• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jakarta, November 2013 Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia Jl. Cut Meutia, 10

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jakarta, November 2013 Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia Jl. Cut Meutia, 10"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Daftar Isi:

1. Renungan : Hari Raya Epifani

2. Penampakan Tuhan; Hari Anak Misioner Sedunia 3. Perayaan Ekaristi & Ibadat Sabda Tanpa Imam 4. Bahan Temu Bina Iman Anak & Remaja Misioner

x Berdoa dengan tidak jemu-jemu x Remaja dan Hak Asasi Manusia

Jakarta, November 2013 Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia Jl. Cut Meutia, 10

(3)

HARI RAYA EPIFANI

(Yes.60:1-6; Ef.3:2-2a, 5-6; Mat.2:1-12)

Hari ini kita merayakan Epifani atau Hari Raya Penampakan Tuhan. Memang, Yesus telah menampakkan Diri kepada para gembala dan orang-orang lain yang sewaktu Yesus lahir berada di Betlehem dan menginap di sana (Luk 2:16-18). Namun, melalui kedatangan tiga orang Majus, yang menurut tradisi bernama Baltasar (Persia), Melkior (Asia) dan Gaspar (Ethiopia), di mana ketiganya mewakili ketiga ras besar bangsa manusia di dunia pada waktu itu, hendak dinyatakan bahwa kehadiran Yesus itu bukan hanya untuk kalangan terbatas bangsa Yahudi tetapi untuk seluruh bangsa manusia di dunia. Dengan kata lain, Hari Raya Penampakan Tuhan hendak menyatakan bahwa iman kita akan universalitas keselamatan berasal dari Tuhan Yesus. Tuhan Yesus adalah Penyelamat seluruh umat manusia yang mau menerima Dia dan percaya kepada-Nya.

Bacaan pertama (Yes 60:1-6), penampakan Tuhan ini dinyatakan sebagai “terang yang telah datang dan kemuliaan Tuhan yang telah terbit” (ay.1). Sebab, Yesuslah terang dunia (bdk. Yoh 1:4-5). Berkat kehadiran-Nya di tengah-tengah kita, hidup dan masa depan kita yang diliputi kegelapan karena dosa dan maut, menjadi terang dan penuh pengharapan. Kita diterangi untuk memperoleh keselamatan dan kehidupan kekal. Terang Kristus dan penyelamatan yang dikerjakan-Nya ini berlaku untuk seluruh dunia sebagaimana ditegaskan pula oleh St. Paulus dalam bacaan kedua bahwa, “Orang-orang bukan

(4)

Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.”(Ef 3:6).

Untuk mengalami terang Tuhan yang membawa keselamatan dan kehidupan bagi kita, kita diajak menghayati sikap iman seperti orang-orang “Majus”, yaitu:

Pertama, mereka ini disebut sebagai orang-orang Majus, bahasa Yunaninya “magos”. Dalam bahasa Yunani, kata “magos” (magoi, jamak) mempunyai empat arti; salah satunya adalah imam Persia yang ahli dalam astrologi dan astronomi. Jadi, kalau Matius menyebut mereka sebagai orang “Majus” kemungkinan menunjuk pada para imam Persia yang ahli dalam dalam astrologi (ramalan bintang) dan astronomi (ilmu perbintangan) ini. Mereka menggunakan keahliannya tersebut untuk mencari dan menyembah Yesus (Mat 2:2). Maka, menghayati iman seperti para Majus berarti kita menggunakan keahlian kita masing-masing untuk mencari dan menyembah/mengabdi Tuhan. Atas apa yang kita miliki, kita tidak memanfaatkannya hanya untuk kepentingan dan kesenangan kita sendiri. Tetapi, apa pun profesi, keahlian, keterampilan, bakat dan talenta kita, marilah kita gunakan sebagai sarana untuk mencari dan mengabdi Tuhan.

Kedua, para Majus dapat berjumpa dengan Yesus karena ada petunjuk yang mengarahkan mereka, yaitu bintang. Mereka mengatakan, “Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia” (Mat.2:2). Di situ dikatakan “bintang-Nya” yang

(5)

memberikan petunjuk kepada mereka untuk mencari dan menemukan Dia. Kepada kita masing-masing, Tuhan juga selalu memberikan “bintang-Nya”, yaitu petunjuk bagi kita untuk mencari dan menemukan Tuhan. Namun, seperti yang dialami para Majus tersebut, “bintang” Tuhan itu tidak selalu jelas dan tampak. Maka, kita harus berusaha untuk peka menangkap bimbingan Tuhan: ke arah mana Tuhan membimbing saya dan di mana saya harus berhenti untuk melakukan sesuatu, kemudian melanjutkan perjalanan lagi sesuai dengan bimbingan Tuhan. Kita diajak untuk mengasah kepekaan spiritual kita agar kita mampu melihat “bintang” yang berhenti di atas keluarga kita, di atas lingkungan/masyarakat kita, di atas Gereja kita, di atas tempat kerja kita, dan lain-lain sehingga di tempat-tempat itu, kita dapat menemukan Tuhan dan berjumpa dengan-Nya.

