َُّرَّ
ََّيِْمَلاَعْلاَّ بَرَِّو لِلَُّدْمَْلْاَوَّاَناَوْعَد
.
65
CINTA DUNIA TAKUT MATI
KHUTBAH PERTAMA:
َّ نِإ
ََّدْمَْلْا َّ
ََِّّ
َِّلل
َُّهُدَمَْنَ َّ
َُّوُنْ يِعَتْسَنَو َّ
َُّهُرِفْغَ تْسَنَو َّ
َُّذْوُعَ نَو َّ
َّ
َِّللاِب
َّْنِم َّ
َِّرْوُرُش َّ
اَنِسُفْ نَأ َّ
َِّتاَئّيَسَو َّ
اَنِلاَمْعَأ َّ
َّْنَم َّ
َِّهِدْهَ ي َّ
َُّللا َّ
ََّلَف َّ
َّ
َّّلِضُم
ُوَل ََّّ
َّْنَمَو َّ
َّْلِلْضُي َّ
ََّلَف َّ
ََّيِداَى َّ
ُوَل ََّّ
َُّدَهْشَأ َّ
َّْنَأ َّ
ََّلَّ َّ
ََّولِإ
َّّلِإ َّ
َُّللا َّ
َُّدَهْشَأَو َّ
َّّنَأ َّ
اًدّمَُمُ َّ
َُّهُدْبَع َّ
َُّوُلْوُسَرَو َّ
اَهّ يَأاَي
ََّنْيَذ لا َّ
اْوُ نَمآ َّ
اوُق تا َّ
ََّللا َّ
َّّقَح َّ
َِّوِتاَقُ ت َّ
ََّلَو َّ
َّّنُتْوَُتَ َّ
َّ
َّ لِإ
َّْمُتْ نَأَو َّ
ََّنْوُمِلْسُم َّ
َّ
اَهُّ يَأاَي
َُّساَنلا َّ
اْوُقّ تا َّ
َُّمُكّبَر َّ
يِذّلا َّ
َّْمُكَقَلَخ َّ
َّْنِم َّ
ٍَّسْفَ ن َّ
ٍَّةَدِحاَو َّ
ََّقَلَخَو َّ
اَهْ نِم َّ
اَهَجْوَز َّ
َّّثَبَو َّ
اَمُهْ نِم َّ
ًَّلاَجِر َّ
اًرْ يِثَك ََّّ
ًَّءاَسِنَو َّ
َّ
اوُقّ تاَو
ََّللا َّ
يِذَلا َّ
ََّنْوُلَءاَسَت َّ
َّ
َِّوِب ماَحْرَلأْاَو َّ
ََََّّّ
َّّنِإ
ََّللاَّ َّ
ََّناَك َّ
َّْمُكْيَلَع َّ
اًبْيِقَر َّ
َّ
اَهُّ يَأاَي
ََّنْيِذّلا َّ
اْوُ نَمآ َّ
اوُقّ تا َّ
ََّللا َّ
اْوُلْوُ قَو َّ
ًَّلْوَ ق َّ
َّْيِدَس َّ
اًدَّ
َّْحِلْصُي
َّْمُكَل َّ
َّْمُكَلاَمْعَأ َّ
َّْمُكَلْرِفْغَ يَو َّ
َّْمُكَبْوُ نُذ َّ
َّْنَمَو َّ
َِّعِطُي َّ
ََّللا َّ
َُّوَلْوُسَرَو َّ
َّ
َّْدَقَ ف
ََّزاَف َّ
اًزْوَ ف َّ
اًمْيِظَع َّ
َّ نِأَف
ََّقَدْصَأ َّ
َِّثْيِدَْلْا َّ
َُّباَتِك ََّّ
َّ
،ِللا
ََّرْ يَخَو َّ
َِّىْدَْلْا َّ
َُّىْدَى َّ
ٍَّدّمَُمُ َّ
ىّلَص َّ
َّ
للا
َِّوْيَلَع َّ
،َمّلَسَو َّ
َّّرَشَو َّ
َِّرْوُمُلأْا َّ
،اَهُ تاَثَدُْمُ َّ
َّّلُكَو َّ
َّ
ٍَّةَثَدُْمُ
ٌَّةَعْدِب َّ
َّّلُكَو َّ
ٍَّةَعْدِب َّ
،ًةَلَلَض َّ
َّّلُكَو َّ
َِّةَلَلَض َّ
َّ
َِّف
َِّراّنلا َّ
َّّمُه للَا
َّ لَص َّ
َّْم لَسَو َّ
ىلَع َّ
ٍَّدّمَُمُ َّ
ىلَعَو َّ
َّ
َِّوِلآ
َِّوِباَحْصَأِو َّ
َّْنَمَو َّ
َّْمُهَعِبَت َّ
ٍَّناَسْحِإِب َّ
ََّلِإ َّ
َِّمْوَ ي َّ
نْيّدلا َّ
اّمَأ .
