• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Pariwisata Berkelanjutan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perencanaan Pariwisata Berkelanjutan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/ http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/

Perencanaan Pariwisata

Perencanaan Pariwisata

Berkelanjutan

Berkelanjutan

Wiwik D Pratiwi

Wiwik D Pratiwi

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/

Sistematika presentasi

Sistematika presentasi

Mengapa?

Mengapa?

Apa prinsipnya?

Apa prinsipnya?

Apa pertimbangannya?

Apa pertimbangannya?

Apa elemen-elemen strategisnya?

Apa elemen-elemen strategisnya?

Apa hal-hal yang diperlukan bila berdasar pada

Apa hal-hal yang diperlukan bila berdasar pada

komunitas?

komunitas?

Bagaimana prosesnya?

Bagaimana prosesnya?

Apa tantangannya bagi pemerintah?

Apa tantangannya bagi pemerintah?

(2)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/

Perencanaan pariwisata

berkelanjutan

Bila perencanaan dan implementasi yang konsisten

tidak dilakukan, besar kemungkinannya

perkembangan wisata akan ‘menghancurkan’ sumber 

daya tariknya dan menjadi tidak berkelanjutan.

“Kunci untuk memecahkan masalah wisata adalah

dengan membuat industri wisata sadar 

akan

pentingnya menyatukan prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan pada perencanaan dan

operasi”.

“bertambahnya kunjungan yang terus menerus

seharusnya tidak lagi menjadi kriteria utama untuk 

pengembangan wisata. Yang diperlukan adalah

pendekatan pengembangan wisata yang integratif yang

bertujuan memproteksi lingkungan, menjamin bahwa

wisata menguntungkan penduduk lokal dan membantu

pelestrian warisan budaya di negara tujuan wisata.” 

(3)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/

Dengan demikian perencanaan pengembangan wisata

harus menyadari prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan sehingga, dalam prakteknya,

keluarannya adalah keputusan-keputusan (swasta,

publik, maupun korporasi) yang berkontribusi

pada program pengembangan yang terkoordinasi

untuk komunitas di tingkat, regional dan nasional.

Pendekatan ini mengandung tiga prinsip:

1. perencanaan strategis;

(4)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/

Prinsip-prinsip pariwisata yang berkelanjutan

• Partisipasi

• Keterlibatan

semua pihak 

• Kepemilikan lokal

• Sumber daya yang

berkelanjutan

• Tujuan-tujuan

dirumuskan oleh

komunitas

• Daya dukung

• Monitoring dan

evaluasi

• Tanggungjawab

• Pelatihan

• Promosi

Perencanaan pariwisata yang ter-integratif 

mengandung pertimbangan-pertimbangan sebagai

berikut:

• dampak pada lingkungan alam, komunitas lokal, ekonomi di

tingkat lokal (regional, nasional), budaya asli setempat;

(5)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/

• permintaan dan tuntutan terhadap sumber daya

manusia, termasuk pengetahuan, ketrampilan, dan jumlah

yang diperlukan;

• dampak pada/karena sistem transportasi dan

infrastruktur, pembangunan regional, penggunaan sumber

daya dan distribusinya;

• tanggung jawab yang mengacu pada kesepakatan dan

aturan-aturan internasional;

• dampak pada sektor ekonomi lain, terutama sektor

primer, misal: pertanian, kehutanan, pertambangan,

perikanan, termasuk, sektor industri, transportasi, dan

aspek-aspek komersial lainnya;

• implikasi pengembangan wisata pada kepemilikan & 

peruntukan lahan, nilai bangunan dan lahan penggunaan

alternatif;

• keterkaitan dengan perencanaan di tingkat lain, misal:

nasional, regional, lokal, tapak, dan fasilitas;

• keterkaitan dengan badan-badan pemerintah, industri

pariwisata, kelompok-kelompok minat, komunitas asli dan

setempat, pengembangan undustri lain (selain wisata)

(6)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/

Elemen-elemen strategis pada rencana dan kebijakan biasanya

termasuk:

• Infrastruktur penunjang wisata – transportasi, air, enerji dan

pembangkitnya, pembuangan limbah/sampah, cara mengkrontol polusi,

telekomunikasi;

• Pembangunan khusus untuk wisata termasuk berbagai macam

akomodasi, resort, restoran, pusat perbelanjaan, pelayanan penunjang,

kendaraan, rekreasi dan hiburan, sistem pelayanan kesehatan dan

keamanan pertunjukkan dan atraksi;

(7)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/

• Penilaian dan evaluasi dampak (termasuk pengukuran daya

dukung) pengembangan wisata, misalnya untuk bidang-bidang

ekonomi, lingkungan, komunitas setempat, budaya dan

peninggalannya;

• Pendanaan, pemasaran, promosi dan sistem informasi;

• ‘Sadar wisata’-nya komunitas setempat dan program-program

pengembangan sumber daya manusia.