Ketiga, setelah berjumpa dengan Yesus, para Majus itu kemudian “sujud menyembah Dia ... dan mempersembahkan persembahan kepada Anak itu” (Mat.2:11). Mereka mempersembahkan emas, kemenyan dan mur. Sebagaimana para Majus yang sujud menyembah kepada Tuhan dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, kita pun diajak supaya dengan tekun dan setia datang kepada Tuhan untuk sujud menyembah dan menghunjukkan persembahan kepada-Nya. Dalam hal ini, Perayaan Ekaristi harus mendapatkan tempat utama dalam hidup kita. Sebab, di situlah Yesus sendiri hadir dan kita sujud menyembah serta menghunjukkan persembahan kepada-Nya berupa kolekte dan bahan persembahan lainnya.

(6)

Namun, Ekaristi itu harus kita jadikan sebagai sumber dan puncak kehidupan kita. Artinya, sembah sujud dan persembahan yang kita hunjukkan kepada Tuhan dalam Perayaan Ekaristi, harus menjadi pendorong bagi kita untuk mengabdi Tuhan melalui karya pelayanan kita kepada sesama dalam hidup sehari-hari. Itulah sebabnya, harus ditambahkan yang keempat. Orang-orang Majus tersebut, setelah berjumpa dengan Yesus, “Mereka pulang ke negerinya lewat jalan lain” (Mat.2:12). Dalam Injil ditulis bahwa mereka pulang lewat jalan lain karena dilarang untuk kembali kepada Herodes. Tetapi secara simbolis, hal ini menegaskan bahwa mereka yang benar-benar mengalami penampakan Tuhan dan berjumpa dengan-Nya, tidak akan lagi hanya menapaki jalan hidup yang sama. Sebab, pengalaman perjumpaan dengan Tuhan itu memperbarui dan mengubah. Maka, setelah kita berjumpa dengan Tuhan dan sujud menyembah kepada-Nya dalam Perayaan Ekaristi, kita harus kembali dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun, kehidupan sehari-hari itu harus kita jalani secara lain dan baru, sesuai dengan roh, semangat, dan ispirasi yang kita dapatkan melalui perjumpaan kita dengan Tuhan dalam Ekaristi.

(7)

PENAMPAKAN TUHAN

Hari Anak Misioner Sedunia

Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Raja Herodes, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya, “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” Ketika Raja Herodes mendengar hal itu, terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Lalu dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, kemudian dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya, “Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari engkaulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka kapan bintang itu tampak.

Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya, “Pergi dan carilah Anak itu dengan teliti dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia”. Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas

(8)

tempat, di mana Anak itu berada. Ketika melihat bintang itu, mereka sangat bersukacita. Mereka masuk ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, dupa dan mur. Kemudian karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. (Mat 12:1-12)

Renungan:

Begitu agung Inkarnasi dari Putera Allah sehingga bintang-pun menjadi saksi akan kebesaran peristiwa ini. Sebuah bintang baru yang terang-benderang muncul di langit malam, memberi tanda akan pemenuhan janji Allah untuk mengutus seorang Penyelamat yang akan mendirikan kerajaan-Nya di atas bumi.

Pada Hari Raya Penampakan Tuhan (Epifani) ini, kita merayakan suatu momentum yang menentukan dalam sejarah penyelamatan Allah, yakni pewahyuan Putera-Nya kepada orang-orang bukan Yahudi, orang-orang yang berada di luar Perjanjian Allah dengan umat Israel. ‘Orang-orang kafir’ itu digerakkan oleh Allah sendiri untuk mencari dan kemudian bertemu dengan Raja yang baru ini, Yesus. Sejak saat itu, hak-hak istimewa yang tadinya diperuntukkan hanya bagi umat Israel, menjadi tersedia bagi siapa saja. Melalui bintang istimewa dari Allah itu, terang Kristus memancar ke seluruh penjuru dunia sehingga dapat dilihat oleh semua orang.

(9)

Orang-orang Majus melihat bintang dari negeri-negeri mereka yang jauh, dan hati mereka begitu tergerak dengan penuh antisipasi sehingga langsung mereka berangkat untuk mengikuti bintang itu. Pada titik ujung perjalanan-pencarian mereka, mereka menemukan manifestasi Allah dalam rupa seorang bayi manusia kecil-mungil. Meskipun mereka belum dapat menangkap sepenuhnya makna sesungguhnya dari kelahiran Anak Bayi itu di dalam sebuah keluarga Galilea yang sederhana, lewat karunia iman yang penuh misteri orang-orang Majus ini mengenali wibawa dan wewenang Anak ini. Tidak saja mereka memberikan persembahan yang mahal-mahal untuk Anak ini, orang-orang Majus itu pun langsung sujud menyembah Yesus. Kesederhanaan tempat tinggal keluarga kecil ini dan kerendahan hati yang sederhana kedua orang tua Bayi ini menyelubungi martabat Raja-Nya. Namun orang-orang Majus ini berhasil ‘menangkap’ kebenaran yang mereka hadapi.