َُّدْعَ ب َّ
:
Kaum Muslimin rohimakumulloh
Dalam sebuah hadisnya, Rosululloh bersabda:
ََّرَّاَيَّاَنْلُ قََّلاَقَّاَهِتَعْصَقَّىَلَعَُّةَلَكَْلأاَّىَعاَدَتَّاَمَكَّ ٍقُفُأَِّّلُكَّْنِمَُّمَمُْلأاَّْمُكْيَلَعَّىَعاَدَتَّْنَأَُّكِشوُي
ٍَّة لِقَّْنِمَأَِّو للاَّ َلوُس
َّ َلاَقٍَّذِئَمْوَ يَّاَنِب
َّْمُكِّوُدَعَّ ِبوُلُ قَّْنِمََّةَباَهَمْلاَُّعِزَتْنَ يَّ ِلْي سلاَِّءاَثُغَكًَّءاَثُغََّنوُنوُكَتَّْنِكَلَوٌَّيرِثَكٍَّذِئَمْوَ يَّْمُتْ نَأ
َّ ِفَُّلَعَْيََو
َِّتْوَمْلاَُّةَيِىاَرَكَوَِّةاَيَْلْاَُّّبُحََّلاَقَُّنْىَوْلاَّاَمَوَّاَنْلُ قََّلاَقََّنْىَوْلاَّْمُكِبوُلُ ق
َّ
“Akan datang suatu zaman yang ketika itu umat-umat lain akan memperebutkan kalian seperti memperebutkan makanan dalam hidangan. Sahabat bertanya
“Apakah kami jumlahnya sedikit pada saat itu?’. Jawab Rosululloh; “Bukan, bahkan sesungguhnya jumlah kalian banyak, tetapi kalian ibarat buih yang terapung di atas air dan di dalam hati dijadikan kelemahan jiwa’’. Sahabat bertanya ‘Apa yang dimaksud kelemahan jiwa?’ Rosululloh menjawab, yaitu cinta dunia dan membenci kematian”. (HR. Ahmad)
66
Sungguh tepat isyarat yang digambarkan oleh Rosululloh dalam sabdanya di atas bahwa pada akhir zaman nanti umat Islam akan mengalami kelemahan dan penurunan kualitas iman. Sehingga mereka mudah diombang-ambingkan oleh berbagai macam cobaan dan kegemerlapan dunia yang serba menggiurkan. Ibarat buih yang terapung di atas air akan terhempas kemana-mana. Padahal sesungguhnya lezat dan pahitnya dunia ini sangatlah sebentar. Sama seperti halnya makanan, yang kenikmatannya hanya terasa lezat sampai di tenggorokan saja.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Alloh
Salah satu penyebab ketergelinciran manusia adalah karena kecintaan terhadap dunia. Orang yang sangat mencintai dunia segala pikiran dan pandangannya selalu diukur oleh perhitungan dunia, bahkan kadang-kadang ada di antara umat Islam yang melaksanakan urusan akhirat bukan untuk tujuan akhirat akan tetapi hanya sebagai pengelabuan kepada orang lain untuk mencapai cita-cita dunia.
