahap ini, masih sama pada siklus I hanya disempurnakan dan memunculkan kelompok kerja untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh peneliti.Tugas yang berikan oleh peneliti. yaitu membaca pemahaman teks cerita rakyat. dengan materi yang sama pada siklus I akan tetapi judulnya yang berbeda. Interaksi dalam kelompok juga tetap diterapkan dan semua langkahlangkah dalam membaca pemahaman teks cerita rakyat diberikan oleh guru, meskipun dalam pelaksanaannya tidak merata akan tetapi semua siswa dapat mengikuti langkah-langkah dalam membaca pemahaman teks cerita rakyat secara baik. Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melibatkan siswa secara aktif. Upaya peneliti untuk mengetahui sejauhmana siswa memahami materi teks cerita rakyat, peneliti memberikan tes yang berupa beberapa pertanyaan mengenai teks cerita rakyat kepada siswa. Tes tersebut adalah tes objektif (Pilihan Ganda). Setiap siswa dalam kelompok mendapat satu teks. Dalam proses pengerjaan soal-soal oleh siswa, mereka serius dan antusias dalam membaca serta menjawab soal-soal. Akan. tetapi ada.

(61) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 44. beberapa siswa yang sedikit pasif dalam mengerjakan soal-soal. Peneliti melihat hal tersebut, peneliti memberikan motivasi bagi siswa yang pasif. Selang beberapa menit kemudian, kelas mulai tenang dan semua siswa mulai berkonsentrasi dalam membaca dan menjawab soal-soal dengan baik. Peneliti tetap berkeliling disekitar ruang kelas tersebut guna memantau. siswa. serta. memberi. mengerjakan soal-soal tersebut.. motivasi kepada. siswa. dalam. Mereka mengerjakan soal tersebut. dengan baik Hingga jam pelajaran hampir selesai, siswa masih antusias, suasana kelas tetap kondusif.. Sebelum. bel berbunyi, peneliti memberikan. instruksi kepada siswa “Siapa yang sudah selesai silahkan kumpul pekerjaan!”. kemudian lewat beberapa menit, ada beberapa siswa yang bergegas mengumpulkan hasil pekerjaaannya lalu diikuti oleh semua siswa. Suasana kelas masih terkendali sampai bel pelajaran berbunyi. Hasil pekerjaan siswa diperiksa dan diberi nilai oleh peneliti. Peneliti mengakhiri pelajaran dengan doa penutup serta memberi salam kepada siswa. c. Pengamatan Pada tahap ini, yang melakukan observasi adalah Ibu mata pelajaran bahasa Indonesia serta rekan peneliti. Hal-hal yang diobservasi adalah proses pembelajaran, aktivitas peserta didik, berbagai hambatan yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung, serta kejadian yang menarik dalam proses pembelajaraan..

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Apabila gangguan emosi dan perilaku pada anak belum terdeteksi dan tidak dispesifikkan menjadi pertimbangan layanan pendidikan di sekolah dasar, maka proses

Setelah lolos seleksi dan lulus Program Beasiswa S2 (Magister) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada, Program Studi S2

Upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengembangkan aspek sosial anak usia dini menurut Martini Jamaris (2002: 83) antara lain; pertama, menimbulkan rasa aman pada anak

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai perawatan pesawat udara, mesin pesawat udara, baling-baling pesawat terbang dan komponen- komponennya, serta sertifikat perusahaan perawatan

Pelayanan yang dilakukan di Klinik Bidan Praktik Swasta “MANDA”. terhadap masyarakat

PERAN PROGRAM ADIWIYATA MANDIRI MELALUI PEMBELAJARAN PKN DALAM MENINGKATKAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN PESERTA DIDIK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Value Added Capital Employed merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya berupa capital asset yang jika dikelola dengan baik dapat meningkatkan kinerja