Hari ini adalah suatu kesempatan yang baik bagi kita untuk minta kepada Roh Kudus agar membuka mata kita juga, sehingga kita dapat melihat Yesus dengan cara baru. Dia bukan lagi seorang bayi kecil sederhana. Dia adalah Yang telah menjalani hidup di dunia, menderita sengsara, mati, bangkit dan sekarang hidup memerintah di sebelah kanan Allah dalam kemuliaan dan keagungan-Nya. Dia adalah Raja segala raja dan Tuhan dari segala tuan, dan Dia telah mencurahkan Roh-Nya untuk memberikan kepada kita suatu pewahyuan mendalam mengenai diri-Nya, sehingga dengan demikian kita pun – seperti para Majus –mau sujud menyembah Dia.

(10)

Yesus mengajarkan kepada kita, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu” (Mat.7:7). Para Majus ini pasti telah mengalami kebenaran dari Sabda Yesus ini. Mereka mencari makna dari bintang di langit itu dan Allah-pun memimpin mereka sampai kepada Yesus. Baiklah kita terus mencari Yesus setiap hari dan mendengarkan bisikan Roh Kudus dengan serius seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang Majus itu. Dengan demikian, seperti mereka kita pun dapat “sangat bersukacita” (Mat.2:10), karena dapat bertemu dengan Yesus.

DOA: Tuhan Yesus, Engkau adalah Raja segala raja dan Tuhan segala tuan. Aku meletakkan diriku di bawah kekuasaan-Mu. Aku sujud menyembah Dikau pada hari ini dan selama-lamanya. Dimuliakanlah Nama-Mu yang kudus, ya Tuhan. Amin.

http://sangsabda.wordpress.com Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

(11)

HARI ANAK MISIONER SEDUNIA

KE-171

5 JANUARI 2014

PERAYAAN EKARISTI

&

(12)

PERSIAPAN

Dibawakan oleh pemandu acara orang dewasa atau seorang anak remaja.

Umat beriman dan Anak-anak Misioner terkasih,

Hari ini kita merayakan Epifani atau Hari Raya penampakan Tuhan. Melalui kedatangan tiga orang Majus yang menurut tradisi bernama Baltasar (Persia), Melkior (Asia) dan Gaspar (Ethiopia), di mana ketiganya mewakili ketiga ras besar bangsa di dunia pada waktu itu. Penampakan Tuhan hendak menyatakan iman kita akan universalitas keselamatan dari Yesus.

Saudara-saudari terkasih,

Para Majus setelah berjumpa dengan Yesus. Mereka sujud dan menyembah Dia... kemudian mempersembahkan emas, kemenyan dan mur. Sebagaimana para Majus sujud menyembah Tuhan, marilah kita juga dalam perayaan Ekaristi ini sujud menyembah serta mempersembahkan kepada-Nya persembahan kita hari ini.

Mari kita menyiapkan hati kita untuk memulai perayaan suci ini dengan menyanyikan lagu pembuka : ...

(13)

RITUS PEMBUKA Perarakan Masuk

Barisan Imam, figuran Tiga Raja, dan Pelayan lain berarak menuju altar. Anak-anak mengangkat bintang di tangan.

Lagu Tiga Raja dari Timur (Madah Bakti No. 363)

Pengantar oleh I/P (Imam/Pemimpin Ibadat)

Saudara-saudari terkasih,

Kita semua diundang untuk merayakan Hari Penampakan Tuhan atau Epifani. Hari ini juga, Gereja merayakan Hari Anak-anak dan Remaja Misioner ke-171. Anak-anak dan Remaja Misioner adalah sahabat-sahabat Yesus yang selalu ingin datang untuk menyembah-Nya serta membawa hadiah-hadiah seperti yang dilakukan oleh para Majus dari Timur. Dengan petunjuk bintang di Timur, akhirnya mereka tiba Betlehem. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Bayi itu bersama Maria, Ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia.

Saudara-saudari terkasih,

bersama para Majus dari Timur dan Anak-anak & Remaja Misioner, marilah kita datang untuk menyembah Kanak-kanak Yesus yang telah lahir bagi kita. Dia-lah Cahaya sejati yang akan menuntun hidup kita pada jalan kebenaran.

(14)

Tobat

I = Imam, P = Pemimpin Ibadat

I/P : Tuhan Yesus Kristus,

Engkaulah Raja damai, yang memanggil para Majus dari Timur dengan cahaya bintang-Mu. Mereka mempersembahkan hadiah emas, kemenyan dan mur sebagai tanda cinta dan hormat kepada-Mu.