Bangsa kita khususnya, yang umat terbanyaknya adalah umat Islam, tentu saja agama kita sangat mengharapkan prilaku umatnya berjalan sesuai dengan aturan agamanya. Tetapi realitanya masih sangat jauh dari apa yang diharapankan.
Persoalan bangsa kita yang kian hari makin bertambah, belum terselesaikan.
Bahkan secercah cahaya untuk sekedar menemukan titik terang menuju suatu perubahan pun belum terlihat.
Memang dunia ini manis rasanya dan sangat sedap dipandang, maka pantas jika manusia juga sangat tertarik untuk mendapatkannya. Betapa banyak manusia yang hanya sibuk memburu dunia setiap saat tanpa mengenal waktu, siang dan malam, panas dan dingin. Apapun rela dilakukan, hanya untuk mengejar kenikmatan yang hanya sementara itu. Semuanya siap dikorbankan untuk mendapatkan keuntungan terbesar di dunia, tanpa memperdulikan keselamatan akhirat. Sampai-sampai ada sebagian orang yang rela menggadaikan agama dan keyakinannya, demi memperoleh sedikit harta dunia yang dijanjikan calon pemimpin yang dibelanya. Bahkan sering kita jumpai pula orang-orang yang yang rela mengorbankan akidahnya, hanya untuk memenangkan pimpinan yang bahkan tidak seakidah dengannya. Semua itu dilakukan demi memuluskan langkah ia memperoleh jabatan yang diinginkannya.
Jamaah Jum’at rohimakumulloh
Harus kita pahami, bahwa bukan berarti agama Islam melarang kita untuk mencari dunia dari jalan yang halal. Agama kita tetap memberikan peluang seluas- luasanya bagi umatnya untuk mendapatkan dunia sebanyak-banyaknya. Islam tidak melarang untuk kaya. Akan tetapi, cara mendapatkan dan memanfaatkan harta
67
itulah yang harus sesuai dengan syari‘at Islam. Dan tidak menjadikan dunia sampai menjadi segala-galanya.
Demikian pula sebaliknya, jangan meninggalkan dunia hanya karena hendak fokus dalam ibadah kepada-Nya. Agama kita menyatakan bahwa dunia adalah sarana untuk mendapatkan kehidupan akhirat yang lebih baik. Dunia dengan segala fasilitasnya, seharusnya kitalah yang mengendalikannya. Bukan sebaliknya, malah dunia yang mengatur kita. Begitu pun harta yang kita miliki, kitalah yang harus harus mengatur dan memanfaatkan harta itu untuk mencukupi kesejahteraan keluarga dan membela agama Alloh .
Hal ini berlaku juga bagi sebagian diantara kita yang diamanahkan dipundaknya sebuah jabatan, jangan sampe kita diperbudak olehnya. Bekerjalah dengan amanah, karena apapun perbuatan kita akan dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Bekerjalah dengan adil, karena pemimpin yang adil dicintai rakyatnya di dunia, dan dicintai Robbnya, Alloh . Bahkan Alloh menjanjikan naungan pada hari dimana hari itu tidak ada naungan selain naungan Alloh , salahsatu dari tujuh golongan itu adalah pemimpin yang adil. Bekerjalah dengan jujur, akan negri kita makmur dan mendapat keberkahan Alloh .