(8)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/

Perencanaan strategis untuk 

kesesuaian optimal antara

sistem wisata dan lingkungannya

• Jangka panjang

• Memiliki visi

• Menyebutkan tujuan

• Merinci tindakan dan cara untuk mencapai tujuan

• Merinci pemakaian alokasi sumber daya utama untuk mencapai tujuan

• Memastikan bahwa formulasi dan implementasi rencana strategis tidak 

berdiri sendiri, tapi sangat terkait satu dengan lainnya dengan cara

terus menerus memonitor, mengevaluasi, dan menyesuaikan

• Perencanaan ini bukan proses yang linier, misal: penelitian dan

penilaian lingkungan terus menerus dilakukan selama proses agar reaksi

dan penyesuaian dapat cepat dilakukan.  Monitoring dapat dimulai

segera setelah tingkat dan indikator target dapat tercapai untuk 

menjadi dasar informasi tahap selanjutnya

(9)
(10)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/

Pendekatan strategis untuk 

perencanaan wisata berdasar

pada komunitas yang berkelanjutan memerlukan:

• Koordinasi dengan badan-badan legislatif dan politik di tingkat lokal

• Partisipasi dan dukungan komunitas

• Peran baru bagi perencana sebagai ‘pendidik’/fasilitator dan penyedia keahlian

teknis tapi bukan hanya untuk merancang. Rencana sebaiknya dibuat oleh

mereka yang punya peran dalam keluarannya

(11)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/

Perencanaan pariwisata berkelanjutan memerlukan

pendekatan perencanaan strategis yang optimal

antara sistem kepariwisataan dan lingkungannya

dengan menetapkan hal-hal berikut :

• Visi (tujuan jangka panjang)

• Tujuan dan strategi untuk alokasi sumber daya

dan monitor dampaknya

• ‘Action plans’ yang rinci

Tahap 1

Persiapan untuk 

pariwisata

Tahap 2

Analisis situasi

“SWOT” 

Tahap 5

Implementasi,

monitor, evaluasi & 

penyesuaian

Tahap 4

Tujuan jangka

pendek & ‘action

plans’ 

Tahap 3

Tujuan akhir

& strategi

Pengembang

an

(12)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/ • Pertemuan • Diskusi/Fasilitasi • Pengembangan komunitas • Survei • Strukutur pengambilan keputusan komunitas Menilai kesiapan & ‘penerimaan’ komunitas:

• Mau berinvestasi untuk pengembangan baru • Dukungan untuk kebijakan

& rencana pariwisata • Tingkat aktifitas

kewirausahaan komunitas Menilai kesiapan & ‘penerimaan’ industri

wisata: Kebijakan

Dukungan untuk pembangunan yang berkelanjutan

Penerimaan pengembangan wisata

Kebijakan perencanaan pembangunan & wisata Menilai kebijakaan & ‘sikap’ sektor publik:

• Organisasi kepemimpinan

• Lingkup & kerangka acuan perencanaan Pengembangan struktur pengambilan keputusan komunitas

• Masukan dari komunitas

• Masa depan yang diinginkan, kepercayaan & tata nilai Pengembangan visi komunitas untuk pengembangan wisata

Analisis Situasi

(13)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/ Pelatihan

• Program lokal & regional • Program grant 

Analisis situasi & identifikasi :

Mengembangkan visi komunitas untuk

pengembangan wisata Tentukan tujuan akhir  Isu-isu utama Kendala Peluang Kebijakan ‘Competitive position’  Dampak ke komunitas Fasilitas • Akomodasi • Restoran Atraksi wisata • Lingkungan alam • budaya

• Rekreasi & olahraga • festival

‘Competitive Analysis’  Identifikasi & bandingkan

kekuatan & kelemahan Tentukan ‘competitive

advantage’  Evaluasi sektor publik • Perencanaan

pariwisata umumnya & pengembangan kebijakan & rencana.

Sumber daya manusia : • ketersediaan • Keterampilan/pengala man Infrastruktur : • Pusat informasi • Jalan • Akses / transport Analisis pasar : Potensi pasar  Pasar saat ini Aksesibilitas

Kebutuhan pengunjung Inventarisasi sumber 

daya :

• Peta sumber daya • Detail potensi wisata

infrastruktur & fasilitas

(14)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/

Kembangkan & siapkan alternatif 

Analisis Situasi

Tentukan tujuan akhir 

Strategi

• Deskripsi peran & tanggung jawab tiap pihak • Kebutuhan & sumber dana sektor publik & privat • Strategi pengembangan produk

• Strategi monitoring • Strategi pemasaran • Deskripsi ‘action plans’ 

• Jadwal pelaksanaan ‘action plans’ 

Tetapkan tujuan & ‘action plans’ 

Tahap 3:

Tujuan akhir & strategi pengembangan

Struktur implementasi • Organisator  • Dana

• Kaitan dengan komunitas

Tetapkan tujuan & ‘action plans’ 