Tuhan, kasihanilah kami. U : Tuhan, kasihanilah kami.

I/P : Tuhan Yesus Kristus,

Engkaulah Raja damai, yang memanggil kami dari kegelapan dengan cahaya Ilahi-Mu, dan mengundang kami untuk mempersembahkan seluruh diri, budi, kehendak, panggilan dan perutusan kami.

Kristus, kasihanilah kami. U : Kristus kasihanilah kami.

I/P : Tuhan Yesus Kristus,

Engkaulah Raja damai, yang menghendaki semua bangsa bergabung dalam perarakan menuju cahaya abadi dan mempersatukan kami sebagai misionaris-misionaris cintakasih-Mu.

(15)

U : Tuhan, kasihanilah kami.

I/P : Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.

U : Amin.

Doa Pembuka

I /P : Marilah kita berdoa

Allah Bapa yang Mahamulia, kemuliaan-Mu Kaunyatakan dengan melintasi batas-batas. Para Majus dari Timur telah melihat bintang-Mu, dan mereka bersukacita karena telah menemukan Dikau. Kami mohon, bantulah kami untuk menemukan Dikau dalam perjalanan hidup kami sehari-hari, agar kami pun bersukacita dalam Dikau, Sang Juru Selamat kami. Demi Yesus Kristus, ...

(16)

LITURGI SABDA Bacaan I : Yes.60 : 1 - 6

Kemuliaan Tuhan terbit atasmu

Pembacaan dari Kitab Yesaya :

Hai Yerusalem, bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terang-Mu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anak-anakmu perempuan digendong. Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dari Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta mewartakan karya agung Tuhan.

L : Demikianlah Sabda Tuhan U : Syukur kepada Allah.

(17)

Mazmur Tanggapan

Antarbacaan – Mzm 72 : 1-2.7-8.10-11.12-1

Refren : Seluruh bumi sujud menyembah Dikau, ya Tuhan. Mazmur :

™ Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja,

dan keadilan-Mu kepada putera raja! Hendaknya ia mengadili umat-Mu dengan adil, dan orang-orang yang tertindas menurut hukum!.

™ Hendaknya keadilan berkembang pada zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Hendaknya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!

™ Hendaknya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; hendaknya para raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Hendaknya semua raja sujud menyembah kepadanya, dan segala bangsa menjadi hambanya.

™ Sebab ia akan melepaskan orang miskin

yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas dan orang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, Ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin.

(18)

Bacaan II : Ef 3:2-3a. 5-6

Rahasia Kristus kini telah diwahyukan, dan para bangsa menjadi pewaris perjanjian

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus :

Saudara-saudara, kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah yang dipercayakan kepadaku karena kamu, yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus, yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli waris dan anggota tubuh serta peserta dalam janji yang diberikan dengan perantaraan Kristus.

L : Demikianlah Sabda Tuhan U : Syukur kepada Allah

(19)

Alleluia dan Bait Pengantar Injil

Alleluia, Alleluia

Kami telah melihat bintang Tuhan di ufuk Timur,

dan kami datang untuk menyembah Tuhan

Alleluia, Alleluia

Bacaan Injil : Mat 2:1-12

Kami datang dari Timur untuk menyembah Sang Raja Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius :

Setelah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Raja Herodes, datanglah beberapa sarjana dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya, “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk

menyembah Dia.”

Ketika Raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya, “Di Betlehem di tanah Yudea,

karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan Umat-Ku Israel.” Lalu dengan diam-diam

(20)

Herodes memanggil para sarjana itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya, “Pergilah dan

selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai bayi itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku

supaya aku pun datang menyembah Dia”.

Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Bayi itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Bayi itu bersama Maria, Ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali ke Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalu jalan lain.

L : Demikianlah Injil Tuhan U : Terpujilah Kristus

(21)

Doa Umat

I/P : Marilah kita datang untuk menyembah sang Raja Israel. Ia lahir bagi kita untuk memperbaharui dunia. Dengan penuh iman, marilah kita panjatkan doa dan permohonan kita pada-Nya :

1. Bagi Sri Paus, para uskup dan para imam serta para pemimpin umat, berkatilah Sri Paus, para Uskup, para Imam dan para pemimpin umat- Mu. Semoga mereka dapat melayani umat-Mu dengan rendah hati dan penuh Kasih seturut teladan Yesus Kristus.

2. Bagi pemimpin negara dan bangsa di dunia, semoga para pemimpin negara dan bangsa di dunia, senantiasa bertindak bijaksana dalam segala keputusan yang mereka ambil, menghargai dan memperjuangkan nilai-nilai kehidupan yang adil, rukun dan damai bagi semua umat manusia.

3. Bagi para misionaris, semoga para misionaris, para imam, biarawan-biarawati, awam, petugas pastoral mampu memberikan kehidupan baru yang menyegarkan bagi umat-Mu yang tersesat dan yang berat beban hidupnya.