Semoga Alloh selalu menganugerahi kita dengan pemimpin-pemimpin yang sholih, jujur, adil, amanah, mau mendahulukan kepentingan bangsa dan agama dan akhiratnya, serta tidak hanya mementingkan dunianya saja. Amiin
َّْرُقْلاَّ ِفَّْمُكَلَوَّ ِلَُِّللاَّ َكَراَب
َّاَذٰىَّ ِلِْوَ قَُّلْوُ قَأ.َِّمْيِكَْلْاَِّرْكِّذلاََّوَّ ِتاَيۤلْاََّنِمَِّوْيِفَّاَِبَِّْمُكا يِإََّوَّ ِنَِعَفَ نََّوَِّمْيِظَعْلاَِّن ﺁ
َُّرْوُفَغْلاََّوُىَُّو نِإَّ،ُهْوُرِفْغَ تْساَفَّ. ٍبْنَذَِّّلُكَّْنِمََّْيِْمِلْسُمْلاَِّرِئاَسِلََّوَّْمُكَلَوَّ ِلََِّللاَُّرِفْغَ تْسَأَو .ُمْيِح رلا َّ
KHUTBAH KEDUA:
ََّأَّ ِتاَئّيَسَوَّاَنِسُفْ نَأَِّرْوُرُشَّ ْنِمَِّللاِبَُّذْوُعَ نَوَُّهُرِفْغَ تْسَنَوَُّوُنْ يِعَتْسَنَوَُّهُدَمَْنََِّلل ََِّدْمَْلْاَّ نِإ
ََّلَفَُّللاَِّهِدْهَ يَّ ْنَمَّاَنِلاَمْع
َُّدَهْشَأَوَُّللاَّّلِإََّولِإََّلَّْنَأَُّدَهْشَأَُّوَلََّيِداَىََّلَفَّْلِلْضُيَّْنَمَوَُّوَلَّّلِضُم
َُّوُلْوُسَرَوَُّهُدْبَعَّاًدّمَُمَُّّنَأ َّ
Kaum Muslimin rohimakumulloh
Jika umat Islam sudah menomorsatukan dunia di atas segala-galanya, enggan menyuarakan kebenaran dan melarang kemungkaran maka Alloh akan mencabut keberkahan, kebesaran dan kejayaan umat Islam dari permukaan bumi ini.
Ketika umat Islam sangat mencintai dunia, dengan sendirinya pasti muncul sifat kedua yaitu takut akan mati. Pertanyaannya, mengapa mereka takut mati?
Padahal semua makhluk yang bernyawa pasti akan mati, bersembunyi di balik benteng yang tertutup rapat sekalipun.
68
Hal ini sebagaimana firman Alloh dalam surat an-Nisa ayat 78:
اَمَنۡي َ ُمُّككِرۡدُي ْ اوُنوُكَت أ ُتۡوَم ۡ
ٖٖۗةَدَّي َشُّم ٖجوُرُب ِفِ ۡمُتن ُك ۡوَلَو لٱ
“Di mana saja kalian berada, kematian akan mendapatkan kalian, kendatipun kalian di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh...”
Orang yang takut mati mungkin saja karena takut meninggalkan hartanya atau mungkin juga mereka takut karena belum ada persiapan untuk menghadapi kematian itu. Takut mati termasuk salah satu di antara penyakit umat manusia dalam perjuangannya. Sebab dalam perjuangannya selalu diliputi oleh rasa kehawatiran akan terkena resiko. Akibatnya, mereka baru mau berjuang kalau tidak ada resiko yang menimpa, asal dirinya selamat. Dan untuk menyelamatkan diri maka dalam memperjuangkan Islam kadang memutarbalikkan fakta, yang hak dinyatakan batil, yang batil dinyatakan hak. Na‘udzubillah.
Padahal kita harus sadari dan membuka mata lebar-lebar serta mengambil pelajaran beberapa peristiwa yang terjadi, baik peristiwa bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi dan bencana lainya yang sering menghampiri kita. Ataupun kejadian non-alam termasuk mahalnya harga-harga pokok dan sebagainya, itu semua adalah peringatan bagi kita semua dari Alloh .
Dipenghujung khutbah ini, marilah kita berdoa kepada Alloh senantiasa memperbaiki diri kita, keluarga kita, masyarakat kita dan para pemimpin negeri ini agar kembali kepada aturan Alloh
.