Strategi Rencana pemasaran &

promosi • Akomodasi • Restoran

Peraturan tata guna lahan Proteksi sumber daya

Program pelatihan • akses • pendanaan • Kurikulum • pengembangan Perencanaan event/acara & festifal

Perencanaan sektor  privat

• Akomodasi

(15)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/ Indikator monitoring

yang terus-menerus - Limit of acceptable

change

- Data base dari hasil penelitian Evaluasi • Monitoring data • Kepuasan pengunjung • Dukungan dari komunitas Penyesuaian dari • Proses perencanaan • Komponen dari ‘action plans’  Implementasi ‘Action Plans’ 

Implementasi, Monitor, Evaluasi & Penyesuaian

Pengembangan Tujuan Jangka Pendek & ‘Action Plans’ 

(16)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/

Sudah menjadi perhatian badan-badan internasional sejak lama

Sudah dikembangkan dan diterapkan sesuai dengan interes tiap pihak 

3 October 2001

UNEP (United Nation Environment Programme) & WTTC (World Travel &Tourism Council)

& IFTO (International Federation of Tour Operators) & IH&RA (International Hotel & 

Restaurant Association & ICCL (International Council of Cruise Lines)

1. Dialog dengan berbagai pihak yang berperan / stakeholders

2. Kemitraan

3. Inisiatif dan aturan yang disepakati

4. Sistem manajemen lingkungan

5. Monitoring dan pelaporan keberlanjutan

6. Riset & pengembangan teknologi ramah lingkungan

Perangkat pembangunan

berkelanjutan

Integrasi kebijakan travel & wisata, terutama lingkungan, dengan

kebijakan pemerintah lainnya yang lebih luas.

Menentukan kapasitas realistis dalam kerangka pembangunan

berkelanjutan, yang sudah dikonsultasikan dengan industri dan

pihak-pihak lain.

(17)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/

Tantangan bagi pemerintah 2

Menerapkan pajak dengan ‘fair’ dan non-diskriminatif bila

diperlukan. Pajak ini diusahakan agar tidak memberi dampak 

pengembangan ekonomi, dan hasilnya dialokasikan untuk 

program lingkungan yg relevan dengan industri wisata.

Menentukan mekanisme untuk mendukung usaha kecil & 

menengah dalam melaksanakan ‘good practice’ 

Merencanakan kebijakan yang memungkinkan insentif untuk 

pengembangan wisata yang bertanggung jawab untuk 

komunitas, dengan mendukung pendekatan yang sensitif bagi

lokal, terutama di negara berkembang.

Perangkat Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan

Mowforth M & Ian Munt, Tourism and Sustainability: New Tourism in the Third World, Routledge 1998

Perlindungan lingkungan

• Kategori perlindungan yang

berbeda-beda

• Taman nasional

• Cagar alam

• Kawasan perlindungan

• Area of outstanding natural beauty

• Sites of special scientific interest

Teknik manajemen pengunjung

• Zoning

• Penyebaran kunjungan

• Arahan aliran pengunjung

• Batasan akses kendaraan

• Struktur pendanaan yang berbeda

Perhitungan daya dukung

• Daya dukung lingkungan

• Daya dukung fisik 

• Daya dukung ekologis

• Daya dukung sosial

(18)

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/

Teknik konsultasi dan partisipasi

• Pertemuan dan diskusi

• Survei sikap masyarakat

Kode etik 

Untuk wisatawan

Untuk industri

Untuk lokal (penduduk dan pemerintah)

Peraturan

• Peraturan pemerintah

• Peraturan asosiasi profesional

• Peraturan dan kontrol internasional

• Peraturan-peraturan ‘pribadi’ 

Analisis dampak lingkungan

Indikator keberlanjutan

• Indikator keberlanjutan

• Penggunaan sumber daya

• Sampah dan buangan

• Polusi

• Produksi lokal

• Akses untuk kebutuhan dasar

• Akses untuk fasilitas

• Bebas dari kekerasan dan

penindasan

• Keragaman alam dan budaya

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan karya ilmiah dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sesuai dengan aturan penulisan, dapat menjadi suatu kesulitan bagi penulis (mahasiswa). Beberapa

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI STRATEGIS

Setiap penghasilan yang diterima atau diperoleh atas kegiatan usaha yang dilakukan dapat diklasifikasikan sebagai objek pajak dan pihak otoritas negara mana yang

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI STRATEGIS PELAKSANAAN

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI STRATEGIS PEMBANGUNAN DESA TERPADU MELALUI PROGRAM SOLUSI LOKAL UNTUK PENGENTASAN

Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif, dengan informan penelitian berjumlah 5 orang, teknik yang digunakan observasi dan wawancara, analisa data dengan menggunakan analisa

Ke tidakcukupan air, fasilitas sanitasi, dan kebersihan di sekolah juga menjadi tantangan bagi remaja putri yang sedang menstruasi.. Selain ketidakcukupan