4. Bagi anak-anak misioner, semoga anak-anak misionaris cilik tergerak hatinya untuk meneladani Yesus menjadi rasul yang berbelaskasih, rela melayani dan berkorban bagi sesamanya.

5. Bagi Umat yang hadir dalam perayaan ini, Semoga kami yang hadir dalam upacara misa ini, menyadari

(22)

dan ikut ambil bagian dalam amanat misioner Kristus, untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya.

I/P : Allah Bapa yang Mahakasih,

Terimalah doa-doa permohonan yang kami panjatkan kepada-Mu dengan penuh iman. Semoga kami selalu siap diutus untuk menjadi anak-anak-Mu, setia, tekun dalam menjalankan hidup kami sesuai dengan kehendak dan rencana-Mu.

Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. U : Amin.

LITURGI EKARISTI Persiapan Persembahan

Persiapan persembahan diawali dengan pengumpulan kolekte. Wakil-wakil umat/anak-anak dan remaja mengantar kepada Imam bahan-bahan persembahan : roti dan anggur, yang akan dikuduskan dalam Doa Syukur Agung, dan persembahan lain; seperti globe, hasil ketrampilan anak-anak. Kolekte khusus (tidak ada kolekte untuk kepentingan lain selain untuk pengembangan Anak & Remaja Misioner di seluruh dunia) akan diserahkan untuk kepentingan Anak-anak & Remaja Misioner di seluruh dunia, terlebih bagi mereka yang sangat membutuhkan.

(23)

Doa Persembahan

I/P : Marilah berdoa

Allah yang kekal dan kuasa, dengan rasa syukur kami datang menyembah Yesus Putera-Mu yang nampak kepada dunia, sambil mempersembahkan roti, anggur dan juga hidup kami. Sudilah menyatukannya dengan kurban Yesus, dan berkenanlah menerima kami sebagai umat-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.

U : Amin

Antifon Komuni

Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang dengan persembahan menyembah Tuhan.

Doa Sesudah Komuni

I/P : Marilah berdoa

Allah Bapa yang Mahakasih,

Kami bersyukur atas cinta-Mu yang menguatkan kami melalui santapan Tubuh dan Darah-Mu. Semoga dengan daya rahmat Surgawi ini, kami semakin rela mempersembahkan diri kami untuk kemuliaan nama-Mu. Bimbinglah Anak-anak Misioner cilik dengan Roh-Mu agar mereka senantiasa berusaha untuk datang menyembah-Mu serta menyerahkan diri kepada perlindungan Kanak-kanak Yesus. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

(24)

RITUS PENUTUP Amanat Pengutusan

™ Imam/Pemimpin menyampaikan ucapan ”Profisiat,

Selamat Berbahagia kepada Anak-anak Misioner”, sambil

mengingatkan pada Anak-anak untuk peduli dengan teman-temannya yang menderita dan kena bencana alam.

™ Memberikan semangat bahwa Anak-anak juga turut ambil bagian dalam karya misi melalui Doa, Derma, Kurban dan Kesaksian (2D2K).

Perarakan Keluar

Di depan pintu Gereja atau di tempat yang telah disiapkan, umat dapat memberikan salam kepada Anak-anak Misioner yang merayakan Pestanya. Hari ini adalah hari Anak-anak & Remaja Misioner sedunia ke-171.

♣♣♣

Keterangan I : Imam P : Pemimpin Ibadat

(25)

T

EMU

A

NAK

(26)

B

AHAN

T

EMU

A

NAK

M

ISIONER

Pengantar

Lagu Pembukaan Doa Pembukaan

ƒ Lagu : Lima Jari (Notasi Lagu Sedang Apa) ƒ Tanda Salib +

ƒ Marilah berdoa

(Anak-anak mengikuti kata-kata yang didoakan oleh Pendamping).

Tuhan Yesus / sahabat kami / terima kasih karena Engkau memanggil kami / menjadi misionaris-Mu / Jadikanlah kami misionaris-misionaris cilik-Mu yang setia / dan ajarilah kami untuk berdoa / gerakkanlah hati kami / untuk menolong teman-teman yang menderita / dan berilah kekuatan bagi para misionaris-Mu / yang berkarya di ladang-Mu / sekiranya mereka semua dapat menjadi saksi-saksi-Mu / Dikau kami puji / kini dan sepanjang masa / Amin.

(27)

Pembacaan Injil : Matius 2 : 1-12

Pendamping : Adik-adik terkasih. Mari kita mendengarkan dengan penuh perhatian kisah tentang orang Majus dari Timur yang mengunjungi Kanak-kanak Yesus di Gua Betlehem. Judul cerita Injil hari ini adalah :

Kami Datang dari Timur mau Menyembah Sang Raja Baru

Pencerita : Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Raja Herodes, datanglah Orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: Orang Majus : “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia”.