Sehingga akhirnya, keberkahan pun akan kembali diraih oleh kita semua.َّْيِلْسَتَّاْوُمِّلَسَوَِّوْيَلَعَّاْوُّلَصَّاْوُ نَمَاََّنْيِذ لاَّاَهُّ يَاَّاَيَّ ِبِ نلاَّىَلَعََّنْوُّلَصُيَُّوَتَكِئَّ َلَمَوَّللاََّنإ اًم
ََّمْيِىاَرْ بِإَّ ِلآَّىَلَعَوََّمْيِىاَرْ بِإَّىَلَعَّ َتْي لّصَّاَمَكٍَّد مَُمَُّ ِلآَّىَلَعَوٍَّد مَُمَُّىَلَعَِّّلَصَّ مُه للَا
َّ ْكِراَبَوَّ.ٌدْيَِمٌََّدْيَِحََّ َك نِإ
ٌَّدْيَِمٌََّدْيَِحَََّك نِإََّمْيِىاَرْ بِإَّ ِلآََّىلَعَوََّمْيِىاَرْ بِإَّىَلَعََّتْكَراَبَّاَمَكٍَّد مَُمَُّ ِلآََّىلَعَوٍَّد مَُمَُّىَلَع .
ََّاَّ ِتاَنِمْؤُمْلاَوََّْيِْنِمْؤُمْلاَوَّ ِتاَمِلْسُلمْاَوََّْيِْمِلْسُمْلِلَّْرِفْغَاَّ مُه للَا
َِّتاَوْمَلْاَوَّْمُهْ نِمِءاَيْحَل
َِّنْيِدِّحَوُلمْاََّكَداَبِعْرُصْناَو.ََّْيِْكِرْشُمْلاَوََّكْرِّشلاَّ لِذَاَوََّْيِْمِلْسُلمْاَوََّمَلْسِلْا زِعَاَّ مُه للَا
ََّةَرَفَكلْاَِّكِلْىَاَو
ََّةَعِدَتْبُمْلاَو
لاَِّمْوَ يَّ َلِاََّكِتاَمِلَكَِّلْعَاَوَّ.ََّْيِْمِلا ظلاَو
َِّنْيِّد
.
َّ.ِراّنلاََّباَذَعَّاَنِقَوًَّةَنَسَحَِّةَرِخَلأْاَّ ِفَوًَّةَنَسَحَّاَيْ نّدلاَّ ِفَّاَنِتاَءَّاَنَ بَر
ََّيِْمَلاَعْلاَِّّبَرَِّو لِلَُّدْمَْلْاَوَّاَناَوْعَدَّرخآوَّاًرْ يثَكَّاًميلستَّدمَُمَُّىَلَعَّملَسوَّللاَّىلَصَو
.
69
APA HUBUNGAN ISLAM DENGAN ARAB
KHUTBAH PERTAMA:
. Jamaah jum’at yang dirahmati Alloh
Pada kesempatan khutbah yang mulia ini tidak lupa khotib mewasiatkan untuk diri pribadi dan jamaah sekalian agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Alloh , karena dengan takwa inilah bekal terbaik untuk kehidupan kita di dunia maupun di akhirat.
Saudaraku yang beriman...
Kata Islam berasal dari kata aslama-yuslimu artinya berserah diri kepada Alloh atau keselamatan. Kedua makna tersebut dapat dikatakan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.
Hal ini sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Rosululloh dalam surat- suratnya yang dikirim kepada para Raja Romawi, Habasyah dan Mesir yang selalu mencantumkan kalimat “aslim taslam” yang berarti “berislam lah anda, maka anda akan selamat”. Dan apa yang disampaikan oleh Rosululloh tersebut menunjukan pentingnya seseorang untuk memasuki agama yang mulia ini, yaitu siapa saja yang masuk Islam maka dia akan selamat dan akan dimasukan ke dalam Surga Alloh .
70
Pesan Nabi kepada para raja tersebut adalah sebagai bentuk aplikasi dari firman Alloh :