Pencerita : Ketika Raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya.

Imam kepala : “Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikian ada tertulis dalam kita nabi : Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel”.

(28)

Pencerita : Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil Orang-orang Majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu tampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: Herodes : “Pergilah dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia”.

Pencerita : Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah dan melihat Anak itu bersama-sama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena di peringatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. Pendamping :Demikianlah Sabda Tuhan Anak-anak :Terpujilah Kristus.

(29)

Pendalaman Materi

ƒ Adik-adik, apakah adik-adik sudah mendengar jelas tentang Injil yang baru dibacakan? Tentang apa? (Orang Majus dari Timur).

ƒ Mengapa orang Majus dari Timur ingin bertemu Yesus? (Karena ingin melihat Raja yang baru dilahirkan dan ingin menyembah Raja yang baru lahir).

ƒ Siapa yang menghantar Orang Majur dari Timur tiba di tempat Yesus dilahirkan? (Sebuah bintang).

Nah adik-adik, orang-orang Majus dari Timur ingin datang untuk menyembah Raja yang baru dilahirkan (Yesus) dan mempersembahkan apa yang mereka miliki. Karena ketulusan hati mereka, akhirnya mereka bisa melihat sebuah bintang yang menghantar mereka untuk bertemu Sang Juru Selamat yang baru dilahirkan.

Adik-adik, Tuhan mengetahui hati kita, niat kita dan juga apa yang kita inginkan. Tuhan senantiasa akan mengabulkan segala keinginan kita, apabila sesuai dengan kehendak-Nya, berguna bagi kita dan sesama. Tuhan itu Maha Pengasih dan Penyayang, mendengarkan apa yang menjadi keinginan hati kita, jika kita memintanya dengan tulus.

(30)

Nah, adik-adik, kakak akan bercerita tentang doa Beppo. Begini ceritanya:

Doa Beppo

Ada seorang anak kecil berusia delapan tahun. Ia bernama Beppo. Ayah dan ibunya sangat miskin. Mereka tinggal di suatu kota kecil bernama Arcorle di Italia. Selain Beppo, keluarga itu mempunyai lima anak lagi. Mereka tinggal berhimpit-himpitan di dalam rumah mereka yang kecil dan sederhana. Mereka selalu kekurangan makanan dan pakaian.

Pada suatu hari, sekeluar dari sekolah, Beppo membeli sebuah balon dan mendaki bukit di dekat rumahnya. Di puncak bukit itu ia menulis surat yang ditujukan kepada Allah Bapa. Beppo menulis:

Bapa yang terkasih, Beppo dan kakak-adik Beppo sangat miskin. Kami selalu kekurangan makanan dan pakaian. Musim dingin sudah dekat. Apakah Bapa Allah bisa mengirimkan beberapa potongan pakaian? Walaupun pakaian bekas, kami akan sangat senang menerimanya.

Hormat saya, Beppo.

(31)

Beppo melipat suratnya, diikatkannya pada balonnya, lalu dilepaskannya ke udara. Balon bersama surat itu naik sampai menghilang di langit biru. Beberapa

hari kemudian, ketika Beppo belum juga mendapatkan jawaban dari Bapa Allah, ia membeli lagi sebuah balon, mendaki bukit, menulis surat kepada Bapa Allah, dan melepaskan balon itu sampai menghilang di langit biru. Ketika belum juga mendapat jawaban dari Bapa Allah, Beppo bertekad untuk menulis suratnya seminggu sekali.

Akhirnya Bapa Allah menjawab surat Beppo. Pada suatu hari, Beppo mendapat sebuah paket yang cukup besar dari kantor pos. Isi paket itu adalah beberapa potong pakaian baru untuk Beppo dan saudara-saudaranya.

Beppo segera lari ke puncak bukit. Di sana ia berlutut menengadah ke langit biru dan mengucapkan terima kasih kepada Bapa Allah.

Bagaimana Bapa Allah bisa mengabulkan permintaan Beppo?

Pada suatu hari, seorang bapak yang cukup kaya berjalan-jalan di taman kota Arcole. Secara kebetulan, ia melihat sebuah balon yang sudah kempis dengan surat yang terikat padanya. Hatinya tergerak setelah membacanya. Lalu ia berpikir: Saya bisa berperan sebagai pengganti Bapa Allah dalam kehidupan Beppo. Lalu

(32)

bapak yang baik hati itu mengirim paket yang berisi pakaian seperti yang diinginkan Beppo!

Beppo sudah berdoa dan memohon dengan penuh kepercayaan dan ketekunan, dan Allah telah menjawabnya dengan salah satu cara!

Aktivitas :

Adik-adik, Pesta Hari Anak Misioner bertepatan dengan Pesta Penampakan Tuhan (Epifani). Tuhan Yesus yang mungil, telah lahir untuk kita, hidup bersama kita, menjadi teladan dan kekuatan bagi kita semua. Untuk itu kita akan membuat doa spontan untuk Kanak-Kanak Yesus, dan menghiasnya.

ƒ Membuat doa spontan seperti yang dilakukan Beppo :

1. Mendoakan orangtua, keluarga.

……… ….……… 2. Mendoakan teman-teman di seluruh dunia yang

menderita

….……… ……… 3. Mendoakan untuk karya misi

……… ………

(33)

Doa Penutup

(Salah satu anak diminta untuk membawakan doa penutup secara spontan atau bisa menggunakan doa sebagai berikut):

Tuhan Yesus yang baik, Engkau telah lahir di dunia ini. Engkau rela menjadi teman bagi kami. Bantulah kami untuk setia menjadi misionaris-Mu, seperti Engkau sendiri adalah Misionaris Bapa, yang telah mengutus-Mu. Kami berdoa bagi teman kami yang tidak bisa datang mengikuti pesta hari ini, berkatilah dan bimbinglah teman-teman kami semoga dengan kasih-Mu kami tetap Kau satukan dalam ikatan kasih-Mu. Amin.

Tugas misioner :

Kegiatan sepanjang minggu yang akan dilalui, pendamping mengarahkan anak-anak untuk :

ƒ mendoakan teman-teman yang sakit, menderita, kena bencana di seluruh dunia.

ƒ Mendoakan para misionaris yang berkarya di daerah-daerah sulit, yang mengalami banyak tantangan.

ƒ Menyumbangkan sebagian miliknya (uang saku) untuk kolekte yang berguna bagi teman yang sangat membutuhkan.

Lagu Penutup : Yesus Cinta Semua Anak (HPN 46) atau bisa mencari lagu lain yang sesuai.

(34)

Tanda Salib dan Perutusan

(Bila keadaan setempat berkenan, pendamping dapat memberikan tanda salib pada dahi anak-anak secara bergiliran. Anak-anak-anak disuruh berbaris secara teratur untuk menerima peneguhan dan perutusan dengan tanda salib dari kakak pendamping).

(35)

REMAJA DAN HAK ASASI MANUSIA

Sub Tema 1 : Nilai luhur manusia dari ciptaan lain Sumber bahan : Kejadian 1 : 26 –27

Tujuan :

Remaja menghargai dirinya sebagai citra Allah.

Remaja menghayati bahwa seluruh aspek hidupnya ada dalam tangan Allah.

Pemikiran Dasar :

Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling istimewa karena diciptakan secara utuh serta dianugerahi akal budi, hati, panca indra dan lain sebagainya. Manusia merupakan ciptaan yang sempurna melebihi ciptaan yang lain. Pada hakikatnya manusia adalah citra Allah (bdk. Kej.1:26-27 ; Mzr.8:5-6). Ini berarti bahwa setiap manusia siapapun dia adalah gambaran Allah yang paling mulia dan menjadi mahkota seluruh ciptaan.

Menurut kisah penciptaan dalam Kej 2:7, Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya sehingga manusia dapat menjadi makhluk yang hidup. Dalam kisah ini, terdapat dua tindakan Allah. Pertama, Allah menggunakan tangan-Nya untuk membentuk manusia dari debu tanah. Tindakan kedua adalah Allah menghembuskan nafas hidup. Dari kisah Kej 2:7 tersebut, manusia dipandang memiliki

(36)

kehidupan yang unik dan istimewa karena Allah menjadikannya serupa dengan-Nya.

Dalam Yes.49:16a dinyatakan sikap, umat-Nya kepedulian dan perhatian Allah yang sedemikian dalam, intensif dan personal terhadap manusia. Wajah setiap manusia selalu tergambar dengan jelas di telapak tangan-Nya; seolah-olah Allah mau mengatakan bahwa setiap kali melihat telapak tangan-Nya, Dia juga melihat setiap kehidupan umat-Nya.

Allah senantiasa memelihara dan melindungi umat-Nya melebihi makhluk ciptaan lainnya (bdk. Mat.6:26.30). Allah memberi perhatian atau kepeduliaan yang sangat khusus dan personal kepada setiap umat-Nya. Tangan Allah tiada henti-hentinya terus bekerja dan terulur untuk memelihara, menjaga, merawat dan melindungi setiap umat yang berseru kepada-Nya.

Metode : 1. Pemaparan. 2. Tanya Jawab.

PEMBUKA

1. Lagu Pembuka : Cintailah Sesama (HPN No 81). 2. Doa Pembuka

(Doa dipimpin oleh salah seorang remaja). 3. Pengantar

(Pendamping menyampaikan temu dan proses jalannya acara pertemuan)

(37)

A. PENDALAMAN KITAB SUCI 1. Bacaan Kitab Suci Kej 1:26-27

1:26 Berfirmanlah Allah : “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binantang melata yang merayap di bumi”.

1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-diciptakan-Nya mereka”.

2. Pemaparan dan tanya jawab

a. Pendamping bisa memaparkan;

memperlihatkan gambar atau slide; membacakan Koran atau majalah, yang mengungkapkan tawuran remaja pelajar yang sedang marak di kota-kota besar.

b. Pendamping berdialog dengan remaja tentang hal yang baru saja dipaparkan.

c. Remaja menyatakan pendapatnya tentang paparan yang dilihat dan didengar.

d. Pendamping dan remaja membuat kesimpulan bersama.

(38)

3. Pendalaman

a. Dalam pemaparan tadi kita telah melihat bagaimana tawuran remaja-pelajar telah menghancurkan gambar dan citra Allah. Bahkan setiap hari tayangan televisi, situs internet, berita di koran, majalah atau radio selalu memyuguhkan gambaran perilaku remaja pelajar orang dewasa yang melakukan kekerasan terhadap diri sendiri atau orang lain. Bila demikian, bagaimana seharusnya kita memperlakukan diri sendiri dan orang lain? Bagaimana sikap remaja sebagai anak Tuhan dalam dunia yang semakin tidak menghargai nilai seorang manusia sebagai citra Allah? (bdk. Kej 1:26-27).

b. Sebagai ciptaan luhur yang diberi akal budi tentunya banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menghargai diri kita sendiri. Sebagai contoh adalah merawat diri, berpakaian sopan, bertutur kata yang baik, memilih bacaan dan tontonan yang baik. Kita juga tidak boleh terjerumus ke dalam pergaulan bebas, tetapi hendaklah rajin berdoa, menolong orang di sekitar kita, dan seterusnya. Lalu bagaimana cara kita menghargai sesama kita? Lakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan seolah-olah itu kita kerjakan untuk diri kita sendiri yang

(39)

B. REFLEKSI

1. Bagaimana dengan diri kita sebagai ciptaan Allah yang mempunyai nilai luhur, sudahkan kita terus berusaha memperlakukan diri kita dan setiap orang sebagai gambar dan rupa Allah? Atau sebaliknya kita justru merusak dengan tidak menghargai diri dan menindas ciptaan Allah di sekeliling kita, teman yang lemah, para pembantu, bawahan, orang miskin dsb?

2. Yesus mengajak kita untuk mengasihi musuh, karena mereka juga gambar dan rupa Allah. Bila kita pernah merendahkan gambar dan rupa Allah dalam diri kita dan orang lain, kiranya kita dengan rendah hati memohon ampun kepada Allah. Mari kita ubah sikap dan pikiran yang negatif saat memandang sesama.

C. PERUTUSAN MISIONER

* Aku akan selalu menghargai diri dan sesama karena kita adalah gambar dan rupa Allah.

*Aku akan selalu memuji dan memuliakan nama Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

(40)

D. PENUTUP

1. Lagu Penutup :

Jangan Menyerah (D’Masiv).

Tak ada manusia yang terlahir sempurna Jangan kau sesali, segala yang telah terjadi Kita pasti pernah dapatkan cobaan yang berat Seakan hidup ini tak ada artinya lagi

Reff:

Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik, Tak ada manusia yang terlahir sempurna Jangan kau sesali, segala yang telah terjadi.

Reff :

Tuhan pasti kan menunjukkan, kebesaran dan kuasa-Nya

Bagi hamba-Nya yang sabar dan tak kenal putus asa.

2. Doa Penutup

(Pendamping menutup pertemuan dengan doa).

(41)
(42)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penyam- bungan pada mengkudu berbiji banyak tingkat keberhasilannya mencapai 80,7% pada umur ba- tang bawah empat bulan (Rahardjo dan Djauharia, 2004), namun pada

Tujuan umum Penelitian ini adalah untuk mendeskrifsikan tentang Manajemen kegiatan program Boarding school dalam pengembangan mutu pendidikan pada MAN 4

Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan

Setelah dilakukan klasifikasi terhadap data set sms spam menggunakan algoritma Naïve Bayes, maka didapatkan tiga hasil perbandingan untuk tingkat akurasi,

dihitung berdasarkan jumlah realisasi output pelaku usaha yang mendapatkan akses pasar dibagi dengan target output kemudian dikalikan 100 Direktorat Penggunaan dan

PT Aquafarm tidak mengetahui adanya persyaratan untuk menyerahkan usulan tersebut ke CB bersama dengan deskripsi rinci mengenai siklus produksi unit pembudidayaan dan

Karena, selain untuk melakukan penindakan terhadap pelanggaran di bidang kepabeanan dan cukai, kegiatan patroli laut juga memiliki fungsi pencegahan terhadap terjadinya pelanggaran

Gereja pun dapat menjadi lembaga yang paling diskriminatif terhadap perempuan, karena selama berabad-abad gereja mengembangkan teologinya sejalan dengan pola pikir patriarkal